Grave's Ophtalmopathy

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/25/2019 Grave's Ophtalmopathy

    1/18

    LAPORAN KASUS

    GRAVESOPHTALMOPATHY

    OCULO DEXTRA

    Pembimbing :

    dr. Nanda Lessi, Sp.M

    Disusun Oleh :

    VICKY LUMALESSIL

    406151039

    Kepaniteraan Ilmu Penyakit Mata

    Periode 18 Januari 2016 s.d. 20 Februari 2016

    RSUD Ciawi, Kabupaten Bogor.

    2016

  • 7/25/2019 Grave's Ophtalmopathy

    2/18

    Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Mata

    RSUD Ciawi

    Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara

    Nama : Vicky Lumalessil Tanda Tangan:

    NIM : 406151039

    Dokter Pembimbing : dr. Nanda Lessi, Sp.M

    I. Identitas Pasien

    Nama : Ny. J

    Umur : 55 tahun

    Agama : Islam

    Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

    Alamat : Kp. Tegal Batu 001/003 Cibereum Cisarua

    Tanggal pemeriksaan : 10 Februari 2016

    Pemeriksa : Vicky Lumalessil

    Moderator : dr. Nanda Lessi, Sp.M

    II. Anamnesis

    a) Anamnesis tanggal: 10 Februari 2016 pukul 12.00 WIB

    b) Keluhan Utama : Mata kanan membesar & menonjol sejak 5 tahun lalu

    c) Keluhan Tambahan: mata sering berair

  • 7/25/2019 Grave's Ophtalmopathy

    3/18

    d) Riwayat Penyakit Sekarang : Pasien datang ke poli mata RSUD Ciawi dengan

    keluhan utama mata kanan menonjol dan membesar sejak 4 tahun SMRS.

    Sebelumnya pasien mempunyai riwayat operasi katarak pada mata kanannya 5

    tahun lalu. Pasien juga mengeluh mata kanan sering berair keluhan nyeri mata

    kanan, mata kemerahan, mual, muntah, pusing, sakit kepala, seperti melihat

    pelangi disangkal. Pasien juga mengeluh jantung sering berdebar-debar, adanya

    keringat yang berlebihan walaupun tidak melakukan aktifitas yang berat, kedua

    tangan sering gemetar, serta adanya penurunan berat badan yang signifikan dari

    60 kg menjadi 40 kg dalam 4 tahun tanpa adanya diet ataupun olahraga. Keluhan

    sering buang air besar disangkal. Dikeluarga pasien tidak ada yang mempunyai

    gejala seperti yang dikeluhkan pasien.

    e) Riwayat Penyakit Dahulu :

    - Riwayat Darah Tinggi (+)

    - Riwayat kencing manis disangkal

    -Riwayat memakai kacamata atau lensa kontak sebelumnya disangkal.

    -Riwayat keluhan mata yang sama sebelumnya disangkal.

    -Riwayat asma, alergi dan trauma pada mata disangkal.

    f) Riwayat Penyakit Keluarga :

    - Tidak ada keluarga yang memilki penyakit dengan keluhan yang sama dengan

    pasien.

    - Riwayat kencing manis, darah tinggi, asma dan alergi pada keluarga disangkal.

    g) Riwayat Kebiasaan dan Nutrisi :

    -

    Pasien tidak merokok, tidak mengkonsumsi alkohol,

  • 7/25/2019 Grave's Ophtalmopathy

    4/18

    III. Pemeriksaan Fisik

    Status Generalis

    a)

    Keadaan Umum : Tampak sakit ringanb) Kesadaran : Compos mentis

    c) Tekanan darah : 120 / 80 mmHg

    d) Frekuensi nadi : 100x/menit, reguler, isi cukup

    e) Frekuensi napas : 20 x/menit, reguler, bersifat abdominotorakal

    f) Suhu : Afebris

    IV.

