Upload
others
View
32
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
GERAKAN PEMUDA ANSOR KOTA TANGERANG DALAM
MEMAKNAI JARGON “HUBBUL WATHAN MINAL IMAN”
NAHDLATUL ULAMA
(Studi Fenomenologi Anggota Gerakan Pemuda Ansor Kota Tangerang Dalam
Memaknai Jargon “Hubbul Wathan Minal Iman” Nahdlatul Ulama)
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh
Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi Pada Konsentrasi Hubungan Masyarakat
Program Studi Ilmu Komunikasi
Disusun Oleh :
Muhammad Aliazmi
NIM 6662131382
JURUSAN ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
2018
MOTTO
“Ketika Kita Berzikir, Kita Akan Mendapatkan Jiwa Yang
Tenang.
Jiwa Yang Tenang Membuat Kita Mudah Untuk Berfikir
Hingga Menghasilkan Sesuatu.
Hasil Dari Berfikir Kita Semoga Menjadi Amal Yang Soleh Di
Suatu Hari Nanti”.
-Muhammad Aliazmi-
Skripsi Ini Saya Persembahkan
Untuk Kedua Orangtua Saya, Adik, Keluarga
Dan Sahabat-Sahabat Seperjuangan Dalam Menuntun Ilmu Dan
Berproses
i
ABSTRAK
Muhammad Aliazmi. NIM. 6662131382. SKRIPSI. Gerakan Pemuda Ansor
Kota Tangerang Dalam Memaknai “Jargon Hubbul Wathan Minal Iman”
Nahdlatul Ulama. Pembimbing I : Prof. Dr. H. Ahmad Sihabudin, M.Si dan
Pembimbing II : Dr. Yoki Yusanto, S.Sos., M.Ikom.
GP Ansor Kota Tangerang merupakan organisasi Badan Otonom Nahdlatul
Ulama cabang daerah Kota Tangerang yang menggunakan jargon Hubbul wathon
minal iman. Jargon Hubbul Wathan Minal Iman merupakan sebuah jargon yang
memiliki arti “cinta tanah air sebagian dari iman. Slogan Cinta Tanah Air
Sebagian Dari Iman (Hubbul Wathon Minal Iman) merupakan Jargon dari KH
Hasyim Asy'Ari pendiri organisasi Nahdlatul Ulama. Jargon hubbul wathan minal
iman dilatar belakangi keinginan KH. Hasyim Asy‟Ari untuk menyatukan islam
dan nasionalisme pada tahun 1914 untuk merebut kemerdekaan dari penjajah.
Namun meskipun Indonesia telah merdeka tetapi jargon ini masih digunakan oleh
salah satu organisasi badan otonom Nahdlatul Ulama yaitu GP Ansor. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menjelaskan motif, makna dan
pengalaman GP Ansor Kota Tangerang dalam memaknai jargon Hubbul Wathan
Minal Iman Nahdlatul Ulama. Penelitian ini mengguakan metode kualitatif
deskriptif dengan pendekatan fenomenologi. Teori yang digunakan adalah teori
fenomenologi Stanley Deetz. Hasil penelitian ini adalah motif penggunannya
yaitu mengamalkan konsep nasionalisme dari KH. Hasyim Asy‟Ari, kemudian
pengalaman dalam memaknai jargon Hubbul Wathan Minal Iman sebagai bentuk
patriotisme, semenetara jargon Hubbul Wathan Minal Iman dimaknai secara
umum sebagai cinta tanah air sebagian dari iman.
Kata Kunci : GP Ansor, Hubul Wathan Minal Iman, Fenomenologi Stanley Deetz.
ii
ABSTRACT
Muhammad Aliazmi. NIM. 6662131382. SKRIPSI. Gerakan Pemuda Ansor
The City Of Tangerang In Interpreting Jargon “Hubbul Wathan Minal
Iman” Nahdlatul Ulama. Advisor I : Prof. Dr. H. Ahmad Sihabudin, M.Si
and Advisor II : Dr. Yoki Yusanto, S.Sos., M.Ikom.
GP Ansor of Tangerang City is the organization of the Tangerang branch of the
Nahdlatul Ulama Autonomous Agency that uses jargon Hubbul Wathon Minal
Iman. Jargon Hubbul Wathan Minal Iman is a jargon that means "love the
homeland in part from Iman. The Love of the Motherland Slogan Part of Iman
(Hubbul Wathon Minal Iman) is a Jargon from KH Hasyim Asy'Ari as the founder
of the Nahdlatul Ulama organization. The jargon of hubbul wathan minal Iman is
motivated by the desire of KH. Hasyim Asy'ri to combine Islamic thought and
nationalism in 1914 to seize independence from invaders. But even though
Indonesia has been independent but this jargon is still used by one of the
organizations of the Nahdlatul Ulama autonomous that is GP Ansor. The purpose
of this study was to find out and explain the motives, meanings and experiences of
the GP Ansor Tangerang City in interpreting jargon Hubbul Wathan Minal Iman
Nahdlatul Ulama. This research uses the descriptive qualitative method with
phenomenology approach. The theory used in this research is the phenomenology
by Stanley Deetz. The results of this study are the motives for its use, namely to
practice the concept of nationalism from KH. Hasyim Asy'ri, then experience in
interpreting jargon of Hubbul Wathan Minal Iman as a form of patriotism, while
the jargon of Hubbul Wathan Minal Iman is generally interpreted as the love of
the homeland in part of faith.
Keywords: Ansor GP, Hubul Wathan Minal Iman, Phenomenology Stanley Deetz
iii
KATA PENGATAR
Puji syukur saya ucapkan atas nikmat Tuhan Yang Maha Esa (YME).
Sehingga penulis bisa menyelesaikan proposal penelitian yang GERAKAN
PEMUDA ANSOR KOTA TANGERANG DALAM “MEMAKNAI JARGON
HUBBUL WATHAN MINAL IMAN” NAHDLATUL ULAMA.
Tidak lupa saya mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak
yang terlibat dalam penyusunan proposal penelitian ini. Kelancaran penulisan
skripsi ini selain atas atas kehendak Tuhan, juga berkat dukungan pembimbing,
orang tua dan kawan-kawan.
Untuk itulah saya ingin mengucapkan rasa terima kasih kepada :
1. Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan kesempatan besar dan
kekuatan kepada peneliti untuk menyelesaikan skripsi ini.
2. Bapak Prof. Dr. Sholeh Hidayat, M.Pd. selaku Rektor Universitas Sultan
Ageng Tirtayasa.
3. Bapak Dr. Agus Sjafari, S.Sos.,M.Si. selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial
dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
4. Ibu Dr. Rahmi Winangsih, M.Si. selaku Ketua Prodi Ilmu Komunikasi
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
5. Bapak Darwis Sagita, M.I.Kom. selaku Sekretaris Prodi Ilmu Komunikasi
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
6. Bapak Prof. Dr. H. Ahmad Sihabudin, M.Si selaku Dosen Pembimbing 1
Skripsi yang dengan sabar memberikan waktu untuk membimbing serta
memberi masukan untuk menyelesaikan skripsi ini.
7. Bapak Dr. Yoki Yusanto, M.Ikom selaku Dosen Pembimbing 2 Skripsi
yang dengan sabar memberikan waktu untuk membimbing serta memberi
masukan untuk menyelesaikan skripsi ini.
iv
8. Ibu Dr. Naniek Afrilla, M.Si selaku dosen penguji 1 pada sidang skripsi
ini, yang memberikan banyak masukan untuk skripsi ini.
9. Seluruh Dosen Prodi Ilmu Komunikasi yang telah membimbing dan
memberikan ilmunya selama bangku perkuliahan
10. Sahabat Pengurus Cabang Gerakan Pemuda Ansor kota Tangerang, yang
telah mendukung penuh akan penelitian saya
11. Kedua orang tua saya serta kedua adik saya yang selalu memberikan
semangat kepada saya.
12. Kepada orang tercinta yang selalu menyemangati saya
13. Kepada seluruh sahabat PMII UNTIRTA yang memeberikan semangat
kepada saya agar cepat lulus
14. Buat semua warga kosan pelangi terutama bapak kosan yang selalu
nemenin setiap sore hari sambil ngopi
15. Teman seperjuangan kuliah. Rihat, Imam, Briliandi, yono, terimakasi atas
pengalaman yang sejak kuliah kita jalani bersama dan semangat yang di
berikan dalam pengerjaan skripsi.
Demikianlah ucapan terima kasih saya ucapkan. Mohon maaf apabila proposal
peneltian ini masih jauh dari kata sempurna.
Wallahulmuafieq illa aqwamittharieq
Wassalamu‟alaikum Wr. Wb
Serang, 24 Oktober 2018
Muhammad Aliazmi
v
DAFTAR ISI
PERNYATAAN ORISINALITAS
LEMBAR PERSETUJUAN ...............................................................................................
MOTTO ...............................................................................................................................
ABSTRAK .......................................................................................................................... i
ABSTRACT ........................................................................................................................ ii
KATA PENGATAR ......................................................................................................... iii
DAFTAR ISI...................................................................................................................... v
DAFTAR TABEL ............................................................................................................ vii
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................................... viii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
1.1. Latar Belakang ......................................................................................................... 1
1.2 Identifikasi Masalah ................................................................................................ 10
1.3 Rumusan Masalah ................................................................................................... 11
1.4 Tujuan Penelitian .................................................................................................... 11
1.5 Kegunaan Penelitian ............................................................................................... 11
BAB II KAJIAN TEORI ................................................................................................ 16
2.1 Tanda Dan Makna Dalam Jargon............................................................................ 16
2.2. Komunikasi ............................................................................................................ 17
2.3 Fenomenologi ......................................................................................................... 20
2.4. Jargon Organisasi Dalam Komunikasi ................................................................... 25
2.4.1 Jargon Hubbul Wathan Minal Iman ................................................................. 26
2.5. Hubbul Wathan Minal Iman .................................................................................. 27
2.6. Nahdlatul Ulama (NU) ........................................................................................... 29
2.7. Gerakan Pemuda Ansor (GP ANSOR) .................................................................. 32
vi
2.8. Kerangka Berfikir .................................................................................................. 35
2.9 Penelitian Terdahulu ............................................................................................... 37
BAB III METODE PENELITIAN ................................................................................ 39
1.1. Sifat Penelitian .................................................................................................. 39
3.2 Metodologi Penelitian ............................................................................................. 40
3.3 Fokus Penelitian ...................................................................................................... 42
3.4 Teknik Pengumpulan Data ...................................................................................... 43
3.5 Subyek, Obyek, Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian ....................................... 45
3.6 Instrumen Penelitian ............................................................................................... 45
3.7 Informan Penelitian ................................................................................................. 47
3.7.1 Kriteria Informan ............................................................................................. 47
3.7.2. Informan Penelitian ................................................................................... 50
3.8. Sumber Data........................................................................................................... 51
3.8.1 Data Primer ...................................................................................................... 51
3.8.2 Data Skunder .................................................................................................... 52
3.9. Teknik Analisis Data .............................................................................................. 53
3.10 Metode Keabsahan Data ....................................................................................... 55
3.11 Jadwal Penelitian .................................................................................................. 57
BAB IV HASIL PENELITIAN ...................................................................................... 58
BAB V PENUTUP ......................................................................................................... 107
5.1. Kesimpulan .......................................................................................................... 107
5.2. Saran .................................................................................................................... 108
Daftar Pustaka ................................................................................................................. 111
LAMPIRAN................................................................................................................... 114
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu…..........................................................................33
Tabel 3.1 Informan Penelitian................................................................................46
Tabel 3.1 Jadwal Penelitian…................................................................................53
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Lambang Nahdlatul Ulama................................................................26
Gambar 2.1 Kerangka Berfikir ..............................................................................32
Gambar 4.1 Syair Subhanul Wathan......................................................................55
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Pedoman Wawancara….......................................................................................108
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Hubbul wathan minal iman merupakan sebuah kata yang memiliki arti
“cinta tanah air sebagian dari iman. Sebenarnya Slogan Cinta Tanah Air Sebagian
Dari Iman “Hubbul Wathan Minal Iman” merupakan fatwa dan Jargon dari KH
Hasyim Asy'Ari pendiri organisasi Nahdlatul Ulama atau yang sering di sebut
dengan organisasi NU. Seperti yang disampaikan oleh Ketua Umum PBNU Prof.
Dr. KH Said Aqil Sirodj dalam menghadiri peringan 1 Abad Madrasah dan 191
pesantren Bahrul ulum Tambakberas, Sabtu (4/6/2016)
“Hubbul Wathon Minal Iman bukan hadist, itu asli jargon Kiai Hasyim,
dan Ulama NU seperti KH Wahab Hasbullah meski pakai sarungan, pakai sorban,
beliau menggelorakan cinta tanah air dengan lagunya Ya Ahlal Waton. Kiai
Hasyim di Timur Tengah selama 13 tahun, tidak pernah mendengar ulama yang
paling alim pun mengatakan kata kata Hubbul Wathon minal Iman. Hubbul
Wathon Minal Iman itu bentuk Nasionalis Religius Islam Nusantara. Negara
Indonesia berdiri dengan semangat Nasional. Kiai Said menjamin tidak ada Kiai
NU di Indonesia mengajarkan radikalisme dan membuat bom, Ulama NU di
kampung, di desa, membentuk karakter bangsa. Kalau semangat Nasional, keluar
dari hati yang beriman, silakan era globalisasi, pasar bebas asia, masuk melalui
peradaban media sosial, kita masih punya jati diri, yakin kepribadian bangsa
2
Indonesia di era seperti apapun tidak akan hancur. Tidak seperti di timur tengah
yang kini hancur peradabannya,karena tidak punya ukhuwah wathoniyah, (Cinta
tanah air). Nasionalisme Indonesia yang digelorakan KH Hasyim Asy'ari, KH
Wahab Hasbullah, bukan nasionalis sekuler, tapi benar benar keluar dari hati yang
beriman. Sehingga yang muncul nasionalisme religious- religius nasionalis. "Di
Timur Tengah Tidak ada nasionalis ulama, karena Ulama disana pasti Khilafah”1.
Berawal Ketika KH. Hasyim Asy‟ari mencari ilmu di tanah haramain
(arab), KH. Hasyim Asy‟ari selalu berdoa agar Indonesia segera diberikan
kemerdekaan dari penjajah. Pada tahun 1914 Hadratussyaikh KH. Hasyim Asy‟ari
pulang ke Indonesia hal pertama yang dipikirkan oleh beliau adalah menyatukan
islam dengan nasionalisme. Sehinnga lahirlah sebuah Jargon Hubbul Wathon
Minal Iman, yang mulai didengungkan oleh KH. Hasyim Asy‟ari pada tahun 1914
dengan diabadikan dalam sebuah mars berjudul syubhanul wathan dan termuat
dalam AD/ART Nahdlatul Ulama.
Kehadiran jargon Hubbul wathon minal iman, dirasakan pada saat
peristiwa 22 oktober 1945 dimana pada tanggal tersebut keluarlah Resolusi Jihad
Fii Sabililah. Pada tanggal 21 Oktober 1945 di kantor PB ANO (Ansor Nahdlatul
Oelama) pada saat ini bernama Gerakan Pemuda Ansor. Bertempat di Jalan
Bubutan VI/2 Surabaya, hal ini berdasar pada pokok-pokok kaidah tentang
kewajiban umat Islam dalam jihad mempertahankan tanah air dan bangsanya
1 Dikutip dari http://www.nu.or.id/post/read/68797/kiai-said-cinta-tanah-air-penjaga-bangsa-
dari-perpecahan Pada Tanggal 17 April 2018, Pukul 18.59
3
Isi dari “Resolusi Jihad Fii Sabilillah”, ialah “Berperang menolak dan
melawan pendjadjah itoe Fardloe „ain (jang haroes dikerdjakan oleh tiap-tiap
orang Islam, laki-laki, perempoean, anak-anak, bersendjata ataoe tidak) bagi
jang berada dalam djarak lingkaran 94 km dari tempat masoek dan kedoedoekan
moesoeh. Bagi orang-orang jang berada di loear djarak lingkaran tadi,
kewadjiban itu djadi fardloe kifajah (jang tjoekoep, kalaoe dikerdjakan sebagian
sadja).”2
Pada saat ini anak muda Nahdlatul Ulama tergabung dalam organisasi
Gerakan Pemuda Ansor, sejarahnya terlahir dalam suasana keterpaduan antara
kepeloporan pemuda pasca-Sumpah Pemuda, semangat kebangsaan, kerakyatan,
dan sekaligus spirit keagamaan. Karenanya, kisah Laskar Hizbullah, Barisan
Kepanduan Ansor, dan Banser (Barisan Serbaguna) sebagai bentuk perjuangan
Ansor sudah melegenda. Terutama, saat perjuangan fisik melawan penjajahan,
sejarah mencatat bahwa pertempuran selama melawan penjajah santri sangat
memiliki jasa yang besar. Pada saat itu santri tergabung dalam laskar hizbullah
untuk melawan penjajah. Sampai pada akhirnya keluar fatwa “Resolusi Jihad Fii
Sabilillah” untuk melawan penjajah, hingga kondisi memanas sampai pada
pertempuran Surabaya 10 november 1945.
2 Dbersumbe dari : bizawie zainul milal. Laskar ulama-santri dan resolusi jihad hal 207 Pada
Tanggal 17 April 2018, Pukul 19.33
4
Hal ini merupakan semangat yang terjadi pada masa lalu bagi sejarah
Gerakan Pemuda Ansor dari masa lalu. Pada saat ini GP Ansor dalam
menjalankan roda organisasi selalu menjaga hubungan baik dengan semua elemen
masyarakat. Salah satunya menjaga gejera pada saat hari natal, menjaga gereja
saat natal pada awalnya di perintahkan oleh KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur)
yang merupkan cucu dari KH Hasyim Asy‟ari dan pada saat itu menjabat sebagari
presiden RI ke 4, hal ini di menunjukkan bahwa betapa luasnya pemikiran Gus
Dur. Bukan sekadar mengamankan gereja atas nama kemanusiaan dan
keindonesiaan, tapi secara tidak langsung ingin menitipkan keselamatan umat
Islam minoritas di berbagai pelosok Indonesia, khususnya di luar Jawa.
Sampai pada tangal 24 Desember tahun 2000 silam. Bersama empat
sahabat lainnya, Riyanto mendapatkan tugas menjaga Gereja Eben Haezar
Mojokerto. Riyanto bukanlah anggota polisi atau tentara, tapi ia adalah anggota
Banser satuan koordinasi cabang Kabupaten Mojokerto. Saat itu pukul 20.30
WIB. Perjalanan ibadah baru separuhnya berjalan. Tiba-tiba ada yang
menyampaikan kabar bahwa di depan pintu gereja ada bungkusan hitam yang
mencurigakan. Mendengar hal itu, Banser Riyanto membuka bungkusan tersebut.
Ternyata isinya kabel yang terhubung dengan rangkaian yang memercikkan api.
Rianto berteriak "tiaraaaap" sambil lari mendekap bungkusan tersebut untuk
menjauh dari gereja yang di dalamnya terdapat ratusan jemaat yang sedang
beribadah.
5
“Dluuuuaaar…“ sesuatu meledak di dekapan Riyanto. Tubuhnya terpental
hingga seratusan meter. Kuatnya daya ledak, merobohkan pagar beton gereja. Jari
tangan dan muka Riyanto hancur. Ia meninggal dunia untuk menyelamatkan
banyak nyawa. Pada saat kejadian, Riyanto baru berusia 25 tahun, tetapi
keberaniannya patut diacungi jempol. Ia rela berkorban untuk orang banyak,
meski berbeda agama. Atas pengorbanan Riyanto, Gus Dur berujar, "Riyanto
telah menunjukkan diri sebagai umat beragama yang kaya nilai kemanusiaan.
Semoga dia mendapatkan imbalan sesuai pengorbanannya."3
Dalam menjalankan roda organisasi GP Ansor mengedepankan semangat
cinta tanah air dari sisi kemanusiaan dan kerukunan umat bergama. Penulis sendiri
merupakan anggota pemuda ansor kota tangerang, kata peneliti selanjutnya akan
di ganti dengan kata „saya‟. Saya bergabung pada tanggal 3 desember 2016 atas
perintah KH Abdul Aziz Yahya yang merupakan paman saya sekaligus syuriah
pengurus cabang nahdlatul ulama kota tangerang. Atas perintah itu saya
mengikuti pendudikan latihan dasar (diklatsar) ansor banser kota tangerang.
Pada tanggal 3 desember 2016 saya mengikuti diklatsar, ketika diklatsar saya
mengikuti kegiatan baris berbaris pada pagi hari, bagi saya ini metupakan hal
yang biasa saja. Ternyata ketika proses saya mengikuti baris berbaris saya di
ajarkan akan sebuah makna kedislipinan, kerapihan dan kesiapan sebagai kader
gerakan pemuda ansor. Gerakan pemuda ansor selanjutnya akan di singkat dengan
kata (GP Ansor). Dalam fikirian saya terfikir apa maksud dari kesiapan yang di
3 http://www.nu.or.id/post/read/72965/kisah-banser-riyanto-meninggal-demi-kemanusiaan
6
maksudkan oleh instruktur gp ansor. Berjalannya waktu selesai lah materi baris
berbaris.
Selanjutnya masuk pada sesi ke banser-an dan ke ansor-an, di ceritakan
sejarah GP Ansor ada masa lalu sampai terbentuknya banser yang merupakan
barisan serbaguna ansor, di jelaskan juga soal sejarah benturan antara ansor dan
pki pada masa lalu yang menyebabkan banyaknya korban nyawa di antara kedua
belah pihak . Sampai saya teringat akan sebuah kata dari pemateri. Sebenarnya
yang membuat masalalu ansor dan pki berbenturan karena perbedaan cara
pandang melihat negara. Nu yang memiliki paham nasionalisme yang tinggi
dengan semangat hubbul wathan minal iman pada saat penjajahan melwan
penjajah memiliki pemahaman bahwa mencintai negara sebagian dari iman.
Karena bila negara aman masyarakat bisa fokus mengaji dan bebas melakukan
belajar mengajar ilmu agama. Bila negara tidak aman mau gimana cara kita ngaji.
Kapan ngajinya. Negara ga aman, bom meledak di sana sini sehingga meresahkan.
Peperangan terus berlanjut kapan bisa belajarnya. Sehingga pada saat negara
merdeka, para pendiri nu beserta pemerintah memikirkan konsep kenegaraan
sehingga lahirlah pancasila dan uud 1945. Sehinggal hal ini yg membuat nu selalu
konsisten menjaga pancasila dan uud 1945 yang sudah di rumuskan oleh pendiri
negara .
.
Saya pada saat mengikuti diklatsar ansor banser merasakan betul getaran
semangat nasionalisme ketika di suruh menghapal syair syubbanul wathan Karya
KH. Abdul Wahab Chasbullah (1934) dengan lirik sebagai berikut
7
Ya Lal Wathon Ya Lal Wathon Ya Lal Wathon
Hubbul Wathon minal Iman
Wala Takun minal Hirman
Inhadlu Alal Wathon
Indonesia Biladi
Anta „Unwanul Fakhoma
Kullu May Ya‟tika Yauma
Thomihay Yalqo Himama
Pusaka Hati Wahai Tanah Airku
Cintamu dalam Imanku
Jangan Halangkan Nasibmu
Bangkitlah Hai Bangsaku
8
Pusaka Hati Wahai Tanah Airku
Cintamu dalam Imanku
Jangan Halangkan Nasibmu
Bangkitlah Hai Bangsaku
Indonesia Negeriku
Engkau Panji Martabatku
Siapa Datang Mengancammu
Kan Binasa di bawah durimu
Sangat terasa semangat nasionalisme saya ketika mengikuti diklatsar banser
ansor tahun 2016. Berjalannya waktu, saya sendiri pada tahun 2017 di delegasi
untuk mengikuti kegiatan kaderisasi lanjutan GP Ansor yaitu PKL(Pelatihan
Kepemimpinan Lanjutan). Pada saat acara berlangsung serta materi yang di
sampaikan. Teringat ketika sebuah materi yang membahas soal nasionalisme
anggota gp ansor. Pada saat itu di awali dari sejarah pada saat santri di surabaya,
dengan keluarnya maklumat dari KH hasyim asy'ari tentang resolusi jihad
nahdlatul ulama, membakar semangat nasionalisme santri di tanah surabaya
untuk menghancurkan penjajahan. Sampai pada akhirnya sebuah statmen ketua
umum pengurus besar nahdlatul ulama KH Said Aqil Sirad mengatakan bahwa
"yang membunuh jendral malaby adalah santri yang bernama harun. Harun
menaro bom di dekat jendral malaby. Akan tetapu harun meninggal karena pada
9
saat melempar bom karena penasaran harun ngintip untuk melihat apakah
meledak atau tidak bom tersebut, sampai pada akhirnya harun nengok melihat
keadaan bom tersebut meledak, jendral malaby mati harun pun ikut meninggal
dan meninggal nya insyaalah syahid karena berperang melawan penjajah". Begitu
lah nasionalisne nu di masa lalu yang saat ini terlambangkan pasa sebuah jargon
hubbul wathan minal iman dengan syair lagu syubbanul wathan.
Pengalaman pembekalan materi selama diklatsar dan pkl jelas sekali terasa
sebuah penjelasan bela negara dari masa lalu sampai masa sekarang. Sehingga
memang kader gerakan pemuda ansor dari zaman dulu sudah di tanamkan cinta
terhadap negara indonesia dan terbukti perjuangan perjuangan nya dari masa lalu,
saya sendiri merasakan hal ini.
Begitulah seputar pengalaman saya ketika bergabung menjadi anggota gp
ansor dikecamatan priuk kota tangerang. Dari hal di atas yang saya rasakan saya
melihat sebuah fenomena menarik dari GP Ansor terkait hubbul wathan minal
iman, karena pemahaman jargon ini memiliki sebuah arti bagi GP Ansor di
seluruh indonesia khususnya Kota Tangerang. Melihat latar belakang diatas, saya
akan meneliti dengan judul "gerakan pemuda ansor kota tangerang dalam
memaknai jargon 'hubbul wathan minal iman' nahdlatul ulama.
Hal seperti berita diatas terjadi karena nasionalis agamis yang di ajarkan oleh
para pendiri bangsa dan guru guru di Nahdlatul Ulama yang mengatakan Hubbul
Wathan Minal Iman (cinta negara sebagia dari iman) sehingga di resapi sekali
oleh ulama dan masyarakat di Indonesia yang memiliki jiwa nasionalis agamis
10
khususnya di Kota Tangerang dalam menentang paham yang tidak sesuai dengan
ideologi pancasila yang sudah di rumuskan oleh para pendiri bangsa .
Dengan fenomena demikian, maka penulis menilai perlu kiranya melakukan
kajian bagaimana konsepsi permaknaan jargon hubbul wathan minal iman
dilakuakan dan sejauh mana pola komunikasi pemaknaan hubbul wathan minal
iman ini diterima dan dijalankan dengan focus kajian yakni pemaknaan hubbul
wathan minal iman dalam organisasi Gerakan Pemuda Ansor (GP-Ansor) Kota
Tangerang.
Maka berdasarkan latar belakang yang telah di jelaskan diatas, maka penulis
melakukan penelitian Mengenai “GP Ansor Kota Tangerang Dalam Memaknai
jargon Hubbul Wathan Minal Iman” (Fenomenologi GP Ansor Kota Tangerang
Dalam Memaknai jargon Hubbul Wathan Minal Iman). Penulis melakukan
penelitian dengan menggunakan metodologi penelitian Fenemenologi. Untuk
melihat semangat nasionalisme melalui konsepsi jargon hubbul wathon minal
iman di Kota Tangerang.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan Latar Belakang dan Rumusan Masalah yang telah di
sampaikan diatas maka Identifikasi Masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimana Motif anggota GP ANSOR Kota Tangerang mengaplikasikan
jargon Hubbul Wathan Minal Iman dalam kehidupan sehari hari?
2. Bagaimana pengalaman anggota GP Ansor Kota Tangerang dalam
memahami Hubbul Wathan Minal Iman?
11
3. Bagaimana anggota GP ANSOR Kota Tangerang memaknai jargon Hubbul
Wathan Minal Iman?
1.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah di uraikan diatas maka rumusan
masalah dalam penelitian ini yaitu :
“Bagaimana PC GP ANSOR Kota Tangerang memaknai jargon Hubbul
Wathan Minal Iman ?”
1.4 Tujuan Penelitian
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui Motif anggota GP ANSOR Kota Tangerang
mengaplikasikan jargon Hubbul Wathan Minal Iman dalam kehidupan
sehari hari.
2. Untuk mengetahui pengalaman anggota GP Ansor Kota Tangerang dalam
memahami Hubbul Wathan Minal Iman.
3. Untuk mengetahui bagaimana anggota GP ANSOR Kota Tangerang
memaknai jargon Hubbul Wathan Minal Iman.
1.5 Kegunaan Penelitian
1. Manfaat teoritis
Hasil dari penelitian ini diharapkan mampu membawa manfaat teoritis,
dan memberikan kontribusi dalam dunia akademik terkhusus dalam bidang
12
kajian fenomenologi dalam memaknai sebuah tanda dan simbol dalam
sebuah jargon.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Penulis
Menambah wawasan penulis tentang pemaknaan jargon hubbul wathan
minal iman di lingkungan GP Ansor Kota Tangerang.
b. Bagi lembaga pendidikan
- Sebagai penambah rujuakan untuk mengkaji hal yang sama
berkaitan dengan fenomenologi.
- Sebagai salah satu referensi dalam kajian Hubbul Wathan Minal
Iman.
c. Bagi Ilmu Pengetahuan
- Menambah khazanah keilmuan tentang jargon hubbul wathan
minal Iman dan pemaknaannya.
- Sebagai bahan referensi dalam ilmu komunikasi sehingga dapat
memperkaya dan menambah wawasan terhadap tanda dan makna
dalam jargon.
d. Bagi peneliti berikutnya
- Dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk dikembangkan
lebih lanjut atau untuk dilanjutkan pada penelitian yang sejenis.
16
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Dalam penelitian penulis yang berjudul “Pemaknaan Jargon Hubbul
Wathan Minal Iman Nahdlatul Ulama Oleh Gerakan Pemuda Ansor Kota
Tangerang” penulis akan membahas tanda dan makna dalam jargon, karena nanti
penulis membahas sebuah tanda dan makna dalam sebuah jargon dalam sudut
pandang ilmu komunikasi. Kedua penulis membahas terkait jargon organisasi
dalam komunikasi, nantinya akan di bahas bagaimana sebuah jargon organisasi
menjadi acuan organisasi dalam berkomunukasi. Ketiga penulis membahas teori
yang di gunakan dalam penelitian ini. Keempat akan menerangkan kerangka
berfikir dan kelima, akan di lampirkan contoh penelitian terdahulu sebagai acuan
berfikir dari penulis.
2.1 Tanda Dan Makna Dalam Jargon
Pesan-pesan sangat penting dalam mengimrikan informasi dan tentu sangat
berpengaruh untuk manusia. Lebih jauh daripada itu sebagai mahluk sosial pesan-
pesan sangat penting dalam melakukan komunikasi. Dalam komunikasi teori
semiotika menggunakan tanda-tanda dan simbol-simbol sebagai cara kita
menggambarkan realitas. selain itu pula pentingnya komunikasi juga bukan hanya
karena kita menggunakan bahasa untuk menyusun makna akan tetapi john stewart
mengemukakan bahwa komunikasi merupakan hubungan artikulasi yang
mendasar.
17
Makna sebuah pesan-makna dan pengaruhnya-sebagian dientukan oleh tada-
tanda, simbol, kata-kata, dan tindakan yang ada dalam pesan tersebut, serta
sebagai proses penafsiran yang dilakukan oleh penerima pesan tersebut. sehingga
memahami sebuah pesan adalah memahami sebuah makna.
