Grinding Dan Sizing

Embed Size (px)

Citation preview

  • 5/24/2018 Grinding Dan Sizing

    1/27

    LABORATORIUM SATUAN OPERASI

    SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2013/2014

    MODUL : Grinding dan Sizing

    PEMBIMBING : Saripudin ST., MT.

    Oleh :

    Kelompok : 4

    Nama : 1. Neng Sri Widianti 121411020

    2. Rima Puspitasari 121411026

    3. Zahir Ilham 121411031

    Kelas : 2A

    PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK KIMIA

    JURUSAN TEKNIK KIMIA

    POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

    2014

    Tanggal Praktikum :

    Tanggal Penyerahan :

  • 5/24/2018 Grinding Dan Sizing

    2/27

    GRINDING AND SIZING

    I. TUJUAN1. Menentukan ukuran (diameter) partikel umpan (feed) yang berbentuk padatan dan

    produk grinding dengan menggunakan analisis ayakan.2. Menghitung energi kominusi yang dibutuhkan untuk mereduksi ukuran diameter

    umpan (Dp awal) menjadi produk (Dp akhir).

    3. Menghitung Dp rata-rata4. Menentukan efisiensi ayakan

    II. LANDASAN TEORIDalam industri proses makanan, sejumlah besar produk makanan melibatkan proses

    pengecilan ukuran. Roller mill digunakan untuk menggerus gandum menjadi tepung.

    Kacang kedelai digiling, dipress dan dihancurkan untuk mendapatkan minyak dan

    tepungnya.Hammer millsering digunakan untuk menghasilkan tepung kentang, tapioca

    atau jenis-jenis tepung lainnya. Gula dihancurkan untuk menghasilkan produk yang lebih

    lama.

    Material padat diperkecil ukurannya dengan sejumlah metode perlakuan. compression

    atau crushing umumnya untuk memperkecil padatan. Distribusi ukuran partikel sering

    pula dinyatakan dalam jumlah kumulatif persen partikel yang lebih kecil dari ukuran

    yang ditetapkan terhadap ukuran partikel.

    Istilah pemecahan dan penghalusan atau penghancurkan (size reduction) zat padat

    meliputi semua cara yang digunakan dimana partikel zat padat dipotong dan dipecahkan

    menjadi kepingan-kepingan yang lebih kecil. Produk-produk komersial biasanya harus

    memenuhi spesifikasi yang sangat dalam hal ukuran maupun bentuk partikel-partikelnya

    menyebabkan reaktifitas zat padat itu meningkat. Pemecahan itu juga memungkinkan

    pemisahan komponen yang tak dikehendaki dengan cara-cara mekanik. Pemecahan itu

    dapat digunakan untuk memperkecil bahan-bahan berserat guna memudahkan

    penanganannya.

    Teknik pengecilan ukuran partikel diantaranya adalah crushing, grinding, cutting,

    machining, flaking, emulsification, spraying dan gas dispersion. Proses grinding

    mengacu pada pulverizing yaitu pelembutan dan disintegrasi. Operasi ini berbeda

    disebabkan oleh sifat dari bahan umpannya, ukurannya, dan rasio pengecilan yang

    diperoleh. Sifat-sifat ini menentukan desain peralatan yang akan digunakan.

  • 5/24/2018 Grinding Dan Sizing

    3/27

    Grinding adalah istilah pemecahan dan penghalusan atau penghancuran (size

    reduction) yang meliputi semua metode yang digunakan untuk mengolah zat padat

    menjadi ukuran yang lebih kecil. Di dalam industri pengolahan, zat padat diperkecil

    dengan berbagai cara sesuai dengan tujuan yang berbeda-beda. Ada 4 metode yang lazim

    digunakan untuk pengecilan ukuran. Metode itu adalah :

    Pengempaan (compression) Penumbukan (impact) Penggerusan (attrition) Pemotongan (cutting)

    Contohnya, kompresi digunakan untuk pemecahan zat padat keras, dengan

    menghasilkan relatif sedikit halusan, pukulan menghasilkan hasil yang berukuran kasar,

    sedang, dan halus. Atrisi menghasilkan hasil yang sangat halus dari bahan yang lunak

    dan tak abrasif, pemotongan memberikan hasil yang ukurannya pasti, dan kadang-kadang

    dengan sedikit atau sama sekali tidak ada halusan pada bentuknya.

