39
STRAUSS METODE PENELITIAN GROUNDED

Grounded research baren barnabas copy

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Grounded research baren barnabas   copy

STRAUSSMETODE PENELITIAN GROUNDED

Page 2: Grounded research baren barnabas   copy

disajikan dalam perkuliahan Metodologi Penelitian yang dibimbing DR. Dadang

Anshory, M. Hum.oleh

BAREN BARNABASNIM 1201533

SPs Universitas Pendidikan Indonesia2012

METODE PENELITIAN GROUNDED(GROUNDED RESEARCH)

Page 3: Grounded research baren barnabas   copy

GR dikembangkan pertama kali pada tahun 1960 oleh dua orang sosiolog, Barney Glaser dan Anselm Strauss berdasarkan penelitian yang mereka lakukan pada pasien-pasien berpenyakit akut di Rumah Sakit Universitas California, San francisco.

Catatan-catatan dan metode penelitian yang mereka gunakan kemudian dipublikasikan. Hal itu menarik minat banyak orang untuk mempelajarinya.

Keduanya kemudian menerbitkan buku-buku tentang grounded theory (GT), yaitu ”The Discovery of Grounded Theory” (1967), disusul oleh ”Theoritical Sensitivity” (1978), kemudian ”Qualitative Analysis for Social Scientists” (1987), dan yang terakhir ”Basics of Qualitative Research: Grounded Theory Procedures and Techniques” (1990). 

(Salim, 2006; Khair, 2010)

A. LATAR BELAKANG

Page 4: Grounded research baren barnabas   copy

Buku yang pertama terbit tahun 1967, ”The Discovery of Grounded Theory”, dianggap sebagai peletak konsep-konsep mendasar GT. Dalam buku tersebut, Glaser dan Strauss mengkritisi pendekatan-pendekatan penelitian sosiologi yang menekankan verifikasi dan pengujian teori-teori. Menurut mereka, penelitian seharusnya memunculkan konsep-konsep (variabel) dan hipotesis berdasarkan data-data nyata yang ada di lapangan karena sebuah teori yang ditemukan selama penjaringan data akan sangat sesuai dengan sekumpulan data tadi.

(Latar Belakang)

Page 5: Grounded research baren barnabas   copy

Penelitian model GT menawarkan pendekatan yang berbeda dari jenis penelitian kualitatif yang lain.

GT tidak berangkat dari teori untuk menghasilkan teori baru, tetapi berupaya menemukan teori berdasarkan data empirik, bukan membangun teori secara deduktif logis.

Teori yang dihasilkan lewat kerja yang sistematik dan sistemik  itu disebut  grounded theory (GT), dan model penelitiannya disebut grounded research (GR).

(Rahardjo, M., 2011)

(Latar Belakang)

Page 6: Grounded research baren barnabas   copy

Perlu diketahui bahwa sesungguhnya ada berbagai perbedaan redaksional dalam menerjemahkan arti GT. Moleong (2005: 72) mengartikannya

dengan istilah ”Teori Dari Bawah”; Salim (2006: 184) menyebutnya ”Teori

Beralas”; Muhadjir (2002: 120) menerjemahkan

dengan nama ”Teori Berdasar Data”; Bungin (2007) mengistilahkannya sebagai

”Teori Berdasarkan Data”.

(Latar Belakang: Perbedaan Redaksional)

Page 7: Grounded research baren barnabas   copy

GR diperkenalkan di Indonesia untuk pertama kali pada tahun 1970-an.

Dimulai dengan diselenggarakannya pelatihan penelitian ilmu sosial bagi ilmuwan Indonesia di Surabaya, Ujung Pandang, dan Banda Aceh. Pelatihan ini berlangsung selama dua semester, dengan beberapa narasumber asing, seperti Lance Castle dan Stuart A. Schegel.

Awal tahun 1980-an, Lembaga Penelitian Ilmu-ilmu Sosial (LPIIS) bekerjasama dengan FISIP UI, dan beberapa perguruan tinggi di luar Jawa, melakukan hal yang sama.

Perkembangan tersebut terus berlangsung hingga kini, dan bukan hanya dalam kajian sosiologi, tetapi juga sudah banyak meluas dalam penelitian bidang komunikasi, kesehatan, psikologi, dan pendidikan.(Sucipto, 2007)

(Latar Belakang: GR di Indonesia)

Page 8: Grounded research baren barnabas   copy

Menurut Glaser grounded theory adalah teori yang diperoleh secara induktif dari penelitian tentang fenomena yang dijelaskannya. Karena itu, teori ini ditemukan, disusun, dan dibuktikan untuk sementara melalui pengumpulan data yang sistematis dan analisis data yang berkenaan dengan fenomena itu.

