9
Hal Yang Membatalkan Perjalanan Destiny Oleh: Open Heaven Ministry-Jakarta Beberapa ganjalan yang dapat menghalangi kita dalam menyelesaikan destiny yang Tuhan telah tetapkan atas hidup kita: 1. Desakan kebutuhan hidup sehari-hari. Bagi orang-orang yang sudah memasuki kehidupan berumah tangga, kehidupan sehari-hari yang mereka jalani adalah jauh berbeda dengan ketika mereka masih lajang. Seorang bujangan tidak memiliki tanggung jawab apapun, selain mengurus dirinya sendiri, tetapi sekali seseorang masuk dalam kehidupan berumah tangga, khususnya bagi kaum pria, ia bertanggung jawab untuk menghidupi isteri dan anak-anaknya. Seringkali ketika seseorang mulai masuk dalam tanggung jawab yang lebih besar, desakan kebutuhan sehari-hari bisa membuat ia berpikir ulang. Karena berbicara tentang destiny ilahi, ini bukanlah suatu jalan hidup yang mudah. Destiny ilahi seringkali berbicara tentang jalan hidup yang penuh dengan pergumulan dan tantangan, karena Tuhan sedang membawa kita melangkah memasuki sebuah jalan kehidupan yang berbeda dibandingkan dengan yang dijalani oleh orang-orang lain, bahkan mungkin kita akan dianggap sebagai pionir, kita melakukan sesuatu yang belum pernah dilakukan oleh orang lain. Jika kita masih terus dipengaruhi oleh kebutuhan sehari-hari, kita tidak akan memiliki cukup energi untuk melanjutkan perjalanan rohani kita menggenapi destiny ilahi. Seringkali yang bisa terjadi adalah, setelah kita memulai perjalanan rohani kita, sampai pada titik tertentu kebutuhan terus mendesak, namun kita tidak melihat adanya sumber pendapatan yang menjanjikan, sehingga kita harus betul- betul belajar hidup bergantung sepenuhnya kepada Tuhan dan apa yang Ia Firmankan, bukan dari apa yang kita lihat di sekeliling kita. Itu sebabnya sebelum Tuhan betul-betul membawa kita melangkah memasuki destiny kita, hal pertama yang Tuhan ingin ajarkan bagi setiap kita adalah bagaimana hidup dari FirmanNYA. Tanpa kita berani hidup hanya dari FirmanNYA, sekali kita mencoba melangkah masuk dalam destiny, kita pasti akan selalu menghadapi banyak tantangan dan tekanan untuk dapat memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Dan tanpa kita belajar hidup dari FirmanNYA, kita akan cenderung untuk mencoba mencari alternatif lain. Melangkah dalam destiny mungkin bukan merupakan jalan yang mudah, tapi melangkah dalam destiny adalah jalan hidup yang benar. Oleh karenanya, sekali engkau melangkah dalam destiny, jangan pernah ambil langkah mundur, karena langkah ketaatan kitalah yang akan menciptakan persediaan Tuhan bagi kita, sehingga kita tidak akan kekurangan apapun juga. Selama kita terus melangkah dalam ketaatan, semua kebutuhan kita pasti akan dipenuhi olehNYA. Orang-orang percaya yang tidak belajar hidup dari FirmanNYA akan selalu memiliki kecenderungan untuk “menggadaikan” destiny mereka hanya demi “semangkuk kacang merah” (ingat cerita tentang Esau). Karenanya, jangan biarkan masalah hidup sehari-hari membuat fokus Anda beralih, karena ketika kita memilih untuk terus berjalan dalam yang benar itu, walaupun awalnya berat, namun semakin kita berjalan dengan keteguhan hati, segala sesuatu pada akhirnya akan menjadi lebih mudah. Kondisi yang ada di sekeliling kita akan sungguh-sungguh mulai mengalami perubahan ketika kita terus konsisten untuk melangkah dalam destiny. Hal pertama yang harus kita lakukan untuk menanggulangi kebutuhan hidup sehari- hari adalah mengubah gaya hidup kita. Jangan mempertahankan gaya hidup konsumtif yang Anda miliki, sehingga sebagai akibatnya Anda memiliki gaya hidup yang

Hal Yang Membatalkan Perjalanan Destiny

Embed Size (px)

DESCRIPTION

free

Citation preview

Page 1: Hal Yang Membatalkan Perjalanan Destiny

Hal Yang Membatalkan Perjalanan DestinyOleh: Open Heaven Ministry-Jakarta

Beberapa ganjalan yang dapat menghalangi kita dalam menyelesaikan destiny yang Tuhan telah tetapkan atas hidup kita:

1. Desakan kebutuhan hidup sehari-hari. Bagi orang-orang yang sudah memasuki kehidupan berumah tangga, kehidupan sehari-hari yang mereka jalani adalah jauh berbeda dengan ketika mereka masih lajang. Seorang bujangan tidak memiliki tanggung jawab apapun, selain mengurus dirinya sendiri, tetapi sekali seseorang masuk dalam kehidupan berumah tangga, khususnya bagi kaum pria, ia bertanggung jawab untuk menghidupi isteri dan anak-anaknya.