    Pemeriksaan Sistem

    a) Kepala : normocephali, deformitas (-), pertumbuhan rambut merata

    a. Mulut : tonsila palatina T1-T1, lidah tidak kotor

    b. Telinga : Normotia, sekret, pendengaran baik, KGB pre & retro aurikular

    normal

    c. Hidung : Bentuk normal, septum deviasi, sekret

    b) Leher : Trakea di tengah, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid & paratiroid

    c) Thorax : Bentuk normal, simetris

    a. Paru : simetris, massa (-/-), suara napas vesikuler, wheezing (-/-),

    rhonki (-/-)

    b. Jantung : BJ I & II reguler, murmur, gallop

    d) Abdomen : Flat, supel, bising usus +, nyeri tekan -

    e) Ekstremitas : edema, akral hangat +, sianosis -

    V. Pemeriksaan Oftalmologis :

    Keterangan OD OS

    1. Visus 6/20 PH: - 6/10 PH:-

    Axis visus Tidak dilakukan

    Tidak dilakukan

    Koreksi Tidak dilakukan Tidak dilakukan

    Addisi Tidak dilakukan Tidak dilakukan

    Distansia pupil Tidak diukur Tidak diukur

    Kacamata lama Tidak ada Tidak ada

    2. Kedudukan bola mata

  • 7/25/2019 Grave's Ophtalmopathy

    5/18

    Eksoftalmus Ada Tidak ada

    Enoftalmus Tidak ada Tidak ada

    Deviasi Tidak ada Tidak ada

    Gerakan bola mata Normal Normal

    3. Supersilia

    Warna Hitam Hitam

    Simetris Normal Normal

    4. Palpebra superior & inferior

    Edema Tidak ada Tidak ada

    Nyeri tekan Tidak ada Tidak ada

    Ekteropion Tidak ada Tidak ada

    Enteropion Tidak ada Tidak ada

    Blefarospasme Tidak ada Tidak ada

    Trikiasis Tidak ada Tidak ada

    Sikatriks Tidak ada Tidak ada

    Punctum Lakrimal Normal Normal

    Fissura palpebra Simetris Simetris

    Test Annel Tidak dilakukan Tidak dilakukan

    5. Konjungtiva superior & inferior

    Hiperemis Tidak hiperemis Tidak hiperemis

    Folikel Tidak ada Tidak adaPapil Tidak ada Tidak ada

    Sikatriks Tidak ada Tidak ada

    Hordeolum Tidak ada Tidak ada

    Kalazion Tidak ada Tidak ada

    6. Konjungtiva bulbi

    Sekret Tidak ada Tidak ada

    Injeksi Konjungtiva Tidak ada Tidak ada

    Injeksi Siliar Tidak ada Tidak adaPerdarahan Subkonjungtiva Tidak ada Tidak ada

    Pterigium Ada Tidak ada

    Pingekuela Tidak ada Tidak ada

    Nevus pigmentosa Tidak ada Tidak ada

    Kista dermoid Tidak ada Tidak ada

    7. Sklera

    Warna Putih Putih

    Ikterik Tidak ikterik Tidak ikterik

    Nyeri tekan Tidak ada Tidak adaScleral bulging Tidak ada Tidak ada

    8. Kornea

  • 7/25/2019 Grave's Ophtalmopathy

    6/18

    Kejernihan Keruh Jernih

    Permukaan Rata Rata

    Ukuran 10 mm 10mm

    Sensibilitas Baik Baik

    Infiltrat Tidak ada Tidak ada

    Keratik presipitat Tidak ada Tidak ada

    Sikatrik Tidak ada Tidak ada

    Ulkus Tidak ada Tidak ada

    Perforasi Tidak ada Tidak ada

    Arcus senilis Tidak ada Tidak ada

    Edema Tidak ada Tidak ada

    Test placida Tidak dilakukan Tidak dilakukan

    9. Bilik mata depan

