12
Universitas Gadjah Mada 1 INFLAMASI GINGIVA Perubahan patologis pada gingiva yang berhubungan dengan adanya mikro organisme pada sulkus gingiva. Organisme ini mampu mensintesis beberapa produk (collagenase, hyaluronidase, protease, chondroitin sulfatase atau endotoxin) yang menyebabkan kerusakan epitel dan jaringan ikat dan pada konstituen antar sel seperti kolagen, substansi dasar dan glikocalyx. Hasil tersebut memperluas ruang antar junctional sel selama gingivitis awal, yang bisa menyebabkan salah satu bakteri memperoleh jalan masuk pada jaringan pendukung. GINGIVITIS TAHAP I ( initial lesion ) Durasi 2-4 hari Perubahan vaskuler. Terdiri dari dilasi pembuluh lapiler, peningkatan aliran darah, dan vaskulitis. Perubahan bentuk pembuluh darah, antara lain pelebaran kapiler dan venula Terjadi infiltrasi PMNs pada epitel sulkuler dan junctional Sel imun yang utama adalah PMNs Jaringan kolagen kebilangan perivaskuler Tidak ada tanda klinis atsu perubahan wania gingiva, hanya terlihat adanya kenaikan aliran cairan gingival. GINGIVITIS TAHAP II ( early lesion ) Durasi 2-4 hari. Terjadi proliferasi vaskuler Terdapat infihtrasi leukosit path jaringan ikat dibawah epitel junction, terdiri dari limposit primer ( 75% sel T ), juga oleh beberapa neutropil yang migrasi seperti makrophag, sel plasma dan sel mast. Epitel junction mulai menunjukan retepegs atau ridge. Sel imun utama adalah limposit Destruksi kolagen 75%. Kolagen rusak sekitar infiltrasi seluler. Tanda klinis : eritema dan perdarahan pada probing GINGIVITIS TAHAP III ( establish lesion / gingivitis kronis ) Durasi 14-21 hari Pembuluih darah menyempit / kongesti stasis Sel imun yang berperan adalah sel plasma Kehilangan serabut kolagen berlanjut Universitas Gadjah Mada 2 Tanda klinis berupa adanya perubahan warna merah kebiruan, konsistensi lunak Universitas Gadjah Mada 3

Gingi Va

Embed Size (px)

DESCRIPTION

n

Citation preview

Universitas Gadjah Mada 1 INFLAMASI GINGIVA Perubahan patologis pada gingiva yang berhubungan dengan adanya mikro organisme pada sulkus gingiva. Organisme ini mampu mensintesis beberapa produk (collagenase, hyaluronidase, protease, chondroitin sulfatase atau endotoxin) yang menyebabkan kerusakan epitel dan jaringan ikat dan pada konstituen antar sel seperti kolagen, substansi dasar dan glikocalyx. Hasil tersebut memperluas ruang antar junctional sel selama gingivitis awal, yang bisa menyebabkan salah satu bakteri memperoleh jalan masuk pada jaringan pendukung. GINGIVITIS TAHAP I ( initial lesion ) Durasi 2-4 hari Perubahan vaskuler. Terdiri dari dilasi pembuluh lapiler, peningkatan aliran darah, dan vaskulitis. Perubahan bentuk pembuluh darah, antara lain pelebaran kapiler dan venula Terjadi infiltrasi PMNs pada epitel sulkuler dan junctional Sel imun yang utama adalah PMNs Jaringan kolagen kebilangan perivaskuler Tidak ada tanda klinis atsu perubahan wania gingiva, hanya terlihat adanya kenaikan aliran cairan gingival. GINGIVITIS TAHAP II ( early lesion ) Durasi 2-4 hari. Terjadi proliferasi vaskuler Terdapat infihtrasi leukosit path jaringan ikat dibawah epitel junction, terdiri dari limposit primer ( 75% sel T ), juga oleh beberapa neutropil yang migrasi seperti makrophag, sel plasma dan sel mast. Epitel junction mulai menunjukan retepegs atau ridge. Sel imun utama adalah limposit Destruksi kolagen 75%. Kolagen rusak sekitar infiltrasi