Hama Utama Kedelai

Embed Size (px)

Citation preview

HAMA UTAMA KEDELAI DAN PENGENDALIANNYA Harsono Lanya dan Wedanimbi TengkanoAcuan Pedoman Rekomendasi Pengendalian OPT Kedelai, Prognas PHT, 1994Arthropoda yang berasosiasi dengan tanaman kedelaidi Indonesia sebanyak 266 jenis, 111 spesiesdiketahui sebagai serangga berpotensi hama padakedelai, 61 spesies sebagai predator, 41 spesiessebagai parasitoid, dan 53 spesies sebagai serangga bukan berpotensi hama. Dari 111 spesies yangberpotensi hama kedelai, hanya 11 diantaranya yang dinilai penting.Berdasarkan bagian tanaman yang diserang, hamakedelai digolongkan ke dalam hama perusakbatang, daun,bunga, dan polong. Berdasarkan stadia tumbuh yangdiserang, hama kedelai digolongkanke dalam hama perusak tanaman muda, perusak fase vegetatif, perusak fase berbunga dan berpolong,perusak fase pertumbuhan polong dan biji,serta perusak fase pemasakan polong.Selain itu, hama kedelai dapatdigolongkan berdasarkan tipe alatmulutnya, yaitu hama tipe mulutpenusuk pengisap dan hama tipe mulut penggigit pengunyah. Penamaan hama umumnya didasarkan atasperilaku dan warnanya.Serangan hama pada tanaman kedelai terjadi sejak tanaman mulai tumbuh hingga panen.Besarnya kehilangan hasil tanaman karena serangan hama ditentukan oleh berbagai faktor antara laintinggi rendahnya populasi hama, fase pertumbuhantanaman, bagian tanamanyang dirusak, danketahanan varietas.Yang termasuk hama penting pada tanamankedelai ialah (1) lalat kacang (Ophiomyia phaseoli),(2) kumbang daun kedelai (Phaedonia inclusa), (3) kutukebul (Bemisia tabaci), (4) kutu daun (Aphisglycines), (5) ulat grayak (Spodoptera litura), (6) ulat jengkal (Chrysodeixischalcites), (7) ulat buah(Helicoverpa armigera), (8) penggerek polong (Etiella zinckenelladan E. hobsoni), (9) kepik hijau (Nezaraviridula), (10) kepik hijau pucat (Piezodorus hybneri), (11) kepik coklat kedelai (Riptortus linearis).Dalam kaitannya dengan fasepertumbuhan tanaman, jenis hama yang mungkin hadir danmenyerangtanamanpada fase pertumbuhan tertentusangat penting diketahuioleh petugas lapangandan petani. Pengetahuan tersebut sangat mendukung berhasilnya pengamatan, peramalan maupunpelaksanaan pengendalian. Hubungan antara keberadaan hamapenting tersebut dengan fasepertumbuhan kedelai seperti tercantum pada Tabel berikut ini:Tabel.Hubungan antara fase pertumbuhan tanaman dengan jenishamapenting yang mungkinmenyerang tanaman kedelai.NoFase pertumbuhanJenis hama penting danvektor virus yang mungkin menyerang1Fase tanaman muda(tumbuh-10 hst)Lalat kacang, kumbang kedelai, dan vektor virus (kutu daundan kutukebul)2Fase vegetatif (11-30 hst)Kumbang kedelai,ulat grayak, ulat jengkal, ulat buah, danvektor virus (kutu daun dan kutukebul)3Fase berbunga dan pembentukanpolong (31-50 hst)Kumbang kedelai, ulat grayak, ulat buah, penggerek polong,kepik hijau, kepik hijau pucat, kepik coklat kedelai4Fase pertumbuhan polong dan biji(51-70 hst)Penggerek polong, kepik hijau, kepik hijau pucat, kepik coklatkedelai5Fase pemasakan polong danpengeringan biji (71 hst panen)Kepik hijau, kepik hijau pucat, kepik coklat kedelai

