Upload
ririn-halimatus-sadiah
View
43
Download
3
Embed Size (px)
Citation preview
KASUS PEMICU I
MATA KULIAH: GIZI DAN TERAPI DIETPOKOK BAHASAN: PROSES PENCERNAAN MAKANAN
Fasilitator: Ns. Nurfika Asmaningrum, M.Kep
Ilustrasi kasus
Sekelompok mahasiswa,sedang berjalan ke mall Matos Malang. Setelah puas berkeliling lantas menyempatkan untuk mampir ke restoran cepat saji, Hoka hoka bento. Paket makanan yang dipilih adalah paket hemat yang berisi, semangkuk nasi, salad sayur wortel dan kol, lauk 3 butir rolade udang, ayam dan telur puyuh, sedangkan minuman yang dipilih adalah jus buah melon. Dengan semangat 45, mereka memasukkan makanan yang tersaji ke dalam mulut, terlihat sesekali mereka makan kemudian diselingi minum. Dalam beberapa menit, makanan dan minuman yang tersaji sudah ludes. Setelah puas menyantap hidangan yang tersedia dan bersantai di area restoran, beberapa diantara mereka menyatakan diri terlalu kekenyangan, ada yang bersendawa (glege’an), dan bahkan ada salah satu yang kemudian menyatakan ingin muntah. Beberapa waktu kemudian mereka melanjutkan diri berkeliling mall lagi, lalu beberapa orang menyatakan keinginan untuk BAB dan BAK.
Petunjuk Mengerjakan:
1. Bentuklah menjadi 8 kelompok (5-6 orang)2. Berdasarkan ilustrasi kasus yang tersedia, dan kaitkan dengan pokok bahasan yang ada,
kemudian:a. Identifikasi terlebih dahulu sistem tubuh yang terlibat sesuai kasus diatasb. Gambarkan organ, beserta deskripsi organnya yang terlibat dalam proses diatas, beserta
fisiologi tiap organ yang terlibat tersebutc. Buatlah ringkasan/ pathways mekanisme fisiologi tentang proses yang terjadi pada kasus
diatas, beserta lama prosesnya didalam tubuhd. Buatlah simpulan analisa dari mekanisme tubuh yang tampak pada kasus diatase. Ketika tubuh menerima intake makanan dengan berbagai macam dan jenis, misalnya:
nasi, lauk yang mengandung lemak, sayur, buah, maka bagaimana nasib makanan tersebut dalam tubuh? Urai kan nasib makanan tersebut sesuai dengan kelompok jenis dan macamnya. Misalnya: makanan berupa nasi, dalam tubuh akan mengalami metabolisme karbohidrat, maka uraikan secara ringkas metabolisme KH tersebut
No. E
Metabolisme adalah suatu proses reaksi kimia yang terjadi di dalam tubuh makhluk hidup. Di
dalam proses ini mahluk hidup mendapat, mengubah, dan memakai senyawa kimia dari
sekitar untuk kelangsungan hidupnya. Kelangsungan reaksi kimia di dalam metabolisme dari
permulaan sampai ke suatu hasil akhir disebut jalur metabolisme (metabolism pathway).
Metabolisme meliputi proses sintesis (anabolisme) dan proses penguraian (katabolisme)
senyawa atau komponen di dalam sel hidup. Pada proses anabolisme terbentuk senyawa.
Proses ini memerlukan energi . Reaksi kimia yang terjadi dalam proses anabolisme meliputi
sintesis dari asam lemak, sintesis protein, sintesis urea, dan sintesis trigliserida. Sedangkan,
pada proses katabolisme terjadi penguraian senyawa menjadi komponen yang lebih kecil.
Seperti; katabolisme glukosa akan terurai menjadi karbon dioksida (CO2) dan air (H2O). Pada
proses ini sejumlah energi dilepaskan, sebagian dipakai oleh sel dan sisanya hilang sebagai
panas (kalor).
1. Metabolisme Karbohidrat
Karbohidrat berfungsi sebagai cadangan energi jangka pendek. Namun jika
konsumsi karbohirat dalam tubuh berlebih karbohidrat ini akan di ubah menjadi glikogen
yang akan disimpan dan akan dipecah menjadi energi jika tubuh memerlukan.
