Upload
elryna
View
10
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
G
Citation preview
5/20/2018 gizi.docx
1/9
BAB II
PEMBAHASAN
1. Macam Mineral
Sekitar 4% dari tubuh kita terdiri atas mineral, yang dalam analisa bahan makanan
tertinggal sebagaia kadar abu yaitu sisa yang tertinggal bila suatu sampel bahan makanan
dibakar sempurna di dalam suatu tungku (maffel furnace). Kadar abu ini menggambarkan
banyaknya mineral yang tidak terbakar menjadi zat yang dapat menguap.
Kita bedakan dua kelompok besar mineral (elemen, unsur) yang terdapat pada analisa
tubuh kita, berdasarkan kuantumnya ialah :
A.
Mineral makroMineral makro adalah mineral yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah lebih dari 100 mg sehari.
Terdapat pada kuantum yang lebih besar seperti K, Na, Ca, Mg dan P, S serta Cl.
1. Natrium (Na)
Natrium adalah kation utama dalam cairan ekstraseluler. 35-40 % natrium ada dalam
kerangka tubuh. Cairan saluran cerna, sama seperti cairan empedu dan pankreas,
mengandung banyak natrium.
2. Klor (Cl)
Klor merupakan anion utama dalam cairan ekstraseluler. Klor merupakan 0,15 % berat
badan. Konsentrsi klor tertinggi dalam cairan serebrospinal (otak dan sumsum tulangbelakang), lambung, dan pankreas. Bila bereaksi dengan natrium atau hidrogen klor akan
membentuk ion klor yang bermuatan negatif.
3. Kalium (K)
Seperti halnya natrium, kalium merupakan ion yang bermuatan positif, akan tetapi
berbeda dengan natrium, kalium terutama terdapat di dalam sel. Perbandingan natrium
dan kalium di dalam cairan intraseluler adalah 1:10, sedangkan di dalam cairan
ekstraseluler 28:1. Sebanyak 95 % kalium tubuh berada di dalam cairan intraseluler.
4. Kalsium (Ca)
Kalsium merupakan mineral yang paling banyak terdapat di dalam tubuh, yaitu 1,5-2%
dari berat badan orang dewasa atau kurang lebih sebanyak 1 kilo. Dari jumlah ini, 99 %
berada di dalam jaringan keras, yaitu jaringan tulang dan gigi terutama dalam bentuk
hidroksiapatid {(3Ca3(PO4)2.Ca(OH)2}. Kalsium tulang berada dalam keadaan seimbang
dengan kalsium plasma pada konsentrasi kurang lebih 2,25-2,60 mmol/l (9-1,4 mg/100
ml). Di dalam cairan intraselular dan ekstraselular kalsium memegang peranan penting
dalam mengatur fungsi sel, seperti transmisi saraf, kontraksi otot, penggumpalan darah,
dan menjaga permeabilitas membran sel. Kalsium mengatur pekerjaan hormon-hormon
dan faktor pertumbuhan.
5. Fosfor (P)
5/20/2018 gizi.docx
2/9
Fosfor merupakan mineral kedua terbanyak di dalam tubuh, yaitu 1% dari berat badan.
Kurang lebih 85% fosfor di dalam tubuh terdapat sebagai garam kalsium fosfor, yaitu
bagian dari kristal hidroksiapatit di dalam tulang dan gigi yang tidak dapat larut.
Hidroksiapatit memberikan kekuatan dan kekakuan pada tulang. Fosfor dalam tulang
berada dalam perbandingan 1:2 dengan kalsium. Fosfor selebihnya terdapat di dalamsemua sel tubuh, separuhnya di dalam otot dan di dalam cairan ekstraselular. Fosfor
merupakan bagian dari asam nukleat DNA dan RNA yang terdapat di dalam tiap inti sel
dan sitoplasma tiap sel hidup. Sebagai fosfolipid, fosfor merupakan komponen struktural
dinding sel. Sebagai fosfor mekanik, fosfor memegang peranan penting dalam reaksi
yang berkaitan penyimpanan atau pelepasan energi dalam bentuk Adenin Trifosfat
(ATP).
6. Magnesium (Mg)
Magnesium adalah kation nomor dua yang paling banyak setelah natrium di dalam cairan
intrselular. Magnesium di dalam alam merupakan bagian klorofil daun. Perananmagnesium dalam tumbuh-tumbuhan sama dengan zat besi dalam ikatan haemoglobin di
dalam darah pada manusia yaitu untuk pernapasan. Magnesium terlibat dalam berbagai
proses metabolisme.