Seringkali ketika seseorang mulai masuk dalam tanggung jawab yang lebih besar, desakan kebutuhan sehari-hari bisa membuat ia berpikir ulang. Karena berbicara tentang destiny ilahi, ini bukanlah suatu jalan hidup yang mudah. Destiny ilahi seringkali berbicara tentang jalan hidup yang penuh dengan pergumulan dan tantangan, karena Tuhan sedang membawa kita melangkah memasuki sebuah jalan kehidupan yang berbeda dibandingkan dengan yang dijalani oleh orang-orang lain, bahkan mungkin kita akan dianggap sebagai pionir, kita melakukan sesuatu yang belum pernah dilakukan oleh orang lain. Jika kita masih terus dipengaruhi oleh kebutuhan sehari-hari, kita tidak akan memiliki cukup energi untuk melanjutkan perjalanan rohani kita menggenapi destiny ilahi.

Seringkali yang bisa terjadi adalah, setelah kita memulai perjalanan rohani kita, sampai pada titik tertentu kebutuhan terus mendesak, namun kita tidak melihat adanya sumber pendapatan yang menjanjikan, sehingga kita harus betul-betul belajar hidup bergantung sepenuhnya kepada Tuhan dan apa yang Ia Firmankan, bukan dari apa yang kita lihat di sekeliling kita. Itu sebabnya sebelum Tuhan betul-betul membawa kita melangkah memasuki destiny kita, hal pertama yang Tuhan ingin ajarkan bagi setiap kita adalah bagaimana hidup dari FirmanNYA.

Tanpa kita berani hidup hanya dari FirmanNYA, sekali kita mencoba melangkah masuk dalam destiny, kita pasti akan selalu menghadapi banyak tantangan dan tekanan untuk dapat memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Dan tanpa kita belajar hidup dari FirmanNYA, kita akan cenderung untuk mencoba mencari alternatif lain.

Melangkah dalam destiny mungkin bukan merupakan jalan yang mudah, tapi melangkah dalam destiny adalah jalan hidup yang benar. Oleh karenanya, sekali engkau melangkah dalam destiny, jangan pernah ambil langkah mundur, karena langkah ketaatan kitalah yang akan menciptakan persediaan Tuhan bagi kita, sehingga kita tidak akan kekurangan apapun juga. Selama kita terus melangkah dalam ketaatan, semua kebutuhan kita pasti akan dipenuhi olehNYA.

Orang-orang percaya yang tidak belajar hidup dari FirmanNYA akan selalu memiliki kecenderungan untuk “menggadaikan” destiny mereka hanya demi “semangkuk kacang merah” (ingat cerita tentang Esau). Karenanya, jangan biarkan masalah hidup sehari-hari membuat fokus Anda beralih, karena ketika kita memilih untuk terus berjalan dalam yang benar itu, walaupun awalnya berat, namun semakin kita berjalan dengan keteguhan hati, segala sesuatu pada akhirnya akan menjadi lebih mudah. Kondisi yang ada di sekeliling kita akan sungguh-sungguh mulai mengalami perubahan ketika kita terus konsisten untuk melangkah dalam destiny.

Hal pertama yang harus kita lakukan untuk menanggulangi kebutuhan hidup sehari-hari adalah mengubah gaya hidup kita. Jangan mempertahankan gaya hidup konsumtif yang Anda miliki, sehingga sebagai akibatnya Anda memiliki gaya hidup yang “lebih besar pasak dari pada tiang.” Lalu untuk membangun dimensi iman dalam hidup kita, yang perlu kita lakukan adalah merombak mentalitas dan gaya hidup kita.

Perubahan mentalitas dan gaya hidup akan menolong kita untuk memiliki gaya hidup yang secukupnya, sehingga akan menjauhkan kita dari berbagai masalah ekonomi. Dengan demikian, kita dapat terus melangkah dalam destiny tanpa terhalang oleh desakan kebutuhan hidup sehari-hari.

2. Kekecewaan dan penolakan. Ketika kita mulai melangkah masuk dalam destiny hidup kita, suka atau tidak, akan ada banyak orang di sekelilng kita yang mulai mengomentari apa yang kita lakukan, karena kita seakan-akan sedang memulai sesuatu yang baru, sesuatu yang bahkan belum pernah dilakukan oleh siapapun sebelumnya.

Page 2: Hal Yang Membatalkan Perjalanan Destiny

Jika kita mempelajari dalam Alkitab, kita akan mendapati bahwa adalah sebuah prestasi yang luar biasa bahwa Nehemia sebagai seorang Yahudi sekaligus orang buangan dapat menjadi juru minuman raja. Namun ketika Nehemia mendengar bagaimana tembok Yerusalem dirobohkan dan seluruh bait suci terbakar (Nehemia 1), ia langsung menyadari ada panggilan Tuhan yang seketika itu juga masuk dalam hidupnya, Tuhan memanggil Nehemia untuk membangun kembali tembok Yerusalem.Akan tetapi, untuk ia dapat memasuki panggilan tersebut, ia harus rela meninggalkan keuntungan demi keuntungan yang ia bisa peroleh sebagai juru minuman raja.

