140
GLOBALISASI EKONOMI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI NEGARA G20 PERIODE 2011-2016 SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Oleh : Fiqi Afrig Rizaldi NIM. 11140840000031 JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019 M/1439 H

GLOBALISASI EKONOMI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI …

  • Upload
    others

  • View
    23

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: GLOBALISASI EKONOMI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI …

GLOBALISASI EKONOMI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI

NEGARA G20 PERIODE 2011-2016

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh :

Fiqi Afrig Rizaldi

NIM. 11140840000031

JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2019 M/1439 H

Page 2: GLOBALISASI EKONOMI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI …

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING

Page 3: GLOBALISASI EKONOMI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI …

ii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF

Page 4: GLOBALISASI EKONOMI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI …

iii

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH

Page 5: GLOBALISASI EKONOMI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI …

iv

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI

Page 6: GLOBALISASI EKONOMI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI …

v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. Identitas Pribadi

Nama : Fiqi Afrig Rizaldi

Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 26 Desember 1996

Alamat : Jl. Sinar II No. 66 RT 003/ RW 010 Sudimara

Timur, Tangerang, Banten

Telepon : 081219480695

Email : [email protected]

II. Latar Belakang Keluarga

Ayah : Dwi Hartono

Tempat, Tanggal Lahir : Surabaya, 26 November 1958

Ibu : Sri Rusmiati

Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 27 Oktober 1959

III. Pendidikan

1. SDN Gunung 01 Jakarta Tahun 2002 – 2008

2. SMP Negeri 161 Jakarta Tahun 2008 – 2011

3. SMA Negeri 63 Jakarta Tahun 2011 – 2014

4. S1 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2014 – 2019

Page 7: GLOBALISASI EKONOMI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI …

vi

ABSTRACT

This research was conducted to determine the effect of Economic Freedom

and Openness Trade on Economic Growth. This study uses panel data analysis with

a sample of G20 countries, namely South Africa, the United States, Saudi Arabia,

Argentina, Australia, Brazil, India, Indonesia, Britain, Italy, Japan, Germany,

Canada, South Korea, Mexico, France, Russia, China, Turkey in the period from

2011 to 2016 were processed using the Fixed Effect Model (FEM). The results of

the study show that Economic Freedom and Trade Openness have a positive

influence on economic growth.

Keyword: Economic Freedom, Trade Openness, Economic Growth, Fixed Effect

Model (FEM)

Page 8: GLOBALISASI EKONOMI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI …

vii

ABSTRAK

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh Economic Freedom

dan Trade Openness terhadap Pertumbuhan Ekonomi. Penelitian ini menggunakan

anaisis data panel dengan sampel penelitian negara G20 yaitu Afrika Selatan,

Amerika Serikat, Arab Saudi, Argentina, Australia, Brazil, India, Indonesia,

Inggris, Italia, Jepang, Jerman, Kanada, Korea Selatan, Meksiko, Perancis, Russia,

Tiongkok, Turki pada periode 2011 sampai 2016 diolah menggunakan Fixed Effect

Model (FEM). Hasil penelitian menunjukan bahwa Economic Freedom dan Trade

Openness memiliki pengaruh yang positif terhadap pertumbuhan Ekonomi.

Kata Kunci: Economic Freedom, Trade Openness, Pertumbuhan Ekonomi, Fixed

Effect Model (FEM)

Page 9: GLOBALISASI EKONOMI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI …

viii

KATA PENGANTAR

Bismillahhirahmanirrahim

AssalamualaikumWr.Wb

Alhamdulillah, puji serta syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT

atas segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi

dengan judul “GLOBALISASI EKONOMI TERHADAP PERTUMBUHAN

EKONOMI NEGARA G20 PERIODE 2011-2016”. Shalawat serta salam

peneliti panjatkan kepada baginda Nabi Besar Muhammad SAW yang telah

meberikan syafa’at kepada umatnya hingga akhir zaman.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi syarat memperoleh gelar Sarjana

Ekonomi di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Dengan

selesainya skripsi ini peneliti mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang

telah membantu dalam proses pembuatan skripsi:

1. Sri Rusmiati selaku ibu saya yang selalu memeberikan doa dan kasih sayang

kepada saya, dukungan ibu selalu menjadi motivasi utama saya untuk

menyelesaikan skripsi ini. Semoga ibu selalu diberikan yang terbaik oleh

Allah SWT, aamiin.

2. Brilian Ega Primatra dan Khofiyal Fatah Darojat, kakak dan adik saya yang

selalu ada untuk membantu saya dalam mengerjakan skripsi. Semoga kalian

mencapai cita-cita kalian dan diberi kemudahan dalam meraihnya oleh

Allah SWT, aamiin.

3. Keluarga besar yang selalu mengingatkan saya untuk segera menyelesaikan

studi, dukungan kalian selalu memotivasi saya untuk segera menyelesaikan

skripsi ini.

4. Mas Harvey yang telah membuat Spotify saya menjadi Premium, saya

sangat berterima kasih kepada mas, karena Spotify sangat membantu saya

dalam mengerjakan skripsi ini sampai selesai.

Page 10: GLOBALISASI EKONOMI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI …

ix

5. Bapak Prof. Dr. Amilin, SE.,AK.,CA.,M.Si.,BKP., CRMP selaku Dekan

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta.

6. Bapak Arief Fitrijianto, M.Si. dan Bapak Sofyan Rizal, M.Si. selaku ketua

jurusan dan sekretaris jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi

dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

7. Ibu Najwa Khairina, S.E., M.A. selaku dosen pembimbing skripsi saya.

Terimakasih atas bimbingan ibu, karena dengan bimbingan ibu saya bisa

menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Semoga Ibu selalu berada dalam

lindungan Allah SWT, aamiin.

8. Seluruh dosen serta jajaran staf Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang telah

memberikan ilmu pengetahuan yang sangat berguna dan berharga bagi

penulis selama masa perkuliahan dan penulisan skripsi ini.

9. Irsyal Idham Ramid S.E, Kinasih Mustika Dewani S.IKom, Debby Angela

Abdul Gani S.T, terimakasih atas bantuan kalian, yang selalu ada dan

mengerti keadaan saya. Semoga kita selalu bersama, dan mampu mencapai

apa yang kita inginkan, aamiin.

10. Dwi, Ari, Hilmi, Gita, Evi, Aset, Shavi, terimakasih teman-teman atas tawa

dan candanya, semoga kita selalu bersama dan sukses, aamiin.

11. Surya, Fera, Idham, Tanu, Azka, Naufal, Aulia, Tajul, Adnan, Astrid,

Faizul, Faikar, terimakasih teman-teman atas ilmu dan memorinya, sukses

ya semuanya.

12. Teman seperjuangan Ekonomi Pembangunan UIN Jakarta 2014.

Peneliti mengerti bahwa skripsi ini masih belum sempurna karna

kesempurnaan hanya milik Allah SWT. Oleh karena itu peneliti menerima kritik

yang membangun serta saran agar peneliti mampu melakukan yang lebih baik lagi.

Wassalamualaikum Wr.Wb

Jakarta, Januari 2019

Fiqi Afrig Rizaldi

Page 11: GLOBALISASI EKONOMI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI …

x

DAFTAR ISI

Halaman

SAMPUL

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING ........................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF ........................................ ii

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ............................... iii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI……………………………………iv

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ................................................................................ v

ABSTRACT ............................................................................................................. vi

ABSTRAK ............................................................................................................ vii

KATA PENGANTAR ......................................................................................... viii

DAFTAR ISI ........................................................................................................... x

Daftar Grafik ........................................................................................................ xiv

Daftar Gambar ....................................................................................................... xv

Daftar Tabel ......................................................................................................... xvi

Daftar Lampiran .................................................................................................. xvii

BAB 1 PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

A. Latar Belakang ................................................................................................... 1

B. Rumusan masalah ............................................................................................. 10

C. Tujuan penelitian .............................................................................................. 10

D. Manfaat Penelitian............................................................................................ 11

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................... 12

A. Teori yang Berkenaan dengan Variabel yang Diambil .................................... 12

1. Trade Openness ......................................................................................... 12

2. Economic Freedom .................................................................................... 14

2.1 Mengukur Economic Freedom................................................................. 14

2.1.1 RULE OF LAW ..................................................................................... 15

2.1.1.1 Property Rights .................................................................................. 15

2.1.1.2 Judicial Effectiveness ......................................................................... 16

2.1.1.3 Government Integrity ......................................................................... 17

2.1.2 Government Size ................................................................................... 18

2.1.2.1 Tax Burden ......................................................................................... 18

Page 12: GLOBALISASI EKONOMI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI …

xi

2.1.2.2 Government Spending ........................................................................ 19

2.1.2.3 Fiscal Health ...................................................................................... 20

2.1.3 REGULATORY EFFICIENCY .............................................................. 20

2.1.3.1 Business Freedom .............................................................................. 20

2.1.3.2 Labor Freedom .................................................................................. 22

2.1.3.3 Monetary Freedom ............................................................................. 23

2.1.4 OPEN MARKET .................................................................................... 24

2.1.4.1 Trade Freedom ................................................................................... 24

2.1.4.2 Investment Freedom ........................................................................... 25

2.1.4.3 Financial Freedom ............................................................................. 27

2.2 Kerangka Pembentuk Index Economic Freedom ..................................... 30

3. Teori Pertumbuuhan Ekonomi .................................................................. 30

3.1 New Growth Theory ................................................................................ 31

3.2 Karl Bucher .............................................................................................. 33

B. Penelitian Terdahulu ......................................................................................... 36

C. Kerangka Pemikiran ......................................................................................... 42

BAB III METODOLOGI PENELITIAN.............................................................. 43

A. Ruang Lingkup Penelitian ................................................................................ 43

B. Metode Penentuan Sampel ............................................................................... 43

C. Metode Pengumpulan Data .............................................................................. 44

D. Hipotesis Penelitian .......................................................................................... 45

E. Metode Analisis Data ....................................................................................... 46

F. Operasional Variabel Penelitian ....................................................................... 51

G. Definisi Operasional Variabel Penelitian ......................................................... 52

BAB IV HASIL PENELITIAN ............................................................................ 54

A. Gambaran Umum Objek Penelitian ................................................................. 54

1. G20 ............................................................................................................. 54

2. Afrika Selatan ............................................................................................ 55

3. Amerika Serikat ......................................................................................... 56

4. Arab Saudi ................................................................................................. 57

5. Argentina ................................................................................................... 58

6. Australia .................................................................................................... 59

Page 13: GLOBALISASI EKONOMI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI …

xii

7. Brazil ......................................................................................................... 60

8. India ........................................................................................................... 61

9. Indonesia ................................................................................................... 62

10. Inggris ...................................................................................................... 63

11. Italia ......................................................................................................... 64

12. Jepang ...................................................................................................... 65

13. Jerman ...................................................................................................... 66

14. Kanada ..................................................................................................... 67

15. Korea Selatan ........................................................................................... 68

16. Meksiko .................................................................................................... 69

17. Prancis ...................................................................................................... 70

18. Russia ....................................................................................................... 71

19. Tiongkok .................................................................................................. 72

20. Turki ......................................................................................................... 73

B. Estimasi Data Panel .......................................................................................... 74

1. Menentukan Model Estimasi ..................................................................... 74

1.1 Uji Chow .................................................................................................. 74

1.2 Uji Hausman ............................................................................................ 75

1.3 Fixed Effect Model .................................................................................. 76

2. Uji Asumsi Klasik ..................................................................................... 77

2.1 Uji Normalitas Data ................................................................................. 77

2.2 Uji Autokorelasi ....................................................................................... 77

2.3 Uji Multikolineraitas ................................................................................ 78

2.4 Uji Heteroskodastisitas ............................................................................ 78

C. Hipotesis ........................................................................................................... 79

1. Uji T-statistik ............................................................................................. 79

2. Uji F-statistik ............................................................................................. 79

3. Uji Koefisien Determinasi ......................................................................... 80

4. Perbandingan Hasil Estimasi ..................................................................... 81

5. Koefisien Pertumbuhan Ekonomi masing-masing Negara G20 ................ 83

D. Analisis Ekonomi ............................................................................................. 95

1. Trade Openness terhadap Pertumbuhan Ekonomi ..................................... 95

Page 14: GLOBALISASI EKONOMI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI …

xiii

2. Economic Freedom terhadap Pertumbuhan Ekonomi ............................... 96

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................ 97

A. Kesimpulan .................................................................................................... 97

B. Saran ................................................................................................................. 98

Daftar Pustaka ..................................................................................................... 100

LAMPIRAN ........................................................................................................ 103

Page 15: GLOBALISASI EKONOMI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI …

xiv

Daftar Grafik

4. 1 Pertumbuhan Ekonomi Afrika Selatan Tahun 2011-2016 ............................. 55 4. 2 Pertumbuhan Ekonomi Amerika Serikat Tahun 2011-2016 .......................... 56 4. 3 Pertumbuhan Ekonomi Arab Saudi Tahun 2011-2016 .................................. 57 4. 4 Pertumbuhan Ekonomi Argentina Tahun 2011-2016 .................................... 58 4. 5 Pertumbuhan Ekonomi Australia Tahun 2011-2016...................................... 59 4. 6 Pertumbuhan Ekonomi Brazil Tahun 2011-2016 .......................................... 60 4. 7 Pertumbuhan Ekonomi India Tahun 2011-2016 ............................................ 61 4. 8 Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tahun 2011-2016 ..................................... 62 4. 9 Pertumbuhan Ekonomi Inggris Tahun 2011-2016 ......................................... 63 4. 10 Pertumbuhan Ekonomi Italia Tahun 2011-2016 .......................................... 64 4. 11 Pertumbuhan Ekonomi Jepang Tahun 2011-2016 ....................................... 65 4. 12 Pertumbuhan Ekonomi Jerman Tahun 2011-2016 ....................................... 66 4. 13 Pertumbuhan Ekonomi Kanada Tahun 2011-2016 ...................................... 67 4. 14 Pertumbuhan Ekonomi Korea Selatan Tahun 2011-2016 ............................ 68 4. 15 Pertumbuhan Ekonomi Meksiko Tahun 2011-2016 .................................... 69 4. 16 Pertumbuhan Ekonomi Perancis Tahun 2011-2016 ..................................... 70 4. 17 Pertumbuhan Ekonomi Russia Tahun 2011-2016........................................ 71 4. 18 Pertumbuhan Ekonomi Tiongkok Tahun 2011-2016 ................................... 72 4. 19 Pertumbuhan Ekonomi Turki Tahun 2011-2016 ......................................... 73 4. 20 Uji Normalitas Data ..................................................................................... 77

Page 16: GLOBALISASI EKONOMI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI …

xv

Daftar Gambar

2. 1 Kerangka Pemikiran ....................................................................................... 42

3. 1 Diagram Alur Pembentukan Model dengan Data Panel ................................ 49

Page 17: GLOBALISASI EKONOMI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI …

xvi

Daftar Tabel

1.1 GDP per Kapita dan Pertumbuhanya di tahun 2016 ......................................... 2 1. 2 Indeks Economic Freedom di Negara G20 tahun 2016 ................................... 5 1. 3 Trade Openness Negara G20 tahun 2016 ........................................................ 7

2. 1 Ukuran Standar Trade Openness .................................................................... 13 2. 2 Ringkasan Penelitian Terdahulu .................................................................... 38

3. 1 Definisi Operasional Variabel Penelitian ....................................................... 52

4. 1 Gambaran Umum Afrika Selatan ................................................................... 55 4. 2 Gambaran Umum Amerika Serikat ................................................................ 56 4. 3 Gambaran Umum Arab Saudi ........................................................................ 57 4. 4 Gambaran Umum Argentina .......................................................................... 58 4. 5 Gambaran Umum Australia ........................................................................... 59 4. 6 Gambaran Umum Brazil ................................................................................ 60 4. 7 Gambaran Umum India .................................................................................. 61 4. 8 Gambaran Umum Indonesia .......................................................................... 62 4. 9 Gambaran Umum Inggris ............................................................................... 63 4. 10 Gambaran Umum Italia ................................................................................ 64 4. 11 Gambaran Umum Jepang ............................................................................. 65 4. 12 Gambaran Umum Jerman ............................................................................ 66 4. 13 Gambaran Umum Kanada ............................................................................ 67 4. 14 Gambaran Umum Korea Selatan ................................................................. 68 4. 15 Gambaran Umum Meksiko .......................................................................... 69 4. 16 Gambaran Umum Perancis .......................................................................... 70 4. 17 Gambaran Umum Russia ............................................................................. 71 4. 18 Gambaran Umum Tiongkok ........................................................................ 72 4. 19 Gambaran Umum Turki ............................................................................... 73

4. 20 Uji Chow ...................................................................................................... 74 4. 21 Uji Hausman ................................................................................................ 75 4. 22 Fixed Effect Model ...................................................................................... 76 4. 23 Uji Autokorelasi ........................................................................................... 77 4. 24 Uji Multikolinearitas .................................................................................... 78 4. 25 Uji Heteroskedastisitas ................................................................................. 78 4. 26 Uji T-statistik ............................................................................................... 79 4. 27 Uji F-statistik ................................................................................................ 79 4. 28 Uji Koefisien Determinasi ........................................................................... 80 4. 29 Uji T-statistik Perbandingan Hasil Estimasi ................................................ 81 4. 30 Uji Koefisien Determinasi Perbandingan Hasil Estimasi ............................ 82 4. 31 Cross Section Effect periode 2011-2016...................................................... 83

Page 18: GLOBALISASI EKONOMI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI …

xvii

Daftar Lampiran

Lampiran 1: Hasil Estimasi Data Panel Periode 2011-2016

A. Uji Chow ........................................................................................................ 103

B. Uji Hausman ................................................................................................... 104

C. Fixed Effect Model ......................................................................................... 105

D. Heteroskedastisitas ......................................................................................... 105

Lampiran 2: Hasil Estimasi Data Panel Periode 2007-2016

A. Uji Chow ........................................................................................................ 106

B. Uji Hausman ................................................................................................... 107

C. Fixed Effect Model ......................................................................................... 108

D. Uji Normalitas ................................................................................................ 108

E. Multikolinearitas ............................................................................................. 109

F. Autokorelasi .................................................................................................... 109

G. Heteroskedastisitas ......................................................................................... 109

Lampiran 3: Data Penelitian

Data Penelitian .................................................................................................... 110

Page 19: GLOBALISASI EKONOMI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI …

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Globalisasi Ekonomi merujuk pada meningkatnya saling ketergantunganya

perekonomian dunia sebagai hasil dari meningkatnya transaksi barang dan jasa

antar wilayah, aliran modal internasional serta meluasnya dan penyebaran yang

cepat di bidang teknologi (Shangquan, 2000). Saat ini kita tidak mungkin menolak

terjadinya Globalisasi Ekonomi, dengan teknologi yang semakin canggih dan

semakin cepatnya informasi dapat di akses, maka keadaan dunia semakin tak

bersekat. Dengan hadirnya Globalisasi Ekonomi ini, maka negara dari belahan

dunia manapun dapat melakukan transaksi antar negara baik secara bilateral

ataupun multilateral. Transaksi antar negara tersebut mampu meningkatkan

pertumbuhan ekonomi negara yang melakukan transaksi tersebut.

Peneliti tertarik untuk membahas mengenai pengaruh Globalisasi Ekonomi

terhadap pertumbuhan ekonomi di negara G20 dari sudut pandang Economic

Freedom dan Trade Openness. Peneliti mengambil sudut pandang tersebut karena

yakin bahwa kebebasan ekonomi dan keterbukaan ekonomi merupakan faktor yang

penting dalam pertumbuhan ekonomi di suatu negara dikarenakan adanya

Globalisasi Ekonomi yang terjadi saat ini.

Anggota G20 merupakan representatif dari 2/3 populasi di dunia dan

85% perekonomian dunia. Dan anggotanya memiliki peran yang signifikan sebagai

penggerak perekonomian dunia.

G20 memiliki tujuan yaitu:

1. Koordinasi kebijakan diantara anggota dalam meraih stabilitas

ekonomi global dan pertumbuhan yang berkelanjutan

2. Untuk mempromosikan regulasi keuangan untuk mengurangi resiko

dan mencegah krisis keuangan di masa depan

3. Untuk menciptakan arsitektur keuangan intternasional yang baru

Page 20: GLOBALISASI EKONOMI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI …

2

G20 bukanlah organisasi internasional, melainkan dikenal sebagai forum

internasional. Forum ini awalnya hanya pertemuan dari Menteri Ekonomi tiap

negara dan pemimpin Bank Sentral sejak tahun 1999. Sejak terjadinya krisis

ekonomi Global pada tahun 2008, forum G20 ditingkatkan dari yang hanya

pertemuan para menteri dan pemimpin Bank Sentral, menjadi pertemuan para

petinggi negara seperti Presiden dan Perdana Menteri. Sejak saat itu, G20

melakukan forum tahunan dan menjadi forum sentral untuk korporasi ekonomi

internasional.

Dari penjelasan diatas dapat diasumsikan bahwa negara anggota G20

memiliki pengaruh yang sangat kuat dalam bidang perekonomian. G20 melakukan

pertemuan tahunan untuk merundingkan permasalahan perekonomian yang terjadi

di dunia, serta membahas kebijakan-kebijakan ekonomi. Hal itu dilakukan untuk

mencegah terjadinya gangguan-gangguan dalam perekonomian dunia.

Tabel 1.1

GDP per Kapita dan Pertumbuhanya di tahun 2016

Negara GDP per Kapita

(Dalam milliar USD)

Pertumbuhan

Ekonomi

Afrika Selatan 294 0.28%

Amerika Serikat 18,569 1.62%

Arab Saudi 646 1.74%

Argentina 545 -2.30%

Australia 1,204 2.77%

Brazil 1,796 -3.59%

India 2,263 7.11%

Indonesia 932 5.02%

Inggris 2,618 1.81%

Italia 1,849 0.88%

Jepang 4,939 1.00%

Jerman 3,466 1.87%

Kanada 1,529 1.47%

Korea Selatan 1,411 2.83%

Meksiko 1,045 2.30%

Perancis 2,465 1.19%

Russia 1,283 -0.22%

Tiongkok 11,199 6.70%

Turki 857 2.88%

Sumber: World Bank (diolah)

Page 21: GLOBALISASI EKONOMI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI …

3

Berdasarkan data pertumbuhan GDP di atas dapat kita lihat bahwa negara–

negara di atas memiliki perekonomian yang kuat. Negara–negara tersebut memiliki

andil yang cukup besar dalam menggerakan perekonomian dunia.

Pertumbuhan ekonomi suatu negara merupakan barometer perekonomian

yang digunakan untuk melihat seberapa besar suatu negara memiliki kemajuan

dalam bidang perekonomian. Apabila suatu negara memiliki tingkat pertumbuhan

ekonomi yang tinggi, maka dapat disimpulkan bahwa negara tersebut memiliki

kemajuan ekonomi yang tinggi pula.

Fenomena pertumbuhan ekonomi di dunia adalah hal yang sangat menarik

bagi para ekonom. Banyak ekonom yang memaparkan teori mengenai penyebab

terjadinya pertumbuhan ekonomi di dunia.

(Smith, 1776) dengan teori Absolute advantage menjelaskan bahwa

absolute advantage adalah kemampuan suatu negara, individu, perusahaan atau

wilayah untuk memproduksi suatu barang atau jasa pada biaya yang lebih rendah

per unit dari pihak lain yang menghasilkan barang atau jasa yang sama. Suatu

negara, individu, perusahaan atau wilayah dengan keunggulan mutlak dapat

menghasilkan suatu produk atau jasa dengan menggunakan sejumlah kecil input

atau lebih proses yang efisien dari entitas lain memproduksi produk atau layanan

yang sama.

Absolute advantage merupakan salah satu teori perdagangan internasional

dimana sebuah negara dapat memproduksi suatu barang lebih efisien daripada

negara lain. Negara-negara dengan keunggulan absolut dapat memutuskan untuk

mengkhususkan diri dalam memproduksi dan menjual produk atau layanan tertentu

dan menggunakan dana yang baik atau layanan yang dihasilkan untuk membeli

barang dan jasa dari negara lain.

(Ricardo, 1817) dengan teori Comparative advantage menjelaskan bahwa

comparative advantage adalah istilah ekonomi yang mengacu pada kemampuan

suatu perusahaan atau negara untuk menghasilkan barang dan jasa dengan biaya

peluang yang lebih rendah dari suatu perusahaan atau negara lainya. Sebuah

Page 22: GLOBALISASI EKONOMI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI …

4

keunggulan komparatif memberikan perusahaan kemampuan untuk menjual barang

dan jasa dengan harga lebih rendah dibandingkan pesaingnya dan menyadari kuat

margin penjualan.

(Porter, 1985) dengan teori Competitive advantage menjelaskan bahwa

Competitive advantage adalah kondisi yang memungkinkan suatu perusahaan atau

negara untuk menghasilkan barang atau jasa dari nilai yang sama dengan harga

lebih rendah atau dengan cara yang lebih diinginkan. Kondisi ini memungkinkan

suatu perusahaan atau negara produktif untuk menghasilkan lebih banyak penjualan

dibandingkan dengan pesaing pasar. Keunggulan kompetitif yang dikaitkan dengan

berbagai faktor termasuk struktur biaya, branding, kualitas produk yang di

tawarkan, jaringan distribusi, Intelektual properti dan layanan pelanggan.

Competitive advantage menghasilkan nilai yang lebih besar untuk sebuah

perusahaan dan pemegang saham karena kekuatan atau kondisi tertentu. Semakin

berkelanjutan keunggulan kompetitif, semakin sulit bagi pesaing untuk menetralisir

keuntungan.

Kondisi perdagangan internasional membuat para ahli ekonomi

mengemukakan pendapatnya masing-masing mengenai kondisi perdagangan

internasional ini. Negara di dunia semakin terpacu untuk melakukan perdagangan

internasional dikarenakan setiap negara memiliki keunggulan masing-masing mulai

dari sumber daya alam, sumber daya manusia, maupun teknologi yang tidak

dimiliki negara lain.

Hal lain yang akan di teliti adalah Economic Freedom. Economic Freedom

adalah hak fundamental setiap manusia untuk mengkontrol usaha dan properti

mereka sendiri. Dalam masyarakat ekonomi bebas, setiap individu bebas untuk

bekerja, memproduksi dan berinvestasi sesuai keinginan mereka.

Sejak 1995, The Heritage Foundation dan Wall Street Journal membuat

Index of Economic Freedom. Economic Freedom didefinisikan sebagai “tidak

adanya pemaksaan atau pembatasan yang dilakukan pemerintah terhadap produksi,

distribusi atau konsumsi barang dan jasa di luar batas yang diperlukan bagi warga

Page 23: GLOBALISASI EKONOMI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI …

5

negara untuk melindungi dan menjaga kebebasan itu sendiri.” Dengan kata lain,

masyarakat bebas untuk bekerja, memproduksi, mengkonsumsi dan berinvestasi

dengan cara yang mereka anggap paling efektif. (Bech & Miles, 2006).

The Heritage Foundation adalah sebuah badan ahli yang memberikan saran

dan ide mengenai masalah politik atau ekonomi dengan berprisnip pada

perdagangan bebas, kebebasan individu, nilai luhur tradisional Amerika, serta

pertahanan negara yang kuat. Economic Freedom adalah indeks tahunan dan

ranking untuk mengukur derajat kebebasan ekonomi negara–negara di dunia.

(Sen, 2000) Seorang pemenang hadiah Nobel dalam bidang ekonomi

dimana dia telah membuat kontribusi yang dapat diperhitungkan dalam

pembangunan ekonomi pernah berkata bahwa “pembangunan terdiri dari

penghapusanya variasi tipe ketidak bebasan yang meninggalkan seseorang dengan

pilihan yang terbatas dan kecilnya peluang untuk melatih warisan yang beralasan”.