Karbohidrat yang ada dalam makanan sebagian besar merupakan polimer heksosa,
diantaranya yang paling penting adalah glukosa, galaktosa, dan fruktosa. Metabolisme
karbohidrat dalam tubuh terdapat beberapa Proses yaitu:
a. Proses Glikolisis. Pada tahap ini glukosa akan mengalami glikolisis menjadi 2
piruvat dengan bantuan oksigen.
b. Selanjutnya piruvat dioksidasi menjadi Asetil KoA yang menghasilkan energi
berupa ATP
c. Kemudian Melalui siklus Asam sitrat, Asetil KoA akan menghasilkan energi berupa
ATP
d. Jika sumber glukosa berlebihan, melebihi kebutuhan energi maka glukosa tidak akan
dipecah, melainkan akan dirangkai menjadi polimer glukosa (Glikogen). Glikogen
ini akan disimpan dalam hati dan otot sebagai cadangan energi jangka pendek. Jika
kapasitas penyimpanan glikogen ini sudah penuh, maka karbohidrat akan dikonversi
menjadi lipid sebagai cadangan energi jangka panjang
e. Jika kekurangan glukosa sebgai sumber energi, maka glikogen akan dipecah menjadi
glukosa. Selanjutnya glukosa mengalami glikolisis kemudian akan dilnajutkan pada
proses oksidasi piruvat sampai dengan siklus asam sitrat. Jika glukosa dari makanan
yang dikonsumsi habis, maka sumber energi non karbohidrat seperti lipid dan
protein akan menjadi penggantinya. Jalur ini dinamakan glukoneogenesis.
Gambar 1. Skema metabolisme Karbohidrat
2. Metabolisme Lemak
Lemak merupakan sumber energi setelah karbohidrat. Kebutuhan energi tubuh
sebaiknya dipenuhi oleh konsumsi karbohidrat dan lemak agar protein dapat
menjalankan fungsinya sebagai zat pembangun. Lemak dapat disimpan sebagai
cadangan energi berupa jaringan lemak. Lapisan lemak di bawah kulit merupakan
insolator sehingga tubuh dapat mempertahankan suhu normal. Jika lapisan lemak terlalu
tebal, cuaca panas akan membuat orang kegerahan. Sebaliknya jika lapisan lemak
dibawah kulit tipis, pada cuaca dingin orang kurus akan kedinginan. Lemak juga
diperlukan dalam penyerapan vitamin A, D, E, K yang larut dalam lemak.
Pencernaan lemak lebih rumit dari pada pencernaan karbohidrat dan protein
karena lemak tidak larut di dalam air. Di dalam mulut dan lambung terdapat enzim
penguraian lemak, namun hampir seluruh pencernaan lemak terjadi di dalam usus halus.
Pada waktu lemak masuk ke dalam usus halus terjadi sekresi hormon
kolesistokinin. Hormon ini mengakibatkan kandung empedu berkontraksi dan
mengeluarkan empedu ke dalam duodenum. Empedu mengemulsikan lemak, yaitu
memecah lemak menjadi globula sangat kecil dan berada dalam keadaan suspensi
(menyebar) sehingga dapat diuraikan oleh enzim pengurai lemak. Empedu bersifat basa,
membantu menetralkan gumpalan yang bersifat asam. Suasana basa diperlukan agar
enzim pengurai lemak yang diproduksi oleh pankreas dan sel-sel usus halus tetap
bekerja.
Penguraian lemak menghasilkan monogliserida, digliserida, asam lemak, dan
gliserol. Selanjutnya hasil uraian lemak bergabung lagi dengan empedu, membentuk
misel yang larut di dalam air. Misel inilah yang dapat melalui sel usus sehingga hasil
uraian lemak dapat diserap. Setelah mengantar hasil uraian lemak, empedu kembali ke
kantung empedu. Gliserol dan asam lemak beratai pendek dan sedang diserap langsung
ke dalam sirkulasi darah, karena larut dalam air. Selama dalam sirkulasi darah menujun
sel, mereka bergabung dengan albumin darah sebagai pembawanya. Gliserida dibentuk
kembali di dalam sel usus menjadi trigliserida. Trigliserida ini bergabung dengan suatu
protein menjadi kilomikron, sejenis lipoprotein. Kilomikron masuk ke dalam sirkulasi
limfe, kemudian masuk ke dalam sirkulasi darah. Sesampai di sel, lemak digunakan
kembali untuk membangun atau disimpan sebagai cadangan energi atau digunakan untuk
menghasilkan energi.