seluler. Tanda klinis : eritema dan perdarahan pada probing GINGIVITIS TAHAP III ( establish lesion / gingivitis kronis ) Durasi 14-21 hari Pembuluih darah menyempit / kongesti stasis Sel imun yang berperan adalah sel plasma Kehilangan serabut kolagen berlanjut Universitas Gadjah Mada 2 Tanda klinis berupa adanya perubahan warna merah kebiruan, konsistensi lunak Universitas Gadjah Mada 3 TAHAP GINGIVITIS Tahap Waktu (Daya) Pembuluh Darah Epitilium Sulcular dan Junctinal Sel Imunne yang utama Kolagen Tanda Klinis I. Initial Lesion 2-4 Dilasi PD dan Vaskulitis Infiltrasi PMNs PMNs Kehilangan Perivascular Aliran cairan gingiva II. Early Lesion 4-7 Proliferasi vaskuler PD Sama seperti tahap I pembentukan rete peg, area atropi Lymfosit Kehilangan bertambah di sekitar infiltrasi Eritema, perdarahan pada probing III. Establish Lesion 14-21 Sama seperti tahao II ditambah stasis darah Sama seperti tahap II, tapi lebih berkembang Sel plasma Kehilangan berlanjut Perubahan warna, ukuran dan tekstur Universitas Gadjah Mada 4 GAMBARAN KLINIS GINGIVITIS Kejadian dan durasi : Gingivitis akut : kondisi sakit yang datang secara tiba-tiba dalam durasi waktu yang singkat Gingivitis sub akut : tingkat lebih ringan dan akut Gingivitis recurrent : kambuh setelah perawatan atau menghilang secara tiba-tiba dan muncul lagi Gingivitis kronis : muncul perlahan dalam durasi waktu panjang dan tidak sakit, kecuali ada komplikasi oleh eksaserbasi akut atau sub akut Distribusi : Gingivitis lokal : mengenai satu ata beberapa gigi Gingivitis general : mehbatkan selurufi mulut Gingivitis marginal : melibatkan margin gingiva, tapi dapat juga melibatkan bagian yg bersebelahan dengan attach gingiva Gingivitis papilari : melibatkan papila interdental dan kadang meluas ke bagian yang berdekatan dengan margin gingiva Gingivitis difus : melibatkan margin, attach dan papila interdental. PENEMUAN PENEMUAN KLINIK Perdarahan Gingiva Perdarahan gingival karena faktor lokal 1. Perdarahan gingival karena faktor lokal Penyebab umum dari perdarahan gingival adalah inflamasi kronik. Perdarahan kronik atau kambuhan yang ditimbulkan oleh trauma mekanik. 2. Perdarahan akut Perdarahan akut disebabkan luka luka atau penyakit gingival akut. Terjadi secara spontan. Misal sikat gigi atau makanan keras dan bahan kimia. Perdarahan spontan terjadi pada ANUG. Perdarahan gingiva karena faktor sistemik Dalam beberapa kelainan sistemik, perdarahan gingival dapat muncul secara tiba tiba atau muncul setelah terjadi iritasi. Beberapa kondisi mempunyai perdarahan abnormal. Tendensi perdarahan mungkin disebabkan kegagalan mekanisme penjendalan, kelainan darah, meliputi kelainan vaskuler (kekurangan vit C), hipoprotombinemia ( def vit K), defek koagulasi yang lain ( hemofilia, leukimia). Universitas Gadjah Mada 5 Perubahan warna gingiva Perubahan warna karena gingivitis kronik Warna gingiva sebenarnya coral pink yang dihasilkan oleh vaskularisasi jringan OIeh sebab itu gingiva menjadi lebih merah ketika ada peningkatan vaskularisasi dan warna semakin memucat ketika vaskularisasi berkurang (dalam hubungannya dengan fibrosis korium) atau peningkatan keratinisasi epitel. Perubahan warna karena gingivitis akat Perubahan warna gingivitis akut berbeda dengan kronik. Perubahan warna bisa di marginal, diflis atau bernoda tergantung path kondisi akut. Perubahan warna karena logam Bismuth, arsen, merkuri