Upload
eko-nopianto
View
1.027
Download
23
Embed Size (px)
Citation preview
HAMA DAN PENYAKIT (PESTS AND DISEASES)
PENYIMPANAN/PENGGUDANGAN
HAMA DAN PENYAKIT (PESTS AND DISEASES)
PENYIMPANAN/PENGGUDANGAN
SUGIARTO
DEPARTEMEN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN FATETA-IPB
April 2007
Hamamengambil komoditi secara langsung (fisik)
mis.: burung, serangga, rodent (tikus, dll)
Penyakitmengambil komponen kimia dari komoditi
merombak senyawa kimia secara enzimatis mis.: bakteri, kapang/jamur, khamir, virus?
Pendahuluan
HAMA PENYIMPANAN/PENGGUDANGAN
3 alasan utama tikus (rats and mice) perlu diperhatikan:
Vektor penyakit berbahaya
(RODENT/PENGERAT: TIKUS)
komoditi
Kerugian langsung
Kerugian tidak langsung
Susut bobot
Harga jatuh krn bau urine/kotoran
kebiasan
MengeratMembuat liang
• Kerusakan komoditi• Kerusakan struktur bangunan• Kebakaran
TIKUS
JENIS/SPESIES TIKUS
Tikus rumah, kelabu, selokan/riol) (The brown rat, Rattus norvegicus )
Tikus hitam, atap (The ship rat, Rattus rattus)
Tikus semak/huma (The Pacific rat, Rattus exulans (Polinesian rat)
Mencit rumah (The house mouse, Mus musculus)
Tikus sawah (Rattus argentiventer)
The Egyptian spiny mouse, Acomys cahirinus
The multunammate rat, Praomys (Mastomys) natalensis
Tikus wirok( The lesser bandicoot rat, Bandicota bengalensis
= Bandicota indica)
Dll.
Spesies tikus
Tikus rumah (The brown rat, Rattus norvegicus)
Spesies paling penting
Asal : AsiaSeluruh duniaPerdagangan internasional
Perpindahan manusia Pantai, pelabuhan
Di banyak negara Asia terusir oleh B. bengalensis
Morfologi • Warna punggung coklat kelabu, perut kelabu muda, ekor
belang dua, kaki putih• Panjang kepala + badan 180-250 mm, ekor lebih pendek • Bobot dewasa sampai 400 grams• Telinga tebal, opaque dan pendek dengan rambut halus, • Moncong tumpul. vektor penyakit
hama pengerat utama.
Spesies tikus
Tikus hitam, atap (The ship rat, Rattus rattus)
Ahli memanjat
Asia tenggaraSeluruh duniaPerdagangan internasional
Perpindahan manusia Masuk kontinen sampai jauh dari pantai
Disebut juga tikus buah dan Alexandrine rat
Morfologi • Warna punggung hitam s/d merah coklat, perut kelabu gelap s/d putih, ekor belang dua, kaki putih• Panjang kepala + badan 150 - 220 mm, ekor lebih panjang • Bobot dewasa 150-250 grams• Telinga tipis, translucent dan besar tanpa rambut • Moncong meruncing.
Vektor kutu penyebab penyakit pes.
Merusak buahMasuk bangunan
Spesies tikus
Tikus semak (The Pacific rat, Rattus exulans )
Ahli memanjat
Penyebaran : pulau-pulau di Pasific, Bangladesh
Morfologi • Warna punggung coklat kelabu, perut kelabu muda, ekor
belang dua, kaki putih• Panjang kepala + badan 110-130 mm, ekor lebih panjang • Bobot dewasa sampai 45 grams
hama pohon kelapa
Spesies tikus
Mencit rumah (The house mouse, Mus musculus)
Pintar memanjat
Asal : Asia Tengah
Seluruh duniaPerdagangan internasionalPerpindahan manusia
Morfologi • Warna punggung coklat s/d coklat kelabu, perut kelabu, ekor
belang dua• Panjang kepala + badan 70-110 mm, ekor kira-kira sama • Kaki kecil• Bobot dewasa sampai 15 - 30 grams• Telinga besar • Moncong runcing.
