44
GUBERNUR JAWA TENGAH RANCANGAN PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR ………… TAHUN ……………. TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU DI PROVINSI JAWA TENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TENGAH, Menimbang : a. bahwa dengan diundangkannya Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2018 tentang Pelayanan Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik, maka Peraturan Gubenur Jawa Tengah Nomor 18 Tahun 2017 tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Di Provinsi Jawa Tengah sudah tidak sesuai lagi dengan tuntutan dunia usaha, perkembangan teknologi dan keadaan; b. bahwa dalam rangka percepatan berusaha, peningkatan penanaman modal serta untuk melaksanakan ketentuan Pasal 65 Undang-undang nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah dan sesuai ketentuan Pasal 18 Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2018 tentang Pelayanan Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik, perlu menetapkan Peraturan Gubernur tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Di Provinsi Jawa Tengah; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1950 tentang Pembentukan Provinsi Jawa Tengah (Himpunan Peraturan-Peraturan Negara Tahun 1950 Halaman 86- 92); 2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 67, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4724); 3. Undang - Undang Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725); 4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia

GUBERNUR JAWA TENGAH - jatengprov.go.id€¦ · tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Di Provinsi Jawa Tengah sudah tidak sesuai lagi dengan tuntutan dunia usaha, perkembangan

  • Upload
    others

  • View
    2

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: GUBERNUR JAWA TENGAH - jatengprov.go.id€¦ · tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Di Provinsi Jawa Tengah sudah tidak sesuai lagi dengan tuntutan dunia usaha, perkembangan

GUBERNUR JAWA TENGAH

RANCANGAN PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH

NOMOR ………… TAHUN …………….

TENTANG

PENYELENGGARAAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU DI PROVINSI JAWA TENGAH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR JAWA TENGAH,

Menimbang : a. bahwa dengan diundangkannya Peraturan Pemerintah

Nomor 24 Tahun 2018 tentang Pelayanan Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik, maka

Peraturan Gubenur Jawa Tengah Nomor 18 Tahun 2017 tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Di Provinsi Jawa Tengah sudah tidak sesuai lagi dengan

tuntutan dunia usaha, perkembangan teknologi dan keadaan;

b. bahwa dalam rangka percepatan berusaha, peningkatan penanaman modal serta untuk melaksanakan ketentuan Pasal 65 Undang-undang nomor 23 Tahun

2014 tentang Pemerintahan Daerah dan sesuai ketentuan Pasal 18 Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2018 tentang Pelayanan Perizinan Berusaha

Terintegrasi Secara Elektronik, perlu menetapkan Peraturan Gubernur tentang Penyelenggaraan

Pelayanan Terpadu Satu Pintu Di Provinsi Jawa Tengah;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1950 tentang Pembentukan Provinsi Jawa Tengah (Himpunan

Peraturan-Peraturan Negara Tahun 1950 Halaman 86-92);

2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang

Penanaman Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 67, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 4724);

3. Undang - Undang Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725);

4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia

Page 2: GUBERNUR JAWA TENGAH - jatengprov.go.id€¦ · tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Di Provinsi Jawa Tengah sudah tidak sesuai lagi dengan tuntutan dunia usaha, perkembangan

Tahun 2009 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5038);

5. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2014 Nomor 292, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5601);

6. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang

Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587)

sebagaimana telah beberapa kali diubah terkahir dengan Undang-Undang Nomo 9 Tahun 2015 tentang

Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor58,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);

7. Peraturan Pemerintah Nomor 24 tahun 2018 tentang Pelayanan Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik (Lembaga Negara Republik Indonesia Tahun

2018 Nomor 90, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6215);

8. Peraturan Presiden Nomor 97 Tahun 2014 tentang

Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (Lembaga Negara Republik Indonesia Tahun 2014

Nomor 221);

9. Peraturan Presiden Nomor 44 Tahun 2016 tentang Daftar Bidang Usaha Yang Tertutup Dan Bidang Usaha

Yang Terbuka Dengan Persyaratan Di Bidang Penanaman Modal (Lembaran Negara Tahun 2016 Nomor 97);

10. Peraturan Presiden Nomor 91 Tahun 2017 tentang Percepatan Pelaksanaan Berusaha (Lembaran Negara

Tahun 2017 Nomor 210);

11. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 6 Tahun 2010 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi

Jawa Tengah Tahun 2009 – 2029 (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2010 Nomor 6);

12. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 7 Tahun 2010 tentang Penanaman Modal Di Provinsi Jawa Tengah (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun

2010, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 29);

13. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 9 Tahun

2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Provinsi Jawa Tengah (Lembaran Daerah

Provinsi Jawa Tengah Tahun 2016 Nomor 9, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 85);

14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 138 Tahun 2017

tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

Page 3: GUBERNUR JAWA TENGAH - jatengprov.go.id€¦ · tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Di Provinsi Jawa Tengah sudah tidak sesuai lagi dengan tuntutan dunia usaha, perkembangan

Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 1956);

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH TENTANG

PENYELENGGARAAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU

DI PROVINSI JAWA TENGAH.

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Gubernur ini yang dimaksud dengan:

1. Daerah adalah Provinsi Jawa Tengah.

2. Provinsi adalah Provinsi Jawa Tengah.

3. Pemerintah Daerah adalah Kepala Daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah yang memimpin pelaksanaan Pemerintahan yang

menjadi kewenangan daerah otonom.

4. Gubernur adalah Gubernur Jawa Tengah.

5. Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat PD adalah Perangkat

Daerah Provinsi Jawa Tengah.

6. Dinas adalah Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu

Pintu, yang selanjutnya disingkat DPMPTSP sebagai unsur pelaksana urusan pemerintahan bidang penanaman modal yang menjadi kewenangan daerah.

7. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Jawa Tengah.

8. Pelayanan Terpadu Satu Pintu yang selanjutnya disingkat PTSP adalahpelayanan secara terintegrasi dalam satu kesatuan proses dimulai dari tahap permohonan sampai dengan tahap penyelesaian produk

pelayanan melalui satu pintu.

9. Penyelenggara PTSP adalah Perangkat Daerah yang membidangi penanaman modal sesuai dengan kewenangan berdasarkan peraturan

perundang-undangan.

10. Penyelenggaraan PTSP adalah kegiatan penyelenggaraan Perizinan dan

Nonperizinan yang proses pengelolaannya mulai dari tahap permohonan sampai tahap terbitnya dokumen dilakukan secara terpadu dalam satu pintu.

11. Perizinan Berusaha adalah pendaftaran yang diberikan kepada Pelaku Usaha untuk memulai dan menjalankan usaha dan/atau kegiatan dan

diberikan dalam bentuk persetujuan yang dituangkan dalam bentuk surat/keputusan atau pemenuhan persyaratan dan/atau Komitmen.

12. Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik atau Online Single Submission yang selanjutnya disingkat OSS adalah perizinan berusaha yang diterbitkan oleh lembaga OSS untuk dan atas nama gubernur,

kepada pelaku usaha melalui sistem elektronik yang terintegrasi.

Page 4: GUBERNUR JAWA TENGAH - jatengprov.go.id€¦ · tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Di Provinsi Jawa Tengah sudah tidak sesuai lagi dengan tuntutan dunia usaha, perkembangan

13. Lembaga Pengelola dan Penyelenggara OSS yang selanjutnya disebut Lembaga OSS adalah lembaga pemerintah non kementerian yang

menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang koordinasi penanaman modal

14. Nomor Induk Berusaha yang selanjutnya disingkat NIB adalah identitas Pelaku Usaha yang diterbitkan oleh Lembaga OSS setelah Pelaku Usaha melakukan Pendaftaran.

15. Pelaku Usaha adalah perseorangan atau non perseorangan yang melakukan usaha dan/atau kegiatan pada bidang tertentu.

16. Pendaftaran adalah pendaftaran usaha dan/atau kegiatan oleh Pelaku

Usaha melalui OSS dan/atau non OSS.

17. Izin Usaha adalah izin yang diterbitkan oleh Lembaga OSS untuk dan

atas nama menteri, pimpinan lembaga, gubernur, atau bupati/wali kota setelah Pelaku Usaha melakukan Pendaftaran dan untuk memulai usaha dan/atau kegiatan sampai sebelum pelaksanaan komersial atau

operasional dengan memenuhi persyaratan dan/atau Komitmen.

18. Izin Komersial atau Operasional adalah izin yang diterbitkan oleh

Lembaga OSS untuk dan atas nama menteri, pimpinan lembaga, gubernur, atau bupati/wali kota setelah Pelaku Usaha mendapatkan Izin Usaha dan untuk melakukan kegiatan komersial atau operasional

dengan memenuhi persyaratan dan/atau Komitmen.

19. Komitmen adalah pernyataan Pelaku Usaha untuk memenuhi persyaratan Izin Usaha dan/atau Izin Komersial atau Operasional.

20. Perizinan adalah pemberian dokumen dan bukti legalitas persetujuan dari pemerintah kepada seseorang atau pelaku usaha/kegiatan tertentu

sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

21. Nonperizinan adalah pemberian dokumen atau buktilegalitas atas sahnya sesuatu kepada seseorang atausekelompok orang dalam

kemudahan pelayanan daninformasi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

22. Tunjangan Kinerja Khusus adalah tunjangan khusus yang diberikan

dalam rangka penyelenggaraan PTSP.

23. Dokumen Elektronik adalah setiap informasi elektronik yang dibuat,

diteruskan, dikirimkan, diterima, atau disimpan dalam bentuk analog, digital, elektromagnetik, optikal, atau sejenisnya, yang dapat dilihat, ditampilkan, dan/atau didengar melalui komputer atau sistem

elektronik, termasuk tetapi tidak terbatas pada tulisan, suara, gambar, peta, rancangan, foto atau sejenisnya, huruf, tanda, angka, kode akses,

simbol atau perforasi yang memiliki makna atau arti atau dapat dipahami oleh orang yang mampu memahaminya.

24. Delegasi adalah pelimpahan Kewenangan dari Badan dan/atau Pejabat

Pemerintahan yang lebih tinggi kepada Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan yang lebih rendah dengan tanggung jawab dan tanggung gugat beralih sepenuhnya kepada penerima delegasi.

25. Administrator adalah Pejabat yang menandatangani dokumen Perizinan.

26. Verifikator adalah Pejabat yang memproses keabsahan dokumen

perizinan.

27. Pelaksana Kegiatan adalah petugas yang melaksanakan pelayanan administrasi perizinan.

Page 5: GUBERNUR JAWA TENGAH - jatengprov.go.id€¦ · tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Di Provinsi Jawa Tengah sudah tidak sesuai lagi dengan tuntutan dunia usaha, perkembangan

BAB II

MAKSUD, TUJUAN, DAN RUANG LINGKUP

Bagian Kesatu

Maksud Dan Tujuan

Pasal 2

(1) Peraturan Gubernur ini dimaksudkan sebagai pedoman dalam

penyelenggaraan PTSP.