mengakibatkan garis hitam dan gingiva mengikuti kontour marginal. Pigmentasi juga dapat terlihat seperti bintik hitam terpisah mengelilingi marginal, inter dental atau attach gingiva Timah hitam menyebabkan pigmentasi seperti garis merah kebiruan atau biru tua pada margin gingiva. Perak menimbulkan garis-garis violet pada margin kadang disertai pewarnaan merah kebiruan pada mukosa mulut. Pigmentasi gingiva dan absorbsi logam secara sistemik, merupakan hasil presipitasi perivaskuler dan sulfid padajaringan ikat subepitelial. Perubahan posisi gingiva Resesi gingiva : merupakan terbukanya akar gigi kearah apikal dan gingiva. Untuk mengetahui apa yang dimaksud resesi, harus dapat dibedakan antara posisi gingiva yang sebenarnya dan posisi gingiva terlihat. Posisi gingiva. yang sebenarnya yaitu dalamnya epitel cekat pada gingiva, sedang posisi yang terlihat adalah puncak margin gingiva. Ada 2 macam resesi gingiva yaitu resesi tampak secara kilnis dan tersembunyi, yang dipastikan dengan insersi probe. Resesi dapat terjadi pada satu gigi atau beberapa gigi atau seluruh gigi. EtIologi Resesi gingival : Faktor fisiologis yang meningkat sesuai umur Kesalahan menyikat gigi ( abrasi gingiva) Malposisi gigi Janingan lunak yang rusak Frenulum yang tinggi Universitas Gadjah Mada 6 Akibat resesi gingiva Karies akar Sensitif permukaan gigi Hiperemi pulpa Resesi interproksimal tempat penimbunan plak Perubahan kontour gingiva Stillmans Clefts : berupa celah bergerigi yang luas di margin gingival karena adanya penyimpangan jarak. Biasa terjadi pada permukaan fasial. Celah digambarkan sebagai poket yang terdapat proses ulseratif yang meluas sampai permukaan fasial dari gingival. Celah ini mempunyai kedalaman hingga 5 - 6 mm atau lebih. Mc Calts Fesoons : bentuk pembesaran tepi gingiva yang frekwensinya paling banyak pada daerah caninus dan premolar pada permukaan fasial. Pada tahap awal warna dan konsistensi normal, akumulasi sisa makanan menyebabkan inflamasi. Universitas Gadjah Mada 7 Perubahan klinis dan histopatologis Konsistensi gingiva Gingivitis kronis Perubahan klinis Tanda mikroskopik utama 1. Pit-pit, lunak membulat pada penekanan 1. Infiltrasi cairan dan sel-sel dan eksudat inflamasi 2. Ditandai dengan agak lunak dan gampang pecah, dengan fragmentasi cepat pada eksplorasi dengan probe dan pimpong area permukaan kemeramerahan dan deskuamasi. 2. degenerasi jaringan ikat dan epitel penghubung dengan substansi yang merugikan yang menyebabkan inflamasi dan eksudat inflamatomya; perubahan pada janngan ikat-hubungan epitel, dengan inflamasi, jaringan ikat yang inflamasi meluas dengan sedikit sel epitel pada permukaannya; mengecilnya epitel dan kumpulan degenerasi dengan invasi leukosit dan udem, dipisahkan dengan area dengan retepeg yang memanjang pada jaringan ikat. 3. Konsistensi kulit yang keras. 3. Proliferasi epitel dan fibrosis dengan inflamasi kronis yang lama. Gingivitis akut 1. Difusi yang bulat dan lunak 1. Udema yang difus pada permulan inflamasi akut, infiltrasi lemak pada xantomatosis. 2. Berkerak dengan jonjot seperti partikel dari debrid permukaan yang terkikis 2. Nekrosis dengan pseudo merman yang berisi bakteri PMNS, sel sel epitel yang degenerasi dalam jaringan fibrin. 