20
TENTANG SERIKAT PEKERJA TENTANG SERIKAT PEKERJA Oleh: Mohamad Yusup Oleh: Mohamad Yusup Direktur LBH SIKAP Direktur LBH SIKAP Koord.Dep. Advokasi Aliansi Buruh Yogyakarta Koord.Dep. Advokasi Aliansi Buruh Yogyakarta

Hak –hak Normatif Buruh - MAP

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Hak –hak Normatif Buruh - MAP

TENTANG SERIKAT PEKERJATENTANG SERIKAT PEKERJA

Oleh: Mohamad YusupOleh: Mohamad YusupDirektur LBH SIKAPDirektur LBH SIKAP

Koord.Dep. Advokasi Aliansi Buruh YogyakartaKoord.Dep. Advokasi Aliansi Buruh Yogyakarta

Page 2: Hak –hak Normatif Buruh - MAP

BURUH DALAM IDENTITASBURUH DALAM IDENTITAS

SITEM PEMBAGIAN KERJA MENUJU SITEM PEMBAGIAN KERJA MENUJU DOMINASI KEPEMILIKAN INDIVIDUDOMINASI KEPEMILIKAN INDIVIDU

BURUH SEBAGAI KELOMPOK KEPENTINGANBURUH SEBAGAI KELOMPOK KEPENTINGAN PERBEDAAN ORIENTASI DALAM PERBEDAAN ORIENTASI DALAM

HUBUNGAN KERJA.HUBUNGAN KERJA. Pengusaha berorientasi pada:keuntungan/ Pengusaha berorientasi pada:keuntungan/

profit dengan cara-cara peningkatan profit dengan cara-cara peningkatan Produktifitas, melakukan efisiensi, serta Produktifitas, melakukan efisiensi, serta pengembangan usaha.pengembangan usaha.

Buruh/ Pekerja berorientasi pada: Buruh/ Pekerja berorientasi pada: Kesejahteraan melalui instrumen upah, Kesejahteraan melalui instrumen upah, jaminan sosial dan syarat-syarat kerja. jaminan sosial dan syarat-syarat kerja.

Page 3: Hak –hak Normatif Buruh - MAP

RUANG LINGKUP MENGATURAN RUANG LINGKUP MENGATURAN PERUNDANG-UNDANGAN PERBURUHANPERUNDANG-UNDANGAN PERBURUHAN

Ruang lingkup pengaturan Ruang lingkup pengaturan perundang-undangan perburuhan perundang-undangan perburuhan adalah terkait hubungan industrial, adalah terkait hubungan industrial, yang dalam pentahapanya meliputi:yang dalam pentahapanya meliputi: Sebelum Hubungan kerjaSebelum Hubungan kerja Pada saat hubungan kerjaPada saat hubungan kerja Sesudah hubungan kerja Sesudah hubungan kerja

Page 4: Hak –hak Normatif Buruh - MAP

Hak –hak Normatif Buruh Hak –hak Normatif Buruh Hak normatif buruh adalah hak yang sudah ada Hak normatif buruh adalah hak yang sudah ada

peraturannya. Atau dengan kata lain hak yang sudah peraturannya. Atau dengan kata lain hak yang sudah ditetapkan melalui undang-undang, peraturan ditetapkan melalui undang-undang, peraturan pemerintah maupun aturan lainnya. Dengan pemerintah maupun aturan lainnya. Dengan demikian hak normatif buruh di Indonesia adalah demikian hak normatif buruh di Indonesia adalah hak-hak yang sudah ditetapkan oleh pemerintah hak-hak yang sudah ditetapkan oleh pemerintah Indonesia melalui peraturan ketenagakerjaanIndonesia melalui peraturan ketenagakerjaan..