Selain kilomikron terdapat lipoprotein lain yang dibentuk oleh usus dan hati
untuk mengangkut lipida. Misalnya, lipoprotein pengangkut kolesterol. Lipoprotein
berdensitas rendah (LDL) mengangkut kelesterol dari hati ke sel tubuh. Lipoprotein
berdensitas tinggi (HDL) mengangkut kolesterol dari sel ke hati. Makin banyak LDL,
makin tinggi kadar kolesterol dalam darah. Sebaliknya makin banyak HDL, makin
rendah kadar kolesterol dalam darah. Karena itu timbul sebutan LDL si kolesterol jahat
dan HDL disebut si kolesterol baik.
Proses pencernaan memungkinkan penyerapan 95% lemak dari makanan,
selebihnya keluar lagi bersama feses atau tinja. Hanya 10 – 50% kolesterol dari makanan
yang diserap. Sebagian besar kolesterol di dalam sirkulasi darah merupakan produksi
tubuh. Kadar kolesterol total di dalam darah 150 – 280 mg per dL (cooper at al). Kadar
kolesterol tetap sebaiknya (desirable) kurang dari 250 mg per dL pada orang dewasa, dan
kurang dari 170 mg per dL pada anak-anak.
Gambar 2. Proses pencernaan lemak yang terjadi dalam tubuh
3. Metabolisme Protein
Protein merupakan senyawa polimer organik yang berasal dari monomer asam
amino yang mempunyai ikatan peptide. Protein memiliki peran yang sangat penting pada
fungsi dan struktur seluruh sel makhluk hidup. Hal ini dikarenakan molekul protein
memiliki kandungan oksigen, karbon, nitrogen, hydrogen, dan sulfur. Sebagian protein
juga menagndung fosfor.
Manfaat protein bagi tubuh kita sangatlah banyak. Protein sangat mempengaruhi
proses pertumbuhan tubuh kita. Diantara manfaat protein tersebut adalah sebagai berikut:
1. Sebagai enzim. Protein memiliki peranan yang besar untuk mempercepat reaksi
biologis.
2. Sebagai alat pengangkut dan penyimpan. Protein yang terkandung dalam hemoglobin
dapat mengangkut oksigen dalam eritrosit. Protein yang terkandung dalam mioglobin
dapat mengangkut oksigen dalam otot.
3. Untuk Penunjang mekanis. Salah satu protein berbentuk serabut yang disebut kolagen
memiliki fungsi untuk menjaga kekuatan dan daya tahan tulang dan kulit.
4. Sebagau Pertahanan tubuh atau imunisasi Pertahanan tubuh. Protein ini biasa
digunakan dalam bentuk antibodi.
5. Sebagai Media perambatan impuls syaraf.
6. Sebagai Pengendalian pertumbuhan.
Protein memiliki peranan penting dalam tubuh kita. sehingga amat disarankan
untuk kita mengkonsumsi sumber protein dalam jumlah yang cukup setiap harinya. Pada
orang dewasa dibutuhkan 1 gram protein per setiap kilo berat tubuhnya. Ini berarti pada
orang dewasa dengan berat tubuh 50kg memerlukan protein setidaknya 50 gram setiap
hari. Untuk mendapat asupan protein yang cukup kita memerlukan makanan yang
mengandung protein tinggi.