    Kedalaman Dalam Dalam

    Kejernihan Jernih Jernih

    Hifema Tidak ada Tidak ada

    Hipofion Tidak ada Tidak ada

    Efek Tyndal Tidak dilakukan Tidak dilakukan

    10. Iris

    Warna Kecoklatan Kecoklatan

    Kripta Regular Regular

    Sinekia Tidak ada Tidak adaKoloboma Tidak ada Tidak ada

    11. Pupil

    Letak Di tengah Di tengah

    Bentuk Bulat, regular Bulat, regular

    Ukuran 3 mm 3 mm

    Refleks cahaya langsung + +

    Refleks cahaya tidak

    langsung

    + +

    12. LensaKejernihan Jernih Jernih

    Letak Di tengah Di tengah

    Shadow test Negatif Negatif

    IOL Ada Tidak ada

    13. Badan kaca

    Kejernihan Jernih Jernih

    14. Fundus okuli

    Papil N II

    Batas Tegas TegasWarna Kuning Kuning

    Ekskavasio Tidak ada Tidak ada

  • 7/25/2019 Grave's Ophtalmopathy

    7/18

    A/V Ratio 2/3 2/3

    C/D Ratio 0,3 0,3

    Makula Lutea

    Edem Tidak ada Tidak ada

    Retina

    Sheating Tidak ada Tidak ada

    Hard Eksudat Tidak ada Tidak ada

    Perdarahan Tidak ada Tidak ada

    Sikatriks Tidak ada Tidak ada

    Ablasio Tidak ada Tidak ada

    15. Palpasi

    Nyeri tekan Tidak ada Tidak ada

    Massa tumor Tidak ada Tidak ada

    Tensi okuli N N

    Tonometri Schiotz 18 14,6

    16. Kampus visi

    Test konfrontasi Normal Normal

    PEMERIKSAAN TAMBAHAN

    Tremor Tremor Halus tangan

    kanan (+)

    Tremor Halus tangan kiri

    (+)Palpasi Kelenjar Tiroid Kanan Sedikit

    membesar

    Kiri sedikit membesar

  • 7/25/2019 Grave's Ophtalmopathy

    8/18

  • 7/25/2019 Grave's Ophtalmopathy

    9/18

  • 7/25/2019 Grave's Ophtalmopathy

    10/18

    VI. Resume

    Telah diperiksa pasien perempuan berusia 55 tahun dengan keluhan utama matakanan membesar & menonjol sejak 5 tahun lalu. Selain itu pasien juga mengeluh

    mata kanan sering berair. Pasien juga mengeluh jantung sering berdebar-debar,

    adanya keringat yang berlebihan walaupun tidak melakukan aktifitas yang berat,

    kedua tangan sering gemetar, serta adanya penurunan berat badan yang signifikan

    dari 60 kg menjadi 40 kg dalam 4 tahun tanpa adanya diet ataupun olahraga

    Riwayat HT (+), DM (-), aleri (-), asma (-).

    Pemeriksaan fisik sistem lain dalam batas normal.

    Pada pemeriksaan ophtalmologis :

    OD OS

    Visus 6/20 PH: - 6/10 PH: -

    Eksoftalmus Ada Tidak ada

    Pterigium Ada Tidak ada

    IOL Ada Tidak ada

    Pemeriksaan Tambahan :

    Tremor :

    Terdapat tremor halus pada tangan kanan dan kiri

    Palpasi Kelenjar Tiroid :

    Kelenjar tiroid kanan & kiri teraba sedikit membesar

    Pemeriksaan Penunjang :

    - TSH, FT4, FT3

    - Uji antitiroglobulin, anti-mikrosomal, anti-tirotropin reseptor

    - CT-SCAN, MRI

    - Ultrasonografi Orbital

    VII. DiagnosisDiagnosis kerja : Susp. Graves OphatlmopathyOD

    Diagnosis banding : Selulitis orbital, selulitis orbital,tumor/keganasan.

