43
Pola Pewarisan Karakter Yang Bersifat Kualitatif Percobaan Mendel, Hukum Mendel I, Hukum Mendel II, Polihibrid Teori Peluang 1

GT 5. Pola Pewarisan Karakter Yang Bersifat Kualitatif

Embed Size (px)

DESCRIPTION

gentum

Citation preview

  • Pola Pewarisan Karakter Yang Bersifat Kualitatif

    Percobaan Mendel,

    Hukum Mendel I,

    Hukum Mendel II,

    Polihibrid

    Teori Peluang

    1

  • 2

    ISTILAH-ISTILAH

    Alel salah satu bentuk yang mungkin terjadidari satu gen tertentu

    Lokus tempat tertentu pada kromosom yang diduduki oleh satu alel dari suatu sifat

    Genotip susunan genetik atau jumlah total atau semua gen dalam satu individu

    Fenotip kenampakan luar dari suatu individu, merupakan kombinasi antara genotip dankeadaan lingkungan.

    Uji silang (test cross) persilangan dua genotipdengan homosigot resesif

  • 3

    ISTILAH-ISTILAH

    Dominan hasil gen fungsional, menutuppenampilan dari alel mutan

    Resesif alel dari gen yang tidak menghasilkan hasilyng berfungsi, hasil yang defisien atau hasil yang jumlahnya sedikit

    Homosigot keadaan dimana kedua alel sama, individunya disebut homosigot

    Heterosigot keadaan dimana ada dua alel berbedapada gen yang sama, individunya disebut heterosigot

    F1 generasi pertama dari persilangan antara duaindividu

    F2 generasi kedua dari tetua atau keturunan daripersilangan antara individu F1

  • 4

    Gregor Mendel

    Dikenal sebagai The Grandfather of Genetics.

    Dia menemukan prinsip dasar pewarisan

    Konsep kunci analisis Mendel:1. Keberadaan gen dapat diduga melalui pengamatan

    tertentu (standar) dari rasio progeni persilangan antaravarian yang diturunkan (diwariskan); yang berartikeberadaan gen-gen dapat diduga melalui pengamatanrasio matematik pada generasi keturunan yang dihasilkan dari dua individu tetua yang berbeda

    2. Perbedaan sifat yang nyata berlainan biasanyaditentukan/dikendalikan oleh gen tunggal yang berbeda

    3. Pada organisme tingkat tinggi, setiap gen pada setiapsel sebanyak dua kali lipat (2n)

  • 5

    Mendel bekerja pada tujuh sifat beda

    kacang kapri (ercis), yaitu:

    1. Bentuk biji (bulat atau berkerut)

    2. Warna biji (kuning atau hijau)

    3. Warna bunga (ungu atau putih)

    4. Bentuk polong (licin atau berkerut)

    5. Warna polong (kuning atau hijau)

    6. Letak bunga (aksilaris atau terminalis)

    7. Tinggi tanaman (tinggi atau pendek)

  • 6

    Sifat beda pada tanaman kacang kapri

  • 7

    Keuntungan penggunaan tanaman kapri (ercis):

    1. Mudah dibuat galur

    2. Persilangan buatan mudah dilakukan

    3. Perbedaan karakter tegas

    4. Umur tanaman pendek (tanaman semusim)

  • 8

    P1 (bunga ungu) x P2 (bunga putih)

    Biji-biji

    F1: tanaman bunga ungu

    F2: bunga ungu : Bunga Putih

    703 (3) : 221 (1)

    Percobaan Monohibrid Mendel

  • 9

    Model persilangan Mendel

    P1 (RR) x P2 (rr)

    R

    F1: Rr (zigot)

    r

    Tepung

    sari

    rr (1/4)Rr (1/4)r (1/2)

    Rr (1/4)RR (1/4)R (1/2)

    r (1/2)R (1/2)

    Sel telur

    F2

  • 10

    RR dan rr disebut genotip suatu sifat

    Gen R dominan terhadap gen r

    Gen r resesif terhadap gen R

    Gen R disebut alel dari gen r

    Gen dominan digunakan huruf kapital

    Gen resesif digunakan huruf kecil

  • 11

  • 12

    Penjelasan model Mendel

    1. Ada suatu faktor yang menentukan penampilan suatu

    sifat (fenotip) yang diwariskan (sekarang disebut gen)

