61
INSTRUMEN INTERNASIONAL INSTRUMEN INTERNASIONAL HAK ASASI MANUSIA HAK ASASI MANUSIA ERLINA ERLINA LIES ARIANY LIES ARIANY http:// http:// liesahukum.edublogs.org liesahukum.edublogs.org

Ham Internasional 13g9rvg

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Ham Internasional

Citation preview

  • INSTRUMEN INTERNASIONAL HAK ASASI MANUSIAERLINA LIES ARIANYhttp://liesahukum.edublogs.org

  • PENDAHULUANPieter Van Dijk : HAM sebagai Hukum Internasional , dimulai dari pengakuan Hukum Humaniter, yg bertujuan memberikan jaminan penghormatan terhadap manusia serta membatasi kerugian dan penderitaan manusia akibat peperangan.

  • PendahuluanPada awalnya subjek hukum satu-satunya dalam ajaran HI adalah negara, kemudian berkembang Vatikan dan Organisasi Intl yang didirikan negara termasuk ICRC (Palang Merah internasional).Baru setelah PD II secara individual para pimpinan militer Jerman dan Jepang melakukan kejahatan/kekejaman luar biasa di luar batas kemanusiaan thd penduduk sipil dan juga anggota militer.Langkah tsb merupakan salah satu pengakuan bahwa individu diposisikan sebagai subjek HI dan bertanggung jawab di depan HI, serta dpt diminta pertanggungjawaban di depan hukum.

  • Pengadilan Tokyo dan Nuremburg yang didirikan tahun 1945 pernah mengadili para Jenderal Jerman dan Jepang yang melakukan kejahatan kemanusiaan.Ini merupakan bukti dari perkembangan dan pengakuan tsb.Karena itu pandangan lama yang menganggap individu bkn subjek hukum tetapi hanya pelengkap (malah objek Hukum) dalam HI sudah ditinggalkan.

  • Makna kedaulatan serta pengakuan individu menjadi subjek hukum tidak saja merupakan pengakuan bahwa individu sebagai satu totalitas yang utuh diakui hukum karena memiliki hak asasi tetapi juga menjadi pendorong mempercepat proses penyususnan Hukum Hak Asasi Manusia.Karena hukum hak asasi manusia merupakan anak/ bagian/ lanjutan/ pecahan dari HI itu sendiri

  • Hukum HAM sebagai bagian dari dari HI yang berarti juga bagian dari ilmu hukum, karenanya sebagian dari napas, tujuan, ide, asas ilmu hukum, melekatmenempel, paling tidak menjadi salah satu landasan HI pula.Walaupun dalam tataran teori dan wacana beragam kajian/pandangan berbeda dapat ditemukan, hal ini merupakan proses dinamika perkembangan ilmu hukum pd khususnya dan ilmu pengetahuan pada umumnya.

  • Konsep HAM hakikatnya merupakan konsep tertib dunia, karenanya tanpa memperhatikan konsep HAM tsb, apa yang dinamakan dan diusahakan manusia untuk mewujudkan tertib dunia akan sulit tercapai .Demikian juga tujuan hukum dan tujuan ilmu-ilmu lainnya yang bersama-sama berusaha mengangkat derajat manusia agar lebih adil, makmur, sejahtera, aman, tertib dan tentram tidak akan mudah diraih.

  • Konsep HAM pada hakikatnya juga konsep tertib dunia akan menadi cepat dicapai kalau diawali dari tertib politik dalam setiap negara. Artinya kemauan politik pemerintah, al. Berisi tekad dan kemauan utk menegakkan HAM dpt menjadi awal masalah .Ketika hal ini tdk menjadi bagian dari kemauan pemerintah internal, benturan dlm masy bisa saja terjadi, khususnya ant suprastruktur dan infrastruktur. Konflik terjadi akibat adanya perbedaan tekan prioritas.

  • Sedikitnya ada dua jenis hukum perang/ humaniter :Hukum tentang tata cara berperanghukum yang berupaya memelihara perdamaian

  • Dari jaminan-jaminan hak asasi dan kebebasan-kebebasan fundamental yg dimuat dalam hukum humaniter tersebut, muncul hukum tertulis yang secara khusus memberikan perhatian kepada hak dan kepentingan pribadi dan kelompok, dengan tujuan utama mempromosikan, menghormati, melindungi, serta memfasilitasi dan menyediakan pemenuhan hak asasi manusia.