Tabel 1. 2

Indeks Economic Freedom di Negara G20 tahun 2016

Negara Index Economic

Freedom

Afrika Selatan 61.9

Amerika Serikat 75.4

Arab Saudi 62.1

Argentina 43.8

Australia 80.3

Brazil 56.5

India 56.2

Indonesia 59.4

Inggris 76.4

Italia 61.2

Jepang 73.1

Jerman 74.4

Kanada 78

Korea Selatan 71.7

Meksico 65.2

Perancis 62.3

Russia 50.6

Tiongkok 52

Turki 62.1

Sumber: The Heritage Foundation (diolah)

Page 24: GLOBALISASI EKONOMI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI …

6

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa meskipun negara yang memiliki GDP

besar belum tentu memiliki tingkat kebebasan ekonomi yang tinggi pula. Meski

begitu, bukan berarti kebebasan ekonomi tidak memiliki peran penting dalam

perekonomian suatu negara. Dapat dilihat pula dari tabel diatas bahwa negara-

negara seperti Jepang, Jerman, dan Inggris memiliki tingkat kebebasan ekonomi

yang lebih tinggi dari negara-negara seperti Indonesia, India, dan Argentina.

Ekonomi mengindikasikan bahwa Economic Freedom mempengaruhi

insentif, produktifitas, dan keefektifan sumber daya yang digunakan. Dalam jurnal

yang berjudul “On the Relationship between Economic Freedom and Economic

Growth”, (Haan & Sturm, 2000) menyatakan bahwa kebebasan ekonomi

menumbuhkan insentif dan tingkat efektivitas alokasi sumber daya, memperkuat

produktivitas dan pertumbuhan ekonomi. Mereka melakukan studi empiris untuk

melihat dampak kebebasan ekonomi terhadap pertumbuhan ekonomi. Kesimpulan

utamanya adalah kebebasan ekonomi mampu mendorong pertumbuhan ekonomi,

tetapi tidak ada hubungan secara langsung antara tingkat kebebasan ekonomi dan

pertumbuhan ekonomi. Peningkatan kebebasan ekonomi juga meningkatkan

tingkat pertumbuhan suatu negara ke tingkat pertumbuhan yang lebih stabil tetapi

tingkat pertumbuhan tersebut ditentukan oleh kombinasi beberapa faktor, bukan

hanya tingkat kebebasan ekonomi saja.

Beberapa studi empiris telah menyarankan bahwa Kebebasan Ekonomi

mungkin saja memiliki peran penting dalam menjelaskan perbedaan antar negara

dalam performa ekonomi (Nelson & Singh, 1998)

Perdebatan mengenai pengaruh lain dalam pertumbuhan ekonomi adalah

Trade Openness. Bagaimana Trade Openness dapat mempengaruhi pertumbuhan

ekonomi adalah topik yang telah dilakukan banyak studi mengenai hal tersebut.

Banyak pakar ekonomi memberi dukungan bahwa perlindungan mungkin saja

menginduksi pertumbuhan ekonomi yang semakin cepat ketika analis liberal

berargumen bahwa semakin tinggi derajat keterbukaan akan membawa pada

performa ekonomi yang semakin baik.

Page 25: GLOBALISASI EKONOMI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI …

7

Ekonomi terbuka tumbuh lebih cepat apabila dibandingkan dengan

pertumbuhan dengan sistem ekonomi tertutup, hal tersebut di terima secara umum.

(Fischer, 2003) Mendefinisikan globalisasi sebagai “proses yang berkelanjutan

pada ekonomi independen yang lebih besar diantara negara dapat dilihat dari

peningkatan jumlah transaksi barang dan jasa antar negara, peningkatan laju

keuangan secara internasional dan peningkatan laju pekerja.”

Tabel 1. 3

Trade Openness Negara G20 tahun 2016

Negara Trade Openness

Afrika Selatan 60.00

Amerika Serikat 26.00

Arab Saudi 60.00

Argentina 29.00

Australia 41.00

Brazil 23.00

India 42.00

Indonesia 35.00

Inggris 58.00

Italia 56.00

Jepang 31.00

Jerman 84.00

Kanada 64.00

Korea Selatan 78.00

Mexico 78.00

Perancis 61.00

Russia 46.00

Tiongkok 37.00

Turki 46.00

Sumber: World Bank (diolah)

Trade Openness adalah sebuah skala, apabila skalanya semakin mendekati

angka 100, maka semakin besar tingkat Trade Openness nya.

Kegiatan Ekspor dan Impor dilakukan suatu negara untuk memenuhi

kebutuhan dalam negeri yang tidak dapat di produksi sediri atau memiliki kelebihan

dalam produksi. Hal tersebut dilakukan bukan hanya sekedar transaksi barang dan

jasa tetapi juga untuk mempererat hubungan antar negara, melakukan koalisi dan

memperluas jalur perdagangan antar negara.

Page 26: GLOBALISASI EKONOMI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI …

8

Teori perdagangan tradisional menunjukan bahwa pertumbuhan didapatkan

dari level keterbukaan suatu negara melalui spesialisasi, investasi, peningkatan

produktifitas, dan penguatan alokasi sumber daya. Peran dari kebijakan

perdagangan dalam pembangunan ekonomi telah menjadi kunci debat dalam

literatur ekonomi pembangunan. Teori yang dikemukakan Ricardo menyarankan

bahwa keterbukaan yang luas memungkinkan suatu negara untuk meninjau kembali

kelangkaan sumber daya untuk sektor yang lebih efisien. Model pertumbuhan Neo

Klasik dari (Solow R. M., 1957), mempertimbangkan perubahan teknologi seperti

perubahan secara eksogen dan menyarankan, secara konsekuen, bahwa kebijakan

perdagangan tidak memberikan pengaruh pada pertumbuhan ekonomi. Meskipun

begitu, teori pertumbuhan ekonomi baru yang dikemukakan oleh (Rostow, 1960)

berasumsi bahwa kemajuan pada bidang teknologi dan inovasi adalah variabel yang

endogenus serta kebijakan perdagangan dapat di kombinasikan dengan

perdagangan internasional. Kehadiran dan sifat alami dari hubungan antara Trade

Openness dan pertumbuhan ekonomi telah menjadi subjek dalam debat. Namun,

model teori yang ada ataupun analisis empirik belum mampu menghasilkan

kesimpulan yang jelas.

(Newfarmer & Sztajerowska, 2012) memaparkan bahwa keuntungan dari

Trade Openness tidak otomatis. Berbagai perhitungan ditujukan untuk membangun

stabilitas makro ekonomi dan iklim investasi yang menguntungkan, harus disertai

dengan Trade Openness. Dalam jangka panjang, Trade Openness memberikan

kontribusi pada pertumbuhan ekonomi dengan efek yang berbeda menurut level

dari pembangunan ekonominya (Kim & Lin, 2009). (Herzer, 2013) juga

menemukan bahwa pengaruh Trade Openness positif pada negara maju dan negatif

pada negara berkembang. Efek dari liberalisasi perdagangan pada pertumbuhan

bergantung pada level liberalisasi.

Penelitian ini dilakukan dalam rangka untuk mengetahui pengaruh dari

Trade Openness dan Economic Freedom terhadap pertumbuhan perekonomian di

negara G20, yaitu Negara yang digunakan dalam penelitian ini adalah: Argentina,

Australia, Brazil, Kanada, Perancis, Jerman, India, Indonesia, Italia, Jepang,

Page 27: GLOBALISASI EKONOMI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI …

9

Meksiko, Russia, Arab Saudi, Korea Selatan, Turki, Inggris, Amreika Serikat,

Tiongkok, Afrika Selatan.

Alasan peneliti menggunakan negara G20 dikarenakan negara anggota G20

merupakan representatif dari 2/3 populasi di dunia dan 85% perekonomian dunia.

Dan anggotanya memiliki peran yang signifikan dalam menjadi penggerak

perekonomian dunia.

Variabel Economic Freedom dan Trade Openness digunakan karena

peneliti ingin melihat apakah kebebasan ekonomi suatu negara dapat

mempengaruhi tingkat pertumbuhan perekonomian negara tersebut. Keterbukaan

perdagangan juga digunakan untuk melihat apakah intensitas perdagangan antar

negara mampu mempengaruhi pertumbuhan perekonomian suatu negara.

Kedua variabel tersebut juga masih menjadi perdebatan para ekonom di

masa sekarang, karena globalisasi ekonomi yang terjadi di dunia saat ini sudah pasti

akan mempengaruhi perekonomian negara-negara di dunia.

Hal lain yang memotivasi penelitian ini adalah untuk menambah kajian

mengenai kebebasan ekonomi dan keterbukaan perdagangan dalam Bahasa

Indonesia, hal ini dikarenakan kurangnya sumber literasi untuk subjek kebebasan

ekonomi dan keterbukaan perdagangan.

Variabel Trade Openness, Economic Freedom dan Pertumbuhan Ekonomi

sudah banyak dibahas dibanyak jurnal mulai dari meneliti mengenai daerah di Asia,

Afrika, ataupun Eropa. Bahkan ketiga variabel tersebut sudah pernah dibahas

bersama sama dalam jurnal The Effect of Trade Openness and Economic Freedom

on Economic Growth: the Case of Middle East and East Asian Countries karya

Mohammad Javad Razmi dan Ramiar Refaei pada tahun 2013.

Namun, kurangnya literasi yang berbahasa Indonesia mengenai Trade

Openness dan Economic Freedom menggugah minat peneliti untuk melakukan

penelitian ini.

Page 28: GLOBALISASI EKONOMI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI …

10

B. Rumusan masalah

Dari apa yang telah peneliti sampaikan diatas, dapat dilihat bahwa Globalisasi

Ekonomi memiliki peran penting pada pertumbuhan ekonomi di suatu negara. Oleh

karena itu, penelitian ini akan meneliti mengenai pengaruh Globalisasi Ekonomi

dari sudut pandang Economic Freedom dan Trade Openness terhadap pertumbuhan

ekonomi di negara G20 dengan periode 2011-2016. G20 dipilih sebagai sample

dikarenakan G20 merupakan representatif dari perekonomian dunia dan

representatif populasi yang ada di dunia. Dari hal tersebut maka dapat disimpulkan

permasalahan yang akan dibahas pada penelitian ini, yaitu:

1. Bagaimana pengaruh Economic Freedom terhadap pertumbuhan

ekonomi di negara G20 pada periode 2011-2016

2. Bagaimana pengaruh Trade Openness terhadap pertumbuhan ekonomi

di negara G20 pada periode 2011-2016

3. Bagaimana pengaruh Economic Freedom dan Trade Openness secara

bersama-sama terhadap pertumbuhan ekonomi di negara G20 pada

periode 2011-2106

C. Tujuan penelitian

Dari rumusan masalah yang telah disampaikan diatas, maka tujuan penelitian

yang dilakukan dalam penelitian adalah:

1. Untuk mengetahui pengaruh Economic Freedom terhadap pertumbuhan

ekonomi di negara G20 pada periode 2011-2016

2. Untuk mengetahui pengaruh Trade Openness Terhadap pertumbuhan

ekonomi di negara G20 pada periode 2011-2016

3. Untuk mengetahui pengaruh Economic Freedom dan Trade Openness

pertumbuhan ekonomi di negara G20 pada periode 2011-2016

Page 29: GLOBALISASI EKONOMI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI …

11

D. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diterima dari penelitian ini adalah:

1. Sebagai tugas akhir pada Jurusan Ekonomi Pembangunan dan untuk

menambah ilmu dalam bidang analisis pengaruh globalisasi ekonomi

terhadap pertumbuhan ekonomi.

2. Sebagai tambahan literatur untuk penelitian kedepangan mengenai

globalisasi ekonomi dan pertumbuhan ekonomi

3. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh globalisasi dalam bidang

ekonomi agar dapat dijadikan dasar pengambilan keputusan kebijakan

untuk kedepan nya.

Page 30: GLOBALISASI EKONOMI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI …

12

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Teori yang Berkenaan dengan Variabel yang Diambil

1. Trade Openness

Menurut (Fischer, 2003), globalisasi dapat didefinisikan sebagai

berlangsungnya proses interdependensi ekonomi yang lebih hebat diantara negara-

negara yang tercermin pada peningkatan kuota dari transaksi barang dan jasa antar

wilayah, peningkatan volume dari aliran finansial internasional dan peningkatan

aliran pekerja.

Masih adanya kekurangan pengertian yang jelas antara trade liberalization atau

Trade Openness. Kedua konsep tersebut memiliki hubungan yang cukup dekat

namun tidak identik. Trade liberalization termasuk kebijakan-kebijakan untuk

meningkatkan Trade Openness, sementara peningkatan Trade Openness biasanya

dianggap sebagai peningkatan ukuran pada sektor transaksi suatu negara.

Definisi Trade Openness memiliki perbedaan antara satu penulis dan yang

lainya. (Krueger, 1978) Memahami bahwa ekonomi yang terbuka akan menjadi

mendorong kebijakan eksport yang lebih baik. (Anderson & Neary, 1992)

Menunjukan bahwa Trade Openness sebagai derajat distorsi dari perekonomian

yang melibatkan tariff dan nontariff barriers. (Pritchett, 1996), Trade Openness

mengukur intensitas transaksi suatu negara.

Trade Openness memiliki hubungan positif terhadap pertumbuhan ekonomi.

Transaksi dapat secara langsung meningkatkan pendapatan perkapita suatu negara

ketika negara tersebut memiliki spesialisasi dalam memproduksi suatu barang yang

dimana negara tersebut memiliki keunggulan komparatif. Namun, transaksi juga

memiliki dampak langsung untuk mendorong pertumbuhan melalui jalur lain

seperti transfer teknologi, keberagaman produk, peningkatan skala ekonomi,

alokasi yang efisien, pendistribusian sumber daya ekonomi, dan interaksi antara

partner transaksi.

Page 31: GLOBALISASI EKONOMI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI …

13

Secara teori, dapat diakui bahwa Trade Openness memiliki beberapa

keuntungan, ilmu pengetahuan menjadi yang paling penting dan keunggulan

teknologi (Falvey, McGregor, & Greenaway, 2004) Hasil dari ilmu pengetahuan

dan keunggulan teknologi akan menghasilkan peningkatan keuntungan dan

berkontribusi pada pertumbuhan dalam jangka panjang (Squalli & Wilson, 2011).

(Iyke, 2017) Telah meringkas beberapa metodologi dalam mengukur Trade

Openness kedalam tabel dibawah:

Tabel 2. 1

Ukuran Standar Trade Openness

Formula Definisi

(𝑋 + 𝑀)𝑖

𝐺𝐷𝑃𝑖

Rasio intensitas perdagangan, diukur

sebagai jumlah ekspor dan impor

dibagi dengan GDP negara i (Leamer,

1988); (Chang, Kaltani, & Loayza,

2009).

1 − [(𝑋 + 𝑀)𝑖

2𝐺𝐷𝑃𝑖] × 100

Rasio yang disesuaikan untuk

intensitas perdagangan, merupakan

ukuran alternatif untuk menangani

outlier, pertama kali diusulkan oleh

(Cavallo & Frankel, 2008).

(𝑋 + 𝑀)𝑖

𝑟𝐺𝐷𝑃𝑖

Rasio intensitas perdagangan riil,

penyebut adalah paritas daya beli

disesuaikan dengan GDP (GDP riil),

(Alcalá & Ciccone, 2004) X = ekspor, M = impor, rGDP = paritas daya beli disesuaikan GDP

Namun untuk penelitian ini, menggunakan formula yang pertama

dikarenakan formula tersebut lebih sering digunakan untuk menghitung Trade

Openness serta banyak digunakan dalam penelitian yang lain.

Page 32: GLOBALISASI EKONOMI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI …

14

2. Economic Freedom

(Miller & Kim, 2013) menjelaskan bahwa Economic Freedom adalah kondisi

dimana individu dapat bertindak dengan otonom saat mengejar mata

pencahariaannya dan kesejahteraan yang lebih baik.

Economic Freedom adalah inti dari kemandirian individu, permasalahan utama

nya adalah kebebasan dalam memilih dapat dinikmati oleh setiap individu dalam

mencapai dan menggunakan barang dan sumber daya ekonomi. Asumsi dasar dari

mereka yang menjujung kebebasan ekonomi adalah setiap individu mengetahui

kebutuhan mereka dan keinginan mereka, yang memimpin kehidupanya sendiri

dengan berlandaskan filosofi dan prioritas individu masing-masing dari pada

pemerintah atau elit teknokrat sebagai pondasi dalam memenuhi eksistensi.

Independen dan kesadaran diri mengalir dari kemampuan dan rasa tanggungjawab

untuk merawat diri sendiri dan kerabat adalah kontributor yang tak terhitung pada

martabat manusia.

Pada ekonomi yang berbasis pada pasar, norma sosial adalah regulator utama.

Norma seperti itu tumbuh secara alami dari dalam masyarakat itu sendiri, tercermin

pada sejarah, budaya, dan pengalaman generasi-generasi dalam memahami cara

hidup berdampingan satu dengan yang lainya. Mereka membimbing pemahaman

kita mengenai etika dalam hubungan personal, hubungan profesional, dan

hubungan dengan pelanggan. Sistem politik demokratis, mencerninkan norma

sosial dalam hukum dan regulasi, bahkan pemerintahan demokratis, jika tidak

dibatasi oleh konstitusi atau batasan tradisional, akan memberikan ancaman yang

besar terhadap Economic Freedom.

2.1 Mengukur Economic Freedom

Indeks Economic Freedom mengambil pandangan yang komprehensif

mengenai kebebasan berekonomi. Beberapa aspek pada Economic Freedom

memperhatikan interkasi suatu negara dengan negara lain. Secara umum, berfokus

pada kebijakan di dalam suatu negara, menilai kebebasan individu dalam

menggunakan tenaga kerja dan keuangan tanpa ada pembatasan dan campur tangan

pemerintah.

Page 33: GLOBALISASI EKONOMI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI …

15

Masing-masing aspek yang di ukur dalam Economic Freedom memiliki peran

vital dalam mempromosikan dan mempertahankan kemakmuran personal dan

nasional. Semuanya saling mendukung dalam memberikan pengaruh. Namun,

pertumbuuhan di salah satu area seringkali mendukung bahkan menginspirasi

pertumbuhan di area lainya.

Indeks Economic Freedom berfokus pada empat aspek kunci dari lingkungan

ekonomi di mana pemerintah biasanya melakukan kontrol kebijakan:

1. Rule of Law,

2. Government Size,

3. Regulatory Efficiency, dan

4. Market Openness.

Dalam menilai kondisi empat kategori ini, Indeks ini mengukur 12 komponen

spesifik dari Economic Freedom, yang masing-masing dinilai pada skala dari 0

sampai 100. Skor 12 komponen Economic Freedom, yang dihitung dari sejumlah

sub-variabel, sama-sama ditimbang dan di rata-rata untuk menghasilkan nilai

Economic Freedom secara keseluruhan untuk setiap perekonomian.

Bagian dibawah ini memberikan deskripsi rinci dari rumus dan metodologi

yang digunakan untuk menghitung skor untuk masing-masing dari 12 komponen

Economic Freedom.

2.1.1 RULE OF LAW

2.1.1.1 Property Rights

Komponen property rights menilai sejauh mana kerangka hukum suatu

negara memungkinkan individu untuk mengakumulasi barang milik pribadi secara

bebas, dijamin oleh undang-undang yang jelas bahwa pemerintah menggunakan

undang-undang tersebut secara efektif. Mengandalkan campuran data survei dan

penilaian independen, menyediakan ukuran kuantitatif dari tingkat dimana hukum

suatu negara melindungi hak milik pribadi dan sejauh mana hukum-hukum

dihormati. Hal ini juga menilai kemungkinan bahwa kepemilikan pribadi akan

diambil alih oleh negara.

Page 34: GLOBALISASI EKONOMI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI …

16

Semakin efektif perlindungan hukum properti, skor yang didapat akan lebih

tinggi pada suatu negara. Demikian pula, semakin besar kemungkinan

pengambilalihan properti oleh pemerintah, semakin rendah pula skor suatu negara.

Skor untuk komponen ini diperoleh dengan merata-rata skor lima sub-faktor

berikut, yang semuanya berbobot sama:

1. Hak kepemilikan fisik

2. Hak kekayaan intelektual

3. Kekuatan perlindungan investor

4. Resiko pengambilalihan

5. Kualitas administrasi pertanahan

Masing-masing sub-faktor yang berasal dari data set numerik yang

dinormalisasi untuk tujuan perbandingan dengan menggunakan persamaan berikut:

𝑺𝒖𝒃 𝒇𝒂𝒄𝒕𝒐𝒓 𝑺𝒄𝒐𝒓𝒆 𝒊 = 𝟏𝟎𝟎 × (𝑺𝒖𝒃 𝒇𝒂𝒄𝒕𝒐𝒓𝒎𝒂𝒙 − 𝑺𝒖𝒃 𝒇𝒂𝒄𝒕𝒐𝒓 𝒊)

(𝑺𝒖𝒃 𝒇𝒂𝒄𝒕𝒐𝒓𝒎𝒂𝒙 − 𝑺𝒖𝒃 𝒇𝒂𝒄𝒕𝒐𝒓𝒎𝒊𝒏)

Di mana 𝑆𝑢𝑏 𝑓𝑎𝑐𝑡𝑜𝑟 𝑆𝑐𝑜𝑟𝑒 𝑖 merupakan data asli untuk negara i;

𝑆𝑢𝑏 𝑓𝑎𝑐𝑡𝑜𝑟𝑚𝑎𝑥dan 𝑆𝑢𝑏 𝑓𝑎𝑐𝑡𝑜𝑟𝑚𝑖𝑛 mewakili batas atas dan bawah untuk set data

yang sesuai; dan 𝑆𝑢𝑏 𝑓𝑎𝑐𝑡𝑜𝑟 𝑆𝑐𝑜𝑟𝑒 𝑖 mewakili skor sub-faktor yang dihitung untuk

negara i.

2.1.1.2 Judicial Effectiveness

Kerangka hukum yang berfungsi dengan baik sangat penting untuk

melindungi hak-hak semua warga negara terhadap tindakan melanggar hukum

yangdilakukan oleh orang lain, termasuk oleh pemerintah dan pihak swasta yang

kuat. Efektifitas peradilan memerlukan sistem peradilan yang efisien dan adil untuk

memastikan bahwa hukum dihormati sepenuhnya, dengan melakukan tindakan

hukum yang tepat terhadap suatu pelanggaran.

Page 35: GLOBALISASI EKONOMI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI …

17

Skor untuk komponen Judicial Effectiveness diperoleh dengan rata-rata skor

untuk tiga sub-faktor berikut, yang semuanya berbobot sama:

1. Independensi peradilan

2. Kualitas proses peradilan

3. Kemungkinan memperoleh keputusan pengadilan yang menguntungkan

Masing-masing sub-factor yang berasal dari data set numerik yang

dinormalisasi untuk tujuan perbandingan dengan menggunakan persamaan berikut:

𝑺𝒖𝒃 𝒇𝒂𝒄𝒕𝒐𝒓 𝑺𝒄𝒐𝒓𝒆 𝒊 = 𝟏𝟎𝟎 × (𝑺𝒖𝒃 𝒇𝒂𝒄𝒕𝒐𝒓𝒎𝒂𝒙 − 𝑺𝒖𝒃 𝒇𝒂𝒄𝒕𝒐𝒓 𝒊)

(𝑺𝒖𝒃 𝒇𝒂𝒄𝒕𝒐𝒓𝒎𝒂𝒙 − 𝑺𝒖𝒃 𝒇𝒂𝒄𝒕𝒐𝒓𝒎𝒊𝒏)

Di mana 𝑆𝑢𝑏 𝑓𝑎𝑐𝑡𝑜𝑟 𝑆𝑐𝑜𝑟𝑒 𝑖 merupakan data asli untuk negara i;

𝑆𝑢𝑏 𝑓𝑎𝑐𝑡𝑜𝑟𝑚𝑎𝑥dan 𝑆𝑢𝑏 𝑓𝑎𝑐𝑡𝑜𝑟𝑚𝑖𝑛 mewakili batas atas dan bawah untuk set data

yang sesuai; dan 𝑆𝑢𝑏 𝑓𝑎𝑐𝑡𝑜𝑟 𝑆𝑐𝑜𝑟𝑒 𝑖mewakili skor sub-factor yang dihitung untuk

negara i.

2.1.1.3 Government Integrity

Korupsi mengikis Economic Freedom dengan memperkenalkan rasa tidak

aman dan pemaksaan dalam hubungan ekonomi. Perhatian terbesar adalah korupsi

sistemik lembaga pemerintah dan pengambilan keputusan oleh praktek-praktek

seperti penyuapan, pemerasan, nepotisme, kronisme, patronase, penggelapan, dan

korupsi. Kurangnya integritas pemerintah disebabkan oleh praktek-praktek seperti

mengurangi vitalitas ekonomi dengan meningkatkan biaya dan pergeseran sumber

daya ke dalam kegiatan lobi yang tidak produktif.

Skor untuk komponen ini diperoleh dengan rata-rata skor untuk enam sub-

faktor berikut, yang semuanya berbobot sama:

1. Kepercayaan publik terhadap politisi

2. Pembayaran tidak jelas dan suap

3. Transparansi kebijakan pemerintah

4. Tidak adanya korupsi

Page 36: GLOBALISASI EKONOMI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI …

18

5. Persepsi korupsi

6. Pemerintahan dan transparansi layanan sipil

Masing-masing sub-factor yang berasal dari data set numerik yang

dinormalisasi untuk tujuan perbandingan dengan menggunakan persamaan berikut:

𝑺𝒖𝒃 𝒇𝒂𝒄𝒕𝒐𝒓 𝑺𝒄𝒐𝒓𝒆 𝒊 = 𝟏𝟎𝟎 × (𝑺𝒖𝒃 𝒇𝒂𝒄𝒕𝒐𝒓𝒎𝒂𝒙 − 𝑺𝒖𝒃 𝒇𝒂𝒄𝒕𝒐𝒓 𝒊)

(𝑺𝒖𝒃 𝒇𝒂𝒄𝒕𝒐𝒓𝒎𝒂𝒙 − 𝑺𝒖𝒃 𝒇𝒂𝒄𝒕𝒐𝒓𝒎𝒊𝒏)

Di mana 𝑆𝑢𝑏 𝑓𝑎𝑐𝑡𝑜𝑟 𝑆𝑐𝑜𝑟𝑒 𝑖 merupakan data asli untuk negara i;

𝑆𝑢𝑏 𝑓𝑎𝑐𝑡𝑜𝑟𝑚𝑎𝑥dan 𝑆𝑢𝑏 𝑓𝑎𝑐𝑡𝑜𝑟𝑚𝑖𝑛 mewakili batas atas dan bawah untuk set data

yang sesuai; dan 𝑆𝑢𝑏 𝑓𝑎𝑐𝑡𝑜𝑟 𝑆𝑐𝑜𝑟𝑒 𝑖mewakili skor sub-factor yang dihitung untuk

negara i.

2.1.2 Government Size

2.1.2.1 Tax Burden

Tax Burden adalah ukuran gabungan yang mencerminkan tingkat pajak

marginal pada pendapatan pribadi dan perusahaan dan keseluruhan tingkat pajak

(termasuk pajak langsung dan tidak langsung yang dikenakan pada semua tingkat

pemerintahan) sebagai persentase dari produk domestik bruto (PDB). Skor

komponen berasal dari tiga sub-faktor kuantitatif:

1. Tarif pajak tertinggi marjinal pada penghasilan individu

2. Tarif pajak tertinggi marjinal pada penghasilan perusahaan

3. Total beban pajak sebagai persentase dari PDB

Masing-masing variabel numerik tertimbang sama-sama sebagai satu-

sepertiga dari nilai komponen. Bobot yang sama ini memungkinkan suatu negara

untuk mencapai nilai setinggi 67 didasarkan pada dua faktor bahkan jika menerima

skor 0 pada ketiga.