1. Lalat kacangOphiomyia(Agromyza) phaseoliTryon(Diptera: Agromyzidae)a.Daerah sebarLalat kacang terdapatdi seluruh Indonesiaterutama menjadi hama penting di daerah sentrapertanaman kedelai, yaitu di provinsi Lampung,N.Aceh Darussalam, JawaTengah, NTB, SulawesiUtara, Jawa Timur, Riau, Jawa Barat, Yogyakarta,Sumatera Selatan dan Sumatera Barat.b.BioekologiMorfologiImagoberbentuk seperti lalat rumah tetapisangat kecil, yang jantan panjangnya 1,9 mm danyang betina 2,2 mm; warnanya hitam mengkilat.Telurberbentuk lonjong, berukuran panjang 0,31 mm danlebar 0,15 mm. Warnanya putihberkilauan seperti mutiara.Larvabentuknya memanjang dan ramping; panjang instar-3 mencapai 3,75 mm. Larva yang barukeluar dari telur berwarna putih bening,sedangkan instar akhir kekuning-kuningan.Pupabentuknya lonjong, panjangnya 3 mm, dengan keduaujungnya agak meruncing. Pupa yangbaru terbentuk berwarna kekuning-kuningan, kemudian berubahmenjadi kecoklat-coklatan, dan akhirnyamenjadi hitam saat imago akan keluar.Biologi dan perilakuImago sudah ditemukan pada permukaan daun antara pukul 600-730. Kopulasi terjadi 2 hari setelahkeluar dari pupa, padapagi hari pukul 700 1100. Imago meletakkan telur satu-persatu pada pangkalkotiledon, pangkal daun tunggal dan daun majemuk pertama. Telurdisisipkan di bawah epidermis.Puncak peletakan telur terjadi sekitar pukul 1100. Telur diletakan sejak tanaman muncul kepermukaantanah yaitu pada 4 hst. Populasi telur tertinggi terjadi pada 6 hst. Setelah telur menetas, larva menggerekjaringan kotiledon atau jaringan daun muda selama 2 hari, kemudianmenuju kulit batang menuju kearahpangkal batang dan kemudian berkepompong dibagian tersebut di bawah epidermis.Stadia telur selama 2 hari, stadia larva 7 10 hari, dan stadia pupa 7 13hari, masa pra-peneluran1 2 hari, sehingga siklus hidupnya berlangsung antara 17 27 hari (rata-rata 21 hari). Lama hidup imago sekitar 1 minggu. Lalat betinamampu menghasilkan telur antara 94 183 butirselama hidupnya. Rata-rata seekor betinameletakkan telur sebanyak12,7 butir/hari. EkologiTanaman inang lalat kacang ialah kedelai (Glycine max), kacang hijau (Phaseolus radiatus),dantanaman kacang-kacangan lainyaitu kacang tunggak (Vigna sinensis), kacang hiris (Cajanus cajan),kacang jogo (P. Vulgaris), kacang kratok (P. Lunatus), kacang pedak/bado (Dolichos lablab), kacangbedog, orok-orok (Crotalaria juncea),Vigna hosei, penutup tanah (P. mungo), kacang uci (P. Calcaratus),P. Trilobusdan peleng-peleng/kacang monyet (P. Semierectus). Dari hasil penelitian diketahui bahwa lalatkacang lebih menyukai kacang hijau dan kacang tunggak dari pada kedelai varietas Orba, sedangkanantara kacang hijau dan kacang tunggak, kacang hijau lebih disukai.Musuh alamilalat kacang ialah berbagaipredator dan parasitoid. Ada beberapa jenis parasitoidpupa yang telah diketahui,yaituEurytoma poloni, Eurytomasp.,Cynipoidesp.,Trigonogastrasp. dan

parasitoid larva-pupaSecodellasp. Predator lalat kacang yang sering ditemukan ialah laba-laba yaituLycosasp. danOxyopessp. sebagai predator imago.Dinamika populasi sebagai dasar penting untuk pengendalian. Imago datang ke pertanaman sejakkecambah muncul pada umur 4 hst.Populasi meningkat dan mencapaipuncaknya pada umur 6 hst.Populasi larva mulai ditemukanpada umur 6 hst danmencapai puncaknya pada umur 8 hst. Padatpopulasi imago lalat kacang berfluktuasi dari bulan ke bulan. Pada umumnya populasi tinggi terjadi pada musim kemarau, terutama pada pertanaman kedelaikedua (kedelai musim kemarau-II). Selain itu, padaumumnya kedelai yang ditanam terlambat (lebih dari10 hari) akan mendapat serangan yang lebih tinggi.Cuaca merupakan faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap kelimpahan populasi lalat kacang.Populasi lalat kacang tidak bertahan pada curah hujan tinggi.c.Gejala serangan dan kerusakanTanda serangan mulai terlihat jelas pada umur6 hst, yaitu berupa bintik-bintik putih bekastusukan alat peletak telur pada pangkal kotiledon, danatau pangkal daun. Selanjunya bintik putih tersebutberubah menjadi coklat. Pada 7 hst di kotiledon danhelai daun mulai terlihat alur berkelok-kelok, yaitulubang gerekan larva yang berwarna coklat.Selanjutnya gejala yang terlihat ialah tanaman mulailayu, kemudian mengering dan mati. Kematiantanaman terjadi mulai 14 hst sampai 30 hst.d. PengendalianKedelai yang ditanam di lahantegalan pada musim hujan-I, atau setelah panen padi rendeng (padamusim kemarau-I), biasanya tidak ada masalah hama lalat kacang. Serangan lalat kacang biasanya terjadipada tanaman kedelai yang ditanam terlambat, dan kedelai MK-II. Oleh karena itu waktu tanam kedelaitermasuk kacang-kacangan yang lain dianjurkan secara serentakdalam suatu hamparan dengan selisihwaktu tidak lebih dari 10 hari.Di daerah endemis, pencegahan serangan lalatkacang dapat dilakukan dengan penggunaan mulsajerami. Untuk daerah yang gulmanya tidak menjadi masalah dan pengairannya terbatas, penggunaanmulsa mempunyai nilai tambah, yaitu dapatmempertahankan kelembaban tanah dan menghambatpertumbuhan gulma, selain itu bermanfaat sebagaipupuk organik pada pertanaman padi mendatang.Pemantauan imago lalat kacang dilakukan pada umur 5-6 hst, dangejala serangan pada umur 7-8hst.Penggunaan insektisida efektif dan selektif dapatdilakukan apabila mencapaiambang pengendalian.Ambang pengendalian untuk lalat kacang yaitu populasi imago 2 ekor/30 rumpun pada umur tanaman 6hst, atau intensitas serangan2,5 % pada umur 7-8 hst.

