Upload
mershindta-rahmadani
View
269
Download
15
Embed Size (px)
DESCRIPTION
power point sastra
Citation preview
HAKIKAT SASTRA
Abdul Aziz Hunaifi, S.S., M.A.
S A S T R A : M E M B E R I K E S E N A N G A N D A N P E M A H A M A N T E N TA N G K E H I D U PA N
Lukens (2003: 9) mengatakan bahwa
Sastra menawarkan dua hal utama, yaitu kesenangan dan pemahaman.
Lukens (2003: 4) mengatakan bahwa
Tujuan memberikan hiburan, tujuan menyenangkan dan memuaskan
pembaca, tidak peduli pembaca dewasa ataupun anak-anak, adalah hal
yang esensial dalam sastra.
Stewig (1980: 18-20) mengatakan bahwa
Salah satu alasan mengapa anak diberi buku bacaan sastra adalah
agar mereka memperoleh kesenangan.
S A S T R A : C I T R A D A N M E TA F O R A K E H I D U PA N
Saxby (1991: 4) mengatakan bahwa
Sastra pada hakikatnya adalah citra
kehidupan (image of live) dan gambaran
kehidupan (metaphor for living).
UNSUR-UNSUR SASTRA
1. Unsur keindahan
2. Unsur komtemplatif yang berhubungan dengan nilai-nilai
atau renungan tentang keagamaan, fillsafat, politik, serta
berbagai macam kompleksitas permasalahan kehidupan
3. Media pemaparan, baik berupa media kebahasaan
maupun struktur wacana
4. Unsur-unsur instrinsik yang berhubungan dengan ciri
karakteristik cipta sastra itu sendiri sebagai suatu teks.
UNTUK MEMAHAMI SASTRA SECARAKOMPREHENSIF
1. Kepekaan emosi atau perasaan sehingga pembaca mampu memahami dan
menikmati unsur-unsur keindahan yang terdapat dalam cipta sastra.
2. Pemilikan pengetahuan dan pengalaman yang berhubungan dengan
masalah kehidupan dan kemanusiaan, baik lewat penghayatan kehidupan
ini secara intensif-kontemplatif maupun dengan membaca buku-buku yang
berhubungan dengan masalah humanitas, misalnya buku filsafat dan
psikologi.
3. Pemahaman terhadap aspek kebahasaan
4. Pemahaman terhadap unsur-unsur instriksik cipta sastra yang akan
berhubungan dengan telaah teori sastra.
PENDEKATAN DALAM
MEMAHAMI SASTRA
1. Pendekatan Parafrastis
2. Pendekatan emotif
3. Pendekatan analitis
4. Pendekatan historis
5. Pendekatan sosiopsikologis
6. Pendekatan didaktis
PENDEKATAN PARAFRASTIS
Strategi pemahaman kandungan makna dalam suatu
cipta sastra dengan jalan mengungkapkan kembali
gagasan yang disampaikan pengarang dengan
menggunakan kata-kata maupun kalimat yang berbeda
dengan kata-kata dan kalimat yang digunakan
pengarangnya.
Contoh: jam mengerdip, tak terduga betapa cepat siang
menepi, dsb.
Manfaat untuk menyederhanakan
pemakaian kata atau kalimat seorang
pengarang sehingga pembaca lebih
mudah memahami kandungan makna
yang terdapat dalam sebuah cipta sastra.
PENDEKATAN EMOTIF
Suatu pendekatan yang berusaha menemukan
unsur-unsur yang mengaduk emosi dan
perasaan pembaca.
Keindahan dalam sebuah sastra dapat
diekplorasi dari gaya bahasa, pola persajakan
dan paduan bunyi, dll.
Contoh:
Seutas senyum simpul menyambut indahnya pagi
Tak terasa sudah 2 bulan ku terpedaya
Tapi aku suka dengan kondisiku saat ini
Karna hadirmu di sisiku, slalu membuat dunia ini
indah.
PENDEKATAN ANALITIS
Suatu pendekatan yang berusaha memahami
gagasan, cara pengarang menampilkan gagasan atau
mengimajikan ide-idenya, sikap pengarang dalam
menampilkan gagasan-gagasan, elemen instrinsik itu
sehingga mampu membangun adanya keselarasan
dan kesatuan dalam rangka membangun totalitas
bentuk maupun totalitas maknanya.
PRINSIP PENDEKATAN ANALITIS
1.Copta sastra itu dibentuk oleh elemen-elemen
tertentu
2. Setiap elemen dalam cipta sastra memiliki
fungsi tertentu dan senantiasa memiliki
hubungan antara satu dengan lainnya
meskipun karakteristik masing-masing
berbeda.
PENDEKATAN HISTORIS
Pendekatan yang menekankan pada
pemahaman tentang biografi
pengarang, latar belakang peristiwa
kesejarahan yang melatar belakangi
cipta sastra yang dibaca.
PENDEKATAN SOSIOPSIKOLOGIS
Suatu pendekatan yang berusaha memahami
latar belakang kehidupan sosial-budaya,
kehidupan masyarakat, maupun tanggapan
kejiwaan atau sikap pengarang terhadap
lingkungan kehidupannya maupun zamannya
pada saat cipta sastra itu diwujudkan.
PENDEKATAN DIDAKTIS(PESAN MORAL)
Suatu pendekatan yang berusaha
menemukan dan memahami gagasan,
tanggapan evaluatif maupun sikap
pengarang terhadap kehidupan.
CONTOH:Tahun pun turun membuka sayapnya
Ke luas jauh benua-benua
Dan laut membias: warna biru langit semesta
Dan zaman menderas: manusia tetap setia
Satuan-satuan pokok pikiran puisi di atas:
1.Waktu senantiasa terus berjalan dan berganti
2. Kehidupan yang indah ini senantiasa membukakan diri bagi
manusia untuk menghayatinya
3.Meskipun zaman terus berjalan dengan cepat, manusia juga tetap
setia mengisi hidupnya
LANJUTAN…
Dari pokok pikiran di atas, pembaca dapat mengambil amanat:
1.Karena waktu selalu berjalan dan berganti, maka
manfaatkan waktu dengan baik untuk mengembangkan diri.
2.Kehidupan ini begitu luas dan indah, maka jangan mudah
putus asa atau merasa mudah puas, karena perjungan hidup
akan selalu berjalan.
3.Hayati kehidupan ini dengan sabar dan tabah untuk
mencapai tujuan hidup.
KONTRIBUSI SASTRA
1. Nilai personal
a. Perkembangan emosional
b. Perkembangan intelektual
c. Perkembangan imajinasi
d. Pertumbuhan rasa sosial
e. Pertumbuhan rasa etis dan religius
2. Nilai Pendidikan
a. Eksplorasi da Penemuan
b. Perkembangan bahasa
c. Pengembangan nilai keindahan
d. Penanaman wawasan multikultural
e. Penanaman kebiasaan membaca
Terima kasih…….