Upload
debby-zalina
View
1.907
Download
4
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Citation preview
HAK ASASI MANUSIA
Prepared By :
• Erlin Amelia Santosa • Debby Zalina• Elvia Julyanti Br Samosir
PETA KONSEP
APA ITU HAK?
Hak adalah kewenangan untuk bertindak.
Seseorang bisa memiliki kewenangan untuk bertindak karena berbagai sebab, meliputi pemberian negara, aturan hukum atau
perjanjian, karena pemberian orang lain, dan pemberian masyarakat.
Jadi, apakah HAK ASASI MANUSIA itu?
Menurut Undang-Undang Nomor 39 tahun 1999, HAM
adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat
keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa.
Hak itu merupakan anugerah-Nya yang wajib
dihormati,dijunjung tinggi, dan dilindungi oleh Negara, hukum,
pemerintah, dan setiap orang demi kehormatan serta
perlindungan harkat dan martabat manusia.
SIFAT HAM..
Sifat HAM adalah universal, artinya berlaku untuk semua manusia tanpa membeda-bedakan suku, ras, agama, dan bangsa (etnis). HAM harus ditegakkan demi menjamin martabat manusia seutuhnya diseluruh dunia. Hal itu tercermin
dalam Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia
APAKAH HAM DIBAGI LAGI?
OF COURSE …
Menurut Undang-Undang Nomor 39 tahun 1999
tentang Hak Asasi Manusia, HAM dapat dibagi-bagi
lagi menjadi 6 bidang. Masing-masing bidang telah
diatur dalam UUD 1945, Undang-Undang, UU HAM,
maupun Tap MPR
BIDANG PRIBADI BIDANG EKONOMI BIDANG POLITIK BIDANG SOSIAL BUDAYA BIDANG PERSAMAAN HUKUM BIDANG TATA CARA PERADILAN
JENIS-JENIS HAM
Hak–Hak Asasi Pribadi(Personal Rights)
Merupakan hak yang telah ada pada tiap-tiap individu sejak dilahirkan. Disebut juga “Hak Pokok”.
Yang tergolong dalam hak ini adalah :1) Kebabasan menyatakan
pendapat2) Kebebasan memeluk suatu
agama dan kepercayaan3) Kebebasan untuk bergerak dan
menjalankan hidup dengan bebas dan merdeka
Hukum Yang Mengatur ..UUD 1945 :Pasal 28
Kemerdekaaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan dan sebagainya ditetapkan dengan Undang- Undang
Pasal 28 A Setiap orang berhak hidup serta berhak mempertahankan hidup dan kehidupannya
Pasal 28 E ayat (1) dan (3) Setiap orang bebas memeluk agama dan beribadat menurut
agamanya, memilih pendidikan dan pengajaran, memilih pekerjaan, memilih kewarganegaraan, memilih tempat tinggal di suatu wilayah negara dan meninggalkannya, serta berhak untuk kembali
Pasal 29 ayat (2) Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan beribadat menurut agama dan kepercayaannya itu
Hak-Hak Asasi Ekonomi(Propety Rights)
Merupakan hak seseorang individu dalam kehidupan Ekonomi nya. Dan juga dapat didefinisikan sebagai hak individu untuk menjalankan kehidupan dengan aspek ekonominya dengan layak.
Yang tergolong atas hak ini adalah :Hak untuk memiliki sesuatuHak untuk membeli dan menjual serta
memanfaatkannyaHak untuk mendapat penghidupan yang
layakHak untuk mendapat pekerjaan
Instrumen Hukum Hak Asasi Manusia
Bab 4
Peta Konsep
Dasar Hukum Internasional Deklarasi universal Hak-hak Asasi Manusia dari
PBB(Universal Declaration of Human Rights),10 desember 1948.
Konvensi hak-hak anak(20 november 1989) Konvensi mengenai penghapusan segala
bentuk diskriminasi terhadap wanita (18 desember 1979)
Konvensi tentang hak-hak politik wanita (20 desember 1952)
Konvensi Internasional tentang penghapusan segala bentuk diskriminasi rasial (21 desember 1965)
Piagam mengenai HAM
Declaration on the Rights to Development (Deklarasi Hak atas Pembangunan) pada tahun 1986 oleh Negara Dunia Ketiga
African Charter on Human and People’s Rights (Banjul Charter) oleh negara Afrika yang tergabung dalam Persatuan Afrika (OAU) pada tahun 1981
Cairo Declaration on Human Rights in Islam oleh negara yang tergabung dalam OKI (Organisasi Konferensi Islam) tahun 1990
Bangkok Declaration diterima oleh negara negara Asia pada tahun 1993
Instrumen Hak Asasi Manusia
Nasional
Intrumen Hak Asasi Manusia
HAM dalam Pancasila dan UUD 1945 HAM dalam Pembukaan UUD 1945 HAM dalam Batang Tubuh UUD 1945 HAM dalam Undang-Undang RI HAM dalam Tap MPR
No.XVII/MPR/1998 Keputusan Presiden No.36 Tahun
1990 tentang Pengesahan Konvensi tentang Hak hak anak (Convention on the Rights of the Child)
HAM dalam Pancasila dan UUD 1945
Sila Ketuhanan Yang Maha Esa Sila ini memberikan jaminan bagi penduduk Indonesia untuk beragama dan beribadah menurut agamanya masing-masing. Tetapi dalam melaksanakan hak tersebut Pancasila juga membatasi siapa saja untuk tidak menyerang agama,memaksa orang lain masuk agama,propaganda anti agama,dan tindakan lain yang dapat meresahkan,melanggar,ataupun merampas hak asasi orang lain.
