63
1. Mengapa nama pasien harus ditulis dan ditanyakan dengan nama lengkap? Untuk membedakan dengan pasien lain yang nama depannya serupa atau mirip sehingga mengurangi kemungkinan tertukarnya status 2. Mengapa ditanyakan dan ditulis tanggal lahir, umur tahun dan bulan? Untuk memperkirakan: Mengetahui apakah pasien masih dalam masa pertumbuhan atau sudah berhenti Pertumbuhan gigi-geligi masih termasuk periode gigi susu/ decidui , campuran/ mixed atau tetap/ permanent. Gigi yang sudah erupsi sudah sesuai dengan umur pasien (menurut umur erupsi gigi). Menetapkan jenis alat ortodontik yang tepat untuk digunakan (alat cekat atau lepasan, alat aktif atau fungsional) Untuk memperkirakan waktu /lama perawatan yang diperlukan Apakah perawatan bisa segera dilaksanakan atau harus ditunda Berapa lama dibutuhkan perawatan aktif dan berapa lama diperlukan untuk periode retensi Mengapa diukur dan dituliskan berat badan dan tinggi badan pasien? Untuk melihat status gizi pasien karena berhubungan dengan proses pertumbuhan gigi, tulang dan rahang.

hal yang perlu diperhatikan dalam pengisian status ortho

Embed Size (px)

DESCRIPTION

orthodontic

Citation preview

Page 1: hal yang perlu diperhatikan dalam pengisian status ortho

1. Mengapa nama pasien harus ditulis dan ditanyakan dengan nama lengkap?

Untuk membedakan dengan pasien lain yang nama depannya serupa atau mirip sehingga

mengurangi kemungkinan tertukarnya status

2. Mengapa ditanyakan dan ditulis tanggal lahir, umur tahun dan bulan?

Untuk memperkirakan:

Mengetahui apakah pasien masih dalam masa pertumbuhan atau sudah berhenti

Pertumbuhan gigi-geligi masih termasuk periode gigi susu/ decidui , campuran/ mixed

atau tetap/ permanent.

Gigi yang sudah erupsi sudah sesuai dengan umur pasien (menurut umur erupsi gigi).

Menetapkan jenis alat ortodontik yang  tepat untuk digunakan (alat cekat atau lepasan,

alat aktif atau fungsional)

Untuk memperkirakan waktu /lama perawatan yang diperlukan

Apakah perawatan bisa segera dilaksanakan atau harus  ditunda

Berapa lama dibutuhkan perawatan aktif dan berapa lama diperlukan untuk periode

retensi

Mengapa diukur dan dituliskan berat badan dan tinggi badan pasien?

Untuk melihat status gizi pasien karena berhubungan dengan proses pertumbuhan gigi, tulang

dan rahang.

3. Apa yang dimaksud  menarche & apa hubungannya dengan perawatan orto?

Untuk menentukan waktu yang tepat dalam melakukan pencetakan. Pada pasien perempuan

yang sedang menstruasi terjadi menstruasi gingvitis, sehingga apabila dilakukan pencetakan

akan menghasilkan model studi yang tidak tepat.

4. Mengapa diukur dan dituliskan berat badan dan tinggi badan pasien?

Untuk melihat status gizi pasien karena berhubungan dengan proses pertumbuhan gigi, tulang

dan rahang.

5. Mengapa ditanyakan alamat lengkap?

Untuk mengetahui status sosial, ekonomi dan keadaan lingkungan sekitar pasien

Page 2: hal yang perlu diperhatikan dalam pengisian status ortho

6. Fungsi ditanyakan pekerjaan & sekolah,  hubungan pekerjaan - maloklusi gigi?

Untuk mengetahui status ekonomi dan tingkat pendidikan pasien.

7. Mengapa harus dicantumkan no. cmkg?

Untuk memastikan bahwa pasien sudah terdaftar di RSGM Unpad dan tercatat dalam medical

record.

8. Apa artinya nama mahasiswa ada 3?

Operator yang merawat pasien tersebut dapat dipindahkan ke operator lain sampai tiga kali.

9. Fungsi ditanyakan laki-laki dan perempuan, hubungan dengan perawatan orto?

Terdapat perbedaan waktu, kecepatan, jumlah pertumbuhan dan perkembangan pasien.

Misalnya, ukuran rahang laki-laki lebih besar daripada perempuan, proses pertumbuhan

dentofasial pada perempuan lebih cepat selesai daripada laki-laki, proses penulangan dan

erupsi gigi lebih awal pada perempuan daripada laki-laki.

Berkaitan segi psikologi perawatan :

o Pasien wanita lebih sensitif dari pada pasien lelaki oleh karena itu perawatan harus

dilakukan dengan cara yang  lebih lemah lembut dari pasien lelaki

o Pasien wanita lebih memperhatikan secara detil keteraturan giginya dari pada pasin

laki-laki

o Pasien wanita biasanya lebih tertib lebih sabar dan lebih telaten  dari pada pasien

lelaki dalam melaksanakan ketentuan perawatan.

10. Mengapa ditanyakan nama lengkap orang tua pasien?

Untuk mengetahui kepada siapa operator dapat memberitahu atau meminta persetujuan

mengenai rencana perawatan atau berkonsultasi dengan orang tua pasien.

11. Mengapa ditanyakan no telephone pasien ?

Untuk memudahkan menghubungi pasien.

Page 3: hal yang perlu diperhatikan dalam pengisian status ortho

12. Tujuan pengisian & bagaimana menentukan kesehatan baik, sedang & buruk?

Kuesioner tentang kesehatan harus dilengkapi oleh setiap pasien atau orang tuanya, dan hasil

temuannya dikonfirmasi lebih lanjut lewat wawancara di klinik. Tujuan pengisian adalah

untuk mengetahui kesehatan pasien baik, sedang, atau buruk dan mengetahui riwayat

penyakit yang pasien derita.

13. Tujuan & bagaimana mengisi riwayat penyakit, penyakit apa yang berhubungan

dengan perawatan ortodonti?

Penyakit yang berhubungan dengan perawatan ortodontik:

Penyakit diabetes melitus, (karena akan menyebabkan resorpsi tulang alveolar)

Sifilis menyebabkan kelainan bentuk dan malposisi gigi

Gangguan keseimbangan endokrine akan menyebabkan resorpsi yang tidak normal

sehingga menyebabkan erupsi lambat dan gigi tetap

Kekurangan nutrisi dan penyakit : rickets (kekurangan vitamin D), Scorbut (kekurangan

vitamin C), beri-beri (kekurang vitamin B1) mengakibatkan maloklusi yang hebat.

14. Fungsi isian & jenis penggunaan obat yang mempengaruhi perawatan ortodonti?

Hal penting yang harus diketahui meliputi saat terakhir berobat, pernah dirawat inap di

rumah sakit atau tidak, dan obat-obatan apa saja yang pernah digunakan. Hal-hal lain yang

lebih luas meliputi riwayat alergi, riwayat transfusi darah, dan masalah terhadap jantung atau

demam rematik.

15. Apa hubungannya kebiasaan buruk dengan maloklusi?

Hubungannya kebiasaan buruk dengan maloklusi karena kebiasaan buruk tertentu dapat

merubah posisi anatomis gigi sehingga terjadi maloklusi.

16. Kebiasaan buruk yang bagaimana yang menyebabkan maloklusi?

kebiasaan mendorong lidah/menempatkan lidah diantara gigi-gigi insisif pada waktu

istirahat.

Kebiasaan bernafas lewat mulut.

Kebiasaan menghisap/menggigit bibir.

Page 4: hal yang perlu diperhatikan dalam pengisian status ortho

Kebiasaan menggigit kuku.

17. Terangkan mekanisme kebiasan menghisap ibu jari dan jenis maloklusinya?

Biasa dilakukan pada anak-anak. Jika kebiasaan ini berlanjut sampai periode gigi tetap dapat

menimbulkan :

a. Gigi insisif rahang atas protusif dan gigi insisif rahang bawah linguoversi

b. Openbite anterior

c. Penyempitan lengkung rahang atas

Mekanisme Openbite akibat menghisap jari:

Pada saat jari berada dalam mulut mandibula RA dan RB terpisah keseimbangan dalam

arah vertikal berubah ekstrusi gigi posterioropenbite anterior

Penyempitan lengkung RA akibat menghisap jari akan terjadi gangguan keseimbangan

tekanan pipi dan lidah, mekanismenya:

Saat jari berada dalam mulut lidah akan tertekan ke bawah tekanan lidah terhadap

permukaan palatum berkurangsementara pada saat menghisap tekanan pipi akan

meningkattekanan paling besar terjadi pada sudut mulut sehingga penyempitan lengkung

rahang berbentuk V.

18. Terangkan mekanisme kebiasan mendorong lidah dan jenis maloklusinya?

Tongue Thrust swallowing adalah kebiasaan mendorong lidah ke depan saat menelan

merupakan adaptasi fisiologis pada keadaan open bite tujuannya untuk menghasilkan

penutupan (seal) di daerah anterior agar makanan/minuman tidak keluar.

Pada kebiasaan ini dapat menyebabkan protrusi insisif atas dan open bite anterior.

19. Terangkan mekanisme kebiasan bernafas lewat mulut dan jenis maloklusinya?

Kebiasaan bernafas melalui mulut akibat gangguan kronis pada naso respiratorius

misalnya rhinitis kronis, deviasi septum hidung, kelenjar adenoid membesar, polip hidung.

Hubungan dengan adanya gangguan pertumbuhan maksila akibatnya: terjadi penyempitan

lengkung RA, palatum tinggi dan berjejal.