(2) Penyelenggaraan PTSP bertujuan untuk :

a. meningkatkan kualitas PTSP dalam mewujudkan kepastian hukum

dan perlindungan kepada masyarakat;

b. memberikan akses yang lebih luas kepada masyarakat untuk

memperoleh pelayanan prima; dan

c. meningkatkan kemudahan berusaha dan iklim investasi yang kondusif

di Daerah.

Bagian Kedua

Ruang Lingkup

Pasal 3

Ruang lingkup penyelenggaraan PTSP meliputi: a. kelembagaan dan kewenangan;

b. maklumat pelayanan publik, standar dan manajemen layanan; c. mekanisme pelayanan; d. sarana dan prasarana;

e. sumber daya manusia; f. etika pelayanan; g. monitoring, evaluasi dan pelaporan;

h. pembinaan, pengawasan dan pengendalian, dan; i. pembiayaan;

BAB III

KELEMBAGAAN DAN KEWENANGAN

Pasal 4

Penyelenggaraan PTSP sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 melekat pada

DPMPTSP.

Pasal 5

(1) DPMPTSP sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 dapat membentuk

layanan perizinan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

undangan.

Page 6: GUBERNUR JAWA TENGAH - jatengprov.go.id€¦ · tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Di Provinsi Jawa Tengah sudah tidak sesuai lagi dengan tuntutan dunia usaha, perkembangan

(2) Layanan perizinan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat berupa:

a. gerai layanan;

b. layanan keliling;

c. layanan perbantuan dan/atau pendampingan perizinan berusaha

melalui OSS;

d. layanan bersama antar DPMPTSP dan DPMPTSP Kabupaten/Kota;

dan/atau,

e. layanan lainnya sesuai kebutuhan dan perkembangan teknologi.

Pasal 6

(1) Dalam menyelenggarakan pelayanan perizinan dan nonperizinan,

Gubernur mendelegasikan kewenangan administratif perizinan kepada

Kepala Dinas, meliputi: a. kewenangan perizinan dan nonperizinan yang menjadi kewenangan

Daerah;

b. kewenangan perizinan dan nonperizinan yang menjadi kewenangan

pemerintah yang dilimpahkan kewenangannya kepada Daerah.

(2) Perizinan dan nonperizinan yang dilaksanakan melalui OSS, diterbitkan

oleh Gubernur sesuai dengan Kewenangannya. (3) Pelaksanaan kewenangan penerbitan perizinan dan nonperizinan

sebagaimana dimaksud pada ayat (2) termasuk penerbitan dokumen lain

yang berkaitan dengan Perizinan Berusaha wajib dilakukan melalui Lembaga OSS.

(4) Lembaga OSS berdasarkan ketentuan dalam Peraturan Pemerintah terkait

dengan perizinan berusaha terintegrasi secara elektronik untuk dan atas nama Gubernur menerbitkan Perizinan Berusaha sebagaimana dimaksud

pada ayat (3).

Pasal 7

Berdasarkan delegasi wewenang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6,

penyelenggaraan pelayanan perizinan dan nonperizinan meliputi: a. penerimaan dan/atau penolakan dan/atau pengembalian berkas

permohonan;

b. penerbitan dokumen perizinan dan nonperizinan;

c. verifikasi dan notifikasi pemenuhan komitmen yang tercantum

dalamwebform OSS sesuai dengan kewenangannya;

d. penyerahan dokumen perizinan dan nonperizinan; dan

e. pencabutan dan pembatalan dokumen perizinan dan nonperizinan.

Pasal 8

(1) Dalam menyelenggarakan perizinan dan nonperizinan, PTSP

bertanggungjawab secara administratif, sedangkan tanggung jawab teknis

secara materiil berada pada PD teknis yang bersangkutan.

(2) Pengawasan dan evaluasi setelah terbitnya perizinan dan nonperizinan

dilakukan dan menjadi tanggung jawab PD teknis terkait, sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan.

Page 7: GUBERNUR JAWA TENGAH - jatengprov.go.id€¦ · tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Di Provinsi Jawa Tengah sudah tidak sesuai lagi dengan tuntutan dunia usaha, perkembangan

Pasal 9

(1) Guna kelancaran pelaksanaan perizinan dan nonperizinan, dapat

dibentuk Tim Teknis sesuai kebutuhan yang merupakan representatif dari

PD teknis terkait.

(2) Tim Teknis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memiliki kewenangan

untuk memberikan pertimbangan teknis sebagai dasar untuk penerbitan

rekomendasi teknis yang diterbitkan oleh Kepala PD teknis yang

bersangkutan.

(3) Pembentukan Tim Teknis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan

oleh Gubernur.

(4) Keberadaan Tim Teknis sebagaimana dimaksud pada ayat (2) bertugas

di Kantor DPMPTSP sesuai dengan kebutuhan.

Pasal 10

Dalam rangka meningkatkan kinerja penyelenggaaran pelayanan Perizinan dan Nonperizinan, Gubernur memberikan tunjangan kinerja khusus kepada

penyelenggara dan tim teknis sesuai dengan kemampuan keuangan daerah.

BAB IV

MAKLUMAT PELAYANAN PUBLIK, STANDAR, DAN

MANAJEMEN PELAYANAN

Bagian Kesatu

Maklumat Pelayanan Publik

Pasal 11

(1) Penyelenggaraan perizinan dan nonperizinan serta perizinan berusaha

mengacu pada Maklumat Pelayanan Publik yang merupakan pernyataan

kesanggupan Dinas dalam menyelenggarakan Pelayanan Publik.

(2) Maklumat Pelayanan Publik sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

dipublikasikan secara transparan.

Bagian Kedua

Standar Pelayanan

Pasal 12

Penyelenggaraan perizinan dan nonperizinan serta perizinan berusaha pada Dinas, menerapkan standar pelayanan publik dan standar operasional

prosedur.

Page 8: GUBERNUR JAWA TENGAH - jatengprov.go.id€¦ · tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Di Provinsi Jawa Tengah sudah tidak sesuai lagi dengan tuntutan dunia usaha, perkembangan

Bagian Ketiga

Manajemen Layanan

Pasal 13

(1) Dalam menyelenggarakan pelayanan Perizinan dan Nonperizinan,

DPMPTSP menerapkan manajemen PTSP.

(2) Manajemen PTSP sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi:

a. pelaksanaan pelayanan;

b. pengelolaan pengaduan masyarakat;

c. pengelolaan informasi;

d. pengawasan internal;

e. penyuluhan kepada masyarakat;

f. pelayanan konsultasi; dan

g. konsultan perizinan.

Paragraf 1

Pelaksanaan Pelayanan

Pasal 14

(1) Pelayanan terdiri atas:

a. Pelayanan perizinan dan nonperizinan yang dilaksanakan melalui

sistem aplikasi OSS;

b. Pelayanan perizinan dan nonperizinan yang dilaksanakan diluar

sistem OSSdilaksanakan secara manual dan/atau dapat

menggunakan layanan aplikasi Siap Jateng,Sicantik Cloud dan

layanan aplikasi terintegrasi lainnya sesuai ketentuan perundang-

undangan.

(2) Jenis pelayanan perizinan dan nonperizinan sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) huruf a, terdiri atas:

a. Izin Usaha; dan

b. Izin Komersial atau Operasional.

(3) Pembagian Jenis pelayanan perizinan dan nonperizinan yang dilaksanakan melalui sistem aplikasi OSS sebagaimana dimaksud pada

ayat (2) dilaksanakan mengikuti lampiran peraturan perundangan-undangan terkait OSS.

Pasal 15

Jenis-jenis pelayanan perizinan dan nonperizinan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 ayat (1), tersebut dalam Lampiran I dan Lampiran IIdan

merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Gubernur ini.

Pasal 16

Page 9: GUBERNUR JAWA TENGAH - jatengprov.go.id€¦ · tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Di Provinsi Jawa Tengah sudah tidak sesuai lagi dengan tuntutan dunia usaha, perkembangan

(1) Sektor pelayanan perizinan dan nonperizinan sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 14 ayat (1) huruf a, terdiri atas:

a. sektor ketenagalistrikan;

b. sektor pertanian

c. sektor lingkungan hidup dan kehutanan;

d. sektor pekerjaan umum dan perumahan rakyat;

e. sektor kelautan dan perikanan;

f. sektor kesehatan;

g. sektor obat dan makanan;

h. sektor perindustrian;

i. sektor perdagangan;

j. sektor perhubungan;

k. sektor komunikasi dan informatika;

l. sektor keuangan;

m. sektor pariwisata;

n. sektor pendidikan dan kebudayaan;

o. sektor pendidikan tinggi;

p. sektor agama dan keagamaan;

q. sektor ketenagakerjaan;

r. sektor kepolisian;

s. sektor perkoperasian dan usaha mikro, kecil, menengah;

t. sektor ketenaganukliran.

(2) Sektor pelayanan perizinan dan nonperizinan sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 14 ayat (1) huruf b, terdiri atas:

a. sektor ketenagalistrikan;

b. sektor air bawah tanah;

c. sektor pertambangan;

d. sektor perkebunan;

e. sektor kehutanan;

f. sektor pekerjaan umum bina marga dan cipta karya;

g. sektor pekerjaan umum sumber daya air dan penataan ruang;

h. sektor kelautan dan perikanan;

i. sektor perdagangan;

j. sektor pendidikan dan kebudayaan;

k. sektor perkoperasian dan usaha mikro, kecil, menengah.

l. sektor peternakan dan kesehatan hewan

m. sektor kesatuan bangsa, politik dan perlindungan masyarakat

n. sektor sosial

(3) Sektor pelayanan perizinan berusaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal

14 ayat (1) huruf g, huruf l, huruf o, huruf p dan huruf t bersifat layanan

perbantuan dan/atau pendampingan.

Pasal 17

Sektor perizinan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 diselenggarakan oleh

PTSP sesuai dengan kewenangan dan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 18

Page 10: GUBERNUR JAWA TENGAH - jatengprov.go.id€¦ · tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Di Provinsi Jawa Tengah sudah tidak sesuai lagi dengan tuntutan dunia usaha, perkembangan

(1) Pemohon Perizinan dan nonperizinan melalui OSS terdiri atas:

a. Pelaku Usaha perseorangan; dan

b. Pelaku Usaha non perseorangan.

(2) Pelaku Usaha perseorangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf

a merupakan orang perseorangan penduduk Indonesia yang cakap untuk

bertindak dan melakukan perbuatan hukum.

(3) Pelaku Usaha non perseorangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

huruf b terdiri atas:

a. perseroan terbatas;

b. perusahaan umum;

c. perusahaan umum daerah;

d. badan hukum lainnya yang dimiliki oleh negara;

e. badan layanan umum;

f. lembaga penyiaran;

g. badan usaha yang didirikan oleh yayasan;

h. koperasi;

i. persekutuan komanditer (commanditaire vennootschap);

j. persekutuan firma (venootschap onder firma); dan

k. persekutuan perdata.

