Upload
others
View
14
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Laporan Kinerja Bapelkes Semarang 2018 i
HAL JUDUL
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) BALAI PELATIHAN KESEHATAN SEMARANG
TAHUN 2018
BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SDM KESEHATAN
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
Laporan Kinerja Bapelkes Semarang 2018 ii
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa dan
atas rahmatnya, Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Bapelkes Semarang
Tahun 2018 dapat disusun dan diselesaikan dengan baik. Sebagaimana yang telah
ditetapkan bahwa pada setiap akhir tahun anggaran, seluruh instansi pemerintah
diwajibkan membuat laporan akuntabilitas kinerjanya, dan selanjutnya
disampaikan kepada instasi atasan.
LAKIP Bapelkes SemarangTahun 2018 disusun berdasarkan Petunjuk Teknis
Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Review Atas LAKIP yang
ditetapkan melalui Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi RI Nomor 53 Tahun 2014. LAKIP diharapkan dapat dijadikan
dasar dalam melakukan evaluasi serta menjadi bahan acuan dalam penyusunan
perencanaan program dan kegiatan pada tahun berikutnya. Berkaitan dengan hal
tersebut LAKIP harus dapat menggambarkan pelaksanaan Tugas Pokok dan Fungsi
dari Satuan Kerja yang bersangkutan serta memuat hasil pencapaian kinerja
organisasi.
Kami menyadari masih terdapat banyak kekurangan dalam penyusunan
LAKIP. Karena itu, kami sangat terhadap kritik dan saran atas laporan ini. Kami
berharap bahwa LAKIP Bapelkes Semarang Tahun 2018 yang telah disusun ini dapat
bermanfaat baik bagi instansi Badan PPSDM Kesehatan, Kementerian Kesehatan,
dan tentunya bagi Bapelkes Semarang sendiri.
Tidak lupa pada kesempatan ini kami sampaikan ucapan terimakasih kepada
segenap keluarga besar Bapelkes Semarang yang telah membantu dan
berkonstribusi pada penyusunan LAKIP ini. Semoga laporan ini dapat bermanfaat
bagi semua pihak, khususnya bagi peningkatan kinerja Bapelkes Semarang.
Semarang, 25 Januari 2019
Kepala Bapelkes Semarang
Emmilya Rosa, SKM, MKM
Laporan Kinerja Bapelkes Semarang 2018 iii
RINGKASAN EKSKUTIF
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Bapelkes
Semarang Tahun 2018 merupakan dokumen pertanggungjawaban atas
pelaksanaan program dan kegiatan yang dilaksanakan oleh Bapelkes Semarang
selama tahun anggaran 2018, dengan sumber dana utama dari DIPA Bapelkes
Semarang No. DIPA-024.12.10.416264/2018 dengan besar anggaran berdasarkan
revisi sebesar Rp. 43.357.833.000,00 (Empat puluh tiga milyar tiga ratus lima puluh
tujuh juta delapan ratus tiga puluh tiga ribu rupiah).
Untuk keperluan LAKIP Bapelkes Semarang dengan mengacu pada rencana
aksi, secara ringkas disampaikan hasil kinerja dan pengukuran pencapaian sasaran
Indikator Kinerja Utama Bapelkes Semarang Tahun 2018 adalah sebagai berikut;
Jumlah aparatur kesehatan yang mengikuti pelatihan teknis, jabatan fungsional,
penjenjangan dan prajabatan bagi aparatur kesehatan pada tahun 2018 seluruhnya
berjumlah 2461 orang (218%) dari target perjanjian kinerja 1128 orang. Angka ini
melonjak jika dibandingkan capaian tahun 2017 sebesar 97.8%. Total anggaran
Balai Pelatihan Kesehatan Semarang yang terserap pada tahun 2018 berjumlah
Rp.30.047.242.452,00 atau 90,2%.
Laporan ini diharapkan dapat mempresentasikan kondisi-kondisi yang
terjadi dan mempengaruhi pencapaian indikator kinerja Balai Pelatihan Kesehatan
Semarang sekaligus menghasilkan saran/masukan untuk perbaikan kinerja kedepan.
Laporan Kinerja Bapelkes Semarang 2018 iv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL …………………………………………………………………………………………….. i
KATA PENGANTAR ……………………………………………………………………………………………. Ii
RINGKASAN EKSEKUTIF ……………………………………………………………………………………. Iii
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………………………………………….. Iv
DAFTAR TABEL …………………………………………………………………………………………………. V
DAFTAR GAMBAR …………………………………………………………………………………………….. Vi
BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………………………………………………. 1
A. Latar Belakang ……………………………………………………………………………………… 1
B. Visi dan Misi Bapelkes Semarang …………………………………………………………. 3
C. Struktur Organisasi Bapelkes Semarang ………………………………………………. 3
D. Tugas Pokok dan Fungsi Bapelkes …………………………………………………………. 5
E. Tujuan Membuat Laporan Kinerja ………………………………………………………… 6
F. Sumber Daya Manusia …………………………………………………………………………. 7
G. Rencana Kegiatan Tahun 2018 …………………………………………………………….. 12
H. Sumber Daya Pembiayaan …………………………………………………………………… 13
I. Sumber Daya Sarana dan Prasarana ……………………………………………………. 15
J. Sistematika …………………………………………………………………………………………… 18
BAB II PERENCANAAN KINERJA 19
A. Tujuan ………………………………………………………………………………………………….. 19
B. Sasaran Strategis …………………………………………………………………………………. 20
C. Perencanaan Kinerja Tahunan 2015 …………………………………………………….. 20
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ………………………………………………………………………. 22
A. Capaian Kinerja Organisasi ………………………………………………………………….. 22
B. Realisasi Anggaran ………………………………………………………………………………. 33
BAB IV PENUTUP ……………………………………………………………………………………………… 36
A. K esimpulan …………………………………………………………………………………………. 36
B. Saran ……………………………………………………………………………………………………. 36
Laporan Kinerja Bapelkes Semarang 2018 v
DAFTAR TABEL
Tabel 1 ASN / PNS menurut tupoksi di Bapelkes Semarang Tahun 2018 ……… 8
Tabel 2 Jenis Pegawai non ASN/PNS Bapelkes Semarang Tahun 2018…………. 8
Tabel 3 Kebutuhan Tugas Belajar Pegawai Bapelkes Semarang Tahun 2017- 2023 …………………………………………………………………………………………………
10
Tabel 4 Rekap Keikutsertaan dalam Pelatihan 2018 …………………………………….. 11
Tabel 5 Rencana Anggaran Bapelkes Semarang Tahun 2018 ………………………… 14
Tabel 6 Jenis dan Keadaan Bangunan Fisik Bapelkes Semarang Tahun 2018 .. 16
Tabel 7 Jenis/ Merk dan kondisi kendaraan dinas Bapelkes Semarang tahun 2018 …………………………………………………………………………………………………
17
Tabel 8 Daftar Laboratorium Praktek Bapelkes Semarang Tahun 2018 ………… 17
Tabel 9 Indikator Kinerja Bapelkes Semarang Tahun 2018 …………………………… 21
Tabel 10 Pencapaian Kinerja Bapelkes Semarang Tahun 2018 ……………………….. 23
Tabel 11 Pencapaian Kegiatan Penunjang IKK Bapelkes Semarang Berdasarkan Indikator Output ………………………………………………………….
23
Tabel 12 Pelatihan ASN di Bapelkes Semarang Tahun 2018 …………………………… 24
Tabel 13 Target Capaian Indikator Kinerja Kegiatan dan Penunjang Bapelkes Semarang Tahun 2015-2018 …………………………………………………………….
27
Tabel 14 Perbandingan Target Rencana Aksi Kegiatan dengan Realisasi Kinerja Bapelkes Semarang Tahun 2018 ………………………………………………………
29
Tabel 15 Rincian Realisasi Anggaran Per Output Kegiatan Bapelkes Semarang Tahun 2018 ………………………………………………………………………………………
34
Tabel 16 Perbandingan Serapan Anggaran Bapelkes Semarang Tahun 2014 – 2018 …………………………………………………………………………………………………
35
.
Laporan Kinerja Bapelkes Semarang 2018 vi
DAFTAR GRAFIK
Gambar 1 Bagan Jabatan Bapelkes Semarang (Permenkes 2361) …………………….. 4
Gambar 2 Bagan Jabatan Bapelkes Semarang (Permenkes No 39) …………………… 5
Gambar 3 Jumlah ASN (PNS) Bapelkes Semarang Tahun 2014-2018 ………………… 7
Gambar 4 Tingkat Pendidikan pegawai Bapelkes Semarang 2018 …………………… 9
Gambar 5 Jumlah ASN Berdasarkan Golongan 2018 ………………………………………… 9
Gambar 6 Tujuan, Ukuran, dan Target Bapelkes Semarang Tahun 2018 ………….. 19
Gambar 7 Sasaran Strategis Bapelkes Semarang 2018 ……………………………………… 20
Gambar 8 Realisasi Indikator Kinerja Utama (%) Tahun Anggaran 2018 …………… 27
Gambar 9 Realisasi Indikator Kinerja Kinerja (%) di Bapelkes Semarang Tahun 2018 …………………………………………………………………………………………………
28
Laporan Kinerja Bapelkes Semarang 2018 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan merupakan hal yang dicari oleh semua orang. Menurut World Health
Organization (WHO), kesehatan adalah suatu keadaan sehat yang utuh secara fisik,
mental, dan sosial serta bukan hanya merupakan bebas dari penyakit. Dalam
mewujudkan keadaan sehat seutuhnya, Pemerintah Indonesia melalui Kementerian
Kesehatan menyelenggarakan pembangunan kesehatan dengan Visi Kementerian
Kesehatan yaitu Masyarakat Sehat Yang Mandiri dan Berkeadilan dengan
melaksanakan berbagai upaya untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang
optimal.
Untuk merealisasikan visi tersebut, Kementerian Kesehatan RI menyusun misi
sebagai berikut :
1. Meningkatkan derajat pemberdayaan masyarakat, swasta, dan masyarakat madani
dan pembangunan kesehatan melalui kerjasama nasional dan global.
