2
HAK ASASI MANUSIA (HAM) A. Pengertian Hak Asasi Manusia Hak asasi manusia adalah hak-hak dasar yang dibawa sejak lahir dan melekat dengan potensinya sebagai mahluk dan wakil Tuhan. Miriam Budiardjo menegaskan bahwa hak- hak asasi manusia sebagai hak yang dimiliki manusia yang telah diperoleh dan dibawanya bersamaan dengan kelahiran atau kehadiranya di dalam masyarakat. Manusia yang memahami tentang hak-hak dasarnya, berarti memiliki nilai lebih dibandingkan dengan yang tidak menyadari akan potensi dan hak-hak dasar dirinya. Sebab hak-hak dasar itu berkaitan dengan nilai-nilai dasar kemanusiaan. Sedangkan nilai dasar itu adalah nilai moral yang setiap tindakanya harus bisa dipertanggungjawabkan, bnaik di depan manusia maupun Sang Pencipta. Secara definitif, hak merupakan unsur normatif yang berfungsi sebagai pedoman berperilaku, melindungi kebebasan, kekebalan, serta menjamin adanya peluang bagi manusia dalam menjaga harkat dan martabanya. Menurut W. Nickel hak mempunyai unsur-unsur: Pemilik hak, ruang lingkup penerapan hak, pihak yang bersedia dalam penerapan hak. Ketiga unsur tersebut menyatu dalam pengertian dasara tentang hak. Semua hak asasi manusia adalah universal, tak terbagi, interpenden, dan saling terkait. Istilah Hak Asasi Manusia (HAM) bermula dari Barat yang dikenal dengan “right of man”, menggantikan istilah “natural man”. Karena istilah right of man dipandang tidak mencakup right of women, maka oleh Eleanor Roosevelt diganti dengan istilah Human Right yang dipandang lebih netral dan universal. Dalam pasal 1 UU. No. 39 Tahun 1999 tentang disebutkan bahwa “ HAM adalah seperangkat hak yang melekat pada hakekat dan keberadaan manusia sebagai mahluk Tuhn Yang Maha Esa dan merupkan anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi, dan dilindungi oleh

Hak Asasi Manusia

Embed Size (px)

DESCRIPTION

hukum

Citation preview

Page 1: Hak Asasi Manusia

HAK ASASI MANUSIA (HAM)A. Pengertian Hak Asasi Manusia

Hak asasi manusia adalah hak-hak dasar yang dibawa sejak lahir dan melekat dengan potensinya sebagai mahluk dan wakil Tuhan. Miriam Budiardjo menegaskan bahwa hak-hak asasi manusia sebagai hak yang dimiliki manusia yang telah diperoleh dan dibawanya bersamaan dengan kelahiran atau kehadiranya di dalam masyarakat.

Manusia yang memahami tentang hak-hak dasarnya, berarti memiliki nilai lebih dibandingkan dengan yang tidak menyadari akan potensi dan hak-hak dasar dirinya. Sebab hak-hak dasar itu berkaitan dengan nilai-nilai dasar kemanusiaan. Sedangkan nilai dasar itu adalah nilai moral yang setiap tindakanya harus bisa dipertanggungjawabkan, bnaik di depan manusia maupun Sang Pencipta.

Secara definitif, hak merupakan unsur normatif yang berfungsi sebagai pedoman berperilaku, melindungi kebebasan, kekebalan, serta menjamin adanya peluang bagi manusia dalam menjaga harkat dan martabanya. Menurut W. Nickel hak mempunyai unsur-unsur: Pemilik hak, ruang lingkup penerapan hak, pihak yang bersedia dalam penerapan hak. Ketiga unsur tersebut menyatu dalam pengertian dasara tentang hak.

Semua hak asasi manusia adalah universal, tak terbagi, interpenden, dan saling terkait. Istilah Hak Asasi Manusia (HAM) bermula dari Barat yang dikenal dengan “right of man”, menggantikan istilah “natural man”. Karena istilah right of man dipandang tidak mencakup right of women, maka oleh Eleanor Roosevelt diganti dengan istilah Human Right yang dipandang lebih netral dan universal.

Dalam pasal 1 UU. No. 39 Tahun 1999 tentang disebutkan bahwa “ HAM adalah seperangkat hak yang melekat pada hakekat dan keberadaan manusia sebagai mahluk Tuhn Yang Maha Esa dan merupkan anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi, dan dilindungi oleh negara, hukum, pemerintah dan setiap orang demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia”.

B. Hak Asasi Manusia di Barat

C. Hak Asasi Mansuia dan Ideologi Pancasila

D. Hak Asasi Manusia Dalam Islam

E. Hak Asasi Manusia Dalam Perundang-Undangan Nasional