Upload
caprica-velovan-windinni
View
16
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Gunung Api Kelud
Citation preview
Gunung Kelud
Citra FitrianiAtika Kurniati
Azaliatul HidayahRezky Shakiah PutriAulifa Andhini Putri
Outline
1. Profil Gunung Kelud2. Morfologi3. Sejarah Letusan4. Karakteristik Letusan5. Proses Letusan6. Kandungan kimia batuan, air kawah, dan abu
vulkanik7. Mitigasi
Profil Gunung Api KeludNAMA GUNUNGAPI : G. KELUD, JAWA TIMUR
NAMA LAIN : Kelud, Klut, Coloot
NAMA KAWAH : -
LOKASI :
a. Geografis : 7° 56' 00 LS dan 112° 18' 30 BT
b. Administrasi : Kab. Kediri, Kab. Blitar dan Kab. Malang,
Propinsi Jawa Timur
KETINGGIAN :a. Puncak 1731 m dpl
b. Danau kawah : 1113,9 m (Hadikusumo, 1960)
TIPE GUNUNGAPI : Strato
Kota Terdekat : Kediri
POS PENGAMATAN :
Desa Margomulyo, Kecamatan Wates, Kediri
Posisi Geografi 08° 55' 40,14" LS dan 112° 14' 45,48" BT
Ketinggian 675 dpl
MorfologiSecara morfologi, G.Kelud dapat dibedakan menjadi 5 satuan morfologi (A.Djumarma,1991) yaitu
1. Satuan Morfologi Puncak dan kawah, mempunyai ketinggian diatas 1000 m dpl tersusun oleh aliran lava, kubah
lava, dan batuan piriklastik; bentuk morfologi tidak teratur, bukit - bukit kecil dengan tebing curam dengan
kemiringan lereng lebih besar dari 40 , serta pola aliran yang ada pada satuan morfologi ini adalah pola aliran radial.
2. Satuan Morfologi Tubuh Gunungapi, terletak pada ketinggian antara 600 - 1000 m dpl, tersusun atas batuan
piroklastik aliran, jatuhan dan endapan lahar. Kemiringan lereng antara (5 - 20) , serta pola aliran yang berkembang
adalah pola radial - paralel.
3. Satuan Morfologi Kerucut Samping, yang terdiri dari bukit Umbuk (1014 m) di sebelah barat daya, bukit Pisang (865
m) di sebelah selatan dan bukit Kramasan (944 m) disebelah tenggara lereng G.Kelud. Satuan ini tersusun oleh aliran
lava, piroklastik aliran dan kubah lava. Satuan morfologi ini mempunyai kemiringan lereng lebih besar dari 20 .
4. Satuan Morfologi Kaki dan Dataran, mempunyai ketinggian kurang dari 600 m dpl, kemiringan lereng kurang dari 5
dan pola alirannya parallel - braided, litologi penyusunnya terdiri dari endapan lahar dan piroklastik jatuhan.
5. Satuan Morfologi Pegunungan Sekitar, terletak di sebelah timur – timur laut dari danau kawah yaitu G.Kawi,
G.Butak dan G.Anjasmoro. Satuan ini dicirikan dengan tebing yang curam, pola aliran parallel, serta tersusun oleh
litologi aliran lava, breksi lava, dan batuan piroklastik.
Sejarah Letusan
Aktivitas gunung Kelud yang terjadi sejak tahun 1000
hingga abad 20 meliputi letusan besar maupun kecil,
terjadi pada tahun:
1000, 1311, 1334, 1376, 1385, 1395, 1411, 1145,
1462, 1481, 1548, 1716, 1776, 1785, 1811, 1851,
1864, 1901, 1919, 1951, 1966, 1984, 1990, 2007,
2014.