(4) Ketentuan mengenai bentuk dan kriteria pelaku usaha non perseorangan

sebagaimana dimaksud pada ayat (3) sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 19 (1) Pemohon Perizinan dan Nonperizinan di luar OSS sebagaimana

disebutkan dalam Pasal 14 ayat (1) huruf b, dapat diajukan oleh :

a. Badan usaha; dan

b. Perseorangan.

(2) Ketentuan mengenai pemohon perizinan dan nonperizinan sebagaimana

tersebut pada ayat (1), dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan-undangan.

Paragraf 2

Pengelolaan Pengaduan Masyarakat

Pasal 20

(1) Pengelolaan pengaduan masyarakat sebagaimana dimaksud dalam Pasal

13 ayat (2) huruf b, berpedoman pada standar operasional prosedur (SOP)

dan dilakukan secara cepat, tepat, tuntas, transparan, dan dapat

dipertanggungjawabkan.

(2) Pelaksanaan pengelolaan pengaduan masyarakat sebagaimana

dimaksud pada ayat (1), dengan tahapan sebagai berikut:

a. menerima pengaduan atas layanan perizinan dan nonperizinan,

memeriksa kelengkapan dokumen pengaduan, menanggapi, dan

memberikan tanda terima kepada pengadu;

b. menelaah, mengklasifikasi, dan memprioritaskan penyelesaian

pengaduan;

Page 11: GUBERNUR JAWA TENGAH - jatengprov.go.id€¦ · tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Di Provinsi Jawa Tengah sudah tidak sesuai lagi dengan tuntutan dunia usaha, perkembangan

c. memproses penyelesaian setiap pengaduan dalam hal substansi

pengaduan terkait langsung dengan layanan perizinan dan/atau

nonperizinan;

d. dalam hal substansi pengaduan tidak menjadi kewenangan

penyelenggara PTSP, pengaduan disalurkan kepada PD terkait;

e. menyampaikan informasi dan/atau tanggapan kepada pengadu

dan/atau pihak terkait;

f. melakukan pencatatan dan pelaporan hasil pengelolaan pengaduan;

dan

g. pemantauan dan evaluasi pengelolaan pengaduan.

(3) Pelaksanaan layanan pengaduan sebagaimana dimaksud pada ayat (2)

huruf a dan huruf e, dilakukan oleh pegawai yang ditugaskan pada

kantor depan/front office dan/atau kantor belakang/back office.

(4) Pelaksanaan layanan pengaduan sebagaimana dimaksud pada ayat (2)

huruf b sampai dengan huruf c, huruf d, huruf f dan huruf g, dilakukan

oleh pegawai yang ditugaskan pada kantor belakang/back office.

(5) Pegawai yang ditugaskan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dan ayat

(4) dari bidang yang memiliki fungsi pengaduan pada DPMPTSP.

Pasal 21

(1) DPMPTSP wajib menyediakan sarana pengaduan untuk mengelola

pengaduan masyarakat terkait layanan perizinan dan nonperizinan.

(2) Layanan pengaduan dapat dilakukan secara manual dan elektronik.

(3) Sarana pengaduan secara manual menggunakan formulir dan kotak

pengaduan.

(4) Formulir sebagaimana dimaksud pada ayat (3) digunakan untuk

pengaduan yang disampaikan secara langsung.

(5) Kotak pengaduan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) untuk pengaduan

yang disampaikan secara tidak langsung.

(6) Sarana pengaduan secara elektronik dapat menggunakan surat

elektronik dan/atau pesan layanan singkat dan/atau telepon.

Paragraf 3

Pengelolaan Informasi

Pasal 22

(1) Pengelolaan informasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat 2

huruf c wajib dilakukan secara terbuka dan mudah diakses oleh

masyarakat.

(2) Pelaksanaan pengelolaan informasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

paling sedikit meliputi:

a. menerima permintaan layanan informasi;

b. menyediakan informasi terkait layanan perizinan dan nonperizinan;

dan

c. memberikan informasi terkait perizinan dan nonperizinan.

Page 12: GUBERNUR JAWA TENGAH - jatengprov.go.id€¦ · tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Di Provinsi Jawa Tengah sudah tidak sesuai lagi dengan tuntutan dunia usaha, perkembangan

(3) Pelaksanaan informasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a dan

huruf c, dilakukan oleh pegawai yang ditugaskan pada kantor

depan/Front office.

(4) Pelaksanaan pelayanan informasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2)

huruf b, dilakukan oleh pegawai yang ditugaskan pada kantor

belakang/back office.

Pasal 23

(1) Penyediaan informasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat (2)

huruf c meliputi:

a. profil kelembagaan;

b. standar pelayanan;

c. penelusuran proses perizinan dan nonperizinan;

d. pengelolaan pengaduan perizinan dan nonperizinan; dan

e. penilaian kinerja PTSP.

(2) Layanan informasi dapat dilakukan secara manual dan elektronik.

(3) Penyediaan dan pemberian informasi kepada masyarakat tidak dipungut

biaya.

(4) Pelaksanaan pemberian informasi sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan.

Paragraf 4

Pengawasan Internal

Pasal 24

Pengawasan internal sebagaimana dimaksud dala Pasal 13 ayat 2 huruf d, meliputi:

a. pengawasan oleh atasan langsung; dan

b. pengawasan oleh pengawas fungsional.

Pasal 25

Pelaksanaan pengawasan internal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24 dilakukan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

Paragraf 5

Penyuluhan Kepada Masyarakat

Pasal 26

(1) Penyuluhan kepada masyarakat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13

ayat (2) huruf e, meliputi:

a. hak dan kewajiban Dinas dan masyarakat terhadap pelayanan

perizinan dan nonperizinan;

b. manfaat perizinan dan nonperizinan bagi masyarakat;

c. jenis pelayanan;

d. persyaratan dan mekanisme layanan perizinn dan nonperizinan;

dan

Page 13: GUBERNUR JAWA TENGAH - jatengprov.go.id€¦ · tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Di Provinsi Jawa Tengah sudah tidak sesuai lagi dengan tuntutan dunia usaha, perkembangan

e. waktu dan tempat pelayanan.

(2) Penyelenggaraan penyuluhan kepada masyarakat dilakukan melalui:

a. media elektronik;

b. media massa;

c. media cetak; dan/atau

d. pertemuan.

(3) Pelaksanan penyuluhan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

dikoordinasikan oleh bidang yang memiliki fungsi penyuluhan pada

DPMPTSP.

Paragraf 6

Pelayanan Konsultasi

Pasal 27

(1) Pelayanan konsultasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat (2)

huruf f, meliputi:

a. konsultasi teknis jenis layanan perizinan dan nonperizinan;

b. konsultasi aspek hukum perizinan dan nonperizinan; dan

c. pendampingan teknis.

(2) Pelayanan konsultasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan

pada ruang konsultasi.

(3) Layanan konsultasi dilakukan oleh bidang yang memiliki tugas dan

fungsi pengaduan dan peningkatan layananpada DPMPTSP.

Paragraf 7

Konsultan Perizinan

Pasal 28

(1) Konsultan perizinan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat (2)

huruf g, adalah badan usaha yang bergerak pada salah satu bidang

usaha jasa administrasi perkantoran, jasa pengurusan perizinan.

(2) Pengajuan permohonan perizinan kepada Kepala DPMPTSP dapat

dilaksanakan secara langsung oleh Pemilik Perusahaan dan/atau

penanggungjawab perusahaan yang tertera dalam akta notaris

perusahaan.

(3) Pengajuan permohonan perizinan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

dapat dikuasakan kepada karyawan perusahaan satu tingkat lebih

rendah daripada pemberi kuasa dan/atau dapat dikuasakan kepada

konsultan perizinan yang telah terdaftar.

(4) Konsultan perizinan sebagaimana dimaksud padaAyat(1) didaftarkan

pada DPMPTSP dengan memenuhi persyaratan, meliputi :

a. kartu tanda penduduk (KTP);

b. akta notaris perusahaan dan pengesahan;

c. surat izin usaha perdagangan (SIUP);

d. TDP dan/atau NIB yang berlaku efektif;

Page 14: GUBERNUR JAWA TENGAH - jatengprov.go.id€¦ · tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Di Provinsi Jawa Tengah sudah tidak sesuai lagi dengan tuntutan dunia usaha, perkembangan

(5) Konsultan perizinan yang telah terdaftar pada DPMPTSP dapat mengajukan perizinan setelah mendapatkan bukti registrasi atau kartu

kepersertaan konsultan perizinan.

BAB V

MEKANISME PELAYANAN

Pasal 29

(1) Penyelenggaraan PTSP dilaksanakan secara terpadu oleh Dinas.

(2) Sistem pelayanan terpadu satu pintu dilakukan dengan cara memadukan

beberapa jenis, pelayanan untuk menyelenggarakan pelayanan secara

terintegrasi dalam satu kesatuan proses dimulai dari tahap permohonan

sampai dengan tahap penyelesaian produk pelayanan melalui satu pintu.

(3) Proses Penyelenggaraan pelayanan dapat dilakukan untuk satu jenis

pelayanan tertentu atau pelayanan pararel.

(4) Dalam hal penyelenggaraan pelayanan pararel sebagaimana dimaksud

pada ayat (3), untuk 1 (satu) kali persyaratan permohonan beserta

kelengkapan yang dilampirkan dapat digunakan untuk memproses

berbagai perizinan yang berkaitan pada saat yang bersamaan.

(5) Untuk mendapatkan pelayanan, ditetapkan persyaratan yang harus

dipenuhi oleh pemohon sesuai ketentuan peraturan perundang-

undangan, meliputi:

a. persyaratan teknis dan/atau persyaratan administrasi

b. surat keterangan bukti pelunasan pajak/retribusi.

c. Konfirmasi Status Wajib Pajak (KSWP) yang terintegrasi dalam sistem

pelayanan perizinan.

(6) Persyaratan teknis dan administratif harus diinformasikan kepada

pemohon sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

(7) Pelayanan perizinan dan non perizinan dilaksanakan secara manual

dan/atau elektronik.

(8) Guna mempercepat proses pelayanan dan/atau terdapat cabang

dinas / balai / UPT/ gerai perizinan di daerah, pengajuan

permohonan perizinan dapat dilaksanakan pada tempat-tempat

tersebut.

(9) Penandatanganan izin dapat dilakukan secara manual dan/atau

elektronik.

(10) Jam pelayanan dimulai dari pukul 08.00 sampai dengan 15.00 WIB.

(11) Pengambilan Nomor antrian pelayanan 07.30 WIB. sampai dengan 14.30

WIB, kecuali hari Jumat pelayanan sampai dengan Pukul 15.30 WIB.