Kunci utama makna struktural adalah peraturan atau garis pedoman mengenai
susunan simbol-simbo tertentu yang harus diartikan. Atau aturan-aturan tata
bahasa yang misalnya sesuatu yang dilakuka oleh beberapa orang (pluralitas),
keterangan waktu dan subyek yang mengalami (bentuk). Sehingga dalam konteks
tersebut kita dapat mengetahui apa yang dimaksud oleh pembicara meskipun
pembericara menyambaikan pesan tidak seara verbal.
2.2. Komunikasi
Mengingat bahwa sebagai mahluk sosial, dimana manusia tidak mungkin
lepas dari interaksi sosial sehingga komunikasi menjadi suatu kebutuhan yang
hakiki. Komunikasi sendiri dapat berupa lisan non lisan. Komunikasi tentu erat
kaitannya dengan aktivitas pertukaran informasi, gagasan, ide, pemikiran,
kehendak, harapan dan lain- lain.
Maka secara umum komunikasi komunikasi adalah aktivitas bicara,
perbincangan bahasa verbal dan semacamnya. Karena itu, untuk komunikasi,
setiap kita mesti mampu berbicara dan berbahasa. Pawito dan C Sardjono (1994 :
12) mencoba mendefinisikan komunikasi sebagai suatu proses dengan mana suatu
pesan dipindahkan atau dioperkan (lewat suatu saluran) dari suatu sumber kepada
penerima dengan maksud mengubah perilaku, perubahan dalam pengetahuan,
18
sikap dan atau perilaku overt lainnya. Sekurang-kurangnya didapati empat unsur
utama dalam model komunikasi yaitu sumber (the source), pesan (the message),
saluran (the channel) dan penerima (the receiver)4.
Wilbur Schramm menyatakan komunikasi sebagai suatu proses berbagi
(sharing process). Schramm menguraikannya sebagai berikut :
“Komunikasi sendiri berasal dari kata-kata (bahasa) Latin
communis yang berarti umum (common) atau bersama. Apabila
kita berkomunikasi, sebenarnya kita sedang berusaha
menumbuhkan suatu kebersamaan (commonnes) dengan
seseorang. Yaitu kita berusaha berbagai informasi, ide atau sikap.
Seperti dalam uraian ini, misalnya saya sedang berusaha
berkomunikasi dengan para pembaca untuk menyampaikan ide
bahwa hakikat sebuah komunikasi sebenarnya adalah usaha
membuat penerima atau pemberi komunikasi memiliki pengertian
(pemahaman) yang sama terhadap pesan tertentu”.5
Dari uraian tersebut, definisi komunikasi menurut Schramm lebih cenderung
mengarah pada sejauh mana keefektifan proses berbagi antar pelaku komunikasi.
Schramm melihat sebuah komunikasi yang efektif adalah komunikasi yang
berhasil melahirkan kebersamaan (commonness), kesepahaman antara sumber
(source) dengan penerima (audience)-nya. Menurutnya, sebuah komunikasi akan
benar-benar efektif apabila audience menerima pesan, pengertian dan lain-lain
persis sama seperti apa yang dikehendaki oleh penyampai.
4 Dikutip dari : Pawito, dan C Sardjono. Teori-Teori Komunikasi. Surakarta: Universitas
Sebelas Maret, 1994. Pada tanggal 10 Agustus 2017, pukul 14.33 5 Dikutip dari : Suprapto, Tommy. Pengantar Teori Komunikasi. Cetakan Ke-1. Yogyakarta: Media
Pressindo, 2006. Pada tanggal 10 Agustus 2017 pukul 19.04
19
Berbeda dengan konsep komunikasi dari Joseph A Devito yang cenderung
mengarah kepada proses suatu komunikasi dilihat dari komponen-komponennya
saling terkait dan komunikatornya saling memiliki umpan balik komunikasi
sebagai suatu kesatuan dan keseluruhan dalam proses komunikasinya.
Sementara itu, Dance dan Larson setidaknya telah mengumpulkan 126
definisi komunikasi yang berlainan. Namun, Dance dan Larson mengidentifikasi
hanya ada tiga dimensi konseptual penting yang mendasari perbedaan dari ke-126
definisi temuannya itu, antara lain :
1. Tingkat observasi atau derajat keabstrakannya. (a) Definisi bersifat umum,
misalnya definisi yang menyatakan komunikasi adalah proses yang
menghubungkan satu bagian dengan bagian lainnya dalam kehidupan. (b)
Definisi bersifat khusus, misalnya definisi yang menyatakan bahwa
komunikasi adalah alat untuk mengirimkan pesan militer, perintah dan
sebagainya melalui telepon, telegraf, radio, kurir dan sebagainya.
2. Tingkat kesengajaan. (a) Definisi yang mensyaratkan kesengajaan, misalnya
definisi yang menyatakan bahwa komunikasi adalah situasi-situasi yang
memungkinkan suatu sumber mentransmisikan suatu pesan kepada seorang
penerima dengan disadari untuk mempengaruhi perilaku penerima. (b)
Definisi yang mengabaikan kesengajaan, misalnya dari Gode (1959) yang
menyatakan komunikasi sebagai proses yang membuat sesuatu dari yang
semula dimiliki oleh seseorang atau monopoli seseorang menjadi dimiliki dua
orang atau lebih.
20
3. Tingkat keberhasilan dan diterimanya pesan. (a) Definisi yang menekankan
keberhasilan dan diterimanya pesan, misalnya definisi yang menyatakan
bahwa komunikasi adalah proses pertukaran informasi untuk mendapatkan
saling pengertian. (b) Definisi yang tidak menekankan keberhasilan dan tidak
diterimanya pesan, misalnya definisi yang menyatakan komunikasi adalah
proses transmisi informasi6.
2.3 Fenomenologi
Istilah fenomenologi diperkenalkan oleh Johan Heirinckh. Pelopor aliran
fenomenologi adalah Edmund Husserl, Istilah fenomenologi berasal dari bahasa
Yunani yaitu phainomai yang berarti “menampak”. Fenomena tidak lain adalah
fakta yang disadari dan masuk ke dalam pengindraan manusia. Istilah
fenomenologi sendiri tidak dikenal setidaknya sampai menjelang abad ke-20.
Dewasa ini fenomenologi dikenal sebagai aliran filsafat sekaligus metode
berpikir, yang mempelajari fenomena manusiawi (human phenomena) tanpa
mempertanyakan penyebab dari fenomena itu, realitas objektifnya, dan
penampakkannya. (Kuswarno,2009:2)
Tradisi fenomenologi menurut Creswell adalah “whereas a biography reports
the life a single individual, a phenomenological study describes the phenomenon”
(Creswell,1998:51). Studi dengan pendekatan fenomenologi dengan demikian
berusaha menjelaskan makna dan pengalaman hidup sejumlah orang tentang suatu
konsep atau gejala. sedangkan menurut Moleong dalam Mulyana dan Solatun,
6 Dikutip dari : Vardiansyah, Dani. Pengantar Ilmu Komunikasi. Cetakan Ke-1. Bogor: Ghalia
Indonesia, 2004. Pada tanggal 10 Agustus 2017 pukul 22.49
21
fenomenologi tidak berasumsi bahwa peneliti mengetahui arti sesuatu bagi orang
orang yang sedang di teliti oleh mereka, sedangkan menurut Litlejhon,
fenomenologi menjadikan pengalaman hidup yang sesungguhnya sebagai data
dasar dari realitas (Mulyana & Solatun, 2008:91)
Dalam pemikiran fenomenologis, proses interpretasi sangatlah penting,
venomenologi dalam bahasa jerman dikenal dengan istilah Verstchen
(pengalaman) merupakan sebuah penetuan makna melalui pengalaman.
Intrepretasi merupakan proses aktif pikiran dan tindakan dalam
mengklarifikasikan pengalam pribadi. Intepretasi dapat terjadi beberapa secara
berlang-ulang, bergerak dari yang khusus ke yang umum dan kembali lagi ke
yang khusus heurmenetic circle.
Menurut Stanley Deetz, Istilah phainomenon mengacu pada kemunculan
sejumlah benda, kejadian, atau kondisi yang terjadi. Oleh karena itu fenomenologi
merupakan suatu cara yang digunakan manusia untuk memahami dunia melalui
pemahaman langsung. Maurice Merleau-Ponty pakar dalam tradisi menuliskan
bahwa semua pengetahuan akan dunia diperoleh oleh pengalaman akan dunia.
Sementara itu, Stanley Deetz menyimpulkan tiga prinsip dasar fenomenologi,
pertama pengalaman ditemukan langsung dalam pengalaman sadar. Kedua makna
benda terdiri atas kekuatan benda dalam kehidupan seseorang. Ketiga bahwa
22
bahasa merupakan kendaraan makna, hal karena kita mengalami dunia melalui
bahasa yang digunakan untuk mendefinisikan dan mengekspresikan dunia itu7.
Stanley Deetz, mengidentifikasi tiga prinsip dasar yang menjadi pilar dari gerakan
fenomenologi sebagai berikut :
a) Bahwa pengetahuan (knowledge) diperoleh secara langsung melalui
pengalaman yang sadar atau disengaja. Hal ini memiliki arti bahwa pengetahuan
tidak diperoleh dari (is nit inferred from) pengalaman (experience), tetapi
ditemukan (is found) secara langsung dari pengalaman secara sadar (conscious
experience).
b) Bahwa makna tentang sesuatu bagi seseorang sebenarnya terdiri dari atau
terbangun oleh potensi pengalaman seseorang berkenaan dengan objek
bersangkutan. Artinya, bagaimana seseorang memiliki hubungan dengan objek
akan menentukan makna objek yang bersangkutan bagi seseorang.
c) Bahwa bahasa merupakan kendaraan yang mengangkut makna-makna.
Orang memperoleh pengalaman-pengalaman melalui bahasa yang kita gunakan
untuk mendefinisikan dan mengekspresikan pengalaman.
Tujuan utama dari fenomenologi adalah mempelajari bagaimana fenomena
dialami dalam kesadaran, pikiran dan dalam tindakan, seperti bagaimana
fenomena tersebut bernilai atau diterima secara estetis. Fenomenologi mencoba
mencari pemahaman bagaimana manusia mengkonstruksi makna dan konsep-
7 Dikuip dari : Littlejohn Stephen, 2017. TEORI KOMUNIKASI (Theories of Human Communication).
Jakarta: Salemba Humanika. Hal 67
23
konsep penting dalam kerangka intersubjektivitas. Intersubjektif karna
pemahaman kita mengenai dunia dibentuk oleh hubungan kita dengan orang lain.
Walaupun makna yang kita ciptakan dapat ditelusuri dalam tindakan, karya dan
aktivitas yang kita lakukan, tetap saja ada peran orang lain didalamnya.
(Kuswarno,2009:2)
Pendapat Alfred Schutz mengenai fenomenologi, merupakan pengembangan
secara mendalam dari pemikiran pemikiran Husserl sebagai pendiri dan tokoh
utama dari aliran filsafat fenomenologi tersebut. Bagi Schutz tugas fenomenologi
adalah menghubungkan antara pengetahuan ilmiah dengan pengalaman sehari
hari, dan dari kegiatan dimana pengalaman dan pengetahuan itu berasal dengan
kata lain mendasarkan tindakan sosial pada pengalaman makna dan kesadaran.
(Kuswarno,2009:17)
Menurut Schutz, manusia mengkontruksi makna di luar arus utama pengalaman
melalui proses “tipikasi”. Hubungan antar makna pun di organisasi melalui proses
ini, atau biasa di sebut stock of knowledge. Jadi kumpulan pengetahuan memiliki
kegunaan praktis dari dunia itu sendiri, bukan sekedar pengetahuan tentang dunia
(Kuswarno,2009:18).
Dalam pandangan Schutz, manusia adalah makhluk sosial sehingga kesadaraan
akan dunia kehidupan adalah sebuah kesadaran sosial. Dunia individu merupakan
intersubjectif dengan makna beragam, dan perasaan sebagai bagian kelompok.
Manusia di tuntut untuk saling memahami satu sama lain, dan bertindak dalam
kenyataan yang sama. Dengan demikian ada penerimaan timbal balik.Pemahaman
24
atas dasar pengalaman bersama, dan tipikasi atas dunia bersama. Melalui tipikasi
inilah manusia belajar meyesuaikan diri ke dalam dunia yang lebih luas, dengan
juga melihat diri kita sendiri sebagai orang yang memainkan peran dalam situasi
tipikal (Kuswarno,2009:18).
Inti dari pemikiran Schutz adalah bagaimana memahami tindakan sosial melalui
penafsiran. Dimana, tindakan sosial merupakan tindakan yang berorientasi pada
perilaku orang atau orang lain pada masa lalu, sekarang, dan akan datang
Untuk menggambarkan keseluruhan tindakan seseorang Schutz mengelompokan
dalam 2 fase, yaitu:
(1) Because motives (Weil-Motiv) yaitu tindakan yang merujuk pada masa lalu.
Dimana, tindakan yang akan dilakukan oleh seseorang pasti memiliki alasan dari
masa lalu ketika ia melakukannya.
(2) In order to motive (Um-zu-motiv) yaitu motif yang merujuk pada tindakan
dimasa yang akan datang. Dimana, tindakan yang dilakukan oleh sesorang pasti
memiliki tujuan yang telah di tetapkan (Kuswarno, 2009: 111)
25
2.4. Jargon Organisasi Dalam Komunikasi
Jargon adalah istilah khusus yang dipergunakan di bidang kehidupan
(lingkungan) tertentu. Jargon merupakan sebuah kata yang khusus di gunakan
oleh sebuah golongan tertentu sebagai kata sandi, ataupun kata semangat atau kata
kata yang mengandung arti yang hanya di pahami oleh individu yang berada
dalam suatu golongan tersebut. Jargon biasanya susah di pahami oleh orang lain
yang bukan bagian dari suatu golongan pemilik jargon.
Jargon sendiri sebenarnya sebuah kata singkat yang memiliki banyak makna
yang digunakan oleh sebagian orang dalam sebuah golongan dan hanya mereka
saja lah yang mengerti arti dan maknanya. Kata Jargon sendiri merupakan kata-
kata teknis yang digunakan secara terbatas dalam bidang ilmu, profesi,atau
kelompok tertentu. Kata-kata tersebut sering merupakan kata sandi atau kode
rahasia untuk kalangan tertentu (dokter, militer, perkumpulan rahasia) dll. Jargon
juga merupakan istilah khusus yang diciptakan dan dipakai dalam bidang
keilmuan, profesi, kegiatan atau kelompok tertentu. Tiap profesi dan bidang
keilmuan (kedokteran, ekonomi, geologi dan sebagainya) memiliki jargon sendiri
yang hanya dipahami pelaku profesi dan pengkaji ilmu bersangkutan. Jargon
berfungsi untuk mempermudah penuturnya mengungkapkan keterangan yang
panjang dan berbelit-belit atau dikenal dengan bahasa percakapan. Dapat pula
disimpulkan bahwa jargon dalam organisasi adalah proses pengiriman dan
penerimaan pesan dari komunikator kepada komunikan yang berada dalam suatu
sistem yang berhubungan dan jargon sebagai salah satu media komunikasi. Dalam
26
penelitian ini jargon yang di gunakan merupakan jargon Hubbul Wathan Minal
Iman dari organisasi Nahdlatul Ulama.
2.4.1 Jargon Hubbul Wathan Minal Iman
Hubbul Wathon Minal Iman memiliki arti cinta negara adalah sebagian
dari iman. Pada sejarahnya ulama di seluruh Nusantara sejak tahun 1914 sudah
punya komitmen tinggi terhadap keutuhan bangsanya. Nasionalisme ini sudah
lahir sejak negara ini hidup dalam penjajahan yang begitu panjang dan
melelahkan yang mengakibatkan penderitaan rakyat di dalam negerinya sendiri
sehingga timbulnya rasa nasionalisme yang tinggi di kalangan masyarakat.
Ulama NU di bawah komando Rais Akbar KH Hasyim Asy'ari bersama
para ulama NU yang lain menggerakkan dan membangkitkan sifat nasionalis
pada seluruh elemen masyarakat yang dimulai dari para kiai dan santri. Salah
satunya yang dilakukannya adalah saat menerima utusan presiden Soekarno
berkaitan hukum membela dan mempertahankan bangsa dan negara bagi warga
oleh penjajah. KH Hasyim Asy'ari pun mengatakan wajib ain tanpa
pengecualian untuk mempertahankannya. Maka mulai saat itulah dia
mengeluarkan fatwa jargon hubbul wathon minal iman.
Jargon terkenal dari Hadratussyaikh KH. M. Hasyim Asy‟ari Rais Akbar
NU yaitu hubbul wathin minal iman (cinta negara sebagian dari iman) memiliki
sebuah cerita yang panjang. Ketika mencari ilmu di tanah arab, Hadratussyaikh
KH. Hasyim Asy‟ari selalu berdoa agar Indonesia segera diberikan
kemerdekaan.
27
“Setiap berada ditempat mustajab (Multazam) Mbah Hasyim selalu
berdoa agar Indonesia diberikan kemerdekaan dari penjajah. Sampai-sampai
ada penulis Arab Sayyid Mohammad Hasan Syihab yang menyebutkan bahwa
Hadratussyaikh KH. Hasyim Asy‟ari adalah peletak dasar kemerdekaan
Indonesia,” kata Kiai Said Agil Siraj Ketua Umum PBNU8.
Pada tahun 1914 Hadratussyaikh KH. Hasyim Asy‟ari pulang ke
Indonesia, hal pertama yang dipikirkan olehnya adalah menyatukan islam
dengan nasionalisme. Karena yang beliau lihat ketika berada di negara Timur
Tengah bergejolak karena tidak memiliki konsep islam dan nasionalisme sehinga
tidak tercapainya sebuah kesatuan untuk memperjuangkan kemerdekaan.
Sehingga Hadratussyaikh KH. Hasyim Asy‟ari membuat jargon hubbul wathon
minal iman (cinta tanah air sebagian dari iman) sebagai spirit nasionalisme untuk
seluruh kiyai di Indonesia dan kaum santri untuk sama sama berjuang
memerdekakan Indonesia dan melepaskan Indonesia dari penjajahan.
2.5. Hubbul Wathan Minal Iman
Hubbul Wathon Minal Iman memiliki arti cinta negara adalah sebagian dari
iman. Pada sejarahnya ulama di seluruh Nusantara sejak tahun 1914 sudah punya
komitmen tinggi terhadap keutuhan bangsanya. Nasionalisme ini sudah lahir sejak
negara ini hidup dalam penjajahan yang begitu panjang dan melelahkan yang
8 Dikutip dari : https://seputarnu.com/2016/11/24/ketum-pbnu-menceritakan-asal-usul-jargon-
hubbul-wathon-minal-iman/ pada tanggal 12 Agustus 2017, pukul 14.03
28
mengakibatkan penderitaan rakyat di dalam negerinya sendiri sehingga timbulnya
rasa nasionalisme yang tinggi di kalangan masyarakat.
Ulama NU di bawah komando Rais Akbar KH Hasyim Asy'ari bersama para
ulama NU yang lain menggerakkan dan membangkitkan sifat nasionalis pada
seluruh elemen masyarakat yang dimulai dari para kiai dan santri. Salah satunya
yang dilakukannya adalah saat menerima utusan presiden Soekarno berkaitan
hukum membela dan mempertahankan bangsa dan negara bagi warga oleh
penjajah. KH Hasyim Asy'ari pun mengatakan wajib ain tanpa pengecualian
untuk mempertahankannya. Mulai saat itulah dia mengeluarkan fatwa jargon
hubbul wathon minal iman9.
“Ketika Mbah Hasyim menerima ajudan presiden Soekarno mengenai hukum
warga membela bangsanya, beliau menjawab dengan tegas, fardlu ain (tidak
boleh tidak) dan saat itulah Mbah Hasyim berfatwa atau mengeluarkan jargon
hubbul wathon minal iman. Ini bukan hadis tapi fatwa Mbah Hasyim,” Kata KH
Said Aqil Siroj ketua umum PBNU.
Dalam sikap kenegaraan ada menarik yang dimiliki Ulama NU, yaitu ulama
memiliki jiwa nasionalis yang tinggi sehingga menjadikan Negara Kesatuan
Republik Indonesia sulit diganggu dari pengacau bangsa. Dapat di lihat negara di
kawasan Timur Tengah yang berantakan karena para ulamanya tidak mempunyai
sifat nasionalis yang tinggi dan pemerintahan yang berjalan cenderung
mengutamakan kelompoknya.
9 Dikutip dari : http://www.nu.or.id/post/read/76064/hubbul-wathon-minal-iman-jargon-
pertahankan-nkri pada tanggal 14 Agustus 2017, pukul 13.02
29
Jargon terkenal dari Hadratussyaikh KH. M. Hasyim Asy‟ari Rais Akbar NU
yaitu hubbul wathin minal iman (cinta negara sebagian dari iman) memiliki
sebuah cerita yang panjang. Ketika mencari ilmu di tanah arab, Hadratussyaikh
KH. Hasyim Asy‟ari selalu berdoa agar Indonesia segera diberikan kemerdekaan.
Pada tahun 1914 Hadratussyaikh KH. Hasyim Asy‟ari pulang ke Indonesia,
hal pertama yang dipikirkan olehnya adalah menyatukan islam dengan
nasionalisme. Karena yang beliau lihat ketika berada di negara Timur Tengah
bergejolak karena tidak memiliki konsep islam dan nasionalisme sehinga tidak
tercapainya sebuah kesatuan untuk memperjuangkan kemerdekaan. Sehingga
Hadratussyaikh KH. Hasyim Asy‟ari membuat jargon hubbul wathon minal iman
(cinta tanah air sebagian dari iman) sebagai spirit nasionalisme untuk seluruh
kiyai di Indonesia dan kaum santri untuk sama sama berjuang memerdekakan
Indonesia dan melepaskan Indonesia dari penjajahan.
2.6. Nahdlatul Ulama (NU)
Nahdlatul Ulama adalah perkumpulan/ jam‟iyyah diniyyah islamiyyah
ijtima‟iyyah (organisasi sosial keagamaan Islam) untuk menciptakan
kemaslahatan masyarakat, kemajuan bangsa, dan ketinggian harkat dan martabat
manusia. Nahdlatul Ulama didirikan oleh ulama pondok pesantren di Surabaya
pada tanggal 16 Rajab 1344 H bertepatan dengan tanggal 31 Januari 1926 M
untuk waktu yang tak terbatas, beraqidah Islam menurut faham Ahlusunnah wal
Jama‟ah dalam bidang aqidah mengikuti madzhab Imam Abu Hasan Al-Asy‟ari
dan Imam Abu Mansur al-Maturidi dalam bidang fiqh mengikuti salah satu dari
30
Madzhab Empat (Hanafi, Maliki, Syafi‟i, dan Hanbali) dan dalam bidang tasawuf
mengikuti madzhab Imam al-Junaid al-Bagdadi dan Abu Hamid al-Ghazali.
Tujuan Nahdlatul Ulama adalah berlakunya ajaran Islam yang menganut
faham Ahlusunnah wal Jama‟ah untuk terwujudnya tatanan masyarakat yang
berkeadilan demi kemaslahatan, kesejahteraan umat dan demi terciptanya rahmat
bagi semesta. Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara diIndonesia, Nahdlatul
Ulama berasas kepada Pancasila dan Undang-Undang Dasar 194510
.
Gambar 2.1
Lambang Nahdaltul Ulama
Lambang Nahdlatul Ulama
Sebagai organisasi kemasyarakatan, Nahdlatul Ulama \menjadi bagian tak
terpisahkan dari keseluruhan bangsa Indonesia, Nahdlatul Ulama senantiasa
menyatukan diri dengan perjuangan Nasional Bangsa Indonesia. Nahdlatul Ulama
secara sadar mengambil posisi aktif dalam proses perjuangan mencapai dan
memperjuangkan kemerdekaan, serta ikut aktif dalam penyusunan UUD 1945.
10
Dikutip dari : AD ART PBNU hal 49
31
Keberadaan Nahdlatul Ulama yang senantiasa menyatukan diri dengan perjuangan
bangsa, menempatkan Nahdlatul Ulama dan segenap warganya selalu aktif
mengambil bagian dalam pembangunan bangsa menuju masyarakat adil dan
makmur yang diridlai Allah SWT. Oleh karenanya, setiap warga Nahdlatul Ulama
harus menjadi warga Negara yang senantiasa menjunjung tinggi Pancasila dan
UUD 194511
.
Sebagai organisasi keagamaan, Nahdlatul Ulama juga merupakan bagian tak
terpisahkan dari umat Islam Indonesia yang senantiasa berusaha memegang teguh
prinsip persaudaraan (ukhuwwah), toleransi (at-tasamuh), kebersamaan dan hidup
berdampingan dengan sesama warga Negara yang mempunyai keyakinan/agama
lain untuk bersama-sama mewujudkan cita-cita persatuan dan kesatuan bangsa
yang kokoh dan dinamis.
Nahdlatul Ulama, Sebagai organisasi yang mempunyai fungsi pendidikan
berusaha secara sadar untuk menciptakan warga Negara yang menyadari akan hak
dan kewajibannya terhadap bangsa dan Negara. Nahdlatul Ulama sebagai
jam‟iyyah secara organisatoris tidak terikat dengan organisasi politik dan
organisasi kemasyarakatan manapun juga. Setiap warga Nahdlatul Ulama adalah
warga Negara yang mempunyai hak-hak politik yang dilindungi oleh undang-
undang. Didalam hal warga Nahdlatul Ulama menggunakan hak-hak politiknya
harus melakukan secara bertanggung jawab, sehingga dengan demikian dapat
ditumbuhkan sikap hidup yang demokratis, konstitusional, taat hokum dan
11
Ibid 38
32
mampu mengembangkan mekanisme musyawarah, dan mufakat dalam
memecahkan permasalahan yang dihadapi bersama.
2.7. Gerakan Pemuda Ansor (GP ANSOR)
Gerakan pemuda Ansor adalah organisasi kepemudaan untuk anak muda
Nahdlatul ulama Gerakan Pemuda Ansor bersifat kepemudaan, kemasyarakatan,
kebangsaan dan keagamaan yang berwatak kerakyatan, Organisasi ini pada
awalnya bernama Gerakan Pemuda Ansor disingkat GP Ansor sebagai kelanjutan
dari Ansoru Nahdlatil Oelama (ANO), dalam AD/ART NU diubah menjadi
Gerakan Pemuda Ansor Nahdlatul Ulama yang selanjutnya disebut GP Ansor,
didirikan pada 10 Muharram 1353 Hijriyah ataubertepatan dengan 24 April 1934
di Banyuwangi, Jawa Timur untuk waktu yang tidak terbatas. Gerakan Pemuda
Ansor beraqidah Islam Ahlusunnah wal Jama‟ah yang dalam bidang aqidah
mengikuti madzhab Imam Abu Hasan Al-Asy‟ari dan Imam Abu Mansur al-
Maturidi dalam bidang fiqih mengikuti salah satu dari Madzhab Empat (Hanafi ,
Maliki, Syafi ‟i dan Hambali); dan dalam bidang tasawuf mengikuti madzhab
Imam al-Junaid al-Bagdadi dan Abu Hamid al-Ghazali12
.
Kelahiran Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) diwarnai oleh semangat
perjuangan, nasionalisme, pembebasan, dan semangat kepahlawanan. GP Ansor
terlahir dalam suasana keterpaduan antara kepeloporan pemuda pasca-Sumpah
Pemuda, semangat kebangsaan, kerakyatan, dan sekaligus spirit keagamaan.
12
PD PRT GP ANSOR hal 5
33
Karenanya, kisah Laskar Hizbullah, Barisan Kepanduan Ansor, dan Banser
(Barisan Serbaguna) sebagai bentuk perjuangan Ansor nyaris melegenda.
Terutama, saat perjuangan fisik melawan penjajahan dan penumpasan G 30
S/PKI, peran Ansor sangat menonjol.
Ansor dilahirkan dari rahim Nahdlatul Ulama (NU) dari situasi ”konflik”
internal dan tuntutan kebutuhan alamiah. Berawal dari perbedaan antara tokoh
tradisional dan tokoh modernis yang muncul di tubuh Nahdlatul Wathan,
organisasi keagamaan yang bergerak di bidang pendidikan Islam, pembinaan
mubaligh, dan pembinaan kader. KH Abdul Wahab Hasbullah, tokoh tradisional
dan KH Mas Mansyur yang berhaluan modernis, akhirnya menempuh arus
gerakan yang berbeda justru saat tengah tumbuhnya semangat untuk mendirikan
organisasi kepemudaan Islam.
Pada 1924 para pemuda yang mendukung KH Abdul Wahab Hasbullah yang
kemudian menjadi pendiri NU membentuk wadah organisasi kepemudaan dengan
nama Syubbanul Wathan (Pemuda Tanah Air). Organisasi inilah yang menjadi
cikal bakal berdirinya Gerakan Pemuda Ansor setelah sebelumnya mengalami
perubahan nama seperti Persatuan Pemuda NU (PPNU), Pemuda NU (PNU), dan
Anshoru Nahdlatul Oelama (ANO).
Nama Ansor ini merupakan saran KH. Abdul Wahab, “ulama besar”
sekaligus guru besar kaum muda saat itu, yang diambil dari nama kehormatan
yang diberikan Nabi Muhammad SAW kepada penduduk Madinah yang telah
berjasa dalam perjuangan membela dan menegakkan agama Allah. Dengan
demikian ANO dimaksudkan dapat mengambil hikmah serta tauladan terhadap
34
sikap, perilaku dan semangat perjuangan para sahabat Nabi yang mendapat
predikat Ansor tersebut. Gerakan ANO (yang kelak disebut GP Ansor) harus
senantiasa mengacu pada nilai-nilai dasar Sahabat Ansor, yakni sebagi penolong,
pejuang dan bahkan pelopor dalam menyiarkan, menegakkan dan membentengi
ajaran Islam. Inilah komitmen awal yang harus dipegang teguh setiap anggota
ANO (GP Ansor).
GP Ansor hingga saat ini telah berkembang sedemikan rupa menjadi
organisasi kemasyarakatan pemuda di Indonesia yang memiliki watak
kepemudaan, kerakyatan, keislaman dan kebangsaan. GP Ansor hingga saat ini
telah berkembang memiliki 433 Cabang (Tingkat Kabupaten/Kota) di bawah
koordinasi 32 Pengurus Wilayah (Tingkat Provinsi) hingga ke tingkat desa.
Ditambah dengan kemampuannya mengelola keanggotaan khusus BANSER
(Barisan Ansor Serbaguna) yang memiliki kualitas dan kekuatan tersendiri di
tengah masyarakat.
Di sepanjang sejarah perjalanan bangsa, dengan kemampuan dan kekuatan
tersebut GP Ansor memiliki peran strategis dan signifikan dalam perkembangan
masyarakat Indonesia. GP Ansor mampu mempertahankan eksistensi dirinya,
mampu mendorong percepatan mobilitas sosial, politik dan kebudayaan bagi
anggotanya, serta mampu menunjukkan kualitas peran maupun kualitas
keanggotaannya. GP Ansor tetap eksis dalam setiap episode sejarah perjalan
bangsa dan tetap menempati posisi dan peran yang stategis dalm setiap pergantian
kepemimpinan nasional.
