Upload
others
View
25
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR YANG.... YOHANES PEMANDI DOKA
Halaman Judul dan Prasyarat Gelar
SKRIPSI
ANALISIS FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEMAMPUAN
IBU MERAWAT BAYI BERAT LAHIR RENDAH (BBLR)
BERDASARKAN THEORY OF PLANNED BEHAVIOR DI KABUPATEN
MANGGARAI-NTT
PENELITIAN DESKRIPTIF ANALITIK
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Keperawatan (S.Kep) pada Program Studi
Pendidikan Ners Fakultas Keperawatan UNAIR
Oleh :
Yohanes Pemandi Doka
NIM. 131611123061
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS
FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2017
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
ii
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR YANG.... YOHANES PEMANDI DOKA
Lembar Pernyataan
SURAT PERNYATAAN
Saya bersumpah bahwa skripsi ini adalah hasil karya sendiri dan belum pernah
dikumpulkan oleh orang lain untuk memperoleh gelar dari berbagai jenjang
pendidikan di Perguruan Tinggi manapun.
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
iii
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR YANG.... YOHANES PEMANDI DOKA
Lembar Persetujuan
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
iv
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR YANG.... YOHANES PEMANDI DOKA
Lembar Penetapan Panitia Penguji
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS
AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
v
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR YANG.... YOHANES PEMANDI DOKA
Sebagai civitas akademik Universitas Airlangga, saya yang bertanda tangan
dibawah ini:
Nama : Yohanes Pemandi Doka
NIM : 131611123061
Program Studi : Pendidikan Ners
Fakultas : Keperawatan
Jenis Karya : Skripsi
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada
Universitas Airlanga Hak Bebas Royalti Noneksklusif (Non-exclusive Royalty
Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul:
“Analisis Faktor Yang Berhubungan Dengan Kemampuan Ibu Merawat
Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) Berdasarkan Theory of Planned Behavior
Di Kabupaten Manggarai-NTT”,
beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas royalti
Noneksklusif ini, Universitas Airlangga berhak menyimpan, alihmedia/format,
mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), merawat, dan
mempublikasikan tugas akhir saya selama tetap mencantumkan nama saya
sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
vi
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR YANG.... YOHANES PEMANDI DOKA
MOTTO
BERSAKIT-SAKIT DAHULU BERSENANG-
SENGANGLAH KEMUDIAN
Ucapan Terima Kasih
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
vii
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR YANG.... YOHANES PEMANDI DOKA
Ucapan Terima Kasih
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berkat rahmat dan bimbinganNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi
dengan judul “ANALISIS FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN
KEMAMPUAN IBU MERAWAT BAYI BERAT LAHIR RENDAH (BBLR)
BERDASARKAN THEORY OF PLANNED BEHAVIOR DI KABUPATEN
MANGGARAI-NTT”. Skripsi ini merupakan salah satu prasyarat untuk
memperoleh gelar sarjana keperawatan (S.Kep) pada Program Studi Pendidikan
Ners Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga.
Bersama ini perkenankanlah penulis mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya dengan hati yang tulus kepada:
1. Prof. Dr. Nursalam, M. Nurs (Hons), selaku Dekan Fakultas Keperawatan
Universitas Airlangga-Surabaya yang telah memberikan kesempatan dan
fasilititas kepada penulis untuk menempuh pendidikan di Fakultas
Keperawatan Universitas Airlangga program Studi Pendidikan Ners
2. Ibu Tiyas Kusumaningrum, S.Kep.,Ns., M.Kep dan ibu Iqlima Dwi Kurnia,
S.Kep.,Ns., M.Kep selaku pembimbing, yang telah meluangkan waktu
tenaga dan pikiran dalam memberikan bimbingan yang sangat berarti dalam
penyusunan skripsi ini
3. Ibu Eka Mishbahatul M.HAS, S.Kep.,M.Kep selaku penguji skripsi yang
telah memberikan masukan untuk perbaikan tulisan ini
4. Pemerintah Kabupaten Manggarai yang telah mengijinkan penulis
melakukan penelitian di Kabupaten Manggarai
5. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai beserta staf yang telah
memberikan data dan ijin penelitian serta masukan untuk perbaikan
proposal penelitian
6. Kepala Puskesmas sewilayah Kabupaten Manggarai yang telah membantu
penulis dalam pengambilan data penelitian
7. Para petugas kesehatan di pustu maupun polindes beserta kader
kesehatannya yang telah membantu penulis menyelesaikan penelitian ini
8. Para responden yang telah bersedia meluangkan waktu dan tenaga dalam
memberikan data sesuai dengan yang direncanakan
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
viii
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR YANG.... YOHANES PEMANDI DOKA
9. Semua dosen dan staf administrasi di Fakultas Keperawatan Universitas
Airlangga program Studi Pendidikan Ners
10. Pak Hendi, Pak Duha, Pak Udin, Bu Nur, Bu Ani, yang telah membantu
kelancaran ujian
11. Istriku Elviana dan anakku Keysha terima kasih untuk dukungan dan
doanya
12. Keluarga tercinta : Bapak Paulus, Ibu Rebeka, Bapak Frans, Ibu Anas,
Mama Michel, Bapa Michel, Esti, Ilen, Evan, Vister, Bapa Iam, dan Mama
Iam terima kasih untuk dukungan dan doanya
13. Teman-teman seperjuangan Bu Lusi, K’Gerdi, Bu Nurul, Bu Nina, Galih,
Hesea, Nayang, Mario, Retno, kelompok II (Bu Tiur,Mba Erna, Mba Riska,
Mba Enny, Mba Renny, dan Mba Intan) dan semua teman-teman yang
belum disebutkan
14. Teman-teman keluarga B19 yang telah memberikan semangat untuk
penyelesaian penulisan ini
15. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
banyak membantu penelitian ini
Semoga Tuhan selalu memberikan berkat dan rahmat kepada semua
pihak yang telah membantu dan mendukung penyelesaian skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna, namun penulis berharap
skripsi ini bermanfaat bagi pembaca sekalian
Surabaya, Desember 2017
Penulis
Abstrak
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
ix
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR YANG.... YOHANES PEMANDI DOKA
ABSTRAK
ANALISIS FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEMAMPUAN
IBU MERAWAT BAYI BERAT LAHIR RENDAH (BBLR)
BERDASARKAN THEORY OF PLANNED BEHAVIOR DI KABUPATEN
MANGGARAI-NTT
PENELITIAN DESKRIPTIF ANALITIK
Oleh: Yohanes Pemandi Doka
Pendahuluan: Kemampuan ibu merawat bayi berat lahir rendah perlu
ditingkatkan supaya bayi terhindar dari kecacatan dan kesakitan. Theory of
planned behavior dapat dipakai sebagai dasar untuk menjelaskan kemampuan ibu
merawat bayi BBLR. Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan faktor yang
berhubungan dengan kemampuan ibu dalam merawat BBLR berdasarkan theory
of planned of behavior di Kabupaten Manggarai-NTT. Metode: Desain yang
digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan pendekatan
cross-sectional. Populasi adalah semua ibu yang memiliki BBLR di kabupaten
Manggarai-NTT pada bulan Januari s.d September 2017. Jumlah sampel sebanyak
57 orang yang memenuhi kriteria inklusi. Variabel independen dalam penelitian
ini adalah pengetahuan, sikap, norma subjektif, perceived behavior control, dan
intensi. Variabel dependen adalah kemampuan ibu merawat bayi berat lahir
rendah. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner yang dimodifikasi dari teori
Ajzen (2005) dan dianalisis menggunakan regresi logistik dengan tingkat
signifikansi ≤ 0,05. Hasil: Hasil menunjukkan bahwa pengetahuan (p=0,002),
sikap (p=0,033), norma subjektif (p=0,016), dan perceived behavior control
(p=0,12) mempunyai hubungan dengan kemampuan ibu merawat BBLR
sedangkan intensi (p=0,087) tidak berhubungan dengan kemampuan ibu merawat
BBLR. Diskusi: Dapat disimpulkan bahwa pengetahuan, sikap, norma subjektif,
dan perceived behavioral control berhubungan dengan kemampuan ibu merawat
BBLR sedangkan intensi tidak berhubungan dengan kemampuan ibu merawat
BBLR. Diharapkan kepada peneliti selanjutnya untuk melakukan kembali
penelitian ini secara lebih mendalam terkait penambahan variabel-variabel yang
diketahui berhubungan dengan kemampuan ibu merawat bayi BBLR di
Kabupaten Manggarai seperti: pengaruh budaya, peran keluarga, kebijakan-
kebijakan pemerintah dan sebagainya.
Kata Kunci: pengetahuan, sikap, norma subjektif, perceived behavior control,
intensi, kemampuan ibu merawat BBLR
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
x
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR YANG.... YOHANES PEMANDI DOKA
ABSTRACT
FACTORS RELATED TO MOTHER’S COMPETENCY IN CARING FOR
LOW BIRTH WEIGHT BABY BASED ON THEORY OF PLANNED
BEHAVIOR
A Descriptive Analysis Study
By: Yohanes Pemandi Doka
Introduction: Mother competency in caring for low birth weight baby should be
improved to avoid infant’s from disability and morbidity. The theory of planned
behavior can be used to explain mother’s competency in caring for low birth
weight baby. This study was aimed to analize factors related the mother’s
competency in caring for low birth weight baby. Methods: The design used in
this study was descriptive analysis with cross sectional approach. The population
was all mother who have low birth weight baby in Manggarai NTT at Januari to
September 2017. Total sample was 57 respondents, taken according to inclusion
criteria. The independent variabels were knowledge, attitude, subjective norm,
perceived behavior control and intention. The dependent variabel was mother’s
competency in caring for low birth weight baby. Data were collected using a
modified questionnaire from Ajzen Theory and were analyzed using logistic
regression test with significance level ≤ 0,05. Result: Result showed that
knowledge (p=0,02), attitude (p=0,033), subjective norm (p=0,016), and
perceived behavior control (p=0,087) have correlation with mother’s competency
in caring for low birth weight baby. However, intention (p=0,087) has no
correlation with mother’s competency. Discussion: It can be concluded that better
knowledge, attitude, subjectif norm, and perceived behavior control increase
mother’s competency in caring for low birth weight baby while intention didn’t
proved the same. Further studies the variabel that is related to mother’s
competency in caring for low birth weight baby, like culture influence, familly
supported, and goverment policies need to be proposed.
Keywords: knowledge, attitude, subjective norm, perceived behavior control,
intention, mother’s competency in caring for low birth weight baby
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
xi
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR YANG.... YOHANES PEMANDI DOKA
DAFTAR ISI
Halaman Judul dan Prasyarat Gelar ......................................................................... i
Lembar Pernyataan.................................................................................................. ii
Lembar Persetujuan ................................................................................................ iii
Lembar Penetapan Panitia Penguji......................................................................... iv
Halaman Pernyataan Persetujuan Publikasi ........................................................... iv
Motto ...................................................................................................................... vi
Ucapan Terima Kasih ............................................................................................. vi
Abstrak ................................................................................................................. viii
Daftar Isi................................................................................................................ xii
Daftar Tabel ......................................................................................................... xiii
Daftar Gambar ...................................................................................................... xiv
Daftar Lampiran .................................................................................................... xv
Daftar Arti Lambang, Singkatan Dan Istilah ....................................................... xvi
BAB 1 PENDAHULUAN ................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .............................................................................. 5
1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................... 5
1.3.1 Tujuan Umum .......................................................................... 5
1.3.2 Tujuan Khusus ......................................................................... 5
1.4 Manfaat .............................................................................................. 6
1.4.1 Manfaat Teoritis ....................................................................... 6
1.4.2 Manfaat Praktis ........................................................................ 6
BAB 2 TINJAUAN TEORITIS ......................................................................... 7
2.1 Konsep Bayi Baru Lahir ................................................................... 7
2.2 Konsep Bayi Berat Lahir Rendah ..................................................... 8
2.2.1 Definisi BBLR ........................................................................ 8
2.2.2 Penyebab BBLR ..................................................................... 8
2.2.3 Klasifikasi BBLR .................................................................. 10
2.2.4 Gambaran Klinis BBLR ........................................................ 11
2.2.5 Masalah pada BBLR dan perawatannya ............................... 12
2.3 Konsep Kemampuan ....................................................................... 25
2.3.1 Definisi Kemampuan ............................................................ 25
2.3.2 Kemampuan Ibu Merawat BBLR ......................................... 27
2.4 Konsep Theory of Planned Behavior .............................................. 28
2.4.1 Sejarah Theory of Planned Behavior .................................... 28
2.4.2 Variabel yang Mempengaruhi Intensi ................................... 28
2.5 Keaslian Penelitian.......................................................................... 31
BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL ............................................................ 35
3.1 Kerangka Konsep ............................................................................ 35
3.2 Hipotesis Penelitian ........................................................................ 36
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
xii
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR YANG.... YOHANES PEMANDI DOKA
BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN .......................................................... 37
4.1 Rancangan Penelitian ...................................................................... 37
4.2 Populasi, Sampel dan Sampling ...................................................... 37
4.2.1 Populasi .................................................................................. 37
4.2.2 Sampel ................................................................................... 38
4.2.3 Teknik Sampling .................................................................... 38
4.3 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel .................. 39
4.3.1 Variabel Independen .............................................................. 39
4.3.2 Variabel Dependen ................................................................ 39
4.3.3 Definisi Operasional .............................................................. 39
4.4 Instrumen Penelitian ....................................................................... 44
4.5 Lokasi dan Waktu Penelitian .......................................................... 49
4.6 Uji Validitas dan Reliabilitas .......................................................... 49
4.6.1 Uji Validitas .......................................................................... 49
4.6.2 Uji Reliabilitas ...................................................................... 52
4.7 Prosedur Pengambilan atau Pengumpulan Data ............................. 53
4.8 Cara Analisis Data .......................................................................... 56
4.9 Kerangka Operasional atau Kerja .................................................. 61
4.10 Masalah Etik .................................................................................. 62
4.11 Keterbatasan Penelitian .................................................................. 63
BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN ................................... 64
5.1 Hasil Penelitian ................................................................................ 64
5.1.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian ...................................... 64
5.1.2 Data Umum Karakteristik Responden ................................... 66
5.1.3 Deskripsi Variabel Penelitian ................................................ 68
5.2 Pembahasan...................................................................................... 74
5.2.1 Hubungan pengetahuan dengan kemampuan ibu merawat bayi
berat lahir rendah .................................................................... 74
5.2.2 Hubungan sikap dengan kemampuan ibu merawat bayi BBLR
................................................................................................ 77
5.2.3 Hubungan norma subjektif dengan kemampuan ibu merawat
bayi BBLR .............................................................................. 81
5.2.4 Hubungan perceived behavior control dengan kemampuan ibu
merawat bayi BBLR ............................................................... 84
5.2.5 Hubungan intensi dengan kemampuan ibu merawat bayi
BBLR ...................................................................................... 86
BAB 6 SIMPULAN DAN SARAN ................................................................... 90
6.1 Simpulan .......................................................................................... 90
6.2 Saran ................................................................................................ 91
Daftar Pustaka ..................................................................................................... 93
Daftar Isi
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
xiii
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR YANG.... YOHANES PEMANDI DOKA
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Langkah-Langkah Perawatan Metode Kanguru ................... 18
Tabel 2.2 Keyword Development .......................................................... 31
Tabel 2.3 Keaslian Penelitian ................................................................ 32
Tabel 4.1 Definisi Operasional Penelitian ............................................ 40
Tabel 4.2 Blue Print Instrumen Pengetahuan ....................................... 44
Tabel 4.3 Blue Print Instrumen Sikap ................................................... 45
Tabel 4.4 Blue Print Instrumen Norma Subjektif ................................. 46
Tabel 4.5 Blue Print Instrumen Perceived Behavioral Control ............ 47
Tabel 4,6 Uji Validitas Kuesioner Pengetahuan ................................... 49
Tabel 4.7 Uji Validitas Kuesioner Sikap .............................................. 50
Tabel 4.8 Uji Validitas Kuesioner Norma Subjektif Ibu ...................... 51
Tabel 4.9 Uji Validitas Kuesioner Perceived Behavior Control........... 51
Tabel 4.10 Uji Validitas Kueosioner Intensi ......................................... 52
Tabel 4.11 Uji Validitas Kuesioner Kemampuan ................................. 52
Tabel 5.1 Distribusi Responden ............................................................ 67
Tabel 5.2 Distribusi Pengetahuan Responden ....................................... 68
Tabel 5.3 Distribusi Sikap Responden .................................................. 69
Tabel 5.4 Distribusi Norma Subjektif Responden ................................ 69
Tabel 5.5 Distribusi Perceived Behavioral Control .............................. 70
Tabel 5.6 Distribusi Intensi Responden ................................................ 70
Tabel 5.7 Distribusi Kemampuan Responden ....................................... 71
Tabel 5.8 Hasil Uji Hubungan Variabel ................................................ 71
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
xiv
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR YANG.... YOHANES PEMANDI DOKA
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Theory of Planned Behavior .................................................... 31
Gambar 3.1 Kerangka Konseptual ............................................................... 35
Gambar 4.1 Kerangka Operasional .............................................................. 61
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
xv
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR YANG.... YOHANES PEMANDI DOKA
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Permohonan Survei Pengambilan Data Awal ............. 96
Lampiran 2 Surat Permohonan Fasilitas Pengambilan Data Penelitian ... 97
Lampiran 3 Surat Izin Penelitian.............................................................. 98
Lampiran 4 Surat Keterangan Lolos Kaji Etik ......................................... 99
Lampiran 5 Lembar Penjelasan Penelitian Bagi Responden ................. 100
Lampiran 6 Lembar Permohonan untuk Menjadi Responden ............... 103
Lampiran 7 Informed Consent ............................................................... 104
Lampiran 8 Kuesioner Data Demografi ................................................. 105
Lampiran 9 Tabulasi Data Penelitian ..................................................... 116
Lampiran 10 Hasil Uji Validitas dan Reabilitas ...................................... 129
Lampiran 11 Hasil Uji Statistik Variabel Penelitian ................................ 139
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
xvi
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR YANG.... YOHANES PEMANDI DOKA
DAFTAR ARTI LAMBANG, SINGKATAN DAN ISTILAH
A : Analisis
ASI : Air susu ibu
BB : Berat Badan
BBLR : Bayi berat lahir rendah
BBLASR : Bayi Berat lahir amat sangat rendah
BBLSR : Bayi Berat Lahir sangat Rendah
D : Desain
g/L : gram/liter
H1 : hipotesis
IDAI : Ikatan Dokter Anak Indonesia
IgA : Antibodi A
IgG : Antibodi G
IgM : Antibodi M
I : Instrumen
KEMKES : Kementrian Kesehatan
Kkal/L : Kilo kalori/liter
KMC : Kangaroo Mother Care
KMK : Kecil masa kehamilan
LC-PUFA : Long Chain Polysaturated Fati Acids
NCB-KMK : Neonatus cukup bulan-kecil masa kehamilan
NKB-KMK : Neonatus kurang bulan kecil untuk masa kehamilan
NLB-KMK : Neoantus lebih bulan-kecil untuk masa kehamilan
NTT : Nusa Tenggara Timur
PBC : Perceived Behavioral control
PMK : Perawatan Metode Kanguru
S : Sampel
V : Variabel
WHO : World Health Organization
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
1
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR YANG.... YOHANES PEMANDI DOKA
BAB 1 PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Angka kematian dan kesakitan bayi berat lahir rendah masih menjadi
masalah baik secara global maupun nasional. Mayoritas kematian pertahun
disebabkan oleh komplikasi bayi berat lahir rendah (WH0, 2012). Perawatan bayi
berat lahir rendah perlu dilakukan dengan baik supaya terhindar dari kecacatan
dan kesakitan (Murdoc dan Less, 2009). BBLR sering mengalami gangguan
pengaturan suhu tubuh yang mengakibatkan hipotermi, refleks menelan yang
lemah yang mengakibatkan tidak tercukupinya kebutuhan ASI, dan gangguan
pada sistem pertahanan tubuh yang mengakibatkan mudahnya bayi mengalami
infeksi (Proverawati & Ismawati, 2010). Studi pendahuluan yang dilakukan di
Kabupaten Manggarai pada bulan September 2017 kepada 5 orang ibu yang
memiliki BBLR, diketahui bahwa 3 orang ibu masih memberikan susu formula,
dan 5 orang ibu tidak mencuci tangan sebelum memberikan ASI kepada bayinya
dan 1 orang ibu tidak memakaikan topi pada bayinya.
Kemampuan ibu dalam merawat BBLR tidak datang dengan sendirinya
tetapi dipengaruhi oleh faktor perilaku ibu. Fishbein dan Ajzen (1975)
menyebutkan faktor perilaku terbagi dalam beberapa faktor penentu, yaitu attitude
toward the behavior, subjective norm, perceived behavioral control dan intention.
Berbagai faktor itu saling berhubungan satu dengan yang lain namun sampai saat
ini faktor-faktor yang berhubungan dengan kemampuan ibu merawat bayi berat
lahir rendah belum pernah diteliti sebelumnya sehingga belum dapat dijelaskan.
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 2
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR YANG.... YOHANES PEMANDI DOKA
Bayi berat lahir rendah merupakan kelompok yang rentan mengalami
berbagai masalah kesehatan. Secara global, 15%-20% dari 20 juta
kelahiran/tahun merupakan berat badan lahir rendah. Sekitar 1,1 juta kematian
bayi di dunia disebabkan oleh komplikasi BBLR (WH0, 2012). Kejadian BBLR
secara nasional memiliki rata-rata sebesar 10,2% dan 10% balita Indonesia
dilahirkan dengan berat badan lahir rendah pada tahun 2013 (Riskesdas, 2013).
Berdasarkan profil kesehatan propinsi NTT, pada tahun 2011 jumlah kasus BBLR
sebanyak 3.484 bayi mengalami peningkatan pada tahun 2012 sebesar 3.911 bayi
selanjutnya pada tahun 2013 mengalami peningkatan sebesar 4.457 bayi dan
mengalami peningkatan pada tahun 2014 sebesar 5.577 bayi dari 133.977
kelahiran hidup (Profil Kesehatan NTT, 2015). Kejadian BBLR di Kabupaten
Manggarai mengalami peningkatan selama 3 tahun terakhir. Pada tahun 2014,
kasus BBLR adalah 114 kasus (Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai, 2014),
276 kasus BBLR terjadi pada tahun 2015 (Dinas Kesehatan Kabupaten
Manggarai, 2015) 291 kasus BBLR pada tahun 2016 (Dinas Kesehatan
Kabupaten Manggarai, 2016) dan pada Januari s.d Juli 2017 kasus BBLR sudah
mencapai 202 kasus (Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai, 2017).
Tingginya kejadian BBLR ini jika tidak diimbangi dengan kemampuan ibu
dalam merawat bayi bisa menyebabkan masalah kesehatan. Rustina (2015)
menyatakan bahwa bayi prematur atau BBLR mempunyai kecenderungan lebih
tinggi untuk dirawat kembali pada tahun pertama kehidupannya, yaitu 25 %
sampai 50 % dibandingkan bayi cukup bulan yang presentasenya antara 8 %
sampai 10 %. Sekitar 7,4 % bayi prematur atau BBLR harus dirawat ulang pada
dua minggu pertama setelah keluar dari rumah sakit karena aspirasi susu, diare,
3
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR YANG.... YOHANES PEMANDI DOKA
dan infeksi. Bayi baru lahir rentan sekali terhadap penyakit yang berpengaruh
pada kelangsungan hidupnya. Hal ini terjadi karena kondisi sistem tubuh bayi
yang belum stabil. Ahmad et al. (2012) menyatakan terdapat hubungan berat lahir
dengan status kesehatan bayi. Bayi dengan berat badan < 2500 gram memiliki
status kesehatan yang buruk dibandingkan dengan bayi berat lahir ≥2500 gram.
Bayi berat lahir rendah (<2500 gram) berisiko mati pada periode neonatal dini 6
kali lebih besar daripada berat lahir normal.
Ibu mempunyai peranan yang sangat penting dalam merawat bayi baru lahir.
Kemampuan ibu menentukan status sehat dan sakit BBLR. Kemampuan ini
mencerminkan keyakinan seorang wanita bahwa dia mampu dalam menjalankan
tugas pengasuhan sebagai seorang ibu (Ngai & Chan, 2009). Silaban (2010)
menyebutkan pengetahuan berhubungan dengan kemampuan ibu merawat bayi.
Pengetahuan yang baik membuat ibu mempunyai kemampuan yang baik juga
dalam merawat bayi BBLR. Selain itu, adanya sikap negatif terhadap BBLR
berpengaruh terhadap kemampuan ibu dalam merawat bayi tersebut (Nabiwemba
et al., 2014). Kepercayaan ibu dalam bentuk dukungan keluarga mengambil
keputusan tentang cara perawatan BBLR mempengaruhi perawatan bayi
(Girsang, 2009). Ketidakmampuan ibu merawat bayi dapat menimbulkan
komplikasi pada bayi meliputi infeksi, masalah pernapasan, masalah
gastrointestinal, keterlambatan perkembangan dan masalah minum menyebabkan
BBLR harus dirawat kembali ke rumah sakit bahkan kematian (Rustina, 2015).
Berbagai upaya sudah dilakukan untuk meningkatkan kemampuan ibu dalam
perawatan BBLR. Promosi kesehatan tentang perawatan dengan motode kanguru
dan pentingnya pemberian ASI eksklusif dilakukan saat perencanaan pulang dari
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 4
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR YANG.... YOHANES PEMANDI DOKA
rumah sakit. Puskesmas sudah melakukan kegiatan kunjungan neonatus selama 3
kali sampai bayi berusia 28 hari pada minggu pertama yang bertujuan untuk
meningkatkan akses neonatus terhadap pelayanan kesehatan dasar seperti
monitoring suhu tubuh bayi, pemeriksaan fisik, konseling, promosi kesehatan
tentang tanda-tanda bahaya pada bayi dan perawatan tali pusat . Keterlibatan
keluarga merawat bayi dirumah sakit memberikan rasa aman, meningkatkan
kemampuan dalam merawat diri dan bayinya, dan mempromosikan kesejahteraan
ibu dan bayi. Perencanaan pulang dapat menurunkan rawat ulang dan
meningkatkan percaya diri orangtua dalam merawat bayinya dirumah. Kunjungan
neonatus pada minggu pertama dilakukan agar ibu tahu dan bisa mendeteksi
secara dini masalah kesehatan bayinya (Rustina, 2015).
Teori perilaku terencana (Theory of Planned Behavior) merupakan prediksi
perilaku melalui pendekatan psikologi sosial untuk pemahaman dan memprediksi
beberapa faktor penentu perilaku kesehatan. Melalui teori ini, peneliti berharap
bisa menemukan faktor perilaku yang mempengaruhi kemampuan ibu merawat
BBLR. Fishbein dan Ajzen (1975) menyebutkan bahwa perilaku yang ditampilkan
oleh seseorang dipengaruhi oleh intensi untuk melakukan suatu tingkah laku.
Intensi, yaitu niat atau keinginan ibu merawat BBLR. Intention ini ditentukan oleh
tiga faktor penentu, yaitu attitude toward the behavior, yaitu penilaian ibu tentang
perawatan BBLR yang menghasilkan sikap terhadap perilaku positif atau negatif,
subjective norm, yaitu persepsi ibu tentang harapan suami, keluarga, dan tenaga
kesehatan terhadap perawatan BBLR, dan perceived behavioral control, yaitu
penilaian ibu mengenai situasi atau kondisi yang mendorong atau menghambat
perawatan BBLR. Selain itu, intensi dipengaruhi oleh background factors yang
5
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR YANG.... YOHANES PEMANDI DOKA
meliputi faktor personal (sikap umum seseorang terhadap sesuatu, nilai hidup,
emosi, dan kecerdasaan yang dimiliki), faktor sosial (usia, jenis kelamin, etnis,
pendidikan, penghasilan dan agama), dan faktor informasi berkaitan dengan
pengetahuan ibu tentang perawatan BBLR. Hasil penelitian ini dapat dijadikan
sebagai bahan evaluasi dalam melakukan promosi kesehatan dan kebijakan yang
telah dilakukan dalam upaya meningkatkan kemampuan ibu merawat BBLR.
1.2 Rumusan Masalah
Apakah faktor-faktor yang berhubungan dengan kemampuan ibu dalam
merawat bayi berat lahir rendah (BBLR) berdasarkan theory of planned behavior
di Kabupaten Manggarai-NTT ?
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Menjelaskan faktor yang berhubungan dengan kemampuan ibu dalam
merawat BBLR di Kabupaten Manggarai-NTT.
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Menganalisis hubungan pengetahuan dengan kemampuan ibu merawat bayi
berat lahir rendah.
2. Menganalisis hubungan sikap dengan kemampuan ibu merawat bayi berat
lahir rendah.
3. Menganalisis hubungan norma subjektif dengan kemampuan merawat bayi
berat lahir rendah.
4. Menganalisis hubungan perceived behavioral control dengan kemampuan
ibu merawat bayi berat lahir rendah.
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 6
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR YANG.... YOHANES PEMANDI DOKA
5. Menganalisis hubungan intensi dengan kemampuan ibu merawat bayi berat
lahir rendah.
1.4 Manfaat
1.4.1 Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai pengembangan ilmu
Keperawatan Maternitas yang berkaitan dengan kemampuan ibu dalam merawat
BBLR pada periode neonatal.
1.4.2 Manfaat Praktis
1. Bagi Responden
Penelitian ini dapat memberikan informasi kepada responden untuk
menambah wawasannya dalam peningkatan kemampuan dalam merawat BBLR.
2. Bagi Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai-NTT
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi pedoman dalam melakukan
intervensi selanjutnya berkaitan dengan kebijakan yang akan diambil.
3. Bagi Perawat
Penelitian ini dapat menjadi acuan bagi perawat dalam memberikan
pelayanan keperawatan secara komprehensif dan berkualitas, khususnya dalam
meningkatkan kemampuan ibu merawat BBLR pada periode neonatal.
4. Bagi Peneliti
Peneliti dapat mengembangkan ilmu keperawatan maternitas dan menambah
wawasan pengetahuan peneliti tentang faktor-faktor yang mempengaruhi
kemampuan ibu dalam merawat BBLR pada periode neonatal.
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
7
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR YANG.... YOHANES PEMANDI DOKA
BAB 2 TINJAUAN TEORITIS
BAB 2 TINJAUAN TEORITIS
2.1 Konsep Bayi Baru Lahir
Bayi baru lahir atau biasa disebut neonatus adalah bayi yang berusia 0
sampai dengan 28 hari. Periode ini merupakan masa kritis bayi untuk bertahan
hidup baik pada hari pertama, minggu pertama maupun bulan pertama
(Kementerian Kesehatan RI, 2010). Sejumlah adaptasi psikologis dan fisiologis
mulai terjadi pada tubuh bayi guna memastikan kemampuan bertahan hidup.
Fraser & Cooper (2009) menyatakan bahwa bayi baru lahir memerlukan
pemantauan yang ketat agar bayi dapat melakukan transisi terhadap kehidupan
baru diluar uterus. Perubahan suhu lingkungan merupakan adaptasi yang perlu
dilakukan oleh bayi. Bayi juga melakukan metabolisme dan melaksananakan
segala sistem tubuhnya sendiri seperti bernapas, mencerna, eliminasi, dan
sebagainya yang sebelumnya sepenuhnya dibantu oleh ibunya. Resiko yang
dihadapi bayi untuk mengalami gangguan sangat besar sehingga bayi memerlukan
adaptasi secara bertahap. Bayi baru lahir merupakan sasaran utama dan pertama
pemberian ASI. Sebab apabila dari awal tidak dikenalkan dengan ASI, maka
proses pemberian ASI selanjutnya dapat terhambat dan gagal. Kegagalan dalam
pemberian ASI akan mengakibatkan beberapa masalah diantaranya diare,
kelebihan berat badan, malnutrisi, berbagai penyakit infeksi.
8
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR YANG.... YOHANES PEMANDI DOKA
2.2 Konsep Bayi Berat Lahir Rendah
2.2.1 Definisi BBLR
BBLR adalah bayi baru lahir dengan berat badan < 2500 gram tanpa
memandang usia kehamilan yang diukur dalam 1 jam atau 24 jam setelah lahir
(Kementerian Kesehatan, 2011). Bayi berat lahir rendah adalah bayi yang lahir
dengan berat badan < 2500 gram tanpa memandang status kehamilanya (Norwitz,
2013).
BBLR adalah bayi dengan berat badan lahir < 2500 gram yang menjadi
masalah kesehatan dunia dan dihubungkan dengan dampak jangka pendek dan
jangka panjang (WHO, 2014). Berat badan lahir rendah memiliki makna yang
hampir setara dengan kehamilan < 37 minggu (Saudah, 2016).
2.2.2 Penyebab BBLR
Penyebab terjadinya BBLR bersifat multifaktorial sehingga petugas
kesehatan atau ibu mengalami kesulitan untuk melakukan tindakan pencegahan
(Porverawati, 2010). Bayi berat lahir rendah terjadi karena adanya gangguan pada
sirkulasi plasenta sehingga nutrisi bagi janin tidak mencukupi untuk terjadinya
pertumbuhan dan perkembangan. Berbagai faktor penyebab BBLR
dikelompokkan kedalam beberapa kategori meliputi faktor sosial demografi
(faktor pokok yang menyebabkan terjadinya BBLR, usia ibu, etnis, tingkat
pendidikan, dan status kehamilan), adanya gangguan kesehatan sebelum hamil
(seperti hipertensi kronis, penyakit ginjal, gangguan metabolisme glukosa, dan
penyakit jantung kronis), faktor resiko yang terjadi saat hamil (hipertensi dalam
kehamilan, diabetes, status gizi ibu, jarak kehamilan, kehamilan ganda, anemia,
infeksi dan fetal congenital anomali), antenatal care yang tidak teratur, dan
9
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR YANG.... YOHANES PEMANDI DOKA
faktor lingkungan dan perilaku beresiko yang meliputi pekerjaan dan stres
psikososial, merokok, konsumsi alkohol, konsumsi kafein, obat-obatan, dan
terpapar dengan substansi beracun (Valero De Bernabé et al., 2004).
BBLR terjadi karena persalinan kurang bulan yang diakibatkan oleh
uterus tidak mampu menahan janin, gangguan selama hamil, dan lepasnya
plasenta lebih cepat dari waktunya. Selain itu BBLR juga terjadi karena adanya
gangguan sirkulasi nutrisi ibu ke janin, faktor ibu (paritas, infertilitas, abortus
spontan sebelumnya, bahan teratogenik, penyakit kronis, dan keadaan insufisiensi
plasenta), faktor plasenta seperti penyakit vaskuler, kehamilan ganda, malformasi,
tumor, dan plasenta previa. Faktor janin dapat menyebabkan terjadinya BBLR
seperti kelainan kromosom, malformasi, infeksi kongenital, kehamilan ganda, dan
ketuban pecah dini (Manggiasih & Jaya, 2016)
Faktor resiko yang berhubungan dengan kejadian BBLR di RSIA
Kedangsari Surabaya adalah umur kehamilan, kehamilan ganda, hipertensi dan
anemia (Purwanto, 2016). Hal ini sesuai juga dengan penelitian yang dilakukan
oleh Rosha et al. (2012) bahwa usia kandungan saat persalinan, jumlah
pemeriksaan kehamilan (ANC), kebiasaan merokok, dan tinggi badan ibu
berhubungan dengan determinan BBLR di NTT, Papua, dan Kalimantan Tengah.
Berdasarkan penelitian Yuliati (2016), ada hubungan antara pedidikan,
pendapatan keluarga, asupan gizi, pemeriksaan kehamilan, kurang energi kronis,
dan anemia dengan kejadian BBLR di Kabupaten Gresik.