Page 5: hal yang perlu diperhatikan dalam pengisian status ortho

Kurangnya pertumbuhan maksila pada pernafasan oronasal terjadi akibat perubahan posisi

lidah posisi lidah mendatar pada rongga mulutsehingga tidak dapat berperan normal

pada perkembangan maksila pada saat posisi lidah pada dasar rongga mulut daya-daya

ke maksila tidak seimbang. Hiperaktivitas fungsional otot-otot ekspresi wajah terutama otot

buksinatorius menghalangi perkembangan maksila ke lateral.

20. Terangkan mekanisme kebiasan mengigit bibir, kuku, jari & jenis maloklusinya?

Kebiasaan buruk-disfungsi oral:

- Menghisap dot (pacifier sucking)

- Menghisap jempol (thumb sucking)

- Menghisap jari (finger sucking)

- Menyelipkan lidah (tongue thurst)

- Menghisap atau menggigit bibir (lip sucking or bitting)

- Menghisap pipi (cheek sucking)

- Menggigit kuku atau pensil

Untuk itu tanyakan kepada pasien atau orang tuanya tentang :

Jenis : Macam kebiasaan buruk yang dilakukan

Kapan : Umur pasien waktu melakukan kebiasaan

Durasi : berapa lama melakukan kebiasaan

Frekuensi : Berapa kali per jam per hari dilakukan kebiasaan tersebut, sering/tidaknya

melakukan kebiasaan

Intensitas : Seberapa kuat / keras atau tidaknya kebiasaan buruk yang dilakukan

Posisi : Bagaimana dan di bagian mana dilakukan ?

Apakah ada hubungan antara bad habit yang dilakukan dengan keadaan maloklusi pasien

Fungsi sistem orofasial yang terganggu merupakan penyebab yang umum dari

didapatnya anomali. Hal umum berikutnya adalah kebiasaan buruk. Walaupun kebiasaan

menghisap yang berbeda akan menyebabkan abnormalitas yang berbeda / bervariasi, tetapi

tidak selalu berhubungan dengan penyebab langsung.

Page 6: hal yang perlu diperhatikan dalam pengisian status ortho

Kebiasaan menggigit bibir , kuku dan jari biasanya dilakukan pada bibir bawah yang

terus menerus diletakkan diantara gigi insisif rahang bawah dan rahang atas sehingga

menyebabkan gigi insisif rahang atas labioversi

21. Apa yang dimaksud dengan keluhan utama, jelaskan tujuannya?

Keluhan utama adalah alasan utama pasien memeriksakan diri ke dokter atau ke rumah sakit.

Tujuan dari menanyakan keluhan utama adalah agar dokter dapat menentukan diagnosis dan

jenis perawatan yang akan dilakukan kepada pasien berdasarkan keluhan utama dan

pemeriksaan klinisnya.

22. Tuliskan maloklusi yang menyebabkan gangguan estetik?

Protusi: Protrusi adalah gigi yang posisinya maju ke depan. Protrusi dapat disebabkan

oleh faktor keturunan, kebiasaan jelek seperti menghisap jari dan menghisap bibir

bawah, mendorong lidah ke depan, kebiasaan menelan yang salah serta bernafas

melalui mulut.

Crossbite: Crossbite adalah suatu keadaan jika rahang dalam keadaan relasi sentrik

terdapat kelainan-kelainan dalam arah transversal dari gigi geligi maksila terhadap

gigi geligi mandibula yang dapat mengenai seluruh atau setengah rahang, sekelompok

gigi, atau satu gigi saja.

Openbite: Open bite adalah keadaan adanya ruangan oklusal atau insisal dari gigi saat

rahang atas dan rahang bawah dalam keadaan oklusi sentrik

Crowding : keadaan berjejalnya gigi di luar susunan yang normal

Diastema : suatu keadaan adanya ruang di antara gigi geligi yang seharusnya berkontak.

23. Tuliskan maloklusi yang menyebabkan gangguan pengunyahan ?

Crowding dan openbite

Page 7: hal yang perlu diperhatikan dalam pengisian status ortho

24. Tuliskan maloklusi yang menyebabkan gangguanbicara ? Huruf apa?

Disto oklusi akan terjadi hambatan mengucapkan huruf p dan b

Mesio oklusi akan terjadi hambatan mengucapkan huruf s, z, t, dan n.

Menurut Bruggeman anomali dental yang mengakibatkan gangguan bicara adalah:

1. Ruang antar gigi (spaces) yaitu terjadi kelainan bunyi saat mengucapkan semua huruf

terutama s, sh, z, zh kecuali huruf n dan y.

2. Lebar lengkung yaitu terjadi kelainan saat mengucapkan huruf s, z, th.

3. Open bite yaitu terjadi kelainan bunyi saat mengucapkan huruf s, sh, z, zh, th, dan

kadang-kadang pada huruf t dan d.

4. Derajat protrusi yaitu terjadi kelainan bunyi saat mengucapkan huruf s, sh,z, zh.

5. Pada gigi yang rotasi kelainan bunyi yang terjadi sama dengan kelainan pada ruang antar

gigi.

25. Fungsi dan jenis perawatan RS yang berhubungan dengan perawatan ortodonti?

Fungsi mengetahui jenis perawatan RS adalah untuk mengetahui penyakit yang pernah atau

yang sedang diderita pasien dapat menggangu proses pertumbuhan, perkembangan rahang

dan erupsi gigi normal. Untuk mengetahui penyakit yang diderita pasien dapat mengganggu

proses perawatan ortodontik yang akan dilakukan. Untuk mengetahui penyakit yang

kemungkinan dapat menular kepada operator.

26. Fungsi dan jenis operasi yang berhubungan dengan perawatan ortodonti?

Fungsi dari operasi yang berhubungan dengan perawatan ortodonti adalah untuk

memperbaikis esuatu yang dapat mengganggu atau menghambat perawatan ortodonti yang

akan dilakukan.

Jenis operasi: odontektomi, frenektomi, bedah celah bibir dan palatum, pemotongan torus.

27. Apa hubungan antara trauma dental dengan pergerakan gigi?

Trauma pada fase setelah pembentukan gigi tetap akan menyebabkan mahkota berpindah

tempat, pembentukkan akar terhenti, akar bengkok, dan distorsi berat.

Page 8: hal yang perlu diperhatikan dalam pengisian status ortho

PEMERIKSAAN EKSTRAORAL

28. Bagaimana cara menentukan dan fungsi pengisian tipe muka?

a. Sempit

b. Normal

c. Lebar

Morphological facial index

I = morphological facial index

bizygomatic width

Klasifikasi

Hypereuryprosop Low facial skeleton x-78.9

Euryprosop 79-83.9

Mesoprosop Average facial skeleton 84-87.9

Leptoprosop High facial skeleton 88-92.0

Hyperleptoprosop 93-x

29. Bagaimana cara menentukan dan fungsi pengisian simetrisasi wajah?

Tarik garis tengah wajah (nation-subnation), tarik garis dari kedua pupil, tarik garis dari pupil

ke bawah lalu diproyeksikan terhadap garis bibir, lihat kesejajaran garis. Atau dengan

analisis fotografi: wajah dibagi dua (kanan dan kiri) lalu dari masing-masing bagian

disatukan dengan proyeksinya.

Fungsi: untuk melihat adanya pembengkakkan atau tidak

30. Bagaimana cara menentukan dan fungsi pengisian profil muka? Maloklusi?

Profil muka: menurut Graber (1972) dikenal tiga tipe muka yaitu:

a. Cembung (convex), bila titik pertemuan Lcb-:ca berada didepan garis GI-Pog

b. Lurus (straight), bila titik pertemuan Lcb-Lca berada tepat pada garis GI-Pog

c. Cekung (concave), bila titik pertemuan Lcb-Lca berada dibelakang garis GI-Pog

Page 9: hal yang perlu diperhatikan dalam pengisian status ortho

Untuk menentukan profil muka digunakan 4 titik anatomis Glabella (Gl), Lip Contour atas

(Lca), Lip Contour bawah (Lcb) dan Pogonion (Pog) serta garis referensi GI-Pog sebagai

acuan:

a. Glabella (Gl) : Titik terendah dari dahi terletak pada tengah-tengah diantara alis mata

kanan dan kiri

b. Lip contour atas (Lca) : Titik terdepan bibir atas

c. Lip contour bawah (Lcb) : Titik terdepan bibir bawah

d. Pogonion (Pog) : Titik terdepan dari dagu didaerah symphisis mandibula.

31. Bagaimana cara menentukan dan fungsi pengisian jenis tonus bibir? Maloklusi?

Otot-otot mastikasi dan otot-otot bibir. Serabut otot bersifat elastis, mempunyai dua macam

ketegangan (tonus), aktif dan pasif. Pada waktu kontraksi terdapat ketegangan yang aktif dan

apabila dalam keadaan dilatasi terdapat ketegangan pasif. Dengan demikian pada waktu

istirahat otot-otot mastikasi dan bibir mempunyai tonus yang dalam keadaan normal terdapat

keseimbangan yang harmonis, bila tidak normal tonus otot sangat kuat (hypertonus) atau

sangat lemah (hipotonus) dapat menimbulkan anomali pada lengkung gigi akibat adanya

ketidakseimbangan antara tekanan otot di luar dan di dalam mulut.

