61
FLU BURUNG Dr. Nugraha

h5n1 Flu Brg

Embed Size (px)

DESCRIPTION

presentasi H5N1

Citation preview

  • FLU BURUNG Dr. Nugraha

  • FLU BURUNG/AIAdalah penyakit menular yang disebabkan virus influenza yang ditularkan oleh unggasPenyebab : Virus Influenza tipe A strain H5N1Virus Influenza : 3 tipe (A, B, C). Ketiganya dapat menyerang manusia, tetapi tipe A pada umumnya menyerang pada hewan tingkat rendah dan unggas.Virus AI sebenarnya tidak mudah meyerang manusia berubah karena mutasi/reassortmentMasa inkubasi 1-7 hari, rata-rata 3-4 hari

  • TANTANGANSaat ini banyak unggas bersifat enzootic(sehat tapi terinfeksi/terutama unggas air) kotoran mengandung virusLingkungan (tanah, air, lumpur, pupuk / biofertilizer, dsb) sdh tercemarOutbreak (kematian dlm jml besar) pd unggas sdh jarang, tp sporadis (kematian bbrp ekor) msh sering terjadi WASPADA !

  • EPIDEMIOLOGIPenyebab FLU BURUNGTidak semua virus pada binatang dapat menyerang manusia. Virus flu burung yang tingkat kemampuan mematikannya tinggi atau high-pathogenic avian influenza --dan dapat menginfeksi manusia ( zoonosis )-- adalah tipe H5N1 dan H9N2Virus dapat bertahan hidup dalam air selama 4 hari pada suhu 22 oC atau lebih 30 hari pada 0 oCVirus akan mati pada pemanasan 60 oC selama 30 menit atau 56 oC selama 3 jam dengan detergent / desinfectant seperti formalin dsb

  • EPIDEMIOLOGIAda dua bentuk infeksi yang terjadi akibat virus flu burung ini pada unggas : low pathogenic : Gejala yang terjadi pada low pathogenic kadang tidak dapat diteksi dan biasanya hanya menyebabkan gejala ringan seperti bulu yang kusut serta produksi telur yang menurun.extremes pathogenic : dapat menyebar lebih cepat melalui kawanan unggas, serta dapat menyebabkan kerusakan pada beberapa organ sehingga menyebabkan kematian yang dapat mencapai 90 hingga 100 persen, dalam waktu empat puluh delapan jam.

  • EPIDEMIOLOGIPenyebab FLU BURUNGVirus flu burung hidup didalam saluran pencernaan unggas. Kuman ini kemudian dikeluarkan bersama kotoran secara oral atau saluran pernafasan.Tipe Virus Influenza: Tipe A, B dan CVirus Tipe A terdiri beberapa strain H1N1, H3N2, H5N1, H7N7, H9N2Penyebabnya Highly Pothogenic Avian Influenza Viruse, strain H5N1

  • EPIDEMIOLOGIPenyebab FLU BURUNGBerdasarkan sub tipenya terdiriH: Hemaglutinin dan N: NeuramidaseKedua huruf tersebut digunakan sebagai identifikasi kode subtipe flu burung yang banyak jenisnya.Pada manusia hanya terdapat jenis H1N1, H2N2, H3N3, H5N1, H9N2, H1N2 dan H7N7Sedang pada binatang H1-H5 dan N1-N98Strain yang sangat virulens dan ganas dan menyebabkan Flu Burung adalah Sub tipe A H5N1

  • EPIDEMIOLOGIPrevalensi nasional pernah mendengar flu burung : 64,7%Konfirmasi Laboraturium Nasional Badan Litbangkes Depkes (Juli 2005-23Februari 2006)Jumlah kasus konfirmasi flu burung Laboratorium Nasional: 28 kasus, 20 di antaranya meninggalKonfirmasi Laboratorium WHO Reference (Juli 2005-23 Februari 2006)Jumlah kasus yang dikonfirmasi sebanyak 27. 19 diantaranya meninggal (CFR 70,3%). Dalam jumlah kasus yang dikonfirmasi AI, Indonesia menempati urutan ke 2 di dunia. Pada urutan pertama adalah Vietnam dengan jumlah kasus 93. Untuk jumlah cluster AI dalam keluarga (family cluster), Indonesia memiliki jumlah terbesar, sebanyak 5 cluster.Menurut jenis kelamin, 59,2% (16 kasus) adalah laki-laki, dan 40,8% (11 kasus) perempuan.