Spesies tikus
Tikus sawah (Rattus argentiventer)
Daya toleransi tinggi
Morfologi • Warna punggung kelabu gelap, perut keputihan, ekor
belang dua, kaki putih• Panjang kepala + badan + ekor 270-370 mm, ekor pendek (95 % dari kepala + badan)• Bobot dewasa sampai 100 - 230 grams
Daerah hidup luas pegunungan, perumahan, daerah basah - kering
Spesies tikus
Tikus wirok(Bandicota bengalensis= Bandicota indica)
Perilaku
Asal : Pakistan dan IndonesiaDi berbagai daerah berkembang dan mengusir spesies lain
Morfologi • Warna punggung coklat gelap atau (jarang) coklat pucat,
perut kelabu gelap s/d muda, ekor gelap• Panjang kepala + badan +/- 250 mm, ekor lebih pendek • Bobot dewasa sampai 400 – 500 grams• Bulu panjang dan lusuh
• agresif • aktif membuat lubang• ahli berenang• tahan rodentisida
• merusak lantai bangunan• mampu merusak sawah tergenang• berpindah lewat darat atau
saluran air• sulit diberantas dengan
rodentisida
BIOLOGI, PERILAKU DAN KEBIASAN TIKUSRELEVAN DENGAN PENGENDALIAN
Reprodusi
•Umur hanya 1 tahun dan berkembang cepat terutama pada kondisi yang sesuai
•Betina beranak sampai 5 kali seumur hidup•R. norvegicus dan R. rattus 7 or 8 anak tiap kali
beranak•The multimammate rat sampai 20 anak tiap kali
beranak •Mencit rumah dapat beranak setiap 4 minggu
BIOLOGI, PERILAKU DAN KEBIASAN TIKUSRELEVAN DENGAN PENGENDALIAN
Indra•Indra penciuman dan peraba baik•Indra penglihatan lemah•Sensitif cahaya•Buta warna umpan berwarna •Menerima ultrasonik
sampai 100 KHz pengusir ultrasonik
Kemampuan fisik•Ada ahli panjat•Ada penggali lubang•Ada yang dapat meloncat 77 cm vertikal,
120 cm horizontal•Ada yang ahli membuat sarang•Kemampuan mengerat
BIOLOGI, PERILAKU DAN KEBIASAN TIKUSyang RELEVAN DENGAN PENGENDALIAN
Kebiasaan makan•Omnivora •Makan 10 % bobot badan/hari•Mengerat 5 x bobot badan/hari•Kembali ke tempat yang sama untuk makan•Menghindari tempat yang berbahaya
Aktivitas •Aktif dalam gelap kecuali terpaksa/kelaparan•Puncak utama aktivitas sesaat setelah matahari
terbenam•Puncak minor aktivitas sekitar sebelum
matahari terbit
BIOLOGI, PERILAKU DAN KEBIASAN TIKUSRELEVAN DENGAN PENGENDALIAN
Reaksi terhadap obyek baru dan keseganan pada umpan•Mampu dan mudah beradaptasi •Mus musculus meng-explore obyek baru•R. rattus dan R. norvegicus perlu waktu untuk mencoba•Jika membahayakan/beracun tidak akan dicoba lagi
Movement •Mobile dan cepat menyebar•Kondisi cocok tidak akan pergi jauh•Jika tidak terpaksa tidak akan pergi jauh dg
alasan predator dan exhaustion
Kompetisi •Intra dan inter spesies •B. indica yang terkuat dan M. musculus yang terlemah•Ada sistem hierarki dalam satu spesies
INDIKATOR KEBERADAAN TIKUS
•Kerusakan •Lubang•Jejak kaki•Sebaran remah•Noda
Sudah ada infestasi dan secara ekonomis sudah timbul kerugian besar
Indicator dini jejak pada trap disekitar lubang masuk
PENGENDALIAN TIKUS
• Prinsip pengendalian• monitoring• kerjasama
• Tindakan pencegahan• sanitasi• bangunan anti tikus• pencegahan alami (predator)
• Pengendalian mekanis• Jebakan mekanis/perekat• ultrasonik
• Pengendalian kimiawi• Contact dust (untuk mengetahui infestasi awal)• Safety/keamanan• Unwanted poisoning (awas)
Prinsip pengendalian
• MonitoringUntuk mengetahui keberadaan tikus, jenis dan asalnyaLaporan monitoring harus berisi:
• Waktu/tanggal monitoring; • Jumlah, tipe dan posisi tanda-tanda keberadaan tikus; • Kondisi bangunan (pipa/dinding retak etc., kondisi produk
dan kebersihannya); • Kondisi sekitar bangunan sebagai potensi sumber tikus; • Laporan-laporan dari pihak lain; • Waktu/tanggal pemberian umpan; • Jumlah stasiun umpan dan peletakannya; • Jumlah umpan dan tenaga kerja; • Rekomendasi perbaikan mis.: perbaikan bangunan atau aksi
lebih lanjut
• KerjasamaPengendalian mesti dilakukan secara bersama-sama dalam
satu lingkungan
Pengendalian kimiawi
• Rodentisida akut langsung membunuh• Rodentisida kronis (Anti koagulan) tidak langsung
keracunan• Dosis tunggal• Multi dosis
• Peletakan tidak terus menerus• Pengumpanan pada jalur masuk• Fumigasi
Kelemahan:• Rodentisida akut menyebabkan keengganan makan umpan• Perlu waktu sampai umpan beracun dimakan tikus• Bahaya bagi manusia dan hewan piaraan• Hanya efektif jika diimbangi dengan sanitasi yang baik
Diagram untuk perencanaan pengendalian tikus
HAMA PENYIMPANAN/PENGGUDANGAN
(SERANGGA)
3 ordo serangga hama utama gudang
• Coleoptera (kumbang)Sayap depan keras (elytra), metamorfosis sempurna
• Lepidoptera (moth/ngengat)Punya sayap depan dan belahan, metamorfosis sempurna
• Psocoptera (psocid/kutu buku)Sering tidak bersayap, antena panjang beruas banyak, ukuran sangat kecil, transparan (sering salah identifikasi dianggap tungau, tungau sendiri kelompok mana?), metamorfosis tidak sempurna
Ordo serangga lain
•Hymenoptera (semut dan tawon)Bersifat parasit, jika jarang disemprot pestisida, metamorfosis sempurna
•Diptera (lalat)Terutama pada ikan (saat pengeringan) atau ada yang busuk, metamorfosis sempurna
•Hemiptera (kepik)Metamorfosis sempurna, pada komoditi dengan kadar lemak tinggi, penyebab peningkatan FFA
•Isoptera (rayap)Metamorfosis tidak sempurna, hidup berkoloni, tidak bersayap kecuali akan membentuk koloni baru, tidak merusak komoditi tetapi merusak bangunan kayu
•Dictyoptera (kecoak)Metamorfosis tidak sempurna, ada yang bersayap ada yang tidak, pada penyimpanan kecil (RT) dengan sanitasi kurang baik
COLEOPTERA:(kumbang)
ANOBIIDAEBOSTRICHIDAEBRUCHIDAECUCUJIDAECURCULIONIDAEDERMESTIDAESILVANIDAETENEBRIONIDAE
Lasioderma serricorne (F)Rhyzopertha dominica (F)Prostephanus truncatus (Horn).Acanthoscelides obtectus (Say)Callosobruchus spp.Zabrotes subfasciatus BohemanCryptolestes spp.Sitophilus oryzae (L)S. zeamais MotschulskyTrogoderma granarium EvertsDermestes spp.Oryzuephilus surinamensis (L)*Tribolium castaneum (Herbs")
LEPIDOPTERA:(moth=ngengat)
GELECHIIDAEPYRALIDAE
Sitotroga cerealella (Olivier)Ephestia cautella (Walker)Plodia interpunctella (Hubner)Corcyra cephalonica (Stainton)
Serangga hama penyimpanan bijian tropis
Spesies Serangga pada bijian yang kurang kering
COLEOPTERA: ANTHRIBIDAEBOSTRICHIDAEBRUCHIDAECLERIDAECRYPTOPHAGIDA
EDERMESTIDAELATHRIDIIDAEMYCETOPHAGIDA
ENITIDULIDAEOSTOMIDAEPTINIDAESILVANIDAETENEBRIONIDAE
Araecerus fasciculatus DegeerDinoderus spp.Bruchidius spp., Specularius spp.Necrobia rufipes DegeerThaneroclerus buqueti LefevreHenoticus californicus (Mann)Cryptophagus sppAttagenus spp., Dermestes spp.Corticaria spp., Lathridius spp.Typhaea stercorea (L)Carpophilus spp.Tenebroides mauritanicus (L)Ptinus spp.*, Trigonogenius spp.,Gibbium spp.Cathartus quadricollis (Guerin)Alphitobius spp., Gnatocerus spp.Palorus spp.
