Upload
dini-kohandi
View
240
Download
2
Embed Size (px)
Citation preview
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dewasa ini ilmu kebidanan sangat berkembang pesat, seiring dengan itu kualitas
pelayanan kepada ibu hamil, persalinan dan nifas juga sangat membanggakan. Kehidupan
janin didalam rahim pun menjadi kajian yang berkembang pesat dimana janin sudah
dijadikan sebagai pasien/ klien tersendiri yang sangat menentukan apakah janin tetap
dipertahankan dalam kehidupan dalam rahim ataukah harus hidup diluar rahim yang
berarti harus dilahirkan. Apabila janin diputuskan harus dilahirkan maka kita akan
dihadapkan pada masalah induksi persalinan dimana saat ini pemakaian oksitosin sebagai
induksi persalinan sangat banyak digunakan.
Perdarahan pasca persalinan masih menjadi momok sebagai salah satu penyebab
kematian ibu terutama dinegara berkembang seperti negara kita Indonesia. Berbagai
kebijakan telah dicanangkan antara lain Gerakan Sayang Ibu maupun Making Pregnancy
Saver yang salah satu pesan kuncinya adalah penanganan masalah kegawat daruratan
kebidanan dimana salah satu focus gerakannya adalah pencegahan dan penanganan
perdarahan pasca persalianan. Untuk pencegahan perdarahan pasca persalinan saat ini
setiap petugas kesehatan dituntut harus melaksanankan asuhan persalinan normal dengan
salah satu terobosan adalah penatalaksanaan aktif kala tiga dimana penggunaan oksitosin
secara tepat guna harus diterapkan.
Baik dalam hal induksi persalinan, maupun masalah pencegahan dan penanganan
perdaran pasca persalinan sangat berkaitan dengan penggunaan oksitosin. Setiap petugas
kesehatan yang menangani masalah ini dituntut mempunyai pengetahuan memadai
tentang oksitosin, baik tentang cara kerjanya, cara pemberianya maupun tentang efek
yang tidak diinginkan.
Banyak yang tidak mengetahui bahwa kurma sebagai buah-buahan yang sangat
mudah di dapat dan biasa di makan pada saat bulan Ramadhan ini merupakan buah
mengandung hormone oksitosis.
1
Pesatnya pengetahuan dan penelitian membuktikan bahwa tak hanya kaya
kandungan zat gizi, mineral dan vitamin, ternyata kurma mengandung hormone oksitosin.
Dengan ditemukannya penelitian tersebut diharapkan dapat membantu mempermudah
ibu-ibu yang sedang mengandung dalam proses persalinannya.
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang telah dijelaskan diatas, maka penulis mengambil rumusan
masalah sebagai berikut :
a. Apa saja manfaat hormone oksitosin?
b. Bagaimana efek samping hormone oksitosin terhadap kehamilan dengan
mengkonsumi kurma?
1.3 Tujuan
a. Menjelaskan manfaat hormone oksitosin
b. Menjelaskan efek samping hormone oksitosin terhadap kehamilan dengan
mengkonsumi kurma
2
BAB II
KAJIAN TEORI
2.1 Kurma
Kurma (Phoenix dactylifera L.) Merupakan satu dari tanaman buah tertua yang
ditanam di daerah arid (kering) di Semenanjung Arab, Afrika Utara, dan Timur Tengah.
Daerah asal kurma yang paling mungkin adalah di atau dekat Irak, tetapi penyebarannya
ke banyak negara sudah sejak zaman dahulu. Kurma adalah bahan pangan utama dan
sumber penghasilan bagi penduduk lokal di Timur Tengah dan Afrika Utara, dan
berperan besar dalam bidang ekonomi, kemasyarakatan,dan lingkungan.
Sepuluh Negara teratas penghasil kurma adalah Mesir, Saudi Arabia, Iran, United
Arab Emirates (UAE), Pakistan, Algeria, Sudan, Oman, Libya, Arab Jamahiriya, dan
Tunisia. Sedangkan lima Negara teratas pengekspor kurma adalah Iran, Pakistan, UAE,
Saudi Arabia, dan Tunisia.
Kurma termasuk ke dalam keluarga tanaman Palmaceae (Barrow, 1998). Nama
biologi kurma berasal dari buahnya: phoenix (bhs Yunani) yang artinya buah merah atau
ungu dan “dactylifera” yang artinya “seperti jari” karena gerombol buahnya seperti jari
manusia. Pohon kurma merupakan tanaman berumah dua sehingga pohon betina terpisah
dengan pohon jantan.
Secara alami penyerbukan kurma oleh angin tetapi penyerbukan oleh serangga juga
dimungkinkan. Sumber serbuk sari (polen) yang berbeda, akan mempengaruhi ukuran,
bentuk biji dan jaringan di sisi luar embrio serta endosperm buah.
Terdapat tiga metode perbanyakan tanaman kurma; yang paling umum adalah cara
vegetatif yaitu percabangan (offshoot) yang secara genetik akan sama dengan pohon
induk. Cabang berkembang dari tunas samping pada batang dekat permukaan tanah
semasa tahap juvenile pohon kurma. Cabang, setelah 3-5 tahun menempel pada pohon
3
induk akan berakar dan dapat ditanam terpisah dari induk. Pada saat itu cabang tersebut
akan mulai membentuk bunga dan berbuah.
Perbanyakan kedua adalah menghasilkan anakan hasil persilangan secara seksual.
Anakan ini tidak identik dengan pohon induk dan tidak seragam secara genetic, sangat
bervariasi dalam hal produksi dan kualitas buah. Sebanyak 50% tanaman merupakan
tanaman jantan, dan ini baru diketahui 4-5 tahun kemudian, setelah tanaman mulai
berbunga.
Metode perbanyakan kurma yang ketiga adalah melalui kultur jaringan, yaitu dari
ujung tunas baik melalui embryogenesis atau organogenesis pertama kali dikembangkan
tahun 1970 hingga 1980 an. Organogenesis dapat dicapai menggunakan tunas samping
dan meristem apikal, sedangkan embryogenesis melalui kalus yang terbentuk dari tunas,
daun muda, batang dan rachilla. Membutuhkan waktu 6 tahun untuk mencapai produksi
melalui proses kultur jaringan.
Saat ini UAE memiliki fasilitas kultur jaringan tanaman kurma terbesar, lebih dari
100.000 tanaman kultur diproduksi setiap tahunnya karena produksi offshoot tidak dapat
memenuhi kebutuhan untuk pengadaan penanaman pohon-pohon baru.
Kurma mampu tumbuh pada iklim yang sangat panas dan kering,dan relative
toleran terhadap tanah basa dan bergaram. Kurma memerlukan cuaca musim panas yang
panjang dengan sedikit sekali hujan dan kelembapan yang sangat rendah sejak masa
penyerbukan hingga pemanenan, tetapi memiliki air tanah yang cukup. Ada
yang menggambarkan kurma sebagai pohon yang kakinya berada dalam air tetapi
kepalanya berada dalam kobaran api. Kondisi seperti ditemukan di oase dan wadi di
pusat asal kurma di Timur Tengah.
Kurma dapat tumbuh pada suhu rata-rata 12.7 – 27.5°C, dapat bertahan hingga
50°C maupun pada suhu membeku hingga serendah-rendahnya -5°C. Suhu ideal untuk
pertumbuhan semasa penyerbukan hingga pematangan buah berkisar dari 21-27°C.
Kurma berbunga jika suhu meningkat hingga lebih dari 18°C dan membentuk buah
jika lebih dari 25°C.
4
Laju pertumbuhan dan perkembangan buah kurma mengikuti pola kurva sigmoid.
