Geser Pada Balok12

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Analisis Geser Pada Balok

Citation preview

  • [email protected] 1

    PENULANGAN GESER

    1. PERHITUNGAN TULANGAN GESER

    a. Gaya geser/shear/transversal pada struktur beton

    Gaya geser umumnya tidak bekerja sendiri, tapi terjadi bersamaan dengan gaya

    lentur/momen, torsi atau normal/aksial. Dari percobaan, diketahui bahwa

    keruntuhan akibat gaya geser bersifat getas/brittle tidak daktail sehingga terjadi

    secara tiba-tiba. Hal ini karena kekuatan menahan geser lebih banyak dari kuat

    tarik dan tekan beton dibandingkan oleh tulangan gesernya. Sedangkan pada

    struktur beton yang menahan momen maka keruntuhan bisa diatur apakah akan

    bersifat daktail atau tidak, tergantung pada jumlah tulangan yang dipakai.

    Besar gaya geser pada balok atau kolom besarnya umumnya bervariasi

    sepanjang bentang, sehingga banyaknya tulangan geserpun bervariasi sepanjang

    bentang.

    (a) Balok dengan beban merata

    w

    L

    Gbr. Gaya geser

  • [email protected] 2

    Ada berbagai macam sebab retak pada struktur beton, yaitu:

    1. Retak akibat lentur/momen

    2. Retak akibat geser

    Retak-retak ini bila tidak ditahan dengan tulangan akan mengakibatkan

    keruntuhan pada beton, mengingat sifat beton yang tidak mampu menahan gaya

    tarik. Retak akibat lentur ditahan dengan tulangan lentur atau tulangan longitudinal

    atau memanjang karena letak retak yang terletak vertikal ke atas. Sedangkan retak

    akibat geser ditahan oleh tulangan geser.

    b. Perencanaan penulangan geser menurut SNI

    Tulangan untuk menahan gaya geser biasa dinamakan tulangan geser atau

    tulangan sengkang atau tulangan stirrup. Tulangan geser diperlukan untuk

    menahan gaya tarik arah tegak lurus dari retak yang diakibatkan oleh gaya geser.

    Ada berbagai macam cara untuk pemasangan tulangan geser yaitu :

    1. Tulangan geser vertikal

    2. Tulangan geser miring/diagonal

    3. Tulangan geser spiral

    4. Tulangan lentur yang dibengkokkan

    Retak geser terletak secara diagonal pada badan balok sehingga perletakan

    tulangan geser yang paling efektif adalah tulangan geser miring/diagonal tegak

    lurus arah retak, sehingga tulangan hanya menahan gaya tarik saja dari gaya retak

    tersebut, tetapi tentunya dengan cara ini akan memakan biaya yang besar dan

    Retak

    lentur

    Retak geser

    Gbr. Retak pada Balok

    P P

    a/d < 6

    > 3

  • [email protected] 3

    s = jarak antar tulangan

    s

    Tulangan geser

    Tulangan lentur

    pemasangan yang lebih sulit. Demikian juga dengan tulangan geser spiral

    meskipun efektif dalam menahan gaya geser tapi sulit pemasangan pemasangannya

    dan sekaligus lebih mahal. Dalam hal ini yang paling disukai dan paling banyak

    dipakai dalam perencanaan struktur adalah tulangan geser vertikal.

    Gbr. Susunan tulangan geser pada tulangan lentur

    Pada perencanan tulangan geser dengan desain ultimit bahan maka gaya geser

    yang terjadi akan ditahan oleh dua bahan/material yaitu beton dan baja dengan cara

    dihitung dulu kekuatan atau kapasitas beton dalam menahan gaya geser yang

    terjadi kemudian sisanya akan dilimpahkan ke baja.

    c. Prosedur perhitungan tulangan geser

    1. Menghitung gaya geser terfaktor Vu pada sepanjang bentang. Besar Vu adalah

    sebagai berikut (bila tidak ada beban gempa):

    Vu = 1,2 VD + 1,6 VL

    dengan:

    VD = gaya geser akibat beban mati

    VL = gaya geser akibat beban hidup

  • [email protected] 4

    segmen 1 segmen 2 segmen 3

    Untuk balok daerah ini dapat diabaikan

    Dengan diagram gaya geser tersebut dibagi beberapa segmen/bagian sehingga

    tulangan geser yang dipakai dapat lebih efektif.