10
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR YANG.... YOHANES PEMANDI DOKA
2.2.3 Klasifikasi BBLR
Menurut Manggiasih & Jaya (2016), BBLR dibagi menjadi dua
kelompok, yaitu :
1. Berdasarkan Berat badan lahir
a. BBLR : Berat badan < 2500 gram
b. BBLSR : Berat badan 1000 gram-1500 gram
c. BBLASR : Berat badan < 1000 gram
2. Berdasarkan umur kehamilan
a. Prematur
Adalah bayi lahir dengan umur kehamilan < 37 minggu dan mempunyai
berat badan sesuai dengan berat badan untuk masa kehamilan atau biasa
disebut neonatus kurang bulan-sesuai masa kehamilan (NKB-SMK).
b. Dismatur
Adalah bayi lahir dengan berat badan kurang dari berat badan
seharusnya untuk masa kehamilan yang dapat terjadi pada kelahiran
preterm, term dan postterm atau biasa disebut juga neonatus kurang
bulan-kecil untuk masa kehamilan (NKB-KMK).
c. Neonatus cukup bulan–kecil masa kehamilan (NCB-KMK)
d. Neonatus lebih bulan-kecil masa kehamilan (NLB-KMK)
Menurut Kementrian Kesehatan (2011), BBLR dapat dibagi menjadi
dua berdasarkan penyebabnya, yaitu :
1. Bayi kurang bulan atau prematur
Adalah bayi yang lahir pada umur kehamilan < 37 minggu atau biasa disebut
bayi prematur. Bayi ini mempunyai berat badan yang sesuai untuk usia
11
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR YANG.... YOHANES PEMANDI DOKA
kehamilan (neonatus kurang bulan sesuai masa kehamilan). Sebagian bayi
kurang bulan belum siap untuk hidup diluar kandungan dan mendapatkan
kesulitan untuk mulai bernafas, menghisap, melawan infeksi, dan menjaga
tubuhnya agar tetap hangat.
2. Bayi kecil masa kehamilan atau dismaturitas
Adalah bayi yang tidak tumbuh dengan baik didalam kandungan selama
kehamilan dengan berat badan bayi 2500 gram atau kurang pada saat lahir.
Bayi kecil masa kehamilan dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu KMK lebih
bulan, KMK cukup bulan, dan KMK kurang bulan. Bayi KMK cukup bulan
mampu bernafas dan menghisap dengan baik. Sedangkan KMK kurang bulan
kadang kemampuan menghisapnya lemah.
2.2.4 Gambaran Klinis BBLR
Manggiasih & Jaya (2016) menyebutkan BBLR mempunyai ciri-ciri
sebagai berikut : berat badan sama dengan atau kurang dari 2500 gram, panjang
badan < 45 cm, lingkar dada < 30 cm, lingkar kepala < 33 cm, umur kehamilan <
37 minggu, kepala lebih besar, kulit tipis, transparan, rambut lanugo banyak, dan
lemak berkurang, otot hipotonik lemah, pernafasan tidak teratur yang
mengakibatkan mudahnya terjadi apnea, ekstremitas : paha abduksi, sendi
lutut/kaki fleksi lurus, kepala tidak mampu tegak, pernafasan 40-50 kali/menit,
Nadi 100-140 kali/menit.
Kementerian kesehatan (2011) didalam modul manajemen bayi berat
lahir rendah untuk bidan desa dan perawat menyebutkan gambaran klinis untuk
bayi berat lahir rendah. Bayi kurang bulan atau prematur memiliki gambaran
klinis seperti kulit tipis dan mengkilap, tulang rawan telinga sangat lunak, karena
12
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR YANG.... YOHANES PEMANDI DOKA
belum terbentuk dengan sempurna, lanugo (rambut halus/lembut) masih banyak
ditemukan terutama pada punggung, jaringan payudara belum terlihat, puting
masih berupa titik, pada bayi perempuan labia mayora belum menutupi labia
minora, pada bayi laki-laki skrotum belum banyak lipatan, testis kadang belum
turun, rajah telapak kaki kurang dari 1/3 bagian atau belum terbentuk, kadang
disertai dengan pernapasan tidak teratur, aktifitas dan tangisannya lemah, dan
refleks menghisap dan menelan tidak efektif/lemah. Sedangkan pada bayi KMK
memiliki ciri-ciri seperti umur bayi dapat cukup, kurang atau lebih bulan tetapi
beratnya kurang dari 2500 gram, gerakannya cukup aktif, tangis cukup kuat, kulit
keriput, lemak bawah kulit tipis, bila kurang bulan jaringan payudara kecil, puting
kecil. Bila cukup bulan payudara dan puting sesuai masa kehamilan, bayi
perempuan bila cukup bulan labia mayora menutupi labia minora, bayi laki-laki
testis mungkin telah turun, rajah telapak kaki lebih dari 1/3 bagian, dan mengisap
cukup kuat.
2.2.5 Masalah pada BBLR dan perawatannya
BBLR lebih rentan terhadap penyakit dibandingkan bayi aterm yang
berkembang dengan baik terutama pada periode adaptasi. Suradi & Yanuarso
(2000) menyebutkan BBLR membutuhkan lingkungan yang sesuai dengan
pengaturan fisik, kelembaban udara, kebutuhan akan perfusi dan oksigenasi
jaringan agar metabolisme dan ekskretorik dapat berlangsung adekuat. Kebutuhan
nutrisi yang sesuai dan adekuat akan menjamin tumbuh kembang optimal.
Hipotermia, masalah pemberian ASI, dan infeksi merupakan masalah umum yang
sering terjadi pada bayi BBLR (Proverawati, 2010).
13
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR YANG.... YOHANES PEMANDI DOKA
1. Hipotermia
Hipotermia adalah suhu inti tubuh bayi < 360C sehingga bayi beresiko
mengalami stres dingin (Fraser & Cooper, 2009). Hipotermia ini terjadi karena
mekanisme pengaturan suhu tubuh bayi baru lahir belum berfungsi sempurna.
Apabila tidak segera dilakukan upaya pencegahan kehilangan panas, tubuh dapat
mengalami hipotermia. Hipotermia terjadi karena lemak subkutan bayi masih
tipis, perbandingan luas permukaan tubuh dengan berat badan besar, asfiksia
bebas, distres pernafasan, sepsis, dan cadangan glukosa yang sedikit (Purwoastuti
& Walyani, 2016).
Hipotermia mudah terjadi pada bayi yang tubuhnya dalam keadaan
kehilangan panas yang berlebihan seperti lingkungan dingin, basah atau bayi yang
telanjang. Ketidaksanggupan menahan panas tubuh mengakibatkan kehilangan
panas yang lebih besar seperti pada permukaan tubuh yang lebih luas, kurang
lemak, ketidaksanggupan merefleksikan permukaan tubuh dan tonus otot yang
lemah. Hipotermia dapat terjadi setiap saat apabila suhu disekeliling bayi rendah
dan upaya untuk mempertahankan suhu tubuh tidak dilakukan secara baik
(Kementerian Kesehatan RI, 2010).
Pada neonatus, ukuran kepala adalah seperlima area permukaan tubuh dan
produksi panas otak diperkirakan 55% dari produksi panas metabolik total.
Kehilangan panas yang cepat disebabkan oleh rasio kepala terhadap tubuh yang
besar dan luasnya area permukaan tubuh. Sutura yang lebar dan ubun-ubun yang
besar menambah kecenderungan kehilangan panas. Saat suhu tubuh turun,
konsumsi oksigen jaringan akan meningkat karena bayi berusaha meningkatkan
14
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR YANG.... YOHANES PEMANDI DOKA
laju metabolisme basalnya dengan membakar glukosa untuk menghasilkan energi
panas.
BBLR yang mengalami hipotermia memiliki ciri-ciri sebagai berikut, yaitu
suhu tubuh < 320C, mengantuk dan sukar dibangunkan, menangis sangat lemah,
seluruh tubuh dingin, pernafasan lambat, pernafasan tidak teratur, bunyi jantung
lambat, mengeras kaku (sklerema) dan bayi tidak mau menyusui sehingga
beresiko dehidrasi. Purwoastuti & Walyani (2016) menyebutkan ada beberapa
akibat yang ditimbulkan hipotermia meliputi hipoglikemia-asidosis metabolik,
vasokonstriksi perifer dengan metabolisme anaerob, kebutuhan oksigen
meningkat, gangguan pembekuan darah, shock, apnea, perdarahan
intraventrikular, hipoglikemia dan berlanjut dengan kematian.
Kementerian Kesehatan RI (2010) menjelaskan BBLR dapat mengalami
hipotermia melalui beberapa mekanisme yang berkaitan dengan kemampuan
tubuh untuk menjaga keseimbangan antara produksi panas dan kehilangan panas.
Penurunan produksi panas terjadi karena kegagalan dalam sistem endokrin dan
terjadi penurunan basal metabolisme tubuh. Peningkatan panas yang hilang terjadi
bila panas tubuh berpindah ke lingkungan sekitar. Perpindahan ini terjadi melalui
beberapa mekanisme yang meliputi konduksi, konveksi, radiasi dan evaporasi.
Perpindahan panas melalui konduksi terjadi saat kontak langsung antara
kulit bayi dengan permukaan yang lebih dingin, misalnya kontak kulit bayi
dengan tempat tidur yang dingin. Konveksi merupakan kehilangan panas tubuh
saat bayi terpapar dengan udara dingin. Transfer panas terjadi secara sederhana
antara permukaan kulit bayi dan aliran udara yang dingin pada permukaan
tubuhnya. Suhu lingkungan yang dingin mempermudah bayi untuk kehilangan
15
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR YANG.... YOHANES PEMANDI DOKA
panas atau disebut radiasi. Evaporasi terjadi karena panas tubuh bayi terbuang
akibat penguapan. Mekanisme kehilangan panas ini menyebabkan konsumsi
oksigen jaringan meningkat karena bayi berusaha meningkatkan laju metabolisme
basalnya dengan membakar glukosa untuk menghasilkan energi dan panas.
Fraser & Cooper (2009) menyebutkan prinsip perawatan BBLR yang
mengalami hipotermia dengan menjaga keseimbangan antara produksi panas dan
kehilangan panas. Pencegahan stres dingin, yang dapat menyebabkan hipotermia
(suhu tubuh <350C), sangat penting untuk pertahanan utuh bayi BBLR. Bayi
BBLR tidak dapat menggigil atau bergerak terlalu banyak sehingga sangat
bergantung pada adaptasi fisik yang menghasilkan panas dengan meningkatkan
laju metabolisme basal dan menggunakan cadangan lemak coklat yang ada.
Sudarti & Khoirunnisa (2010) menyebutkan prinsip umum
mempertahankan suhu normal bayi, yaitu :
1) Bayi harus tetap berpakaian atau diselimuti setiap saat agar tetap hangat
walaupun dalam keadaan dilakukan tindakan. Ada beberapa cara untuk
menjaga kondisi ini, yaitu memakai pakaian bayi dan mengenakan topi,
bungkus atau selimuti bayi dengan pakaian yang kering dan lembut.
2) Rawat bayi kecil diruangan hangat
3) Jangan letakkan bayi dengan benda yang dingin atau permukaan tempat
yang dingin
4) Pada waktu dipindahkan ketempat lain, jaga bayi tetap hangat
5) Ganti popok setiap basah dan jangan memandikan atau menyentuh bayi
dengan tangan yang dingin
16
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR YANG.... YOHANES PEMANDI DOKA
Widyastuti (2016) menyatakan bahwa termoregulasi yang efektif
menunjukkan perubahan berat badan pada BBLR. Pada hari pertama sampai
dengan hari ketiga, berat badan BBLR mengalami penurunan dan meningkat
kembali pada hari keempat dan kelima. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan
lemak coklat untuk meningkatkan suhu tubuh lebih sedikit sehingga energi akan
lebih banyak digunakan untuk pertumbuhan (Prawiroharjo, 2009).
Sudarti & Khoirunnisa (2010) menyebutkan lima cara untuk
menghangatkan dan mempertahankan suhu tubuh BBLR, yaitu :
1) Kontak kulit dengan kulit
Kontak kulit dengan kulit digunakan untuk menghangatkan bayi dalam
waktu singkat atau menghangatkan bayi hipotermia (32-36,40C). Kulit bayi
dilekatkan pada kulit ibu dengan suhu ruangan 250C. Tindakan ini dapat
mempertahankan suhu tubuh bayi pada 36,50C-37,50C (suhu aksila).
2) Kangaroo Mother Care (KMC)
KMC merupakan perawatan bayi yang dilakukan dengan cara kontak kulit
diantara ibu dan bayi secara dini, terus menerus dan dikombinasi dengan
pemberian ASI eksklusif yang bertujuan agar bayi tetap hangat (Depkes RI,
2009). KMC dilakukan pada BBLR yang stabil, sudah bernafas spontan dan tidak
memiliki masalah kesehatan serius (Proverawati & Ismawati, 2010).
KMC dapat dilakukan sampai berat badan bayi 2500 gram atau usia bayi
mendekati 40 minggu dan atau bayi merasa tidak nyaman. KMC dapat dilakukan
oleh siapa saja baik oleh ayah, saudara maupun petugas kesehatan. Bila bayi
sudah kurang nyaman dengan KMC, ibu dianjurkan untuk menyapih bayi dari
17
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR YANG.... YOHANES PEMANDI DOKA
KMC. Penyapihan ini dapat dilakukan dengan kontak kulit lagi setelah bayi mandi
atau pada waktu malam hari (Sudarti & Khoirunnisa, 2010).
KMC memiliki manfaat meliputi suhu tubuh bayi tetap normal,
mempercepat pengeluaran ASI dan meningkatkan keberhasilan menyusui,
perlindungan dari infeksi, berat badan bayi cepat naik, stimulasi dini kasih sayang,
dan mengurangi biaya rumah sakit karena perawatan yang pendek (Proverawati &
Ismawati, 2010). Silvia et al. (2015) menjelaskan bahwa BBLR yang dilakukan
KMC mengalami peningkatan berat badan sebesar 28,3 gram bila dibandingkan
dengan sebelum dilakukan KMC. Bayi yang diberikan KMC mendapatkan
manfaat seperti suhu tubuh dalam batas normal dan mempunyai irama jantung
dan pernafasan yang teratur, tidur lebih dalam, sedikit menangis, insiden infeksi
lebih rendah, pertambahan berat badan lebih banyak, dan pemulangan lebih awal
(Anderson, 1991).
Perawatan metode kanguru dibagi menjadi dua, yaitu PMK intermiten dan
PMK kontinu. PMK intemiten merupakan perlekatan tubuh bayi pada tubuh ibu
yang dilakukan lebih dari satu jam perhari pada bayi sakit dengan tujuan untuk
memberi perlindungan bayi dari infeksi. PMK kontinue dilakukan perawatan
selama 24 jam sehari. (Arifah and Wahyuni, 2010)
18
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR YANG.... YOHANES PEMANDI DOKA
Tabel 2.1 Langkah-Langkah Perawatan Metode Kanguru (Depkes RI, 2009)
No Tahap Kegiatan
1. Persiapan a. Petugas kesehatan melatih ibu agar mampu
beradaptasi dengan PMK selama 3 hari.
b. Ibu diajarkan tentang personal hygiene dengan
membiasakan mencuci tangan, menjaga kebersihan
kulit bayi,ibu mandi terlebih dahulu sebelum
melakukan PMK.
c. Petugas kesehatan menjelaskan tentang tanda-tanda
bahaya pada BBLR, seperti kesulitan bernafas (dada
tertarik kedalam, merintih), bernafas cepat atau sangat
lambat, serangan henti nafas yang sering dan lama,
bayi terasa dingin, bayi kesulitan minum, kejang,
diare dan kulit menjadi kuning
2. Pelaksanaan Dalam pelaksanaan PMK, ibu perlu memperhatikan
empat komponen, yaitu :
a. Posisi Bayi
Pakaikan bayi pakaian, topi, popok dan kaus kaki
yang telah dihangatkan
Letakkan bayi diantara payudara dengan posisi
tegak, dada bayi menempel ke dada ibu
Posisi bayi dijaga dengan kain panjang atau
pengikat lainnya
Kepala bayi dipalingkan ke sisi kanan atau kiri
dengan posisi sedikit tengadah
Ujung pengikat tepat berada dibawah kuping
Tungkai bayi haruslah dalam posisi ‘kodok” dan
tangan dalam posisi fleksi
Pastikan juga bahwa ikatan yang kuat dari kain
tersebut menutupi dada si bayi dan perut bayi
jangan sampai tertekan, usahakan perutnya berada
disekitar epigastrium ibu
Untuk memasukkan dan mengeluarkan bayi dari
baju kanguru dapat dilakukan dengan cara, yaitu
pegang bayi dengan satu tangan diletakkan
dibelakang leher sampai punggung bayi, topang
bagian rahang bayi dengan ibu jari dan jari-jari
lainnya agar kepala bayi tidak tertekuk dan tidak
menutupi saluran nafas ketika bayi berada pada
posisi tegak, dan tempatkan tangan lainnya
dibawah pantat bayi.
b. Nutrisi dengan pemberian ASI
Posisi PMK menjadikan proses menyusui lebih
berhasil. Bayi pada kehamilan kurang dari 30-32
minggu biasanya perlu diberi minum melalui pipa
nasogastrik (ASI diperas). Bayi dengan masa
kehamilan 32-34 minggu dapat diberu minum melalui
gelas kecil dan sedangkan bayi dengan usia kehamilan
19
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR YANG.... YOHANES PEMANDI DOKA
32 minggu atau lebih sudah dapat menyusui pada ibu.
c. Dukungan
Dukungan emosional
Ibu memerlukan dukungan emosional untuk
membantunya melakukan PMK. Ibu sering merasa
cemas untuk menyusui bayinya sehingga
membutuhkan dukungan dari keluarga, temam, dan
petugas kesehatan.
Dukungan Fisik
Selama beberapa minggu pertama PMK, ibu
berfokus pada perawatan bayinya dan memerlukan
istirahat dan tidur yang cukup. Oleh karena itu, ibu
memerlukan dukungan untuk membantu
menyelesaikan tugas-tugas rumah.
Dukungan edukasi atau informasi
Ibu perlu memahami proses PMK dan mengetahui
manfaat PMK. Hal ini membuat PMK menjadi
lebih bermakna dan meningkatkan keberhasilan
PMK dirumah. Dukungan bisa diperoleh dari
petugas kesehatan, seluruh anggota keluarga, ibu
dan masyarakat.
d. Pemulangan
Pemulangan bayi dilakukan atas persetujuan dokter.
Ibu dan bayi dapat dipulangkan jika kesehatan bayi
secara keseluruhan dalam kondisi baik, tidak ada
henti nafas atau infeksi, bayi minum dengan baik,
berat badan bayi bertambah (15gr/kg/hari) dalam tiga
hari berturut-turut dan ibu mampu merawat bayi.
e. Monitoring kondisi bayi
Satu minggu setelah bayi pulang, timbang bayi
setiap hari bila memungkinkan dan diskusikan
setiap masalah yang ada dengan ibu
Pada minggu ke-2, petugas kesehatan melakukan
kunjungan 2 kali/minggu sampai bayi berumur 40
minggu atau berat bayi 2500gr
3) Pemancar Panas
Pemancar panas biasanya dilakukan di rumah sakit dengan menghangatkan
ruangan (minimal 220C), membersihkan matras dan alas sebelum bayi diletakkan
dibawah pemancar panas. Sebelum bayi lahir, selimut dihangatkan dibawah
pemancar panas agar bayi tidak kedinginan.
20
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR YANG.... YOHANES PEMANDI DOKA
4) Inkubator
Inkubator merupakan penghangat berkelanjutan bagi BBLR < 1500 gram
yang tidak dapat dilakukan KMC. Alat ini memiliki keuntungan dalam membantu
pengamatan bayi, dapat mempertahankan suhu pada tingkat tertentu dan
memudahkan penyediaan oksigen. Namun inkubator memiliki kerugian, yaitu
membutuhkan tenaga terlatih untuk merawat bayi, memudahkan bakteri untuk
tumbuh, dan resiko kepanasan.
5) Ruangan yang hangat
BBLR memerlukan ruangan yang hangat selama minggu pertama dirumah.
Keluarga perlu mengatur suhu ruangan kira-kira pada suhu 260C, memastikan
bayi diberi pakaian hangat, dan pada waktu malam hari menambahkan sumber
panas. Bayi dengan BB 1500-2000 gram memerlukan suhu ruangan 280C-300C
sedangkan bayi dengan BB >2000 gram memerlukan suhu ruangan 260C-280C
(Sudarti & Khoirunnisa, 2010).
2. Masalah pemberian nutrisi
Masalah pemberian nutrisi pada BBLR terjadi karena berhubungan
dengan berbagai kondisi ataupun komplikasi pada berbagai sistem organ tubuh
seperti saluran nafas, susunan saraf pusat, saluran cerna, hati dan ginjal.
Mekanisme ingesti dan digesti makanan pada bayi BBLR belum berkembang
dengan baik. BBLR juga mengalami perkembangan mental, karakteristik fisik
yang lemah, dan cadangan nutrisi yang rendah menjadikan bayi ini beresiko
mengalami kesakitan dan kematian (Perry, et al. 2010).
Keterampilan oral-motor bayi prematur atau BBLR dibagi kedalam 4 fase,
yaitu berkembangnya refleks menghisap, kematangan proses menelan,
21
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR YANG.... YOHANES PEMANDI DOKA
kematangan fungsi pernafasan, dan kordinasi gerakan menghisap, menelan dan
bernafas. Komponen refleks ini sudah mulai ada sejak usia kehamilan 28 minggu
namun bayi belum mampu beradaptasi dan mudah mengalami kelelahan.
Mekanisme yang teratur didapatkan pada usia kehamilan 32-36 minggu.
Permasalahan yang mungkin ditemukan pada bayi prematur adalah mudah
mengalami kekurangan gizi. Hal ini disebabkan oleh keadaan umum bayi yang
tidak stabil, adaptasi bayi saat tidur ke keadaan bangun yang sulit, henti nafas,
daya tahan yang terbatas, inkordinasi refleks menghisap, menelan dan bernafas
serta kontrol fungsi oral yang kurang baik. Peningkatan kecepatan pertumbuhan,
kebutuhan metabolisme yang tinggi, sistem fisiologi tubuh yang belum sempurna
atau bayi sakit memudahkan bayi mengalami kekurangan gizi (IDAI, 2013).
Dalam rangka menurunkan angka kesakitan dan kematian bayi, UNICEF
dan WHO merekomendasikan pemberian ASI selama 6 bulan dan makanan padat
atau semi padat setelah 6 bulan (Kementrian Kesehatan RI, 2014). ASI
merupakan nutrisi utama pada bayi karena bermanfaat untuk kesehatan dan
kesejahteraan bayi. ASI mengandung kalori 747 kkal/L, zat besi 0,50 mg/L,
protein 10,6 g/L, seng 1,18 mg/L, karbohidrat 71 g/L, lemak 45,4 g/L dan
kolesterol 139 mg/L. Kandungan nutrisi seperti long chain polyunsaturated fatti
acids (LC-PUFA) dan faktor neurotropik lainnya sangat bermanfaat untuk
perkembangan dan pertumbuhan bayi. Kolostrum yang berwarna kuning kental
sangat kaya akan protein dan zat kekebalan tubuh (IgG, IgA, dan IgM),
mengandung sedikit lemak dan karbohidrat. ASI juga mengandung zat-zat yang
meningkatkan kekebalan tubuh, seperti faktor bifidus, laktoferin, dan lisosom.
Pemberian ASI mampu menurunkan resiko infeksi, necrotizing enterocolitis,
22
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR YANG.... YOHANES PEMANDI DOKA
alergi, perkembangan kognitif, dan meningkatkan kestabilan psikologis bayi
(Anggraini & Septira, 2016).
Pemberian ASI pada BBLR bergantung pada kematangan fungsi refleks
hisap dan menelan. Bayi dengan usia kehamilan > 34 minggu (BB>1800 gram)
dapat disusukan langsung kepada ibunya karena refleks menelan dan menghisap
sudah bagus. Bayi dengan usia kehamilan ibu 32-34 minggu (BB 1500-1800
gram) memiliki refleks menelan yang cukup baik namun refleks menghisapnya
masih kurang baik. Pemberian ASI pada bayi ini dilakukan dengan cara ibu
memerah ASI dan ASI diberikan menggunakan sendok, cangkir atau pipet. Jika
bayi lahir dengan usia kehamilan ibu kurang dari 32 minggu (berat badan 1250-
1500 gram), bayi belum memiliki refleks hisap dan menelan yang baik, maka ASI
perah diberikan dengan menggunakan pipa lambung/orogastrik (IDAI, 2013).
Pemberian susu formula dapat meningkatkan rerata pertumbuhan yang
lebih cepat pada BBLR dan kejadian abnormalitas biokimia mengalami
penurunan dibandingkan dengan ASI. Hal ini disebabkan oleh adanya insufisiensi
protein dan mineral (Cristofalo, et al. 2013). Kenaikan berat badan BBLR yang
diberikan susu formula adalah 171,8 gr/minggu pada satu bulan pertama. Pada
umum 1-2 bulan, kenaikan berat badannya adalah 242 gr/minggu. Namun
pemberian susu formula yang terlalu dini dapat meningkatkan kesakitan bayi
(Anggraini & Septira, 2016). Reeves et al. (2013) melaporkan adanya
peningkatan insiden kasus nekrotisasi enterokolitis pada bayi yang diberikan susu
formula dibandingkan pengunaan ASI. Hal ini disebabkan oleh kurangnya elemen
nutrisi untuk meningkatkan imunitas dan perlindungan terhadap infeksi.
23
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR YANG.... YOHANES PEMANDI DOKA
IDAI (2013) menjelaskan untuk menilai kecukupan nutrisi pada BBLR
dapat dilihat dari hasil pengukuran berat badan. Berat badan bayi baru lahir
mengalami penurunan 10% dari berat badan lahir yang disebabkan oleh ekskresi
cairan ekstravaskuler yang berlebihan. Berat badan bayi akan bertambah pada
minggu ke dua dan bertumbuh sekitar 30 gr/hari selam satu bulan. Peningkatan
berat badan/minggu BBLR adalah 250 gram pada bayi laki-laki dan 200 gram
pada bayi perempuan (Anggraini & Septira, 2016).
Sudarti dan Khoirunnisa (2010) menjelaskan manajemen pemberian
minum atau nutrisi bagi bayi berat lahir rendah sebagai berikut :
a) Prinsip umum
Nutrisi yang terbaik bagi BBLR adalah ASI. Apabila BBLR mendapat
ASI, ibu perlu memastikan bayi sudah cukup minum atau belum dengan cara
apakah bayi merasa puas setelah menyusui, mencatat jumlah urine setiap bayi
kencing untuk menilai kecukupan minum (6 kali/hari), memperhatikan
kemampuan bayi menghisap paling kurang sehari sekali, BBLR (BB 1500-
2500 gram) tidak boleh kehilangan berat badan >10% dari berat badannya pada
4-5 hari pertama dan BBLR dengan berat badan < 1500 gram dapat kehilangan
BB 10% pada 7-10 hari pertama.
Sudarti dan Khoirunnisa (2010) menjelaskan juga tentang pemberian
nutrisi BBLR berdasarkan berat badannya, yaitu BBLR sehat dengan berat
badan 1750-2500 gram dibiarkan untuk tetap menyusui lebih sering (setiap 2
jam sekali) dan apabila bayi kurang dapat menghisap, ibu dapat memberikan
ASI peras menggunakan sendok atau gelas. BBLR sehat dengan berat badan
1500-1749 gram dapat diberikan ASI peras dengan sendok atau gelas selama 8
24
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR YANG.... YOHANES PEMANDI DOKA
kali/hari. BBLR sehat dengan berat badan 1250-1499 gram dapat diberikan
ASI peras melalui pipa lambung selama 8 kali/hari dan bila kondisi bayi sudah
stabil maka ASI dapat diberikan menggunakan sendok atau gelas.
b) Kenaikan berat badan dan pemberian minum setelah umur 7 hari
BBLR akan kehilangan berat badan selama 7-10 pertama sebesar 10 %
untuk berat badan > 1500 gram dan 15 % untuk bayi dengan berat badan <
1500 gram. Kenaikan berat badan akan tercapai selama 3 bulan pertama
sebesar 150-200 gram/minggu untuk bayi <1500 gram dan 200-250 gram
untuk bayi dengan berat badan 1500-2500 gram.
3. Gangguan Imunitas
BBLR memiliki mekanisme pertahanan yang kurang terbentuk dengan
baik. Gangguan imunologik menyebabkan daya tahan tubuh terhadap infeksi
berkurang. Gangguan ini terjadi karena rendahnya kadar IgG atau gamma
globulin, rendahnya aktivitas bakterisidal neotrofil, dan efek sitotoksik limfosit
yang rendah. Bayi prematur belum mampu membentuk antibodi dan daya
fagositosis serta reaksi terhadap infeksi belum baik. (Proverawati & Ismawati,
2010).
Setelah kelahiran, rute yang paling umum terjadinya infeksi neonatus
adalah umbilikus, kulit yang rusak, saluran pernafasan, serta infeksi akibat
prosedur dan alat invasif (Fraser & Cooper, 2009). Rustina (2015) menyatakan
bahwa bayi prematur atau BBLR mempunyai kecenderungan lebih tinggi untuk
dirawat kembali pada tahun pertama kehidupannya, yaitu 25 % sampai 50 %
dibandingkan bayi cukup bulan yang presentasenya antara 8 % sampai 10 %.
Sekitar 7,4 % bayi prematur atau BBLR harus dirawat ulang pada dua minggu
25
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR YANG.... YOHANES PEMANDI DOKA
pertama setelah keluar dari rumah sakit karena aspirasi susu, diare, dan infeksi.
Bayi baru lahir rentan sekali terhadap penyakit yang berpengaruh pada
kelangsungan hidupnya. Hal ini terjadi karena kondisi sistem tubuh bayi yang
belum stabil.
Pencegahan infeksi merupakan bagian terpenting dalam perawatan bayi
baru lahir. Sudarti & Khoirunnisa (2010) menjelaskan kewaspadaan dalam
pencegahan infeksi pada bayi baru lahir, yaitu anggaplah setiap orang
berkontribusi untuk menyebarkan infeksi, cuci tangan sebelum dan sesudah
merawat bayi, bersihkan dan bila perlu lakukan desinfeksi peralatan makan bayi,
dan bersihkan ruang perawatan bayi. Perawatan dan pengawasan infeksi terhadap
bayi harus dilakukan secara ketat. Prosedur yang dapat dilakukan oleh ibu atau
tenaga kesehatan, yaitu mencuci tangan dengan air mengalir selama 2 menit
sebelum dan sesudah memegang bayi, melakukan tindakan untuk mengurangi
kontaminasi pada makanan bayi dan semua benda yang berhubungan langsung
dengan bayi, mencegah kontaminasi udara, membatasi kontak langsung atau tidak
langsung dengan petugas atau bayi lainnya, dan melarang petugas atau keluarga
yang terkena infeksi untuk berhubungan langsung dengan bayi (Proverawati &
Ismawati, 2010).
2.3 Konsep Kemampuan
2.3.1 Definisi Kemampuan
Slameto (2010) menjelaskan kemampuan adalah suatu tindakan yang
dilakukan seseorang untuk menghadapi dan menyesuaikan diri kedalam situasi
yang baru dengan cepat dan efektif, mampu mengetahui konsep yang abstrak
secara efektif, dan mengetahui relasi dan mempelajarinya dengan cepat.
26
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR YANG.... YOHANES PEMANDI DOKA
Kemampuan terbentuk sejak lahir, belajar, dan pengalaman untuk melakukan
suatu kegiatan secara fisik atau mental (Soehardi, 2003).
Kemampuan merupakan suatu perwujudan dari kewajiban dan tanggung
jawab seseorang untuk melindungi kesehatan dan menjaga kesehatan dirinya
sendiri dari segala macam penyakit dan masalah kesehatan lainnya (Notoatmodjo,
2012). Kemampuan kesehatan terbentuk oleh adanya pemberdayaan melalui
promosi kesehatan sehingga individu, kelompok atau masyarakat mau dan mampu
memelihara dan meningkatkan kesehatan mereka sendiri.
Kemampuan dalam kesehatan terbentuk dari adanya kesadaran,
pengetahuan, dan pemahaman individu tentang cara memelihara dan
meningkatkan kesehatannya. Kesadaran dan pengetahuan merupakan tahap awal
timbulnya kemampuan karena kemampuan merupakan proses belajar. Belajar
merupakan suatu proses adanya alih pengetahuan dari sumber belajar kepada
subjek belajar. Oleh karena itu, kemampuan seseorang dimulai dengan
diperolehnya informasi kesehatan.
Kemauan atau kehendak timbul sebagai lanjutan dari kesadaran dan
pemahaman terhadap suatu objek. Kemauan merupakan kecenderungan untuk
melakukan suatu tindakan atau indikasi akan timbulnya suatu tindakan. Kemauan
ini dapat dilanjutkan ke tindakan atau berhenti pada kemauan saja. Faktor utama
yang mempengaruhi kemauan adalah sarana atau prasaran yang mendukung
tindakan tersebut. Timbulnya kemampuan masyarakat dibidang kesehatan berarti
mereka telah mampu memwujudkan kemauan atau niat kesehatan dalam bentuk
tindakan atau perilaku sehat (Notoatmodjo, 2012)
27
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR YANG.... YOHANES PEMANDI DOKA
2.3.2 Kemampuan Ibu Merawat BBLR
Proses transisi menjadi orangtua merupakan periode waktu yang cukup
singkat yang dimulai dari awal kehamilan sampai bulan pertama memiliki anak.
Proses ini membutuhkan kemampuan ibu dalam merawat bayi sejak berada dalam
kandungan sampai dengan bayi berumur satu bulan. Kemampuan merawat bayi
perlu dipelajari karena adanya pandangan bahwa merawat bayi merupakan suatu
keterampilan alamiah (Henderson & Jones, 2006).
Peran ibu merupakan suatu proses untuk mencapai kemampaun dan
mengintegrasikan perilaku keibuannya sehingga ia merasa nyaman dengan
identitasnya sebagai ibu. Peran ini menggambarkan kemampuan seorang ibu
dalam kepercayaannya merawat bayi (Shah, et al. 2016). Kompetensi peran ibu
mencerminkan keyakinan ibu bahwa dia mampu merawat bayinya.
Kemampuan ibu dalam merawat BBLR dapat dipelajari saat ibu berada
disarana kesehatan. Petugas kesehatan melakukan konseling dan edukasi tentang
perawatan BBLR dirumah sehingga pengetahuan ibu meningkat. Silaban (2010)
menyebutkan pengetahuan berhubungan dengan kemampuan ibu merawat bayi.
Pengetahuan yang baik membuat ibu mempunyai kemampuan yang baik juga
dalam merawat bayi BBLR. Selain itu, adanya sikap negatif terhadap BBLR
berpengaruh terhadap kemampuan ibu dalam merawat bayi tersebut.
Ketidakmampuan ibu untuk mengembangkan perawatan bayi mempengaruhi
kesehatan ibu dan bayi. Ibu mengalami stres, depresi, cemas, dan penurunan
waktu mengasuh anak (Nabiwemba, et al. 2014)
28
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR YANG.... YOHANES PEMANDI DOKA
2.4 Konsep Theory of Planned Behavior
2.4.1 Sejarah Theory of Planned Behavior
Theory of planned behavior merupakan pengembangan lebih lanjut dari
theory of reasoned action. TRA dikemukan pertama kali oleh Fisbein dan Ajzen
pada tahun 1975 dengan memberikan bukti ilmiah bahwa intensi untuk melakukan
suatu tingkah laku dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu sikap terhadap perilaku
(attitude toward behavior) dan norma subjektif (subjective norms). Beberapa
tahun kemudian, Ajzen melakukan metaanalisis terhadap TRA. Hasil yang
didapatkan dari metaanalisis tersebut adalah TRA hanya berlaku bagi tingkah laku
yang berada dibawah kontrol penuh individu karena ada faktor yang dapat
menghambat atau mempermudah realisasi intensi kedalam tingkah laku. Pada
tahun 1988, Ajzein menambahkan perceived behavioral control sebagai satu
faktor antesenden bagi intensi kedalam tingkah laku.