    Sizing(pengayakan) merupakan salah satu metode pemisahan partikel sesuai dengan

    ukuran yang dikehendaki. Ukuran yang lolos melalui saringan biasanya disebut sebagai

    undersize dan partikel yang tertahan disebut oversize. Tujuan proses sizing adalah :

    1. Menguliti bagian kasar dari produk yang akan masih dikenai perlakuan selanjutnya,biasanya untuk proses reduksi selanjutnya

    2. Memisahkan hasil dari umpan penghancuran sehingga dapat menghemat tenaga danmencegah penghancuran berlebihan

    3. Membagi produk-produk yang bernilai komersil4. Salah satu langkah dalam proses pengkonsentrasian.

    Pengayakan (sizing/screening)Pengayakan merupakan salah satu metode pemisahan partikel sesuai dengan

    ukuran yang dikehendaki. Metode ini dimaksudkan untuk memisahkan fraksi-fraksi

    tertentu sesuai dengan keperluan dari suatu material yang baru mengalami grinding.

    Ukuran yang lolos melalui saringan biasanya disebut sebagai undersize dan partikel

    yang tertahan disebut oversize.

    Beberapa jenis ayakan yang sering digunakan antara lain :

    1. Grizzly : merupakan jenis ayakan statis, dimana material yang akan diayakmengikuti aliran pada posisi kemiringan tertentu.

  • 5/24/2018 Grinding Dan Sizing

    4/27

    2. Vibrating screen : ayakan dinamis dengan permukaan horizontal dan miring ,digerakkan pada frekuensi 1000 sampai 7000 Hz. Satuan kapasitas tinggi, dengan

    efisiensi pemisahan yang baik, yang digunakan untuk range yang luas dari ukuran

    partikel.

    3. Oscillating screen : ayakan dinamis pada frekuensi yang lebih rendah darivibrating screen, yaitu 100 hingga 400 Hz, dengan waktu yang lebih lama, lebih

    linier dan tajam.

    Gambar : Oscillating screen

    4. Reciprocating screen : ayakan dinamis dengan gerakan menggoyang, pukulanyang panjang (20-200 Hz). Digunakan untuk pemindahan dengan pemisahan

    ukuran.

    5. Shifting screen : ayakan dinamis dioperasikan dengan gerakan memutar dalambidang permukaan ayakan. Gerakan aktual dapat berupa putaran atau gerakan

    memutar. Digunakan untuk pengayakan material basah atau kering.

    6. Revolving screen: ayakan dinamis dengan posisi miring, berotasi pada kecepatanrendah (10-20 rpm). Digunakan untuk pengayakan basah dari material-material

    yang relatif kasar, tetapi memiliki pemindahan yang besar dengan vibrating screen.

    Diameter partikelDiameter partikel dapat diukur dengan berbagai cara. Untuk partikel berukuran

    besar ( > 5 mm) dapat diukur secara langsung dengan menggunakan micrometer.

    Untuk partikel yang sangat halus diukur dengan menggunakan ukuran ayakan standar.

    Ukuran ayakan dinyatakan dalam dua cara, dengan angka ukuran mesh (jumlah

    lubang dalam in2 [inchi persegi] ) dan dengan ukuran aktual dari bukaan ayakan

    dengan ukuran partikel besar (dalam mm atau inchi). Ada beberapa perbedaan yang

    standar dalam penggunaan ukuran ayakan tetapi yang penting adalah memperoleh

    standar tertentu dalam penentuan ukuran partikel yang kita kehendaki.

    http://iwanaik.files.wordpress.com/2010/11/oscillating1.jpg
  • 5/24/2018 Grinding Dan Sizing