    Dan dari tumpuan ke jarak d dari diagram geser di atas dapat diabaikan karena

    sejauh d dari tumpuan gaya geser yang terjadi tidak efektif mengakibatkan

    kerusakan pada struktur (khususnya balok).

    2. Menghitung kekuatan beton menahan geser Vc. Harga Vc berdasar jenis

    struktur, yaitu sebagai berikut:

    a. Untuk kombinasi gaya geser dan lentur (contoh: balok)

    Vc =

    uM

    du

    V

    w120'cf7

    1 bwd

    dengan:

    Vc = kemampuan beton menahan geser (N)

    'fc = kuat tekan beton (MPa)

    w = rasio tulangan pada web = As/bwd

    Vu = beban geser terfaktor (N)

    Mu = beban momen terfaktor (Nmm)

    bw = lebar balok (mm)

    d = tinggi balok efektif (mm)

  • [email protected] 5

    Mengingat harga-harga Vu, Mu dan w bervariasi sepanjang bentang

    sehingga akan menyulitkan untuk menghitungnya, maka persamaan di

    atas disederhanakan dengan persamaan sebagai berikut:

    Vc =

    'f6

    1c bwd

    b. Untuk kombinasi geser dan aksial tekan/normal (contoh: kolom)

    Vc =

    mM

    du

    V

    w120'cf7

    1 bwd

    dengan:

    Mm = Mu Nu(4h d)

    Atau dengan persamaan:

    Vc =

    gA14

    uN

    1

    6

    'cf

    bwd

    dengan:

    Nu = beban aksial terfaktor (N)

    Ag = luas bruto penampang (mm2)

    Kedua persamaan di atas tidak perlu lebih besar dari:

    Vc =

    'f6

    1c bwd

    Jadi dipilih yang terkecil antara persamaan di atas.

    c. Untuk kombinasi geser dan aksial tarik (contoh: kolom tarik)

    Vc = 'f

    gA

    uN

    3,016

    1c

    bwd

  • [email protected] 6

    Dalam perencanaan/desain ultimit maka kekuatan beton dalam menahan

    gaya geser ini harus dikalikan dengan faktor reduksi kekuatan untuk gaya geser

    sebesar 0,6.

    3. Mengecek syarat penampang struktur dengan ketentuan sebagai berikut:

    a. Bila Vu

  • [email protected] 7

    6. Bila pada langkah ke 3 menghasilkan 0,5Vc

  • [email protected] 8

    gambar diagram gaya geser Vu , karena diagram ini simetris maka analisis

    hanya dilakukan di setengah bentang.

    2. menghitung kapasitas geser beton Vcuntuk kombinasi geser dan lentur:

    Vc =

    'f6

    1c bwd

    =

    20

    6

    1250.450 = 83852,55 N = 83,85 kN

    menghitung penampang kritis pertama sejarak d dari muka tumpuan :

    Vu pada jarak d = uVL

    dL

    2/1

    2/1

    = 1744000

    4504000

    =154,4 kN

    3. Mengecek syarat penampang struktur:

    a. Vu < 0,5 Vc

    154,3 > 0,5.0,6.83,85 = 25,16 kN perlu tulangan

    b. 0,5 Vc < Vu < Vc

    25,16 0,6.83,85 = 50,31 kN tidak minimum

    c. (Vu Vc)

  • [email protected] 9

    5. Menghitung tulangan yang diperlukan segmen 1:

    Dicoba memakai 10 dengan luas :1/4D2 = 1/4102=78,5 mm2 karena yang

    dipakai untuk menahan gaya geser sebanyak dua kaki maka luas total Av: 2 x

    78,5 = 157 mm2

    Menghitung jarak/spasi tulangan:

    s = sV

    dyfvA

    = 3103173

    450240157

    .,

    .. = 97,8 mm

    dipakai jarak tulangan 75 mm 10 75

    Perhitungan segmen 2:

    Dengan perbandingan geometri maka dicari:

    x2 = (174 - 25,16)/174 x 4000 = 3421,6 mm

    x1 = (174 - 50,31)/174 x 4000 = 2843,4 mm

    Daerah antara x1 dan x2 dipasang tulangan minimum:

    smin = wb

    yfvA3

    = 250

    2401573 .. = 452,16 mm

    dipakai jarak tulangan 200 mm 10 200

    Sedangkan daerah > x2 secara teoritis tidak memerlukan tulangan geser, tapi

    biasanya dipasang tulangan minimum juga, sehingga masuk segmen 2.

