5
GIZI BURUK Definisi Gizi buruk adalah keadaan kurang gizi yang disebabkan karena kekurangan asupan energi dan protein juga mikronutrien dalam jangka waktu lama. Anak disebut gizi buruk apabila berat badan dibanding umur tidak sesuai (selama 3 bulan berturut-turut tidak naik) dan tidak disertai tanda-tanda bahaya. Penyebab Gizi buruk Penyebab terjadinya gizi buruk secara langsung antara lain: 1) Penyapihan yang terlalu dini 2) Kurangnya sumber energi dan protein dalam makanan TBC 3) Anak yang asupan gizinya terganggu karena penyakit bawaan seperti jantung atau metabolisme lainnya. Penyebab tidak langsung: 4) Daya beli keluarga rendah/ ekonomi lemah 5) Lingkungan rumah yang kurang baik 6) Pengetahuan gizi kurang 7) Perilaku kesehatan dan gizi keluarga kurang “Pedoman untuk mengetahui anak kurang gizi adalah dengan melihat berat dan tinggi badan yang kurang dari normal,” ada beberapa faktor yang menjadi penyebab kurang gizi pada anak.

Gizi Buru1

Embed Size (px)

DESCRIPTION

jiu

Citation preview

Page 1: Gizi Buru1

GIZI BURUK

Definisi

Gizi buruk adalah keadaan kurang gizi yang disebabkan karena kekurangan

asupan energi dan protein juga mikronutrien dalam jangka waktu lama. Anak disebut gizi

buruk apabila berat badan dibanding umur tidak sesuai (selama 3 bulan berturut-turut

tidak naik) dan tidak disertai tanda-tanda bahaya.

Penyebab Gizi buruk

Penyebab terjadinya gizi buruk secara langsung antara lain:

1) Penyapihan yang terlalu dini

2) Kurangnya sumber energi dan protein dalam makanan TBC

3) Anak yang asupan gizinya terganggu karena penyakit bawaan seperti

jantung atau metabolisme lainnya.

Penyebab tidak langsung:

4) Daya beli keluarga rendah/ ekonomi lemah

5) Lingkungan rumah yang kurang baik

6) Pengetahuan gizi kurang

7) Perilaku kesehatan dan gizi keluarga kurang

“Pedoman untuk mengetahui anak kurang gizi adalah dengan melihat berat dan tinggi

badan yang kurang dari normal,” ada beberapa faktor yang menjadi penyebab kurang gizi

pada anak.

1. Jarak antara usia kakak dan adik yang terlalu dekat ikut mempengruhi.

2. Anak yang mulai bisa berjalan mudah terkena infeksi atau juga tertular oleh

penyakit-penyakit lain.

3. Lingkungan yang kurang bersih, sehingga anak mudah sakit-sakitan. Karena

sakit-sakitan tersebut, anak menjadi kurang gizi.

4. Kurangnya pengetahuan orang tua terutama ibu mengenai gizi.

5. Selain karena makanan, anak kurang gizi bisa juga karena adanya penyakit

bawaan yang memaksa anak harus dirawat. Misalnya penyakit jantung dan paru-

Page 2: Gizi Buru1

paru bawaan.

Pembagian gizi buruk

Ada tiga tipe gizi buruk, antara lain:

a) Marasmus: Anak sangat kurus, wajah seperti orang tua, cengeng

dan rewel, rambut tipis, jarang, kusam, berubah warna, kulit keriput karena lemak

di bawah kulit berkurang, iga gambang, bokong baggy pant, perut cekung, wajah

bulat sembab.

b) Kwarsiorkor: rewel, apatis, rambut tipis, warna jagung, mudah

dicabut tanpa rasa sakit, kedua punggung kaki bengkak, bercak merah kehitaman, di

tungkai atau bokong.

c) Gabungan dari marasmus dan kwarsiorkor

Marasmus-Kwashiorkor merupakan suatu kondisi dimana terjadi defisiensi kalori

dan protein, ditandai oleh penciutan jaringan yang berat, hilangnya lemak subkutan,

dan biasanya dengan dehidrasi.

Page 3: Gizi Buru1

Dampak Gizi buruk

Dampak gizi buruk pada anak terutama balita

2) Pertumbuhan badan dan perkembangan mental anak sampai dewasa

terhambat.

3) Mudah terkena penyakit ispa, diare, dan yang lebih sering terjadi.

4) Bisa menyebabkan kematian bila tidak dirawat secara intensif.

Pencegahan gizi buruk

Pencegahan Gizi Buruk dapat dilaksanakan dengan baik bila penyebab diketahui.

Usaha-usaha tersebut dapat memerlukan sarana dan prasarana kesehatan yang baik untuk

pelayanan kesehatan dan penyuluhan gizi.

Pengobatan Gizi Buruk

Tujuan pengobatan pada penderita gizi buruk adalah pemberian diet tinggi protein

serta mencegah kekembuhan. Penderita gizi buruk tanpa komplikasi dapat berobat jalan

asal diberi penyuluhan mengenai pemberian makanan yang baik; sedangkan penderita

yang mengalami komplikasi seta dehidrasi, syok, asidosis dan lain-lain perlu mendapat

perawatan di rumah sakit. Penatalaksanaan penderita yang dirawat di RS dibagi dalam

beberapa tahap.

1. Tahap awal yaitu 24-48 jam pertama merupakan masa krisis, yaitu tindakan untuk

menyelamatkan jiwa, antara lain mengkoreksi keadaan dehidrasi atau asidosis

dengan pemberian intravena.

2. Tahap kedua yaitu penyesuaian. Sebagian besar penderita tidak memerluka

koreksi cairan dan elektrolit, sehingga dapat langsung dimulai dengan

penyesuaian pemberian makanan. Waktu yang diperlukan untuk mencapai diet

tinggi kalori tinggi protein ini lebih kurang 7-10 hari.

Kader memantau pertumbuhan dan perkembangan balita gizi burik secara rutin di

posyandu dan pemberian PMT pemulihan. Bila kader menemui kesulitan dalam hal

Page 4: Gizi Buru1

tersebut, kader merujuk ke puskesmas untuk mencari tahu penyebab lain dari gizi buruk.

Bila sudah ditemukan adanya penyebab atau tidak gizi buruk, kader kembali memberikan

penyuluhan mengenai pemberian pola makan serta hidup bersih dalam rumah dan

lingkungannya. Kader juga harus mampu menjelaskan bagaimana cara pengolahan

makanan yang sehat dan bergizi dengan biaya yang terjangkau serta variasi dalam

pengolahan makanan.