(Strauss & Corbin, 2003 dalam Khair, 2010). GR adalah sebuah metodologi penelitian kualitatif yang

menekankan penemuan teori dari data observasi empirik di lapangan dengan metode induktif (menemukan teori dari sejumlah data), generatif yaitu penemuan atau konstruksi teori menggunakan data sebagai evidensi, konstruktif menemukan konstruksi teori atau kategori lewat analisis dan proses mengabstraksi, dan subjektif, yaitu merekonstruksi penafsiran dan pemaknaan hasil penelitian berdasarkan konseptualisasi masyarakat yang dijadikan subjek studi.

(Sudira, 2009).

B. PENGERTIAN

Page 9: Grounded research baren barnabas   copy

GR merupakan suatu metode penelitian yang mendasarkan diri pada fakta dan menggunakan analisis perbandingan, bertujuan untuk mengadakan generalisasi empiris, menetapkan konsep-konsep, membuktikan teori dan mengembangkan teori di mana pengumpulan data dan analisis data berjalan pada waktu yang bersamaan.

(Nazir, 1988). Jadi, dapatlah ditarik kesimpulan bahwa GR adalah

metode penelitian kualitatif yang mencoba mengonstruksi atau merekonstruksi teori atas suatu fakta yang terjadi di lapangan berdasarkan data melalui analisis induktif.

(Pengertian GR)

Page 10: Grounded research baren barnabas   copy

Pada dasarnya, tujuan GR adalah untuk menghasilkan atau menemukan suatu teori yang berhubungan dengan situasi tertentu. Situasi di mana individu saling berhubungan, bertindak, atau terlibat dalam suatu proses sebagai respon terhadap suatu peristiwa.

Inti dari pendekatan GR adalah pengembangan suatu teori yang berhubungan erat dengan konteks peristiwa yang dipelajari atau teoretisasi data. Teoretisasi data adalah sebuah metode penyusunan teori yang berorientasi tindakan/interaksi.

GR tidak bertolak dari suatu teori atau untuk menguji teori seperti paradigma penelitian kuantitatif, melainkan bertolak dari data menuju suatu teori.

C. TUJUAN

Page 11: Grounded research baren barnabas   copy

1. Penggunaan data sebagai sumber teori;2. Peranan data dalam penelitian sangat

menonjol;3. Pengumpulan dan analisis data

dilakukan dalam waktu yang bersamaan;

4. Perumusan hipotesis berdasarkan kategori.

Nazir (1988: 89-90)

D. CIRI-CIRI GR

Page 12: Grounded research baren barnabas   copy

1. Merumuskan masalah penelitian;

2. Melakukan penjaringan data;

3. Menganalisis data;4. Menyusun teori;5. Memvalidasi teori;6. Menyusun laporan

penelitian.

E. LANGKAH-LANGKAH DALAM GR

Page 13: Grounded research baren barnabas   copy

1. Merumuskan Masalah Penelitian

Perumusan masalah pada penelitian GR dilakukan secara bertahap, yakni pada tahap awal atau sebelum pengumpulan data, rumusan masalah dikemukakan secara garis besar yang berfungsi sebagai panduan dalam mengumpulkan data-data, kemudian data-data yang bersifat umum tersebut dikumpulkan. Setelah itu, rumusan masalah dipersempit dan difokuskan sesuai dengan sifat data yang dikumpulkan. Rumusan masalah yang kedua ini digunakan peneliti sebagai panduan dalam menyusun teori. Jadi, perlu kita catat bahwa dalam merumuskan masalah pada penelitian GR tidak hanya dilakukan satu kali . Penjabaran Langkah-langkah GR

Page 14: Grounded research baren barnabas   copy

Ciri rumusan masalah yang disarankan dalam GR adalah: Berorientasi pada pengidentifikasian

fenomena yang diteliti; Mengungkap secara tegas tentang objek

(formal dan material) yang akan diteliti; Berorientasi pada proses dan tindakan.

Ciri Rumusan Masalah

Page 15: Grounded research baren barnabas   copy

Contoh rumusan masalah awal pada GR:

“Bagaimanakah wanita yang berpenyakit kronis mengatasi kehamilan?”