Kurang lebih 60% dari 20-28 mg magnesium di dalam tubuh terdapat dalam tulang dan
gigi, 26% di dalam otot dan selebihnya di dalam jaringan lunak yang lainnya serta cairan
tubuh. Konsentrasi magnesium rata-rata di dalam plasma darah adalah sebanyak 0,75-1,0
mmol/l (1,5-2,1 mEg/l). Konsentrasi ini dipertahankan tubuh pada nilai yang konstan
pada orang yang sehat. Magnesium di dalam tulang lebih banyak merupakan cadanganyang siap dikeluarkan bila bagian lain dari tubuh membutuhkan.
7. Sulfur
Sulfur merupakan bagian dari zat-zat gizi esensial, seperti vitamin tiamin dan biatin,
serta asam amino metionin dan sistein. Rantai samping molekul sistein yang
mengandung sulfur dalam menstabilkan molekul protein. Sulfur terutama terdapat di
dalam tulang rawan, kulit, rambut dan kuku yang banyak mengandung jaringan ikat yang
bersifat kaku.
B.
Mineral mikro
Mineral mikro adalah mineral yang dibutuhkan tubuh kurang dari 100 mg sehari. Jumlah
mineral mikro dalam tubuh kurang dari 15 mg. Hingga saat ini dikenal sebanyak 24 mineral
yang dianggap essensial. Jumah itu setiap waktu bisa bertambah. Yang tergolong mineral
mikro antara lain adalah besi (Fe), Seng (Zn), Iodium (I), Tembaga (Cu), Mangan (Mn),
Krom (Cr), Selenium (Se), Molibden (Mo), Fluor (F), Kobal (Co), dan mineral makro lain
yang kebutuhannya belum ditetapkan seperti Silikon (Si), Vanadium (Va), Timah (Pb), Nikel
(Ni), Arsen (As), dan Boron (Bo).
1. Besi (Fe)
Besi merupakan mineral mikro yang paling banyak terdapat di dalam tubuh manusia danhewan, yaitu sebanyak 3-5 gram di dalam tubuh manusia dewasa. besi mempunyai
5/20/2018 gizi.docx
3/9
fungsi esensial di dalam tubuh: sebagai alat angkut oksigen dari paru-paru ke jaringan
tubuh, sebagai alat angkut elektron di dalam sel, dan sebagai bagian terpadu berbagai
reaksi enzim di dalam jaringan tubuh. Walaupun terdapat luas di dalam makanan banyak
penduduk dunia mengalami kekurangan besi, termasuk di Indonesia. Kekurangan besi
sejak tiga puluh tahun terakhir diakui berpengaruh terhadap produktivitas kerja,penampilan kognitif, dan sistem kekebalan.
2. Seng (Zn)
Seng esnsial untuk kehidupan telah diketahuisejak lebih dari seratus tahun yang lalu.
Peranannya dalam pertumbuhan normal pada hewan telah didemonstrasikan pada tahun
1930-an. McCance dan Widdowson pada tahun 1930-an dan awal tahun 1940-an
melakukan penelitian metabolisme seng pada manusia. Pada akhir tahun 1960-an dan
awal tahun 1970-an diperoleh laporan pertama tentang kegagaln pertumbuhan pada
remaja di delta sungai Nil di Mesir yang dapat diperbaiki dengan pemberian penambahan
seng.
Tubuh mengandungg 2-2,5 gran seng yang tersebar di hampir semua sel. Sebagian besar
seng berada di dalam hati, pankreas, ginjal, otot, dan tulang. Jaringan yang banyak
mengandung seng adalah bagian-bagian mata, kelenjar prostat, spermatozoa, kulit
rambut dan kuku. Di dalam cairan tubuh, seng terutama merupakan ion intraselular. Seng
didalam plasma hanya merupakan 0,1 % dari seluruh seng di dalam tubuh yang
mempunyai masa pergantian cepat.