Skor Tax Burden dapat dihitung dengan fungsi biaya kuadrat untuk

mencerminkan hasil pendapatan yang menurun dari tingkat yang sangat tinggi pada

Page 37: GLOBALISASI EKONOMI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI …

19

perpajakan. Data untuk setiap sub-factor dikonversi ke skala 100 poin

menggunakan persamaan berikut:

𝑻𝒂𝒙 𝑩𝒖𝒓𝒅𝒆𝒏𝒊𝒋 = 𝟏𝟎𝟎 − 𝒂(𝑭𝒂𝒄𝒕𝒐𝒓𝒊𝒋)𝟐

Di mana 𝑇𝑎𝑥 𝐵𝑢𝑟𝑑𝑒𝑛𝑖𝑗merupakan beban pajak di negara i untuk faktor j;

𝐹𝑎𝑐𝑡𝑜𝑟𝑖𝑗 merupakan nilai (persentase menyatakan pada skala 0 sampai 100) di

negara i untuk faktor j; dan α adalah koefisien ditetapkan sama dengan 0,03. Skor

minimum untuk masing-masing sub-faktor adalah nol, yang tidak terwakili dalam

persamaan dicetak tetapi digunakan karena itu berarti bahwa tidak ada beban pajak

yang tinggi tunggal akan membuat dua sub-faktor lain yang tidak relevan.

2.1.2.2 Government Spending

Komponen Government Spending menangkap beban yang dikenakan oleh

pengeluaran pemerintah, yang meliputi konsumsi oleh negara dan semua

pembayaran transfer terkait dengan berbagai program hak.

Tidak ada upaya yang telah dilakukan untuk mengidentifikasi tingkat

optimal dari belanja pemerintah. Tingkat ideal akan bervariasi dari satu negara ke

negara, tergantung pada faktor-faktor yang berkisar dari budaya ke geografi untuk

tingkatan perkembangan ekonomi. Di beberapa titik, bagaimanapun, pengeluaran

pemerintah menjadi beban yang tidak dapat dihindari karena pertumbuhan dalam

ukuran dan ruang lingkup sektor publik mengarah pasti kesalahan alokasi sumber

daya dan kehilangan efisiensi ekonomi. Volume penelitian telah menunjukkan

bahwa pengeluaran pemerintah yang berlebihan yang menyebabkan defisit

anggaran yang kronis dan akumulasi utang publik adalah salah satu yang paling

serius pada dinamika ekonomi.

Persamaan yang digunakan untuk menghitung skor pengeluaran pemerintah

suatu negara adalah:

𝑮𝑬𝒊 = 𝟏𝟎𝟎 − 𝒂(𝑬𝒙𝒑𝒆𝒏𝒅𝒊𝒕𝒖𝒓𝒆𝒔𝒊)𝟐

Di mana 𝐺𝐸𝑖 merupakan skor pengeluaran pemerintah di negara i;

𝐸𝑥𝑝𝑒𝑛𝑑𝑖𝑡𝑢𝑟𝑒𝑠𝑖 merupakan belanja pemerintah total rata-rata di semua tingkat

Page 38: GLOBALISASI EKONOMI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI …

20

sebagai persentase dari PDB selama tiga tahun terbaru; dan α adalah koefisien untuk

mengendalikan variasi antara skor (ditetapkan pada 0,03). Skor komponen

minimum adalah nol.

2.1.2.3 Fiscal Health

Pelebaran defisit dan beban utang yang berkembang, baik yang disebabkan

oleh pengelolaan anggaran pemerintah yang buruk, menyebabkan erosi kesehatan

fiskal suatu negara secara keseluruhan. Memburuknya kesehatan fiskal,

berhubungan dengan ketidakstabilan ekonomi makro dan ketidakpastian ekonomi.

1. Rata-rata defisit sebagai persentase dari PDB selama tiga tahun terbaru

(80 persen dari nilai)

2. Utang sebagai persentase dari PDB (20 persen dari skor).

Persamaan yang digunakan untuk menghitung skor kesehatan fiskal suatu

negara adalah:

𝑺𝒖𝒃 𝒇𝒂𝒄𝒕𝒐𝒓 𝑺𝒄𝒐𝒓𝒆𝒊 = 𝟏𝟎𝟎 − 𝒂(𝑺𝒖𝒃 𝒇𝒂𝒄𝒕𝒐𝒓𝒊)𝟐

di mana 𝑆𝑢𝑏 𝑓𝑎𝑐𝑡𝑜𝑟 𝑆𝑐𝑜𝑟𝑒𝑖 merupakan defisit atau nilai utang di negara i;

𝑆𝑢𝑏 𝑓𝑎𝑐𝑡𝑜𝑟𝑖 merupakan nilai faktor sebagai bagian dari PDB; dan α adalah

koefisien untuk mengendalikan variasi antara skor (ditetapkan pada 2 untuk defisit

dan 0,01 untuk utang). Minimum skor sub-faktor adalah nol.

2.1.3 REGULATORY EFFICIENCY

2.1.3.1 Business Freedom

Komponen Business Freedom mengukur sejauh mana lingkungan peraturan

dan infrastruktur membatasi operasi yang efisien dari bisnis. Skor kuantitatif

berasal dari berbagai faktor yang mempengaruhi kemudahan untuk memulai,

operasi, dan menutup bisnis.

Skor kebebasan bisnis untuk setiap negara adalah angka antara 0 dan 100,

dengan 100 menunjukkan lingkungan bisnis yang sangat bebas. Skor ini didasarkan

pada 13 sub-faktor, yang semuanya berbobot sama, menggunakan data dari laporan

Doing Business Bank Dunia:

Page 39: GLOBALISASI EKONOMI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI …

21

1. Memulai bisnis-prosedur (nomor)

2. Memulai bisnis-waktu (hari)

3. Memulai bisnis-biaya (% dari pendapatan per kapita)

4. Memulai bisnis-minimum biaya (% dari pendapatan per kapita)

5. Memperoleh lisensi-prosedur (nomor)

6. Memperoleh lisensi-waktu (hari)

7. Memperoleh lisensi-biaya (% dari pendapatan per kapita)

8. Menutup bisnis-waktu (tahun)

9. Menutup bisnis-biaya (% kepemilikan)

10. Menutup bisnis-tingkat pemulihan(sen dalam dolar)

11. Mendapatkan akses listrik-prosedur (nomor)

12. Mendapatkan akses listrik-waktu (hari)

13. Mendapatkan akses listrik-biaya (% dari pendapatan per kapita)

Masing-masing sub-faktor dikonversi ke skala 0 sampai 100, setelah itu

rata-rata nilai dikonversi dan dihitung. Hasilnya mewakili kebebasan bisnis di

negara itu dibandingkan dengan nilai kebebasan bisnis negara-negara lain.

Setiap sub-faktor dikonversi ke skala 0 sampai 100 menggunakan

persamaan berikut:

𝑺𝒖𝒃 𝒇𝒂𝒄𝒕𝒐𝒓 𝑺𝒄𝒐𝒓𝒆𝒊 = 𝟓𝟎 × (𝒔𝒖𝒃 𝒇𝒂𝒄𝒕𝒐𝒓𝒂𝒗𝒆𝒓𝒂𝒈𝒆

𝒔𝒖𝒃 𝒇𝒂𝒄𝒕𝒐𝒓𝒊)

Yang didasarkan pada rasio data negara untuk setiap sub-faktor relatif

terhadap rata-rata dunia, dikalikan dengan 50. Sebagai contoh, rata-rata di seluruh

dunia, dibutuhkan 21 hari untuk memulai bisnis. Israel butuh 12 hari untuk memulai

bisnis, nilai sub-faktor Israel yang lebih baik dari rata-rata dunia, sehingga rasio

1,75. Rasio yang dikalikan dengan 50 sama dengan skor sub-faktor akhir 87,5.

Page 40: GLOBALISASI EKONOMI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI …

22

2.1.3.2 Labor Freedom

Komponen Labor Freedom adalah ukuran kuantitatif yang

mempertimbangkan berbagai aspek dari kerangka hukum dan peraturan dari pasar

tenaga kerja suatu negara, termasuk peraturan mengenai upah minimum, hukum

menghambat PHK, persyaratan pesangon, dan ukuran peraturan penghambat

penerimaan pekerjaan dan jam kerja, ditambah tenaga kerja memaksa tingkat

partisipasi sebagai ukuran indikasi kesempatan kerja di pasar tenaga kerja.

Tujuh sub-faktor kuantitatif yang ditimbang secara merata, dengan masing-

masing dihitung sebagai satu per tujuh dari komponen kebebasan tenaga kerja:

1. Rasio upah minimum untuk rata-rata nilai tambah per pekerja

2. Halangan untuk mempekerjakan pekerja tambahan

3. Kekakuan jam

4. Kesulitan memecat karyawan yang berlebihan

5. Periode pemberitahuan yang diamanatkan secara hukum

6. Kewajiban pesangon

7. Tingkat partisipasi angkatan kerja

Dalam membangun skor kebebasan tenaga kerja, masing-masing tujuh sub-

faktor dikonversi ke skala 0 sampai 100 berdasarkan persamaan berikut:

𝑺𝒖𝒃 𝒇𝒂𝒄𝒕𝒐𝒓 𝑺𝒄𝒐𝒓𝒆𝒊 = 𝟓𝟎 × (𝒔𝒖𝒃 𝒇𝒂𝒄𝒕𝒐𝒓𝒂𝒗𝒆𝒓𝒂𝒈𝒆

𝒔𝒖𝒃 𝒇𝒂𝒄𝒕𝒐𝒓𝒊)

Dimana data negara i dihitung relatif terhadap rata-rata dunia dan kemudian

dikalikan dengan 50. Tujuh skor sub-faktor tersebut kemudian dirata-ratakan untuk

setiap negara, menghasilkan skor kebebasan tenaga kerja dibandingkan dengan

negara-negara lain.

Page 41: GLOBALISASI EKONOMI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI …

23

2.1.3.3 Monetary Freedom

Monetary Freedom menggabungkan ukuran stabilitas harga dengan

penilaian harga kontrol. Inflasi dan harga kontrol mendistorsi aktivitas pasar.

Stabilitas harga tanpa intervensi ekonomi mikro adalah negara yang ideal untuk

pasar bebas.

Skor untuk komponen kebebasan moneter didasarkan pada dua sub-faktor:

1. Tingkat inflasi rata-rata tertimbang selama tiga tahun terbaru dan

2. Harga kontrol.

Tingkat inflasi rata-rata tertimbang selama tiga tahun terbaru berfungsi

sebagai input primer menjadi suatu persamaan yang menghasilkan skor dasar untuk

Monetary Freedom. Luasnya harga kontrol yang kemudian dinilai sebagai

hukuman pengurangan hingga 20 poin dari skor dasar. Dua persamaan yang

digunakan untuk mengkonversi tingkat inflasi ke final skor Monetary Freedom

adalah:

𝑾𝒆𝒊𝒈𝒉𝒕𝒆𝒅 𝑨𝒗𝒈. 𝑰𝒏𝒇𝒍𝒂𝒕𝒊𝒐𝒏𝒊 = 𝜽𝟏𝑰𝒏𝒇𝒍𝒂𝒕𝒊𝒐𝒏𝒊𝒕 + 𝜽𝟐𝑰𝒏𝒇𝒍𝒂𝒕𝒊𝒐𝒏𝒊𝒕−𝟏 + 𝜽𝟑𝑰𝒏𝒇𝒍𝒂𝒕𝒊𝒐𝒏𝒊𝒕−𝟐

𝑴𝒐𝒏𝒆𝒕𝒆𝒓 𝑭𝒓𝒆𝒆𝒅𝒐𝒎𝒊 = 𝟏𝟎𝟎 − 𝒂√𝑾𝒆𝒊𝒈𝒉𝒕𝒆𝒅 𝑨𝒗𝒈. 𝑰𝒏𝒇𝒍𝒂𝒕𝒊𝒐𝒏𝒊 − 𝑷𝑪 𝒑𝒆𝒏𝒂𝒍𝒕𝒚𝒊

Di mana 𝜃1 melalui 𝜃3 (thetas 1-3) mewakili tiga angka dengan jumlah 1

dan eksponensial lebih kecil secara berurutan; Inflationit adalah nilai absolut dari

tingkat inflasi tahunan di negara i selama tahun t yang diukur dengan Indeks Harga

Konsumen; α merupakan koefisien yang menstabilkan varian dari skor; dan harga

kontrol hukuman (PC penalty) adalah nilai yang diberikan dari 0-20 poin hukuman

berdasarkan pada sejauh mana kontrol harga.

Page 42: GLOBALISASI EKONOMI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI …

24

2.1.4 OPEN MARKET

2.1.4.1 Trade Freedom

Trade Freedom adalah gabungan ukuran dari hambatan tarif dan nontarif

yang mempengaruhi impor dan ekspor barang dan jasa. Skor kebebasan

perdagangan didasarkan atas dua input:

1. Tingkat tarif rata-rata-tertimbang perdagangan

2. Hambatan nontarif (NTB)

Impor yang berbeda memasuki suatu negara dapat (dan sering) menghadapi

tarif yang berbeda. Tarif rata-rata tertimbang menggunakan bobot untuk setiap tarif

berdasarkan pangsa impor untuk setiap yang barang. Tarif rata-rata tertimbang

adalah ukuran murni kuantitatif dan account untuk perhitungan kebebasan

perdagangan basis skor menggunakan persamaan berikut:

𝑻𝒓𝒂𝒅𝒆 𝑭𝒓𝒆𝒆𝒅𝒐𝒎𝒊 = 𝟏𝟎𝟎(𝑻𝒂𝒓𝒊𝒇𝒇𝒎𝒂𝒙 − 𝑻𝒂𝒓𝒊𝒇𝒇𝒊)

(𝑻𝒂𝒓𝒊𝒇𝒇𝒎𝒂𝒙 − 𝑻𝒂𝒓𝒊𝒇𝒇𝒎𝒊𝒏)− 𝑵𝑻𝑩𝒊

Di mana 𝑇𝑟𝑎𝑑𝑒 𝐹𝑟𝑒𝑒𝑑𝑜𝑚𝑖 mewakili kebebasan perdagangan di negara i;

𝑇𝑎𝑟𝑖𝑓𝑓𝑚𝑎𝑥 dan 𝑇𝑎𝑟𝑖𝑓𝑓𝑚𝑖𝑛 mewakili batas atas dan bawah untuk tingkat tarif (%);

dan 𝑇𝑎𝑟𝑖𝑓𝑓𝑖 mewakili tingkat rata-rata tertimbang tarif (%) di negara i. Tarif

minimum secara alami nol persen, dan batas atas ditetapkan sebagai 50 persen.

Hukuman NTB kemudian dikurangkan dari nilai dasar. Hukuman dari 5, 10, 15,

atau 20 poin menurut skala berikut:

1. 20-NTB digunakan secara ekstensif di banyak barang dan jasa dan / atau

bertindak untuk menghambat sejumlah besar perdagangan internasional

2. 15-NTB tersebar luas di banyak barang dan jasa dan / atau bertindak

untuk menghambat mayoritas perdagangan internasional potensial

3. 10-NTB yang digunakan untuk melindungi barang dan jasa tertentu dan

menghambat beberapa perdagangan internasional

4. 5-NTB jarang terjadi, melindungi beberapa barang dan jasa, dan / atau

memiliki dampak yang sangat terbatas pada perdagangan internasional

5. 0-NTB tidak digunakan untuk membatasi perdagangan internasional

Page 43: GLOBALISASI EKONOMI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI …

25

2.1.4.2 Investment Freedom

Dalam sebuah negara yang bebas secara ekonomi, tidak akan ada kendala

pada aliran modal investasi. Individu dan perusahaan akan diizinkan untuk

memindahkan sumber daya mereka ke dalam dan keluar dari kegiatan tertentu, baik

secara internal maupun lintas batas negara, tanpa pembatasan. Negara ideal akan

menerima skor 100 pada komponen kebebasan investasi.

Dalam prakteknya, bagaimanapun juga, sebagian besar negara memiliki

berbagai pembatasan atas investasi. Beberapa negara memiliki aturan yang berbeda

untuk investasi asing dan domestik. Beberapa negara membatasi akses ke valuta

asing. Beberapa negara memberlakukan pembatasan pembayaran, transfer, dan

transaksi modal. Dalam beberapa negara, industri tertentu tertutup bagi investasi

asing.

Indeks Investmen Freedom mengevaluasi berbagai pembatasan peraturan

yang biasanya dikenakan atas investasi. Seperti yang ditunjukkan di bawah ini,

dikurangkan dari skor ideal 100 untuk masing-masing pembatasan yang ditemukan

dalam rezim investasi suatu negara. Hal ini tidak diperlukan bagi pemerintah untuk

memaksakan semua pembatasan yang terdaftar di tingkat maksimum untuk

menghilangkan kebebasan investasi. Beberapa pemerintah yang memberlakukan

begitu banyak pembatasan dimana secara total terdapat lebih dari 100 poin dalam

pemotongan, dimana mereka memiliki nilai indeks nol.

Pembatasan investasi:

1. Perlakuan nasional terhadap investasi asing:

Tidak ada perlakuan nasional, penyaringan 25 poin dikurangi

Beberapa perlakuan nasional, beberapa penyaringan 15 poin

dikurangi

Beberapa perlakuan nasional atau penyaringan, 5 poin dikurangi

2. Kode etik investasi asing:

Page 44: GLOBALISASI EKONOMI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI …

26

Tidak ada transparansi dan birokrasi yang memberatkan, 20 poin

dikurangi

Implementasi kebijakan yang tidak efisien serta birokrasiyang tidak

efisien, 10 poin dikurangi

Beberapa hukum investasi dan praktek yang tidak transparan atau

tidak efisien diimplementasikan, 5 poin dikurangi

3. Pembatasan kepemilikan tanah:

Semua pembelian perumahan dibatasi, 15 poin dikurangi

Tidak ada pembelian asing terhadap perumahan, 10 poin dikurangi

Beberapa pembatasan pembelian real estate 5 poin dikurangi

4. Pembatasan investasi sektoral

Banyak sektor dibatasi, 20 poin dikurangi

Beberapa sektor dibatasi, 10 poin dikurangi

Satu atau dua sektor dibatasi, 5 poin dikurangi

5. Perampasan investasi tanpa kompensasi yang adil

Umum tanpa langkah yang legal 25 poin dikurangi

Umum dengan beberapa langkah yang legal 15 poin dikurangi

Jarang tapi terjadi, 5 poin dikurangi

6. Mengontrol devisa

Tidak ada akses dari orang asing atau penduduk, 25 poin dikurangi

Akses tersedia tetapi sangat dibatasi, 15 poin dikurangi

Akses yang tersedia dengan beberapa pembatasan, 5 poin dikurangi

7. Mengontrol modal

Tidak ada repatriasi keuntungan; semua transaksi membutuhkan

persetujuan pemerintah, 25 poin dikurangi

Ke dalam dan pergerakan kapital luar membutuhkan persetujuan dan

menghadapi beberapa pembatasan, 15 poin dikurangi

Kebanyakan transfer disetujui dengan beberapa pembatasan, 5 poin

dikurangi.

Page 45: GLOBALISASI EKONOMI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI …

27

Hingga pengurangan tambahan sebesar 20 poin untuk masalah keamanan,

kurangnya infrastruktur investasi dasar, atau kebijakan pemerintah lainnya yang

membebani secara tidak langsung proses investasi dan batas investasi kebebasan.

2.1.4.3 Financial Freedom

Financial Freedom merupakan indikator efisiensi perbankan serta ukuran

kebebasan dari kontrol pemerintah dan gangguan di sektor keuangan. Kepemilikan

negara dari bank dan lembaga keuangan lainnya seperti asuransi dan pasar modal

mengurangi kompetisi dan umumnya menurunkan tingkat akses kredit.

Dalam lingkungan perbankan dan pembiayaan yang ideal ditandai dengan

tingkat minimum campur tangan pemerintah, pengawasan bank sentral yang

independen dan regulasi lembaga keuangan dibatasi untuk menegakkan kewajiban

kontrak dan mencegah penipuan. Kredit dialokasikan pada istilah pasar, dan

pemerintah tidak memiliki lembaga keuangan. Lembaga keuangan menyediakan

berbagai jenis jasa keuangan kepada individu dan perusahaan. Bank bebas untuk

memperpanjang kredit, menerima deposito, dan melakukan operasi dalam mata

uang asing. Lembaga keuangan asing beroperasi secara bebas dan diperlakukan

sama dengan institusi domestik.

Skor Indeks kebebasan finansial ekonomi dengan melihat lima bidang yang luas:

1. Luasnya peraturan pemerintah terhadap jasa finansial

2. Tingkat intervensi negara dalam bank dan perusahaan keuangan lainnya

melalui kepemilikan langsung dan tidak langsung

3. Pengaruh pemerintah pada alokasi kredit

4. Luasnya pengembangan pasar modal dan finansial

5. Keterbukaan terhadap persaingan asing

Kelima bidang yang dianggap mampu menilai tingkat keseluruhan

kebebasan finansial yang menjamin akses yang mudah dan efektif untuk peluang

pendanaan bagi orang-orang dan bisnis dalam perekonomian. Skor keseluruhan

pada skala 0 sampai 100 diberikan kepada kebebasan finansial ekonomi melalui

pemotongan dari skor ideal 100.

Page 46: GLOBALISASI EKONOMI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI …

28

1. 90- Campur tangan pemerintah minimal. Peraturan lembaga keuangan

minimal tapi mungkin melampaui penegakkan kewajiban kontrak dan

mencegah penipuan.

2. 80- Campur tangan pemerintah nominal. Kepemilikan pemerintah dari

lembaga keuangan adalah bagian kecil dari aset sektor secara

keseluruhan. Lembaga keuangan menghadapi hampir tidak ada

pembatasan pada kemampuan mereka untuk menawarkan jasa

keuangan.

3. 70- Campur tangan pemerintah terbatas. Alokasi kredit dipengaruhi oleh

pemerintah, dan alokasi swasta kredit menghadapi hampir tidak ada

pembatasan. Kepemilikan pemerintah dari lembaga keuangan adalah

cukup besar. Lembaga keuangan asing tunduk pada beberapa

pembatasan.

4. 60- Campur tangan pemerintah yang sedang. Perbankan dan peraturan

keuangan yang agak memberatkan. Pemerintah latihan kepemilikan dan

kontrol dari lembaga keuangan dengan porsi yang signifikan dari aset

sektor secara keseluruhan. Kemampuan lembaga keuangan untuk

menawarkan jasa keuangan tunduk pada beberapa pembatasan.

5. 50- Campur tangan pemerintah yang cukup. Alokasi kredit secara

signifikan dipengaruhi oleh pemerintah, dan alokasi kredit swasta

menghadapi hambatan yang signifikan. Kemampuan lembaga keuangan

untuk menawarkan jasa keuangan tunduk pada pembatasan yang

signifikan. Lembaga keuangan luar negeri dikenakan beberapa

pembatasan.

6. 40- Campur tangan pemerintah yang kuat. Bank sentral tunduk pada

pengaruh pemerintah, pengawasan lembaga keuangan adalah berat

tangan, dan kemampuannya untuk menegakkan kontrak dan mencegah

penipuan lemah. Pemerintah latihan kepemilikan aktif dan kontrol

lembaga keuangan dengan saham minoritas besar aset sektor secara

keseluruhan.

Page 47: GLOBALISASI EKONOMI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI …

29

7. 30- Campur tangan pemerintah yang luas. Alokasi kredit dipengaruhi

secara luas oleh pemerintah. Pemerintah memiliki atau mengendalikan

mayoritas lembaga keuangan atau dalam posisi dominan. Lembaga

keuangan sangat dibatasi, dan pembentukan Bank menghadapi

hambatan yang signifikan. Lembaga keuangan asing tunduk pada

pembatasan yang signifikan.

8. 20- Campur tangan pemerintah yang berat. Bank sentral tidak

independen, dan pengawasan lembaga keuangan adalah represif.

Lembaga keuangan asing asa atau sangat dibatasi.

9. 10- Hampir represif. Alokasi kredit dikendalikan oleh pemerintah.

Pembentukan Bank dibatasi. Lembaga keuangan asing dilarang.

10. 0- Represif. Supervisi dan regulasi yang dirancang untuk mencegah

lembaga keuangan swasta dari berfungsi. Lembaga keuangan swasta

tidak ada.

“Hal yang sudah jelas dan sistem yang sederhana dari kebabasan alami

terbentuk dengan sendirinya. Setiap manusia…bebas secara mutlak untuk mengejar

minatnya dengan caranya sendiri….” -Adam Smith, The Wealth of Nations, Book I

Chapter VIII, p.96, para. 36, 1776.

Menarik kembali ke publikasi Adam Smith dalam “The Wealth of Nations”

tahun 1776, menekankan pada pemahaman dasar institusi untuk melindungi

kebebasan individu dalam mencapai minat berekonomi mereka untuk

menghasilkan kemakmuran yang lebih besar dalam masyarakat yang lebih luas.

(Sen, 2000), pemenang Nobel dalam Ekonomi juga membuat kontribusi

yang dapat diperhitungkan dalam pertumbuhan ekonomi. Amrtya Sen

menyampaikan bahwa “Pembangunan terdiri dari penghapusan dari beberapa tipe

ketidakbebasan yang dapat membuat masyarakat memiliki pilihan yang sedikit dan

kesempatan yang kecil dalam menggunakan peninggalan manusia dengan alasan

yang masuk akal.”

Page 48: GLOBALISASI EKONOMI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI …

30

2.2 Kerangka Pembentuk Index Economic Freedom

Gambar 3.1

3. Teori Economic Growth

Pertumbuhan ekonomi adalah hal yang vital untuk negara-negara

berkembang, karena keuntungan secara menyeluruh di berbagai macam sektor

ekonomi. Selain itu, dapat juga meningkatkan standar kehidupan jika kekayaan

suatu negara terdistribusi dengan adil. Karena pengaruh positif dari permintaan

agregat, pertumbuhan ekonomi dapat meningkatkan jumlah pekerja. Pertumbuhan

mendorong investasi dalam teknologi baru yang dapat membantu mempertahankan

pertumbuhan ekonomi melalui peningkatan penawaran agregat. Pertumbuhan

mendorong bisnis melalui pengaruh positif pada keuntungan perusahaan, dengan

begitu nilai saham perusahaan tersebut dapat terdorong yang menghasilkan

pertumbuhan dari perusahaan-perusahaan besar.

Index Economic

Freedom

Rule of Law Government

Size Open Market Government

Spending

1. Property

Rights

2. Judicial

Effectiveness

3. Government

Integrity

1. Tax Burden

2. Government

Spending

3. Fiscal

Health

1. Business

Freedom

2. Labor

Freedom

3. Monetary

Freedom

1. Trade

Freedom

2. Investment

Freedom

3. Financial

Freedom

Page 49: GLOBALISASI EKONOMI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI …

31

3.1 New Growth Theory

New Growth Theory adalah pandangan tentang ekonomi yang

menggabungkan dua poin penting. Pertama, memandang kemajuan teknologi

sebagai produk dari kegiatan ekonomi. Kedua, New Growth Theory berpendapat

bahwa pengetahuan dan teknologi dicirikan oleh increasing returns, dan increasing

returns ini mendorong proses pertumbuhan.

Poin penting dari New Growth Theory adalah bahwa pengetahuan adalah

barang non rival, hal tersebut dapat mendorong pertumbuhan ekonomi. Karena

gagasan dapat digunakan kembali tanpa batas, kita dapat mengakumulasikannya

tanpa batas.

(Solow R. S., 1957) membuat teori yang membahas masalah

ini, membangun model yang terus mengurangi pengembalian modal dan tenaga

kerja, tetapi ia menambahkan faktor ketiga yaitu pengetahuan teknis yang terus

mendorong produktivitas dan pertumbuhan ekonomi. Model

Solow menggambarkan teknologi sebagai rangkaian pengetahuan yang terus

berkembang yang terus menerus seiring waktu.

Tetapi tidak semua ide adalah barang publik murni. Walaupun ide adalah

barang non-rival, banyak orang dapat menggunakan ide tersebut sekaligus tanpa

harus menghalangi orang lain untuk menggunakan ide tersebut, ide-ide bernilai

ekonomi dikecualikan pada beberapa bagian. Paten, merek dagang, dan undang-

undang hak cipta memungkinkan individu untuk memiliki hak tertentu untuk

mengecualikan orang lain untuk memanfaatkan ide-ide yang telah mereka buat.

Menjaga ide-ide rahasia seperti rahasia dagang, informasi bisnis rahasia, juga

memungkinkan pemiliknya untuk mengecualikan orang lain dari keuntungan

mereka. Sifat excludable tersebut mendorong tumbuhnya penemuan input baru

secara berkelanjutan.