    5/27

    Menghitung Diameter Partikel KeseluruhanDiameter partikel rata-rata (Dprata-rata) dirumuskan dengan persamaan :

    dimana, Dprata-rata : diameter rata-rata

    X : fraksi massa

    Dpm : diameter rata-rata antar ayakan Bentuk Bahan yang Diayak dan Permukaan Ayakan

    Bentuk bahan yang diayak dan jenis permukaan ayakan memainkan peranan

    penting. Sering terdapat bulatan bulatan halus, batang batang halus berbentuksilinder, kerucut kecil dan sebagainya. Pengayakan bulatan halus melalui lubang

    ayakan tidak menimbulkan masalah khusus. Bagaimna cara bulatan halus sampai di

    permukaan ayakan tidak membawa perbedaan. Lain halnya dengan batang dan

    kerucut halus. Bahan seperti ini dapat melalui permukaan ayakan dalam keadaan

    tegak. Tetapi tidak dapat melalui lubang ayakan jika tidur di atas permukaan ayakan.

    Pada pengayakan sejumlah batang halus dengan ukuran tepat sama, sebagian bahan

    akan terayak, sedangkan sebagian lain tidak terayak. Berhubung dengan gejala ini,

    selain lubang ayak yang bulat ada juga berbentuk bujur sangkar, segi panjang atau

    berbentuk aluran.

    Permukaan ayak dapat tediri atas berbagai macam bahan.

    1. Batang bajaBatang batang juga berjarak sedikit satu sama lain. Batang ini digunakan untuk

    mengayak bahan kasar seperti : batu, bat bara, dll.

    2. Pelat berlubangGaris tengah lubang biasanya 1 cm atau lebih. Ukuran tebal pelat mengikat sesuai

    dengan bertambah besarnya garis tengah lubang.

    3. Anyaman kawatBiasa dipakai kaawt baja, karena kuat.

    4. Sutera tenunBahan in digunakan untuk mengayak zat yang sangat halus, seperti tepung dan

    bunga

    5. Rol berputar

    =

  • 5/24/2018 Grinding Dan Sizing

    6/27

    Permukaan ayak semacam ini terdiri atas sejumlah rol berusuk yang disusun

    berdampingan dengan kecepatan berlainan. Pengayakan pada permukaan ayak

    semacam ini adalah sangat efektif.

    Untuk semua instalasi ayak berlaku bahwa, bahan ayak harus tersebar merata di

    atas permukaan ayak. Selanjutnya, penting pula untuk mengatur kecepatan takar

    sesuai dengan kapasitas ayakan. Dengan cara demikian dapat dicegah pembebanan

    lebih atau kurang. Instalasi ayak yang paling banyak dipakai dapat dibagi menjadi

    empat kelompok utama yaitu :

    - ayakan statis- ayakan tromol- ayakan kocok- ayakan getar

    Ayakan penelitiAyakan ini tersusun atas beberapa jenis ukuran lubang ayakan yang teliti.

    Ayakan ini ditempatkan dalam sebuah aparat getar secara bersusun ke atas. Makin ke

    atas lubang ayak semakin besar. Disamping diberi getaran,ayakan ini sering juga

    diberi ayunan. Dengan cara demikian,diperoleh fraksi-fraksi. Dari fraksi ayak dapat

    disimpulkan bahwa ukuran bagian-bagian halus suatu produk tertentu dalam batas

    yang di tetapkan dan memenuhi spesifikasi.

    Faktor-faktor yang menentukan pemilihan ayakan:1. Jumlah2. Ukuran3. Penyebaran ukuran4. Bentuk5. Massa jenis (menentukan kekuatan ayakan)6. Kekerasan (menentukan kecepatan aus)7. Jenis zat (lembab,lengket dll )

    Efektivitas AyakanPengayakan adalah satu metode yang mudah dan cepat untuk penentuan

    ukuran partikel dan pemisahan. Meskipun demikian, metode ini tidak dapat

    disebut sebagai metode sangat akurat. Sebab, pada bentuk partikel tak

  • 5/24/2018 Grinding Dan Sizing

    7/27

    beratruran, kemudahan lolos dari lubang ayakan tergantung pada arah gerakan

    partikel.