32. Bagaimana cara menentukan relasi bibir? Maloklusi?

Keadaan bibir pada waktu istirahat (rest position) : terbuka/ menutup. Bibir terbuka pada

waktu rest posisi bisa disebabkan karena bibir terlalu pendek (incompetent) atau hypotonus

otot bibir sering dijumpai pada pasien yang gigi depannya protrusif

33. Bagaimana cara pemeriksaan TMJ, hubungan dengan perawatan ortodonti?

Inspeksi : merupakan pemeriksaan secara visual

Palpasi: pemeriksaan dilakukan dengan cara meraba daerah sekitar TMJ pasien, apabila

terdapat sesuatu yang abnormal seperti benjolan atau fluktuasi, maka kemungkinan terdapat

kelainan pada TMJ-nya

Auskultasi: untuk metode ini diperlukan suatu alat bantu, yaitu stetoskop. Dilakukan dengan

cara meletakkan ujung stetoskop pada daerah tragus, kemudian mendengarkan dengan

Page 10: hal yang perlu diperhatikan dalam pengisian status ortho

seksama apakah terdapat bunyi (berupa klik atau yang lainnya) yang abnormal atau tidak.

Apabila terdapat bunyi abnormal tersebut, maka kemungkinan terdapat kelainan pada TMJ.

Untuk memeriksa faktor-faktor berikut:

-Hubungan oklusi

-Freeway space

-Overjet dan overbite

-Gigi yang tanggal

-Protesa, bila ada

-Atrisi dan bekas abrasi

-Kontak gigi prematur

PEMERIKSAAN INTRA ORAL

34. Apa arti odontogram, bagaimana cara mengisi dan kegunaannya?

a. Odontogram: salah satu isi rekam medis untuk pencacatan data gigi

b. Cara: setiap kotak mewakili setiap gigi di dalam mulut, catat lambang atau tanda sesuai

yang tercantum di bagian keterangan mengenai keadaan gigi tersebut

c. Kegunaan: sebagai data ante mortem pasien

35. Bedakan linguoversi dan mesiolonguoversi?

Linguoversi: bagian mesial dan distal gigi RB terlalu ke lingual

Mesiolinguoversi: bagian mesial dari gigi RB terlalu ke lingual, sedangkan bagian distalnya

normal.

36. Bedakan labioversi dan bukoversi

Labioversi : bagian mesial dan distal gigi maju ke labial (untuk gigi anterior)

Bukoversi : bagian mesial dan distal gigi maju ke bukal (untuk gigi posterior).

37. Bedakan Linguoversi dan Palatoversi

Linguoversi : bagian mesial dan distal gigi terlalu ke lingual (untuk RB)

Palatoversi : bagian mesial dan distal gigi terlalu ke palatal (untuk RA)

Page 11: hal yang perlu diperhatikan dalam pengisian status ortho

38. Istilah mesial out distal in digunakan pada malposisi ?

Rotasi

39. Tuliskan macam-macam malposisi

Jawab (dilihat dari per satu gigi)

1. Mesioversi : bagian mesial dari gigi tidak berada pada lengkung yang normal. Terdapat

dua macam posisi yaitu

a. Mesiolabioversi (untuk gigi anterior) / mesiobuccoversi (untuk gigi posterior): bagian

mesial dari gigi tersebut terlalu ke labial/bukal, sedangkan bagian distalnya normal.

b. Mesiolinguoversi (untuk RB) / mesiopalatoversi (untuk RA): bagian mesial dari gigi

tersebut terlalu ke lingual/palatal, sedangkan bagian distalnya normal.

2. Distoversi : bagian distal dari gigi tidak berada pada lengkung yang normal. Terdapat dua

macam posisi yaitu :

a. Distolabioversi (untuk gigi anterior) / distobuccoversi (untuk gigi posterior) : bagian

distal dari gigi tersebut terlalu ke labial/bukal, sedangkan bagian mesialnya normal.

b. Distolinguoversi (untuk rahang bawah) / distopalatoversi (untuk rahang atas): bagian

distal dari gigi tersebut terlalu ke lingual/palatal, sedangkan mesialnya normal

3. Linguoversi : bagian mesial dan distal gigi tersebut terlalu ke lingual

4. Labioversi : bagian mesial dan distal gigi tersebut maju ke labial

5. Intraversi : gigi tersebut berada jauh dari garis oklusi

6. Supraversi: posisi gigi melewati dataran oklusi

7. Axiversi : gigi tersebut tumbuh pada inklinasi aksial yang salah

8. Torsiversi : gigi tersebut berputar dalam sumbu panjang giginya

9. Transversi : perubahan pada urutan posisi gigi

40. Bagaimana menentukan kebersihan mulut? hubungannya dengan perawatan ortho?

Debris index, dengan menggunakan sonde atau disclosing solution dengan diteteskan pada

ujung lidah dan pasien diinstruksikan untuk mengoleskan ke seluruh permukaan gigi.

Permukaan gigi yang terdapat plak warnanya menjadi lebih merah.

Debris Index (DI) = (∑permukaan gigi yang terdapat plak) / (4 x ∑gigi yang diperiksa) x 100%

Page 12: hal yang perlu diperhatikan dalam pengisian status ortho

Calculus index, dengan gigi penentu : 16, 11, 26 (bagian bukal) dan 36, 31, 46 (bagian lingual)

Calculus Index (CI) = ∑penilaian kalkulus / ∑ gigi yang diperiksa

Kriteria : 0 = permukaan gigi bersih

1 = ≤ 1/3 permukaan gigi ada kalkulus supragingival

2 = ≥ 1/3 tapi ≤ 2/3 permukaan gigi ada kalkulus supragingiva atau pada servikal

terdapat bercak kalkulus subgingiva tapi permukaan gigi bersih

3 = ≥ 2/3 permukaan gigi ada kalkulus atau permukaan gigi bersih, kalkulus melingkari

servikal

Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah higiene mulut pasien akan

menghambat perawatan yang akan dilakukan. Apa perlu dilakukan scaling terlebih dahulu

atau tidak.

41. Menggunakan index apa untuk menentukan baik, sedang, buruknya OH

OHI-S (Oral Hygiene Index Simplified) = ∑Debris Index (DI) + ∑Calculus Index (CI)

Standar WHO untuk OHI-S baik 0 s/d 1,2 ; sedang 1,3 s/d 3,0; buruk 3,1 s/d 6,0

42. Tuliskan tanda-tanda gingivitis dan bagaimana cara memeriksanya?

Untuk gingival sehat : warna merah muda, melekat baik dengan gigi, dan mengkilap

Cara pemeriksaan dengan test perkusi, tekan, dan test mobility

Tanda-tanda gingivitis:

a. Perubahan warna : akut merah menyala/terang, kronis merah tua, pucat

vaskularisasi kurang, metalic pigmentation (obat-obatan,lingkungan kerja)

b. Konsistensi gusi : dari kenyal lunak

c. Tekstur gingival : hilangnya stippling, kronis permukaan gusi licin dan mengkilat

d. Bentuk gingival : pembesaran gingival (Mc.Calls Festoons), Stillman’s Cleft, bias

terlokalisir atau menyeluruh

Page 13: hal yang perlu diperhatikan dalam pengisian status ortho

43. Tanda-tanda periodontitis dan cara memeriksanya

Tanda-tanda periodontitis : inflamasi gingival dan perdarahan, poket (probing, >3mm), resesi

gingival, mobilitas gigi (dengan menekan salah satu sisi gigi yang bersangkutan dengan alat

atau ujung jari, ujung jari lainnya pada sisi gigi yang berseberangan dan gigi tetangganya

yang digunakan sebagai titik pedoman sehingga gerakan relatif dapat diperiksa), nyeri

(dengan cara perkusi gigi), halitosis dan rasa tidak enak.

44. Mengapa sebelum perawatan orto harus terbebas dari penyakit periodontal?

Karena dalam melakukan perawatan orto membutuhkan keadaan periodontal yang sehat.

45. Jelaskan secara anatomi mengenai fernulum dalam rongga mulut?

Merupakan lipatan membran mukosa yang berjalan dari permukaan dalam bibir, pipi atau

lidah ke processus alveolaris.

46. Bagaimana menentukan frenulum rendah/ tinggi? Apa nama tesnya? Jelaskan!

Dengan Blanch test. Bibir bawah/atas ditarik keluar dan ke atas, perhatikan regio yang

menjadi pucat.

47. Bagaimana menentukan lidah besar/ normal? Maloklusi apa akibat lidah abnormal?

Tanda lidah besar:

1. Ukuran lidah lebih besar dibandingkang ukuran lengkung rahang

2. Dalam keadaan relax membuka mulut, lidah menutupi permukaan oklusal gigi RB

3. Tepi lidah tampak bercak-bercak akibat tekanan permukaan lingual mahkota gigi

4. Gigi tampak renggang

Maloklusi yang ditimbulkan Angle kelas I tipe 6

48. Bagaimana menentukan Palatum normal, tinggi dan dangkal?

49. Jelaskan apa penyebab palatum tinggi?

Pasien dengan pertumbuhan rahang atas ke lateral kurang.

Page 14: hal yang perlu diperhatikan dalam pengisian status ortho

50. Pada kelas berapa salah satu tandanya adalah palatum tinggi?

Kelas I tipe 2.

51. Mengapa dilakukan pemeriksaan tonsil? Bagaimana cara memeriksanya?

Untuk memeriksa apakah terjadi pembengkakkan atau tidak.

Cara pemeriksaan dengan menekan lidah pasien menggunakan kaca mulut, pasien

diinstruksikan untuk mengucapkan “aaa…”.

52. Jelaskan arti T0, T1 dst pada pembesaran tonsil?

T0: post tonsilektomi

T1: normal

T2: pembesaran tonsil tidak sampai garis media

T3: pembesaran tonsil mencapai garis media

T4: pembesaran tonsil melewati garis media

53. Bagaimana menentukan garis median normal pada pasien? Intra &ekstra oral?

Intraoral: amati posisi garis tengah gigi RA dan RB terhadap sutura palatina mediana

Ekstraoral: tarik garis dari nasal, tengah bibir atas, menton.