3. Formasi vesikel 3. Inter dan intraseluler udema dengan Universitas Gadjah Mada 8 degenerasi nucleus dan sitoplasma dan dinding - dinding sel yang ruptur. GINGIVAL ENLARGEMENT I. INFLAMATORY ENLARGEMENT A. KRONIS B. AKUT II. DRUG INDUCED ENLARGEMENT III. ENLARGEMENT ASSOCIATED WITH SYSTEMIC DISEASES A. CONDITIONED ENLARGEMENT 1. Pregnancy 2. Puberty 3. Vit C deficiency 4. Plasma cell gingivitis 5. Non specific conditional B. SYSTEMIC DISEASES CAUSING GINGIVAL ENLARGEMENT 1. Leukimia 2. Granulomatous diseases (wegeners granulomatosis) IV. NEOPLASTIC ENLARGEMENT A. BENIGN TUMORS B. MALIGNANT TUMORS V. FALSE ENLARGEMENT (underlying osseous lesion, underlying dental tissues) Distribusi : Lokal : terbatas pada gingiva satu atau sekelompok gigi. Universitas Gadjah Mada 9 General : meliputi gingiva seluruh mulut. Marginal : terbatas pasa sisi margin gingiva. Papilary : terjadi pada papila interdental. Diffuse : meliputi, margin, attach dan papila gingiva. Discrete : seperti tumor bisa bertangkai atau tidak bertangkai. Score gingival enlargement 0 : Tidak ada gingival enlargement 1 : Enlargement terjadi pada interdental papila 2 : Enlargement meliputi papila and marginal gingiva 3 : Enlargement menutup mahkota atau lebih ad IA : CRONIC INFLAMATORY ENLARGEMENT Bisa lokal maupun general Gbran Klinis: Pada tahap awal, penggembungan kecil pada papila interdental dan atau margin gingiva bertubuh besar, sampai menutup permukaan mahkota gigi. Perkembangan enlargement biasanya pelan dan tanpa rasa sakit kecuali ada komplikasi infeksi akut atau trauma Warnanya merah atau merah kebiruan. Enlargement gingiva inflamasi kronis biasanya lunak dan friable, permukaan halus, livm dan mudah berdarah. Etiology : Dental plaque & OH jelek (irritation by anatomic abnormalities and improper restorative and orthodontic appl) Perubahan gingiva associated with mouth breathing Warna merah dan edematus, biasanya pada maxillary anterior ad lB ACUTE INFLAMATORY ENLARGEMENT Gingival abscess Terlokaisir, rasa sakit, lesi berkembang cepat , terjadi mendadak (sudden onset). Biasanya terbatas pada margin gingiva dan papila interdental. Gigi yang berdekatan sering menjadi sensitif pada perkusi. Warna merah bengkak halus dan mengkilat. Dalam 24 - 48 jam lesi menjadi berubah-ubah dan pointed. Lesi biasanya menghilang mendadak Etiology : bacteria yang masuk ke dalam jaringan misal melalui bulu sikat gigi, apple, kulit lobster dll. Universitas Gadjah Mada 10 Periodontal abses Biasanya akibat dari perluasan enlargement gingiva, tetapi juga melibatkan jaringan periodontal. Etiologi periodontal abses : 1. Perluasan infeksi poket periodontal kejaruigan periodontal dan lokasi proses inflamasi supuratif sepanjang aspek lateral akar gigi. 2. Perluasan inflamasi ke lateral dan permukaan dalam poket kejaringan ikat dinding poket. Abses ini terjadi jika drainase poket mengecil. 3. Padakompleks poket, abses terjadi pada bagian dalam yang tertutup permukaan. 4. Kalkulus yang tertinggal dalam poket saat scaling 5. Bukan karena penyakit periodontyal tetapi karena trauma pada gigi atau perforasi dinding lateral karena terapi endodontik Klasifikasi periodontal ases berdasar lokasi 1. Abses pada jaringan pendukung periodontal : Sepanjang aspek lateral akar dan merupakan suatu sinus pada tulang alveolar. 