Pertanyaan yang diajukan dalam rumusan masalah ini bermaksud untuk: Mengenali secara tepat dan mendalam perilaku wanita

yang sedang berpenyakit kronis dalam mengatasi kehamilannya;

Obyek formal penelitian adalah wanita yang berpenyakit kronis yang sedang hamil, sedangkan objek materialnya adalah cara-cara yang dilakukan oleh wanita itu dalam mengatasi persoalan kehamilan dalam kondisi sakit;

Orientasi utama yang disoroti adalah tahapan tindakan si wanita dan jenis-jenis atau bentuk-bentuk tindakan yang dipilih.

Page 16: Grounded research baren barnabas   copy

2. Melakukan Penjaringan Data

GR digali dari berbagai fenomena atau perilaku yang sedang berlangsung yang digunakan untuk melihat prosesnya serta untuk ”menangkap” hal-hal yang bersifat kausalitas/sebab akibat.

Page 17: Grounded research baren barnabas   copy

3. Menganalisis Data

Tahap-tahap analisis data meliputi: Open coding atau pengodean terbuka, peneliti

membentuk beberapa kategori awal informasi tentang fenomena yang diteliti dengan memilah-milah data ke dalam jenis yang relevan;

Axial coding atau pengodean poros, peneliti memilih salah satu kategori dan memosisikannya sebagai inti fenomena yang sedang diteliti;

Selective coding atau pengodean selektif, peneliti menulis teori dari berbagai hubungan dari seluruh kategori dalam tahap axial coding sebelumnya.

Page 18: Grounded research baren barnabas   copy

4. Menyusun TeoriProses penyusunan teori meliputi analisis dari hubungan yang terjadi pada keseluruhan kategori yang telah ditemukan sebelumnya. Teori dapat dituliskan dalam bentuk narasi yang menggambarkan kesalingterkaitan antarkategori.

Page 19: Grounded research baren barnabas   copy

5. Memvalidasi TeoriProses validasi ini dilakukan setelah teori selesai dirumuskan dengan cara membandingkannya dengan proses-proses sejenis yang terdapat dalam penelitian sebelumnya. Creswell (2008: 450) mengemukakan bahwa penilai luar, seperti partisipan, juga dapat diminta untuk memeriksa keabsahan teori maupun validitas dan kredibilitas data.

Page 20: Grounded research baren barnabas   copy

6. Menyusun Laporan Penelitian

Creswell (2008: 450) mengemukakan bahwa struktur laporan dalam penelitian GR sangat tergantung pada desain yang digunakan. Jika desain yang digunakan adalah pendekatan sistematik, laporan penelitian relatif mirip dengan struktur laporan penelitian kuantitatif, yang mencakup bagian-bagian perumusan masalah, metode penelitian, analisis dan diskusi, dan hasil penelitian. Jika desain yang digunakan adalah pendekatan emerging atau konstruktivis, struktur laporan penelitian bersifat fleksibel.

Page 21: Grounded research baren barnabas   copy

Desain Emerging: Digagas oleh Glasser, menekankan penggunaan teknik pembandingan berkesinambungan (constant comparative) antara kejadian dengan kejadian, kejadian dengan kategori, dan kategori dengan kategori sebagai inti analisis data. Hal ini karena fokus utama GR adalah menghubungkan kategori-kategori dan memunculkan teori.

Desain Konstruktivis: Digagas oleh Charmaz, menekankan pada makna yang diungkapkan oleh partisipan sewaktu mereka menjalani sebuah fenomena.

Desain Sistematik: Digagas oleh Strauss dan Corbin, menekankan penggunaan tiga fase analisis data, yaitu open coding, axial coding, dan selective coding. Desain Emerging, Konstruktivis, dan Sistematik

Page 22: Grounded research baren barnabas   copy

Proses pengumpulan data dalam GR pada umumnya dilaksanakan dengan menggunakan dua metode secara simultan, yaitu: Depth nterview/wawancara mendalam; Observasi.

Hasil interview atau pencatatan/perekaman (audio atau video) interaksi dan atau kejadian dijelaskan atau dituliskan kembali (ditulis dalam format teks atau ditangkap dalam bentuk identifikasi yang jelas dari sub-elemen. Sebagai contoh, video dapat dianalisis detik per detik. Elemen data kemudian diberi kode dalam kategori apa yang sedang diobservasi.

F. METODE PENGUMPULAN DATA DALAM GR

Page 23: Grounded research baren barnabas   copy

Seorang peneliti tertarik pada suatu masyarakat tradisional di Kalimantan. Dia ingin meneliti makna hidup masyarakat di sana. Maka sebelum penelitian, dia menentukan langkah-langkah, menggali berbagai informasi, dan melakukan kajian terhadap tema penelitiannya. 

