32

Click here to load reader

Getah Pinus

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Teknologi Pengolahan Bahan Alam Terbarukan Indonesia

Citation preview

Pengolahan getah pinus menjadi gondorukem dan terpentin

persembahan

AdhaningrumAgus asnafiDeny Adityahesti novianaPaisal husain

Pengolahan getah pinus menjadi gondorukem dan terpentinpinus di indonesia

Pinus merkusii merupakan satu-satunya jenis pinus yang tumbuh asli di IndonesiaPinus merkusii termasuk dalam jenis pohon serba guna yang terus-menerus dikembangkan dan diperluas penanamannya pada masa mendatang untuk penghasil kayu, produksi getah, dan konservasi lahan. Hampir semua bagian pohonnya dapat dimanfaatkan, antara lain bagian batangnya dapat disadap untuk diambil getahnya. Getah tersebut diproses lebih lanjut menjadi gondorukem dan terpentin

P. merkusii Jungh et de Vriese pertama sekali ditemukan dengan nama tusam di daerah Sipirok, Tapanuli Selatan oleh seorang ahli botani dari Jerman - Dr. F. R. Junghuhn - pada tahun 1841cepat tumbuh dan tidak membutuhkan persyaratan khusus

Tumbuhan pinus yang idealKetinggian tempat tumbuh 200-2000 mdpl.Temperatur udara berkisar 180-300C.Reaksi tanah (pH) berkisar antara 4,5-5,5.Bulan basah (5-6 bulan) yang diselingi dengan bulan kering yang pendek (3-4 bulan).

Kelemahan dari P. merkusii adalah peka terhadap kebakaran

Penyadapan pada pinus

Aturan resmi internasional yang dikeluarkan FAO

umur 12 tahun atau berdiameter 60 sentimeterketinggian 10 cm dari dasar pohonKedalaman quare tidak boleh lebih dari 3 sentimeterKetinggian koakan tidak boleh melebihi 3 meterFaktor yang mempengaruhi banyak tidaknya penyadapan getahtindakan dalam pemeliharaan hutanusia penyadap, keterampilan penyadap, dan pengalaman penyadapbiologis pohonLuas areal sadapan.Kerapatan (jumlah pohon per Ha).Jumlah koakan tiap pohon dan jangka waktu pelukaanMekanisme pembentukan getahsaluran getah pada semua sisi dikelilingi oleh jaringan parenkim diantara saluran getah dan sel-sel parenkim terdapat keseimbangan osmotik. Jika dibuat luka pada batang pinus sehingga saluran getahnya terbuka, maka tekanan dinding berkurang akibatnya getah keluar.

Teknologi Pengolahan getah pinus menjadi gondorukem dan terpentin

proses yang digunakan dalam pengolahan getah pinus menjadi gondorukem dan terpentin meliputi 2 tahapan

Pemurnian GetahPemisahan Terpentin dan Gondorukem melalui proses distilasi

Pemurnian Getah

Penerimaan bahan baku berupa getah pinus ditampung dan diseleksi menurut mutunya. Menyeleksinya dengan cara visual dengan membandingkan antara getah yang diterima dengan sample standar atau master getah kemudian ditimbang. Sebelumnya, getah diaduk dan diambil sampel dalam 1 ember untuk diuji mutunya dalam laboratorium. Tujuan pengadukan adalah mencairkan getah pinus agar tidak kental; karena semakin baik mutu getah pinus, semakin tidak kental.

Getah pinus ditampung dalam suatu bak penampungGetah pinus dialirkan menuju tangki MELTER yang berfungsi untuk mengencerkan larutan getah dengan menggunakan terpentin untuk memudahkan pemisahan kotoranKemudian getah dialirkan ke tangki MIXER yang berfungsi untuk mencampurkan larutan getah dengan asam oksalat (2,5 gram/ton) dan airKemudian dialirkan ke tangki SELTER A yang berisi air yang berfungsi untuk membersihkan kotoran pada larutan getah dengan cara air dialirkan dari atas. Ada pula tangki SELTER B yang berfungsi untuk menampung larutan getah apabila tangki SELTER A ditambahi larutan getah dari tangki MIXERLarutan getah ini dialirkan ke tangki WASHER yang berisi air. Perlu diperhatikan, volume air dalam tangki ini 10 kali lebih besar dari tangki SELTER dikarenakan tangki ini merupakan tangki pencuci terakhir sebelum larutan getah benar-benar bersih untuk kemudian dimasak. Cara mencuci tangki ini juga berbeda dari tangki SELTER. Pemisahan Terpentin dan Gondorukem melalui proses distilasi

Larutan getah yang sudah bersih dialirkan ke tangki PEMASAK. Di dalam tangki ini, ditambahkan 40% terpentin. Kemudian dilanjutkan ke KONDENSOR yang berfungsi untuk mendinginkan uap sehingga didapatlah minyak terpentin.Gondorukem yang masih dalam keadaan cair langsung dikemas dari tangki PEMASAK dan didinginkan selama 3 hari di dalam kemasan kaleng yang telah diberi label. Gondorukem didinginkan agar diperoleh gondorukem berbentuk padat.

Gondorukem

Gondorukem(resina colophonium) adalah olahan darigetahhasil sadapan pada batang tusam (Pinus)Gondorukem merupakan hasil pembersihan terhadap residu proses destilasi (penyulingan) uap terhadap getah tusamHasil destilasinya sendiri menjadi terpentin. Faktor utama yang menentukan mutu gondorukem

Warna Titik Lunak Kadar Kotoran

Standarisasi Di Indonesia

Mutu Utama atau grade XMutu Pertama atau grade WWMutu Kedua atau grade WGMutu Ketiga atau grade N

Manfaat gondorukempelapis kertasbahan additivetinta printingindustri banisolasi alat electronikeramiksemir sepatusabunplasticverniscatLemDe el el terpentin

Terpentin(turpentine) adalah bahan cair berwarna kuning muda hingga coklat yang diperoleh dari olahan getah berbagai pohonpinusDi Indonesia, getah tersebut diperoleh dari pohon tusamberbentuk massa lekat (cairan lengket) berwarna kekuningan dengan bau balsamKandungan utama pada minyak terpentin adalahAlpha Pinene.

mutu terpentin

1.Warna Jernih2.Tidak mengandung Kotoran dan Air3.Kandungan Alpha Pinene4.Bau yang Khas

manfaatTerpentin yang semula hanya dikenal sebagai pelarut cat yang harganya rendah, ternyata dari terpentin ini bila diproses lebih lanjut bisa menghasilkan komponen alpha pinene yang bernilai ekonomis tinggi dan menjadi bahan baku industriparfum, kosmetik, farmasi, kamfer, desinfektan, dll

terimakasih