Page 15: hal yang perlu diperhatikan dalam pengisian status ortho

54. Bagaimana memeriksa garis median pasien normal atau tidak normal?

Amati posisi garis tengah gigi rahang atas dan rahang bawah terhadap sutura palatina

mediana jika didapatkan penyimpangan, kearah mana penyimpangannya dan ukur seberapa

besar penyimpangan tersebut.

55. Apa yang dimaksud overjet Bagaimana memeriksanya? Berapa nilai normal?

Overjet: jarak horizontal antara gigi insisif RA dengan permukaan labial gigi insisif RB

Nilai normal: 1-3 mm.

Cara: ukur pada model studi pada keadaan oklusi sentrik, ukur jarak dari permukaan labial

gigi insisif RB sampai bagian incisal gigi insisif RA

56. Apa yang dimaksud overbite? Bagaimana memeriksanya? Berapa nilai normal?

Overbite: jarak vertikal antara gigi insisif RA dan RB

Nilai normal: 2-4 mm

Cara: mengukur pada model studi pada keadaan oklusi sentrik, beri tanda pada bagian labial

gigi insisif RB untuk menandakan ujung incisal gigi insisif RA. Ukur dari ujung incisal gigi

insisif RB sampai tanda tersebut

Page 16: hal yang perlu diperhatikan dalam pengisian status ortho

57. Jelaskan jenis overbite (arah vertikal)?

1. True deep overbite: maloklusi kelas II divisi 2 dengan freeway space yang besar

2. Pseudo-deep overbite: maloklusi kelas II dengan freeway space yang kecil

58. Apa yang dimaksud crossbite? Bagaimana memeriksanya? Jenis crossbite?

Crossbite: Suatu kelainan letak dan posisi gigi dalam hubungan buko-lingual dan labio-

lingual.

59. Jelaskan perawatan crossbite anterior dan posterior?

Pada crossbite anterior diberikan biteriser pada bagan posterior dan pada crossbite posterior

diberikan biteriser pada bagian anterior.

60. Jelaskan perbedaan diastema dengan ruang bekas pencabutan!

Dilihat dari Diastema Bekas Pencabutan

Ukuran Kecil Besar

Tulang Alveolar Normal Mengecil/mengkerut jika

pencabutan sudah lama

Jaringan Sekitar Normal Terdapat bekas soket jika

pencabutan baru

Jumlah Gigi Lengkap (kecuali pada

agenesi)

Missing

Page 17: hal yang perlu diperhatikan dalam pengisian status ortho

61. Pada kasus menyeluruh, apa etiologi yang mungkin? Retensinya seperti apa?

Etiologi yang mungkin terjadi diantaranya karena maloklusi. Retensi dapat dilakukan secara

mekanis yaitu dengan cangkolan adam pada gigi molar, secara kimia yaitu adhesi antara

landasan dengan saliva dan saliva dengan mukosa.

62. Apa yang dimaksud dengan kurva spee, monsoon dan kurva kompensasi?

Kurva spee adalah lengkung mandibular oklusal plane yang dilihat dari lateral secara antero-

posterior mulai dari titik puncak bonjol caninus RB sampai dengan titik puncak buccal cusp

dari gigi molar RB dan diteruskan ke anterior border ramus mandibula.

Kurca monson adalah lengkung mandibular dilihat dari arah posterior yang menyentuh titik

puncak bonjol bukal dan lingual dari gigi molar RB kanan dan kiri.

Kurva dari mandibula berbentuk konkav dan maxilla berbentuk konveks, kurva-kurva ini

saling mengkompensasi satu sama lain sehingga disebut sebagai kurva kompensasi.

Sumber gambar : http://www.uic.edu/classes/orla/orla312/OCCREVIS.htm

63. Bagaimana cara mengukur kurva spee? Berapa nilai normalnya?

Kurva spee normal diameternya kurang lebih 4inch. Cara mengukurnya adalah dengan

meletakkan penggaris sejajar oklusal plane dari bonjol gigi caninus ke gigi molar paling

posterior, lalu dihitung jarak terdalam antara penggaris dengan bonjol gigi, jarak normal dari

penggaris ke gigi adalah 1-3mm.

64. Bagaimana cara menentukan erupsi pasien cepat, lambat atau normal?

Bisa dengan melihat waktu erupsi gigi, yaitu :

Page 18: hal yang perlu diperhatikan dalam pengisian status ortho

GIGI RA (tahun) RB (tahun)

I1 7-8 6-7

I2 8-9 7-8

C 11-12 9-10

P1 10-11 10-11

P2 10-11 11-12

M1 6-7 6-7

M2 12-13 11-13

M3 17-21 17-21

Menentukan waktu erupsi pasien juga dapat dilihat dengan mengamati gigi region

sebrangnya, contohnya apabila gigi 11 belum erupsi sedangkan regio sebrangnya sudah

erupsi maka gigi tersebut termasuk erupsi yang lambat, dan sebaliknya.

65. Apa yang dimaksud dengan agenesis dan supernumerer? Sebutkan jenisnya!

Agenesi adalah tidak adanya benih gigi yang tumbuh atau tidak tumbuhnya gigi sama sekali.

Jenisnya adalah:

Anodontia : gigi tidak tumbuh seluruhnya baik pada RA maupun RB.

Oligodontia (anodontia partial) : beberapa gigi tidak tumbuh pada RA maupun RB.

Supernumerer (hyperdontia) adalah munculnya gigi tambahan selain gigi tetap/sulung yang

seharusnya. Biasanya berkaitan dengan kelainan genetic seperti cleft, deidocranial dysostosis,

ehlers-donlos syndrome, dan fabry-anderson syndrome. Jenisnya adalah :

Mesiodens : pada incisive depan RA

Para-molar : disebelah gigi molar

Disto molar : setelah molar 3

Parapremolar : disebelah gigi premolar

66. Apa yang akan terjadi jika terdapat agenesi/supernumerer? Apa perawatannya?

Jika terdapat agenesi biasanya terdapat diastema dan malposisi gigi yang ada. Perawatan

yang dapat dilakukan adalah perawatan orthodonsia (merapatkan diastema yang ada), dan

perawatan prostodonsia (jembatan / implant).

Page 19: hal yang perlu diperhatikan dalam pengisian status ortho

Jika terdapat gigi supernumerer biasanya terjadi crowding dan maloklusi, bentuk gigi yang

ada biasanya berbentuk conus, tuberculate (banyak bonjol) atau odontoma (tidak beraturan).

Perawatan yang dapat dilakukan adalah dengan perawatan orthodonsia (merapikan kembali

lengkung gigi-geligi), atau dilakukan ekstraksi untuk memberikan ruang yang cukup untuk

gigi tetap untuk tumbuh. Jika gigi tetap yang akan tumbuh terjadi fusi, biasanya dilakukan

pembedahan.

67. Mengapa dilakukan pemeriksaan deviasi TMJ pada status ortho? Bagaimana cara

memeriksanya?

Pemeriksaan deviasi TMJ dilakukan untuk melihat kelainan dalam pembukaan mulut.

Kelainan ini dapat bersifat tetap ataupun sementara. Deviasi TMJ dapat disebabkan oleh

kelainan intra oral, sehingga pada status perlu dilakukan pemeriksaan agar setelah perawatan

ortho TMJ tetap atau menjadi normal.

Cara pemeriksaan deviasi TMJ adalah:

1. Tangan operator memegang dagu pasien dengan posisi ibu jari di depan.

2. Operator mendorong dagu pasien ke arah dalam, lalu instruksikan pasien untuk membuka

mulut maksimal secara perlahan, lalu tutup kembali.

3. Lihat apakah pembukaan sejajar atau segaris dengan median line, dan ketika penutupan

kembali ke posisi semula atau tidak.

Penutupan mulut yang normal adalah lurus dan konsisten.

PEMERIKSAAN RADIOLOGIS

68. Apa fungsi berbagai jenis pemeriksaan radiologi untuk perawatan orthodonti?

Pemeriksaan radiologi dilakukan untuk menentukan rencana atau jenis perawatan yang akan

dilakukan. Jenis foto radiologi yang dapat dilakukan yaitu :

1. Lateral cephalometry, sebagai analisis cefalometri untuk perawatan yang akan dilakukan,

dapat juga melihat keadaan TMJ.

Page 20: hal yang perlu diperhatikan dalam pengisian status ortho

2. Panoramic, untuk melihat kelainan rongga mulut secara keseluruhan atau adanya

kelainan atau penyakit sistemik. Pada foto ini juga dapat dilihat ukuran dan bentuk

condylus.

3. Intra oral, untuk melihat adanya karies gigi.

4. MRI (magnetic resonance imaging), untuk pasien dengan disc displacement, dapat

melihat struktur tulang pada TMJ.

69. Kapan kita memerlukan foto panoramik, foto periapikal, foto sefalometri dan foto

handwrist?

Foto Panoramik merupakan pemeriksaan radiologi utama dalam diagnosis ortodonti

dibandingkan dengan pemeriksaan radiologi lainnya. Hal ini dikarenakan pada foto

panoramik, gambaran gigi geligi beserta jaringan periodontal, struktur tulang rahang dan

sendi TMJ dapat dilihat dalam satu film. Oleh karena itu foto panoramik diperlukan

ketika akan mendiagnosa setiap kasus orthodonti.

Foto Periapikal, foto ini dilakukan ketika pada foto panoramik menunjukkan

kemungkinan adanya kondisi patologis, misalnya kehilangan gigi kongenital atau

malposisi benih gigi.