35
2.8. Kerangka Berfikir
Kerangka berfikir merupakan suatu hal yang penting, untuk memberikan
arah bagi peneliti dalam proses penelitiannya, maksud dari kerangka berfikir
adalah upaya terbentuknya suatu alur penelitian yang jelas dan di terima secara
akal. Kerangka berfikir penulis dalam penelitian ini bermulai dari sebuah kalimat
yang sangat populer yakni Hubuul Wathan Minal Iman yang memiliki arti Cinta
Tanah Air Sebagian Dari Iman, kalimat tersebut banyak dijadikan sebagai sebuah
jargon dan bahkan menjadi suatu ciri khas suatu organisasi. Dalam penelitian ini
penulis ingin melihat pemaknaan jargon hubbul wathan minal iman dalam suatu
organisasi yakni GP Ansor Kota Tangerang. Selanjutnya, berdasarkan teori yang
penulis gunakan diatas, yaitu Jargon dalam organisasi dimana dalam hal ini
penulis ingin mengetahi bagaimana pengaplikasian Jargon Hubbul Wathan Minal
dalam kehidupan sehari-hari anggota GP Ansor Kota Tangerang. Kemudian
makna jargon dalam organisasi dimana penulis ingin mengetahui bagaimana
anggota GP Ansor Kota Tangerang dalam memaknai jarhon Hubbul Wathan
Minal Iman. Dan yang terakhir terkait dengan tanda jargon dalam sebuah
organisasi dimana dalam hal ini penulis ingin mengetahui pengalaman anggota
GP Ansor Kota Tangerang dalam memahami jargon Hubbul Wathan Minal Iman.
Berikut alur merupakan alur kerangka berfikir penulis dalam penelitian ini.
36
Gambar 2.2
Kerangka Berfikir
Pengalaman
Pengalaman apa saja
yang dialami anggota
GP Ansor Kota
Tangerang ketika
memaknai Hubbul
Wathan Minal Iman
Pemaknaan Jargon Hubbul Wathan Minal Iman Oleh Anggota
GP Ansor Kota Tangerang
Hubbul Wathan Minal Iman
Jargon Hubbul Wathan Minal
Iman
Jargon Hubbul Wathan Minal Iman oleh
Anggota GP Ansor Kota Tangerang
Motif
Apa yang menjadi
motif anggota GP
Ansor Kota
Tangerang dalam
memaknai Jargon
Hubbul Wathan
Minal Iman
Makna
Jargon Hubbul
Wathan Minal Iman
dimaknai apa Oleh
anggota GP Ansor
Kota Tangerang
37
2.9 Penelitian Terdahulu
Item
Penelitian terdahulu Penulis
Anggy Aprily Dwi
Poetri
Conitatus
Zulaichah
Muhammad
Aliazmi
1 2 3 4
Judul Makna Mengajar
(Studi
Fenomenologi
Pada Pengajar
Dalam Komunitas
Save Street Child
Surabaya)
Makna Kemiskinan
(Study
Fenomenologi Pada
Mahasiswa
Penerima Beasiswa
Bidik Misi
Universitas
Airlangga)
Gerakan Pemuda
Ansor Kota
Tangerang
Dalam
Memaknai
Jargon “Hubbul
Wathan Minal
Iman” Nahdlatul
Ulama
(Studi
Fenomenologi
Anggota Gerakan
Pemuda Ansor
Kota Tangerang
Dalam Memaknai
Jargon “Hubbul
Wathan Minal
Iman” Nahdlatul
Ulama)
38
Tahun 2013 2015 2017
Penerbit Universitas
Airlangga
Universitas
Airlangga
Unversitas Sultan
Ageng Tirtayasa
Paradigma Konstruktivis Konstruktivis Konstruktivis
Metodologi teori fenomenologi
Alfred Schutz
Fenomenologi,
teori konstruksi
sosial berger
luckman
teori fenomenologi
Stanley Deetz
Mengetahui makna
mengajar anak
jalanan dalam
komunitas Save
Street Child
Surabaya
Mengetahui apa
makna dari
kemiskinan dan
indikator miskin
Mengetahui
bagaimana
pemaknaan dalam
jargon Hubbul
wathan minal iman
oleh GP Ansor
Kota Tangerang
39
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
1.1. Sifat Penelitian
Dalam sebuah penelitian kualitatif ada beberapa jenis atau tipe jika
digolongkan berdasarkan tataran atau cara menganalisis data diantaranya yaitu
jenis eksploratif, deskriptif, eksplanatif, evaluatif, basic research, dan applied
research.13
Penelitian ini tergolong dalam jenis deskriptif, dimana penelitian
berangkat dengan konsep dan desain yang sudah disusun sebelum peneliti terjun
ke lapangan. Penelitian ini juga ingin melihat sebuah fenomena dengan
memfokuskan pada pertanyaan “bagaimana” (bagaimana fenomena ini terjadi)
dan “siapa” (siapa yang terlibat dalam fenomena ini).14
Fenomena yang ingin
diamati dalam penelitian ini adalah tentang fenomena jargon Hubbul Wathan
Minal Iman (cinta negara sebagian dari iman) dari oganisasi nahdlatul ulama di
maknai dalam pergerakan organisasi GP Ansor Kota Tangerang sebagai
organisasi kemasyarakatan dalam menjaga kerukunan dan kedamaian antar
masyarakat dan keamanan bernegara.
Penelitian ini nantinya akan memberikan gambaran spesifik mengenai
sebuah kondisi atau situasi organisasi GP Ansor Kota Tangerang dalam
13
Dikutip dari : Setianto, Y. P. (2011). Modul Penelitian Komunikasi (Modul III). Jakarta:
Universitas Mercu Buana hal 13 pada taggal 3 januari 2018 pukul 20.00
14 Dikutip dari : Setianto, Y. P. (2011). Modul Penelitian Komunikasi (Modul III). Jakarta:
Universitas Mercu Buana hal 14 pada taggal 3 januari 2018 pukul 20.00
40
menangapi keadaan dan situasi nasional pasca pembubaran ormas HTI
(hizbuttahrir Indonesia) oleh pemerintah yang di kabarkan mengancam Negara
Kesatuan Republik Indonesia. Hasil dari penelitian deskriptif adalah gambaran
yang detil dari suatu fenomena yang akan diteliti oleh seorang peneliti supaya
dapat di ketahui hasil dari penelitian.
3.2 Metodologi Penelitian
Metodologi adalah proses, prinsip dan prosedur yang kita gunakan untuk
mendekati problem (masalah) mencari jawabanya15
. Metode penelitian adalah cara
ilmiah yang digunakan untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan
tertentu. Data yang dihasilkan dari proses penelitian adalah data empiris
(teramati) yang mempunyai kriteria tertentu yaitu valid.16
Metode yang digunakan
dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Pada penelitian ini,
peneliti menggunakan metodologi fenomenologi Stanley Deetz dan fenomenologi
dari Alfred Schutz yang terdiri dari pengalaman dan makna untuk fenomenologi
Stanley Deetz, motiv untuk fenomenologi Alfred Schutz dengan pendekatan
kualitatif. Metodologi fenomenologi Stanley Deetz dan fenomenologi dari Alfred
Schutz dalam penelitian ini di gunakan untuk mengkaji makna dari jargon Hubbul
Wathan Minal Iman yang di maknai oleh organisasi Gerakan Pemuda Ansor Kota
Tangerang.
15
Dikutip dari : Deddy Mulyana.metodologi penelitian kualitatif.Bandung: Remaja Rosdakarya.
2010 Hal 145 pada tanggal 15 september 2017, pukul 13.05
16 Dikutip dari : Sugiyono, P. D. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Bandung: ALFABETA pada tanggal 4 januari 2018 pukul 20.00
41
Penelitian deskriptif tidak memerlukan administrasi dan pengontrolan
terhadap suatu perlakuan, disamping tidak untuk menguji hipotesis tertentu.
Metode deskriptif mencari teori bukan menguji teori17
. Penelitian deskriptif
adalah salah satu jenis penelitian yang tujuannya untuk menyajikan gambaran
lengkap mengenai setting sosial atau dimaksudkan untuk mengeksplorasi dan
klarifikasi mengenai suatu fenomena atau kenyataan sosial, dengan jalan
mendeskripsikan sejumlah variabel yang berkenaan dengan masalah dan unit yang
diteliti antara fenomena yang diuji.
Tujuan dari penelitian deskriptif adalah menghasilkan gambaran akurat
tentang sebuah kelompok, menggambarkan mekanisme sebuah proses atau
hubungan, memberikan gambaran lengkap baik dalam bentuk verbal atau
numerikal, menyajikan informasi dasar akan suatu hubungan, menciptakan
seperangkat kategori dan mengklasifikasikan subjek penelitian, menjelaskan
seperangkat tahapan atau proses, serta untuk menyimpan informasi yang bersifat
kontradiktif mengenai subjek penelitian. Alasan peneliti menggunakan metode ini
adalah karena penelitian kualitatif lebih banyak mementingkan proses daripada
hasil. Hal ini disebabkan oleh hubungan bagian-bagian yang sedang diteliti akan
jauh lebih jelas diamati dalam proses18
. Begitu juga dalam penelitian ini dimana
peneliti melakukan penelitian Fenomenologi dalam pemaknaan jargon Hubbul
Wathan Minal Iman, peneliti mengamatinya dalam pola dan prilaku anggota
17
Dikutip dari : Jalaluddin Rakhmat, Metode Penelitian Komunikasi (Bandung: Remaja Rosda
Karya, 2001), hlm. 2 pada tanggal 15 september 2017, pukul 13.35
18 Dikutip dari : Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2006), hlm.11 pada tanggal 15 September 2017, pukul 17.03
42
organisasi GP Ansor Kota Tangerang dalam berkomunikasi dalam bermasyarakat
maupun berorganisai dan membuat keputusan organisasi, kemudian menjelaskan
tentang sikap yang diteliti. Dengan kata lain, peranan proses penelitian kualitatif
ini sangat cocok digunakan dalam penelitian ini.
Hakekat penelitian dapat dipahami dengan mempelajari berbagai aspek
yang mendorong peneliti untuk melakukan penelitian.Setiap orang mempunyai
motivasi yang berbeda, di antaranya dipengaruhi oleh tujuan dan profesi masing-
masing. Motivasi dan tujuan penelitian secara umum pada dasarnya adalah sama,
yaitu suatu penelitian merupakan refleksi dari keinginan manusia yang selalu
berusaha untuk mengetahui sesuatu. Keinginan untuk memperoleh dan
mengembangkan pengetahuan merupakan kebutuhan dasar manusia yang
umumnya menjadi motivasi untuk melakukan penelitian.Studi kasus disesuaikan
dengan permasalahan dan tujuan penelitian.
3.3 Fokus Penelitian
Dalam Penelitian ini, peneliti mempunyai fokus penelitian terhadap
pemaknaan jargon Hubbul wathan Minal Iman GP Ansor Kota Tangerang .
Langkah awal dalam penelitian ini dengan mengetahui kajian dan mencari materi
tentang jargon Hubbul wathan Minal Iman, sehingga dapat di cari tujuan
penelitian yang ingin mengetahui pemaknaan jargon Hubbul wathan Minal Iman
oleh GP Ansor Kota Tangerang, selanjutnya membuat pertanyaan penelitian yang
berkaitan dengan pemaknaan Hubbul wathan Minal Iman oleh GP Ansor Kota
Tangerang sehingga nanti penelitian ini memiliki hasil yang sebenarnya. Dari
43
ketiga hal tersebut akan dengan mudah untuk menentukan fokus penelitian dicari,
sehingga pembahasan dalam penelitian ini memiliki arah pembahsan yang jelas.
Pencarian data tentang kajian dan mencari materi tentang Hubbul wathan
Minal Iman melalui buku dan data terkait yang di dapatkan dari Nahdlatul ulama
sebagai pencetus jargon Hubbul wathan Minal Iman. Sehingga nantinya tujuan
dari penelitian ini yang ingin mengetahui Pemaknaan Hubbul wathan Minal Iman
oleh GP Ansor Kota Tangerang dapat di cari hasilnya dari pertanyaan yang
peneliti buat untuk dilakukan wawancara langsung dengan pengurus GP Ansor
Kota Tangerang sehingga penelitian ini memiliki tujuan yang jelas.
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini digunakan teknik pengumpulan data wawancara
mendalam dan dokumentasi studi kepustakaan. Kedua teknik tersebut dijelaskan
sebagai berikut:
1. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam. Jenis wawancara ini
akan mendorong subjek penelitian untuk mendefinisikan dirinya sendiri
dan lingkungannya, untuk menggunakan istilah-istilah mereka sendiri
mengenai objek penelitian. Dalam wawancara mendalam peneliti berupaya
mengabil peran subjek penelitian (taking the role of the other), secara
intim meyelam ke dalam dunia psikologis dan sosial mereka19
. Tipe
wawancara yang digunakan dalam penelitian ini bersifat semi terstruktur
19
Dikutip dari : Mulyana, Deddy. 2003. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya. Pada tanggal 17 September 2017, pukul 14.05
44
(semi structure interview). Tujuan dari wawancara jenis ini adalah untuk
menemukan permasalahan secara lebih terbuka, di mana pihak yang diajak
wawancara diminta pendapat dan ide-idenya20
.
Wawancara akan dilakukan pada orang-orang yang bersangkutan
dengan Hubbul Wathan Minal Iman yaitu anggota GP Ansor Kota
Tangerang dan tokoh-tokoh Nahdlatul Ulama karena mereka yang lebih
mengetahui tentang Hubbul Wathan Minal Iman serta maknanya. Selain
itu Juga peneliti akan mewaancarai orang yang kredibel dalam bidang
keagamaan yang berkaitan dengan nasionalisme dari Nahdlatul Ulama
untuk membuat triangulasi data. Hasil dari wawancara tersebut kemudian
akan dianalisis dan dicocokan dengan temuan yang sebenarnya dilapangan
juga akan dihubungkan dengan teori yang dipakai dalam penelitian ini
unntuk mencari kesesuaiannya.
2. Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Analiisis
dokumen dalam penelitian kualitatif, sama halnya dengan mencoba
menemukan gambaran mengenai pengalaman hidup atau peristiwa yang
teradi, beserta penafsarn subjek penelitian terhadapnya.
Dokumen yang berbentuk tulisan misalnya catatan harian, sejarah
kehidupan (life histories), ceritera, biografi, peraturan, kebijakan.
Dokumen yang berbentuk gambar, misalnya foto, gambar hidup, sketsa.
Dokumen yang berbentuk karya, misalnya karya seni, yang dapat berupa
20
Dikutip dari : Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dan R &D. Bandung:
Alafbeta. Pada tanggal 17 september 2017, pukul 16.08
45
gambar, patung, film21
. Dokumentasi yang digunakan bisa berupa data-
data, gambar, foto yang berkaitan dengan penelitian ini, baik dari sumber
dokumen maupun buku-buku, koran, majalah dan tulisantulisan pada situs
internet.
3.5 Subyek, Obyek, Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian
Dalam penelitian ini subyek yang diangkat menjadi informan ialah
pengurus GP Ansor Kota Tangerang. informan yang peneliti akan teliti yaitu
Ketua GP Ansor Kota Tangerang, Sekretaris Jendaral GP Ansor Kota Tangerang,
Komandan Barisan Ansor Serbaguna Kota Tangerang, dan beberapa anggota GP
Ansor Kota Tangerang.
Obyeknya adalah ilmu komunikasi terkait proses pemaknaan jargon Hubbul
Wathan Minal Iman Oleh GP ansor Kota Tangerang. Penetapan lokasi penelitian
yaitu di kantor sekretariat PC GP Ansor Kota Tangerang, hal ini dimaksudkan
untuk mempermudah atau melancarkan objek yang menjadi sasaran dalam
peneliian, sehingga penelitian tersebut akan terfokuskan pada pokok
permasalahanya. Waktu penelitian ini dimulai sejak disahkannya proposal
penelitian serta surat ijin penelitian.
3.6 Instrumen Penelitian
Dalam Penelitian kualitatif, yang menjadi instrument atau alat penelitian
adalah peneliti itu sendiri. Oleh karena itu peneliti sebagai Instrumen juga harus
21
Ibid 82
46
“divalidasi” seberapa jauh peneliti kualitatif siap melakukan penelitian yang
selanjutnya terjun kelapangan. Selanjutnya Nasution (1988) menyatakan:
“Dalam penelitian kualitatif, tidak ada pilihan lain daripada
menjadikanmanusia sebagai instrument penelitian utama. Alasannya ialah
bahwa,segala sesuatunya belum mempunyai bentuk yang pasti. Masalah,
Fokus penelitian, Prosedur penelitian, hipotesis yang digunakan, bahkan
hasil yang diharapkan itu semua tidak dapat ditentukan secara pasti dan jelas
sebelumnya. Segala sesuatu masih perlu dikembangkan sepanjang
penelitian itu. Dalam keadaan yang serba tidak pasti dan tidak jelas itu, tidak
ada pilihan lain dan hanya peneliti itu sendiri sebagai alat satusatunya
yang dapat mencapainya22” (Sugiyono, 2012:60).
Berdasarkan dua pernyataan dari para ahli tersebut peneliti menarik garis
besar bahwa instrument penelitian ini adalah peneliti sendiri. Menurut Nasution
(1988) peneliti sebagai instrument penelitian serasi untuk penelitian serupa
karena memiliki ciri-ciri sebagai berikut yakni Peneliti sebagai alat peka dan dapat
bereaksi terhadap segala stimulus dari lingkungan yang harus diperkirakannya
bermakna atau tidak bagi penelitian.
1. Peneliti sebagai alat dapat menyesuaikan diri terhadap semua aspek
keadaan dan dapat mengumpulkan aneka ragam data sekaligus.
2. Tiap Situasi merupakan keseluruhan. Tidak ada suatu instrument berupa
test atau angket yang dapat menangkap keseluruhan situasi, kecuali
manusia.
22
Dikutip dari : Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dan R &D. Bandung:
Alafbeta. Hlm 60 , pada tanggal 17 September 2017, pukul 08.05
47
3. Suatu situasi yang melibatkan interaksi manusia, tidak dapat difahami
dengan pengetahuan semata. Untuk memahaminya kita perlu sering
merasakannya, menyelaminya berdasarkan pengetahuan kita.
4. Peneliti sebagai instrument dapat segera menganalisis data yang diperoleh.
5. Hanya manusia sebagai instrument dapat mengambil kesimpulan
berdasarkan data yang dikumpulkan pada suatu saat dan menggunakan
segera sebagai balikan untuk memperoleh penegasan, perubahan,
perbaikan atau pelaksana23
.
3.7 Informan Penelitian
Dalam penelitian kualitatif tidak menggunakan istilah populasi, tetapi oleh
Spadley dinamakan “Social Situation” atau situasi sosial yang terdiri atas tiga
elemen, yaitu: tempat (place), pelaku (actors), aktivitas (activity), yang
berinteraksi secara sinergis. Situasi sosial tersebut, dapat dinyatakan sebagai objek
penelitian yang ingin diketahui “apa yang terjadi” didalamnya24
.
3.7.1 Kriteria Informan
Menurut pendapat Spradley dalam Faisal (1990:45) informan harus memiliki
beberapa kriteria yang perlu dipertimbangkan yaitu :
1. Subjek yang telah lama dan intensif menyatu dengan suatu kegiatan atau
medan aktivitas yang menjadi sasaran atau perhatian penelitian dan ini
23
Ibid 61
24 Ibid 62
48
biasanya ditandai oleh kemampuan memberikan informasi di luar kepala
tentang sesuatu yang ditanyakan.
2. Subjek masih terikat secara penuh serta aktif pada lingkungan dan kegiatan
yang menjadi sasaran atau penelitian.
3. Subjek mempunyai cukup banyak waktu dan kesempatan unuk dimintai
informasi.
4. Subjek yang dalam memberikan informasi tidak cenderung diolah atau
dikemas terlebih dahulu dan mereka relatif masih lugu dalam memberikan
informasi.
Dalam menetapkan informan, pada penelitian ini, peneliti menggunakan
teknik snowball sampling. Snowball sampling adalah teknik pengambilan sampel
dengan bantuan key-informan, dan dari key-informan inilah akan berkembang
sesuai petunjuknya. Dalam hal ini peneliti hanya mengungkapkan kriteria sebagai
persyaratan untuk dijadikan sampel. (Subagyo,2006:31). Dengan teknik snowball
sampling ini dipilih Ketua PC GP Ansor Kota Tangerang (Ahmad sudarto) yang
akan menjadi key informan untuk selanjutnya memberikan petunjuk siapa
informan dari PC GP Ansor Kota Tangerang yang berkompeten memberikan
data, mengingat Ketua PC GP Ansor Kota Tangerang lah yang dianggap
mengetahui dan dapat memberikan informasi lebih terkait pertanyaan peneliti.
Selain itu peneliti memilih informasi yang dianggap bisa menjawab apa yang
ingin peneliti cari. Pemilihan informasi dilihat dari kedudukan jabatan di GP
Ansor Kota Tangerang serta keterlibatannya dalam memaknai jargon Hubbul
49
Wathan Minal Iman. Moleong menjelaskan informan sebagai orang yang
dimanfaatkan untuk memberikan informasi tentang situasi dan kondisi latar
penelitian25
.
Adapun karakteristik anggota informan yang digunakan dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Sudah lima tahun masuk atau bergabung dengan GP Ansor Kota Tangerang;
2. Merupakan pengurus di GP Ansor Kota Tangerang;
3. Memiliki pengetahuan dan pemahaman yang cukup baik mengenai
nasionalisme darui sudut pandang Nahdlatul Ulama;
4. Memiliki pengetahuan dan pemahaman tentang Hubbul wathan Minal Iman;
5. Merupakan pengurus atau anggota aktif yang memiliki banyak pengalan
tentang GP Anso Kota Tangerang.
Dari kriteria yang diuraikan diatas, peneliti menentukan informan penelitian
berdasarakan dua kelompok, yaitu:
1. Key informan atau informan kunci, dalam penelitian ini yang menjadi
infroman kunci adalah narasumber utama yang paling memahami objek yang
penulis teliti.
2. Secondary informan atau informan pembantu, dalam penelitian ini yang
menjadi informan pembantu adalah informan yang dimintai keterangan
25
Dikutip dari : Lexy J., Moleong. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya. Hal 156. Pada tanggal 17 September 2017, pukul 10.15
50
mengenai Hubbul Wathan Minal Iman untuk melengkapi informasi dari key
informan.
Untuk memudahkan dalam pembacaan hasil penelitian, maka berikut ini akan
diuraikan daftar informan yang berkaitan dengan penelitian ini, yaitu:
3.7.2. Informan Penelitian
Tabel 3.1
Informan Penelitian No. Kategori Informan Peran Keterangan
1.
Pengurus :
1. Ahmad sudarto
2. Muarifin
3. Hartono
4. Ahmad Darojat
5. Nurhidayat
-
- Ketua PC GP Ansor Kota
Tangerang
- Sekjend PC GP Ansor
Kota Tangerang
- Komandan Barisan Ansor
Serbaguna (BANSER) PC
GP Ansor Kota Tangerang
- Sekjend PC GP Ansor
Kota Tangerang (2014-
2017)
- Komandan Barisan Ansor
Serbaguna (BANSER) PC
GP Ansor Kota Tangerang
Key Informan
Key Informan
Key Informan
Key Informan
Key Informan
Key Informan
51
6. Asep saepullah
1. KH.Thobary Syadzili
(2005-2017)
- Anggota GP Anasor Kota
Tangerang
- Pembina PC GP Ansor
Kota Tangerang
Key Informan
Secondary
Informan
3.8. Sumber Data
Secara garis besar data dalam penelitian komunikasi kualitatif dapat
dikelompokkan menjadi tiga jenis: (a) data yang diperoleh dari interview, (b)
data yang diperoleh dari observasi, dan (c) data yang berupa dokumen, teks,
atau karya seni yang kemudian dinarasikan (dikonservasikan ke dalam bentuk
narasi). Transkrip dari hasil interview atau percakapan dengan subjek, catatan
lapangan yang dibuat ketika observasi, dokumen-dokumen organisasi atau
bentuk-bentuk perkumpulan, semuanya adalah data.
3.8.1 Data Primer
Penelitian ini dilakukan dengan teknik pengumpulan data secara
wawancara mendalam. Ini mengacu pada Lofland dan Lofland yang
menyatakan bahwa sumber data yang utama dalam penelitian kualitatif ialah
kata-kata dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen
dan lain-lain.
52
Maksud mengadakan kegiatan wawancara yaitu mengkonstruksi
mengenai orang, kejadian, organisasi, perasaan, motivasi, tuntutan,
kepedulian dan lain-lain kebulatan: merekonstruksi kebulatankebulatan
demikian sebagai yang dialami masa lalu; memproyeksikan kebulatan-
kebulatan sebagai yang diharapkan untuk dialami pada masa yang akan
datang; memverifikasi, mengubah, dan memperluas informasi yang diperoleh
dari orang lain, baik manusia maupun bukan manusia, dan memverifikasi,
mengubah dan memperluas konstruksi yang dikembangkan oleh penulis
sebagai pengecekkan anggota26
.
Agar mendapatkan data yang diharapkan, maka penulis menggunakan
teknik interview guide yang dikemukakan Patton yaitu dengan membuat
panduan pertanyaan wawancara untuk menggali pertanyaan guna
mendapatkan pemahaman yang mendalam.Kelebihan dari bentuk wawancara
ini adalah fokus penelitian tetap terjaga, dan bisa digunakan dalam waktu
yang terbatas serta lebih sistematis.
3.8.2 Data Skunder
Studi literatur yang dilakukan dalam penelitian adalah dengan
mengumpulkan berbagai macam data kepustakaan yang berkenaan dengan
komunikasi transendental dan nasionalisme menrut Nu dengan jargon Hubbul
26
Dikutip dari : Guba, E.G &Denzin. 2010. Teori dan Paradigma Penelitian Sosial (terjemahan)
oleh Agus Salim. Jakarta: Salemba Humanika hlm 266 pada tanggal 17 September 201 pukul
11.49
53
wathan minal iman. Selain itu penulis juga membandingkan dengan data-data
penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian ini sebagai studi literatur.
3.9. Teknik Analisis Data
Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data
yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain,
sehingga dapat mudah dipahami, dan temuannya dapat diinformasikan kepada
orang lain27
. Miles dan Huberman mengemukakan bahwa aktivitas dalam
analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung terus menerus
sampai tuntas, hingga datanya jenuh. Aktivitas tersebut adalah reduksi data (data
reduction), penyajian data (data display), dan conclusion drawing/verification28
.
a. Reduksi Data (Data Reduction)
Reduksi data adalah analisis data yang dilakukan dengan memilih hal-hal
yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan
polanya. Data yang diperoleh di dalam lapangan ditulis/diketik dalam
bentuk uraian atau laporan yang terperinci. tahap reduksi data peneliti akan
melakukan penyaringan terhadap informasi yang didapat hasil pengamatan
di lapangan. Mereduksi data artinya merangkum, memilih hal-hal pokok,
memfokuskan pada hal-hal penting, dicari tema dan polanya. Dalam
mereduksi data peneliti berpegang pada tujuan yang ingin dicapai.
Informasi yang dinilai di luar konteks fokus penelitian akan dieliminasi
27
Ibid 44
28 Ibid 82
54
untuk mempermudah peneliti dalam menganalis data. Setelah data selesai
direduksi maka tahap selanjutnya adalah menyajikannya
b. Penyajian Data (Data Display)
Penyajian data dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan
antar kategori, flowchart, dan sejenisnya. Miles dan Huberman
menyatakan bahwa yang paling sering digunakan untuk menyajikan data
dalam penelitian kualitatif adalah teks yang bersifat naratif. Jadi Pada
penelitian kualitatif ini, data bisa ditampilkan dalam bentuk seperti, uraian
singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart, dan sejenisnya.
Penyajian data yang sering digunakan dalam penelitian kualitatif adalah
dengan teks yang bersifat naratif.
c. Conclusion drawing/verification
Dari data yang diperoleh, kemudian dikategorikan, dicari tema dan
polanya kemudian ditarik kesimpulan. Kesimpulan awal yang
dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak
ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap
pengumpulan data berikutnya. Jadi masudnya bahwa Kesimpulan awal
yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak
ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap
pengumpulan data selanjutnya.
Tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal didiukung
oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali ke
lapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan
55
merupakan kesimpulan yang kredibel. Kesimpulan dalam penelitian
kualitatif berisi temuan baru yang belum pernah ada. Temuan dapat berupa
deskripsi atau gambaran suatu objek yang sebelumnya masih remang-
remang atau gelap menjadi jelas setelah diteliti, hal tersbut dapat berupa
kausal atau interaktif, hipotesis atau teori.
3.10 Metode Keabsahan Data
Metode keabsahan data diperlukan untuk menilai kesahihan (validitas) riset.
Penulis menggunakan triangulasi sebagai metode untuk keabsahan data. Analisis
triangulasi digunakan untuk menganalisis jawaban subjek dengan meneliti
kebenarannya dengan data empiris (sumber data lainnya) yang telah diperoleh.
Disini jawaban di cross-check dengan dokumen yang ada29
.
Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan
sesuatu yang lain. Diluar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai
pembanding terhadap data itu. Denzin membedakan empat macam triangulasi
sebagai teknik pemeriksaan yang memanfaatkan penggunaan sumber, metode,
penyidik, dan teori. Triangulasi dengan sumber berarti membandingkan data
mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui
waktu dan alat yang berbeda dalam penelitian kualitatif30
.
29
Dikutip dari : Kriyantono, Rakhmat. 2007. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana
hlm. 71. Pada tanggal 21 september 2017, pukul 15.09
30 Dikutip dari : Patton. Michael Quinn. 2002. Qualitative Evaluation Methods. Beverly Hills: Sage
Publications. Hlm. 331. Pada tanggal 21 September 2017, pukul 16.07
56
Hal itu dapat dicapai dengan jalan: (1) membandingkan data hasil pengaatan
dengan data hasil wawancara; (2) membandingkan apa yang dikatakan orang di
depan umum dengan apa yang dikatakannya secara pribadi; (3) membandingkan
apa yang dikatakan orang-orang tentang situasi penelitian dengan apa yang
dikatakannya sepanjang waktu; (4) membandingkan keadaan dan perspektif
seseorang dengan berbagai pendapat dan pandangan orang seperti rakyat biasa,
orang yang berpendidikan menengah atau tinggi, orang berada, orang
pemerintahan; (5) membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen
yang berkaitan.
Setelah dilakukan penelitian dan terkumpul semua data maka akan didapatkan
data kualitatif yang sesuai dengan metode yang diambil. Dalam penelitian ini hasil
dari semua data yang diperoleh di lapangan baik yang berupa dokumentasi
maupun wawancara dikumpulkan dan selanjutnya dianalisis dan ditriangulasi
secara sumber yaitu dengan membandingkan hasil wawancara sehingga
mendapatkan deskripsi tentang pemaknaan jargon Hubbul Wathan Minal Iman
oleh GP Ansor Kota Tangerang.
57
3.11 Jadwal Penelitian
Tabel 3.2 Jadwal Penelitian
AprilMei Jun Jul Agt Sep Okt NovDes Jan Feb Mar AprilMei Jun Jul Agt SeptOkt Nov
penetapan Judul
Penyusunan BAB I
Penyusunan BAB II
Penyusunan BAB III
Sidang Outline
Pengumpulan Data
Penyusunan BAB IV
Penyusunan BAB V
Sidang Skripsi
rincian kegiatanwaktu pelaksanaan
58
BAB IV
HASIL PENELITIAN
4.1 Deskripsi Hubbul Wathon Minal Iman
Pada tahun 1914, Hadratussyaikh KH. Hasyim Asy‟ari pulang ke Indonesia,
hal pertama yang dipikirkan olehnya adalah menyatukan islam dengan
nasionalisme. Karena yang beliau lihat ketika berada di negara Timur Tengah
bergejolak karena tidak memiliki konsep islam dan nasionalisme sehinga tidak
tercapainya sebuah kesatuan untuk memperjuangkan kemerdekaan. Sehingga
Hadratussyaikh KH. Hasyim Asy‟ari membuat jargon hubbul wathon minal iman
(cinta tanah air sebagian dari iman) sebagai spirit nasionalisme untuk seluruh
kiyai di Indonesia dan kaum santri untuk sama sama berjuang memerdekakan
Indonesia dan melepaskan Indonesia dari penjajahan.
“Ketika Mbah Hasyim menerima ajudan presiden Soekarno mengenai
hukum warga membela bangsanya, beliau menjawab dengan tegas, fardlu ain
(tidak boleh tidak) dan saat itulah Mbah Hasyim berfatwa atau mengeluarkan
jargon hubbul wathon minal iman. Ini bukan hadis tapi fatwa Mbah Hasyim,”
Kata KH Said Aqil Siroj ketua umum PBNU.