Sumber protein dapat dibagi menjadi dua yaitu sumber protein hewani dan
sumber protein nabati. Sumber protein hewani diperoleh melalui daging, telur, dan
semua yang berasal dari hewan. Sedangkan nabati berasal dari produk sayur sayuran
seperti kacang kacangan, dan susu kedelai. Protein hewani cenderung lebih
meningkatkan berat tubuh pengkonsumsinya. Memang sebagian besar produk hewani
juga mengandung banyak kolesterol atau lemak jahat yang tidak baik untuk tubuh jika
dikonsumsi berlebihan. Sedangkan protein nabati justru lebih bisa memperpanjang umur
yang mengkonsumsinya dengan teratur.
Di dalam tubuh, protein diubah menjadi asam amino oleh beberapa reaksi
hidrolisis serta enzim-enzim yang bersangkutan. Enzim-enzim yang bekerja pada proses
hidrolisis protein antara lain pepsin, tripsin, kemotripsin, karboksipeptidase, dan
aminopeptidase.
Protein yang telah dipecah menjadi asam amino kemudian diabsorpsi oleh
dinding usus halus dan sampai ke pembuluh darah. Setelah diabsorpsi dan masuk dalam
pembuluh darah, asam amino tersebut sebagian besar langsung digunakan oleh jaringan
dan sebagian lain mengalami proses pelepasan gugus amin (gugus yang mengandung N)
di hati. Proses pelepasan gugus amin ini dikenal dengan deaminasi protein.
Gambar 3. Skema proses metabolism protein dalam tubuh
Asam amino dapat dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu asam amino
esensial dan asam amino nonesensial.
1. Asam amino esensial atau asam amino utama adalah asam amino yang sangat
diperlukan oleh tubuh dan harus didatangkan dari luar tubuh manusia karena sel-sel
tubuh manusia tidak dapat mensintesis sendiri. Asam amino esensial hanya dapat
disintesis oleh sel-sel tumbuhan. Contoh asam amino esensial, yaitu leusin, lisin,
histidin, arginin, valin, treonin, fenilalanin, triptofan, isoleusin, dan metionin.
2. Asam amino nonesensial adalah asam amino yang dapat disintesis sendiri oleh tubuh
manusia. Contohnya: tirosin, glisin, alanin, dan prolin.
Konsentrasi normal asam amino dalam darah berkisar antara 35–65 mg. Asam
amino merupakan asam yang relatif kuat, sehingga di dalam darah dalam keadaan
terionisasi. Konsentrasi beberapa asam amino dalam darah diatur dalam batas tertentu
oleh sintesis selektif pada bagian sel dan ekskresi selektif oleh ginjal. Hasil akhir
pencernaan protein dalam saluran pencernaan hampir seluruhnya asam amino dan hanya
kadang-kadang polipeptida atau molekul protein diabsorpsi. Setelah itu asam amino
dalam darah meningkat, tetapi kenaikannya hanya beberapa mg. Hal itu dikarenakan
sebagai berikut, pertama pencernaan dan absorpsi protein biasanya berlangsung lebih
dari 2–3 jam, sehingga hanya sejumlah kecil asam amino diabsorpsi pada saat itu. Kedua,
setelah masuk ke dalam darah, asam amino yang berlebihan diabsorpsi dalam waktu 5–
10 menit oleh sel di seluruh tubuh.
Oleh karena itu, hampir tidak pernah ada asam amino yang konsentrasinya tinggi
dalam darah. Namun, turn over rate asam amino demikian cepat sehingga banyak protein
(dalam gram) dapat dibawa dari satu bagian tubuh ke bagian lain dalam bentuk asam
amino setiap jamnya. Pada hakikatnya semua molekul asam amino terlalu besar untuk
berdifusi melalui pori membran sel. Mungkin sejumlah kecil dapat larut dalam matriks
sel dan berdifusi ke dalam sel dengan cara lain. Namun, sejumlah besar asam amino
dapat ditranspor melalui membran hanya oleh transpor aktif yang menggunakan
mekanisme karier. Salah satu fungsi transpor karier asam amino adalah untuk mencegah
kehilangan asam amino dalam urine. Semua asam amino dapat ditranspor secara aktif
melalui epithel tubulus proximalis yang mengeluarkan asam amino dari filtrat
glomerulus dan mengembalikannya ke darah.
Bagan. Metabolisme Karbohidrat, Lipid, Protein dan Lemak
2 CO2