Upload
achmad-machfud
View
30
Download
6
Embed Size (px)
DESCRIPTION
bagus
Citation preview
Kasus Pasien Geriatri
IDENTITAS PASIEN
• Nama pasien : Tn. MS
• Status Perkawinan : Menikah
• Umur : 72 tahun
• Jenis kelamin : Laki-laki
• Alamat : Kayu Manis, Jakarta
• Telepon : -
• Suku Bangsa : Batak
• Agama : Kristen
• Nama pengasuh : (Istri pasien)
• Nama kerabat terdekat : tn Antoni (Anak terakhir)
• Pendidikan formal : - tamat SD
• Pekerjaan : Agen percetakan (terakhir bekerja 8 bulan yang lalu)
• Dirawat di : Lantai VII
ANAMNESIS
Keluhan Utama
Demam menggigil 1 hari sebelum masuk rumah sakit
Riwayat Penyakit Sekarang (Keluarga Pasien)
8 bulan sebelum masuk rumah sakit pasien pernah dirawat di RSCM atas keluhan sulit buang
air kecil (BAK). BAK sedikit sedikit, harus mengedan, dan BAK tidak lampias. Os dirawat 3
hari dipasang kateter, merasa membaik os pulang paksa. Sejak saat itu os dirumah saja tidak
bekerja.
1 minggu sebelum masuk rumah sakit keluhan sulit bak kembali muncul, pancaran tidak
adekuat, harus mengedan kuat, bak tidak lampias. Bak nyeri disangkal, bak panas disangkal.
1 hari sebelum masuk rumah sakit pasien mengeluh muntah dan demam menggigil. Muntah
2-3 kali, tidak menyemprot, isi makanan dan air. Muntah tidak didahului nyeri perut hebat,
maupun adanya keluhan nyeri perut kanan atas. Keluhan kuning disangkal, keluhan buang air
1
kencing kecoklatan disangkal. Keluhan batuk awalnya disangkal. Os sempat dibawa ke
dokter klinik 24 jam, diberi obat namun tidak membaik, akhirnya dibawa ke rscm.
Di IGD karena tidak mendapatkan tempat rawat diruangan, os dirawat di IGD selama 1
minggu, selama perawatan di IGD baru timbul keluhan batuk, berdahak, kuning kental.
Keluhan demam menurun, muntak tidak ada lagi, selama di IGD, os masih dapat duduk,
jalan, makan sendiri, maupun berkomunikasi dengan keluarga. Namun kemudian os mulai
sulit tidur, bicara tidak menyambung, kontak hilang timbul. Saat diterima diruangan
kesadaran delirium, tampak sakit berat, dirawat 2 hari di bangsal perawatan kemudian
dipindahkan ke HCU atas indikasi adanya perburukan pneumonia dengan ancaman gagal
nafas.
Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat hipertensi, diabetes, jantung, ginjal dan alergi obat disangkal oleh pasien.
Riwayat Penyakit Keluarga
Riwayat hipertensi, diabetes, jantung, ginjal dan alergi obat disangkal.
Riwayat Kebiasaan.
Pasien tidak merokok, tidak minum alcohol.
Riwayat Sosial & Kemasyarakatan
• Pasien menikah, saat ini pasien tinggal dengan istri dan kdua anaknya yang terakhir.
Pasien memiliki 7 orang anak 3 perempuan dan 4 laki-laki.anak laki laki pertama
sudah meninggal 4 bulan yang lalu.
• Anak pertama, laki-laki, suah meninggal. Mempunyai 4 orang anak
• Anak kedua, perempuan, tinggal di Bekasi, menikah dan mempunyai 1 orang anak
dan tidak bekerja.
• Anak ketiga, perempuan, sudah menikah dengan 3 orang anak dan tinggal di Siantar,
• Anak keempat, perempuan menikah dengan 1 orang anak, tinggal di pekanbaru
• Anak kelima laki laki, menikah namun tidak mempunyai anak. Tinggal dengan
mertua. Tidak pernah berkunjung lagi
• Anak keenam laki laki, belum menikah, saat ini menjadi tulang punggung keluarga,
berjualan majalah bekas di blok M
2
• Anak ketujuh laki laki, belum menikah, sebelumnya sempat bekerja sebagai humas
sebuah rumah sakit, namun saat ini sudah mengundurkan diri, akibat gaji yang tidaks
esuai. Anak terkahir ini yang mempunyai hubungan paling dekat dengan os.