Undang-undang yang mengatur tentang ketenaga Undang-undang yang mengatur tentang ketenaga kerjaan:kerjaan:

1.1. Undang-undang no 13 tahun 2003 tentang Undang-undang no 13 tahun 2003 tentang Ketenaga KerjaanKetenaga Kerjaan

2.2. Undang-undang no 2 tahun 2004 tentang Undang-undang no 2 tahun 2004 tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial

3.3. Undang-undang no 21 tahun 2000 tentang Undang-undang no 21 tahun 2000 tentang Serikat Pekerja/Serikat Buruh Serikat Pekerja/Serikat Buruh

4.4. Undang-Undang No 3 tahun 1992 Tentang Undang-Undang No 3 tahun 1992 Tentang Jamsostek (UU NO. 40 Tahun 2004, dan UU No. Jamsostek (UU NO. 40 Tahun 2004, dan UU No. Tentang SJSN dan UU No. 24 Tahun 2011 Tentang Tentang SJSN dan UU No. 24 Tahun 2011 Tentang BPJS BPJS

Page 5: Hak –hak Normatif Buruh - MAP

Hak-hak buruh Hak-hak buruh Hak buruh adalah : hak yang Hak buruh adalah : hak yang

melekat pada buruh/pekerja melekat pada buruh/pekerja selama dia melaksanakan selama dia melaksanakan perjanjian kerja/ menerima upah perjanjian kerja/ menerima upah

Hak normatif buruh terdiri dari :Hak normatif buruh terdiri dari :1.1. Hak yang bersifat ekonomisHak yang bersifat ekonomis

2.2. Hak yang bersifat politis Hak yang bersifat politis

3.3. Hak yang bersifat kesehatan Hak yang bersifat kesehatan

Page 6: Hak –hak Normatif Buruh - MAP

Hak Ekonomis PekerjaHak Ekonomis Pekerja Termasuk Komponen Upah Termasuk Komponen Upah

Upah Pokok : Upah Pokok : imbalan dasar yang dibayarkan kepada buruh imbalan dasar yang dibayarkan kepada buruh menurut tingkat atau jenis pekerjaan yang besarnya ditetapkan.menurut tingkat atau jenis pekerjaan yang besarnya ditetapkan.

Tunjangan Tetap : Tunjangan Tetap : suatu pembayaran yang teratur berkaitan suatu pembayaran yang teratur berkaitan dengan pekerjaan yang diberikan secara tetap untuk buruh dan dengan pekerjaan yang diberikan secara tetap untuk buruh dan keluarganya yang dibayarkan bersamaan dengan upah pokok keluarganya yang dibayarkan bersamaan dengan upah pokok seperti tunjangan istri, tunjangan anak, tunjangan perumahan dan seperti tunjangan istri, tunjangan anak, tunjangan perumahan dan tunjangan kehamilan.tunjangan kehamilan.

Tunjangan Tidak Tetap :Tunjangan Tidak Tetap : suatu pembayaran yang secara suatu pembayaran yang secara langsung atau tidak langsung berkaitan dengan buruh dan langsung atau tidak langsung berkaitan dengan buruh dan diberikan secara tidak tetap bagi buruh dan keluarganya serta diberikan secara tidak tetap bagi buruh dan keluarganya serta dibayarkan tidak bersamaan dengan pembayaran upah pokok.dibayarkan tidak bersamaan dengan pembayaran upah pokok.

Yang Tidak Termasuk Komponen UpahYang Tidak Termasuk Komponen Upah FasilitasFasilitas Bonus, danBonus, dan Tunjangan Hari RayaTunjangan Hari Raya

Page 7: Hak –hak Normatif Buruh - MAP

7

PENETAPAN UPAH MINIMUMPENETAPAN UPAH MINIMUM

GUBERNUR (KEPUTUSAN)Diusulkan oleh Bupati/ Walikota

Beranggotakan:Pemerintah

ASOSIASI PENGUSAHASERIKAT PEKERJA

(REKOMENDASI)

Dewan Pengupahan (USULAN)

PIHAK2 YG DIANGGAP PERLU (KONSULTASI)

Page 8: Hak –hak Normatif Buruh - MAP

Kota / Kabupaten KHL UMK

Kota Yogyakarta Rp 1.046.846. Rp 1.065.247

Sleman Rp 1.024.439. Rp 1.026.181

Bantul Rp 965.391. Rp 993.484

Kulonprogo RP 954.339 Rp 954.339

Gunungkidul Rp 924.248. Rp 947.114

UMK Kota Kabupaten Kota Yogyakarta 2013

Page 9: Hak –hak Normatif Buruh - MAP

Hak yang bersifat politis Hak yang bersifat politis 1.1. Hak untuk mendirikan serikat Hak untuk mendirikan serikat