(12) Pelayanan Informasi dan Pengaduan melalui helpdesk dimulai dari Pukul

08.00 WIB sampai dengan pukul 15.00 WIB.

(13) Pelayanan Pengaduan dapat dilaksanakan secara manual dan/atau

Elektronik.

BAB VI

Page 15: GUBERNUR JAWA TENGAH - jatengprov.go.id€¦ · tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Di Provinsi Jawa Tengah sudah tidak sesuai lagi dengan tuntutan dunia usaha, perkembangan

SARANA DAN PRASARANA

Pasal 30

(1) Sarana dan prasarana penyelenggaraan PTSP, paling sedikit meliputi:

a. kantor depan/front office;

b. kantor belakang/back office;

c. ruang pendukung; dan

d. alat/fasilitas pendukung.

(2) Sarana dan prasarana untuk penyelenggaraan PTSP terintegrasi secara

elektronik, paling sedikit meliputi:

a. koneksi internet;

b. aplikasi pelayanan perizinan, pengaduan, penelusuran proses

penerbitan perizinan dan nonperizinan (tracking system), jejak audit

(audit trail), sms gateway, dan arsip digital;

c. pusat data (data center), dan server aplikasi dan pengamanan;

d. telepon pintar (smartphone); dan

e. alat/fasilitas pendukung lainnya sesuai dengan kebutuhan.

(3) Pemenuhan sarana dan prasarana penyelenggaraan PTSP dilaksanakan

mengacu kepada standar pelayanan, kebutuhan dan perkembangan

teknologi serta peraturan perundang-undangan yang berlaku.

BAB VII

SUMBER DAYA MANUSIA

Pasal 31

(1) Pemenuhan kebutuhan sumber daya manusia penyelenggara fungsi

PTSP pada DPMPTSP dilakukan secara proporsional dan profesional

untuk mencapai tujuan dan sasaran PTSP.

(2) Sumber Daya Manusia sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yang

ditugaskan pada PTSP harus memiliki keahlian dan kompetensi

dibidangnya.

(3) Kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat ditingkatkan

melalui pendidikan formal, pendidikan dan pelatihan secara berkala.

(4) Dalam pelaksanaan pelayanan Perizinan dan Nonperizinan, DPMPTSP

dapat menggunakan Pegawai Non ASN dan/atau Tenaga Ahli

Pendamping.

(5) Dalam rangka pelaksanaan layanan bersama sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 5 ayat (2) huruf c, PTSP dapat menempatkan pegawainya

(person in charge) pada PTSP Kabupaten/Kota.

(6) Penempatan pegawai sebagaimana dimaksud pada ayat (5) disesuaikan

dengan kebutuhan pelayanan sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan.

Pasal 32

Page 16: GUBERNUR JAWA TENGAH - jatengprov.go.id€¦ · tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Di Provinsi Jawa Tengah sudah tidak sesuai lagi dengan tuntutan dunia usaha, perkembangan

(1) Dalam rangka efektivitas dan percepatan pelayanan Perizinan dan

Nonperizinan, Tim Teknis PTSP dari unsur PD terkait, ditempatkan dan

berkantor di DPMPTSP sesuai kebutuhan.

(2) Penempatan Tim Teknis pada kantor PTSP ditetapkan oleh Gubernur.

(3) Dalam rangka meningkatkan kinerja penyelenggaaran pelayanan

Perizinan dan Nonperizinan, dapat diberikan tunjangan khusus kepada

penyelenggara dan tim teknis sesuai dengan beban kerja dan

kemampuan keuangan daerah.

BAB VIII

ETIKA PELAYANAN

Pasal 33

(1) PTSP wajib menerapkan etika pelayanan. (2) Etika pelayanan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan

sikap aparatur penyelenggara dalam pelaksanaan pelayanan PTSP. (3) Etika pelayanan penyelenggara PTSP Daerah sebagaimana dimaksud

padaayat 1 meliputi :

a. integritas b. disiplin c. simpatik

d. loyalitas e. cepat

f. komunikatif g. obyektif h. bertanggungjawab

i. kreatif

BAB IX

MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN

Pasal 34

(1) Dinas melaksanakan monitoring dan evaluasi kinerja pelayanan perizinan secara berkala sesuai dengan Standar Pelayanan Publik dan

Standar Operasional Prosedur yang telah ditetapkan. (2) Kepala PD melaksanakan monitoring dan evaluasi secara berkala

terhadap pertimbangan teknis perizinan yang diterbitkan.

(3) Monitoring dan evaluasi terhadap penyelenggaraan pelayanan administrasi perizinan serta pertimbangan teknis dilakukan setiap triwulan oleh Kepala Dinas.

(4) Kepala Dinas wajib menyusun laporan penyelenggaraan pelayanan administrasi perizinan secara tertulis setiap triwulan kepada Gubernur

melalui Sekretaris Daerah dengan tembusan kepada Kepala PD.

BAB X

PEMBINAAN, PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN

Page 17: GUBERNUR JAWA TENGAH - jatengprov.go.id€¦ · tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Di Provinsi Jawa Tengah sudah tidak sesuai lagi dengan tuntutan dunia usaha, perkembangan

Pasal 35

(1) Pembinaan, pengawasan dan pengendalian terhadap pelaksanaan perizinan secara teknis dilakukan oleh Kepala PD.

(2) Pembinaan, pengawasan dan pengendalian secara administrasi perizinan dilakukan oleh Kepala Dinas.

BAB XI

PEMBIAYAAN

Pasal 36

Semua biaya yang timbul sebagai akibat ditetapkannya Peraturan Gubernur

ini dibebankan pada : a. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara; b. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah; dan

c. Sumber lainnya yang sah dan tidak mengikat sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

BAB XII

KETENTUAN PERALIHAN

Pasal 37

Izin yang telah dikeluarkan sebelum berlakunya Peraturan Gubernur ini tetap

berlaku sampai dengan habis berlakunya izin yang bersangkutan.

Pasal 38

(1) Perizinan yang masih dalam proses di PD pada saat berlakunya Peraturan

Gubernur ini, tetap diproses sampai dengan terbitnya dokumen perizinan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

(2) Perizinan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yang belum di proses,

disesuaikan dengan Peraturan Gubernur ini.

BAB XIII

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 39

Pada saat peraturan Gubernur ini mulai berlaku, peraturan Gubernur Jawa Tengah No 18 Tahun 2017 tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu

Pintu Provinsi Jawa Tengah (Berita Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2017 Nomor 18) dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

Page 18: GUBERNUR JAWA TENGAH - jatengprov.go.id€¦ · tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Di Provinsi Jawa Tengah sudah tidak sesuai lagi dengan tuntutan dunia usaha, perkembangan

Pasal 40

Peraturan Gubernur ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan

Gubernur ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Provinsi Jawa Tengah.

Ditetapkan di Semarang pada tanggal

GUBERNUR JAWATENGAH,

GANJAR PRANOWO

Diundangkan di Semarang pada tanggal

SEKRETARIS DAERAH PROVINSI

JAWA TENGAH

SRI PURYONO KARTOSOEDARMO

BERITA DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2019 …… NOMOR …….

Page 19: GUBERNUR JAWA TENGAH - jatengprov.go.id€¦ · tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Di Provinsi Jawa Tengah sudah tidak sesuai lagi dengan tuntutan dunia usaha, perkembangan

LAMPIRAN I

PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH

NOMOR..........................

TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU

DI PROVINSI JAWA TENGAH

I.JENIS PERIZINAN YANG DILAKSANAKAN MELALUI OSS

No. Perizinan Berusaha yang telah

dilaksanakan melalui OSS

Keterangan

A. Sektor Ketenagalistrikan

1. Izin Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (IUPTL)

IUPTL Pembangkitan Tenaga Listrik (IUPTL yang

dilakukandalam Provinsi dan Lintas Kabupaten/Kota)

IUPTL Transmisi Tenaga Listrik (IUPTL yang dilakukan dalam

Provinsi dan Lintas Kabupaten/Kota)

IUPTL Distribusi Tenaga Listrik (IUPTL yang dilakukan dalam

Provinsi dan Lintas Kabupaten/Kota)

IUPTL Penjualan Tenaga Listrik (IUPTL yang dilakukan dalam

Provinsi dan Lintas Kabupaten/Kota)

IUPTL Terintegrasi (IUPTL yang dilakukan dalam Provinsi dan

Lintas Kabupaten/Kota)

2. Izin Operasi

Pembangkitan Tenaga Listrik (Izin Operasi yang fasilitas instalasinya dalam Provinsi dan lintas Kabupaten/Kota)

Pembangkitan Tenaga Listrik dan Distribusi Tenaga Listrik (Izin Operasi yang fasilitas instalasinya dalam Provinsi dan lintas

Kabupaten/Kota)

Pembangkitan Tnaga Listrik, transmisi tenaga listrik dan

distribusi tenaga listrik (Izin Operasi yang fasilitas instalasinya dalam Provinsi dan lintas Kabupaten/Kota)

Page 20: GUBERNUR JAWA TENGAH - jatengprov.go.id€¦ · tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Di Provinsi Jawa Tengah sudah tidak sesuai lagi dengan tuntutan dunia usaha, perkembangan

No. Perizinan Berusaha yang telah

dilaksanakan melalui OSS

Keterangan

3. Izin Usaha Jasa Penunjang Tenaga Listrik konsultansi dalam bidang instalasi penyediaan tenaga listrik

(Izin usaha jasa penunjang tenaga listrik bagi BUMN/Mayoritas saham dimiliki PMA dalam Provinsi)

pembangunan dan pemasangan instalasi penyediaan tenaga

listrik (Izin usaha jasa penunjang tenaga listrik bagi BUMN/Mayoritas saham dimiliki PMA dalam Provinsi)

pemeriksaan dan pengujian instalasi tenaga listrik (Izin usaha

jasa penunjang tenaga listrik bagi BUMN/Mayoritas saham dimiliki PMA dalam Provinsi)

pengoperasian instalasi tenaga listrik (Izin usaha jasa penunjang tenaga listrik bagi BUMN/Mayoritas saham dimiliki

PMA dalam Provinsi)

pemeliharaan instalasi tenaga listrik (Izin usaha jasa penunjang

tenaga listrik bagi BUMN/Mayoritas saham dimiliki PMA dalam Provinsi)

penelitian dan pengembangan (Izin usaha jasa penunjang

tenaga listrik bagi BUMN/Mayoritas saham dimiliki PMA dalam Provins)i

pendidikan dan pelatihan (Izin usaha jasa penunjang tenaga

listrik bagi BUMN/Mayoritas saham dimiliki PMA dalam Provins)i

laboratorium pengujian peralatan dan pemanfaat tenaga listrik

(Izin usaha jasa penunjang tenaga listrik bagi BUMN/Mayoritas saham dimiliki PMA dalam Provinsi)

sertifikasi peralatan dan pemanfaat tenaga listrik (Izin usaha jasa penunjang tenaga listrik bagi BUMN/Mayoritas saham

dimiliki PMA dalam Provinsi)

sertifikasi kompetensi tenaga teknik ketenagalistrikan (Izin

usaha jasa penunjang tenaga listrik bagi BUMN/Mayoritas

Page 21: GUBERNUR JAWA TENGAH - jatengprov.go.id€¦ · tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Di Provinsi Jawa Tengah sudah tidak sesuai lagi dengan tuntutan dunia usaha, perkembangan