    Menghitung Energi Grinding / Energi KominusiUntuk menghitung energi grinding digunakan persamaan ;

    W = 10 [

    ]

    keterangan:

    W = Energi untuk grinding (Kw/ton.jam)

    i = Faktor grinding, untuk zeolit 13,81

    Dp awal = Diameter rata-rata sebelum grinding (m)

    Dp akhir = Diameter rata-rata sesudah grinding (m)

  • 5/24/2018 Grinding Dan Sizing

    8/27

    III. PERCOBAAN3.1Alat dan Bahan

    Alat Bahan

    Ayakan Getar

    Screen & Pan

    Silinder Ball Mill

  • 5/24/2018 Grinding Dan Sizing

    9/27

    3.2Prosedur Kerja

    Melakukan percobaan tersebut dengan waktu penggrindingan yang berbeda dan power yangberbeda pula.

    Menimbang kembali berat ayakan yang terkandung bahan pertama

    Melakukan pengayakan kembali selama 10 menit

    Melakukan proses penggrindingan menggunakan penggerak ball mill selama 15 menit

    Memasukkan 23 bola kedalam silinder ball mill

    Memasukkan bahan pertama ke dalam silinder ball mill

    Menimbang berat masing-masing ayakan yang terkandung dalam bahan pertama

    Melakukan pengayakan selama 10 menit menggunakan ayakan getar

    Memasukan bahan pertama kedalam Screenyang telah disusun

    Menimbang 250 gr bahan pertama

    Menimbang masing-masing berat ayakan kosong

  • 5/24/2018 Grinding Dan Sizing

    10/27

    IV. DATA PERCOBAAN DAN PERHITUNGANDATA PENGAMATAN

    Sampel 1

    Massa awal total : 250,65 gramPower ayakan: 10

    Waktu pengayakan : 10 menit

    R: 1

    Waktu Grinding : 15 menit

    Ukuran

    Ayakan (mm)Massa Awal (gr) Massa Akhir (gr)

    +2,0 215,61 211,73

    -2,0/+1,4 17,80 15,46

    -1,4/+1,0 8,20 7,83

    -1,0/0,2 7,12 8,95

    -0,2/+0,112 0,94 2,11

    -0,112 1,43 3,75

    Sampel 2

    Massa awal total : 250,21 gram

    Power ayakan: 10

    Waktu pengayakan : 10 menit

    R: 1,5

    Waktu Grinding : 15 menit

    Ukuran

    Ayakan

    (mm)

    Massa Awal (gr) Massa Akhir (gr)

    +2,0 130,98 126,29

    -2,0/+1,4 33,2 29,54

    -1,4/+1,0 27,38 24,19

    -1,0/0,2 39,71 40,79

    -0,2/+0,112 5,11 11,05

    -0,112 11,27 14,84

  • 5/24/2018 Grinding Dan Sizing

    11/27

    Sampel 3

    Massa awal total : 250,60 gram

    Power ayakan: 10

    Waktu pengayakan : 10 menit

    R: 2

    Waktu Grinding : 15 menit

    Ukuran

    Ayakan (mm)Massa Awal (gr) Massa Akhir (gr)

    +2,0 154,64 148,1

    -2,0/+1,4 30,31 26,9

    -1,4/+1,0 24,99 21,27

    -1,0/0,2 28,63 31,46

    -0,2/+0,112 3,14 10,4

    -0,112 8,25 9,62

    Sampel 4

    Massa awal total : 250,25 gram

    Power ayakan: 10

    Waktu pengayakan : 10 menit

    R: 1

    Waktu Grinding : 20 menit

    Ukuran

    Ayakan (mm)Massa Awal (gr) Massa Akhir (gr)