• Pasien sebelumnya bekerja sebagai agen percetakan. Biasa berangkat bekerja jam
09.00 pagi ke terminal dan stasiun untuk menawarkan jasa percetakan kartu nama,
pulang siang hari sekitar pukul 13.00 untuk istirahat makan siang, kemudian sore hari
kembali menawarkan jasa peretakan kartu nama hingga pukul 20.00 malam. Namun
sejak 8 bulan yang lalu setelah sempat dirawat dirumah sakit, os dilarang bekerja oleh
anak anaknya. Saat ini, sebelum sakit kesibukan os sehari hari adalah membantu istri
memasak dan mencuci baju, terkadang os masih dapat kepasar untuk membeli
sayuran.
Silsilah Keluarga
Analisa Keuangan
Untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya, pasien mengandalkan pembiayaan dari
kedua anak terakhirnya. Tidak pernah meminta uang dari anak anaknya yang lain.
Riwayat asupan makanan
Sebelum sakit, pola makan terdiri dari 3 kali makan dan disellingi susu. Makan pagi,
biasanya makan nasi, dengan sayur bayam atau wortel, terkadang dengan ikan ½ ekor.
Sedangkan makan siang dan malam selalu terdiri dari nasi, lauk dan sayur. Lauknya biasanya
berupa tahu atau tempe atau ikan. Os jarang mengkonsumsi daging dagingan kecuali ikan.
3
Sayur kesukaannya adalah sup kentang ataupun daun singkong tumbuk Jumlah nasi yang
dimakan pasien kurang lebih sama dengan yang disediakan di rumah sakit, dan biasanya
habis bahkan biasanya tambah nasi. Kadang mengkonsumsi susu 2 kali sehari.
Selama perawatan :
Selama perawatan diet per NGT. Saat di HCU diberikan diet total kalori 2100 kkal, dengan
82 gr protein, lemak 60 gram, dan karbohidrat 308 gram. Makanan diberikan dalam bentuk
blenderized 3 x 200 cc, TPS 2 x 200 cc, parenteral (TE) 1000cc, kalbamin 72 kalori, 50 gr
protein.
Saat pindah perawatan diruang biasa asupan makanan cair 6 x 200 cc ditambah dengan kalori
dari Triofusin E 100 cc.
Anamnesis Sistem
Pasien merasa kondisi kesehatannya tidak baik
Penglihatan: ada keluhan penglihatan, sebelum sakit masih dapat membaca alkitab
Pendengaran: pasien mengalami gangguan pendengaran, sehingga bicara dengan
pasien harus dengan suara keras.
Bicara : Pasien bicara meracau.
Kardiovaskular: tidak ada keluhan berdebar-debar, nyeri dada, atau sesak napas
Paru-paru: ada keluhan batuk, demam saat ini tidak ada, sesak napas saat ini tidak
ada.
Pencernaan: menggunakan NGT. pasien BAB 4x/ hari awal pindah dari HCU, saat ini
2 kali, lembekSaluran kemih: nyeri dan sulit BAK disangkal, saat ini BAK terpasang
kateter
Hematologi: tidak mudah timbul lebam di kulit, bila luka perdarahan cepat berhenti.
Sendi-otot: tidak ada keluhan nyeri sendi ataupun otot
Metabolik-endokrin: nafsu makan berkurang, keluhan 3P tidak ada.
Neurologi: tidak terdapat kelemahan pada kedua tangan dan kaki pasien, tidak ada
keluhan kebas pada keempat ekstremitas Kulit: tidak ada luka atau memar pada kulit.