2.4.2 Variabel yang Mempengaruhi Intensi
Ramdhani (2011) mengemukakan bahwa perilaku yang ditampilkan oleh
individu timbul karena adanya intensi atau niat untuk berperilaku. Intensi adalah
seberapa kuat seseorang mencoba suatu perilaku. Atau orang berperilaku karena
faktor keinginan, kesengajaan, atau memang sudah direncanakan (Nursalam,
2016). Ada tiga faktor penentu niat atau intensi, yaitu :
1. Attitude towards the behavior atau sikap
Sikap terhadap perilaku ditentukan oleh keyakinan mengenai konsekuensi dari
suatu perilaku yang disebut sebagai keyakinan-keyakinan perilaku (behavioral
belief ). Keyakinan ini berhubungan dengan penilaian subjektif individu terhadap
dunia sekitar, pemahaman individu mengenai diri dan lingkungannya, dilakukan
29
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR YANG.... YOHANES PEMANDI DOKA
dengan cara menghubungkan antara perilaku tertentu dengan berbagai manfaat
atau kerugian yang mungkin diperoleh apabila seseorang melakukan atau tidak
melakukannya. Sikap seseorang terhadap suatu tingkah laku dilandasi oleh
keyakinan seseorang terhadap konsekuensi (outcome) yang akan dihasilkan jika
tingkah laku tersebut dilakukan (outcome evaluation) dan kekuatan terhadap
keyakinan tersebut (belief strength). Hal ini berarti bahwa seseorang yang percaya
bahwa suatu tingkah laku dapat menghasilkan outcome positif, maka ia akan
memiliki sikap yang positif.
2. Subjektive norm atau norma subjektif
Norma subjektif merupakan kepercayaan seseorang mengenai persetujuan
orang lain terhadap suatu tindakan (Nursalam, 2016). Persepsi individu terhadap
harapan dari orang-orang yang berpengaruh dalam kehidupannya mengenai
dilakukan atau tidak dilakukan perilaku tertentu disebut norma subjektif. Norma
subjektif merupakan keyakinan individu yang diperoleh atas pandangan orang-
orang lain terhadap objek sikap yang berhubungan dengan individu atau biasa
disebut normative belief (Ramdhani, 2011). Norma subjektif menjadi produk dari
persepsi individu tentang keyakinan yang dimiliki orang lain. Orang lain
dianggap sebagai rujukan individu yang meliputi orang tua, sahabat, atau orang
yang dianggap ahli atau penting. Ada terdapat dua faktor yang mempengaruhi
norma subjektif, yaitu normative belief, yaitu keyakinan individu bahwa rujukan
berpikir tentang harus atau tidak harus melakukan sesuatu dan motivation to
comply, yaitu motivasi individu untuk memenuhi norma dari rujukan tersebut.
Norma subjektif adalah persepsi seseorang terhadap orang-orang yang dianggap
30
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR YANG.... YOHANES PEMANDI DOKA
penting bagi dirinya untuk berperilaku tertentu dan sejauhmana seseorang ingin
mematuhi anjuran orang-orang tersebut (Nursalam, 2016).
3. Perceived behavioral control atau persepsi kontrol perilaku
Ramdhani, 2011 menyatakan bahwa persepsi kontrol sama halnya dengan
efikasi diri, yaitu keyakinan individu bahwa ia akan berhasil menguasai
keterampilan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas-tugas tertentu. Persepsi
kontrol perilaku adalah persepsi individu mengenai mudah atau sulitnya sebuah
perilaku dapat dilakukan. Persepsi ini didapatkan dengan menjumlahkan hasil kali
antara keyakinan mengenai mudah atau sulitnya suatu perilaku dilakukan (control
belief) dan faktor kekuatan dalam memfasilitasi atau menghambat tingkah laku
(power belief). Hal ini berarti semakin besar persepsi seseorang mengenai
kesempatan dan sumber daya yang dimiliki (faktor pendukung) dan semakin kecil
persepsi hambatan yang dimiliki maka semakin besar perceived behavioral
control yang dimiliki seseorang. Variabel ini juga diasumsikan untuk
merefleksikan pengalaman masa lalu seseorang dan mengantisipasi halangan yang
mungkin terjadi (Nursalam, 2016).
Nursalam (2016) mengemukakan bahwa terdapat variabel yang mempengaruhi
variabel utama (sikap, norma subjektif dan PBC), yaitu belief. Belief ini
dipengaruhi oleh tiga faktor yang meliputi faktor personal (sikap umum seseorang
terhadap sesuatu, sifat kepribadian, nilai hidup, emosi, dan kecerdasan yang
dimilikinya), faktor sosial (seperti: usia, jenis kelamin, dan pendidikan), dan
faktor informasi (seperti: pengalaman sebelumnya, paparan media dan
pengetahuan).
31
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR YANG.... YOHANES PEMANDI DOKA
Gambar 2.1 Peran Faktor-faktor latar belakang pada theory of planned behavior
(Ajzen, 2005 dalam Nursalam, 2016)
2.5 Keaslian Penelitian
Tabel 2.2 Keyword Development
Bayi BBLR Perawatan bayi BBLR Teori Perilaku terencana
Low Birth Weight Care prematur Planned of Behavior
Kemampuan ibu
merawat bayi
Care for low birth
weight
Untuk melakukan literature review, peneliti menggunakan kata kunci
seperti tertera pada tabel 2.2 di atas. Alternatif kata kunci tersebut digunakan
untuk mencari literatur artikel jurnal di database DOAJ, science direct, repository
UNAIR dan google scholar dan mengerucutkan pencarian berdasarkan judul,
abstrak, dan hasil penelitian. Penelusuran pada database DOAJ dengan kata kunci
Background
Factors
Personal
General
attitudes,
personality
values,
emotions
intelligence
Social
Age,gender,
race,
ethnichity,
Income,
Religion
Information
Experience,
knowledge,
media
exposure
Behavioral
Belief
Intensi
Perilaku
kemampuan ibu
merawat bayi
BBLR :
1. Menjaga
Kehangatan
2. Mencegah
Infeksi
3. ASI
Eksklusif
Attitude toward
the behavioral
Subjective norm Normative
belief
Perceived
behavioral
control
Control belief
Intention Behavior
32
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR YANG.... YOHANES PEMANDI DOKA
perawatan bayi BBLR ditemukan 9 jurnal yang sesuai dan 9 jurnal direview. Kata
kunci care for low birth weight 94 jurnal dan yang direview 3 jurnal. Kata kunci
bayi BBLR ditemukan 54 jurnal dan yang direview 3 jurnal. Kata kunci theory of
planned behavior ditemukan 600 jurnal dan yang direview 1 jurnal. Kata kunci
kemampuan merawat bayi ditemukan 49 jurnal dan yang direview 3 jurnal.
Penelusuran pada google scholar dengan kata kunci bayi BBLR ditemukan
490 jurnal dan yang direview 24 jurnal. Kata kunci perawatan bayi BBLR
ditemukan 1600 jurnal dan yang direview 12 jurnal. Kata kunci kemampuan ibu
merawat bayi ditemukan 35 jurnal dan yang direview 4 jurnal. Penelusuran pada
science direct dengan kata kunci care for low birth weight ditemukan 102.477
jurnal dan yang direview 45 jurnal. Kata kunci planned of behavior ditemukan
257.674 jurnal dan direview 2 jurnal. Jurnal yang sesuai dengan penelitian
tersebut adalah seperti yang tertera pada tabel dibawah ini.
Tabel 2.3 Keaslian penelitian analisis faktor yang berhubungan dengan
kemampuan ibu merawat BBLR No. Judul Artikel; Penulis;
Tahun
Metode (Desain, Sampel,
Variabel,Instrumen ,Analisis
Hasil Penelitian
1. Pengaruh perawatan
metode kanguru
terhadap perubahan
berat badan bayi lahir
rendah; Silvia , Yelmi
Reni Putri, Elharisda
Gusnila; 2015
D : Quasi Eksperimental
dengan metode pendekatan
One Group Pretest Posttest
S : Purposive sampling : 10
orang
V : Independent : Perawatan
metode kanguru
Dependent : Perubahan
berat badan bayi lahir
rendah
I : Pretest dan postest
A : Uji statistik dengan
menggunakan uji paired T-
test
Rata-rata berat badan bayi
sebelum perawatan metode
kanguru adalah 1738,60 gram,
sedangkan setelah dilakukan
perawatan
metode kanguru berat badan
bayi meningkat menjadi
1766,90 gram, dengan
peningkatan berat badan
sebanyak 28,30 gram dimana p
value = 0.00 (α< 0.05 )
2. Hubungan
pengetahuan dengan
self efficacy ibu
merawat bayi berat
badan lahir rendah di
RSUD dr. Zainoel
D : eskriptif Korelatif
S : Teknik quota sam ing
dengan jumlah responde
34 ibu yang melahirkan
bayi BBLR
V : Independent : Pengetahuan
Ada hubungan pengetahuan
dengan self efficacy ibu dalam
mempertahankan suhu tubuh
bayi (p-value 0,000), ada
hubungan pengetahuan dengan
self efficacy ibu dalam
33
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR YANG.... YOHANES PEMANDI DOKA
Abidin dan RSIA
Banda Aceh; 2015;
Novi Mulyana
Dependent : Self efficacy
ibu merawat BBLR
I : Kuesioner
A : Uji statistik chi-square
memberikan nutrisi bayi
BBLR (p-value 0,000), ada
hubungan pengetahuan dengan
self efficacy ibu dalam
pencegahan infeksi bayi BBLR
(p-value 0,002)
3. Recognition and home
care of low birth
weight neonatus: a
qualitative study of
knowledge, beliefs and
practices of mothers in
Iganga-Mayuge
Health and
Demographic
Surveillance Site,
Uganda; Elizabeth L
Nabiwemba, Lynn
Atuyambe1, Bart
Criel, Patrick
Kolsteren and
Christopher Garimoi
Orach; 2014
D : Kualitatif
S : 16 BBLR yang terdiri
dari: 10 bayi dilahirkan
di fasilitas kesehatan
dan 6 bayi yang
dilahirkan di rumah
V : ꟷ
I : Wawancara mendalam
A : Analisis kontent
menggunakan Atlas-ti
software
Pengenalan terhadap BBLR
oleh ibu dianggap sebagai
sesuatu yang sulit. Ada yang
tahu penyebab kelahiran
BBLR dan ada juga yang
menganggapnya sebagai
pengaruh dari kekuatan
supranatural. Ibu yang
melahirkan dirumah sakit
memiliki pengetahuan yang
baik tentang perawatan BBLR
dirumah. Perawatan yang
dilakukan meliputi perawatan
tali pusat dan menjaga bayi
tetap hangat dan kemampuan
yang buruk adalah mengenai
inisiasi menyusui dini dan ASI
eksklusif. Sikap ibu yang
menggangap berat badan bayi
bukan sebagi sesuatu yang
berbahaya sehingga ibu tidak
mencari perawatan kesehatan.
4. Pengalaman Ibu dalam
Merawat Bayi dengan
Prematur dan
Berat Badan Lahir
Rendah; Deswita,
2013
D : Desain penelitian kualitatif
dengan studi
fenomenologi
S : 5 orang ibu yang telah
memiliki bayi prematur
dan BBLR dirawat di
rumah daerah wilayah
kerja Puskesmas
Ambacang
V : ꟷ I : Wawancara
A : Colaizzi’s Method
Tema yang teridentifikasi dari
hasil wawancara adalah
sebanyak 5 (lima). Tema
tersebut adalah: (1)
Karakteristik bayi prematur
dan BBLR, (2) Respon ibu
terhadap kelahiran prematur
dan BBLR (3) Perawatan bayi
prematur dan BBLR di rumah,
(4) Dukungan ibu dalam
merawat bayi prematur dan
BBLR, (5) Harapan ibu pada
pelayanan kesehatan.
5. Pengaruh Kangaroo
Mother Care ( KMC )
Dua Jam dan Empat
Jam Per Hari
Terhadap Kenaikan
Berat Badan Lahir
Rendah Bayi Preterm
D : Quasi eksperimental studi
dengan rancangan
pre test and post test
control group Design
S : 2 kelompok perlakuan,
yaitu kelompok bayi
BBLR yang dilakukan
1.Metode KMC dengan durasi
2 jam dan 4 jam sehari dapat
meningkatakan berat badan
lahir rendah pada bayi
prematur
2.Rata-rata peningkatan berat
badan bayi setelah dilakukan
34
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR YANG.... YOHANES PEMANDI DOKA
di RS PKU
Muhammadiyah
Surakarta; Siti Arifah,
Sri Wahyuni; 2013
KMC dengan durasi 2 jam
dan 4 jam sehari selama 2
minggu
V : Independen : KMC Dua
Jam/hari dan KMC empat
jam/hari
Dependen : Kenaikan
Berat Badan
A : Uji anova
perawatan KMC selama 2
jam sehari adalah 32,14
gram.
3.Rata-rata peningkatan berat
badan bayi setelah dilakukan
perawatan KMC selama 4
jam sehari adalah 167,86
gram.
4.Metode KMC 4 jam sehari
dapat menignkatan berat
badan lebih banyak
dibanding KMC 2 jam sehari
6. Pengetahuan ibu
tentang
penatalaksanaan
perawatan Bayi BBLR
di rumah di RSKIA
kota Bandung; Rita
Magdalena br. Tarigan
,Restuning Widiasih
,Ermiati ;2012
D : Deskriptif kuantitatif
S : 45 orang
V : Pengetahuan ibu
tentang perawatan bayi
BBLR
I : Kuesioner
A : Statistik inferensial
Pengetahuan mempertahankan
suhu dan
kehangatan (75,56%) memiliki
pengetahuan kurang,
Pengetahuan memberikan ASI
(42,22%) memiliki
pengetahuan cukup dan
pengetahuan mencegah infeksi
(44,45%) memiliki
pengetahuan kurang
7. Hubungan tingkat
pengetahuan dengan
kemampuan ibu
merawat bayi baru
lahir selama
postpartum dini di
Klinik Bersalin
Mariani Medan; Anna
Ria Silaban; 2010
D : Deskriptif korelasi
S : Total sampel : 22 orang
V : Independen : Pengetahuan
Dependen : Kemampuan ibu
merawat bayi baru lahir
I : Kuesioner dan lembar
observasi
A : Korelasi Spearman
Ada hubungan signifikan
antara tingkat pengetahuan
dengan kemampuan ibu
merawat bayi baru lahir selama
postpartum dini, kekuatan
korelasi (r) = 0,483 yang
mengidentifikasikan bahwa
kekuatan hubungan dalam
kategori sedang dan arah
korelasi (+) yang artinya
semakin besar nilai tingkat
pengetahuan ibu tentang
perawatan bayi baru lahir,
maka semakin besar pula nilai
kemampuan ibu merawat bayi
baru lahir selama postpartum
dini
8. Pola perawatan Bayi
berat lahir rendah oleh
ibu dirumah sakit dan
dirumah dan hal-hal
yang
mempengaruhinya
:Study Grounded
Theory; 2009; Girsang
D : Kualitatif dengan pendekatan
Grounded Theory
S : 6 Partisipan
I : Wawancara mendalam,
observasi, dan studi literatur
Tujuh tema yang dibentuk
menjadi konsep baru tentang
pola perawatan pada ibu
BBLR dirumah sakit dan
dirumah dan hal-hal yang
mempengaruhinya,yaitu
keinginan ibu merawat bayi,
nilai dan budaya dalam
merawat bayi, pemenuhan
kebutuhan biopsikososial bayi,
pencegahan penyakit bayi dan
dukungan sosial
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
35
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR YANG.... YOHANES PEMANDI DOKA
BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL
BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL
3.1 Kerangka Konsep
Background Factors
Personal
General attitudes,
personality values,
emotions
intelligence
Social
Age,gender,
race, ethnichity,
Income,
Religion
Information
Experience,
media exposure
Keterangan : Diteliti
Tidak diteliti
Gambar 3.1 Kerangka konseptual analisis faktor yang berhubungan dengan
kemampuan ibu merawat bayi berat lahir rendah (BBLR)
berdasarkan theory of planned behavior di Kabupaten Manggarai-
NTT
Intensi
Perilaku
kemampuan ibu
merawat bayi
BBLR :
4. Menjaga
Kehangatan
5. Mencegah
Infeksi
6. ASI
Eksklusif
Pengetahuan Perceived behavioral
control : Penilain ibu
mengenai kondisi atau
situasi yang mendorong atau
menghambat perawatan
BBLR
Sikap : Penilaian ibu
tentang perawatan BBLR
Norma Subjektif : Persepsi
ibu tentang harapan suami
,keluarga, dan tenaga
kesehatan terhadap
perawatan BBLR
Behavioral
Belief
Normative
belief
Control
belief
Intensi
Kemampuan
ibu merawat
BBLR dirumah
:
1. Mempertahan
kan suhu
tubuh bayi
2. Intake Nutrisi
yang adekuat
3. Pencegahan
infeksi
36
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR YANG.... YOHANES PEMANDI DOKA
Gambar 3.1 di atas menjelaskan tentang theory of planned behavior yang
merupakan suatu pendekatan psikologisosial untuk pemahaman dan memprediksi
beberapa faktor penentu perilaku kesehatan. Perilaku dipengaruhi oleh intensi
untuk melakukan perilaku. Intensi atau niat tidak dapat berdiri sendiri namun
dipengaruhi oleh tiga faktor penentu, yaitu sikap, norma subjektif, dan perceived
behavior control. Ketiga faktor ini dipengaruhi oleh background factor yang
meliputi personal factor, social dan information. Personal factor adalah sikap
umum seseorang terhadap sesuatu, sifat kepribadian (personality values), nilai
hidup (values), emosi, dan kecerdasan yang dimilikinya. Social factor meliputi
usia, jenis kelamin, etnis, pendidikan, penghasilan dan agama. Sedangkan
information meliputi pengalaman, paparan media dan pengetahuan. Pada
penelitian ini, calon peneliti mengambil beberapa faktor yang berhubungan
dengan kemampuan ibu dalam merawat bayi BBLR. Faktor-faktor itu adalah
pengetahuan, sikap, norma subjektif, perceived behavior control, intensi dan
perilaku kemampuan ibu merawat bayi BBLR.
3.2 Hipotesis Penelitian
H1 :
1. Ada hubungan antara pengetahuan dengan kemampuan ibu merawat BBLR
2. Ada hubungan antara sikap dengan kemampuan ibu merawat BBLR
3. Ada hubungan antara norma subjektif dengan kemampuan ibu merawat
BBLR
4. Ada hubungan antara perceived behavior control dengan kemampuan ibu
merawat BBLR
5. Ada hubungan antara intensi dengan kemampuan ibu merawat BBLR
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
37
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR YANG.... YOHANES PEMANDI DOKA
BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN
Pada bab ini akan dibahas tentang 1) rancangan penelitian, 2) populasi,
sampel dan sampling, 3) variabel penelitian dan definisi operasional variabel , 4)
instrumen penelitian, 5) lokasi dan waktu penelitian, 6) Uji validitas dan
relibialitas, 7) prosedur pengambilan atau pengumpulan data, 8) cara analisis data,
9) kerangka operasional atau kerja, 10) masalah etik, 11) keterbatasan penelitian.
4.1 Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian adalah suatu strategi penelitian untuk
mengidentifikasi permasalahan sebelum perencanaan akhir pengumpulan data dan
mendefenisikan struktur penelitian yang akan dilaksanakan (Nursalam, 2016).
Jenis penelitian ini menggunakan rancangan deskriptif analitik dengan pendekatan
cross sectional. Desain ini dilakukan dengan cara mengidentifikasi pengetahuan
ibu, sikap ibu, norma subjektif ibu, perceived behavioral control dan intensi yang
berhubungan dengan kemampuan ibu dalam merawat BBLR.
4.2 Populasi, Sampel dan Sampling
4.2.1 Populasi
Populasi adalah setiap subjek yang memenuhi kriteria yang telah ditetapkan
(Nursalam, 2016). Penelitian ini menggunakan populasi terjangkau. Populasi
terjangkau dalam penelitian ini adalah semua ibu yang memiliki bayi BBLR di
Kabupaten Manggarai-NTT pada bulan Januari s.d September 2017 yang
berjumlah 257 orang.
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR YANG.... YOHANES PEMANDI DOKA
4.2.2 Sampel
Sampel adalah sebagian dari jumlah atau wakil dari populasi (Arikunto,
2013). Sampel terdiri atas bagian populasi terjangkau yang dapat dipergunakan
sebagai subjek penelitian melalui sampling (Nursalam, 2016). Sampel pada
penelitian ini adalah ibu yang memiliki bayi BBLR pada bulan Juli s.d September
2017 yang berjumlah 77 orang.
Sebagai upaya untuk mengurangi biasnya hasil penelitian, peneliti
menerapkan beberapa kriteria yang harus dimiliki sampel berupa:
1. Kriteria inklusi
a. Ibu yang pernah mempunyai bayi berat lahir rendah
b. Bayi dengan riwayat BBLR yang berusia ≤ 3 bulan
c. Ibu yang bisa membaca dan menulis
2. Kriteria eksklusi
a. Ibu mengalami sakit berat
b. Ibu bayi yang meninggal
4.2.3 Teknik Sampling
Peneliti menggunakan teknik purposive sampling dalam pengambilan
sampel penelitian. Teknik ini dilakukan dengan cara memilih sampel diantara
populasi sesuai dengan yang dikehendaki peneliti (tujuan atau masalah dalam
penelitian) sehingga sampel tersebut dapat mewakili karakteristik populasi yang
telah dikenal sebelumnya (Nursalam, 2016).
39
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR YANG.... YOHANES PEMANDI DOKA
4.3 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel
4.3.1 Variabel Independen
Variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi atau nilainya
menentukan variabel lain (Nursalam, 2016). Pada penelitian ini, variabel
independennya adalah pengetahuan, sikap, norma subjektif, perceived behavioral
control, dan intensi
4.3.2 Variabel Dependen
Variabel dependen adalah variabel yang nilainya dipengaruhi oleh variabel
lain (Nursalam, 2016). Pada penelitian ini, variabel dependennya adalah
kemampuan ibu dalam merawat bayi BBLR.
4.3.3 Definisi Operasional
Definisi operasional adalah definisi berdasarkan karakteristik yang diamati
dari sesuatu yang didefinisikan tesebut, baik dari variabel independen maupun
dependen (Nursalam, 2016).
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR YANG.... YOHANES PEMANDI DOKA
Tabel 4.1 Definisi operasional penelitian analisis faktor yang berhubungan dengan kemampuan ibu merawat BBLR berdasarkan theory of
planned behavior di Kabupaten Manggarai-NTT
No Variabel Definisi
Operasional
Parameter Alat ukur Skla
Pengukuran
Skor
Independen
1. Pengetahuan Hal yang
dipahami ibu
tentang bayi
berat lahir
rendah dan
perawatannya
Pemahaman ibu tentang :
a. Definisi BBLR,penyebab
BBLR, tanda dan gejala
BBLR
b. Perawatan metode
kanguru, manfaat metode
kanguru, dan kondisi
ruangan
c. Pemberian susu formula,
manfaat ASI, dan cara
memberikan ASI kepada
BBLR
d. Kondisi daya tahan tubuh
BBLR dan cara
mencegah penularan
infeksi pada BBLR
Kuesioner Ordinal Terdiri dari 15
pernyataan. Nilai 1
untuk jawaban benar
dan 0 untuk jawaban
yang salah.
Penilaian tingkat
pengetahuan :
Baik : 76%-100%
Cukup :56%-75%
Kurang: <56%
2. Sikap Penilaian ibu
tentang
perawatan
BBLR
Parameter penilaian sikap
ibu terdiri dari :
a. Evaluasi terhadap
keyakinan perawataan
BBLR terdiri dari
tindakan
mempertahankan suhu
Kuesioner Ordinal Terdiri dari dari 12
pernyataan dengan 8
pernyataan positif dan
4 pernyataan negatif
Skala Likert untuk
pernyataan positif
Skala likert pernyataan
41
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR YANG.... YOHANES PEMANDI DOKA
bayi BBLR, manfaat
metode kanguru,
tindakan pemberian susu
formula pada BBLR,
manfaat pemberian ASI,
dan tindakan pencegahan
infeksi
b. Keyakinan ibu terhadap
perawatan BBLR yang
terdiri dari tindakan
mempertahankan suhu
bayi BBLR, manfaat
metode kanguru,
tindakan pemberian susu
formula pada BBLR,
manfaat pemberian ASI,
dan tindakan pencegahan
infeksi
positif
Sangat tidak setuju = 1
Tidak Setuju = 2
Setuju = 3
Sangat Setuju = 4
Skala likert pernyataan
negatif
Sangat tidak setuju = 4
Tidak Setuju = 3
Setuju = 2
Sangat Setuju = 1
Kemudian
diklasifikasikan
menjadi:
Sikap positif jika T ≥ T
mean.
Sikap negatif jika T< T
mean
3. Norma
Subjektif
Penilaian ibu
tentang harapan
suami, keluarga,
dan tenaga
kesehatan
terhadap
perawatan
BBLR
Parameter penilaian norma
subjektif ibu terdiri dari :
a. Motivation to comply
yang terdiri atas
motivasi untuk
mengikuti apa yang
disampaikan dan
dianjurkan oleh suami,
keluarga, dan tenaga
kesehatan untuk
Kuesioner Ordinal Terdiri dari 6
pernyataan
Skala likert
Sangat tidak setuju = 1
Tidak Setuju = 2
Setuju = 3
Sangat Setuju = 4
Kemudian
dikategorikan :
Baik : 76%-100%
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR YANG.... YOHANES PEMANDI DOKA
mempertahankan suhu
BBLR, pemberian ASI
eksklusif, dan
pencegahan penyakit
infeksi pada BBLR
b. Normative belief yang
terdiri atas harapan ibu
terhadap dukungan yang
diberikan oleh suami,
keluarga, dan tenaga
kesehatan
Cukup :56%-75%
Kurang : <56%
4. Perceived
behavioral
control
Persepsi ibu
mengenai
kondisi atau
situasi yang
mendorong atau
menghambat
perawatan
BBLR
Parameter penilaian
perceived behavioral
control terdiri dari :
a. Pengalaman masa lalu
b. Penyuluhan kesehatan
c. Dukungan emosional
suami
d. Kondisi bayi
e. Kunjungan rumah oleh
tenaga kesehatan
f. Faktor ekonomi
g. Pengetahuan ibu
h. Kesadaran pentingnya
kesehatan bayi
Kuesioner Ordinal Terdiri dari 10
pernyataan dengan
skala likert Skala likert
STS = 1
TS = 2
S = 3
SS = 4
Kemudian
diklasifikasikan
menjadi:
Persepsi positif jika T ≥
T mean.
Persepsi negatif jika T<
T mean
5. Intensi
Keinginan ibu
untuk
melakukan
Keinginan ibu untuk :
a. mempertahankan
suhu bayi
Kuesioner Ordinal Terdiri dari 3
pernyataan Skala likert
:
43
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR YANG.... YOHANES PEMANDI DOKA
perawatan bayi
BBLR dirumah
b. tetap memberikan
ASI ekslusif
c. mencegah infeksi
BBLR
STS : 1
TS : 2
S : 3
SS : 4
Penilaian intensi:
Tinggi : 76%-100%
Sedang :56%-75%
Rendah : <56%
Dependen
6. Kemampuan
merawat
BBLR
Tindakan yang
ibu lakukan
dirumah untuk
merawat bayi
BBLR
Tindakan yang ibu lakukan
untuk mempertahankan
suhu bayi, intake nutrisi
yang adekuat, dan
pencegahan infeksi pada
BBLR
Kuesioner Ordinal Terdiri dari 10
pernyataan.
Skala Likert
Selalu = 4
Sering = 3
Kadang-kadang = 2
Tidak Pernah = 1
Penilaian tingkat
kemampuan, yaitu :
Mampu jika T ≥ T
mean.
Tidak mampu jika T< T
mean
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR YANG.... YOHANES PEMANDI DOKA
4.4 Instrumen Penelitian
Instrumen adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam
mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik
(Arikunto,2010). Instrumen yang digunakan pada penelitian meliputi
pengetahuan ibu, sikap ibu, norma subjektif ibu, perceived behavioral control
ibu,intensi ibu, dan kemampuan ibu. Adapun instrumen ini meliputi :
1. Tingkat pengetahuan ibu
Pengambilan data variabel tingkat pengetahuan ibu merawat bayi berat lahir
rendah menggunakan kuesioner yang terdiri dari 15 pernyataan
Tabel 4.2 Blue print instrumen pengetahuan ibu
Variabel Subvariabel Indikator Nomor
Pertanyaan
Penilaian
Pengetahuan Definisi BBLR,
Penyebab BBLR,
dan tanda dan
gejala BBLR
Pengertian
BBLR,
Penyebab BBLR
dan tanda dan
gejala BBLR
Pernyataan
positif no 1
dan 2
Pernyataan
negatif no 3
Jawaban
benar
bernilai
1 dan
jawaban
salah
bernilai
0
Mempertahankan
suhu BBLR
Perawatan
metode kanguru,
manfaat metode
kanguru dan
kondisi ruangan
Pernyataan
positif no 5, 6,
dan 7
Pernyataan
negatif no 4
Intake Nutrisi
yang adekuat
Pemberian susu
formula,
manfaat ASI,
dan cara
memberikan
ASI kepada
BBLR
Pernyataan
positif no 8
dan 9
Pernyataan
negatif no 10
dan 11
Pencegahan
infeksi
Kondisi daya
tahan tubuh
BBLR dan cara
mencegah
penularan
infeksi pada
BBLR
Pernyataan
positif no 13
dan 15
Pernyataan
negatif no 12
dan 14
Kuesioner yang digunakan merupakan hasil modifikasi peneliti dengan
mengacu pada kerangka konsep berdasarkan literatur. Sumber literaturnya yaitu
45
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR YANG.... YOHANES PEMANDI DOKA
Proverawati & Ismawati (2010), Kementerian Kesehatan RI (2010), Kemenetrian
Kesehatan RI (2011), Frans & Cooper (2009), Purwoastuti & Walyani (2016),
Sudarti & Khoirunnisa (2010) dan Depkes (2009).
2. Sikap ibu
Pengambilan data pada variabel sikap ibu dalam merawat bayi berat lahir
rendah menggunakan 12 pernyataan.
Tabel 4.3 Blue print instrumen sikap ibu
Variabel Subvariabel Indikator Nomor
Pernyataan
Penilaian
Sikap Pernyataan
tentang
keyakinan ibu
terhadap
perawatan
bayi berat
lahir rendah
Mempertahankan
suhu bayi,
manfaat
perawatan
metode kanguru,
pemberian susu
formula
a. Pernyataan
positif
terdapat pada
item no 1, 2,
3, dan 5
b. Pernyataan
negatif
terdapat pada
item no 4, 6,
dan 9
a. Skala likert
pernyataan
positif
sangat
tidak setuju
= 1, tidak
setuju = 2,
setuju = 3
dan sangat
tidak setuju
= 4.
b. Skala likert
untuk
pernyataan
negatif
adalah
sangat
tidak setuju
= 4, tidak
setuju = 3,
setuju = 2
dan sangat
setuju = 1.
Pernyataan
evaluasi
terhadap
keyakinan
terhadap
perawatan
BBLR
Pemberian susu
formula dan
tindakan
pencegahan
infeksi
a. Pernyataan
positif
terdapat pada
item no 7, 8,
10, dan 12
b. Pernyataan
negatif
terdapat pada
item no 11
Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini merupakan hasil modifikasi
peneliti dengan mengacu pada kuesioner sikap perawat dalam pendokumentasian
asuhan keperawatan berdasarkan theory of planned behavior yang dikembangkan
oleh Erna Dwi Wahyuni (2012) didalam Nursalam (2016), dengan tetap
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR YANG.... YOHANES PEMANDI DOKA
berdasarkan literatur yang berkaitan dengan perawatan bayi berat lahir rendah.
Sumber literaturnya yaitu Proverawati & Ismawati (2010), Kementerian
Kesehatan RI (2010), Kementerian Kesehatan RI (2011), Frans & Cooper (2009),
Purwoastuti & Walyani (2016), Sudarti & Khoirunnisa (2010) dan Depkes (2009).
3. Norma Subjektif
Pengambilan data pada variabel norma subjektif menggunakan 6 pernyataan
yang terdiri dari :
Tabel 4.4 Blue print instrumen norma subjektif
Variabel Subvariabel Indikator Item
Pernyataan
Penilaian
Norma
Subjektif
normative
belief
Motivasi untuk
mengikuti apa yang
disampaikan oleh
suami, keluarga
dan tenaga
kesehatan untuk
mempertahankan
suhu bayi, intake
nutrisi yang
adekuat,
pencegahan infeksi
Pernyataan no
1, 2, dan 3
Jawaban
menggunakan
skala likert,
yaitu sangat
setuju = 4,
setuju = 3, tidak
setuju = 2 dan
sangat tidak
setuju = 1.
motivation
to comply
Harapan ibu
terhadap dukungan
yang diberikan oleh
suami, keluarga
dan tenaga
kesehatan
Pernyataan no
4, 5, dan 6
Kuesioner yang digunakan pada variabel ini merupakan hasil modifikasi
peneliti dengan mengacu pada kuesioner norma subjektif perawat dalam
pendokumentasian asuhan keperawatan berdasarkan theory of planned behavior
yang dikembangkan oleh Erna Dwi Wahyuni (2012) didalam Nursalam (2016),
dengan tetap berdasarkan literatur yang berkaitan dengan perawatan bayi berat
lahir rendah.
47
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR YANG.... YOHANES PEMANDI DOKA
4. Perceived behavioral control
Pengambilan data pada variabel ini menggunakan kuesioner yang terdiri
dari 10 pernyataan.
Tabel 4.5 Blue print instrumen perceived behavioral control
Variabel Subvariabel Indikator Item
Pernyataan
Penilaian
Perceived
behavioral
control
Control
belief
Pengalaman masa
lalu, penyuluhan
kesehatan,
dukungan
emosional suami,
dan kondisi bayi
Pernyataan no
1, 2, 3, 4 dan
5
Jawaban
menggunakan
skala likert,
yaitu sangat
setuju = 4,
setuju = 3, tidak
setuju = 2 dan
sangat tidak
setuju = 1.
Power
belief
Kunjungan rumah
oleh tenaga
kesehatan, faktor
ekonomi, dan
kesadaran
pentingnya
kesehatan bayi
Pernyataan no
5, 6, 7, 8, 9,
dan 10
Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini merupakan hasil modifikasi
peneliti dengan mengacu perceived behavioral control pada perawat dalam
pendokumentasian asuhan keperawatan berdasarkan theory of planned behavior
yang dikembangkan oleh Erna Dwi Wahyuni (2012) didalam Nursalam (2016),
dengan tetap berdasarkan literatur yang berkaitan dengan perawatan bayi berat
lahir rendah. Sumber literaturnya yaitu Proverawati & Ismawati (2010),
Kementerian Kesehatan RI (2010), Kementerian Kesehatan RI (2011), Frans &
Cooper (2009), Purwoastuti & Walyani (2016), Sudarti & Khoirunnisa (2010) dan
Depkes (2009).