Sila Kemanusiaan Yang Adil dan BeradabManusia Indonesia dalam menjalankan hak asasinya harus memerhatikan hak asasi manusia lain,dan dilakukan dengan beradab dan adil.Beradab maksudnya bahwa hak asasi manusia kita jalankan dengan penuh adab (kesopanan),kehalusan dan kebaikan budi pekerti.Jadi tidak diperkenankan seseorang dengan leluasa menggunakan hak-haknya sedemikian rupa sehingga menyinggung perasaan orang lain.Sedangkan Adil maksdunya mencerminkan sikap tidak berat sebelah,tidak mementingkan diri sendiri,melainkan memerhatikan dan mempertimbangkan hak dan kepentingan orang lain
Sila Persatuan IndonesiaMemberikan pedoman bahwa dalam melaksanakan hak,kita harus memerhatikan kepentingan bangsa ataupun orang banyak dan juga menempatkan hak orang banyak diatas kepentingan pribadinya
Sila Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilanDisamping harus mengutamakan kepentingan orang banyak,pelaksanaan HAM harus dilakukan dengan bijaksanan dan senantiasa mengutamakan musywarah manakala dalam melaksanakan haknya berbenturan dengan hak orang lain sehingga pelaksanaan dapat dilakan dengan baik tanpa menimbulkan perselisihan ataupun perpecahan dengan orang
Sila Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat Indonesiadalam melaksanakan HAM,kita harus memerhatikan unsur keadilan,tidak menyinggung dan merugikan orang lain,memberikan kesempatan yang sama dan adil untuk memperoleh kehidupan,dan terjamin suatu penghidupan yang layak bagi kemanusiaan
HAM dalam Pembukaan UUD 1945
Alinea pertama“Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu,maka penjajahan diatas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan”
Kata-kata perikemanusiaan dan perikeadilan merupakan intisari dari HAM dan prinsip negara hukum.Pengakuan kemerdekaan ini sesuai dengan Deklarasi Universal HAM PBB pasal 1 yang berbunyi “Sekalian orang dilahirkan merdeka”
Alinea kedua“…yang merdeka,bersatu,beradaulat,adil dan
makmur”Kata adil merupakan prinsip negara
hukum,sedangkan salah satu tujuan hukum ialah untuk mencapai keadilan.Hal ini sesuai dengan Deklarasi HAM PBB pasal 10 yang berbunyi “setiap orang berhak dalam persamaan yang sepenuhnya didengarkan suaranya di muka umum dan secara adil oleh pengadilan yang merdeka dan tidak memihak”
Alinea Ketiga“… supaya berkehidupan yang
bebas…”Hal ini sesuai dengan Deklarasi HAM
PBB pasal 27 ayat 1 yang berbunyi “setiap orangberjak untuk turut serta dengan bebas dalam hidup kebudayaan masyarakat”
Alinea keempat “…membentuk suatu pemerintah Negara
Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tmpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum,mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,perdamaian abadi,dan keadilan sosial,maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu undang-undang dasar negara Indonesia yang terbentuk dalam suatu susunan negara republik indonesia yang berkedaulatan rakyat…”
Dalam Alinea keempat ini berisi hak asasi manusia dalam bidang politik,sipil,ekonomi,sosial dan budaya
HAM dalam Batang tubuh UUD 1945
Hak Asasi Manusia dalam UUD 1945 diatur dalam Pasal 28 A sampai dengan pasal 28J
Pasal 28ASetiap orang berhak untuk hidup serta berhak mempertahankan hidup dan kehidupannya.
Pasal 28B1. Setiap orang berhak membentuk keluarga dan
melanjutkan keturunan melalui perkawinan yang sah.
2. Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh, dan berkembang serta berhak atas perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.
Pasal 28C
(1) Setiap orang berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya, berhak mendapat pendidikan dan memperoleh manfaat dari ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya, demi meningkatkan kualitas hidupnya dan demi kese-jahteraan umat manusia.
(2) Setiap orang berhak untuk memajukan dirinya dalam memperjuangkan haknya secara kolektif untuk mem-bangun masyarakat, bangsa, dan negaranya.