    2. Setiap kacang kapri mempunyai 2 gen (sepasang gen)

    dalam setiap sel untuk setiap sifat yang dipelajari

    3. Ketika sedang membentuk gamet setiap gen berpisah

    atau bersegregasi ke dalam sel seks

    4. Akibatnya setiap sel seks (tepung sari/sel telur)

    membawa hanya satu gen untuk setiap sifat

    5. Penggabungan sel-sel seks (sel telur + tepung sari)

    pada waktu pembentukan sel pertama (zigot) individu

    baru (zuriat) bersifat acak untuk gen yang dibawanya.

  • 13

    Monohibrid persilangan dengan satu sifat beda

    Hasil percobaan: Mendel membantah teori pewarisan

    percampuran mengajukan teori pewarisan terpisah

    (partikulat)

    Pembuktian percobaan Mendel dan teori pewarisan

    terpisah (partikulat) uji silang (test cross)

    Uji silang menggunakan sifat warna biji pada tanaman

    kapri

  • 14

    Uji Silang (test cross)

    P1 Kuning (KK) x P2 Hijau (kk)

    F1 Kuning (Kk) x Hijau (kk)

    kk (1/2)k (1/2)

    Kk (1/2)K (1/2)

    Sel telur

    kTepung sari

    58 biji kuning : 52 biji hijau

    1 : 1

    Berdasarkan uji

    silang:

    Gen resesif k yang

    tidak tampak pada F1

    tidak tercampur

    dengan K tetapi tetap

    berpisah

    Gen resesif k pada

    waktu pembentukan

    gamet bersegregasi

    secara merata.

  • 15

    Hasil persilangan monohibrid hukum Mendel I

    Pada waktu pembetukan gamet, gen-gen dari

    sepasang gen suatu sifat bersegregasi ke

    dalam dua sel anak

  • 16

    Percobaan Persilangan Dihibrid

    Mendel melakukan persilangan dua sifat, yaitu:

    1. Warna biji [kuning (KK), hijau (kk)]

    2. Bentuk biji [licin (LL); keriput(ll)]

    Persilangan dihibrid

  • 17

    Hasil persilangan

    P1 (warna biji hijau bentuk licin) x P2 (warna biji kuning bentuk keriput)

    kkLL KKll

    F1 warna biji kuning bentuk licin (KkLl

    F2: Kuning Licin = 315 biji

    Kuning Keriput = 101 biji

    Hijau Licin = 108 biji

    Hijau Keripur = 32 biji

  • 18

    Model persilangan dihibrid

    P1( kkLL) x P2 (KKll)

    F1 (KkLl)

    kkllkkLlKkllKkLlkl

    kkLlkkLLKkLlKkLLkL

    KkllKkLlKKllKKLlKl

    KkLlKkLLKKLlKKLLKL

    klkLKlKLGamet

  • 19

    Perbandingan:

    9 K-L- : 3 K-ll : 3 kkL- : 1 kkll

    Dimana:

    K- = KK atau Kk kuning

    L- = LL atau Ll Licin

    kk hijau

    ll keriput

  • 20

    Penjelasan persilangan dihibrid Mendel

    Pada waktu pembentukan gamet F1 masing-

    masing gen dari sifat pertama (warna biji

    kuning; hijau) berpadu bebas dengan masing-

    masing gen dari sifat kedua (bentuk biji licin;

    keriput).

    Dikenal sebagai Hukum Mendel II

    Independent Assorment

  • 21

    Independent assorment

  • 1. Pendapat tentang kromosom sebagai pembawa sifat

    Keindahan analisis Mendel ialah tidak perlu mengetahui gen itu apa, bagaimana mengontrol suatu fenotip dari hasil persilangan, atau menduga hasil persilangan berikutnya.

    Berdasarkan hukum segregasi dan berpadu bebas dapat diduga. Hal ini digunakan cukup dengan lambang-lambang tanpa harus tahu lokasi gen dalam sel dan tidak perlu tahu kodrat fisik gen.

    Walau pun hanya lambang tetapi kebenaran prinsip Mendel telah dibuktikan pada banyak organisme dan genotip.