2.2. Hak untuk melakukan mogok kerja Hak untuk melakukan mogok kerja

3.3. Hak untuk berunding (menyusun PKB, Hak untuk berunding (menyusun PKB, Bipartit dsb)Bipartit dsb)

Page 10: Hak –hak Normatif Buruh - MAP

Hak yang bersifat kesehatan, Hak yang bersifat kesehatan, keselamatan, dan kesejahteraankeselamatan, dan kesejahteraan

1.1. Hak untuk mendapatkan keamanan dan Hak untuk mendapatkan keamanan dan keselamatan kerja keselamatan kerja

2.2. Hak untuk mendapatkan jaminan sosial Hak untuk mendapatkan jaminan sosial

3.3. Hak untuk mendirikan KoperasiHak untuk mendirikan Koperasi

Page 11: Hak –hak Normatif Buruh - MAP

PERMASALAHAN YANG KERAP DIALAMI PERMASALAHAN YANG KERAP DIALAMI OLEH BURUH DALAM HUBUNGAN OLEH BURUH DALAM HUBUNGAN

KERJAKERJA

Secara garis besar permasalahan yan Secara garis besar permasalahan yan dialami pekerja meliputi dua hal dialami pekerja meliputi dua hal yakni:yakni:

1.1. RegulasiRegulasi2.2. Permasalahan implementasiPermasalahan implementasi

Page 12: Hak –hak Normatif Buruh - MAP

Permasalahan RegulasiPermasalahan Regulasi PengupahanPengupahan

Pengupahan didasarkan atas Komponen Pengupahan didasarkan atas Komponen Hidup Layak (KHL). Sedang KHL sendiri Hidup Layak (KHL). Sedang KHL sendiri mengacu kepada kebutuhan hidup mengacu kepada kebutuhan hidup minimum. KHL sendiri distandarkan minimum. KHL sendiri distandarkan pada kebutuhan minimum 1 orang pada kebutuhan minimum 1 orang (lajang) lantas bagaiman dengan buruh (lajang) lantas bagaiman dengan buruh yang berkeluarga dan mempunyai anak. yang berkeluarga dan mempunyai anak.

Page 13: Hak –hak Normatif Buruh - MAP

Lanjutan Permasalahan RegulasiLanjutan Permasalahan Regulasi

Outsourcing dan Sitem Kontrak Outsourcing dan Sitem Kontrak Dalam pengaturan Outsourcing akan Dalam pengaturan Outsourcing akan banyak menimbulkan kerugian bagi banyak menimbulkan kerugian bagi pekerja, antara lain:pekerja, antara lain:

1.1. kepastian kelangsungan pekerjaan, kepastian kelangsungan pekerjaan, 2.2. pembiasan hubungan kerja, pembiasan hubungan kerja, 3.3. rentan terjadi pelanggaran hak-hak buruh. rentan terjadi pelanggaran hak-hak buruh.

Page 14: Hak –hak Normatif Buruh - MAP

Lanjutan Permasalahan RegulasiLanjutan Permasalahan Regulasi

Jaminan SosialJaminan Sosial

Diundangkanya UU No. 40 Tahun 2004 Tentang Diundangkanya UU No. 40 Tahun 2004 Tentang SJSN, hingga saat ini masih belum dapat SJSN, hingga saat ini masih belum dapat terimplementasikan dikarenakan belum adanya terimplementasikan dikarenakan belum adanya UU Pelaksananya (BPJS) UU Pelaksananya (BPJS)

- Jaminan kesehatan semua penyakit seumur hidup untuk seluruh rakyat.

- Jaminan pensiun untuk buruh di Indonesia.- Badan penyelenggara berbentuk Wali

Amanah.

