5
GOLDICH WEATHERING SERIES Goldich Weathering Series ialah suatu skema yang menjelaskan tentang ketahanan suatu mineral umum silikat terhadap proses pelapukan. Seri ini menggambarkan tentang tingkat resistensi suatu mineral terhadap pelapukan. Selain itu menunjukkan bahwa mineral yang terbentuk pada suhu yang yang lebih tinggi resistensinya akan lebih rendah. Dibandingkan dengan mineral yang terbentuk pada suhu yang lebih rendah maka resistensinya terhadap pelapukan akan lebih tinggi. Hal ini karena mineral yang terbentuk pada suhu lebih rendah komposisi kimianya lebih stabil. Berarti dapat juga dikatakan bahwa Goldich Weathering Series merupakan kebalikan dari Bowen Reaction Series. Gambar Goldich Weathering Series

Goldich Weathering Series

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Goldich Weathering Series

GOLDICH WEATHERING SERIES

Goldich Weathering Series ialah suatu skema yang menjelaskan tentang

ketahanan suatu mineral umum silikat terhadap proses pelapukan. Seri ini

menggambarkan tentang tingkat resistensi suatu mineral terhadap pelapukan.

Selain itu menunjukkan bahwa mineral yang terbentuk pada suhu yang yang lebih

tinggi resistensinya akan lebih rendah. Dibandingkan dengan mineral yang

terbentuk pada suhu yang lebih rendah maka resistensinya terhadap pelapukan

akan lebih tinggi. Hal ini karena mineral yang terbentuk pada suhu lebih rendah

komposisi kimianya lebih stabil. Berarti dapat juga dikatakan bahwa Goldich

Weathering Series merupakan kebalikan dari Bowen Reaction Series.

                                                                        

Gambar Goldich Weathering Series

Goldich Weathering Series muncul karena untuk menjelaskan mineral manakah

yang memiliki ketahanan terhadap proses pelapukan, selain itu kita dapat mengetahui

bahwa mineral yang terbentuk pada suhu tinggi memiliki kestabilan komposisi yang lebih

rendah dibandingkan dengan mineral yang terbentuk pada suhu rendah. Karena jika

menurut Bowen Reaction Series mineral yang terbentuk pada suhu tinggi akan lebih

mudah membentuk mineral lain, seperti olivine yang terbentuk pertama kali kemudian

semakin suhu menurun akan membentuk mineral lain. Kemudian mineral terahir yang

terbentuk ialah kuarsa, terbentuk pada suhu rendah sehingga tidak dapat membentuk

mineral lainnya lagi.

Page 2: Goldich Weathering Series

DIAGRAM HJULSTROM

Diagram Hjulstrom merupakan diagram yang menjelaskan kaitan antara

kecepatan aliran dengan transportasi butiran butiran lepas. Ketika butir telah

terendapkan, diperlukan energi yang lebih tinggi untuk mulai menggerakkannya

daripada menjaganya tetap bergerak ketika telah bergerak. Sifat kohesif partikel

lempung mengartikan bahwa sedimen berbutir halus memerlukan kecepatan yang

lebih tinggi untuk mengerosi kembali sedimen ini ketika sedimen ini terendapkan,

khususnya ketika terkompaksi.

Gambar Diagram Hjulstrom

Pada diagram Hjulstrom terdapat 2 garis utama, garis yang di bawah

menunjukkan hubungan kelajuan aliran dan partikel yang telah berada dalam

keadaan bergerak. Kemudian yang atas menunjukkan kelajuan yang dibutuhkan

untuk menggerakkan partikel yang berada dalam keadaan diam.

Beberapa faktor dapat mempengaruhi pergerakan dari partikel dalam

aliran trubulen.

1. Dengan bertambahnya kelajuan, energei kinetik yang lebih besar akan

menyebabkan partikel-partikel meninggalkan dasar dan bergerak

secara saltation.

2. Peningkatan turbulensi juga menyebabkan energi ke atas yang

menyebabkan partikel dalam keadaansuspension.

3. Partikel dengan massa yang lebih besar membutuhkan energi lebih besar

pula untuk mengangkatnya ke kondisisaltation dan suspension.

Page 3: Goldich Weathering Series

4. Partikel dengan permukaan lebih besar dibandingkan dengan massanya

akan membutuhkan waktu lebih lama untuk tenggelam. Partikel ini akan

lebih mudah tersuspensi.

Energi yang dibutuhkan untuk membawa partikel akan meningkat dengan

meningkatnya massa partikel tersebut. Ini juga berlaku untuk energi yang

mengangkat mereka ke atas. Pada kelajuan aliran sedang, butiran pasir akan

tersaltasi,granule bergulir, dan pebbels tak bergerak. Dengan bertambahnya

kelajuan, gaya yang bekerja pada partikel juga bertambah. Sehingga butiran pasir

akan tersuspensi, granule akan tersaltasi, dan pebble akan bergulir. Hubungan

sederhana seperti ini berlaku pada butiran kasar. Untuk butiran halus,

mekanismenya akan lebih kompleks.

Proses Sedimentasi atau pembentukan batuan sedimen meliputi :

▪ Pelapukan

Terjadi pelapukan secara mekanik dan kimia batuan yang tersingkap di

permukaan bumi menghasilkan produk sedimen berupa kerikil, pasir, lumpur,

tanah liat, ion larut.

▪ Transportasi

Transporasi oleh aliran, gelombang, angina dan gletser sehingga terjadi

pemilahan dan pembundaran partikel sedimen dan menghasilkan struktur

sedimen.

▪ Deposisi

Pada lapisan horizontal sering terbentuk cross-bedding

▪ Kompaksi

- mengurangi air dalam ruang pori,

- menekan partikel kohesif bersama-sama

▪ Sementasi

- oleh pengendapan ion terlarut dari air dalam ruang pori

- silika, kalsit, dan hematit adalah semen yang paling umum

Kemudian batuan sedimen dapat terkena uplift dan erosi untuk memulai siklus itu

lagi.

Page 4: Goldich Weathering Series

REFERENSI

http://muhaimin-27.blogspot.com/2013/06/goldichs-weathering-series.html

http://fitranibfirman.blogspot.com/2012/01/diagram-hjulstrom.html

http://hasancelebes.blogspot.com/2011/02/diagram-hjulstrom.html