3. Iodium (I)
Iodium berada di dalam tubuh dalam jumlah yang sangat sedikit, yaitu sebanyak kuranglebih 0,00004 % dari berat badan atau 15-23 mg. Sekitar 75 % dari iodium ini ada di
dalam kelenjar tiroid, yang digunakan untuk mensintesis hormon tiroksin,
tetraiodotironin (T4), dan triiodotironin (T3). Hormo-hormon ini diperlukanuntuk
pertumbuhan normal, perkembangan fisik dan mental hewan dan manusia. Sisa iodium
ada di dalam jaringan lai, terutama di dalam kelenjar-kelenjar ludah, payudara, dan
lambung serta di dalam ginjal. Di dalam darah iodium terdapat dalam bentuk iodium
bebas atau terikatdengan protein.
4. Tembaga (Cu)
Tembaga ada dalam tubuh sebanyak 50-120 mg. Sekitar 40 % ada di dalam otot, 15 % di
dalam hati, 10 % di dalam otak, 6 % di dalam darah dan selebihnya di dalam tulang,
ginjal dan jaringan tubuh lain. Di dalam plasma, 60 % dari tembaga terikat pada
seruloplasmin, 30 % pada transkuprein dan selebihnya pada albumin dan asam amino.
5. Mangan (Mn)
Kekurangan mangan pada manusia baru dilaporkan pada tahun 1972. Tubuh hanya
mengandung 10-20 mg mangan, yang terutamaberada di dalam tulang dan kelenjar.
6.
Krom (Cr)
5/20/2018 gizi.docx
4/9
Krom pertama kali dihubungkan dengan kekurangan pada manusia pada tahun 1966.
Krom merupakan mineral esensial yang berperan dalam metabolisme karbohidrat dan
lipida. Seperti halnya besi, krom berada dengan berberbagai bentuk dengan jumlah
muatan berbeda. Krom paling mudah diabsorpsi dan paling efektif bila berada dalam
bentu Cr
+++
. Absorpsi krom naik bila dikonsumsi rendah dan turun bil dikonsumsitinggi.
7. Selenium (Se)
Jumlah selenium dalam tubuh sebanyak 3-30 mg, bergantung pada kandungan selenium
dalam tanah dan konsumsi makanan. Konsumsi orang dewasa sekitar antara 20-30 g,
bergantung pada kandungan tanah. Selenium baru dianggap zat gizi esensial sejak tahun
1957. Selenium terbukti dapat mencegah timbulnya penyakit hati pada tikus yang
mendeita kekurangan vitamin E. Pada tahun 1973 ditemukan bahwa selenium adalah
mineral mikro yang merupakan bagian esensial dari enzim glutation peroksidase.
8. Molibden (Mo)
Molibden bekerja sebagai kofaktor berbagai enzim antara lainxantin oksidase, sulfat
oksidase,dan aldehid oksidaseyang mengkatalisis reaksi-reaksi oksidasi-reduksi seperti
oksidase aldehid purin dan pirimidin serta xantin dan sulfit. Oksidasi sulfit berperan
dalam pemecahan sintein dan metionin, serta mengkatalisis pembentukan sulfat dan
sulfit. Absorpsi molibden sangat efektif (kurang lebih 80 %). Molibden dalam jumlah
berlebihan menghambat absorpsi tembaga. Akibat kekurangan molibden karena makanan
belum pernah terlihat. Molibden terdapat dalam jumlah sangat sedikit sekali di dalam
tubuh, segera diabsorpsi di saluran cerna, dan diekskresi melalui urin. Kekurangn
molibden pernah terlihat pada psien yang mendapat makan parenteral total. Gejalanya
adalah mudah tersinggung, pikiran kacau, peningkatan laju pernapasan dan denyut
jantung yang dapat berakhir pada pingsan.
9. Fluor (F)
Fluor terdapat di dalam tanah, air, tumbuh-tunbuhan, dan hewan. Hanya sedikit sekali
ada di dalam tubuh manusia namun peranannya penting.
10.
Kobal (Co)
Sebagian besar kobal dalam tubuh terikat dalam vitamin B12. Plasma darah mengandung
kurang lebih 1 g kobal/100 ml.
11. Silikon (Si)
Silikon baru dianggap sebagai zat gizi esensial sejak 20 tahun yang lalu. Konsentrasi
tertinggi berada dalam epidermis dan jaringan ikat. Silikon diabsorpsi dalam bentuk
asam silikat dan diekskresi melalui urin.konsentrasi rata-rata dalam plasma adalah 0,5
g/ liter.
12. Vanadium (Va)
5/20/2018 gizi.docx
5/9
Vanadium berasal dari nama dewi skandinavi yang menggambarkan kecantikan,
kemudaan, dan kekemilauan.Vanadium diperlukan untuk pertumbuhan dan
perkembangan tulang serta untuk reproduksi normal.