  • [email protected] 10

    2. GESER PADA KONSOL PENDEK (BRACKETS)

    a. Mekanisme retak pada konsol pendek

    Retak yang mungkin terjadi pada konsol pendek

    Konsol pendek banyak dipakai pada delatasi atau pemisah antar gedung, untuk

    perletakan krane dan untuk tumpuan struktur pracetak mis: balok atau plat

    pracetak.

    Konsol pendek berfungsi seperti balok kantilever dengan pengaruh geser lebih

    besar dibandingkan dengan pengaruh lentur/momennya. Bila perbandingan h/h kecil

    maka retak akan cenderung berada ke arah luar, dan sebaliknya bila perbandingan h/h

    besar maka retak cenderung akan terjadi di dekat kolom. Pada SK SNI T-15-1991-03

    memberikan besar batasan tinggi h harus lebih besar dari 0,5d. Karena sifatnya yang

    seperti kantilever maka akan terbentuk momen negatif dengan daerah tekan berada di

    bawah dan daerah tarik berada di atas. Dan pemasangan tulangan seperti gambar di

    bawah ini.

    Vu

    Nuc

    h

    h d

  • [email protected] 11

    h d

    Tulangan

    pokok As

    Tulangan

    pembentuk

    Tulangan

    pokok Ah

    Gbr. pemasangan tulangan pada konsol pendek

    b. Prosedur perencanaan konsol pendek

    Prosedur ini menurut SK SNI T-15-1991-03 pasal 3.4.9. untuk konsol pendek

    dengan kondisi sebagai berikut:

    rasio a/d < 1

    dengan : a = bentang geser:jarak antara beban terpusat dari

    muka tumpuan

    d = tinggi efektif konsol pendek

    gaya horisontal Nuc < gaya vertikal Vu

    pada muka tumpuan direncanakan untuk secara bersamaan memikul

    suatu geser Vu, suatu momen (Vua+Nuc(h d)) dan suatu gaya tarik

    horisontal Nuc.

    Prosedur perencanaan :

    1. Tentukan Vn =

    uV

    dengan = 0,6

    2. Vn harus lebih kecil dari :

    0,2 fcbwd

    5,5 bwd kalau tidak maka dimensi konsol pendek harus diperbesar.

  • [email protected] 12

    3. Menentukan luas tulangan geser friksi Avf :

    Avf =

    yf

    nV

    dengan:

    Avf = luas tulangan geser friksi (mm2)

    = koefisien friksi bahan

    - untuk kolom monolit = 1,4

    - untuk kolom nonmonolit = 1

    4. Menentukan luas tulangan lentur Af dan An :

    Af = d,

    yf

    uM

    850=

    d,y

    f

    dhuc

    Nau

    V

    850

    An =

    yf

    ucN

    dengan = 0,65

    Bila tidak ada ketentuan tentang besar Nuc maka digunakan Nuc minimum

    yaitu :

    Nuc minimum = 0,2 Vu

    5. Menentukan tulangan pokok As:

    As = 2/3Avf + An atau

    As = Af + An atau

    As minimum = 0,04

    yf

    'c

    fbd

  • [email protected] 13

    Dari ketiga persamaan di atas diambil As yang paling besar

    Menentukan tulangan pokok Ah :

    Ah = (As An)

    c. Contoh perencanaan konsol pendek

    Konsol pendek monolit dengan kolom, dengan beban terfaktor Vu = 200 kN dan

    Nuc = 40 kN, pada jarak a = 150 mm dari muka kolom, lebar konsol b = 250 mm,

    tinggi konsol h = 500 mm, tinggi efektif d = 400 mm, fc = 35 MPa, fy = 400 MPa.

    Tentukan tulangan yang harus dipakai!