New Growth Theory konsisten dengan pandangan evolusi mengenai

bagaimana ekonomi berubah. Evolusi ini, terjadi secara tidak halus tetapi dalam

langkah-langkah mendadak, ketika ide-ide baru dan bisnis baru menggantikan yang

Page 50: GLOBALISASI EKONOMI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI …

32

lama dalam proses Creative Destruction. Creative Destruction terjadi ketika sektor

riset sangat kompetitif.

New Growth Theory terbagi menjadi dua cabang, yaitu Learning-by-Doing

dan Penemuan baru. Kedua cabang ini berakar dari SDM yang berkualitas sebagai

pondasi untuk meningkatkan produktivitas ekonomi di suatu negara.

a) Learning by Doing

Leaming-by-doing terdiri dari 3 kegiatan utama yaitu labor

laming, capital learning dan organiation leaming. Labor learning

berhubungan dengan peningkatan produktifitas. Captal leaming

berhubungan dengan peningkatan pengetahuan yang dibawa oleh

mesin-mesin baru, dan organization learning adalah peningkatan

fungsi manajerial.

Namun, Apabila labor leaming, capial learning dan

organization leaming sudah berada di titik maksimal, maka tidak akan

ada lagi peningkatan produktivitas dalam perekonomian. Agar ketiga

hal tersebut tetap berlanjut, harus ada hal baru yang secara terus

menerus masuk ke dalam sistem produksi dan mampu meneruskan

kegiatan learning.

Hal baru yang mampu meneruskan kegiatan learning adalah

komoditas impor. Kegiatan impor bukan hanya sekedar membeli

barang dari luar negri, tetapi juga sekaligus membawa pengatahuan

dan teknologi dari luar negri kedalam negri. Pengetahuan dan

teknologi ini mampu meningkatkan daya cipta, kreasi, serta inovasi

yang produktif di dalam negri. keterbukaan ekonomi merupakan

sarana yang sangat penting bagi terciptanya eksternalitas dalam

perekonomian.

Learning-by-doing mampu meningkatkan produktifitas

apabila suatu negara mampu merespon pengatahuan baru serta

tekonlogi baru secara positif, yaitu dengan mempelajari dan

Page 51: GLOBALISASI EKONOMI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI …

33

memanfaatkanya untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas produk

dalam negri

b) Penemuan Input Baru

Penemuan input baru memberi eksternalitas bagi

perekonomian melalui dua jalur. Pertama, dalam bentuk intermediate

input yang tidak bersifat substitusi terhadap input yang sudah ada.

Kedua, dalam bentuk produk baru yang menggantikan produk lama

yang berada di pasar. Keduan hal tersebut diciptakan dari sektor

pengembangan dan riset.

Peran intermediate input dalam pertumbuhan dikemukakan

oleh Romer yang berlandaskan teknologi tidak lagi bersifat murni

barang publik. Teknologi bersifat non-rival, tetapi partially excludable

(Romer, 1986). Sifat excludable ini menunjukan bahwa teknologi

tidak lagi diproduksi dalam kondisi persaingan sempurna, tetapi dapat

diproduksi dalam kondisi yang monopolistik. Teknologi akan

mendapat keuntungan monopoli. Tetapi, meskipun teknologi bersifat

excludable, tetap tidak mengubah ciri non-rival nya.

Namun bukan berarti kita dapat dengan mudah menciptakan

teknologi baru. semakin canggih produk yang akan dikembangkan,

semakin besar pula biaya untuk pengembangan dan riset yang

diperlukan, semakin besar resiko kegagalannya, tetapi sekaligus

semakin besar keuntungan monopoli yang didapat apabila berhasil.

3.2 Karl Bucher

Menurut Karl Bucher, pertumbuhan ekonomi sebuah negara dilandaskan

pada hubungan antara produsen dan konsumen. Menurutnya, masyarakat

merupakan satu kesatuan rumah tangga produsen dan konsumen. Karl Bucher

memaparkan bahwa pertumbuhan ekonomi dibagi kedalam beberapa tahap berikut:

Page 52: GLOBALISASI EKONOMI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI …

34

a) Masa Rumah Tangga Tertutup

Pada masa ini, masyarakat hanya memproduksi barang untuk

kebutuhan mereka sendiri. Tingkat sosialisasi pada masa itu masih sangat

sederhana. Dengan kata lain, masa itu bersifat tertutup karena belum ada

sistem pertukaran antar desa atau antar kelompok.

b) Masa Rumah Tangga Kota

Pertumbuhan jumlah penduduk membuat masyarakat tidak mampu

memenuhi kebutuhannya sendiri. Sehingga pada masa ini muncul sistem

pertukaran antar desa yang disebut dengan perdagangan. Masa ini juga

masyarakat mulai membangun kota sebagai pusat perdagangan dan

industri. Sehingga kemudian terciptalah perdagangan antara desa dengan

kota.

c) Masa Rumah Tangga Bangsa (Kemasyarakatan)

Kota sudah tidak lagi bisa memenuhi seluruh kebutuhan hidup

masyarakatnya. Beberapa barang tidak dapat diproduksi sendiri oleh kota

tersebut. Sehingga menyebabkan kota tersebut melakukan perdagangan

dengan kota lainnya. Hal inilah yang kemudian menghasilkan

perdagangan antar kota yang semakin meluas dalam suatu bangsa.

d) Masa Rumah Tangga Dunia.

Didukung dengan kemajuan ilmu pengretahuan dan teknologi

perdagangan menyebabkan perdagangan tidak hanya berputar dalam satu

negara. Tapi juga memungkinkan terjadinya perdagangan dengan negara

lain. Kemajuan zaman dan kecanggihan teknologi membuat kita dapat

berhubungan dengan orang-orang dari negara lain. Sehingga mendukung

terjadinya perdagangan barang dan jasa yang terjadi secara internasional.

Page 53: GLOBALISASI EKONOMI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI …

35

Dari Pemahaman Karl Bucher mengenai pertumbuhan ekonomi dapat

dilihat bahwa manusia akan sampai pada saat diharuskan untuk perdagangan secara

internasional, namun karena pemahaman Karl Bucher hanya dalam bentuk

deskriptif, peneliti menggunakan GDP Annual Growth Rate sebagai variabel

Dependen agar memudahkan untuk melakukan analisa estimasi.

Penelitian ini menggunakan GDP Annual Growth Rate untuk melihat

pertumbuhan perekonomian suatu negara secara tahunan. Hal tersebut dilakukan

untuk memudahkan peneliti untuk menentukan tingkat pertumbuhan perekonomian

suatu negara. Cara perhitungan GDP Annual Growth rate adalah sebagai berikut:

𝐸𝑐𝑜𝑛𝑜𝑚𝑖𝑐 𝐺𝑟𝑜𝑤𝑡ℎ𝑦 = 𝐺𝐷𝑃𝑦 − 𝐺𝐷𝑃𝑦−1

𝐺𝐷𝑃𝑦−1

Tingkat pertumbuhan ekonomi menunjukkan perubahan pendapatan suatu

bangsa selama periode waktu tertentu.

Page 54: GLOBALISASI EKONOMI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI …

36

B. Penelitian Terdahulu

Ada 6 penelitian yang peneliti jadikan sebacai acuan dalam membuat penelitian

ini. 6 penelitian tersebut diaantaranya adalah:

Empirical Analysis of the Effects of Trade Openness on Economic Growth: An

Evidence for South East European Countries yang ditulis oleh Merale Fetahi-

Vehapi, Luljeta Sadiku dan Mihail Petkovski pada tahun 2015. Penelitian ini

menghasilkan bahwa hubungan antara Trade Openness dan pertumbuhan ekonomi

adalah positif dan signifikan. Ditemukan bahwa negara-negara yang memiliki GDP

yang tinggi mendapatkan keuntungan yang banyak dari Trade Openness.

Does Trade Openness Matter for Economic Growth in the CEE Countries? yang

ditulis oleh Bernard Njindan Iyke pada tahun 2015 menunjukan bahwa Trade

Openness merupakan prediktor yang bagus dalam pertumbuhan ekonomi di dalam

negara-negara Timur-Tengah Eropa. Peningkatan Trade Openness berasosiasi

dengan peningkatan pertumbuhan ekonomi.

Trade and Economic Growth in Developing Countries: Evidence from sub-

Saharan Africa yang ditulis oleh Pam Zahonogo pada tahun 2015 menunjukan

bahwa Trade Openness memiliki efek positif dan signifikan terhadap pertumbuhan

ekonomi pada titik titik tertentu.

Does Economic Freedom impact Economic growth:Decomposing the Eff ects

for Bosnia and Herzegovina yang ditulis oleh pada tahun 2014

mennunjukan bahwa adanya hubungan yang positif antara Economic Freedom dan

pertumbuhan ekonomi. Semakin tinggi Economic Freedom yang dirasakan

masyarakat maka semakin tinggi pula pertumbuhan ekonomi yang dapat dirasakan.

The Effect of Trade Openness and Economic Freedom on Economic Growth:

the Case of Middle East and East Asian Countries yang di tulis oleh Mohammad

Javad Razmi dan Ramiar Refaei pada tahun 2013 menunjukan bahwa indeks

Economic Freedom memiliki hubungan dan berkolerasi dengan kuat dengan

pertumbuhan ekonomi. Hal lain juga menunjukan bahwa Trade Openness memiliki

hubungan positif dan pengaruh yang signifikan secara statistik terhadap

Page 55: GLOBALISASI EKONOMI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI …

37

pertumbuhan ekonomi. Mereka juga menemukan bahwa Economic Freedom

memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi.

Impact of Economic Freedom on the Economic Growth: A Panel Data Analysis

yang ditulis oleh Mohammed Ershad Hussain dan Mahfuzul Haque pada tahun

2016 menunjukan bahwa terjadi asosiasi yang positif terhadap hubungan Economic

Freedom dan pertumbuhan ekonomi pada periode 1 tahunan dan 5 tahunan.

Page 56: GLOBALISASI EKONOMI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI …

38

Tabel 2. 2

Ringkasan Penelitian Terdahulu

No Nama Peneliti Judul Variabel Metode Persamaan Perbedaan Hasil

Penelitian

1

Merale Fetahi-

Vehapi,

Luljeta Sadiku

dan Mihail

Petkovski

(2015)

Empirical

Analysis of

the Effects of

Trade

Openness on

Economic

Growth: An

Evidence for

South East

European

Countries

Trade

Openness,

populasi,

Foreign

Direct

Investment,

Gross Fixed

Capital

Formation

sebagai X dan

Economic

Growth

sebagai Y

GMM System

Trade

Openness

sebagai X dan

Economic

Growth

sebagai Y

Tidak

menggunakan

Economic

Freedom

sebagai

variable X

Trade

Openness

berpengaruh

positif pada

pertumbuhan

ekonomi

2

Bernard

Njindan Iyke

(2017)

Does Trade

Openness

Matter for

Economic

Growth in the

CEE

Countries?

Menggunakan

3 cara

perhitungan

Trade

Openness

sebagai X dan

Economic

Fixed Effect

Model dan

Two step

system GMM

Trade

Openness

sebagai X dan

Economic

Growth

sebagai Y

Tidak

menggunakan

Economic

Freedom

sebagai

variable X

Trade

Openness

berpengaruh

positif pada

pertumbuhan

ekonomi

Page 57: GLOBALISASI EKONOMI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI …

39

Growth

sebagai Y

3 Pam Zahonogo

(2015)

Trade and

Economic

Growth in

Developing

Countries:

Evidence

from sub-

Saharan

Africa

Trade

Openness

serta

beberapa

variable

kontrol

sebagai X dan

Economic

Growth

sebagai Y

Pooled Mean

Group dan

ADF test

Trade

Openness

sebagai X dan

Economic

Growth

sebagai Y

Tidak

menggunakan

Economic

Freedom

sebagai

variable X

Trade

Openness

berpengaruh

positif pada

pertumbuhan

ekonomi

4

(2014)

Does

Economic

Freedom

impact

Economic

growth:

Decomposing

the Eff ects

for Bosnia

and

Herzegovina

Economic

Freedom,

Rule of Law,

Limited

Government,

Efficiency

Regulatory,

Open Market

sebagai X dan

Economic

Growth

sebaga Y

Model

Regresi

Berganda

Economic

Freedom

sebagai X dan

Economic

Growth

sebagai Y

Tidak

menggunakan

Trade

Openness

sebagai

variable X

Economic

Freedom

berpengaruh

positif pada

pertumbuhan

ekonomi

5

Mohammad

Javad Razmi

dan Ramiar

Refaei (2013)

The Effect of

Trade

Openness

and

Menggunakan

indeks

Economic

Freedom dari

Fixed Effect

Model dan

Random

Effect Model

Economic

Freedom dan

Trade

Openness

Data indeks

Economic

Freedom

menggunakan

Economic

Freedom dan

Trade

Openness

Page 58: GLOBALISASI EKONOMI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI …

40

Economic

Freedom on

Economic

Growth: the

Case of

Middle East

and East

Asian

Countries

Fraser

Institute dan

Trade

Openness

terhadap

Economic

Growth

sebagai Y

sebagai X dan

Economic

Growth

sebagai Y

sumber dari

Fraser

Institute

berpengaruh

positif pada

pertumbuhan

ekonomi

6

Mohammed

Ershad

Hussain

dan

Mahfuzul

Haque

(2016)

Impact of

Economic

Freedom on

the Economic

Growth: A

Panel Data

Analysis

Economic

Freedom

Index,

Controls,

Financial

Freedom

Index,

Business

Freedom

Index, Fiscal

Freedom

Index,

Trade

Freedom

Index, Labor

Freedom

Index sebagai

X dan Annual

Fixed Effect

Model dan

Random

Effect Model

Economic

Freedom

sebagai X dan

Economic

Growth

sebagai Y

Tidak

menggunakan

Trade

Openness

sebagai

variable X

Economic

Freedom

berpengaruh

positif pada

pertumbuhan

ekonomi

Page 59: GLOBALISASI EKONOMI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI …

41

GDP growth

rate sebagai Y

Page 60: GLOBALISASI EKONOMI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI …

42

C. Kerangka Pemikiran

Dari penjelasan yang telah dijabarkan peneliti, maka peneliti akan membuat

penelitian dengan Trade Openness dan Economic Freedom sebagai variable X dan

Pertumbuhan Ekonomi (GDP Growth Rate) sebagai variable Y pada negara-negara

G20.

Gambar 2. 1

Kerangka Pemikiran

Globalisasi Ekonomi Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Negara G20

Periode 2011-2016

Teori Perdagangan Internasional menyebabkan keterkaitan antara Trade

Openness, Economic Freedom dan Pertumbuhan Perekonomian di suatu

negara.

Variabel Independen:

1. Trade Openness (X1)

2. Economic Freedom (X2)

Variabel Dependen:

1. Pertumbuhan Ekonomi (Y)

Analisis Data Panel

Fixed Effect Model

Uji Hipotesis:

1. Uji T-Statistik

2. Uji F-Statistik

3. Uji Koefisien Determinasi

Kesimpulan dan Saran

Page 61: GLOBALISASI EKONOMI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI …

43

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini dilakukan dalam rangka untuk mengetahui pengaruh dari

Trade Openness dan Economic Freedom terhadap pertumbuhan perekonomian di

negara G20.

Variabel dependen dan variabel independen digunakan dalam pembuatan

penelitian ini. Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi atau yang

menjadi akibat karena adanya variabel independen, sedangkan variabel independen

merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi penyebab dari

timbulnya variabel dependen (Sugiyono 2011). Dalam penelitian ini, variabel

dependen yang digunakan adalah Pertumbuhan Ekonomi (GDP Annual Growth

Rate), sementara variabel independen yang digunakan adalah Economic Freedom

dan Trade Openness

Dalam pembuatan penelitian ini, menggunakan metode data panel. Fokus

daerah studi yang dipilih dalam pembuatan penelitian ini terdiri dari 19 Negara G20

yaitu : Argentina, Australia, Brazil, Kanada, Perancis, Jerman, India, Indonesia,

Italia, Jepang, Meksiko, Russia, Arab Saudi, Korea Selatan, Turki, Inggris,

Amreika Serikat, Tiongkok, Afrika Selatan. Periode yang digunakan dalam

penelitian yaitu dari tahun 2011 sampai tahun 2016. Data yang digunakan dalam

penelitian merupakan data tahunan. Dimana data yang diperlukan dalam penelitian

ini adalah data Pertumbuhan Ekonomi (GDP AnnualGrowth Rate), Economic

Freedom, dan Trade Openness.

B. Metode Penentuan Sampel

Metode penentuan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah

purposive sampling, yaitu pengambilan sampel berdasarkan penilaian yang

memenuhi persyaratan untuk digunakan sebagai sampel. Dalam penelitian ini,

metode purposive sampling digunakan peneliti dikarenakan masing-masing Negara

Page 62: GLOBALISASI EKONOMI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI …

44

memiliki kriteria yang dapat digunakan sebagai sampel, diharapkan sampel yang

diperoleh dapat sesuai dengan penelitian yang dilakukan.

Penelitian ini menggunakan negara-negara anggota G20, dimana negara

anggota G20 adalah 20 negara yang memiliki GDP tertinggi di dunia. Negara

anggota G20 terdiri dari 19 negara dan Uni Eropa. Meskipun negara-negara tersebut

memiliki GDP yang tinggi, tetapi tidak semua negara anggota G20 adalah negara

maju, beberapa adalah negara berkembang. Penelitian ini hanya berfokus pada 19

negara saja, Uni Eropa tidak dimasukan dalam penelitian ini karena di dalam Uni

Eropa terdapat beberapa negara lagi, hasil estimasi penelitian akan bias apabila

hanya mengukur Uni Eropa, karena karakter negara di dalam Uni Eropa juga

berbeda-beda.

C. Metode Pengumpulan Data

Data perlu diolah dengan baik secara kualitatif maupun secara kuantitatif,

untuk mampu memberikan informasi atau keterangan yang dapat menunjukkan

fakta. Dalam melakukan penelitian ini, pengumpulan data dilakukan agar penelitian

dapat mencapai tujuan dari penelitian tersebut. Berdasarkan sumber dan cara

pengumpulannya, jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data

sekunder:

1. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang tidak diperoleh secara langsung dari

sumber aslinya. Untuk memperoleh data sekunder dapat dilakukan dengan

berbagai cara contohnya; literatur; buku; dokumen; arsip; atau lain-lain

yang dipublikasikan ataupun tidak dipublikasikan secara umum oleh suatu

lembaga atau organisasi. Keunggulan dari data sekunder adalah waktu dan

biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh data sekunder relatif lebih

sedikit jika dibandingkan dengan data primer. Meskipun kelihatan

mudahuntuk mendapatkan data sekunder, namun kekurangan data sekunder

adalah jika terjadi kesalahan, atau ketidak relevanan data akan

mempengaruhi hasil penelitian.

Page 63: GLOBALISASI EKONOMI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI …

45

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data tahunan sekunder

yang diambil dari World Bank untuk variable Export, Import, GDP percapita, dan

Annual GDP growth rate. Serta The Heritage Foundaton untuk variable Economic

Freedom.

Metode pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian

ini adalah studi pustaka dan metode dokumentasi. Studi pustaka adalah cara

mengumpulkan informasi melalui pendalaman penelitian-penelitian terdahulu yang

berkaitan dengan objek penelitian. Metode dokumentasi adalah metode

memperoleh data tentang hal-hal yang berhubungan dengan penelitian dengan cara

melihat laporan tertulis yang telah di publikasikan baik berupa angka ataupun

keterangan.

D. Hipotesis Penelitian

Hipotesis Peneliti yang akan dijadikan acuan penjelasan hasil penelitian:

1. 𝐻0 : Tidak ada pengaruh Trade Openess terhadap Economic

Growth di negara G20

2. 𝐻1 : Ada pengaruh Trade Openess terhadap Economic Growthdi

negara G20

3. 𝐻0 : Tidak ada pengaruh Economic Freedom terhadap

Economic Growth di negara G20

4. 𝐻1 : Ada pengaruh Economic Freedom terhadap Economic

Growth di negara G20

5. 𝐻0 : Tidak ada pengaruh Trade Openness dan Economic

Freedom secara bersama-sama terhadap Economic Growth

di negara G20

6. 𝐻1 : Ada pengaruh Trade Openness dan Economic Freedom

secara bersama-sama terhadap Economic Growth di negara

G20

Page 64: GLOBALISASI EKONOMI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI …

46

E. Metode Analisis Data

Data yang di gunakan dalam penelitian ini adalah data panel. Data panel

adalah gabungan antara data runtut waktu (time series) dan data silang daerah

(cross-section). Data time series dalam penelitian ini adalah periode 2011-2016.

Sedangkan data cross-section dalam penelitian ini terdiri dari Negara Argentina,

Australia, Brazil, Kanada, Perancis, Jerman, India, Indonesia, Italia, Jepang,

Meksiko, Russia, Arab Saudi, Korea Selatan, Turki, Inggris, Amreika Serikat,

Tiongkok, Afrika Selatan. Dalam penelitian ini, menggunakan program EViews 9.0

dan Excel 2013 untuk mencari hasil estimasi terbaik.

Dengan menggunakan data panel kita mampu menambahkan jumlah

observasi secara signifikan tanpa melakukan perbaikan apapun pada data. Sehingga

analisis menggunakan data panel dapat memberikan hasil yang dibutuhkan dalam

penelitian ini

Model analisis yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah analisis

regresi linear berganda. Model ini digunakan untuk mengetahui pengaruh dari dua

variabel atau lebih terhadap variabel Pertumbuhan Ekonomi. Variabel-variabel

yang akan diuji adalah variabel Tade Openness dan Economic Freedom. Model

persamaan yang akan diestimasi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

𝒀 = 𝜷𝟎 + 𝜷𝟏𝑿𝟏𝒊𝒕 + 𝜷𝟐𝑿𝟐𝒊𝒕 + 𝝐𝒊𝒕

Keterangan:

𝒀 : Pertumbuhan Ekonomi (GDP Annual Growth Rate)

𝑿𝟏𝒊𝒕 : Economic Freedom di negara i pada periode t

𝑿𝟐𝒊𝒕 : Trade Openness di negara i pada periode t

𝜷𝟎 : Konstanta

𝜷𝟏, 𝜷𝟐 : Koefisien Regresi

𝝐𝒊𝒕 : Error term di negara i pada periode t

Page 65: GLOBALISASI EKONOMI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI …

47

Dalam mengestimasi data panel terdapat tiga model regresi yang dapat digunakan,

yaitu:

1. Pooled Least Square (PLS)

Pooled Least Square adalah model regresi linier paling sederhana

dari kombinasi data time series dan cross section. Pendekatan Pooled Least

Square mengabaikan aspek individu maupun waktu, dan diasumsikan

bahwa perilaku data antar negara sama dengan berbagai rentang waktu.

Asumsi ini kurang tepat untuk digunakan karena sangat jauuh dari realita,

karena setiap negara memiliki perbedaanya masing-masing.

2. Random Effect Model (REM)

Random Effect Model mampu mengestimasi data panel yang

memiliki permasalahan pada variabelnya yang mungkin saling

berhubungan antar time series dan cross section. Pada model ini, perbedaan

intersep diakomodasi oleh error terms masing-masing individu.

Menggunakan model ini akan mendapatkan keuntungan yaitu

menghilangkan asumsi klasik.

3. Fixed Effect Model (FEM)

Pendekatan Fixed Effect Model menggunakan variable dummy

untuk menunjukan adanya perbedaan intersep. Diasumsikan bahwa

koefisien regresi tetap antar negara dan antar waktu namun intersepnya

berbeda antar negara namun sama antar waktu. Akan tetapi metode ini

memiliki kelemahan yaitu kurangnya derajat kebebasan yang

mengindikasikan kurangnya efesiensi parameter. Untuk mengestimasi data

panel, model ini menggunakan teknik variable dummy untuk melihat

perbedaan intersep antar individu. Model ini juga sering disebut dengan

teknik Least Squares Dummy Variable (LSDV).

Page 66: GLOBALISASI EKONOMI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI …

48

Sebelum menentukan model mana yang akan memberikan hasil estimasi

terbaik, perlu dilakukan uji spesifikasi model. Uji spesifikasi model tersebut antara

lain:

1. Uji Chow

Uji Chow dilakukan untuk menguji apakah Pooled Least Square atau Fixed

Effect Model merupakan model yang paling tepat untuk digunakan dalam

mengestimasi data panel. Hipotesis yang digunakan dalam Uji Chow

adalah:

𝐻0: Pooled Least Square

𝐻1: Fixed Effect Model

Apabila nilai probabilitas < α maka 𝐻0 ditolak atau dengan kata lain

menerima 𝐻1, yang berarti model yang paling tepat untuk digunakan dalam

mengestimasi data panel adalah Fixed Effect Model. Apabila nilai

probabilitas > α maka 𝐻0 diterima atau dengan kata lain menolak 𝐻1, yang

berarti model yang paling tepat untuk digunakan dalam mengestimasi data

panel adalah Pooled Least Square. Dalam penelitian ini tingkat signifikansi

yang digunakan adalah 5%.

2. Uji Hausman

Uji Hausman dilakukan untuk menguji apakah Fixed Effect Model atau

Random Effect Model merupakan model yang paling tepat untuk digunakan

dalam mengestimasi data panel. Hipotesis yang digunakan dalam Uji

Hausman adalah:

𝐻0: Random Effect Model

𝐻1: Fixed Effect Model

Apabila nilai probabilitas < α maka 𝐻0 ditolak atau dengan kata lain

menerima 𝐻1, yang berarti model yang paling tepat digunakan untuk

mengestimasi data panel adalah Fixed Effect Model. Apabila nilai

probabilitas > α maka 𝐻0 diterima atau dengan kata lain menolak 𝐻1, yang

berarti model yang paling tepat untuk digunakan dalam mengestimasi data

panel adalah Random Effect Model. Dalam penelitian ini tingkat signifikansi

yang digunakan adalah 5%.

Page 67: GLOBALISASI EKONOMI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI …

49

3. Uji Lagrange Multiplier

Uji Lagrange Multiplier dilakukan untuk menguji apakah Pooled Least

Square atau Random Effect Model merupakan model yang paling tepat

untuk digunakan dalam mengestimasi data panel. Hipotesis yang digunakan

dalam Uji Lagrange Multiplier adalah:

𝐻0: Pooled Least Square

𝐻1: Random Effect Model

Apabila nilai probabilitas < α maka 𝐻0 ditolak atau dengan kata lain

menerima 𝐻1, yang berarti model yang paling tepat untuk digunakan dalam

mengestimasi data panel adalah Random Effect Model. Apabila nilai

probabilitas > α maka 𝐻0 diterima atau dengan katalain menolak 𝐻1, yang

berarti model yang paling tepat untuk digunakan dalam mengestimasi data

panel adalah Pooled Least Square. Penelitian ini menggunakan tingkat

signifikansi sebesar 5%.

Gambar 3. 1

Diagram Alur Pembentukan Model dengan Data Panel

Data Panel

Uji Chow

Uji Hausman Uji Lagrange Multiplier

P-value ≤ α

Pooled Least

Square

Fixed Effect

Model

Random Effect

Model

Random

Effect Model

P-value ≤ α

P-value ≥ α

P-value ≤ α

P-value ≥ α

P-value > α

Page 68: GLOBALISASI EKONOMI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI …

50

Dalam proses penelitian ini, aplikasi Eviews9 digunakan untuk proses

pengestimasian, pada uji statistik terdapat beberapa uji yang digunakan dalam

penelitian ini, antara lain:

1. Uji T-statistik.

Uji T-statistik dapat disebut juga dengan uji parsial, Uji T-

statistik dilakukan untuk mengetahui pengaruh signifikansi setiap variabel

independen terhadap variabel dependen. Menurut (Kuncoro, 2011).

Perumusan bentuk hipotesis dari Uji T-statistik ini adalah sebagai berikut:

𝐻0: Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel

independen secara parsial terhadap varibel dependen.

𝐻1: Terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel

independen terhadap secara parsial variabel dependen.