Pematangan buah melewati 4 tahap berbeda yaitu Kimri (hijau belum matang), Khalal
(matang warna merah), Ruthab (lunak berwarna coklat), dan Tamar (keras seperti
kismis). Mulai tahap Kimri ukuran buah dan berat meningkat cepat, selanjutnya
mengalami perubahan warna mulai hijau, merah coklat. Pada tahap Tamar buah
kehilangan kandungan air, dan perbandingan gula: air cukup tinggi sehingga tak terjadi
fermentasi, sama seperti anggur kering (kismis). Kadar gula pada tahap Kimri yang
hanya 20% saat matang mencapai 88% dari berat kering buah. Ukuran dan bentuk buah
kurma bervariasi bergantung kultivar, cara pembudidayaan maupun lingkungan. Pohon
kurma rata-rata menghasilkan 40 kg buah per tahun, bahkan dapat mencapai 100 kg
dengan pemeliharaan yang sangat baik. Pohon betina mulai menghasilkan buah setelah
berumur 4-6 tahun, dan menghasilkan produksi maksimum setelah berumur 15-20 tahun.
Rata-rata umur ekonomis kebun kurma 40-50 tahun, tetapi masih produktif hingga 150
tahun.
Tahap pembentukan buah
Pohon kurma memiliki banyak kegunaan bagi manusia. Hasil utamanya adalah
buah, yang dapat dimakan segar, kering, atau setelah diproses menjadi berbagai olahan.
Di Afrika Utara dan Timur Tengah, beberapa kurma dipanen dan dikonsumsi pada tahap
Khalal saat buah masih mengandung kadar tannin tinggi. Tetapi umumnya buah kurma
5
dipanen pada tahap matang sempurna yang disebut Rutab dan Tamar dengan kandungan
gula tinggi dan kelembapan dan tannin rendah. Kultivar kurma diklasifikasikan menjadi
“lunak”, “semi kering”, atau “kering’ bergantung pada waktu pemanenan yang
berhubungan dengan kandungan air.
Kurma dapat dibuat menjadi pudding, roti, cake, biscuit, permen, es krim, dan
campuran serealia. Buah kurma segar juga dapat dibuat menjadi jus, cuka, wine, bir,
gula, sirup, madu, acar, pasta, dan perasa makanan.
Buah kurma merupakan bahan pangan dengan kandungan energi yang tinggi, yaitu
72-88% kandungan gula. Pada tahap Khalal hampir seluruh (80%-85%) gula merupakan
sukrosa dan mendekati matang sukrosa mengalami hidrolisis menjadi glukosa dan
fruktosa. Kurma mengandung zat besi, kalium, kalsium, klorin, magnesium, belerang,
sedikit fosfor, 16 asam amino, vitamin A, B1, dan B2.
Karena sejarah panjang budidaya dan penggunaannya, maka hampir seluruh bagian
pohon kurma berguna bagi manusia. Batang pohon dimanfaatkan sebagai kayu atau
bahan bakar. Serabut batang dan daun dapat dibuat menjadi tas, keranjang, pelana unta,
kabel, tambang, peti kayu, kipas, penutup makanan, furniture, kasur, kertas. Daun kering
dapat dibuat menjadi atap, penyekat dinding. Tunas pucuk (palm heart) dapat dimakan
sebagai salad atau sayur yang dimasak terlebih dahulu. Biji kurma dapat dimanfaatkan
sebagai pakan ternak, atau dirangkai menjadi pernak pernik hiasan. Minyak dari biji
kurma dapat dibuat menjadi sabun. Buah kurma juga memiliki kegunaan sebagai obat,
yakni sebagai astringent untuk mengatasi masalah usus, perut, obat batuk, pereda
6
demam, edema. Di India getah atau eksudat dari kurma digunakan untuk mengobati diare
dan akar untu mengobati sakit gigi.
2.2 Karbohidrat
Karbohidrat ('hidrat dari karbon', hidrat arang) atau sakarida (dari bahasa
Yunani σάκχαρον, sákcharon, berarti "gula") adalah segolongan besar senyawa
organik yang paling melimpah di bumi. Karbohidrat sendiri terdiri atas karbon, hidrogen,
dan oksigen. Karbohidrat memiliki berbagai fungsi dalam tubuh makhluk hidup, terutama
sebagai bahan bakar (misalnya glukosa), cadangan makanan (misalnya pati pada
tumbuhan dan glikogen pada hewan), dan materi pembangun (misalnya selulosa pada
tumbuhan, kitin pada hewan dan jamur). Pada proses fotosintesis, tetumbuhan
hijau mengubah karbon dioksida menjadi karbohidrat.
Klasifikasi Karbohidrat.
Karbohidrat yang penting dalam ilmu gizi dibagi dalam 2 golongan, yaitu
karbohidrat sederhana dan karbohidrat kompleks. Sesungguhnya semua jenis
karbohidrat terdiri atas karbohidrat sederhana atau gula sederhana; karbohidrat
kompleks mempunyai lebih dari 2 unit gula sederhana di dalam 1 molekul.
Karbohidrat sederhana.
Karbohidrat sederhana terdiri atas :
1. Monosakarida yang terdiri atas jumlah ataom C yang sama dengan molekul air, yaitu
(C6(H2O)6) dan (C5(H2O)5).
2. Disakarida yang terdiri atas ikatan 2 monosakarida dimana untuk tiap 12 atom C ada 11
molekul air (C12 (H2 O)11). Gula alkohol merupakan bentuk alkohol dari monosakarida.
3. Oligosakarida adalah gula rantai pendek yang dibentuk oleh galaktosa, glukosa, dan
fruktosa
1. Monosakarida.
Sebagian besar monosakarida dikenal sebagai heksosa, karena terdiri atas 6-rantai
atau cincin karbon.. Ada tiga jenis heksosa yang penting dalam ilmu gizi, yaitu glukosa,
fruktosa, dan galaktosa. Ketiga macam monosakarida ini mengandung jenis dan jumlah
atom yang sama, yaitu 6 atom karbon, 12 atom hidrogen, dan 6 atom oksigen.
7
Glukosa, dinamakan juga dekstrosa atau gula anggur, terdapat luas di alam dalam
jumlah sedikit, yaitu di dalam sayur, buah, sirup jagung, sari pohon, dan bersamaan dengan
fruktosa dalam madu. Glukosa merupakan hasil akhir pencernaan pati, sukrosa, maltosa,
dan laktosa pada hewan dan manusia. Glukosa dapat dimanfaatkan untuk diet tinggi energi.
Tingkat kemanisan glukosa hanya separuh dari sukrosa, sehingga dapat digunakan lebih
banyak untuk tingkat kemanisan yang sama.
Fruktosa, dinamakan juga levulosa atau gula buah, adalah gula paling manis. Fruktosa
mempunyai rumus kimia ang sama dengan glukosa, CHO, namun strukturnya berbeda.
Susunan atom dalam fruktosa merangsang jonjot kecapan pada lidah sehingga menimbulkan
rasa manis. Gula ini terutama terdapat dalam madu bersama glukosa, dalam buah, nektar
bunga, dan juga didalam sayur. Sepertiga dari gula madu madu terdiri atas fruktosa.
Fruktosa dapat diolah dari pati dan digunakan secara komersial sebagai pemanis. Minuman
ringanbanyak menggunakan sirup jagung-tinggi-fruktosa sebagai bahan pemanis. Di dalam
tubuh, fruktosa meupakan hasil pencernaan sakarosa.
Galaktosa, tidak terdapat bebas di alam seperti halnya glukosa dan fruktosa, akan
tetapi terdapat dalam tubuh sebagai hasil pencernaan laktosa.
Manosa, jarang terdapat di dalam makanan. Di gurun pasir, seperti di i\Israel terdapat di
dalam manna yang mereka olah untuk membuat roti.
Pentosa merupakan bagian sel-sel semua bahan makanan alami. Jumlahnya sangat
kecil, sehingga tidak penting sebagai sumber energi. Ribosa dan deoksiribosa merupakan
bagian asam nukleat dalam inti sel. Karena dapat disintesis oleh semua hewan, ribosa dan
deoksiribosa tidak merupakan zat gizi esensial.
2. Disakarida.
Ada empat jenis disakarida, yaitu sukrosa atau sakarosa, maltosa, laktosa, dan
trehalosa. Disakarida dapat dipecah kembali menjadi dua molekul monosakarida melalui
reaksi hidrolisis. Glukosa terdapat pada ke empat jenis disakarida; monosakarida lainnya
adalah fruktosa dan galaktosa .