2. Meningkatkan pelayanan kesehatan yang merata, terjangkau, bermutu dan
berkeadilan serta berbasis bukti dengan mengutamakan pada upaya promotif dan
preventif.
3. Meningkatkan pembiayaan pembangunan kesehatan, terutama untuk mewujudkan
jaminan sosial kesehatan nasional.
4. Meningkatkan pengembangan dan pemberdayaan SDM kesehatan yang merata,
bermutu.
5. Meningkatkan ketersediaan, pemerataan, dan keterjangkauan obat dan alat
kesehatan serta jaminan keamanan, khasiat, manfaat, mutu kesediaan farmasi, alat
kesehatan dan makanan
6. Meningkatkan manajemen kesehatan yang akuntabel, transparan, berdaya guna dan
berhasil guna untuk memantapkan disentralisasi kesehatan yang bertanggung jawab.
Laporan Kinerja Bapelkes Semarang 2018 2
Nilai-nilai yang menjadi dasar pembangunan kesehatan untuk mewujudkan Visi
dan Misi di atas adalah: a.untuk kepentingan Rakyat, b.inklusif, c.responsif, d. efektif, e.
bersih bebas korupsi.
Pembangunan Kesehatan merupakan salah satu pilar utama dalam
Pembangunan Nasional dalam upaya menciptakan generasi yang sehat seutuhnya. Hal
ini sesuai dengan amanat Undang-Undang Dasar 1945 pasal 28 H ayat (1) bahwa setiap
orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan
lingkungan hidup baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan.
Kualitas pelayanan kesehatan tidak akan pernah lepas dari kualitas sumber daya
manusia penyedia pelayanan kesehatan. Balai Pelatihan Kesehatan (Bapelkes)
Semarang merupakan salah satu lembaga diklat milik pemerintah yang memiliki
tanggung jawab dan tugas pokok meningkatkan kemampuan dan kompetensi para
petugas pelayanan kesehatan baik secara langsung maupun tidak
langsung.Pelaksanaan kegiatan di Bapelkes Semarang mengacu pada Rencana
AksiKegiatan tahun 2015-2019 yang telah disusun dan telah diterjemahkan dalam
Rencana KinerjaTahunan. Sebagai upaya untuk mewujudkan good governance, yang
merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi
masyarakat dan mencapai tujuan serta cita-cita berbangsa dan bernegara, maka
diperlukan pengembangan dan penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat,
jelas, terukur, dan legal sehingga penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan
dapat berlangsung secara berdaya guna, berhasil guna, bersih, bertanggung jawab,
serta bebas dari korupsi, kolusi, dan nepotisme.
Untuk itu, pemerintah telah menerbitkan Instruksi Presiden Republik Indonesia
(Inpres) Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, yang
mewajibkan setiap instansi pemerintah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan
negara untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya serta
kewenangan pengelolaan sumberdaya, pelaksanaan kebijakan, dan program dengan
menyusun laporan akuntabilitas melalui proses penyusunan Rencana Strategik,
Rencana Kinerja, dan Pengukuran Kinerja dengan mengacu Peraturan Presiden Nomor
29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP), yang
Laporan Kinerja Bapelkes Semarang 2018 3
menyebutkan bahwa SAKIP adalah rangkaian sistematik dari berbagai aktivitas, alat,
dan prosedur yang dirancang untuk tujuan penetapan dan pengukuran, pengumpulan
data, pengkalifikasian, pengikhtisaran, dan pelaporan kinerja pada instansi pemerintah,
dalam rangka pertanggungjawaban dan peningkatan kinerja instansi pemerintah.
Sebagai pedoman dalam penyusunan Laporan Kinerja digunakan Peraturan
Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53
Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata
Cara Review atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. LAKIP disampaikan kepada
atasan masing-masing serta kepada lembaga penilai/evaluasi akuntabilitas kinerja,
yang akhirnya kepada Presiden.Laporan tersebut menggambarkan kinerja instansi
pemerintah sebagai media pertanggungjawaban dalam Sistem Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah (SAKIP) dan berperan sebagai alat kendali dan penilai kualitas
kinerja/berhasil tidaknya pencapaian misi instansi serta alat pendorong terwujudnya
good governance dalam perspektif yang lebih luas.
B. Visi dan Misi Bapelkes Semarang
1. Visi
“Menjadi lembaga diklat percontohan, berstandar nasional, terpercaya dan pilihan
utama”.
2. Misi
a) Meningkatkan kompetensi SDM kesehatan, calon tenaga kesehatan dan
kemampuan memberdayakan masyarakat
b) Merencanakan diklat sesuai kebutuhan
c) Menyelenggarakan diklat yang bekualitas dan bergaransi sesuai standart
d) Meningkatkan sarana prasarana dan pemberdayaan sumber daya bapelkes
secara optimal
e) Memperluas jaringan kemitraan dengan lembaga pemerintah maupun swasta.
C. Struktur Organisasi Bapelkes Semarang
Pada tahun 2018, terjadi perubahan stuktur organisasi dan tata kerja (SOTK)
pada Balai Pelatihan Kesehatam Semarang. Perubahan tersebut merupakan implikasi
Laporan Kinerja Bapelkes Semarang 2018 4
dari ditetapkannya peraturan menteri kesehatan yang baru mengenai organisasi dan
tata kerja unit pelaksana teknis bidang pelatihan kesehatan. Secara jumlah, pejabat
struktural dalam Permenkes yang lama, Permenkes No. 2361/Menkes/Per/XI/ 2011,
tidak mengalami perubahan dibandingkan dengan Permenkes Baru No. 39 Tahun 2018.
Meski demikian, secara struktur, terjadi berbedaan signifikan di dalamnya. Berikut
adalah struktur organisasi sebelum dan sesudah Permenkes baru ditetapkan.
Gambar 1
Bagan Jabatan Bapelkes Semarang Berdasarkan Permenkes No. 2361/Menkes/Per/XI/ 2011
KEPALA BAPEKES
KEPALA SUB BAGIAN TATA USAHA
KEPALA SEKSI PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN
KEPALA SEKSI PENGENDALIAN MUTU
KEPALA SEKSI PENYELENGGARAAN
PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
Jabatan Fungsional dengan angka kredit: - Widyaiswara - Pengelola Pengadaan Barang/Jasa
Jabatan Fungsional tanpa angka kredit - Analis Data - Bendahara Pengeluaran - Penata Laporan Keuangan - Bendahara Penerimaan - Pembuat Daftar Gaji - Penata Hubungan Masyarakat - Arsiparis - Tehnisi Jaringan - Pranata Komputer - Pengelola BMN - Analis Kepegawaian - Pustakawan - Perencana - Penata Laboratorium Kesehatan - Binatu - Pramu - Sopir - Petugas Keamanan
Laporan Kinerja Bapelkes Semarang 2018 5
Gambar 2 Bagan Jabatan Bapelkes Semarang
Berdasarkan Permenkes No 39 Tahun 2018
KEPALA BAPEKES
KEPALA SUB BAGIAN TATA USAHA
KEPALA SEKSI PELATIHAN TEKNIS
KEPALA SEKSI PELATIHAN FUNGSIONAL
KEPALA SEKSI PELATIHAN MANAJEMEN DAN TEKNIS
NON KESEHATAN
Jabatan Fungsional dengan angka kredit:
- Widyaiswara - Pengelola Pengadaan Barang/Jasa
Jabatan Fungsional tanpa angka kredit
- Analis Data - Bendahara Pengeluaran - Penata Laporan Keuangan - Bendahara Penerimaan - Pembuat Daftar Gaji - Penata Hubungan Masyarakat - Arsiparis - Tehnisi Jaringan - Pranata Komputer - Pengelola BMN - Analis Kepegawaian - Pustakawan - Perencana - Penata Laboratorium Kesehatan - Binatu - Pramu - Sopir - Petugas Keamanan
INSTALASI
Laporan Kinerja Bapelkes Semarang 2018 6
D. Tugas Pokok dan Fungsi Bapelkes
Dalam Peraturan Menteri Kesehatan No. 39 Tahun 2018 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Bidang Pelatihan Kesehatan, Bapelkes Semarang
adalah Unit Pelaksana Tugas (UPT) di lingkungan Kementerian Kesehatan yang
berada dibawah Badan PPSDM Kesehatan Kementerian Kesehatan RI. Dalam
melaksanakan tugasnya, Bapelkes Semarang berada di bawah koordinasi Sekretaris
Badan PPSDMK dan secara teknis fungsional dibina oleh Kepala Pusat Pelatihan
SDMK.
Bapelkes Semarang mempunyai tugas melakukan pengelolaan pelatihan
sumber daya manusia kesehatan dan menjalankan fungsi dalam hal:
1. Penyusunan rencana, program dan anggaran;
2. Pelaksanaan pelatihan sumber daya manusia kesehatan, pelatihan manjemen,
dan pelatihan unggulan;
3. Pelaksanaan pengembangan metode dan teknologi pelatihan sumber daya
manusia kesehatan;
4. Pelaksanaan penjaminan mutu penyelenggaraan pelatihan kesehatan;
5. Pelaksanaan kerjasama di bidang pelatihan sumber daya manusia kesehatan;
6. Pengelolaan sistem informasi pelatihan sumber daya manusia kesehatan;
7. Pelaksanaan bimbingan teknis di bidang pelatihan sumber daya manusia
kesehatan;
8. Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang pelatihan sumber daya manusia
kesehatan; dan
9. Pelaksanaan urusan ketatausahaan Balai Pelatihan Kesehatan.
Tugas pokok dan fungsi tersebut pada prinsipnya tidak mengalami perubahan
dibandingkan dengan SOTK dalam Permenkes sebelumnya. Namun, beberapa fungsi
yang dulu melekat pada seksi, kemudian menjadi tanggung jawab pada semua seksi
dalam struktur organisasi. Sehingga fungsi pelaksanaan pelatihan,
pengembambangan metode dan teknologi pelatihan, penjaminan mutu, pelaksanaan
Laporan Kinerja Bapelkes Semarang 2018 7
bimtek, dan pemantauan serta pelaporan pelatihan harus dilaksanakan oleh ketiga
seksi di Bapelkes Semarang.