    Penyelesaian:

    1. Menentukan Vn:

    Vn = Vu/

    = 200/0,6 = 333,3 kN

    2. Vn harus lebih kecil dari :

    0,2 fcbwd

    0,2.35.250.500 = 875000 N = 875 kN OK

    5,5 bwd

    5,5.250.500 = 687500 N = 687,5 kN OK

    3. Menentukan luas tulangan geser friksi Avf :

    Avf =

    yf

    nV

    = 41400

    103333 3

    ,..,

    = 595,2 mm2

  • [email protected] 14

    4. Menentukan luas tulangan lentur Af dan An :

    Af =

    d,y

    f

    dhuc

    Nau

    V

    850

    = 400850400650

    400500104015010200 33

    .,..,...

    = 384,6 mm2

    An =

    yf

    ucN

    = 400650

    1040 3

    .,

    . = 153,8 mm2

    5. Menentukan tulangan pokok As:

    As = 2/3Avf + An

    = 2/3. 595,2 + 153,8 = 550,6 mm2 atau

    As = Af + An

    = 384,6 + 153,8 = 538.4 mm2 atau

    As min = 0,04

    yf

    'c

    fbd

    = 0,04.35/400.250.400 = 350 mm2

    dipakai

    As = 550,6 mm2

    Digunakan 3D16 = 603 mm2

    Ah = (As An) = (550,6 153,8) = 198,4 mm2

    Digunakan 3D10 = 236 mm2

    Tulangan pembentuk disamakan dengan Ah

  • [email protected] 15

    PENULANGAN TORSI

    a. Torsi pada balok

    Gaya torsi lebih sering terjadi pada balok daripada komponen struktur yang

    lain. Gaya torsi ialah gaya puntir yang bekerja pada sumbu memanjang balok.

    Gaya torsi bisa terjadi pada balok induk yang menerima beban dari balok anak atau

    bisa juga terjadi pada balok melengkung yang mempunyai eksentrisitas terhadap

    tumpuannya. Gaya torsi yang terjadi bisa berupa torsi keseimbangan yang

    merupakan torsi dari struktur statis tertentu dan berupa torsi keserasian yang

    merupakan torsi dari struktur statis tak tentu.

    b. Prosedur perencanaan tulangan torsi

    1. Momen torsi berupa torsi keseimbangan atau torsi keserasian. Hitung torsi

    nominal sebagai berikut:

    Tn = Tu/

    dengan:

    = 0,6

    2. Hitung momen torsi rencana Tu yang berjarak d dari muka tumpuan.

    Apabila Tu < [(1/24'

    cf )x2y], maka efek torsi diabaikan.

    Arah puntiran

    pada balok

    jepit

    Gbr. Torsi pada balok

  • [email protected] 16

    3. Menghitung kuat torsi nominal Tc badan beton:

    24,0

    1

    15

    1

    uT

    tC

    uV

    y2x'c

    f

    cT

    dengan:

    Ct =

    yx

    dw

    b

    2

    Apabila terdapat gaya tarik aksial maka nilai Tc dikalikan dengan :

    gAuN,301

    dengan nilai Nu negatif

    4. Bila Tu < Tc maka torsi dapat diabaikan

    bila tidak maka dihitung momen torsi yang ditahan tulangan Ts sebagai berikut:

    Untuk torsi keseimbangan Ts = Tn Tc dan

    Untuk torsi keserasian Ts = (1/3'

    cf )1/3 x2y Tc pilih yang

    terkecil antara kedua persamaan di

    atas

    5. Syarat penampang:

    Tn > Tu/

    Ts > 4Tc penampang harus diperbesar.

    6. Menghitung luas sengkang setiap satuan jarak sebagai berikut:

    yfyx

    t

    T

    s

    tA

    11

    s

  • [email protected] 17

    7. Menghitung tulangan geser Av tiap satuan jarak :

    dyfsV

    svA

    dengan:

    Vs = Vn Vc

    2

    521

    6

    1

    uVuT

    tC,

    dwb'cf

    cV

    nilai Vn > Vu/

    Menghitung tulangan sengkang untuk geser dan torsi.

    s

    vA

    s

    tA

    s

    tvA

    2

    dengan spasi tidak melebihi:

    s maks = (x1+y1)

    dan tidak lebih kecil dari:

    s min =

    wb

    yf

    vtA3

    8. Menghitung luas tulangan memanjang Al:

    Al = 2Ats

    yx 11

    Al = s

    yxt

    A

    tC

    uV

    uT

    uT

    yf

    xs112

    3

    8,2

  • [email protected] 18

    Dipilih yang terbesar dan tidak boleh melebihi:

    Al = s

    yx

    yf

    sw

    b

    tC

    uV

    uT

    uT

    yf

    xs11

    3

    2

    3

    8,2

    c. Contoh perencanaan tulangan torsi

    Sebuah balok dengan momen torsi keseimbangan Tu = 40 kNm dan gaya geser

    terfaktor Vu = 50 kN. Tinggi balok h = 600 mm, tinggi efektif d = 550 mm dan

    lebar b = 350 mm. Properti balok dengan fc = 35 MPa dan fy = 400 MPa. Tentukan

    tulangan torsi yang diperlukan!