Meski telah memiliki beberapa informasi dan kajian sebelumnya, dia harus menyingkirkan semua praduga yang ada sebelum terjun ke lapangan. Artinya, seolah-olah tidak tahu apapun tentang sesuatu yang akan muncul dalam penelitiannya. 

G. CONTOH KASUS

Page 24: Grounded research baren barnabas   copy

Dia kemudian tinggal bersama masyarakat tersebut selama beberapa waktu sekaligus melakukan observasi dan wawancara. Selain itu, dengan tinggal bersama masyarakat tersebut diharapkan dapat lebih memahami kehidupan mereka. Dari observasi dan wawancara itulah data-data penelitian diperoleh. 

Setelah data yang dimiliki dirasa cukup, peneliti kemudian melakukan analisis sehingga terbentuk sebuah asumsi atau teori baru berdasarkan data yang dimiliki. Peneliti kemudian mengembalikan data dan teori tersebut ke lapangan untuk diuji kebenarannya. 

(Contoh Kasus)

Page 25: Grounded research baren barnabas   copy

Pengambilan data, analisis, dan pengembalian data ke lapangan dilakukan secara terus-menerus yang akhirnya membentuk suatu teori yang mantap. Hal ini membutuhkan waktu yang tidak sedikit untuk mengambil ulang, mengonfirmasi, mengolah, dan sebagainya.

(Sekilas Mengenai Grounded Research, 2011).

(Contoh Kasus)

Page 26: Grounded research baren barnabas   copy

Setidaknya, terdapat tiga aspek yang membedakan GR dengan pendekatan penelitian yang lain. Hal itu dapat dijelaskan sebagai berikut. Peneliti mengikuti prosedur analisis sistematik dalam sebagian

besar pendekatan. GR lebih terstruktur dalam proses pengumpulan data dan analisisnya jika dibandingkan dengan model riset kualitatif lain meski strateginya sama (misalnya, analisis tematik terhadap transkrip wawancara, observasi, dan dokumen tertulis);

Peneliti memasuki proses riset dengan membawa sedikit mungkin asumsi. Ini berarti menjauhkan diri dari teori yang sudah ada;

Peneliti tidak semata-mata bertujuan untuk menguraikan atau menjelaskan, tetapi juga mengonseptualisasikan dan berupaya keras untuk menghasilkan dan mengembangkan teori.

H. PERBEDAAN GR DENGAN JENIS PENELITIAN LAINNYA

Page 27: Grounded research baren barnabas   copy

Beberapa kelebihan GR antara lain sebagai berikut.

  Kelebihan utama dari GR adalah probabilitas kesalahan

pengukuran dapat dikurangi. Hal ini karena konsep merupakan cermin dari data yang diobservasi secara empiris.

GR merupakan desain penelitian kualitatif yang memungkinkan peneliti untuk menurunkan konstruk dan membangun teori dari data yang langsung dikumpulkan oleh peneliti, bukan dari teori yang sudah ada. Antara pengumpulan data dan analisis data memiliki hubungan kontinyu.

(Adebayo, 2004 dalam Widjajani dkk., 2009: 6).

I. KELEBIHAN GR

Page 28: Grounded research baren barnabas   copy

GR memiliki sifat komprehensif dari perspektif yang diperoleh peneliti dengan cara terjun langsung ke dalam fenomena sosial dan mengobservasinya selengkap mungkin sehingga peneliti dapat mengembangkan pengertian yang lebih dalam dan menyeluruh.

Peneliti dengan GR dapat mengenali berbagai nuansa sikap dan perilaku yang tidak diperoleh peneliti yang menggunakan metode lain.

(Babbie, 1992 dalam Widjajani dkk., 2009).

(Kelebihan GR)

Page 29: Grounded research baren barnabas   copy

Vredenbregt (1981) dalam Nazir (1988: 92) mengungkapkan beberapa kelemahan dari GR. Kelemahan-kelemahan tersebut antara lain sebagai berikut.

GR menggunakan analisis perbandingan dan menyifatkan analisis perbandingan sebagai penemuan yang baru. Karena GR tidak menggunakan probability sampling, maka generalisasi yang dibuat akan mengandung banyak bias.

Akhir suatu penelitian bergantung pada subjektivitas peneliti. Apakah hasilnya suatu teori atau hanya satu generalisasi saja, tidak ada seorang pun yang tahu kecuali peneliti itu sendiri.