  • EPIDEMIOLOGI5 Propinsi memiliki kasus AI (dikonfirmasi) pada manusia, yaitu Banten, DKI Jakarta, Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, pada 14 kabupaten . Propinsi Jawa Barat memiliki jumlah kasus terbanyak, 10 orang dengan 8 diantaranya meninggal. DKI Jakarta pada urutan berikutnya dengan 9 kasus, 8 diantaranya meninggal. Berikutnya, Banten, memiliki 4 kasus, 3 diantaranya meninggal

  • EPIDEMIOLOGIWalaupun program pencegahan dan pengendalian flu burung pada binatang, terutama unggas telah dilaksanakan Departemen Pertanian (Deptan), kasus flu burng pada unggas secara sporadis masih terjadi dari waktu ke waktu terutama di peternakan masyarakat (backyard farming). Selama flu burung masih menular pada populasi binatang terutama unggas sebagai sumber infeksi, maka selama itu pula terdapat kemungkinan terjadinya kasus baru pada manusia yang merupakan penularan dari binatang terutama unggas kepada manusia, sehingga kita harus selalu waspada.Flu burung pada unggas sudah endemik di 26 propinsi dan dari waktu ke waktu di berbagai daerah yang sudah tergolong endemik (161 kabupaten/kota) di Indonesia.

  • EPIDEMIOLOGIIndonesia menempati urutan ke 2 dunia untuk angka fatalitas kasus (Case Fatality Rate), yaitu sebesar 70,3% (dari 27 kasus, 19 meninggal). Kamboja menempati urutan pertama dengan CFR 100%, RRC di urutan 3 dengan CFR 66,6% (dari 12 kasus, 8 meninggal), Thailand di urutan 4 dengan CFR 63,6% (dari 22 kasus, 14 meninggal), Vietnam di urutan 5 dengan CFR 45,16% (dari 93 kasus, 42 meninggal), Turki di urutan 6 dengan CFR 33,3% (dari 12 kasus, 4 meninggal).

  • EPIDEMIOLOGIPenyakit flu burung memiliki angka kematian tinggi, disebabkan karakteristik virus H5N1 yang sangat ganas, hingga disebut highly pathogenic, cepat merusak organ dalam (terutama paru-paru), cepat berkembang dan menular pada unggas, dapat terjadi mutasi adaptif dan reasortment, serta mudah resisten terhadap obat anti viral

  • Gejala FLU BURUNG PADA UNGGASGejala pada UNGGASJengger berwarna biruBorok di kakiKematian mendadakOtot paha & dada kemerahanTindakan yang diambil :Laporkan segeraAmbil unggas yng mati dengan pelindung tangan (kantong plasti) ikat kuat dibakar dan dikuburDesinfektan semua peralatan yg kontak dg unggas matiPenyemprotan kandang kandang dan sekitar rumahHindari kontak dg unggas yg sakit

  • GEJALA FLU BURUNG PADA MANUSIAGejala pada MANUSIADemam (suhu badan diatas 38 oC)Batuk dan nyeri tenggorokanRadang saluran pernafasan atasPneumoniaInfeksi mataNyeri otot

  • Gejala KlinisFlu Burung Pada Manusia?Sama seperti flu biasa, penderita akan mengalami demam tinggi, sekitar 40 0 C, batuk-batuk, tenggorokan sakit, badan lemas, hidung beringus, pegal linu, pusing, peradangan selaput mata( mata memerah ). Gejala lain seperti mencret dan muntah seringkali juga terjadi, terutama pada anak-anak. Dalam waktu singkat penyakit ini dapat menjadi lebih berat berupa peradangan di Paru-paru (Pneumonia) dan dapat menyebabkan kematian.Untuk memastikan apakah Anda menderita flu biasa atau flu burung harus melalui pemeriksaan darah.