2. Abses pada dinding jaringan lunak poket yang dalam Ad ILDRUG - INDUCED GINGIVAL ENLARGEMENT Phenytoin : Pembesaran gingiva yang disebabkan Phenytoin (dilantin), suatu obat anti convulsant untuk therapy epilepsi. Lebih sering terjadi pada pasien muda. Tidak ada korelasi keparahan enlargement deugan banyaknya dosis yang diminum,konsentrasi phenytoin pada serum atau saliva atau lama pengobatan. Tetapi beberapa laporan menyebutkan adanya korelasi antara dosis obat dengan derajat hiperplasi. Gambaran klinis : Enlargement mulai tumbuh tidak terasa sakit lokasi pada interdental gingiva facial n lingual gingival margin. Enlargement inflammation : menutup sebagian mahkota gigi berkembang sampai menutup oklusal gigi. Uncomplicated inflammation : mulberry shaped, firm, pale pink, no tendency to bleed Biasanya general tapi lebih sering pada anterior maxila dan mandibula Terjadi pada area bergigi bukan pada edentulous Universitas Gadjah Mada 11 Dapat terjadi pada gigi dengan sedikit atau tanpa plak, tapi dengan adanya enlargement terjadi kesulitan kontrol plak sehingga terjadi inflamasi sekunder, dan dengan adanya komplikasi inflamasi tersebut memperparah enlargement tersebut sehingga ukuran dan warna menjadi merah kebiruan. Cyclosporin : Adalah suatu agen imunosupresive untk menghindari terjadinya penolakan (reject) terhadap transplantasi organ. Mekanisme obat ini tidak diketahui, hanya berpengaruh pada respon seluler dan humoral imun respon. Cyclosporin diberikan intravenous atau per oral, dan dosis > 500 mg/br dilaporkan membuat pertumbuhan enlargement gingiva. Secara klinis pengaruh cyclosporin terhadap enlargement gingiva hampir sama dengan phenytoin. Pertumbuhan banyak dimulai dan interdental dibanding fasial atau lingual. Nifedipine Adalah obat calsium channel blocker yang berpengaruh secara langsung pada dilatasi arteni dan arterioles coroner, menambah supply oksigen pada heart muscle, juga menurunkan hipertensi dengan dilatasi pembuluh darah perifer. Dilaporkan tejadi enlargement gingiva pada 20% kasus. Idiophatic ginival fibromatosis Suatu kondisi yang tidak diketahui penyebabnya seperti gingivomatosis, elephantiasis, diffuse fibroma dll. COMBINED ENLARGEMENTS Combined enlargement terjadi jika hiperplasi gingiva terkomplikasi dengan inflamasi sekunder. Kondisi hiperplasi memungkinkan akumulasi plak dan materia alba. Kemudian inflamasi sekunder akan menambah ukuran hiperplasi gingiva sehingga menghasilkan combined gingival enlargement. Penghilangan iritasi lokal akan mereduksi lesi inflamasi, untuk yang non inflamasi hiperplasia dengan koreksi faktor penyebab. ENLARGEMENTS ASSOCIATED WITH SYSTEMIC DISEASE/ CONDITIONS Conditioned enlargement Combined enlargement terjadi jika kondisi sistemik pasien terpacu oleh iritasi lokal. Ada 3 tipe yaitu hormonal (kehamilan, pubertas ), nutrisi (defisiensi vit C) atau alergi, dan non spesifik. Universitas Gadjah Mada 12 Enlargement in pregnancy Enlargement terjadi pada marginal gingiva dan biasanya general. Bisa terjadi single atau multiple tumor like masses. Gingiva berwarna merah, lunak, halus dan mengkilat. Sering terjadi perdarahan spontan atau perdarahan kalau ada trauma. Enlargement gingiva ini tidak akan terjadi tanpa adanya iritasi lokal. Biasa terjadi setelah 3 bulan kehamilan atau sebelumnya. Reduksi enlargement terjadi setelah selesai kehamilan tapi eliminasi sempuma terjadi setelah removal semua bentuk iritasi lokal. Enlargement In puberty Enlargement terjadi selama masa pubertas baik perempuan maupun laki - laki dan terjadi pada area iritasi lokal. Ukuran enlargement tergantung pada faktor