17
Page 1 Halitosis Kelompok 1. Jefri Sutanto 22010111200087 2. Jessica Christanti 22010111200088 3. Karunia Ayu P 22010111200089 4. Khrist Gafriela J 22010111200090 5. Lasni Tiurmauli P. 22010111200091

Halitosis

  • Upload
    deap27

  • View
    214

  • Download
    0

Embed Size (px)

DESCRIPTION

gimul

Citation preview

Page 1

Halitosis

Kelompok1. Jefri Sutanto 220101112000872. Jessica Christanti 220101112000883. Karunia Ayu P 220101112000894. Khrist Gafriela J 220101112000905. Lasni Tiurmauli P. 22010111200091

Page 2

Pengertian Halitosis (bau mulut)

Suatu keadaan yang berhubungan dengan bau yang mempunyai sumber di dalam rongga mulut (intra oral) atau di luar rongga mulut/sistemik (ekstra oral)

Page 3

Etiologi Halitosis

• Halitosis bukanlah suatu penyakit, tetapi dianggap sebagai gejala dari penyakit sistemik tertentu. Namun bukan berarti bahwa setiap bau yang tidak sedap menandakan adanya suatu penyakit tertentu.

Intra oral dan ekstra oral

Page 4

Faktor Fisiologis Intra Oral

Page 5

• Halitosis • kurang atau berhentinya flow (aliran) saliva

• Sisa makanan di dalam rongga mulut di antara gigi dan ginggiva

• ↑ bakteri gram negatif anaerob

• ↑ jumlah protein makanan• pH rongga mulut yang

lebih bersifat alkali• ↑ jumlah sel-sel mati dan

sel epitel nekrotik di dalam mulut.

Page 6

Faktor Fisiologis Ekstra Oral

• Beberapa jenis masakan dan substansi makanan- Bawang putih, bawang merah, petai, jengkol

• Lanjut Usia- Oleh karena atrofi sel

Page 7

Faktor Patologis Intra Oral• >> oral higiene yang buruk pembusukan

sisa-sisa makanan yang menumpuk di sela-sela gigi oleh bakteri rongga mulut pembentukan kalkulus dengan cepat

• Gingivitis dan periodontitis oleh karena bakteri gram negatif seperti veilonella, fusobacterium nucleatum porphyromonas gingivalis tersembunyi di dalam jaringan periodontal yang sakit dan menimbulkan gas yang bau

Page 8

• Jaringan nekrotik + suplai darah yang berkurang kadar O2 di daerah infeksi juga berkurang bakteri akan berkembang terus dan membebaskan zat-zat yang berfungsi sebagai virulensi serta dapat menimbulkan eksudat purulen yang keluar melalui sulkus gingiva (Penyakit jaringan rongga mulut, Cancrum oris/noma, neoplasma)

Page 9

Faktor Patologis Ekstra Oral• >> sinusitis kronis sering disertai dengan nafas yang

bau, contoh sinusitis maxilaris kronis, disebabkan karena gigi terinfeksi oleh bakteri Streptokokus viridans mengeluarkan bau tidak sedap

• Bedah tonsilektomi menghasilkan bau darah busuk yang terjadi setelah dilakukan operasi mulut

• DM ketoasidosis bau nafas aseton• Gagal ginjal berbau amonia + keluhan dysgeusi• Gagal hati bau nafas yang khas (foetor hepaticus)• Abses di saluran nafas• Gangguan pencernaan (tukak lambung)• Neuropsikiatri

Page 10

Klasifikasi Halitosis

Page 11

Page 12

Page 13

Anamnesis

• Apakah halitosis berasal dari mulut atau bagian lain?

• Apakah halitosis merupakan manifestasi dari penyakit sistemik?

• Bedakan dengan halitosis psikis, pseudo halitosis, dan oral pathologic halitosis

Page 14

Pemeriksaan• Memisahkan antara sumber oral dan non-

oral• Membandingkan udara keluar dari mulut

dan hidung• Pemeriksaan hidung, cavitas post nasal

dan mukosa faring• Pemeriksaan cavitas oral, gigi, tonsilitis, dll

Page 15

Pencegahan dan Perawatan Halitosis

• Menyikat Gigi• Membersihkan Lidah• Penggunaan Obat Kumur(0.2% chlorhexidine

gluconate)• Diet Sehat• Penanganan Oleh Tenaga Profesional• Rujukan

Page 16

Pencegahan dan Perawatan Halitosis

• Sugar free chewing gum• Zinc toothpastes

• Chlorhexidene-sebagai kandungan dalam obat kumur menunjukan penurunan bau mulut secara signifikan pada penggunaan jangka panjang

Page 17

DAFTAR PUSTAKA1. Djaya , A., 2000, HALITOSIS : Nafas Tak Sedap, Penerbit : PT. Dental Lintas

Mediatama, Jakarta

2. http://repository.usu.ac.id

3. http://jurnal.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/131087479.pdf)

4. http://www.animatedteeth.com/bad_breath/t2_causes_of_bad_breath.htm

5. www.dentist.net/halimeter.asp

6. Jaya,Agus. Halitosis.2000.Jakarta : Dental Lintas Mediata