  • 7/25/2019 Grave's Ophtalmopathy

    11/18

    VIII. Penatalaksanaan Non-medika Mentosa

    - Memakai kacamata untuk mencegah paparan udara dan debu secara langsung,

    berhenti merokok.

    Medika Mentosa

    - PTU 3x100-200mg/hari

    - Propanolol 80 mg/hari

    - Artificial Tears 6 gtt 1

    - Prednison 40-80 mg/hari

    -

    Injeksi Botulinum toxin tipe-A untuk mengurangi retraksi palpebral

    -

    Pembedahandekompresi orbita

    IX. Prognosis OD OSAd vitam Bonam Bonam

    Ad fungsionam dubia ad Bonam dubia ad Bonam

    Ad sanationam dubia ad Bonam dubia ad Bonam

  • 7/25/2019 Grave's Ophtalmopathy

    12/18

    TINJAUAN PUSTAKA

    Graves Ophatalmopathy (Tiroid Ophatlmopathy)

    I. PENDAHULUAN

    Istilah penyakit Graves menggambarkan kombinasi hipertiroidisme dengan tanda mata.

    Pasien dengan kelainan mata penyakit Graves tetapi tanpa bukti klinis hipertiroidisme dinyatakan

    mengidap penyakit Graves oftalmik. Pasien mungkin memperlihatkan miksedema pratibia dan jari-

    jari gada, apabila timbul bersamaan dengan tanda-tanda mata, kelainannya disebut akropaki

    (acrophacy) tiroid.(1,2,3)

    II. DEFINISI

    Tiroid oftalmopati (Graves thyroid-associated atau dysthyroid orbitopathy) adalah suatu

    kelainan inflamasi autoimun yang menyerang jaringan orbital dan periorbital mata, dengan

    karakteristik retraksi kelopak mata atas, edema, eritem, konjungtivitis, dan penonjolan mata

    (proptosis).(3,4)

    III. EPIDEMIOLOGI

    Dari berbagai macam penelitian berpendapat bahwa tiroid oftalmopati mengenai wanita 2,5-

    6 kali lebih sering daripada pria tetapi kasus berat lebih sering dijumpai pada pria. Tiroid oftalmopati

    mengenai penderita dengan usia 30-50 tahun dan kasus berat lebih sering dijumpai pada pasien

    dengan usia di atas 50 tahun.(3,4,5)

    IV. PATOGENESIS

    Autoantibodi menyerang fibroblast pada otot mata, dan fibroblast tersebut dapat berubah

    menjadi sel-sel lemak (adiposit). Sel-sel lemak dan pembesaran otot dan menjadi radang. Vena-vena

    terjepit, dan tidak dapat mengalirkan cairan, menyebabkan edema.(3,4,5)

  • 7/25/2019 Grave's Ophtalmopathy

    13/18

    Gambaran utama adalah distensi nyata otot-otot okular akibat pengendapan

    mukopolisakarida. Mukopolisakarida bersifat sangat higroskopik sehingga meningkatkan kandungan

    air didalam orbita.(1)

    Sekarang diperkirakan terdapat dua komponen patogenik pada penyakit Graves:

    1.

    Kompleks imun tiroglobulin-antitiroglobulin berikatan dengan otot-otot ekstraokular dan

    menimbulkan miositis

    2. Zat-zat penyebab eksoftalmos bekerja dengan imunoglonulin oftalmik untuk menyingkirkan

    thyroid stimulating hormone dari membran retro-orbita, yang menyebabkan peningkatan

    lemak retro-orbita.(1,3,4,5)

    V. GAMBARAN KLINIS

    Tanda mata penyakit Graves mencakup retraksi palpebra, pembengkakan palpebra dan

    konjungtiva, eksoftalmos dan oftalmoplegia. Pasien datang dengan keluhan nonspesifik misalnya

    mata kering, rasa tidak enak, atau mata menonjol.(1,2)