Psikiatri: pasien cukup semangat
Penapisan Depresi
Perasaan pasien dalam satu minggu terakhir : (tidak bias dikerjakan, pasien ACS)
4
1 Apakah anda sebenarnya puas dengan kehidupan anda? Ya TIDAK
5
2 Apakah anda telah meninggalkan banyak kegiatan dan minat atau kesenangan anda?
YA Tidak
3 Apakah anda merasa kehidupan anda kosong? YA Tidak
4 Apakah anda sering merasa bosan? YA Tidak
5 Apakah anda mempunyai semangat yang baik setiap saat? Ya TIDAK
6 Apakah anda takut bahwa sesuatu yang buruk akan terjadi pada anda? YA Tidak
7 Apakah anda merasa bahagian untuk sebagian besar hidup anda? Ya TIDAK
8 Apakah anda sering merasa tidak berdaya? YA Tidak
9 Apakah anda lebih senang tinggal di rumah daripada pergi ke luar dan mengerjakan sesuatu hal yang baru?
YA Tidak
10 Apakah anda merasa mempunyai banyak masalah dengan daya ingat anda dibandingkan kebanyakan orang?
YA Tidak
11 Apakah anda pikir bahwa hidup anda sekarang ini menyenangkan? Ya TIDAK
12 Apakah anda merasa tidak berharga seperti perasaan anda saat ini? YA Tidak
13 Apakah anda merasa penuh semangat? Ya TIDAK
14 Apakah anda merasa bahwa keadaan anda tidak ada harapan? YA Tidak
15 Apakah anda pikir bahwa orang lain lebih baik keadaannya dari anda? YA Tidak
Geriatric Depression Scale =
Pengkajian Status Mental Mini (pasien acute confusional state)
Nilai Maksimal
Nilai Keterangan
ORIENTASI
5 Sekarang ini (tahun), (bulan), (tanggal), (hari) apa?
5 Kita berada dimana? (negara), (Propinsi), (kota), (rumah sakit), (lantai/kamar)
REGISTRASI
3 Pewawancara menyebutkan nama 3 buah benda : satu detik setiap benda. Kemudian pasien disuruh mengulangi nama ketiga objek tadi. Berilah nilai 1 untuk tiap nama objek yang disebutkan benar. Ulangi lagi sampai pasien menyebut dengan benar : (bola, kursi, buku). Hitunglah jumlah percobaan dan catatlah : ........... kali
6
ATENSI DAN KALKULASI
5 Pengurangan 100 dengan 7. Nilai 1 untuk setiap jawaban yang benar. Hentikan setelah 5 jawaban, atau eja secara terbalik kata ” W A H Y U ” (Nilai diberi pada huruf yang benar sebelum kesalahan; misal : UYAHW = 2 nilai)
MENGENAL KEMBALI
3 Pasien disuruh menyebut kembali 3 nama objek di atas tadi. Berikan nilai 1 untuk tiap jawaban yang benar
BAHASA
2 Apakah nama benda ini? Perlihatkanlah pinsil dan arloji
1 Pasien disuruh mengulangi kalimat berikut : ”JIKA TIDAK, DAN ATAU TAPI”
3 Pasien disuruh melakukan perintah : ” Ambil kertas itu dengan tangan anda, lipatlah menjadi dua dan letakkan di lantai”
1 Pasien disuruh membaca, kemudian melakukan perinta kalimat ”Pejamkan mata anda”
1 Pasien disuruh menulis dengan spontan (tulis apa saja)
1 Pasien disuruh menggambar bentuk di bawah ini.
Nilai ?
ADL Barthel
Jenis Kegiatan I II III
Mengendalikan rangsang pembuangan tinja 2 2 0
Mengendalikan rangsang berkemih 2 1 0
Membersihkan diri 1 0 0
Menggunakan jamban 2 1 0
Makan 2 1 1
Berubah sikap dari berbaring ke duduk 3 2 1
Berpindah/berjalan 3 2 0
Memakai baju 2 1 0
Naik turun tangga 2 1 0
Mandi 1 0 0
7
T o t a l 20 11 2
I : sebelum sakit
II : saat masuk RS
III : saat ini
PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan Fisik (awal masuk IGD)
• KU: Tampak sakit sedang.