Foto Sefalometri dilakukan jika dibutuhkan penilaian maloklusi hubungannya dengan

struktur tulang tengkorak.

Foto Handwrist, dilakukan untuk mengetahui sisa pertumbuhan kraniofasial, dalam

kasus-kasus dimana dokter harus memutuskan apakah dilakukan bedah ortoghnatik

misalnya dalam kasus maloklusi kelas II atau maloklusi skeletal, akan lebih

menguntungkan jika sisa pertumbuhan kraniofasial pasien dapat diketahui terlebih

dahulu sebelum dilakukan perawatan.

PEMERIKSAAN SAGITAL DAN TRANSVERSAL

70. Mengapa dilakukan pemeriksaan sagital dan transversal?

Untuk mengetahui perbedaan posisi gigi geligi kanan dan kiri dalam arah sagutal dan

transversal, membandingkan posisi gigi geligi sebelah kanan dan sebelah kiri garis median,

sehingga diharapkan kedudukan gigi geligi menjadi simetris.

Page 21: hal yang perlu diperhatikan dalam pengisian status ortho

71. bagaimana cara memeriksanya?

1) Beri tanda berupa titik pada permukaan incisal dan oklusal gigi RA dan RB :

I1 dan I2 : pertengahan incisal

C : puncak bonjol

P1 dan P2 : puncak bonjol bukal

M1 : Central fossa

2) Tentukan bidang referensi untuk RA dan RB :

RA : midpalatal raphe (garis median maksila) yang ditarik dari dua titik yaitu

anterior pada rugae palatina kedua dan posterior yaitu pada batas antara palatum

keras dan lunak tepatnya pada pertengah fovea palatina, garis ini disebut juga dengan

bidang tuberositas.

RB : titik anterior lebih mudah dicari dengan menggunakan mental spine film atau

menggunakan frenulum lingualis.

3) Bandingkan posisi gigi geligi sebelah kiri dan sebelah kanan garis median dengan

menggunakan orthocross.

Page 22: hal yang perlu diperhatikan dalam pengisian status ortho

PERBEDAAN PANJANG LENGKUNG

72. Apa tujuan dilakukan analisis perbedaan panjang lengkung (Arch Length

Discrepancy)

Untuk mengetahui perbedaan panjang lengkung rahang dengan panjang lengkung gigi, yang

kemudian informasi ini akan berguna dalam menentukan etiologi, diagnosis, dan rencana

perawatan yang akan dilakukan.

73. Terdapat dua cara menghitung panjang lengkung rahang? Jelaskan?

1) Segmental

Cara melakukan penghitungan ini yaitu dengan cara :

Membagi lengkung gigi menjadi 6 segmen, masing-masing segmen terdiri dari

dua gigi.

Ukur panjang lengkung rahang setiap segmen dengan menempatkan jangka

dengan kedua ujung runcing pada puncak papila.

Catat lebar mesio-distal masing-masing segmen dengan cara memindahkannya

pada garis yang telah disediakan pada status atau dapat menggambar sendiri.

Ukur panjag lengkung rahang mulai dari segmen 1-6 yang telah dipindahkan pada

garis dengan menggunakan mistar/penggaris.

2) Continue

Panjang lengkung rahang diukur menggunakan kawat lunak seperti brass wire

atau kawat kuningan.

Kawat ini dibentuk melalui setiap gigi, pada geligi posterior melalui

permukaan oklusalnya sedangkan pada geligi anterior melalui tepi insisalnya.

Jarak diukur mulai dari distal gigi M1 kiri ke distal M1 kanan.

Page 23: hal yang perlu diperhatikan dalam pengisian status ortho

74. Jelaskan perhitungan menurut kessling?

Metode kessling adalah suatu cara untuk menyusun lengkung gigi dari model aslinya dengan

cara memotong atau memisahkan gigi geligi baik maksila maupun mandibula kemudian

disusun kembali dalam bentuk lengkung yang dikehendaki sesuai posisi aksisnya.

75. Bagaimana cara melakukan perhitungan panjang lengkung gigi?

Panjang lengkung gigi dihitung dengan cara menghitung lebar mesio-distal maksimal

masing-masing gigi yang berada mesial dari gigi molar pertama baik maksila maupun

mandibula dengan menggunakan jangka denga kedua ujung runcing

Pengukuran dilakukan pada gigi molar pertama kiri sampai molar kedua kanan pada

setiap rahang.

Pada garis lurus yang telah disediakan di status atau dapat dibuat sendiri, pindahkan

masing-masing pengukuran tiap gigi sesuai dengan pengukuran yang kita peroleh

Ukurlah panjang lengkung gigi mulai dari M1 kanan ke M1 kiri dengan menggunakan

mistar/penggaris.

76. Jelaskan interpretasi analisis ALD dengan rencana perawatan ortodonti?

Mengukur panjang lengkung gigi (lebar mesio-distal gigi 16-26 dan 36-46)

Mengukur panjang lengkung rahang baik maksila maupun mandibula

Membandingkan selisih panjang lengkung gigi dengan panjang lengkung rahang, dengan

menggunakan rumus : panjang lengkung rahang – panjang lengkung gigi

Jika hasilnya :

o (-1) – (-2) mm : pro slicing

Page 24: hal yang perlu diperhatikan dalam pengisian status ortho

o 0 – (-4) mm : pro ekspansi lengkung gigi

o > -4 : pro ekstraksi

ANALISIS BOLTON

77. Apa tujuan dilakukan analisis bolton? Jelaskan?

Untuk memperkirakan relasi overbite dan overjet yang terjadi setelah perawatan.

Mengidentifikas kelainan oklusi yang terjadi yang disebabkan perbedaan ukuran gigi.

Menentukan efek pencabutan pada oklusi di posterior dan anterior.

78. Apa arti SD?

SD merupakan Standar Deviasi pada hasil analisis Bolton dengan nilai rasio keseluruhan

sebesar 91,3% dengan nilai SD ± 1,91 dan rasio anterior sebesar 77,2% dengan nilai SD ±

1,65.

79. Jelaskan interpretasi hasil analisis bolton serta cara membaca tabel boltonnya?

a. Jika rasio anterior > 77,2% atau rasio total > 91,3% maka ukuran geligi maksila benar

dan ukuran geligi mandibula terlalu besar dibandingkan seharusnya.

- Gunakan ukuran gigi maksila yang benar tersebut untuk melihat ukuran gigi

Mandibula yang seharusnya pada tabel Bolton.

- Ukur gigi mandibula dari pasien

- Kurangi dengan ukuran gigi mandibula dari tabel

- Hasil pengurangan ini merupakan selisih kelebihan ukuran gigi mandibula.

b. Jika rasio anterior < 77,2% atau rasio total < 91,3 % maka ukuran geligi mandibula

benar dan ukuran geligi maksila terlalu besar dibandingkan seharusnya.

- Gunakan ukuran gigi mandibula yang benar tersebut untuk melihat ukuran gigi

maksila yang seharusnya pada tabel Bolton.

- Ukur gigi maksila dari pasien.

- Kurangi dengan ukuran gigi maksila dari tabel.

- Hasil pengurangan ini merupakan selisih kelebihan ukuran gigi maksila.

Page 25: hal yang perlu diperhatikan dalam pengisian status ortho

80. Apakah hubungan hasil analisis bolton terhadap perawatan ortodonti ?

Perawatan ortodonti dapat dilakukan dengan memajukan (ekspansi) gigi atau slicing gigi

sesuai dengan selisih yang didapat dari hasil analisis Bolton.

ANALISIS HOWES

81. Apa tujuan dilakukan analisis howes?

Analisis Howes digunakan untuk mengetahui apakah basis apikal cukup untuk memuat gigi

geligi pasien. Keadaan gigi berjejal (crowding) tidak hanya disebabkan ukuran gigi yang

terlalu besar tetapi juga dapat disebabkan lengkung basal tulang rahang yang terlalu kecil.

Analisis ini hanya digunakan untuk rahang atas.

82. Apa yang dimaksud dengan basis apikal? Bagaimana cara mengukurnya?

Basis Apikal atau lebar lengkung rahang adalah jarak antara titik terdalam fossa kanina yang

diukur dari titik pada ujung apeks gigi 1.4 sampai dengan gigi 2.4.

83. Apakah interpretasi hasil persentasi dan selisih analisis howes terhadap perawatan

orto?

1. 100 X Basis Apikal 100 X ..… mm

= = ….…%

Jumlah mesio distal 16 – 26 … mm

Jika hasil presentase :

- 44% : menunjukkan bahwa basis apikal cukup lebar untuk semua gigi 1.6 s/d

2.6

- < 37% : lengkung basal yang sempit sehingga perlu pencabutan gigi

- 37 %-44 % : termasuk kategori meragukan antara pencabutan gigi atau ekspansi

Page 26: hal yang perlu diperhatikan dalam pengisian status ortho

- > 44% : lebar lengkung basal > lebar lengkung gigi antara p1 sehingga ekspansi

dapat dilakukan dengan aman

2. Lebar lengkung gigi (puncak bonjol bukal 14-24) = .........mm

Lebar lengkung rahang (basis apikal) = .........mm

Selisih = ........ mm

Jika : LLG>LLR selisih + tak bisa di ekspansi

LLG<LLR selisih - ekspansi

LLG=LLR selisih 0 normal

(Nomor 84 tidak ada di soal)

ANALISIS PONT

85. Apa tujuan dilakukan analisis pont?

Analisis Pont digunakan untuk menentukan lebar lengkung ideal yang didasarkan pada lebar

mesiodistal mahkota keempat insisif rahang atas. Dasar pemikirannya adalah makin besar

ukuran lebar mesiodistal 4 gigi insisif RA, makin besar pula lebar lengkung gigi antara P1

dan M1 supaya tidak terjadi crowding.