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR YANG.... YOHANES PEMANDI DOKA
5. Intensi
Pengambilan data pada variabel ini menggunakan kuesioner yang terdiri
dari 3 pernyataan tentang keinginan ibu untuk mempertahankan suhu bayi
(pernyataan no. 1), tetap memberikan ASI eksklusif (pernyataan no. 2) dan
mencegah infeksi BBLR (pernyataan no. 3). Jawaban menggunakan skala likert,
yaitu sangat tidak setuju = 1, tidak setuju = 2, setuju = 3, dan sangat setuju = 4.
Kuesioner yang digunakan merupakan hasil modifikasi peneliti dengan
mengacu pada intensi perawat dalam pendokumentasian asuhan keperawatan
berdasarkan theory of planned behavior yang dikembangkan oleh Erna Dwi
Wahyuni (2012) didalam Nursalam (2016).
6. Kemampuan ibu merawat BBLR
Pengambilan data pada variabel kemampuan ibu merawat BBLR
menggunakan kuesioner yang terdiri dari10 pernyataan tentang tindakan yang ibu
lakukan untuk mempertahankan suhu bayi (pernyataan no 1, 2, 3, dan 4) , intake
nutrisi yang adekuat (pernyataan no 5, 6, dan 7), dan pencegahan infeksi pada
BBLR (pernyataan no 8, 9 dan 10). Jawaban menggunakan skala likert, yaitu
selalu = 4, sering = 3, kadang-kadang = 2 dan tidak pernah = 1.
Kuesioner yang digunakan merupakan hasil modifikasi peneliti dengan
mengacu pada kerangka konsep berdasarkan literatur. Sumber literaturnya yaitu
Proverawati & Ismawati (2010), Kementerian Kesehatan RI (2010), Kementerian
Kesehatan RI (2011), Frans & Cooper (2009), Purwoastuti & Walyani (2016),
Sudarti & Khoirunnisa (2010) dan Depkes (2009).
49
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR YANG.... YOHANES PEMANDI DOKA
4.5 Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian ini adalah puskesmas-puskesmas diwilayah Kabupaten
Manggarai yang memiliki bayi dengan BBLR. Waktu penelitian dilaksanakan
pada tanggal 10 November 2017 s.d 28 November 2017.
4.6 Uji Validitas dan Reliabilitas
Kuesioner diadakan uji coba terlebih dahulu sebelum digunakan pada
penelitian. Uji validitas dan reabilitas ini digunakan untuk mencegah kesalahan
sistemik dan meningkatkan kualitas penelitian. Uji validitas dilakukan pada 10 ibu
yang memiliki bayi BBLR di Kabupaten Manggarai.
4.6.1 Uji Validitas
Validitas merupakan suatu pengukuran dan pengamatan untuk mengetahui
keandalan dan kesahihan pada alat ukur yang digunakan dalam instrumen
penelitian (Nursalam, 2016). Pada penelitian ini, uji validitas menggunakan
product moment pada program SPSS 21. Dasar pengambilan keputusan dalam uji
ini adalah jika nilai r hitung lebih besar dari nilai r tabel (0,632) dengan nilai
N=10, maka kuesioner dinyatakan valid (Arikunto, 2012).
Tabel 4.6 Hasil Uji Validitas Kuesioner Pengetahuan Ibu Merawat Bayi BBLR
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Cronbach's Alpha if
Item Deleted
P1 20,90 40,767 ,776 ,906
P2 20,90 41,433 ,647 ,909
P3 21,00 40,444 ,723 ,907
P4 20,90 40,767 ,776 ,906
P5 20,90 40,767 ,776 ,906
P6 21,10 40,767 ,620 ,909
P7 20,90 40,767 ,776 ,906
P8 21,10 40,767 ,620 ,909
P9 20,90 41,433 ,647 ,909
P10 20,90 40,767 ,776 ,906
P11 21,10 40,767 ,620 ,909
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR YANG.... YOHANES PEMANDI DOKA
P12 21,10 40,767 ,620 ,909
P13 20,90 40,767 ,776 ,906
P14 20,90 40,767 ,776 ,906
P15 20,90 40,767 ,776 ,906
TotalSkor 11,10 25,656 ,864 ,943
Tabel 4.6 menunjukkan bahwa nilai r hitung pada Corrected Item-Total
Correlation lebih besar dari nilai r tabel dinyatakan valid pada item pernyataan no
1, 2, 3,4, 5, 7, 9, 10, 13, 14, dan 15. Sedangkan item pernyataan no 6, 8, 11, dan
12 memiliki r hitung lebih kecil dari r tabel dinyatakan tidak valid.
Tabel 4.7 Hasil Uji Validitas Kuesioner Sikap Ibu Merawat Bayi BBLR
Item-Total Statistics
Scale Mean
if Item
Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's Alpha
if Item Deleted
P1 70,70 126,678 ,759 ,754
P2 71,40 125,822 ,788 ,752
P3 71,30 122,011 ,879 ,743
P4 70,70 126,678 ,759 ,754
P5 70,60 132,267 ,516 ,767
P6 70,70 126,678 ,759 ,754
P7 70,70 130,456 ,723 ,762
P8 71,30 122,011 ,879 ,743
P9 71,50 126,278 ,748 ,753
P10 70,70 130,456 ,723 ,762
P11 70,70 130,456 ,723 ,762
P12 70,70 130,456 ,723 ,762
Total 37,00 34,667 1,000 ,936
Tabel 4.7 menunjukan item pernyataan yang valid ditemukan pada item
pernyataan no 1, 2, 3, 4, 6, 7, 8, 9, 10, 11, dan 12 dengan nilai r hitung Corrected
Item-Total Correlation lebih besar nilai r tabel (0,632). Sedangkan nilai r hitung <
nilai r tabel ditemukan pada item pernyataan no 5 sehinnga item ini dinyatakan
tidak valid.
51
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR YANG.... YOHANES PEMANDI DOKA
Tabel 4.8 Hasil Uji Validitas Kuesioner Norma Subjektif Ibu Merawat BBLR
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Cronbach's Alpha
if Item Deleted
P1 35,30 23,122 ,774 ,732
P2 35,30 27,122 ,587 ,782
P3 35,00 23,778 ,717 ,742
P4 35,30 23,122 ,774 ,732
P5 35,30 27,122 ,587 ,782
P6 35,00 23,778 ,717 ,742
Total 19,20 7,289 1,000 ,827
Tabel 4.8 menunjukkan item pernyataan yang valid ditemukan pada no 1, 3,
4, dan 6 dengan nilai r hitung pada Corrected Item-Total Correlation > r tabel
(0,632). Sedangkan item pernyataan no 2 dan 5 memiliki r hitung < dari r tabel,
sehingga item ini dinyatakan tidak valid.
Tabel 4.9 Hasil Uji Validitas Kuesioner Perceived Behavior Control Ibu Merawat
BBLR
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's Alpha if
Item Deleted
P1 56,50 57,833 ,789 ,843
P2 56,60 55,822 ,899 ,835
P3 55,90 61,211 ,594 ,854
P4 56,50 57,833 ,789 ,843
P5 56,40 60,489 ,619 ,852
P6 55,90 61,211 ,594 ,854
P7 56,60 55,822 ,899 ,835
P8 56,60 55,822 ,899 ,835
P9 56,50 57,833 ,789 ,843
P10 56,40 60,489 ,619 ,852
Total 31,10 26,544 ,892 ,938
Tabel 4.9 menunjukkan item pernyataan yang valid ditemukan pada no 1, 2,
4, 7, 8 dan 9 dengan nilai r hitung pada Corrected Item-Total Correlation > r
tabel (0,632). Sedangkan item pernyataan no 3, 5, 6, dan 10 memiliki r hitung <
dari r tabel, sehingga item ini dinyatakan tidak valid.
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR YANG.... YOHANES PEMANDI DOKA
Tabel 4.10 Hasil Uji Validitas Kuesioner Intensi Ibu Merawat BBLR
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Cronbach's Alpha if
Item Deleted
P1 16,50 7,611 ,816 ,823
P2 16,00 6,889 ,848 ,789
P3 16,50 7,611 ,816 ,823
Total 9,80 2,622 1,000 ,852
Tabel 4.10 menunjukkan semua item pernyataan valid dengan nilai r hitung
pada Corrected Item-Total Correlation > r tabel (0,632).
Tabel 4.11 Hasil Uji Validitas Kuesioner Kemampuan Ibu Merawat BBLR
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
P1 47,10 175,878 ,761 ,752
P2 47,20 175,511 ,812 ,750
P3 47,20 175,511 ,812 ,750
P4 46,80 179,067 ,746 ,756
P5 46,00 191,111 ,686 ,774
P6 47,10 175,878 ,761 ,752
P7 46,80 179,067 ,746 ,756
P8 46,60 179,378 ,850 ,756
P9 46,60 179,378 ,850 ,756
P10 46,00 191,111 ,686 ,774
Total 24,60 49,822 1,000 ,926
Tabel 4.11 menunjukkan nilai r hitung pada Corrected Item-Total
Correlation > r tabel (0,632) sehingga pernyataan diatas valid.
4.6.2 Uji Reliabilitas
Relibilitas adalah kesamaan hasil pengukuran atau pengamatan suatu fakta
yang diamati dalam waktu berlainan (Nursalam, 2016). Uji ini berguna untuk
menetapkan instrumen dapat digunakan lebih dari satu kali dimana responden
yang sama akan menghasilkan data yang sesuai dengan tujuan pengukuran. Pada
penelitian ini, uji reliabilitas yang digunakan adalah alpha Cronbach 0 sampai 1
pada program SPSS 21. Jika skala itu dikelompokkan kedalam lima kelas dengan
53
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR YANG.... YOHANES PEMANDI DOKA
reng yang sama maka ukuran kemantapan alpha dapat diinterpretasikan sebagai
berikut :
1. Nila alpha Cronbach 0,00 s.d 0,20, berarti kurang reliabel
2. Nila alpha Cronbach 0,21 s.d 0,40, berarti agak reliabel
3. Nila alpha Cronbach 0,41 s.d 0,60, berarti cukup reliabel
4. Nila alpha Cronbach 0,61 s.d 0,80, berarti reliabel
5. Nila alpha Cronbach 0,81 s.d 1,00, berarti sangat reliabel
Berdasarkan uji reliabilitas menggunakan SPSS 21 didapatkan hasil, yaitu pada
kuesioner pengetahuan didapatkan nilai alpha Cronbach sebesar 0,914 (sangat
reliabel), kuesioner sikap didapatkan nilai alpha Cronbach sebesar 0,774
(reliabel), kuesioner norma subjektif didapatkan nilai alpha Cronbach sebesar
0,784 (reliabel), kuesioner perceived behavior control didapatkan nilai alpha
Cronbach sebesar 0,861 (sangat reliabel), kuesioner intensi didapatkan nilai alpha
Cronbach sebesar 0,856 (reliabel), dan kuesioner kemampuan didapatkan nilai
alpha Cronbach sebesar 0,779 (reliabel).
4.7 Prosedur Pengambilan atau Pengumpulan Data
Pengumpulan data adalah suatu proses pendekatan kepada subyek dan
pengumpulan karakteristik subyek yang diperlukan dalam suatu penelitian
(Nursalam, 2016). Prosedur pengumpulan data pada penelitian ini dimulai dari,
peneliti mengajukan surat permohonan penelitian ke Dekan Fakultas
Keperawatan Universitas Airlangga. Setelah mendapatkan surat penelitian dan
lolos uji etik di Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga, peneliti
menyerahkan surat tersebut ke Kantor Perijinan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
(KPPTSP) yang sekarang berubah namanya menjadi Dinas Penanaman Modal,
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR YANG.... YOHANES PEMANDI DOKA
Koperasi, Usaha Kecil, Menengah dan Tenaga Kerja Kabupaten Manggarai untuk
mendapatkan surat izin penelitian diwilayah tersebut. Surat kemudian diteruskan
ke Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai. Setelah mendapat disposisi
persetujuan penelitian, peneliti meneruskan surat tersebut kepada kepala-kepala
puskesmas di tempat penelitian dan memulai kegiatan penelitian.
Penelitian dimulai pada tanggal 10 November 2017, dimulai dengan
mendata nama dan alamat tempat tinggal responden yang disesuaikan dengan
kriteria inklusi dan eksklusi. Sampel penelitian yang diambil adalah ibu yang
memiliki BBLR pada bulan Agustus s.d Oktober 2017. Nama-nama responden
tersebut peneliti dapatkan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai. Pemilihan
puskesmas dilakukan berdasarkan jumlah kelahiran bayi dengan berat lahir rendah
tanpa memandang keterjangkaun tempat penelitian. Puskesmas yang dilakukan
pengambilan data berjumlah 22 puskesmas dengan rincian 1 puskesmas memiliki
10 kasus BBLR, 5 puskesmas memiliki 2 kasus BBLR, 3 puskesmas memiliki 3
kasus BBLR, 3 puskesmas memiliki 4 kasus BBLR, 3 Puskesmas memiliki 5
kasus BBLR, 5 puskesmas memiliki 2 kasus BBLR, dan 3 puskesmas memiliki 1
kasus BBLR, dan 2 puskesmas tidak memiliki kasus BBLR. Pengambilan data
dimulai dari puskesmas yang memiliki kasus tertinggi dan dalam sehari
mendapatkan 3 Responden. Hal ini disebabkan oleh jarak antara satu desa dengan
desa yang lain cukup jauh ± 7 km. Pengambilan data dilakukan dari rumah ke
rumah responden.
Setelah mendapatkan data nama-nama dan alamat tempat tinggal serta data
sekunder yang dibutuhkan, peneliti kemudian mengunjungi responden didampingi
oleh kader kesehatan dengan sepengetahuan petugas kesehatan wilayah tersebut.
55
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR YANG.... YOHANES PEMANDI DOKA
Kader hanya membantu memperkenalkan peneliti kepada responden untuk
memudahkan komunikasi dan menghindari kesalapahaman yang mungkin terjadi.
Setelah kader memperkenalkan peneliti kepada responden, kader tersebut dapat
kembali ke rumahnya untuk menjaga kerahasiaan penelitian. Peneliti juga
bekerjasama dengan asisten peneliti yang sebelumnya sudah peneliti jelaskan hal-
hal berkaitan dengan penelitian ini serta cara pengambilan data. Sebelum memulai
penelitian, peneliti menjelaskan hal-hal yang terdapat dalam lembar penjelasan
etik kepada responden yang meliputi judul penelitian, tujuan penelitian, hal-hal
yang akan dilakukan, manfaat, hak responden untuk undur diri, pemberian
pendidikan kesehatan serta adanya insentif berupa pemberian souvenir kepada
responden. Semua hal di atas akan dijelaskan kepada responden secara pribadi.
Setelah mendapat persetujuan dari responden, peneliti kemudian akan
menyerahkan informed consent (lembar persetujuan) menjadi responden untuk
ditandatangani. Peneliti akan memberikan penjelasan kepada responden mengenai
hal-hal penting yang dapat membantu responden memahami cara pengisian
kuesioner. Peneliti membantu responden dalam hal membacakan kuesioner dan
meminta responden untuk menjawab pernyataan tersebut. Selama pengisian
lembar kuesioner, responden akan didampingi karena bila ada hal yang kurang
dimengerti tentang pernyataan dalam lembar kuesioner yang diberikan, responden
dapat langsung bertanya kepada peneliti.
Prosedur ini akan dilakukan pada semua responden secara individu, hingga
mencapai sampel yang ditargetkan. Lembar kuesioner yang telah diisi, kemudian
dikumpulkan kembali oleh peneliti dan dicek jawaban yang ada untuk mencegah
terjadinya kekosongan pada beberapa pernyataan. Selanjutnya lembaran kuesioner
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR YANG.... YOHANES PEMANDI DOKA
yang ada akan diberikan kode agar memudahkan peneliti dalam proses tabulasi
dan analisis data. Setelah mendapatkan data yang diperlukan peneliti kemudian
memberikan pendidikan kesehatan kepada responden dan membagikan cendera
mata kepada responden sebagai bentuk terimakasih atas partisipasi pada
penelitian.
4.8 Cara Analisis Data
Proses analisis data dalam penelitian ini meliputi :
1. Analisa Data Deskriptif
Data yang telah terkumpul akan dikelompokkan kemudian ditabulasi sesuai
dengan variabel penelitian. Variabel pengetahuan, sikap, norma subjektif,
intensi, perceived behavioral control dan kemampuan ibu merawat BBLR
diukur menggunakan kuesioner. Data yang sudah ditabulasi ditampilkan
dalam bentuk tabel.
Pengelolaan data dilakukan dengan cara :
1) Editing
Editing adalah mengkaji dan meneliti kembali data yang telah terkumpul,
apakah sudah baik dan dapat dipersiapkan untuk proses berikutnya.
Proses editing ini meliputi langkah-langkah sebagai berikut: pertama
mengecek nama dan identitas responden; kedua mengecek kelengkapan
data apabila ada kekurangan pada pengisian dengan memeriksa isi
kuesioner, dan apakah ada kuesioner yang sobek atau robek; mengecek
isian data. Jika pada instrumen terdapat beberapa item yang tidak diisi
maka peneliti kemudian mengkonfirmasi ulang jawaban ke responden
atau pada rekam medik lainnya.
57
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR YANG.... YOHANES PEMANDI DOKA
2) Coding
Setelah kegiatan pengumpulan data dilakukan, lembar kuesioner diberi
kode dengan menggunakan angka, sehingga dapat memudahkan peneliti
dalam menganalisis data yang telah diperoleh.
3) Tabulating dan scoring
Jawaban responden pada kuesioner yang telah diberi kode dihitung dan
kemudian dimasukkan kedalam tabel. Pengskoringan akan dilakukan
berdasarkan jawaban yang telah diisi responden pada kuesioner, yaitu :
a. Variabel Pengetahuan
Variabel pengetahuan terdiri dari 15 pertanyaan dengan jawaban
bernilai 1 dinyatakan benar dan bernilai 0 dinyatakan salah.
Penilaian tingkat pengetahuan dengan menggunakan rumus:
P = 𝑛
𝑁 × 100%
Keterangan :
P : Prosentase nilai responden
n : Skor yang didapat responden
N : Total skor maksimal
Nilai prosentasi yang didapat responden akan dikategorikan
dalam tingkat pengetahuan dengan kriteria sebagai berikut:
pengetahuan dinilai baik jika responden mendapat prosentasi nilai
76%-100%, tingkat pengetahuan cukup jika responden mendapat
prosentasi nilai 56%-75%, dan tingkat pengetahuan kurang jika
responden mendapat prosentase nilai < 56%.
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR YANG.... YOHANES PEMANDI DOKA
b. Variabel Sikap
Variabel sikap mempunyai 12 pernyataan yang terdiri dari 4
pernyataan negatif dan 8 pernyataan positif. Skala likert pernyataan
positif, yaitu sangat tidak setuju = 1, tidak setuju = 2, setuju = 3, dan
sangat setuju = 4. Skala likert pernyataan negatif terdiri dari sangat
tidak setuju = 4, tidak Setuju = 3, setuju = 2, sangat setuju = 1.
Kategori hasil dalam instrumen ini terdiri dari sikap positif bila nilai
T responden ≥ mean T, dan negatif bila nilai skor T responden <
mean T (Anwar Saifudin, 2012). Penilaian T responden akan
dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
𝑇 = 50 + 10 𝑋 𝑋 − 𝑥
𝑠
Keterangan :
𝑋 : Skor responden pada skala sikap yang hendak diubah menjadi
skor T
𝑥 : Mean skor kelompok
𝑠 : Standar deviasi kelompok
c. Variabel Norma subjektif
Pada variabel norma subjektif terdiri terdiri 6 pernyataan dan
menggunakan skala likert, yaitu sangat tidak setuju= 1, tidak Setuju
= 2, setuju = 3 dan sangat setuju = 4. Penilaian norma subjektif
menggunakan rumus :
P = 𝑛
𝑁 × 100%
Keterangan :
P : Prosentase nilai responden
59
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR YANG.... YOHANES PEMANDI DOKA
n : Skor yang didapat responden
N : Total skor maksimal
Nilai prosentasi yang didapat responden akan dikategorikan dengan
kriteria sebagai berikut : norma subjektif baik jika responden
mendapat nilai 76%-100%, norma subjektif cukup jika responden
mendapat prosentasi nilai 56%-75% dan norma subjektif kurang jika
responden mendapat nilai prosentase nilai < 56%.
d. Variabel perceived behavioral control
Pada variabel ini terdiri 10 pernyataan yang dinilai dengan skala
likert, yaitu sangat setuju = 4, setuju = 3, tidak setuju = 2 dan sangat
tidak setuju = 1. Kategori hasil dalam instrumen ini terdiri dari
perceived behavioral control positif bila nilai T responden ≥ mean
T, dan negatif bila nilai skor T responden < mean T. Penilaian T
responden akan dihitung dengan menggunakan rumus sebagai
berikut:
𝑇 = 50 + 10 𝑋 𝑋 − 𝑥
𝑠
Keterangan :
𝑋 : Skor responden pada skala sikap yang hendak diubah menjadi
skor T
𝑥 : Mean skor kelompok
𝑠 : Standar deviasi kelompok
e. Variabel intensi
Variabel intensi terdiri dari 3 pernyataan yang dinilai dengan skala
likert, yaitu sangat tidak setuju = 1, tidak setuju = 2, setuju = 3, dan
sangat setuju = 4. Penilaian intensi menggunakan rumus :
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR YANG.... YOHANES PEMANDI DOKA
P = 𝑛
𝑁 × 100%
Keterangan :
P : Prosentase nilai responden
n : Skor yang didapat responden
N : Total skor maksimal
Nilai prosentasi yang didapat responden akan dikategorikan intensi
sebagai berikut : intensi tinggi jika responden mendapat prosentasi
nilai 76%-100%, intensi sedang jika responden mendapat prosentasi
nilai 56%-75% dan intensi kurang jika responden mendapat nilai
prosentase nilai < 56%.
f. Variabel kemampuan
Variabel kemampuan terdiri dari 10 pernyataan dengan skala likert
selalu = 4, sering = 3, kadang-kadang = 2 dan tidak pernah = 1. Nilai
yang didapat responden akan dikategorikan dalam mampu jika skor
setiap komponen dari tiap responden lebih besar sama dengan rata-
rata skor total setiap komponen. Tidak mampu jika skor setiap
komponen lebih kecil dari rata-rata skor total setiap komponen.
2. Analisis
Skala data yang digunakan untuk keusioner adalah ordinal. Data yang didapat
dan dianalisis dengan uji statistik regresi logistik untuk memahami variabel
bebas mana saja yang berhubungan dengan variabel terikat dan mengetahui
bentuk-bentuk hubungan tersebut.
61
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR YANG.... YOHANES PEMANDI DOKA
4.9 Kerangka Operasional atau Kerja
Gambar 4.1 Kerangka Operasional Penelitian Analisis Faktor yang berhubungan dengan
kemampuan ibu merawat Bayi BBLR di Kabupaten Manggarai-NTT
Populasi: Ibu yang memiliki bayi berat lahir < 2500 gram
pada bulan Januari s.d September berjumlah 257 orang Sampling :
Purposive Sampling
Sampel :
Ibu yang memiliki bayi berat lahir <2500 gram pada bulan Juli s.d September berjumlah
77 orang
Variabel Independen diukur dengan kuesioner :
1. Pengetahuan Ibu tentang perawatan bayi BBLR
2. Sikap Ibu tentang perawatan bayi BBLR
3. Norma subjektif ibu tentang perawatan bayi
BBLR
4. Perceived behavioral control perawatan bayi
BBLR
5. Intensi ibu merawat bayi BBLR
Variabel Dependen :
Kemampuan ibu merawat bayi BBLR
diukur menggunakan kuesioner
Pengumpulan Data
Analisa data : hubungan antara variabel akan dinilai dengan uji regresi logistik
Penyajian hasil
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR YANG.... YOHANES PEMANDI DOKA
4.10 Masalah Etik
Pemohon meminta ijin kepada responden sebelum melakukan penelitian.
Penelitian akan dimulai dengan melakukan beberapa prosedur yang berhubungan
dengan etika penelitian, yaitu :
1. Informed consent
Penelitian ini menggunakan subjek manusia sehingga informed consent
sangat diperlukan agar tidak melanggar hak-hak manusia sebagai subjek
penelitian. Tujuannya ialah responden mengetahui maksud dan tujuan penelitian
serta dampak yang diteliti selama pengumpulan data. Jika responnden bersedia
diteliti maka harus menandatangani lembar persetujuan. Jika responden menolak
untuk diteliti maka peneliti tidak akan memaksa dan tetap menghormati hak klien.
Subjek yang tidak bisa memberikan infomed consent akan diwakili oleh keluarga
terdekatnya dan diberi penjelasan tentang penelitian yang akan dilakukan
berkaitan dengan tujuan penelitian, perlakuan yang diterapkan, bahaya potensial,
hak untuk undur diri..
2. Anonimity
Kerahasiaan identitas subjek penelitian sangat dijaga demi melindungi hak-
hak subjek penelitian dan keamanannya. Untuk menjaga kerahasiaan indentitas
subjek, peneliti tidak akan mencantumkan nama subjek pada lembar pengumpulan
data yang diisi subjek. Lembar hanya diberi nomor kode tertentu. Kerahasiaan
informasi yang diberikan responden dijamin oleh peneliti karena hanya kelompok
data tertentu saja yang akan dilaporkan sebagai hasil penelitian. Kerahasian data
yang dikumpul dari responden dijaga dengan tidak melibatkan petugas kesehatan
saat melakukan wawancara.
63
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR YANG.... YOHANES PEMANDI DOKA
3. Confidentiality
Kerahasiaan informasi yang diberikan responden dijamin oleh peneliti
karena hanya kelompok data tertentu saja yang akan dilaporan sebagai hasil
penelitian. P
4.11 Keterbatasan Penelitian
1. Sampel pada penelitian ini berjumlah 57 orang yang berbeda dengan
perencanaan awal berjumlah 77 orang. Hal ini disebabkan responden tidak
memenuhi kriteria inklusi, tempat tinggal responden yang tidak dapat
terjangkau peneliti dan ada responden yang memiliki bayi kembar.
2. Pada penelitian ini, peneliti menemukan satu ibu dengan HIV yang tidak
dieksklusikan padahal ibu dengan HIV tidak boleh menyusui ibunya.
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
64
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR YANG.... YOHANES PEMANDI DOKA
BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN
BAB 5
HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN
Pada bab ini akan menjelaskan hasil penelitian “Analisis Faktor Yang
Berhubungan Dengan Kemampuan Ibu Merawat Bayi Berat Lahir Rendah
(BBLR) Berdasarkan Theory of Planned Behavior di Kabupaten Manggarai-
NTT”. Peneliti akan menjelaskan hal-hal yang berupa karakteristik lokasi
penelitian; karakteristik responden berupa usia, tingkat pendidikan, komplikasi
selama kehamilan/persalinan, tempat melahirkan, penghasilan, agama, dan berat
badan bayi saat lahir; variabel penelitian, yaitu pengetahuan, sikap, norma
subjektif, perceived behavioral control, intensi dan kemampuan ibu merawat bayi
berat lahir rendah. Bagian pembahasan akan dijelaskan hasil uji statistik regresi
logistik untuk mengetahui tingkat signifikansi dan hubungan antar variabel
independen terhadap variabel dependen dengan nilai signifikan p<0,05.
5.1 Hasil Penelitian
5.1.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Kabupaten Manggarai adalah salah satu dari 22 kabupaten diwilayah
Provinsi Nusa Tenggara Timur. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 1.669,42
km2 atau 166.942 ha. Secara administratif, kabupaten ini dibagi menjadi 12
kecamatan, 145 desa dan 26 kelurahan dengan pusat pemerintahan dikota Ruteng
Kecamatan Langke Rembong dengan batas-batas wilayah sebagai berikut: sebelah
barat dengan Kabupaten Manggarai Barat, sebelah timur dengan Kabupaten
Manggarai Timur, sebelah utara dengan Laut Flores, dan sebelah selatan dengan
Laut Sawu. Kondisi kawasan kabupaten ini secara geologi terdiri dari wilayah
65
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR YANG.... YOHANES PEMANDI DOKA
pegunungan dan perbukitan dengan iklim tropis yang terdiri dari dua musim, yaitu
musim hujan dan kemarau yang silih berganti. Musim hujan terjadi selama 7
bulan dengan jumlah curah hujan rata-rata 2.440,9 mm. Penduduk kabupaten ini
berjumlah 338,324 jiwa pada tahun 2015. Sebagian besar penduduknya rata-rata
berpendidikan SD sebanyak 37,56% dan usia 10 tahun ke atas yang tidak
menamatkan pendidikan SD sebanyak 33,95% (RPJMD Kabupaten Manggarai,
2016). Budaya yang dianut masyarakat Manggarai adalah budaya patrilinear
dimana laki-laki mendapat penghargaan dan penghormataan lebih tinggi dari
perempuan. Suami dan keluarga besar mempuyai peranan yang penting dalam
pengambilan keputusan. Segala sesuatu yang akan dilakukan perlu keputusan dari
keluarga besar. Keluarga sangat berperan dalam melakukan perawatan bayi baru
lahir.
Kabupaten Manggarai memiliki dua rumah sakit, yaitu rumah sakit
pemerintah BLUD RSUD Dr. Ben Mboi dan rumah sakit swasta St. Rafael
Cancar. Kabupaten ini juga memiliki 22 puskesmas yang tersebar di setiap
kecamatan. Hampir tiap desa diwilayah ini sudah memiliki sarana kesehatan
berupa pustu, poskesdes, dan polindes, namun ada beberapa sarana kesehatan
yang belum ditempati oleh petugas. Hal ini disebabkan oleh kurang lengkapnya
fasilitas kesehatan disarana tersebut.
Pelayanan kesehatan ibu bersalin hampir semuanya dilakukan di fasilitas
kesehatan dan ibu hamil dengan komplikasi dilakukan rujukan terencana. Hal ini
juga tidak terlepas dari adanya kegiatan kemitraan bidan dengan dukun bayi.
Keberadaan dukun bayi sebagai orang yang dipercayai, berpengalaman,
dihormati, masih dibutuhkan didaerah pedesaan. Saat ini, dukun bayi memiliki
66
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR YANG.... YOHANES PEMANDI DOKA
peran yang terbatas pada saat kehamilan, persalinan, dan setelah melahirkan.
Selama kehamilan, dukun memotivasi ibu hamil untuk memeriksakan diri kepada
bidan. Saat persalinan, dukun memberi informasi dan mengantar kepada bidan ibu
hamil yang akan bersalin. Selama paska bersalin, dukun berkunjung kerumah ibu
nifas untuk memandikan bayi, merawat tali pusat bayi dan perawatan payudara
ibu.
Setiap ibu bersalin diberikan pendidikan kesehatan tentang kesehatan ibu
bersalin dan neonatus, namun penyuluhan tersebut kebanyakan menggunakan
metode ceramah tanpa media promosi kesehatan yang berpengaruh terhadap
pengetahuan dan kemampuan ibu dalam perawatan bayi baru lahir. Pemerataan
media penyuluhan kesehatan tentang perawatan bayi baru lahir masih kurang. Hal
ini terlihat dari kurangnya poster-poster tentang kesehatan neonatus atau
perawatan bayi resiko tinggi.
Penelitian ini berlangsung selama 17 hari, yaitu 10 November 2017 s.d
28 November 2017. Responden dalam penelitian ini berjumlah 57 orang.
5.1.2 Data Umum Karakteristik Responden
Penjelasan tentang data demografi responden akan diuraikan berupa usia
ibu, tingkat pendidikan, komplikasi selama kehamilan/persalinan, tempat bersalin,
penghasilan keluarga, agama, riwayat kelahiran BBLR sebelumnya, dan berat
badan bayi BBLR saat lahir.
67
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR YANG.... YOHANES PEMANDI DOKA
Tabel 5.1 Distribusi responden berdasarkan usia, pendidikan terakhir, komplikasi
selama kehamilan/ persalianan, tempat bersalin, penghasilan keluarga,
agama, riawayat kelahiran BBLR sebelumnya dan berat badan bayi
BBLR saat lahir di Kabupaten Manggarai pada bulan November 2017
Distribusi responden f (%)
Usia ibu < 20 6 10,5
20-35 39 68,4
˃ 35 12 21,1
Total 57 100
Tingkat Pendidikan Tidak Sekolah 2 3,5
SD 33 57,9
SMP 9 15,8
SMA 7 12,3
PT 6 10,5
Total 57 100
Komplikasi selama
kehamilan/persalinan
Usia < 20 tahun 2 3,5
KEK dan Persalinan Prematur 1 1,7
Usia > 35 tahun 6 10,5
KEK 17 29,8
Usia > 35 tahun dan persalinan
Prematur
2 3,5
Anemia 4 7,01
Hipertensi selama kehamilan 3 5,2
Gemeli 5 8,7
TB < 145 cm 1 1,7
Gemeli dan usia > 35 tahun 2 3,5
Persalinan Prematur 2 3,5
KEK dan Persalinan Prematur 2 3,5
HIV 1 1,7
Usia <20 tahun dan anemia 1 1,7
KEK dan Anemia 1 1,7
Asma 1 1,7
Serotinus 1 1,7
Total 57 100
Tempat Bersalin Rumah 1 1,8
Sarana Kesehatan 56 98,2
Total 57 100
Penghasilan
Keluarga
< Rp 500.000 3 5,3
Rp 500.000-Rp 1.000.000 30 52,6
Rp1.000.000-Rp 2.000.000 21 36,8
> Rp 2.000.000 3 5,3
Total 57 100
Berat Badan Bayi
Saat Lahir
BBLSR 3 5,3
BBLR 54 94,7
Total 57 100
Tabel 5.1 menunjukkan bahwa kelahiran bayi BBLR terjadi pada
sebagian besar responden yang berdasarkan usia aman untuk kehamilan dan
68
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR YANG.... YOHANES PEMANDI DOKA
persalinan, yaitu berusia 20 tahun sampai dengan 35 tahun. Sebagian besar
responden berpendidikan dasar, yaitu SD dan SMP. Responden dengan status gizi
beresiko (KEK) memiliki kecenderungan yang lebih besar untuk melahirkan bayi
BBLR. Sebagian besar responden memiliki penghasilan per bulan kurang dari
upah minimum kabupaten Manggarai, yaitu sebanyak 30 ibu berpenghasilan
antara Rp 500.000 s.d Rp 1.000.000. Mayoritas bayi tergolong dalam BBLR
dengan berat badan > 1500-2500 gram.
5.1.3 Deskripsi Variabel Penelitian
Pada penelitian ini, variabel yang diukur adalah pengetahuan, sikap,
norma subjektif, perceived behavioral control, intensi dan kemampuan ibu
merawat bayi berat lahir rendah. Berikut ini adalah uraian masing-masing variabel
yang disajikan dalam bentuk tabel, yaitu :
1. Distribusi tingkat pengetahuan responden tentang merawat bayi berat
lahir rendah (BBLR) di Kabupaten Manggarai
Tabel 5.2 Distribusi responden berdasarkan tingkat pengetahuan tentang merawat
bayi berat lahir rendah (BBLR) di Kabupaten Manggarai pada bulan
November 2017
Tingkat Pengetahuan f %
Kurang 5 8,8
Cukup 28 49,1
Baik 24 42,1
Total 57 100
Tabel 5.2 menunjukkan pengetahuan sebagai hal yang dipahami ibu
tentang BBLR dan perawatannya dirumah. Sebagian besar responden memiliki
pengetahuan yang cukup dimana responden mampu menjawab benar terhadap
cara mempertahankan suhu bayi, manfaat pemberian ASI, dan pencegahan
infeksi, namun salah menjawab tentang seperti apa BBLR dan kerentanannya
terhadap penyakit.