Apabila nilai probabilitas < α maka 𝐻0 ditolak atau dengan katalain

menerima 𝐻1, yang berarti variabel independen memiliki pengaruh yang

signifikan secara parsial terhadap variabel dependen. Apabila nilai

probabilitas > α maka 𝐻0 diterima atau dengan kata lain menolak 𝐻1, yang

berarti variabel independen tidak memiliki pengaruh yang signifikan secara

parsial terhadap variabel dependen. Penelitian ini menggunakan tingkat

signifikansi sebesar 5%.

2. Uji F-statistik.

Uji F-statistik dapat disebut juga dengan uji simultan, Uji F-statistik

pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen dalam

model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel

dependen (Kuncoro, 2011). Perumusan bentuk hipotesis dari uji F-statistik

ini adalah sebagai berikut:

𝐻0: Semua variabel independen tidak memiliki pengaruh yang

signifikan secara simultan terhadap variabel dependen.

𝐻1: Semua variabel independen memiliki pengaruh yang

signifikan secara simultan terhadap variabel dependen.

Page 69: GLOBALISASI EKONOMI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI …

51

Apabila nilai probabilitas < α maka 𝐻0 ditolak atau dengan katalain

menerima 𝐻1, yang berarti semua variabel independen memiliki pengaruh

yang signifikan secara simultan terhadap variabel dependen. Apabila nilai

probabilitas > α maka 𝐻0 diterima atau dengan kata lain menolak 𝐻1, yang

berarti semua variabel independen tidak memiliki pengaruh yang signifikan

secara simultan terhadap variabel dependen. Dalam penelitian ini tingkat

signifikansi yang digunakan adalah 5%.

3. Uji Koefisien Determinasi (R2)

Menurut Kuncoro (2011) nilai koefisien determinasi (R2) berkisar

diantara nol dan satu (0 < R2 < 1). Nilai R2 yang kecil atau mendekati nol

artinya kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variabel

dependen sangat terbatas. Nilai R2 yang besar atau mendekati satu artinya

variabel independen mampu memberikan hampir semua informasi yang

dibutuhkan dalam menjelaskan perubahan variabel dependen.

F. Operasional Variabel Penelitian

Berdasarkan dari permasalahan yangpeneliti temukan dalam penelitian ini, maka

operasional variabel penelitian dapat dijabarkan sebagai berikut:

1. Variabel Dependen

Pertumbuhan Ekonomi adalah persentase pertumbuhan GDP suatu

negara dilihat dari GDP tahun i dan tahun i+1 dibagi dengan GDP i+1 (GDP

Growth Rate). Di Negara Argentina, Australia, Brazil, Kanada, Perancis,

Jerman, India, Indonesia, Italia, Jepang, Meksiko, Russia, Arab Saudi,

Korea Selatan, Turki, Inggris, Amreika Serikat, Tiongkok, Afrika Selatan

tahun 2011-2016 dengan satuan persentase.

2. Variabel Independen

Trade Openness adalah Jumlah ekspor dan impor dibagi dengan

GDP negara tersebut (Trade Openness). Di Negara Argentina, Australia,

Brazil, Kanada, Perancis, Jerman, India, Indonesia, Italia, Jepang, Meksiko,

Page 70: GLOBALISASI EKONOMI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI …

52

Russia, Arab Saudi, Korea Selatan, Turki, Inggris, Amreika Serikat,

Tiongkok, Afrika Selatan tahun 2011-2016 dengan satuan skala 0-100.

Economic Freedom mengambil pandangan yang komprehensif

mengenai kebebasan berekonomi. Dilihat dari aspek Rule of law,

Government size, Regulatory efficiency dan Trade freedom (Economic

Freedom Index). Di Argentina, Australia, Brazil, Kanada, Perancis, Jerman,

India, Indonesia, Italia, Jepang, Meksiko, Russia, Arab Saudi, Korea

Selatan, Turki, Inggris, Amreika Serikat, Tiongkok, Afrika Selatan tahun

2011-2016 dengan satuan skala 0-100.

G. Definisi Operasional Variabel Penelitian

Seperti yang telah dijelaskan diatas, maka variabel yang digunakan untuk

penelitian ini dapat dijabarkan adalah sebagai berikut:

Tabel 3. 1

Definisi Operasional Variabel Penelitian

Jenis

Variabel Variabel Definisi Variabel Satuan

Dependen

GDP

Annual

Growth

Rate

Pertumbuhan Ekonomi tahunan

dilihat dari perubahan GDP tahun i

dibandingkan dengan GDP tahun i+1

Presentase

Independen Trade

Openness

Jumlah ekspor dan impor suatu

negara dibagi dengan GDP negara

tersebut

Skala 0-100

Independen Economic

Freedom

Indeks kebebasan berekonomi suatu

negara dilihat dari Rule of law,

Government size, Regulatory

efficiency dan Trade freedom

Skala 0-100

Page 71: GLOBALISASI EKONOMI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI …

53

Page 72: GLOBALISASI EKONOMI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI …

54

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

1. G20

G20 adalah forum internasional yang dihadiri oleh negara-negara

yang memiliki kekuatan ekonomi besar yang bertujuan untuk

mengembangkan kebijakan internasional untuk permasalahan yang terjadi

saat ini. Anggota G20 merepresentasikan 85% ekonomi global, 2/3 populasi

Bumi dan 75% perdagangan Internasional.

G20 terdiri dari 19 negara dan Uni Eropa. 19 negara tersebut adalah

Afrika Selatan, Amerika Serikat, Arab Saudi, Argentina, Australia, Brazil,

India, Indonesia, Inggris, Italia, Jepang, Jerman, Kanada, Korea Selatan,

Mexico, Perancis, Russia, Tiongkok, Turki.

Pada tahun 2008, ketika dunia dilanda krisis ekonomi global,

dibutuhkanya konsesus dengan tingkat politik tertinggi. Sejak saat itu,

pertemuan G20 selalu dihadiri oleh pemimpin negara atau pemerintahan,

yang berfungsi untuk menstabilisasikan perekonomian dunia. Setelah

pertemuan itu, agenda pertemuan G20 meluas dengan mengikutsertakan

permasalahan yang manyangkut pasar finansial, perdagangan dan

pembangunan.

Page 73: GLOBALISASI EKONOMI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI …

55

2. Afrika Selatan

Tabel 4. 1

Grafik 4. 1

Terjadi penurunan permintaan domestik, investasi swasta

mengalami penurunan secara konsisten dikarenakan pelemahan

kepercayaan pada bisnis, serta konsumsi swasta terjadi kendala yang

dikarenakan ketatnya kondisi kredit pada permintaan ekspor, hal tersebut

mengakibatkan kontribusi positif net ekspor melemah untuk tumbuh.

Pada sisi penawaran, pertumbuhan tercermin dari penurunan

produksi agrikultur dan pertambangan, hal tersebut dikarenakan kekeringan

dan harga komoditas yang rendah, di kombinasikan dengan pertumbuhan

yang lemah pada jasa finansial dan sektor bisnis yang sensitif. Tenaga kerja

mengalami penurunan sebesar 0.3 persen pada 2016 dari 3.9 persen pada

2015 dimana tenaga kerja menurun di bidang agrikultur, pertambangan, dan

manufaktur, serta penerimaan kerja terjadi ke lambatan pada konstruksi,

finansial, perumahan, seektor jasa bisnis, dan pemerintahaan secara umum.

0.00

0.50

1.00

1.50

2.00

2.50

3.00

3.50

2011 2012 2013 2014 2015 2016

Pertumbuhan Ekonomi

58.00

59.00

60.00

61.00

62.00

63.00

64.00

65.00

2011 2012 2013 2014 2015 2016

Trade Openness Economic Freedom

Ibu Kota: Cape Town

Luas Wilayah: 1,213,090 Km2

Bahasa Resmi: Afrikaans, Bahasa Inggris, IsiZulu

Populasi: 56.5 juta (2017)

Mata Uang: Rand

Page 74: GLOBALISASI EKONOMI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI …

56

3. Amerika Serikat

Tabel 4. 2

Grafik 4. 2

The Fed memberikan stimulus pada sektor moneter pada Desember

2012 hal tersebut mengakibatkan interest rate tetap rendah. Permasalahan

robo-signing dengan bank telah mereda. Dan hasilnya adalah peningkatan

pada pasar perumahan. Stimulus pada sektor moneter yg diberikan the Fed

menghasilkan penurunan suku bunga pinjaman. Hal ini mengakibatkan

masyarakat mampu melakukan pinjaman kembali ke bank.

Pada 2013 terjadi penurunan pada penjualan retail, trade balance

yang tidak memukau serta penurunan pada penciptaan lapangan pekerjaan

di bulan Desember. Pertumbuhan di 2014 didorong oleh meningkatnya

pengeluaran konsumsi personal sebesar 4.3%. hal lain yang berkontribusi

dalam pertumbuhan adalah peningkatan investasi swasta, ekspor, investasi

tetap, dan pengeluaran pemerintah non-Fed. Namun pada 2016 terjadi

penurunan pada pertumbuhan ekonomi dikarenakan melemahnya

produktifitas sektor industri dan Income inequality yang terus meningkat.

0.00

0.50

1.00

1.50

2.00

2.50

3.00

2011 2012 2013 2014 2015 2016

Pertumbuhan Ekonomi

0.00

20.00

40.00

60.00

80.00

100.00

2011 2012 2013 2014 2015 2016

Trade Openness Economic Freedom

Ibu Kota: Washington DC

Luas Wilayah: 9,147,420 Km2

Bahasa Resmi: Bahasa Inggris

Populasi: 325.9 juta (2017)

Mata Uang: Dollar Amerika Serikat

Page 75: GLOBALISASI EKONOMI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI …

57

4. Arab Saudi

Tabel 4. 3

Grafik 4. 3

Surplus fiskal mengalami penurunan pada 2013 dan tingkat

breakeven untuk harga minyak meningkat. Penurunan ini diakibatkan dari

penurunan fiskal. penurunan fiskal primer yang bukan minyak (bagian dari

non-oil GDP) tetap tidak berubah pada 59.5 persen. Pengeluaran meningkat

8.5 persen di 2013, dan peningkatan yang kuat pada kuarter ke 4

dikarenakan pengeluaran untuk proyek peluasan kota Mekah dan Madinah.

0.00

2.00

4.00

6.00

8.00

10.00

12.00

2011 2012 2013 2014 2015 2016

Pertumbuhan Ekonomi

0.00

10.00

20.00

30.00

40.00

50.00

60.00

70.00

80.00

90.00

2011 2012 2013 2014 2015 2016

Trade Openness Economic Freedom

Ibu Kota: Riyadh

Luas Wilayah: 2,149,690 Km2

Bahasa Resmi: Bahasa Arab

Populasi: 32.4 juta (2017)

Mata Uang: Riyal

Page 76: GLOBALISASI EKONOMI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI …

58

5. Argentina

Tabel 4. 4

Grafik 4. 4

Cadangan internasional Argentina mengalami penurunan hampir 30

persen dikarenakan kelangkaan ekspor dolar dan investasi dari luar negri

yang tidak mempercayai kebijakan intervensi yang memaksa dari Presiden

Cristina Fernandez.

April 2013, cadangan bank sentral mengalami penurunan dibawah

$40 miliar untuk pertama kalinya sejak Mei 2007 dan telah turun lebih jauh

dibawah $31 miliar, lebih rendah dari $43.4 miliar pada akhir 2012.

Jose Luis Espert mengatakan bahwa Pemerintah melakukan

pembayaran dengan menyetak peso, namun warga Argentina tidak ingin

peso dan menukarkan peso ke dolar.

-4.00

-2.00

0.00

2.00

4.00

6.00

8.00

2011 2012 2013 2014 2015 2016

Pertumbuhan Ekonomi

0.00

10.00

20.00

30.00

40.00

50.00

60.00

2011 2012 2013 2014 2015 2016

Trade Openness Economic Freedom

Ibu Kota: Buenos Aires

Luas Wilayah: 2,736,690 Km2

Bahasa Resmi: Bahasa Spanyol

Populasi: 44.1 juta (2017)

Mata Uang: Peso

Page 77: GLOBALISASI EKONOMI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI …

59

6. Australia

Tabel 4. 5

Grafik 4. 5

Ekspor barang dan jasa adalah sektor yang paling mempengaruhi

pada pertumbuhan GDP pada 2012 dengan meningkat sebesar 6.1% dan

berkontribusi sebesar 1.3% pada perrumbuhan GDP. Sektor lain yang

mendorong pertumbuhan GDP adalah pengeluaran konsumsi pemerintah

dan pengeluaran konsumsi rumah tangga.

0.00

0.50

1.00

1.50

2.00

2.50

3.00

3.50

4.00

2011 2012 2013 2014 2015 2016

Pertumbuhan Ekonomi

0.00

10.00

20.00

30.00

40.00

50.00

60.00

70.00

80.00

90.00

2011 2012 2013 2014 2015 2016

Trade Openness Economic Freedom

Ibu Kota: Canberra

Luas Wilayah: 7,683,300 Km2

Bahasa Resmi: Bahasa Inggris

Populasi: 24.8 juta (2017)

Mata Uang: Dollar Australia

Page 78: GLOBALISASI EKONOMI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI …

60

7. Brazil

Tabel 4. 6

Grafik 4. 6

Dari segi ekonomi, penurunan pertumbuhan ekonomi yang dialami

Brazil pada tahun 2105 dikarenakan rendahnya harga komoditas dan

lambannya pertumbuhan global.

Presiden Dilma Rouseff mencoba untuk menahan usaha pihak

oposisi dalam dugaan keanehan akuntansi yang ditujukan padanya, yang

berarti Presiden Dilma tidak bisa mengabaikan partai pekerja yang

mendukungknya dengan memotong pengeluaran atau meningkatkan pajak,

terjadi juga skandal korupsi yang melibatkan proyek konstruksi besar. Luiz

Inacio Lula da Silva selaku presiden pada periode sebelumnya adalah salah

satu pihak yang berada di bawah pengawasan.

Brazil pada tahun 2015 terperangkap dalam permasalahan klasik,

yaitu stagflation yaitu kombinasi dari inflasi tinggi dan resesi.

-5.00

-4.00

-3.00

-2.00

-1.00

0.00

1.00

2.00

3.00

4.00

5.00

2011 2012 2013 2014 2015 2016

Pertumbuhan Ekonomi

0.00

10.00

20.00

30.00

40.00

50.00

60.00

70.00

2011 2012 2013 2014 2015 2016

Trade Openness Economic Freedom

Ibu Kota: Brasillia

Luas Wilayah: 8,358,140 Km2

Bahasa Resmi: Bahasa Portugis

Populasi: 207.0 juta (2017)

Mata Uang: Real

Page 79: GLOBALISASI EKONOMI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI …

61

8. India

Tabel 4. 7

Grafik 4. 7

Kunci dari pendorong pertumbuhan GDP pada 2015 adalah

turunnya harga minyak dan harga komoditi lainya dimana hal tersebut

meningkatkan margin perusahaan dan kemampuan masyarakat dalam

membeli kebutuhan, selain meningkatkan pengumpulan pajak

pemerintahan dan menurunkun subsidi.

0.00

1.00

2.00

3.00

4.00

5.00

6.00

7.00

8.00

9.00

2011 2012 2013 2014 2015 2016

Pertumbuhan Ekonomi

0.00

10.00

20.00

30.00

40.00

50.00

60.00

2011 2012 2013 2014 2015 2016

Trade Openness Economic Freedom

Ibu Kota: New Delhi

Luas Wilayah: 2,973,190 Km2

Bahasa Resmi: Bahasa Hindi dan Bahasa Inggris

Populasi: 1,316.9 juta (2017)

Mata Uang: Rupee India

Page 80: GLOBALISASI EKONOMI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI …

62

9. Indonesia

Tabel 4. 8

Grafik 4. 8

Indonesia gagal memenuhi mayoritas target ekonomi yang di

tuliskan pada APBN 2015. Alasan utama terjadinya performa yang tidak

sesuai adalah rendahnya harga komoditas, lambannya pertumbuhan

ekonomi global, penurunan perekonomian Tiongkok.

0.00

1.00

2.00

3.00

4.00

5.00

6.00

7.00

2011 2012 2013 2014 2015 2016

Pertumbuhan Ekonomi

0.00

10.00

20.00

30.00

40.00

50.00

60.00

70.00

2011 2012 2013 2014 2015 2016

Trade Openness Economic Freedom

Ibu Kota: Jakarta

Luas Wilayah: 1,811,570 Km2

Bahasa Resmi: Bahasa Indonesia

Populasi: 262.0 juta (2017)

Mata Uang: Rupiah

Page 81: GLOBALISASI EKONOMI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI …

63

10. Inggris

Tabel 4. 9

Grafik 4. 9

Ekspansi pada bidang produksi dan jasa serta pengeluaran rumah

tangga membantu mendorong terjadinya peningkatan pada 2014, namun

yang memberikan kontribusi terbesar adalah kuatnya performa Ekspor.

0.00

0.50

1.00

1.50

2.00

2.50

3.00

3.50

2011 2012 2013 2014 2015 2016

Pertumbuhan Ekonomi

0.00

10.00

20.00

30.00

40.00

50.00

60.00

70.00

80.00

90.00

2011 2012 2013 2014 2015 2016

Trade Openness Economic Freedom

Ibu Kota: London

Luas Wilayah: 241,940 Km2

Bahasa Resmi: Bahasa Inggris

Populasi: 66.1 juta (2017)

Mata Uang: Pund Sterling

Page 82: GLOBALISASI EKONOMI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI …

64

11. Italia

Tabel 4. 10

Grafik 4. 10

Dengan tidak adanya reformasi struktural yang lebih dalam,

pertumbuhan jangka menengah diproyeksikan akan tetap rendah. Krisis di

Eropa pada 2011 dan 2012 sangat berdampak bagi Italia, tetapi

pertumbuhan Italia yang lambat sudah terjadi sebelum adanya krisis dan

adanya stagnansi produktifitas, lingkungan bisnis yang sulit, serta hutang

yang banyak pada sektor publik.

-3.00

-2.50

-2.00

-1.50

-1.00

-0.50

0.00

0.50

1.00

1.50

2011 2012 2013 2014 2015 2016

Pertumbuhan Ekonomi

50.00

52.00

54.00

56.00

58.00

60.00

62.00

64.00

2011 2012 2013 2014 2015 2016

Trade Openness Economic Freedom

Ibu Kota: Roma

Luas Wilayah: 294,140 Km2

Bahasa Resmi: Bahasa Italia

Populasi: 60.6 juta (2017)

Mata Uang: Euro

Page 83: GLOBALISASI EKONOMI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI …

65

12. Jepang

Tabel 4. 11

Grafik 4. 11

Pada tahun 2011 jepang mengalami musibah Tsunami dan

mengakibatkan beberapa masalah yaitu:

Pertama, Tsunami menghancurkan 138,000 bangunan dan kerugian

ekonomi sebesar $360 juta. Gempa juga mengakibatkan kerusakan di Timur

Laut Jepang, wilayah ini bertanggung jawab atas 6-8% total produksi

Jepang. Kedua, industri nuklir Jepang mengalami kerusakan. 11 dari 50

reaktor nuklir langsung ditutup setelah terjadi bencana. Hal tersebut

mengurangi pasokan listrik sebesar 40%. Dampaknya, Jepang harus

mengimpor minyak untuk menganti kapasitas pasokan listrik. Hal ini

mengakibatkan defisit perdagangan. Ketiga, Bank Jepang menyediakan

pasar likuiditas untuk memastikan stabilitas pasar finansial. Namun dalam

jangka panjang berakibat buruk terhadap perekonomian negara.

Pembangunan pasca bencana meningkatkan perekonomian sedikit. Namun

hal tersebut tertutup dengan meningkatnya utang negara.

Pada 2014 terjadi peningkatan pajak yang memicu penurunan GDP

dengan mempersulit konsumen untuk bertransaksi, oleh karena itu Jepang

tergelincir ke dalam resesi teknis.

-1.00

0.00

1.00

2.00

3.00

2011 2012 2013 2014 2015 2016

Pertumbuhan Ekonomi

0.00

20.00

40.00

60.00

80.00

2011 2012 2013 2014 2015 2016

Trade Openness Economic Freedom

Ibu Kota: Tokyo

Luas Wilayah: 364,560 Km2

Bahasa Resmi: Bahasa Jepang

Populasi: 126.7 juta (2017)

Mata Uang: Yen

Page 84: GLOBALISASI EKONOMI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI …

66

13. Jerman

Tabel 4. 12

Grafik 4. 12

Penurunan ekonomi yang pesat pada 2012 dan 2013 disebabkan oleh

resesi yang terjadi di wilayah Eropa dan diperkuat dengan ketidak jelasan

mengenai prospek dan kebijakan di wilayah Eropa dibandingkankan dengan

Jerman sendiri. Ekspor ke wilayah Eropa tetap terjadi penurunan selama

resesi yang dalam tetapi terjadi di wilayah Eropa.

0.00

0.50

1.00

1.50

2.00

2.50

3.00

3.50

4.00

2011 2012 2013 2014 2015 2016

Pertumbuhan Ekonomi

60.00

65.00

70.00

75.00

80.00

85.00

90.00

2011 2012 2013 2014 2015 2016

Trade Openness Economic Freedom

Ibu Kota: Berlin

Luas Wilayah: 348,540 Km2

Bahasa Resmi: Bahasa Jerman

Populasi: 82.7 juta (2017)

Mata Uang: Euro

Page 85: GLOBALISASI EKONOMI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI …

67

14. Kanada

Tabel 4. 13

Grafik 4. 13

Kanada masih mengalami masalah dalam menyesuaikan harga

sumber daya yang rendah. Hal ini mengakibatkan penurunan besar dalam

pengeluaran investasi, terlebih lagi dalam bidang perminyakan. Rendahnya

harga sumber daya juga berarti penurunan nilai mata uang dolar Kanada

pada 2015.

0.00

0.50

1.00

1.50

2.00

2.50

3.00

3.50

2011 2012 2013 2014 2015 2016

Pertumbuhan Ekonomi

0.00

10.00

20.00

30.00

40.00

50.00

60.00

70.00

80.00

90.00

2011 2012 2013 2014 2015 2016

Trade Openness Economic Freedom

Ibu Kota: Ottawa

Luas Wilayah: 9,093,510 Km2

Bahasa Resmi: Bahasa Inggris dan Bahasa

Perancis

Populasi: 36.7 juta (2017)

Mata Uang: Dollar Kanada

Page 86: GLOBALISASI EKONOMI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI …

68

15. Korea Selatan

Tabel 4. 14

Grafik 4. 14

Penurunan kepercayaan diri pada sector manufaktur Korea Selatan

mengakibatkan penurunan secara besar terhadap pertumbuhan. Korea

Selatan dikenal sebagai negara yang didorong oleh nilai ekspornya, oleh

karena itu lemahnya tingkat pertumbuhan juga dikarenakan lemahnya

ekspor Korea Selatan, yang mengalami penurunun pada 4 bulan dari 6 bulan

pertama 2012. Permasalahan dalam perekonomian Eropa juga menjadi

kendala utama untuk eksportir Korea Selatan.

0.00

0.50

1.00

1.50

2.00

2.50

3.00

3.50

4.00

2011 2012 2013 2014 2015 2016

Pertumbuhan Ekonomi

0.00

20.00

40.00

60.00

80.00

100.00

120.00

2011 2012 2013 2014 2015 2016

Trade Openness Economic Freedom

Ibu Kota: Seoul

Luas Wilayah: 97,350 Km2

Bahasa Resmi: Bahasa Korea

Populasi: 51.5 juta (2017)

Mata Uang: Won

Page 87: GLOBALISASI EKONOMI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI …

69

16. Meksiko

Tabel 4. 15

Grafik 4. 15

Ekspor dan penjualan retail mengalami penurunan. Penurunan

inflasi, dan mata uang Peso mengalami pelemahan terhadap dolar pada

Februari 2013. Pertumbuhan output yang lemah pada perekonomian

Meksiko terus berkembang pada pertengahan 2013 setelah tertahan pada 6

bulan pertama 2013. Penurunan ekspor sebesar 3.4% pada Januari 2013

setelah terjadi penurunan 0.2% pada Desember 2012.

Pada 2014 hingga 2015, sektor agrikultur Meksiko tumbuh 2%,

sementarasektor jas tumbuh 1.4%. penurunan harga minyak pada 2016 telah

melemahkan perekonomian negara negara, karena Meksiko adalahnegara

eksportir minyak.

0.00

0.50

1.00

1.50

2.00

2.50

3.00

3.50

4.00

4.50

2011 2012 2013 2014 2015 2016

Pertumbuhan Ekonomi

0.00

10.00

20.00

30.00

40.00

50.00

60.00

70.00

80.00

90.00

2011 2012 2013 2014 2015 2016

Trade Openness Economic Freedom

Ibu Kota: Mexico City

Luas Wilayah: 1,943,950 Km2

Bahasa Resmi: Bahasa Spanyol

Populasi: 123.5 juta (2017)

Mata Uang: Peso Meksiko

Page 88: GLOBALISASI EKONOMI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI …

70

17. Prancis

Tabel 4. 16

Grafik 4. 16

Penurunan perekonomian yang terjadi pada 2012 dikaitkan dengan

penurunan 7% pada pembelian transportasi dan penurunan 1.5% pada

pengeluaran untuk hotel dan restoran. Konsumsi rumah tangga sebagai

kunci penggerak ekonomi mengalami penurunan 0.1%. Ekspor juga

mengalami penurunan sebesar 5%.

0.00

0.50

1.00

1.50

2.00

2.50

2011 2012 2013 2014 2015 2016

Pertumbuhan Ekonomi

56.00

57.00

58.00

59.00

60.00

61.00

62.00

63.00

64.00

65.00

66.00

2011 2012 2013 2014 2015 2016

Trade Openness Economic Freedom

Ibu Kota: Paris

Luas Wilayah: 547,561 Km2

Bahasa Resmi: Bahasa Perancis

Populasi: 64.8 juta (2017)

Mata Uang: Euro

Page 89: GLOBALISASI EKONOMI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI …

71

18. Russia

Tabel 4. 17

Grafik 4. 17

Penjualan retail menurun melebihi 15%(yoy) pada Desember 2015,

sementara investasi kapital menurun 8.7%(yoy).

Resesi ekonomi sangat berdampak pada konsumen, 2.4 juta

penduduk Russia masuk kedalam tingkat kemiskinan pada 9 bulan pertama

2015. Inflasi menyentuh angka 12.9% tahun lalu, penurunan gaji riil sebesar

9.5%. Dan hasilya, penjualan retail menurun, dan sector automobile dan

konstruksi mengalamikontraksi yang besar. Perjalanan luar negeri yang

dilakukan warga Russia mengalami penurunan sebesar 31.4% pada 9 bulan

pertama 2015.

-4.00

-3.00

-2.00

-1.00

0.00

1.00

2.00

3.00

4.00

5.00

2011 2012 2013 2014 2015 2016

Pertumbuhan Ekonomi

42.00

43.00

44.00

45.00

46.00

47.00

48.00

49.00

50.00

51.00

52.00

53.00

2011 2012 2013 2014 2015 2016

Trade Openness Economic Freedom

Ibu Kota: Moskow

Luas Wilayah: 16,376,870 Km2

Bahasa Resmi: Bahasa Russia

Populasi: 144.0 juta (2017)

Mata Uang: Ruble

Page 90: GLOBALISASI EKONOMI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI …

72

19. Tiongkok

Tabel 4. 18

Grafik 4. 18

Untuk memastikan perekonomian Tiongkok yang jangka panjang,

stabil, dan kuat, diperlukan adanya perluasan permintaan domestik,

terutama permintaan konsumen domestik.

Mendorong permintaan domestik ditujukan untuk melawan

pengaruh dari krisis hutang wilayah Eropa yang mengakibatkan penurunan

permintaan global terhadap barang ekspor Tiongkok.

Untuk meningkatkan permintaan domestik, pemerintah

akanmendorong pengeluaran untuk jasa sosial serta meningkatkan

pendapatan untuk kelompok menengah kebawah, dan memperluas kredit

konsumer.