86. Apa arti indeks pont 14-24? Indeks pont 16-26?

Indeks Pont merupakan rasio gabungan insisif terhadap lebar lengkung gigi melintang yang

diukur dari pusat permukaan oklusal gigi yang idealnya adalah 0,8 pada indeks Pont 14-24

dan 0,64 pada indeks Pont 16-26 sehingga pengukurannya yaitu :

- Indeks Pont 14-24 : Jumlah mesiodistal 12 11 21 22 x 100 =... mm

80

- Indeks Pont 16-26 : Jumlah mesiodistal 12 11 21 22 x 100 =... mm

64

Page 27: hal yang perlu diperhatikan dalam pengisian status ortho

87. Apakah interpretasi hasil dua persentasi analisis pont terhadap perawatan orto?

a. Rumusindeks Pont 14−24= Jumlahmesio distal12 1121 2285

×100=…mm

b. Rumusindeks Pont 16−26= Jumlahmesiodistal 1211 212265

× 100=…mm

Table Pont

Penderita Pont Selisih

14 – 24 ... mm ... mm ... mm

16 – 26 ... mm ... mm ... mm

Jika selisih menghasilkan angka negatif (-), maka terjadi kontraksi

Jika selisih menghasilkan angka positif (+), maka terjadi distraksi

Cara pengukuran analisis Pont. Dapat dilakukan di model gigi atau secara langsung pada gigi

pasien untuk pengukuran lebih akurat pada saat pemeriksaan gigi.

Sumber: Color Atlas of Dental Medicine Orthodontic Diagnosis (Rakosi)

ANALISIS MOYERS

89. Apa tujuan dilakukan analisis moyers?

Untuk mengevaluasi jumlah ruang yang tersedia pada lengkung rahang agar didapat

keberhasilan dalam pengaturan gigi permanen dan pengaturan oklusal yang

dibutuhkan( occlusal adjustment).

Page 28: hal yang perlu diperhatikan dalam pengisian status ortho

90. Kapan kita memerlukan analisis moyers?

Analisis Moyers merupakan analisis gigi campuran (mixed dentition).

91. Bagaimana cara perhitungan analisis moyers?

Prosedur pada Rahang Bawah:

- Ukur lebar mesiodistal setiap keempat insisiv mandibular menggunakan Boley’s gauge

- Tentukan jumlah ruang yang dibutuhkan untuk mengatur geligi insisiv.

- Hitung jumlah ruang yang tersedia setelah incisor alignment.

- Perkirakan ukuran lebar gabungan dari kaninus dan premolar mandibula.

Prosedur pada Rahang Atas:

- Sama dengan prosedur pada rahang bawah, namun menggunakan diagram probalitas yang

berbeda yaitu untuk perkiraan jumlah pada kaninus dan premolar rahang atas.

Form analisis Mixed Dentition (Moyers)

Page 29: hal yang perlu diperhatikan dalam pengisian status ortho

92. Apakah interpretasi hasil selisih analisis moyers terhadap perawatan orto?

- Jika ruangan yang tersedia lebih besar dari ruangan yang diperkirakan, ruang yang berlebih

dapat menjadi tempat bagi molar untuk bergerak ke mesial.

- Jika ruangan yang tersedia lebih kecil dari ruangan yang diperkirakan, hal tersebut

merupakan indikasi crowding di masa mendatang.

DIAGNOSIS

94. Tuliskan klasifikasi dibidang ortodonti?

Klasifikasi Maloklusi

1. Klasifikasi Angle

a. Kelas I (Neutrooclusion) : Mesiobukal cusp M1 rahang atas berada pada

mesiobukal groove rahang bawah.

Klas I Angle

(sumber : Thomas Rakosi Color Atlas of Dental Medicine)

b. Kelas II (Distoclusion) : Gigi geligi rahang bawah lebih retrusi (lebih distal)

daripada gigi geligi rahang atas. Kelas II Angle memiliki 2 divisi, yaitu

i. Divisi 1 : Kelas II Angle dengan gigi incisor maksila labioversi

Page 30: hal yang perlu diperhatikan dalam pengisian status ortho

Kelas II Angle, Divisi 1

(sumber : Thomas Rakosi Color Atlas of Dental Medicine)

ii. Divisi 2 : Kelas II Angle dengan gigi incisor maksila linguoversi.

Kelas II Angle, divisi 2

(sumber : Thomas Rakosi Color Atlas of Dental Medicine)

c. Kelas III Angle (Mesioclusion) : Hubungan gigi geligi rahang bawah lebih

anterior (lebih mesial) daripada gigi geligi rahang atas.

Kelas III Angle

Page 31: hal yang perlu diperhatikan dalam pengisian status ortho

1. Klasifikasi Skeletal

a. Kelas 1 skeletal : dimana rahang berada pada hubungan antero-posterior yang

ideal pada keadaan oklusi.

Kelas I skeletal

b. Kelas 2 skeletal : dimana rahang bawah pada keadaan oklusi, terletak lebih ke

belakang dalam hubungannya dengan rahang atas, dibandingkan pada Klas 1

skeletal.

Kelas II skeletal

c. Kelas 3 skeletal : dimana rahang bawah pada keadaan oklusi terletak lebih ke

depan daripada kelas 1 skeletal.

Page 32: hal yang perlu diperhatikan dalam pengisian status ortho

Kelas III skeletal

95. Tuliskan beserta ciri khas yang menyertai, klasifikasi Angle modifikasi Dewey?

Dewey mengusulkan modifikasi maloklusi Angle kelas I menjadi 5 tipe dan maloklusi Angle

kelas III menjadi 3 tipe.

1. Kelas I Angle memiliki 5 tipe modifikasi, yaitu :

a. Tipe 1 : Gigi anterior berjejal

b. Tipe 2 : Gigi anterior Protrusi

c. Tipe 3 : Gigi anterior crossbite

d. Tipe 4: Gigi posterior crossbite

e. Tipe 5 : Mesial drifting gigi posterior

2. Kelas III Angle memiliki 3 tipe modifikasi, yaitu :

a. Tipe 1: Lengkung gigi atas dan bawah jika dilihat secara terpisah berada dalam

alignment yang normal. Tetapi jika lengkung gigi dibuat beroklusi pasien

menunjukkan alignment insisivus edge to edge, menunjukkan lengkung gigi

mandibula bergerak ke depan.

b. Tipe 2 : Insisivus mandibula berjejal dan berada dalam hubungan lingual terhadap

insisivus maksila.

Page 33: hal yang perlu diperhatikan dalam pengisian status ortho

c. Tipe 3 : Insisivus maksila berjejal dan dalam posisi crossbite terhadap anterior

mandibula.

Reffr : Bhalajhi. Orthodontics - the art and science. New Delhi : Arya (MEDI) Publishing

House.

96. Bagaimana menentukan klasifikasi Angle dan klasifikasi skeletal?

Menentukan klasifikasi Angle dengan cara melihat hubungan antara gigi molar pertama

rahang atas (M1 RA) dengan gigi molar pertama rahang bawah (M1 RB).

Menentukan klasifikasi skeletal dengan cara melihat hubungan posisional antero-posterior

dari bagian basal rahang atas dan bawah, satu sama lain dengan gigi-gigi berada dalam

keadaan oklusi.

S adalah pusat sela tursika dan N adalah nasion di ujung depan sutura frotonasalis. Titik A

adalah titik terdalam pada garis median mandibula. Perbedaan antara SNA dan SNB adalah 30.

97. Kapan kita melakukan klasifikasi skeletal?

Bila terdapat hubungan anteroposterior yang tidak normal, bila dicurigai ada kelainan

skeletal.

98. Apa yang dimaksud diagnosis ortodonti? Perbedaan dengan diagnosis umum?

Diagnosis ortodonti: suatu studi dan interpretasi data klinik untuk menetapkan ada tidaknya

maloklusidalam perawatan ortodonti

Page 34: hal yang perlu diperhatikan dalam pengisian status ortho

Menurut Moyers ( 1988 ) diagnosis ortodonti: adalah perkiraan yang sistematis, bersifat

sementara,akurat yang ditujukan untuk penentuan problema klinis dan perencanaan

perawatan

Menurut Houston dkk ( 1992 ) , tujuan pemeriksaan pasien adalah untuk merekam informasi

yangberkaitan dengan keadaan maloklusi sebagai dasar untuk menentukan penyebabnya

99. Bagaimana kita menentukan etiologi maloklusi pasien?

Dari anamnesis, pemeriksaan klinis, analisis model dan foto rontgen.

100. Apa tujuan kita mengetahui etiologi maloklusi pasien?

Untuk menentukan diagnosis dan rencana perawatan.

RENCANA PERAWATAN

102. Bagaimana rencana perawatan dilakukan di bidang ortodonti?

Berdasarkan etiologi, diagnosis dan analisis model.

103. Apa yang dimaksud dengan perawatan observasi, preventif, interseptif dan kuratif?

Beri contoh.