69
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR YANG.... YOHANES PEMANDI DOKA
2. Distribusi sikap responden tentang merawat bayi berat lahir rendah di
Kabupaten Manggarai
Tabel 5.3 Distribusi responden berdasarkan sikap tentang merawat bayi berat
lahir rendah (BBLR) di Kabupaten Manggarai pada bulan November
2017
Sikap ibu f %
Positif 30 52,6
Negatif 27 47,4
Total 57 100
Tabel 5.3 menunjukkan sikap responden sebagai penilaian ibu tentang
perawat BBLR dimana tidak ada perbedaan yang siginfikan antara responden
yang memiliki sikap positif dan negatif. Responden yang bersikap positif
memiliki keyakinan dan evaluasi bahwa mempertahankan suhu bayi, memberikan
ASI ekslusif, dan mencegah infeksi dapat memberikan manfaat terhadap bayi
BBLR. Sedangkan responden yang bersikap negatif menilai bahwa pemberian
ASI tidak memerlukan pengaturan waktu, pemberian susu formula dapat
mencukupi kebutuhan makanan bagi bayi, mencuci tangan tidak berpengaruh
terhadap bayi dan ibu juga menilai BBLR memiliki daya tahan tubuh yang bagus.
3. Distribusi norma subjektif responden tentang merawat bayi berat lahir
rendah di Kabupaten Manggarai
Tabel 5.4 Distribusi responden berdasarkan norma subjektif tentang merawat bayi
berat lahir rendah (BBLR) di Kabupaten Manggarai pada bulan
November 2017
Norma Subjetif f %
Cukup 35 61,4
Baik 22 38,6
Total 57 100
Tabel 5.4 menunjukkan norma subjektif responden sebagai penilaian
ibu tentang harapan suami, keluarga dan tenaga kesehatan terhadap perawatan
70
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR YANG.... YOHANES PEMANDI DOKA
bayi BBLR. Sebagain besar respoden memiliki norma subjektif cukup dimana ibu
memiliki motivasi dan dukungan untuk merawat bayi BBLR.
4. Distribusi perceived behavioral control responden tentang merawat bayi
berat lahir rendah di Kabupaten Manggarai
Tabel 5.5 Distribusi responden berdasarkan perceived behavioral control tentang
merawat bayi berat lahir rendah (BBLR) di Kabupaten Manggarai pada
bulan November 2017
Perceived Behavioral Control f %
Negatif 28 49,1
Positif 29 50,9
Total 57 100
Tabel 5.5 menunjukkan perceived behavioral control sebagai persepsi
ibu mengenai situasi atau kondisi yang mendorong atau menghambat perawatan
bayi BBLR. Tidak ada perbedaan antara ibu yang memiliki perceived behavioral
control positif dan perceived behavioral control negatif. Sebagian besar ibu
memiliki persepsi yang positif terhadap pengalaman masa lalu, penyuluhan
kesehatan, dukungan suami, kondisi atau keadaan bayi, kunjungan petugas
kesehatan, faktor ekonomi, pengetahuan, dan kesehatan bayi BBLR.
5. Distribusi intensi responden tentang merawat bayi berat lahir rendah di
Kabupaten Manggarai
Tabel 5.6 Distribusi responden berdasarkan intensi tentang merawat bayi berat
lahir rendah (BBLR) di Kabupaten Manggarai pada bulan November
2017
Intensi f %
Rendah 4 7
Sedang 5 8,8
Tinggi 48 84,2
Total 57 100
Tabel 5.6 menunjukkan bahwa mayoritas responden memiliki
keinginan yang tinggi untuk merawat bayi BBLR sesuai dengan apa yang
diajarkan oleh tenaga kesehatan.
71
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR YANG.... YOHANES PEMANDI DOKA
6. Distribusi kemampuan responden dalam merawat bayi berat lahir rendah
di Kabupaten Manggarai
Tabel 5.7 Distribusi responden berdasarkan kemampuan dalam merawat bayi
berat lahir rendah (BBLR) di Kabupaten Manggarai pada bulan
November 2017
Kemampuan ibu merawat
bayi BBLR
f %
Mampu 30 52,6
Tidak Mampu 27 47,4
Total 57 100
Tabel 5.7 menunjukkan kemampuan sebagai tindakan yang ibu lakukan
dirumah untuk merawat bayi BBLR. Tidak ada perbedaan yang siginifikan antara
ibu yang mampu dan tidak mampu merawat bayi BBLR dirumah. Responden
memiliki kemampuan untuk merawat bayi BBLR dirumah dimana ibu sering
melakukan perawatan metode kanguru, memberikan ASI ekslusif dan melakukan
pencegahan infeksi terhadap bayi BBLR. Sedangkan responden yang tidak
mampu, sebagian besar kadang-kadang atau tidak pernah melakukan perawatan
metode kanguru dan pencegahan infeksi kepada bayi BBLR.
72
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR YANG.... YOHANES PEMANDI DOKA
5.1.4 Hasil uji hubungan pengetahuan, sikap, norma subjektif, perceived
behavior control dan intensi dengan kemampuan ibu merawat bayi berat lahir
rendah (BBLR) di Kabupaten Manggarai
Tabel 5.8 Hubungan pengetahuan, sikap, norma subjektif, perceived behavior
control dan intensi dengan kemampuan ibu merawat bayi berat lahir
rendah (BBLR) di Kabupaten Manggarai pada bulan November 2017
No
Variabel Independen
Kemampuan
Wald
Sig(p)
Exp
(B)
Mampu Tidak
Mampu
f % f %
1. Pengetahuan Kurang 0 5 100 13,316 0,001
Cukup 9 32,1 19 67,9 0,000 0,999 0,000
Baik 21 87,5 3 12,5 13,316 0,000 0,068
Constant 9,940 0,002 7,000
2. Sikap Negatif 9 30 21 70
Positif 21 77,8 6 22,2 11,823 0,001 8,167
Constant 4,523 0,033 0,429
3. Norma
Subjektif
Baik 17 77,3 5 22,7
Cukup 13 37,2 22 62,8 8,033 0,005 0,174
Constant 5,786 0,016 3,400
4. Perceived
behavioral
control
Negatif 7 25 21 75
Positif 23 79,3 6 20,7 14,890 0,000 11,50
0
Constant 6,336 0,012 0,333
5. Intensi Rendah 0 0 4 100 0,000 1,000
Sedang 0 0 5 100 0,000 0,999 0,000
Tinggi 30 62,5 18 37,5 0,000 0,999 0,000
Constant 2,936 0,87 1,667
Tabel 5.8 menunjukkan bahwa antara variabel independen dengan
variabel dependen memiliki hubungan secara bermakna. Variabel independen
yang menerima hipotesis penelitian dengan nilai signifikansi p≤0,05, yaitu
pengetahuan kurang, pengetahuan baik, sikap positif, norma subjektif cukup dan
perceived behavior control positif berhubungan secara bermakna dengan
kemampuan ibu. Hal ini dapat dilihat dari hasil uji wald dimana β tidak sama
dengan nol dan nilai p≤0,05 sehingga H1 diterima dan H0 ditolak. Hal ini berarti
terdapat hubungan yang bermakna pengetahuan ibu yang kurang dengan
73
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR YANG.... YOHANES PEMANDI DOKA
kemampuan ibu dalam merawat bayi BBLR. Ada hubungan yang bermakna
antara pengetahuan yang baik dengan kemampuan ibu merawat bayi BBLR.
Terdapat hubungan sikap positif dengan kemampuan ibu merawat bayi BBLR.
Norma subjektif yang cukup berhubungan secara bermakna dengan kemampuan
ibu merawat bayi BBLR. Ada hubungan yang bermakan antara perceived
behavior control positif dengan kemampuan ibu merawat bayi BBLR. Pada
variabel intensi (rendah, sedang, dan tinggi) didapatkan hasil uji wald β=0 dan
p>0,05. Hal ini berarti H0 diterima dan H1 ditolak sehingga dapat disimpulkan
bahwa tidak terdapat hubungan antara intensi dengan kemampuan ibu dalam
merawat bayi berat lahir rendah.
Nilai Exp (B) pada tabel diatas menggambarkan kemungkinan variabel
independen berhubungan dengan variabel dependen. Pada variabel pengetahuan
dapat diketahui bahwa kemungkinan ibu dengan pengetahuan yang baik untuk
memiliki kemampuan merawat bayi berat lahir rendah adalah 0,068 kali
kemungkinan dibandingkan ibu dengan pengetahuan yang kurang untuk memiliki
kemampuan dalam merawat BBLR. Kemungkinan sikap ibu yang positif untuk
memiliki kemampuan dalam merawat bayi berat lahir rendah adalah 8,167 kali
kemungkinan dibandingkan dengan ibu dengan sikap yang negatif dalam
melakukan perawatan bayi berat lahir rendah. Pada variabel norma subjetif
didapatkan bahwa kemungkinan ibu dengan norma subjektif yang cukup 0,174
kali kemungkinan untuk merawat bayi BBLR dibandingkan dengan ibu dengan
norma subjetif yang baik. Kemungkinan ibu dengan perceived behavior control
yang positif untuk memiliki kemampuan merawat BBLR adalah 11,5 kali
74
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR YANG.... YOHANES PEMANDI DOKA
kemungkinan ibu dengan perceived behavior control negatif untuk merawat bayi
berat lahir rendah dirumah.
5.2 Pembahasan
Pada bagian ini akan dibahas hubungan antara pengetahuan, sikap, norma
subjektif, perceived behavioral control, intensi dengan kemampuan ibu merawat
bayi berat lahir rendah (BBLR) berdasarkan theory of planned behavior di
Kabupaten Manggarai.
5.2.1 Hubungan pengetahuan dengan kemampuan ibu merawat bayi berat lahir
rendah
Hasil uji statistik menunjukkan bahwa terdapat hubungan pengetahuan
dengan kemampuan ibu merawat bayi berat lahir rendah. Hal ini sesuai dengan
pernyataan Notoatmodjo (2012) bahwa kemampuan terbentuk melalui
pengetahuan akan kesehatan bagi individu yang melalui suatu proses belajar.
Pengetahuan terjadi setelah seseorang mengindera suatu objek melalui mata dan
telinga. Faktor yang mempengaruhi pengetahuan adalah pendidikan. Pendidikan
mempengaruhi proses belajar, semakin tinggi pendidikan seseorang maka
semakin mudah seseorang untuk menerima informasi, namun seseorang yang
berpendidikan rendah tidak selamanya mempunyai pengetahuan yang rendah
pula. Pengetahuan seseorang tidak hanya didapat melalui pendidikan formal tetapi
dapat juga diperoleh melalui pendidikan nonformal, seperti melalui media massa,
pengalaman orang lain, informasi kesehatan dari petugas dan lingkungan.
Keterkaitan antara pengetahuan dengan kemampuan merawat bayi
dijelaskan oleh Silaban (2010) bahwa semakin baik pengetahuan ibu maka
75
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR YANG.... YOHANES PEMANDI DOKA
semakin dia mampu untuk merawat bayinya dirumah. Penelitian ini diperkuat
oleh penelitian Mulyana (2015) dimana terdapat hubungan pengetahuan dengan
self efficacy ibu merawat bayi berat lahir rendah. Ibu yang mempunyai
pengetahuan baik akan semakin besar memiliki keyakinan akan kemampuannya
untuk merawat BBLR.
Namun berdasarkan hasil penelitian masih terdapat ibu yang memiliki
pengetahuan yang baik tetapi tidak mampu melakukan perawatan bayi BBLR.
Responden tersebut merupakan ibu yang berpendidikan SD, tidak memiliki
riwayat kelahiran BBLR sebelumnya, memiliki sikap yang negatif terhadap
perawatan bayi BBLR, dan juga menganggap bahwa perawatan bayi BBLR sama
dengan perawatan bayi normal. Bentuk kemampuan yang ditampilkan ibu tersebut
adalah tidak pernah melakukan perawatan metode kanguru dirumah dan jarang
mencuci tangan sebelum atau setelah menyusui bayi.
Sebagian besar responden memiliki pengetahuan yang cukup. Ibu yang
memiliki pengetahuan cukup berpendikan SD sebanyak 17 orang, SMP 5 orang,
SMA 3 orang, PT 1 orang dan tidak sekolah sebanyak 2 orang. Hal ini disebabkan
oleh responden salah dalam menjawab pertanyaan tentang definisi bayi BBLR,
penyebab terjadinya bayi BBLR, cara perawatan metode kanguru dirumah,
manfaat metode kanguru, kondisi ruangan perawatan metode kanguru, pemberian
susu formula, manfaat pemberian ASI, cara memberikan ASI kepada bayi BBLR,
kondisi daya tahan tubuh bayi BBLR dan cara mencegah penularan infeksi pada
BBLR. Responden yang salah dalam menjawab tentang definisi bayi BBLR,
penyebab dan tanda gejala bayi BBLR ditemukan pada ibu yang berusia <20
76
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR YANG.... YOHANES PEMANDI DOKA
tahun dan >35 tahun, ibu yang tidak memiliki riwayat kelahiran BBLR
sebelumnya, melahirkan di sarana kesehatan, dan berpendidikan SD dan SMP.
Kesalahan dalam menjawab perawatan metode kanguru, manfaat metode
kanguru, dan kondisi lingkungan perawatan bayi BBLR ditemukan pada ibu-ibu
yang berusia <20 tahun dan >35 tahun, tidak memiliki riwayat kelahiran BBLR,
melahirkan disarana kesehatan dengan pendidikan SD, SMP, dan SMA.
Kesalahan dalam menjawab pemberian susu formula pada bayi BBLR, manfaat
ASI, dan cara memberikan ASI kepada bayi BBLR ditemukan pada ibu yang
berusia 20-35 tahun dan > 35 tahun, tidak memiliki riwayat kelahiran BBLR
sebelumnya, ibu dengan kelahiran gemeli, dan berpendidikan SD, SMP, SMA
serta perguran tinggi. Kesalahan dalam menjawab pertanyaan tentang kondisi
daya tahan tubuh dan cara mencegah penularan infeksi pada bayi berat lahir
rendah ditemukan pada ibu-ibu yang berusia <20 tahun dan >35 tahun,
berpendidikan SD, dan tidak memiliki riwayat kelahiran BBLR. Pengetahuan
tentang perawatan metode kanguru, manfaat metode kanguru dan kondisi ruangan
untuk perawatan BBLR, intake nutrisi bagi bayi BBLR, dan pencegahan infeksi
diketahui berdampak pada kemampuan dari mayoritas ibu dimana sebagian besar
ibu tidak pernah melakukan perawatan metode kanguru dirumah, masih ada ibu
yang memberikan susu formula kepada bayi BBLR, dan pencegahan infeksi
kepada bayi yang masih kurang.
Hasil penelitian ini menunjukkan ada kesesuaian antara teori dengan
penelitian sebelumnya. Tingginya pengetahuan ibu berdampak pada kemampuan
ibu untuk merawat bayi BBLR. Pengetahuan yang baik juga didukung oleh
sebagian besar responden berada pada usia dewasa awal. Pada rentang ini, ibu
77
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR YANG.... YOHANES PEMANDI DOKA
mempunyai kemampuan menyelesaikan masalah secara logis berdasarkan
kemampuan belajar dan pengalaman hidup. Pendidikan tinggi mempengaruhi
kemudahan seseorang memperoleh informasi sehingga pengetahuannya akan
meningkat. Namun pada penelitian ini, sebagian besar responden berpendidikan
SD dan memiliki pengetahuan yang cukup dalam merawat bayi BBLR. Hal ini
dipengaruhi oleh pengalaman ibu dan orang lain serta informasi yang didapat dari
petugas kesehatan. Sebagian besar ibu dengan BBLR melahirkan di sarana
kesehatan dan tentunya mendapatkan pendidikan kesehatan tentang perawatan
BBLR walaupun metode yang digunakan masih kurang variatif yang berpengaruh
pada pengetahuan dan pemahaman ibu. Perawat puskesmas diharapkan membuat
standar operasional prosedur (SOP) khusus berkaitan dengan pendampingan,
pembinaan dan perawatan bayi BBLR dirumah.
5.2.2 Hubungan sikap dengan kemampuan ibu merawat bayi BBLR
Hasil uji statistik data menunjukkan terdapat hubungan sikap dengan
kemampuan ibu merawat bayi berat lahir rendah. Kemungkinan seseorang yang
bersikap positif mempunyai kemampuan melakukan perawatan BBLR 8,167 kali
daripada ibu yang memiliki sikap negatif. Sikap yang dimaksud pada penelitian
ini adalah keyakinan dan evaluasi ibu terhadap perawatan BBLR dalam hal
mempertahankan suhu bayi, pemberian ASI kepada BBLR dan melakukan
pencegahan infeksi kepada BBLR.
Ajzen (2005) seperti dikutip dalam Nursalam (2016) menyebutkan sikap
merupakan besarnya perasaan positif atau negatif terhadap sesuatu objek, orang
atau kegiatan. Sikap juga dapat diartikan sebagai kecenderungan psikologis yang
diekspresikan dengan mengevaluasi suatu entitas dalam derajat suka atau tidak
78
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR YANG.... YOHANES PEMANDI DOKA
suka. Sikap yang dimiliki oleh seseorang terhadap suatu tingkah laku dilandasi
oleh keyakinan terhadap outcome yang akan dihasilkan jika tingkah laku tersebut
dilakukan dan kekuatan terhadap keyakinan tersebut. Hal ini berarti jika seseorang
percaya bahwa sebuah tingkah laku dapat menghasilkan sebuah outcome yang
positif maka ia memiliki sikap yang positif. Notoatmodjo (2012) menyatakan
sikap adalah reaksi yang masih tertutup dari seseorang terhadap suatu stimulus.
Manifestasi sikap tidak dapat dilihat langsung tetapi hanya dapat ditafsir terlebih
dahulu dari perilaku yang tertutup.
Azwar (2012) menyatakan sikap dipengaruhi oleh beberapa faktor,
yaitu pengalaman pribadi, pengaruh orang yang dianggap penting, kebudayaan,
media massa, dan faktor emosional. Pengalaman pribadi akan membentuk dan
mempengaruhi penghayatan individu terhadap stimulus. Individu yang tidak
memiliki pengalaman cenderung akan sikap negatif terhadap objek tersebut. Pada
penelitian ini diketahui yang cenderung bersifat negatif adalah responden yang
berusia dibawah 20 tahun dan usia dibawah 35 tahun. Orang yang dianggap
penting mempengaruhi keyakinan seseorang terhadap outcome yang akan
dihasilkan. Sikap orang Manggarai dalam menerima informasi cenderung
mempertimbangkan siapa komunikannya. Informasi akan mudah diterima apabila
sosok penyampai informasi lebih dikenal latar belakangnya oleh masyarakat
sekitar. Kejelasan sosok komunikator akan menentukan sikap penerimaan atas
pesan yang disampaikan. Kebudayaan dimana individu hidup dan dibesarkan
berpengaruh besar terhadap pembentukan sikap. Budaya masyarakat Manggarai
memberikan sepenuhnya tanggung jawab untuk urusan perawatan bayi kepada ibu
namun dalam penentuan keputusan untuk mengadopsi hal-hal yang baru seperti
79
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR YANG.... YOHANES PEMANDI DOKA
perawatan bayi masih berdasarkan keputusan keluarga. Selain itu, perawatan bayi
secara tradisional yang dilakukan didaerah Manggarai adalah keluarga akan
menyiapkan tungku pemanas yang diletakkan dekat dengan ranjang bayi agar si
bayi mudah mendapatkan kehangatan dari bara kayu pada tungku tersebut. Cara
memberikan kehangatan kepada bayi dilakukan oleh sang ibu dengan meletakkan
tangannya di dekat bara tersebut, kemudian diusapkan ketubuh si bayi. Dalam
sehari biasanya sang ibu melakukannya beberapa kali tergantung kebutuhan. Bila
tubuh si bayi dirasa agak dingin, yang ditandai dengan tangisan bayi, ibu atau
anggota keluarga yang lain, seperti ayah, nenek, atau kakeknya akan melakukan
pengusapan tersebut. Kebanyakan pengusapan dilakukan pada pagi dan malam
hari ketika udara dingin. Media massa sebagai sarana komunikasi berupa televisi,
radio, surat kabar, majalah dan lain-lain mempunyai pengaruh yang besar dalam
membentuk kepercayaan dan opini individu. Pesan-pesan sugestif yang dibawa
oleh informasi tersebut, apabila cukup kuat akan memberi dasar afektif dalam
menilai sesuatu hal sehingga terbentuklah arah sikap tertentu. Fasilitas kesehatan
di Kabupaten Manggarai pada umumnya, kurang menyediakan media promotif
poster-poster tentang perawatan bayi baru lahir (neonatus) dan metode promosi
kesehatan yang digunakan pada umumnya masih metode ceramah tanpa
menggunakan media penyuluhan. Pengaruh faktor emosional dimana sikap
dibentuk oleh pernyataan yang didasari oleh emosi yang berguna sebagai bentuk
pengalihan terhadap mekanisme koping.
Hasil analisis menunjukkan bahwa sebagian responden memiliki sikap
negatif dan belum mampu melakukan perawatan bayi berat lahir rendah. Hal ini
diketahui dari sebagian besar ibu menjawab tidak setuju terhadap manfaat
80
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR YANG.... YOHANES PEMANDI DOKA
perawatan metode kanguru dan mereka setuju jika BBLR memiliki daya tahan
tubuh yang bagus. Nabiwemba et al (2014) menyatakan bahwa adanya sikap
negatif terhadap BBLR berpengaruh terhadap kemampuan ibu dalam merawat
bayi tersebut. Sikap ibu yang menganggap bayi berat lahir rendah bukan sebagai
sesuatu yang berbahaya membuat ibu tidak mencari perawatan kesehatan.
Sikap ibu yang positif justru belum mampu merawat bayi berat lahir
rendah. Sikap ini ditemukan pada ibu yang berada pada usia aman
kehamilan/persalinan (20-35 tahun), pendikan SD dan mempunyai pengetahuan
yang cukup tentang perawatan BBLR. Responden ini diketahui tidak melakukan
perawatan metode kangguru dan pencegahan infeksi kepada BBLR di rumah. Hal
ini tidak sesuai dengan pernyataan dari Lestari et al (2014), sikap ibu yang positif
berdampak pada kemampuan ibu untuk melaksanakan perawatan metode kanguru
yang lebih baik (Lestari, et al 2014).
Berdasarkan penjelasan diatas, ada keterkaitan antara sikap dengan
kemampuan ibu untuk merawat bayi BBLR. Bentuk hubungan sikap dengan
kemampuan ibu masih dipengaruhi oleh faktor-faktor yang mempengaruhi sikap.
Sikap positif ibu dikarenakan seorang ibu mengharapkan agar bayinya dapat
tumbuh dan berkembang secara optimal seperti bayi normal lainnya. Sikap negatif
ibu didasari oleh keyakinannya terhadap konsekuensi yang akan dihasilkan
apabila perilaku tersebut dilakukan. Sebagian besar ibu belum mempunyai
pengalaman dalam merawat bayi BBLR sehingga ibu masih ragu dengan hal baru
yang akan mereka lakukan.
81
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR YANG.... YOHANES PEMANDI DOKA
5.2.3 Hubungan norma subjektif dengan kemampuan ibu merawat bayi BBLR
Hasil uji statistik menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara norma
subjektif dengan kemampuan ibu merawat bayi berat lahir rendah dengan nilai
signifikan ≤0,05. Norma subjektif pada penelitian ini adalah keyakinan ibu untuk
mengikuti apa yang disampaikan oleh suami, orang tua, keluarga dan petugas
kesehatan untuk mempertahankan suhu bayi, memberikan ASI eksklusif, dan
mencegah infeksi pada bayi. Bentuk hububungan ini adalah ibu yang memiliki
norma subjektif baik mempunyai kemampuan untuk merawat BBLR.
Kemungkinan ibu dengan norma subjektif yang baik mampu merawat bayinya
adalah 0,174 kali dibandingkan dengan ibu yang mempunyai norma subjektif
cukup.
Ajzen (2005) seperti dikutip dalam Nursalam (2016) menyebutkan norma
subjektif sebagai kepercayaan seseorang mengenai persetujuan orang lain
terhadap suatu tindakan. Hal ini berarti terdapat persepsi individu apakah orang
lain akan mendukung atau tidak terwujudnya tindakan tersebut. Norma subjektif
dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu keyakinan normatif (normative belief) dan
motivation to comply. Keyakinan normatif ditentukan dari individu, orangtua,
suami, atau orang yang dianggap ahli yang berpengaruh terhadapnya untuk
mendukung dia melakukan sesuatu. Sebaliknya jika seseorang percaya bahwa
orang lain yang berpengaruh padanya tidak mendukung tingkah laku tersebut,
maka ia tidak akan melakukan tindakan tersebut. Motivation to comply bahwa
individu yang yakin bahwa orang atau kelompok yang membuat dirinya
termotivasi untuk mengikuti, berfikir bahwa dirinya harus menampilkan perilaku
akan merasakan tekanan sosial untuk melakukannya.
82
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR YANG.... YOHANES PEMANDI DOKA
Deswita (2013) menyatakan bahwa pengalaman merawat bayi prematur
dan BBLR merupakan pengalaman yang unik bagi setiap ibu. Pengetahuan dan
keterampilan sebagai sesuatu yang penting dalam merawat bayi BBLR. Sikap
percaya kepada petugas kesehatan membuat ibu yakin untuk melakukan
perawatan bayi BBLR, yaitu mempertahankan suhu, intake nutrisi yang adekuat
dan pencegahan infeksi. Dukungan keluarga yang baik membuat ibu ingin
merawat bayi berat lahir rendah dan mampu untuk mempertahankan ikatan
dengan bayinya. Hal ini diperkuat oleh pernyataan Purwanti, et al (2012) yang
menyatakan dukungan sosial keluarga membuat ibu merasa mampu untuk
merawat bayi BBLR seperti menjaga bayi tetap hangat, memberikan ASI, dan
mencegah infeksi.
Berdasarkan hasil penelitian, ibu yang memiliki norma subjekif yang
baik sebesar 22 orang (38%) dan mampu untuk merawat bayi berat lahir rendah
sebesar 17 orang (77,2%). Namun, ibu yang memiliki norma subjektif yang baik
belum mampu untuk merawat bayi berat lahir rendah sebanyak 5 orang (22,7%).
Ibu yang memiliki norma subjektif yang baik tetapi belum mampu merawat
BBLR didapatkan pada ibu yang berusia <20 tahun, memiliki pengetahuan yang
kurang dan sikap yang negatif terhadap perawatan bayi berat lahir rendah.
Ibu memiliki keyakinan untuk mengikuti apa yang disampaikan oleh
suami, orang tua, keluarga dan petugas kesehatan untuk mempertahankan suhu
bayi, memberikan ASI eksklusif, dan mencegah infeksi pada bayi. Sebagian besar
responden menyatakan setuju bahwa mereka mengikuti apa yang disampaikan
oleh keluarga dan petugas kesehatan, namun ada juga responden yang tidak setuju
untuk mengikuti apa yang disampaikan suami atau keluarganya. Responden ini
83
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR YANG.... YOHANES PEMANDI DOKA
lebih mengikuti apa yang disampaikan atau yang dianjurkan petugas kesehatan
untuk merawat bayi. Hasil penelitian menunjukkan sebagian responden tidak
mendapat dukungan keluarga, yaitu suami atau orangtua untuk merawat bayi berat
lahir rendah dirumah.
Lestari et al (2014) menyatakan faktor yang mempengaruhi perawatan
metode kanguru adalah adanya dukungan keluarga. Dukungan keluarga yang baik
adalah keluarga selalu memberi motivasi pada ibu untuk melakukan KMC,
memperhatikan kondisi kesehatan ibu agar dapat melakukan KMC dan merasa
senang dengan perkembangan bayinya yang semakin baik. Keluarga mempunyai
peranan untuk menentukan asuhan yang terbaik sesuai anjuran tenaga kesehatan.
Pelibatan keluarga akan memberikan rasa aman, meningkatkan kemampuan
orangtua merawat diri dan bayinya, dan mempromosikan kesejahteraan ibu serta
bayi.
Berdasarkan penjelasan diatas, ada keterkaitan antara norma subjektif
dengan kemampuan ibu merawat bayi BBLR. Sebagian ibu memiliki motivasi dan
dukungan yang baik untuk mengikuti apa yang disampaikan atau dianjurkan
suami, orangtua, dan tenaga kesehatan sehingga mereka mampu melakukan
perawatan bayi BBLR. Hal ini menunjukkan bahwa peran keluarga dan tenaga
kesehatan penting selama ibu merawat bayi. Namun ada juga ibu yang memiliki
norma subjektif baik tetapi belum mampu merawat bayi BBLR. Hal ini
dipengaruhi oleh usia ibu, pengetahuan ibu dan sikap ibu yang berpengaruh pada
tindakan ibu terhadap bayinya. Kemampuan ibu merawat bayi BBLR juga
didukung oleh ketersediaan waktu untuk melaksanakan perilaku tersebut,
84
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR YANG.... YOHANES PEMANDI DOKA
tersedianya fasilitas dan juga kemampuan ibu dalam mengatasi kesulitan yang
menghambat perilaku.
5.2.4 Hubungan perceived behavior control dengan kemampuan ibu merawat
bayi BBLR
Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan perceived behavior
control dengan kemampuan ibu merawat bayi berat lahir rendah dengan p ≤ 0,05.
Bentuk hubungannya adalah perceived behavior control yang positif membuat ibu
mampu untuk merawat bayi BBLR. Ajzen (2005) seperti dikutip dalam Nursalam
(2016) menyatakan persepsi kendali perilaku adalah ada tidaknya sumber daya
atau kesempatan yang diperlukan, mudah atau sulitnya sebuah perilaku
dilaksanakan. Seorang ibu mempunyai kendali terhadap perilaku dan mempunyai
kepercayaan untuk mengendalikan perilaku tersebut. Ibu merasa mampu untuk
merawat bayi BBLR dengan melakukan perawatan metode kanguru untuk
mempertahankan suhu bayi, tetap memberikan ASI Eksklusif, dan mencegah
penularan infeksi. Kendali perilaku yang dipersepsikan diasumsikan memiliki
pengaruh motivasional terhadap intensi. Ibu yang meyakini bahwa ia tidak
memiliki kesempatan untuk melakukan sesuatu, tidak akan memiliki intensi yang
kuat, meskipun ia bersikap positif dan didukung oleh rujukan orang disekitarnya.
Perceived behavioral control memiliki kemungkinan untuk mempengaruhi
kemampuan untuk melakukan sesuatu.
Persepsi kendali perilaku memiliki arti yang sama dengan efikasi diri,
yaitu keyakinan bahwa individu pernah melaksanakan atau tidak pernah
melaksanakan perilaku tertentu, memiliki fasilitas dan waktu untuk melakukan
perilaku itu. Ghufron & Risnawita (2010) menyatakan efikasi diri dapat
85
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR YANG.... YOHANES PEMANDI DOKA
menyebabkan individu dengan kemampuan yang sama membuat perilaku yang
berbeda. Efikasi diri dapat mempengaruhi pikiran, tujuan, pengatasan masalah,
dan kegigihan dalam berusaha. Individu dengan efikasi diri yang tinggi
mempercayai bahwa mereka memiliki kemampuan untuk mengubah kejadian
disekitarnya. Individu dengan efikasi diri yang rendah menganggap dirinya tidak
memiliki kemampuan terhadap sesuatu.
Persepsi kendali perilaku yang dimaksudkan pada penelitian ini adalah
kondisi yang mendorong atau menghambat ibu untuk merawat bayi berat lahir
rendah dirumah. Persepsi kendali perilaku ibu yang positif pada penelitian ini
ditemukan pada ibu yang sebagian besar menjawab setuju terhadap adanya
penyuluhan dari petugas kesehatan, adanya dukungan suami, dan adanya
kunjungan rumah dari petugas kesehatan sebagai faktor pendorong untuk merawat
bayi BBLR. Sebagian besar responden pada penelitian ini melahirkan bayi di
sarana kesehatan. Salah satu program pokok puskesmas adalah pelayanan
kesehatan ibu dan anak (Efendi & Makhfudli, 2009), dalam memberikan
pelayanan kesehatan ibu nifas tetap berfokus pada kegiatan promotif dan preventif
tanpa mengesampingkan kuratif dan rehabilitatif. Adanya kegiatan preventif dan
promotif merupakan upaya pencegahan dan pemeliharaan kesehatan yang
diperlukan untuk kesehatan bayi selama masa neonatus. Hal ini diperkuat oleh
pernyataan Ajzen (2005) bahwa faktor yang mempengaruhi persepsi perilaku
kendali adalah belief, yang dapat berasal dari pengalaman masa lalu atau pun
informasi yang didapat individu dari luar.
Pada penelitian ini, ibu dengan perceived behavior control positif
sebanyak 29 orang (50,8%), dan yang belum mampu merawat BBLR dirumah
86
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR YANG.... YOHANES PEMANDI DOKA
sebanyak 6 orang (20,6%). Responden ini diketahui tidak pernah melakukan
perawatan metode kanguru, kadang-kadang melakukan perawatan metode
kanguru namun tidak mendapat dukungan suami selama melakukan perawatan,
memiliki sikap yang negatif, berpenghasilan <Rp 1.000.000, berusia <20 tahun
dan pendidikan terkhir SD. Responden yang memiliki perceived behavior control
negatif sebanyak 49 orang (49,12%) dan yang mampu merawat bayi berat lahir
rendah adalah sebanyak 7 orang (25%). Responden ini diketahui memiliki
pengetahuan yang cukup dan baik, berusia 20 s.d 35 tahun, melahirkan di sarana
kesehatan, sikap yang positif, norma subjektifnya cukup serta baik dan intensi
untuk merawat BBLR yang tinggi.
Keterkaitan antara persepsi kendali perilaku dengan kemampuan bahwa
apabila ibu memiliki persepsi mengendalikan perilaku yang positif maka dia juga
mampu untuk merawat bayi berat lahir rendah dirumah. Namun tidak semua ibu
yang memiliki persepsi kendali perilaku atau efikasi diri yang negatif tidak
mampu merawat bayi berat lahir rendah.
5.2.5 Hubungan intensi dengan kemampuan ibu merawat bayi BBLR
Hasil uji statistik dengan regresi logistik menunjukkan bahwa tidak
terdapat hubungan antara intensi dengan kemampuan ibu merawat bayi berat lahir
rendah. Ajzen (2005) seperti dikutip dalam Nursalam (2016) menyatakan intensi
merupakan indikator keyakinan seseorang akan mencoba dan melakukan sebuah
perilaku. Hal ini berarti seseorang berperilaku karena faktor keinginan,
kesengajaan, atau karena sudah direncanakan. Intensi juga dipengaruhi oleh sikap,
norma subjektif dan kendali perilaku yang dipersepsikan.
87
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR YANG.... YOHANES PEMANDI DOKA
Selain ketiga variabel utama itu, intensi juga dipengaruhi oleh faktor
personal, usia, pendidikan, dan faktor informasi. Faktor personal merupakan sikap
umum terhadap sesuatu, nilai hidup, sifat kepribadian dan pengetahuan yang
dimiliki oleh individu. Usia mempengaruhi peningkatan kemampuan motorik
dimana usia yang lebih tua umumnya memiliki tanggung jawab yang besar
dibandingkan dengan usia muda berkaitan dengan faktor pengalaman. Sedangkan
latar belakang pendidikan seseorang akan mempengaruhi kemampuan pemenuhan
kebutuhannya yang kemudian mempengaruhi motivasi. Seseorang yang memiliki
pendidikan tinggi memiliki motivasi yang lebih baik karena telah memiliki
pengetahuan yang lebih baik dan wawasan yang luas. Hal ini memudahkan orang
yang berpendidikan tinggi untuk menerima dan mengembangkan pengetahuan
atau informasi yang telah didapat sebelumnya (Nursalam, 2016).