• Kesadaran: CM
• TD: 190/90 mmHg, FN: 86 x/menit, regular, FP: 20 x/menit S: 37,8
• Konjungtiva tidak pucat, sklera ikterik, pupil bulat isokor
• Mulut: kesan oral candidiasis (-)
T1-T1 arkus faring simetris, uvula di tengah, dinding faring posterior tenang
• Leher: JVP 5-2 cmH2O
• Paru
• I : simetris statis-dinamis
• P : fremitus kanan = kiri
• P : sonor
• A : vesikuler, ronkhi (+)/(+) basah kasar minimal, Wheezing (-)/(-)
• Jantung
• I : iktus kordis tdk terlihat
• P: iktus kordis teraba di sela iga V, 1 jari medial Linea Mid Clavicula Sinistra
• P: batas jantung kanan di garis sternalis dexra
batas jantung kiri di sela iga V, 1 jari medial Linea Mid Clavicula Sinistra
• A: BJ I – II normal, murmur (-), gallop (-)
Abdomen
• I : datar, venektasi(-), tampak scar bekas operasi di regio suprapubik
• P : lemas, hepar & limpa tdk teraba, massa (-)
• P : timpani, shifting dullness (-)
• A : BU normal
Punggung: dekubitus (-)
8
Ekstremitas: Akral hangat, edema +/+ di dorsalis pedis, ulkus (-), deformitas (-)
Kel. getah bening: tidak teraba membesar
Pemeriksaan Fisik (31 Oktober 2011) saat masuk ruangan dari IGD
• KU: sakit berat
• Kesadaran: delirium
• TD: 160/80 mmHg FN: 80 x/menit, FP: 20 x/menit S: 37,1
• TB 165 cm BB 70 kg IMT 25,71
• Konjungtiva tidak pucat, sklera ikterik, pupil bulat isokor
• Mulut: lidah kering (-), oral candidiasis (-),
• Leher: JVP 5-2 cmH2O
• Paru
• I : simetris statis-dinamis
• P : fremitus kanan dan kiri menurun di basal
• P : perkusi sonor di basal paru kanan dan kiri
• A : vesikuler paru kiri dan kanan, rhonki (+)/(+) basah kasar
• Jantung
• I : iktus kordis tdk terlihat
• P: iktus kordis teraba di sela iga V, 1 jari medial Linea Mid Clavicula Sinistra
• P: batas jantung kanan di garis sternalis dexra
batas jantung kiri di sela iga V, 1 jari medial Linea Mid Clavicula Sinistra
• A: BJ I – II normal, murmur (-), gallop (-)
Abdomen
• I : datar, venektasi(-)
• P : lemas, hepar/lien tak teraba Nyeri tekan (-), Nyeri tekan (-), tdk teraba,
massa (-)
• P : timpani, shifting dullness (-)
• A : BU normal
Punggung: dekubitus (-)
Ekstremitas:
Palmar erythema (-), Akral hangat, edema (-), ulkus (-), fraktur (-), Atrofi otot (+).
Kel. getah bening: tidak teraba membesar
Kulit: ikterik, spider naevi (-)
9
Motorik 5555/5555
5555/5555
Pemeriksaan Fisik (3 November 2011) saat masuk HCU
• KU: sakit berat
• Kesadaran: sopor
• TD: 138/70mmHg FN: 102 x/menit, FP: 40 x/menit S: 40
• TB 160 cm BB 54 kg IMT 25,71
• Konjungtiva pucat, sklera tidak ikterik, pupil bulat isokor
• Mulut: lidah kering (-), oral candidiasis (-),
• Leher: JVP 5-2 cmH2O
• Paru
• I : simetris statis-dinamis
• P : fremitus kanan dan kiri menurun di basal
• P : perkusi sonor paru kanan dan kiri
• A : vesikuler paru kiri dan kanan, rhonki (+)/(+) basah kasar, slem +/+
• Jantung
• I : iktus kordis tdk terlihat
• P: iktus kordis teraba di sela iga V, 1 jari medial Linea Mid Clavicula Sinistra
• P: batas jantung kanan di garis sternalis dexra