Pada tahun 1934 Karya KH. Abdul Wahab Chasbullah membuat jargon
hubbul wathon minal iman menjadi sebuah syair yang berjudul syubbanul wathan
(cinta tanah air) dengan lirik sebagai berikut :
59
Gambar 4.1
KH. Hasyim Asy‟ari memiliki nama lengkap Kyai Hasyim adalah
Muhammad Hashim bin Ash‟ari bin Abdul Wahid bin Abdul Halim atau yang
populer dengan nama pangeran Benawa bin Abdurrahman yang juga dikenal
dengan julukan Jaka Tingkir (Sultah Hadiwijaya) bin Abdullah bin Abdul Aziz
bin Abdul Fatah bin Maulana Ishak bin Ainul Yaqin yang populer dengan
sebutan Sunan Giri.
Kyai Hasyim dilahirkan dari pasangan kyai Asy‟ari dan Halimah pada hari
Selasa Kliwon tanggal 14 Februari tahun 1871 M atau bertepatan dengan 12
Dzulqa‟dah tahun 1287 H. Tempat kelahiran beliau berada disekitar 2 kilometer
ke arah utara dari kota Jombang, tepatnya di Pesantren Gedang.
60
Beliau dianggap sebagai guru dan dijuluki “Hadratus Syekh” yang berarti
“Maha Guru”. Dimasa hidupnya beliau mempunyai peran yang besar dalam
dunia pendidikan, khususnya dilingkungan pesantren, baik dari segi ilmu maupun
garis keturunan.Sedangkan dalam perjuangannya dalam rangka merebut
kemerdekaan melawan Belanda, beliau gigih dan punya semangat pantang
menyerah serta jasa-jasanya kepada bangsa dan negara sehingga beliau diakui
sebagai seorang Pahlawan Kemerdekaan Nasional. Dengan surat keputusan
Presiden RI No.284/TK/Tahun 1964, tanggal 17 November 1964, beliau
ditetapkan sebagai pahlawan pergerakan nasional.
KH. Hasyim Asy‟ari wafat pada tanggal 25 juli 1947M, bertepatan dengan 7
Ramadhan 1366 H pada pukul 03.45, Komplek pesantren Tebuireng menjadi
tempat peristirahatan terakhir bagi KH. Hasyim Asy‟ari.
KH. Abdul Wahab Chasbullah atau yang sering dikenal dengan Kiai
Wahab dilahirkan di desa Gedang kelurahan Tambakberas yakni sebuah
wilayah yang terletak ± 3 km sebelah utara kota Jombang. KH Abdul Wahab
Hasbullah lahir pada tanggal 31 Maret 1888. Ayahnya adalah KH Hasbulloh Said,
Pengasuh Pesantren Tambakberas Jombang Jawa Timur, sedangkan Ibundanya
bernama Nyai Latifah.
KH. Abdul Wahab Hasbullah menempuh pendidikan di bebrapa pesantren
diantaranya yaitu Pesantren Langitan Tuban, Pesantren Mojosari Nganjuk,
Pesantren Tawangsari Sepanjang, belajar pada Syaikhona R. Muhammad Kholil
Bangkalan Madura, dan Pesantren Tebuireng Jombang di bawah asuhan
Hadratusy Syaikh KH. M. Hasyim Asy„ari. Disamping itu, Kyai Wahab juga
61
merantau ke Makkah untuk berguru kepada Syaikh Mahfudz at-Tirmasi dan
Syaikh Al-Yamani dengan hasil nilai istimewa.
KH. Abdul Wahab Hasbulloh merupakan bapak Pendiri NU, Selain itu
pernah menjadi Panglima Laskar Mujahidin (Hizbullah) ketika melawan penjajah
Jepang. Ia juga tercatat sebagai anggota DPA bersama Ki Hajar Dewantoro.
Tahun 1914 mendirikan kursus bernama “Tashwirul Afkar”.
Tahun 1916 mendirikan Organisasi Pemuda Islam bernama Nahdlatul
Wathan, kemudian pada 1926 menjadi Ketua Tim Komite Hijaz. KH. Abdul
Wahab Hasbulloh juga seorang pencetus dasar-dasar kepemimpinan dalam
organisasi NU dengan adanya dua badan, Syuriyah dan Tanfidziyah sebagai usaha
pemersatu kalangan Tua dengan Muda.
Dari catatan sejarah, KH. Abdul Wahab Hasbulloh adalah inspirator
berdirinya GP Ansor yang dilahirkan dari rahim Nahdlatul Ulama (NU). Berawal
dari perbedaan antara tokoh tradisional dan tokoh modernis yang muncul di tubuh
Nahdlatul Wathan, organisasi keagamaan yang bergerak di bidang pendidikan
Islam, pembinaan mubaligh dan pembinaan kader. KH. Abdul Wahab Hasbullah,
tokoh tradisional dan KH. Mas Mansyur yang berhaluan modernis, akhirnya
menempuh arus gerakan yang berbeda justru saat tengah tumbuhnya semangat
untuk mendirikan organisasi kepemudaan Islam. Dua tahun setelah perpecahan
itu, pada tahun 1924 para pemuda yang mendukung KH. Abdul Wahab Hasbulloh
yang kemudian menjadi pendiri NU, membentuk wadah dengan nama Syubbanul
Wathan (Pemuda Tanah Air).
62
Organisasi inilah yang menjadi cikal bakal berdirinya Gerakan Pemuda Ansor
setelah sebelumnya mengalami perubahan nama seperti Persatuan Pemuda NU
(PPNU), Pemuda NU (PNU), dan Anshoru Nahdlatul Oelama (ANO).
Nama Ansor ini merupakan saran KH. Abdul Wahab Hasbullah, ulama besar
sekaligus guru besar kaum muda saat itu, yang diambil dari nama kehormatan
yang diberikan Nabi Muhammad SAW kepada penduduk Madinah yang telah
berjasa dalam perjuangan membela dan menegakkan agama Allah. Dengan
demikian ANO dimaksudkan dapat mengambil hikmah serta tauladan terhadap
sikap, perilaku dan semangat perjuangan para Sahabat Nabi yang mendapat
predikat Ansor tersebut. Gerakan ANO harus senantiasa mengacu pada nilai-nilai
dasar sahabat Ansor, yakni sebagi penolong, pejuang dan bahkan pelopor dalam
menyiarkan, menegakkan dan membentengi ajaran Islam.
Meski ANO dinyatakan sebagai bagian dari NU, secara formal organisatoris
belum tercantum dalam struktur organisasi NU. Baru pada Muktamar NU ke-9 di
Banyuwangi, tepatnya pada tanggal 10 Muharram 1353 H atau 24 April 1934,
ANO diterima dan disahkan sebagai bagian (departemen) pemuda NU.
Dimasukkannya ANO sebagai salah satu departemen dalam struktur kelembagaan
NU berkat perjuangan kiai-kiai muda seperti KH. Machfudz Siddiq, KH. A.
Wahid Hasyim, KH. Dachlan.
KH Abdul Wahab Hasbullah wafat di Jombang pada 29 Desember 1971.
Beliau dianugerahi gelar Pahlawan Nasional pada 7 November 2014 oleh Presiden
Joko Widodo bersama dengan Djamin Ginting, Sukarni Kartodiwirjo, dan HR
Muhammad Mangundiprojo.
63
Hubbul Wathon Minal Iman sudah diserukan oleh KH KH. Hasyim Asy‟ari
dan di jadikan syair berjudul syubbanul wathan (cinta tanah air) oleh KH. Abdul
Wahab Hasbulloh. Dalam diri umat muslim pada saat itu, sudah di tanamkan
dengan cinta tanah air dengan bukti sejarah pada masa lalu mulai pada saat
penjajahan belanda, ketika posisi Belanda mengalami kesulitan dalam perang
dunia II, Belanda ingin orang Islam masuk militer mereka, namun KH Hasyim
Asy‟ari mengharamkan umat Islam masuk menjadi tentara Belanda. Sikap ini
ditunjukan oleh KH Hasyim Asy‟ari terhadap belanda sampai akhirnya beliau
dipenjara selama enam bulan dan kemudian dibebaskan karena mendapat
tekanan dari para santri dan para guru-guru Pesantren.
Pada tahun 1935 Belanda mengambil siasat buka melawan tetapi
menjinakkan dengan tipu muslihat dengan pemberian gelar bintang perak atas jasa
KH Hasyim Asy‟ari dalam mengembangkan pendidikan Islam namun ditolak
oleh beliau, karena itu hanya tipu muslihat. Belanda tidak pantang menyerah
dengan cara meningkatkan gelarnya lebih tinggi yaitu bintang emas namun
tetap ditolak karena beliau sudah mengetahui maksud dari pemberian gelar
tersebut. Kebencian terhadap Belanda didorong oleh anggapan umum bahwa
Belanda adalah kafir dan oleh karena itu tidak bisa diterima di Nusantara.
KH Hasyim Asy‟ari pada masalalu mengeluarkan Fatwa untuk
mempertahankan kemerdekaan, disebut dengan Resolusi Jihad merupakan seruan
atau fatwa yang dikeluarkan Nahdlatul Ulama (NU) pada tanggal 22 Oktober
1945 yang ditulis oleh Pendiri NU sekaligus pendiri Pesantren Tebuireng
Hadratusyaikh KH. Hasyim Asy‟ari. Resolusi tersebut dikeluarkan atas keresahan
64
kaum santri dan kiai karena, Sekutu bersama NICA dan AFNEI ingin menjajah
Indonesia kembali pasca kemerdekaan pada 17 Agustus 1945, dan juga jawaban
atas permintaan saran yang diajukan Bung Karno kepada Hadratusyaikh. Maka
menurut KH Hasyim Asy‟ari “Perang Kemerdekaan Dianggap Sebagai Perang
Suci Allah (Jihad fi Sabilillah)”. Fatwa Resolusi Jihad ini Sangat besar
pengaruhnya bagi perjuangan mempertahankan kemerdekaan. Sekejap, dari mulai
cabang sampai ranting NU menjadi basis markas Hizbullah dan Sabilillah. Umat
Islam tergerak untuk berangkat tak gentar dengan kematian yang setiap saat bisa
menimpa mereka. Bahkan mereka merasa bangga mendapatkan predikat syahid
sebab membela agama dan tanah air. Fatwa ini juga mengilhami adanya peristiwa
10 November 1945.
Pesan dan isi Resolusi Jihad ini jelas dan tegas. Namun dalam penafsirannya,
terutama melalui penyebarannya secara lisan, kadang-kadang memperoleh
tekanan yang lebih keras dan luas. Seperti Fatwa bahwa kewajiban (fardhu „ain)
bagi setiap muslim yang berada pada jarak radius 94 km untuk turut berjuang.
Sedangkan yang berada di luar jarak itu berkewajiban (fardlu kifayah) untuk
membantu saudara-saudara mereka yang berada dalam jarak radius tersebut.
Kalau yang berada di radius 94 km tak kuasa membendung musuh, maka yang
berada di luar radius itu, berubah hukumnya menjadi fardlu „ain ikut membantu.
Pesan reolusi jihad ini lah yang membakar semangat perlawanan warga NU pada
saat itu untuk melawan penjajah.
Perjuangan nasionalisme nahdlatul ulama dan para pemuda pada masa lalu
bisa di lihat pada sejarah yang tercatat, pada masa sekarang, jargon hubbul wathon
65
minal iman mulai di serukan kembali, karena di angap negara kesatuan republik
Indonesia (NKRI) yang sudah dalam posisi merdeka, akan tetapi ada kejadian
yang menjadi sorotan di NKRI. Pada masa KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur)
yang merupakan Presiden RI ke 4 menyerukan untuk menjaga gereja karena
maraknya pengeboman gereja sehingga pada tanggal 24 Desember tahun 2000
silam. Banser Riyanto meninggal karena menyelamatkan ratusan jemaat gereja
yang sedang beribadah dari bom yang di letakan oleh seseorang yang hendak
berbuat jahat. Seihngga sampai saat ini termasuk GP Ansor kota Tangerang GP
Ansor kota Tangerang pada hari natal menurunkan anggotanya untuk bersama –
sama mengamankan gereja.
(sumber: arsip dokumentasi pengurus pusat Gerakan Pemuda Ansor)
Foto ini merupakan bekas peninggalan banser riyanto yang memeluk bom
saat malam natal.
66
(sumber: arsip dokumentasi GP Ansor Kota Tangerang)
Banser kota tangerang bersama satuan polisi pamong praja kota Tangerang
bersinergi dan bekerja sama dalam pengamanan saat malam perayaan natal. Hal
ini merupakan salah satu momen menjaga ukuwah antar sesama manusia dan
sesama warga Indonesia .
67
(sumber: arsip dokumentasi GP Ansor Kota Tangerang)
Kegiatan Ini merupakan diskusi kebangsaan membahas kebhinekaan dalam
dinamika politik. Dalam acara ini di hadiri oleh pendeta, romo biksu dan kiyai
dalam satu forum untuk membahas dinamika politik yang ada di indoneisa
khususnya kota Tangerang.
4.2 Deskripsi Informan
Informan dalam penelitian ini ialah pengurus Gerakan Pemuda Ansor Kota
Tangerang, Dalam menetapkan mencari data dan menentukan informan pada
penelitian ini, peneliti menggunakan teknik pengumpulan data wawancara
mendalam, dokumentasi serta studi kepustakaan dan teknik snowball sampling
dalam pengambilan sampel dalam menentukan informan, dengan bantuan key-
informan, dan dari key-informan inilah akan berkembang sesuai petunjuknya.
68
Dalam hal ini peneliti mencari informan yang sesuai dengan 5 kriteria
informan di antaranya (1) Sudah 5 tahun masuk atau bergabung dengan GP Ansor
Kota Tangerang (2) Merupakan pengurus di GP Ansor Kota Tangerang (3)
Memiliki pengetahuan dan pemahaman yang cukup baik mengenai nasionalisme
darui sudut pandang Nahdlatul Ulama (4)Memiliki pengetahuan dan pemahaman
tentang Hubbul Wathan Minal Iman (5)Merupakan pengurus atau anggota aktif
yang memiliki banyak pengalan tentang GP Anso Kota Tangerang. Dengan ke 5
kriteria ini lah nantinya sebagai persyaratan untuk dijadikan sampel dalam
penelitian ini.
Dengan teknik snowball sampling ini, dipilih Ketua PC GP Ansor Kota
Tangerang (Ahmad sudarto) yang akan menjadi key informan untuk selanjutnya
memberikan petunjuk siapa informan dari PC GP Ansor Kota Tangerang yang
berkompeten memberikan data, mengingat Ketua PC GP Ansor Kota Tangerang
lah yang dianggap mengetahui dan dapat memberikan informasi lebih terkait
pertanyaan peneliti.
Selain itu peneliti memilih informasi yang dianggap bisa menjawab apa yang
ingin peneliti cari. Pemilihan informasi dilihat dari kedudukan jabatan di GP
Ansor Kota Tangerang serta keterlibatannya dalam memaknai jargon Hubbul
Wathan Minal Iman. Deskripsi informan dalam penelitian ini dapat di jelaskan
sebagai berikut :
69
4.2.1 Informan Pertama (Ahmad Sudarto)
Informan pertama dalam penelitian ini adalah sahabat Ahmad Sudarto
selaku ketua Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor Kota Tangerang tahun
2017-2021, beliau akrab di sapa dengan panggilan kang atho. Kang atho lahir di
Cirebon, 14 januari 1985. Tinggal di Jalan KH. Hasyim Asy'ari Komplek PDK Gg
Irahi RT.001/010 Kecamatan Cipondoh Kota Tangerang. Kang atho pernah
menimbah ilmu di pondok pesantren di tebuireng jombag, pesanteren yang
didirikan oleh KH Hasyim Asy‟ari. Pada saat pesantren beliau sudah tau tentang
Hubbul Wathon Minal Iman, karena disana di ajarkan untuk mencintai negara
Indonesia dengan segala kemampuan yang di miliki sehingga rasa nasionalisme
dalam diri santri di sana sudah tertaman ketika menimbah ilmu di pondok
pesantren.
Setelah beres menimbah ilmu di pondok pesantren, kang atho melanjutkan
pendidikan Strata 1 di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Perjalanan organisasi beliau di mulai di kampus dengan masuk ke organisasi
kemahasiswaan milik nahdlatul ulama yaitu Pergerakan Mahasiswa Islam
Indonesia, di kampus beliau Pernah menjadi pengurus PMII Komisariat Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN, untuk di wilayah kota tangerang, beliau pernah
menjadi Sekretaris Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama Kota Tangerang, sampai
akhirnya pada 2017 beliau di pilih oleh seluruh pengurus gerakan pemuda ansor
se kota tanegrang untuk menjadi ketua gerakan pemuda ansor kota tangerang
masa bakti 2017-2021. Perjalanan kang atho di gerakan pemuda ansor di awali
70
dengan mengikuti kegiatan pelatikan kader dasar pada tahun 2008 dan mengikuti
Pendidikan Kader Lanjutan pada tahun 2016.
Sebagai seorang santri lulusan tebuireng jombang, kang atho sudah
mempelajari snasionalisme yang di ajarkan di nahdlatul ulama yaitu jargon
Hubbul Wathon Minal Iman sejak menjadi santri dan di lanjutan dengan
mengurus beberapa organisasi nahdlatul ulama di ranah pelajar yaitu IPNU
(ikatan pelajar nahdlatul ulama), di ranah mahasiswa PMII (Pergerakan
Mahasiswa Islam Indonesia) dan di lanjutkan pada ranah pemuda dengan
mengurus Gerakan Pemuda ansor dan sekarang menjadi ketua GP Ansor kota
Tangerang. Sudah sangat melekat di dalam diri kang atho terkait Hubbul Wathon
Minal Iman.
4.2.2 Informan Kedua (Muarifin)
Informan kedua dalam penelitian ini adalah sahabat Muarifin selaku
sekretaris Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor Kota Tangerang 2017-2021,
beliau akrab di sapa dengan panggilan Arifin. Arifin lahir pada tanggal 12
Agustus 1976. Tinggal di Jalan Dipati Unus RT: 04 RW: 02 Kel. Cibodas Kec.
Cibodas Kota Tangerang. Arifin pernah menimbah ilmu di madrasah tsanawiyah
dan ikut ngaji di kampung, di MTs dan pengajian di kampungnya di ajarkan untuk
mencintai negara Indonesia dulu selalu di ingatkan oleh kiyai Hubbul Wathon
Minal Iman. Arifin pada saat itu masih usia sangat muda, sehingga menganggap
Hubbul Wathon Minal Iman sebagai hadist, karena kiyai yang memberikan
pengetahuan cinta tanah air sebagian dari iman dan dalam bahasa arab.
71
Sampai Arifin dewasa mengikuti diklat banser pada tahun 2002 sehinga pada
saat itu arifin tau bahwa Hubbul Wathon Minal Iman bukan hadist tapi sebuah
jargon perjuangan yang di ucapkan oleh KH Hasyim Asy‟ari untuk perjuangan
melawan belanda. Arifin aktif di ansor banser pada tahun 2002 dan menjadi
sekretaris ansor di kecamatan cibodas dalam 2 periode dari tahun 2008-2016, dan
sekarang menjadi sekretaris di pimpinan cabang gerakan pemuda ansor tahun
2017-2021, Sehingga dalam hal ini arifin sangat berpengalaman di GP Ansor serta
mengetahui dan memahami Hubbul Wathon Minal Iman.
4.2.3 Informan Ketiga (HARTONO. SH)
Informan ketiga dalam penelitian ini adalah sahabat Hartono. SH selaku
komandan barisan ansor serbaguna Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor
Kota Tangerang 2017-2021, beliau akrab di sapa dengan panggilan har dan tono.
Hartono lahir di Brebes, 28 Juli 1974. Tinggal di Kampung Cikoneng Ilir Rt 01
Rw 06 Kecamtan Jatiuwung. Hartono pernah menimbah sampai pendidikan strata
1 di Universitas Azzahra - Jatinegara.
Dalam perjalanan organisasi Hartono mulai bergabung di gerakan pemuda
ansor pada tahun 1993 di Kecamatan Ketanggungan Brebes pada kegiatan diklat
terpadu dasar barisan ansor serbaguna, dan mengikuti kemah bhakti barisan ansor
serbaguna pertama kali pada zaman kepemimpinan KH Slamet Effendi Yusuf
sebagai ketua umum gerakan pemuda ansor saat itu. Acara kemah bhakti barisan
ansor serbaguna angkatan pertama, disana pengetahuan dan pembekalan
72
nasionalisme dalam konsep Hubul Wathon Minal Iman di rasakan sangat
mendalam sampai dapat di pahami. Tidak hanya sampai pada 2 acara besar tadi,
Hartono juga mengikuti kegiatan kursus banser lanjutan pada tahun 2000 dan
disana banyak materi soal cinta tanah air.
Hartono pada tahun 2013 mengikuti SUSBANPIM 2 (kursus banser
pimpinan 2) kegiatan ini merupakan pendidikan khusus untuk pimpinan banser,
merupakan jenjang pendidikan terakhir di banser (barisan ansor serbaguna)
sebagai persyaratan untuk menjadi pimpinan banser baik di wilayah kota
kabupaten, provinsi maupun nasional. Didalam agenda tersebut banyak membahas
soal nasionalisme serta pemantapan angota untuk menjadi pemimpin di
daerahnya. Sehinga hartono sudah berkompeten di GP ansor dan memahami
Hubul Wathon Minal Iman.
4.2.4 Informan Keempat (Ahmad Darojat)
Informan keempat dalam penelitian ini adalah sahabat Ahmad Darojat selaku
sekretaris Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor Kota Tangerang pada tahun
2013-2017, beliau akrab di sapa dengan panggilan ajat. Ajat lahir di tangerang, 17
Agustus 1975. Tinggal Di Jalan Petir Utama No 7,Kelurahan Petir Kecamtan
Cipondoh Kota Tangerang. Ajat pernah menimbah ilmu di pondok pesantren
Almunawir Krapyak, di sana ajat tau tentang jargon Hubul Wathon Minal Iman,
pada saat di pondok di ajarkan tentang nasionalisme dan pentingnya membela
negara, lebih menadalam ajat mengetahui Hubul Wathon Minal Iman di acara
LAKMUD NU yang di selengarakan oleh IPNU (ikatan pelajar nahdlatul ulama)
73
Krapyak di pondok pesantren Almunawir. Untuk jenjang pendidikan ajat
mengenyam pendidikan di MI darul Ma'arif, Smp 205 jakarta, SMA kebon jeruk 1
Sampai pendidikan strata 1 di Institut Agama Islam Negeri Sunan Kali Jaga.
Karir di keorganisasian nahdlatul ulama Ajat dimulai pada organisasi NU
dikalangan pelajar atau yang sering di sebut IPNU (ikatan pelajar nahdlatul
ulama) ajat pernah menjadi Sekretaris Ipnu cipondoh, wakil ketua Ipnu kota
tangerang. Ajat setelah selesai di IPNU, muai bergabung di gerakan pemuda ansor
pada tahun 2005, ajat pernah menjadi wakil ketua Ansor kecamatan cipondoh,
pernah menjadi Ketua Ansor Cipondoh, pernah menjadi Sekretaris Ansor Kota
Tangerang periode 2013-2017, dan menjadi wakil sekretaris Ansor provinsi
Banten periode 2017-2021. Ajat pernah mengikuti kegiatan penddikan kaderisasi
di ansor mulai dari PKD (pendidikan kader dasar),di lanjut dengan Diklatsar
(diklat terpadu dasar) hingga jenjang pendidikan kaderisasi PKL (pelatihan
kepemimpinan lanjutan). Sehinga Ajat sudah berkompeten di GP ansor dan
memahami Hubul Wathon Minal Iman.
4.2.5 informan kelima (Nurhidayat)
Informan kelima dalam penelitian ini adalah sahabat nurhidayat selaku
komandan barisan ansor serbaguna (BANSER) Pimpinan Cabang Gerakan
Pemuda Ansor Kota Tangerang tahun 2005-2017, beliau akrab di sapa dengan
panggilan nur. Nur lahir di jombang, 28 Juli 1973. Tinggal di kampung Ledug Rt
01 Rw 06 Kecamtan Jatiuwung.
74
Dalam perjalanan organisasi Nurhidayat mulai bergabung di gerakan pemuda
ansor pada tahun 1992 Nurhidayat juga mengikuti kegiatan kursus banser lanjutan
pada tahun 1997 dan disana banyak materi soal cinta tanah air.
Nurhidayat pada tahun 2005 mengikuti SUSBANPIM kegiatan ini
merupakan pendidikan khusus untuk pimpinan banser, merupakan jenjang
pendidikan terakhir di banser (barisan ansor serbaguna) sebagai persyaratan untuk
menjadi pimpinan banser baik di wilayah kota kabupaten, provinsi maupun
nasional. Didalam agenda tersebut banyak membahas soal nasionalisme serta
pemantapan angota untuk menjadi pemimpin di daerahnya. Sehinga nurhidayat
sudah berkompeten di GP ansor 3 periode memimpin pasukan Banser dan
memahami Hubul Wathon Minal Iman.
4.2.6 Informan keenam (Asep saepulloh)
Informan keenam dalam penelitian ini adalah sahabat asep saepulloh selaku
wakil sekretaris Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor Kota Tangerang pada
tahun 2017-2021, beliau akrab di sapa dengan panggilan asep. Asep lahir di
Cirebon, 26 agustus 1981. Tinggal Di jalan M Toha Kp. Sangiang RT 03/01
Kekurahan Periuk Jaya Kecamatan Periuk Kota Tangerang. Asep pernah
menimbah ilmu di pondok pesantren di cirebon, di sana asep tau tentang jargon
Hubul Wathon Minal Iman, pada saat di pondok di cirebon di ajarkan tentang
nasionalisme dan pentingnya membela negara, pada saat itu asep masih biasa saja
mengartikan cinta tanah air dan nasionalisme terhadap Indonesia.
75
Pada tahun 2010 asep menikuti kegiatan diklat terpadu dasar, di situ lah asep
memahami soal Hubul Wathon Minal Iman bahwa cinta tanah air sebagian dari
iman. Asep rutin mengikutn kegiatan pengajian ansor yang di sebut dengan rijalul
ansor. dalam kegiatan tersebut asep paham soal nasionalisme dengan seruan
Hubul Wathon Minal Iman. Asep dalam perjalaan organisasi, sebagai pengurus
GP Ansor kecamatan periuk. Pada saat pengurusan 2017-2021 asep yang tadinya
anggota GP Ansor dan pengurus banser di tingkat kota Tangerang. Sampai pada
bulan agustus, asep di angkat menjadi wakil sekretaris, karena di angap
memumpuni di bidang sekretaris. Sehinga Asep sudah berkompeten di GP ansor
dan memahami Hubul Wathon Minal Iman.
4.3. Pembahasan
Dalam penelitian Garakan Pemuda Ansor Kota Tangerang Dalam
Memaknai “Jargon Hubbul Wathan Minal Iman” Nahdlatul Ulama ini teknik
pengumpulan data dilakukan melalui, pertama observasi yang dilakukan
untuk mengetahui bagaimana motif, pemaknaan serta pengalam PC Gerakan
Pemuda Ansor Kota Tangerang dalam memaknai jargon Hubbul Wathan Minal
Iman Nahdlatul Ulama dalam kegiatan sehari-hari.
Dalam hal ini peneliti turut berbaur dan ikut bergabung dalam beberapa
kegiatan yang dilakukan oleh Gerakan Pemuda Ansor PC Kota Tangerang
termasuk dan juga peneliti turut hadir dalam kegiatan-kegiatan yang bersifat
ekslusif yang dilakukan oleh Gerakan Pemuda Ansor PC Kota Tangerang seperti
kegiatan Diklat Terpadu Dasar (DTD) untuk mendapatkan data mendalam. Tak
76
hanya demikian peneliti juga mengukuti forum-forum kegiatan anggota PC Ansor
Kota Tangerang bersama sebagian besar informan. Dari hasil observasi peneliti
dapat melihat gambaran langsung bagaimana informan atau anggota GP Ansor
Kota Tangerang dalam memahami Jargon Hubbul Wathan Minal Iman. Selain itu
juga peneliti dapat berdiskusi langsung dengan informan mengenai motif,
pemaknaan serta pengalaman mereka terkait dengan Jargon Hubbul Wathan
Minal Iman tersebut.
Kemudian data penelitian lainnya diperoleh melalui wawancara yang
bersifat mendalam (indepth interview), dalam hal ini peneliti memperoleh
informasi yang mendalam mengenai apasaja motif mereka sebagai anggota GP
Ansor PC Kota Tangerang dan juga bagaiamana mereka memaknai jargon Hubbul
Wathan Minal Iman serta mempraktikannya melalui kegiatan sehari-hari baik
dalam ranah atau ruang lingkup keorganisasian yakni di GP Ansor Kota
Tangerang ataupun diluar oragnisasi yakni di masyarakat dimana mereka tinggal
dan beraktifitas sehari-hari, serta hal-hal lainnya yang menyangkut aktivitas
mereka terkait dengan Hubbul Wathan Minal Iman.
Kemudian, pengumpulan data yang terakhir adalah studi dokumen, di
mana sumber pustaka dalam penelitian ini berupa buku, artikel, karya
ilmiah, skripsi, serta penelusuran internet yang membahas permasalahan yang
sama dengan penelitian ini. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, dan
sebagainya yang memiliki keabsahan data. Selain itu peneliti mengambil
teknik pengambilan dokumentasi dalam berbagai catatan lapangan,
77
dokumentasi visual kegiatan-kegiatan GP Ansor Kota Tangerang sebagai bukti
keabsahan data di lapangan.
Dalam hasil penelitian observasi dan wawancara dengan informan
ditemukan beberapa jawaban yang secara redaksi berbeda namun memiliki
pemaknaan dan maksud yang sama dalam dalam pemahaman mengenai Jargon
Hubbul Wathan Minal Iman di GP Ansor PC Kota Tangerang yang dapat
dijelaskan sebagai berikut.
4.3.1. Motif Pemaknaan Jargon Hubbul Wathan Minal Iman di GP Ansor
Kota Tangerang
Dari masa lalu hingga masa sekarang, organisasi gerakan pemuda (GP)
Ansor seluruh indonesia memiliki rasa nasionalisme. Dilihat dari sejarah, didalam
organisasi GP Ansor diisi oleh mayoritas santri. Sebelum GP Ansor terbentuk,
santri di seluruh jawa melakukan perlawanan terhadap penjajahan belanda atas
seruan resolusi jihad yang di serukan oleh KH Hasyim Asy‟ari, sehingga tejadi
pertumpahan darah di surabaya. Pada saat GP Ansor terbentuk dengan, mayoritas
Anggota GP Ansor merupakan santri, GP Ansor pada masalalu berbenturan
dengan ormas PKI (partai komunis indonesia) karena di anggap memiliki paham
komunis yang berbeda dengan bangsa indonesia yang memiliki paham pancasila.
Pada masa kini GP Ansor sempat di berhadapan dengan HTI (hizbuttahrir
indonesia) karena dari pihak pemerintah dikabarkan bahwa ormas ini memiliki
paham khilafah yang tidak sesuai dengan paham pancasila yang di miliki
indonesia yaitu pancasila, sehingga GPAnsor di seluruh indonesia mengawasi
78
gerak gerik pergerakan organisasi HTI dimanapun berada. Seperti hal nya GP
Ansor Kota Tangerang pada tanggal pada hari Senin 15 januari 2018 sekitar pukul
08.11 GP Ansor kota Tangerang memberikan edukasi kepada pihak SMKN 1 kota
Tangerang karena salah satu siswanya mengibarkan bendera Ormas terlarang di
Tanah Air yaitu bendera Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) pada saat acara maulid
nabi Muhammad SAW.