Ajzen (2005) seperti yang dikutip Nursalam (2016) menyatakan bahwa
keakuratan intensi dalam memprediksi tingkah laku tidak selalu menghasilkan
tingkah laku yang dimaksud. Ada beberapa faktor yang mempengaruhinya, yaitu
kesesuaian antara intensi dengan tingkah laku, stabilitas intensi, literal
inconsistency dan base rate (tingkat kemungkinan sebuah tingkah laku akan
dilakukan orang). Pengukuran intensi harus disesuaikan dengan konteks dan
waktunya. Pada penelitian ini, peneliti mengambil responden ibu yang
mempunyai bayi BBLR berusia ≤ 3 bulan dan sudah dirawat di rumah. Hal ini
menyebabkan terdapat ketidaksesuaian antara minat dengan kemampuan yang
ditampilkan ibu saat penelitian. Ketidakstabilan intensi seseorang terjadi jika
terdapat jarak waktu yang cukup panjang antara pengukuran intensi dengan
pengamatan tingkah laku. Ketidakstabilan ini menyebabkan tingkah laku yang
88
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR YANG.... YOHANES PEMANDI DOKA
ditampilkan sangat dipengaruhi oleh hal-hal atau kejadian yang dapat mengubah
intensi dengan kemampuan yang ditampilkan. Pengukuran intensi dan tingkah
laku sudah sesuai dan jarak antara pengukurannya singkat, namun ada
ketidaksesuaian antara intensi dengan tingkah laku yang ditampilkan. Berdasarkan
penelitian, ada ketidaksesuaian dalam melakukan perawatan bayi dengan intensi
yang sudah dinyatakan sebelumnya. Hal ini disebabkan ibu merasa lupa akan apa
yang pernah didapatkannya saat penyuluhan dan perilaku yang ditampilkan
Berdasarkan penelitian, sebagian besar responden mempunyai intensi
tinggi sebanyak 48 orang (84%) dan mampu merawat bayi BBLR sebanyak 30
orang (62,5%). Responden yang mempunyai intensi tinggi namun tidak mampu
merawat bayi sebanyak 18 orang (37,5%). Responden ini diketahui sebagian besar
berusia <20 tahun, >35 tahun, tidak memiliki riwayat kelahiran bayi BBLR
sebelumnya, berpengetahuan cukup, sikap negatif terhadap perawatan bayi, norma
subjektif cukup, dan persepsi perilaku terkendalinya negatif. Responden yang
memiliki intensi rendah sebanyak 4 orang (7%) dan tidak mampu merawat bayi
berat lahir rendah. Responden ini diketahui sebagian besar berusia 20-35 tahun,
berpendidikan SD, memiliki pengetahuan yang cukup, sikap negatif, norma
subjetif yang cukup, dan perceived behavior control yang negatif.
Intensi yang dimaksudkan pada penelitian ini adalah keinginan ibu untuk
mempertahankan suhu bayi, tetap memberikan ASI eksklusif, mencegah
terjadinya infeksi pada bayi sesuai dengan apa yang diajarkan oleh petugas
kesehatan. Variabel intensi ibu yang tidak berhubungan dengan kemampuan ibu
merawat bayi BBLR tidak menunjukan bahwa ibu tidak mampu untuk merawat
bayinya. Mercer (2004) seperti yang dikuti Baker et al (2013) menyatakan bahwa
89
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR YANG.... YOHANES PEMANDI DOKA
kemampuan ibu untuk merawat bayi merupakan kecerdasan ibu yang
mempengaruhi perkembangan bayi dan mencakup unsur sensitivitas dan respon.
Ibu dengan bayinya menciptakan hubungan yang dinamis dan kompleks dengan
melibatkan pergerakan dari kenyataan yang sekarang diketahui ke realitas baru
yang tidak diketahui. Ibu mengalami kepuasan dalam perannya karena ia
mempunyai kepercayaan diri akan kemampuannya untuk merawat bayi.
Perawatan bayi merupakan tugas alamiah seorang ibu. Tugas ini
merupakan proses peralihan psikososial yang dimulai selama kehamilan, dan
berlanjut setelah kelahiran karena kebutuhan dan perkembangan bayi.
Kecenderungan seseorang untuk melakukan atau tidak melakukan suatu pekerjaan
ditentukan oleh sikap positif ibu. Adanya dukungan dari orang sekitar juga
mempengaruhi kemampuan ibu merawat bayi BBLR.
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
90
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR YANG.... YOHANES PEMANDI DOKA
BAB 6 SIMPULAN DAN SARAN
SIMPULAN DAN SARAN
6.1 Simpulan
Berdasarkan hasil analisis data yang dilakukan di Kabupaten Manggarai
tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan kemampuan ibu merawat BBLR
berdasarkan theory of planned behavior pada bulan November 2017, peneliti
dapat menyimpulkan bahwa :
1. Semakin baik pengetahuan ibu maka semakin ia mampu melakukan
perawatan bayi BBLR dirumah.
2. Ibu yang memiliki sikap positif akan memiliki kecenderungan untuk
melakukan perawatan bayi BBLR dirumah. Sikap ibu yang negatif terhadap
perawatan bayi BLLR dipengaruhi oleh pengalaman pribadi, pengaruh
budaya, orang yang dianggap penting, media massa dan faktor emosional.
3. Ibu dengan norma subjetif yang baik akan memiliki kemampuan untuk
merawat bayi BBLR karena dipengaruhi oleh pengetahuan dan sikap.
4. Ibu yang memiliki perceived behavior control positif mempunyai
kemampuan untuk merawat bayi BBLR dirumah. Hal ini dipengaruhi oleh
kepercayaan diri akan adanya faktor pendorong dan penghambat ibu dalam
melakukan perawatan bayi BBLR dirumah.
5. Intensi ibu yang tinggi tidak menjamin bahwa dia memiliki kemampuan
dalam merawat bayi BBLR, namun ada lebih banyak ibu berintensi tinggi
mempunyai kemampuan merawat bayi BBLR. Hal ini dipengaruhi oleh
91
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR YANG.... YOHANES PEMANDI DOKA
faktor sikap, norma subjektif, perceived behavior control, sikap personal,
usia, pendidikan dan faktor informasi.
6.2 Saran
1. Bagi Responden
Dapat meningkatkan pengetahuannya tentang perawatan metode kanguru
dan pencegahan infeksi bagi bayi BBLR yang baik dan benar selama masa
kehamilan demi kesehatan bayi.
2. Bagi Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai
1) Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi pedoman dan
pertimbangan perencanaan dalam melakukan intervensi kepada semua
ibu hamil agar mampu merawat bayi BBLR dirumah.
2) Memberikan pelatihan dan pembinaan kepada petugas kesehatan
tentang promosi kesehatan dengan penggunaan media yang tepat.
3) Membentuk kelompok khusus ibu hamil beresiko melahirkan bayi
BBLR untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya dalam
perawatan bayi BBLR
3. Bagi perawat
1) Memberikan penyuluhan secara konsisten dan kontinue dengan
metode yang lebih variatif sehingga mudah dipahami oleh ibu bersalin
tentang perawatan bayi BBLR.
2) Melakukan evaluasi kemampuan ibu merawat bayi BBLR selama masa
neonatus melalui kunjungan rumah
3) Membuat protap atau SOP tentang pendampingan, pembinaan dan
perawatan bayi BBLR dirumah.
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR YANG.... YOHANES PEMANDI DOKA
4. Bagi peneliti selanjutnya
Melakukan kembali penelitian ini dengan lebih mendalam terkait dengan
penambahan variabel-variabel yang diketahui berhubungan dengan
kemampuan ibu merawat bayi BBLR di Kabupaten Manggarai seperti:
pengaruh budaya, peran keluarga, kebijakan-kebijakan pemerintah dan
sebagainya.
93
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR YANG.... YOHANES PEMANDI DOKA
Daftar Pustaka
Ahmad, EH, Buraerah, Hakim, Abd, & Prawirodiharjo, L 2012, 'Faktor
determinan status kesehatan bayi neonatal di RSKDIA Siti Fatimah
Makassar', Jurnal KES MAS UAP, Vol.6, no.3,hal. 144-211.
Anderson, G, 1991, ‘Current knowledge about skin-to-skin (kangaroo) care for
preterm infants’, Journal of Perinatology : Official Journal of the
California Perinatal, 11(01 September 1991), pp. 216–226. Available
at: http://europepmc.org/abstract/med/1919818.
Anggraini, DI. & Septira, S 2016, ‘Nutrisi bagi bayi berat badan lahir rendah (
BBLR ) untuk mengoptimalkan tumbuh kembang', Majority,vol.5, no.3,
hal. 151-155
Azwar, S 2012, ‘Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya’, edisi ke 2, Pustaka
Pelajar, Yogyakarta
Arifah, S. Wahyuni, S 2010 ‘Pengaruh kangaroo mother care ( KMC ) dua jam
dan empat jam per hari terhadap kenaikan berat badan lahir rendah bayi
preterm di RS PKU Muhammadiyah Surakarta’, Prosiding Seminar
Ilmiah Nasional Kesehatan, pp. 35–41.
Arikunto, S 2013, Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik, Penerbit Rineka
Cipta, Jakarta
Bernabé, JVD, Soriano, T, Albaladejo,L, Juaranz, L, Cale, ME, Martinez, D, &
Rojas, VD 2004, ‘Risk factors for low birth weight: A review’,
European Journal of Obstetrics Gynecology and Reproductive Biology,
pp. 3–15. doi: 10.1016/j.ejogrb.2004.03.007
Depkes RI 2009, Pedoman pelayanan kesehatan bayi berat lahir rendah (BBLR)
dengan perawatan metode kanguru di rumah sakit dan
jejaringnya,Direktorat Bina Pelayanan Medik, Jakarta
Deswita 2013, ‘Pengalaman ibu dalam merawat bayi dengan prematur dan
BBLR,’ Ners Jurnal Keperawatan Universitas Andalas, vol. 9, no.1,
Maret 2013, hal. 39-44
Dinas kesehatan Kabupaten Manggarai 2014, ‘Laporan Tahunan Dinas
Kesehatan Kabupaten Manggarai-NTT’, tidak dipublikasikan
Dinas kesehatan Kabupaten Manggarai 2015, ‘Laporan Tahunan Dinas
Kesehatan Kabupaten Manggarai-NTT’, tidak dipublikasikan
Dinas kesehatan Kabupaten Manggarai 2016, ‘Laporan Tahunan Dinas
Kesehatan Kabupaten Manggarai-NTT’, tidak dipublikasikan
Dinas kesehatan Kabupaten Manggarai 2017, ‘Laporan Bulanan Dinas Kesehatan
Kabupaten Manggarai-NTT’, tidak dipublikasikan
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR YANG.... YOHANES PEMANDI DOKA
Dinas kesehatan Provinsi NTT 2015, ‘Laporan Tahunan Dinas Kesehatan
Provinsi NTT’, tidak dipublikasikan
Fraser, DM, Cooper, MA 2009, Myles Buku Ajar Bidan. 14th edn, Penerbit Buku
Kedokteran EGC, Jakarta
Ghufron, M.Nur & Risnawita, Rini 2010, Teori-teori Psikologi, Ariruzz Medi,
Jokjakarta
Girsang, BM. 2009, Pola perawatan bayi berat lahir rendah (bblr) oleh ibu di
rumah sakit dan di rumah dan hal- hal yang mempengaruhi: Study
Grounded Theory, Universitas Indonesia, Jakarta
Henderson,C & Jones, K 2006, Buku Ajar Konsep Kebidanan. Edisi I, Penerbit
Buku Kedoteran EGC, Jakarta
IDAI 2013,Pemberian Asi pada bayi kurang bulan.diakses pada tangal 28
September 2017 .Available at:
http://www.idai.or.id/artikel/klinik/asi/pemberian-asi-pada-bayi-lahir-
kurang-bulan
Kementerian Kesehatan RI 2010, Buku Saku Pelayanan Kesehatan Neonatal
esensial,diakses pada tanggal 28 September 2017 p. xviii. Available at:
http://www.gizikia.depkes.go.id/wp-
content/uploads/downloads/2011/09/Buku-Saku-Pelayanan-Kesehatan-
Neonatal-Esensial.pdf
Kementrian Kesehatan RI 2014, Situation and analysis of exclusive breastfeeding,
Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI, pp. 1–7. doi:
10.1017/CBO9781107415324.004
Kementrian Kesehatan RI 2011, Modul (buku acuan) manajemen bayi berat lahir
rendah (BBLR) untuk bidan di desa. Jakarta
Lestari, Tri Budi, Arif, Yuni Sufysnti, & Alit, Ni Ketut 2014, ‘Faktor pelaksanaan
kangaroo mother care pada bayi BBLR’, Jurnal Universitas Airlangga,
vol. 2, no.6, Published : 2014-04
Lizabeth A. Cristofalo, MD, M. et al. 2013, Randomized trial of exclusive human
milk versus preterm formula diets in extremely premature infants , Acta
Paediatrica, International Journal of Paediatrics. Elsevier Ltd, 163(6),
p. 1538. doi: 10.1111/apa.13820
Luluk Yuliati 2016, Hubungan antara pendidikan, pendapatan keluarga, asupan
gizi, pemeriksaan kehamilan, kurang energi kronis dan anemia dengan
berat badan lahir rendah di Kabupaten Gresik. Available at:
https://eprints.uns.ac.id/25840/
Manggiasih, Vidia Atika & Jaya, P 2016, Buku ajar asuhan kebidanan pada
neonatus, bayi, balita dan anak pra sekolah, TIM, Jakarta
95
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR YANG.... YOHANES PEMANDI DOKA
Nabiwemba, EL, Atuyambe, L, Criel, B, Kolsteren, P,& Orach, CG 2014,
'Recognition and home care of low birth weight neonates: a qualitative
study of knowledge, beliefs and practices of mothers in Iganga-Mayuge
Health and Demographic Surveillance Site Uganda', BMC Public
Health, 14(1), p. 546. doi: 10.1186/1471-2458-14-546
Ngai, F, Chan, SW. & Ip, W 2009,’ The effects of a childbirth psychoeducation
program on learned resourcefulness, maternal role competence and
perinatal depression: A quasi-experiment’. International Journal of
Nursing Studies, 46, 1298–1306. doi:10.1016/j.ijnurstu.2009.03.007
Notoatmodjo, S 2012, Promosi kesehatan dan perilaku kesehatan. Penerbit
Rineka Cipta, Jakarta
Nursalam 2016, Metodologi penelitian ilmu keperawatan pendekatan praktis.
Edisi 4. Edited by Aklia Suslia. Jakarta: Salemba Medika.
Perry, Hockenberry, Lowdermik, W 2010, Maternal child nursing care, Elsevier,
Mosby
Prawiroharjo, S 2009, Pelayanan kesehatan maternal dan neonatal, PT Bina
Pustaka, Jakarta
Proverawati, A, Ismawati, C 2010, BBLR: berat badan lahir rendah. Nuha
Medika,Yogyakarta
Purwanto, AD 2016, Faktor resiko yang berhubungan dengan kejadian BBLR Di
RSIA Kedangsari Surabaya, in. Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Airlangga Surabaya
Purwoastuti,Th, Endang, Walyani, ES 2016, Asuhan Kebidanan
kegawatdaruratan maternal dan neonatal.Nuha Medika, Yogyakarta
Ramdhani, N. (2011) ‘Penyusunan Alat Pengukur Berbasis Theory of Planned
Behavior 1’, Buletin Psikologi Universitas Gadah Mada, 19(2), pp. 55–
69.
Reeves AA, Johnson MC, Vasquez MM, Maheshwari ABC 2013, ‘TGF-β2, a
protective intestinal cytokine, is abundant in maternal human milk and
human-derived fortifiers but not in donor human milk’, Breastfeed Med,
8(Epub 2013 Jul 19), pp. 496–502. doi: 10.1089/bfm.2013.0017.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten
Manggarai Tahun 2016-2021
Rosha, BC, Putri, IS, & Amaliah, N, 2012, ‘Determinant analysis of low birth
weight ( lbw ) children of 0-23 months in Nusa Tenggara Timur ,
Kalimantan Tengah and Papua’,Jurnal Ekologi Kesehatan Vol.
11,no.2,juni 2012,hal.123-135
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR YANG.... YOHANES PEMANDI DOKA
Rustina, Y 2015, Bayi Prematur:Perspektif Keperawatan, Sagung Seto, Jakarta
Shah,S, Shrestha, M, Pokharel N, Shrestha D, & Barral, D, 2016, ‘Perceived
Maternal Role Competence among the Mothers Attending
Immunization Clinics of Dharan, Nepal’, Int J Community Based Nurs
Midwiferyv., 4(NCBI). Available at:
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4876778/
Silaban, AR 2010, Hubungan Tingkat Pengetahuan Dengan Kemampuan Ibu
Merawat Bayi Baru Lahir Selama Postpartum Dini Di Klinik Bersalin
Mariani Medan, Universitas Sumatera Utara ,Medan
Silvia,P,Yelmi R, & Gusnila, E 2015, ‘Pengaruh Perawatan Metode Kanguru
Terhadap Perubahan Berat Badan Bayi Lahir Rendah’, JURNAL
IPTEKS TERAPAN, 9, pp. 11–19. doi:
http://dx.doi.org/10.22216/jit.2015.v9i1.24.
Slameto 2010, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya,Penerbit
Rineka Cipta, Jakarta
Soehardi, S 2003, Esensi perilaku organisasional, FE Universitas Sarjanawiyata
Tamansiswa, Yogyakarta
Sudarti & Khoirunnisa, E 2010, Asuhan Kebidanan Neonatus, Bayi, dan Anak
Balita. Cetakan Pe, Nuha Medika,Yogyakarta
Suradi, R & Yanuarso, PB 2000, ‘Metode Kanguru Sebagai Pengganti Inkubator
Untuk Bayi Berat Lahir Rendah’, Sari Pediatri, vol. 2.No.1, juni 2000,
hal. 29-35
WH0 2012, ‘WHA Global Nutrition Targets 2025 : Low Birth Weight Policy
Brief’. Available at:
http://www.who.int/nutrition/publications/globaltargets2025_policybrie
f_lbw/en/
Widyastuti, A 2016, ‘Pengaruh Thermoregulasi Terhadap Perubahan Berat Badan
Pada Bayi Berat Badan Lahir Rendah di Ruang Perinatal RSUD Dr.h.
Soewondo kendal’. perpusnwu.web.id. Available at:
https://scholar.google.co.id/scholar?hl=id&as_sdt=0%2C5&q=pengaru
h+thermoregulasi+terhadap+perubahan+berat+badan+pada+bayi+berat
+badan+lahir+rendah+di+ruang+perinatal++rsud+dr.h.+soewondo+ken
dal&btng=.
Yeaney NK , Murdoch EM, Lees CC 2009,’The extremely premature neonate:
anticipating and managing care”, British Medical Journal BMJ 2009;
338 doi: https://doi.org/10.1136/bmj.b2325 (Published 22 June
2009).diakses pada tanggal 24 September 2017
http://www.bmj.com/content/338/bmj.b2325.long
97
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR YANG.... YOHANES PEMANDI DOKA
Lampiran 1: Surat Permohonan Survei Pengambilan Data Awal
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR YANG.... YOHANES PEMANDI DOKA
Lampiran 2: Surat Permohonan Fasilitas Pengambilan Data Penelitian
99
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR YANG.... YOHANES PEMANDI DOKA
Lampiran 3: Surat Izin Penelitian
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR YANG.... YOHANES PEMANDI DOKA
Lampiran 4: Surat Keterangan Lolos Kaji Etik
101
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR YANG.... YOHANES PEMANDI DOKA
Lampiran 5
LEMBAR PENJELASAN PENELITIAN BAGI BAGI RESPONDEN
Judul penelitian: Analisis Faktor Yang Berhubungan dengan Kemampuan
Ibu Merawat Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) di Kabupaten Manggarai-
NTT
Tujuan
Tujuan umum :
Tujuan umum penelitian ini yaitu menjelaskan faktor yang berhubungan
dengan kemampuan ibu dalam merawat bayi berat lahir rendah (BBLR) di
Kabupaten Manggarai-NTT
Tujuan khusus
1. Menganalisis hubungan pengetahuan dengan kemampuan ibu dalam
merawat bayi berat lahir rendah
2. Menganalisis hubungan sikap dengan kemampuan ibu dalam merawat bayi
berat lahir rendah
3. Menganalisis hubungan norma subjektif dengan kemampuan merawat bayi
berat lahir rendah
4. Menganalisis hubungan perceived behavioral control dengan kemampuan
ibu merawat bayi berat lahir rendah
5. Menganalisis hubungan intensi dengan kemampuan ibu merawat bayi berat
lahir rendah
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR YANG.... YOHANES PEMANDI DOKA
Perlakuan yang diterapkan pada subyek
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, sehingga tidak ada perlakuan
apapun untuk Responden. Responden akan diberi kuesioner. Pengisian kuesioner
ini akan berlangsung sekitar 15 menit di rumah responden, tanpa mengganggu
aktifitas responden. Setelah responden mengisi kuesioner, peneliti akan
memberikan pendidikan kesehatan tentang cara merawat bayi BBLR dirumah.
Bahaya potensial
Tidak ada bahaya potensial yang diakibatkan oleh keterlibatan responden dalam
penelitian ini, oleh karena dalam penelitian ini tidak dilakukan intervensi apapun
melainkan hanya mengisi lembar kuesioner.
Pernyataan Persetujuan Sebagai Subyek Penelitian (Informed Concent)
Sebelum dilakukan penelitian subyek penelitian mendandatangani pernyataan
persetujuan (Informed Concent) penelitian yang diketahui oleh saksi.
Penandatanganan surat persetujuaan ini akan didahului dengan penjelasan jenis
penelitian, prosedur penelitian, serta hak dan kewajiban sebagai responden
(subyek penelitian). Penandatanganan surat persetujuan ini bersifat sukarela dan
tanpa tekanan atau paksaan dari siapa pun. Jika subyek penelitian menolak
mendandatangani surat ini maka penelitian tidak akan diteruskan.
103
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR YANG.... YOHANES PEMANDI DOKA
Hak untuk undur diri
Responden atau subyek penelitian berhak untuk mengundurkan diri kapanpun,
tanpa menimbulkan konsekuensi yang merugikan responden.
Adanya insentif untuk responden
Oleh karena keikutsertaan responden bersifat sukarela, tidak ada insentif berupa
uang yang akan diberikan namun akan diberikan souvenir setelah pengisian
kuesoner ini. Selain itu, responden akan menerima pendidikan kesehatan tentang
cara perawatan bayi BBLR di rumah.
Manggarai, .........................
Subyek Penelitian
(.................................)
Peneliti
(.................................)
Saksi
(.................................)
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR YANG.... YOHANES PEMANDI DOKA
Lampiran 6
LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN
Salam Sejahtera Untuk Kita Semua,
Saya Yohanes Pemandi Doka, adalah mahasiswa Fakultas Keperawatan
Universitas Airlangga Surabaya. Saya akan melakukan penelitian dengan judul
penelitian: Analisis Faktor Yang Berhubungan Dengan Kemampuan Ibu
Merawat Bayi Berat Lahir Rendah di Kabupaten Manggarai-NTT. Tujuan
dari penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor yang berhubungan dengan
kemampuan ibu merawat bayi berat lahir rendah berdasarkan pendekatan teori
plann of behavior. Adapun faktor yang akan diteliti yaitu pengetahuan, sikap,
norma subjektif, perceived behavioral control, intensi dan kemampuan ibu
merawat BBLR.
Hasil penelitian ini nantinya akan dijadikan rujukan untuk perbaikan
kebijakan, kinerja dan mutu pelayanan kesehatan khususnya pada pelayanan
kesehatan Ibu dan anak. Besar harapan saya, ibu dapat berartisipasi dalam
penelitian ini. Saya minta maaf jika pertanyaan-pertanyaan yang akan saya
berikan tidak berkenan di hati Ibu. Saya akan menjamin kerahasiaan pendapat
dan identitas ibu dalam pengisian kuesioner ini. Informasi yang ibu berikan hanya
akan dipergunakan untuk keperluan penelitian semata.
Demikian permohonan ini dibuat, atas perhatian dan partisipasi Ibu, Saya
ucapkan limpah terima kasih.
Manggarai, November 2017
Hormat saya
Yohanes Pemandi Doka
105
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR YANG.... YOHANES PEMANDI DOKA
Lampiran 7
INFORMED CONSENT
(PERNYATAAN PERSETUJUAN IKUT PENELITIAN)
Yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama :
Umur :
Pekerjaan :
Alamat :
Telah mendapat keterangan secara terperinci dan jelas mengenai :
1. Penelitian yang berjudul : Analisi Faktor yang Berhubungan dengan
Kemampuan Ibu Merawat BBLR di Kabupaten Manggarai-NTT
2. Prosedur penelitian
Selain itu, Saya juga mendapat kesempatan untuk mengajukan pertanyaan
mengenai segala sesuatu yang berhubungan dengan penelitian tersebut. Oleh
karena itu saya bersedia/ tidak bersedia*) secara sukarela untuk menjadi subyek
penelitian dengan penuh kesadaran dan tanpa paksaan.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya tanpa tekanan dari pihak
manapun.
Manggarai, .........................
Peneliti
(..........................................)
Subyek penelitian
(..........................................)
Saksi
(..........................................)
No. Responden :
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR YANG.... YOHANES PEMANDI DOKA
Lampiran 8
KUESIONER DATA DEMOGRAFI
ANALISIS FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEMAMPUAN
IBU MERAWAT BBLR DI KABUPATEN MANGGARAI-NTT
Nomor Responden :...............................................(diisi oleh peneliti)
Tanggal Pengisian :
Data Umum Responden
1. Umur Ibu :
[ ]
Kurang dari 20 tahun
[ ]
20 – 35 tahun
[ ]
Lebih dari 35 tahun
2. Pendidikan terakhir ibu :
[ ] : Tidak Sekolah [ ] : Tamat SMP
[ ] : Tamat SD [ ] : Tamat SMA
[ ] : PT
Petunjuk Umum pengisian kuisioner
1. Ibu diharapkan menjawab semua pertanyaan yang tersedia dengan benar di
lembaran yang telah disediakan
2. Berilah tanda ( √ ) pada jawaban Ibu sesuai petunjuk pada setiap kuisioner
3. Jika ibu ingin mengganti jawabab cukup berikan garis (=) pada jawaban yang
salah, kemudian tandai jawaban yang benar
4. Jika ada yang tidak dimengerti ibu, silakan bertanya pada peneliti
107
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR YANG.... YOHANES PEMANDI DOKA
3. Komplikasi kehamilan/ persalinan:............................(Diisi oleh peneliti)
dengan merujuk data sekunder puskesmas)
4. Tempat melahirkan :
[ ] Rumah
[ ] Puskesmas/Rumah Sakit
5. Penghasilan keluarga per bulan :
[ ] Kurang dari Rp. 500.000 [ ] Rp. 1.000.000 – Rp. 2.000.000
[ ] Rp. 500.000 – Rp. 1.000.000 [ ] Lebih dari Rp. 2.000.000
6. Agama :
[ ] Islam [ ] Kristen Protestan
[ ] Katolik [ ] Hindu
[ ] Budha Hindu
7. Berat badan Bayi saat lahir :................................................(Diisi oleh
peneliti)
8. Riwayat kelahiran sebelumnya :................................................(Diisi oleh
peneliti)
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR YANG.... YOHANES PEMANDI DOKA
A. KUESIONER PENGETAHUAN IBU
Berilah tanda centang (√) pada jawaban yang ibu anggap benar
No
Pernyataan
Benar
Salah
1. Bayi Berat lahir rendah adalah bayi dengan
berat badan kurang dari 2500 gram
2. Persalinan kurang bulan dan kekurangan gizi
selama hamil menyebabkan bayi lahir dengan
berat badan yang rendah
3. Seluruh tubuh bayi berat lahir rendah menjadi
dingin adalah hal yang wajar
4. Bayi berat lahir rendah boleh dibiarkan tanpa
memakai baju
5. Perawatan metode kanguru merupakan
perawatan bayi yang dilakukan dengan cara
kontak kulit diantara ibu dan bayi secara dini,
terus menerus dan dikombinasi dengan
pemberian ASI eksklusif yang bertujuan agar
bayi tetap hangat
6. Menjaga bayi berat lahir rendah tetap hangat
dapat meningkatkan berat badan bayi
7. Bayi berat lahir rendah memerlukan ruangan
yang hangat
8. Susu formula boleh diberikan pada bayi usia 0-
6 bulan
9. Pemberian Air susu ibu (ASI) dapat
menurunkan daya tahan tubuh bayi berat lahir
rendah
10. Pemberian ASI pada bayi berat lahir rendah
boleh dilakukan dengan cara ibu memerah ASI
dan ASI diberikan menggunakan sendok,
cangkir atau pipet
11. Air susu ibu diberikan sedikit tetapi sering
kepada bayi berat lahir rendah
12. Bayi berat lahir rendah memiliki daya tahan
tubuh yang baik terhadap penyakit
13. Ibu mencuci tangan sebelum dan sesudah
memberikan ASI kepada bayi berat lahir
rendah
14. Keluarga yang terkena penyakit infeksi boleh
merawat bayi berat lahir rendah
15. Bayi berat lahir rendah mudah terkena penyakit
infeksi
Demikian kuesioner A sudah selesai. Silakan mengisi kuesioner B
109
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR YANG.... YOHANES PEMANDI DOKA
B. KUESIONER SIKAP
Berikut ini akan diberikan beberapa pernyataan. Anda diminta untuk
memberikan penilaian sesuai dengan apa yang Anda pikirkan /rasakan.
Berikut ini pernyataan yang harus Anda isi. Berilah tanda centang (√)
pada jawaban yang ibu pikirkan atau rasakan.
No Pernyataan Sangat
tidak
setuju
Tidak
Setuju
Setuju Sangat
Setuju
1. Saya yakin, mempertahankan
suhu bayi pada suhu yang hangat
merupakan cara merawat bayi
berat lahir rendah
2. Saya yakin, perawatan bayi
dengan metode kanguru dapat
mempercepat pengeluaran ASI
3. Saya yakin, perawatan bayi
dengan metode kanguru dapat
meningkatkan berat badan bayi
4. Saya yakin, ruangan yang dingin
dapat menjaga kesehatan bayi
berat lahir rendah
5. Saya yakin, pemberian Air susu
ibu sampai bayi berumur 0-6
bulan dapat menjaga kesehatan
BBLR
6. Saya yakin, air susu ibu diberikan
pada waktu bayi menangis saja
7. Jika saya memberikan air susu ibu
maka dapat meningkatkan daya
tahan tubuh bayi berat lahir
rendah dari penyakit
8. Jika saya memberikan susu
formula maka kebutuhan makanan
untuk bayi berat lahir rendah
tercukupi
9. Saya yakin, Bayi berat lahir
rendah memiliki daya tahan tubuh
yang bagus
10. Jika saya mencuci tangan sebelum
dan setelah memegang bayi berat
lahir rendah maka bayi dapat
terhindar dari penyakit infeksi
11. Jika saya atau keluarga
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR YANG.... YOHANES PEMANDI DOKA
mengalami penyakit infeksi
(influenza, TBC, diare, dll) maka
kami boleh menggendong bayi
berat lahir rendah
12. Jika bayi berat lahir rendah sakit
maka saya boleh membawanya
puskesmas atau rumah sakit
Demikian keusioner B sudah selesai. Silakan lanjutkan untuk mengisi
kuesioner C
111
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR YANG.... YOHANES PEMANDI DOKA
C. KUESIONER NORMA SUBJEKTIF
Berikut ini akan diberikan beberapa pernyataan. Anda diminta untuk
memberikan penilaian sesuai dengan apa yang Anda pikirkan /rasakan.
Berikut ini pernyataan yang harus Anda isi. Berilah tanda centang (√)
pada jawaban yang ibu pikirkan atau rasakan.
No Pernyataan Sangat
Tidak
setuju
Tidak
Setuju
Setuju Sangat
setuju
1. Biasanya, saya akan mengikuti
apa yang disampaikan oleh
suami saya untuk
mempertahankan suhu bayi
BBLR, memberikan ASI
eksklusif kepada Bayi BBLR
dan mencegah penyakit pada
bayi BBLR
2. Biasanya, saya akan mengikuti
apa yang disampaikan oleh
orangtua saya untuk
mempertahankan suhu bayi
BBLR, memberikan ASI
eksklusif kepada Bayi BBLR
dan mencegah penyakit pada
bayi BBLR
3. Biasanya, saya akan mengikuti
apa yang dianjurkan oleh
tenaga kesehatan untuk
mempertahankan suhu bayi
BBLR, memberikan ASI
eksklusif kepada Bayi BBLR
dan mencegah penyakit pada
bayi BBLR
4. Suami saya mendukung saya
untuk melakukan perawatan
bayi BBLR dengan cara
mempertahankan suhu bayi,
memberikan ASI eksklusif
kepada Bayi BBLR dan
mencegah penyakit pada bayi
BBLR
5. Orangtua saya mendukung
saya untuk melakukan
perawatan bayi BBLR dengan
cara mempertahankan suhu
bayi, memberikan ASI
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR YANG.... YOHANES PEMANDI DOKA
eksklusif kepada Bayi BBLR
dan mencegah penyakit pada
bayi BBLR
6. Tenaga Kesehatan mendukung
saya untuk melakukan
perawatan bayi BBLR dengan
cara mempertahankan suhu
bayi, memberikan ASI
eksklusif kepada Bayi BBLR
dan mencegah penyakit pada
bayi BBLR
.
113
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR YANG.... YOHANES PEMANDI DOKA
D. KUESIONER PERCEIVED BEHAVIORAL CONTROL
Berikut ini terdapat 10 pernyataan, Anda diminta untuk memberikan
penilaian sesuai dengan apa yang Anda pikirkan /rasakan. Berilah tanda
centang (√) pada jawaban yang ibu pikirkan atau rasakan.
No Pernyataan Sangat
Tidak
setuju
Tidak
Setuju
Setuju Sangat
setuju
1. Pengalaman masa lalu
merupakan faktor yang
mendorong saya untuk
melakukan perawatan bayi
berat lahir rendah
2. Penyuluhan yang diberikan
oleh tenaga kesehatan
merupakan faktor yang
mendorong saya melakukan
perawatan kepada bayi berat
lahir rendah
3. Adanya dukungan emosional
suami merupakan faktor
pendorong saya melakukan
perawatan kepada bayi berat
lahir rendah
4. Kondisi atau keadaan bayi
yang kecil dan kurus
merupakan faktor pendorong
saya melakukan perawatan
bayi berat lahir rendah
5. Adanya kunjungan rumah dari
petugas kesehatan merupakan
faktor yang mendorong saya
melakukan perawatan bayi
berat lahir rendah
6. Penghasilan yang kurang tiap
bulan merupakan faktor yang
menghambat saya untuk
melakukan perawatan bayi
berat lahir rendah
7. Kurangnya pengetahuan dan
informasi tentang bayi berat
lahir rendah merupakan faktor
yang menghambat saya
melakukan perawatan bayi
BBLR
8. Anggapan bahwa perawatan
bayi BBLR sama dengan
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR YANG.... YOHANES PEMANDI DOKA
perawatan bayi yang lahir
normal merupakan faktor yang
mendorong saya
9. Faktor kesibukan merupakan
faktor yang menghambat saya
melakukan perwatan bayi
BBLR
10 Kesadaran akan pentingnya
kesehatan bayi merupakan
faktor yang mendorong saya
melakukan perawatan bayi
BBLR
E. KUESIONER INTENSI
Petunjuk pengisian
Jawablah sesuai dengan apa yang Anda pikirkan atau rasakan saat ini
Berikut ini adalah pernyataan yang harus Anda isi. Berilah tanda centang
(√) pada jawaban yang ibu pikirkan atau rasakan.