Observasi : Mengamati tumbuh kembang

Preventif : Antisipasi perkembangan masalah maloklusi (contoh: pencabutan

supernumerary teeth sebelum malposisi gigi, space maintenance)

Interseptif : suatu prosedur ortodonsi yang dilakukan pada maloklusi yang baru atau

sedang dalam proses terjadi dengan tujuan memperbaiki ke arah oklusi normal (contoh :

Gigi hilang dining ruang menyempit (space regainer) : ortodonsi interseptif)

Kuratif : perawatan pengobatan (contoh: alat lepasan (removable)

104. Ada dua komponen alat lepasan orto, jelaskan, sebutkan macam, fungsinya?

A. Komponen Aktif :

1. Auxilliary Springs (Z-Springs, Spring tertutup) : menggerakkan gigi secara

anteroposterior

2. Busur Labial / Labial Arch / Labial Bow : meretraksi lengkung gigi

Page 35: hal yang perlu diperhatikan dalam pengisian status ortho

3. Skrup Ekspansi / Expansion Screw:mengekspansi lengkung gigi

B. Komponen Pasif :

1. Klamer / Clasp : sebagai komponen retentif

2. Busur Labial / Labial Arch / Labial Bow (dalam keadaan pasif) :

mempertahankan lengkung

105. Tuliskan jenis tanggul gigitan? Apa arti tanggul gigitan 30, 45, 60 dan 90 derajat?

Apa fungsinya?

Macam tanggul gigitan:

1) Tanggul gigitan anterior, akan berkontak dengan gigi insisif bawah sehingga gigi

posterior tidak berkontak. Tanggul gigitan anterior berfungsi untuk memperbaiki

gigitan dalam gigi anterior/ anterior deep bite, membebaskan penguncian antar bonjol

pada perawatan kelainan bukolingual segmen bukal (cross bite posterior).

(1) Datar/ horisontal, bersudut 90° dengan sumbu panjang gigi insisif rahang bawah.

Menghasilkan komponen daya seluruhnya ke apikal

(2) Tanggul gigitan miring/ inclined:

a. Sudut 30° terhadap bidang insisal/ oklusal. Menghasilkan komponen daya ke

anterior : apikal = 1 : 2

b. Sudut 45° terhadap bidang insisal/ oklusal. Menghasilkan tekanan ke anterior

sama dengan tekanan ke apikal (1 : 1)

c. Sudut 60° terhadap bidang insisal/ oklusal. Komponen daya ke anterior dan

ke apikal (2 : 1)

2) Tanggul gigitan posterior, digunakan untuk membebaskan gigitan bersilang anterior

atau terdapat abnormalitas bukolingual.

STATUS

110. Apa syarat pengisian status?

Pengisian status harus dilakukan dengan lengkap dan jelas. Salah satu komponen status

yang harus dilengkapi adalah identitas pasien yang meliputi:

1) Identifikasi pasien

- Nama lengkap: untuk mencegah terjadinya pertukaran status

Page 36: hal yang perlu diperhatikan dalam pengisian status ortho

- Jenis kelamin: terdapat perbedaan waktu, kecepatan, jumlah pertumbuhan dan

perkembangan pasien. Misalnya, ukuran rahang pada laki-laki lebih besar dari pada

wanita, proses pertumbuhan dentofasial lebih cepat selesai pada wanita daripada

laki-laki, seperti pendewasaan, proses penulangan dan proses erupsi gigi terjadi

lebih awal pada wanita dari pada laki-laki.

- Tanggal lahir/umur: untuk mengetahui usia berdasarkan chronological age (umur

kalender)

- TB/BB: untuk melihat status gizi pasien karena berhubungan dengan proses

pertumbuhan tulang, gigi, dan rahang.

- Menarche (perempuan): untuk menentukan waktu yang tepat melakukan

pencetakan. Pada perempuan yang sedang menstruasi terjadi menstruasi gingivitis,

sehingga apabila dilakukan pencetakan tidak akan didapatkan hasil model studi

yang tepat.

- Alamat: untuk mengetahui status sosial, status ekonomu dan keadaan lingkungan

sekitar pasien.

- Pekerjaan/sekolah: untuk mengetahui status ekonomi dan tingkat pendidikan pasien

- No.telp: untuk memudahkan menghubungi pasien kembali

- No.CMKG: untuk memastikan bahwa pasien sudah terdaftar di RSGM Unpad dan

tercantum dalam medical record.

- Nama mahasiswa: merupakan nama operator yang merawat pasien tersebut.

2) Anamnesis

Anamnesis adalah proses tanya jawab antara dokter gigi dengan pasien dan atau

orangtua pasien mengenai segala sesuatu yang berhubungan dengan pertumbuhan,

perkembangan, kebiasaan-kebiasaan, dan hal-hal lain yang berhubungan dengan

kelainan-kelainan di dalam mulut dan wajah pasien.

Data-data yang perlu didapatkan dari anamnesis:

- Riwayat Kesehatan Umum: meliputi bagaimana kondisi kesehata pasien secara

umum yang terlihat langsung dari penampakan tubuh dan berdasarkan tanya jawab

terhadap pasien tersebut, apakah baik, sedang atau buruk.

Page 37: hal yang perlu diperhatikan dalam pengisian status ortho

- Riwayat Penyakit: apakah pasien yang bersangkutan pernah mengalami sakit

penyakit untuk mencegah terjadinya hal-hal yang bersifat komplikasi ketika

dilakukan perawatan dental.

- Operasi: untuk mengantisipasi komplikasi apabila pasien yang bersangkutan

memiliki riwayat operasi yang dapat menimbulkan hal-hal yang bersifat komplikasi

ketika dilakukan perawatan dental.

- Kelainan Kongenital: untuk mengantisipasi komplikasi apabila pasien yang

bersangkutan memiliki kelainan congenital yang dapat menimbulkan hal-hal yang

bersifat komplikasi ketika dilakukan perawatan dental.

- Penggunaan obat: apabila diketahui jenis obat apa yang sedang atau pernah

digunakan pasien, operator dapat mengetahui kontraindikasi ataupun indikasi

terhadap obat yang akan diberikan dalam perawatan dental juga dalam jenis

perawatan dental apa yang cocok yang akan dilakukan.

- Trauma dental: dengan mengetahui ada tidaknya trauma dental pada pasien akan

mempermudah operator (dokter gigi) untuk menentukan jenis perawatan yang akan

dilakukan yang tidak kontraindikasi dengan trauma dental yang pernah diderita

pasien apabila ada.

- Kebiasaan buruk: menghisap ibu jari, mendorong lidah, bernapas melalui mulut

Dengan mengetahui kebiasaan buruk pasien yang bersangkutan dapat mempermudah

dokter gigi dalam hal penentuan etiologi dari maloklusi yang terjadi dan jenis

perawatan yang paling cocok yang akan dilakukan dengan adanya kebiasaan buruk dari

pasien. Dapat juga membantu dokter gigi dalam hal mengantisipasi pasien untuk

melakukan kebiasaan buruknya tersebut guna keberhasilan perawatan dental.

- Keluhan utama: gangguan estetik/gangguan pengunyahan/gangguan bicara

Untuk mengetahui jenis perawatan yang akan dilakukan terhadap kasus pasien sesuai

dengan gangguan yang terjadi dan sesuai dengan keinginan pasien berdasarkan

gangguan yang dirasakannya.

3) Pemeriksaan klinis, baik pemeriksaan intraoral dan ekstraoral

4) Pembuatan studi model.

5) Analisis foto Rontgen.

6) Analisis foto profil dan foto muka (wajah).

Page 38: hal yang perlu diperhatikan dalam pengisian status ortho

7) Penentuan diagnosis

8) Analisis etiologi

9) Perencanaan perawatan

10) Prognosis

PENCETAKAN

112. Syarat pencetakan untuk pasien orthodonti

1) Cetakan sulkus: didorong sejauh mungkin sehingga dapat mencetak daerah anatomi

processus alveolaris dan pertemuan dengan basis maksila-mandibula

2) Sayap sendok cetak dibuat lebih tinggi atau dengan peninggian

3) Pencetakan dilakukan saat posisi istirahat.

116. Bagaimana cara melakukan pencetakan, jelaskan tahapannya?

1. Persiapkan bahan cetak. Rubber bowl diisi air sesuai takaran, kemudian diisi bubuk

alginate sesuai petunjuk pabrik. Adonan alginate diaduk memakai spatula, mula-mula

diaduk perlahan sampai semua bubuk dan air menyatu. Kemudian aduk lebih keras

dengan gerakan memutar dan menekan pada dinding bowl sampai merata, halus dan

mengkilat. Tempatkan alginat pada sendok cetak.

2. Persiapkan posisi operator dan pasien. Pasien duduk dengan posisi tegak dan bidang

oklusal rahang yang akan dicetak sejajar lantai. Posisi operator untuk pencetakan

rahang bawah yaitu di kanan depan pasien dan rahang pasien setinggi siku tangan

operator. Untuk pencetakan rahang atas operator ada di sisi kanan pasien dan

mengahadap arah yang sama dengan pasien dan kepala pasien setinggi bahu operator.

3. Untuk pencetakan rahang atas, pasien diminta membuka mulut secukupnya , otot-otot

bibir dan pipi dalam keadaan rileks. Masukkan sendok cetak dengan bahan cetaknya

tersebut ke dalam mulut pasien dengan salah satu sisinya masuk terlebih dahulu. Sudut

mulut sisi yang berlawanan (sebelah kiri) disingkapkan memakai jari kiri, kemudian

dengan cara memutar sendok cetak dimasukkan ke dalam mulut sampai pada posisinya

sesuai posisi waktu mencoba sendok cetak. Pegangan sendok cetak harus sejajar

dengan midline wajah pasien. Dalam keadaan bibir dan pipi tidak tegang, bibir diangkat

dengan jari tangan kiri agar bahan cetak dapat sempurna mengisi fornix bagian depan,

Page 39: hal yang perlu diperhatikan dalam pengisian status ortho

sedangkan tangan kanan dengan jari manis, tengah dan kelingking ikut menekan

sendok cetak. Penekanan dimulai pada bagian posterior dahulu, baru bagian anterior.