E. Tujuan membuat Laporan Kinerja
Laporan Kinerja Bapelkes Semarang disusun sebagai bentuk
pertanggungjawaban tertulis Kepala Bapelkes Semarang kepada Kepala Badan
Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kementerian Kesehatan
RI. Laporan Kinerja Bapelkes Semarang menjelaskan hasil pelaksanaan program dan
kegiatan selama satu tahun anggaran.
Laporan kinerja merupakan salah satu upaya Bapelkes Semarang mewujudkan
good governance melalui pola pengawasan yang jelas dan terukur. Tujuan
disusunnya Laporan Kinerja adalah untuk memberikan gambaran ringkas dan lengkap
tentang capaian kinerja yang disusun berdasarkan rencana kerja yang ditelah
ditetapkan.
F. Sumber Daya Manusia
Terjadi fluktuasi jumlah ASN Balai Pelatihan Kesehatan (Bapelkes) Semarang
dalam kurun waktu tahun 2014 sampai dengan tahun 2018 seperti pada gambar
berikut:
Gambar 3
Laporan Kinerja Bapelkes Semarang 2018 8
Jumlah ASN Bapelkes Semarang Tahun 2014 – 2018
Diagram diatas menunjukkan penurunan jumlah pegawai sebesar 7% pada
tahun 2018 jika dibandingkan dengan tahun 2015. Penurunan terjadi karena adanya
empat pegawai yang memasuki masa pensiun (purna tugas).
Pegawai ditempatkan pada sub bagian tata usaha dan tiga seksi dengan distribusi
sebagai berikut:
Tabel 1 ASN menurut Tupoksi di Bapelkes Semarang
Tahun 2018
No Uraian Jumlah
1 Pejabat struktural 5
2 Staf TU 45
3 Staf P3 8
4 Staf kajibang 4
5 Staf Dalmut 3
6 Widyaiswara 10
Total 75
Jika memperhatikan table tersebut, maka sebagian besar pegawai (60%)
ditempatkan pada sub bagian tata usaha. Distribusi pegawai terkecil terdapat pada
seksi Pengendalian Mutu (4%). Jumlah tersebut merupakan jumlah pegawai dengan
status PNS. Adapun untuk pegawai dengan status kontrak tampak pada table
berikut:
Tabel 2 Jenis PegawaiNon PNS/ASN
Bapelkes Semarang Tahun 2018
No Jenis Kepegawaian Kantor Salaman KantorSemarang
1 Kontrak 2 2
Jumlah 2 2
Laporan Kinerja Bapelkes Semarang 2018 9
Tenaga kontrak tersebut merupakan tenaga teknis pengemudi. Selain tenaga
teknis yang dikontrak selama satu tahun, terdapat pula tenaga kebersihan,
pengamanan, front office, dan teknologi informasi.
Jika ditinjau dari tingkat pendidikan, ada lebih dari separuh PNS yang
merupakan lulusan perguruan tinggi (45 orang). Adapun 28% dari PNS Bapelkes
Semarang adalah lulusan setingkat sekolah lanjutan tingkat atas. Selengkapnya
tampak pada gambar 3 dibawah ini.
Gambar 4 Tingkat Pendidikan Pegawai Bapelkes SemarangTahun 2018
Gambar 4 diatas menunjukkan bahwa Bapelkes Semarang sebagai institusi
pendidikan dan pelatihan memiliki SDM yang cukup berkualitas dipandang dari
tingkat pendidikan.
Apabila dilihat dari golongan, distribusi pegawai tampak sebagai berikut:
Laporan Kinerja Bapelkes Semarang 2018 10
Gambar 5
Jumlah ASN Bapelkes Semarang Berdasarkan Golongan Tahun 2018
Berdasarkan ilustrasi di atas 52% pegawai merupakan pegawai golongan III.
Angka ini merupakan jumlah pegawai terbesar. Adapun jumlah terbanyak kedua
adalah golongan II, yaitu 29,3% dari total pegawai.
Dengan jumlah kualitas sumber daya yang baik, jajaran manajemen tetap
berkomitmen untuk meningkatkan kompetensi pegawai yang mendukung tugas
pokok dan fungsi. Sepanjang tahun 2017-2023 disusun perencanaan pengembangan
kapasitas SDM, salah satunya melalui tugas belajar S1 untuk jurusan ekonomi,
kearsipan, dan ilmu perpustakaan. Sedangkan tugas belajar S2 ditujukan untuk
keahlian akuntansi/ekonomi, perpustakaan, pendidikan, komputer dan komunikasi.
Selengkapnya dapat dilihat pada tabel 3 dibawah ini.
Tabel 3 Kebutuhan Tugas Belajar Pegawai Bapelkes Semarang
Tahun 2017- 2023
Jurusan Jumlah Pegawai
S1 Ekonomi 1
S1 Kearsipan 2
S1 Ilmu Perpustakaan 2
S2 Perpustakaan 1
S2 Akuntansi/ Ekonomi 2
S2 Pendidikan (Evaluasi Pembelajaran) 1
S2 Komputer 1
S2 Komunikasi 1
Pengembangan pegawai di Bapelkes Semarang dilaksanakan rutin setiap
tahun dengan cara mengirimkan pegawai ke berbagai institusi diklat sesuai dengan
kompetensi yang akan dibentuk untuk mengembangkan keahlian yang dapat
Laporan Kinerja Bapelkes Semarang 2018 11
langsung dipakai pada pekerjaan. Selain itu juga diberikan kesempatan kepada
pegawai untuk mengikuti workshop, seminar ataupun sosialisasi untuk menambah
pengetahuan dan skill sesuai dengan bidang pekerjaannya.
Pada tahun 2018 Bapelkes Semarang telah mengirimkan sebanyak 75 (tujuh
puluh lima) orang untuk mengikuti pelatihan, baik yang diselenggarakan oleh internal
Bapelkes Semarang bekerjasama dengan pihak ketiga, maupun pelatihan yang
diselenggarakan oleh institusi penyelenggara diklat. Adapun jenis pelatihan yang
sudah terealisasi adalah pelatihan teknis sebanyak 12 (dua belas) kali, serta seminar,
workshop, bimtek, dan sosialisasi sebanyak 19 (sembilan belas) kali sebagaimana
tabel berikut ini.
Tabel 4 Rekap Keikutsertaan dalam Pelatihan 2018
No Nama Pelatihan Perencanaan Realisasi
1
2
Pelatihan 1) Pelatihan Jabfung Widyaiswara
2) Pelatihan Manajemen / Jabatan
3) Pelatihan Teknis (Klasikal) :
Pelatihan Neuro Linguistic Programming (NLP)
Pelatihan TOC
Pelatihan MOT
Pelatihan TOT TKHI
Pelatihan TOT Komunikasi Perubahan Perilaku
Pelatihan TOT Manajemen Puskesmas
Pelatihan Pedaman Kebakaran
Pelatihan Akreditasi Pelatihan
Pelatihan SIMAK BMN
Pelatihan Penyusunan Dokumen Mutu
Akreditasi Institusi Penyelenggara Pelatihan
Pelatihan Audit Mutu Internal
Pelatihan TOT Peatihan SKB KB
Pelatihan ABK
Workshop 1) Workshop Bela Negara
2) Workshop Pelatihan TKHI
3) Workshop Fasilitator Pelatihan TKHI
4) Workshop Tim Pengendali Mutu
1 orang
0 orang
15 orang
24 orang
5 orang
2 orang
0 orang
3 orang
23 orang
2 orang
1 orang
1 orang
2 orang
0 orang
2 orang
3 orang
2 orang
2 orang
2 orang
0
0
15 orang
0 orang
4 orang
2 orang
5 orang
0 orang
23 orang
3 orang
0 orang
3 orang
2 orang
3 orang
2 orang
3 orang
2 orang
2 orang
2 orang
Laporan Kinerja Bapelkes Semarang 2018 12
5) Workshop K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja)
6) Workshop Pengelolaan BMN
7) Workshop Sistem Informasi Kebutuhan Pelatihan
(SIBULAT) dan Pemetaan Kebutuhan Pelatihan
8) Workshop Akuntansi Ditjen Perbendaharaan
76 orang
2 orang
14 orang
3 orang
76 orang
2 orang
14 orang
3 orang
3
4
5
6
7
Seminar 1) Silaturahmi dan Seminar IWI Jateng
2) Seminar Draft Pedoman Akreditasi
3) Seminar Kurikulum Pelatihan Teknis
Bimtek
1) Bimtek Penyusunan LKKL
2) Bimtek Administrasi Persiapan dan Koordinasi
Pelatihan TKHI
3) Bimtek Perpustakaan dan Instalasi Aplikasi "One
Search Link"
4) Bimtek Sertifikasi Ahli Pengadaan Barang/ Jasa
Pemerintah
5) Bimtek aplikasi Sistem Informasi Pengembangan
Kompetensi ASN (SIPKA)
6) Bimtek Perhitungan dan Penyusunan Formasi
Jabatan Fungsional Pustakawan
Sosialisasi
1) Sosialisasi Aplikasi e-Planning dan APKAL
2) Sosialisasi Gerakan Kantor BERHIAS dan aplikasi
Sistem Monitoring Gerakan Kantor BERHIAS
Capacity Buiding Pegawai Bapelkes Semarang
Pembekalan Pra Pensiun
11 orang
1 orang
0 orang
1 orang
2 orang
0 orang
2 orang
0 orang
0 orang
4 orang
0 orang
76 orang
4 orang
11 orang
1 orang
4 orang
1 orang
2 orang
1 orang
3 orang
1 orang
1 orang
4 orang
1 orang
76 orang
2 orang
Adapun pelatihan yang belum teralisasi, khususnya pelatihan teknis yang
diarahkan untuk menunjang kegiatan utama, seperti ketatausahaan, keuangan,
kepegawaian dan kerumahtanggaan bisa dialihkan dalam bentuk workshop ataupun
bimtek, sehingga kompetensi teknis yang didapatkan dapat langsung memberikan
pemahaman pegawai dalam menyelesaikan pekerjaan yang bersifat teknis. Selain itu
untuk pelatihan yang bersifat tatap muka secara langsung (klasikal) bisa diarahkan
Laporan Kinerja Bapelkes Semarang 2018 13
untuk pelatihan dengan metode e-learning, sehingga pegawai tidak harus keluar dari
kantor, tetapi masih bisa belajar sambil penerapannya di tempat kerja.