13. Timah (Pb)
Timah dalam jaringantubuh mula-mula hanya dianggap sebagai kontaminasi lingkungan.
Belakangan terbukti bahwa timah pada tikus meningkatkan pertumbuhan. Timah
cenderung membentuk ikatan kovalen seperti halnya karbon. Timah mempunyai
pengaruh induksi terhadap oksigenase hem, yang menyebabkan pemecahan hem dalam
ginjal dan mengganggu fungsi sel yang bergantung pada hem.
14. Nikel (Ni)
Nikel pada tahun 1974 ditemukan sebagai zat gizi esensial untuk ayam, tikus dan
kambing. Nikel terdapat di dalam DNA dan RNA.
15. Arsen (As) dan Boron (Bo)
Arsen diduga merupakan zat gizi esensial lain. Kebenarannya masih memerlukan
penelitian lebih lanjut. Penelitian pada tikus dan anjing percobaan menunjukkan bahwa
boron berpengaruh terhadap metabolisme mineral makro. Suplementasi boron pada
perempuan sesudah menopouse dapat mencegah kehilangan kalsium dan demineralisasi
tulang.
2. Fungsi Mineral Bagi Tubuh dan Letaknya
A. Mineral Makro
1. Natrium (Na)
30-40% dalam tulang, kation utama cairan ekstrselular; mengatur osmolaritas cairan, pH
dan volume darah;membantu transmisi rangsangan saraf dan kontraksi otot.
2. Klor (Cl)
Anion utama cairan ekstraselular, hanya kurang dari 15% dalam cairan intraselular;
berfungsi bersama natrium sebagai buffer, keseimbangan elektrolit, aktifitas enzim,komponen asam lambung; diperlukan untuk cairan.
3. Kalium (K)
Kation utama cairan intraselular, hanya sedikit dalam cairan ekstraselular mengatur
keseimbangan asam basa, osmoralitas, transfer membran sel, memelihara integritas sel,
membantu kontraksi otot. Diperlukan untuk metabolisme karbohidrat dan protein.
4. Kalsium (Ca)
99% kalsium ada dalam gigi dan tulang. Kalsium berbentuk ion dalam cairan tuuh
diperlukan untuk transpor ion melewati membran sel. Kalsium juga terikat pada protein,
sitrat atau asam anorganik. Mineral utama dalam tulang dan gigi; berperan dalam
5/20/2018 gizi.docx
6/9
kontraksi dan relaksasi otot, fungsi saraf, penggumpalan darah, tekanan darah, dan fungsi
kekebalan.
5. Fosfor (P)
85% dalam bagian anorganik tulang dan gigi. Komponen tiap sel dan senyawa pentingDNA, RNA, ATP, dan fosfolipida. Berperan dalam pemindahan energi, kalsifikasi tulang
dan gigi; absorsi dan transportasi zat gizi; sistem buffer.
6. Magnesium (Mg)
60% dalam tulang dan gigi. 20% di otot, sisanya di jaringan lunak lain dalam tubuh.
Magnesium bentuk ion berfungsi sebagai aktivatorbanyak enzim dengan demikian
mempengaruhi hampir semua proses tubuh; mineralisasi tulang dan gigi, sintesis protein,
dan kontraksi otot transmisi saraf.
7.
Sulfur
Sulfur berasal dari makanan terikat pada asam amino mengandung sulfur yang
diperlukan untuk sintesis zat-zat penting. Berperan dalam reaksi oksidasi-reduksi. Bagian
dari tiamin, biotin dan hormon insulin; membantu detoksifikasi.
B. Mineral Mikro
1. Besi (Fe)
70% dalam hemoglobin, 30% disimpan dalamm hati, limpa kecil dan sumsum tulang
belakang. Komponen hemoglobin dan mioglobin berperan dalam transfer oksigen,
diperlukan untuk penggunaan energi sebagai bagian kegiatan metabolisme sel dan sistemkekebalan.
2. Seng (Zn)
Di hampir semua jaringan terutama di dalam hati, pankreas, ginjal, otot dan tulang.
Bagian dari banyak enzim dan hormon insulin, berperan dalam metabolisme asam
nukleat, reaksi kekebalan, transpor vitamin A, persepsi rasa, kesembuhan luka, membuat
sperma, perkembangan normal janin.
3.