batas jantung kiri di sela iga V, 1 jari medial Linea Mid Clavicula Sinistra
• A: BJ I – II normal, murmur (-), gallop (-)
Abdomen
• I : datar, venektasi(-)
• P : lemas, hepar/lien tidak teraba Nyeri tekan (-), tdk teraba, massa (-)
• P : timpani, shifting dullness (-),
• A : BU normal
Punggung: dekubitus (-)
Ekstremitas:
Akral hangat, edema +/+ di dorsalis pedis, ulkus (-), fraktur (-), Atrofi otot (-),
palmar erythema (-)
Kel. getah bening: tidak teraba membesar
Kulit: ikterik (+), spider naevi (-)
10
Motorik 5555/5555
5555/5555
Pemeriksaan Fisik (14 November 2011)
• KU: sakit sedang
• Kesadaran: apatis-somnolen, kontak hilang timbul
• TD: 170/80mmHg FN: 84 x/menit, FP: 28 x/menit S: 37
• TB 160 cm BB 54 kg IMT 25,71
• Konjungtiva pucat, sklera tidak ikterik, pupil bulat isokor
• Mulut: lidah kering (-), oral candidiasis (-),
• Leher: JVP 5-2 cmH2O
• Paru
• I : simetris statis-dinamis
• P : fremitus kanan dan kiri menurun di basal
• P : perkusi sonor paru kanan dan kiri
• A : vesikuler paru kiri dan kanan, rhonki (+)/(+) basah kasar, slem +/+
• Jantung
• I : iktus kordis tdk terlihat
• P: iktus kordis teraba di sela iga V, 1 jari medial Linea Mid Clavicula Sinistra
• P: batas jantung kanan di garis sternalis dexra
batas jantung kiri di sela iga V, 1 jari medial Linea Mid Clavicula Sinistra
• A: BJ I – II normal, murmur (-), gallop (-)
Abdomen
• I : datar, venektasi(-)
• P : lemas, hepar/lien tidak teraba Nyeri tekan (-), tdk teraba, massa (-)
• P : timpani, shifting dullness (-),
• A : BU normal
Punggung: dekubitus (-)
Ekstremitas:
Akral hangat, edema +/+ di dorsalis pedis, ulkus (-), fraktur (-), Atrofi otot (-),
palmar erythema (-)
Kel. getah bening: tidak teraba membesar
11
Kulit: ikterik (+), spider naevi (-)
Motorik 5555/5555
5555/5555
Pemeriksaan laboratorium
DPL
12
13
14
15
PEMERIKSAAN PENUNJANG
EKG 18/11/2011
USG 27/10/2011
KE: bentuk dan ukuran normal, dinding menebal, tidak tampak batu atau sludge.
Kesan : cholesistitis, ascites minimal perisplenika. Kista pole atas ginjal kanan
Ro. Thorax 25/10/2011
COR: CTR < 50%
Infiltrate di parakardial kanan
Ro. Thorax 2/11/2011
COR: CTR < 50%
Infiltrate di parakardial kanan
Terpasang ETT dengan ujung setinggi corpus vertebra Th 4
Ro. Thorax 5/11/2011
COR: CTR < 50%
Infiltrate di parakardial kanan bertambah
Terpasang CVC proyeksi VCS
Terpasang ETT proyeksi trakea
Ro. Thorax 14/11/2011
COR: CTR < 50%
16
Infiltrate di parakardial kanan bertambah dibandingkan foto tanggal 2/11/2011
Cvc dengan ujung distal proyeksi vena cava superior
Konsul Mata:
Katarak senilis imatur ODS, pterigium ODS, suspek glaucoma
Konsul Urologi:
LUTS curiga BPH
Saran: cek PSA total, pro TRUS, TAUS dan biopsy bila PSA > 4 mg/dl
Penggantian FC berkala
Konsul Rehab Medik:
Program:
1. Positioning: miring kiri, miring kanan tiap 2 jam
2. Mobilisasi bed 45 derajat
3. Fisioterapi dada
4. ROM exercise UE dan LE bilaterall
Konsul Gimul
Saran: oral hygiene dengan kasa yang dibasahi minosep 2x / hari.