Sukrosa atau sakarosa dinamakan juga gula tebu atau gula bit. Secara komersial gula
pasir yang 99% terdiri atas sukrosa dibuat dari kedua macam bahan makanan tersebut
melalui proses penyulingan dan kristalisasi. Gula merah yang banyak digunakan di
indonesia dibuat dari tebu, kelapa atau enau melalui proses penyulingan tidak sempurna.
8
Sukrosa juga terdapat di dalam buah, sayuran, dan madu. Bila dicernakan atau dihidrolisis,
sukrosa pecah menjadi satu unit glukosa dan satu unit fruktosa. Pada pembuatan sirup
sebagian sukrosa (gula pasir) akan terurai menjadi glukosa dan fruktosa, yang disebut gula
invert. Gula invert secara alami terdapat di dalam madu dan rasanya lebih manis daripada
sukrosa.
Maltosa (gula malt) tidak terdapat bebas di alam. Maltosa terbentuk pada setiap
pemecahan pati, seperti yang terjadi pada tumbuh-tumbuhan bila benih atau bijian
berkecambah dan di dalam usus manusia pada pencernaan pati. Dalam proses berkecambah
pati yang terdapat dalam padi-padian pecah menjadi maltosa, untuk kemudian diuraikan
menjadi unit-unit glukosa tunggal sebagai makanan bagi benih ang sedang tumbuh.
Produksi bir terjadi bila maltosa difermentasi menjadi alkohol. Bila dicernakan atau
dihidrolisis, maltosa pecah menjadi dua unit glukosa.
Laktosa (gula susu) hanya terdapat dalam susu dan terdiri atas satu unit glukosa dan
satu unit galaktosa. Laktosa yang tidak dicerna tidak dapat diserap dan tetap tinggal dalam
saluran pencernaan. Hal ini mempengaruhi jenis mikroorganisme yang tumbuh, yang
menybabkan gejala kembung, kejang perut, dan diare. Ketidaktahanan terhadap laktosa
lebih banyak terjadi pada orang tua. Laktosa adalah gula yang rasanya paling tidak manis
(seperenam manis glukosa) dan lebih sukar larut daripada disakarida lain.
Karbohidrat kompleks
Karbohidrat kompleks terdiri atas :
1. Polisakarida
Karbohidrat kompleks ini dapat mengandung sampai tiga ribu unit gula sederhana yang
tersusun dalam bentuk rantai panjang lurus atau bercabang. Jenis polisakarida yang
penting dalam ilmu gizi adalah pati, dekstrin, glikogen, dan polisakarida nonpati.
Pati merupakan simpanan karbohidrat dalam tumbuh-tumbuhan dan merupakan
karbohidrat utama yang dimakan manusia di seluruh dunia. Pati terutama terdapat dalam
padi-padian, biji-bijian, dan umbi-umbian.
Dekstrin merupakan produk antara pada perencanaan pati atau dibentuk
melalui hidrolisis parsial pati. Dekstrin merupakan sumber utama karbohidrat dalam
makanan lewat pipa (tube feeding). Cairan glukosa dalam hal ini merupakan campuran
dekstrin, maltosa, glukosa, dan air. Karena molekulnya lebih besar dari sukrosa dan
9
glukosa, dekstrin mempunyai pengaruh osmolar lebih kecil sehingga tidak mudah
menimbulkan diare.
Glikogen dinamakan juga pati hewan karena merupakan bentuk simpanan
karbohidrat di dalam tubuh manusia dan hewan, yang terutama terdapat di dalam hati
dan otot. Dua pertiga bagian dari glikogen disimpan dalam otot dan selebihnya dalam
hati. Glikogen dalam otot hanya dapat digunakan untuk keperluan energi di dalam otot
tersebut, sedangkan glikogen dalam hati dapat digunakan sebagai sumber energi untuk
keperluan semua sel tubuh. Kelebihan glukosa melampaui kemampuan menyimpannya
dalam bentuk glikogen akan diubah menjadi lemak dan disimpan dalam jaringan lemak.
2.3 Vitamin
Vitamin adalah suatu zat senyawa kompleks yang sangat dibutuhkan oleh tubuh kita
yang berfungsi untuk mambantu pengaturan atau proses kegiatan tubuh. Tanpa vitamin
manusia, hewan dan makhluk hidup lainnya tidak akan dapat melakukan aktifitas hidup
dan kekurangan vitamin dapat menyebabkan memperbesar peluang terkena penyakit pada
tubuh kita.
Vitamin berdasarkan kelarutannya di dalam air :
Vitamin yang larut di dalam air : Vitamin B dan Vitamin C
Vitamin yang tidak larut di dalam air : Vitamin A, D, E, dan K atau disingkat Vitamin
ADEK.
1.Vitamin A
Sumber vitamin A : susu, ikan, sayuran berwarna hijau dan kuning, hati, buah-
buahan warna merah dan kuning (cabe merah, wortel, pisang, pepaya, dan lain-lain)
Penyakit yang ditimbulkan akibat kekurangan vitamin A : rabun senja, katarak,
infeksi saluran pernapasan, menurunnya daya tahan tubuh, kulit yang tidak sehat,
dan lain-lain.
2. Vitamin B1
Sumber yang mengandung vitamin B1 : gandum, daging, susu, kacang hijau, ragi,
beras, telur, dan sebagainya.
Penyakit yang ditimbulkan akibat kekurangan vitamin B1: kulit kering/kusik/busik,
kulit bersisik, daya tahan tubuh berkurang.
3. Vitamin B2
10
Sumber yang mengandung vitamin B2 : sayur-sayuran segar, kacang kedelai, kuning
telur, susu, dan banyak lagi lainnya.
Penyakit yang ditimbulkan akibat kekurangan vitamin B2 : turunnya daya tahan
tubuh, kilit kering bersisik, mulut kering, bibir pecah-pecah, sariawan, dan
sebagainya.
4. Vitamin B3
Sumber yang mengandung vitamin B3 : buah-buahan, gandum, ragi, hati, ikan,
ginjal, kentang manis, daging unggas dan sebagainya.
Penyakit yang ditimbulkan akibat kekurangan vitamin B3 : terganggunya sistem
pencernaan, otot mudah keram dan kejang, insomnia, bedan lemas, mudah
muntah dan mual-mual, dan lain-lain
5. Vitamin B5
Sumber yang mengandung vitamin B5 : daging, susu, sayur mayur hijau, ginjal,
hati, kacang ijo, dan banyak lagi yang lain.
Penyakit yang ditimbulkan akibat kekurangan vitamin B5 : otot mudah menjadi
kram, sulit tidur, kulit pecah-pecah dan bersisik, dan lain-lain
6. Vitamin B6
Sumber yang mengandung vitamin B6 : kacang-kacangan, jagung, beras, hati,
ikan, beras tumbuk, ragi, daging, dan lain-lain.
Penyakit yang ditimbulkan akibat kekurangan vitamin B6 : kulit pecah-pecah,
keram pada otot, insomnia atau sulit tidur, dan banyak lagi lainnya.
7. Vitamin B12
Sumber yang mengandung vitamin B12 : telur, hati, daging, dan lainnya
Penyakit yang ditimbulkan akibat kekurangan vitamin B12 :
kurang darah atau anemia, gampang capek/lelah/lesu/lemes/lemas, penyakit pada
kulit, dan sebagainya
8. Vitamin C
Sumber yang mengandung vitamin C : jambu klutuk atau jambu batu, jeruk,
tomat, nanas, sayur segar, dan lain sebagainya.
Penyakit yang ditimbulkan akibat kekurangan vitamin C : mudah infeksi pada
luka, gusi berdarah, rasa nyeri pada persendian, dan lain-lain.
9. Vitamin D
11
Sumber yang mengandung vitamin D : minyak ikan, susu, telur, keju, dan lain-
lain.
Penyakit yang ditimbulkan akibat kekurangan vitamin D : gigi akan lebih mudah
rusak, otok bisa mengalami kejang-kejang, pertumbuhan tulang tidak normal
yang biasanya betis kaki akan membentuk huruf O atau X.
10. Vitamin E
Sumber yang mengandung vitamin E : ikan, ayam, kuning telur, kecambah, ragi,
minyak tumbuh-tumbuhan, havermut, dsb.