Pasal 28D
(1) Setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang adil serta perlakuan yang sama di hadapan hukum.
(2) Setiap orang berhak untuk bekerja serta mendapat imbalan dan perlakuan yang adil dan layak dalam hubungan kerja.
(3) Setiap warga negara berhak memperoleh kesem-patan yang sama dalam pemerintahan.
(4) Setiap orang berhak atas status kewarganegaraan.
Pasal 28E
(1) Setiap orang bebas memeluk agama dan beribadat menurut agamanya, memilih pendidikan dan pengajaran, memilih pekerjaan, memilih kewarganegaraan, memilih tempat tinggal di wilayah negara dan meninggalkannya, serta berhak kembali.
(2) Setiap orang berhak atas kebebasan meyakini keper-cayaan, menyatakan pikiran dan sikap, sesuai dengan hati nuraninya.
(3) Setiap orang berhak atas kebebasan berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan pendapat.
Pasal 28FSetiap orang berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi untuk mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya, serta berhak untuk mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan menyampaikan informasi dengan menggunakan segala jenis saluran yang tersedia.
Pasal 28G
(1) Setiap orang berhak atas perlindungan diri pribadi, keluarga, kehormatan, martabat, dan harta benda yang di bawah kekuasaannya, serta berhak atas rasa aman dan perlindungan dari ancaman ketakutan untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu yang merupakan hak asasi.
(2) Setiap orang berhak untuk bebas dari penyiksaan atau perlakuan yang merendahkan derajat martabat manusia dan berhak memperoleh suaka politik dari negara lain.
Pasal 28H
(1) Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan.
(2) Setiap orang berhak mendapat kemudahan dan perlakuan khusus untuk memperoleh kesempatan dan manfaat yang sama guna mencapai persamaan dan keadilan.
(3) Setiap orang berhak atas jaminan sosial yang memungkinkan pengembangan dirinya secara utuh sebagai manusia yang bermartabat.
(4) Setiap orang berhak mempunyai hak milik pribadi dan hak milik tersebut tidak boleh diambil alih secara sewenang-wenang oleh siapa pun.
Pasal 28I
(1) Hak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa, hak kemer-dekaan pikiran dan hati nurani, hak beragama, hak untuk tidak diperbudak, hak untuk diakui sebagai pribadi di hadapan hukum, dan hak untuk tidak dituntut atas dasar hukum yang berlaku surut adalah hak asasi manusia yang tidak dapat dikurangi dalam keadaan apa pun.
(2) Setiap orang berhak bebas dari perlakuan yang bersifat diskriminatif atas dasar apa pun dan berhak mendapatkan perlindungan terhadap perlakuan yang bersifat diskriminatif itu.
(3) Identitas budaya dan hak masyarakat tradisional dihormati selaras dengan perkembangan zaman dan peradaban.
(4) Perlindungan, pemajuan, penegakan, dan pemenuhan hak asasi manusia adalah tanggung jawab negara, terutama pemerintah.
(5) Untuk menegakkan dan melindungi hak asasi manusia sesuai dengan prinsip negara hukum yang demokratis, maka pelaksanaan hak asasi manusia dijamin, diatur, dan dituangkan dalam peraturan perundang-undangan.
Pasal 28J
(1) Setiap orang wajib menghormati hak asasi manusia orang lain dalam tertib kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
(2) Dalam menjalankan hak dan kebebasannya, setiap orang wajib tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang dengan maksud semata-mata untuk menjamin pengakuan serta penghormatan atas hak dan kebebasan orang lain dan untuk memenuhi tuntutan yang adil sesuai dengan pertimbangan moral, nilai-nilai agama, keamanan, dan ketertiban umum dalam suatu masyarakat demokratis.
HAM dalam Undang-Undang RI UU No.39 Tahun 1999 UU No.7 Tahun 1984 tentang ratifikasi Konvensi
PBB tentang Penghapusan segala bentuk diskriminasi terhadap perempuan
UU No.8 Tahun 1998 tentang pengesahan Konvensi Menentang penyiksaan dan perlakuan atau penghukuman lain yang kejam, tidak manusiawi, atau merendahkan martabat manusia
UU No.20 Tahun 1999 tentang ratifikasi Konvensi ILO 138 tentang Batasan usia kerja
UU No.1 Tahun 2000 tentang ratifikasi Konvensi ILO 182 mengenai pelarangan dan tindakan segera untuk penghapusan bentuk-bentuk pekerjaan terburuk untuk anak
HAM dalam Tap MPR No.XVII/MPR/1998
1. Menugaskan kepada lembaga-lembaga tinggi negara dan seluruh aparatur negara untuk menghormati,menegakkan,dan menyebarluaskan pemahaman mengenai hak asasi manusia kepada seluruh masyarakat
2. Menugaskan kepada Presiden dan DPR untuk meratifikasi berbagai instrumen