  • Fase Perkembangan Hukum Internasional Hak Asasi Manusia menurut Karel Vasakhak-hak sipil dan politikHak-hak ekonomi, sosial dan budayaHak-hak kolektivitas yang dimiliki sebuah bangsa, seperti menentukan nasib sendiri, perdamaian dst

  • di dunia barat yang secara tradisional menganut nilai-nilai liberal, hak-hak yang terlebih dahulu dikembangkan, dilindungi dan juga mendapatkan perlindungan internasional adal hak-hak sipil dan politik .Pada mulanya bertujuan untuk mempertahankan dan melindungi hak-hak individu terhadap kekuasaan raja yang absolut.Konsep ini merumuskan kebebasan-kebebasan yang dapat dimiliki oleh individu-individu dalam menghadapi negara yang begitu kuat.HAK SIPIL DAN POLITIK

  • Kepada negara diminta utk tidak campur tangan, tidak mengganggu kehidupan dan integritas fisik individu, tidak menangkap dan mengadili orang semena-mena, tidak mencampuri kehidupan pribadi, tidak melarang mengadakan pertemuan dan mendirikan perhimpunan atau dgn kata lain memberikan kemungkinan bagi semua individu utk ikut berpartisipasi dalam kehidupan masy negara.

  • HAK EKOSOBDengan mendasarkan pada konsep sosialis hak ekosob sebaliknya meminta campur tangan yang lebih jauh dari negara sebagai satu-satunya lembaga yang dapat memberikan kesejahteraan bagi seluruh rakyat. Dalam hal ini individu tidak lagi dianggap sbg makhluk terpisah tetapi sebagai makhluk sosial yang merasa diri berhak menuntut sejumlah bantuan atau paling tdk pemerintah memberikan kemudahan utk kesejahteraan sosial mereka.

  • Dalam perkembangan selanjutnya dikembangkan hak generasi ketiga atau solidaritas (persaudaraan) yang mewujudkan hubungan lebih erat antara hak-hak asasi dalam konteks ekonomi dan sosial beserta perkembangannya seperti hak pembangunan, hak perdamaian.

  • Sejarah perkembangan Hak Asasi ManusiaPerumusan konsepsi HAM secara normatif dan eksplisit dimulai abad ke-18Namun, prinsip-prinsip HAM sudah ada sejak lama.Prinsip-prinsip persamaan manusia, penghargaan thd hak milik , sudah dimuat dalam Kitab Perjanjian Lama, Al Quran dan kitab agama-agama lainnya

  • Perkembangan konsepsi hak-hak asasi manusia biasanya juga membahas kemunculan dan perkembangan teori hukum kodrat periode 600-400 SM.Filsuf Yunani kuno dan Romawi, sudah meletakkan dasar-dasar filsafat hukum untuk persamaan manusiaKelahiran Magna Charta di Inggris tahun 1215

  • Konsepsi pengakuan hak fundamental manusia yang wajib dijamin penguasa, dikembangkan filsuf Jhon Locke.JJ Rousseau membawa pengaruh munculnya sejumlah norma hak asasi seperti English Bill of Rights (1968) di Inggris; Virginia Declaration of Rights ( yang memuat amandemen Konstitusi yang diadopsi antara 1789-1791) di Amerika Serikat, serta Declaration des droits de lhome et du citoyen (26 Agustus 1789) di Prancis.

  • Abad ke-20, Karl Marx dan pengikutnya, memberikan dasar konsepsi dan hukum ekonomi dan sosial yang kemudian membawa pengaruh besar munculnya Revolusi Oktober (1917)Mengikuti perkembangan ini, hak-hak ekonomi dan sosial, jaminannya dimuat dalam konsitutsi Uni Soviet (1918), Konstitusi Wemar (1919), begitu juga konstitusi Meksiko (1917) telah memberikan jaminan terhadap hak ekonomi dan sosial.

  • PASCA PD I & SEBELUM PD IISejak bangkitnya sistem negara modern serta penyebaran industri dan kebudayaan Eropa ke seluruh dunia , telah berkembang serangkaian kebiasaan dan konvensi yang unik mengenai perlakuan manusiawi terhadap orang-orang asing.Konvensi itu di beri nama Hukum Internasional mengenai Tanggung Jawab Negara Terhadap Pelanggara Hak-Hak Orang Asing, dapat dianggap mewakili perhatian awal yang besar terhadap promosi dan perlindungan HAM di tingkat Intl.