Penyakit yang ditimbulkan akibat kekurangan vitamin E : bisa mandul baik pria
maupun wanita, gangguan syaraf dan otot, dll.
11. Vitamin K
Sumber yang mengandung vitamin K : susu, kuning telur, sayuran segar, dkk
Penyakit yang ditimbulkan akibat kekurangan vitamin K : darah sulit membeku
bila terluka/berdarah/luka/pendarahan, pendarahan di dalam tubuh, dan
sebagainya
2.4 Mineral
Seperti halnya vitamin, mineral adalah nutrisi penting untuk pemeliharaan kesehatan
dan pencegahan penyakit. Mineral dan vitamin bertindak secara interaksi. Anda perlu
vitamin agar mineral dapat bekerja dan sebaliknya. Tanpa beberapa mineral / vitamin,
beberapa vitamin / mineral tidak berfungsi dengan baik. Perbedaan terbesar antara
vitamin dan mineral adalah bahwa mineral merupakan senyawa anorganik, sedangkan
vitamin organik.
Mineral dapat diklasifikasikan menurut jumlah yang dibutuhkan tubuh Anda. Mineral
utama (mayor) adalah mineral yang kita perlukan lebih dari 100 mg sehari,
sedangkan mineral minor (trace elements) adalah yang kita perlukan kurang dari 100 mg
sehari. Kalsium, tembaga, fosfor, kalium, natrium dan klorida adalah contoh mineral
utama, sedangkan kromium, magnesium, yodium, besi, flor, mangan, selenium dan zinc
adalah contoh mineral minor. Pembedaan jenis mineral tersebut semata-mata
hanyaberdasarkan jumlah yang diperlukan, bukan kepentingan. Mineral minor tak kalah
penting dibandingkan mineral utama. Kekurangan mineral minor akan menyebabkan
12
masalah kesehatan yang juga serius. Berikut adalah jenis-jenis mineral terpenting bagi
tubuh kita:
1. Kalsium
Kalsium adalah mineral terbesar yang dibutuhkan tubuh Anda. Sekitar 2-3 persen
dari berat badan Anda adalah kalsium, di mana 98% tersimpan di dalam tulang dan
gigi dan 1% di darah Anda. Selain untuk pemeliharaan tulang dan gigi, kalsium juga
membantu kontraksi dan relaksasi otot, pembekuan darah, fungsi hormon, sekresi
enzim, penyerapan vitamin B12 dan pencegahan batu ginjal dan penyakit jantung.
Sumber: susu dan produk susu (keju, yoghurt, dll), telur, ikan, kacang-kacangan, dan
sayuran hijau gelap.
2. Magnesium
Magnesium membantu mengatur kadar kalium dan natrium dalam tubuh, yang
terlibat dalam pengendalian tekanan darah. Magnesium berperan penting dalam
pemeliharaan jaringan gigi, tulang dan otot, mengatur suhu tubuh, produksi dan
transportasi energi, metabolisme lemak, protein dan karbohidrat, kontraksi dan relaksasi
otot. Sebagian besar magnesium disimpan dalam tulang dan gigi, sebagian lain di dalam
darah dan otot. Jika Anda tidak memiliki cukup magnesium dalam darah, tubuh Anda
akan mengambilnya dari tulang Anda, yang pada gilirannya juga dapat menyebabkan
tulang keropos. Sumber: susu, sayur-sayuran berdaun hijau, alpukat, pisang, coklat,
produk kedelai seperti tempe atau tahu, biji-bijian dan kacang-kacangan.
3. Besi
Disimpan dalam hemoglobin (sel darah merah), zat besi membawa oksigen ke sel-
sel tubuh dan membawa karbon dioksida keluar tubuh, mendukung fungsi otot, enzim,
protein dan metabolisme energi. Kekurangan zat besi menyebabkan anemia, kelelahan,
kelemahan, sakit kepala dan apatis.
Ada dua jenis zat besi dalam makanan: besi heme mudah diserap tubuh dan
ditemukan dalam daging, unggas dan ikan. Besi non-heme lebih sulit diserap tubuh dan
terdapat dalam tumbuh-tumbuhan seperti kacang-kacangan, brokoli, bayam dan
13
kangkung. Tubuh Anda dapat menyerap 20-40 persen besi dari sumber hewani dan 5-20
persen besi dari sumber nabati. Anda perlu makan lebih banyak sayuran untuk
mendapatkan zat besi yang Anda butuhkan. Untuk meningkatkan penyerapan zat besi,
Anda perlu bantuan vitamin C.
4. Zinc (seng)
Zinc terdapat di semua sel tubuh Anda, terutama di kulit, kuku, rambut dan mata.
Jika Anda pria, Anda juga menyimpan zinc di prostat Anda. Zinc berperan penting dalam
sintesis DNA dan RNA, produksi protein, insulin dan sperma, membantu dalam
metabolisme karbohidrat, lemak, protein dan alkohol, berperan dalam mengeluarkan
karbon dioksida, mempercepat penyembuhan, pertumbuhan, perawatan jaringan tubuh,
dan mendukung indera seperti penciuman dan perasa. Kekurangan zinc menyebabkan
gangguan pertumbuhan, kehilangan nafsu makan, penyembuhan lambat, rambut rontok,
libido seks rendah, kehilangan rasa dan bau dan kesulitan beradaptasi dengan cahaya
malam. Sumber: air, makanan berprotein tinggi seperti daging sapi, kambing, dan
unggas, kerang, kepiting, lobster, kacang-kacangan dan biji-bijian.
5. Selenium
Kita membutuhkan selenium dalam jumlah kecil tetapi teratur untuk kesehatan liver
(hati). Selenium banyak ditemukan dalam tanah, sehingga jumlah yang ditemukan dalam
sayuran dan buah tergantung pada tempat penanaman dan metode pertanian yang
digunakan. Tanaman yang dibudidayakan pada tanah yang terlalu sering diolah akan
memiliki selenium yang rendah.
Sumber: daging, ikan dan kacang-kacangan, susu dan produk susu, telur, susu ayam,
bawang putih, bawang merah dan sayuran hijau.
6. Kalium, Natrium dan Klorida.
Kalium (sering disebut juga potasium), natrium dan klorida adalah mineral yang larut
dalam darah dan cairan tubuh lainnya. Mereka terpecah menjadi ion-ion. Ketiga mineral
tersebut membuat cairan dalam tubuh Anda tetap konstan dan tidak berfluktuasi. Mereka
juga berperan penting dalam transportasi glukosa ke dalam sel dan pembuangan limbah,
14
tekanan darah, transmisi impuls saraf, irama jantung dan fungsi otot. Kekurangan
mineral-mineral ini menyebabkan mengantuk, kecemasan, mual, kelemahan, dan detak
jantung tidak teratur.
Sumber: hampir semua makanan kecuali minyak, lemak dan gula, tetapi dapat
rusak/hilang jika makanan dimasak.
7. Mineral lainnya
Selain mineral-mineral di atas, mineral lain yang dibutuhkan tubuh Anda adalah
boron, kromium, tembaga, flor, yodium, mangan, molibdenum, nikel, silikon, timbal, dan
vanadium. Selain itu, Anda juga membutuhkan dosis yang sangat kecil dari lithium dan
aluminium. Tidak ada yang tahu mengapa Anda membutuhkan mineral-mineral tersebut
dan berapa jumlah yang Anda butuhkan. Hal itu tidak begitu penting karena hampir tidak
ada orang yang mengalami kekurangan nutrisi tersebut.
2.5 Kandungan Buah kurma.
Kandungan Gizi Kurma per 100 g, Energi 1.180 kj (280 kcal), Karbohidrat 75 g,
Gula 63 g, Diet serat 8 0,4 g, Protein 2,5 g, Air 21 g, Vitamin C 0,4 mg (1%), Mangan
0,262 mg. (Sumber: USDA Nutrient database)
Kandungan karbohidratnya berkisar sekitar 60% pada ruthab (kurma basah) – dan
70% pada tamr (kurma kering), 20% protein,3% lemak dan sisanya merupakan zat garam
mineral dan besi. Kebanyakan varietas kurma mengandung gula glukosa (jenis gula
dalam darah) dan fruktosa (jenis gula yang terdapat dalam sebagian besar buah-buahan).