Dalam hal ini dapat dilihat ada sebuah dorongan yang menyebabkan
anggota GP ansor dari masa kemasa selalu bertindak melakukan perlawanan
terhadap siapapun yang ingin menjajah indonesia, kita dapat melihat didalam
buku psikologi yang di tulis oleh Gardner Lindzey, calvin S. Hall dan Richard F.
Thompson dalam bukunya yang berjudul Psychology (1975, P. 339)
mengklasifikasikan motif ke dalam dua hal yaitu:
1. Drives (needs)
Drive adalah yang mendorong untuk bertindak. Drives yang merupakan proses
organik internal disebut drives primer atau drives yang tidak dipelajari.
Misalnya: lapar dan haus.Drives yang lain diperoleh melalui belajar. Misalnya:
persaingan.
79
2. Incentives.
Incentives adalah benda atau situasi (keadaan) yang berbeda di dalam
lingkungan sekitar kitayang merangsang tingkah laku. Incentives ini merupakan
penyebab individu untuk bertindak.
Antara drive dan incentives pada dasarnya merupakan dua sisi dari mata uang
logam. Lapar menyebabkan kita bertindak untuk mendapatkan makanan, dan
makanan yang kita dapatkan mengundang kita untuk memakannya. Bila kita tidak
lapar maka makananan tidak memiliki nilai incentives. Tetapi incentives juga
dapat menimbulkan kita untuk bertindak tanpa ada hadirnya drives. Misalnya:
mungkin kita tidak lapar, tetapi melihat mie goreng terhidang diatas meja
merangsang nafsu makan kita. Bangsa yang dijajah menyebabkan sebuah bangsa
akan bertindak untuk melawan penjajah.
Dalam ini pada dasarnya GP Ansor terdorong untuk bertindak ketika berada
dalam situasi terjajah, pada masa lalu penjajahan oleh bangsa belanda dialami
oleh santri dan para kiyai Nahdlatul Ulama sehingga meyebabkan belajar
mengajar menjadi sulit dan tidak aman, masa kekinian ketika GP Ansor terbentuk,
mengalami benturan dengan PKI (partai komunis indonesia) pada masa kini GP
Ansor mengawal Surat Keputusan Menteri Hukum dan HAM Nomor AHU-
30.AH.01.08 tahun 2017 yang menyatakan HTI dibubarkan dan tak boleh lagi
beraktivitas.
Sesuai dengan jawaban informan yang bernama Ahmad Sudarto selaku ketua
GP Ansor Kota Tangerang 2017-2021, tentang apa motiv jargon Hubul wathan
Minal Iman bagi pengurus GP Ansor Kota Tangerang, yang mengatakan :
80
“hubul wathan minal iman adalah sebuah ucapan ulama
dimana kalau kita kembali ke masa lalu, disitu bung
Karno mengutus bung Tomo untuk bertemu K.H. Hasyim
Asy‟ari terkait kemerdekaan Republik Indonesia. Disitu,
K.H. Hasyim Asy‟ari menyatakan “Hubbul Wathan
Minal Iman”, cinta tanah air sebagian dari iman,
sehingga itulah yang memotivasi santri, masyarakat
Indonesia untuk mau melawan penjajah Indonesia,
karena ketika mereka melawan penajajah sama dengan
jihad. Mujahid yang meninggal pada medan perang itu
mati syahid, itu yang memotivasi masyarakat dan kaum
santri untuk melakukan jihad. Sehingga hubbul wathan
minal iman yaitu bagian daripada iman.”
Penulis mengintrerpretasikan jawaban informan di atas bahwa, Hubul wathan
Minal Iman yang ucapkan oleh KH. Hasyim Ashari merupakan semangat yang
dikeluarkan untuk menguatkan nilai nasionalisme untuk mengusir para penjajah.
Peneliti melihat motif dari GP Ansor Kota tangerang untuk mengamalkan spirit
nasionalisme yang dikeluarkan oleh KH. Hasyim Ashari karena jargon Hubbul
Wathan Minal memberikan pesan khusus bahwa ketika mereka melawan
penajajah sama dengan jihad. Mujahid yang meninggal pada medan perang itu
mati syahid, itu yang memotivasi masyarakat dan kaum santri untuk melakukan
jihad. Sehingga Hubbul Wathan Minal Iman yaitu bagian daripada iman.
Dalam ini pada dasarnya GP Ansor terdorong untuk bertindak ketika berada
dalam situasi terjajah, pada masa lalu penjajahan oleh bangsa belanda dialami
oleh santri dan para kiyai Nahdlatul Ulama sehingga meyebabkan belajar
mengajar menjadi sulit dan tidak aman, masa kekinian ketika GP Ansor terbentuk,
81
mengalami benturan dengan PKI (partai komunis indonesia) pada masa kini GP
Ansor mengawal Surat Keputusan Menteri Hukum dan HAM Nomor AHU-
30.AH.01.08 tahun 2017 yang menyatakan HTI dibubarkan dan tak boleh lagi
beraktivitas.
Hal tersebut juga sejalan dengan jawaban informan yang bernama Muarifin
selaku sekretaris GP Ansor Kota Tangerang 2017-2021, tentang apa motiv jargon
Hubul wathan Minal Iman bagi pengurus GP Ansor Kota Tangerang, yang
mengatakan :
“jargon hubul wathan minal iman yang di gelorkan KH
hasyim asy‟ari, yang memang di gelorakan untuk melawan
penjajah. Memang pada jaman dulu pun cinta indonesia sudah
ada, karena kiyai yang mengucapkan jadi bertambah
semangatnya. Intinya ngikutin semangat yang di gelorakan
kiyai. Secara umum emang hubbul wathan minal iman
memang di gelorkan oleh ulama dan memang pas dengan
kondisi indonesia yang terjajah.”
Penulis mengintrerpretasikan jawaban informan di atas bahwa, hubul wathan
minal iman yang di gelorkan KH hasyim asy‟ari sebenarnya pesan semangat yang
di berikan kiyai untuk santri dan masyarakat agar semangat melawan penjajah,
pada zaman dulu penjajahan memang nasionalisme sudah ada, tetapi ketka kiyai
yang berbicara soal nasionalisme, maka seluruh elemen masyarakat yang ada ,
jadi tergerak untuk semakin bersemangat melawan penjajah.
Dalam ini pada dasarnya GP Ansor terdorong untuk bertindak ketika berada
dalam situasi terjajah, pada masa lalu penjajahan oleh bangsa belanda dialami
oleh santri dan para kiyai Nahdlatul Ulama sehingga meyebabkan belajar
mengajar menjadi sulit dan tidak aman, masa kekinian ketika GP Ansor terbentuk,
82
mengalami benturan dengan PKI (partai komunis indonesia) pada masa kini GP
Ansor mengawal Surat Keputusan Menteri Hukum dan HAM Nomor AHU-
30.AH.01.08 tahun 2017 yang menyatakan HTI dibubarkan dan tak boleh lagi
beraktivitas.
Sesuai dengan jawaban informan yang bernama Hartono selaku Komandan
Barisan Ansor Serbaguna (BANSER) GP Ansor Kota Tangerang tahun 2017-
2021, tentang apa motiv jargon Hubul wathan Minal Iman bagi pengurus GP
Ansor Kota Tangerang, yang mengatakan :
Jargon Hubbul Wathan Minal Iman hanya di miliki ulama yang ada di
indonesia jargon tersebut secara umum memotivasi rasa nasionalisme
bagi umat islam di indonesia khususnya NU, karena ketika cinta NKRI
inget ulama kita, saya merasa merinding dan merasa terpanggil dengan
kh hasyim asy‟ari. Kita sudah terdidik untuk cinta tanah air. Ketika
menyanyikan syair syubhanul wathan terasa merinding, karena saya
terbayang betapa beratnya pada masa lalu memperjuangkan
kemerdekaan. Karena jargon ini dulu di pakai olehkh hasyim asy‟ari
untuk membangkitkan semangat nasionalisme di kalangan rakyat yang
pada saat itu dalam kondisi penjajahan.
Penulis mengintrerpretasikan jawaban informan di atas bahwa, hubul wathan
minal iman yang di gelorkan KH hasyim asy‟ari sebenarnya pesan semangat yang
di berikan kiyai untuk memotivasi santri dan masyarakat agar memiliki rasa
nasionalisme
Dalam ini pada dasarnya GP Ansor terdorong untuk bertindak ketika berada
dalam situasi terjajah, pada masa lalu penjajahan oleh bangsa belanda dialami
oleh santri dan para kiyai Nahdlatul Ulama sehingga meyebabkan belajar
mengajar menjadi sulit dan tidak aman, masa kekinian ketika GP Ansor terbentuk,
mengalami benturan dengan PKI (partai komunis indonesia) pada masa kini GP
83
Ansor mengawal Surat Keputusan Menteri Hukum dan HAM Nomor AHU-
30.AH.01.08 tahun 2017 yang menyatakan HTI dibubarkan dan tak boleh lagi
beraktivitas.
Sesuai dengan jawaban informan yang bernama Nurhidayat selaku
Komandan Barisan Ansor Serbaguna (BANSER) GP Ansor Kota Tangerang
tahun 2005-2017, tentang apa motiv jargon Hubul wathan Minal Iman bagi
pengurus GP Ansor Kota Tangerang, yang mengatakan :
“Pahlawan Kita Dulu, Di Kiyai-kiyai Nahdlatul Ulama
Memberikan Jargon Hubbul Wathan Minal Iman Sebagai
Semangat Membela Negara Dari Penjajah. Hubbul Wathan
Minal Iman Perlu Bagi Saya, Saya Punya Kewajiban Membela
Bangsa Dan Mempertahankan Kemerdekan Republik Indonesia,
Secara Pribadi. Karena Kiyai Dan Para Santri Pada Saat
Melawan Penjajah, Para Santri Menggunakan Hubbul Wathan
Minal Iman Dari KH Hasyim Asyari Untuk Membakar
Semangat Nasionalisme Melawan Penjajah. Bagi Saya Jargon
Hubbul Wathan Minal Iman Digunakan Untuk
Memepertahankan Kemerdekaan Republik Indonesia Dari
Penjajahan Baik Penjajahan Ideologi Maupun Penjajahan
Melalui Penguasaan Tanah Pribumi Oleh Asing. Negara ini
memiliki sejarah perjuangan yang panjang maka dari itu harus
di pertahankan kemerdekaannya. Dalam Islam Sendiri Ada
Ukuwah Wathaniah, Ukuwah Insaniah, Ukuwah Basyariah,
warga NU menggunakan konsep ukuwah ini untuk menjaga
kerukunan di NKRI dan menanamkan Hubbul Wathan Minal
Iman dalam diri mereka. Maka Dengan Itu Jargon Hubbul
Wathan Minal Iman Berkaitan Dengan 3 Ukuwah Itu Untuk
Menjaga Keamanan Sosial Politik Agama Dan Budaya Saat Ini,
karena ukuwah wathaniah merupakan cara untuk
bersilaturahmi atar bangsa. Ukuwah insaniah merupakan cara
menjalin persaudaraan secara pribadi dengan orang lain.
Ukuwah ini lah yang menjadikan jargon Hubbul Wathan Minal
Iman masih relevan dengan keadaan saat ini bahkan sampai
akhir hayat.”
84
Penulis mengintrerpretasikan jawaban informan di atas bahwa, Kiyai-kiyai
Nahdlatul Ulama Memberikan Jargon Hubbul Wathan Minal Iman Sebagai
Semangat Membela Negara Dari Penjajah, pada masa lalu Santri Menggunakan
Hubbul Wathan Minal Iman Dari KH Hasyim Asyari Untuk Membakar Semangat
Nasionalisme Melawan Penjajah. Pada saat ini Hubbul Wathan Minal Iman
Digunakan warga NU Untuk Memepertahankan Kemerdekaan Republik
Indonesia Dari Penjajahan Baik Penjajahan Ideologi Maupun Penjajahan Melalui
Penguasaan Tanah Pribumi Oleh Asing. Warga NU menggunakan konsep
Ukuwah Wathaniah, Ukuwah Insaniah, Ukuwah Basyariah untuk menjaga
kerukunan di NKRI dan menanamkan Hubbul Wathan Minal Iman dalam diri
mereka. Ukuwah wathaniah merupakan cara untuk bersilaturahmi atar bangsa.
Ukuwah insaniah merupakan cara menjalin persaudaraan secara pribadi dengan
orang lain.
Sementara itu, informan yang bernama Darojat selaku sekretaris GP Ansor
Kota Tangerang 2013-2017, memebrikan sebuah gambaran yang berbeda tentang
apa motiv jargon Hubul wathan Minal Iman bagi pengurus GP Ansor Kota
Tangerang, yang mengatakan :
“Motif secara umum. Bermotif kebangsaan. Secara khusus.
Bermotif religi. Artinya mencintai tanah air ada hubungannya
dengan keyakinan beragama atau nyambung kepada keimanan
bila di kaji lebih jauh. Hubbul wathan minal iman seperti
semacam Ajaran atau tuntunan yg harus kita ikuti di kalangan
nahdliyin yang di gelorakan oleh kh hasyim asyari dan kh
wahab hasbulah. Yang memang rasa cinta terhadap tanah air
di tanamkan lewat jargon hubbul wathab minal iman oleh
kiyai kiyai dari kalangan nahdliyin. Hubbul wathan minal
iman relevan untuk kehidupan berbangsa dan bernegara.
Bagaimana seseorang memiliki tanah air tapi tidak mencintai
85
tanah airnya. Mau hidup di mana dia.dia kan tinggal di
indonesia ya dia harus cinta Indonesia karena cinta tanah air
akan selalu berhubungan degan kehidupan sosial kehidupan
berpolitik beragama dan berbudaya.”
Penulis mengintrerpretasikan jawaban informan di atas bahwa, Motif
secara umum. Bermotif kebangsaan. Secara khusus. Bermotif religi. Mencintai
tanah air bila dibahas lebih jauh akan ada kaitannya dengan keyakinan beragama.
Hubbul wathan minal iman, dilihat sebagai sebuah Ajaran atau tuntunan yang
harus diikuti oleh kalangan nahdliyin(sebutan untuk warga nahdlatul ulama) yang
di gelorakan oleh kh hasyim asyari dan kh wahab hasbulah dalam konsep
nasionalisme. Yang memang rasa cinta terhadap tanah air di tanamkan lewat
jargon hubbul wathab minal iman oleh kiyai-kiyai dari kalangan nahdliyin. Bila
seseorang memiliki tanah air tapi tidak mencintai tanah airnya. Mau hidup di
mana ? karena mencintai negara akan berkaitan dia kan tinggal di indonesia ya
dia harus cintaengan kehidupan sosial dan beragama.
Sementara itu, informan yang bernama Asep Saepuloh selaku anggota GP
Ansor Kota Tangerang, memebrikan sebuah penjelasan tentang apa motiv jargon
Hubul wathan Minal Iman bagi pengurus GP Ansor Kota Tangerang, yang
mengatakan :
Dulu saya di ajarkan oleh guru saya di majelis taklim di
kampung soal bela negara dan mencintai negara, dulu sih saya
belum paham banget soal cinta negara sebagian dari iman,
saya kira itu hadis loh, karena guru saya yg bilang itu
dipengajian, sampe sampe guru saya bercerita bahwa gurunya
guru saya Memberikan sebuah istilah Hubbul Wathan Minal
Iman cintah tanah air sebagian dari iman , karena pada saat itu
sedang lawan penjajah, sebagai Sebagai Semangat Membela
Negara Dari Penjajah. Pas saya bergabung di GP Ansor saya
belajar banyak soal hubbul wathanminal iman bahwa cinta
86
tanah air itu sebagian dari iman. Dan itu bukan hadist
melainkan ucapan semanagat serta kebaikan dari ulama di
indonesia terutamna penggagasnya adalah KH Hasyim Asy‟ary
yang merupakan pendiri organisasi islam nahdlatul ulama.
Hubbul Wathan Minal Iman Perlu Bagi Saya, Saya Punya
Kewajiban Membela Bangsa Dan Mempertahankan
Kemerdekan Republik Indonesia. Karena kata guru saya dulu
Kiyai Dan Para Santri, termasuk guru saya Pada Saat itu
memang benar Melawan Penjajah. Para Santri Menggunakan
Hubbul Wathan Minal Iman Dari Kh Hasyim Asyari yang di
ajarkan oleh guru mereka di pesantren Untuk Membakar
Semangat Nasionalisme Melawan Penjajah. Bagi Saya Jargon
Hubbul Wathan Minal Iman Digunakan Untuk
Memepertahankan Kemerdekaan Republik Indonesia Dari
Penjajahan Baik Penjajahan Ideologi Maupun Penjajahan
Melalui Penguasaan Tanah kita oleh Asing. Negara Ini
Memiliki Sejarah Perjuangan Yang Panjang Maka Dari Itu
Harus Di Pertahankan Kemerdekaannya.
Penulis mengintrerpretasikan jawaban informan di atas bahwa, jargon
hubbul wathan minal iman sudah tertanam sejak kecil karena di ajarkan dari guru.
Dengan menanamkan bahwa pada masa penjajahan gurunya di berikan
pemahaman harus mencintai tanah air sebagai sebuah semangat untuk mengusir
penjajah. Pada masa sekarang ketika sudah merdeka, kecintaan terhadap tanah air
masih digunakan untuk melawan penjajah baik penguasaan tanah oleh pihak asing
maupun penjajahan secara ideologi
Jadi pembahasan tentang apa motiv jargon Hubul wathan Minal Iman bagi
pengurus GP Ansor Kota Tangerang secara khusus dapat di amati bahwa
pengguna jargon Hubul wathan Minal Iman mengamalkan konsep nasionalisme
yang di keluarkan oleh KH Hasyim Asy‟ari sebagai semangat nasionalisme yang
agamis, dengan jargon tersebut mampu menggetarkan jiwa seseorang yang
memaknai jargon ini ketika mereka mengucapkan Hubbul Wathan Minal Iman
87
(cinta tanah air sebagaian daripada iman) serta menggerakkan rasa nasionalisme
bagi penguna jargon.
4.3.2. Pengalaman Penggunaan Jargon Hubbul Wathan Minal Iman di GP
Ansor Kota Tangerang
Secara umum jargon Hubbul Wathan Minal Iman di dapatkan oleh para
anggota PC Ansor kota tangerang khususnya dari pelatihan-pelatihan, baik itu
dalam forum pendidikan kaderisasi ataupun dalam oragnisasi badan otonom
Nahdlatul Ulama Lainnya seperti Gerakan Pemuda Ansor, Ikatan Pelajar
Nahdlatul Ulama (IPNU), Pergerakan Mahasiswa islam Indonesia (PMII) dan
masih banyak lagi. Disana lah hal tersebut kader NU selalu di ajarkan Hubbul
Wathan Minal Iman.
Sikap yang berasal dari perasaan cinta pada tanah air sehingga
menimbulkan kerelaan berkorban untuk bangsa dan negaranya biasa di sebut
dengan jiwa Patriotisme yang berasal dari kata Patriot, yang artinya adalah pecinta
dan pembela tanah air. Pengertian Patriotisme adalah sikap untuk selalu mencintai
atau membela tanah air, seorang pejuang sejati, pejuang bangsa yang mempunyai
semangat, sikap dan perilaku cinta tanah air, dimana ia rela mengorbankan segala-
galanya termasuk jiwanya demi kemajuan, kejayaan, dan kemakmuran tanah air.
Mangunhardjana (1985:33) menyebutkan beberapa ciri patriotisme yang sejati,
yaitu:
1. Membuat kita mampu mencintai bangsa dan negara sendiri, tanpa
menjadikannya sebagai tujuan untuk dirinya sendiri melainkan
88
menciptakannya menjadi suatu bentuk solidaritas untuk mencapai
kesejahteraan masing-masing dan bersama seluruh warga bangsa dan
negara. Patriotisme sejati adalah solider secara bertanggung jawab atas
seluruh bangsa.
2. Berani melihat diri sendiri seperti apa adanya dengan segala plus-
minusnya, unsur positif negatifnya, dan menerimanya dengan lapang
hati.
3. Memandang bangsa dalam perspektif historis, masa lampau masa kini,
dan masa depan. Patriotisme sejati adalah bermodalkan nilai-nilai dan
budaya rohani bangsa, berjuang dulu masa kini, menuju cita-cita yang
ditetapkan.
4. Melihat, menerima, dan mengembangkan watak kepribadian bangsa
sendiri. Patriotisme sejati adalah rasa memiliki identitas diri.
5. Melihat bangsanya dalam konteks hidup dunia, mau terlibat didalamnya
dan bersedia belajar dari bangsa-bangsa lain. Patriotisme bersifat
terbuka.
Seseorang yang memiliki sikap dan perilaku patriotik ditandai oleh adanya hal-hal
sebagai berikut.
a. Rasa cinta pada tanah air
b. Rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara
c. Menempatkan persatuan, kesatuan, serta keselamatan bangsa dan negara di
atas kepentingan pribadi dan golongan
d. Berjiwa pembaharu
89
e. Tidak mudah menyerah
Jargon hubbul wathan minal iman sendiri telah memberikan semangat dan
inspirasi dalam kehidupan oleh para penggunanya, hal ini karena jargon hubbul
wathan minal memebrikan relevansi yang baik dalam kehidupan. Jargon hubbul
wathan minal iman dinilai oleh anggota PC Ansor Kota Tangerang Sangat
berhubungan antara kehidupan bermasyarakat dengan berorganisasi karena
budaya yang ada di masyarakat sendiri tidak lepas lepas dari nilai-nilai tradisi
nahdliyin.
Hubbul Wathan Minal Iman memberikan banyak pengalaman karena hal ini
kembali pada kita mencintai apa yang negara ini miliki, seperti adat, budaya dan
tradisi, termasuk tradisi kita beragama. Pengalan terjadi ketika tradisi di lecehkan
dan direndahkan orang. Di kalangan nahdliyin secara langsung, sudah mengusik.
Bila tradisi yang ada di hina dan di lecehkan di situ lah secara langsung muncul
rasa patriotisme ketika hal itu di usik.
Hal tersebut juga sesuai dengan jawaban informan yang bernama Ahmad
Sudarto selaku ketua GP Ansor Kota Tangerang 2017-2021, tentang bagaimana
pengalaman ketika memaknai jargon Hubul wathan Minal Iman bagi pengurus GP
Ansor Kota Tangerang, yang mengatakan
“untuk mencintai dan memperkenalkan kepada diri sendiri
juga keluarga belajar mengenai sejarah perjuangan bangsa.
Oleh karena itu, di NU bukan hanya ada istilah “Jas Merah”
jangan sekali kali melupakan sejarah- tetapi ada juga “Jas
Hijau” –jangan sekali kali hilangkan jasa ulama-. Untuk
saat ini, diperlukan adanya pembelajaran mengenai sejarah.
90
Karena ketika mempelajari sejarah, tentu kita tidak akan
lupa darimana kita lahir dan darimana kita dibesarkan.
Ketika membicarakan sejarah, ketika itu juga kita tidak bisa
lepas dari perjuangan para ulama untuk menanamkan
hubbul wathan minal iman kepada keturunan kita. Atau
minimal kita mengenalkan simbol-simbol Negara kepada
keluarga untuk membangkitkan rasa nasionalisme kita
dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya agar Indonesia
tidak terlupakan di tengah tantangan zaman yang begitu
hebat.
pertama kali saya mengenal hubbul wathan minal
iman dari pesantren. Pada awalnya saya mengira hubbul
wathan minal iman ini merupakan sebuah hadis dan ternyata
setelah saya tahu itu merupakan ucapan ulama yang sangan
bermakna dan inilah yang dijadikan salah satu konsep NU.
Karena di NU kita mengenal istilah ukhuwah islamiyah –
persaudaraan antar kaum muslim- . Dan juga ada istilah
ukhuwah watoniyah -persaudaraan kebangsaaan- yang
menyatukan masyarakat Indonesia dari berbagai latar
belakang sehingga kita menjadi kuat. Dan yang ketiga ada
ukhuwah insaniyah –persaudaraan sesama manusia- yang
membuat kita saling membantu sesama individu tanpa
pandang bulu.
Selama terjun di ke organisasian nu sangat
menginspirasi kita untuk tahu perjuangan para guru dan
ulama yang telah mengorbankan bukan hanya tenaga tapi
bahkan nyawa demi kemerdekaan. Sehingga ketika kita
menjadi generasi penerus bangsa, kita tidak meremehkan
perjuangan mereka. Karena perjuangan ini diraih dalam
waktu yang cukup panjang. Hal ini lah yang membangkitkan
rasa nasionalisme dan menanamkan cinta tanah air.
Peneliti melihat dalam hal ini, pengalaman informan ketika memaknai jargon
hubbul wathan minal iman di awali untuk mencintai dan memperkenalkan kepada
diri sendiri juga keluarga belajar mengenai sejarah perjuangan bangsa.
Mengenalkan bahasa “Jas Hijau” (jangan sekali kali hilangkan jasa ulama)
sebagai pengganti bahasa jas merah (jangan sekali kali melupakan sejarah).
pembelajaran mengenai sejarah sangat penting untuk keluarga dan sodara
terdekat, Karena ketika mempelajari sejarah, tentu kita tidak akan lupa darimana
91
kita lahir dan darimana kita dibesarkan. Ketika membicarakan sejarah, ketika itu
juga kita tidak bisa lepas dari perjuangan para ulama untuk menanamkan hubbul
wathan minal iman kepada keturunan kita. Jiwa patriotisme dalam diri informan
terlihat dari jawaban dan semangat dalam menjawab pertanyaan yang penulis
lontarkan. Bukan hanya hal itu, dalam memimpin GP Ansor kota tangerang,beliau
sangat bersemangat dalam menanamkan rasa nasionalisme terhadap seluruh
anggotanya.
Hal tersebut juga sesuai dengan jawaban informan yang bernama Muarifin
selaku sekretaris GP Ansor Kota Tangerang 2017-2021, tentang apa motiv jargon
Hubul wathan Minal Iman bagi pengurus GP Ansor Kota Tangerang, yang
mengatakan :
“Jiwa saya cinta ke indonesia, saya membandingkan negri
indonesia dengan negri arab, negara kita subur banyak
pepohonan, beda dengan arab, di sana sini gunung batu. Saya
semakin cinta indonesia karena negara kita subur. Terus saya
ke eropa, kondisinya beda banget sama di sini, di sana dingin,
musimnya banyak. Saya di sana sampe ga betah. Karena saya
memang sudah cinta negara ini, suasananya memang sudah di
sini, maksud saya gini negara kita subur, sumberdaya alam
banyak, ya kita harus cinta negara kita ini, air banyak, sejuk
pepohonan banyak, musim cuma dua doang, apa yang kurang.
Kita hanya perlu melestarikan hal ini, sampai saya bilang ke
temen2 saya pas waktu jalan2 bareng ke eropa dan umroh ke
mekkah. Coy enakan negara kita. Subur udaranya enak, panas
ga panas2 amat dingin ga dingin2 amat. Di arab panas2
banget di eropa sekalinya dingin, dingin banget. Saya sampe
ngomong gtu ke temen2 saya.
Di tambah saya kerja pabrik di gudang buku bagiannya, jadi
kepala bagian gudang, kadang anak di gudang itu ga peka
sama lingkungan, kaya kebersihan ga peka sampe kalo agustus
juga ga peka pasang bendera, saya ngajarin anak2 di gudang
buat cinta lingkungan dan juga ngajarin buat peduli sama hari
92
kemerdekaan , karena hal ini mengandung unsur mencintai
negara
Maksud saya gini, saya selalu mengajak orang di sekeliling
saya untuk mencintai negara ini, karena negara kita ini
banyak kelebihanya di bandingkan negara orang lain. Dari
segi alam saja enakan di sini. Keramahan penduduk enakan di
sini, saya aja liburan ke sana, orang eropa datar semua
ekspersinya. Ga sapa ga apa, cuek cue bae. Di masyarakt
sendiri saya pun tokoh di rt dan dkm masjid, saya selalu
mengajak untuk mencintai lingkungan kita menjaga
lingkungan agar tetap bersih aman dan nyaman untuk kita
tinggali. Karena kenyamanan dan keamanan daerah kita
tergantung dari kita penghuninya. Cinta lingkungan sekitar
merupakan bagian dari cinta negara.
Peneliti melihat dalam hal ini, pengalaman informan ketika memaknai jargon
hubbul wathan minal iman, terlihat memiliki jiwa patriotisme di dalam dirinya,
mulai dari dalam diri, yang merasa lebih nyaman di indonesia ketimbang di
negara lain. Sebagai pimpinan gudang, informan mengajakan kepada anak2 di
gudang buat cinta lingkungan dan juga ngajarin buat peduli sama hari
kemerdekaan , karena hal ini mengandung unsur mencintai negara. dimasyarakat,
informan menjadi pengurs rt dan dkm masjid selalu mengajak untuk mencintai
lingkungan agar tetap bersih aman dan nyaman untuk kita tinggali. Karena
kenyamanan dan keamanan daerah kita tergantung dari kita penghuninya. Cinta
lingkungan sekitar merupakan bagian dari cinta negara. terlihat jiwa patriotisme
yang di miliki informan.
93
Hal tersebut juga Sesuai dengan jawaban informan yang bernama Hartono
selaku Komandan Barisan Ansor Serbaguna (BANSER) GP Ansor Kota
Tangerang tahun 2017-2021, tentang apa motiv jargon Hubul wathan Minal Iman
bagi pengurus GP Ansor Kota Tangerang, yang mengatakan :
Secara arti sempit tanah air itu berarti lingkungan tempat tinggal
kita. Kita cinta kebersihan, cinta akan kelestarian alam sekitar kita.
Karena kita harus memikirkan anak cucu kita dalam merawat alam.
Cinta tanah air ketika secara negara di bibgkai dengan undang-
undang 1945, mengamalkan pancasila. Itu implementasi dari sila 1
ketuhanan yang maha esa. Kita ga bisa memaksakan orang masuk
ilsam karena hidayah itu dari allah. Sila ke 2Kemanusiaan yg adil
dan beradab, kita dengan mengamalkan akhlakul kharimah. Tidak
membeda2kan sesama masyarakat. 3persatuan indonesia ketika kita
melihat sodara2kita, bedasuku beda agama, kita harus tetap peduli
terhadap nasim mereka. Contoh kaya ada musibah di sodara kita.
Kita harus peduli kepada mereka. Kita menginjak bumi yang sama
angin yang sama musim yang sama, kita harus bisa memiliki jiwa
sosoal agar terjadinya persatuan indonesia. Ketika kita bersatu
untuk kebaikan bersama. Mengamalkan sila ke 4 kita selalu
berusaha musyawarah dalam memutuskan sesuatu. Dengan niatan
silaturahmi dengan tetangga di lingkungan sekitar. Sila 5 keadilan
sosial bagi seluruh rakyat indonesia, itu doa buat seluruh orang di
indonesia. Jangan sampe ada yang merusak di antara 5 sila
tersebut. Bila ada yg merusak, bisa ada perpecahan. Dulu saya dan
temen2 di rt pernah mengkritisi soal pabrik di belakang sungai yang
merupakan pabrik pestisida, pabrik itu merugikan mencemarkan kali
karena kali tersebut tercemar pestisida. Tahun 2009 pernah
advokasi ke pihak dprd ke dinas lingkungan hidup. Akhirnya kita
pasrah sudah survei di lapangan, survei lab berbahaya. Ternyata ga
di tanggapi secara serius. Dan hal ini merusak tanahair kita secara
lingkungan. Hal kecil ini merupakanhal dasar ketika memaknai
Jargon Hubbul Wathan Minal Iman dan menjadikann pengalam
hidup selama kita sudsah memaknai banget Jargon Hubbul Wathan
Minal Iman. Selain itu juga dulu di belakang rt banyak warga dari
mana2 buang sampah sembarangan, hal tersebut kan merugikan.
Dapat menyebabkan banjir, saya dan pengurs RT memberikan
pemahaman bahwa itu tidak boleh dan berjalan sampai sekarang.