RESUME
Pasien laki laki 72 tahun datang dengan keluhan demam tinggi menggigil disertai muntah
satu hari sebelum masuk rumah sakit. Pada pemeriksaan laboratorium di IGD ditemukan
adanya peningkatan transaminase, bilirubin, gamma GT dan alkalin fosfatase,, gambaran
kolesistitis pada USG. Dalam perawatan timbul batuk berdahak, disertai penurunan
kesadaran. Awal masuk perawatan pasien masih dapat duduk, makan sendiri, berkomunikasi,
namun kemudian menurun. Perawatan dua hari diruangan KU bertambah buruk, sesak
memberat, disertai batuk pada pemeriksaan agd ditemukan kecenderungan gagal nafas
kemudian pasien dipindahkan ke HCU dan dipasang ventilasi mekanik. Pada awal masuk
ruangan pada pemeriksaan fisik ditemukan rhonki basah kasar di kedua lapang paru,
kesadaran delirium tampak sakit berat. Pada tanda vita ditemukan frekuensi pernafsan
17
mencapai 40 kali permenit, suhu mencapai 40 derajat celcius. Pada pemeriksaan laboratorium
ditemukan lekosistosis 22040 dengan dominasi netrofilia, PCT mencapai 30. Pada
pemeriksaan rontgen ditemukan infiltrate yang bertambah terutama di lapang paru kanan.
sepuluh hari perawatan di HCU kondisi membaik, namun kesadaran masih delirium, kontak
belum adekuat. Keluhan pernafasan berkurang, pasien dipindah ke ruang biasa. 2 hari
perawatan di ruang biasa, pasien mengalami diasre 4 – 5 x perhari, konsistensi cair, dengans
edikit ampas dan berlendir, namun tidak berbau dan berdarah. Perawatan di ruang biasa
dilakukan pemeriksaan laboratoium menunjukkan sepsis perbaikan.
MASALAH
1. ACS
2. Sepsis klinis perbaikan
3. HAP
4. Hipertensi grade 2
5. Peningkatan transaminase
6. Imobilisasi
7. GEA kini perbaikan
8. Dislipidemia
9. Gangguan pendengaran
10. Gangguan penglihatan ec katarak imatur
11. LUTS curiga BPH
PENGKAJIAN
1. Acute Confusional State
Atas dasar: keluhan kesadaran menurun, kesulitan diajak berkomunikasi. Bicara
meracau, dan mengigau. Keluhan pertama kali muncul dalam perawatan. Terkadang
os dapat menjawab pertanyaan yang diajukan terkadang tidak dapat. Malam sulit
tidur. Pada pemeriksaan fisik ditemukan kesadaran antara delirium hingga somnolen.
Pada pemeriksaan status generalis ditemukan CVP sempat mencapai nilai 2.
Pemeriksaan paru ditemukan adanya rhonki basah kasar di kedua lapang paru,
terutama lapang paru kanan.
18
Lekosit awal masuk sempat mencapai 22040 kini leukosit 10950. Dengan diff count
tidak menunjukkan adanya netrofilia. Elektrolit terakhir menunjukkan hasil normal
Na 140/K5,23/cl 102,2
Pasien dipikirkan Acute Confusional State ec dehidrasi pada GEA dd/ infeksi pada
HAP
Rencana diagnostik/ DPL serial, AGD, elektrolit serial, pengukuran CVP/6 jam,
UMU BC seimbang
Rencana therapi/
Oksigen 3 liter permenit
Pasang NGT, diet cair 3 x 200 cc blenderied, 3 x 200 cc TPS
UMU BC seimbang, pantau produksi urin target >= 0,5 cc/kg/jam
IVFD: I. Triofusin E 100 500cc: kalbamin = 2:1 / 8jam
II. Nacl 0.9%/8jam
Rencana Edukasi:
Menjelaskan kepada keluarga mengenai kondisi yang kini dialami oleh pasien,
menjelaskan pentingnya peran keluarga bagi pasien. Memberikan edukasi kepada
keluarga untuk dapat memberikan dukungan penuh. Menemani paasien, agar pasien
tidak merasa sendirian.