Dalam setiap 100 gr kurma kering terkandung vitamin A 90 IU, tiamin 93 mg,
riboflavin 114 mg, niasin 2 mg dan kalium 667 mg. Zat-zat gizi itu berfungsi membantu
melepaskan energy, menjaga kulit dan syaraf agar tetap sehat serta penting untuk fungsi
jantung.
Tabel selengkapnya nilai Kandungan Gizi buah kurma kering (dalam 100 gr) dari
makalah fruits of warm climates oleh Morton J, hal 5-11, 1987 di www.hort.purdue.edu :
15
Tabel 1. Nilai Kandungan Gizi buah kurma kering
Kandungan Gizi Kurma
Ukuran 100 gr (100 g)
Jumlah per Porsi
Kalori 279 Dari Lemak 4.50
% Nilai harian*
Total Lemak 0.50 g 0.8 %
Lemak Jenuh 0.200 g 1.0 %
Kolesterol 0 mg 0.0 %
Sodium 11 mg 0.5 %
Total Karbohidrat 73.60 g 24.5 %
Diet Serat 3.7 g 14.8 %
Protein 3.00 g 6.0 %
Vitamin C 5.0 %
Vitamin B1 Thiamin 10.0 %
Vitamin B2 Riboflavin 4.7 %
Vitamin B3 Niasin 3.5 %
Vitamin B5 Asam Pantotenat
acid
0.5 %
Vitamin B6 11.5 %
Kalsium 4.6 %
Besi 11.1 %
Kalium 19.9 %
16
Fosfor 9.0 %
Magnesium 7.8 %
Seng 2.0 %
Tembaga 14.5 %
Mangan 14.5 %
C Sistein 9.5 %
Tabel 2. Nilai Kandungan Gizi buah kurma kering F Fenilalanin 7.2 %
I Isoleusin 1.6 %
K Lisin 3.2 %
L Leusin 2.3 %
M Metionin 19.0 %
T Treonin 7.8 %
Tirosin 6.2 %
V Valin 4.5 %
W Triptofan 5.0 %
* Nilai Persen harian berdasarkan diet 2.000 kalori.
Nilai harian Anda mungkin lebih tinggi atau lebih
rendah tergantung pada kebutuhan kalori Anda.
Jumlah total lemak Kurang dari 65g
Lemak jenuh Kurang dari 20g
Kolesterol Kurang dari 300mg
Sodium Kurang dari
2,400mg
Jumlah Karbohidrat 300g
Diet Serat 25g
Sumber : http://manycalories.com/id
17
Tari table diatas dapat dilihat bahkan jumlah kandungan karbohidrat Dan glukosa
dalam 100 gram kurma sangat besar. Dengan kandung seperti itu, kurma mampu
memberi tambahan tenaga tanpa rasa letih ataupun mengantuk. Sebagaimana penelitian
yang dilakukan Badan Kesahatan Dunia (WHO), zat gula yang ada didalam kurma itu
berbeda dengan gula pada buah-buahan lain seperti gula tebu atau gula pasir yang biasa
mengandung sukrosa dimana zat itu langsung diserap kedalam tubuh. Hal ini membuat
gula itu harus dipecahkan terlebih dahulu oleh enzim sebelum berubah menjadi glukosa.
Sebaliknya, kurma tidak menbutuhkan proses demikian.
Selain buah, ternyata biji kurma juga memiliki potensi yang baik untuk panganan
yang sehat. Di negara timur tengah sudah banyak yang meneliti kandungan dari biji
kurma. Menurut Hamada et al. (2002), biji kurma potensial digunakan sebagai bahan
pangan bagi manusia. Hal tersebut dapat terlihat dari komposisi yang terkandung pada
biji kurma. Biji kurma mengandung 71,9 - 73,4 % karbohidrat, 5 - 6,3 % protein, dan 9,9
- 13,5 % lemak. Komposisi kimia lebih lengkapnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 3. Kandungan biji kurma
Menurut Ali-Mohamed dan Khamis (2004), biji kurma mengandung banyak
mineral, seperti natrium (Na), kalium (K), magnesium (Mg), kalsium (Ca), ferum atau
besi (Fe), mangan (Mn), zinc (Zn), cuprum (Cu), nickel (Ni), cobalt (Co), dan cadmium
(Cd). Ion mineral yang paling banyak terkandung pada biji kurma sama dengan yang
terkandung pada buah kurma, yaitu kalium (K), magnesium (Mg), dan natrium (Na).
Kandungan mineral biji kurma dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
18
Tabel 4. Kandungan mineral pada biji kurma
Biji kurma juga banyak mengandung serat pangan (dietary fiber) dan antioksidan.
Antioksidan merupakan sebutan untuk zat yang berfungsi melindungi tubuh dari
serangan radikal bebas. Zat ini sangat besar peranannya pada manusia untuk mencegah
terjadinya penyakit. Antioksidan melakukan semua itu dengan cara menekan kerusakan
sel yang terjadi akibat proses oksidasi radikal bebas
2.6 Manfaat dan Khasiat Buah kurma
a. Membantu persalinan
Buah Kurma mengandung oksitosin. Hormon ini membantu merangsang
kontraksi otot-otot rahim sehingga mempermudah persalinan. Hormon ini juga
membantu memacu kontraksi pembuluh darah vena yang ada di sekitar payudara ibu,
sehingga memacu kelenjar susu untuk memproduksi ASI. Selain hormon oksitosin,
kurma juga mengandung hormon potuchin, menurut para ahli, hormon ini berfungsi
mengikat rahim dan otot rahim, sehingga dapat mengurangi pendarahan setelah
melahirkan.
b. Serat terbaik untuk usus.
19
Kandungan serat pangan larut air dalam bentuk pektin pada kurma jauh lebih
besar dibanding pada buah-buah lain. Selain itu, serat yang tidak dapat dicerna tubuh
pada kurma yang belum matang juga dapat bertindak sebagai prebiotik yang
mendukung pertumbuhan bakteri baik pada saluran usus besar manusia sehingga
dapat membantu pencernaan.
Fungsi serat adalah mencegah sembelit dan memperlancar buang air besar.
Hasil penelitian menemukan bahwa serat makanan banyak memiliki manfaat antara
lanb mencegah dan menyembuhkan kanker usus besar dan luka serta benjolan dalam
usus. Serta juga dapat menurunkan kolesterol dalam darah, serat makanan yang
dimaksud ini termasuk golongan karbohidrat yang terdiri atas selulosa, hemiselulosa,
pectin dan gum. Kanker usus besar disebabkan karena kontak sel-sel mukosa usus
besar dengan zat karsinogen terutama dengan konsentrasi senyawa karsinogen yang
tinggi dalam waktu yang lama. Senyawa karsinogen berasal dari makanan yang
mengandung precursor. Dalam sistem pencernaan, senyawa precursor dapat diubah
menjadi senyawa karsinogen oleh enzim pencernaan dan aktifitas flora usus. Kontak
senyawa karsinogen dengan sel usus dapa mengubah sel-sel usus menjadi sel-sel
kanker. Bila jarang mengonsumsi makanan yang berserat, feses yang terbentuk kecil
dan bertekstur keras. Bentuk feses semacam ini menyebabkan konsentrasi zat
karsinogen yang mungkin ada didalamnya pekat sedangkan bentuk feses kecil dan
keras menyebabkan transit makanan, sejak dimakan sampai menjadi feses menjadi
lama. Akibatnya akan terjadi kontak antara zat karsinogen dalam konsentrasi tinggi
dan dinding usus besar dalam waktu yang lama. Proses ini dapat menyebabkan
terbentuknya sel-sel kanker. Serat makanan mempunyai daya serap air yang tinggi.
Adanya serat makanan dalam feses menyebabkan feses dapat menyerap air yang
banyak sehingga volumenya menjadi besar dan teksturnya lunak. Adanya volume
besar akan mempercepat kontraksi usus untuk lebih cepat mengeluarkan feses.
c. Mineral pencegah kanker otak dan rematik.