  • Para pendiri HI Francisco de Victoria (1486-1546), Hugo Grotius (1583-1645), Emmerich de Vatel (1714-1767) sedari awala menyadari bahwa semua orang, baik orang asing maupun bukan, berhak atas hak-hak alamiah tertentu, karenanya mereka menekankan pentingnya memberi perlindungan yang pantas pada orang-orang asing

  • Pada awal pertumbuhannya HI hanya merupakan hukum yang mewadahi pengaturan ttg hub antara negara-negara belaka.Subjeknya sangat ekslusif yakni hanya mencakup negara, entitas-entitas lain termasuk individu hanya menjadi subjek dari sistem itu atau penerima manfaat (beneficiary).Individu sbg WN tunduk sepenuhnya pd kewenangan negaranya.

  • Dalam arti ini tentu saja negara membuat ketentuan-ketentua demi kepentingan warga negaranya (individu) namun ketentuan-ketentuan semacam ini tdk memberikan hak-hak substatif kepada individu yang dapat mereka paksakan melalui prosedur pengadilan.Negaralah yang membela hak-hak atau kepentingan WN apabila mendapat perlakuan yang bertentangan dengan aturan atau perlakuan semena-mena negara lain.

  • Apa yang dikatakan diatas tsb dikenal dgn doktrin perlindungan negara thd orang asing atau state responsibility for injury to alliens yang dikenal dalam HI ketika itu.Doktrin tsb khususnya mengenai standar minimal intl dan kesamaan perlakuan kemudian diambil alih oleh perkembangan-perkembangan dalam HAM IntlDemikianlah pd awalnya posisi individu ditandai menurut kebangsaannya.

  • Pasca PD 1, terutama pada era pembentukan Liga Bangsa-bangsa, konsepsi ham mendapat bentuk yang terlembagakan.Sejumlah negara di Eropa Tengah dan Eropa Timur bersepakat menetapkan perjanjian dan sejumlah deklarasi untuk memberikan jaminan hak asasi kelompok minoritas yang tinggal di wilayahnya. Umumnya memuat prinsip non diskriminasi untuk menikmati hak untuk hidup dan kebebasan-kebebasan pribadi, termasuk hak untuk bebas beragama. (obligation dinterest international)

  • Berdasarkan pasal 22 Pakta LBB, penduduk di wilayah bekas koloni Jerman dan Turki, yg belum membentuk pemerintahan sendiri, diwajibkan membentuk pemerintahan yang menghormati hak asasi dan kebebasan-kebebasan fundamental, termasuk larangan kerja paksa dan perdagangan manusia, seperti dijamin LBB dan negara anggotanya.

  • Di era LBB, Organisasi Buruh Internasional (ILO) menyusun norma dan standar yg pada dasarnya merupakan hukum dasar di bidang ekonomi dan sosial, yang mencakup hak-hak buruh/ pekerja. Instrumen yang disusun ILO memberikan dasar bagi sistem pengawasan internasional bagi perlindungan dan penghormatan hak-hak buruh.

  • LBB bubar, terjadi PD 2. kedasyatan perang dan akibatnya membawa bekas dalam penderitaan manusia, mendorong pengakuan ham secara luas dalam hukum internasional yang tertulis

  • Dasar pengakuan ham, dalam skala tertentu, kemudian dituangkan dalam Piagam PBB , Pasal 55, 55 , 56, 62 (2), 68, dan 76 .Dalam rezim PBB, standar dan norma ham berkembang seperti sekarang, diawali dengan pengadopsian Deklarasi Universal HAM, Kovenan Internasional tentang Hak-hak Sipil dan Politik dan Kovenan Internasional tentang Hak-hak Ekonomi, Sosial dan Budaya.

  • Setelah PD2, perkembangan yang sangat maju di level regional, yakni di Eropa, benua Amerika dan Afrika.

    4 November 1950, Dewan Eropa mengadopsi Konvensi untuk Perlindungan Hak-hak asasi manusia dan Kebebasan-kebebasan fundamental dan Kebebasan-kebebasan fundamental yang berlaku mengikat seluruh anggotanya 3 September 1953.Region Amerika mengadopsi Konvensi Amerika tentang HAM atau dikenal juga dengan sebutan Pakta San Jose (Kostarika) pada 1969 dan mulai berlaku 1978 .Piagam Afrika tentang Hak-hak Asasi Manusia dan Penduduk diadopsi Organisasi Persatuan Afrika di Nairobi, Kenya, Juni 1981 dan mulai berlaku 21 Oktober 1986

  • Apabila terjadi pelanggaran dalam ham dan belum ditemukan dalam hukum nasional maka dapat merujuk kepada sumber HI.