No. Perizinan Berusaha yang telah

dilaksanakan melalui OSS

Keterangan

saham dimiliki PMA dalam Provinsi)

sertifikasi badan usaha (Izin usaha jasa penunjang tenaga listrik bagi BUMN/Mayoritas saham dimiliki PMA dalam

Provinsi)

4. Izin Pemanfaatan Jaringan Tenaga Listrik Untuk

Kepentingan Telekomunikasi, Multimedia, dan Informatika penyangga dan/atau jalur sepanjang jaringan;

1. Memiliki IUPTL yang dilakukan dalam Provinsi dan Lintas Kabupaten/Kota; atau

2. Memiliki Izin Operasi yang fasilitas instalasinya dalam Provinsi dan lintas Kabupaten/Kota

serat optik pada jaringan; 1. Memiliki IUPTL yang dilakukan dalam Provinsi dan Lintas

Kabupaten/Kota; atau 2. Memiliki Izin Operasi yang fasilitas instalasinya dalam

Provinsi dan lintas Kabupaten/Kota

konduktor pada jaringan; 1. Memiliki IUPTL yang dilakukan dalam Provinsi dan Lintas

Kabupaten/Kota; atau 2. Memiliki Izin Operasi yang fasilitas instalasinya dalam

Provinsi dan lintas Kabupaten/Kota

kabel pilot pada jaringan.

1. Memiliki IUPTL yang dilakukan dalam Provinsi dan Lintas Kabupaten/Kota; atau

2. Memiliki Izin Operasi yang fasilitas instalasinya dalam

Provinsi dan lintas Kabupaten/Kota

5. Sertifikat Laik Operasi (SLO) Dalam sistem OSS tercatat sebagai kewenangan Pusat, Informasi

dari ESDM registrasi sertifikat kewenangan Provinsi

Page 22: GUBERNUR JAWA TENGAH - jatengprov.go.id€¦ · tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Di Provinsi Jawa Tengah sudah tidak sesuai lagi dengan tuntutan dunia usaha, perkembangan

No. Perizinan Berusaha yang telah

dilaksanakan melalui OSS

Keterangan

B. Sektor Pertanian

1. Izin Usaha Perkebunan Digabung, meliputi: a) Izin Usaha Budidaya Tanaman Perkebunan (IUP-B)

b) Izin Usaha Industri Pengolahan Hasil Perkebunan (IUP-P) c) Izin Usaha Perkebunan yang terintegrasi antara budidaya

dengan industri pengolahan hasil perkebunan (IUP) d) Izin Usaha Produksi Perbenihan Tanaman

Penerbitan izin usaha perkebunan yang kegiatan usahanya lintas Daerah kabupaten/kota dalam 1 (satu) Daerah

provinsi.

2. Izin Pemasukan dan Pengeluaran Benih/Bibit Ternak Penerbitan izin yang kegiatan usahanya lintas Daerah

kabupaten/kota dalam 1 (satu) Daerah provinsi diselenggarakan melalui Non oss

3. Izin Pemasukan dan Pengeluaran Bahan Pakan Asal Hewandan Tumbuhan

Kewenangan Provinsi, meliputi:

Izin Pemasukan dan Pengeluaran Bahan Pakan Asal Hewan

Penerbitan izin yang kegiatan usahanya lintas Daerah kabupaten/kota dalam 1 (satu) Daerah provinsi

diselenggarakan melalui Non oss

4. Rekomendasi Pemasukan dan Pengeluaran Produk Hewan Digabung, meliputi:

a) Pemasukan Karkas, Daging, Jeroan dan/atau olahannya b) Pemasukan dan Pengeluaran Produk Pangan Asal Hewan c) Pemasukan dan Pengeluaran Produk Hewan Non Pangan

d) Pemasukan Makanan Hewan Kesayangan (Pet Food) Kewenangan Provinsi adalah memberikan rekomendasi

untuk pemenhuhan komitmen izin pemasukan dan

pengeluaran untuk kebutuhan ekspor impor diselenggarakan

melalui Non oss

Page 23: GUBERNUR JAWA TENGAH - jatengprov.go.id€¦ · tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Di Provinsi Jawa Tengah sudah tidak sesuai lagi dengan tuntutan dunia usaha, perkembangan

No. Perizinan Berusaha yang telah

dilaksanakan melalui OSS

Keterangan

5. RekomendasiPemasukandan

PengeluaranTernakRuminansia dan Babi

Digabung, meliputi:

a) Pemasukan Ternak Ruminansia Besar (Termasuk untuk Pemasukan Sapi Indukan dan Sapi Bakalan)

b) Pengeluaran Ruminansia Kecil dan Babi

Kewenangan Provinsi adalah memberikan rekomendasi

untuk pemenhuhan komitmen izin pemasukan dan pengeluaran untuk kebutuhan ekspor impordiselenggarakan

melalui Non oss

6. Pendaftaran Usaha Perkebunan Digabung, meliputi:

a) Pendaftaran Usaha Budidaya Tanaman Perkebunan b) Pendaftaran Usaha Industri Pengolahan Hasil Perkebunan

Dengan kriteria:

Usaha Budidaya Tanaman Perkebunan dengan Luas kurang

dari 25 hektar (Lokasi Budidaya Perkebunan berada pada wilayah lintas kabupaten/kota)

Komoditas: Kelapa Sawit

Produk: CPO, inti sawit (palm kernel); tandan kosong, cangkang, serat (fiber); sludge

Kapasitas maksimal: 5 ton TBS per jam (Lokasi Budidaya Perkebunan berada pada wilayah lintas kabupaten/kota)

Komoditas: Teh Produk: Teh hijau

Kapasitas maksimal: 1 ton pucuk segar per hari (Lokasi Budidaya Perkebunan berada pada wilayah lintas kabupaten/kota)

Komoditas: Teh Produk: Teh hitam

Kapasitas maksimal: 10 ton pucuk segar per hari (Lokasi

Page 24: GUBERNUR JAWA TENGAH - jatengprov.go.id€¦ · tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Di Provinsi Jawa Tengah sudah tidak sesuai lagi dengan tuntutan dunia usaha, perkembangan

No. Perizinan Berusaha yang telah

dilaksanakan melalui OSS

Keterangan

Budidaya Perkebunan berada pada wilayah lintas

kabupaten/kota)

Komoditas: Tebu

Produk: Gula Kristal putih Kapasitas maksimal: 1.000 ton tebu per hari (Ton Cane

Day/TCD) (Lokasi Budidaya Perkebunan berada pada wilayah lintas kabupaten/kota)

C. Sektor Lingkungan Hidup dan Kehutanan

1. Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Bukan Kayu (IUPHHBK) pada Hutan Produksi

Berdasarkan UU 23 tahun 2014 dan PM-KLHK 22 Tahun 2018 merupakan kewenangan Gubernur

Pada sistem OSS tercatat sebagai kewenangan daerah kab/kota

Klarifikasi ke DLHK dan Pusat

Jawa Non DIY dikelola oleh Perhutani sesuai PP 72 tahun

2010

2. Izin Pemungutan Hasil Hutan Kayu pada Hutan Produksi Berdasarkan UU 23 tahun 2014 dan PM-KLHK 22 Tahun

2018 merupakan kewenangan Gubernur

Pada sistem OSS tercatat sebagai kewenangan daerah

kab/kota

Klarifikasi ke DLHK dan Pusat

Jawa Non DIY dikelola oleh Perhutani sesuai PP 72 tahun

2010

3. Izin Pemungutan Hasil Hutan Bukan Kayu pada Hutan

Produksi dan Hutan Lindung Berdasarkan UU 23 tahun 2014 dan PM-KLHK 22 Tahun

2018 merupakan kewenangan Gubernur

Pada sistem OSS tercatat sebagai kewenangan daerah

kab/kota

Klarifikasi ke DLHK dan Pusat

Jawa Non DIY dikelola oleh Perhutani sesuai PP 72 tahun

Page 25: GUBERNUR JAWA TENGAH - jatengprov.go.id€¦ · tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Di Provinsi Jawa Tengah sudah tidak sesuai lagi dengan tuntutan dunia usaha, perkembangan

No. Perizinan Berusaha yang telah

dilaksanakan melalui OSS

Keterangan

2010

4. Izin Usaha Pemanfaatan Jasa Lingkungan pada Hutan Produksi dan Hutan Lindung

Berdasarkan UU 23 tahun 2014 dan PM-KLHK Nomor 22

Tahun 2018 merupakan kewenangan Gubernur

Pada sistem OSS tercatat sebagai kewenangan daerah

kab/kota

Klarifikasi ke DLHK dan Pusat

Jawa Non DIY dikelola oleh Perhutani sesuai PP 72 tahun 2010

5. Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan Pada sistem OSS tercatat sebagai kewenangan Pusat

Kewenangan Provinsi sesuai dengan PM-KLHK Nomor 27

Tahun 2018

Klarifikasi ke DLHK dan Pusat

Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan (IPPKH) untuk pembangunan fasilitas umum yang bersifat non komersial

untuk luas paling banyak 5 (lima) hektar

Dilaksanakan NON OSS

6. Izin Usaha Industri Primer Hasil HutanKayu (IUIPHHK) Izin Usaha Industri Primer Hasil Hutan Kayu kapasitas produksi di bawah 6.000 m3/tahun

7. Izin Usaha Industri Primer Hasil Hutan Bukan Kayu (IUIPHHBK)

IUIPHHBK di luar areal IUPHH (IUIPHHBK di luar areal IUPHH)

8. Penetapan Pengada dan Pengedar Benih dan/atau Bibit Terdaftar

PM-KLHK Nomor 22 Tahun 2018 merupakan kewenangan Menteri/Gubernur

Pada sistem OSS tercatat sebagai kewenangan daerah Pusat

Klarifikasi ke DLHK dan Pusat

Kendala teknis pada sistem OSS

9. Sertifikasi Sumber Benih Jika di provinsi ada UPTD

Kendala teknis pada sistem OSS

Page 26: GUBERNUR JAWA TENGAH - jatengprov.go.id€¦ · tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Di Provinsi Jawa Tengah sudah tidak sesuai lagi dengan tuntutan dunia usaha, perkembangan

No. Perizinan Berusaha yang telah

dilaksanakan melalui OSS

Keterangan

10. Sertifikasi Mutu Bibit dan Sertifikasi Mutu Benih Jika di provinsi ada UPTD

Kendala teknis pada sistem OSS

11. Izin Lingkungan Kriteria kewenangan Provinsi mengacu pada P.23/MENLHK/SETJEN/KUM.1/7/2018

12. Izin Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (LimbahB3) untuk Usaha Jasa

Kewenangan Provinsi, meliputi:

Izin Pengelolaan Limbah B3 untuk Kegiatan Pengumpulan

Limbah B3 lintas Daerah kabupaten/ kota dalam 1 (satu) Daerah provinsi

D. Sektor Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat

1. Surat Izin Pengambilan Air Tanah a) Proses dilakukanterintegrasi denganproses AMDAL b) Prasyarat Izin Lingkungan

E. Sektor Kelautan Dan Perikanan

1. Surat Izin Usaha Perikanan (SIUP) Digabung, meliputi: a) Surat Izin Usaha Perikanan Bidang Penangkapan

kapal perikanan berukuran di atas 10 GT sampai dengan

30 GT. b) Surat Izin Usaha Perikanan Bidang Pembudidayaan

Yang usahanya lintas Daerah Kabupaten/Kota dalam 1 (satu) Daerah Provinsi

c) Surat Izin Usaha Perikanan Bidang Pengangkutan

kapal perikanan berukuran di atas 10 GT sampai dengan

30 GT. d) Surat Izin Usaha Perikanan Bidang Pengolahan

Hasil Perikanan lintas daerah Kabupaten/Kota dalam 1 (satu) Daerah Provinsi.

e) Surat Izin Usaha Perikanan Bidang Pemasaran

Hasil Perikanan lintas daerah Kabupaten/Kota dalam 1

Page 27: GUBERNUR JAWA TENGAH - jatengprov.go.id€¦ · tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Di Provinsi Jawa Tengah sudah tidak sesuai lagi dengan tuntutan dunia usaha, perkembangan

No. Perizinan Berusaha yang telah

dilaksanakan melalui OSS

Keterangan

(satu) Daerah Provinsi.

2. Tanda Daftar Kapal Perikanan untuk nelayan kecil Hanya untuk nelayan kecil yang melakukan penangkapan

ikan dengan menggunakan kapal ukuran paling besar 10 GT

Pelaksanaan saat ini berada di kewenangan Provinsi sesuai

dengan UU Nomor 23 tahun 2014

Sistem OSS menjadi kewenangan Kab/Kota

Perlu koordinasi ke DKP dan Pusat

3. Surat Izin Penangkapan Ikan (SIPI) Digabung, meliputi:

a) Surat Izin Penangkapan Ikan untuk Kapal Penangkapan Ikan b) Surat Izin Penangkapan Ikan untuk Kapal Latih

c) Surat Izin Penangkapan Ikan untuk Kapal Penelitian/Eksplorasi Perikanan

d) Surat Izin Penangkapan Ikan ANDON (Klarifikasi ke DKP dan

Pusat)

4. Surat Izin Kapal Pengangkut Ikan (SIKPI) Digabung, meliputi:

a) Surat Izin Kapal Pengangkut Ikan Angkut Hasil Tangkapan Ikan

b) Surat Izin Kapal Pengangkut Ikan Hasil Budidaya Ikan

antara 5 GT sampai dengan 30 GT

tidak menggunakan modal asing

dalam pelaksanaan sesuai ketentuan Permen KP 30 tahun 2012, yaitu 10 GT s.d 30 GT.

5. Persetujuan Pengadaan Kapal Proses persetujuannya digabung dengan SIUP

dalam OSS kewenanganProvinsiantara 5 GT sampai 30 GT

sementara SIUP kewenanganProvinsi 10 GT sampai 30 GT

Koordinasike DKP danPusat

6. Izin Pengelolaan Perairan di WP-3-K Digabung, meliputi: a) Izin Pengelolaan WP-3-K

Page 28: GUBERNUR JAWA TENGAH - jatengprov.go.id€¦ · tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Di Provinsi Jawa Tengah sudah tidak sesuai lagi dengan tuntutan dunia usaha, perkembangan

No. Perizinan Berusaha yang telah

dilaksanakan melalui OSS

Keterangan

b) Izin pengangkatan BMKT

c) Izin wisata bahari d) Izin produksi garam

e) Izin biofarmakologi f) Izin bioteknologi g) Izin pemanfaatan air laut selain energi

Sesuai UU No. 23 tahun 2014, Kewenangan Provinsi adalah

Pengelolaan ruang laut sampai dengan 12 mil di luar minyak dan gas bumi.

Penerbitan izin dan pemanfaatan ruang laut di bawah 12 mil di luar minyak dan gas bumi.

Sementara dalam OSS menjadi kewenangan Pusat (Penerbit : Direktorat Perencanaan Ruang Laut)

7. Izin Pelaksanaan Reklamasi Izin Pelaksanaan dalam hal di wilayah :

Perairan laut diluar kewenangan Kab/Kota s.d. paling jauh 12

Mil laut

Pelabuhan Perikanan yang dikelola Pemerintah provinsi

8. Izin Pemanfaatan Pulau-Pulau Kecil dan Perairan di Sekitarnya Dalam Rangka Penanaman Modal Asing

Pemanfaatan pulau-pulau kecil dalam UU No 23/2014 kewenangan Provinsi adalah Penerbitan izin dan

pemanfaatan ruang laut di bawah 12 mil di luar minyak dan gas bumi, sementara OSS dalam rangka PMA menjadi kewenangan Pusat (Direktorat penerbit: Direktorat

Pendayagunaan Pesisir Dan Pulau-Pulau Kecil)

Klarifikasi dan koordinasi ke DKP dan Pusat.

9. Cek Fisik Kapal 10 - < 30 GT Perlu justifikasi kewenangan ke DKP dan Pusat

10. Buku Kapal Perikanan 10 - < 30 GT

Buku Kapal Perikanan Provinsi (OSS)

Page 29: GUBERNUR JAWA TENGAH - jatengprov.go.id€¦ · tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Di Provinsi Jawa Tengah sudah tidak sesuai lagi dengan tuntutan dunia usaha, perkembangan

No. Perizinan Berusaha yang telah

dilaksanakan melalui OSS

Keterangan

11. Rekomendasi Izin Lokasi Pulau-Pulau Kecil dengan luas

dibawah100 Km2 Dalam OSS tercatat sebagai kewenangan Pusat

Perlu justifikasi kewenangan ke DKP dan Pusat

F. Sektor Kesehatan

1. SertifikatDistribusi Cabang Farmasi Sesuai dengan Permenkes 26 tahun 2018 merupakan

kewenangan Gubernur

Dalam OSS tidak tercatat

2. Sertifikat Produksi Usaha Kecil dan Mikro Obat Tradisional Usaha Kecil Obat Tradisional (UKOT): usaha yang membuat semua bentuk sediaan obat tradisional, kecuali bentuk sediaan

tablet, efervesen, suppositoria dan kapsul lunak.

3. Sertifikat Distribusi Cabang Alat Kesehatan Kewenangan Provinsi

4. Izin Mendirikan Rumah Sakit Izin Mendirikan Rumah Sakit Kelas B(Umum dan Khusus)

5. Izin Operasional Rumah Sakit Izin Operasionalisasi Rumah Sakit Kelas B(Umum dan Khusus)

6. Izin Operasional Laboratorium Klinik Umum dan Khusus Digabung, meliputi: a) Izin Mendirikan Laboratorium Umum Klinik Madya

b) Izin Operasionalisasi Laboratorium Klinik Umum Madya Laboratorium klinik umum madya: laboratorium yang

melaksanakan pelayanan pemeriksaan spesimen klinik dengan kemampuan pemeriksaan tingkat laboratorium klinik umum pratama dan pemeriksaan imunologi dengan teknik sederhana

G. Sektor Perindustrian

1. Izin Usaha Industri Industri Skala Besar, PMDN

INDUSTRI BESAR: industri yang mempekerjakan paling sedikit 20 orang Tenaga Kerja dan memiliki Nilai Investasi

lebih dari Rp. 15.000.000.000 (lima belas miliyar rupiah).

2. Izin Perluasan Industri Skala Besar, PMDN

Page 30: GUBERNUR JAWA TENGAH - jatengprov.go.id€¦ · tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Di Provinsi Jawa Tengah sudah tidak sesuai lagi dengan tuntutan dunia usaha, perkembangan

No. Perizinan Berusaha yang telah

dilaksanakan melalui OSS

Keterangan

3. Izin Usaha Kawasan Industri Lintas Kab/Kota dalam 1 Provinsi

4. Izin Perluasan Kawasan Industri Tidak tercatat pada sistem OSS

H. Sektor Perdagangan

1. Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)

Kewenangan Provinsi, meliputi: a) SIUP-MB TBB b) SIUP Bahan Berbahaya (B2)

(bagi Pengecer) Digabung dengan catatan: c) Tiap bidang usaha memiliki persyaratan izin yang berbeda

*)Perlu konfirmasi Dinperindag dan jika diperlukan koordinasi ke

Pusat (dalam UU 23 merupakan kewenangan Provinsi namun sesuai permendag 77 diproses oleh Dit Sarana Produksi Kemendag.

2. Angka Pengenal Importir NIB sekaligus sebagai API–dalam penerbitan dengansistem OSS

I. Sektor Perhubungan

1. Izin Penyelenggaraan Prasarana Perkeretaapian Umum Digabung, meliputi:

a) Izin Usaha Prasarana Perkeretaapian Umum

Jaringanjalurnya melintasi batas Daerah

Kabupaten/Kota b) Izin Operasi Prasarana Perkeretaapian Umum

Jaringan jalurnya melintasi batas Daerah Kabupaten/Kota

c) Lintas Kab/Kota satu wilayah Provinsi.

Pembangunan Prasarana Perkeretaapian Umum

(Jaringan jalurnya melintasi batas Daerah Kabupaten/Kota)

Page 31: GUBERNUR JAWA TENGAH - jatengprov.go.id€¦ · tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Di Provinsi Jawa Tengah sudah tidak sesuai lagi dengan tuntutan dunia usaha, perkembangan

No. Perizinan Berusaha yang telah

dilaksanakan melalui OSS

Keterangan

2. Izin Penyelenggaraan Sarana Perkeretaapian Umum Digabung; a) Izin Operasi Sarana Perkeretaan Umum

b) Lintas Kab/Kota satu wilayah Provinsi

Dengan kriteria:

Penyelenggara Sarana Perkeretaapian Umum (Jaringan jalurnya melintasi batas Daerah kabupaten/kota dalam 1

(satu) Daerah provinsi)

Operasi Sarana Perkeretaapian Umum (Jaringan jalurnya

melintasi batas Daerah kabupaten/kota dalam 1 (satu) Daerah provinsi)

3. Izin Penyelenggaraan Perkeretaapian Khusus Digabung; a) Izin Operasi Perkeretaapian Khusus

b) Lintas Kab/Kota satu wilayah Provinsi.