Waktu menekan bagian anterior, bagian posterior jangan terangkat kembali. Sesudah

sendok cetak dan bahan cetak sampai di tempatnya, baru bibir dan pipi ditarik perlahan

ke bawah untuk memperoleh lipatan bukal (trimming). Sendok cetak harus tetap

dipegang sampai bahan cetak mengeras (setting).

4. Untuk pencetakan rahang bawah, pasien diminta mengangkat ujung lidah ke posterior.

Sudut mulut kanan disingkapkan dengan jari telunjuk, dari sisi kiri sendok dengan

bahan cetaknya dimasukkan ke dalam mulut dengan cara memutar. Lakukan centering,

kemudian tekan sendok cetak. Tekan bagian anterior terlebih dahulu agar bahan cetak

dapat mengisi daerah retromolar dan retromylohyoid. Apabila sudah sampai ke

tempatnya, lidah digerakkan sedikit ke anterior. Bibr bawah dan pipi ditarik dengan

menggunakan ibu jari dan telunjuk tangan kiri untuk mencetak lipatan bukal.

5. Pertahankan posisi sendok cetak sampai bahan cetak mengeras. Sesudah mengeras

sendok cetak dilepas sejajar sumbu panjang gigi, dan sedikit diungkit. Hasil cetakan

kemudian dicuci pada air mengalir untuk membuang saliva yang menempel, kemudian

segera dicor dengan gips model.

CATATAN GIGITAN LILIN

118. Apa batas anterior, posterior dan lateral dari catatan gigitan lilin?

Batas anterior: distal kaninus rahang bawah

Batas posterior: distal molar terakhir rahang bawah

Batas lateral: sedikit lebih lebar dari lebar lengkung gigi regio premolar dan molar.

119. Apa fungsi catatan gigitan lilin?

Untuk memindahkan oklusi sentrik dari pasien ke model studi pada saat pembuatan basis

segi tujuh.

120. Bagimana cara memeriksa catatan gigitan lillin sudah baik?

Gigitan lilin harus meliputi regio premolar (distal kaninus rahang bawah) dan molar, serta

oklusi sentrik sebelum menggigit lilin dan ketika menggigit lilin harus sama.

Page 40: hal yang perlu diperhatikan dalam pengisian status ortho

121. Bagaimana cara melakukan pembuatan catatan gigitan lilin, jelaskan tahapannya?

1. Ambil lilin merah panjang ± 7 cm dan lebar sedikit lebih lebar dari lebar lengkung gigi

region P dan M (kanan-kiri).

2. Panaskan lilin, dan lipat lilin untuk region premolar.

3. Tentukan oklusi sentrik pasien.

4. Lilin yang sudah dilipat dicoba ke mulut pasien, bila sudah sesuai lilin dilunakkan

dengan cara dipanaskan (dengan lampu spiritus atau disiram air panas).

5. Letakkan lilin di tengah-tengah P1 rahang bawah lalu instruksikan pasien untuk

menggigit (oklusi sentrik).

6. Ambil gigitan lilin dari mulut pasien lalu bilas dengan air dingin.

7. Periksa kembali gigitan lilin dengan cara memasukkan lagi gigitan lilin ke dalam mulut

pasien, kemudian instruksikan pasien untuk menggigit lilin, periksa apakah oklusinya

sesuai dengan oklusi sentrik.

DISKUSI

123. Hal yang perlu dipersiapkan saat melakukan diskusi yaitu:

Sebelum diskusi mahasiswa harus menyiapkan model studi yang telah diberi basis segi

tujuh disertai data pasien, melakukan analisis dan rencana perawatan.

124. Hal yang perlu dilakukan setelah diskusi dengan dosen pembimbing diskusi:

Melakukan pemendaman model studi dan membuang pola lilin dan mengganti dengan

akrilik. Setelah dipendam dan dilakukan pemasakan akrilik. Plat akrilik dipoles, di acc-kan,

dan dilakukan insersi. Aktivasi pertama dilakukan 7 hari setelah insersi.

POLA LILIN

126. Syarat pola lilin dengan skrup atau tanpa skrup ekspansi antara lain:

1) Pola lilin dibuat setipis mungkin untuk memberikan kenyamanan pada pasien, dan

diberi ketebalan yang cukup untuk memberikan kekuatan ketika digunakan di dalam

mulut.

Page 41: hal yang perlu diperhatikan dalam pengisian status ortho

2) Pola lilin beradaptasi baik dengan mukosa mulut, tepi pola lilin beradaptasi dengan

kontur permukaan servikal di palatinal/lingual gigi dengan pas masuk daerah

interdental membentuk verkeilung, tanpa ada celah tempat terselipnya makanan.

3) Untuk rahang atas, pola lilin dibuat selebar mungkin, tepi distal sampai mencapai

daerah perbatasan palatum molle dan palatum durum, di bagian tengah melengkung ke

anterior sehingga cukup luas daerah palatinal yang bebas agar tidak menggangu fungsi

lidah sewaktu mengunyah dan bicara.

4) Untuk rahang bawah, daerah di bagian lingual mandibula sempit maka sehingga perlu

di pertebal menjadi satu setengah ketebalan malam (3mm), di daerah sulcus lingualis

tempat perlekatan frenulum linguale pola lilin dipersempit agar tidak mengganggu

gerakan lidah.

5) Jika disertai bite riser dibuat penebalan malam membentuk dataran gigitan sejajar

bidang oklusal atau tegak lurus inklinasi gigi insisivus bawah. Peninggi gigitan ini

tidak boleh menekan jaringan lunak (mukosa) di dalam mulut. Setelah model malam

baik, kemudian dioklusikan, gigi insisvus bawah berkontak dengan peninggi gigitan

tepat dipertengahan antero-posterior dataran dan pada gigi posterior terdapat jarak

interoklusal 2 – 4 mm (tidak boleh melebihi free way space pasien).

PEMOLESAN

127. Syarat pemolesan dan jika alat ada skrup ekspansinya

1) Tepi plat tidak ada yang tajam sehingga tidak melukai jaringan lunak beradaptasi

dengan baik.

2) Permukaan plat dihaluskan dan dipoles menggunakan alat poles.

INSERSI

128. Syarat insersi dan instruksi terhadap pasien

1) Syarat insersi:

(1) Persiapan alat. Plat akrilik telah dipoles, tidak ada bagian yang tajam terutama tepi

plat akrilik bagian anatomis dan ujung kawat.

(2) Penyesuaian pelat dasar/ bite riser. Pelat dasar beradaptasi baik pada gigi,

palatum, dan gusi. Daerah gigitan yang terbebas 2-3 mm.

Page 42: hal yang perlu diperhatikan dalam pengisian status ortho

(3) Penyesuaian komponen retensi, alat dipasang dan dilepas dengan mudah tapi

memiliki daya retentif yang baik

(4) Penyesuaian komponen aktif, alat mudah ditempatkan

(5) Pengenalan alat pada pasien mengenai cara memasang alat dengan cara menekan

plat akrilik, dan cara melepas alat dengan cara melepas komponen retensi pada

gigi.

2) Instruksi terhadap pasien:

(1) Alat dipakai sepanjang waktu setiap hari, minimal 6 jam

(2) Penggunaan alat sewaktu makan akan mengalami kesulitan pada awal pemakaian,

sehingga perlu adaptasi setelah beberapa hari pemakaian

(3) Pasien diberitahu jika pada awal pemakaian mulut aka terasa penuh, dan

menyebabkan air liur berlebih, sulit menelan, dan sulit berbicara. Pembicaraan

normal dapat dicapai dalam 24-48 jam

(4) Menghindari makanan yang bergula dan lengket, seperti dodol

(5) Setelah digunakan makan alat dibersihkan menggunakan pasta gigi dan sikat gigi.

Jika alat sedang tidak digunakan disimpan di dalam wadah yang kuat untuk

mencegah alat hilang dan rusak

(6) Jika terasa sakit, atau melukai jaringan mukosa saat penggunaan alat pasien segera

menghubungi dokter, menghindari pemakaian alat yang terputus

(7) Pasien datang kontrol 1 minggu sekali

(8) Aktivasi alat aktif dilakukan antara 1-4 minggu sekali.

AKTIVASI

129. Aktivasi berbagai komponen:

1) Pegas Z. Aktivasi dengan memperbesar lus. Lus I diperbesar ke anterior dibagian

mesial. Lus II diperbesar ke anterior di bagian distal. Aktivasi paralel akan mendorong

ke anterior secara seimbang.

2) Koil. Aktivasi dengan mengurangi plat akrilik ±1mm, memperbesar koil, menekan

bagian koil sehingga dapat menggerakan 1/3 mesiodistal gigi yang digerakkan.

3) Pegas tertutup. Aktivasi dengan membuka lus sama seperti aktivasi pada pegas z.

Page 43: hal yang perlu diperhatikan dalam pengisian status ortho

4) C refraktor. Cara aktivasi dengan mengecilkan lengkung U atau memotong lengan

bebas pada hook, mengurangi plat akrilik ±1mm. Aktivasi 1-2 mm

5) Busur labial. Cara aktivasi dengan mengecilkan kedua lengkung U, mengurangi

bagian pelat akrilik ±1mm. Busur labial bergerak 1mm ke arah palatinal

6) Sekrup ekspansi. Aktivasi dengan cara menggerakkan alat pemutar sekrup ekspansi

searah dengan anak panah. Satu kali menggerakan alat pemutar sekrup akan berputar

sebanyak ¼ putaran. Aktivasi dilakukan setiap minggu sebanyak ¼ putaran.