    The American Thyroid Association membuat penentuan derajat tanda okular berdasarkan

    peningkatan keparahan(1)

    :

    Kelas Tanda

    0

    1

    2

    3

    4

    5

    6

    Tidak ada gejala atau tanda

    Hanya tanda, yang mencakup retraksi kelopak mata atas, dengan atau tanpa lid lag,

    atau proptosis sampai 22 mm. Tidak ada gejala

    Keterlibatan jaringan lunak

    Proptosis > 22 mm

    Keterlibatan otot ekstraokuler

    Keterlibatan kornea

    Kehilangan penglihatan akibat keterlibatan saraf optikus

  • 7/25/2019 Grave's Ophtalmopathy

    14/18

    Retraksi kelopak mata patognomonik untuk penyakit tiroid, terutama apabila berkaitan

    dengan eksoftalmos. Mungkin unilateral atau bilateral dan mengenai kelopak mata atas dan bawah.

    Kelainan ini sering disertai oleh miopati restriktif, yang mula-mula mengenai rektus inferior dan

    menimbulkan gangguan elevasi mata.(1,2,3,4,5,6)

    Patogenesis retraksi kelopak mata bermacam-macam, antara lain:

    1. Hiperstimulasi sistem saraf simpatis

    2. Infiltrasi peradangan langsung pada otot levator

    3. Miopati restriktif otot rektus inferior dapat menimbulkan retraksi kelopak mata akibat

    peningkatan stimulasi levator sewaktu mata mencoba melihat ke atas.(1)

    A. Eksoftalmos

    Kelainan ini biasanya asimetrik dan mungkin unilateral, dan secara klinis perlu dilakukan

    perkiraan resistensi terhadap retropulsi bola mata secara manual. Peningkatan isi orbita yang

    menimbulkan eksoftalmos sebagian besar disebabkan oleh peningkatan massa otot-otot

    okular.(1,2,3,4,6)

    B. Oftalmoplegia

    Kelainan ini lebih sering dijumpai pada penyakit Graves oftalmik, biasanya mengenai orang

    tua dan asimetrik. Keterbatasan elevasi adalah kelainan yang paling sering dijumpai, terutama

    disebabkan oleh adhesi antara otot rektus inferior dan oblikus inferior. Kelainan ini dapat

    dikonfirmasi dengan mengukur tekanan intraokular sewaktu elevasi, di mana terjadi peningkatan

    tekanan intraokular yang mengisyaratkan adanya pertautan. Sering terjadi pembatasan-pembatasan

    gerakan mata pada semua posisi menetap. Pasien mengeluhkan diplopia.(1,2,3,4,6)

    C. Kelainan Saraf Optikus dan Retina

    Kompresi bola mata oleh isi orbita dapat menyebabkan peningkatan tekanan intraokular dan

    strie retina atau koroid. Diskus optikus dapat membengkak dan menyebabkan gangguan penglihatan

    akibat atrofi optikus. Neuropati optikus yang berkaitan dengan penyakit Graves kadang-kadang

    terjadi akibat penekanan dan iskemia saraf optikus sewaktu saraf ini menyeberangi orbita yang

    tegang, terutama di apeks orbita.(1,3,6)

  • 7/25/2019 Grave's Ophtalmopathy

    15/18

    D. Kelainan Kornea

    Pada sebagian pasien, dapat ditemukan keratokonjungtivitis limbik superior. Pada

    eksoftalmos yang parah, dapat terjadi pemajanan dan ulserasi kornea.(1,3,4,6)

    VI. DIAGNOSIS

    Tiroid oftalmopati secara klinis di diagnosa dengan munculnya tanda dan gejala pada daerah

    mata, tetapi uji antibodi yang positif (anti-tiroglobulin, anti-mikrosomal, dan anti-tirotropin reseptor)

    dan kelainan kadar hormon-hormon tiroid (T3, T4 dan TSH) membantu menegakkan diagnosa.(3,4)