  • Sumber HI ada dalam Statuta Mahkamah International (ICJ) Pasal 38 ayat (1)Perjanjian internasional, baik bersifat umum maupun khusus berisi ketentuan hukum yang diakui oleh pihak yang bersengketa;Kebiasaan-kebiasaan intl, sbg bukti dari satu kebiasaan umu diterima sbg hukum;Prinsip-prinsip hukum umum diakui oleh bangsa-bangsa beradab;Keputusan pengadilan dan ajaran-ajaran para sarjana yang paling terkemuka dari berbagai negara sebagai sumber tambahan dalam menetapkan kaidah-kaidah hukum.

  • Dari keempat sumber tersebut tiga yang pertama sebagai sumber primer sedangkan yang terakhir sebagai sumber hukum skunder/ subsidair/tambahan.

  • Perjanjian InternasionalKonvensi (Perjanjian ) internasional, yang bersifat umum dan khusus, yang menetapkan norma hukum yang diakui oleh Negara Pihak yang terlibat, merupakan sumber utama dalam hukum internasional hak asasi manusia

  • Hukum hak asasi manusia memberikan efek khusus pada pemberlakuan perjanjian internasional, yaitu terkait dengan sifat perjanjian internasional yang resiprokal- hak dan kewajiban berlaku untuk Negara Pihak dengan ketentuan yang sama, kecuali jika ada Negara yang menyatakan tidak tunduk pada Pasal-pasal tertentu dalam perjanjian yang diikutinya.

  • Sifat resiprokal ini, bisa menggerogoti keseluruhan perjanjian internasional yang dibuat, karenanya perjanjan internasional yang diharapkan disetujui banyak Negara Pihak disusun dengan prosedur tertentu yang memungkinkan perjanjian ini diterima secara luas. (entry into force)

  • Konvensi Melawan Genosida misalnya, karena bertujuan untuk melindungi hak setiap orang untuk hidup dan hak-hak asasi manusia lainnya, dianggap bukan hanya ditujukan untuk kepentingan khusus sebuah negara, melainkan kepentingan umum semua negara

  • Karenanya, ICJ berpendapat, walaupun tidak semua Negara Pihak menyetujui semua pasal yang dimuat dalam Konvensi ini, tidak mengecualikan negara yang bersangkutan, tetap menjadi Negara Pihak, sejauh syarat-syarat perjanjian internasiona disusun dengan menggabungkan objek dan tujuan konvensi.

  • Kondisi inilah yang disebut karakter atau sifat khusus dari hukum internasional ham, karena perjanjian internasional yang disusun didasarkan bukan untuk tujuan hak dan kewajiban timbal balik antara negara Pihak, melainkan perjanjian internasional yang dibuat untuk perlindungan ham, di negara manapun seseorang bertempat tinggal.

  • Kebiasaan InternasionalKebiasaan internasional, sebagai praktik umum yang dilakukan, yang dapat diterima dan disebut sebagai hukum, dengan paling tidak memenuhi 2 unsur, yakni : (1) unsur material, berupa praktik pengulangan tindakan, sehingga bisa diklasifikasikan sebagai kebiasaan, (2) unsur psikologis, dimana tindakan itu memang sudah seharusnya dilakukan untuk pemenuhan kewajiban yuridis yang tidak termuat dalam norma tertulis, atau disebut opinio iuris sivenecessitatis.

  • Selain praktik yang dilakukan sejumlah negara, praktik organisasi-organisasi internasional, dimana beranggotakan wakil-wakil pemerintahan juga berkontribusi terhadap kebiasaan internasional

  • HAK-HAK YANG DIAKUI dalam Instrumen HAM Internasional BANGUNAN INSTRUMEN HAK ASASI MANUSIA SEDUNIAKEWAJIBAN NEGARA(Pasal 28-30)HAK-HAK SIPIL(Pasal 1-11)HAK-HAK POLITIK(Pasal 18-21)HAK-HAK SOSIAL(Pasal 12-17)HAK-HAK EKONOMI- BUDAYA(Pasal 22-27)KOVENAN HAK-HAK SIPIL & POLITIK 1966KOVENAN HAK-HAK EKONOMI, SOSIAL & BUDAYA 1966DEKLARASI UMUM HAK ASASI MANUSIA SEDUNIARATIFIKASI UNDANG-UNDANG NASIONAL

  • Prinsip-prinsip umum HukumContoh, prinsip Local remedies rule, yang bermakna tindakan internasional hanya berlaku, jika telah dilakukan tindakan hukum di level domestik (Nasional)Harus merupakan prinsip yang bersifat mendasar sehingga harus diadopsi menjadi bagian dari tata hukum, walaupun prinsip ini tidak dimuat dalam peraturan secara eksplisit seperti persamaan hak perempuan dan laki-laki, larangan praktik genosida, larangan praktek apartheid, larangan praktek penyiksaan.