Dengan kriteria:

Prinsip Pembangunan Perkeretaapian Khusus (Jaringannya melebihi 1 (satu) Daerah kabupaten/kota dalam 1 (satu)

Daerah provinsi)

Pembangunan Perkeretaapian Khusus (Jaringannya

melebihi 1 (satu) Daerah kabupaten/kota dalam 1 (satu) Daerah provinsi)

Operasi Perkeretaapian Khusus (Jaringannya melebihi 1

(satu) Daerah kabupaten/kota dalam 1 (satu) Daerah provinsi)

4. Izin Penyelenggaraan Pelabuhan Sungai dan Danau Digabung; a) Izin penetapan lokasi pelabuhan sungai danau

b) Izin pengoperasian pelabuhan sungai dan danau

Page 32: GUBERNUR JAWA TENGAH - jatengprov.go.id€¦ · tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Di Provinsi Jawa Tengah sudah tidak sesuai lagi dengan tuntutan dunia usaha, perkembangan

No. Perizinan Berusaha yang telah

dilaksanakan melalui OSS

Keterangan

Dengan kriteria:

Pembangunan Pelabuhan Sungai dan Danau (melayani trayek lintas Daerah kabupaten/kota dalam 1 (satu) Daerah

provinsi)

penetapan lokasi Pelabuhan Sungai dan Danau (melayani

trayek lintas Daerah kabupaten/kota dalam 1 (satu) Daerah provinsi)

pengoperasian pelabuhan sungai dan danau (melayani trayek lintas Daerah kabupaten/kota dalam 1 (satu) Daerah

provinsi)

5. Izin Usaha Angkutan Sungai dan Danau kapal yang melayani trayek antar-Daerah kabupaten/kota dalam

Daerah provinsi yang bersangkutan

6. Izin Penyelenggaraan Angkutan Orang Digabung, meliputi:

a) Izin Usaha Angkutan Orang Dalam Trayek (Dalam Trayek Lintas Daerah Kabupaten/Kota dalam 1 (satu) Daerah Provinsi)

b) Izin Usaha Angkutan Orang Tidak Dalam Trayek (Wilayah operasinya melampaui lebih dari 1 (satu) Daerah kabupaten/kota dalam 1 (satu) Daerah Provinsi)

7. Persetujuan Hasil Analisis Dampak Lalu Lintas (baru) a) Diubah

b) Sebelumnya: Analisis Dampak Lalu Lintas (ANDALALIN) Pada jalan Provinsi

8. Izin Pelabuhan Umum Digabung, meliputi: a) Izin Usaha Badan Usaha Pelabuhan b) Penetapan Lokasi Pelabuhan

c) Izin Pembangunan Pelabuhan Laut d) Izin Pengembangan Pelabuhan

e) Pengoperasian Pelabuhan

Page 33: GUBERNUR JAWA TENGAH - jatengprov.go.id€¦ · tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Di Provinsi Jawa Tengah sudah tidak sesuai lagi dengan tuntutan dunia usaha, perkembangan

No. Perizinan Berusaha yang telah

dilaksanakan melalui OSS

Keterangan

dengan kriteria :

Pelabuhan pengumpan regional

9. Izin Usaha Angkutan Laut Digabung, meliputi: a) Izin Usaha Angkutan Laut (Angkutan di Perairan)(SIUPAL) b) Izin Operasi Angkutan Laut Khusus

Dengan kriteria:

Angkutan di Perairan (Bagi badan usaha yang berdomisili

dalam wilayah dan beroperasi pada lintas pelabuhan antar-Daerah kabupaten/ kota dalam wilayah Daerah provinsi)

10. Izin Usaha Angkutan Laut Pelayaran Rakyat (Angkutan di Perairan)

Angkutan Laut Pelayaran Rakyat bagi: 1) orang perorangan atau;

2) badan usaha yang berdomisili dan yang beroperasi pada lintas pelabuhan antar Daerah kabupaten/kota dalam Daerah provinsi, pelabuhan antar-

Daerah provinsi, dan pelabuhan internasional

11. Izin Usaha Jasa Terkait dengan Angkutan di Perairan Diubah;

a) Izin Usaha Bongkar Muat Barang(lintas Kab. dalam 1 provinsi) b) Izin Usaha Jasa Pengurusan Transportasi(lintas Kab. dalam

1 provinsi)

c) Izin Usaha Angkutan Perairan Pelabuhan d) Izin Usaha Penyewaan Peralatan Angkutan Laut/Peralatan

Jasa Terkait Dengan Angkutan Laut e) Izin Usaha Tally Mandiri f) Izin Usaha Depo Peti Kemas

12. Persetujuan Kegiatan Kerja Keruk dan/atau Reklamasi Digabung, meliputi: a) Surat Izin Kerja Keruk (SIKK)

b) Surat Izin Kerja Reklamasi (SIKR) Dengan kriteria:

Kerja Keruk (pekerjaan pengerukan dan/atau reklamasi di

Page 34: GUBERNUR JAWA TENGAH - jatengprov.go.id€¦ · tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Di Provinsi Jawa Tengah sudah tidak sesuai lagi dengan tuntutan dunia usaha, perkembangan

No. Perizinan Berusaha yang telah

dilaksanakan melalui OSS

Keterangan

wilayah perairan pelabuhan pengumpan regional)

Kerja Reklamasi (pekerjaan pengerukan dan/atau reklamasi di wilayah perairan pelabuhan pengumpan

regional)

13. Surat Izin Membangun, Memindahkan dan Membongkar

Bangunan dan/atau Instalasi Kewenangan Provinsi

UU 23 TH 2014

14. Izin Terminal Khusus/TUKS Kewenangan Pusat sesuai PM Perhubungan 89 tahun 2018

Revisi PM 89 tahun 2018

Dalam UU 23 tahun 2014 kewenangan Provinsi pada

pelabuhan pengumpan regional

J. Sektor Pariwisata

1. Tanda Daftar Usaha Pariwisata Lintas Kab/Kota dalam 1 Provinsi, meliputi:

Pengelolaan Museum

Pengelolaan Peninggalan Sejarah dan Purbakala –

Pengelolaan Pemandian Air Panas Alami

Pengelolaan Goa

Wisata Agro

Pengelolaan Permukiman dan/atau lingkungan adat atau

Pengelolaan Objek Ziarah

kawasan pariwisata

Angkutan Jalan Pariwisata

Angkutan Wisata dengan Kereta Api

Angkutan Laut Wisata Dalam Negeri

Angkutan Laut Internasional Wisata

Agen Perjalanan Wisata

Biro Perjalanan Wisata

Page 35: GUBERNUR JAWA TENGAH - jatengprov.go.id€¦ · tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Di Provinsi Jawa Tengah sudah tidak sesuai lagi dengan tuntutan dunia usaha, perkembangan

No. Perizinan Berusaha yang telah

dilaksanakan melalui OSS

Keterangan

Restoran atau Rumah Makan

Jasa Boga

Pusat Penjualan Makanan

Bar/Pub

Kafe

Hotel

Pondok Wisata

Bumi Perkemahan

Persinggahan Karavan

Vila

Kondominium Hotel atau Apartemen Servis

Rumah Wisata

Jasa Manajemen Hotel atau Hunian Wisata Senior/Lanjut

Usia

Sanggar Seni

Jasa Impresariat

Galeri Seni atau Gedung Pertunjukan Seni

Rumah Bilyar

Lapangan Golf

Gelanggang Bowling

Gelanggang Renang

Lapangan Sepak Bola/Futsal

Lapangan Tenis

Wisata Olahraga Minat Khusus

Wisata Petualangan Alam

Taman Bertema

Taman Rekreasi

Kelab Malam atau Diskotik

Page 36: GUBERNUR JAWA TENGAH - jatengprov.go.id€¦ · tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Di Provinsi Jawa Tengah sudah tidak sesuai lagi dengan tuntutan dunia usaha, perkembangan

No. Perizinan Berusaha yang telah

dilaksanakan melalui OSS

Keterangan

Karaoke

Arena Permainan

Panti/Rumah Pijat

Penyelenggara Pertemuan, Perjalanan Insentif, konferensi

dan Pameran

Jasa Informasi Pariwisata

Jasa Konsultan Pariwisata

Jasa Pramuwisata

Wisata Arung Jeram

Wisata Selam

Wisata Dayung, Wisata Selancar, dan Wisata Olahraga Tirta

Wisata Memancing

Dermaga Wisata

Spa

Lain-lain

Dengan Kriteria : Usaha yang lokasi usaha atau kantor berada di lebih dari 1

(satu) kabupaten/kota dalam 1 (satu) provinsi dan/atau usaha pariwisata yang lokasi usaha atau kantor berada di

Daerah Khusus Ibukota Jakarta Perlu Klarifikasi yang dimaksud dengan satu lokasi = satu

hamparan?

K. Sektor Pendidikan dan Kebudayaan

1. Izin Pendirian Program atau Satuan Pendidikan Pendidikan menengah

Pendidikan khusus (SDLB, SMPLB, SMALB, SMKLB)

Page 37: GUBERNUR JAWA TENGAH - jatengprov.go.id€¦ · tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Di Provinsi Jawa Tengah sudah tidak sesuai lagi dengan tuntutan dunia usaha, perkembangan

No. Perizinan Berusaha yang telah

dilaksanakan melalui OSS

Keterangan

2. Izin Penambahan dan Perubahan Program Keahlian pada

SMK Kewenangan Provinsi pada Pendidikan menengah atas

(Undang-undang No. 23 tahun 2014)

Pada sistem OSS tercatat sebagai kewenangan Pusat

Perlu klarifikasi ke Disdikbud dan Pusat

L. Sektor Agama dan Keagamaan

1. Izin Pendirian satuan pendidikan keagamaan Pada sistem OSS tercatat sebagai kewenangan Pusat

Koordinasi dengan Disdikbud, Biro Kesra, dan Pusat

M. Sektor Ketenagakerjaan

1. IzinUsahaLembagaPenempatan Tenaga Kerja Swasta - lintas kab/kota dalam 1 (satu) Provinsi

- sesuai Permenaker 39 Tahun 2016 tentang penempatan tenaga kerja

2. Izin Operasional Perusahaan Penyedia Jasa Pekerja/Buruh

3. Surat Izin Usaha Lembaga Penyalur Pekerja Rumah Tangga Peraturan Menteri Tenaga Kerja Pasal 12, Nomor 2 tahun 2015

4. Izin Kantor Cabang Izin Kantor Cabang Perusahaan Penempatan Pekerja Migran Indonesia

OSS Masuk di kewenangan Pusat, perlu koordinasi dengan Pusat

5. Izin Tempat Penampungan Izin Tempat Penampungan Pekerja Migran Indonesia

Rekrutmen pekerja Lintas Kab/Kota dalam 1 (satu) Provinsi

OSS Masuk di kewenangan Pusat, perlu koordinasi dengan

Pusat

N. Sektor Perkoperasian Dan Usaha Mikro, Kecil, Menengah (UMKM)

1. Izin Koperasi Simpan Pinjam KSP/KSPPS Primer (Koperasi yang wilayah keanggotaannya

lintas daerah Kabupaten/Kota dalam 1 (satu) daerah Provinsi :

Page 38: GUBERNUR JAWA TENGAH - jatengprov.go.id€¦ · tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Di Provinsi Jawa Tengah sudah tidak sesuai lagi dengan tuntutan dunia usaha, perkembangan

No. Perizinan Berusaha yang telah

dilaksanakan melalui OSS

Keterangan

Gubernur)

KSP/KSPPS Sekunder (Koperasi yang wilayah keanggotaannya lintas daerah Kabupaten/Kota dalam 1 (satu) daerah Provinsi :

Gubernur)

2. Izin Pembukaan Kantor Cabang Koperasi Simpan Pinjam Kewenangan Provinsi apabila telah ditetapkan sebagi koperasi

Provinsi yaitu wilayah keanggotaannya lintas Kab/Kota dalam 1 (satu) Provinsi.