    +2,0 125,73 120,57

    -2,0/+1,4 32,31 28,8

    -1,4/+1,0 27,69 24,35

    -1,0/0,2 42,89 43,93

    -0,2/+0,112 7,02 10,84

    -0,112 12,82 18,59

  • 5/24/2018 Grinding Dan Sizing

    12/27

    Sampel 5

    Massa awal total : 250,23 gram

    Power ayakan: 5

    Waktu pengayakan : 10 menit

    R: 2

    Waktu Grinding : 15 menit

    Ukuran

    Ayakan (mm)Massa Awal (gr) Massa Akhir (gr)

    +2,0 172,17 163,98

    -2,0/+1,4 26,71 23,34

    -1,4/+1,0 19,24 17,06

    -1,0/0,2 22,3 25,78

    -0,2/+0,112 2,55 7,25

    -0,112 4,62 8,95

    PENGOLAHAN DATA

    Menentukan Dp awal dan Dp akhir

    Sampel 1

    Massa awal total : 250,65 gram

    Ukuran Ayakan

    (mm)

    Massa Awal

    (gr)%Berat Fraksi

    %Lolos

    Kumulatif

    +2,0 215,61 86,020 0,86 -

    -2,0/+1,417,8 7,102

    0,0714,160

    -1,4/+1,08,2 3,271

    0,037,058

    -1,0/0,27,12 2,841

    0,0283,787

    -0,2/+0,1120,94 0,375

    0,0040,946

    -0,1121,43 0,571

    0,0060,571

  • 5/24/2018 Grinding Dan Sizing

    13/27

    Massa Akhir Total : 249,83 gram

    0

    20

    40

    60

    80

    100

    0 0,5 1 1,5 2 2,5

    %Lo

    losKumulatif

    Ukuran Ayakan (mm)

    Kurva Ukuran Ayakan VS % Lolos Kumulatif

    0

    20

    40

    60

    80

    100

    120

    0 0,5 1 1,5 2 2,5

    %LolosKumulatif

    Ukuran Ayakan (mm)

    Kurva Ukuran Ayakan VS % Lolos Kumulatif

    Ukuran Ayakan

    (mm)Massa Akhir (gr) %Berat Fraksi

    %Lolos

    Kumulatif

    +2,0 211,7384,75

    0,85-

    -2,0/+1,4 15,466,19

    0,0615,24

    -1,4/+1,0 7,833,13

    0,039,05

    -1,0/0,2 8,953,58

    0,045,92

    -0,2/+0,112 2,110,84

    0,0082,34

    -0,112 3,751,50

    0,0151,5

  • 5/24/2018 Grinding Dan Sizing

    14/27

    Perolehan dari grafik

    Dp awal (80%) : 1,87 mm = 1870 Dp akhir (80%) : 1,87 mm = 1870

    Sampel 2

    Massa awal total : 250,21 gram

    Ukuran Ayakan (mm)Massa Awal

    (gr)%Berat Fraksi

    %Lolos

    Kumulatif

    +2,0 130,9852,35

    0,52-

    -2,0/+1,4 33,213,27

    0,1346,62

    -1,4/+1,0 27,3810,94

    0,1133,35

    -1,0/0,2 39,7115,87

    0,1622,41

    -0,2/+0,112 5,112,04

    0,026,54

    -0,112 11,274,5

    0,0454,5

    Massa akhir total : 249,83gram

    Ukuran Ayakan

    (mm)

    Massa Akhir (gr) %Berat Fraksi%Lolos

    Kumulatif+2,0 126,29

    50,550,51

    -

    -2,0/+1,4 29,5411,82

    0,1248,19

    -1,4/+1,0 24,199,68

    0,09736,37

    -1,0/0,2 40,7916,33

    0,1626,69

    -0,2/+0,112 11,054,42

    0,0410,36

    -0,112 14,84 5,94 0,06 5,94

  • 5/24/2018 Grinding Dan Sizing

    15/27

    Perolehan dari grafik

    Dp awal (80%) : 1,8 mm = 1800 Dp akhir (80%) : 1,79 mm = 1790

    0

    20

    40

    60

    80

    100

    120

    0 0,5 1 1,5 2 2,5

    %LolosKumulatif

    Ukuran Ayakan (mm)