0.00

2.00

4.00

6.00

8.00

10.00

12.00

2011 2012 2013 2014 2015 2016

Pertumbuhan Ekonomi

0.00

10.00

20.00

30.00

40.00

50.00

60.00

2011 2012 2013 2014 2015 2016

Trade Openness Economic Freedom

Ibu Kota: Beijing

Luas Wilayah: 9,388,211 Km2

Bahasa Resmi: Bahasa Mandarin

Populasi: 1,390.1 juta (2017)

Mata Uang: Yuan Renminbi

Page 91: GLOBALISASI EKONOMI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI …

73

20. Turki

Tabel 4. 19

Grafik 4. 19

Statistik menunjukan bahwa perdaganan terhadap negara-negara

Uni Eropa dimana 38% dari total ekspor pada September 2012 turun sebesar

10% jika dibandingkan dengan 2011 dengan periode yang sama.

Konflik yang berkelanjutan di Syria membebani perekonomian

Turki. Mengakibatkan putusnya wilayah utama rute ekspor ke Timur

Tengah, dan meningkatnya angka pengungsi dari Syria, dimana telah

melebihi 120.000 orang, memberikan tekanan pada anggaran daerah

Angkara,

Perhatian tetap tertuju pada konflik di Syria yang dapat menyetuh

perbatasan atau lebih yang beresiko pada pelemahan investasi dan

pariwisata.

0.00

2.00

4.00

6.00

8.00

10.00

12.00

2011 2012 2013 2014 2015 2016

Pertumbuhan Ekonomi

0.00

10.00

20.00

30.00

40.00

50.00

60.00

70.00

2011 2012 2013 2014 2015 2016

Trade Openness Economic Freedom

Ibu Kota: Ankara

Luas Wilayah: 769,630 Km2

Bahasa Resmi: Bahasa Turki

Populasi: 80.8 juta (2017)

Mata Uang: Lira

Page 92: GLOBALISASI EKONOMI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI …

74

B. Estimasi Data Panel

Dalam penelitian ini, menggunakan estimasi Fixed Effect Model. Untuk

melakukan estimasi dengan menggunakan data panel, diperlukan beberapa uji

untuk menentukan model mana yang terbaik untuk melakukan estimasi.

Penentuan model estimasi data panel dalam penelitian ini dibantu dengan

aplikassi Microsoft Excel 2013 dan Eviews 9.0.

1. Menentukan Model Estimasi

a. Uji Chow

Uji Chow adalah langkah awal dalam menentukan model estimasi

terbaik untuk penelitian ini. Uji ini akan memberikan 2 pilihan hasil dengan

perbandingan nilai probabilitas α = 5%. Apabila nilai probabilitas datas α

maka 𝐻0 diterima, apabila nilai proabilitas dibawah α maka 𝐻0 ditolak dan

𝐻1 diterima.

Tabel 4. 20

Uji Chow

Effects Test Statistic d.f. Prob.

Cross-

section F 12.947457 (18,93) 0.0000

Cross-

section Chi-

square

143.008923 18 0.0000

Sumber: Data yang telah diolah

Dari Hasil Uji Chow diatas, dapat dilihat bahwa nilai probabilitas

pada saat Uji Chow adalah 0.000 atau 0.00% yang berarti dibawah α maka

𝐻0 ditolak dan 𝐻1 diterima. Dari hasil tersebut, penelitian ini dapat

menggunakan Fixed Effect Model sebagai model estimasi, namun masih

harus melakukikan Uji lainya untuk memastikan apakah Fixed Effect Model

merupakan model estimasi terbaik untuk penelitian ini.

Page 93: GLOBALISASI EKONOMI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI …

75

b. Uji Hausman

Uji Hausman adalah uji yang dilakukan apabila hasil dari Uji Chow

menunjukan nilai probabilitas dibawah α. Uji ini akan memberikan 2 pilihan

hasil dengan perbandingan nilai probabilitas α=5%. Apabila nilai

probabilitas datas α maka 𝐻0 diterima, apabila nilai proabilitas dibawah α

maka 𝐻0 ditolak dan 𝐻1 diterima.

Tabel 4. 21

Uji Hausman

Test

Summary

Chi-Sq.

Statistic Chi-Sq. d.f. Prob.

Cross-

section

random

17.674749 2 0.0001

Sumber: Data yang telah diolah

Dari Hasil Uji Hausman diatas, dapat dilihat bahwa nilai probabilitas

pada saat Uji Hausman adalah 0.0001 atau 0.01% yang berarti dibawah α

maka 𝐻0 ditolak dan 𝐻1 diterima. Dari hasil tersebut, penelitian ini dapat

menggunakan Fixed Effect Model sebagai model estimasi. Setelah hasil Uji

Hausman sudah di analisis dan dapat disimpulkan bahwa Fixed Effect

Model adalah model estimasi terbaik untuk melakukan penelitian ini.

Page 94: GLOBALISASI EKONOMI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI …

76

c. Fixed Effect Model

Setelah melakukan Uji Chow dan Uji Hausman, diketahui bahwa

Fixed Effect Model adalah model estimasi terbaik untuk melakukan

penelitian ini. untuk melakukan estimasi dengan Fixed Effect Model,

peneliti menggunakan persamaan seperti dibawah ini:

GROWTH = -36.464315 + 0.057704 TO + 0.559955 EF + ε

Keterangan:

Growth : Pertumbuhan Ekonomi (GDP Annual Growth Rate)

TO : Trade Openness

EF : Economic Freedom

ε : Error term

Tabel 4. 22

Fixed Effect Model

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C -36.46432 9.295900 -3.922624 0.0002

TO 0.057704 0.033254 1.735272 0.0860

EF 0.559955 0.139259 4.020969 0.0001

Sumber: Data yang telah diolah

Dari tabel Fixed Effect Model diatas didapati bahwa koefisien Growth adalah -

36.46432 yang berarti apabila koefisien variabel Trade Openness dan Economic

Freedom 0, maka kondisi pertumbuhan ekonomi menjadi -36.46432. variabel

Trade Openness memiliki koefisien sebesar 0.057704 yang menandakan bahwa

setiap peningkatan Trade Openness sebesar 1 satuan, akan meningkatkan

pertumbuhan ekonomi sebesar 0.057704. variabel Economic Freedom memiliki

koefisien sebesar 0.559955 yang menandakan bahwa setiap peningkatan Economic

Freedom sebesar 1 satuan, akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi sebesar

0.559955. Kedua variabel independen tersebut memiliki hubungan yang positif

terhadap variabel dependen, sesuai dengan teori-teori dan penelitian terdahulu.

Page 95: GLOBALISASI EKONOMI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI …

77

2. Uji Asumsi Klasik

Untuk memastikan bahwa data yang digunakan dalam penelitian ini dapat

digunakan, maka dilakukan Uji Asumsi Klasik.

a. Uji Normalitas Data

Grafik 4. 20

0

2

4

6

8

10

12

14

16

-4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4

Series: Standardized Residuals

Sample 2011 2016

Observations 114

Mean 1.33e-16

Median -0.047334

Maximum 4.089575

Minimum -4.578846

Std. Dev. 1.451374

Skewness 0.115984

Kurtosis 4.493826

Jarque-Bera 10.85529

Probability 0.004393

Sumber: Data yang diolah

Dari table normalitas data diatas, dapat dilihat bahwa nilai Probabilitas

data yang digunakan adalah 0.00493 dimana hal tersebut berada

dibawah 0.05 yang berarti bahwa data yang digunakan dalam penelitian

ini berdistribusi normal.

b. Uji Autokorelasi

Tabel 4. 23

Sumber: Data yang diolah

1.712 (dW) 1.659 (dL) 1.730 (dU) Hasil

(4 – dW) < dL

(autokorelasi) 2.288 > 1.659

Tidak

autokorelasi

(4 – dW) > dU

(tidak autokorelasi) 2.288 > 1.730

Tidak

autokorelasi

dL < (4 – dW) < dU

(autokorelasi) 1.659 < 2.288 > 1.730

Tidak

autokorelasi

Page 96: GLOBALISASI EKONOMI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI …

78

Dari hasil data yang telah diolah menjadi tabel diatas, dapat dilihat

bahwa data yang digunakan untuk penelitian ini tidak memiliki

autokorelasi.

c. Uji Multikolineraitas

Tabel 4. 24

Sumber: Data yang diolah

TO : Trade Openness

EF : Economic Freedom

Untuk melihat hasil Uji Multikolinearitas, dapat digunakan dengan

melihat nilai korelasi antar variabel penelitian. Dari tabel korelasi diatas,

tidak ada yang memiliki nilai korelasi diatas 0.8 antara Economic

Freedom dan Trade Openness. Hal tersebut menunjukan bahwa antara

variabel Economic Freedom dan Trade Openness tidak memiliki

permasalahan Multikolinearitas.

d. Uji Heteroskodastisitas

Tabel 4. 25

Sumber: Data yang diolah

TO : Trade Openness

EF : Economic Freedom

Untuk Uji Heteroskedastisitas, menggunakan resid yang diolah

dengan variable dependen. Dari hasil pengolahan data dengan resid,

dapat dilihat bahwa nilai probabilitas untuk variable Economic Freedom

dan Trade Openness terhadap resid adalah 0.08 dan 0.75, dimana nilai

probabilitas tersebut diatas 0.05. nilai probabilitas tersebut

EF TO

EF 1.000000 0.262364

TO 0.262364 1.000000

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

EF 0.024241 0.013868 1.747952 0.0832

TO 0.004780 0.015419 0.309969 0.7572

Page 97: GLOBALISASI EKONOMI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI …

79

membuktikan bahwa variabel dependen yang digunakan dalam

penelitian ini tidak memiliki permasalahan Heteroskedastisitas.

C. Hipotesis

1. Uji T-statistik

Tabel 4. 26

Variable Coefficient Std. Error T-Statistic Prob.

C -36.46432 9.295900 -3.922624 0.0002

TO 0.057704 0.033254 1.735272 0.0860

EF 0.559955 0.139259 4.020969 0.0001

Sumber: Data yang telah diolah

C : Koefisien

TO : Trade Openness

EF : Economic Freedom

Dari tabel Uji T-statistik dapat dilihat bahwa nilai probabilitas untuk

variabel Trade Openness adalah 0.086 atau 8% dimana nilai tersebut tidak

signifikan di angka 1% dan 5% tetapi signifikan di angka 10%. Dari tabel

diatas 𝐻0 diterima, Hal tersebut menunjukan bahwa variabel Trade

Openness tidak memiliki pengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi.

Untuk variabel Economic Freedom, nilai probabilitasnya adalah

0.0001 atau 0.01% dimana nilai tersebut signifikan di angka 1%, 5% dan

10%. Dari tabel diatas 𝐻0 ditolak, Hal tersebut menunjukan bahwa variabel

Economic Freedom memiliki hubungan yang signifikan terhadap

pertumbuhan ekonomi.

2. Uji F-statistik

Tabel 4. 27

F-statistic 12.23169

Prob(F-statistic) 0.000000

Sumber: Data yang telah diolah

Dari tabel Uji F-statistik dapat dilihat bahwa nilai probabilitas

variabel Trade Openness dan Economic Freedom secara bersama-sama

Page 98: GLOBALISASI EKONOMI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI …

80

adalah 0.000 atau 0% dimana nilai probabilitas tersebut berada dibawah

tingkat signifikansi 1%, 5% dan 10%. Dari tabel diatas 𝐻0 ditolak, Hal

tersebut menunjukan bahwa variabel Trade Openness dan Economic

Freedom secara bersama-sama memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

pertumbuhan ekonomi.

3. Uji Koefisien Determinasi

Tabel 4. 28

R-squared 0.724554

Adjusted R-

squared 0.665318

Sumber: Data yang telah diolah

Dari tabel diatas, tingkat Koefisien determinasi yang dilihat dari

indikator Adjusted R-squared bahwa memiliki nilai sebesar 0.665318 atau

66%. Halt tersebut berarti variabel Trade Openness dan Economic Freedom

secara bersama-sama dapat menjelaskan variabel pertumbuhan ekonomi

sebesar 66%. 34% sisanya dapat dijelaskan oleh variabel lain yang tidak

digunakan dalam penelitian ini.

Page 99: GLOBALISASI EKONOMI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI …

81

4. Perbandingan Hasil Estimasi

Tabel 4. 29

Uji T-statistik Perbandingan Hasil Estimasi

Variable Periode 2011 - 2016 Periode 2007 - 2016

Coefficient Prob. Coefficient Prob.

C -36.46432 0.0002 -13.01684 0.1125

TO 0.057704 0.0860 0.048458 0.0067

EF 0.559955 0.0001 0.203829 0.1076

Sumber: Data yang diolah

TO : Trade Openness

EF : Economic Freedom

Dari tabel Uji T-statistik diatas didapati bahwa terdapat perbedaan

koefisien Growth pada kedua periode, yaitu pada periode 2007-2016 adalah

-13.01684 yang berarti apabila koefisien variabel Trade Openness dan

Economic Freedom pada periode 2007-2016 adalah 0, maka kondisi

pertumbuhan ekonomi pada periode 2007-2016 menjadi -13.01684. Tidak

ada perbedaan yang cukup signifikan pada koefisien Trade Openness dan

Economic Freedom. Variabel Trade Openness memiliki koefisien sebesar

0.048458 yang menandakan bahwa setiap peningkatan Trade Openness

sebesar 1 satuan, akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi sebesar

0.048458. variabel Economic Freedom memiliki koefisien sebesar

0.203829 yang menandakan bahwa setiap peningkatan Economic Freedom

sebesar 1 satuan, akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi sebesar

0.203829.

Nilai probabilitas untuk variabel Trade Openness pada

periode 2007-2016 adalah 0.006 atau 0.06% dimana nilai tersebut signifikan

di angka 1%, 5% dan 10%. Dari tabel diatas 𝐻0 ditolak dan 𝐻1 diterima, Hal

tersebut menunjukan bahwa variabel Trade Openness memiliki hubungan

yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi.

Page 100: GLOBALISASI EKONOMI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI …

82

Untuk variabel Economic Freedom pada periode 2007-2016,

nilai probabilitasnya adalah 0.107 atau 0.01% dimana nilai tersebut tidak

signifikan di angka 1%, 5% dan 10%. Dari tabel diatas 𝐻0 diterima dan 𝐻1

ditolak, Hal tersebut menunjukan bahwa variabel Economic Freedom tidak

memiliki hubungan yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi.

Dari penjelasan diatas, dapat dilihat bahwa tingkat

signifikansi pada kedua periode memiliki perbedaan. Pada periode 2007-

2016 dari kedua variabel yang digunakan, variable Trade Openness

memiliki nilai yang signifikan, sedangkan untuk pada periode 2011-2016,

dari kedua variabel yang digunakan, variabel Economic Freedom memiliki

nilai yang signifikan.

Tabel 4. 30

Uji Koefisiensi Determinasi Perbandingan Hasil Estimasi

Periode 2011 - 2016 Periode 2007 - 2016

R-squared 0.724554 0.472900

Adjusted R-squared 0.665318 0.410522

Sumber: Data yang telah diolah

Dari tabel diatas, tingkat Koefisien determinasi yang dilihat dari

indikator Adjusted R-squared pada periode 2007-2016 memiliki nilai

sebesar 0.410522 atau 41%. Hal tersebut berarti variabel Trade Openness

dan Economic Freedom secara bersama-sama dapat menjelaskan variabel

pertumbuhan ekonomi sebesar 41%, 59% sisanya dapat dijelaskan oleh

variabel lain yang tidak digunakan dalam penelitian ini.

Dari tabel diatas dapat dilihat terdapat perbedaan Adjusted R-

squared untuk kedua periode. Pada periode periode 2011 – 2016 memiliki

nilai yang lebih besar dikarenakan memiliki batasan penelitian yang lebih

kecil karna hanya menggunakan 6 tahun periode, sedangkan untuk periode

2007-2016 memiliki batasan penelitian yang lebih besar, yaitu 10 tahun

periode.

Page 101: GLOBALISASI EKONOMI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI …

83

5. Koefisien Pertumbuhan Ekonomi masing-masing Negara G20

Tabel 4. 31

Cross Section Effect Periode 2011-2016

Negara Cross Section

Effect Keterangan

Kanada -9.6731

Apabila koefisien variabel

Trade Openness dan Economic

Freedom adalah 0, maka kondisi

pertumbuhan ekonomi Kanada

adalah -9.6731

Australia -9.0563

Apabila koefisien variabel

Trade Openness dan Economic

Freedom adalah 0, maka kondisi

pertumbuhan ekonomi Australia

adalah -9.0563

Jerman -7.5708

Apabila koefisien variabel

Trade Openness dan Economic

Freedom adalah 0, maka kondisi

pertumbuhan ekonomi Jerman

adalah -7.5708

Inggris -7.0394

Apabila koefisien variabel

Trade Openness dan Economic

Freedom adalah 0, maka kondisi

pertumbuhan ekonomi Inggris

adalah -7.0394

Amerika Serikat -5.8580

Apabila koefisien variabel

Trade Openness dan Economic

Freedom adalah 0, maka kondisi

pertumbuhan ekonomi Amerika

Serikat adalah -5.8580

Korea Selatan -5.8010

Apabila koefisien variabel

Trade Openness dan Economic

Freedom adalah 0, maka kondisi

pertumbuhan ekonomi Korea

Selatan adalah -5.8010

Jepang -5.0709

Apabila koefisien variabel

Trade Openness dan Economic

Freedom adalah 0, maka kondisi

pertumbuhan ekonomi Jepang

adalah -5.0709

Page 102: GLOBALISASI EKONOMI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI …

84

Meksiko -1.8849

Apabila koefisien variabel

Trade Openness dan Economic

Freedom adalah 0, maka kondisi

pertumbuhan ekonomi Meksiko

adalah -1.8849

Prancis -1.5093

Apabila koefisien variabel

Trade Openness dan Economic

Freedom adalah 0, maka kondisi

pertumbuhan ekonomi Prancis

adalah -1.5093

Italia -1.0385

Apabila koefisien variabel

Trade Openness dan Economic

Freedom adalah 0, maka kondisi

pertumbuhan ekonomi Italia

adalah -1.0385

Afrika Selatan -0.1466

Apabila koefisien variabel

Trade Openness dan Economic

Freedom adalah 0, maka kondisi

pertumbuhan ekonomi Afrika

Selatan adalah -0.1466

Arab Saudi 1.5519

Apabila koefisien variabel

Trade Openness dan Economic

Freedom adalah 0, maka kondisi

pertumbuhan ekonomi Arab

Saudi adalah 1.5519

Brazil 3.5497

Apabila koefisien variabel

Trade Openness dan Economic

Freedom adalah 0, maka kondisi

pertumbuhan ekonomi Brazil

adalah 3.5497

Turki 4.5535

Apabila koefisien variabel

Trade Openness dan Economic

Freedom adalah 0, maka kondisi

pertumbuhan ekonomi Turki

adalah 4.5535

Russia 6.2219

Apabila koefisien variabel

Trade Openness dan Economic

Freedom adalah 0, maka kondisi

pertumbuhan ekonomi Russia

adalah 6.2219

Page 103: GLOBALISASI EKONOMI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI …

85

Indonesia 7.2327

Apabila koefisien variabel

Trade Openness dan Economic

Freedom adalah 0, maka kondisi

pertumbuhan ekonomi

Indonesia adalah 7.2327

India 9.5329

Apabila koefisien variabel

Trade Openness dan Economic

Freedom adalah 0, maka kondisi

pertumbuhan ekonomi India

adalah 9.5329

Argentina 9.5553

Apabila koefisien variabel

Trade Openness dan Economic

Freedom adalah 0, maka kondisi

pertumbuhan ekonomi

Argentina adalah 9.5553

Tiongkok 12.4479

Apabila koefisien variabel

Trade Openness dan Economic

Freedom adalah 0, maka kondisi

pertumbuhan ekonomi

Tiongkok adalah 12.4479

Dapat dilihat dari tabel diatas bahwa ada beberapa negara yang memiliki

koefisien pertumbuhan ekonomi opositif dan ada juga yang negatif antara lain:

a) Negara yang memiliki koefisien positif:

Arab Saudi, Brazi, Turki, Russia, Indonesia, India, Argentina, Tiongkok.

b) Negara yang memiliki koefisien negatif:

Kanada, Australia, Jerman, Inggris, Amerika Serikat, Korea Selatan,

Jepang, Meksiko, Prancis, Italia, Afrika Selatan.

Hal tersebut membuat peneliti semakin tertarik untuk menelusuri perbedaan

tersebut. Oleh karena itu, peneliti melakukan regresi lanjutan untuk kuda kategori

negara diatas.

Page 104: GLOBALISASI EKONOMI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI …

86

A. Kategori Rule of Law pada Negara yang Memiliki Koefisien Positif

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C -21.53141 10.74861 -2.003181 0.0523

PROP 0.170404 0.206044 0.827029 0.4134

GOVINTER 0.463098 0.123395 3.752976 0.0006

PROP: Property Right, GOVINTER: Government Integrity

Rule of Law memiliki 3 komponen, yaitu Property Right, Government Integrity,

dan Judicial Effectiveness, namun untuk komponen Judicial Effectiveness baru ada

datanya dari tahun 2017 keatas, jadi dalam penelitian ini belum memasukan

komponen Judicial Effectiveness.

Pada komponen Property Right dan Government Integrity dapat dilihat bahwa

kedua komponen tersebut memiliki hubungan yang positif terhadap pertumbuhan

ekonomi pada negara yang memiliki koefisien postif pada regresi sebelumnya. Hal

tersebut normal dan tidak aneh karena semakin efektifnya perlindungan hukum

properti dan tingginya integirtas pemerintahan akan menaikan pertumbuhan

ekonomi pula.

Namun temuan yang menarik adalah Property Right yang kurang signifikan,

hal ini bisa saja terjadi karena perlindungan hukum properti yang belum efektif,

karena negara yang masih berkembang masih membutuhkan peningkatan kekuatan

hukum, serta kerangka hukum yang efektif dan kuat.

Temuan selanjutnya adalah Government Integrity yang memiliki tingkat

signifikansi yang baik. Hal tersebut sudah pasti karena pemerintahan yang bersih

dari tindakan korupsi, kolusi, dan nepotisme akan memberikan pengaruh yang besar

pada kondisi yang terjadi di suatu negara, dengan semakin bersihnya suatu negara,

akan meningkatkan efektifitas perekonomian baik hubungan dalam negri ataupun

hubungan antar negara.

Page 105: GLOBALISASI EKONOMI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI …

87

B. Kategori Government Size pada Negara yang Memiliki Koefisien Positif

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C -11.91237 21.49946 -0.554077 0.5828

TAX -0.269945 0.098934 -2.728525 0.0096

GOVSPEN 0.327664 0.269187 1.217238 0.2310

TAX: Tax Burden. GOVSPEN: Government Spending

Government Size memiliki 3 komponen, yaitu Tax Burden, Government

Spending, dan Fiscal Helath, namun untuk komponen Fiscal Helath baru ada

datanya dari tahun 2017 keatas, jadi dalam penelitian ini belum memasukan

komponen Fiscal Helath.

Pada Komponen Tax Burden dan Government Size memiliki perbedaan,

komponen Tax Burden memiliki koefisien yang negatif dan signifikan, sedangkan

Government Spending memiliki koefisien yang positif tetapi tidak signifikan.

Koefisien negatif pada Tax Burden menandakan bahwa semakin tinggi pajak

yang dikenakan pada setiap individu dan perusahaan akan mengakibatkan

pengurangan pada pertumbuhan ekonomi. Hal ini normal karena apabila pajak yang

dikenakan pada individu dan perusahaan semakin tinggi, maka masyarakat akan

mengalami penurunan pada konsumsi, apabila konsumsi melemah maka roda

perekonomian akan melemah juga karena transaksi yang terjadi akan semakin

sedikit karena minat untuk bertransaksi semakin kecil. Hal ini signifikan terjadidi

negara berkembang karena memiliki populasi yang sangat banyak.

Government Spending adalah komponen pembentuk GDP, jadi semakin tinggi

pengeluaran Pemerintah, maka semakin tinggi juga pertumbuhan ekonominya

karena GDP negara tersebut akan meningkat. Namun pada penelitian ini dapat

dilihat bahwa Government Spending tidak signifikan, karena pada negara

berkembang, pengeluaran pemerintah biasanya digunakan untuk membayar hutang

negara, impor, gaji pegawai pemerintahan. Hal tersebut mengakibatkan

pengeluaran pemerintah kurang efektif karena masih sedikit biaya yang dikeluarkan

untuk penelitian dan pengembangan di negaranya.

Page 106: GLOBALISASI EKONOMI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI …

88

C. Kategori Regulatory Efficiency pada Negara yang Memiliki Koefisien

Positif

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C -9.791643 5.380431 -1.819862 0.0756

BF 0.154187 0.036822 4.187386 0.0001

LF 0.028182 0.050842 0.554308 0.5822

MF 0.034921 0.050878 0.686362 0.4961

BF: Business Freedom, LF: Labor Freedom, MF: Monetary Freedom

Untuk komponen Business Freedom, Labor Freedom, dan Monetary Freedom

dapat dilihat bahwa ketiga komponen tersebut memiliki koefisien yang positif. Hal

tersebut menandakan bahwa apabila ketiga komponen tersebut meningkat maka

meningkat pula pertumbuhan ekonominya.

Pada Komponen Business Freedom dapat dilihat bahwa komponen ini memiliki

pengaruh yang signifikan pada pertumbuhan ekonomi. Semakin mudahnya dalam

membangun bisnis dan menjalankan bisnis akan memberikan dampak yang

signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi, dengan begitu masyarakat akan

semakin tergugah untuk berbisnis baik barang maupun jasa. Mengubah budaya

konsumtif menjadi budaya yang produktif.

Komponen Labor Freedom memiliki pengaruh yang kurang signifikan karena

untuk negara yang masih berkembang masih kurang menghargai nilai individu,

kerangka hukum yang belum kuat, serta pemerintahan yang masih kesulitan pada

pasar tnaga kerja karna banyaknya populasi.

Pada Monetary Freedom dapat dilihat bahwa komponen ini memiliki pengaruh

yang kurang signifikan pada pertumbuhan ekonomi. Hal ini terjadi karena tingkat

harga yang kurang stabil pada negara negara berkembang serta masih diperlukan

pengendalian harga pada barang barang pokok agar masyarakat tetap dapat

bertahan hidup di negaranya.

Page 107: GLOBALISASI EKONOMI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI …

89

D. Kategori Open Market pada Negara yang Memiliki Koefisien Positif

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C -15.63516 10.58373 -1.477281 0.1467

FF -0.022735 0.073489 -0.309370 0.7585

IF 0.026310 0.138926 0.189381 0.8507

TF 0.273934 0.099798 2.744885 0.0087

FF: Financial Freedom, IF: Investment Freedom, TF: Trade Freedom

Pada komponen Financial Freedom dapat dilihat memiliki koefisien yang

negatif. Hal ini dikarenakan apabila campur tangan dari pemerintah terhadap

perbankan cukup tinggi serta keterbukaan terhadap persaingan asing kecil

mengakibatkan tidak efisiensinya kinerja bank yang ada di suatu negara. Pada

negara berkembang campur tangan pemerintah pada sektor perbankan masih cukup

tinggi hal itu dapat dilihat dari signifikansi yang kecil, hal tersebut dikarenakan

diperlukanya pengawasan yang ketat serta kontrol pada perbankan agar masyarakat

mampu menggunakan fasilitas perbankan dan keuangan lainya.

Pada komponen Investment Freedom dapat dilihat bahwa komponen ini

memiliki koefisien yang positif. Semakin mudahnya berinvestasi di suatu negara

makan akan meningkatkan minat untuk berinvestasi di negara tersebut, semakin

banyak yang berinvestasi makan akan meningkat pula pertumbuhan ekonomi

negara tersebut. Namun pengaruh yang kurang signifikan dari Investment Freedom

bisa jadi dikarenakan pada kurang efisiensinya sistem investasi di suatu negara. Hal

tersebut dapat dilihat dari banyaknya batasan dan hambatan dalam berinvestasi.