Ketika Nehemia melangkah, ia mulai menghadapi tantangan (Nehemia 2:19), ada orang-orang yang dengan sengaja menghalang-halangi apa yang akan ia lakukan. Hal yang sama juga seringkali terjadi atas kita. Untuk kita dapat melakukan kehendak Tuhan sepenuhnya, kadangkala ada konsekuensi-konsekuensi manusiawi yang harus kita hadapi. Akan tetapi, selama kita tahu bahwa kita sedang melangkah dalam ketaatan, jangan pernah tergoyahkan oleh apapun juga.

Ingatlah selalu akan hal ini: di sepanjang sejarah manusia, orang-orang besar yang telah berhasil mengubah dunia ini selalu memulai perjalanan hidup mereka dengan banyak tekanan, intimidasi, bahkan kritikan yang dilontarkan oleh orang-orang yang tidak mengetahui apa yang sedang dikerjakan. Untuk itu, kita harus belajar menanggulangi rasa kecewa yang mungkin timbul, oleh karena perkataan atau tindakan orang lain terhadap kita yang bersifat tidak mendukung. Melangkah dalam destiny seringkali harus kita lakukan sendirian, namun dari seorang diri tersebut, oleh karena ketaatan kita akan lahir banyak orang yang baru.

Alasan mengapa Tuhan memanggil Anda masuk dalam destinyNYA adalah karena Tuhan melihat kualitas hidup Anda. Karena itu, pastikan engkau terus menanggulangi segala konflik batin yang masih bisa muncul, karena tanpa kita menjagai hati dari berbagai kekecewaan dan penolakan, dengan mudah kita akan bisa melangkah keluar dari destiny.

Berikut ini adalah beberapa perbedaan antara orang yang memiliki keteguhan hati karena mengetahui apa yang menjadi rencana Tuhan dalam hidupnya dan orang yang memiliki sikap keras kepala:

a. Orang yang memiliki ketetapan hati memulai perjalanan rohaninya karena dorongan dari Roh Kudus dan kadangkala mendapatkan peneguhan dari beberapa hamba Tuhan lain. Orang yang memiliki sikap keras kepala melakukan segala sesuatunya berdasarkan suatu asumsi yang keliru tentang dirinya sendiri.

b. Orang yang memiliki ketetapan hati adalah orang yang selalu memiliki persekutuan yang hidup dengan Tuhan. Orang yang memiliki sikap keras kepala mengandalkan kekuatannya dari karakter dan kepribadian yang ia miliki.

c. Orang yang memiliki ketetapan hati akan selalu melihat intervensi Tuhan dalam hidupnya. Orang yang memiliki sikap keras kepala akan selalu mempergunakan kemampuannya sendiri untuk dapat menyelesaikan masalah yang ada.

d. Ketetapan hati yang kita miliki mengkondisikan kita untuk selalu membutuhkan Firman Tuhan dalam hidup kita. Sikap keras kepala yang dimiliki seseorang mengkondisikannya untuk mencari peneguhan dari kata-kata manusia.

3. Orang yang bersangkutan menjawab panggilan yang Tuhan berikan kepada orang lain. Dalam Kisah Para Rasul 7:2-4, Stefanus memberikan kesaksian bahwa Tuhan pertama-tama datang kepada Abraham dan memanggilnya keluar dari Mesopotamia. Dalam Kejadian 11:27-32, kita mendapati bahwa ketika Abraham menceritakan hal tersebut kepada Terah, ayahnya, sebagai seorang bapa ia segera memutuskan bahwa seluruh anggota keluarga yang ada akan berangkat bersama-sama.

Akan tetapi, meskipun pada waktu itu Terah yang memimpin rombongan, panggilan tersebut datangnya kepada Abraham. Itu sebabnya, ketika mereka tiba di suatu kota yang bernama Haran, sama dengan nama anaknya yang sudah mati, Terah segera mengambil keputusan untuk berhenti dan menetap di sana. Mengapa hal itu bisa terjadi? Penyebabnya adalah: apabila kita selama ini hanya ikut-ikutan atau mengikuti orang-orang yang sudah menerima panggilan dari Tuhan secara pribadi, tanpa Tuhan sendiri yang memanggil kita secara pribadi, sekali waktu kondisi yang ada di sekeliling kita dapat membuat kita memilih untuk berhenti sampai di situ.