No Pernyataan Sangat
tidak
setuju
Tidak
setuju
Setuju Sangat
setuju
1. Saya memiliki keinginan
merawat bayi BBLR dengan
mempertahankan suhu tetap
hangat dengan baik dan benar
sesuai dengan apa yang
diajarkan oleh petugas
kesehatan kepada saya
2. Saya memiliki keinginan
merawat bayi BBLR dengan
tetap memberikan ASI
eksklusif sampai dengan umur
6 bulan sesuai dengan apa yang
diajarkan oleh petugas
kesehatan kepada saya
3. Saya memiliki keinginan
merawat bayi BBLR dengan
baik agar bayi saya tidak
terkena penyakit infeksi sesuai
dengan apa yang diajarkan oleh
petugas kesehatan kepada saya
Kuesioner bagian ini sudah selesai. Silakan lanjutkan ke bagian
berikutnya.
115
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR YANG.... YOHANES PEMANDI DOKA
F. KUESIONER KEMAMPUAN IBU MERAWAT BBLR
Berikut ini adalah kuesioner
No
Pernyataan
Selalu
Sering
Kadang
-kadang
Tidak
Pernah
1. Saya melakukan kontak kulit
tubuh bayi berat lahir rendah
dengan tubuh saya.
2. Saya melakukan perawatan
metode kanguru dengan
meletakkan bayi diantara
payudara dengan posisi tegak,
dada bayi menempel ke dada
ibu kemudian posisi bayi
dijaga dengan kain panjang
atau pengikat lainnya.
3. Selama saya melakukan
perawatan metode kanguru,
suami memberikan dukungan
dalam bentuk selalu
menemani saya,dukungan
fisik dan dukungan informasi
4. Saya memakaikan bayi berat
lahir rendah pakaian, topi,
dan selimut yang sudah
dihangatkan
5. Saya memberikan bayi berat
lahir rendah susu formula
6. Saya memberikan air susu ibu
saat bayi berusia 0 bulan
7. Saya memberikan air susu ibu
tiap 2 jam sekali kepada bayi
berat lahir rendah
8. Saya mencuci tangan sebelum
dan setelah menyusui bayi
berat lahir rendah.
9. Saya melakukan tindakan
untuk mencegah masuknya
bakteri penyebab penyakit
pada makanan bayi dan
semua benda yang
berhubungan langsung
dengan bayi.
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR YANG.... YOHANES PEMANDI DOKA
10. Apabila saya sakit (batuk,
influenza, dll), saya berusaha
agar penyakit saya tidak
menular kepada bayi berat
lahir rendah
117
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Lampiran 9: Tabulasi Data Penelitian Analisis Faktor Yang Berhubungan dengan Kemampuan Ibu Merawat Bayi BBLR
Skor Kode Ket. Skor Kode Ket. Skor Kode Ket. Skor Kode Ket. Skor Kode Ket. Skor Kode Ket.
1 3 2 Usia >35 tahun dan KEK 0 2 2 2 3 53,33 1 Kurang 35,34 1 Negatif 75,00 2 Cukup 52,11 2 Positif 75,00 2 Sedang 35,24 0 Tidak Mampu
2 1 2 Usia < 20 tahun 0 2 2 2 3 53,33 1 Kurang 35,34 1 Negatif 83,33 3 Baik 32,71 1 Negatif 75,00 2 Sedang 40,22 0 Tidak Mampu
3 2 2 KEK dan Persalinan Prematur 0 2 2 2 3 66,67 2 Cukup 47,58 1 Negatif 83,33 3 Baik 32,71 1 Negatif 83,33 3 Tinggi 50,17 1 Mampu
4 3 2 Usia > 35 tahun 0 2 2 2 3 66,67 2 Cukup 32,28 1 Negatif 75,00 2 Cukup 44,35 1 Negatif 83,33 3 Tinggi 45,2 0 Tidak Mampu
5 3 2 Usia > 35 tahun 0 2 2 2 3 60,00 2 Cukup 44,52 1 Negatif 91,67 3 Baik 59,87 2 Positif 91,67 3 Tinggi 52,66 1 Mampu
6 2 2 KEK 0 2 1 2 3 60,00 2 Cukup 53,71 2 Positif 75,00 2 Cukup 55,99 2 Positif 83,33 3 Tinggi 52,66 1 Mampu
7 2 2 KEK 0 2 2 2 3 53,33 1 Kurang 38,4 1 Negatif 75,00 2 Cukup 40,47 1 Negatif 83,33 3 Tinggi 40,22 0 Tidak Mampu
8 2 5 Gemeli dan Hipertensi dalam kehamilan 0 2 3 2 3 86,67 3 Baik 69,01 2 Positif 83,33 3 Baik 40,47 1 Negatif 91,67 3 Tinggi 52,66 1 Mampu
9 2 2 KEK 0 2 2 2 3 73,33 2 Cukup 44,52 1 Negatif 100,00 3 Baik 40,47 1 Negatif 100,00 3 Tinggi 57,64 1 Mampu
10 2 2 KEK 0 2 2 2 3 60,00 2 Cukup 38,4 1 Negatif 58,33 2 Cukup 32,71 1 Negatif 50,00 1 Rendah 35,24 0 Tidak Mampu
11 2 3 KEK 0 2 3 2 3 60,00 2 Cukup 35,34 1 Negatif 66,67 2 Cukup 36,59 1 Negatif 50,00 1 Rendah 22,79 0 Tidak Mampu
12 3 2 Usia ibu > 35 tahun 0 2 3 2 3 86,67 3 Baik 47,58 1 Negatif 75,00 2 Cukup 40,47 1 Negatif 100,00 3 Tinggi 55,15 1 Mampu
13 2 4 KEK 0 2 4 2 3 86,67 3 Baik 47,58 1 Negatif 75,00 2 Cukup 48,23 1 Negatif 100,00 3 Tinggi 40,22 0 Tidak Mampu
14 3 5 Usia ibu > 35 tahun dan persalinan Prematur 0 2 3 2 2 93,33 3 Baik 65,95 2 Positif 91,67 3 Baik 71,51 2 Positif 83,33 3 Tinggi 60,13 1 Mampu
15 3 2 Usia ibu > 35 tahun 0 2 2 2 3 60,00 2 Cukup 38,4 1 Negatif 58,33 2 Cukup 48,23 1 Negatif 50,00 1 Rendah 37,73 0 Tidak Mampu
16 2 2 Anemia 0 2 3 2 2 73,33 2 Cukup 38,4 1 Negatif 66,67 2 Cukup 28,83 1 Negatif 50,00 1 Rendah 47,69 0 Tidak Mampu
17 2 3 KEK 0 2 2 2 3 60,00 2 Cukup 38,4 1 Negatif 66,67 2 Cukup 36,59 1 Negatif 75,00 2 Sedang 42,71 0 Tidak Mampu
18 3 2 Persalinan prematur dan Usia ibu >35 tahun 0 2 3 2 3 60,00 2 Cukup 41,46 1 Negatif 66,67 2 Cukup 40,47 1 Negatif 83,33 3 Tinggi 45,2 0 Tidak Mampu
19 1 4 Anemia 0 2 2 2 3 73,33 2 Cukup 44,52 1 Negatif 66,67 2 Cukup 48,23 1 Negatif 83,33 3 Tinggi 40,22 0 Tidak Mampu
20 3 4 Usia ibu > 35 tahun 0 2 4 2 3 66,67 2 Cukup 44,52 1 Negatif 75,00 2 Cukup 59,87 2 Positif 91,67 3 Tinggi 65,11 1 Mampu
21 2 5 Gemeli 0 2 3 2 3 93,33 3 Baik 56,77 2 Positif 83,33 3 Baik 59,87 2 Positif 83,33 3 Tinggi 65,11 1 Mampu
22 2 1 Hipertensi Dalam Kehamilan 0 2 2 2 3 73,33 2 Cukup 56,77 2 Positif 66,67 2 Cukup 52,11 2 Positif 100,00 3 Tinggi 65,11 1 Mampu
23 2 2 Gemeli 0 2 1 2 3 73,33 2 Cukup 50,64 2 Positif 75,00 2 Cukup 55,99 2 Positif 75,00 2 Sedang 42,71 0 Tidak Mampu
24 2 2 KEK 0 2 3 2 3 60,00 2 Cukup 44,52 1 Negatif 83,33 3 Baik 52,11 2 Positif 83,33 3 Tinggi 35,24 0 Tidak Mampu
25 2 2 Gemeli 0 2 2 2 3 66,67 2 Cukup 59,83 2 Positif 83,33 3 Baik 59,87 2 Positif 83,33 3 Tinggi 50,17 1 Mampu
26 1 4 KEK 0 2 2 2 3 66,67 2 Cukup 53,71 2 Positif 83,33 3 Baik 40,47 1 Negatif 91,67 3 Tinggi 40,22 0 Tidak Mampu
27 2 2 TB < 145 cm 0 2 2 2 3 73,33 2 Cukup 44,52 1 Negatif 70,83 2 Cukup 40,47 1 Negatif 91,67 3 Tinggi 37,73 0 Tidak Mampu
28 2 5 Gemeli 0 2 4 2 3 86,67 3 Baik 65,95 2 Positif 91,67 3 Baik 59,87 2 Positif 100,00 3 Tinggi 50,17 1 Mampu
29 3 1 Hipertensi Dalam Kehamilan 0 2 2 2 3 60,00 2 Cukup 47,58 1 Negatif 66,67 2 Cukup 44,35 1 Negatif 83,33 3 Tinggi 37,73 0 Tidak Mampu
30 3 2 Gemeli dan usia > 35 tahun 0 2 1 2 3 66,67 2 Cukup 47,58 1 Negatif 75,00 2 Cukup 36,59 1 Negatif 83,33 3 Tinggi 45,2 0 Tidak Mampu
31 2 5 Hipertensi Dalam Kehamilan 0 2 2 2 3 73,33 2 Cukup 44,52 1 Negatif 75,00 2 Cukup 52,11 2 Positif 83,33 3 Tinggi 42,71 0 Tidak Mampu
32 2 2 Persalinan Prematur 1 2 2 2 3 86,67 3 Baik 47,58 1 Negatif 75,00 2 Cukup 52,11 2 Positif 91,67 3 Tinggi 60,13 1 Mampu
33 1 3 Usia < 20 tahun dan KEK 0 2 2 2 3 86,67 3 Baik 53,71 2 Positif 70,83 2 Cukup 55,99 2 Positif 91,67 3 Tinggi 60,13 1 Mampu
34 2 2 KEK dan persalinan prematur 1 2 2 2 2 66,67 2 Cukup 38,4 1 Negatif 75,00 2 Cukup 40,47 1 Negatif 91,67 3 Tinggi 50,17 1 Mampu
35 2 2 Anemia 0 1 2 2 3 80,00 3 Baik 53,71 2 Positif 66,67 2 Cukup 44,35 1 Negatif 83,33 3 Tinggi 50,17 1 Mampu
36 2 3 HIV 0 2 2 2 3 60,00 2 Cukup 41,46 1 Negatif 66,67 2 Cukup 44,35 1 Negatif 100,00 3 Tinggi 42,71 0 Tidak Mampu
37 2 4 Tidak ada komplikasi 0 2 3 2 3 86,67 3 Baik 53,71 2 Positif 83,33 3 Baik 55,99 2 Positif 100,00 3 Tinggi 57,64 1 Mampu
38 2 2 KEK 0 2 2 2 3 80,00 3 Baik 62,89 2 Positif 83,33 3 Baik 59,87 2 Positif 100,00 3 Tinggi 62,62 1 Mampu
IntensiKemampuan
Norma SubjektifRiwayat
Kelahiran
BBLR
Sebelumnya
Data Umum
No.
Responden Usia
Ibu
Pendidi
kan
Terakhi
r
Komplikasi Kehamilan/PersalinanTempat
Melahirkan
Pengh
asilan
Keluar
ga
Agam
a
Perceived
Behavioral ControlBerat
Badan
Bayi
Pengetahuan Sikap
Data Khusus
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR YANG.... YOHANES PEMANDI DOKA
Skor Kode Ket. Skor Kode Ket. Skor Kode Ket. Skor Kode Ket. Skor Kode Ket. Skor Kode Ket.
39 2 2 KEK 0 2 2 2 3 60,00 2 Cukup 44,52 1 Negatif 91,67 3 Baik 59,87 2 Positif 91,67 3 Tinggi 52,66 1 Mampu
40 2 2 Tidak ada komplikasi 0 2 3 2 3 86,67 3 Baik 59,83 2 Positif 83,33 3 Baik 59,87 2 Positif 100,00 3 Tinggi 62,62 1 Mampu
41 2 3 KEK 0 2 3 2 3 93,33 3 Baik 72,08 2 Positif 91,67 3 Baik 63,75 2 Positif 100,00 3 Tinggi 60,13 1 Mampu
42 2 2 Anemia 0 2 3 2 3 86,67 3 Baik 65,95 2 Positif 91,67 3 Baik 67,63 2 Positif 100,00 3 Tinggi 62,62 1 Mampu
43 1 2 Anemia dan Usia ibu < 20 tahun 0 2 2 2 3 86,67 3 Baik 65,95 2 Positif 100,00 3 Baik 55,99 2 Positif 100,00 3 Tinggi 60,13 1 Mampu
44 2 2 KEK dan Anemia 0 2 3 2 3 80,00 3 Baik 50,64 2 Positif 83,33 3 Baik 59,87 2 Positif 100,00 3 Tinggi 55,15 1 Mampu
45 2 2 KEK 0 2 3 2 3 73,33 3 Baik 47,58 1 Negatif 83,33 3 Baik 48,23 1 Negatif 83,33 3 Tinggi 42,71 0 Tidak Mampu
46 2 4 Asma 0 2 3 2 3 53,33 1 Cukup 38,4 1 Negatif 66,67 2 Cukup 48,23 1 Negatif 75,00 2 Sedang 47,69 0 Tidak Mampu
47 2 4 Persalinan Prematur 0 2 2 1 3 86,67 3 Baik 65,95 2 Positif 66,67 2 Cukup 52,11 2 Positif 100,00 3 Tinggi 47,69 0 Tidak Mampu
48 2 2 Tidak ada komplikasi 0 2 3 2 3 53,33 1 Cukup 50,64 2 Positif 66,67 2 Cukup 48,23 1 Negatif 83,33 3 Tinggi 42,71 0 Tidak Mampu
49 2 3 KEK 1 2 2 2 3 93,33 3 Baik 65,95 2 Positif 66,67 2 Cukup 63,75 2 Positif 83,33 3 Tinggi 65,11 1 Mampu
50 2 3 KEK 0 2 3 2 3 93,33 3 Baik 59,83 2 Positif 58,33 2 Cukup 59,87 2 Positif 100,00 3 Tinggi 65,11 1 Mampu
51 3 2 Usia > 35 tahun 0 2 3 2 3 66,67 2 Cukup 53,71 2 Positif 83,33 3 Baik 52,11 2 Positif 100,00 3 Tinggi 47,69 0 Tidak Mampu
52 2 5 Tidak ada komplikasi 0 2 3 2 3 93,33 3 Baik 59,83 2 Positif 91,67 2 Cukup 59,87 2 Positif 100,00 3 Tinggi 65,11 1 Mampu
53 2 3 Tidak ada komplikasi 0 2 3 2 3 66,67 2 Cukup 50,64 2 Positif 75,00 2 Cukup 48,23 1 Negatif 83,33 3 Tinggi 40,22 0 Tidak Mampu
54 2 2 KEK 0 2 2 2 3 80,00 3 Baik 53,71 2 Positif 75,00 2 Cukup 55,99 2 Positif 100,00 3 Tinggi 57,64 1 Mampu
55 3 2 Gemeli dan usia ibu > 35 tahun 0 2 2 2 3 93,33 3 Baik 53,71 2 Positif 87,50 3 Baik 63,75 2 Positif 100,00 3 Tinggi 60,13 1 Mampu
56 2 2 KEK 0 2 3 2 3 86,67 3 Baik 47,58 1 Negatif 66,67 2 Cukup 48,23 1 Negatif 83,33 3 Tinggi 55,15 1 Mampu
57 1 3 Usia < 20 tahun 0 2 2 2 3 73,33 2 Cukup 38,4 1 Negatif 75,00 2 Cukup 36,59 1 Negatif 83,33 3 Tinggi 45,2 0 Tidak Mampu
Keterangan :
1 < 20 tahun 0 Tidak memiliki riwayat kelahiran BBLR : 1 < Rp 500.000
2 20 tahun-35 tahun 1 Memiliki riwayat kelahiran BBLR 2 Rp 500.000-Rp 1.000.000
3 > 35 tahun 3 Rp 1.000.000 - Rp 2.000.000
4 > Rp 2.000.000
1 Tidak sekolah 2 Puskesmas/Rumah Sakit 1 < 1000 gram
2 SD 2 1000 gram-1500 gram
3 SMP 1 Islam 3 1500-2500 gram
4 SMA 2 Katolik
5 PT
6.Berat Badan Bayi
saat lahir :
No.
Responden
Data Umum
Usia
Ibu
Pendidi
kan
Terakhi
r
Komplikasi Kehamilan/Persalinan
Riwayat
Kelahiran
BBLR
Sebelumnya
Tempat
Melahirkan
Pengh
asilan
Keluar
ga
Agam
a
Berat
Badan
Bayi
Saat
3. Riwayat Kelahiran
Sebelumnya
2. Pendidikan
Terakhir :
1 Rumah
1. Usia Ibu :
4. Tempat Melahirkan
5. Agama
Perceived
Behavioral ControlIntensi
Kemampuan
Data Khusus
Sikap Norma SubjektifPengetahuan
6. Pengahasilan
Keluarga
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR YANG.... YOHANES PEMANDI DOKA
Tabulasi Pengetahuan Ibu
P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15
1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 8 53,33 1 Kurang
2 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 8 53,33 1 Kurang
3 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 10 66,67 2 Cukup
4 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 10 66,67 2 Cukup
5 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 9 60,00 2 Cukup
6 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 9 60,00 2 Cukup
7 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 8 53,33 1 Kurang
8 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 13 86,67 3 Baik
9 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 11 73,33 2 Cukup
10 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 9 60,00 2 Cukup
11 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 9 60,00 2 Cukup
12 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 13 86,67 3 Baik
13 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 13 86,67 3 Baik
14 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14 93,33 3 Baik
15 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 9 60,00 2 Cukup
16 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 11 73,33 2 Cukup
17 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 9 60,00 2 Cukup
18 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 9 60,00 2 Cukup
19 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 11 73,33 2 Cukup
20 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 10 66,67 2 Cukup
21 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 14 93,33 3 Baik
22 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 11 73,33 2 Cukup
23 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 11 73,33 2 Cukup
24 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 9 60,00 2 Cukup
25 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 10 66,67 2 Cukup
26 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 10 66,67 2 Cukup
27 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 11 73,33 2 Cukup
28 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 13 86,67 3 Baik
29 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 9 60,00 2 Cukup
No.
RespondenTotal Skor Kode
Skor PertanyaanSkor Ket
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR YANG.... YOHANES PEMANDI DOKA
P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15
30 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 10 66,67 2 Cukup
31 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 11 73,33 2 Cukup
32 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 13 86,67 3 Baik
33 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 13 86,67 3 Baik
34 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 10 66,67 2 Cukup
35 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 12 80,00 3 Baik
36 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 9 60,00 2 Cukup
37 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 13 86,67 3 Baik
38 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 12 80,00 3 Baik
39 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 9 60,00 2 Cukup
40 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 13 86,67 3 Baik
41 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 14 93,33 3 Baik
42 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 13 86,67 3 Baik
43 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 13 86,67 3 Baik
44 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 12 80,00 3 Baik
45 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 11 73,33 3 Baik
46 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 8 53,33 1 Cukup
47 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 13 86,67 3 Baik
48 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 8 53,33 1 Cukup
49 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 14 93,33 3 Baik
50 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 14 93,33 3 Baik
51 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 10 66,67 2 Cukup
52 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 14 93,33 3 Baik
53 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 10 66,67 2 Cukup
54 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 12 80,00 3 Baik
55 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 14 93,33 3 Baik
56 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 13 86,67 3 Baik
57 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 73,33 2 Cukup
Total 32 39 45 53 35 47 50 37 50 35 36 36 45 52 38
KetNo.
Responden
Skor PertanyaanTotal Skor Skor Kode
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR YANG.... YOHANES PEMANDI DOKA
Tabulasi Data Sikap Ibu
P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12
1 3 3 3 2 3 2 2 3 2 3 3 3 32 -1,4663 35,34 1 Negatif
2 2 2 2 4 3 3 3 3 2 2 3 3 32 -1,4663 35,34 1 Negatif
3 3 3 3 3 4 3 4 2 2 3 3 3 36 -0,2417 47,58 1 Negatif
4 3 2 2 2 3 2 3 2 3 3 3 3 31 -1,77245 32,28 1 Negatif
5 4 2 2 4 3 2 4 3 2 3 3 3 35 -0,54785 44,52 1 Negatif
6 4 3 4 2 4 2 3 2 3 3 4 4 38 0,3706 53,71 2 Positif
7 3 2 2 3 3 3 3 2 2 2 4 4 33 -1,16015 38,4 1 Negatif
8 4 4 4 3 4 2 4 3 4 3 4 4 43 1,90135 69,01 2 Positif
9 4 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 35 -0,54785 44,52 1 Negatif
10 3 2 2 2 4 4 3 2 2 3 3 3 33 -1,16015 38,4 1 Negatif
11 3 2 2 2 3 4 3 2 2 3 3 3 32 -1,4663 35,34 1 Negatif
12 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 36 -0,2417 47,58 1 Negatif
13 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 36 -0,2417 47,58 1 Negatif
14 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 42 1,5952 65,95 2 Positif
15 3 2 2 2 4 2 4 2 3 2 4 3 33 -1,16015 38,4 1 Negatif
16 3 3 3 3 3 1 3 3 2 3 3 3 33 -1,16015 38,4 1 Negatif
17 3 2 2 4 3 2 3 2 3 2 4 3 33 -1,16015 38,4 1 Negatif
18 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 4 34 -0,854 41,46 1 Negatif
19 3 2 2 4 4 2 3 3 2 3 4 3 35 -0,54785 44,52 1 Negatif
20 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 4 4 35 -0,54785 44,52 1 Negatif
21 3 4 4 4 3 3 3 2 3 3 4 3 39 0,67675 56,77 2 Positif
22 3 3 4 4 3 2 3 4 2 3 4 4 39 0,67675 56,77 2 Positif
23 3 2 3 4 4 3 4 2 3 3 3 3 37 0,06445 50,64 2 Positif
24 2 2 2 2 4 3 4 2 3 3 4 4 35 -0,54785 44,52 1 Negatif
25 4 3 4 4 3 3 3 4 2 3 4 3 40 0,9829 59,83 2 Positif
26 4 2 2 4 4 2 4 3 2 3 4 4 38 0,3706 53,71 2 Positif
27 4 2 2 4 4 2 2 2 4 2 4 3 35 -0,54785 44,52 1 Negatif
28 4 4 4 4 3 2 3 3 4 4 4 3 42 1,5952 65,95 2 Positif
29 2 2 2 4 4 2 4 3 3 2 4 4 36 -0,2417 47,58 1 Negatif
KetNo
RespondenTotal Skor Skor T Kode
Skor Pertanyaan Skor Z
Sikap
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR YANG.... YOHANES PEMANDI DOKA
P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12
30 3 4 4 2 4 2 3 2 3 3 3 3 36 -0,2417 47,58 1 Negatif
31 3 2 3 3 4 2 3 2 3 3 4 3 35 -0,54785 44,52 1 Negatif
32 3 3 3 4 3 4 3 2 2 3 3 3 36 -0,2417 47,58 1 Negatif
33 4 3 3 3 4 3 3 2 3 3 4 3 38 0,3706 53,71 2 Positif
34 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 3 33 -1,16015 38,4 1 Negatif
35 3 4 4 3 4 3 2 3 3 3 3 3 38 0,3706 53,71 2 Positif
36 3 2 2 4 3 3 3 2 2 3 4 3 34 -0,854 41,46 1 Negatif
37 4 4 4 4 3 3 2 3 3 3 2 3 38 0,3706 53,71 2 Positif
38 4 3 3 4 3 2 4 4 3 3 4 4 41 1,28905 62,89 2 Positif
39 4 2 2 4 3 2 4 3 2 3 3 3 35 -0,54785 44,52 1 Negatif
40 4 3 4 4 3 3 3 4 2 3 4 3 40 0,9829 59,83 2 Positif
41 4 4 4 3 4 3 4 4 3 3 4 4 44 2,2075 72,08 2 Positif
42 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 4 4 42 1,5952 65,95 2 Positif
43 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 4 42 1,5952 65,95 2 Positif
44 3 4 4 4 3 2 3 2 2 3 4 3 37 0,06445 50,64 2 Positif
45 3 2 2 4 4 2 4 2 2 3 4 4 36 -0,2417 47,58 1 Negatif
46 2 2 2 4 4 2 3 2 2 4 3 3 33 -1,16015 38,4 1 Negatif
47 3 4 4 4 4 2 4 3 3 3 4 4 42 1,5952 65,95 2 Positif
48 2 2 2 4 4 3 4 3 3 3 4 3 37 0,06445 50,64 2 Positif
49 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 4 3 42 1,5952 65,95 2 Positif
50 4 4 4 3 3 3 4 3 2 4 3 3 40 0,9829 59,83 2 Positif
51 2 3 3 4 4 3 3 2 3 4 3 4 38 0,3706 53,71 2 Positif
52 4 4 4 3 3 3 4 3 2 3 4 3 40 0,9829 59,83 2 Positif
53 4 2 2 4 4 2 4 2 3 3 3 4 37 0,06445 50,64 2 Positif
54 3 4 4 2 3 3 3 3 3 3 3 4 38 0,3706 53,71 2 Positif
55 3 3 4 4 3 3 2 3 3 2 4 4 38 0,3706 53,71 2 Positif
56 3 4 3 4 3 3 3 2 2 3 3 3 36 -0,2417 47,58 1 Negatif
57 2 2 2 4 4 2 4 3 2 2 3 3 33 -1,16015 38,4 1 Negatif
Total 186 165 171 191 194 148 187 150 149 166 200 190 2097
KetNo
RespondenTotal Skor Skor T Kode
Skor Pertanyaan Skor Z
Sikap
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR YANG.... YOHANES PEMANDI DOKA
P1 P2 P3 P4 P5 P6
1 3 3 3 3 3 3 18 75,00 2 Cukup
2 4 3 3 4 3 3 20 83,33 3 Baik
3 3 3 4 3 3 4 20 83,33 3 Baik
4 3 3 3 3 3 3 18 75,00 2 Cukup
5 4 3 4 4 3 4 22 91,67 3 Baik
6 3 3 3 3 3 3 18 75,00 2 Cukup
7 2 3 4 2 3 4 18 75,00 2 Cukup
8 3 3 4 3 3 4 20 83,33 3 Baik
9 4 4 4 4 4 4 24 100,00 3 Baik
10 2 3 2 2 3 2 14 58,33 2 Cukup
11 2 3 3 2 3 3 16 66,67 2 Cukup
12 3 3 3 3 3 3 18 75,00 2 Cukup
13 2 3 4 2 3 4 18 75,00 2 Cukup
14 4 3 4 4 3 4 22 91,67 3 Baik
15 3 2 2 3 2 2 14 58,33 2 Cukup
16 2 3 3 2 3 3 16 66,67 2 Cukup
17 2 3 3 2 3 3 16 66,67 2 Cukup
18 2 2 4 2 2 4 16 66,67 2 Cukup
19 2 3 3 2 3 3 16 66,67 2 Cukup
20 3 3 3 3 3 3 18 75,00 2 Cukup
21 4 2 4 4 2 4 20 83,33 3 Baik
22 3 1 4 3 1 4 16 66,67 2 Cukup
23 3 3 3 3 3 3 18 75,00 2 Cukup
24 3 3 4 3 4 3 20 83,33 3 Baik
25 3 3 4 3 3 4 20 83,33 3 Baik
26 2 4 4 2 4 4 20 83,33 3 Baik
27 3 2 4 3 2 3 17 70,83 2 Cukup
28 4 3 4 4 3 4 22 91,67 3 Baik
29 2 3 3 2 3 3 16 66,67 2 Cukup
Ket.No Responden Total Skor Skor KodeSkor Pertanyaan
Tabulasi Data Norma Subjektif Ibu
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR YANG.... YOHANES PEMANDI DOKA
P1 P2 P3 P4 P5 P6
30 3 3 3 3 3 3 18 75,00 2 Cukup
31 3 3 3 3 3 3 18 75,00 2 Cukup
32 3 2 4 3 2 4 18 75,00 2 Cukup
33 2 3 3 3 3 3 17 70,83 2 Cukup
34 2 3 4 2 3 4 18 75,00 2 Cukup
35 2 3 3 2 3 3 16 66,67 2 Cukup
36 1 3 4 1 3 4 16 66,67 2 Cukup
37 3 3 4 3 3 4 20 83,33 3 Baik
38 4 3 3 4 3 3 20 83,33 3 Baik
39 4 3 4 4 3 4 22 91,67 3 Baik
40 3 3 4 3 3 4 20 83,33 3 Baik
41 4 3 4 4 3 4 22 91,67 3 Baik
42 4 3 4 4 3 4 22 91,67 3 Baik
43 4 4 4 4 4 4 24 100,00 3 Baik
44 3 4 3 3 4 3 20 83,33 3 Baik
45 2 4 4 2 4 4 20 83,33 3 Baik
46 2 3 3 2 3 3 16 66,67 2 Cukup
47 2 3 3 2 3 3 16 66,67 2 Cukup
48 3 2 3 3 2 3 16 66,67 2 Cukup
49 2 2 4 2 2 4 16 66,67 2 Cukup
50 2 2 3 2 2 3 14 58,33 2 Cukup
51 3 3 4 3 3 4 20 83,33 3 Baik
52 3 4 4 3 4 4 22 91,67 2 Cukup
53 3 3 3 3 3 3 18 75,00 2 Cukup
54 2 3 4 2 3 4 18 75,00 2 Cukup
55 3 4 4 3 4 3 21 87,50 3 Baik
56 3 2 3 3 2 3 16 66,67 2 Cukup
57 2 3 4 2 3 4 18 75,00 2 Cukup
Total 160 167 200 161 168 197 1053
Ket.Skor Pertanyaan
No Responden Total Skor Skor Kode
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR YANG.... YOHANES PEMANDI DOKA
P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10
1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30 0,21097 52,11 2 Positif
2 1 3 3 3 3 3 2 2 2 3 25 -1,7286 32,71 1 Negatif
3 2 4 3 3 2 2 2 2 2 3 25 -1,7286 32,71 1 Negatif
4 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 28 -0,5649 44,35 1 Negatif
5 1 4 4 4 3 4 3 2 4 3 32 0,98681 59,87 2 Positif
6 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 31 0,59889 55,99 2 Positif
7 2 3 2 2 3 3 3 2 3 4 27 -0,9528 40,47 1 Negatif
8 2 4 3 2 4 1 3 2 2 4 27 -0,9528 40,47 1 Negatif
9 3 3 4 2 3 2 3 2 2 3 27 -0,9528 40,47 1 Negatif
10 2 2 2 3 2 3 2 1 4 4 25 -1,7286 32,71 1 Negatif
11 2 2 3 2 3 3 3 2 3 3 26 -1,3407 36,59 1 Negatif
12 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 27 -0,9528 40,47 1 Negatif
13 2 4 2 3 3 4 3 2 3 3 29 -0,177 48,23 1 Negatif
14 3 4 3 3 3 4 4 3 4 4 35 2,15057 71,51 2 Positif
15 3 2 3 4 2 3 3 3 3 3 29 -0,177 48,23 1 Negatif
16 2 3 2 3 2 3 2 2 2 3 24 -2,1165 28,83 1 Negatif
17 1 3 2 4 2 4 2 2 3 3 26 -1,3407 36,59 1 Negatif
18 2 3 2 3 3 4 3 2 3 2 27 -0,9528 40,47 1 Negatif
19 2 3 2 3 3 4 3 2 4 3 29 -0,177 48,23 1 Negatif
20 2 3 3 3 3 4 4 3 3 4 32 0,98681 59,87 2 Positif
21 1 4 4 3 4 3 3 3 3 4 32 0,98681 59,87 2 Positif
22 2 4 3 3 4 2 2 3 3 4 30 0,21097 52,11 2 Positif
23 3 4 3 3 4 2 2 3 4 3 31 0,59889 55,99 2 Positif
24 2 4 3 3 2 3 3 3 3 4 30 0,21097 52,11 2 Positif
25 2 4 3 3 4 4 3 3 3 3 32 0,98681 59,87 2 Positif
26 1 3 2 2 4 2 3 2 4 4 27 -0,9528 40,47 1 Negatif
27 2 3 3 2 3 2 2 4 2 4 27 -0,9528 40,47 1 Negatif
28 2 4 4 3 3 3 3 3 3 4 32 0,98681 59,87 2 Positif
29 2 4 2 4 3 2 2 2 4 3 28 -0,5649 44,35 1 Negatif
KetKodeNo
RespondenTotal Skor ZSkor TSkor
Skor Pertanyaan
Tabulasi Data Perceived Behavioral Control ibu
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR YANG.... YOHANES PEMANDI DOKA
P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10
30 2 3 3 3 2 2 2 3 2 4 26 -1,3407 36,59 1 Negatif
31 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 30 0,21097 52,11 2 Positif
32 2 4 3 3 4 3 3 2 3 3 30 0,21097 52,11 2 Positif
33 2 4 2 3 4 3 3 2 4 4 31 0,59889 55,99 2 Positif
34 3 3 2 3 3 2 3 2 2 4 27 -0,9528 40,47 1 Negatif
35 2 4 2 3 3 3 2 3 3 3 28 -0,5649 44,35 1 Negatif
36 1 3 1 4 3 2 2 4 4 4 28 -0,5649 44,35 1 Negatif
37 2 4 3 3 4 3 3 2 3 4 31 0,59889 55,99 2 Positif
38 1 3 4 4 3 4 2 3 4 4 32 0,98681 59,87 2 Positif
39 1 4 4 4 3 4 3 2 4 3 32 0,98681 59,87 2 Positif
40 2 4 3 3 4 3 3 3 3 4 32 0,98681 59,87 2 Positif
41 2 4 3 3 4 3 3 3 4 4 33 1,37473 63,75 2 Positif
42 3 4 3 3 4 4 3 2 4 4 34 1,76265 67,63 2 Positif
43 2 4 3 3 4 4 2 3 3 3 31 0,59889 55,99 2 Positif
44 3 3 4 3 4 4 3 2 3 3 32 0,98681 59,87 2 Positif
45 2 3 2 3 4 3 2 2 4 4 29 -0,177 48,23 1 Negatif
46 2 3 2 3 3 4 3 3 3 3 29 -0,177 48,23 1 Negatif
47 1 3 2 4 3 4 3 3 3 4 30 0,21097 52,11 2 Positif
48 1 3 3 3 3 4 3 3 3 3 29 -0,177 48,23 1 Negatif
49 4 4 2 3 4 2 4 3 3 4 33 1,37473 63,75 2 Positif
50 2 4 3 3 4 3 3 3 3 4 32 0,98681 59,87 2 Positif
51 1 3 3 2 3 3 3 4 4 4 30 0,21097 52,11 2 Positif
52 2 4 3 2 4 3 3 4 3 4 32 0,98681 59,87 2 Positif
53 2 3 3 3 2 3 3 3 3 4 29 -0,177 48,23 1 Negatif
54 3 3 2 3 4 3 4 2 3 4 31 0,59889 55,99 2 Positif
55 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 33 1,37473 63,75 2 Positif
56 2 3 3 3 4 3 3 2 3 3 29 -0,177 48,23 1 Negatif
57 2 3 2 3 2 3 3 2 3 3 26 -1,3407 36,59 1 Negatif
Total 117 194 158 171 183 174 159 148 176 199 1679
KetKodeNo
RespondenTotal Skor ZSkor TSkor
Skor Pertanyaan
127
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Tabulasi Data Intensi Ibu
P1 P2 P3
1 3 3 3 9 75,00 2 Sedang
2 3 3 3 9 75,00 2 Sedang
3 3 4 3 10 83,33 3 Tinggi
4 3 4 3 10 83,33 3 Tinggi
5 4 4 3 11 91,67 3 Tinggi
6 3 4 3 10 83,33 3 Tinggi
7 3 4 3 10 83,33 3 Tinggi
8 3 4 4 11 91,67 3 Tinggi
9 4 4 4 12 100,00 3 Tinggi
10 2 2 2 6 50,00 1 Rendah
11 2 2 2 6 50,00 1 Rendah
12 4 4 4 12 100,00 3 Tinggi
13 4 4 4 12 100,00 3 Tinggi
14 3 4 3 10 83,33 3 Tinggi
15 2 2 2 6 50,00 1 Rendah
16 2 2 2 6 50,00 1 Rendah
17 3 3 3 9 75,00 2 Rendah
18 3 4 3 10 83,33 3 Tinggi
19 3 4 3 10 83,33 3 Tinggi
20 4 4 3 11 91,67 3 Tinggi
21 3 4 3 10 83,33 3 Tinggi
22 4 4 4 12 100,00 3 Tinggi
23 3 3 3 9 75,00 2 Sedang
24 3 4 3 10 83,33 3 Tinggi
25 3 4 3 10 83,33 3 Tinggi
26 4 4 3 11 91,67 3 Tinggi
27 4 3 4 11 91,67 3 Tinggi
28 4 4 4 12 100,00 3 Tinggi
29 3 4 3 10 83,33 3 Tinggi
30 3 4 3 10 83,33 3 Tinggi
31 3 4 3 10 83,33 3 Tinggi
32 4 4 3 11 91,67 3 Tinggi
33 3 4 4 11 91,67 3 Tinggi
34 4 4 3 11 91,67 3 Tinggi
35 4 3 3 10 83,33 3 Tinggi
36 4 4 4 12 100,00 3 Tinggi
37 4 4 4 12 100,00 3 Tinggi
38 4 4 4 12 100,00 3 Tinggi
39 4 4 3 11 91,67 3 Tinggi
40 4 4 4 12 100,00 3 Tinggi
41 4 4 4 12 100,00 3 Tinggi
42 4 4 4 12 100,00 3 Tinggi
43 4 4 4 12 100,00 3 Tinggi
44 4 4 4 12 100,00 3 Tinggi
45 3 4 3 10 83,33 3 Tinggi
46 3 3 3 9 75,00 2 Sedang
47 4 4 4 12 100,00 3 Tinggi
48 3 4 3 10 83,33 3 Tinggi
49 3 4 3 10 83,33 3 Tinggi
50 4 4 4 12 100,00 3 Tinggi
51 4 4 4 12 100,00 3 Tinggi
52 4 4 4 12 100,00 3 Tinggi
53 3 4 3 10 83,33 3 Tinggi
54 4 4 4 12 100,00 3 Tinggi
55 4 4 4 12 100,00 3 Tinggi
56 3 4 3 10 83,33 3 Tinggi
57 3 4 3 10 83,33 3 Tinggi
Total 194 213 189 596
Ket.No.