Temuan menarik terjadi pada kondisi Trade Freedom. Koefisien Trade

Freedom bernilai positif yang berarti semakin tinggi nilai tariff yang dikenakan

pada suatu barang atau jasa maka akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Hal

tersebut bisa terjadi jika dilihat dari pajak impor yang besar mengakibatkan

pemasukan pemerintah yang semakin tinggi. Namun apabila harga barang impor

naik, maka harga barang dalam negri yang di produksi dalam negri akan lebih

murah dibandingkan dengan harga barang impor. Hal tersebut akan meningkatkan

minat pembeli pada barang dalam negri dan meningkatkan pendapat para produsen

dalam negri. Kondisi ini sangat menguntungkan bagi negara berkembang.

Page 108: GLOBALISASI EKONOMI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI …

90

E. Kategori Rule of Law pada Negara yang Memiliki Koefisien Negatif

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C -3.509126 5.466165 -0.641972 0.5237

PROP -0.009596 0.062349 -0.153903 0.8783

GOVINTER 0.092187 0.043767 2.106298 0.0399

PROP: Property Right, GOVINTER: Government Integrity

Rule of Law memiliki 3 komponen, yaitu Property Right, Government Integrity,

dan Judicial Effectiveness, namun untuk komponen Judicial Effectiveness baru ada

datanya dari tahun 2017 keatas, jadi dalam penelitian ini belum memasukan

komponen Judicial Effectiveness.

Dari tabel diatas langsung dapat kita lihat perbedaan pada negara yang memiliki

koefisien positif dan negara yang memiliki koefisien negatif. Jika pada negara pada

koefisien positif memiliki nilai Property Right yang positif, maka pada negara yang

memiliki koefisien negatif memiliki nilai Property Right yang negatif. Hal tersebut

menandakan bahwa cukup sulit untuk memiliki lahan pada negara yang maju,

karena lahan pada negara maju sedikit, sehingga untuk mendapatkan hak

kepemilikan tanah cukup sulit karena biaya yang tinggi. Meskipun pengaruhnya

tidak signifikan tetapi pengaruhnya tetap negatif pada pertumbuhan ekonomi.

Untuk komponen Government Integrity, komponen ini memiliki koefisien yang

postitif dan signifikan. Hal ini menandakan bahwa semakin tinggi tingkat integritas

pemerintahan maka semakin meningkat juga pertumbuhan ekonomi. Pengaruh

yang signifikan juga menunjukan bahwa tingkat kebersihan pemerintahan dari

korupsi, kolusi, dan nepotisme juga berpengaruh besar pada pertumbuhan ekonomi

baik dinegara maju ataupun negara berkembang.

Page 109: GLOBALISASI EKONOMI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI …

91

F. Kategori Government Size pada Negara yang Memiliki Koefisien Negatif

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 1.064949 1.762062 0.604376 0.5478

TAX -0.019255 0.033127 -0.581235 0.5632

GOVSPEN 0.041269 0.014418 2.862348 0.0057

TAX: Tax Burden. GOVSPEN: Government Spending

Government Size memiliki 3 komponen, yaitu Tax Burden, Government

Spending, dan Fiscal Helath, namun untuk komponen Fiscal Helath baru ada

datanya dari tahun 2017 keatas, jadi dalam penelitian ini belum memasukan

komponen Fiscal Helath.

Dari segi koefisien kedua komponen Government Size memiliki kesaman pada

negara yang memiliki koefisien positif dan negatif. Untuk Tax Burden bernilai

negatif dan Government Spending bernilai positif. Namun ditemui perbedaan, yaitu

tingkat probabilitas kedua komponen yang berbeda.

Pada negara yang memiliki koefisien negatif memiliki pengaruh yang kurang

signifikan pada Tax Burden terhadap pertumbuhan ekonomi. Hal tersebut bisa saja

terjadi dikarenakan negara maju memiliki populasi yang sedikit, sehingga

peningkatan pada pajak kurang begitu mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di

negara tersebut

Pada komponen Government Spending ini memiliki pengaruh yang signifikan

terhadap pertumbuhan ekonomi. Hal ini dapat dilihat dari efektifnya penggunaan

anggaran pada negara maju. Negara maju cenderung menggunakan anggaranya

untuk membantu para warga negaranya yang memiliki kesulitan untuk bertahan

hidup, asuransi kesehatan, serta pengembangan riset yang akan berguna di masa

yang akan datang.

Page 110: GLOBALISASI EKONOMI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI …

92

G. Kategori Regulatory Efficiency pada Negara yang Memiliki Koefisien

Negatif

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C -0.168159 4.451481 -0.037776 0.9700

BF 0.034355 0.027288 1.258966 0.2128

LF 0.015233 0.015034 1.013207 0.3149

MF -0.024937 0.047587 -0.524041 0.6021

BF: Business Freedom, LF: Labor Freedom, MF: Monetary Freedom

Pada tabel datasdapat dilihat bahwa semua komponen Regulatory Efficiency

memiliki pengaruh yang tidak signifikan. Hal ini dikarenakan system yang ada di

negara maju sudah lebih baik dan lebif efisien dari negara berkembang. Hal tersebut

terjadi karena pemahaman yang baik dari masyarakat terhadap hak yang dia dapat

dari negara, serta birokrasi yang efisien.

Namun temuan yang menarik adalah koefisien pada komponen Monetary

Freedom adalah negatif. Hal ini karena pasar lah yang memegang kontrol

perekonomian pada negara maju, inflasi yang kecil serta price control yang kecil

dari pemerintah. Namun kondisi negatif ini bisa saja terjadi apabila sistem pasar

terlalu kuat dan pemerintah tidak mampu mengkontrol kondisi pasar yang akan

mengakibatkan penurunan pertumbuhan ekonomi.

Namun tetap saja, dapat dilihat bahwa semua komponen diatas tidak memiliki

pengaruh yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di negara maju.

Meskipun tidak signifikan, tetapi masih bisa terjadi peristiwa yang menganggu

sistem perekonomian di suatu negara.

Page 111: GLOBALISASI EKONOMI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI …

93

H. Kategori Open Market pada Negara yang Memiliki Koefisien Negatif

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 5.731981 3.771519 1.519807 0.1336

FF 0.041925 0.022136 1.893991 0.0629

IF -0.004152 0.022825 -0.181920 0.8562

TF -0.078546 0.051416 -1.527647 0.1317

FF: Financial Freedom, IF: Investment Freedom, TF: Trade Freedom

Komponen pada Open Market tidak memiliki pengaruh yang signifikan

terhadap pertumbuhan ekonomi di negara maju. Hal tersebut dikarenakan sistem di

negara maju yang sudah lebih baik jika dibandingkan dengan sistem di negara

berkembang. Pemahaman yang baik dari masyarakat terhadap hak yang dia dapat

dari negara, serta birokrasi yang efisien menjadi alasan mengapa sistem di negara

maju dapat berjalan dengan baik dan efisien.

Untuk komponen Financial Freedom yang bernilai positif, pada negara maju,

campur tangan pemerintah terhadap perbankan sangat lah kecil serta mampu

bersaing dengan bank bank asing karena sistem perbankan negara maju sudah stabil

dan efisien sehingga mampu berjalan dengan sendirinya tanpa campur tangan

pemerintah yang banyak.

Komponen Investment Freedom memiliki koefisien yang negatif yang berarti

semakin mudah untuk berinvestasi di negara maju maka akan menurunkan

pertumbuhan ekonomi. Peristiwa ini terjadi dikarenakan investasi di negara maju

tidak bisa dengan jumlah yang kecil dan butuh waktu yang lama agar dapat

keuntungan kembali. Hal tersebut dikarenakan harga lahan yang mahal, dan negara

maju lebih mementingkan untuk meningkatkan pengembangan riset yang

membutuhkan waktu yang lama. Oleh karena itu banyak investor yang lebih

memilih untuk berinvestasi di negara berkembang. Meski cukup banyak hambatan

untuk berinvestasi, tetapi keuntunganya akan kembali lebih cepat dari penjualan

barang dan jasa.

Nilai koefisien Trade Freedom adalah negatif yang menunjukan bahwa

semakin tinggi tariff yang dibebankan pada suatu barang maka akan menurunkan

Page 112: GLOBALISASI EKONOMI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI …

94

pertumbuhan ekonomi. Hal tersebut terjadi apabilanegara maju mengenakan tariff

yang tinggi pada barang barang jadi dengan kuantitas yang banyak seperti baju,

sepatu, celana, dll. Apabila negara maju menerapkan tariff yang tinggi pada barang-

barang tersebut yang mengakibatkan peningkatan harga barang dipasar maka akan

menurunkan minat beli masyrakat. Jika barang impor mahal maka masyarakat tidak

mampu membeli barang tersebut, meskipun ada yang beli, hanya sedikit yang

mampu. Hal itu diperparah dengan tidak mampunya negara maju untuk

memproduksi barang dengan quantitas banyak untuk memenuhi kebutuhan

negaranya.

Page 113: GLOBALISASI EKONOMI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI …

95

D. Analisis Ekonomi

1. Trade Openness terhadap Pertumbuhan Ekonomi

Kegiatan Ekspor dan Impor dapat mempengaruhi pertumbuhan

ekonomi, karena apabila suatu negara melakukan ekspor, maka hal tersebut

adalah pemasukan untuk negara. Namun, apabila suatu negara melakukan

impor, maka hal tersebut adalah pengeluaran untuk negara. Perdagangan

internasional tidak hanya sekedar keluar dan masuknya barang dan jasa,

tetapi juga menjadi tempat terjadinya transfer teknologi dan transfer

pengetahuan. Hal tersebut saling menguntungkan di kedua atau banyak

pihak yang melakukan perdagangan internasional. Karna dengan begitu

setiap negara dapat tumbuh dan berkembang baik dalam bidang teknologi

atau ekonomi.

Dalam penelitian ini didapati bahwa Trade Openness memiliki

hubungan yang positif terhadap pertumbuhan ekonomi di 19 negara G20,

yang berarti bahwa setiap kenaikan Trade Openness akan diikuti pula

dengan kenaikan Pertumbuhan Ekonomi. Trade Openness memiliki

pengaruh yang signifikan pada periode jangka panjang, namun untuk jangka

pendek tidak berpengaruh signifikan.

Dari hasil penelitian, Trade Openness memiliki hubungan

yang positif terhadap pertumbuhan ekonomi. Hasil tersebut didukung oleh

penelitian Mohammad Javad Razmi dan Ramiar Refaei(2013), dengan judul

“The Effect of Trade Openness and Economic Freedom on Economic

Growth: the Case of Middle East and East Asian Countries”, Merale Fetahi-

Vehapi, Luljeta Sadiku dan Mihail Petkovski(2015) dengan judul

“Empirical Analysis of the Effects of Trade Openness on Economic Growth:

An Evidence for South East European Countries”, Pam Zahonogo(2015)

dengan judul “Trade and Economic Growth in Developing Countries:

Evidence from sub-Saharan Africa”, Bernard Njindan Iyke(2017) dengan

judul “Does Trade Openness Matter for Economic Growth in the CEE

Countries?”.

Page 114: GLOBALISASI EKONOMI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI …

96

2. Economic Freedom terhadap Pertumbuhan Ekonomi

Perekonomian yang terbuka memiliki tingkat pertumbuhan

yang lebih apabila dibandingkan dengan perekonomian yang tertutup, hal

tersebut dikarenakan pada perekonomian yang terbuka akan memberikan

kesempatan untuk melakukan transaksi baik dari dalam keluar negri

ataupun sebaliknya, dimana hal tersebut akan mendukung pertumbuhan

ekonomi negara-negara yang memiliki perekonomian terbuka.

Indeks Economic Freedom tersusun dari 12 indikator yaitu,

hak atas harta benda, keefektifan peradilan, integritas pemerintahan, beban

pajak, pengeluaran pemerintah, kesehatan fiskal, kebabasan dalam

berbisnis, kebebasan dalam bekerja, kebebasan moneter, kebebasan dalam

bertransaksi, kebabasan berinvestasi, serta kebebasan finansial.

Dalam penelitian ini didapati bahwa Economic Freedom

memiliki hubungan yang positif terhadap pertumbuhan ekonomi di 19

negara G20, yang berarti bahwa setiap kenaikan Economic Freedom akan

diikuti pula dengan kenaikan Pertumbuhan Ekonomi. Selain itu, Economic

Freedom memiliki pengaruh yang signifikan pada periode jangka pendek,

namun tidak berpengaruh signifikan pada periode jangka panjang.

Dari hasil penelitian, Economic Freedom memiliki

hubungan yang positif terhadap pertumbuhan ekonomi. Hasil tersebut

didukung oleh penelitian (2014), dengan judul “Does

Economic Freedom impact Economic growth: Decomposing the Eff ects for

Bosnia and Herzegovina”, Mohammad Javad Razmi dan Ramiar Refaei

(2013), dengan judul “The Effect of Trade Openness and Economic

Freedom on Economic Growth: the Case of Middle East and East Asian

Countries” Mohammed Ershad Hussain dan Mahfuzul Haque (2016),

dengan judul “Impact of Economic Freedom on the Economic Growth: A

Panel Data Analysis“.

Page 115: GLOBALISASI EKONOMI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI …

97

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian mengenai pengaruh variabel Trade Openness dan

Economic Freedom terhadap Pertumbuhan Ekonomi di 19 Negara G20

(Argentina, Australia, Brazil, Kanada, Perancis, Jerman, India, Indonesia, Italia,

Jepang, Meksiko, Russia, Arab Saudi, Korea Selatan, Turki, Inggris, Amreika

Serikat, Tiongkok, Afrika Selatan) pada tahun 2011-2016 dapat disimpulkan

sebagai berikut:

1. Hasil analisis menunjukan bahwa Trade Openness memiliki pengaruh

yang positif dan signifikan pada periode jangka panjang terhadap

Pertumbuhan Ekonomi di 19 negara G20. Yang berarti semakin

meningkatnya Trade Openness suatu negara di antara 19 negara G20

dapat meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi di negara tersebut. Hal ini

karena terjadinya perdagangan luar negeri yang meningkatkan intensitas

transaksi antar negara serta meningkatkan volatilitas keuangan secara

global yang berdampak pada pertumbuhan ekonomi.

2. Hasil analisis menunjukan bahwa Economic Freedom memiliki

pengaruh yang positif dan signifikan pada periode jangka pendek

terhadap Pertumbuhan Ekonomi di 19 negara G20. Yang berarti

semakin meningkatnya Economic Freedom suatu negara di antara 19

negara G20 dapat meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi di negara

tersebut. Hal ini karena pedagangan internasional mendorong negara

untuk melakukan andil dan mempermudah proses bertransaksi baik

secara bilateral ataupun multilateral, karena negara yang memilki

perekonomian terbuka akan memiliki pertumbuhan ekonomi yang lebih

tinggi dibandingkan dengan negara yang memiliki perekonomian

tertutup.

Page 116: GLOBALISASI EKONOMI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI …

98

3. Hasil analisis menunjukan bahwa Trade Openness dan Economic

Freedom memiliki pengaruuh yang signifikan secara bersama-sama

terhadap Pertumbuhan Ekonomi di 19 negara G20. Hal ini menunjukan

bahwa apabila terjadi perubahan pada Trade Openness dan Economic

Freedom secara bersama-sama dapat merubah kondisi Pertumbuhan

Ekonomi di 19 negara G20.

B. Saran

Dari hasil analisis serta kesimpulan yang telah dijabarkan diatas, peneliti

mengusulkan beberapa saran yaitu:

1. Bagi 19 negara G20 yang diteliti:

a. Disarankan agar pemerintah mampu meningkatkan intensitas

perdagangan internasional, dikhususkan dalam segi ekspor. Karena

semakin tinggi ekspor, maka akan semakin tinggi pula pendapatan

pemerintah. Hal tersebut bisa dilakukan dengan spesialisasi barang dan

jasa, peningkatan kualitas barang dan jasa, serta meningkatkan sumber

daya manusia dan teknologi yang dimiliki negara. Dengan

meningkatnya pendapatan negara, maka meningkat pula Pertumbuhan

Ekonomi. Dikarenakan variabel Trade Openness memiliki pengaruh

yang signifikan pada periode jangka panjang, maka peneliti

menyarankan agar pemerintah mampu membuat kebijakan jangka

panjang untuk kegiatan perdagangan internasional.

b. Disarankan pemerintah mampu menjaga kebebasan berekonomi

negaranya, bukan hanya dari indikator transaksi dibidang ekonomi,

tetapi harus memperbaiki permasalahan efisiensi pemerintahan, serta

mengkaji ulang kebijakan untuk menyesuaikan dengan permasalahan

yang sedang dihadapi. Hal tersebut dilakukan agar masyarakat dalam

negri dan luar negri berhasrat untuk melakukan perdagangan di negara

itu. Apabila roda perekonomian berputar dengan cepat, maka

Page 117: GLOBALISASI EKONOMI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI …

99

Pertumbuhan Ekonomi akan semakin meningkat. Dikarenakan variabel

Economic Freedom memiliki pengaruh signifikan pada periode jangka

pendek, maka penulis menyarankan agar pemerintah mampu membuat

kebijakan jangka pendek untuk meningkatkan tingkat kebebasan

berekonomi.

2. Untuk Peneliti yang akan datang:

a. Memperluas ruang lingkup penelitian mulai dengan menggunakan data

tahun-tahun terbaru serta menggunakan negara lain atau menambahkan

daftar negara.

b. Menggunakan variabel yang berbeda atau menambah jumlah variabel

unuk meneliti Pertumbuhan Ekonomi agar mendapatkan hasil yang

bervariasi.

Page 118: GLOBALISASI EKONOMI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI …

100

Daftar Pustaka

Alcalá, F., & Ciccone, A. (2004). Trade and Productivity. Quarterly Journal of

Economics, 613–646.

Anderson, J. E., & Neary, J. P. (1992). Trade Reform with Quotas, Partial Rent

Retention, and Tariffs. Econometrica, 57-76.

Bech, W. W., & Miles, M. A. (2006). Explaining The Factors of Index of

Economic Freedom. Washington D.C: The Heritage Foundation and New

York: The Wall Street Journal.

Borovic, Z. (2014). Does Economic Freedom impact Economic growth:

Decomposing the Eff ects for Bosnia and Herzegovina. Acta Economica,

Volume XII, No. 21, pp 9-20.

Cavallo, E. A., & Frankel, J. A. (2008). Does openness to trade make countries

more vulnerable to sudden stops, or less? Using gravity to establish

causality. Journal of International Money and Finance, 1430-1452.

Chang, R., Kaltani, L., & Loayza, N. V. (2009). Openness can be good for

growth: The role of policy complementarities. Journal of Development

Economics, 33-49.

Falvey, R., McGregor, N. F., & Greenaway, D. (2004). Imports, Exports,

Knowledge Spillovers and Growth. Economic Letters, 209-213.

Fischer, S. (2003). Globalization and Its Challenges. American Economic Review,

93 (2): 1-30.

Haan, J. d., & Sturm, J. E. (2000). On the relationship between economic freedom

and economic growth. European Journal of Political Economy, vol. 16,

issue 2, 215-241.

Herzer, D. (2013). Cross-Country Heterogeneity and the Trade-Income

Relationship. World Development, vol. 44, issue C, 194-211.

Heritage Foundation (Washington, D.C.), & Wall Street Journal (Firm).

(2017). The Index of Economic Freedom. Washington, D.C: Heritage

Foundation.

Hussain, M. E., & Haque, M. (2016). Impact of Economic Freedom on the

Growth Rate: A Panel Data Analysis. Economies, 1-15.

Iyke, B. N. (2017). Does Trade Openness Matter for Economic Growth in the

CEE Countries? Review of Economic Perspective, VOL. 17, ISSUE 1, pp.

3–24.

Page 119: GLOBALISASI EKONOMI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI …

101

Kim, D. H., & Lin, S. C. (2009). Trade and Growth at Different Stages of

Economic Development. The Journal of Development Studies, 1211-1224.

Krueger, A. O. (1978). Liberalization Attempts and Consequences. Cambridge:

National Bureau of Economic Research, Inc.

Leamer, E. E. (1988). Measures of Openness. In The National Bureau of

Economic Research, Trade Policy Issues and Empirical Analysis (pp. 145-

204). Cambridge: University of Chicago Press.

Miller, T., & Kim, B. A. (2013). 2013 Index of Economic Freedom. Washington

D.C.: The Heritage Foundation and New York: The Wall Street Journal.

Nelson, M., & Singh, R. D. (1998). Democracy, Economic Freedom, Fiscal

Policy, and Growth in LDCs: A Fresh Look. Economic Development and

Cultural Change, 46, issue 4, 677-96.

Newfarmer, R., & Sztajerowska, M. (2012). Policy Priorities for International

Trade and Jobs. Trade and Employment in a Fast-Changing World, 7-73,

Chapter I.

Porter, M. E. (1985). The Competitive Advantage: Creating and Sustaining

Superior Performance. New York: Free Press.

Pritchett, L. (1996). Measuring outward orientation in LDCs: Can it be done?

Journal of Development Economics, 307-335.

Razmi, M. J., & Rafaei, R. (2013). The Effect of Trade Openness and Economic

Freedom on Economic Growth: the Case of Middle East and East Asian

Countries. International Journal of Economics and Financial Issues, 376-

385.

Ricardo, D. (1817). On the Principles of Political Economy and Taxation.

London: John Murray.

Romer, P. M. (1986). Increasing Return and Long Run Growth. Journal of

Political EConomy.

Rostow, W. W. (1960). The stages of economic growth: A non-Communist

manifesto. Cambridge: University Press.

Sen, A. (2000). Development as Freedom. New York: Anchor Books.

Shangquan, G. (2000). Economic Globalization: Trends, Risks and Risk

Prevention. CDP Background Papers 001, ST/ESA/2000/CDP/1.

Smith, A. (1776). An Inquiry into the Nature and Causes of the Wealth of Nation.

London: W. Strahan and T. Cadell.

Page 120: GLOBALISASI EKONOMI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI …

102

Solow, R. M. (1957). Technical Change and the Aggregate Production Function.

Economics and Statistics, 39, 312-320.

Solow, R. S. (1957). Technical Change and The Agregat Production Function.

Review of Economics and Statistics, 312-320.

Sugiyono. “Metode Penelitian Pendidikan”, CV Alfabeta, Bandung, 2011

Squalli, J., & Wilson, K. (2011). A New Measure of Trade Openness. The World

Economy, 1745-1770.

Vehapi, M. F., Sadiku, L., & Petkovski, M. (2015). Empirical Analysis of the

Effects of Trade Openness on. Procedia Economics and Finance, 17 – 26.

World Development Indicators.(2017). Washington, D.C. :The World Bank.

Zahonogo, P. (2016). Trade and economic growth in developing countries:

Evidence from sub-Saharan Africa. Journal of African Trade, 41-56.

Page 121: GLOBALISASI EKONOMI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI …

103

LAMPIRAN

Lampiran 1: Hasil Estimasi Data Panel Periode 2011-2016

A. Uji Chow

Redundant Fixed Effects Tests Equation: Untitled Test cross-section fixed effects

Effects Test Statistic d.f. Prob. Cross-section F 12.947457 (18,93) 0.0000

Cross-section Chi-square 143.008923 18 0.0000

Cross-section fixed effects test equation: Dependent Variable: GROWTH Method: Panel Least Squares Date: 02/11/19 Time: 02:43 Sample: 2011 2016 Periods included: 6 Cross-sections included: 19 Total panel (balanced) observations: 114

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 5.021538 1.719235 2.920797 0.0042

EF -0.048862 0.026918 -1.815210 0.0722 TO 0.017137 0.013683 1.252499 0.2130

R-squared 0.034296 Mean dependent var 2.783772

Adjusted R-squared 0.016896 S.D. dependent var 2.765418 S.E. of regression 2.741956 Akaike info criterion 4.881183 Sum squared resid 834.5335 Schwarz criterion 4.953188 Log likelihood -275.2274 Hannan-Quinn criter. 4.910406 F-statistic 1.971049 Durbin-Watson stat 0.544853 Prob(F-statistic) 0.144156

Page 122: GLOBALISASI EKONOMI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI …

104

B. Uji Hausman

Correlated Random Effects - Hausman Test Equation: Untitled Test cross-section random effects

Test Summary Chi-Sq. Statistic Chi-Sq. d.f. Prob.

Cross-section random 17.674749 2 0.0001

Cross-section random effects test comparisons:

Variable Fixed Random Var(Diff.) Prob. EF 0.559955 0.024670 0.016645 0.0000

TO 0.057704 0.023680 0.000617 0.1706

Cross-section random effects test equation: Dependent Variable: GROWTH Method: Panel Least Squares Date: 02/11/19 Time: 02:44 Sample: 2011 2016 Periods included: 6 Cross-sections included: 19 Total panel (balanced) observations: 114

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C -36.46432 9.295900 -3.922624 0.0002

EF 0.559955 0.139259 4.020969 0.0001 TO 0.057704 0.033254 1.735272 0.0860

Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables) R-squared 0.724554 Mean dependent var 2.783772

Adjusted R-squared 0.665318 S.D. dependent var 2.765418 S.E. of regression 1.599842 Akaike info criterion 3.942508 Sum squared resid 238.0328 Schwarz criterion 4.446545 Log likelihood -203.7230 Hannan-Quinn criter. 4.147069 F-statistic 12.23169 Durbin-Watson stat 1.712370 Prob(F-statistic) 0.000000

Page 123: GLOBALISASI EKONOMI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI …

105

C. Fixed Effect Model

Dependent Variable: GROWTH Method: Panel Least Squares Date: 09/07/18 Time: 08:09 Sample: 2011 2016 Periods included: 6 Cross-sections included: 19 Total panel (balanced) observations: 114

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C -36.46432 9.295900 -3.922624 0.0002

TO 0.057704 0.033254 1.735272 0.0860 EF 0.559955 0.139259 4.020969 0.0001

Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables) R-squared 0.724554 Mean dependent var 2.783772

Adjusted R-squared 0.665318 S.D. dependent var 2.765418 S.E. of regression 1.599842 Akaike info criterion 3.942508 Sum squared resid 238.0328 Schwarz criterion 4.446545 Log likelihood -203.7230 Hannan-Quinn criter. 4.147069 F-statistic 12.23169 Durbin-Watson stat 1.712370 Prob(F-statistic) 0.000000

D. Heteroskedastisitas

Dependent Variable: RESABS Method: Panel Least Squares Date: 02/11/19 Time: 02:58 Sample: 2011 2016 Periods included: 6 Cross-sections included: 19 Total panel (balanced) observations: 114 White period standard errors & covariance (d.f. corrected)

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. EF 0.024241 0.013868 1.747952 0.0832

TO 0.004780 0.015419 0.309969 0.7572 R-squared -0.201645 Mean dependent var 2.013289

Adjusted R-squared -0.212374 S.D. dependent var 1.815503 S.E. of regression 1.999011 Akaike info criterion 4.240570 Sum squared resid 447.5571 Schwarz criterion 4.288574 Log likelihood -239.7125 Hannan-Quinn criter. 4.260052 Durbin-Watson stat 0.766680

Page 124: GLOBALISASI EKONOMI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI …

106

Lampiran 2: Hasil Data Panel Periode 2007-2016

A. Uji Chow

Redundant Fixed Effects Tests Equation: Untitled Test cross-section fixed effects

Effects Test Statistic d.f. Prob. Cross-section F 6.780695 (18,169) 0.0000

Cross-section Chi-square 103.284949 18 0.0000

Cross-section fixed effects test equation: Dependent Variable: GROWTH Method: Panel Least Squares Date: 02/11/19 Time: 03:07 Sample: 2007 2016 Periods included: 10 Cross-sections included: 19 Total panel (balanced) observations: 190

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 8.543572 1.653702 5.166331 0.0000

EF -0.106074 0.025132 -4.220706 0.0000 TO 0.020496 0.011359 1.804298 0.0728

R-squared 0.092227 Mean dependent var 2.788884

Adjusted R-squared 0.082518 S.D. dependent var 3.547942 S.E. of regression 3.398406 Akaike info criterion 5.300153 Sum squared resid 2159.693 Schwarz criterion 5.351422 Log likelihood -500.5146 Hannan-Quinn criter. 5.320922 F-statistic 9.499306 Durbin-Watson stat 1.259219 Prob(F-statistic) 0.000118

Page 125: GLOBALISASI EKONOMI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI …

107

B. Uji Hausman

Correlated Random Effects - Hausman Test Equation: Untitled Test cross-section random effects

Test Summary Chi-Sq. Statistic Chi-Sq. d.f. Prob.