  • Dari model Mendel tersebut bagaimana

    hubungannya dengan kromosom pada

    waktu pembelahan meiosis ? (adakah

    hubungannya). Hal ini yang akan

    menunjukkan bahwa kromosom sebagai

    pembawa sifat. Perlu diperhatikan lagi

    pembelahan sel (mitosis & meiosis).

  • Hubungan antara model teori Mendel dengan tingkah laku

    kromosom pada saat pembelahan meiosis

    Model teori Mendel ada keparalelan

    dengan tingkah laku kromosom pada

    saat pembelahan meiosis. Hal ini

    dikemukan oleh Walter Suton

    (mahasiswa AS) dan Theodor Boveri

    (Biologiwan Jerman) pada tahun

    1902.

  • 25

    Hubungan antara model teori Mendel dengan tingkah laku

    kromosom pada saat pembelahan meiosis

  • 26

    Pewarisan sepasang gen tunggal

    Kebanyakan sifat diwariskan kepada anaknya, tetapi tidak semua diwariskan. Contoh: Bapak dan ibu keriting belum tentu semua anaknya keriting ada pula yang rambutnya lurus. Bila kedua orangtua berambut lurus mesti anak2nya berambut lurus

  • 27

    Pewarisan sepasang gen tunggal

    Ada sifat yg disebut dominan yaitu bila kehadiran gen yg mengawasi sifat ini menutup ekspresi gen yg mengawasi sifat lawanya yang resesif, sifat ini tidak tampak

    Dlm sel somatik gen2 yg mengawasi sifat terdapatnya berpasangan, krn kromosom2 yg membawa gen tsb dalam keadaan diploid (2n). Sedangkan gamet yang jumlah kromosomnya haploid (n) membawa gen dalam bentuk tunggal

  • 28

    Pewarisan sepasang gen tunggal

    Individu (2n)(Diploid)

    Gen A Gen a

    Gamet (n)(Haploid)

    Gen A

    Gen a

    Hukum Segregasi

  • 29

    Pewarisan sepasang gen tunggal

    Gen K mengawasi sifat keriting (dominan), sedang k mengawasi sifat rambut lurus yang resesif

    K dan k dikatakan alel satu sama lain sebutan untuk gen-gen yang:

    1. letaknya pd kromosom homolog

    2. letaknya pada lokus sama

    3. mempengaruhi atau mengawasi proses perkembangan yg sama tetapi dengan cara yang berlainan

  • 30

    Pewarisan sepasang gen tunggal

    Fenotip: sifat yang terlihat dari luar

    Genotip: Susunan gen dalam sel

    Rambut keriting memiliki 2 macam genotip yaitu KK (homozigotik) dan Kk (heterozigotik)

    Rambut lurus memiliki genotip (kk)

  • 31

    Pewarisan sepasang gen tunggal

    Eksperimen Mendel

    Persilangan ercis menggunakan sifat

    Tinggi (1,80 cm) x Pendek (0,45 cm)

    Pd generasi Filial I (F1) semua tanaman tinggi (1,80 cm), tetapi pd generasi II (F2) yg merupakan hasil persilangan antara F1 menghasilkan Rasio Fenotipik Tinggi :Pendek = 3 : 1 dan rasio Genotipik adalah TT : Tt : tt = 1 : 2 : 1.

    3 tumbuhan tinggi td dr 1 tumbuhan tinggi homosigotik (TT) dan 2 tumbuhan tinggi heterosigotik (Tt)

  • 32

    Pewarisan sepasang gen tunggal

    Generasi Parental yang digunakan Mendel adalah galur murni (pure line) = jenis yg dari generasi ke generasi menghasilkan sifat yg sama. Galur murni selamanya adalah jenis homosigotik.

    Generasi F1 disebut hibrida adalah keturunan yang heterosigotik.

    Bagaimana membedakan antara tinggi homosigotik dengan heterosigotik ? Dengan cara Uji Silang (Test Cross) yaitu menyilangkan dengan individu homosigotik resesif

  • 33

    Pewarisan sepasang gen tunggal

    Dominansi Tidak Sempurna

    Tidak semua gen dominan dapat menutup semua alel resesipnya, sehingga fenotip yang muncul adalah Intermediat merupakan sifat diantara kedua induknya, bila individu tersebut heterosigot.