Kurma tinggi kandungan mineral. Dengan mengonsumsi 15 buah kurma maka
Anda sudah dapat memenuhi kebutuhan harian akan 80% magnesium, 70% sulfur,
25% kalium, dan 20% kalsium. Kurma juga rendah natrium namun tinggi akan kalium
yang jumlahnya meningkat seiring tingkat kematangannya sehingga cocok
20
dikonsumsi penderita hipertensi. Selain itu, kandungan mineral pada kurma
seperti fluor asam salisilat bagus untuk melindungi gigi, selenium untuk
meningkatkan sistem imun, boron untuk mencegah kanker otak serta rematik.
Kurma mengandung zat-zat fitokimia seperti polifenol, sterol, tanin, dan
karoten yang dapat bertindak sebagai antioksidan yang mampu mencegah
pembentukan radikal bebas di tubuh. Sebagai antioksidan, kurma sering dianggap
sebagai makanan fungsional yang baik dan diduga dapat mencegah kanker karena
memiliki kandungan polisakarida berupa glukan.
Antioksidan merupakan zat yang dibutuhkan oleh tubuh yang secara secara
umum dapat menghambat oksidasi lemak. Dalam tubuh manusia terdapat radikal
bebas, sebagai sampingan dari proses pembentukan energi. Pada jumlah tertentu,
radikal bebas dibutuhkan agar dapat membantu sel darah putih atau lekosit untuk
menghancurkan atau memakan kuman yang masuk ke dalam tubuh.
Namun jika kondisi radikal bebas dalam tubuh terlalu banyak maka radikal
bebas akan bersifat merusak tubuh. Meningkatnya radikal bebas yang berlebih ini
akan berakibat pada penuaan dini, karena dapat merusak senyawa lemak yang dapat
menghilangkan elastisitas kekencangan kulit sehingga mengakibatkan keriput.
Selain mencegah penuaan dini, antioksidan juga disinyalir mampu mencegah
tumbuhnya sel kanker payudara pada wanita
d. Lysine untuk perkembangan otot.
Kurma mengandung protein yang lebih tinggi dibanding buah-buahan segar
lain. Kandungan lysine pada kurma ditemukan hampir 2000 kali lipat dibanding apel
dan pisang serta 5000 kali lipat dibanding jeruk. Lysine bermanfaat untuk
menstimulasi pertumbuhan dan perkembangan sel otot. Walaupun begitu,
kandungan protein kurma lebih sedikit dibandingkan dengan buah kering lain.
F. Sebagai antioksidan untuk kesehatan mata
Kurma adalah sumber vitamin A, yang dikenal memiliki sifat antioksidan dan
sangat penting untuk kesehatan mata. Vitamin A juga diperlukan menjaga kulit
21
tetap sehat. Konsumsi buah-buahan alami yang kaya akan vitamin A diketahui
membantu melindungi dari kanker paru-paru dan rongga mulut.
Selain itu buah kurma mengandung lutein dan zeaxanthin, yang berfungsi
untuk proses penglihatan dan merupakan nutrisi penting di daerah makula. Ketika
lutein dan zeaxanthin cukup, daerah makula akan dapat melihat sesuatu dengan
jelas dan menyampaikan ke otak. Jika kekurangan kedua zat ini, hal itu akan
menyebabkan AMD (degenerasi makula terkait usia), kebutaan, katarak,
astigmatisme, presbyopia, pseudo-myopia, kelelahan mata, dan sebagainya
memiliki derajat yang berbeda penyakit. Seperti disebutkan di atas, lutein dan
zeaxanthin adalah
G. Zat Besi untuk Pembentukan Hemoglobin
Kurma merupakan sumber zat besi yang sangat baik. Besi adalah komponen
dari hemoglobin di dalam sel darah merah yang menentukan daya dukung oksigen
darah.
Apabila kekurangan zat besi pada tubuh maka produksi hemoglobin akan
menurun akibatnya terjadi penurunan jumlah sel-sel darah merah atau jumlah
hemoglobin dalam darahnya kurang dari normal (anemia) . Anemia menyebabkan
hipoksia (kekurangan oksigen) pada organ penderitannya sebab hemoglobin dalam
sel darah merah yang berkurang berakibat oksigen yang dibawa dari paru-paru ke
jaringan tubuh juga menjadi berkurang,. Oleh karenanya berbagai tingkat anemia
dapat memiliki berbagai konsekuensi klinis Maka tidak mengeherankan jika gejala
anemia ditunjukan dengan merasa cepat lelah, pucat, gelisah, dan terkadang sesak
H. Kalium Sebagai pencegah stroke dan jantung koroner
Kalium sangat penting bagi sistem saraf dan kontraksi otot, kalium juga
dimanfaatkan oleh sistem saraf otonom (SSO), yang merupakan pengendali detak
jantung, fungsi otak, dan proses fisiologi penting lainnya
22
Kalium dalam kurma adalah komponen penting dari sel dan cairan tubuh yang
membantu mengendalikan denyut jantung dan tekanan darah, sehingga
memberikan perlindungan terhadap penyakit jantung koroner dan stroke.
I. Kalsium dan flour untuk penggumpalan darah dan mencegah kerusakan gigi
Kalsium merupakan mineral penting dalam pembentukan tulang dan gigi, dan
dibutuhkan oleh tubuh untuk kontraksi otot, penggumpalan darah dan konduksi
impuls saraf.
Kurma kaya akan vitamin K dan vitamin B-kompleks, yaitu piridoksin (vitamin
B-6), niacin, asam pantotenat dan riboflavin. Vitamin ini membantu tubuh dalam
metabolisme karbohidrat, protein dan lemak. Vitamin K sangat penting dalam
pembekuan darah dan metabolisme tulang
Kurma mengandung fluor yang merupakan mineral yang mencegah kerusakan
gigi. Fluor juga diketahui mencegah pembentukan plak gigi karena memperkuat
enamel gigi. Enamel gigi terdiri dari hidroksiapatit (hydoxyapatite), yang jika
kontak dengan fluor membentuk hidroksifluorapatit (hydroxyfluorapatite) yang
tahan terhadap kerusakan gigi. Fluor tidak dapat mengembalikan kerusakan gigi,
namun dapat mencegah kerusakan gigi lebih lanjut.
J. Mangan sebagi pendukung Enzim
Mangan digunakan oleh tubuh sebagai unsur pendukung untuk enzim
antioksidan superoksida dismutase.
Enzim superoksida dismutase adalah enzim antioksidan yang terdapat di dalam
sel, jaringan dan cairan tubuh dan berfungsi untuk menangkap radikal bebas dan
cepat mengubahnya menajadi senyawa hydrogen peroksida yang berbahaya yang
ekmudia dipecah lagi yang nantinya menajdi air dan oksigen.
K. Tembaga diperlukan dalam produksi sel darah merah.
Tembaga adalah mineral penting yang memainkan peranan penting dalam
berbagai system enzim. Mineral ini membantu mengembangkan dan
memfungsikan syaraf, otak dan jaringan yang berkaitan. Tembaga dibutuhkan
dalam jumlah kecil untuk membantu mengumpulkan hemoglobin.
23
Kekurangan zat tembaga menurunkan penyerapan besi dan memperpendek
jangka waktu hidupnya sel darah merah. Kekurangan ini menimbulkan anemia.
Kekurangan zat tembaga juga dapat menimbulkan oedema(pembengkakan)
L. Magnesium sangat penting bagi pertumbuhan tulang.
Magnesium sangat penting untuk kesehatan tulang, sehingga defisiensi
magnesium dapat menyebabkan osteoporosis. Magnesium juga penting untuk
fungsi otot. Kadar magnesium yang tidak mencukupi bisa menyebabkan kram otot,
fungsi lain magnesium adalah membantu penyerapan calcium pada saat tidur.
M. Asam Folat (vitamin B9) untuk perkembangan otak
Asam Folat atau Vitamin B9 yang terdapat dalam buah kurma merupakan
vitamin yang larut dalam air mempunyai banyak fungsi terutama dalam
pembentukan sel di dalam tubuh. Pada anak-anak dan orang dewasa, fungsi asam
folat ini adalah untuk pembentukkan sel darah merah, pembentukkan sel otak, dan
pencegahan anemia. Sedangkan untuk ibu hamil, asam folat ini sangat penting
peranannya karena asam folat akan mencegah terjadinya cacat bayi tabung. Selain
itu asam folat juga mencegah terjadinya cacat pada system syaraf. Untuk ibu hamil,
konsumsi asam folat cukup 0,4 sampai 0,8 mg per hari dan ini akan membuat
pengurangan resiko bayi lahir cacat hingga 80%.