3. Izin Pembukaan Kantor Cabang Pembantu Koperasi Simpan Pinjam

4. Izin Pembukaan Kantor Kas Koperasi Simpan Pinjam

GUBERNUR JAWATENGAH,

GANJAR PRANOWO

Page 39: GUBERNUR JAWA TENGAH - jatengprov.go.id€¦ · tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Di Provinsi Jawa Tengah sudah tidak sesuai lagi dengan tuntutan dunia usaha, perkembangan

LAMPIRAN II

PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH

NOMOR.......................

TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU

II. JENIS PERIZINAN YANG DILAKSANAKAN NON OSS

No. Sektor Perizinan Jenis Perizinan

Keterangan

1. Sektor Ketenagalistrikan ESDM

1. Izin Usaha Niaga Bahan bakar nabati Kapasitas

Penyediaan 5.000 sampai dengan 10.000 Ton

DESK

2. Sektor Air Tanah ESDM 1. Izin Eksplorasi Air Tanah DESK

2. Perpanjangan Izin Eksplorasi Air Tanah

3. Izin Pengeboran Air Tanah

4. Izin Penggalian Air Tanah

5. Perpanjangan Izin Pengusahaan Air Tanah

6. Izin Pemakaian Air Tanah

7. Perpanjangan Izin Pemakaian Air Tanah

8. Izin Perusahaan Pengeboran Air Tanah

9. Perpanjangan Izin Perusahaan Pengeboran Air Tanah

10. Izin Juru Bor

11. Perpanjangan Izin Juru Bor

12. Izin Perusahaan Pengeboran airtanah (SIPPAT)

3. Sektor Pertambangan ESDM 1. Wilayah Izin Usaha Pertambangan DESK

2. IUP Eksplorasi

3. IUP Operasi Produksi

4. IUP OP Khusus Pengolahan dan Pemurnian

5. IUP OP Khusus Pengangkutan danPengolahan

Page 40: GUBERNUR JAWA TENGAH - jatengprov.go.id€¦ · tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Di Provinsi Jawa Tengah sudah tidak sesuai lagi dengan tuntutan dunia usaha, perkembangan

No. Sektor Perizinan Jenis Perizinan

Keterangan

6. IUP OP Untuk Penjualan

7. Izin Sementara Untuk Penjualan

8. Perpanjangan Izin

9. Izin Usaha Jasa Pertambangan

10. Surat Keterangan Terdaftar

4. Sektor Perkebunan 1. Persetujuan Perubahan Luas Lahan DESK

2. Persetujuan Perubahan Jenis Tanaman

3. Persetujuan Penambahan Kapasitas Industri Pengolahan Hasil Perkebunan

4. Persetujuan Diversifikasi Usaha

5. Sektor Kehutanan 1. Dispensasi Penggunaan KawasanHutan Izin

pinjam pakai kawasan hutan untuk pembangunan fasilitas umum yang bersifat non komersial sampai

dengan 5 hektar

DESK

dihapus

2. Penetapan Tempat Penampungan Terdaftar Kayu

Bulat/Kayu Olahan dari hutan alam dan hutan tanaman pada hutan Produksi

DESK

TETAP

PM/LHK. 58 dan 60 tahun 2016

3. Izin Pemanfaatan kawasan hutanpada areal

penggunaan lain (APL) DESK

TETAP

PM/LHK. 62 tahun 2015

4. Izin Pemanfaatan Kawasan Hutan pada Hutan

Produksi yang telah di Konversi (HPK) atau Tukar Menukar Kawasan Hutan (TMKH)

DESK

TETAP

PM/LHK. 62 tahun 2015

Page 41: GUBERNUR JAWA TENGAH - jatengprov.go.id€¦ · tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Di Provinsi Jawa Tengah sudah tidak sesuai lagi dengan tuntutan dunia usaha, perkembangan

No. Sektor Perizinan Jenis Perizinan

Keterangan

6. Sektor Pekerjaan Umum Bina Marga

dan Cipta Karya

1. Izin Pemakaian tanah jalan untuk konstruksi

reklame

DESK

Diubah

2. Izin Pemakaian Tanah Jalan untuk pemasangan pipa PDAM

3. Izin Pemakaian Tanah Jalan untuk penanaman kabel

4. Izin Pemakaian Tanah Jalan untuk pemasangan pipa Pertamina

5. Izin Pemakaian tanah jalan untuk JPO DESK

Diubah

6. Izin Pemakaian tanah jalan untuk konstruksi reklame yang melekat / berada di JPO

DESK

Izin Baru

7. Izin pemakaian tanah jalan untuk bercocok tanam

8. Izin pemakaian tanah jalan untuk pemasangan peralatan atau barang

9. Izin Pemakaian tanah jalan untuk usaha atau industri kecil dan halamannya

10. Izin Pemakaian tanah jalan untuk penjemuran

atau penimbunan

11. Izin Pemakaian tanah jalan untuk keperluan

lainnya

12. Izin Pemakaian tanah jalan untuk videotron

13. Izin Pemakaian tanah jalan untukpemasangan

peralatan pada saluran

7. Sektor Pekerjaan Umum Sumber

Daya Air dan Penataan Ruang

1. Izin Pengambilan dan pemanfaatan airpermukaan DESK

2. Izin pelaksanaan konstruksi

3. Izin Pemakaian Tanah dan / atau Bangunan

Page 42: GUBERNUR JAWA TENGAH - jatengprov.go.id€¦ · tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Di Provinsi Jawa Tengah sudah tidak sesuai lagi dengan tuntutan dunia usaha, perkembangan

No. Sektor Perizinan Jenis Perizinan

Keterangan

8. Sektor Kelautan & Perikanan 1. Izin peredaran obat ikanuntuk distributor obat ikan

DESK

2. Izin Pendirian PelabuhanUmum, Khusus dan Perikanan

3. Izin Pemasangan pipadan kabel bawah laut

4. Izin budidaya laut

5. Izin bangunan laut

9. 0 Sektor Kesehatan

1. Izin Operasional Balkesmas (BalaiKesehatan Masyarakat) BKPM (Balai Kesehatan Paru

Masyarakat) & BKIM (Balai Kesehatan Indera Masyarakat) Provinsi Jawa Tengah

DESK

10. Sektor Perdagangan

1. Rekomendasi Penerbitan SIUP-MB bagi Distributor dan atau Sub Distributor.

DESK

2. Rekomendasi Penerbitan Surat Izin Usaha Perdagangan Bahan Berbahaya bagi Importir

Terdaftar Bahan Berbahaya dan atau Distributor Terdaftar Bahan Berbahaya (Rekom SIUP B2 IT-B2 dan atau DT-B2).

3. Penetapan Importir Terdaftar Bahan Berbahaya

(IT-B2) dan atau Distributor Terdaftar Bahan Berbahaya (DT-B2) sebagai Kantor Cabang di Daerah

Permendag 44 Tahun 2009

Perubahan Permendag 23 Tahun 2011

11.

Sektor Pendidikan dan Kebudayaan 1. Pendirian Satuan PendidikanMenengah – SMA dan SMK Negeri.

DESK

2. Pendirian Satuan Pendidikan Khusus – SLB Negeri.

3. Perubahan Satuan Pendidikan Menengah – SMA dan SMK Negeri.

4. Perubahan Satuan Pendidikan Khusus – SLB

Negeri.

Page 43: GUBERNUR JAWA TENGAH - jatengprov.go.id€¦ · tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Di Provinsi Jawa Tengah sudah tidak sesuai lagi dengan tuntutan dunia usaha, perkembangan

No. Sektor Perizinan Jenis Perizinan

Keterangan

5. Penutupan Satuan Pendidikan Menengah – SMA

dan SMK Negeri

6. Penutupan Satuan Pendidikan Menengah – SMA

dan SMK yang diselenggarakan oleh masyarakat.

7. Penutupan Satuan PendidikanKhusus – SLB

Negeri.

8. Penutupan Satuan Pendidikan Khusus – SLB yang

diselenggarakan oleh masyarakat.

12. Sektor Peternakan dan Kesehatan

Hewan

1. Izin Usaha Distributor Obat Hewan DESK

2. Izin Pemasukan Ternak Antar Provinsi

3. Izin Pengeluaran Ternak Antar Provinsi

4. Rekomendasi Pengeluaran Ternak

5. Izin Pemasukan Produk Hewan Antar Provinsi

6. Izin Pengeluaran Produk Hewan Antar Provinsi

7. Rekomendasi Pemasukan Pakan Ternak dan Pakan Hewan Kesayangan

8. Rekomendasi Pemasukan Bahan Pakan Asal Hewan

9. Rekomendasi Pemasukan ProdukHewan

10. Rekomendasi Pemasukan Ternak

11. Rekomendasi Pengeluaran Produk Hewan

12. Rekomendasi Pemasukan Hewan Kesayangan

13. Rekomendasi Pengeluaran Hewan Kesayangan

14. Rekomendasi Pendaftaran Pakan Ternak

15. Rekomendasi Produsen Obat Hewan

16. Rekomendasi Eksportir Obat Hewan

17. Rekomendasi Importir Obat Hewan

13. Sektor Kesatuan Bangsa, Politik dan 1. Rekomendasi melaksanakan Survey DESK

Page 44: GUBERNUR JAWA TENGAH - jatengprov.go.id€¦ · tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Di Provinsi Jawa Tengah sudah tidak sesuai lagi dengan tuntutan dunia usaha, perkembangan

No. Sektor Perizinan Jenis Perizinan

Keterangan

Perlindungan Masyarakat 2. Rekomendasi melaksanakan Riset

3. Rekomendasi melaksanakan KKN

4. Rekomendasi melaksanakan PKL

5. Rekomendasi melaksanakanPenelitian

14. Sektor Sosial 1. Izin pengumpulan uang atau barang DESK

GUBERNUR JAWATENGAH,

GANJAR PRANOWO