Jadi dalam saya memaknai Jargon Hubbul Wathan Minal Iman saya
mendapat pengalaman yang berkesan dan harus berjuang demi hal2
terkecil dalam lingkungan kita .
94
Peneliti melihat dalam hal ini, pengalaman informan ketika memaknai jargon
hubbul wathan minal iman, terlihat memiliki jiwa patriotisme di dalam dirinya,
mulai dari dalam diri dan di masyarakat, informan menjadi pengurs rt dan dkm
masjid selalu mengajak untuk mencintai lingkungan agar tetap bersih aman dan
nyaman untuk kita tinggali. Mengaplikasikan pancasila dalam kehidupan sehari
hari sangat terlihat jiwa patriotisme yang di miliki informan.
Hal tersebut sedikit berbeda dengan jawaban informan yang bernama Darojat
selaku sekretaris GP Ansor Kota Tangerang 2013-2017, tentang bagaimana
pengalaman ketika memaknai jargon Hubul wathan Minal Iman bagi pengurus GP
Ansor Kota Tangerang, yang mengatakan :
Pengalaman banyak,karena hal ini kembali pada kita mencinai
apa yang negara ini miliki, seperti adat, budaya dan tradisi,
termasuk tradisi kita beragama. Pengalaman terjadi ketika
tradisi di lecehkan dan direndahkan orang. Bila tradisi yg ada
di hina dan di lecehkan di situ lah secara langsung muncul rasa
patriotisme ketika hal itu di usik. Di situ lah muncul sentimen
hubbul wathon minal iman. Contoh ada kelompok2 yg
menganggap budaya nahdliyin dalam segi beragama ada
semacam maulid tahlil ziarah kubur dll itu kan budaya atau ciri
khas yg di miliki oleh indonesia. Kalo ga ada tahlil maulid
ziarah selametan selamtean, jadi Seakan akan hal ini terasa
bukan Indonesia, jadi di situ kebanggaan indonesia punya
keberagaman tersendiri. Kalo itu di usik, berarti itu sudah
melecehkan budaya indonesia. Di situ lah muncul rasa
patriotisme kita, Karena penjajah masuk. Caranya dengan
memisahkan masyarakat dari budaya. Ketika budaya tidak di
cintai masyarakatnya. Ketika tradisi lokal tidak cintai oleh
masyarakatnya. Maka negara itu akan rapuh, Apalagi yg mau
di banggakan. Karena yg kita miliki tidak sudah tidak cintai, dis
itu perlu di adakan nilai2 kebangsaan ya disitu hubbul wathon
minal iman berada. Dalam bermasyarakat, pengalamnan soal
hubbul wathan minal iman mulai dari menjaga tradisi-tradisi
yang ada.di nahdlatul ulama ada istilah menjaga tradisi lama
yang baik baik, mengambil tradisi baru yang baik. Itu
95
implementasi kita terhadap sebuah negara dalam konteks
hubbul wathan, bukan berati kita alergi dengan yang baru, bila
yg baru lebih baik ya silahkan, kalo yg baru merusak, baru kita
larang.
Peneliti melihat dalam hal ini, pengalaman informan ketika memaknai jargon
hubbul wathan minal iman, sedikit memiliki pengalaman berbeda, informan lebih
melihat pengalamnan soal hubbul wathan minal iman mulai dari menjaga tradisi-
tradisi yang ada di nahdlatul ulama, karena tradisi yang ada di nahdlatu ulama
merupaka sebagian budaya yang ada di indonesia. ada istilah menjaga tradisi lama
yang baik baik, mengambil tradisi baru yang baik. Memiliki konteks yang sama
dalam memiliki rasa patriotisme,tetapi sudut pandang yang di lihat berbeda
memalalui kacamata budaya.
Hal tersebut sesuai dengan jawaban informan yang bernama Nurhidayat
selaku Komandan Barisan Ansor Serbaguna (BANSER) GP Ansor Kota
Tangerang tahun 2005-2017, tentang bagaimana pengalaman ketika memaknai
jargon Hubul wathan Minal Iman bagi pengurus GP Ansor Kota Tangerang, yang
mengatakan :
Saya pernah ke daerah palembang, disana sangat terasa di mana
konglomerat seennaknya nyaplok tanah negara,mereka
memanfaatkan tanah tersebut untuk kepentingan pribadi, sampai
saya danmasyarakat di sana sampai demo utuk memperjuangka
hak rakyat,karena tanah itu harus di kelola sepenuhnya oleh rakyat
bukan oleh konglomerat, jangan sampai tanah rakyat di gunakan
untuk kepentingan pribadi. .
Di lampung, tanah di kuasai konglomerat, ada raktyat asli di sana
jadi buruh,hal ini kan jelas hak warga negara yg memiliki hak
tanah air dan kekayaan alam di rampas oleh segelintir orang yg
memiliki kepentingan, hal ini kan jelas dimana hak rakyat tapi di
gunakan oleh segelintir orang dimana kita harus melawan kejadian
seperti ini, di jogja juga gunung-gunung banyak yg di ambil
96
batunya, hal ini ga adil buat rakyat kecil, karena rakyat kecil ga
berdaya jadi pasrah tanaman mati, tanah longsor, pas di telusuri
banyak permainan dari aparat setempat, kalo ga kritis kita bakalan
kehabisan semua kekayaan alam, hal ini akan merugikan
masyarakat, bukan dalam waktu sekarang, tapi nanti waktuanak
cucu kita yang sudah tidak bisa merasaksan kekayaan alam, dan
saya memasukan penayadaran ini di kegiatan diklat banser ansor,
di jelaskan pentingnya HUBBUL WATHAN MINAL IMAN ya di
sini,mengkritisi apa ketidak adilan yang merugikan, membela
negara sekrang bukan melawan penjajah pake senjata, tapi
melawan penjajah, kongomerat yang mau merusak kekayaan alam
dengan berbagai cara dan kita harus kritis dengan itu semua,
jangan hanya diam ketika penjajahan secara tidak langsung itu
terjadi.
Apa yang kita temuin tentang alam, apapun yg bisa kita
perbuat mau sedikit atau banyak harus kita lakukan, yang
berkaitan dengan lingkungan, siapa perusak bangsa pun saya tau,
sejak dulu sudah jadi intel di banser, semua yang ada di negara
ini, tanah maupun air harus di lindungi dari para perusak2nya
kekayaan alam negeri ini harus di lindungi. Menjaga tradisi dari
ulama2 jaman dahulu harus di lindung, tradisi 40 harian, tradisi di
jawa ingkung ayam sebagai penganti makan darah manusia
sebagai pada saat dahulu, itu semua kebiasan hindu dan di ubah
oleh walisongo dengan tahlilan 40 hari dan selametan dengan
ingkung ayam, itu semua tradisi dari walisogo. Menjaga tradisi
para pahlawan kita harus di lestarikan. Dulu jelas perang
melawan sama penjajahan, sekarang kita perang sama siapa ?
sama yang mau perusak kebudayaan yang ada di indonesia, kita
takzim dengan para pendahulu kita dengan memeprtahankan
kemerdekaan dan melestarikan budaya dari para pahlawan kita,
kita tinggal melesratikan saja, hal itu yang bisa kita peruat saat
ini, cinta tanah air itu ya jelas dengan hal2 kecil seperti itu
Peneliti melihat dalam hal ini, pengalaman informan ketika memaknai jargon
hubbul wathan minal iman, memiliki persamaan dengan informan yang lainnya
karena informan merupakan senior di organisasi, keaktifan informan yang sudah
lebih dari 20 tahun mengungkapkan pengalaman selama memaknai jargon hubbul.
Penulis melihat jiwa patriotisme dari informan dari pengalamannya selama
beraktivitas, pengalaman ketika informan berada di berbagai wilayah di indonesia,
97
melihat tindakan konglomerat di daerah palembang dan lampung yang seenaknya
mencaplok tanah rakyat, mempekerjakan rakyat dan mengambil kekayaan alam,
mengambil batu gunung-gunung di jogja membuat informan menjadi bertindak
dengan melakukan demo. melestarikan budaya dan memeprtahankan
kemerdekaan dari para pahlawan kita, merupakan pengaplikasian kita terhadap
cinta tanah air.
Hal tersebut sesuai dengan jawaban informan yang bernama Asep Saepuloh
selaku anggota GP Ansor Kota Tangerang, tentang bagaimana pengalaman ketika
memaknai jargon Hubul wathan Minal Iman bagi pengurus GP Ansor Kota
Tangerang, yang mengatakan :
“Pengalaman saya ketika memaknai hubul wathan minal iman
tidak hanya cara kita memandang kecintaan terhadap negara,
tapi bagaimana kita dalam menjaga kerukunan bermasyarakat,
menjaga lingkungan sekitar agar tetap pada keadaan yang
aman nyaman dan tentram, karena kalo kita rukun dengan
tetangga wilayah kita aman, itu sebagian dari iman, bila alam
kita bersih dan terjaga maka kehidupan kita aman. Saya pernah
di lingkungan saya menjadi pengurus rt, pernah di hadapkan
kepada warga yang berbeda agama berantem, repot banget dah
urusannya, ada orang kristen kebaktian di rumah dan tetanga
nya ga suka kalo ada kebaktian di kampung sini, akhirnya kita
pihak rt berusaha mendamaikan dan mecari solusi terbaik,
bukan mendiamkan, agara lingkungan sekitar aman dan
nyaman tanpa perpecahan antar umat beragama, sampai
akhirnya sekarang orang yang bertikai tadi akur sampai
sekarang. Dulu juga da kaususnya indrustri rumahan sampe
limbahnya itu mencemari got di lingkungan rt, sapai akhirnya
kita carikan solusi terbaik, di bicarakan sama sama dan
akhirnya selesai, maksudnya gini saya cerita soal ini, agar kita
dalam bermasyarakat tidak hanya diam tapi peka terhadap
lingkungan sekitar, kan semua aman dan lancar kalo kita
perhatian sebagai pengurus rt. Pengalaman saya untuk peduli
akan hal ini karena saya sadar akan ukuah insaniah serta
mengamalkan cinta tanah air sebagian dari iman yang kata
guru saya harus peduli sesama dan lingkungan”.
98
Peneliti melihat dalam hal ini, pengalaman informan ketika memaknai jargon
hubbul wathan minal iman, pengalaman penguna jargon memiliki jiwa sosial dan
rasa patriotisme yang tinggi. Selalu berusaha menciptakan kedamaian di
lingkungan tempat tinggal baik kehidupan antar tetangga maupun kehidupan
dengan lingkungan sekitar, peduli sesama dan peduli lingkungan sudah di ajarkan
oleh gurunya.
Dapat di lihat dalam hal ini anggota GP Ansor kota tangerang memiliki jiwa
patriotisme yang tinggi ketika pengalaman memaknai jargon hubbul wathan minal
iman yang di serukan oleh KH Hasyim Asy‟ari
4.3.3. Makna Jargon Hubbul Wathan Minal Iman di GP Ansor Kota
Tangerang
Makna Hubbul Wathan Minal Iman dimaknai sebagai sebuah rasa cinta
tanah air kepada bangsa Indonesia. Cinta tanah air menjadi sebagian daripada
iman hal ini karena dalam ajaran agama islam, iman adalah sesuatu hal penting
dan menjadi dasar.
99
Menurut informan ketua GP Ansor Kota Tangerang Ahmad Sudarto
mengatakan bahwa :
“Makna seperti yang tadi saya sampaikan Hubbul Wathan
Minal Iman merupakan cinta tanah air sebagian dari iman, kita
harus meningkatkan sikap cinta tanah air. Banyak Negara di
timur tengah dengan penduduk mayoritas muslim tetapi telah
terjadi peperangan di Negara tersebut. Sehingga cinta tanah air
perlu ditanamkan melalui konsep ukhuwah islamiyah, ukhuwah
watoniyah dan ukhuwah insaniyah supaya ketika diguncang
masalah keagamaan kita memiliki ukhuwah islamiyah. Ketika
diguncang masalah nasionalisme kita punya ukhuwah
watoniyah. Ketika kita diguncang masalah kemanusiaan kita
punya ukhuwah insaniyah. Ketika terjadi konflik antar individu
maupun kelompok, dengan ukhuwah ini akhirnya meredam
semuanya. Kita berharap agar Indonesia tetap aman dan kita
mengapresiasi dengan banyaknya Negara timur tengah yang
mempelajari ukhuwah dari Indonesia. Walaupun Indonesia
terdiri dari berbagai macam suku bangsa tetapi ketika terjadi
konflik tidak membesar, tidak seperti contohnya Afganistan
yang hanya memiliki 4 atau 5 suku tetapi konflik yang
berlangsung sekitar 40 tahun tidak kunjung selesai yang
akhirnya mereka belajar dengan Indonesia terutama ke NU
bagaimana mempersatukan umat tanpa masalah yang
berlebihan”.
Peneliti melihat dalam hal ini, makna jargon hubbul wathan minal iman,
memiliki arti cinta tanah air sebagian dari iman, rasa cinta kita terhadap tanah air
harus selalu ada karena banyak Negara di timur tengah dengan penduduk
mayoritas muslim tetapi telah terjadi peperangan di Negara tersebut. Sehingga
informan menekankan cinta tanah air perlu ditanamkan melalui konsep ukhuwah
islamiyah, ukhuwah watoniyah dan ukhuwah insaniyah.
100
Menurut informan sekjend GP Ansor Kota Tangerang Muarifin mengatakan
bahwa :
Secara arti hubbul wathan minal iman, cinta tanah air sebagian
dari iman, kalo saya sendiri dari kecil dah di ajarin cinta
indonesia,sama orangtua, di tambah ada guru yang nagsih tau
hubul wathan minal iman, ya makin cinta karena saya mengira
dulu cinta negara hadist sampe diklat banser baru tau kalo ini
seruan dari KH Hasyim Asy‟ari. Hubbul wathan minal iman itu
penyemangat untuk membelatanah air, karena cinta tanah air di
kaitkan dengan keimanan. Maka jargon ini terus ada dan
menjadi semangat. Atuh jaman dulumasyarakat ga peduli sama
kemerdekaan, yg mereka tau mungkin bnekerja di sawah dll
gausah cape2 ikut perang, tapi pada akhirnya semakin sulit,
makin terhimpit maka terjhadi golakan melawan penjajah, KH
Hasyim Asy‟ari mengeluaran seruan cinta tanah air sebagian
dari iman, untuk menyadarkan umat islam semua yg ga peduli
kemerdekaan jadi peduli kemerdekaan.
Peneliti melihat dalam hal ini, makna jargon hubbul wathan minal iman,
memiliki arti cinta tanah air sebagian dari iman, penanaman cinta tanah air dari
guru dan orang tua membuat informan jadi memahami sekali akan makna cinta
tanah air. Hubbul wathan minal iman itu penyemangat untuk membela tanah air,
karena cinta tanah air di kaitkan dengan keimanan. Maka jargon ini terus ada dan
menjadi semangat.
Menurut informan Komandan Barisan Ansor Serbaguna (BANSER) GP
Ansor Kota Tangerang Hartono mengatakan bahwa :
”Makna nya Hubul Wathan Minal Iman cinta tanah air
sebagian dari iman adalah jargon nasionalisme. memotivasi
kepada kita untuk selalu kembali, karena unsur di dalam diri
kita ada tanah adan air. Beradap lah terhadap tanah air. Baik
tanah yang kita injak maupun air yang kita minum. Berprilaku
baik selama kehidupan. Dan melakuklan yg terbaik untuk
lingkungan sekitar dan negara kita. Kita harus mencintai apa
101
yang ada di sekitar lingkungan kita. Karena dengan cinta kita
akan menemui keseimbangan dalam menjalani kehidupan”
Peneliti melihat dalam hal ini, makna jargon hubbul wathan minal iman,
memiliki arti cinta tanah air sebagian dari iman, merupakan jargon nasionalisme
untuk memotivasi kita untuk selalu kembali karena unsur diri ini mengandung air
dan tanah Berprilaku baik selama kehidupan. Dan melakuklan yg terbaik untuk
lingkungan sekitar dan negara kita.
Menurut informan Komandan Barisan Ansor Serbaguna (BANSER) GP
Ansor Kota Tangerang tahun 2005-2017 Nurhidayat mengatakan bahwa :
Secara sempit, hubbul wathan minal iman adalah cinta tanah
air sebagian dari iman, secara luas ketika kita mengimani sang
pencipta, harus kita rawat karena kita khalifah di bumi, khalifah
ga Cuma mimpin manusia, tapi melestarikan alam. Termasuk di
dalam nya kita menciptakan kedamaian antar manusia, alam
dan mahluk hidup yang ada di bumi, kalo yang merusak bumi
dan umat sama aja merusak. Intinya Yang Penting Berbuat,
Dengan Segala Hal Baik Biaya Tenaga Dan Apapaun Yang Kita
Bisa, Apa Yang Bisa Kita Perbuat Untuk Negara Dan Alam Ini.
Yang Penting Berbuat Ga Diem Aja
Peneliti melihat dalam hal ini, makna jargon hubbul wathan minal iman,
memiliki arti cinta tanah air sebagian dari iman, secara arti luas merupakan cara
kita memiliki rasa untuk melestarikan alam dan menjadi penghuni di bumi
dengan menciptakan kedamaian antara manusia, alam dan mahluk hidup yang ada
di bumi.
102
Menurut informan sekjend GP Ansor Kota Tangerang tahun 2013-2017
Darojat mengatakan bahwa :
Makna secara harfiah cinta tanah air sebagian dari iman wathon
kan di artikan negara atau bangsa. Makna secara epistimogi
maknanya sangat luas karena orang bernegara ga cukup punya
ktp kk dan alamat, tapi harus punya tradisi punya budaya dan
adat istiadat yang ada dinegara itu. Saya memahami hubbul
wathan minal iman secara wajar, artinya sebuah kewajaran
setiap orang mencintai negaranya, apalagi dalam kontek agama.
Nabi Muhamad SAW saja mencintai negara, terbukti nabi pake
sorban, jubah, apakah hanya nabi yg pake itu ? tidak abu jahal,
abu lahab pun pake sorban jubah.nabi dan sahabat pake pakaian
yg sama dengan masyarakat yang ada di arab pada saat itu,
itulah tradisi, karena nabi Muhammad SAW dan para sahabat,
satu negara dengan abu jahal dan abu lahab. Itu artinya nabi
mencintai tradisinya, mengakomodir budayanya, mulai cara nabi
berpakaian, penampilan, kalo nabi mau merubah kan bisa saja,
tapi nabi tidak melawan budaya itu, yang nabi lawan adalah
kebejadan akhlak dan moral masyarakat jahiliah pada saat itu
agar menjadi baik.
Peneliti melihat dalam hal ini, makna jargon hubbul wathan minal iman,
memiliki arti cinta tanah air sebagian dari iman, Makna secara epistimogi
maknanya sangat luas karena orang bernegara ga cukup punya ktp kk dan alamat,
tapi harus punya tradisi punya budaya dan adat istiadat yang ada dinegara itu.
dalam kontek agama. Nabi Muhamad SAW saja mencintai negara, terbukti nabi
pake sorban, jubah, apakah hanya nabi yg pake itu ? tidak abu jahal, abu lahab
pun pake sorban jubah pada saat itu yang nabi lawan adalah kebejadan akhlak dan
moral masyarakat jahiliah pada saat itu agar menjadi baik.
103
Menurut informan anggota GP Ansor Kota Tangerang Asep Saepuloh
mengatakan bahwa :
Secara Sempit, Cinta Tanah Air Sebagian Dari Iman, Secara
Luas Ketika Kita hidup di bumi kita harus menjaga serta Rawat
Karena Kita di ajarkan sejak di kecil untuk menjaga Bumi
tempat kita tinggal. Melestarikan Alam berbuat yang terbaik
serta Kita Menciptakan Kedamaian Antar Manusia, Alam Dan
Mahluk Hidup Yang Ada Di Bumi, Kalo Yang Merusak Bumi
Dan kerukunan Umat manusia Sama Aja Mereka akan membuat
kerugian baik untuk dirinya maupun alam.
Peneliti melihat dalam hal ini, makna jargon hubbul wathan minal iman,
memiliki arti cinta tanah air sebagian dari iman, secara luas dapat di artikan
beragam mulai dari menjaga Bumi tempat kita tinggal. Melestarikan Alam
berbuat yang terbaik serta Kita Menciptakan Kedamaian Antar Manusia, Alam
Dan Mahluk Hidup Yang Ada Di Bumi, Menjaga tradisi, menjaga kerukunan
beragama. Hal ini di jabarkan secara luas penjelasannya oleh satu informan
bernama KH Thobari Syadzili selaku pembina GP Ansor Kota Tangerang.
Penjelasan menurut informan Kiyai Thobari mengatakan bahwa :
hubbul wathan minal juga sangat relevan dengan islam
ahlussunah waljamaan karena menamkan nilai nasionalis
religius dan juga rasa nasionalisme untuk kemaslahan bangsa
dan agama tanpa merupak nilai budaya-budaya tradisioanal
ditengah masyarakat Indonesia yang heterogen.
104
Lebih lanjut lagi, kiyai Thobari juga menegaskan terkait pemaknaan jargon
tersebut bahwasannya :
iman tidak harus selalu yang bersifat seperti shalat dan ngaji akan
tetapi juga menjaga tanah air, mencintai tanah air juga merupakan
bagian daripada iman, karena pada hakikatnya dengan rasa cinta
itu lah akan tumbuh rasa dan sikap nasionalisme dan saling
menjaga dan juga memperjuangkan sebuah cita-cita bersama
bangsa Indonesia yakni menjadi bangsa yang merdeka seutuhnya,
sehingga Makna Hubbul Wathan Minal Iman ini memiliki
kemaslahatan yang sangat luar biasa yang menjadikan salah satu
penyemangat karena memilki makna yang sangat luar biasa.
Secara arti yang sederhana Hubbul Wathan Minal Iman adalah cinta tanah
air sebagian dari iman yang di utarakan oleh 2 tokoh nahlatul ulama yaitu KH
Hasyim Asy‟ary dan oleh KH Wahab Hasbullah yang membuatkan syair
syubhanul wathan yang berisikan syair semangat dari jargon hubul wathan minal
iman. Cinta tanah air di kaitkan dengan iman, iman itu termasuk dari pada ajaran
islam. Berbuat kebaikan untuk negara ini merupakan hal kecintaan kita kepada
negara ini.
Jargon hubbul wathan minal iman tentu dapat dikatakan sebagai sebuah
sebuah bentuk daripada keimanan, hal tersebut penulis dapatkan dari penjelasan
informan Kiyai Thobari yang menegaskan secara rinci terkait sayarat iman, yakni:
“Syarat-syarat keimanan menurut syech ahmad sihabuddin al
kamsani dalam kitab jalul kusul aulia halaman 371 berbicara
dalam kutub al ilmiah di lebanon, ada beberapa persyaratan
tetang iman, yakni alhub ilallah (takut pada allah), Takut pada
allah, misal takut korupsi, takut menghianati bangsa dan hal hal
yang berbau negatif yag melanggar hukum islam. Cinta tanah air
sebagian dari pada iman karena mengandung rasa takut kalo
seandainya kita ga cita tanah air, nanti terjadi peperangan,
perang saudara, hal hal tersebut sangat merugikan bagi kita
bangsa Indonesia. Kalo kita ga takut berarti kita bukan
105
merupakan bagian warga Indonesia yang baik. Warga Indonesia
yang baik harus cinta tanah air,bila kita cinta tanah air maka
kedamaian akan selalu ada, bila kitamengartikan cinta tanah air
bagian dari iman, maka kita nanti akan takut bila kondisi negara
ini dalam kondisi yang tidak aman, dan akan merasakan bahagia
bila kondisi negara kita ini aman. Nah karena itu lah Hubbul
Wathan Minal Iman, kecintaan terhadap tanah air dikaitkan
dengan iman karena termasuk dalam 10 persyaratan tentang
keimanan salah satunya alhub ilalah takut kepada allah.
Kemudian Arroja Bi Fadlilah Punya optimis, punya harapan
baik dalam beribadah kepada allah. Apalagi kita orang nu, apa
yang kita lakukan harus mencerminkan seorang muslim yang
baik. Ia itu harus berperan menjalankan perintah allah dan
menjauhi larangan allah. Dalam tindakan kebaikan harus optimis
kita akan memperoleh karunia allah. Kaitanya dengan alhub
arroja itu, bagi pecinta tanah air harus seimbang antara takut
kepada allah dan sifat roja. Hal ini dikarenakan jika kita raja kita
sukses tidak akan takut kepada allah dan hal tersebut tentu
sebuah pertanda bahaya, sehingga nantinya kita bisa
mengkhianati bangsa negara dan segala macam yang kita miliki,
harta, ilmu dan segalanya tanpa di dasari iman yang kuat, akan
terbentuk kepribadian yang buruk.
Selanjutnya alhuda bi kalillah atau juga ridha terhadap takdir
allah, dalam hal ini tentu kita ditakdirkan lahir di indoensia maka
sudah menjadi kewajiban kita menjalankan dan menjaga takdir
tersebut, kenyaatan yang menakdirkan kita lahir di Indonesia
menjadikan salah satu alasan mengapa kita wajib menjaga tanah
air sebagai perjalanan sebuah takdir dari allah, sehingga pada
hakikatnya menjaga dan mencitai tanah air menjadi sebuah
bagian daripada iman karena sebagai intepretasi bahwa kita
menjalani atau menerima takdir dari allah tersebut yakni di
takdirkan lahir dan hidup sebagai warga masyarakat Indonesia.
Kemudian juga pemaknaan Hubbul Wathan Minal Iman (cinta
tanah air sebagian daripada iman juga berdasarkan pada syarat
iman yang selanjutnya yakni assyukuri lil a`millah yakni
mensyukuri nikmat allah. Hal demikian tentu jika kita maknai
secara lebih mendalam dimana sebuah negara yang tentram
tanpa adanya gangguan dari penjajah kemudian juga
kemerdekaan merupakan sebuah kenikmatan yang luar biasa
yang dikaruniai oleh Allah SWT, sehingga dengan menjaga tanah
air ini merupakan salah satu wujud dari rasa syukur kita
terhadap nikmat Allah. Maka dengan demikian tentunya rasa
cinta terhadap tanah air merupakan sebuah bagian daripada
iman.
106
Apa yang diugkapkan oleh informan penelitian diatas, menunjukan bahhwa
pemaknaan jargon hubbul wathan minal sebagai sebuah makna referensial, yang
mana menurut alison :
“Teori referensial merupakan sebuah teori makna yang
mengenali dan mengidetifikasi makna suatu ungkapan dengan
apa yang di acunya atau dengan hubungan acuan tersebut”
Sehingga dapat penulis intepretasikan bahwa makna atau pemaknaan
jargon hubbul wathnam nimal iman memiliki jenis makna referensial
(referensi/acuan) yang mengcu kepada syarat-syarat daripada iman, seperti
yang diungkapkan Kiyai Thobari diatas yang menjadikan syarat iman
sebagai sebuah acuannya.
Sehigga secara umum intepretasi lebih lanjut menurut peneliti dalam
memaknai keimanan sesungguhnya tidak hanya harus dengan menjalankan
ibadah-ibadah saja akan tetapi Hubbul Wathan Minal Iman yang memiliki arti
(cinta tanah air sebagian dari iman) juga merupakan salah satu bentuk keimanan,
karena pada hakikatnya saling menjaga sesama manusia, berbuat kebajikan dan
hal-hal yang menyangkut kemaslahatan orang banyak tentu juga sebagai bagian
daripada iman. Lebih jauh daripada itu, jika negara kesatuan republik Indonesia
tidak dikawal, tidak dijaga rasa nasionalisme bangsa Indonesia maka akan sangat
rentan dengan perpecahan dan akan sangat mendekatkan dengan perperangan
yang nantinya hal tersebut tentu akan menggangu kenyamanan beribadah dan
ketenangan dalam beribadah. Hal tersebut lah yang menjadi salah satu dasar
mengapa mencintai tanah air merupakan suatu bagian daripada iman. Hal ini tentu
sangat relevan dengan apa yang dingkapkan oleh informan KH Thobari tentang
makna jargon hubbul wathan minal iman.
107
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang membahas mengenai
pemaknaan jargon hubbul wathan minal iman Nahdlatul Ulama Oleh PC GP
Ansor Kota Tangerang. Jargon Hubbul Wathan Minal Iman bukanlah sebuah
hadist yang sering dipertanyakan di mana dasar keimanan dan mengapa menjadi
sebagain dari pada iman sementara jargon tersebut bukanlah sebuah hadis, hubbul
wathan minal iman merupakan sebuah ucapan dari pendiri Nahdlatul ulama yaitu
KH Hasyim Asy‟ary dan KH Abdul Wahab Hasbullah yang di tuangkan kedalam
syair berjudul Syubbanul Wathan.
Hasil dalam penelitian ini :
1. Motif seluruh jajaran anggota dan pengurus PC GP Ansor Kota Tangerang
menggunakan jargon Hubbul Wathan Minal Iman yaitu mengamalkan konsep
nasionalisme dari KH. Hasyim Asy‟ary, di mana jargon Hubbul Wathan Minal
Iman yang memiliki arti cinta tanah air sebagian daripada iman merupakan sebuah
bentuk rasa syukur atas rahmat yang telah Allah berikan yakni tanah air Indonesia
tercinta dan juga Hubbul Wathan Minal Iman tersirat sebuah makna “wajib”,
yakni wajib mencintai, menjaga dan mempertahan kan kedaulatan bangsa dan
negara kesatuan republik Indonesia.
2. Pengalaman seluruh jajaran anggota dan pengurus PC GP Ansor Kota
Tangerang ketika memahami jargon Hubbul Wathan Minal Iman munculnya jiwa
108
patriotisme didalam diri pengguna jargon yang tentunya ketika berbicara
patriotisme berarti berbicara mengenai kemaslahatan bagi seluruh warga
masyarakat Indonesia yang mana hal tersebut menyangkut hajat hidup orang
banyak.
3. Seluruh jajaran anggota dan pengurus PC GP Ansor Kota Tangerang memaknai
jargon Hubbul Wathan Minal Iman secara umum sebagai “cinta tanah air sebagian
dari iman” sebagai seruan dan ajakan menjaga kedaulatan negara kesatuan
republik Indonesia serta sebuah stimulus rasa semangat yang tak hanya bagi
masyarakat Nahdlatul Ulama dan GP Ansor saja akan tetapi juga bagi seluruh
rakyat Indonesia.
5.2. Saran
Melalui penelitian ini, peneliti melihat bahwa para informan merupakan
orang-orang yang telah memahami makna tekstual dan kontekstual terhadap
jargon Hubbul Wathan Minal Iman, melihat apa motif pemahaman jargon Hubbul
Wathan Minal Iman, makna jargon hubbul wathan minal serta pengalaman para
informan dalam memahami dan mengaplikasikan jargon Hubbul Wathan Minal
Iman, sehingga masih terekesan tabu bagi sebagian kalangan yang bukan
merupakan bagian dari Nahdlatul Ulama dan juga Gerakan Pemuda Ansor, maka
dari itu perlu dilakukan penelitain yang lebih mendalam lagi kepada seluruh
kalangan bagaimana mana mereka menerima dan memahami jargon Hubbul
Wathan Minal Iman tersebut baik di jajawan struktural badan otonom nahdlatul
109
ulama dan juga yang bukan dari bagian struktural Nahdlatul Ulama atau yang
sering di sebut dengan warga kultural Nahdlatul Ulama.
Selain itu penelitian ini sangat terbatas pada pemahaman jargon Hubbul
Wathan Minal Iman Nahdatul Ulama oleh PC Ansor Kota Tangerang saja, untuk
itu perlu dilakukan penelitian lainnya yang lebih mendalam terkait bagaimana
pemahan jargon hubbul wathan minal iman dalam ruang lingkup yang lebih besar
lagi sehingga kita dapat mengetahui bagaimana makna yang lebih menyeluruh dan
juga lebih mendalam lagi.