LEPIDOPIERA: OECOPHORIDAE Endrosis sarcitrella (L)
PSOCOPTERA:(Psocid)
LIPOSCELIDAE Liposcelis spp.
Note: Common only in cool upland tropics.
EKOLOGI SERANGGAyang RELEVAN DENGAN PENGENDALIAN
Ciri umum • Ukuran tubuh relatif kecil• Reproduksi sejak mulai dewasa• Tingkat perkembangbiakan sangat tinggi• Menghasilkan banyak telur setiap kali bertelur
Faktor fisik lingkungan yang
berpengaruh• suhu• keberadaan oksigen• RH udara• kadar air komoditi• pengolahan awal
Faktor biotik lingkungan yang
berpengaruh• kompetisi antar spesies• food web
• curahkan bjian
• dicari
• dijebak secara fisik
• analisis protein dengan ELISA
• pengukuran karbondioksida (respirasi)
• dijebak dengan jebakan sinar UV
• dijebak dengan feromon
DETEKSI SERANGGA HAMA
PENGENDALIAN SERANGGA HAMA
• Sanitasi gudang dan komoditi (deteksi)• Pendinginan• Disinfestasi dengan panas • Rotasi stok• Impact, pneumatic augers• Residual insecticides
• Fumigasi (metil bromida (CH3Br), Fosfin (PH3))
• Karbondioksida
PENDINGINAN
•PEMBALIKAN TUMPUKAN
•AERASI
•PENDINGINAN/CHILLING Rusty grain beetle
• - 5 oC selama 8 minggu
• - 10 oC selama 6 minggu
• - 15 oC selama 4 minggu
Acute mammalian toxicities
(LD50 - mg/kg body weight)
for contact insecticides currently of
use in stored-Brain insect
control
Maximum residue limits
(MRL) and acceptable daily intake
Levels(ADI)
(mg/kg or ppm)
recommended by
FAD/WHO as at April
1992
Maximum residue limits
(MRL) and acceptable daily intake
Levels(ADI)
(mg/kg or ppm)
recommended by
FAD/WHO as at April
1992
FUMIGASI
Phosphine Methyl bromideEasy to transport
Refillable cylinders are expensive to transport
Easy to applyDifficult to apply, requiring special
equipment and skill
Good penetration and distribution Distribution rather poor
Taint, residues and loss of viability in treated seeds are generally negligible
Sorption occurs and may cause taint, bromide residues and loss of viability in treated seeds
Slow acting, particularly at low temperatures and humidities*
Rapidly toxic and widely effective even at lower temperatures
Flammable: spontaneously explosive ignition can occur in some circumstances
Non-flammable
High acute mammalian toxicity but low chronic toxicity
Dangerous acute and chronic poison with delayed symptoms
Fairly easy to detect Very easy to detect
Rapidly lost by leakage unless fumigation space is well sealed and gas tight soon after application
Needs very good seeing before application
* Not recommended for use at temperatures below 12°C.Source: Adapted from Pest Control for Food Security, FAO Plant Production and Protection Paper 63 (Prepared for FAO by ODNRI), FAO, Rome (1985).
KEUNGGULAN DAN KELEMAHAN FOSFIN DAN METIL BROMIDA
Average concentrati
ons of phosphine
(mg/l) required to
give 100 per cent mortality
of all developmental stages of insects
under experiment
al conditions
Average concentrati
ons of phosphine
(mg/l) required to
give 100 per cent mortality
of all developmental stages of insects
under experiment
al conditions
Pest control techniques: current options