    Kurva Ukuran Ayakan VS % Lolos

    Kumulatif

    0

    20

    40

    60

    80

    100

    120

    0 0,5 1 1,5 2 2,5

    %LolosK

    umulatif

    Ukuran Ayakan (mm)

    Kurva Ukuran Ayakan VS % Lolos

    Kumulatif

  • 5/24/2018 Grinding Dan Sizing

    16/27

    Sampel 3

    Massa awal total : 250,60 gram

    Massa Akhir Total : 247,75 gram

    Ukuran Ayakan

    (mm)

    Massa Akhir (gr) %Berat Fraksi%Lolos

    Kumulatif+2,0 148,159,78

    0,59-

    -2,0/+1,4 26,910,86

    0,1140,23

    -1,4/+1,0 21,278,59

    0,0929,37

    -1,0/0,2 31,4612,698

    0,1320,78

    -0,2/+0,112 10,44,198

    0,048,08

    -0,112 9,62 3,88 0,04 3,88

    Ukuran Ayakan

    (mm)

    Massa Awal

    (gr)%Berat Fraksi

    %Lolos

    Kumulatif

    +2,0 154,6461,71

    0,62-

    -2,0/+1,4 30,3112,09

    0,1238,02

    -1,4/+1,0 24,99 9,97 0,099 25,93

    -1,0/0,2 28,6311,42

    0,1115,96

    -0,2/+0,112 3,141,25

    0,014,54

    -0,112 8,253,29

    0,033,29

  • 5/24/2018 Grinding Dan Sizing

    17/27

    Perolehan dari grafik

    Dp awal (80%) : 1,84 mm = 1840 Dp akhir (80%) : 1,82 mm = 1820

    Sampel 4

    Massa awal total : 250,25 gram

    Ukuran Ayakan (mm) Massa Awal (gr) %Berat Fraksi%Lolos

    Kumulatif

    +2,0 125,7350,24

    0,50-

    -2,0/+1,4 32,31

    12,91

    0,13

    49,04

    0

    20

    40

    60

    80

    100

    120

    0 0,5 1 1,5 2 2,5

    %LolosKumulatif

    Ukuran Ayaka (mm)

    Kurva Ukuran Ayakan VS %Lolos

    Kumulatif

    0

    20

    40

    60

    80

    100

    120

    0 0,5 1 1,5 2 2,5

    %Lolo

    sKumulatif

    Ukuran Ayakan (mm)

    Kurva Ukuran Ayakan VS %Lolos

    Kumulatif

  • 5/24/2018 Grinding Dan Sizing

    18/27

    -1,4/+1,0 27,6911,06

    0,1136,13

    -1,0/0,2 42,8917,14

    0,1725,07

    -0,2/+0,112 7,022,81

    0,037,93

    -0,112 12,825,12

    0,055,12

    Ukuran Ayakan (mm)Massa Akhir

    (gr)%Berat Fraksi

    %Lolos

    Kumulatif

    +2,0 120,5748,80

    0,49-

    -2,0/+1,4 28,811,66

    0,1251,21

    -1,4/+1,0 24,35 9,86 0,10 39,55

    -1,0/0,2 43,9317,78

    0,1829,69

    -0,2/+0,112 10,844,39

    0,0411,91

    -0,112 18,597,52

    0,087,52

    Total Massa Akhir : 247,08 gram

    0

    20

    40

    60

    80

    100

    120

    0 0,5 1 1,5 2 2,5

    %LolosK

    umulatif

    Ukuran Ayakan (mm)

    Kurva Ukuran Ayakan VS %Lolos

    Kumulatif

  • 5/24/2018 Grinding Dan Sizing

    19/27

    Perolehan dari grafik

    Dp awal (80%) : 1,79 mm = 1790 Dp akhir (80%) : 1,79 mm = 1790

    Sampel 5

    Massa awal total : 250,23 gram

    Ukuran Ayakan (mm) Massa Awal (gr) %Berat Fraksi%Lolos

    Kumulatif

    +2,0 172,1768,80

    0,69-

    -2,0/+1,4 26,7110,67

    0,1130,14

    -1,4/+1,0 19,247,69

    0,0819,47

    -1,0/0,2 22,3 8,91 0,09 11,78

    -0,2/+0,112 2,551,02

    0,012,87

    -0,112 4,621,85

    0,021,85

    0

    20

    40

    60

    80

    100

    120

    0 0,5 1 1,5 2 2,5

    %LolosAkumulatif

    Ukuran Ayakan (mm)