Selanjutnya, diaharapkan pula penelitian seperti ini untuk dapat lebih
dikaji lagi dengan teori-teori demokasi dan multikulturalisme serta pandangan
nasionalis religius. Hal demikian karena indoensia merupakan negara yang
demokrasi nantinya dapat diketahui bagaimana rasa nasionalisme bekerja dan di
wujudkan dalam sebuah negara yang demokrasi, selain itu pula perlunya kajian
lebih jauh menggunakan teori multikulturalisme agar dapat makna nasionalime
dalam kondisi yang multikultural namun tetap sama-sama mengatakan bhineka
tunggal ika dan juga nasionalime religius untuk melihat bagaimana kondisi
masyarakat yang mayoritas islam namun memiliki mazhab berbeda dapat sama-
sama menjaga nilai-nilai kesatuan dan nasionalisme.
Selain itu saran praktis yang diberikan oleh peneliti terhadap seluruh
organisasi dan institusi yang konsen terhadap isu-isu dan gerakan nasionalisme
agar lebih menamkan nilai-nilai nasionalisme meski dengan branding dan cara
yang berbeda namun memiliki substansi yang sama dengan jargon Hubbul
110
Wathan Minal Iman yakni dalam rangka membentuk sebuah rasa kecintaan
terhadap tanah air.
111
Daftar Pustaka
Sumber Buku :
Ardianto, Elvinaro & Bambang Q. Anees. 2007. Filsafat Ilmu
Komunikasi.Bandung: Simbiosa Rekatama Media.
Buku TIM PBNU. Benturan NU-PKI. 2013. Jakarta.
AD ART PBNU
PD PRT GP ANSOR
Fiske John. 2012. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada, Jakarta.
Guba, E.G &Denzin. 2010. Teori dan Paradigma Penelitian Sosial (terjemahan)
oleh Agus Salim. Jakarta: Salemba Humanika
Jalaluddin Rakhmat, Metode Penelitian Komunikasi (Bandung: Remaja Rosda
Karya, 2001)
Kriyantono, Rakhmat. 2007. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana.
Kuswarno, Engkus. 2009. Fenomenologi (fenomena pengemis kota bandung).
Bandung: Widya Padjadjaran.
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2006.
112
Littlejohn, Stephen W & Karen A.Foss. 2009. Teori Komunikasi (Theories of
Human Communication). Jakarta: Salemba Humanika.
Mulyana, Deddy. 2003. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Mulyana, Deddy. 2010. Metodologi penelitian kualitatif. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Manafe, Yeremia Djefri. 2010. Dasar-Dasar Teori Komunikasi (Edisi Revisi).
Kupang: Undana Press.
Patton. Michael Quinn. 2002. Qualitative Evaluation Methods. Beverly Hills:
Sage Publications.
Peirce, Charles Sanders. 1940. Logic as Semiotic: The Theory of Sigus. In J.
Buchler (ed.) Philosophical Writings of Peirce: Seleetid Writings. London:
Routledge & Kegan Paul.
Pawito, dan C Sardjono. Teori-Teori Komunikasi. Surakarta: Universitas Sebelas
Maret, 1994.
Schutz, Alfred dalam John Wild dkk. 1967. The Phenomenology of the Social
World. Illinois: Northon University Press
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dan R &D.
Bandung: Alafbeta.
Syam, Nina W. 2009. Sosiologi Komunikasi. Bandung: Humaniora.
113
Setianto, Y. P. (2011). Modul Penelitian Komunikasi (Modul III). Jakarta:
Universitas Mercu Buana.
Suprapto, Tommy. Pengantar Teori Komunikasi. Cetakan Ke-1. Yogyakarta:
Media Pressindo, 2006
Vardiansyah, Dani. Pengantar Ilmu Komunikasi. Cetakan Ke-1. Bogor: Ghalia
Indonesia, 2004.
Sumber Internet :
http://www.nu.or.id
BIODATA INFORMAN
Nama : Ahmad Sudarto
Jabatan : Ketua GP Ansor Kota Tangrang
HASIL WAWANCARA
Pertanyaan: Apa motif jargon hubbul wathan iman bagi Kang Ato sebagai ketua GP
Ansor Kota Tangerang?
Jawaban: Jadi, hubbul wathan minal iman harus dipastikan bukanlah sebuah hadis.
Karena selama ini ada orang yang menganggap “Hubbul wathan minal
iman” –cinta tanah air sebagian daripada iman- merupakan sebuah
hadis. Padahal hubul wathan minal iman adalah sebuah ucapan ulama
dimana kalau kita kembali ke masa lalu, disitu bung Karno mengutus
bung Tomo untuk bertemu K.H. Hasyim Asy’ari terkait kemerdekaan
Republik Indonesia. Disitu, K.H. Hasyim Asy’ari menyatakan “Hubbul
Wathan Minal Iman”, cinta tanah air sebagian dari iman, sehingga
itulah yang memotivasi santri, masyarakat Indonesia untuk mau
melawan penjajah Indonesia, karena ketika mereka melawan penajajah
sama dengan jihad. Mujahid yang meninggal pada medan perang itu
mati syahid, itu yang memotivasi masyarakat dan kaum santri untuk
melakukan jihad. Sehingga hubbul wathan minal iman yaitu bagian
daripada iman. Sebagian disini bukan berarti separuh yang berarti nisfu.
Pertanyaan: bagaimana relevansi atau urgensi jargon hubbul wathan minal iman
dalam kehidupan sosial, politik, agama dan budaya pada saat ini
menurut Kang Ato?
Jawaban: untuk saat ini di tengah kompleks nya kehidupan masyarakat, di tengah
banyaknya aliran aliran dan juga di tengah banyaknya paham paham
trans nasional ini sangat penting sekali. NU disini yang terlahir sebelum
kemerdekaan tepatnya 31 Januari 1926, NU berjuang sebelum
kemerdekaan, setelah kemerdekan dan hingga saat ini tentunya
menganggap ini sangat penting. Karena disini lah tokoh-tokoh NU,
guru-guru dan para ulama NU turut berjuang dalam kemerdekaan
Indonesia. Sehingga, ketika saat ini ada ormas, organisasi yang ingin
mengubah landasan Negara dengan paham paham yang sekiranya trans
nasional, tentu disinalah NU turut serta. Oleh karena itu, dengan jargon
hubbul wathan minal iman ini, membentengi Indonesia dari perubahan
asas Negara. Sehingga rasa nasionalisme begitu tinggi. Beda halnya
dengan organisasi yang notabane nya bukan lahir pada masa
perjuangan kemerdekaan Indonesia atau bahkan bukan lahir di
Indonesia yang tidak memiliki rasa nasionalisme. Tapi NU dengan
jargon ini sangat memiliki Indonesia. Sehingga ketika ada yang ingin
merusak Indonesia, NU pasti akan ikut turut.
Pertanyaan: bagaimana pengalaman Kang Ato ketika memaknai dan
mengimplementasikan jargon hubbul wathan minal iman tersebut?
Jawaban: yang pertama, untuk mencintai dan memperkenalkan kepada diri sendiri
juga keluarga belajar mengenai sejarah perjuangan bangsa. Oleh karena
itu, di NU bukan hanya ada istilah “Jas Merah” –jangan sekali kali
melupakan sejarah- tetapi ada juga “Jas Hijau” –jangan sekali kali
hilangkan jasa ulama-. Untuk saat ini, diperlukan adanya pembelajaran
mengenai sejarah. Karena ketika mempelajari sejarah, tentu kita tidak
akan lupa darimana kita lahir dan darimana kita dibesarkan. Ketika
membicarakan sejarah, ketika itu juga kita tidak bisa lepas dari
perjuangan para ulama untuk menanamkan hubbul wathan minal iman
kepada keturunan kita. Atau minimal kita mengenalkan simbol-simbol
Negara kepada keluarga untuk membangkitkan rasa nasionalisme kita
dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya agar Indonesia tidak
terlupakan di tengah tantangan zaman yang begitu hebat.
Pertanyaan: dimana Kang Ato mendapatkan jargon hubbul wathan minal iman?
Jawaban : pertama kali saya mengenal hubbul wathan minal iman dari pesantren.
Pada awalnya saya mengira hubbul wathan minal iman ini merupakan
sebuah hadis dan ternyata setelah saya tahu itu merupakan ucapan
ulama yang sangan bermakna dan inilah yang dijadikan salah satu
konsep NU. Karena di NU kita mengenal istilah ukhuwah islamiyah –
persaudaraan antar kaum muslim- . Dan juga ada istilah ukhuwah
watoniyah -persaudaraan kebangsaaan- yang menyatukan masyarakat
Indonesia dari berbagai latar belakang sehingga kita menjadi kuat. Dan
yang ketiga ada ukhuwah insaniyah –persaudaraan sesama manusia-
yang membuat kita saling membantu sesama individu tanpa pandang
bulu.
Pertanyaan: apakah dari pengalaman tersebut menginspirasi Kang Ato dalam
beraktivitas?
Jawaban: dari terjun ke organisasi ini menginspirasi kita untuk tahu perjuangan para
guru dan ulama yang telah mengorbankan bukan hanya tenaga tapi
bahkan nyawa demi kemerdekaan. Sehingga ketika kita menjadi
generasi penerus bangsa, kita tidak meremehkan perjuangan mereka.
Karena perjuangan ini diraih dalam waktu yang cukup panjang. Hal ini
lah yang membangkitkan rasa nasionalisme dan menanamkan cinta
tanah air.
Pertanyaan: apa makna dari jargon Hubbul wathan minal iman bagi Kang Ato?
Jawaban: makna seperti yang tadi saya sampaikan Hubbul Wathan Minal Iman
merupakan cinta tanah air sebagian dari iman, kita harus meningkatkan
sikap cinta tanah air. Banyak Negara di timur tengah dengan penduduk
mayoritas muslim tetapi telah terjadi peperangan di Negara tersebut.
Sehingga cinta tanah air perlu ditanamkan melalui konsep ukhuwah
islamiyah, ukhuwah watoniyah dan ukhuwah insaniyah supaya ketika
diguncang masalah keagamaan kita memiliki ukhuwah islamiyah.
Ketika diguncang masalah nasionalisme kita punya ukhuwah
watoniyah. Ketika kita diguncang masalah kemanusiaan kita punya
ukhuwah insaniyah. Ketika terjadi konflik antar individu maupun
kelompok, dengan ukhuwah ini akhirnya meredam semuanya. Kita
berharap agar Indonesia tetap aman dan kita mengapresiasi dengan
banyaknya Negara timur tengah yang mempelajari ukhuwah dari
Indonesia. Walaupun Indonesia terdiri dari berbagai macam suku
bangsa tetapi ketika terjadi konflik tidak membesar, tidak seperti
contohnya Afganistan yang hanya memiliki 4 atau 5 suku tetapi konflik
yang berlangsung sekitar 40 tahun tidak kunjung selesai yang akhirnya
mereka belajar dengan Indonesia terutama ke NU bagaimana
mempersatukan umat tanpa masalah yang berlebihan.
Pertanyaan: bagaimana Kang Ato secara pribadi memahami hubbul wathan minal
iman tersebut?
Jawaban: ini yang perlu ditanamkan agar kita tidak mudah dikuasai oleh paham
paham baru yang ingin merubah dasar Negara. Ketika telah tertanam,
saya yakin sampai kapan pun Indonesia tetap Indonesia dan Pancasila
tetap Pancasila. Walaupun ada yang mengatakan ini bertentangan
dengan syariat Islam atau sebagainya, karena mereka belum membaca
sejarah. Dari yang kita ketahui, perumusan dasar Negara melibatkan
tokoh-tokoh nasionalis dan tokoh-tokoh agamis, mereka memadukan
pikirannya untuk kemaslahatan umat untuk mempersatukan masyarakat
dari berbagai latar belakang. Contohnya sila pertama Pancasila pada
Piagam Jakarta yang berbunyi Ketuhanan yang maha esa berdasarkan
syariat agama islam. Tetapi karena rakyat Indonesia bukan hanya
pemeluk agama Islam akhirnya diubah dengan “Ketuhanan yang maha
esa” sehingga dapat diterima oleh agama agama lain. Menurut saya, itu
merupakan suatu konsep yang begitu hebat sehingga Indonesia menjadi
seperti sekarang ini, Bhinneka Tunggal Ika.
Pertanyaan: Apakah jargon hubbul wathan minal iman hanya sebuah jargon
organisasi di kalangan NU atau dikalangan lain juga boleh
menggunakan?
Jawaban: untuk saat ini, memang yang memakai jargon hubbul wathan minal iman
ini adalah NU. Tetapi silahkan saja untuk kedepannya jika ada
organisasi atau ormas lain yang menggunakan istilah hubbul wathan
minal iman ini sebagai rasa nasionalisme nya terhadap bangsa
Indonesia.
Pertanyaan: bagaimana jargon hubbul wathan minal iman dimaknai Kang Ato dalam
kehidupan sehari hari?
Jawaban: seperti kata ulama…… mengambil hal hal yang baik dari ulama terdahulu
dan menerima hal hal yang baru dari sekarang. Sehingga, ketika terjadi
perubahan jaman yang tidak bertentangan dengan ajaran Islam dan
falsafah Negara, saya kira itu bisa kita terima selama tidak merubah
rasa nasionalisme kita kepada bangsa Indonesia.
BIODATA INFORMAN
Nama : Nur Hidayat
Jabatan : Komandan Banser Kota Tangerang 3 Periode 2005-2017
HASIL WAWANCARA
Pertanyaan : Apa motif jargon hubbul wathan minal iman, secara umum dan
khusus bagi sodara sebagai pengurus gerakan pemuda ansor kota
tangerang ?
Jawaban : Umum, Dari Pahlawan Kita Dulu, Di Kiyai2 Nu Memberikan Jargon
Hubbul Wathan Minal Iman Sebagai Semangat Membela Negara
Dari Penjajah. Khusus, Hubbul Wathan Minal Iman Perlu Bagi Saya,
Saya Punya Kewajiban Membela Bangsa Dan Mempertahankan
Kemerdekan Republik Indonesia, Secara Pribadi. Karena Kiyai Dan
Para Santri Pada Saat Melawan Penjajah, Para Santri Menggunakan
Hubbul Wathan Minal Iman Dari KH Hasyim Asyari Untuk
Membakar Semangat Nasionalisme Melawan Penjajah. Bagi Saya
Jargon Hubbul Wathan Minal Iman Digunakan Untuk
Memepertahankan Kemerdekaan Republik Indonesia Dari
Penjajahan Baik Penjajahan Ideologi Maupun Penjajahan Melalui
Penguasaan Tanah Pribumi Oleh Asing. Negara ini memiliki sejarah
perjuangan yang panjang maka dari itu harus di pertahankan
kemerdekaannya.
Pertanyaan : Bagaimana Relevansi Atau Urgensi Jargon Hubbul Wathan Minal
Iman Tersebut, Dalam Kehidupan Sosial Politik Agama Dan Budaya
Saatini ?
Jawaban : Kehidupan Ini Sangat Heterogen, Visi Misi Untuk Menyatukan
Elemen Bangsa, Dengan Adanya Kebhinekaan Bila Tidak
Manajemen Dengan Baik Maka Mereka Akan Memiliki Ego
Masing2, Konteks Engara Banyak Macam Suku Agama Ras Adat
Istiadat, Hal Ini Tangungjawab Bersama Untuk Menjaga Nkri. Dalam
Islam Sendiri Ada Ukuwah Wathaniah, Ukuwah Insaniah, Ukuwah
Basyariah, warga nu menggunakan konsep ukuah ini untuk menjaga
kerukunan di NKRI dan menanamkan HUBBUL WATHAN MINAL
IMAN dalam diri mereka. Maka Dengan Itu Jargon Hubbul Wathan
Minal Iman Berkaitan Dengan 3 Ukuwah Itu Untuk Menjaga
Keamanan Sosial Politik Agama Dan Budaya Saat Ini, karena
ukuwah wathaniah merupakan cara untuk bersilaturahmi atar bangsa.
Ukuwah insaniah merupakan cara menjalin persaudaraan secara
pribadi dengan orang lain. Ukuwah ini lah yang menjadikan jargon
HUBBUL WATHAN MINAL IMAN masih relevan dengan keadaan
saat ini bahkan sampai akhir hayat, arena jargon ini merupakan
jargon semangat, dan dipondok pesantren anak saya di jawa, itu aja
materi pengajian yang membahas cinta tanah air.
Pertanyaan : Bagaimana Pengalaman Ketka Memaknai Jargon Hubbul Wathan
Minal Iman Tersebut ?
Jawaban : Saya pernah ke daerahpalembang, disana sangat terasa di mana
konglomerat seennaknya nyaplok tanah negara,mereka
memanfaatkan tanah tsb untuk kepentingan pribadi, sampai saya
danmasyarakat di sana sampai demo utuk memperjuangka hak
rakyat,karena tanahitu harusdi kelokasepenuhnya oleh rakyat bukan
oleh konglomerat, jangan sampai tanah rakyat di gunakan untuk
kepentingan pribadi. Di lampung, tanah di kuasai konglomerat, da
raktyat asli di sana jadi buruh,hal ini kan jelas hak warga negara yg
memiliki hak tanah air dan kekayaan alam di rampas oleh segelintir
orang yg memiliki kepentingan, hal ini kan jelas dimana hak rakyat
tapi di gunakannoleh segelintir orang dimana kita harus melawan
kejadian seperti ini, di jogja juga gunung2 banyak yg di ambil
batunya, hal ini ga adil buat rakyat kecilm, karena rakyat kecil
gaberdaya jadi pasrah tanamanmati, tanah longsor, pas di telusuri
banyak permainan dari aparat setempat, kalo ga kritis kita bakjalan
kehabisan semua kekayaan alam, hal ini akan merugikan masyarakat,
bukan dalam waktu ssekarang, tapi nanti waktuanak cucu kita yang
sudah tidak bisa merasaksan kekayaan alam, dan saya memasukan
penayadaran ini di kegiatan diklat banser ansor, di jelaskan
pentingnya HUBBUL WATHAN MINAL IMAN ya di
sini,mengkritisi apa ketidak adilan yang merugikan, membela negara
skrang bukanmelwan penjajah pake senjata, tapi melawan penjajah,
kongomerat yang mau merusak kekayaan alam dengan berbagai cara
dan kita harus kritis dengan itu semua, jangan hanya diam ketika
penjajahan secara tidak langsung itu terjadi.
Pertanyaan : Dimana anda mendapatkan jargon hubul wathan minal iman tersebut
?
Jawaban : Saya Mendapatkan Jargon Ini Di Diklat Banser Tahun 1992, Kamu
Belom Lahir Saya Dah Jadi Banser,Saya Di Ajarkan Juga Oleh
Kiyai2 Saya Di Kampung, Hubbul Wathan Minal Iman Semangat
Untuk Menjalawan Penjajah. Mengenal Hubbul Wathan Minal
Imandi Kenali Lebih Dalam Ketika Diklat, Dan Ketika Saya
Pensantren Juga Di Ajarkan Cinta Tanah Air. Karena pada saat saya
dulu ada gerakan2 yang ingin memerdekakan dirinya sendiri
Pertanyaan : Apakah Dari Pengalaman Tersebut Menginspirasi Anda Dalam
Beraktivitas?
Jawaban : Sangat menginspirasi, apa yang kita temuin tentang alam, apapun yg
bisa kita perbuat mau sedikit atau banyak harus kita lakukan, yang
berkaitan dengan lingkungan, siapa perusak bangsa pun saya sejak
dulu sudah jadi intel di banser, semua yang ada di negara ini, tanah
maupun air harus di lindungi dari para perusak2nya kekayaan alam
negeri ini harus di lindungi. Menjaga tradisi dari ulama2 jaman
dahulu harus di lindung, tradisi 40 harian, tradisi di jawa ingkung
ayam sebagai penganti makan darah manusia sebagai pada saat
dahulu, itu semua kebiasan hindu dan di ubah oleh walisongo dengan
tahlilan 40 hari dan selametan dengan ingkung ayam, itu semua
tradisi dari walisogo. Menjaga tradisi para pahlawan kita harus di
lestarikan. Dulu jelas perang melawan sama penjajahan, sekarang
kita perang sama siapa ? sama yang mau perusak kebudayaan yang
ada di indonesia, kita takzim dengan para pendahulu kita dengan
memeprtahankan kemerdekaan dan melestarikan budaya dari para
pahlawan kita, kita tingal melesratikan saja, hal itu yang bisa kita
peruat saat ini, cinta tanah air itu ya jelas dengan hal2 kecil seperti itu
Pertanyaan : Apa makna dari jargon hubul wathan minal iman bagi sodara sebagai
pengurus gp ansor kota tangerang ?
Jawaban : Secara sempit, hubbul wathan minal iman adalah cinta tanah air
sebagian dari iman, secara luas ketika kita mengimani sang pencipta,
harus kita rawat karena kita khalifah di bumi, khalifah ga Cuma
mimpin manusia, tapi melestarikan alam. Termasuk di dalam nya kita
menciptakan kedamaian antar manusia alam dan mahluk hidup yang
ada di bumi, kalo yang merusak bumi dan umat sama aja merusak.
Pertanyaan : Bagaimana sodara sebagai pengurus gp ansor kota tangerang dalam
memahami jargon hubul wathan minal iman ?
Jawaban : Intinya Yang Penting Berbuat, Dengan Segala Hal Baik Biaya
Tenaga Dan Apapaun Yang Kita Bisa, Apa Yang Bisa Kita Perbuat
Untuk Negara Dan Alam Ini. Yang Penting Berbuat Ga Diem Aja
Pertanyaan : Apakah jargon hubbul wathan minal iman hanya punya nu saja?
Jawaban : Tidak lah, di waktu itu yang merebut kemerdekaan bukan cuma nu
tapi seluruhnya, seluruh rakyat indonesia, cuma yang memeperkasai
dari pendiri nu, tapi bukan hanya punya nu, karena kita kompak
penjajah harus hilang dari indoneisa. Itu sebagai bentuk rasa cita
terhadap indonesia, saat ini pun sangat relevan jargon ini milik kita
semua. Cuma secara akebetulan, kita yang masih paling setia sama
keutuhan nkri, dulu kan banyak pni makar,nii makar. Dan seharusnya
elemen masyaraklat harus punya ghiroh seperti itu cintatanah air,
kalo mau sukses aman nyaman, cinta tanah ir harus di gelorakan.
Pertanyaan : Bagaimana jargon hubul wathan minal iman di maknai oleh sodara
dalam kehidupan sehari hari ?
Jawaban : Aktivitas Saya Di Pabrik Saya Kerja Sebagai Bawahan, Nah Ada
Hak Dan Kewajiban, Kita Memiliki Kewajiban Kerja Dan Pabrik
Punya Hak Untuk Memakmurkan Perekonomian Pegawai, Dan
Secara Luas Pabrik Harus Memakmurkan Ekonomi Negara.
Dimasyarakat Saya Jadi Dkm Dan Juga Tokoh Masyarakat, Saya
Selalu Menanamkan Hal2 Untuk Persatsatuan Untuk Masyrakat
Ketika Lingkungan Kita Aman Maka Akan Aman Semua. Di
Organisasi Di Diklat Banser Ansor Saya Instruktur, Saya 3 Hari
Ngisi Diklat, Kadang 4 Kali Diklat Banser Per 3 Hari Jam 1 Bulan
Saya 12 Hari Ninggalin Istri Untuk Memeberikan Materi Ke Peserta
Diklat Untuk Membela Tanah Air Wajib Hubul Wathan Minal Iman
Itu Wajib.
IDENTITAS RESPONDEN
Nama : Asep Saepuloh
Jabatan : Wakil Sekretaris 8 GP Ansor Kota Tangerang 2017 - 2021
HASIL WAWANCARA
Pertanyaan : Apa Motif Jargon Hubbul Wathan Minal Iman, Secara Umum Dan
Khusus Bagi Sodara Sebagai Pengurus Gerakan Pemuda Ansor
Kota Tangerang ?
Jawaban : Umum, dulu saya di ajarkan oleh guru saya di majelis taklim di
kampung soal bela negara dan mencintai negara, dulu sih saya
belum paham banget soal cinta negara sebagian dari iman, saya kira
itu hadis loh, karena guru saya yg bilang itu dipengajian, sampe
sampe guru saya bercerita bahwa gurunya guru saya Memberikan
sebuah istilah Hubbul Wathan Minal Iman cintah tanah air sebagian
dari iman , karena pada saat itu sedang lawan penjajah, sebagai
Sebagai Semangat Membela Negara Dari Penjajah. Pas saya
bergabung di GP Ansor saya belajar banyak soal hubbul
wathanminal iman bahwa cinta tanah air itu sebagian dari iman. Dan
itu bukan hadist melainkan ucapan semanagat serta kebaikan dari
ulama di indonesia terutamna penggagasnya adalah KH Hasyim
Asy’ary yang merupakan pendiri organisasi islam nahdlatul ulama.
Khusus, Hubbul Wathan Minal Iman Perlu Bagi Saya, Saya Punya
Kewajiban Membela Bangsa Dan Mempertahankan Kemerdekan
Republik Indonesia, Secara Pribadi. Karena kata guru saya dulu
Kiyai Dan Para Santri, termasuk guru saya Pada Saat itu memang
benar Melawan Penjajah. Para Santri Menggunakan Hubbul Wathan
Minal Iman Dari Kh Hasyim Asyari yang di ajarkan oleh guru
mereka di pesantren Untuk Membakar Semangat Nasionalisme
Melawan Penjajah. Bagi Saya Jargon Hubbul Wathan Minal Iman
Digunakan Untuk Memepertahankan Kemerdekaan Republik
Indonesia Dari Penjajahan Baik Penjajahan Ideologi Maupun
Penjajahan Melalui Penguasaan Tanah kita oleh Asing. Negara Ini
Memiliki Sejarah Perjuangan Yang Panjang Maka Dari Itu Harus Di
Pertahankan Kemerdekaannya.
Pertanyaan : Bagaimana Relevansi Atau Urgensi Jargon Hubbul Wathan Minal
Iman Tersebut, Dalam Kehidupan Sosial Politik Agama Dan
Budaya Saat ini ?
Jawaban : Kehidupan Ini beragam banyak macamnya baik macam suku aga
ras, Visi Misi Untuk Menyatukan Elemen Bangsa, sudah di tanamka
dan di gaungkan oleh para pendahulu kita baik yang nasionalis
maupun yang agamis. Konteks nengara Banyak Macam Suku
Agama Ras Adat Istiadat, Hal Ini Tangungjawab Bersama Untuk
Menjaga Nkri. Dalam Islam Sendiri Ada Ukuwah Wathaniah,
Ukuwah Insaniah, Ukuwah Basyariah, Warga Nu Menggunakan
Konsep Ukuwah Ini Untuk Menjaga Kerukunan Di Nkri Dan
Menanamkan Hubbul Wathan Minal Iman Dalam Diri Mereka.
Maka Dengan Itu Jargon Hubbul Wathan Minal Iman Berkaitan
Dengan 3 Ukuwah Itu Untuk Menjaga Keamanan Sosial Politik
Agama Dan Budaya Saat Ini, Karena Ukuwah Wathaniah
Merupakan Cara Untuk Bersilaturahmi Atar Bangsa. Ukuwah
Insaniah Merupakan Cara Menjalin Persaudaraan Secara Pribadi
Dengan Orang Lain. Ukuwah Ini Lah Yang Menjadikan Jargon
Hubbul Wathan Minal Iman Masih Relevan Dengan Keadaan Saat
Ini Bahkan Sampai Akhir Hayat, Arena Jargon Ini Merupakan
Jargon Semangat, Dan Dipondok Pesantren Anak Saya Di Jawa, Itu
Aja Materi Pengajian Yang Membahas Cinta Tanah Air. Jadi emang
hubul wathan minal iman berkaitan dengan kehidupan berpolitik
bersosial beragama karena ukuwah di atas memang di ajarkan di
pengajian saya waktu saya kecil
pertanyaan : Bagaimana Pengalaman Ketka Memaknai Jargon Hubbul Wathan
Minal Iman Tersebut ?
Jawaban : Pengalaman saya ketika memaknai hubul wathan minal iman tidak
hanya cara kita memandang kecintaan terhadap negara, tapi
bagaimana kita dalam menjaga kerukunan bermasyarakat, menjaga
lingkungan sekitar agar tetap pada keadaan yang aman nyaman dan
tentram, karena kalo kita rukun dengan tetangga wilayah kita aman,
itu sebagian dari iman, bila alam kita bersih dan terjaga maka
kehidupan kita aman. Saya pernah di lingkungan saya menjadi
pengurus rt, pernah di hadapkan kepada warga yang berbeda agama
berantem, repot banget dah urusannya, ada orang kristen kebaktian
di rumah dan tetanga nya ga suka kalo ada kebaktian di kampung
sini, akhirnya kita pihak rt berusaha mendamaikan dan mecaro
solusi terbaik, bukan mendiamkan, agara lingkungan sekitar aman
dan nyaman tanpa perpecahan antar umat beragama, sampai
akhirnya sekarang orang yang bertikai tadi akur sampai sekarang.
Dulu juga da kaususnya indrustri rumahan sampe limbahnya itu
mencemari got di lingkungan rt, sapai akhirnya kita carikan solusi
terbaik, di bicarakan sama sama dan akhirnya selesai, maksudnya
gini saya cerita soal ini, agar kita dalam bermasyarakat tidak hanya
diam tapi peka terhadap lingkungan sekitar, kan semua aman dan
lancar kalo kita perhatian sebagai pengurus rt. Pengalaman saya
untuk peduli akan hal ini karena saya sadar akan ukuah insaniah
serta mengamalkan cinta tanah air sebagian dari iman yang kata
guru saya harus peduli sesama dan lingkungan.
Pertanyan : Dimana Anda Mendapatkan Jargon Hubul Wathan Minal Iman
Tersebut ?
Jawaban : Saya Mendapatkan Jargon Ini ketka di pengajian di kampung dari
kecil tapi ya ga sadar2 amat namanya kecil sampe remaja Cuma tau
cinta tanah air sebagian dari iman dan di ajarkan untk peduli tengga,
ya sampai akhirnya masuk banser 2011 dan tau deh banyak hal soal
cinta tanah air.
Pertanyaan : Apakah Dari Pengalaman Tersebut Menginspirasi Anda Dalam
Beraktivitas ?
Jawaban : Sangat Menginspirasi, Apa Yang Kita Temuin Tentang Alam,
Apapun Yg Bisa Kita Perbuat Mau Sedikit Atau Banyak Harus Kita
Lakukan, Yang Berkaitan Dengan Lingkungan, Semua Yang Ada
Di Negara Ini, Tanah Maupun Air Harus Di Lindungi Dari Para
Perusak2nya Kekayaan Alam Negeri Ini Harus Di Lindungi.
Menjaga Tradisi Dari Ulama2 Jaman Dahulu Harus Di Lindung,
Tradisi 40 Harian. Menjaga Tradisi Para Pahlawan Kita Harus Di
Lestarikan. Dulu Jelas Perang Melawan Sama Penjajahan, Sekarang
Kita Perang Sama Siapa ? Sama Yang Mau Perusak Kebudayaan
Yang Ada Di Indonesia, Kita Takzim Dengan Para Pendahulu Kita
Dengan Memeprtahankan Kemerdekaan Dan Melestarikan Budaya
Dari Para Pahlawan Kita, Kita Tingal Melesratikan Saja, Hal Itu
Yang Bisa Kita Peruat Saat Ini, Cinta Tanah Air Itu Ya Jelas
Dengan Hal2 Kecil Seperti Itu
Pertanyaan : Apa Makna Dari Jargon Hubul Wathan Minal Iman Bagi Sodara
Sebagai Pengurus Gp Ansor Kota Tangerang ?