J. KEKURANGAN GR

Page 30: Grounded research baren barnabas   copy

Secara umum dapat disimpulkan bahwa teori yang diperoleh dalam GR tidak didasarkan atas langkah-langkah sistematis melalui siklus empiris dari metode ilmiah. Spekulasi dan sifat impresionistis menjadi kelemahan utamanya sehingga diragukan adanya representativitas, validitas, dan reliabilitas dari data.

GR dapat disamakan dengan pilot studi atau exploratory research belaka.

Karena dalam memberikan definisi banyak sekali digunakan aksioma atau asumsi mereka sendiri, maka sukar sekali dinilai dengan metode-metode umum lainnya yang sering dilakukan dalam penelitian kemasyarakatan.(Kekurangan GR)

Page 31: Grounded research baren barnabas   copy

GR adalah metode penelitian kualitatif yang mencoba mengonstruksi atau merekonstruksi teori atas suatu fakta yang terjadi di lapangan berdasarkan data melalui analisis induktif.

Pada dasarnya, tujuan GR adalah untuk menghasilkan atau menemukan suatu teori yang berhubungan dengan situasi tertentu. Situasi di mana individu saling berhubungan, bertindak, atau terlibat dalam suatu proses sebagai respon terhadap suatu peristiwa.

Ciri dari GR antara lain adalah penggunaan data sebagai sumber teori, peranan data dalam penelitian sangat menonjol, pengumpulan data dan analisis dilakukan dalam waktu yang bersamaan, serta perumusan hipotesis berdasarkan kategori.

Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam GR adalah merumuskan masalah penelitian, melakukan penjaringan data, menyusun teori, memvalidasi teori, serta menyusun laporan penelitian.

Proses analisis data dalam grounded theory meliputi: pengodean terbuka (open coding), pengodean poros (axial coding), pengodean selektif (selective coding).

Dari berbagai fase di atas, kesan pertama memang terasa rumit. Namun, kalau kita sudah mendalaminya sebagai bagian dari kegiatan penelitian, maka akan terasa mudah. Hal ini disebabkan setiap tahapan merupakan rangkaian logika keilmuan yang mengalir berdasarkan penalaran rasional. Secara tidak langsung, setiap tahapan akan menggiring kita pada logika penelitian yang sistematis. 

K. KESIMPULAN

Page 32: Grounded research baren barnabas   copy

BUAH DURIAN DUKU MATESIHCUKUP SEKIAN DAN TERIMA

KASIH

Grounded Research PPt Baren Barnabas

Page 33: Grounded research baren barnabas   copy

Bungin, B. (2007). Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik, dan Ilmu Sosial Lainnya. Jakarta: Kencana.

Creswell, J. W. (2008). Educational Research: Planning, Conducting, and Evaluating Quantitative and Qualitative Research. New Jersey: Prentice Hall.

Khair, M. (2010). Metodologi Grounded Theory dalam Penelitian Islam. Diakses Minggu, 30 September 2012, dari: http://muhaiminkhair.wordpress.com/2010/04/26/metodologi-grounded-theory-dalam penelitian-ekonomi-islam/

Metode Penelitian Kualitatif: Grounded Theory Approach. Diakses: Sabtu, 15 September 2012, dari: http://www.infoskripsi.com/Theory/Metode-Penelitian-Kualitatif-Grounded-Theory-Approach.html.

Moleong, L. J. (2005). Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Muhadjir, N. (2002). Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi IV. Yogyakarta: Rake Sarasin.

Nazir, M. (1988). Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Salim, A. (2006). Teori dan Paradigma Penelitian Sosial: Buku Sumber untuk Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: Tiara Wacana.

Sekilas Mengenai Grounded Research. (2011). Diakses Selasa, 2 Oktober 2012, dari: http://berpikirberbeda.blogspot.com/2011/11/sekilas-mengenai-grounded-research.html

Sucipto, A. (2007). Ringkasan Grounded Research. Diakses Sabtu, 29 September 2012, dari: http://suciptoardi.wordpress.com/2007/12/04/grounded-research-ringkasan/

Sudira, P. (2009). Studi Mandiri Grounded Theory. Yogyakarta: UNY.