    Misal Pada Mirabilis jalapa. Ada bunga merah muda merupakan hasil persilangan antara bunga putih dengan merah

  • 34

    Pewarisan bebas 2 pasang gen

    Sebelumnya yang kita perhatikan hanya satu sifat yang dikendalikan oleh sepasang gen tunggal yg terletak pada kromosom homolog.

    Eksperimen Mendel: Cara pewarisan 2 pasang sifat yang diawasi oleh 2 pasang gen yang terletak pada 2 kromosom berlainan.

  • 35

    Pewarisan bebas 2 pasang gen

    Contoh tanaman ercis. Menggunakan dua pasang sifat beda yaitu tanaman tinggi berbunga merah disilangkan dengan tanaman pendek berbunga putih

    Misalkan T = tinggi, t = pendek

    M= Merah, m = putih

    Kedua parental berarti TTMM dan ttmm

    F1 hasilnya ekspresi sifat dominan yaitu tinggi dan berbunga merah. Hibrida ini adalah heterosigot pada kedua pasang gen tadi (TtMm)

  • 36

    Hukum Mendel II = Hukum Pemisahan

    Bebas = Independent Assorment

    Bila dua individu berbeda satu dengan yang lain dalam dua pasang sifat atau lebih, maka diturunkannya sifat yang sepasang tak tergantung dari pasangan sifat yang lain.

  • 37

    Pewarisan bebas 2 pasang gen

    F1 (hibirida) ini menghasilkan 4 macam gamet yaitu TM, Tm, tM, tm dalam perbandingan yang sama. Persilangan antara F1 ini akan menghasilkan keturunan F2

    Keempat macam gamet dari tetua jantan akan berkombinasi melalui fertilisasi dengan keempat macam gamet betina

    Hasilnya diperoleh F2 dengan rasio fenotip 9/16 tinggi merah, 3/16 tinggi putih, 3/16 pendek merah, dan 1/16 pendek putih. (9:3:3:1)

  • 38

    Pewarisan bebas 2 pasang gen

    TM Tm tM tm

    TM TTMM TTMm TtMM TtMm

    Tm TTMm TTmm TtMm Ttmm

    tM TtMM TtMm ttMM ttMm

    tm TtMm Ttmm ttMm ttmm

    Kotak Punnet

  • 39

    Pewarisan bebas 2 pasang gen

    Rasio Genotipnya adalah :

    TtMm : TtMM : TTMm : ttMm : Ttmm : TTmm : ttMM : TTMM : ttmm = 4 : 2 : 2 : 2 : 2 : 1 : 1 : 1 : 1

    Kesimpulan dari persilangan Mendel II ini adalah bahwa Penurunan sifat tinggi tidak tergantung dari penurunan sifat merah. Dengan kata lain kedua sifat ini diturunkan secara bebas. Hk. Mendel II

  • 40

    Trihibrida dan polihibrida

    Bila dalam persilangaa melibatkan 3 pasang sifat atau lebih (heterosigot dalam 3 pasang gen atau lebih) maka jumlah kombinasi yg mungkin terjadi sangat kompleks. Penyelesaian dengan kotak Punnet akan membuang energi dan waktu

    Ada cara lain yang efisien adalah menggunakan sistem bracket

  • 41

    Menentukan Macam GametGamet yg dibentuk oleh individu dg genotip AaBbCc adalah ? AABbcc ?

    Menentukan rasio fenotipik (Bila dominan sempurna)Tentukan rasio fenotipik dari penyilangan berikut ini AaBbCc X AaBbCc ? AABbCc X aaBbCC ?

    Menentukan rasio GenotipikTentukan Rasio genotipik Persilangan AaBbCc X AaBbCc ?

    Trihibrida dan polihibrida

  • 42

    Trihibrida dan polihibrida

    Cara dapat digunakan untuk menentukan:

    a. Macam gamet dari suatu individu

    b. Rasio fenotipik dari suatu penyilangan

    c. Rasio genotipik dari suatu penyilangan

  • 43

    Heterosigotik

    Macam Gamet F1

    Macam Genotip F2

    Macam Fenotip F2 (Dom Sem)

    Jumlah Individu F2

    1 pasang 2 3 2 4

    2 pasang 4 9 4 16

    3 pasang 8 27 8 64

    4 pasang 16 81 16 256

    n pasang 2n 3n 2n 4n