  • Prinsip berkaitan dengan hak untuk bebas berserikat dan berorganisasi, yang dinyatakan dalam Konvensi ILO, dapat dikatakan prinsip umum hukum yang berlaku di semua negara, walaupun negara yang bersangkutan tidak meratifikasi konvensi/ ius cogens, dimana peraturan-peraturan yang dibuat tidak diperbolehkan menyimpang dari prinsip hukum umum

  • Yurisprudensi dan DoktrinKeputusan-keputusan yudisial dan ajaran para ahli hukum sebagai sumber pengetahuan hukum internasionalPutusan yang ditetapkan Mahkamah Pengadilan Internasional mempunyai posisi khusus sebagai sumber HI karena ICJ mempunyai Kewibawaan dan terbukti banyak memberikan kontribusi penting dalam perkembangan HI.

  • Selain 4 sumber di atas, keputusan-keputusan organisasi internasional juga dapat dsb sumber pengetahuan HI Terutama disebabkan dapat memunculkan hak dan kewajiban internasional, contoh :resolusi-resolusi yang diadopsi dan ditetapkan Majelis Umum (General Assemly-GA), Dewan Ekonomi dan Sosial atau Komisi Hak-hak Asasi Manusia PBBSelain resolusi, keputusan yang diambil oleh struktur organisasi internasional yang berbentuk hasil konferensi.

  • Keterkaitan Hukum Nasional dan Hukum Internasional tentang Hak Asasi ManusiaDi banyak negara, memuat jaminan ham dalam konstitusi atau undang-undang dasarnya. Lantas, apa perlunya hukum internasional tentang Hak Asasi Manusia?

  • Menyamakan persepsi bersama yang sifatnya internasionalSebagai pedoman bagi negara untuk membuat instrumen HAM di tingkat nasionalSebagai dasar hukum apabila terjadi pelanggaran HAM lintas / antar bangsaUntuk menghindari dan atau mengadili pelanggaran HAM yang dilakukan oleh negara setempat/ penguasa

  • Msh banyak pelanggaran HAMRuang lingkup yang dicakup hukum Internasional (Hukum HAM Nasional lebih mengatur tentang pelanggar perorangan, Hukum HAM Internasional mengatur tentang pelanggaran HAM yg dilakukan oleh Negara, dll)

  • Tambahan dan rujukan untuk harmonisasi peraturan nasional

    Eksistensi ham, dalam konstitusi nasional sangat beragam dalam menjamin ham. Adanya kecenderungan memberikan bobot dan perhatian yang tidak seimbang antara hak sipil dan politik, hak-hak ekonomi, sosial dan budaya.Masalah interpretasi atau penafsiran hak asasi dan kebebasan-kebebasan fundamental, sangat beraneka dalam masing-masing konstitusi nasional

  • Kodifikasi pengaturan ham dalam hukum internasional, bertujuan agar esensi dan prinsip-prinsip ham dapat ditetapkan dengan cara yang seragam, dengan cara mengefektifkan aturan yang berlaku secara internasional ke dalam praktik dan hukum nasional. Hal ini juga disebabkan adanya prinsip umum : non diskriminasi dalam pemenuhan ham

  • Penempatan jaminan hak asasi manusia dalam jaminan kolektif

    Hukum internasional tentang HAM, terus dikembangkan, menjadi cerminan bahwa isu dan masalah kejahatan HAM, telah menjadi perhatian dan keprihatinan internasional yang juga memunculkan solidaritas internasionalSetiap negara, diwajibkan untuk menghorati hukum hak asasi manusia, tanpa terkecuali.Dengan penetapan hukum internasional HAM, maka jaminan kolektif untuk perlindungan dan pemenuhannya, secara otomatis juga terus dikembangkan

  • Yurisprudensi internasional juga mendorong sekaligus memberi batasan yurisprudensi nasional yang tidak menyimpang jauh dari prinsip-prinsip hukum umum yang berlaku. Kepentingan humaniter dan perlindungan internasional bermanfaat untuk kepentingan politik secara umum.