.
N. Kurma Makanan Bayi Sehat
Dalam penelitian medis, kadar gula glukosa dalam darah bayi yang baru lahir
sangat rendah. Semakin rendah berat badannya, semakin rendah kadar glukosanya.
Bayi dengan berat badan kurang normal di atas 5,2 kg memiliki kadar darah 20 30 mg
setiap 100 mm darah. Jika ini terjadi maka akan menyebabkan bayi menolak asi, otot
yang lemah, pernafasan yang tersendat-sendat, kulit membiru, sesak nafas. Fenomena
ini akan menyebabkan pertumbuhan lambat, idiot, lumpuh otak, kebutaan atau
ketulian.
Jika gejala-gejala ini tidak diatasi maka akan berakhir dengan kematian bayi.
Padahal tindakan mengatasinya sangat mudah yakni dengan memberikan asupan cukup
glukosa yang dilarutkan dalam air atau dikunyah dalam mulut. Ini hikmah Rasulullah
24
menyuapi kurma yang usai dikunyahnya. Kurma yang dikunyah dengan kandungan
glukosa dan enzim ludah beliau berubah menjadi sukrosa sehingga mudah menyerap
dalam tubuh bayi. Secara otomatis asupan glukosa ini akan memberikan daya tahan
kepada bayi dari penyakit yang mengancamnya
2.7 Hormon Oksitosin
Oksitosin adalah suatu hormon yang diproduksi di hipotalamus dan diangkut lewat
aliran aksoplasmik ke hipofisis posterior yang jika mendapatkan stimulasi yang tepat
hormon ini akan dilepas kedalam darah. Hormon ini di beri nama oksitosin berdasarkan
efek fisiologisnya yakni percepatan proses persalinan dengan merangsang kontraksi otot
polos uterus. Peranan fisiologik lain yang dimiliki oleh hormon ini adalah meningkatkan
ejeksi ASI dari kelenjar mammae.
Hormon oksitosin dihasilkan oleh hipotalamus dan disimpan di kelenjar pituitari.
Pada saat yang tepat, sebuah isyarat syaraf dikirimkan oleh hipotalamus ke kelenjar
pituitari agar melepaskan hormon ini. Tujuannya adalah memastikan terjadinya
pengerutan saluran-saluran susu dan otot-otot rahim ketika waktu kelahiran tiba. Dengan
cara ini, hormon memudahkan proses persalinan. (Eka Azrianti / Triman Jr.)
Factor-fator yang mempengaruhi pengeluaran hormone oksitosin:
1. Factor yang mempercepat dan memperbanyak
a. Persalinan
b. Stimulasi serviks, vagina dan payudara
c. Estrogen yang beredar dalam darah
d. Peningkatan osmolalitas/konsentrasi plasma
e. Volume cairan yang rendah dalam sirkulasi darah
f. Stress, stress yang disebabkan oleh tangisan bayi akan
menstimulasipengeluaran ASI
2. Pelepasan oksitosin disupresi oleh:
a. Alkohol
b. Relaksin
25
c. Penurunan osmolalitas/konsentrasi plasma
d. Volume cairan yang tinggi dalam sirkulasi darah
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Pemberian Kurma Pada Ibu Hamil
Pada ibu hamil yang telah tiba saat melahirkan dianjurkan untuk mengkonsumsi
kurma sebanyak 100 gr (8-10 buah kurma) per hari, yaitu pada usia kehamilan 40
minggu.
Menurut hasil penelitian jus kurma dapat memperkuat otot rahim, sehingga proses
melahirkan menjadi mudah. Juga mengurangi perdarahan ketika melahirkan serta
menguatkan organ rahim.
Pada kurma segar, mengandung hormon oksitosin. Oksitosin sendiri adalah
hormon yang akan menyebabkan kontraksi pada rahim. Hormon ini akan meningkat pada
saat persalinan berlangsung. Wanita hamil yang pada saat persalinan kontraksi rahimnya
lemah biasanya akan diberi suntikan hormon ini untuk memperbaiki kontraksi rahimnya
sehingga persalinan akan berjalan dengan baik. Pada masa pasca persalinan hormon ini
akan dikeluarkan ketika bayi sedang menyusu. Peningkatan hormon ini pada masa pasca
persalinan akan mempercepat proses penghentian perdarahan serta proses pemulihan
anatomi dan fungsi rahim.
3.2 Pengaruh pemberian Kurma terhadap kehamilan dan Persalinan.
Hormon Oksitosin disekresi di dalam tubuh dalam jumlah besar saat hamil,
berfungsi untuk meningkatkan penyerapan nutrisi, mengurangi stres, dan menghemat
energi dengan membuat ibu hamil lebih mudah mengantuk.
Ketika seorang ibu hamil mengkonsumsi kurma sebanyak 100 gr (8-10 buah
kurma) per hari maka hal ini memacu jumlah hormone Oksitosin yang akan bertambah
26
seiring dengan semakin banyaknya asupan kurma yang di makan hal ini bermanfaar bagi
perkembangan dinding rahim, sehingga dinding rahim menjadi berkontraksi berirama.
Dengan mengkonsumsi kurma rutin setiap hari dapat meningkatkan hormone
oksitosin, hormone ini sangat diperlukan dalam jumlah yang banyak pada puncaknya
saat persalinan. Oksitosin merangsang kontraktilitas uterus maka hormon ini digunakan
untuk memperlancar persalinan, tetapi tidak akan memulai persalinan kecuali kehamilan
sudah aterm. Didalam uterus terdapat reseptor oksitosin 100 kali lebih banyak pada
kehamilan aterm dibandingkan dengan kehamilan awal. Begitu proses persalinan dimulai
serviks akan berdilatasi sehinga memulai refleks neural yang menstimulasi pelepasan
oksitosin dan kontraksi uterus selanjutnya. Begitu proses persalinan dimulai serviks akan
berdilatasi sehinga memulai refleks neural yang menstimulasi pelepasan oksitosin dan
kontraksi uterus selanjutnya, dengan adanya stimulasi dari reseptor vagina akibat adanya
peregangan saat bayi melewati vagina. Setelah plasenta dilahirkan, kadar hormon ini
menurun secara bertahap.
Pada otot polos uterus. Hormon ini akan menyebabkan kontraksi otot polos uterus
sehingga digunakan dalam dosis farmakologik untuk menginduksi persalinan. Sebelum
bayi lahir pada proses persalinan yang timbul spontan ternyata rahim sangat peka
terhadap oksitosin. Oksitosin akan mencegah terjadinya perdarahan pasca melahirkan
dengan dengan memastikan kontraksi rahim yang baik.
Selain itu mengkonsumsi rutin buah kurma juga berdapak baik terhadap sang ibu,
tak hanya sebelum melahirkan tetapi dampak positif yang didapat adalah hormon ini
membantu kelenjar mammae sehingga memudahkan air susu keluar dengan mudah dan
dengan jumlah yang banyak.
Hormone oksitosin merangsang kontraksi sel mioepitel yang mengelilingi
mammae, fungsi fisiologik ini meningkatkan gerakan ASI kedalam duktus alveolaris dan
memungkinkan terjadinya ejeksi ASI. Reseptor membran untuk oksitosin ditemukan
baik dalam jaringan uterus maupun mammae. Jumlah reseptor ini bertambah oleh
pengaruh estrogen dan berkurang oleh pengaruh progesterone. Kenaikan kadar estrogen
yang terjadi bersamaan dengan penurunan kadar progesteron dan terlihat sesaat sebelum
27
persalinan mungkin bisa menjelaskan awal laktasi sebelum persalinan. Derivat
progesterone lazim digunakan untuk menghambat laktasi postpartum pada manusia.