Karakteristik Letusan
Ada tiga macam ciri letusan yaitu :
1. Letusan semi magmatik merupakan letusan freatik yang terjadi akibat
penguapan air danau kawah yang merembes melalui rekahan pada dasar
kawah yang secara serentak kemudian dihembuskan ke atas permukaan.
2. Letusan magmatik merupakan letusan yang menghasilkan rempah- rempah
gunungapi baru berupa lava, jatuhan piroklastik, dan aliran piroklastik.
3. Erupsi efusif, magma mengalir ke permukaan, dapat membentuk kubah lava
atau mengalir ke lereng
Danau kawah G. Kelud sebelum muncul kubah lava (kiri atas) dan sesudah ada kubah lava (kanan atas) diambil dari kamera CCTV. Kawah G.Kelud setelah terisi kubah lava (kiri bawah) dan air danau kawah yang masih tersisa (kanan bawah).
Proses Letusan
Gunung Kelud memiliki ciri khusus dengan
adanya danau kawah yang terisi oleh air. Air ini
dapat menjadi sumber tekanan yang
meyebabkan letusan selain tekanan magma dari
dalam.
Kimia Batuan
• Jenis batuan G. Kelud adalah "Calk -alkaline" dengan komposisi dari medium K-
basalt sampai dengan medium K-andesit.
• Sesuai dengan perioda letusannya batuan G.Kelud dapat dibagi menjadi 3
yaitu batuan Kelud 1, Kelud 2 dan Kelud 3. Batuan Kelud 1 merupakan batuan
yang berasal dari letusan kawah Lirang dan Gajahmungkur yang berumur lebih
tua dari 100.000; Batuan Kelud 2 merupakan batuan yang berasal dari letusan
kawah Tumpak, Sumbing 1 dan Sumbing 2 yang berumur antara 100.000 -
40.000; Batuan Kelud 3 adalah batuan yang berasal dari letusan kawah Dargo,
Gupit, Badak 1 dan 2 swerta kawah Kelud yang berumur kurang dari 40.000.
• Batuan Kelud 1 berkomposisi dari basalt - andesit, Kelud 2 berkomposisi basaltik
andesit dan Kelud 3 berkomposisi dari basalt - basaltik andesit.
Kimia Air Kawah
• Air Kawah Kelud sebelum letusan letusan 2007, mempunyai
tingkat keasaman yang netral sebagaimana air biasa, yaitu pH
skitar 6,5. Namun demikian karena percampurannya dengan
gas-gas vulkanik dari dasar kawah, air itu mengandung Silika
tinggi yaitu sekitar 95 ppm dan kadar belerang 550 ppm.
• Ciri utama air kawah Kelud ialah kandungan bikarbonatnya
cukup tinggi yaitu sekitar 530 ppm.
Tabel Komposisi air kawah Kelud, dan air sungai di sekitarnya. Hasil survei tahun 1999, dalam ppm, DHL = daya hantar listrik (mmho/cm)
Unsur Air Kawah Air Hulu K. Konto Air Hulu K. Icir
Air hulu K. Putih
Air Hulu Jurang gelap
Si02 90,5 34,1 25,8 24,3 26,7Al 0 0 0 0 0Fe 0,53 0 0 0 0Ca 120 11,7 9,7 15,4 14,9Mg 44 1,26 0,84 3,16 3,6Na 163 4,5 3,0 4,6 5,0K 40 2,86 1,66 1,85 1,94Mn 0,13 0 0 0 0NH3 2,43 1,56 1,55 1,34 1,51SO4 536 8,1 14,9 37,8 46,7HCO3 536 219 189 212 352H2S 2,24 7,25 6,4 8,02 6,44Cl 274 50 47 65 42B 0,64 0 0 1,46 0PH 6,4 7,5 7,6 7,6 7,4DHL 1250 170 100 160 250
Kimia Gas
• Letusan G. Kelud pada tanggal 03 November 2007 di awali oleh
perubahan warna air danau yang mulai teramati sejak pertengahan
Agustus 2007. Hasil pengukuran fluks gas CO2 yang keluar dari air
danau kawah selama bulan Agustus 2007 meningkat dari 50 ton/hari
hingga 333 ton/hari dan pada awal September fluks gas CO2 mencapai
500 ton/hari.