G. Rencana Kegiatan Tahun 2018
Terdapat tiga jenis pelatihan yang dilaksanakan pada tahun 2018, yaitu
pelatihan teknis, pelatihan jabatanfungsional, serta pelatihan penjenjangan dan
pelatihan dasar ASN.
1. Pelatihan Teknis
Pada tahun 2018, pelatihan teknis diarahkan kepada pelatihan yang
mendukung program Kementerian Kesehatan RI yaitu Program Indonesia Sehat
dengan Pendekatan keluarga (PIS PK) dan pelatihan unggulan Bapelkes
Semarang, yang meliputi pelatihan:
a. Pelatihan Pelatih bagi Kader Kesehatan
b. Keluarga Manajemen Puskesmas
c. Pelatihan Tim Kesehatan Haji Indonesia
d. Pelatihan Pembekalan Penugasan Khusus Individu di Puskesmas
e. Pelatihan Preceptor Prodi DLP
f. Pelatihan Komunikasi Perubahan Perilaku
g. Pelatihan Pengendali Pelatihan
h. Pelatihan Akreditasi Pelatihan
i. Pelatihan Enumerator Riskesdas Gigi dan Mulut
j. Pelatihan Tim Penilai Angka Kredit Jabfung Kesehatan
k. Pelatihan Keluarga Sehat
2. Pelatihan Fungsional
a. Pelatihan Jabatan Fungsional Bidan Ahli
b. Pelatihan Jabatan Fungsional Penyuluhan Kesehatan Masyarakat Terampil
c. Pelatihan Jabatan Fungsional Penyuluh Kesehatan Masyarakat Ahli
3. Pelatihan Penjenjangan/Manajemen
a. Diklat PIM IV
b. Latsar Gol III
Laporan Kinerja Bapelkes Semarang 2018 14
c. Latsar Gol II
H. Sumber Daya Pembiayaan
Pada awal tahun 2018, Anggaran Bapelkes Semarang sebesar Rp.
37.027.723.000,00. Anggaran ini untuk membiayai dua kegiatan besar yaitu Kegiatan
Pelatihan SDM Kesehatan sebesar Rp. 16.855.845.000,00 dan Kegiatan Dukungan
Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya pada Dukungan Manajemen dan
Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya pada Program Pengembangan dan Pemberdayaan
Sumber Daya Manusia Kesehatan sebesar Rp. 20.171.878.000,00 serta kegiatan PNBP
sebesar Rp. 528.568.000,00. Namun pada bulan Januari2018 terjadi revisi anggaran,
dimana total anggaran berubah menjadi Rp. 40.839.728.000,00 yang terbagi menjadi
kegiatan Pelatihan SDM Kesehatan menjadi Rp. 20.667.850.000,00 dan Kegiatan
Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Pada dukungan
manajemen dan pelaksanaan tugas tehnis lainnya pada Program Pengembangan dan
Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan sebesar Rp. 20.171.878.000,00.
Penambahan anggaran terjadi karena adanya perubahan sasaran kebijakan prioritas
pelatihan sehingga dilakukan penambahan jenis pelatihan yang berakibat adanya
penambahan pagu anggaran dalam DIPA Bapelkes Semarang. Kemudian pada bulan
September dilakukan revisi DIPA kembali untuk dikarenakan mendapat tambahan
pagu realokasi tahap II dengan tambahan sebesar Rp. 305.836.960,- sehingga pagu
total anggaran berubah menjadi Rp. 43.357.833.000,- Selengkapnya dapat dilihat
pada tabel 5 dibawah ini.
Tabel 5
Rencana Anggaran Bapelkes Semarang Tahun 2018
Kode Kegiatan Anggaran
sebelum revisi Anggaran
setelah revisi 2076 Pelatihan SDM Kesehatan Rp. 16.855.845.000,00 Rp 21.717.694..000,00
2076.501 Pelatihan Bagi SDM Kesehatan Rp. 14.182.014.000,00 Rp. 18.716.619.000,00
2076.501.001 Pelatihan Tehnis bagi SDM
Kesehatan Rp. 9.021.756.000,00 Rp. 12.621.928.000,00
Laporan Kinerja Bapelkes Semarang 2018 15
2076.601.002 Pelatihan Fungsional Bagi SDM
Kesehatan Rp. 270.138.000,00 Rp. 1.204.571.000,00
2076.501.003 Pelatihan Penjenjangan Rp. 1.321.882.000,00 Rp. 1.321.882.000,00
2076.501.004 Pelatihan Dasar CPNS Rp. 3.568.238.000,00 Rp. 3.568.238.000,00
2076.504 Manajemen Pelatihan Kesehatan Rp. 805.812.000,00 Rp. 805.812.000,00
2076.951 Layanan Internal (overhead) Rp. 1.868.019.000,00 Rp. 2.195.263.000,00
2079
Dukungan manajemen dan
pelaksanaan tugas tehnis lainnya
pada program pengembangan dan
pemberdayaan sumber daya
manusia kesehatan
Rp. 20.171.878..000,00 Rp. 21.640.139.000,00
2079.603 Sarana dan prasarana Rp. 1.256.758.000,00 Rp 1.562.594.000,00
2079.604 Gedung layanan Diklat Rp 3.813.880.000,00 Rp 3.813.880.000,00
2079.994 Layanan perkantoran Rp. 15.101.240.000,00 Rp.16.263.665.000,00
Jumlah Rp. 37.027.723.000,00 Rp. 43.357.833.000,00
I. Sumber Daya Sarana Prasarana
Bapelkes Semarang memiliki dua gedung, satu berada di kota Semarang dan
satu berada di Kabupaten Magelang. Kantor Bapelkes Semarang yang berada di Kota
Semarang menempati gedung berlantai 8 (delapan) terletak di pusat kota Semarang
kawasan Simpang Lima Jl. Pahlawan No.1 Semarang, dilengkapi dengan fasilitas yang
lebih representatif dan memadai. Bangunan gedung Bapelkes di Semarang memiliki
luas tanah 2.295 dengan luas bangunan keseluruhan 9.000 M2 dan telah diresmikan
penggunaanya oleh Kepala Badan PPSDM Kesehatan pada tanggal 12 April 2012.
Gedung di Semarang terdiri dari ruang front office, perkantoran, kelas, asrama,
auditorium, parking area, ruang makan, pantry, mushola, laboratorium komputer,
laboratorium bahasa dan perpustakaan. Luas Bangunan secara keseluruhan adalah
9.000 M2.
Adapun kantor Bapelkes Semarang di Salaman terletak di Jl. Raya Salaman
No.48 Kecamatan Salaman Kabupaten Magelang 56162, berlokasi di bawah
pegunungan Menoreh yang udaranya cukup sejuk. Karena letaknya yang terdapat di
Laporan Kinerja Bapelkes Semarang 2018 16
pinggar jalan raya utama antar kabupaten, menjadikan kantorBapelkes Semarang di
Salaman mudah diakses dan dijangkaubaik oleh kendaraan umum maupun pribadi.
Selain itu kantor Bapelkes Semarang di Salaman hanya berjarak 9 Km dari obyek wisata
internasional kebanggaan Indonesia yaitu Candi Borobudur, yang menjadikan Bapelkes
Semarang di Salaman mempunyai daya tarik bagi peserta diklat. Fisik Bapelkes
Semarang di Salaman merupakan bangunan yang terdiri dari gedung yang terpisah-
pisah. Bangunan terdiri dari: gedung kantor, auditorium, kelas, asrama, ruang makan,
mess karyawan, perpustakaan, ruang dapur, bangunan koperasi, mushola, garasi dan
laboratorium PHC. Luas tanah bangunankantor adalah 16.310 M2. Disamping komplek
bangunan utama tersebut, juga terdapat 2 (dua) lokasi tanah bangunan rumah dinas
yang terletak di desa Menoreh kecamatan Salaman kabupaten Magelang. Masing-
masing tanah bangunan tersebut seluas 1.300M2dan 840 M2yang diperuntukkan bagi
staf Bapelkes Semarang.
Dengan adanya sumber daya, sarana dan prasarana yang lengkap diharapkan
dapat menjadi aset penting bagi Bapelkes Semarang dalam menunjang pelaksanaan
tugas pokok dan fungsinya sebagai instansi penyelenggara diklat di lingkungan
Kementerian Kesehatan. Jenis dan keadaan bangunan fisik Bapelkes Semarang secara
rinci disajikan dalam tabel 4 berikut.
Tabel 6
Jenis dan Keadaan Bangunan Fisik Bapelkes Semarang
Tahun 2018
No Fungsi Bangunan Di Salaman Di Semarang
Jumlah Kapasitas (Orang) Jumlah Kapasitas (Orang)
1 Front Office 1 1
2 Kantor 1 1
3 Auditorium 1 100 1 150
4 Ruang kelas 7 6 kelas kapasitas
40/kelas, 1 kelas
kapasitas 60/kelas
6 2 kelas kapasitas
40/kelas, 2 kelas
kapasitas 25/kelas, 2
kelas kapasitas 15/kelas
5 Ruang diskusi 1 15
Laporan Kinerja Bapelkes Semarang 2018 17
6 Asrama 6 187 3 120
7 Dapur 1 1
8 Ruang makan 2 160 1 100
9 Rumah Dinas 3
10 Perpustakaan 1 1
11 Ruang komputer 1 30 1 40
12 Ruang koperasi 1 1
13 Ruang Mushola 1 30 1 50
14 Garasi 4 24 Mobil /100 motor 1 25 mobil / 40motor
15 Ruang Fitness 1 1
16 Ruang Musik 1
17 Ruang Buteki 1
18 Laboratorium PHC 1
Berkaitan dengan keperluan perkantoran dan mobilisasi kegiatan pelatihan,
Bapelkes Semarang memiliki inventaris sarana transportasi Bapelkes Semarang yang
dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 7 Jenis/ Merk dan kondisi kendaraan dinas Bapelkes Semarang
tahun 2018
No Jenis/Merk Kendaraan Jumlah Kapasitas Ruang Keterangan
1 Bus 1 25 Baik
2 Bus 1 25 Kurang Baik
3 Micro Bus 3 15 Baik
4 Mitsubishi Kuda Grandia 1 6 Baik
5 Toyota Innova 1 6 Baik
6 Toyota Rush 1 6 Baik
7 Toyota Avanza 1 6 Baik
8 Daihatsu Xenia 1 6 Baik
9 Kendaraan Roda 2 10 2 Baik
Laporan Kinerja Bapelkes Semarang 2018 18
Bapelkes Semarang juga menyelenggarakan diklat teknis yang memerlukan
praktek dan simulasi dengan alat bantu/peraga di kelas maupun diklat dengan kegiatan
PKL (Praktek Kerja Lapangan). Lokasi/tempat praktek kegiatandisebut sebagai
laboratorium praktek baik laboratorium kelas maupun laboratorium lapangan.