    Pemeriksaan pencitraan dapat membantu menegakkan diagnosa, antara lain:

    1. CT Scan dan MRI

    CT scan dan MRI memberikan gambaran yang sangat baik dari otot-otot ekstraokular,

    perlekatan otot, lemak intrakonal, dan anatomi apeks orbital. Pembesaran otot muncul dalam

    berbagai bentuk diantara perut otot, dan penebalan biasanya lebih dari 4 mm. Penonjolan lemak

    intrakonal dapat menyebabkan proptosis. Kedua pemeriksaan ini dapat mendiagnosa tiroid

    oftalmopati dengan atau tanpa penekanan saraf optik.(3,4,5)

    2. Ultrasonografi Orbital

    Pemeriksaan ini sangat baik untuk diagnosa tiroid oftalmopati, dan kekhasan reflektivitas

    internal otot-otot ekstraokular dari sedang sampai tinggi, sama halnya dengan pembesaran perut

    otot. Perlekatan dari otot ekstraokular dapat digambarkan dengan mudah. Pasien dengan tiroid

    oftalmopati menunjukkan peak-systolic rendah dan percepatan end-diastolic yang dapat dinilai

    dengan pencitraan Doppler.

    (3,4,5)

    3. Pencitraan Nuklir

    Infiltrasi orbital dengan sel-sel mononuklaer pada tiroid oftalmopati dapat diidentifikasikan

    oleh reseptor pencitraan dengan octreotide, sebuah analog somatostatin teradiasi. Pasien dengan

    tiroid oftalmopati aktif menunjukkan pengambilan octreotide yang tinggi dan merespon pengobatan

    lebih baik, misalnya dengan kortikosteroid atau terapi radiasi. Pasien dengan kelainan inaktif, tidak

    merespon pengobatan ini.(5)

    Pemeriksaan histologis memberikan gambaran:

  • 7/25/2019 Grave's Ophtalmopathy

    16/18

    1.

    Infiltrasi sel limfositik

    2. Pembesaran fibroblas

    3. Penumpukan mukopolisakarida

    4.

    Edema interstisial

    5.

    Peningkatan produksi kolagen

    6. Fibrosis dengan perubahan degeneratif pada otot-otot mata.(3)

    VII. DIAGNOSIS BANDING

    1. Selulitis Orbital : infeksi yang serius dari jaringan mata dengan keluhan demam,

    proptosis, pergerakan mata terbatas, kelopak mata merah dan

    berair.

    2. Selulitis Preseptal : inflamasi dan infeksi dari kelopak mata dan bagian kulit

    disekitar mata dengan gejala mata berair, mata merah, kotoran

    mata, nyeri, injeksi konjungtiva dan demam.(3)

    VIII. PENATALAKSANAAN

    A. Pengobatan Medis

    1.

    Kontrol adekuat terhadap hipertiroidisme

    2. Terapi untuk pemaparan kornea (karena penutupan palpebra tak adekuat malam hari) harus

    dengan tetes mata metilselulosa sepanjang hari dan salep kloramfenikol malam hari

    3.

    Tetes mata guanetidin dapat menghasilkan perbaikan retraksi kelopak temporer, yang

    mungkin berguna secara kosmetik

    4.

    Prisma yang diselipkan pada kacamata penderita bisa membantu mengoreksi setiap diplopia

    5. Kasus-kasus parah dengan gejala hilangnya penglihatan, edema diskus, atau ulserasi kornea

    yang harus diterapi segera dengan kortikosteroid dosis tinggi (mis. Prednisolon 100-120 mg

    per hari) selama tiga sampai empat hari dan kemudian dikurangi. Jika tidak ada perbaikan

    dalam beberapa hari, maka harus dipertimbangkan dekompresi bedah dan radioterapi

    orbita.(1,2,3,4,5,6)

  • 7/25/2019 Grave's Ophtalmopathy

    17/18

    B. Pengobatan Bedah

    Dekompresi orbita biasanya dilakukan dengan mengangkat dinding medial dan inferior

    melalui pendekatan etmoidal. Dekompresi apeks orbita perlu dilakukan agar hasil akhir baik.