• Konsentrasi gas CO2 yang tinggi tersebut juga karena gelembung gas
sampai di udara, gelembung gas akan bercampur dengan udara dan
konsentrasi CO2 menjadi cukup rendah sehingga efeknya tidak terasa.
Unsur H2 02 + Ar N2 CO CO2 SO2 H2S HCl H2O
% mol 0,002 0,12 5,57 - 90,9 - 0,30 3,33 -
Tabel komposisi kimia gelembung gas kawah Kelud dari hasil survei tahun 1999
Grafik kuantitas CO2 yang dilepas danau kawah G. Kelud
Mitigasi BencanaUntuk mengantisipasi sekecil mungkin dampak negatif yang ditimbulkan oleh letusan G.Kelud, maka telah dilakukan usaha penanggulangan bahaya baik sebelum, selama berlangsung dan sesudah letusan.
A. Sebelum Terjadi Letusan• Mengenali tanda-tanda bencana, karakter gunung api dan ancaman- ancamannya;• Membuat peta ancaman, mengenali daerah ancaman, daerah aman;• Membuat sistem peringatan dini;• Mengembangkan Radio komunitas untuk penyebarluasan informasi status gunung
api;• Mencermati dan memahami Peta Kawasan Rawan gunung api yang diterbitkan
olehinstansi berwenang;• Membuat perencanaan penanganan bencana;• Mempersiapkan jalur dan tempat pengungsian yang sudah siap dengan bahan
kebutuhandasar (air, jamban, makanan, pertolongan pertama) jika diperlukan;• Mempersiapkan kebutuhan dasar dan dokumen penting;• Memantau informasi yang diberikan oleh Pos Pengamatan gunung api
(dikoordinasi olehDirektorat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi).
B. Saat Terjadi Letusan1. Mengetahui lokasi bencana dari informasi yang di dapat, dengan cara• Lengkapi semua informasi. Dan klasifikasi kebenaran berita • Bila benar berita di laporkan sesuai ketentuan (alur pelaporan)• Berita distribusikan untuk kordinasi dengan unit kerja terkait (persiapan
tim)• Puskodalmet di bentuk (aktifkan organisasi kerangka/ organisasi tugas
yang sudahditetapkan saat preparednees)• Sistem Komunikasi memegang peran penting
2. Melaksanakan tugas pengendalian fasilitas dan logistic, seperti• Mampu mengetahui dan menyiapkan kebutuhan semua unit kerja • Menyiapkan dan berkoordinasi dgn sektor lain dalam penyiapan
kebutuhan korban• Mempu mengelola semua bantuan logistik dari hasil koordinasi atau
bantuan• Lokasi bencana tindakan yang harus di lakukan:
C. Setelah Terjadi Letusan1. Rehabilitasi• Perbaikan lingkungan daerah bencana.• Perbaikan prasarana dan sarana umum.• Pemberian bantuan perbaikan rumah masyarakat.• Pemulihan social psikologis.• Pelayanan kesehatan• Rekonsiliasi dan resolusi konflik• Pemulihan social ekonomi budaya• Pemulihan keamanan dan ketertiban• Pemulihan fungsi pemerintahan, dan• Pemulihan fungsi pelayanan public.
2. Rekonstruksi• Pembangunan kembali prasarana dan sarana• Pembangunan kembali sarana social masyarakat• Pembangkitan kembali kehidupan social budaya masyrakat• Penerapan rancang bangun yang tepat dan penggunaan peralatan yang lebih baik• Partisipasi dan peran serta lembaga dan organisasi kemasyarakatan dunia usaha
danmasyarakat, dll.
Terima Kasih