2. Sepsis klinis perbaikan
Atas dasar: pada awal masuk hingga peraatan di HCU ditemukan adanya keluhan
demam tinggi menggigil, kemudia dalam perjalanan penyakit muncul batuk berdahak
makin berat hingga terjadi pnurunan saturasi oksigen. Pada pemeriskaan fisik
sebelum masuk HCU ditemukan adanya FN 107 x / menit, Frekuensi nafas 40 kali
permenit, suhu 40. Ditemukan rhonki basah kasr pada kedua lapang paru. Pada
pemeriksaan laboratorium ditemukan lekositosis mencapai 22040 dengan dominasi
segmenter 90,6 %. Procalcitonin meingkat hingga 22.93-30.74. saat ini parameter
tanda vital menunjukkan perbaikan, frekuensi nadi saat ini 84 kali permenit,
frekuensi nafas 20 kali permenit, suhu 36,7 derajat celcius. Parameter laboratorium
lekosit turun hingga 10950, procalcitonin 0,18.
Dipikirkan sepsis ec HAP kini perbaikan
19
Rencana diagnostik
Kultur darah, sputum, urin
DPL serial, procalcitonin, ureum, Creatinin, elektrolit, AGD, dan hemostasis
Rencana terapi
Oksigen 3 liter permenit
UMU BC seimbang, pantau produksi urin target >= 0,5 cc/kg/jam
IVFD: I. Triofusin E 100 500cc: kalbamin = 2:1 / 8jam
II. Nacl 0.9%/8jam
Antibiotik: ampisilin – sulbaktam 3 x 1,5 gr
Antibiotik sebelumnya adalah meropenem 3 x 1 gr dan amikasin 1 x 750 mg, namun
setelah pemberian hingga hari ke 16 antibiotik distop, dans esuai dengan kultur
terakhir diberikan ampisilin sulbaktam, antibiotik yang masih sensitif. Sambil
menunggu kultur dahak berikutnya selesai.
UMU balans cairan seimbang
OMZ 1 x 40 mg iv
Rencana edukasi
Menjelaskan mengenai penyakit dan kondisi yang dihadapi, pentingnya
pemberian antibiotik yang sesuai dengan kumannya,
3. HAP
Atas dasar: keluhan batuk yang timbul selama perawatan. Keluhan makin memberat
disertai batuk berdahak, demam tinggi dan sesak nafas. Riwayat tersedak disangkal.
Dari pemeriksaan fisik ditemukan rhonki basah kasar dikedua lapang paru.
Pemeriksaan foto rontgen dada juga menunjukkan adanya penambahan infiltrat
terutama di parakardial kanan. Lekosit mencapai 22040 dengan dominasi segmenter.
Saat ini keluhan batuk seudah berkurang, dahak masih ada lebih jarang. Demam
disangkal, tidak lagi sesak.
Saat ini lekosit tereakhir 10950 tanpa adanya netrofilia.
Dipikirkan HAP klinis perbaikan.
Rencana Diagnostik: Sputum BTA 3X, gram dan MOR
20
Rencana terapi:
O2 3lt/ mnt Nasal kanul target SaO2 >70%
Antibiotik meropenem 3x1 gram kombinasi dengan amikasin 1 x 750 mg. Saat
ini telah diganti dengan ampisilin sulbaktam 3 x 1,5 gr
UMU Balans cairan seimbang/ 24 jam Urin Output ≥ 0.5 cc/kgBB/jam
Nebulisasi ventolin:bisolvon:NS= 1:1:1/4 jam
Fluimucyl 3x CI
Fisioterapi dada, drainase postural
4. Hipertensi grade 2
Atas dasar: tidak diketahui adanya riwayat hipertensi sebelumnya. Tidak pernah
berobat sebelumnya. Tekanan arah saat masuk IGD mencapai 190/80 mmHg.
Keluhan sesak nafas, nyeri dada disangkal. Keluhan berat ditengkuk selama ini
disangkal.
TD saat ini 160/80 mmHg, pada pemeriksaan fisik maupun rontgen dada tidak
ditemukan adanya pembesaran jantung
Dipikirkan Hipertensi Gr 2
Rencana diagnostk: EKG serial, Ureum, creatinin
Rencana terapi:
Diet rendah garam < 2g/hari
Amlodipin 1x 10 mg
Captopril 3 x 25 mg
Clonidin 2 x 0m15 mg
Rencana edukasi: memberikan penjelasan kepada keluarga bahwa pengobatan darah
tinggi berlangsung seumur hidup, dan perlunya menjaga pola makan yang baik,
rendah garam dan kloesterol.