    Dekompresi bedah orbita bertujuan menghilangkan tekanan intraorbita.

    Pembedahan pada otot-otot yang menggerakkan bola mata mungkin perlu dilakukan untuk

    meluruskan pandangan pada penderita yang sudah lama mengidap diplopia.(1,2,3,4,5,6)

    IX. KOMPLIKASI

    Dengan tiroid eksoftalmos, dapat terjadi infeksi atau keterlibatan kornea.(3)

    X. PROGNOSIS

    Prognosis umumnya baik. Kebanyakan pasien tidak memerlukan tindakan pembedahan.

    Faktor-faktor resiko untuk tiroid oftalmopati yang progresif dan berat yang membuat prognosis

    menjadi buruk antara lain:

    1.

    Jenis kelamin laki-laki

    2. Usia lebih dari 50 tahun

    3. Onset gejala cepat dibawah 3 bulan4. Merokok

    5. Diabetes

    6. Hipertiroidisme berat atau tidak terkontrol

    7. Kemunculan miksedema pretibia

    8. Kadar kolesterol tinggi (hiperlipidemia)

    9. Penyakit pembuluh darah perifer.(3,4)

    Gambar 1. Gambar 2.

    Ket.: Gambar 1.: Proptosis berat dan retraksi kelopak mata dari tiroid oftalmopati.

    Pasien ini juga memiliki kerusakan saraf penglihatan dari tiroid

    oftalmopati.

    Gambar 2.: CT scan potongan axial dari orbital. Tampak pembesaran perut ototyang memisahkan perlekatan otot dari bola mata.

  • 7/25/2019 Grave's Ophtalmopathy

    18/18

    DAFTAR PUSTAKA

    1.

    Vaughan D. G., Asburry T., Riordan-Eva P., Suyono Y. J. (ed),Penyakit Endokrin; GangguanKelenjar tiroid: Penyakit Graves, Oftalmologi Umum, Widya Medika, Jakarta, 2000, (14):330-332.

    2. Glasspool M. G., Andrianto P. (alih bahasa), Penyakit Thyroidea, Atlas BerwarnaOftalmologi, Widya Medika, Jakarta, 1990: 106-108.

    3. Thyroid Ophthalmopathy available from: http://emedicine.medscape.com/article/1218444-overview.htm

    4. Graves Ophthalmopathy available from:http://en.wikipedia.org/wiki/Graves_ophthalmopathy

    5. Ophthalmopathy, Thyroid available from: http://emedicine.medscape.com/article/383412-overview.htm

    6. Elkington A. R., Khaw P. T., Waliban (alih bahasa), Penyakit Mata Distiroid, PetunjukPenting Kelainan Mata, EGC, Jakarta, 1996.

    http://emedicine.medscape.com/article/1218444-overview.htmhttp://emedicine.medscape.com/article/1218444-overview.htmhttp://emedicine.medscape.com/article/1218444-overview.htmhttp://en.wikipedia.org/wiki/Graves'_ophthalmopathyhttp://en.wikipedia.org/wiki/Graves'_ophthalmopathyhttp://en.wikipedia.org/wiki/Graves'_ophthalmopathyhttp://emedicine.medscape.com/article/383412-overview.htmhttp://emedicine.medscape.com/article/383412-overview.htmhttp://emedicine.medscape.com/article/383412-overview.htmhttp://emedicine.medscape.com/article/383412-overview.htmhttp://emedicine.medscape.com/article/383412-overview.htmhttp://en.wikipedia.org/wiki/Graves'_ophthalmopathyhttp://emedicine.medscape.com/article/1218444-overview.htmhttp://emedicine.medscape.com/article/1218444-overview.htm