Tabel 8 Daftar Laboratorium Praktek
Bapelkes Semarang Tahun 2018
No Jenis Laboratorium Jml Lokasi Keterangan
1 Laboratorium kelas
PHC 1 Bapelkes Semarang di Salaman Gedung Lab
2 Kelas 9
4 kelas di Bapelkes Semarang di
Salaman Kelas
5 kelas di bapelkes Semarang
3
Laboratorium
Lapangan Puskesmas 18 Bapelkes Semarang di Salaman Puskesmas
4
Laboratorium Desa
PHC 38 Bapelkes Semarang di Salaman Desa
5
Laboratorium
lapangan PBL 83 Bapelkes Semarang di Salaman Desa
J. Sistematika
Sistematika penulisan LAKIP ini terdiri dari :
1. Bab 1 Pendahuluan, terdiri dari latar belakang yang berisi penjelasan umum
organisasi dengan penekanan kepada aspek strategis organisasi serta permasalahan
utama (strategic issued) yang sedang dihadapi organisasi dan penjelasan tentang
kedudukan, tugas pokok dan fungsi, struktur organisasi dan visi dan misi organisasi
2. Bab 2 Perencanaan kinerja, terdiri dari ringkasan/ ikhtisar perjanjian kinerja tahun
yang bersangkutan.
3. Bab 3 berisi Akuntabilitas kinerja, terdiri dari capaian kinerja organisasi dan realisasi
anggaran.
4. Bab 4 berisi penutup
Laporan Kinerja Bapelkes Semarang 2018 19
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
A. Tujuan
Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber daya Manusia Kesehatan
(PPSDM Kesehatan) sebagai unit kerja eselon 1 Bapelkes Semarang dalam Rencana Aksi
Kegiatan (RAK) tahun 2015-2019 menetapkan tujuan sebagai berikut:
Tercapainya arah kebijakan Kemenkes berkaitan dengan peningkatan jumlah, jenis,
kualitas, dan pemerataan tenaga kesehatan dengan indikator sebagai berikut:
1. Jumlah Puskesmas yang minimal dimiliki minimal 5 jenis tenaga kesehatan sebanyak
5.600 Puskesmas.
2. Prosentase RS Kab/Kota Kelas C yang memiliki 4 dokter spesialis dasar dan 3 dokter
spesialis penunjang mencapai 60%.
3. Jumlah SDM Kesehatan yang ditingkatkan kompetensinya.
Dari ketiga indikator tujuan tersebut, indikator ketiga ditetapkan sebagai
tujuan Bapelkes, yaitu meningkatnya kompetensi SDM kesehatan yang dilatih di
Bapelkes Semarang.Tujuan tersebut memiliki ukuran keberhasilan. Untuk tahun 2018,
ukuran keberhasilan tujuan tersebut adalah sebagai berikut:
Gambar 6 Tujuan, Ukuran, dan Target Bapelkes Semarang
Tahun 2018
Laporan Kinerja Bapelkes Semarang 2018 20
B. Sasaran Strategis
Sasaran strategis Bapelkes Semarang merupakan turunan dari dari indikator
kinerja utama ketiga Badan PPSDM Kesehatan, yaitu “Jumlah SDM Kesehatan yang
ditingkatkan kompetensinya (kumulatif)”. Sasaran strategis Bapelkes Semarang
adalah sebagai berikut:
Gambar 7 Sasaran Strategis Bapelkes Semarang Tahun 2018
C. Perencanaan Kinerja Tahunan 2018
Rencana Kinerja Tahun 2018 Balai Pelatihan Kesehatan Semarang tertuang dalam
Perjanjian Kinerja. Perjanjian Kinerja merupakan suatu dokumen pernyataan
kinerja/kesepakatan kinerja/perjanjian kinerja antara atasan dan bawahan
untukmewujudkan target kinerja tertentu berdasarkan pada sumber daya yang dimiliki
oleh instansi.
Perjanjian Kinerja (PK) dimanfaatkan untukmemantau dan mengendalikan pencapaian
kinerja organisasi, melaporkan capaian realisasi kinerja dalam laporan kinerja, serta
menilai keberhasilan organisasi. Untuk tahun 2018, perjanjian kinerja Balai Pelatihan
Kesehatan Semarang Tahun Anggaran 2018 dapat dilihat pada tabel 9 dibawah ini:
Laporan Kinerja Bapelkes Semarang 2018 21
Tabel 9
Indikator Kinerja Bapelkes Semarang Tahun 2018
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target
(1) (2) (3) (4)
1 Pelaksanaan pelatihan sumber
daya manusia (SDM) kesehatan
Jumlah sumber daya manusia (SDM)
kesehatan yang mendapat sertifikat
pada pelatihan terakreditas
1128
orang
Laporan Kinerja Bapelkes Semarang 2018 22
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Dalam melaksanakan misi Bapelkes untuk mencapai tujuan dan sasaran yang telah
ditetapkan, maka perlu dilakukan pengukuran akuntabilitas kinerja.Yang dimaksud dengan
akuntanbilitas Kinerja adalah suatu perwujudan kewajiban untuk mempertanggungjawabkan
keberhasilan/kegagalan melalui media secara periodik satu tahun.
Prinsip - prinsip pelaksanaan akuntabilitas kinerja memperhatikan beberapa hal, yaitu:
A. Komitmen dari pemimpin serta seluruh staf Bapelkes;
B. Penggunaan sumber-sumber daya secara konsisten dengan peraturan perundang-
undangan dan kebijakan yang berlaku;
C. Dapat menunjukkan tingkat pencapaian tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan;
D. Berorientasi pada pencapaian visi dan misi, hasil, serta manfaat yang diperoleh;
E. Jujur, objektif, transparan, dan dapat dipertanggungjawabkan.
A. Capaian Kinerja Organisasi
Capaian Kinerja Organisasi dimaksudkan untuk menilai pencapaian setiap
indikator kinerja guna memberikan gambaran tentang keberhasilan dan kegagalan
pencapaian tujuan dan sasaran. Selanjutnya akan dilakukan analisis capaian kinerja yang
menggambarkan keterkaitan pencapaian kinerja kegiatan dengan program dan
kebijakan dalam rangka mewujudkan sasaran, tujuan, dan visi.
1. Pencapaian KinerjaTahun 2018
Pencapaian kinerja Bapelkes Semarang dapat diukur dengan membandingkan antara
target kinerja dengan realisasi kinerja. Pada tahun 2018, capaian kinerja jauh
melampaui target yang ditetapkan pada awal tahun. Hal ini terjadi karena terjadi
penambahan anggaran diklat pada tahun berjalan sehingga jumlah peserta yang
dilatih pun mengalami lonjakan. Tabel berikut menunjukkan capaian dimaksud:
Laporan Kinerja Bapelkes Semarang 2018 23
Tabel 10 Pencapaian Kinerja Bapelkes Semarang
Tahun 2018
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi %
(1) (2) (3) (4) (5)
Pelaksaan pelatihan Sumber daya Manusia (SDM) Kesehatan
Jumlah Sumber Daya Manusia (SDM) Kesehatan yang mendapat sertifikat pada pelatihan terakreditasi
1128
2461
218%
Mengacu pada indikator kinerja Bapelkes Semarang yang ditetapkan oleh PPSDM
Kesehatan tahun 2018 dalam perjanjian kinerja, maka Bapelkes Semarang hanya
memiliki satu indikator saja yaitu jumlah SDM Kesehatan yang mendapat sertifikat
pada pelatihan terakreditasi. Meski demikian, Bapelkes Semarang memiliki target-
target kinerja lain yang mendukung indikator kinerja kegiatan yang ditetapkan
PPSDM tersebut. Target-target kinerja tersebut merupakan suatu kesatuan proses
pelaksanaan pelatihan yang tidak dapat dilepaskan satu sama lain dan merupakan
representasi dari tugas pokok dan fungsi sub bagian dan seksi dalam struktur
organisasi Bapelkes Semarang. Indikator ini termaktub dalam dokumen anggaran
Bapelkes Semarang dan merupakan indikator output. Adapun target dan realisasi
indikator tersebut adalah sebagai berikut:
Tabel 11
Pencapaian Kegiatan Penunjang IKK Bapelkes Semarang Berdasarkan Indikator Output
Kegiatan Output Indikator Keluaran Kegiatan Target Realisasi
Jumlah Prosentase
Pelatihan SDM Kesehatan
Manajemen Pelatihan Kesehatan
Tersusunan kebijakan terkait kompetensi dan peta jabatan, akreditasi pelatihan dan institusi pelatihan serta tersusunnya kurikulum, modul dan NSPK pelatihan
1 dok TNA 1 paket panduan 1 dok EPP 16 dok akreditasi
1 dok TNA 1paket
panduan 1 dok EPP
16 dok Akred
100% 100%
1 dok EPP
16 dok Akred
Laporan Kinerja Bapelkes Semarang 2018 24
kesehatan pelatihan Pelatihan Pelatihan
Layanan Internal Overhead
Jumlah dokumen terkait dukungan manajemen pelatihan SDM Kesehatan (layanan)
17 layanan 15layanan 88%
Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya pada Program Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan
Sarana Prasarana
Jumlah satker pusat dan UPT yang ditingkatkan sarana dan prasarananya
453 unit 453 unit 100%
Gedung Layanan
Pendidikan dan Pelatihan
Jumlah satker pusat dan UPT yang ditingkatkan sarana prasarananya
9.865 m2 9865 m2 100%
Layanan Perkantoran
Jumlah layanan internal perkantoran di lingkungan badan PPSDM Kehatan
12 bulan 12 bulan 100%
Tabel di atas menunjukkan pelaksanaan kegiatan pemetaan kompetensi
dan/atau Training Need Assessment/TNA, penyusunan kurikulum modul/bahan
ajar/panduan, dan Evaluasi Paska Pelatihan/EPP telah terselesaikan. Penyusunan
panduan berhasil mencapai target 100%. Adapun target akreditasi pelatihan telah
berhasil dicapai sepenuhnya pada tahun 2018 (100%).