Cross-section random 7.113250 2 0.0285

Cross-section random effects test comparisons:

Variable Fixed Random Var(Diff.) Prob. EF 0.203829 -0.071072 0.013450 0.0178

TO 0.048458 0.037695 0.000088 0.2513

Cross-section random effects test equation: Dependent Variable: GROWTH Method: Panel Least Squares Date: 02/11/19 Time: 03:08 Sample: 2007 2016 Periods included: 10 Cross-sections included: 19 Total panel (balanced) observations: 190

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C -13.01684 8.159161 -1.595365 0.1125

EF 0.203829 0.126015 1.617503 0.1076 TO 0.048458 0.017648 2.745740 0.0067

Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables) R-squared 0.472900 Mean dependent var 2.788884

Adjusted R-squared 0.410522 S.D. dependent var 3.547942 S.E. of regression 2.724020 Akaike info criterion 4.946022 Sum squared resid 1254.029 Schwarz criterion 5.304904 Log likelihood -448.8721 Hannan-Quinn criter. 5.091400 F-statistic 7.581127 Durbin-Watson stat 2.102136 Prob(F-statistic) 0.000000

Page 126: GLOBALISASI EKONOMI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI …

108

C. Fixed Effect Model

Dependent Variable: GROWTH Method: Panel Least Squares Date: 08/06/18 Time: 16:21 Sample: 2007 2016 Periods included: 10 Cross-sections included: 19 Total panel (balanced) observations: 190

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C -15.79841 8.282490 -1.907447 0.0582

TO 0.046891 0.017579 2.667518 0.0084 EF 0.197921 0.125389 1.578455 0.1163 FDI 0.314033 0.186842 1.680741 0.0947

Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables) R-squared 0.481617 Mean dependent var 2.788884

Adjusted R-squared 0.416819 S.D. dependent var 3.547942 S.E. of regression 2.709431 Akaike info criterion 4.939873 Sum squared resid 1233.291 Schwarz criterion 5.315845 Log likelihood -447.2880 Hannan-Quinn criter. 5.092174 F-statistic 7.432603 Durbin-Watson stat 2.055874 Prob(F-statistic) 0.000000

D. Uji Normalitas

0

5

10

15

20

25

30

-8 -6 -4 -2 0 2 4 6

Series: Standardized Residuals

Sample 2007 2016

Observations 190

Mean 9.99e-17

Median 0.205465

Maximum 7.212898

Minimum -9.443956

Std. Dev. 2.575863

Skewness -0.759838

Kurtosis 5.314798

Jarque-Bera 60.70269

Probability 0.000000

Page 127: GLOBALISASI EKONOMI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI …

109

E. Multikolinearitas

EF TO EF 1.000000 0.173568

TO 0.173568 1.000000 F. Autokorelasi

G. Heteroskedastisitas

Dependent Variable: RESABS Method: Panel Least Squares Date: 09/01/18 Time: 16:43 Sample: 2007 2016 Periods included: 10 Cross-sections included: 19 Total panel (balanced) observations: 190

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C -2.607246 6.030722 -0.432327 0.6661

EF 0.096000 0.093142 1.030689 0.3042 TO -0.020260 0.013045 -1.553099 0.1223

Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables) R-squared 0.289391 Mean dependent var 2.508499

Adjusted R-squared 0.205296 S.D. dependent var 2.258559 S.E. of regression 2.013419 Akaike info criterion 4.341473 Sum squared resid 685.1017 Schwarz criterion 4.700355 Log likelihood -391.4399 Hannan-Quinn criter. 4.486851 F-statistic 3.441216 Durbin-Watson stat 2.125054 Prob(F-statistic) 0.000006

2.055 (dW) 1.741(dL) 1.783(dU) Hasil

(4 – dW) < dL

(autokorelasi) 1.945 > 1.741

Tidak

autokorelasi

(4 – dW) > dU

(tidak autokorelasi) 1.945 > 1.783

Tidak

autokorelasi

dL < (4 – dW) < dU

(autokorelasi) 1.741< 1.945 > 1.783

Tidak

autokorelasi

Page 128: GLOBALISASI EKONOMI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI …

110

Lampiran 3: Data penelitian

Negara Tahun

Pertumbuhan

Ekonomi

(Growth)

Trade Openness

(TO)

Economic

Freedom

(EF)

Afrika

Selatan 2007 5.36 163.00 63.5

Afrika

Selatan 2008 3.19 73.00 63.4

Afrika

Selatan 2009 -1.53 56.00 63.8

Afrika

Selatan 2010 3.03 56.00 62.8

Afrika

Selatan 2011 3.28 60.00 62.7

Afrika

Selatan 2012 2.21 60.00 62.7

Afrika

Selatan 2013 2.48 64.00 61.8

Afrika

Selatan 2014 1.69 64.00 62.5

Afrika

Selatan 2015 1.29 62.00 62.6

Afrika

Selatan 2016 0.27 60.00 61.9

Amerika

Serikat 2007 1.77 16.00 81.2

Amerika

Serikat 2008 -0.29 29.00 81

Amerika

Serikat 2009 -2.77 24.00 80.7

Amerika

Serikat 2010 2.53 28.00 78

Amerika

Serikat 2011 1.60 30.00 77.8

Amerika

Serikat 2012 2.22 30.00 76.3

Amerika

Serikat 2013 1.67 30.00 76

Amerika

Serikat 2014 2.37 30.00 75.5

Amerika

Serikat 2015 2.59 27.00 76.2

Amerika

Serikat 2016 1.61 26.00 75.4

Page 129: GLOBALISASI EKONOMI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI …

111

Arab

Saudi 2007 1.84 104.00 60.9

Arab

Saudi 2008 6.24 96.00 62.5

Arab

Saudi 2009 -2.05 84.00 64.3

Arab

Saudi 2010 5.03 82.00 64.1

Arab

Saudi 2011 9.99 85.00 66.2

Arab

Saudi 2012 5.41 83.00 62.5

Arab

Saudi 2013 2.69 82.00 60.6

Arab

Saudi 2014 3.65 81.00 62.2

Arab

Saudi 2015 4.10 71.00 62.1

Arab

Saudi 2016 1.74 60.00 62.1

Argentina 2007 9 41.00 54

Argentina 2008 4.05 41.00 54.2

Argentina 2009 -5.91 34.00 52.3

Argentina 2010 10.12 35.00 51.2

Argentina 2011 6.00 35.00 51.7

Argentina 2012 -1.02 32.00 48

Argentina 2013 2.40 32.00 46.7

Argentina 2014 -2.51 30.00 44.6

Argentina 2015 2.64 24.00 44.1

Argentina 2016 -2.29 0.00 43.8

Australia 2007 3.74 45.00 81.1

Australia 2008 3.69 45.00 82.2

Australia 2009 1.81 43.00 82.6

Australia 2010 2.00 45.00 82.6

Australia 2011 2.37 45.00 82.5

Australia 2012 3.63 41.00 83.1

Australia 2013 2.56 39.00 82.6

Australia 2014 2.60 40.00 82

Australia 2015 2.42 37.00 81.4

Australia 2016 2.76 41.00 80.3

Brazil 2007 6.06 24.00 56.2

Brazil 2008 5.09 26.00 56.2

Page 130: GLOBALISASI EKONOMI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI …

112

Brazil 2009 -0.12 21.00 56.7

Brazil 2010 7.52 21.00 55.6

Brazil 2011 3.97 22.00 56.3

Brazil 2012 1.92 23.00 57.9

Brazil 2013 3.00 24.00 57.7

Brazil 2014 0.50 23.00 56.9

Brazil 2015 -3.76 25.00 56.6

Brazil 2016 -3.59 23.00 56.5

India 2007 9.8 86.00 53.9

India 2008 3.89 57.00 54.1

India 2009 8.47 44.00 54.4

India 2010 10.25 47.00 53.8

India 2011 6.63 54.00 54.6

India 2012 5.45 56.00 54.6

India 2013 6.38 55.00 55.2

India 2014 7.50 51.00 55.7

India 2015 8.01 43.00 54.6

India 2016 7.10 0.00 56.2

Indonesia 2007 6.34 51.00 53.2

Indonesia 2008 6.01 55.00 53.2

Indonesia 2009 4.62 42.00 53.4

Indonesia 2010 6.22 41.00 55.5

Indonesia 2011 6.16 45.00 56

Indonesia 2012 6.03 46.00 56.4

Indonesia 2013 5.55 45.00 56.9

Indonesia 2014 5.00 44.00 58.5

Indonesia 2015 4.87 39.00 58.1

Indonesia 2016 5.01 35.00 59.4

Inggris 2007 2.55 81.00 79.9

Inggris 2008 -0.62 57.00 79.4

Inggris 2009 -4.32 54.00 79

Inggris 2010 1.91 59.00 76.5

Inggris 2011 1.50 62.00 74.5

Inggris 2012 1.31 61.00 74.1

Inggris 2013 1.91 61.00 74.8

Inggris 2014 3.07 58.00 74.9

Inggris 2015 2.19 56.00 75.8

Inggris 2016 1.80 58.00 76.4

Italia 2007 1.47 38.00 62.8

Page 131: GLOBALISASI EKONOMI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI …

113

Italia 2008 -1.05 55.00 62.6

Italia 2009 -5.48 45.00 61.4

Italia 2010 1.68 52.00 62.7

Italia 2011 0.57 55.00 60.3

Italia 2012 -2.81 56.00 58.8

Italia 2013 -1.72 55.00 60.6

Italia 2014 0.11 55.00 60.9

Italia 2015 0.78 57.00 61.7

Italia 2016 0.87 56.00 61.2

Jepang 2007 1.65 29.00 72.7

Jepang 2008 -1.09 34.00 73

Jepang 2009 -5.41 25.00 72.8

Jepang 2010 4.19 29.00 72.9

Jepang 2011 -0.11 30.00 72.8

Jepang 2012 1.49 31.00 71.6

Jepang 2013 2.00 34.00 71.8

Jepang 2014 0.33 38.00 72.4

Jepang 2015 1.21 36.00 73.3

Jepang 2016 0.99 31.00 73.1

Jerman 2007 3.26 57.00 70.8

Jerman 2008 1.08 81.00 70.6

Jerman 2009 -5.61 70.00 70.5

Jerman 2010 4.07 79.00 71.1

Jerman 2011 3.66 84.00 71.8

Jerman 2012 0.49 85.00 71

Jerman 2013 0.48 84.00 72.8

Jerman 2014 1.59 84.00 73.4

Jerman 2015 1.72 85.00 73.8

Jerman 2016 1.86 84.00 74.4

Kanada 2007 2.06 66.00 78

Kanada 2008 1.00 67.00 80.2

Kanada 2009 -2.94 58.00 80.5

Kanada 2010 3.08 60.00 80.4

Kanada 2011 3.14 62.00 80.8

Kanada 2012 1.74 62.00 79.9

Kanada 2013 2.47 61.00 79.4

Kanada 2014 2.56 64.00 80.2

Kanada 2015 0.94 65.00 79.1

Kanada 2016 1.46 64.00 78

Page 132: GLOBALISASI EKONOMI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI …

114

Korea

Selatan 2007 5.46 60.00 67.8

Korea

Selatan 2008 2.82 104.00 68.6

Korea

Selatan 2009 0.70 92.00 68.1

Korea

Selatan 2010 6.49 96.00 69.9

Korea

Selatan 2011 3.68 111.00 69.8

Korea

Selatan 2012 2.29 112.00 69.9

Korea

Selatan 2013 2.89 104.00 70.3

Korea

Selatan 2014 3.34 96.00 71.2

Korea

Selatan 2015 2.79 84.00 71.5

Korea

Selatan 2016 2.82 78.00 71.7

Meksiko 2007 3.2 105.00 66

Meksiko 2008 1.40 58.00 66.2

Meksiko 2009 -4.70 56.00 65.8

Meksiko 2010 5.11 61.00 68.3

Meksiko 2011 4.04 63.00 67.8

Meksiko 2012 4.01 66.00 65.3

Meksiko 2013 1.36 64.00 67

Meksiko 2014 2.26 65.00 66.8

Meksiko 2015 2.62 72.00 66.4

Meksiko 2016 2.30 78.00 65.2

Perancis 2007 2.36 84.00 62.1

Perancis 2008 0.19 58.00 64.7

Perancis 2009 -2.94 50.00 63.3

Perancis 2010 1.96 55.00 64.2

Perancis 2011 2.07 59.00 64.6

Perancis 2012 0.18 60.00 63.2

Perancis 2013 0.57 60.00 64.1

Perancis 2014 0.94 61.00 63.5

Perancis 2015 1.06 62.00 62.5

Perancis 2016 1.18 61.00 62.3

Russia 2007 8.53 56.00 52.2

Russia 2008 5.25 53.00 49.8

Page 133: GLOBALISASI EKONOMI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI …

115

Russia 2009 -7.82 48.00 50.8

Russia 2010 4.50 50.00 50.3

Russia 2011 4.26 48.00 50.5

Russia 2012 3.51 47.00 50.5

Russia 2013 1.27 47.00 51.1

Russia 2014 0.73 48.00 51.9

Russia 2015 -2.82 49.00 52.1

Russia 2016 -0.22 46.00 50.6

Tiongkok 2007 14.23 62.00 52

Tiongkok 2008 9.65 57.00 53.1

Tiongkok 2009 9.39 44.00 53.2

Tiongkok 2010 10.63 48.00 51

Tiongkok 2011 9.53 50.00 52

Tiongkok 2012 7.85 48.00 51.2

Tiongkok 2013 7.75 46.00 51.9

Tiongkok 2014 7.29 44.00 52.5

Tiongkok 2015 6.90 39.00 52.7

Tiongkok 2016 6.69 37.00 52

Turki 2007 5.03 47.00 57.4

Turki 2008 0.84 51.00 59.9

Turki 2009 -4.70 46.00 61.6

Turki 2010 8.48 45.00 63.8

Turki 2011 11.11 52.00 64.2

Turki 2012 4.78 51.00 62.5

Turki 2013 8.49 50.00 62.9

Turki 2014 5.16 51.00 64.9

Turki 2015 6.05 49.00 63.2

Turki 2016 2.87 46.00 62.1

Negara Tahun Property

Rights

Government

Integrity Tax Burden

Government

Spending

Afrika

Selatan 2011 50 47 69.6 77.5

Afrika

Selatan 2012 50 45 70.7 71.9

Afrika

Selatan 2013 50 41 70.5 69.2

Afrika

Selatan 2014 50 41.6 68.7 69.1

Page 134: GLOBALISASI EKONOMI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI …

116

Afrika

Selatan 2015 50 42 69.5 68.2

Afrika

Selatan 2016 50 44 70.1 69.9

Amerika 2011 85 75 68.3 54.6

Amerika 2012 85 71 69.8 46.7

Amerika 2013 85 71 69.3 47.8

Amerika 2014 80 72 65.8 48.1

Amerika 2015 80 73 66.2 51.8

Amerika 2016 80 74 65.6 54.7

Arab Saudi 2011 45 43 99.4 74.6

Arab Saudi 2012 45 47 99.6 37.3

Arab Saudi 2013 40 44 99.6 52.2

Arab Saudi 2014 40 43.7 99.7 63.1

Arab Saudi 2015 40 46 99.7 61.9

Arab Saudi 2016 40 49 99.7 56.8

Argentina 2011 20 29 68.7 81.7

Argentina 2012 20 29 65.5 56.9

Argentina 2013 15 30 64.3 52.1

Argentina 2014 15 29.5 63.5 49.9

Argentina 2015 15 34 66.8 41.2

Argentina 2016 15 34 66.1 51.3

Australia 2011 90 87 61.3 64.7

Australia 2012 90 87 63.4 67.1

Australia 2013 90 88 66.4 62.8

Australia 2014 90 87.7 64.2 62.6

Australia 2015 90 81 63.7 61.8

Australia 2016 90 80 63.2 62

Brazil 2011 50 37 69 49.6

Brazil 2012 50 37 69.1 54.8

Brazil 2013 50 38 70.3 54.8

Brazil 2014 50 37.9 68.8 54.1

Brazil 2015 50 42 68.4 50.9

Brazil 2016 45 43 69.7 55.2

India 2011 50 34 75.4 77.8

India 2012 50 33 76.1 74.8

India 2013 50 31 78.3 77.9

India 2014 50 31.5 79.4 77.8

India 2015 55 36 79.4 78.3

India 2016 55 38 77.1 78.1

Page 135: GLOBALISASI EKONOMI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI …

117

Indonesia 2011 30 28 83 88.9

Indonesia 2012 30 28 83.5 91.6

Indonesia 2013 30 30 83.4 89.2

Indonesia 2014 30 28 83.4 89.8

Indonesia 2015 30 32 83.3 88.3

Indonesia 2016 30 34 83.4 89

Inggris 2011 85 77 52 32.9

Inggris 2012 90 76 56.4 21.5

Inggris 2013 90 78 57 27.7

Inggris 2014 90 76.4 56.6 29.5

Inggris 2015 90 76 62.9 30.3

Inggris 2016 90 78 64.9 39

Italia 2011 50 43 55.4 28.6

Italia 2012 50 39 55 19.4

Italia 2013 50 39 55.5 25.3

Italia 2014 50 38.5 55.5 25.6

Italia 2015 55 43 54.2 23.2

Italia 2016 50 43 55.8 22.1

Jepang 2011 80 77 67 58.7

Jepang 2012 80 78 67.1 47

Jepang 2013 80 80 69.2 45

Jepang 2014 80 77.8 69.2 47.1

Jepang 2015 80 74 68.7 47.1

Jepang 2016 80 76 68.5 46.2

Jerman 2011 90 80 58.5 42.7

Jerman 2012 90 79 61.3 32.2

Jerman 2013 90 80 61.8 37.3

Jerman 2014 90 80.1 61.2 38.2

Jerman 2015 90 78 60.8 40.1

Jerman 2016 90 79 61.5 41.3

Kanada 2011 90 87 78 52.7

Kanada 2012 90 89 79.2 41.7

Kanada 2013 90 87 79.8 44.8

Kanada 2014 90 87.7 79.7 47.3

Kanada 2015 90 81 79.9 48.3

Kanada 2016 90 81 80 50.4

Korea

Selatan 2011 70 55 72.2 73

Korea

Selatan 2012 70 54 72.8 67.2

Page 136: GLOBALISASI EKONOMI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI …

118

Korea

Selatan 2013 70 54 73 72.8

Korea

Selatan 2014 70 54 72.6 72.6

Korea

Selatan 2015 75 55 72.5 67.9

Korea

Selatan 2016 70 55 73.8 69.7

Meksiko 2011 50 33 81.3 83.1

Meksiko 2012 50 31 80.7 78.3

Meksiko 2013 50 30 81.1 79.4

Meksiko 2014 50 29.7 80.9 78.9

Meksiko 2015 50 34 77.8 78

Meksiko 2016 50 35 74.9 76.4

Prancis 2011 80 69 52.3 16.4

Prancis 2012 80 68 53.8 5.3

Prancis 2013 80 70 53 5.6

Prancis 2014 80 69.9 48.4 5.6

Prancis 2015 80 71 47.5 2.5

Prancis 2016 80 69 47.7 2.5

Russia 2011 25 22 82.7 65.1

Russia 2012 25 21 82.5 48.6

Russia 2013 25 24 86.9 54.4

Russia 2014 25 22.1 85.6 61.5

Russia 2015 20 28 86.1 57.8

Russia 2016 20 27 82.2 56.2

Tiongkok 2011 20 36 70.3 87

Tiongkok 2012 20 35 70.4 84.1

Tiongkok 2013 20 36 70.2 83.3

Tiongkok 2014 20 35 69.9 82.9

Tiongkok 2015 20 40 69.7 81.5

Tiongkok 2016 20 36 69.7 74.3

Turki 2011 50 44 78.2 83.6

Turki 2012 50 44 77.7 58.5

Turki 2013 50 42 77 64.9

Turki 2014 50 44 77.5 63.5

Turki 2015 45 50 76.1 57.6

Turki 2016 40 45 75.2 55.6

Page 137: GLOBALISASI EKONOMI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI …

119

Negara Tahun Business

Freedom

Labor

Freedom

Monetary

Freedom

Trade

Freedom

Investment

Freedom

Financial

Freedom

Afrika

Selatan 2011 72.3 56.7 71.9 77.2 45 60

Afrika

Selatan 2012 75.8 57.3 75 76.3 45 60

Afrika

Selatan 2013 74.7 55.6 75.8 76.3 45 60

Afrika

Selatan 2014 74.5 54.4 75.3 76.1 55 60

Afrika

Selatan 2015 73 61.6 74.9 76.6 50 60

Afrika

Selatan 2016 69.7 58.7 74.6 77 45 60

Amerika 2011 91 95.7 77.4 86.4 75 70

Amerika 2012 91.1 95.8 77.2 86.4 70 70

Amerika 2013 90.5 95.5 75 86.4 70 70

Amerika 2014 89.2 97.2 75.4 86.8 70 70

Amerika 2015 88.8 98.5 76.6 87 70 70

Amerika 2016 84.7 91.4 77 87 70 70

Arab Saudi 2011 86.1 77 64.3 82.2 40 50

Arab Saudi 2012 87.5 71.1 64.9 82.3 40 50

Arab Saudi 2013 68.2 69.2 65.7 77.3 40 50

Arab Saudi 2014 67.3 75.8 68.7 74 40 50

Arab Saudi 2015 65.8 72.7 68.4 76.4 40 50

Arab Saudi 2016 69.9 68.5 69.2 77.8 40 50

Argentina 2011 62.4 47.9 63.2 69.5 45 30

Argentina 2012 61 48.9 60.7 67.6 40 30

Argentina 2013 60.1 47.4 60.4 67.6 40 30

Argentina 2014 53.9 44.9 60 68.9 30 30

Argentina 2015 52.8 43.3 59.6 68.8 30 30

Argentina 2016 56 43.9 44 67.4 30 30

Australia 2011 90.1 92.2 85 84.4 80 90

Australia 2012 91.9 90.6 84.5 86.2 80 90

Australia 2013 95.5 83.5 83.8 86.2 80 90

Australia 2014 94.6 79.2 80.5 86.4 85 90

Australia 2015 94.1 81.6 85.3 86.4 80 90

Australia 2016 89.4 77.2 85.2 86.4 80 90

Brazil 2011 54.3 57.8 75.9 69.8 50 50

Brazil 2012 53.7 59.1 75.8 69.7 50 60

Brazil 2013 53 57.2 74.4 69.7 50 60

Brazil 2014 53.8 49.8 69.9 69.3 55 60

Page 138: GLOBALISASI EKONOMI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI …

120

Brazil 2015 53.6 52.1 69.4 69.6 50 60

Brazil 2016 61.4 52.5 64.2 69.4 55 50

India 2011 36.9 67.2 65.1 64.2 35 40

India 2012 35.5 74.2 62.9 64.1 35 40

India 2013 37.3 73.6 65.3 63.6 35 40

India 2014 37.7 74 65.5 65.6 35 40

India 2015 43.3 48.7 65.3 64.6 35 40

India 2016 47.6 47.8 72.8 71 35 40

Indonesia 2011 54.9 51.8 74.3 73.8 35 40

Indonesia 2012 54.6 52.1 75.2 73.9 35 40

Indonesia 2013 50.2 50.8 75.5 75 35 50

Indonesia 2014 54.8 47.8 76.4 74.8 40 60

Indonesia 2015 49.3 48.7 74.9 74.8 40 60

Indonesia 2016 54 49.3 74.3 80.4 40 60

Inggris 2011 94.6 71.2 74.9 87.6 90 80

Inggris 2012 94.7 71.5 73.9 87.1 90 80

Inggris 2013 94.1 71.6 72.4 86.8 90 80

Inggris 2014 92 73.1 73.5 87.8 90 80

Inggris 2015 91.1 75.6 74.4 88 90 80

Inggris 2016 86 71.8 76.4 88 90 80

Italia 2011 77.3 44.4 82.1 87.6 75 60

Italia 2012 77.4 43 82 87.1 75 60

Italia 2013 76.9 52 80.2 86.8 80 60

Italia 2014 75.5 52.5 78.9 87.8 85 60

Italia 2015 71.9 55.4 81.2 88 85 60

Italia 2016 70.3 53 84.5 88 85 60

Jepang 2011 83.8 81.1 87.9 82.6 60 50

Jepang 2012 81.8 81.4 88.9 81.8 60 50

Jepang 2013 81.3 80.3 90.6 81.8 60 50

Jepang 2014 80 79.8 87.5 82.4 70 50

Jepang 2015 84.1 90.2 86.7 82.6 70 50

Jepang 2016 82.5 83.9 81.2 82.6 70 60

Jerman 2011 89.6 40.6 83.9 87.6 85 60

Jerman 2012 90.5 41.4 83.5 87.1 85 60

Jerman 2013 92.1 43.8 81.2 86.8 85 70

Jerman 2014 89.9 46.4 80.8 87.8 90 70

Jerman 2015 88.2 51.2 81.5 88 90 70

Jerman 2016 90 50.6 83.3 88 90 70

Kanada 2011 96.4 81.7 78.8 88.1 75 80

Page 139: GLOBALISASI EKONOMI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI …

121

Kanada 2012 96.6 81.8 77.3 87.9 75 80

Kanada 2013 91.7 82.3 75.2 88.2 75 80

Kanada 2014 89.3 83.1 76.3 88.3 80 80

Kanada 2015 89 76.1 77.9 88.4 80 80

Kanada 2016 81.8 72.6 76.9 87 80 80

Korea

Selatan 2011 91.6 46.5 78.7 70.8 70 70

Korea

Selatan 2012 93.6 49.7 78.9 72.6 70 70

Korea

Selatan 2013 93.6 48.7 77.9 72.6 70 70

Korea

Selatan 2014 92.8 47.8 79.6 72.6 70 80

Korea

Selatan 2015 89.7 51.1 81.6 72.6 70 80

Korea

Selatan 2016 91.1 50.6 82.6 74.6 70 80

Meksiko 2011 87.3 60.9 75.7 81.2 65 60

Meksiko 2012 82 61.3 76.5 72.9 60 60

Meksiko 2013 81.4 59.7 77.7 80.6 70 60

Meksiko 2014 76.8 58.3 77.4 85.6 70 60

Meksiko 2015 71.5 59.9 77.6 85.6 70 60

Meksiko 2016 70.7 58.2 77.4 79.2 70 60

Prancis 2011 85.6 51.4 83.7 82.6 55 70

Prancis 2012 83.7 51.6 82.3 82.1 55 70

Prancis 2013 84 50.5 81.1 81.8 65 70

Prancis 2014 79.9 51.8 76.1 82.8 70 70

Prancis 2015 80.2 43.5 77.5 83 70 70

Prancis 2016 78.4 43.5 79.1 83 70 70

Russia 2011 50.7 62.9 63.1 68.2 25 40

Russia 2012 65.1 63.5 66.3 68.2 25 40

Russia 2013 69.2 52.6 66.7 77.4 25 30

Russia 2014 70 55.8 69.4 74.6 25 30

Russia 2015 76.3 58.9 63.9 75 25 30

Russia 2016 72.2 57.6 62.9 72.4 25 30

Tiongkok 2011 49.8 54.9 75.3 71.6 25 30

Tiongkok 2012 46.4 55.4 74.2 71.6 25 30

Tiongkok 2013 48 62.6 71.6 72 25 30

Tiongkok 2014 49.7 61.9 73.3 71.8 30 30

Tiongkok 2015 52.1 63 74.2 71.8 25 30

Tiongkok 2016 54.2 62 70.6 72.8 30 30

Turki 2011 68.7 39.6 72.7 85.4 70 50

Page 140: GLOBALISASI EKONOMI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI …

122

Turki 2012 67.1 40 71.9 85.4 70 60

Turki 2013 68.2 43.1 73.3 85.2 65 60

Turki 2014 67.6 59.7 71.8 84.5 70 60

Turki 2015 61 50.2 72.4 84.6 75 60

Turki 2016 65.4 48.6 71.5 84.4 75 60