RespondenTotal Skor Skor Kode
Skor Pertanyaan
128
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Tabulasi Data Kemampuan Ibu
P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10
1 1 1 1 3 2 4 4 1 2 3 22 -1,4761 35,24 0 Tidak Mampu
2 1 1 1 4 4 4 3 1 2 3 24 -0,9783 40,22 0 Tidak Mampu
3 1 1 1 3 4 3 3 4 4 4 28 0,01747 50,17 1 Mampu
4 1 1 1 2 4 4 3 3 3 4 26 -0,4804 45,2 0 Tidak Mampu
5 2 2 2 2 4 4 3 2 4 4 29 0,2664 52,66 1 Mampu
6 2 2 2 3 4 4 3 2 3 4 29 0,2664 52,66 1 Mampu
7 2 2 1 2 4 4 2 2 2 3 24 -0,9783 40,22 0 Tidak Mampu
8 3 3 3 2 4 4 2 2 2 4 29 0,2664 52,66 1 Mampu
9 3 3 3 2 4 4 3 3 3 3 31 0,76426 57,64 1 Mampu
10 1 1 1 2 4 4 2 2 2 3 22 -1,4761 35,24 0 Tidak Mampu
11 1 1 1 2 3 2 3 2 3 1 17 -2,7208 22,79 0 Tidak Mampu
12 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 30 0,51533 55,15 1 Mampu
13 3 3 1 1 3 3 2 2 3 3 24 -0,9783 40,22 0 Tidak Mampu
14 3 4 4 3 4 4 2 2 2 4 32 1,01319 60,13 1 Mampu
15 1 1 1 4 4 4 2 2 3 1 23 -1,2272 37,73 0 Tidak Mampu
16 1 1 1 4 4 4 2 3 4 3 27 -0,2315 47,69 0 Tidak Mampu
17 1 1 1 2 4 4 3 2 3 4 25 -0,7293 42,71 0 Tidak Mampu
18 3 3 3 1 3 3 2 2 3 3 26 -0,4804 45,2 0 Tidak Mampu
19 1 1 1 2 4 4 4 2 2 3 24 -0,9783 40,22 0 Tidak Mampu
20 2 2 2 4 4 4 4 4 4 4 34 1,51105 65,11 1 Mampu
21 3 3 3 4 3 4 2 4 4 4 34 1,51105 65,11 1 Mampu
22 4 4 4 3 4 4 2 3 3 3 34 1,51105 65,11 1 Mampu
23 3 2 2 2 4 4 1 2 2 3 25 -0,7293 42,71 0 Tidak Mampu
24 1 1 1 2 3 3 2 2 4 3 22 -1,4761 35,24 0 Tidak Mampu
25 3 3 3 1 4 4 2 2 3 3 28 0,01747 50,17 1 Mampu
26 1 1 1 2 4 4 2 2 4 3 24 -0,9783 40,22 0 Tidak Mampu
27 1 1 1 2 4 4 2 2 3 3 23 -1,2272 37,73 0 Tidak Mampu
28 2 2 2 2 3 4 3 3 4 3 28 0,01747 50,17 1 Mampu
29 1 1 1 2 4 4 2 2 2 4 23 -1,2272 37,73 0 Tidak Mampu
Ket.KodeNo
RespondenTotal Skor ZSkor Tskor
Skor Pertanyaan
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR YANG.... YOHANES PEMANDI DOKA
P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10
30 2 2 2 2 2 4 2 2 4 4 26 -0,4804 45,2 0 Tidak Mampu
31 2 2 2 2 2 3 2 2 4 4 25 -0,7293 42,71 0 Tidak Mampu
32 2 2 2 3 4 4 4 4 4 3 32 1,01319 60,13 1 Mampu
33 2 2 2 3 4 4 4 3 4 4 32 1,01319 60,13 1 Mampu
34 3 3 3 2 4 3 2 2 2 4 28 0,01747 50,17 1 Mampu
35 2 2 2 1 4 4 3 2 4 4 28 0,01747 50,17 1 Mampu
36 1 1 1 4 3 2 2 4 3 4 25 -0,7293 42,71 0 Tidak Mampu
37 3 3 3 2 4 4 2 2 4 4 31 0,76426 57,64 1 Mampu
38 3 3 3 2 4 4 3 3 4 4 33 1,26212 62,62 1 Mampu
39 2 2 2 2 4 4 3 2 4 4 29 0,2664 52,66 1 Mampu
40 4 4 1 2 4 4 4 2 4 4 33 1,26212 62,62 1 Mampu
41 3 3 2 2 4 4 3 3 4 4 32 1,01319 60,13 1 Mampu
42 3 3 3 2 4 4 3 3 4 4 33 1,26212 62,62 1 Mampu
43 4 4 3 2 4 4 3 2 3 3 32 1,01319 60,13 1 Mampu
44 3 3 2 2 4 4 3 2 3 4 30 0,51533 55,15 1 Mampu
45 1 1 1 2 4 4 2 2 4 4 25 -0,7293 42,71 0 Tidak Mampu
46 2 2 1 2 4 4 3 2 4 3 27 -0,2315 47,69 0 Tidak Mampu
47 2 2 1 3 4 4 2 3 3 3 27 -0,2315 47,69 0 Tidak Mampu
48 2 2 1 2 4 4 3 2 2 3 25 -0,7293 42,71 0 Tidak Mampu
49 4 4 2 3 4 4 3 2 4 4 34 1,51105 65,11 1 Mampu
50 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 34 1,51105 65,11 1 Mampu
51 2 2 1 3 4 4 2 2 3 4 27 -0,2315 47,69 0 Tidak Mampu
52 3 4 4 2 3 3 3 4 4 4 34 1,51105 65,11 1 Mampu
53 2 2 1 2 2 3 2 2 4 4 24 -0,9783 40,22 0 Tidak Mampu
54 3 4 1 3 4 4 2 2 4 4 31 0,76426 57,64 1 Mampu
55 3 4 3 2 4 4 2 3 3 4 32 1,01319 60,13 1 Mampu
56 4 4 3 2 3 3 3 2 3 3 30 0,51533 55,15 1 Mampu
57 2 2 1 2 4 4 2 2 3 4 26 -0,4804 45,2 0 Tidak Mampu
Total 128 131 108 134 211 214 148 137 185 198 1594
Ket.KodeNo
RespondenTotal Skor ZSkor TSkor
Skor Pertanyaan
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR YANG.... YOHANES PEMANDI DOKA
Lampiran 10 Hasil uji validitas dan relibialitas kuesioner
1. Kuesioner Pengetahuan
Case Processing Summary
N %
Cases
Valid 10 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 10 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
P1 ,80 ,422 10
P2 ,80 ,422 10
P3 ,70 ,483 10
P4 ,80 ,422 10
P5 ,80 ,422 10
P6 ,60 ,516 10
P7 ,80 ,422 10
P8 ,60 ,516 10
P9 ,80 ,422 10
P10 ,80 ,422 10
P11 ,60 ,516 10
P12 ,60 ,516 10
P13 ,80 ,422 10
P14 ,80 ,422 10
P15 ,80 ,422 10
TotalSkor 10,60 1,838 10
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,914 16
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR YANG.... YOHANES PEMANDI DOKA
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
P1 20,90 40,767 ,776 ,906
P2 20,90 41,433 ,647 ,909
P3 21,00 40,444 ,723 ,907
P4 20,90 40,767 ,776 ,906
P5 20,90 40,767 ,776 ,906
P6 21,10 40,767 ,620 ,909
P7 20,90 40,767 ,776 ,906
P8 21,10 40,767 ,620 ,909
P9 20,90 41,433 ,647 ,909
P10 20,90 40,767 ,776 ,906
P11 21,10 40,767 ,620 ,909
P12 21,10 40,767 ,620 ,909
P13 20,90 40,767 ,776 ,906
P14 20,90 40,767 ,776 ,906
P15 20,90 40,767 ,776 ,906
TotalSkor 11,10 25,656 ,864 ,943
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
21,70 45,122 6,717 16
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR YANG.... YOHANES PEMANDI DOKA
2. Kuesioner Sikap
Case Processing Summary
N %
Cases
Valid 10 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 10 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,774 13
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
P1 3,30 ,675 10
P2 2,60 ,699 10
P3 2,70 ,823 10
P4 3,30 ,675 10
P5 3,40 ,516 10
P6 3,30 ,675 10
P7 3,30 ,483 10
P8 2,70 ,823 10
P9 2,50 ,707 10
P10 3,30 ,483 10
P11 3,30 ,483 10
P12 3,30 ,483 10
TotalSkor 37,00 5,888 10
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR YANG.... YOHANES PEMANDI DOKA
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item
Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's Alpha
if Item Deleted
P1 70,70 126,678 ,759 ,754
P2 71,40 125,822 ,788 ,752
P3 71,30 122,011 ,879 ,743
P4 70,70 126,678 ,759 ,754
P5 70,60 132,267 ,516 ,767
P6 70,70 126,678 ,759 ,754
P7 70,70 130,456 ,723 ,762
P8 71,30 122,011 ,879 ,743
P9 71,50 126,278 ,748 ,753
P10 70,70 130,456 ,723 ,762
P11 70,70 130,456 ,723 ,762
P12 70,70 130,456 ,723 ,762
TotalSkor 37,00 34,667 1,000 ,936
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
74,00 138,667 11,776 13
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR YANG.... YOHANES PEMANDI DOKA
3. Kuesioner Norma Subjektif
Case Processing Summary
N %
Cases
Valid 10 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 10 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,784 7
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
P1 3,10 ,738 10
P2 3,10 ,316 10
P3 3,40 ,699 10
P4 3,10 ,738 10
P5 3,10 ,316 10
P6 3,40 ,699 10
TOTALSKOR 19,20 2,700 10
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
P1 35,30 23,122 ,774 ,732
P2 35,30 27,122 ,587 ,782
P3 35,00 23,778 ,717 ,742
P4 35,30 23,122 ,774 ,732
P5 35,30 27,122 ,587 ,782
P6 35,00 23,778 ,717 ,742
TOTALSKOR 19,20 7,289 1,000 ,827
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
38,40 29,156 5,400 7
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR YANG.... YOHANES PEMANDI DOKA
4. Kuesioner Perceived Behavior Control
Case Processing Summary
N %
Cases
Valid 10 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 10 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,861 11
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
P1 3,00 ,667 10
P2 2,90 ,738 10
P3 3,60 ,516 10
P4 3,00 ,667 10
P5 3,10 ,568 10
P6 3,60 ,516 10
P7 2,90 ,738 10
P8 2,90 ,738 10
P9 3,00 ,667 10
P10 3,10 ,568 10
tOTAL 28,40 3,204 10
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR YANG.... YOHANES PEMANDI DOKA
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item
Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's Alpha if
Item Deleted
P1 56,50 57,833 ,789 ,843
P2 56,60 55,822 ,899 ,835
P3 55,90 61,211 ,594 ,854
P4 56,50 57,833 ,789 ,843
P5 56,40 60,489 ,619 ,852
P6 55,90 61,211 ,594 ,854
P7 56,60 55,822 ,899 ,835
P8 56,60 55,822 ,899 ,835
P9 56,50 57,833 ,789 ,843
P10 56,40 60,489 ,619 ,852
tOTAL 31,10 26,544 ,892 ,938
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
59,50 66,278 8,141 11
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR YANG.... YOHANES PEMANDI DOKA
5. Kuesioner Intensi
Case Processing Summary
N %
Cases
Valid 10 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 10 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,856 4
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
P1 3,10 ,568 10
P2 3,60 ,699 10
P3 3,10 ,568 10
TOTAL 9,80 1,619 10
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item
Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's Alpha if
Item Deleted
P1 16,50 7,611 ,816 ,823
P2 16,00 6,889 ,848 ,789
P3 16,50 7,611 ,816 ,823
TOTAL 9,80 2,622 1,000 ,852
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
19,60 10,489 3,239 4
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR YANG.... YOHANES PEMANDI DOKA
6. Kuesioner Kemampuan
Case Processing Summary
N %
Cases
Valid 10 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 10 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
,779 11
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
P1 2,10 1,101 10
P2 2,00 1,054 10
P3 2,00 1,054 10
P4 2,40 ,966 10
P5 3,20 ,422 10
P6 2,10 1,101 10
P7 2,40 ,966 10
P8 2,60 ,843 10
P9 2,60 ,843 10
P10 3,20 ,422 10
tOTAL 24,60 7,058 10
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR YANG.... YOHANES PEMANDI DOKA
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item
Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's Alpha if
Item Deleted
P1 47,10 175,878 ,761 ,752
P2 47,20 175,511 ,812 ,750
P3 47,20 175,511 ,812 ,750
P4 46,80 179,067 ,746 ,756
P5 46,00 191,111 ,686 ,774
P6 47,10 175,878 ,761 ,752
P7 46,80 179,067 ,746 ,756
P8 46,60 179,378 ,850 ,756
P9 46,60 179,378 ,850 ,756
P10 46,00 191,111 ,686 ,774
tOTAL 24,60 49,822 1,000 ,926
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
49,20 199,289 14,117 11
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR YANG.... YOHANES PEMANDI DOKA
Lampiran 11 Hasil Uji Statistik Variabel Penelitian
1. Hasil Uji Statistik Chi-Square
a. Uji Chi-Square pengetahuan dengan kemampuan
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percen
t
Pengetahuan *
kemampuan
57 83,8% 11 16,2% 68 100,0%
Pengetahuan * kemampuan Crosstabulation
Count
kemampuan Total
tidak Mampu Mampu
Pengetahuan
Kurang 5 0 5
Cukup 19 9 28
Baik 3 21 24
Total 27 30 57
Chi-Square Tests
Value df Asymp. Sig. (2-
sided)
Pearson Chi-Square 21,974a 2 ,000
Likelihood Ratio 25,611 2 ,000
Linear-by-Linear Association 21,037 1 ,000
N of Valid Cases 57
a. 2 cells (33,3%) have expected count less than 5. The minimum expected count is
2,37.
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR YANG.... YOHANES PEMANDI DOKA
b. Chi-Square Sikap dengan kemampuan
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Sikap * kemampuan 57 83,8% 11 16,2% 68 100,0%
Sikap * kemampuan Crosstabulation
Count
kemampuan Total
tidak Mampu Mampu
Sikap negatif 21 9 30
Positif 6 21 27
Total 27 30 57
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Sikap * kemampuan 57 83,8% 11 16,2% 68 100,0%
Sikap * kemampuan Crosstabulation
Count
kemampuan Total
tidak Mampu Mampu
Sikap negatif 21 9 30
Positif 6 21 27
Total 27 30 57
Chi-Square Tests
Value df Asymp. Sig. (2-
sided)
Exact Sig. (2-
sided)
Exact Sig. (1-
sided)
Pearson Chi-Square 13,011a 1 ,000
Continuity Correctionb 11,166 1 ,001
Likelihood Ratio 13,605 1 ,000
Fisher's Exact Test ,000 ,000
Linear-by-Linear Association 12,783 1 ,000
N of Valid Cases 57
a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 12,79.
b. Computed only for a 2x2 table
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR YANG.... YOHANES PEMANDI DOKA
c. Uji Chi-Square norma subjektif dengan kemampuan
Crosstabs
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
normasubj * kemampuan 57 83,8% 11 16,2% 68 100,0%
normasubj * kemampuan Crosstabulation
Count
kemampuan Total
tidak Mampu Mampu
normasubj cukup 22 13 35
Baik 5 17 22
Total 27 30 57
Chi-Square Tests
Value df Asymp. Sig.
(2-sided)
Exact Sig.
(2-sided)
Exact Sig.
(1-sided)
Pearson Chi-Square 8,726a 1 ,003
Continuity Correctionb 7,191 1 ,007
Likelihood Ratio 9,099 1 ,003
Fisher's Exact Test ,006 ,003
Linear-by-Linear
Association
8,573 1 ,003
N of Valid Cases 57
a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 10,42.
b. Computed only for a 2x2 table
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR YANG.... YOHANES PEMANDI DOKA
d. Uji Chi-Square Perceived behavior Control dengan kemampuan
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
perceived * kemampuan 57 83,8% 11 16,2% 68 100,0%
perceived * kemampuan Crosstabulation
Count
kemampuan Total
tidak Mampu Mampu
perceived negatif 21 7 28
Positif 6 23 29
Total 27 30 57
Chi-Square Tests
Value df Asymp. Sig.
(2-sided)
Exact Sig. (2-
sided)
Exact Sig.
(1-sided)
Pearson Chi-Square 16,854a 1 ,000
Continuity Correctionb 14,746 1 ,000
Likelihood Ratio 17,801 1 ,000
Fisher's Exact Test ,000 ,000
Linear-by-Linear
Association
16,559 1 ,000
N of Valid Cases 57
a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 13,26.
b. Computed only for a 2x2 table
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR YANG.... YOHANES PEMANDI DOKA
e. Uji Chi-Square Intensi dengan Kemampuan
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Intensi * kemampuan 57 83,8% 11 16,2% 68 100,0%
Chi-Square Tests
Value df Asymp. Sig. (2-
sided)
Pearson Chi-Square 11,875a 2 ,003
Likelihood Ratio 15,351 2 ,000
Linear-by-Linear Association 10,229 1 ,001
N of Valid Cases 57
a. 4 cells (66,7%) have expected count less than 5. The minimum expected count is
1,89.
Intensi * kemampuan Crosstabulation
Count
kemampuan Total
tidak Mampu Mampu
Intensi
Rendah 4 0 4
Sedang 5 0 5
Tinggi 18 30 48 Total 27 30 57
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR YANG.... YOHANES PEMANDI DOKA
2. Hasil Uji Statistik Regresi Logistik
a. Pengetahuan dengan kemampuan ibu
Logistic Regression
Notes
Output Created 12-DEC-2017 09:28:09
Comments
Input
Active Dataset DataSet0
Filter <none>
Weight <none>
Split File <none>
N of Rows in
Working Data File
57
Missing Value
Handling Definition of Missing
User-defined missing values are treated as
missing
Syntax
LOGISTIC REGRESSION VARIABLES
Kemampuan
/METHOD=ENTER Pengetahuan
/CONTRAST (Pengetahuan)=Indicator
/SAVE=PRED
/PRINT=GOODFIT CI(95)
/CRITERIA=PIN(0.05) POUT(0.10)
ITERATE(20) CUT(0.5).
Resources Processor Time 00:00:00,06
Elapsed Time 00:00:00,09
Variables Created or
Modified PRE_1
Predicted probability
[DataSet0]
Case Processing Summary
Unweighted Casesa N Percent
Selected Cases
Included in Analysis 57 100,0
Missing Cases 0 ,0
Total 57 100,0
Unselected Cases 0 ,0
Total 57 100,0
a. If weight is in effect, see classification table for the total number of cases.
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR YANG.... YOHANES PEMANDI DOKA
Dependent Variable Encoding
Original Value Internal Value
Tidak Mampu 0
Mampu 1
Categorical Variables Codings
Frequency Parameter coding
(1) (2)
Pengetahuan
Kurang 5 1,000 ,000
Cukup 28 ,000 1,000
Baik 24 ,000 ,000
Block 0: Beginning Block
Classification Tablea,b
Observed
Predicted
Kemampuan Ibu Percentage
Correct Tidak Mampu Mampu
Step 0 Kemampuan Ibu
Tidak Mampu 0 27 ,0
Mampu 0 30 100,0
Overall Percentage 52,6
a. Constant is included in the model.
b. The cut value is ,500
Variables in the Equation
B S.E. Wald df Sig. Exp(B)
Step 0 Constant ,105 ,265 ,158 1 ,691 1,111
Variables not in the Equation
Score df Sig.
Step 0 Variables
Pengetahuan 21,974 2 ,000
Pengetahuan(1) 6,090 1 ,014
Pengetahuan(2) 9,267 1 ,002
Overall Statistics 21,974 2 ,000
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR YANG.... YOHANES PEMANDI DOKA
Block 1: Method = Enter
Omnibus Tests of Model Coefficients
Chi-square df Sig.
Step 1
Step 25,611 2 ,000
Block 25,611 2 ,000
Model 25,611 2 ,000
Model Summary
Step -2 Log likelihood Cox & Snell R
Square
Nagelkerke R
Square
1 53,250a ,362 ,483
a. Estimation terminated at iteration number 20 because maximum
iterations has been reached. Final solution cannot be found.
Hosmer and Lemeshow Test
Step Chi-square df Sig.
1 ,000 1 1,000
Contingency Table for Hosmer and Lemeshow Test
Kemampuan Ibu = Tidak Mampu Kemampuan Ibu = Mampu Total
Observed Expected Observed Expected
Step 1
1 5 5,000 0 ,000 5
2 19 19,000 9 9,000 28
3 3 3,000 21 21,000 24
Classification Tablea
Observed
Predicted
Kemampuan Ibu Percentage
Correct Tidak Mampu Mampu
Step 1 Kemampuan Ibu
Tidak Mampu 24 3 88,9
Mampu 9 21 70,0
Overall Percentage 78,9
a. The cut value is ,500
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR YANG.... YOHANES PEMANDI DOKA
Variables in the Equation
B S.E. Wald df Sig. Exp(B) 95% C.I.for EXP(B)
Lower Upper
Step 1a
Pengetahuan 13,316 2 ,001
Pengetahuan(1) -23,149 17974,843 ,000 1 ,999 ,000 ,000 .
Pengetahuan(2) -2,693 ,738 13,316 1 ,000 ,068 ,016 ,287
Constant 1,946 ,617 9,940 1 ,002 7,000
a. Variable(s) entered on step 1: Pengetahuan.
b. Sikap dengan kemampuan ibu
Logistic Regression
Case Processing Summary
Unweighted Casesa N Percent
Selected Cases
Included in Analysis 57 100,0
Missing Cases 0 ,0
Total 57 100,0
Unselected Cases 0 ,0
Total 57 100,0
a. If weight is in effect, see classification table for the total number of cases.
Dependent Variable Encoding
Original Value Internal Value
Tidak Mampu 0
Mampu 1
Categorical Variables Codings
Frequency Parameter coding
(1)
Sikap Ibu Negatif 30 ,000
Positif 27 1,000
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR YANG.... YOHANES PEMANDI DOKA
Block 0: Beginning Block
Classification Tablea,b
Observed
Predicted
Kemampuan Percentage
Correct Tidak Mampu Mampu
Step 0 Kemampuan
Tidak Mampu 0 27 ,0
Mampu 0 30 100,0
Overall Percentage 52,6
a. Constant is included in the model.
b. The cut value is ,500
Variables in the Equation
B S.E. Wald df Sig. Exp(B)
Step 0 Constant ,105 ,265 ,158 1 ,691 1,111
Variables not in the Equation
Score df Sig.
Step 0 Variables Sikap(1) 13,011 1 ,000
Overall Statistics 13,011 1 ,000
Block 1: Method = Enter
Omnibus Tests of Model Coefficients
Chi-square df Sig.
Step 1
Step 13,605 1 ,000
Block 13,605 1 ,000
Model 13,605 1 ,000
Model Summary
Step -2 Log likelihood Cox & Snell R
Square
Nagelkerke R
Square
1 65,256a ,212 ,283
a. Estimation terminated at iteration number 4 because parameter
estimates changed by less than ,001.
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR YANG.... YOHANES PEMANDI DOKA
Hosmer and Lemeshow Test
Step Chi-square df Sig.
1 ,000 0 .
Contingency Table for Hosmer and Lemeshow Test
Kemampuan = Tidak Mampu Kemampuan = Mampu Total
Observed Expected Observed Expected
Step 1 1 21 21,000 9 9,000 30
2 6 6,000 21 21,000 27
lassification Tablea
Observed
Predicted
Kemampuan Percentage
Correct Tidak Mampu Mampu
Step 1 Kemampuan
Tidak Mampu 21 6 77,8
Mampu 9 21 70,0
Overall Percentage 73,7
a. The cut value is ,500
Variables in the Equation
B S.E. Wald df Sig. Exp(B) 95% C.I.for
EXP(B)
Lower Upper
Step 1a Sikap(1) 2,100 ,611 11,823 1 ,001 8,167 2,467 27,034
Constant -,847 ,398 4,523 1 ,033 ,429
a. Variable(s) entered on step 1: Sikap.
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR YANG.... YOHANES PEMANDI DOKA
c. Norma Subjektif dengan kemampuan ibu
Logistic Regression
Case Processing Summary
Unweighted Casesa N Percent
Selected Cases
Included in Analysis 57 100,0
Missing Cases 0 ,0
Total 57 100,0
Unselected Cases 0 ,0
Total 57 100,0
a. If weight is in effect, see classification table for the total number of cases.
Dependent Variable Encoding
Original Value Internal Value
Tidak Mampu 0
Mampu 1
Categorical Variables Codings
Frequency Parameter coding
(1)
Norma Subjektif Cukup 35 1,000
Baik 22 ,000
Block 0: Beginning Block
Classification Tablea,b
Observed
Predicted
Kemampuan Ibu Percentage
Correct Tidak Mampu Mampu
Step 0 Kemampuan Ibu
Tidak Mampu 0 27 ,0
Mampu 0 30 100,0
Overall Percentage 52,6
a. Constant is included in the model.
b. The cut value is ,500
Variables in the Equation
B S.E. Wald df Sig. Exp(B)
Step 0 Constant ,105 ,265 ,158 1 ,691 1,111
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR YANG.... YOHANES PEMANDI DOKA
Variables not in the Equation
Score df Sig.
Step 0 Variables NormaSubjektif(1) 8,726 1 ,003
Overall Statistics 8,726 1 ,003
Block 1: Method = Enter
Omnibus Tests of Model Coefficients
Chi-square df Sig.
Step 1
Step 9,099 1 ,003
Block 9,099 1 ,003
Model 9,099 1 ,003
Model Summary
Step -2 Log likelihood Cox & Snell R
Square
Nagelkerke R
Square
1 69,762a ,148 ,197
a. Estimation terminated at iteration number 4 because parameter
estimates changed by less than ,001.
Hosmer and Lemeshow Test
Step Chi-square df Sig.
1 ,000 0 .
Contingency Table for Hosmer and Lemeshow Test
Kemampuan Ibu = Tidak Mampu Kemampuan Ibu = Mampu Total
Observed Expected Observed Expected
Step 1 1 22 22,000 13 13,000 35
2 5 5,000 17 17,000 22
Classification Tablea
Observed
Predicted
Kemampuan Ibu Percentage
Correct Tidak Mampu Mampu
Step 1 Kemampuan Ibu
Tidak Mampu 22 5 81,5
Mampu 13 17 56,7
Overall Percentage 68,4
a. The cut value is ,500
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR YANG.... YOHANES PEMANDI DOKA
Variables in the Equation
B S.E. Wald df Sig. Exp(B) 95% C.I.for EXP(B)
Lower Upper
Step 1a NormaSubjektif(1)
-1,750 ,617 8,033 1 ,005 ,174 ,052 ,583
Constant 1,224 ,509 5,786 1 ,016 3,400
a. Variable(s) entered on step 1: NormaSubjektif.
d. Perceived behavioral control dengan kemampuan ibu
Logistic Regression
Case Processing Summary
Unweighted Casesa N Percent
Selected Cases
Included in Analysis 57 100,0
Missing Cases 0 ,0
Total 57 100,0
Unselected Cases 0 ,0
Total 57 100,0
a. If weight is in effect, see classification table for the total number of cases.
Dependent Variable Encoding
Original Value Internal Value
Tidak Mampu 0
Mampu 1
Categorical Variables Codings
Frequency Parameter coding
(1)
Perceived behavior Negatif 28 ,000
Positif 29 1,000
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR YANG.... YOHANES PEMANDI DOKA
Block 0: Beginning Block
Classification Tablea,b
Observed
Predicted
Kemampuan Percentage
Correct Tidak Mampu Mampu
Step 0 Kemampuan
Tidak Mampu 0 27 ,0
Mampu 0 30 100,0
Overall Percentage 52,6
a. Constant is included in the model.
b. The cut value is ,500
Variables in the Equation
B S.E. Wald df Sig. Exp(B)
Step 0 Constant ,105 ,265 ,158 1 ,691 1,111
Variables not in the Equation
Score df Sig.
Step 0 Variables Perceived(1) 16,854 1 ,000
Overall Statistics 16,854 1 ,000
Block 1: Method = Enter
Omnibus Tests of Model Coefficients
Chi-square df Sig.
Step 1
Step 17,801 1 ,000
Block 17,801 1 ,000
Model 17,801 1 ,000
Model Summary
Step -2 Log likelihood Cox & Snell R
Square
Nagelkerke R
Square
1 61,060a ,268 ,358
a. Estimation terminated at iteration number 4 because parameter
estimates changed by less than ,001.
Hosmer and Lemeshow Test
Step Chi-square df Sig.
1 ,000 0 .
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR YANG.... YOHANES PEMANDI DOKA
Contingency Table for Hosmer and Lemeshow Test
Kemampuan = Tidak Mampu Kemampuan = Mampu Total
Observed Expected Observed Expected
Step 1 1 21 21,000 7 7,000 28
2 6 6,000 23 23,000 29
Classification Tablea
Observed
Predicted
Kemampuan Percentage
Correct Tidak Mampu Mampu
Step 1 Kemampuan
Tidak Mampu 21 6 77,8
Mampu 7 23 76,7
Overall Percentage 77,2
a. The cut value is ,500
Variables in the Equation
B S.E. Wald df Sig. Exp(B) 95% C.I.for EXP(B)
Lower Upper
Step 1a
Perceived
(1)
2,442 ,633 14,890 1 ,000 11,500 3,326 39,762
Constant -1,099 ,436 6,336 1 ,012 ,333
a. Variable(s) entered on step 1: Perceived.
e. Intensi dengan kemampuan ibu
Logistic Regression
Case Processing Summary
Unweighted Casesa N Percent
Selected Cases
Included in Analysis 57 100,0
Missing Cases 0 ,0
Total 57 100,0
Unselected Cases 0 ,0
Total 57 100,0
a. If weight is in effect, see classification table for the total number of cases.
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR YANG.... YOHANES PEMANDI DOKA
Dependent Variable Encoding
Original Value Internal Value
Tidak Mampu 0
Mampu 1
Categorical Variables Codings
Frequency Parameter coding
(1) (2)
Intensi
Rendah 4 1,000 ,000
Sedang 5 ,000 1,000
Tinggi 48 ,000 ,000
Block 0: Beginning Block
Classification Tablea,b
Observed
Predicted
Kemampuan Percentage
Correct Tidak Mampu Mampu
Step 0 Kemampuan
Tidak Mampu 0 27 ,0
Mampu 0 30 100,0
Overall Percentage 52,6
a. Constant is included in the model.
b. The cut value is ,500
Variables in the Equation
B S.E. Wald df Sig. Exp(B)
Step 0 Constant ,105 ,265 ,158 1 ,691 1,111
Variables not in the Equation
Score df Sig.
Step 0 Variables
Intensi 11,875 2 ,003
Intensi(1) 4,780 1 ,029
Intensi(2) 6,090 1 ,014
Overall Statistics 11,875 2 ,003
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR YANG.... YOHANES PEMANDI DOKA
Block 1: Method = Enter
Omnibus Tests of Model Coefficients
Chi-square df Sig.
Step 1
Step 15,351 2 ,000
Block 15,351 2 ,000
Model 15,351 2 ,000
Model Summary
Step -2 Log likelihood Cox & Snell R
Square
Nagelkerke R
Square
1 63,510a ,236 ,315
a. Estimation terminated at iteration number 20 because maximum
iterations has been reached. Final solution cannot be found.
Hosmer and Lemeshow Test
Step Chi-square df Sig.
1 ,000 0 .
Contingency Table for Hosmer and Lemeshow Test
Kemampuan = Tidak Mampu Kemampuan = Mampu Total
Observed Expected Observed Expected
Step 1 1 9 9,000 0 ,000 9
2 18 18,000 30 30,000 48
Classification Tablea
Observed
Predicted
Kemampuan Percentage
Correct Tidak Mampu Mampu
Step 1 Kemampuan
Tidak Mampu 9 18 33,3
Mampu 0 30 100,0
Overall Percentage 68,4
a. The cut value is ,500
IR-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR YANG.... YOHANES PEMANDI DOKA
Variables in the Equation
B S.E. Wald df Sig. Exp(B) 95% C.I.for EXP(B)
Lower Upper
Step 1a
Intensi ,000 2 1,000
Intensi(1) -21,714 20096,485 ,000 1 ,999 ,000 ,000 .
Intensi(2) -21,714 17974,843 ,000 1 ,999 ,000 ,000 .
Constant ,511 ,298 2,936 1 ,087 1,667
a. Variable(s) entered on step 1: Intensi.