    Kurva Ukuran Ayakan VS %Lolos

    Akumulatif

  • 5/24/2018 Grinding Dan Sizing

    20/27

    Ukuran Ayakan (mm)Massa Akhir

    (gr)%Berat Fraksi

    %Lolos

    Kumulatif

    +2,0 163,9866,56

    0,67-

    -2,0/+1,4 23,349,47

    0,0933,42

    -1,4/+1,0 17,066,92

    0,0723,95

    -1,0/0,2 25,7810,46

    0,1017,03

    -0,2/+0,112 7,252,94

    0,036,57

    -0,112 8,953,63

    0,043,63

    Total Massa Akhir : 246,36 gram

    0

    20

    40

    60

    80

    100

    120

    0 0,5 1 1,5 2 2,5

    %LolosKumulatif

    Ukuran Ayakan (mm)

    Kurva Ukuran Ayakan VS %Lolos

    Kumulatif

    0

    20

    40

    60

    80

    100

    120

    0 0,5 1 1,5 2 2,5

    %LolosKumulatif

    Ukuran Ayakan (mm)

    Kurva Ukuran Ayakan VS %Lolos

    Kumulatif

  • 5/24/2018 Grinding Dan Sizing

    21/27

    Perolehan dari grafik

    Dp awal (80%) : 1,85 mm = 1850 Dp akhir (80%) : 1,82 mm = 1820

    Menghitung Dp rata-rata

    Sampel 1

    = =

    =

    Sampel 2

    =

    = =

    Sampel 3

    =

    = =

    Sampel 4

    =

    = =

    Sampel 5

    =

  • 5/24/2018 Grinding Dan Sizing

    22/27

    = =

    Menghitung Energi Kominusi

    Sampel 1

    Wi= 16,46 KWH/ton (Silica sand/Zeolit)

    =

    =

    =

    Sampel 2

    Wi= 16,46 KWH/ton (Silica sand/Zeolit)

    =

    = =

    Sampel 3

    Wi= 16,46 KWH/ton (Silica sand/Zeolit)

    =

    =

    =

    Sampel 4

    Wi= 16,46 KWH/ton (Silica sand/Zeolit)

    =

  • 5/24/2018 Grinding Dan Sizing

    23/27

    =

    =

    Sampel 5

    Wi= 16,46 KWH/ton (Silica sand/Zeolit)

    =

    =

    =

    Menentukan Efisiensi Ayakan

    Sampel 1

    Sebelum grindingEfisiensi Ayakan =

    x 100%

    Ayakan 1 (+2,000 mm) =

    x 100% = 13,98%

    Ayakan 2 (+1,400 mm) = x 100% = 91,74 % Ayakan 3 (+1,000 mm) = x 100% = 53,93% Ayakan 4 (+0,200 mm) = x 100% = 13,17 % Ayakan 5 (+0,112 mm) = x 100% = 86,8 % Ayakan 6 (+0,05 mm) = x 100% = 52,13 %

    Sesudah grindingEfisiensi Ayakan =

    x 100%

    Ayakan 1 (+2,000 mm) = x 100% = 15,25 % Ayakan 2 (+1,400 mm) = x 100% = 92,7 %

  • 5/24/2018 Grinding Dan Sizing

    24/27

    Ayakan 3 (+1,000 mm) = x 100% = 49,35 % Ayakan 4 (+0,200 mm) = x 100% = 14,30% Ayakan 5 (+0,112 mm) = x 100% = 76,42 % Ayakan 6 (+0,05 mm) = x 100% = 77,73 %