  • Gejala KlinisFlu Burung Pada Manusia?Kemampuan Virus flu burung adalah membangkitkan hampir seluruh respon bunuh diri dalam sistem imunitas tubuh manusia.Semakin banyak virus yang terreplikasi semakin banyak pula sitoksin-sitoksin protein yang memicu untuk peningkatan respon imunitas dan memainkan peran penting dalam peradangan yang diproduksi tubuhSitoksin yang membanjiri aliran darah, karena virus yang bertambah banyak, justru melukai jaringan-jaringan dalam tubuh efek bunuh diri

  • DEFINISI KASUS FLU BURUNGSuspect CasesAdalah Seseorang yang menderita ISPA dengan gejala demam (temp > 38 oC), batuk dan sakit tenggorokan dan atau beringus serta dengan salah satu keadaan :Seminggu terakhir mengunjungi peternakan yang sedang berjangkit KLB Flu BurungKontak dengan kasus konfirmasi flu burung dalam masa penularanBekerja pada suatu laboratorium yang sedang memproses specimen manusia atau binatang yang dicurigai menderita flu burung

  • DEFINISI KASUS FLU BURUNGProbable CasesAdalah suspect case disertai salah satu keadaan:Bukti laboratorium terbatas yang mengarah kepada virus influenza A (H5N1)Dalam waktu singkat berlanjut menjadi pneumonial gagal pernafasan/meninggalTerbukti tidak terdapat penyebab lain

  • DEFINISI KASUS FLU BURUNGConfirmation CasesAdalah suspect case atau probable didukung oleh salah satu hasil pemeriksaan laboratorium:Kultus virus influenza H5N1 positifPCR influenza (H5) positifPeningkatan titer antibody H5 sebesar 4 kali

  • Seseorang dinyatakan mengidap flu burung setelah pemeriksaan laboratorium menunjukkan positif untuk virusinfluenza A(H5) seperti tes antibodi spesifik pada 1 spesimen serum. Hasil biakan virus positifInfluenza A(H5N1) atau hasil dengan pemeriksaan PCR positif untuk influenza H5. Peningkatan titer antibodi spesifik H5 sebesar > 4 x > Hasil dengan IFA positif untuk antigen H5.

  • Burung liar yang berpindah-pindah (Migratory water birds)Unggas peliharaan(Domestic birds)Source: WHO/WPRO Hong Kong 1997, H5N1 HK, China 1999, H9N2 Netherlands 2003, H7N7 Hong Kong 2003, H5N1 Vietnam, Kamboja, Thailand, 2004, H5N1Indonesia 2005, H5N1

  • Migratory water birds Source: WHO/WPROUnggas peliharaan

  • Migratory water birds Unggas peliharaanSource: WHO/WPROBabiPercampuran Virus di BabiBabi dapat berperan sbg mixing vessel

    cs09

  • FAKTOR RISIKOVIRUSH5N1PENDUDUK& UNGGASYG PADATWILAYAH DIMANATERJADI INTERAKSI DINAMIS ANTARA MANUSIA, HEWAN, VIRUS DANLINGKUNGANLINGKUNGAN

  • FAKTOR RISIKOUNGGASPADAT+ENDEMIKH5N1PENDUDUKPADATWILAYAH DIMANATERJADI INTERAKSI DINAMIS ANTARA MANUSIA, HEWAN, VIRUS DANLINGKUNGAN

  • Hewan peka AI di Indonesia: ayam ras, ayam buras, burung puyuh,itik, entog, angsa, burung unta, merpati, merak, perkutut, burung rangkong, kakaktua, dll.Hewan peka dan terdeteksi positif AI di Indonesia: ayam layer, broiler, puyuh, itik, beberapa jenis burung di Kebun Binatang Ragunan, babi (Tangerang). (Haryono, 2005)