Impuls neural yang terbentuk dari perangsangan papilla mammae merupakan
stimulus primer bagi pelepasan oksitosin sedangkan distensi vagina dan uterus
merupakan stimulus sekunder. Estrogen akan merangsang produksi oksitosin sedangkan
progesterone sebaliknya akan menghambat produksi oksitosin. Selain di hipotalamus,
oksitosin juga disintesis di kelenjar gonad, plasenta dan uterus mulai sejak kehamilan 32
minggu dan seterusnya. Konsentrasi oksitosin dan juga aktivitas uterus akan meningkat
pada malam hari
Saat proses menyusui, oksitosin memediasi let-down reflex dan dilepaskan secara
bergelombang. Selama masa menyusui, oksitosin terus bertindak untuk menjaga ibu tetap
santai dan bergizi baik. Profesor Kerstin Uvnas Moberg, seorang pakar oksitosin dan
peneliti menyebutnya sebagai “… sistem anti-stres yang sangat efisien, yang mencegah
banyak penyakit di kemudian hari.” Dalam studinya, para ibu yang menyusui selama
lebih dari tujuh minggu itu lebih tenang, ketika mereka bayi yang berusia enam bulan,
dibandingkan ibu yang tidak menyusui bayinya.
3.3 Kontra Indikasi Pemberian Kurma pada Ibu Hamil
Ibu hamil yang usia kehamilannya kurang dari 40 minggu tidak dianjurkan untuk
mengkonsumsi kurma lebih dari 100 gr per hari, dikhawatirkan terjadi tetania uteri yang
pada terjadinya ruptura uteri, yang akhirnya berdampak pada haemorargie post partum
(pendarahan pada masa nifas). Namun, mengkonsumsi 1-2 buah kurma saja tidak akan
berpengaruh apapun pada ibu hamil yang kehamilannya sehat. Adapun kontra indikasi
ibu hamil yang tidak diperbolehkan mengkonsumsi kurma yaitu: pada ibu hamil dengan
panggul sempit (CPD), usia kehamilan kurang dari 40 minggu, ibu hamil kembar
(Gemelli), ibu hamil lebih dari 5 kali (grande multi), riwayat seksio
3.4 Kontra indikasi Kurma untuk ibu hamil usia 40 minggu
28
1. Tetania uteri
Seperti yang telah dijelasakan diatas bahwa kurma mengandung hormone oksitosin,
hormone ini berfungsi untuk mercepatan proses persalinan dengan merangsang kontraksi
otot polos uterus.
Akan tetapi ibu hamil dengan kehamilan kurang dari 40 hari sangat tidak
dianjurkan memakan kurma dengan jumlah yang banyak, hal ini dikarenakan jumlah
kandungan hormone oksitosin juga akan bertambah seiring dengan bertambanya asupan
dari kurma. Efek yang timbul bagi perkembangan janin dapat berdampak buruk karena
hormone oksitosin dalam jumlah yang banyak dapat memacu gerakan dan Kontraksi
yang demikian kuat sehingga seakan-akan dapat membunuh janin yang ada didalamnya
atau merobek rahim itu sendiri atau kedua-duanya. Pada otot polos uterus dan terus
menerus menghambat sirkulasi plasenta sementara pada usia kurang dari 40 hari kondisi
dinding rahim masih sangat tipis dan rentan, akibatnya gerakan atau kontaksi pada
dinding rahim tidak terkendali, sehinnga gerakan kontraksi ini berakibat tergoncangnya
posisi janin dalam kandungan yang akhirnya kan berdampak pada kematian janin.
Adapun gejala lain yang tampak adalah :
1. His (kontraksi) kuat,tapi tidak sinkron dan tidak efisien
2. Penderita akan gelisah,kesakitan
3. Tidak ada kemajuan dalam pembukaan serviks karena serviks kaku
2. Grande multi
Grande multi adalah proses kehamilan yang terjadi pada seprang ibu yang pernah
mengalami proses kehamilan lebih dari empat kali. Otot rahim sudah berkurang
elastisitasnya sehingga kemampuan untuk berkontraksi dengan baik setelah bayi lahir
agak berkurang. Padahal, kemampuan untuk berkontraksi tersebut sangat diperlukan
guna menghentikan darah setelah proses persalinan.
Ibu hamil yang mengkonsumsi kurma pada kehamilan grande multi dapat berakibat
menaiknya hormone oksitosin, seharusnya hormon ini dapat berfungsi menaikan tingkat
kontraksi otot polos uterus, tetapi akibat lain justru timbul. Otot rahim yang sduah
berkurang elasitisitasnya justru menjadi lebih berkontraksi akibatnya muncul masalah
baru yang disebut dengan Prolabs uteri . Prolabs uteri adalah kondisi dimana uterus lepas
29
dari kedudukan yang semestinya, yaitu keluar melalui jalan rahim (vagina ) oleh karena
jaringan penyangga yang sangat kendor. Akibatnya ibu hamil tersebut mengalami
keguguran dan beresiko untuk mengalami penderahana yang besar.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Kurma (Phoenix dactylifera L.) Merupakan satu dari tanaman buah tertua yang
ditanam di daerah arid (kering) di Semenanjung Arab, Afrika Utara, dan Timur Tengah.
Kandungan Gizi Kurma per 100 g Energi 1.180 kj (280 kcal), Karbohidrat 75 g,
Gula 63 g, Diet serat 8 0,4 g, Protein 2,5 g, Air 21 g, Vitamin C 0,4 mg (1%), Mangan
0,262 mg.
Kandungan karbohidratnya berkisar sekitar 60% pada ruthab (kurma basah) – dan
70% pada tamr (kurma kering), 20% protein,3% lemak dan sisanya merupakan zat garam
mineral dan besi. Kebanyakan varietas kurma mengandung gula glukosa (jenis gula
dalam darah) dan fruktosa (jenis gula yang terdapat dalam sebagian besar buah-buahan).
Dalam setiap 100 gr kurma kering terkandung vitamin A 90 IU, tiamin 93 mg,
riboflavin 114 mg, niasin 2 mg dan kalium 667 mg. Zat-zat gizi itu berfungsi membantu
melepaskan energy, menjaga kulit dan syaraf agar tetap sehat serta penting untuk fungsi
jantung.
30
Menurut hasil penelitian jus kurma dapat memperkuat otot rahim, sehingga proses
melahirkan menjadi mudah. Juga mengurangi perdarahan ketika melahirkan serta
menguatkan organ rahim.
Pada kurma segar, mengandung hormon oksitosin. Oksitosin sendiri adalah
hormon yang akan menyebabkan kontraksi pada rahim. Hormon ini akan meningkat pada
saat persalinan berlangsung. Wanita hamil yang pada saat persalinan kontraksi rahimnya
lemah biasanya akan diberi suntikan hormon ini untuk memperbaiki kontraksi rahimnya
sehingga persalinan akan berjalan dengan baik. Pada masa pasca persalinan hormon ini
akan dikeluarkan ketika bayi sedang menyusu. Peningkatan hormon ini pada masa pasca
persalinan akan mempercepat proses penghentian perdarahan serta proses pemulihan
anatomi dan fungsi rahim.
Lampiran
Resep Puding Karamel
o Bahan:
- Gula pasir 150 gram
- Air 3 sendok makan
- Santan sedang 700 ml
- Agar-agar 1 bungkus
- Garam secukupnya
- Kurma diiris tipis 100 gram
o Bahan untuk lapisan:
- Santan sedang 300 ml
- Agar-agar 1 bungkus
- garam secukupnya,
- Daun pandan 1 lembar
o Cara Membuat:
31
- Gula dipanaskan dalam wajan hingga hangus lalu masukkan 3 sendok makan air.
Masak di atas api kecil hingga gula larut.
- Karamel dituangkan ke dalam panci berisi santan, agar-agar, dan garam kemudian
didihkan sambil diaduk. kemudian Angkat.
- Kurma diatur diatas dasar cetakan kemudian tuangkan adonan puding. Diamkan
setengah beku.
- Untuk buat lapisan putihnya. Semua bahannya direbus sampai mendidih.
- Angkat lalu saring. Tuangkan di atas puding karamel. Lalu dinginkan.
- Siap untuk disajikan
32