    Sampel 2

    Sebelum GrindingEfisiensi Ayakan =

    x 100%

    Ayakan 1 (+2,000 mm) = x 100% = 47,65% Ayakan 2 (+1,400 mm) = x 100% = 74,65 % Ayakan 3 (+1,000 mm) = x 100% = 17,53% Ayakan 4 (+0,200 mm) = x 100% = 45,03% Ayakan 5 (+0,112 mm) = x 100% = 87,13% Ayakan 6 (+0,05 mm) = x 100% = 54,66 %

    Sesudah grindingEfisiensi Ayakan =

    x 100%

    Ayakan 1 (+2,000 mm) =

    =

    Ayakan 2 (+1,400 mm) = = Ayakan 3 (+1,000 mm) = = Ayakan 4 (+0,200 mm) = = Ayakan 5 (+0,112 mm) = x 100% = 72,91 % Ayakan 6 (+0,05 mm) = x 100% = 34,3 %

  • 5/24/2018 Grinding Dan Sizing

    25/27

    Sampel 3

    Sebelum GrindingEfisiensi Ayakan =

    x 100%

    Ayakan 1 (+2,000 mm) = = Ayakan 2 (+1,400 mm) = = Ayakan 3 (+1,000 mm) = = Ayakan 4 (+0,200 mm) = =

    Ayakan 5 (+0,112 mm) =

    =

    Ayakan 6 (+0,05 mm) = x 100% = 61,94 %

    Sesudah grindingEfisiensi Ayakan =

    x 100%

    Ayakan 1 (+2,000 mm) =

    x 100% = 40,22 %

    Ayakan 2 (+1,400 mm) = x 100% = 81,84 % Ayakan 3 (+1,000 mm) = x 100% = 20,93 % Ayakan 4 (+0,200 mm) = x 100% = 47,91% Ayakan 5 (+0,112 mm) = x 100% = 66,94 % Ayakan 6 (+0,05 mm) = x 100% =7,5 %

    Sampel 4

    Sebelum GrindingEfisiensi Ayakan =

    x 100%

    Ayakan 1 (+2,000 mm) =

    x 100%= 49,76%

  • 5/24/2018 Grinding Dan Sizing

    26/27

    Ayakan 2 (+1,400 mm) = x 100%= 74,3 % Ayakan 3 (+1,000 mm) = x 100%=14,3% Ayakan 4 (+0,200 mm) = x 100%= 54,89% Ayakan 5 (+0,112 mm) = x 100%= 83,63% Ayakan 6 (+0,05 mm) = x 100%= 82,62 %

    Sesudah grindingEfisiensi Ayakan = x 100%

    Ayakan 1 (+2,000 mm) = x 100% = 51,20 % Ayakan 2 (+1,400 mm) = x 100% = 76,11 % Ayakan 3 (+1,000 mm) = x 100% = 15,45 % Ayakan 4 (+0,200 mm) =

    x 100% = 80,41%

    Ayakan 5 (+0,112 mm) = x 100% = 75,32 % Ayakan 6 (+0,05 mm) = x 100% = 71, 49 %

    Sampel 5

    Sebelum GrindingEfisiensi Ayakan =

    x 100%

    Ayakan 1 (+2,000 mm) = x 100% = 31,2% Ayakan 2 (+1,400 mm) = x 100% = 84,49 % Ayakan 3 (+1,000 mm) = x 100% =27,97% Ayakan 4 (+0,200 mm) = x 100% = 15,90% Ayakan 5 (+0,112 mm) = x 100% = 88,57%

  • 5/24/2018 Grinding Dan Sizing

    27/27

    Ayakan 6 (+0,05 mm) = x 100% = 81, 18% Sesudah grinding

    Efisiensi Ayakan = x 100%

    Ayakan 1 (+2,000 mm) = x 100% = 33,44 % Ayakan 2 (+1,400 mm) = x 100% = 85,77 % Ayakan 3 (+1,000 mm) = x 100% = 26,91%

    Ayakan 4 (+0,200 mm) =

    x 100% = 51,11%

    Ayakan 5 (+0,112 mm) = x 100% = 71,88 % Ayakan 6 (+0,05 mm) = x 100% = 23,45%