  • SULITNYA MEMISAHKAN ANTARA LINGKUNGAN HEWAN & MANUSIA

  • PENULARAN FBKontak langsung dg unggas (close contact, menyentuh, menyembelih, mengubur, mengolah, dll)Lingkungan : udara, air, tanah, lumpur, pupuk, alat yg tercemarPenderita : sangat terbatas dan tdk efisien (bukti : kasus klaster). SAAT INI BELUM TERBUKTI HUMAN TO HUMAN TRANSMISSION.Konsumsi unggas/produk unggas yg tdk dimasak sempurna

  • Cara PenularanCairan/ lendir yang berasal dari lubang hidung, mulut, mata (konjungtiva), dan lubang anus (tinja) dari unggas yang sakit ke lingkungan. Kontak langsung dengan ayam sakit.Secara tidak langsung melalui pakan, air minum, pekerja kandang, dan peralatan peternakan, rak telur, keranjang ayam dan alat transportasi yang tercemar AI.Unggas air yang berperan sebagai reservoir virus AI melalui virus yang ada pada saluran intestinal dan dilepaskan melalui kotoran.

  • STABILITAS H5N1 Tahan dalam air 22oC selama 4 hari Pada suhu 0oC tahan >30 hari Pada tinja unggas selama 32 hari. Inaktif dengan pemanasan 56oC 3jam; 60oC 30 menit Pada daging ayam, inaktif 80oC 1 menit; 60oC 30menit. Pada telur, inaktif 64oC 5 menit Mudah inaktif dengan deterjen, alkohol, karbol, bleach/hipoklorit dan desinfektan lain

  • Hewan peka AI di Indonesia: ayam ras, ayam buras, burung puyuh,itik, entog, angsa, burung unta, merpati, merak, perkutut, burung rangkong, kakaktua, dll.Hewan peka dan terdeteksi positif AI di Indonesia: ayam layer, broiler, puyuh, itik, beberapa jenis burung di Kebun Binatang Ragunan, babi (Tangerang

  • Karakteristik Flu Musiman, Flu Burung, dan Flu Baru

    ParameterFlu Musiman Flu Burung Flu Baru PenyebabH1N1, H2N2, H3N2H5N1H1N1 Baru Penularan Human to Human mudah MenularAvian to Human Tidak mudah menularHuman to human Mudah menularKlinisBervariasi ringan beratBeratRingan Sasaran Pada orang tua dan dengan penyakit penyertaSemua umurSemua umurAngka kematian Bervariasi 0 36%Meningkat, musim dingin atau hujan65% (dunia)> 80% (Indonesia)< 0,5% (dunia)0,45% (Indonesia)Vaksin Efektivitas Baik Ada ,terbatas negara tertentu, efektivitas kurang Belum ada Jumlah kasusMeningkat pada musim tertentuKasus: 436, kematian: 262 (60,01%) DUNIAKasus: 141, kematian: 115 (81,56%) IndonesiaKasus: 94.512, kematian: 429 (0,45%) DUNIA (15 Juli 2009)Kasus: 662, kematian: 3(0,45%) Indonesia (5 Agustus 2009)

  • Virus Influenza Tipe A dan B

    Tipe ATipe BMenyebabkan penyakit parahBiasanya menyebabkan penyakit yang tidak terlalu parah, tapi dapat juga kebalikannyaMenginfeksi manusia dan hewanTerbatas pada manusiaDapat menimbulkan epidemi dan pandemiBiasanya menyebabkan epidemi yang lebih kecil

  • Pencegahan dan PemberantasanPeningkatan BiosekuritiBiosekuriti dilakukan antara lain dengan: isolasi, kontrol lalu lintas ternak/ orang/ alat/ kendaraan serta peningkatan sanitasi.Intensifikasi pengamanan lingkungan (untuk peternak rakyat, agar ternaknya tidak diumbar, tetapi supaya dikandangkan).Semua ternak yang mati harus dikubur dengan kedalaman 1 m dan diberi kapur/ dibakar.Semua ternak tidak sehat (sakit) harus dimusnahkan (stamping out).