lokal. Pada margin inter dental terlihat bulbous. Sering hanya terjadi pada permukaan fasial jarang pada lingual. Setelah melewati masa pubertas, enlargement perlahan berkurang, dan hilang sama sekali bila iritasi lokal dihilangkan. Deficiency Vit C Defisiensi vit c akut tidak menyebabkan inflamasi dengn sendirinya, tetapi menyebabkan hemorhagi, degenerasi kolagen dan edema jaringan ikat gingiva. Hal itu merubah respon gingiva terhadap plak Efek kombinasi defisiensi vit c akut dan inflamasi menghasilkan massa enlargement gingiva. Gambaran Minis : terlihat gingiva merah kebinian, lunak, halus, mengkilat, terjadi perdarahan spontan atau perdarahan kalau ada sedikit trauma. Gingwitis plasma sel Ada hubungan antara gingivitis dan plasma sel gingivostomatitis. Sering terdiri dan enlargement gingiva marginal ringan yang meluas ke attach gingiva. Lesi terlokalisir mirip seperti granuloma plasma sel. Gambaran klinis : gingiva tampak merah. mudah berdarah. Biasanya tidak menyebabkan attachment loss. Nonspesilic conditioned enlargement (granuloma pyogenicum) Granuloma ptogenikum seperti enlargement gingiva yang terjadi karena karena trauma Tidak ada pengaruh faktor sistemik. Universitas Gadjah Mada 13 Gambaran klinis : lesi bervariasi dari discrete spherical sampai, seperti tumor dengan tonjolan-tonjolan sampai datar. Systemic disease causing gingival enlargement Leukimia Biasanya diffuse atau marginal, lokal maupun general. Konsistensi kaku, tapi ada tendensi pecah dan hemorhage. Enlargement leukemia biasa terjadi pada leukimia akut atau sub akut, jarang pada leukimia kronis. Granulomatous disease Wegeners granulomatosis Manifestasi awal penyakit ini pada regio oro fasial dan termasuk ulserasi mukosa oral, enlargement gingiva, gigi malposisi, respon dan luka yang lama sembuh. Gambaran klinis enlargement granuloma papilasy yaitu warna merah ungu, mudah berdarah. Etiologi penyakit ini tidak diketahui, tetapi kondisi ini dianggap faktor imunologi. Neoplastic enlargement Benign tumor : Fibroma Pada jaringan ikat gingiva, atau ligamen periodontal. Pertumbuhan lambat, bentuk sperical tumor, tendensi kaku dan nodular tapi kadang lunak dan vascular. Sering didiagnosa sebagai hiperplasi inflamatory. Papiloma Pheripenal giant sel granuloma Sentral giant sel granuloma Kista gingiva: marginal dan attach gingiva, lokasi caninus dan premolar RB seb lingual. Tidak sakit tapi dapat meluas menimbulkan erosi tulang alveolar. Kista mi tumbuh dan epitel odontogenik. Malignant tumor gingiva Carcinoma (squamous sel carcinoma) Universitas Gadjah Mada 14 Malignant melanoma (jarang) di gingiva anterior RA, berwarna gelap. Sarcoma (fibrosarcoma, lymposarcoma) Kaposi sarcoma biasa dihubungkan dengan pasien AIDS False enlargement Bukan enlargement sebenarnya tapi tampak seperti hasil penambahan ukuran tulang dan jaringan gigi. Underlying osseus lession : enlargement tulang exostosis, pagets disease, fibrous displasia, osteoma dll. Underlying dental tissues: selama tahapan pertumbuhan gigi, sebelah labial gigi tampak membesar development enlargement. INFEKSI GINGIVA AKUT ACUTE NECROTIZING ULCERATIVE GINGIVITIS Suatu penyakit destruksi yg mengenai ggv (infeksi vincent) Klasifikasi : sering terjadi sebagai suatu penyakit akut, lebih jarang pada sub akut, untuk recurent ditandai dengan adanya akut exaserbasi. Karakteristik : sudden onset kadang diikuti dan