Page 3: Hal Yang Membatalkan Perjalanan Destiny

Paulus dan Barnabas dipanggil Tuhan untuk melakukan perjalanan pelayanan yang pertama. Barnabas memutuskan untuk mengajak Yohanes Markus bersama dengan mereka, tanpa Yohanes Markus memiliki sebuah kepastian bahwa Tuhan pun memanggilnya ke dalam pelayanan tersebut. Ketika Paulus dan Barnabas harus melakukan konfrontasi dengan seorang ahli nujum di sebuah pulau untuk pertama kalinya, Yohanes Markus harus pulang, ia tidak melanjutkan perjalanan pelayanannya.

Karena itu tidak ada alternatif lain, setiap kita harus mengalami panggilan Tuhan secara pribadi atas hidup kita, karena segala sesuatu yang dilahirkan oleh Roh akan dapat bertahan dan menghasilkan kehidupan. Panggilan Tuhan yang secara pribadi kita terima akan memberikan kekuatan untuk kita dapat terus maju di tengah tantangan yang sehebat apapun. Meskipun banyak sekali pergumulan dan peperangan yang harus kita hadapi, kita akan memiliki ketetapan hati untuk terus maju. Kalau Tuhan yang memanggil kita, Tuhanpun yang akan membentuk, mengurapi, dan mengutus kita, dan jika Tuhan yang mengutus kita, maka Tuhan pasti akan menyertai kita.

4. Mencoba menjawab panggilan Tuhan dengan mengandalkan kekuatan dan potensi manusiawi yang ia miliki. Jika kita terus mengandalkan kekuatan dan potensi manusiawi kita sendiri untuk menyelesaikan kehendak Tuhan, sekali waktu kita akan bisa berhenti dan gagal, karena sehebat-hebatnya potensi manusiawi selalu ada batasnya. Yang kita butuhkan adalah kapasitas dan perlengkapan ilahi dari sorga untuk memampukan kita menyelesaikan kehendak Tuhan.

Dalam persekutuan yang Daud miliki dengan Tuhan, ia mendapati bahwa Tuhan memiliki sebuah kerinduan akan adanya sebuah Bait Suci yang terbangun di atas muka bumi sehingga Dia dapat memanifestasikan diriNYA secara nyata. Tapi ketika Daud mencoba mewujudkan rencana tersebut, Tuhan berkata melalui nabi Natan bahwa bukan Daud yang akan mewujudkan rencana tersebut melainkan anaknya; itulah yang menjadi destiny Salomo.

Oleh karena itu, dalam 1 Tawarikh 22:6-13 Alkitab berkata bahwa Daud mempersiapkan semua bahan yang dibutuhkan oleh Salomo untuk membangun Bait Suci, dan sementara Daud menceritakan kepada Salomo apa yang Tuhan katakan kepadanya mengenai Salomo, ia mengajarkan Salomo agar meminta kapasitas dari Tuhan sebagai seorang pemegang tampuk pemerintahan.

Dalam 1 Raja-Raja 3:5-15, ketika Salomo akhirnya menjadi raja di Israel dan ia mengikuti arahan yang Daud berikan, ketika ia mempersembahkan korban, yang juga diperintahkan oleh Daud, Tuhan datang dan memberikan apa yang Salomo minta, yaitu: hati yang penuh hikmat dan pengertian, dan bahkan hal-hal yang tidak diminta oleh Salomo juga Tuhan berikan (1 Raja-Raja 3:13).

Karena itu, mintalah agar Tuhan membangun kapasitas ilahi dalam hidupmu, karena inilah kunci yang akan dengan cepat membawa engkau memasuki destiny. Untuk itu, satu hal yang perlu kita ketahui adalah kapasitas ilahi terbangun dalam hidup kita melalui ketaatan. Semakin kita menaati apa yang Ia perintahkan, semakin kapasitas ilahi terbangun dalam hidup kita.

Pertanyaan besar yang harus Anda jawab adalah: Apa yang Tuhan pernah Firmankan kepadamu, yang sampai hari ini belum Anda lakukan? Karena itulah yang menjadi alasan mengapa sampai hari ini seakan-akan tangan Tuhan menahan Anda untuk tidak memasuki destiny Anda.

Alasan mengapa orang Israel terus berputar-putar di padang gurun setelah Tuhan membawa mereka keluar dari Mesir adalah karena kapasitas yang dibutuhkan untuk merebut Kanaan belum terbangun dalam diri mereka. Mengapa demikian? Karena ketikaTuhan memberi perintah, mereka tidak taat; ketika Tuhan menetapkan standar, mereka menolaknya (Keluaran 19:13). Seandainya pada waktu itu orang-orang Israel dapat memenuhi standar yang Tuhan tetapkan, mereka akan memiliki cukup kapasitas untuk menyeberangi sungai Yordan dan merebut Tanah Kanaan, karena sesungguhnya itulah yang Tuhan sendiri telah janjikan (Keluaran 19:5-6)

Seringkali, alasan mengapa sebagai orang-orang percaya kita tidak bisa langsung memasuki Tanah Kanaan kita adalah karena ketika Tuhan berFirman dan menetapkan sebuah standar bagi hidup kita, kita menolak standar tersebut. Sebagai akibatnya, kapasitas ilahi tidak pernah terbangun dalam hidup kita.