Page 15: Hak –hak Normatif Buruh - MAP

Permasalahan implementasiPermasalahan implementasi

Oleh PemerintahOleh Pemerintah Masih belum maksimalnya pengawasan terhadap Masih belum maksimalnya pengawasan terhadap

sekian kebijakan perundang-undangan yang berlaku.sekian kebijakan perundang-undangan yang berlaku. Lemahnya penegakan hukum oleh negara terhadap Lemahnya penegakan hukum oleh negara terhadap

pelanggaran-pelanggaran hak-hak buruhpelanggaran-pelanggaran hak-hak buruh Oleh PengusahaOleh Pengusaha

Pelanggaran-pelanggaran ketentuan perundangan Pelanggaran-pelanggaran ketentuan perundangan yang merugikan hak-hak pekerja.yang merugikan hak-hak pekerja.

Kriminalisasi pemberangusan seikat pekerja serta tindakan Kriminalisasi pemberangusan seikat pekerja serta tindakan kriminalisasi serikat buruh dan pengurus serikat buruh.kriminalisasi serikat buruh dan pengurus serikat buruh.

Sikap tertutup, skeptis terhadap keberadaan serikat Sikap tertutup, skeptis terhadap keberadaan serikat pekerja didalam perusahaan.pekerja didalam perusahaan.

Page 16: Hak –hak Normatif Buruh - MAP

UPAYA YANG DILAKUKAN DALAM UPAYA YANG DILAKUKAN DALAM MEWUJUDKAN PERLINDUNGAN HAK-HAK MEWUJUDKAN PERLINDUNGAN HAK-HAK

PEKERJAPEKERJA1. ADVOKASI KEBIJAKAN 1. ADVOKASI KEBIJAKAN

Mengkritisi, menolak dan mengusulkan kebijakan perundang-Mengkritisi, menolak dan mengusulkan kebijakan perundang-

undangan yang berpihak kepada buruh, khususnya di yogyakartaundangan yang berpihak kepada buruh, khususnya di yogyakarta

Mendorong kenaikan upah pekerja (umk) di yogyakarta.Mendorong kenaikan upah pekerja (umk) di yogyakarta.

2. ADVOKASI KASUISTIK.2. ADVOKASI KASUISTIK.

Memberikan konsultasi, bimbingan, dan pendidikan terhadap Memberikan konsultasi, bimbingan, dan pendidikan terhadap

hak-hak pekerja.hak-hak pekerja.

Melakukan pembelaan baik didalam maupun diluar perusahaan.Melakukan pembelaan baik didalam maupun diluar perusahaan.

Melakukan mediasi bersama organisasi pengusaha guna Melakukan mediasi bersama organisasi pengusaha guna

menemukan solusi bersama.menemukan solusi bersama.

Page 17: Hak –hak Normatif Buruh - MAP

LANGKAH-LANGKAH PERBAIKAN MENUJU LANGKAH-LANGKAH PERBAIKAN MENUJU KESEJAHTERAAN BURUHKESEJAHTERAAN BURUH

Dalam melakukan perubahan dan peningkatanDalam melakukan perubahan dan peningkatankesejahteraan perlu ditanamkan pemahaman kesejahteraan perlu ditanamkan pemahaman

tentangtentangidentitas buruh itu sendiri, Yakni:identitas buruh itu sendiri, Yakni:1.1. buruh sebagai Warga Negara, yang dalam hal ini buruh sebagai Warga Negara, yang dalam hal ini

melekat kewajiban negara dalam perlindungan melekat kewajiban negara dalam perlindungan kesejahteraan dan penghidupan yang Layak bagi kesejahteraan dan penghidupan yang Layak bagi warga negara. warga negara.

2.2. buruh sebagai instrumen pokok dalam hubungan buruh sebagai instrumen pokok dalam hubungan kerja yang mempunyai hak dan kewajiban untuk kerja yang mempunyai hak dan kewajiban untuk dipenuhi dan dijalankan.dipenuhi dan dijalankan.