Iodium (I)Bagian dari tiroksin dan senyawa lain yang disintesi dalam kelenjar tiroid; mengatur
reaksi-reaksi yang berkaitan dengan dengan energi sel; mengatur pertumbuhan,
perkembangan dan laju metabolisme.
4. Tembaga (Cu)
Di dalam jaringan tubuh, terutama di hati, otak, jantung, dan ginjal. Bagian dari berbagai
enzimdan seruloplasmin dan eritrokuprein dalam darah. Bagian itegral DNA dan RNA.
Diperlukan untuk absorpsi dan penggunaan besi dalam pembentukan hemoglobin.
5.
Mangan (Mn)
5/20/2018 gizi.docx
7/9
Terbanyak di dalam tulang; jaringan di dalam hati, pankreas, jaringan saluran cerna, dan
kelenjar ptuitari. Bagian dari enzim-enzim penting, membantu dalam banyak proses
metabolisme.
6. Krom (Cr)
Berperan dalam metabolisme karbohidrat dan lipida, memudahkan masuknya glukosadalam sel (pelepasan energi).
7. Selenium (Se)
Berfungsi dalam metabolisme lemak, bersama vitamin E sebagai antioksidan.
8. Molibden (Mo)
Bagian dari enzim xantin oksidase, sulfat oksidase yang mengkatalisis oksidase-reduksi
dalam sel.
9.
Fluor (F)
Dalam tulang dan gigi, membantu pembentukan tulang, mencegah kerusakan tulang dan
gigi.
10. Kobal (Co)
Bagian dari sianokobalamin (vitamin B12), diperlukan untuk fungsi normal sel, terutama
sel sumsum tulang, mematangkan sel darah merah, sistem saraf dan sistem pencernaan;
berperan dalam fungsi berbagai enzim.
11.
Silikon (Si)12. Vanadium (Va)
13. Timah (Pb)
14. Nikel (Ni)
15. Arsen (As) dan Boron (Bo)
3. Sumber Bahan Makanan Mineral
A. Mineral makro
1. Natrium (Na)
Garam dapur, makanan yang diproses dengan garam dapur, makanan hasil laut, susu,telur, makanan hewani.
2. Klor (Cl)
Garam dapur dan makanan yang diolah dengan garam dapur, makanan hasil laut, susu,
telur, dan daging.
3. Kalium (K)
Buah, susu, daging, serealia, sayuran, dan kacang-kacangan.
4.
Kalsium (Ca)
5/20/2018 gizi.docx
8/9
Susu dan hasil olahannya; ikan, udang, kerang dan kepiting; kaca-kacangan dan hasil
olahannya; daun singkong, daun lantoro.
5. Fosfor (P)
Semua jaringan hewan, serealia, dan kacang-kacangan.
6. Magnesium (Mg)
Kacang-kacangan, serealia tumbuk, sayuran hijau, susu, coklat, teri.
7. Sulfur
Semua sumber protein.
B. Mineral Mikro
1. Besi (Fe)
Hati, daging, kuning telur, udang, serealia tumbuk atau difortifikasi, kacang-kacangan,
dan sayuran hijau.
2. Seng (Zn)
Kerang, tiram, hati, kacang-kacangan, susu, dan dedak gandum.
3. Iodium (I)
Garam difortifikasi, makanan laut, air dan sayur di daerah non gondok dan hewan yang
makan makanan tersebut.
4. Tembaga (Cu)
Hati, kerang, serealia tumbuk, kacang-kacangan, ginjal, unggas, tiram, coklat, biji-bijian.
5. Mangan (Mn)
Serealia utuh, kacang-kacangan, buah-buahan, dan teh.
6. Krom (Cr)
Biji-bijian, serealia utuh, hasil laut, dan daging.
7. Selenium (Se)
Makanan hasil laut, daging, hati, bawang, serealia sayuran, bergantung pada kandungan
selenium tanah.
8. Molibden (Mo)
Serealia utuh kacang-kacangan, susu, hati.
9. Fluor (F)
Air minum (bila difluoridasi), teh, kopi, makanan hasil laut, kacang kedele.
10. Kobal (Co)
5/20/2018 gizi.docx
9/9
Makanan sumber vitamin B12(daging, hati, susu dan hasil olah susu).
11. Silikon (Si)
12. Vanadium (Va)
13.
Timah (Pb)k14. Nikel (Ni)
15. Arsen (As) dan Boron (Bo)