  • Ternak-ternak yang masih sehat dilakukan vaksinasi secara rutin.Menjaga kesehatan badan pekerja kandang antara lain dengan memakai masker N 95, kacamata renang, sarung tangan, sepatu boots, dan mencuci tangan sesering mungkin.

  • Pengisian Kembali (Restocking)Peternak diperbolehkan mengisi kandang kembali 30 hari setelah pengosongan kandang.

    Sebelumnya harus dipastikan semua tindakan dekontaminasi (desinfeksi) dan disposal (pembakaran/ penguburan) sesuai prosedur yang telah dilaksanakan

  • Dinas Peternakan dan Perikanan membuka Posko AI 24 jam : sampai tanggal 3O Des 2007 telah terdeteksi 110 kasus aktif HPAI di 19 kecamatan

  • 3. Vaksinasi Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Semarang th. 2007 menyediakan vaksin AI tipe H5N2 sebanyak 500.000 ds dari APBN dan 100.000 ds dari dana APBD II

  • 5. Pengendalian lalu lintas unggas6. Pengisian kandang kembali (Restocking)7. Stamping out (Pemusnahan menyeluruh) di daerah tertular baru

  • Pada Unggas pemberian vaksin

  • PENGOBATANBelum ada Pengobatan yang efektif untuk flu burung. Saat ini pengobatan anti virus belum menunjukkan efikasi tinggiobat simptomatis untuk meredakan gejala yang menyertai penyakit flu tersebut seperti demam, batuk atau pusing. tetapi tidak mengobati penyakitnya.Penderita sebaiknya banyak minum dan beristirahat dan mengkonsumsi makanan bergizi, untuk meningkatkan ketahanan tubuh

  • Terapi ObatPengobatan bagi penderita Flu Burung:Oksigenasi bila terdapat sesak napasHidrasi dengan pemberian cairan parenteral (infus)Pemberian obat anti virus Oseltamivir 75 mg dosis tunggal selama 7 hari. Anti replikasi neuramidase (inhibitor): Tamiflu dan ZanamivirAmantadin diberikan pada awal infeksi. Segera dalam 48 jam pertama selama 3-5 hari dengan dosis 5 mg/bb dibagi dalam 2 dosis

  • Program Penanggulangan PenyakitPeternakan

  • Pengangkutan

  • Penjualan

  • Pengolahan pangan & konsumsi

  • Kebijakan Serta Peran Pemda Dalam Penanggulangan Flu Burung

  • Manusia Sosialisasi Flu BurungMonitoringPenelitian intensif & cepatMemberikan layanan pengobatan gratis

  • Terimakasih

    **Virus AI yang kita bahas adalah virus influenza tipe A, subtipe (strain) H5N1. Masa inkubasi bervariasi anatara 1-7 hari, rata-rata 3-5 hari.**************Bila terjadi percampuran/reassortment antara virus influenza dari unggas dan manusia, akan muncul strain baru yang mudah ditularkan dari manusia ke manusia******Produk unggas (daging.telor) bila dimasak sampai matang, aman untuk dimakan***While there are three types of influenza virusesA, B, and Conly two cause significant disease in humans (A and B). Type B influenza viruses are limited to humans, whereas Type A viruses can cause severe disease in humans and affect more species. Influenza Type A Type A influenza is considered to cause the most serious disease among the influenza viruses, although not all strains cause clinical disease. Influenza A can cause severe epidemics (as well as severe worldwide epidemics; or pandemics) among all ages. Influenza type A infects multiple species including people, birds, pigs, horses, and other animals. Wild birds are the natural hosts for these viruses. Influenza Type B Influenza B viruses are usually found only in humans. Influenza B viruses can cause some morbidity and mortality among humans, but in general are associated with less severe epidemics (chiefly among children) than influenza A viruses. Although influenza type B viruses can cause human epidemics, they have not caused pandemics. Because avian influenza and all pandemic viruses are of the Type A variety, we will focus this session on Type A influenza viruses.

    ******