    Penyelesaian

    1. Torsi berupa torsi keseimbangan. Tn = Tu/ = 40/0,6 = 66,7 kNm

    2. Torsi dianggap seragam sepanjang bentang, sehingga Tu = 40 kNm.

    Syarat penampang:

    Tu < [(1/24'

    cf )x2y]

    40 < 0,65[(1/24 35 )3502.600]

    > 11776696 Nmm = 11,8 kNm efek torsi harus dihitung

    3. Kuat torsi nominal Tc badan beton:

    Ct =

    yx

    dw

    b

    2

    =

    600350

    5503502.

    .= 0,0026 /mm

  • [email protected] 19

    24,0

    1

    15

    1

    uT

    tC

    uV

    y2x'c

    f

    cT

    = 2

    104000260

    1050401

    60035035

    6

    3

    2

    15

    1

    ..,

    ..,

    . = 28467179,6Nmm = 28,5 kNm

    4. Tu < Tc = 0,6.28,5 = 17,1 kNm tulangan torsi harus dihitung

    Untuk torsi keseimbangan

    Ts = Tn Tc

    = 66,7 28,5 = 38,2 kNm

    5. Syarat penampang:

    Tn > Tu/

    66,7 > 40/0,6 = 66,7 OK

    Ts > 4Tc

    38,2 < 4.28,5 = 114 penampang OK

    6. Menghitung luas tulangan geser/sengkang:

    balok dengan selimut beton 40 mm menggunakan sengkang D12 maka:

    x1 = 350 2(40 + .12) = 258 mm

    y1 = 600 2(40 + .12) = 508 mm

    t =

    1

    1

    x

    y2

    3

    1 = 1,3 < 1,5

  • [email protected] 20

    yfyx

    t

    T

    s

    tA

    11

    s

    = 40050825831

    10238 6

    ...,

    ., = 0,56 mm2/mm jarak/kaki

    7. Menghitung spasi tulangan geser s :

    Luas tulangan Av = ..122.2 = 226 mm2

    2

    521

    6

    1

    uVuT

    tC,

    dwb'cf

    cV

    = 2

    1050

    104000260521

    55035035

    3

    6

    6

    1

    .

    .,.,

    .= 76228,6 N = 76,2 kN

    Vs = Vn Vc

    = 50/0,6 76,2 = 7,1 kN

    dyfsV

    svA

    = 550400

    1017 3

    .

    ., = 0,032 mm2/mm jarak/dua kaki

    Menghitung sengkang untuk geser dan torsi:

    s

    vA

    s

    tA

    s

    tvA

    2

    = 2. 0,56 + 0,032 = 1,152 mm2/ mm jarak/ dua kaki

    maka

    s = 226/1,152 = 196,2 mm

  • [email protected] 21

    spasi maksimum:

    s maks = (x1+y1)

    = (258+508) = 191,5 mm

    spasi minimum:

    s min =

    wb

    yf

    vtA3

    = 350

    4002263 .. = 774,8 mm dipakai tulangan D12 150

    8. Menghitung luas tulangan memanjang Al:

    Al = 2Ats

    yx 11

    = 2.0,56(258+508) = 857,9 mm2 atau

    Al = s

    yxt

    A

    tC

    uV

    uT

    uT

    yf

    xs112

    3

    8,2

    = 150

    5082581505602

    002603

    10501040

    1040

    400

    150350823

    6

    6

    .,.

    ,.

    ..

    ...,

    = 759,6 mm2

    digunakan Al = 857,9 mm2 dengan tulangan 6D14 = 924 mm2 disebar di

    bawah balok 2 buah, atas 2 buah dan samping kanan kiri 2 buah.