Jawaban : Secara Sempit, Cinta Tanah Air Sebagian Dari Iman, Secara Luas
Ketika Kita hidup di bumi kita harus menjaga serta Rawat Karena
Kita di ajarkan sejak di kecil untuk menjaga Bumi tempat kita
tinggal. Melestarikan Alam berbuat yag terbaik serta Kita
Menciptakan Kedamaian Antar Manusia, Alam Dan Mahluk Hidup
Yang Ada Di Bumi, Kalo Yang Merusak Bumi Dan kerukunan
Umat manusia Sama Aja Mereka akan membuat kerugian baik
untuk dirinya maupun alam.
Pertanyaan : Bagaimana Sodara Sebagai Pengurus Gp Ansor Kota Tangerang
Dalam Memahami Jargon Hubul Wathan Minal Iman ?
Jawaban : Intinya Yang Penting Berbuat, Dengan Segala Hal Baik Biaya
Tenaga Dan Apapaun Yang Kita Bisa, Apa Yang Bisa Kita Perbuat
Untuk Negara Dan Alam Ini. Yang Penting Berbuat Ga Diem Aja
Pertanyan : Apakah Jargon Hubbul Wathan Minal Iman Hanya Punya Nu Saja?
Jawaban : Tidak Lah, Di Waktu Itu Yang Merebut Kemerdekaan Bukan Cuma
Nu Tapi Seluruhnya, Seluruh Rakyat Indonesia, Cuma Yang
Memeperkasai Dari Pendiri Nu, Tapi Bukan Hanya Punya Nu,
Karena Kita Kompak Penjajah Harus Hilang Dari Indoneisa. Itu
Sebagai Bentuk Rasa Cita Terhadap Indonesia, Saat Ini Pun Sangat
Relevan Jargon Ini Milik Kita Semua. Cuma Secara Akebetulan,
Kita Yang Masih Paling Setia Sama Keutuhan Nkri, Dulu Kan
Banyak Pni Makar,Nii Makar. Dan Seharusnya Elemen Masyaraklat
Harus Punya Ghiroh Seperti Itu Cintatanah Air, Kalo Mau Sukses
Aman Nyaman, Cinta Tanah Ir Harus Di Gelorakan.
Pertanyaan : Bagaimana Jargon Hubul Wathan Minal Iman Di Maknai Oleh
Sodara Dalam Kehidupan Sehari Hari ?
Jawaban : Aktivitas Saya Di Pabrik Saya Kerja Sebagai pegawai biasa, di
masyarakat pengurus rt Nah Ada Hak Dan Kewajiban saya di sana
dalam kehidupan sehari hari, saya Memiliki Kewajiban Kerja di
pabrik maka Pabrik Punya Hak Untuk Memakmurkan
Perekonomian Pegawai, Dan Secara Luas Pabrik Harus
Memakmurkan Ekonomi Negara dan mengurusi warga di rt
kewajiban saya menjaga kerukunan dan ketertiban di lingkungan
saya karena bagian dari mengamalkan cinta tanah air sebagian dari
iman. ketika. Dimasyarakat Saya Jadi Dkm pengurus tapi di bagian
alat2 masjid Dan Juga Tokoh Masyarakat di rt, Saya Selalu
Menanamkan Hal2 Untuk Persatsatuan Untuk Masyrakat Ketika
Lingkungan Kita Aman Maka Akan Aman Semua.
IDENTITAS INFORMAN
Nama : Muarifin
Jabatan : Sekretaris GP Ansor Kota Tangerang 2017 – 2021
HASIL WAWANCARA
Pertanyaan : Apa Motif Jargon Hubbul Wathan Minal Iman, Secara Umum Dan
Khusus Bagi Sodara Sebagai Pengurus Gerakan Pemuda Ansor
Kota Tangerang ?
Jawaban : Mengikuti jargon hubul wathan minal iman yang di gelorkan kh
hasyim asy ary, yang memang di gelorakan untuk melawan
penjajah. Memang pada jaman dulu pun cinta indonesia sudah ada,
karena kiyai yang mengucapkan jadi bertambah semangatnya.
Intinya ngikutin semangat yang di gelorakan kiyai. Secara umum
emang hubbul wathan minal iman memang di gelorkan oleh ulama
dan memang pas dengan kondisi.
Pertanyaan : Bagaimana relevansi atau urgensi jargon hubbul wathan minal iman
tersebut, dalam kehidupan sosial politik agama dan budaya saat ini ?
Jawaban : Sangat relevan karena, di negara ini banyak suku dan ras, karena
makna ini nasionalis, nanti akan nyambung kepada hubugan
individu dengan sosial bermasyarakat berpolitik agama dan budaya,
sampai2 di arab ada al wathan fii qolbi, negara di hati. Berarti hal
ini memang sangat pentin dalam mencintai negara. Karena
mencintai negara akan berkaitan dengan kehidupan sosial politik
agama dan budaya dalam suatu negara. Agar terjaganya keamanan
dan ketentraman bersama, karena kita semua di ciptakan berbeda,
perbedaaan adalah sebuah keniscayaan. Tapi dengan adanya
persatuan cinta negara maka perbedaan itu akan menjadi rahmat,
bukan menjadi konflik.
Pertanyaan : Bagaimana pengalaman ketika memaknai jargon hubbul wathan
minal iman tersebut ?
Jawaban : Jiwa saya cinta ke indonesia, saya membandingkan negri indonesia
dengan negri arab, negarakita subur banyak pepohonan, beda
dengan arab, di sana sini gunung batu. Saya semakin cinta indonesia
karena negara kita subur. Terus saya ke eropa, kondisinya beda
banget samadi sini, di sana dingin, musimnya banyak. Saya di sana
sampe ga betah. Karena saya memang sudah cinta negara ini,
suasananya memang sudah di sini, maksud saya gini negara kita
subur, sumberdaya alam banyak, ya kita harus cinta negara kita ini,
air banyak, sejuk pepohonan banyak, musim cuma dua doang, apa
yang kurang. Kita hanya perlu melestarikan hal ini, sampai saya
bilang ke temen2 saya pas waktu jalan2 bareng ke eropa dan umroh
ke mekkah. Coy enakan negara kita. Subur udaranya enak, panas ga
panas2 amat dingin ga dingin2 amat. Di arab panas2 banget di
eropa sekalinya dingin, dingin banget. Saya sampe ngomong gtu ke
temen2 saya. Di tambah saya kerja pabrik di gudang buku
bagiannya, jadi kepala bagian gudang, kadang anak di gudang itu ga
peka sama lingkungan, kaya kebersihan ga peka sampe kalo agustus
juga ga peka pasang bendera, saya ngajarin anak2 di gudang buat
cinta lingkungan dan juga ngajarin buat peduli sama hari
kemerdekaan , karena hal ini mengandung unsur mencintai negara.
Maksud saya gini, saya selalu mengajak orang di sekeliling saya
untuk mencintai negara ini, karena negara kita ini banyak
kelebihanya di bandingkan negara orang lain. Dari segi alam saja
enakan di sini. Keramahan penduduk enakan di sini, saya aja liburan
ke sana, orang eropa datar semua ekspersinya. Ga sapa ga apa, cuek
cue bae. Di masyarakt sendiri saya pun tokoh di rt dan dkm masjid,
saya lelau mengajak untuk mencintai lingkungan kita menjaga
lingkungan agar tetap bersih aman dan nyaman untuk kita tingali.
Karena kenyamanan dan keamanan daerah kita tergantung dari kita
penghuninya. Cinta lingkungan sekitar merupakan bagian dari cinta
negara.
Pertanyaan : Dimana anda mendapatkan jargon hubul wathan minal iman
tersebut ?
Jawaban : Waktu sekolah di tsanawiyah sudah di kenalkan ada istilah dari guru
hubbul wathan minal, saya kira mah dulu hadis, namanya suga
masih mts, ya ngiranya hadist karena bahasa arab. Bertahun2 sampe
saya ikut diklat banser saya baru tau kalo itu bukan hadist tapi
perkataan kh hasyim asyary
Pertanyaan : Apakah dari pengalaman tersebut menginspirasi anda dalam
beraktivitas ?
Jawaban : Mengnspirasi terutama dalam bermasyarakat dalam menyambut
kemerdekaan,kita pasang bendera lebih dulu rias2 rumah. Pokoknya
selama di masyarakat bsaya selalu mengjak untuk mencintai
lingkungan sekitar, karena kalo sudah mencintai lingkungan sekitar
maka akan mencintai negara.
Pertanyaan : Apa makna dari jargon hubul wathan minal iman bagi sodara
sebagai pengurus gp ansor kota tangerang ?
Jawaban : Secara arti hubbul wathan minal iman, cinta tanah air sebagian dari
iman, kalo saya sendiri dari kecil dah di ajarin cinta indonesia,sama
orangtua, di tambah ada guru yang nagsih tau hubul wathan minal
iman, ya makin cinta karena saya mengira dulu cinta negara hadist
sampe dilat banser baru tau kalo ini seruan dari KH Hasyim Asy’ari.
Pertnyaan : Bagaimana sodara sebagai pengurus gp ansor kota tangerang dalam
memahami jargon hubul wathan minal iman ?
Jawaban : Hubbul wathan mnal iman itu penyemangat untuk membelatanah
air, karena cinta tanah air di kaitkan dengan keimanan. Maka jargon
ini terus ada dan menjadi semangat. Atuh jaman dulumasyarakat ga
peduli sama kemerdekaan, yg mereka tau mungkin bnekerja di
sawah dll gausah cape2 ikut perang, tapi pada akhirnya semakin
sulit, makin terhimpit maka terjhadi golakan melawan penjajah, KH
Hasyim Asy’ari mengeluaran seruan cinta tanah air sebagian dari
iman, untuk menyadarkan umat islam semua yg ga peduli
kemerdekaan jadi peduli kemerdekaan.
Pertanyaan : Apakah jargon hubbul wathan minal iman hanya punya nu saja?
Jawaban : Jargon ini di cetuskan oleh kh hasyim asyary, tida hanya milik nu,
jargon ini milik setiap warga indonesia yang merasa jargon ini pas
untk di gunakan dalam mencintai negri ini, wong orang kristen
orang budha, nyanyin syubhanul wathan yang merupakan syair dari
jargon hubul wathan minal iman. Karena jargon ini untuk semua
orang yang ada di Indonesia
Pertanyaan : Bagaimana jargon hubul wathan minal iman di maknai oleh sodara
dalam kehidupan sehari hari ?
Jawaban : Saya selalu berusaha menjalakan kan silaturahmi ke sana sini,
menjaga habluminannas hubungan dengan manusia selalu saya jaga
dengan siapapun termasuk dengan orang kristen budha konghucu
selalu saya jaga hubungan persaudaraan karena itu bagian dari cinta
negara. Dalam sehari2 di pabrik dan dilingkungan, saya selalu
berusaha mengajak untuk mencintai lingkungan dan menjelaskan
kalo sudah cinta lingkungan maka akan mencintai negara secara
utuh, selalu berusaha mengajak orang lain tuk mencintai keamanan
dan kenyaman lingkungan sekitar. Dulu pas lagi setelah sai pas
1000 ansor banser nyanyi syubanulwathan karena sahking cintanya
dengan negara, duu saya juga ikutan syubhanul wathan. Dulu pas
heboh karena judul beritanya ansor banser nyanyi2 pas sai,kan jadi
heboh bahasa provokasi. Padahal kita solawatan dan menyanyikan
mars syubhanul wathan. Sampai raja arab pun terinspirasi
mengeluarkan fatwa alwathan fi qolbi (negara di hati).
IDENTITAS INFORMAN
Nama : Hartono
Jabatan : Komandan Banser Kota Tangerang
HASIL WAWANCARA
Pertanyan : Apa motif jargon hubbul wathan minal iman, secara umum dan
khusus bagi sodara sebagai pengurus gerakan pemuda ansor kota
tangerang ?
Jawaban : Jargon Hubbul Wathan Minal Iman hanya di miliki ulama yang ada
di indonesia jargon tersebut secara umum memotivasi rasa
nasionalisme bagi umat islam di indonesia khususnya NU, karena
ketika cinta NKRI inget ulama kita, saya merasa merinding dan
merasa terpanggil dengan kh hasyim asy’ari. Kita sudah terdidik
untuk cinta tanah air. Ketika menyanyikan syair syubhanul wathan
terasa merinding, karena saya terbayang betapa beratnya pada masa
lalu memperjuangkan kemerdekaan. Karena jargon ini dulu di pakai
olehkh hasyim asy’ari untuk membangkitkan semangat nasionalisme
di kalangan rakyat yang pada saat itu dalam kondisi penjajahan.
Pertanyaan : Bagaimana relevansi atau urgensi jargon hubbul wathan minal iman
tersebut, dalam kehidupan sosial politik agama dan budaya saatini ?
Jawaban : Masa lalu, kewajiban kita merebut kemerdekaan dari penjajah, untuk
jaman sekarang, dalam bidang politik JARGON HUBBUL
WATHAN MINAL IMAN terus berkumandang di beberapa daerah
di indonesia terutama di kalangan NU, karena ada upaya upaya islam
transnasional yang ingin masuk ke indonesia, jadi membangkitkan
kembali rasa nasionalisme, secara sosial dalam mengamalkan
JARGON HUBBUL WATHAN MINAL IMAN, kebiasaan
bermasyarakat saling menghargai, saling menghormati keberagaman
baik dari sisi agama dari sisi budaya kita saling menghargai terhadap
masyarakat sekitar, maka kita selalu membuka ruang untuk diskusi
komunikasi lintas agama lintas budaya. Realnya kita di undang ke
bountobio acara pecunan acara forum umat budha. Karena kita pun
sama, sering mengundang orang nonmuslim untuk hadir di acara
kita,baik diskusi maupun acara2 hari besar islam. Karena kita
menghargai budaya,bukan untuk menciderai aqidah, tapi untuk
kebersamaan budayakta ingin menghargai antar umat beragama.
Pertanyaan : Bagaimana pengalaman ketka memaknai jargon hubbul wathan minal
iman tersebut ?
Jawaban : Secara arti sempit tanah air itu berarti lingkungan tempat tinggal kita.
Kita cinta kebersihan, cinta akan kelestarian alam sekitar kita. Karena
kita harus memikirkan anak cucu kita dalam merawat alam. Cinta
tanah air ketika secara negara di bibgkai dengan undang-undang
1945, mengamalkan pancasila. Itu implementasi dari sila 1 ketuhanan
yang maha esa. Kita ga bisa memaksakan orang masuk ilsam karena
hidayah itu dari allah. Sila ke 2Kemanusiaan yg adil dan beradab,
kita dengan mengamalkan akhlakul kharimah. Tidak membeda2kan
sesama masyarakat. 3persatuan indonesia ketika kita melihat
sodara2kita, bedasuku beda agama, kita harus tetap peduli terhadap
nasim mereka. Contoh kaya ada musibah di sodara kita. Kita harus
peduli kepada mereka. Kita menginjak bumi yang sama angin yang
sama musim yang sama, kita harus bisa memiliki jiwa sosoal agar
terjadinya persatuan indonesia. Ketika kita bersatu untuk kebaikan
bersama. Mengamalkan sila ke 4 kita selalu berusaha musyawarah
dalam memutuskan sesuatu. Dengan niatan silaturahmi dengan
tetangga di lingkungan sekitar. Sila 5 keadilan sosial bagi seluruh
rakyat indonesia, itu doa buat seluruh orang di indonesia. Jangan
sampe ada yang merusak di antara 5 sila tersebut. Bila ada yg
merusak, bisa ada perpecahan. Dulu saya dan temen2 di rt pernah
mengkritisi soal pabrik di belakang sungai yang merupakan pabrik
pestisida, pabrik itu merugikan mencemarkan kali karena kali
tersebut tercemar pestisida. Tahun 2009 pernah advokasi ke pihak
dprd ke dinas lingkungan hidup. Akhirnya kita pasrah sudah survei di
lapangan, survei lab berbahaya. Ternyata ga di tanggapi secara serius.
Dan hal ini merusak tanahair kita secara lingkungan. Hal kecil ini
merupakanhal dasar ketika memaknai JARGON HUBUL WATHAN
MINAL IMAN dan menjadikann p-engalam hidup selama kita
sudsah memaknai banget JARGON HUBUL WATHAN MINAL
IMAN. Selain itu juga dulu di belakang rt banyak warga dari mana2
buang sampah sembarangan, hal tersebut kan merugikan. Dapat
menyebabkan banjir, saya dan pengurs rt memberikan pemahaman
bahwa itu tidak boleh dan berjalan sampai sekarang. Jadi dalam saya
memaknai JARGON HUBUL WATHAN MINAL IMAN saya
mendapat pengalaman yang berkesan dan harus berjuang demi hal2
terkecil dalam lingkungan kita .
Pertanyaan : Dimana anda mendapatkan jargon hubul wathan minal iman tersebut
?
Jawaban : Saya dapat ketika pendidikan di ansor banser tahun1993. Dan saya
sampaikan juga selama pegkaderan dan itu saya peraktekkan, tanah
air harus kita rawat, bila tidak di rawat itu bisa menjadi mala petaka
bagi kita.
Pertanyan : Apakah dari pengalaman tersebut menginspirasi anda dalam
beraktivitas ?
Jawaban : Dalam beraktivitas, saya melaksanakannya dengan sesuai anjuran
ulama, pertama melaksanakan perintah allah dan menjauhi
larangannya bermasyarakatlah dengan baik, tumbuhkan lah rasa
peduli terhadap sesama, menjagaharmonisasi di lingkungan sekitar.
Berperilaku yang baik
Pertanyaan : Apa makna dari jargon hubul wathan minal iman bagi sodara sebagai
pengurus gp ansor kota tangerang ?
Jawaban : Makna nya HUBUL WATHAN MINAL IMAN cinta tanah air
sebagian dari iman adalah jargon nasionalisme. memotivasi kepada
kita untuk selalu kembali, karena unsur di dalam diri kita ada tanah
adan air. Beradap lah terhadap tanah air. Baik tanah yg kita injak
maupun air yg kita minum. Berprilaku baik selama kehidupan. Dan
melakuklan yg terbaik untuk lingkungan sekitar dan negara kita.
Pertanyaan : Bagaimana sodara sebagai pengurus gp ansor kota tangerang dalam
memahami jargon hubul wathan minal iman ?
Jawaban : Kita harus mencintai apa yg ada di sekitar lingkungan kita. Karena
dengan cinta kita akan menemui keseimbangan dalam menjalani
kehidupan
Pertanyaan : Apakah jargon hubbul wathan minal iman hanya punya nu saja?
Jawaban : Menurut saya JARGON HUBUL WATHAN MINAL IMAN
maknanya sangat luas. Tidak hanya punya nu saja. Karena ketka di
lakukan luas artinya bagi kehidupan bermasyarakat maupun
bernegara, karena banyak contoh negarayang tidak melakukan
HUBUL WATHAN MINAL IMAN sehingga tidak cinta tanah air,
jadinya kan ngungsi. Jargon kita pun di pakai negara2 yang
berkonflik. Seperti timur tengah pun arab mengeluarkan al wathan fii
qolbi negara di hati yang maknanya ga jauh beda dengan makna
HUBUL WATHAN MINAL IMAN
Pertanyaan : Bagaimana jargon hubul wathan minal iman di maknai oleh sodara
dalam kehidupan sehari hari ?
Jawaban : JARGON HUBUL WATHAN MINAL IMAN kita mencintai
menghormati pada pejuang kita yang berjuang memerdekakan
indonesia, kita harus selalu mendoakan pahlawan2 kita agar di
ampuni dosa2 pejuang kita. Kita harus mengingat pejuang tanah air
yg memerdekakan negara kita, agar perjuangan mereka di ridhoi
allah . ketika kita memngingat betapa susahma memerdekakan
indonesia, maka kita akan semangat dalam menjaga kemerdekaan
indonesia.
IDENTITAS INFORMAN
Nama : Darojat
Jabatan : Sekjen GP Ansor 2013-2017
HASIL WAWANCARA
Pertanyaan : Apa motif jargon hubbul wathan minal iman, secara umum dan
khusus bagi sodara sebagai pengurus gerakan pemuda ansor kota
tangerang ?
Jawaban : Motif secara umum. Bermotif kebangsaan. Secara khusus. Bermotif
religi. Artinya mencintai tanah air ada hubungannya dengan
keyakinan beragama atau nyambung kepada keimanan bila di kaji
lebih jauh. Hubbul wathan minal iman seperti semacam Ajaran atau
tuntunan yg harus kita ikuti di kalangan nahdliyin yang di gelorakan
oleh kh hasyim asyari dan kh wahab hasbulah. Yang memang rasa
cinta terhadap tanah air di tanamkan lewat jargon hubbul wathab
minal iman oleh kiyai kiyai dari kalangan nahdliyin.
Pertanyaan : Bagaimana relevansi atau urgensi jargon hubbul wathan minal iman
tersebut, dalam kehidupan sosial politik agama dan budaya saatini ?
Jawaban : Hubbul wathan minal iman relevan untuk kehidupan berbangsa dan
bernegara. Bagaimana seseorang memiliki tanah air tapi tidak
mencintai tanah airnya. Mau hidup di mana dia.dia kan tinggal di
indonesia ya dia harus cinta Indonesia karena cinta tanah air akan
selalu berhubungan degan kehidupan sosial kehidupan berpolitik
beragama dan berbudaya
Pertanyaan : Bagaimana Pengalaman Ketka Memaknai Jargon Hubbul Wathan
Minal Iman Tersebut ?
Jawaban : Pengalaman banyak,karena hal ini kembali pada kita mencinai apa
yang negara ini miliki, seperti adat, budaya dan tradisi, termasuk
tradisi kita beragama. Pengalan terjadi ketika tradisi di lecehkan dan
direndahkan orang. Di kalangan nahdliyin secara langsung, sudah
mengusik. Bila tradisi yg ada di hina dan di lecehkan di situ lah
secara langsung muncul rasa patriotisme ketika hal itu di usik. Di situ
lah muncul sentimen hubbul wathon minal iman. Contoh ada
kelompok2 yg menganggap budaya nahdliyin dalam segi beragama
ada semacam maulid tahlil ziarah kubur dll itu kan budaya atau ciri
khas yg di miliki oleh indonesia. Kalo ga ada tahlil maulid ziarah
selametan selamtean, jadi Seakan akan hal ini terasa bukan
Indonesia, jadi di situ kebanggaan indonesia punya keberagaman
tersendiri. Kalo itu di usik, berarti itu sudah melecehkan budaya
indonesia. Di situ lah muncul rasa patriotisme kita, Karena penjajah
masuk. Caranya dengan memisahkan masyarakat dari budaya. Ketika
budaya tidak di cintai masyarakatnya. Ketika tradisi lokal tidak cintai
oleh masyarakatnya. Maka negara itu akan rapuh, Apalagi yg mau di
banggakan. Karena yg kita miliki tidak sudah tidak cintai, dis itu
perlu di adakan nilai2 kebangsaan ya disitu hubbul wathon minal
iman berada. Dalam bermasyarakat, penalamnan soal hubul wathan
minal iman mulai dari menjaga tradisi-tradisi yang ada.di nahdlatul
ulama ada istilah menjaga tradisi lama yang baik baik, mengambil
tradisi baru yang baik. Itu implementasi kita terhadap sebuah negara
dalam konteks hubbul wathan, bukan berati kita alergi dengan yang
baru, bila yg baru lebih baik ya silahkan, kalo yg baru merusak, baru
kita larang
Pertanyaan : Dimana anda mendapatkan jargon hubul wathan minal iman tersebut
?
Jawaban : Dapat dari pelatihan pelatihan, selama di gmnu ipnu dan ansor, di
situ selalu di ajarkan. Saya masuk ansor tahun 2005
Pertanyaan : Apakah dari pengalaman tersebut menginspirasi anda dalam
beraktivitas ?
Jawaban : Sangat mengnspirasi, saya lahir dengan trasisi nahdlatul ulama
bersekolah di sekolah nahldatul ulama dan berorganisasi di nahdlatul
ulama. Sangat berhubungan antara bermasyarakat dengan
berorganisasi karena budaya budaya yg ada di masyarakat ga lepas
dari tradisi nahdliyin
Pertanyaan : Apa makna dari jargon hubul wathan minal iman bagi sodara sebagai
pengurus gp ansor kota tangerang ?
Jawaban : Makna secara harfiah cinta tanah air sebagian dari iman wathon kan
di artikan negara atau bangsa. Makna secara epistimogi maknanya
sangat luas karena orang bernegara ga cukup punya ktp kk dan
alamat, tapi harus punya tradisi punya budaya dan adat istiadat yang
ada dinegara itu.
Pertanyaan : Bagaimana sodara sebagai pengurus gp ansor kota tangerang dalam
memahami jargon hubul wathan minal iman ?
Jawaban : Saya memahami hubbul wathan minal iman secara wajar, artinya
sebuah kewajaran setiap orang mencintai negaranya, apalagi dalam
kontek agama. Nabi Muhamad SAW saja mencintai negara, terbukti
nabi pake sorban, jubah, apakah hanya nabi yg pake itu ? tidak abu
jahal, abu lahab pun pake sorban jubah.nabi dan sahabat pake
pakaian yg sama dengan masyarakat yang ada di arab pada saat itu,
itulah tradisi, karena nabi Muhammad SAW dan para sahabat, satu
negara dengan abu jahal dan abu lahab. Itu artinya nabi mencintai
tradisinya, mengakomodir budayanya, mulai cara nabi berpakaian,
penampilan, kalo nabi mau merubah kan bisa saja, tapi nabi tidak
melawan budaya itu, yang nabi lawan adalah kebejadan akhlak dan
moral masyarakat jahiliah pada saat itu agar menjadi baik.
Pertanyaan : Apakah jargon hubbul wathan minal iman hanya punya nu saja?
Jawaban : Seharusnya bukan hanya nu, Cuma nu memang memframe ini kecintan kita
terhadap indonesia dalam bahasa hubbul wathan minal iman. Ada istilah
lain NKRI harga mati dan hak ini sama aja secara pemahaman secara
bernegara. Nu adalah organisasi sosial dan keagamaan. Hubbul wathan
mibal iman cenderung ke arah agama dan hubbul wathan seharusnya
berlaku terhadap seluruh bangsa indonesia karena itu hubbul wathon minal
iman adalah seruan kebaikan untuk mencintai tanah air.
Pertanyaan : Bagaiman jargon hubbul wathon minal iman di maknai dalam kehidupan
sehari hari ?
Jawaban : Dengan kita mencintai tradisi lokal dan budaya lokal, selama itu tidak
berhalangan dan bertentangan dangan nilai nilai berbangsa dan
beragama,kita memaknainya di situ, bentuk cinta tanah air kita di situ,
menjaga mengkawal tradisi kita bangga dengan tradisi bangsa ini.
IDENTITAS INFORMAN
Nama : KH Thobary Syadzili
Jabatan : Pembina GP Ansor Kota Tagerang
HASIL WAWANCARA
Pertanyaan : Apa makna jargon hubbul wathan minal iman ?
Jawaban : Secara arti hubbul wathan minal iman adalah cinta tanah air sebagian
dari iman yang di utarakan oleh 2 tokoh nahlatul ulama yaitu KH
Hasyim Asy’ary dan oleh KH Wahab Hasbullah yang membuatkan
syair syubhanul wathan yang berisikan syair semangat dari jargon
hubul wathan minal iman. Cinta tanah air di kaitkan dengan iman,
iman itu termasuk dari pada ajaran islam. Berbuat kebaikan untuk
negara ini merupakan hal kecintaan kita kepada negara ini. Kita harus
tau kenapa cinta tanah air di kaitkan dengan keimanan, karena
mengacu pada syarat-syarat keimanan. Syarat-syarat keimanan
menurut syech ahmad sihabuddin al kamsani dalam kitab jalul kusul
aulia halaman 371 berbicara dalam kutub al ilmiah di lebanon, ada 10
persyaratan tetang iman. alhub ilallah (takut pada allah)
Takut pada allah, misal takut korupsi, takut menghianati bangsa dan
hal hal yang berbau negatif yag melanggar hukum islam. Cinta tanah
air sebagian dari pada iman karena mengandung rasa takut kalo
seandainya kita ga cita tanah air, nanti terjadi peperangan, perang
saudara, hal hal tersebut sangat merugikan bagi kita bangsa
indonesia. Kalo kita ga takut berarti kita bukan merupakan bagian
warga indonesia yang baik. Warga indonesia yang baik harus cinta
tanah air,bila kita cinta tanah air maka kedamaian akan selalu ada,
bila kitamengartikan cinta tanah air bagian dari iman, maka kita
nanti akan takut bila kondisi negara ini dalam kondisi yang tidak
aman, dan akan merasakan bahagia bila kondisi negara kita ini aman.
Nah karena itu lah hubbul wathan minal iman, kecintaan terhadap
tanah air dikaitkan dengan iman karena termasuk dalam 10
persyaratan tentang keimanan salah satunya alhub ilalah takut kepada
allah.
Arroja Bi Fadlilah Punya optimis, punya harapan baik dalam
beribadah kepada allah. Apalagi kita orang nu, apa yg kita lakukan
harus mencerminkan seorang muslim yang baik. Ia itu harus berperan
menjalankan perintah allah dan menjauhi larangan allah. Dalam
tindakan kebaikan harus optimis kita akan memperoleh karunia allah.
Kaitanya dengan alhub arroja itu, bagi pecinta tanah air harus
seimbang antara takut kepada allah dan sifat roja. Sifat takut tanpa
roja nanti kita takut mulu, nanti kurang2 soal etos diri. Kalo kita raja
kita sukses ga takut allah bahaya juga, maka nanti kita bisa
mengkhianati bangsa negara dan segala macam kita punya segalanya,
harta ilmu dan segalanya tanpa di dasari iman yg kuat, akan terbentuk
kepribadian yang buruk
- 1 -
Curiculum Vite
A. Data Pribadi
Nama Lengkap : Muhammad Aliazmi
Nama Panggilan : Azmi
Nomor Telepon/HP : 08999634342
Alamat email : [email protected] & [email protected]
Jenis Kelamin : Laki-laki
Tempat/Tanggal Lahir : Tangerang, 08 juli 1995
Alamat Lengkap : Villa tangerang indah jalan gunung salak 1 blok GA 11 No 20 Rt 06
Rw 13 Kelurahan Gebang raya Kecamatan Periuk Kota Tangerang
Provinsi Banten
Nomor KTP : 3671080807950007
Agama : Islam
Hobby : Berdiskusi, Belajar
Status Pernikahan : Belum Menikah
- 2 -
Riwayat Pendidikan
Nama Sekolah
dan Kota Dari Tahun s/d Tahun Keterangan
Sekolah
Dasar
SDIT Baidhaul
Ahkam 2000 – 2006 Lulus
SLTP SMPN 8
TANGERANG 2007 - 2010 Lulus
SLTA SMAN 4
TANGERANG 2010 – 2013 Lulus
Kegiatan Ekstrakurikuler/kursus/pelatihan yang pernah diikuti :
Jenis Kegiatan Institusi Penyelenggara Tahun
Basket
Taekwondo
SMPN 8 TANGERANG
SMAN 4 TANGERANG
2007-2008
2010-2013
Aktivitas Keorganisasian
Organisasi Nama kegiatan Jabatan Tahun
1. Basket
2. Taekwondo
3. Taekwondo
4. Fosmai fisip
untirta
5. Pik-ma tirtayasa
6. Fosmai fisip
untirta
7. Dpm fisip
untirta
8. Bem fisip
Ekstra kulikuler
Ekstra kulikuler
Ekstra kulikuler
Ukm-f
Lso
Ukm-f
Organisasi
Organisasi
Anggota
Anggota
Wakil ketua
Anggota
Anggota
Wakadept
pusgrak
Ketua 3p
Wakil ketua
2007-2008
2010-2011
2011-2012
2013-2014
2013-2015
2014-2015
2014-2015
2015-2016
- 3 -
untirta
9. GP Ansor
Kecamatan
Periuk
Organisasi
Kemasyarakatan
Kepala Bidang
Kominfo
2017-2019
Keahlian
Kepribadian
Kerja Tim
Komunikasi
Keorganisasian
Inisiatif