Layanan overhead atas kegiatan pelatihan SDM kesehatan tercapai 88%.
Terdapat dua kegiatan yang tidak dapat dilaksanakan yaitu Workshop Menulis
Produktif dan Workshop Excellent Service yang menyebabkan layanan tidak dapat
terserap maksimal sesuai target. Untuk capaian sarana prasarana, gedung layanan
pendidikan dan pelatihan, dan layanan perkatoran telah memenuhi target output.
2. Jenis Pelatihan yang dilaksanakan Tahun 2018
Sepanjang tahun 2018 telah dilaksanakan sebanyak 16 jenis pelatihan SDM
Kesehatan yang meliputi: 1) pelatihan teknis 11jenis yang melibatkan 2101 orang; 2)
diklat kepemimpinan yang diikuti 27 orang, Latsar Golongan III 127 orang, Latsar
Golongan II 89 orang, dan Pelatihan Jabfung 117 orang. Secara lengkap capaian
kinerja per pelatihan pada tahun 2018 tampak sebagai berikut:
Laporan Kinerja Bapelkes Semarang 2018 25
Tabel 12
Pelatihan ASN di Bapelkes Semarang Tahun 2018
NO PELATIHAN TANGGAL RIIL TEMPAT
I TIM KESEHATAN HAJI INDONESIA (SOC) 285 Salaman
Angkatan I 19 - 25 Februari 2018 36
Angkatan II 19 - 25 Februari 2018 36
Angkatan III 19 - 25 Februari 2018 35
Angkatan IV 19 - 25 Februari 2018 36
Angkatan V 26 Februari - 4 Maret 2018 36
Angkatan VI 26 Februari - 4 Maret 2018 36
Angkatan VII 26 Februari - 4 Maret 2018 36
Angkatan VIII 26 Februari - 4 Maret 2018 34
II TIM KESEHATAN HAJI INDONESIA (SUB) 248 Bapelkes Murnajati
Angkatan I 18 - 24 Februari 2018 30
Angkatan II 18 - 24 Februari 2018 30
Angkatan III 18 - 24 Februari 2018 30
Angkatan IV 18 - 24 Februari 2018 36
Angkatan V 11 - 17 Maret 2018 29
Angkatan VI 11 - 17 Maret 2018 30
Angkatan VII 11 - 17 Maret 2018 30
Angkatan VIII 11 - 17 Maret 2018 33
III KELUARGA SEHAT 210 Salaman
Angkatan I 5 - 9 Maret 2018 30
Angkatan II 5 - 9 Maret 2018 30
Angkatan III 21 - 25 Oktober 30
Angkatan IV 5-9 Nopember 2018 30
Angkatan V 5-9 Nopember 2018 30
Angkatan VI 12-16 Nopember 2018 30
Angkatan VII 12-16 Nopember 2018 30
IV ENUMERATOR RISKESDAS GILUT 204 Semarang
Angkatan I 11 - 16 Maret 2018 29
Angkatan II 11 - 16 Maret 2018 28
Angkatan III 11 - 16 Maret 2018 29
Angkatan IV 11 - 16 Maret 2018 28
Angkatan V 18 - 23 Maret 2018 30
Angkatan VI 18 - 23 Maret 2018 30
Angkatan VII 18 - 23 Maret 2018 30
V MANAJEMEN PUSKESMAS 490
Angkatan I 1 - 12 April 2018 30 Semarang
Angkatan II 1 - 12 April 2018 30 Semarang
Angkatan III 21 Oktober - 1 Nopember 2018 30 Semarang
Angkatan IV 28 Oktober - 7 Nopember 2018 30 Semarang
Angkatan V 4-15 Nopember 2018 24 Semarang
Angkatan VI 4-15 Nopember 2018 30 Semarang
Angkatan VII 8-18 Nopember 2018 30 Semarang
Angkatan VIII 20 Nopember - 1 Desember 2018 30 Semarang
Angkatan IX 20 Nopember - 1 Desember 2018 24 Semarang
Angkatan X 21 Nopember - 2 Desember 2018 22 Salaman
Angkatan XI 21 Nopember - 2 Desember 2018 26 Salaman
Angkatan XII 21 Nopember - 2 Desember 2018 18 Salaman
Angkatan XIII 21 Nopember - 2 Desember 2018 20 Salaman
Angkatan XIV 2-13 Desember 2018 30 Semarang
Angkatan XV 2-13 Desember 2018 30 Semarang
Angkatan XVI 2-13 Desember 2018 30 Salaman
Laporan Kinerja Bapelkes Semarang 2018 26
Angkatan XVII 2-13 Desember 2018 26 Salaman
Angkatan XVIII 2-13 Desember 2018 30 Salaman
VI LATSAR CPNS GOL 2 58
Angkatan I 12 Maret - 9 Agustus 2018 30 Salaman
Angkatan II 19 Maret - 24 Agustus 2018 28 Salaman
VII LATSAR CPNS GOL 3 100
Angkatan I 9 April - 6 September 2018 34 Salaman
Angkatan II 23 April - 20 September 2018 34 Salaman
Angkatan III 30 Juli - 15 Desember 2018 32 Salaman
VIII LATSAR CPNS GOL 2 (BALI) 31
Angkatan I 13 Februari - 15 Juli 2018 31 BPKKTK Dinkes Prov Bali
IX LATSAR CPNS GOL 3 (BALI) 27
Angkatan I 16 Juli - 1 Desember 2018 27 BPKKTK Dinkes Prov Bali
X DIKLATPIM IV 27
Angkatan I 2 Juli - 20 Oktober 2018 27 Salaman
XI PENUGASAN KHUSUS TENAGA KESEHATAN INDIVIDU DI PUSKESMAS
353
Angkatan I 29 Juni - 8 Juli 2018 29 Salaman
Angkatan II 29 Juni - 8 Juli 2018 30 Salaman
Angkatan III 29 Juni - 8 Juli 2018 30 Salaman
Angkatan IV 7 - 17 Agustus 2018 27 Salaman
Angkatan V 7 - 17 Agustus 2018 32 Salaman
Angkatan VI 21 - 31 Oktober 2018 35 Salaman
Angkatan VII 21 - 31 Oktober 2018 35 Salaman
Angkatan VIII 16 - 24 November 2018 32 Bapelkesprov Jateng
Angkatan IX 16 - 24 November 2018 32 Bapelkesprov Jateng
Angkatan X 26 November - 5 Desember 2018 35 Bapelkesprov Jateng
Angkatan XI 26 November - 5 Desember 2018 36 Bapelkesprov Jateng
XII JABFUNG TERTENTU 174 Magelang
Jabfung PKM Ahli Angkatan I 14-20 Oktober 2018 30 Salaman
Jabfung PKM Ahli Angkatan 2 3-14 Desember 2018 27 Salaman
Jabfung Bidan Ahli Angkatan 1 02 - 13 Oktober 2018 30 Salaman
Jabfung Bidan Ahli Angkatan 2 3-14 Desember 2018 30 Salaman
XIII Tim Penilai AK jabfung Kesehatan 60
Angkatan I 7-14 Oktober 2018 30 Magelang
Angkatan II 21 - 28 Oktober 2018 30 Semarang
XIV Komunikasi Perubahan Perilaku 108
Angkatan I 29 Oktober - 2 Nopember 2018 30 Magelang
Angkatan II 4-8 Nopember 2018 30 Semarang
Angkatan III 3-7 Desember 2018 30 Bapelkesprov Jateng
Angkatan IV 3-7 Desember 2018 18 Bapelkesprov Jateng
XIV Pengendali Diklat 7-14 Oktober 2018 24 Magelang
XV Akreditasi Pelatihan 23-30 Oktober 2018 30 Semarang
XVI Pelatihan Bagi Pelatih Kader Kesehatan 60 Semarang
Angkatan I 11-18 Nopember 2018 30 Semarang
Angkatan II 11-18 Nopember 2018 30 Semarang
XVII Preceptor Prodi DLP 28 Oktober - 2 Nopemeber 2018 29 Semarang
Jumlah 2461
Laporan Kinerja Bapelkes Semarang 2018 27
3. Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2018 Dibandingkan dengan Tahun
Sebelumnya
Analisis Akuntabilitas Kinerja dilakukan dengan membandingkan hasil
pengukuran kinerja tahun 2018 dengan tahun-tahun sebelumnya. Berikut adalah
perbandingan tingkat capaian (target dan realisasi) pada setiap indikator kinerja
Bapelkes Semarang tahun 2015 – 2018.