Page 18: Hak –hak Normatif Buruh - MAP

BEBERAPA HAL KRUSIAL YANG BEBERAPA HAL KRUSIAL YANG MENJADI PERJUANGAN BURUHMENJADI PERJUANGAN BURUH

1.1. Revisi terhadap UUK No 13 Tahun 2003 dan Revisi terhadap UUK No 13 Tahun 2003 dan peraturan dibawahnya, yang antara lain peraturan dibawahnya, yang antara lain penghapusan Outsourcing, perbaikan komponen penghapusan Outsourcing, perbaikan komponen KHL, DLLKHL, DLL

2.2. Pelaksanaan SJSN.Pelaksanaan SJSN.

3.3. Peningktan Pengawasan ketenagakerjaan yang Peningktan Pengawasan ketenagakerjaan yang efektif sebagai penjamin perlindungan terhadap efektif sebagai penjamin perlindungan terhadap hak-hak buruhhak-hak buruh

4.4. Serta Penegakan hukum secara tegas terhadap Serta Penegakan hukum secara tegas terhadap tindak pelanggaran UU Ketenagakerjaantindak pelanggaran UU Ketenagakerjaan

5.5. Peningkatan kesejahteraan buruh melalui koprasi Peningkatan kesejahteraan buruh melalui koprasi buruh/ pekerja.buruh/ pekerja.

Page 19: Hak –hak Normatif Buruh - MAP

PENYELESAIAN PERSELISIHAN HUBUNGAN PENYELESAIAN PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL INDUSTRIAL

Dalam pelaksanaannya, pasti akan timbul perselisihan. Dalam pelaksanaannya, pasti akan timbul perselisihan. Perselisihan adalah pelanggaran-pelanggaran hukum baik yang Perselisihan adalah pelanggaran-pelanggaran hukum baik yang dilakukan baik oleh pengusaha maupun pekerja. dilakukan baik oleh pengusaha maupun pekerja. Perselisihan –perselisihan tersebut terdiri dari :Perselisihan –perselisihan tersebut terdiri dari : Perselisihan hak adalah perselisihan yang timbul karena Perselisihan hak adalah perselisihan yang timbul karena

tidak dipenuhinya hak, akibat adanya perbedaan tidak dipenuhinya hak, akibat adanya perbedaan pelaksanaan atau penafsiran peraturan perundang-pelaksanaan atau penafsiran peraturan perundang-undangan, perjanjian kerja, peraturan perusahaan, dan undangan, perjanjian kerja, peraturan perusahaan, dan perjanjian kerja bersmaperjanjian kerja bersma..

Perselisihan kepentingan perselisihan yang timbul karena Perselisihan kepentingan perselisihan yang timbul karena tidak adanya kesesuaian pendapat mengenai pembuatan tidak adanya kesesuaian pendapat mengenai pembuatan dan/atau perubahan syarat-syarat kerja yang ditetapkan dan/atau perubahan syarat-syarat kerja yang ditetapkan dalam perjanjian kerja, peraturan perusahaan, serta dalam perjanjian kerja, peraturan perusahaan, serta perjanjian kerja bersama perjanjian kerja bersama

Perselisihan pemutusan hubungan kerja adalah perselisihan Perselisihan pemutusan hubungan kerja adalah perselisihan yang timbul karena tidak adanya kesesuaian mengenai yang timbul karena tidak adanya kesesuaian mengenai pemutusan hubungan kerja oleh salah satu pihak pemutusan hubungan kerja oleh salah satu pihak

Page 20: Hak –hak Normatif Buruh - MAP

20

SEPAKAT 2 PIHAK

PERSELISIHAN

KEPENTINGAN SP/SB HAK PHK

BIPARTIT

DISNAKER

ARBITER KONSILIASI MEDIASI

PENGADILAN HUBUNGAN INDUSTRIAL

MAHKAMAH AGUNG(KASASI)

PUTUSAN FINAL

PB PB

PB 30 HARI

Ps. 3 (2)

30 HARI

Ps 15, Ps 25,

Ps 40 (1)

50 HARI

Ps. 103

30 HARI

Ps 115

PROSEDUR PENYELESAIAN PROSEDUR PENYELESAIAN PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIALPERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL

140 HARI

P. PHKP. HAKPK