infeksi traktus respiratonium, juga adanya faktor psikis. Tanda klinis : punched oul, crater like, mengelilingi inter dental papila, margin ggv atau keduanya. Permukaan gingiva crater tertutup pseudo membran keabuan, kadang tanpa tertutup membrane. Margin gingiva terlihat merah, mengkilat dan hemorhage. Lesi berkembang merusak gingiva dan jaringan periodontal. Bisa terjadi pada satu atau sekelompok gigi bahkan seluruh mulut. Jarang terjadi pada area edontulous, kadangkadang terjadi pada palatum lunak. Gejala : lesi sakit dan sensitif pada sentuhan dibiarkan kerusakan jar periodontal yang cepat terbukanya akar gigi Diff diagnosis: Acut herpetic gingivostomatitis, cronic periodontal poket, desquamative gingivitis, streptococal gingivostomatitis, aphtousstomatitis, gonococal gingivo stomatitis diphteric dan lesi shipilis. Acute herpetic gingivo stomatitis Etiologi : virus herpes simplex Universitas Gadjah Mada 15 Sering terjadi pada anak-anak umur 6 th. Tapi kadang pada remaja dan dewasa. Terjadi bias pada laki-laki maupun wanita. Infeksi primer asymptomatis. Sesudah infeksi primer, virus naik ke nervus otonom sensonis dan ke dalam ganglion dan inervasi pada sisi itu sebagai laten HSV (herpes simplex virus). Manifestasi sekunder terjadi karena ada trauma, demam atau stres. Manifestasi sekunder termasuk herpes labialis. Gambaran klinis : tampak seperti diffuse erythematous, mengkilat meliputi gingiva dan batas mukosa oral dengan variasi derajat edema dan perdarahan. Pada tahap awal terlihat adanya discrete. vesikel spencal abu-abu pada gingiva. labial dan mkosa bukal palatum luinak dan pharink. Setelah 24 jam vesikel ruptur dan terbentuk ulser kecil. Perbedaan ANUG Acute Herpetic Gingivostomatitis Etiologi : Interaksi host & bakteri (fusospirochetes) virus spesifik Kondisi nekrotik Punced out margin gingiva, tertutup pseudo membran hilang margin gingiva kasar difuse erythema & vesikel vesikel rupture ulser Jarang pada anak anak Biasa pada anak anak Durasi tidak pasti Durasi 7 10 hari Tidak terlihat imunitas Beberapa kondisi akut menghasilkan derajat imunitas Tidak menular Menular PERKORONITIS Infeksi ggv berhubungan dengan erupsi gg sebag Sering terjadi pada gigi molar 3 bawah Bisa akut, sub akut dan kronis Erupsi sebag ruang antara mahkota gigi dan flap ggv akumulasi food debris pertumbuhan bakteri Gambaran klinis : merah, bengkak, lesi supurasi, rasa sakit teradiasi pd telinga, tenggorokan dan dasar mulut. Universitas Gadjah Mada 16 GINGIVITIS DESQUAMASI & ORAL MUCOUS MEMBRAN DISEASE Gingivitis desquamasi kronis: Warna kemerahan, deskuamasi permukaan epitel gingiva attach. Path permulaan penyebab kondisi ini tidak diketahui, kemungkinan ada imbalans endokrin, karena banyak diderita oleh wanita menopause. Gingivitis deskuamasi bukan penyakit yang sangat spesifik, tapi manifestasi gingiva yang non spesifik, variasi dan sistemik. Gambran klinis: sangat bervariasi ringan, sedang dan berat. Ringan; erytema difus pada marginal, interdental dan attach gingiva, tidak sakit. Sering terjadi pada wanita usia 17 sampai 23 tahun. Sedang; lebih terlihat area merah dan abu-abu meliputi margin dan attach gingiva. Permukaan halus dan mengkilat, konsistensi lunak. Ada sedikit membekas bila ditekan. Berat; permukaan kasan kemerahan, dibatasi dengan gingiva lain dengan warna bini keabuan. Sangat sakit tidak dapat makan dan rasa panas terbakar.