Tabel 13 Target Capaian Indikator Kinerja Kegiatan dan PenunjangBapelkes Semarang
2015-2016-2017-2018
Indikator Target 2015
Riil 2015
% Target 2016
Riil 2016
% Target 2017
Riil 2017
% Target 2018
Riil 2018
%
Jumlah SDM Kesehatan yang mendapat sertifikat pada pelatihan terakreditasi
1086 951 87,6 1077 912 84,7 1897 1855 97,8 1128 2461 218%
Tersusunnya dokumen pemetaan kompetensi/TNA
1 1 100 1 1 100 0 0 0 1 1 100%
Tersusunnya panduan/bahan ajar/kurmod
1 1 100 1 1 100 1 1 100 1 1 100%
Tersusunnya dokumen EPP 1 1 100 1 1 100 2 3 150 1 1 100%
Tersusunnya dokumen akreditasi pelatihan
8 8 100
9
9
100 61 61 100 16 16 100%
Secara umum tren capaian kinerja mengalami kenaikan setiap tahunnya
meskipun sempat mengalami penurunan pada tahun 2016, namun kembali
meningkat di dua tahun berikutnya. Untuk tahun 2018, lonjakan pada IKK capaian
terjadi karena adanya revisi anggaran dan output. Untuk capaian kinerja yang
menunjang IKK secara langsung dari sisi perencanaan diklat s.d. penjaminan mutu,
secara umum tercapai 100% hampir di setiap tahun.
Khusus untuk Indikator Kinerja Kegiatan (IKK), tren capaian yang menguat
dapat menjadi parameter tingkat kepercayaan pengguna, akuntabilitas institusi, dan
daya tarik bagi calon pengguna. Berikut adalah grafik realisasi IKK Bapelkes Semarang
pada tahun 2018:
Laporan Kinerja Bapelkes Semarang 2018 28
Gambar 8 Realisasi Indikator Kinerja Kinerja (%) di Bapelkes Semarang
Tahun Anggaran2018
Jika memperhatikan tabel di atas, tampak bahwa dalam sewindu terakhir,
pergerakan serapan cukup fluktuatif. Di empat tahun pertama, naik turun terjadi
setiap tahun, namun pada empat tahun berikutnya penurunan terjadi pada tahun
kedua. Meski demikian tren kenaikan secara ekstrim perlu menjadi perhatian. Tahun
ini prosentase kenaikan prosentase serapan sangat besar jika dibandingkan tahun
sebelumnya seiring dengan instruksi penambahan pelatihan melalui mekanisme
efisiensi dan realokasi anggaran pada tahun berjalan serta penambahan pagu
anggaran pada awal tahun. Faktor-faktor eksternal banyak berpengaruh pada
fluktuasi serapan setiap tahunnya dan sulit dikendalikan. Kebijakan Kementrian
Kesehatan RI atau pemerintah yang disebabkan berbagai faktor diupayakan untuk
diprediksi akurat agar trendingnya stabil, naik turun tidak berlebihan.
0
50
100
150
200
250
2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018
Prosentase Serapan
Prosentase Serapan
Laporan Kinerja Bapelkes Semarang 2018 29
Gambar 9 Perbandingan Serapan Per Indikator Kinerja
Bapelkes Semarang Tahun 2018
Diagram tersebut menggambarkan bahwa indikator penunjang kinerja relatif
stabil dengan prosentase pencapaian tetap. Hanya pada tahun 2017 tampak
kenaikan capaian pelaksanaan EPP. JIka dibandingkan dengan indikator penunjang
kinerja, indikator kinerja kegiatan selama empat tahun tidak pada prosentase yang
berimbang, kecuali pada tahun 2017 yang tampak mendekati capaian kinerja lainnya.
Pada tahun 2018, angka ini bahkan menjadi sangat jauh jika dibandingkan dengan
tahun sebelumnya. Hal ini akan senantiasa terjadi sepanjang kebijakan
penyelenggaraan diklat juga masih kurang terencana baik dan tergesa
Tabel 14
Perbandingan Target Rencana Aksi Kegiatan dengan Realisasi Kinerja Bapelkes Semarang
Tahun 2018
Diklat EPP
Akreditasi Pelatihan
TNA Kurikulum
Target 2000 1 16 1 1
Realisasi 2461 1 16 1 1
% 123 100 100 100 100
0
50
100
150
200
250
2015 2016 2017 2018
TNA Kurmod EPP Akreditasi SDM dilatih
Laporan Kinerja Bapelkes Semarang 2018 30
4. Perbandingan Realisasi Kinerja dengan Standar Nasional
Target kinerja sesuai dengan standar nasional jangka menengah Kementrian
Kesehatan RI tahun 2015-2019 adalah melatih sebanyak 56.910 SDM Kesehatan
untuk ditingkatkan kapasitasnya. Apabila dibandingkan dengan jumlah target
nasional jangka menengah tersebut, maka sampai dengan tahun 2018, Bapelkes
Semarang berkontribusi sebesar 7.256 (13%) dari total target nasional.Untuk
meningkatkan realisasi pelatihan SDM Kesehatan dalam upaya memberikan
kontribusi yang bermakna bagi target nasional tentang pelatihan kesehatan jangka
menengah (2015-2019) sangat dibutuhkan kerja keras dan komitmen yang tinggi
seluruh jajaran Bapelkes Semarang pada sisa 1 tahun mendatang.
5. Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan kinerja
serta alternatif solusiyang telah dilakukan.
Meski telah melewati target perjanjian kinerja yang ditetapkan pada 2018
sebesar 218%, angka ini tidak dapat ditetapkan sebagai satu-satunya ukuran.
Pertama karena terdapat dua target yang berbeda berdasarkan dua alat ukur yang
berbeda, satu mengacu pada perjanjian kinerja, dan satu lagi berdasarkan target
output yang ditetapkan dalam dokumen anggaran. Dalam target yang ditetapkan
berdasarkan perjanjian kinerja, angka 218% mengindikasikan capaian melebihi
harapan sehingga dianggap tanpa kendala. Namun bila dibandingkan dengan target
dalam dokumen anggaran, maka pencapaian 2461 adalah 95% berbanding target
peserta 2585 orang.
Kedua, selain alat ukur yang berbeda, capaian target juga belum
menggambarkan sepenuhnya angka yang tepat karena target yang didanai PNBP
sampai tahun 2018 belum dapat diakui sebagai kinerja walaupun diselenggarakan
oleh Bapelkes Semarang. Hal tersebut kemudian ditindaklanjuti dengan telah
ditetapkannya kesepakatan bersama antara BBPK, Bapelkes, dan Puslat pada tahun
2018 untuk dapat mencantumkan pelatihan bersumber dari PNBP sebagai target dan
capaian yang diperhitungkan dalam kinerja.
Laporan Kinerja Bapelkes Semarang 2018 31
Kendala lain yang juga muncul dalam pelaksanaan kegiatan pelatihan adalah
masih terdapatnya calon peserta latih yang tidak dapat mengikuti pelatihan, baik
karena mengundurkan diri alasan pribadi maupun karena benturan pekerjaan.
Menghadapi kendala-kendala tersebut, Bapelkes Semarang telah dan terus
melakukan beberapa tindakan antisipatif antara lain a) melakukan koordinasi sedini
mungkin dengan Pusat Pelatihan, LAN, dan Biro Kepegawaian berkaitan dengan
pelatihan-pelatihan yang seluruh desainnya dibangun Pusat agar pelatihan ke depan
peserta yang datang bisa 100%; b) Untuk jumlah peserta yang kuotanya berkurang,
dilakukan efisiensi anggaran untuk dapat dialihkan pada pelatihan lain yang lebih
membutuhkan agar jumlah peserta pada pelatihan lain bisa diserap maksimal 3) hak-
hak peserta yang pada awal tahun tidak dianggarkan untuk peserta pelatihan
berstatus ASN, dilakukan revisi anggaran agar hak-hak peserta tersebut dapat
terpenuhi. Bagaimanapun, hak-hak peserta yang teranggarkan dapat menjadi daya
ungkit optimalisasi kuantitas peserta latih; 4) peserta pelatihan yang terdeteksi tidak
dapat hadir karena kendala kebijakan atasan atau alasan lain, diupayakan mencari
alternatif peserta pengganti agar pelatihan tetap dapat dilaksanakan. Tentu dalam
proses penggantian akan melibatkan instansi-instansi terkait, baik Puslat, Biro
Kepegawaian, Dinas Kesehatan, dan instansi lain. Karena itu, koordinasi harus
dibangun secara intensif dan berkesinambungan.
6. Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya
a. Pada tahun 2018, terjadi penambahan jumlah anggaran untuk pelatihan atas
instruksi Kementrian Kesehatan. Sumber anggaran selain dari penambahan alokasi
anggaran, juga dari efisiesi beberapa pos anggaran yang diperkirakan tidak
terserap maksimal. Realokasi anggaran berimplikasi pada kehati-hatian
penggunaan anggaran di satu sisi, dan kecermatan perencanaan anggaran di sisi
lain.
Laporan Kinerja Bapelkes Semarang 2018 32
b. Dengan efisiensi beberapa pos untuk dialihkan kepada pos lainnya, peran PPK dan
PPSPM menjadi lebih optimal karena penggunaan anggaran menjadi lebih lebih
terkendali dan sesuai kebutuhan.
c. Pelaksanaan kegiatan yang dapat terselenggara dengan memanfaatkan fasilitas
kantor, diwajibkan untuk menggunakan fasilitas tersebut.
d. Peningkatan kerja sama dengan calon pengguna potensial dijajaki guna mencapai
penyerapan anggaran bersumber Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).
7. Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan
pencapaian pernyataan kinerja.
Selain pelatihan teknis, fungsional, penjenjangan, dan prajabatan bagi aparatur
sebagai indikator kinerja utama, Bapelkes Semarang melaksanakan kegiatan-kegiatan
lain yang menunjang pencapaian kinerja. Salah satunya adalah pelaksanaan
pengembangan diklat kesehatan. Sehubungan dengan pengembangan tersebut,
Bapelkes Semarang telah melaksanakan kegiatan sebagai berikut:
a. Kegiatan penyusunan panduan pelatihan dasar (latsar) CPNS yang menghasilkan
produk berupa satu paket panduan.
Paket panduan tersebut terdiri dari panduan penyelenggaraan dan panduan studi
lapangan. Penyusunan panduan diklat dimaksudkan untuk memberikan peserta
pegangan ringkas atas penyelenggaraan latsar. Panduan juga menjadi salah satu
syarat penilaian akreditasi penyelenggaraan latsar oleh Lembaga Adminstrasi
Negara.