Page 4: Hal Yang Membatalkan Perjalanan Destiny

Jika Anda sungguh-sungguh rindu untuk memasuki destiny Anda, pastikan kapasitas ilahi terbangun dalam hidupmu lewat ketaatanmu. Pertanyaan penting yang perlu Anda jawab adalah: Kapan terakhir kalinya Tuhan berbicara kepadamu dan apa yang Tuhan terakhir kali Firmankan kepadamu? Jika selama sekian waktu seakan-akan Tuhan belum berbicara lagi kepada Anda, ingatlah kembali apa yang terakhir kalinya Ia katakan dan mulailah menghidupinya. Di satu sisi, kapasitas ilahi mulai terbangun dalam hidup Anda, di sisi yang lain Anda membuat Dia kembali berbicara kepadamu.

5. Belenggu trauma dan bayang-bayang masa lalu. Ada banyak orang percaya yang sebenarnya memiliki potensi yang luar biasa, namun trauma yang mereka pernah alami di masa lalu seringkali membuat mereka gagal untuk bangkit dalam Roh, karena mereka tidak dapat melihat Allah yang dahsyat itu pada masa kini. (Baca kembali poin 3 tentang Terah dalam Kejadian 11:27-32 dan Kisah Para Rasul 7). Ketika Terah dan keluarganya tiba di sebuah kota bernama Haran, ia memutuskan untuk berhenti dan tidak melanjutkan perjalanan mereka menuju Kanaan, dan Alkitab berkata Terah menetap di Haran sampai hari kematiannya. Rupanya trauma dan kenangan masa lalu yang pernah ia alami bersama anaknya, Haran, mengingatkan Terah kembali ketika ia tiba di kota Haran.

Kalaupun engkau pernah mengalami banyak peristiwa negatif di masa lalu, ingat baik-baik bahwa itu hanyalah masa lalu. Karena jika sampai hari ini Anda masih terus mengijinkan bayang-bayang masa lalu mengikutimu, artinya Anda tidak sedang hidup pada masa sekarang, Anda sedang hidup di masa lalu. Artinya juga, masa lalu telah berhasil membelenggu hidup Anda sehingga Anda tidak dapat melanjutkan perjalanan rohanimu. Untuk itu, kita perlu sungguh-sungguh meminta Firman dari Tuhan dan hidup dari apa yang Ia Firmankan tersebut, bukan lagi dari apa yang kita alami di masa lalu.

Saya percaya, alasan mengapa Tuhan datang kepada Gideon dan berkata: “Tuhan menyertai engkau, ya pahlawan yang gagah berani!” (Hakim-Hakim 6:12) adalah karena Tuhan melihat adanya potensi dalam hidup Gideon. Pertanyaannya adalah: mengapa Gideon justru hidup dalam ketakutan dan bersembunyi di dalam gua? Hal itu disebabkan karena penindasan yang telah dilakukan oleh orang-orang Midian selama sekian waktu lamanya telah mengintimidasi Gideon sedemikian rupa. Trauma yang pernah dialaminya di masa lalu seperti menahan Gideon sehingga tidak dapat bangkit dari kejatuhannya.

Ada banyak orang percaya yang pada hari-hari ini juga mengalami hal yang sama. Bayang-bayang dan trauma masa lalu yang pernah mereka alami seakan-akan terus menahan mereka ke belakang, sehingga ketika mereka melangkah bersama Tuhan, sampai pada titik tertentu mereka tidak sanggup lagi melanjutkan perjalanan mereka, karena mereka pasti akan menengok ke belakang dan menjadi lemah lagi.

Meskipun saat itu Gideon sedang ketakutan dan bersembunyi, namun karena Tuhan melihat potensi yang ada di dalam diri Gideon, Ia tetap datang kepada Gideon dan berFirman kepadanya, “Engkau pahlawan yang gagah berani!” Hal yang sama saya percaya Tuhan ingin katakan kepada setiap Anda saat ini. Lepas dari apa yang pernah Anda alami di masa lalu, hal-hal yang paling kelam dan paling menyakitkan sekalipun, saya percaya hari ini Tuhan berkata, “Engkau memiliki masa depan yang gilang gemilang; ada rencana besar yang Aku bisa kerjakan lewat hidupmu!”

Seringkali, kita mengalami kesulitan untuk memutuskan diri dari bayang-bayang masa lalu, bukan karena kita tidak sanggup, tetapi karena kita yang tidak mau. Kita menganggap bahwa peristiwa buruk yang kita alami di masa lalu seharusnya tidak terjadi atas kita, dan sebagai akibatnya, meskipun waktu terus berlalu, kita tidak pernah mau melepaskan ingatan akan peristiwa tersebut. Jika saja kita mau, kita bisa meminta agar Tuhan mentahirkan hati kita, sehingga kalaupun kita teringat lagi akan peristiwa masa lalu yang selama ini menjadi trauma dalam hidup kita, kita tidak akan merasa sakit lagi. Ingatan akan peristiwa tersebut tidak akan menyakiti kita lagi.