5. Peningkatan transaminase
Atas dasar: keluhan muntah saat pertama kali datang ke RS. Keluhan kuning
disangkal. Pada pemeriksaan fisik tidak ditemukan adanya tanda
hepatomegali.pemeriksaan SGOT/SGPT serial menunjukkan peningkatan kadar,
hasil terakhir menunjukkan SGOT 77/SGPT 100. Saat di IGD dilakukan pemeriksaan
21
gamma GT 660/ alkalin fosfatase 584. Bilirubin total 1,33/ direk 0,77/indirek 0,56.
Pada pemeriksaan pencitraan di IGD ditemukan gambaran kolesistitis tanpa batu.
Saat ini keluhan nyeri perut disangkal
Dipikirkan peningkatan transaminase ec kerusakan parenkim ec sepsis dd kolestasis
intrahepatik
Rencana diagnostik, SGOT/SGPT serial, Bilirubin ulang, USG ulang
Rencana terapi
Curcuma 3 x 1 tab
6. Imobilisasi
Atas dasar: sejak dalam perawatan di HCU akibat acute confusional state pasien
cenderung berbaring ditempat tidur. Pergerakan terbatas di tempat tidur.
Aktifitas keempat ekstremitas kesan normal. Hemostasis: DDImer awal 900 kini 500
ug/L, fibrinogen awal 446,6 kini 386,9, aptt 33,2/32,7 PT12,7/12,1.
Dipikirkan imobilisasi dengan resiko hipercoagulable
Rencana diagnostik/ hemostastis ulang
Rencana diagnostik
ROM UE dan LE
Miring kiri miring kanan tiap 2 jam, diajarkan kepada keluarga
Pasang kasur dekubitus
Heparin 2 x 500 SK
7. GEA perbaikan
Atas dasar: riwayat BAB cair setelah pindah perawatan di HCU. BAB 4 x sehari cair,
sedikit ampas, berlendir, tidak berbau.
Pada pemeriksaan analisa feses: ditemukan lendir, lekosit 0-1, eritrosit 0, amoeba,
lemak, serat tumbuhan, darah samar tinja negatif.
Pada pengukuran CVP mencapai 2, mulut dan lidah kering
Dipikirkan GEA dehidrasi ringan sedang
22
Rd/ kultur feses (sedang dikerjakan)
Rencana terapi/
Loading koloid (gelofusin) dan kristaloid, target CVP 8 – 12
New Diatabs 3 x 2 tab
Smecta 3 x 1
8. Dislipidemia
Atas dasar: trigliserida 161/ HDL19/ LDL 159/ total 210
Dipikirkan dislipidemia
Rencana diagnostik: -
Rencana terapi: simvastatin 1 x 10 mg
9. Gangguan pendengaran
Atas dasar pendengaran menurun, telinga kiri sejak masa kecil, riwayat trauma tidak
jelas. Telingan kanan berangsur menurun pendengarannya sejak 2 tahun yang lalu.
Pernah menggunakan alat bantu dengar namun yang dirasakan tidak nyaman
sehingga dilepas.
Dipikirkan gangguan pendengaran ec SNHL
Rencana diagnostik: konsul THT
10. Gangguan penglihatan
Penglihatan menurun, namun sehari hari masih dapat membaca alkitab, lebih
nayaman pada penerangan yang gelap.
Dipikirkan gangguan penglihatan ec katarak senilis
Rencana diagnostik: konsul mata
11. LUTS curiga BPH
Atas dasar riwayat gangguan berkemih sejak 8 bulan yang lalu. BAK sedikit sedikit,
tidak lampias, perlu mengedan. Gangguan berkemih lain seperti mengompol tidak
ditemukan.
23
Dari pemeriksaan colok dubur : TSA baik, ampula tidak kolaps, pool atas prostat
teraba.
Dipikirkan LUTS curiga BPH
Rencana diagnostik: konsul urologi, PSA
Rencana terapi : pasang foley kateter
Prognosis
Quo ad vitam : Dubia
Quo ad functionam : dubia
Quo ad sanactionam : dubia
24
Kerangka Masalah
25