Widjajani dkk. (2009). Penggunaan Soft System Methodology dan Grounded Theory dalam Membangun Teori pada Penelitian Proses Strategi (Strategy Process Research). (journal.sbm.itb.ac.id/index.php/mantek/article/download/91/82)Grounded Research PPt Baren Barnabas

DAFTAR PUSTAKA

Page 34: Grounded research baren barnabas   copy

I. PENDAHULUANA. Latar Belakang Masalah B. Alasan Penelitian MasalahC. Perumusan MasalahD. Pembatasan Studi atau Fokus PenelitianE. Kegunaan Hasil Penelitian

Grounded Research PPt Baren Barnabas

KERANGKA PENELITIAN KUALITATIF

Page 35: Grounded research baren barnabas   copy

II. KAJIAN TEORIA. Kepustakaan yang BerkaitanB. Kesesuaian dengan Paradigma dan Teori SubstantifC. Kajian TerdahuluD. Perspektif Teori yang DigunakanIII. METODOLOGI PENELITIANA. Deskripsi Latar, Sumber Data, Sarana Kajian dan EntriB. Tahap-tahap PenelitianC. Teknik PenelitianD. Pengumpulan Data dan Pencatatan DataE. Teknik Analisis dan Penafsiran DataGrounded Research PPt Baren Barnabas

Page 36: Grounded research baren barnabas   copy

IV. LOGISTIK PENELITIANA. Secara KeseluruhanB. Sebelum Terjun ke LapanganC. Sewaktu Berada di LapanganD. Sesudah Kegiatan LapanganE. Mengakhiri dan MengaplikasikanV. PEMERIKSAAN KEABSAHAN DATAA. Perpanjangan KeikutsertaanB. Ketentuan PengamatanC. TriangulasiD. Pemeriksaan SejawatE. Kecukupan InferensialF. Pergerakan AnggotaG. Uraian TebalH. AuditingMeskipun demikian, tidak semua poin di atas dipakai secara keseluruhan, tergantung pada kebutuhan masing-masing.

http://elangjawa-hidup.blogspot.com/2010/10/makalah-tentant-pengertian-kualitatif.html

Page 37: Grounded research baren barnabas   copy

JudulAbstrakKata PengantarDaftar IsiDaftar GambarBab I PendahuluanKonteks PenelitianFokus Kajian PenelitianTujuan PenelitianManfaat PenelitianBab II Perspektif Teoritis dan Kajian PustakaBab III Metode PenelitianPendekatanBatasan IstilahUnit AnalisisDeskripsi Setting PenelitianPengumpulan DataAnalisis DataKeabsahan dataBab IV Hasil dan pembahasanBab VI Kesimpulan dan saranDaftar pustakaLampiran

SUPLEMEN

Page 38: Grounded research baren barnabas   copy

Penjelasan secara ringkas keseluruhan unsur yang ada dalam penelitian kualitatif, yaitu:

Judul, singkat dan jelas serta mengisyaratkan fenomena dan fokus kajian penelitian. Penulisan judul sedapat mungkin menghindari berbagai tafsiran yang bermacam-macam dan tidak bias makna.

Abstrak, ditulis sesingkat mungkin tetapi mencakup keseluruhan apa yang tertulis di dalam laporan penelitian. Abstrak penelitian selain sangat berguna untuk membantu pembaca memahami dengancepat hasil penelitian, juga dapat merangsang minat dan selera orang lain untuk membacanya.

Perspektif teoritis dan kajian pustaka, perspektif teori menyajikan tentang teori yang digunakan sebagai perpektif baik dalam membantumerumuskan fokus kajian penelitian maupun dalam melakukan analisis data atau membahas temuan-temuan penelitian. Sementara kajian pustaka menyajikan tentang studi-studi terdahulu dalam konteks fenomena dan masalah yang sama atau serupa.

Suplemen

Page 39: Grounded research baren barnabas   copy

Metode yang digunakan, menyajikan secara rinci metode yang digunakan dalam proses penelitian.

Temuan–temauan penelitian, menyajikan seluruh temuan penelitian yang diorganisasikan secara rinci dan sistematis sesuai urutan pokok masalah atau fokus kajian penelitian. Temuan-temuan penelitian yang disajikan dalam laporan penelitian merupakan serangkaian fakta yang sudah direduksi secara cermat dan sistematis, dan bukan kesan selintas peneliti apalagi hasil karangan atau manipulasi peneliti itu sendiri.

Analisis temuan– temuan penelitian. Hasil temuan memerlukan pembahasan lebih lanjut dan penafsiran lebih dalam untuk menemukan makna di balik fakta. Dalam melakukan pembahasan terhadap temuan-temuan penelitian, peneliti harus kembali mencermati secara kritis dan hati-hati terhadap perspektif teoretis yang digunakan.

Suplemen