Jangan mau mati di tengah perjalanan rohanimu sama seperti Terah, tetapi belajarlah dari hidup Gideon. Ketika Tuhan berFirman, Gideon mempergunakan Firman tersebut untuk merombak kehidupannya. Ketika Tuhan memberikan perintah untuk ia lakukan, ia taat dan sebagai akibatnya, ia mulai keluar dari gua persembunyiannya.

Karena itu jangan biarkan masa lalu terus membayangimu, tapi ambillah keputusan untuk memutuskan ikatan masa lalumu dan arahkan hidupmu ke masa depan. Ambillah keputusan untuk terus berjalan dalam kebenaran dan hidup dari FirmanNYA, karena hanya itulah yang dapat membebaskan Anda dari ikatan masa lalu. Pergunakan kuasa Firman yang Tuhan telah

Page 5: Hal Yang Membatalkan Perjalanan Destiny

berikan kepadamu, putuskan ikatan masa lalu yang masih membelenggu hidupmu, dan melangkahlah maju.

Alasan mengapa Tuhan memerintahkan Anda dan memberikan FirmanNYA untuk memampukan Anda membebaskan diri dari bayang-bayang masa lalu adalah karena Dia ingin memakai hidup Anda untuk memanifestasikan kemuliaanNYA di masa depan. Jadi, pastikan hatimu terus tertuju kepada Dia dan rencanaNYA, dan pastikan masa depanmu lebih indah dari masa lalu.

6. Tidak menanggulangi hawa nafsu. Jika kita membaca kisah hidup Simson, kita mendapati bahwa Simson mendapatkan rencana Tuhan justru sebelum ia dikandung oleh ibunya. Tuhan sendiri yang berjanji kepada orangtua Simson bahwa anak yang akan Tuhan berikan kepada mereka akan menjadi hakim atas Israel, dan dari sejak mudanya Simson selalu dikuasai oleh Roh.

Yang menjadi masalah adalah, Simson tidak menguasai hawa nafsunya. Sebagai anak muda, yang namanya nafsu ada di mana-mana, namun nafsu tersebut tetap harus dikuasai dan ditanggulangi. Jika kita tidak menguasai nafsu, nafsulah yang akan menguasai kita. Hal yang sama seringkali terjadi di tengah-tengah kita; engkau sudah melangkah dalam perjalanan destinymu, tetapi karena engkau tidak menanggulangi keinginan dan nafsumu, akan tiba waktunya keinginan dan nafsu itu yang menguasaimu. Dan begitu keinginan serta nafsu mulai menguasai kita, untuk kita keluar dari destiny adalah sesuatu yang sangat mudah.

Karena itu, pastikan dari waktu ke waktu tangan Tuhan terus merombak hidupmu. Biarlah areal kedagingan dan kemanusiawian yang kita miliki terus disalibkan, sehingga tidak ada lagi nafsu dan keinginan yang menguasai kita. Seandainya kita bisa terus menjagai hati dan hidup kita, kita akan selalu alami tanganNYA selalu menuntun kita untuk menyelesaikan kehendakNYA sampai tuntas.

Sudah ada cukup banyak kesaksian, baik dari orang Kristen maupun hamba-hamba Tuhan, yang karena tidak menanggulangi dan menguasai keinginan dan nafsu mereka, maka semua potensi yang Tuhan telah taruh dalam hidup mereka hancur begitu saja, padahal sebenarnya mereka adalah orang-orang yang memiliki potensi yang luar biasa. Simson sendiri adalah orang yang sangat berpotensi dan diurapi, namun dalam waktu singkat ia hancur dan bahkan mati sebelum waktunya oleh karena nafsu.

Gehazi, bujang Elisa, juga mengalami hal yang sama karena ia tidak dapat menanggulangi nafsu keserakahan yang ada dalam dirinya. Sebagai akibatnya, ia ‘mewarisi’ kusta Naaman. Bukan berarti kita tidak boleh mendapatkan sesuatu/keuntungan, tetapi kadangkala ada waktu di mana kita harus menolak.

Seandainya pada waktu itu Elisa menerima pemberian Naaman, sejak saat itu Naaman dan seluruh orang Aram bisa saja akan berpikir bahwa kesembuhan adalah sesuatu yang bisa dibeli. Namun dengan Elisa bisa menolak pemberian Naaman, ia sesungguhnya sedang memberikan sebuah standar ilahi dalam hidup Naaman (Baca 2 Raja-Raja 5:15-27). Di sisi lain, jika kita membaca pasal 8 dari 2 Raja-raja 7-15, kita justru mendapati Alkitab tidak mencatat bahwa Elisa menolak pemberian Ben-Hadad.