  • sebagai contoh.Problem atau kejahatan hak asasi manusia, dalam sebuah negara, dapat menyebabkan ancaman yang serius bagi perdamaian dan ketertiban dunia, misalnya yang pernah terjadi di Rwanda, dan bekas negara YugoslaviaPersaingan ekonomi global, juga dapat menyebabkan kejahatan atau pelanggaran hak-hak ekonomi, sosial dan budaya di sebuah negara.Hukum internasional hak asasi manusia, bertujuan untuk mengatur hal-hal semacam ini

  • Hukum Internasional diperlukan untuk mengatur masalah khusus hak asasi manusia

    Sebagai tambahan aturan ham nasionalBahkan, problem ham, tidak jarang, hanya diatur dalam hukum internasional ham.Contoh : hak kolektif sebuah bangsa untuk menentukan nasib sendiri tidak pernah diatur dalam konstitusi negara-negara kolonial; perlindungan terhadap kelompok minoritas dan status kelompok pelarian.

  • Inkorporasi Perjanjian Internasional dalam Hukum NasionalDalam teori dan prinsip hukum umum, berlakunya hukum internasional dalam hukum nasional dapat dibedakan menjadi 2 kelompok :Aliran dualisme : hukum (perjanjian) internasional merupakan dua sistem yang berbeda, sehingga hukum internasional baru berlaku jika diinkorporasikan atau ditransformasikan ke dalam hukum nasional, melalui peratifikasian hukum internasional lewat peraturan perundang-undangan nasional. Cth : Indonesia.Aliran monisme : hukum internasional dan hukum nasional di dalam sebuah sistem, sehingga tidak memerlukan transformasi atau inkorporasi lagi. Cth : Jerman dan Belanda.

  • Ciri khas hukum Internasional pada umumnya :Secara tradisional, hukum internasional sebagai hukum yang mengatur hubungan antara negara-negara, dengan menggunakan norma-norma yang mengikat negara yang bersangkutan, yang disepakati dengan sukarelaHukum internasional, dimengerti keberadaannya , didasarkan pada persetujuan dan konsensus yang secara eksplisit dinyatakan negara-negara yang menyetujuinya.

  • Hukum Internasional= hukum politik internasional, disebabkan :Ditujukan untuk kepentingan yg pada hakekatnya adalah politik, yakni kepentingan negara sebagai kesatuan politik;Pembentukannya tergantung dari kemauan politik negara;Diwujudkan oleh organ-organ politik, pemerintah negara, tanpa harus diuji oleh instansi yang mandiri. ( M.Virally)

  • Ciri hukum internasional penting lainnyaTidak ada lembaga atau institusi yang dapat melakukan pemaksaan dipatuhinya kewajiban internasional oleh sebuah negara terhadap negar alainnya, seperti mekanisme perantaraan, angket, konsiliasi atau arbitrase.Terkadang, jika tidak ada prosedur yang dapat diterima dan dapat menyelesaikan sengketa secara efektif, sebuah negara atau beberapa negara, secara sepihak melakukan dan menggunakan kekerasan bersenjata.

  • Sejak ditetapkannya Piagam PBB, penggunaan kekerasan bersenjata secara sepihak oleh negara, dilarang, untuk menyelesaikan hampir semua masalah yang terjadi di dunia.Biasanya diterapkan sanksi, walaupun juga mendapat keberan yang besar. Sebagai contoh, sanksi embargo ekonomi, yang dinilai melanggar perjanjian internasional, mengundang polemik karena juga berakibat negatif terhadap penduduk dari negara ybs.

  • Upaya yang dapat dilakukan Dewan KeamananLangkah 1 : memanggil negara pihak yang terlibat untuk mencapai penyelesaian, jika gagal;2 : mewajibkan kepada negara pihak melaksanakan upaya-upaya tertentu, jika gagal :3 : meminta negara-negara lain melakukan tindakan tanpa menggunakan kekuatan angkatan perang untuk menekan negara pihak; jika langkah tersebut juga gagal dan terjadi krisis , seperti pada sebuah invasi, maka:4 : negara anggotayang terlibat dapat menggunakan hak individual atau kolektif untuk mempertahankan diri (hal ini disebut, meminta kepada negara-negara lain untuk memukul mundur agresor. Dapat saja dilakukan langkah alternatif :5 : DK PBB melakukan aksi lewat udara, laut dan darat dan langkah-langkah yang diperlukan untuk menjaga perdamaian dunia.

    *