Hambatan dan masalah yang ditemui dalam penyusunan Panduan Latsar CPNS
antara lain adalah:
1) Kesulitan meringkas panduan cukup tebal menjadi lebih ringkas namun
memberikan infromasi yang cukup lengkap.
2) Kesibukan penguji kontent yang membuat uji kontent menjadi mundur tidak
sesuai jadwal;
Laporan Kinerja Bapelkes Semarang 2018 33
3) padatnya jadwal kegiatan pembelajaran Latsar sehingga peserta kurang
optimal dalam memberikan masukan uji non konten pada pedoman yang
sedang disusun;
4) Revisi dilaksanakan mendekati akhir tahun sehingga sehingga waktu tersisa
sangat terbatas;
5) Biaya cetak yang naik menyebabkan revisi terhadap anggaran
Beberapa rekomendasi antara lain adalah:
1) Jadwal pembuatan pedoman diharapkan tdk dilaksanakan pada trimester
akhir supaya kegiatan yg dilakukan tidak terburu-buru karena mengejar batas
waktu realisasi;
2) Unit cost kegiatan menyesuaikan dengan perkiraan inflasi sehingga jika ada
kenaikan harga cetak dsb bisa diantisipasi dengan baik.
b. Analisis kebutuhan pelatihan dan pemetaan kompetensi pegawai melalui aplikasi
Sibulat (Sistem Kebutuhan Pelatihan).
Kegiatan ini merupakan bagian dari mandat pelaksanaan analisis
kebutuhan pelatihan yang dikoordinir oleh Puslat melalui pemanfaatan aplikasi
Sibulat. Bapelkes Semarang berperan dalam sosialisasi, pembimbingan, dan
monitoring input data Sibulat pada satker Kemenkes RI di wilayah Jawa Tengah,
Yogyakarta, Maluku, dan Maluku Utara. Selain memastikan seluruh responden
telah menginput data, Bapelkes Semarang berperan dalam melakukan analisis atas
data yang masuk. Dengan mempertimbangkan keterbatasan sistem aplikasi yang
baru dibangun, maka kelemahan Sibulat diupayakan untuk diatasi melalui
pengembangan instrument pendamping yang memudahkan Bapelkes Semarang
dalam melakukan analisis dan penarikan kesimpulan.
Dalam pelaksanaan analisis kebutuhan pelatihan tersebut, terdapat kendala teknis
seperti koordinasi yang agak terhambat dengan pengembang aplikasi. Kedua,
sistem memiliki banyak kelemahan sehingga banyak permasalahan teknis yang
dihadapi oleh para admin pada satker responden tidak dapat langsung dicari
Laporan Kinerja Bapelkes Semarang 2018 34
solusinya. Kendala lain adalah pelaksanaan pengambilan data yang terlambat
karena menunggu instruksi dan kesepakatan dari puslat dan BBPK/Bapelkesnas.
Keterlambatan jadwal menyebabkan kegiatan tergesa dan bertumpuk hingga akhir
tahun.
c. Pengajuan akreditasi atas 16 jenis pelatihan pada tahun 2018.
Pengajuan akreditasi pelatihan penting untuk menjamin mutu diklat yang
termanifestasi dalam penomoran sertifikat oleh Puslat dan LAN. Kendala yang
dihadapi dalam pelaksanaan akreditasi ini antara lain adalah: a) Belum semua
pelatihan bisa dilakukan quality control dikarenakan keterbatasan tenaga dan
padatnya kegiatan; b) TPM belum bisa melakukan kegiatan secara maksimal
dikarenakan keterbatasan tenaga dan padatnya kegiatan; dan 3) pengajuan
akreditasi sering terlambat terutama pada akreditasi yang melalui mekanisme
fasilitasi. Sampai saat ini telah diupayakan langkah-langkah antisipatif berupa
penetapan prioritas pelaksanaan quality control pada pelatihan yang
mensyaratkan dan koordinasi lebih intens dan penetapan tenggat terhadap
instansi yang akan difasilitasi akreditasi.
B. Realisasi Anggaran
Pada tahun 2018 , terjadi enam kali revisi anggaran. Dua revisi merupakan
penambahan target pelatihan dan dilakukan realokasi anggaran atas belanja modal.
Penambahan jumah pelatihan berdampak pada bertambahnya jumlah SDM yang
dilatih dan anggaran yang diberikan. DIPA awal berjumlah Rp. 37.027.723.000,00
berubah menjadi Rp. 43.357.833.000,00. Adapun realisasi per out put kegiatan pada
tahun 2018 adalah sebagai berikut:
Laporan Kinerja Bapelkes Semarang 2018 35
Tabel 15 Rincian Realisasi Anggaran Per Output Kegiatan
Bapelkes Semarang Tahun 2018
Kegiatan Output Pagu Realisasi Sisa %
2076 (RM) Pelatihan Sumber Daya Manusia Kesehatan
2076.501 Pelatihan Bagi Sumber Daya Manusia Kesehatan
18.716.619.000 15.606.756.525 2.839.724.475 84,7
2076.504 Manajemen Pelatihan Kesehatan
805.812.000 783.997.366 21.814.634 97,7
2076.951 Layanan Internal (Overhead)
2.195.263.000 1.696.213.175 240.619.825 87,9
JUMLAH 21.717.694.000 18.086.967.066 3.364.205.514 85,4
2079 (RM) Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya pada ProgramPengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan JUMLAH
2079.603 Sarana dan Praarana
1.562.594.000 1.511.535.720 51.058.280 96,7
2079.604 Gedung Layanan Pendidikan dan Pelatihan
3.813.880.000 3.740.116.250 73.763.750 98,1
2079.994 Layanan Perkantoran
16.263.665.000 15.464.027.796 799.637.204 95,2
JUMLAH 21.640.139.000 20.715.679.766 5.011.781.461 95,7
PNBP 2076.501 270.138.000 183.191.460 86.946.540 67,2
2076.951 Layanan Internal (Overhead)
258.430.000 61.404.160 197.025.840 23,8
JUMLAH PNBP 528.568.000 244.595.620 283.972.380 46,3
JUMLAH RM DAN PNBP 43.357.833.000 39.047.242.452 4.310.590.548 90,2
K Kegiatan Dari tabel di atas, diketahui bahwa anggaran kegiatan pelatihan bagi SDM
Kesehatan terserap 84,7%, capaian tertinggi adalah kegiatan manajemen pelatihan
sebesar 97,7%, sedangkan serapan terendah ada pada PNBP kegiatan layanan internal
Laporan Kinerja Bapelkes Semarang 2018 36
yang hanya mencapai 23,8% saja. Serapan anggaran Bapelkes Semarang pada tahun
2018 adalah 90,2%.
Dibandingkan dengan serapan pada tahun-tahun sebelumnya, serapan tahun
ini mengalami sedikit penurunan sebesar 1%. Namun penurunan ini dapat diterima
mengingat anggaran yang diberikan pada tahun 2018 mengalami kenaikan 34%
dibandingkan pada tahun 2017. Terjadi realokasi dan efisiensi anggaran yang tidak
terserap yang menyebabkan jumlah diklat dan target peserta bertambah. Perubahan-
tersebut juga terjadi pada pertengahan tahun yang menyebabkan pelaksanaan
kegiatan padat dan kurang terlaksana optimal. Selengkapnya perbandingan serapan
anggaran Bapelkes Semarang dapat dilihat pada tabel 16 dibawah ini:
Tabel 16 Perbandingan Serapan Anggaran Bapelkes Semarang
Tahun 2014 –2018
No Tahun Pagu Realisasi %
1 2014 15.585.614.000,00 11.920.086.000,00 76,5
2 2015 25.827.607.000,00 17.177.030.760,00 66,5
3 2016 27.016.270.000,00 20.680.754.655,00 76,6
4 2017 32.417.085.000,00 29.556.935.280,00 91,2
5 2018 43.357.833.000,00 39.047.242.452,00 90,2
Laporan Kinerja Bapelkes Semarang 2018 37
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Pada tahun 2018, Bapelkes Semarang telah melaksanakan pelatihan yang melibatkan
sebanyak 2461 SDM kesehatan dari target sebesar 1128 orang. Capaian Indikator
Kinerja Kegiatan Bapelkes Semarang berdasarkan perjanjian kinerjasebesar 218%,
jauh meningkat bila dibandingkan capaian tahun 2017 yang sebesar 97%.
2. Bila mengacu kepada target nasional jangka menengah 2015- 2019 untuk melatih
56.910 aparatur kesehatan, maka dukungan pelatihan SDM Kesehatan Bapelkes
Semarang sampai tahun 2018 adalah sebanyak 7.256 orang atau 13%.
3. Realisasi kegiatan penunjang indikator kinerja Bapelkes meliputi pembuatan panduan
adalah sebesar 100%, pelaksanaan TNA 100%, pelatihan terakreditasi 100%, dan
pelaksanaan EPP 100%.
4. Anggaran kegiatan Balai Pelatihan Kesehatan Semarang tahun 2018 mengalami revisi.
Revisi terjadi karena kebijakan Pusat maupun perubahan prioritas anggaran. Pagu
awal anggaran tahun 2018 sebesar Rp. 37.027.723.000,00 mengalami revisi menjadi
sebesar Rp. 43.357.833.000,00, dan sampai terserap 90,2%.
B. Saran
Beberapa hal yang perlu ditingkatkan dan diperbaiki untuk meningkatkan capaian Balai
Pelatihan Kesehatan Semarang pada tahun-tahun mendatang adalah sebagai berikut:
1. Berupaya membuat sistem perencanaan yang lebih baik, melibatkan semua unsur,
dan didukung oleh tim perencanaan yang solid dan terpadu serta meningkatkan
koordinasi dengan masing masing seksi
2. Selalu berkomunikasi secara intensif dengan instansi pembina agar informasi
mengenai program pelatihan tahun berikutnya lebih jelas dan terencana dengan baik.
3. Melakukan pertemuan rutin dan terjadwal untuk monitoring dan evaluasi terhadap
serapan anggaran maupun mendorong capaian output kinerja.