Ada sebuah prinsip yang harus kita sadari: dunia sekuler adalah ‘spirit-driven’; ada roh jahat yang seperti menggerakan segala kinerja yang ada di sana. Untuk kita bisa masuk dengan penuh otoritas dan membawa perubahan dalam dunia sekuler, kita harus memastikan kebenaran berkuasa dalam hidup kita.

Dari semua pemberian yang ada, ada orang yang memberi sebagai suapan, namun ada juga orang yang memberi sebagai ucapan syukur; untuk itu kita harus memiliki kemampuan untuk membedakannya. Jika kita menerima pemberian yang adalah sebuah suapan, artinya kita mulai kehilangan kebenaran dalam hidup kita. Ketika kita mencoba untuk masuk ke dunia sekuler dan membawa perubahan di sana, iblis akan menemukan tempat untuk ia berpijak dan secara otomatis kita akan dengan mudah dilumpuhkan oleh si jahat.

Oleh sebab itu, ini waktunya kita memastikan hidup kita terlepas sepenuhnya dari segala keinginan, nafsu dan keserakahan, sehingga ‘kusta Naaman’ yang ada atas bangsa-bangsa tidak akan datang atas hidup kita. Pastikan kebenaran Firman masuk dan berkuasa atas hidup kita, karena itulah yang akan membedakan kita dari orang-orang lain. Belajarlah untuk ‘menunda’ kesenangan, karena dengan demikian Anda sebetulnya sedang menyelamatkan masa depanmu.

Page 6: Hal Yang Membatalkan Perjalanan Destiny

Jangan menjadi seperti Esau, yang sampai menggadaikan hak kesulungannya, karena ia hanya memikirkan tentang kesenangan saat ini, asalkan ia dapat menikmati semangkuk kacang merah untuk mengenyangkan perutnya, dan dengan demikian ia kehilangan masa depannya. Demikian pula jika kita tidak menguasai keserakahan dan menanggulangi nafsu kita, kita akan kehilangan hak kesulungan kita. Apa yang sedianya Tuhan berikan kepada kita menjadi hilang dari tangan kita.

Karena itu, pastikan dari waktu ke waktu kita terus menanggulangi setiap keinginan dan nafsu yang masih bergejolak dalam hati kita. Teruslah bertumbuh di dalam Dia, karena saya belajar bahwa semakin seseorang menjadi matang dan dewasa, semakin ia tahu bagaimana menguasai diri dan mengendalikan keinginannya. Semakin engkau menjadi matang, engkau pun akan semakin bisa membedakan antara keinginan dan kebutuhan.

7. Orang yang bersangkutan tidak belajar untuk memiliki konsep pikir dan budaya Kerajaan Sorga. Jika kita rindu untuk membawa dampak yang besar di dunia sekuler, kita harus memiliki konsep pikir dan budaya Kerajaan Sorga dalam hidup kita. Apapun latar belakang suku kita, harus kita tanggalkan dan gantikan dengan konsep pikir yang lebih luas lagi, yaitu konsep pikir Kerajaan.

Tuhan sebetulnya memanggil Petrus untuk menjadi rasul di antara bangsa-bangsa, namun karena konsep pikir Petrus yang terlalu Yahudi, ketika Tuhan menyuruh Petrus untuk menemui orang-orang dari bangsa lain, ia menolaknya. Itu juga yang menjadi alasan mengapa Petrus tidak berani bertemu dengan Kornelius, sehingga Tuhan harus memberikan penglihatan berkali-kali dan mendorong Petrus; itupun ia lakukan dengan berat hati.

Jika Anda terlalu terpola dengan konsep pikir lama yang Anda miliki dan Anda bawa dari akar budaya manusiawimu, ketika Tuhan akan membawa Anda masuk ke dalam dunia sekuler untuk membawa perubahan, Anda akan alami ada banyak benturan di sana. Sadarilah hal ini: ketika kita mengalami kelahiran baru, pada saat itu juga kita menjadi warga Kerajaan Sorga. Apapun suku dan latar belakang budaya kita, kita sudah dilahirkan dengan filosofi yang sama pada saat kita lahir baru.

Jika kita terus membawa konsep pikir sukuisme kita, dalam dunia sekuler kita akan mengalami banyak sekali benturan dan masalah-masalah yang tidak perlu. Belajarlah dari Paulus; Paulus menyadari bahwa ia dilahirkan sebagai orang Yahudi, namun ia dipanggil sebagai rasul bagi bangsa-bangsa. Ketika Paulus melangkah masuk ke dalam pelayanan bangsa-bangsa, ia pun menyadari bahwa ia tidak boleh berpikir secara Yahudi lagi, tetapi sebagai orang Kerajaan.

Itu sebabnya dalam Galatia 3:11-14, Paulus menegur Petrus karena tiba-tiba menjauhkan diri dari kumpulan orang-orang Kristen dari bangsa lain, ketika rombongan orang-orang Yahudi dari Yerusalem datang, yang mana hal itu disebabkan karena Petrus takut kepada orang-orang Yahudi tersebut.

Satu hal yang harus kita sadari, ketika kita dilahirkan dan dibesarkan dengan latar belakang sebuah suku, secara langsung atau tidak, filosofi yang kita miliki secara otomatis mulai mengadopsi budaya yang sama. Akan tetapi, Tuhan tidak menghendaki kita memasuki destiny dengan masih membawa serta budaya manusiawi kita. Karena itu jangan pernah berperilaku, berprinsip dan bersikap dengan terus membawa serta nilai-nilai hidup, budaya dan cara hidup yang secara manusiawi engkau warisi dari sejak dulu, tapi ijinkanlah Tuhan terus merombak hidup kita dan menjadikan kita manusia yang baru.

8. Orang yang bersangkutan membiarkan kemandulan dan kestatisan rohani tetap ada dalam hidupnya. Pertumbuhan rohani yang kita miliki sangat bergantung dari tekad dan kesungguhan kita dalam mencari Tuhan. Semakin kita bersungguh-sungguh mencari Tuhan, semakin kita akan dengan cepat mengalami pertumbuhan. Sebaliknya, jika kita terus membiarkan yang ada di sekeliling kita terus mempengaruhi hidup kita, kita pun akan terus mengalami kemandegan rohani. Ini watunya segala bentuk kemandulan dan kestatisan rohani kita singkirkan dari hidup kita!

Untuk memastikan bahwa Anda tidak akan statis atau mandeg lagi, pastikan engkau terus menyatu dengan Dia, karena Dialah sumber kehidupan. Selama aliran kehidupan terus ada dalam hidupmu, engkau pasti akan terus bertumbuh, tapi sekali engkau terpisah dari Sumber Hidup itu, engkau akan mulai alami kesulitan untuk bertumbuh.

Jika kita berkunjung ke sebuah rumah sakit, khususnya ke ruang ICU, di sana kita akan melihat orang-orang yang sudah tidak bisa berbuat apa-apa lagi, tapi masih tetap hidup,

Page 7: Hal Yang Membatalkan Perjalanan Destiny

karena mereka dibantu oleh berbagai alat medis. Tetapi begitu alat bantu tersebut dicabut atau dihentikan pemakaiannya, dalam waktu singkat orang sakit tersebut akan langsung mati.

Seringkali hal yang sama terjadi dalam kehidupan kita secara rohani. Jika untuk pergi berdoa dan baca Alkitab saja Anda masih harus bergumul karena malas, sadarilah bahwa itu tanda yang menunjukkan kondisi rohani Anda yang kurang sehat. Orang yang sehat secara jasmani pasti akan merasa lapar ketika jam makan tiba, demikian pula orang percaya yang sehat secara rohani pasti akan menunjukkan rasa lapar dan haus akan kebenaranNYA.

Karena itu, pastikanlah bahwa kehidupan roh nyata dalam hidupmu, karena itulah yang akan membuat Anda bisa terus bertumbuh; kestatisan dan kepasifan tidak akan ditemukan lagi dalam hidup Anda, karena kuasa Firman terus menggerakkan dan mendorong Anda. Jagailah rohmu agar tetap sehat, sehingga hati yang haus dan lapar akan Tuhan terus berkobar dalam dirimu. Tanpa hati yang haus dan lapar akan Tuhan, akan ada banyak sampah dan penyakit rohani yang bisa dengan mudah masuk dalam hidup kita. Sebagai akibatnya, kita akan menjadi mudah kecewa, sakit hati, kepahitan, dll. Ini bukan waktunya kita terus berputar-putar di padang gurun rohani kita; ini waktunya kita terus berkemenangan!

9. Orang yang bersangkutan tidak hidup dengan hati nurani yang murni. Mulai hari ini, belajarlah untuk mendengar suara hati nuranimu. Kalau Tuhan menyampaikan sesuatu dalam hati nuranimu, belajarlah untuk mendengar dan menaatinya, meskipun apa yang ia katakan tersebut mungkin membuat Anda merasa tidak nyaman, karena dari situlah Anda akan alami penyertaan Tuhan nyata dalam hidupmu.

Dalam 2 Timotius 19-20 ada orang-orang yang kandas imannya, karena mereka tidak mendengarkan suara hati nuraninya. Oleh karena mereka tidak belajar untuk terus mendengarkan suara nati nurani, walaupun mereka sudah berjalan dalam destiny dan mereka sudah melakukan kehendak Tuhan, mereka tidak dapat melanjutkan perjalanan iman mereka.

Karena itu, ambillah keputusan untuk berjalan menuruti tuntunan hati nuranimu, bukan menurut apa yang engkau mau, sehingga ketika Tuhan mengutus Anda untuk membawa perubahan dalam dunia sekuler, tidak ada satu iblis pun yang akan dapat menjatuhkan kita. Sebaliknya, kita akan dapat terus berjalan dalam kebenaran dan kita memastikan kebenaran berkuasa atas hidup kita. Hati nurani yang murni akan menjagai kita dari berbagai jebakan penipuan.