2. Ulat GrayakSpodoptera lituraFabricius(Lepidoptera: Noctuidae) a.Daerah sebarUlat grayak merupakan hama pentingtanaman kedelai terutama di daerah Jawa Tengah,Lampung, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, N. AcehDarussalam, NTB, JawaBarat, D.I. Yogyakarta,Sulawesi Utara, Riau, dan Sumatera Selatan.b.BioekologiMorfologiImagobetina panjangnya 16 mm dan yangjantan panjangnya 17 mm. Sayap depan padaumumnya berwarna agak keabu-abuandengan pola gambar warna loreng putih; pola gambar pada yangbetina dan jantantampak berbeda.Telurnya berkelompok; bentuk kelompokbundar atau agak lonjong, bergaris tengah sekitar 6mm, ditutupi bulu-bulu halus berwarna merah sawo.Bentuk butir telur seperti buah anggur, mempunyaialur-alur dari atas ke bawah (pada bagian yangmenempel pada butir teluryang lain), berwarna putihmengkilat seperti mutiara.Larvanya hampir tidakberambut, panjanglarva instar-1 ialah 1-2 mm dan larva instar akhirpanjangnya dapat mencapai 50 mm.Warna larva bervariasi, tubuh larva instar -1transparan, tetapi setelah makan jaringan daunberwarna kahijau-hijauan.Kepalanya berwarna hitamkecoklatan, terdapat bintikhitam pada abdomen yangditumbuhi rambut-rambut berwarna hitam kecoklatan.Instar -2 berwarna agak kehijau-hijauan.Larva yangterparasit berwarna hijaukekuning-kuningan dan tidakaktif. Larva instar akhir berwarna abu-abu gelap ataucoklat, terdapat lima garisberwarna kuning pucat ataukehijau-hijauan memanjang sepanjang badannya.Pada umumnya terdapat bintik hitamarah lateral pada setiap ruas abdomen.Pupaberbentuk lonjong atau silindris dengan panjang 25-30 mm, berwarna coklat. Biologi dan perilakuNgengatnya aktif pada malam hari dan tertarik cahaya lampu. Meletakkan telur berkelompok padapermukaan bawah daun dan kadang-kadang pada permukaan atas daun.

Larvayang baru keluar dari telur untuk sementara tinggalberkelompok di sekitar kulit telur. Larva itumemakan epidermis bawah daun dan setelah daun tersebut habis kemudian larva berpencar untukmendapatkan makanan pada rumpun di sekitarnya. Larva besar pada siang haribersembunyi dalam celah tanah,tetapi menjelang malam aktif kembali untuk mencari makan. Menjelangprapupa larva masuk ke dalam tanah untukmembuat kokon dan membentuk pupa.Siklushidupnya berlangsung rata-rata 32hari. Stadia telur antara 3 5 hari, stadia larva antara 15 30 hari (rata-rata 20 hari) dan pupa antara 7 10 hari. Keperidiannya sangatbervariasi terutamatergantung makanannya. Tiap betina meletakkan 4 8 kelompok telur dan tiap kelompok terdiri atas 30sampai lebih dari 500 butir telur (rata-rata 350 butir). Kemampuan bertelur seekor betina dapat mencapailebih dari 2.000 butir, yang berkisar antara 4 8 kelompok telur. EkologiTanaman inang selain kedelai, ialah berbagai jenis tanaman kacang-kacangan lain , jagung, ubi jalar,bawang merah, tembakau, talas, cabe dan bayam.Musuh alami ulat grayak terdiri dari berbagai predator,parasitoid dan patogen.Predator yang telahdiketahui ialahAndrallussp., kumbang Carabidae,tabuhan Vespidae, dan kepikReduviidae. Parasitoidulat grayak, yaituPeribaeasp. (Tachinidae),Microptilissimilis,Euplectrussp.(Eulophidae), Telenomusremus(Scelionidae), Phoridae,Brachymeriasp. (Chalcididae),Charopssp. (Ichneumonidae),Trichogrammatidae, Braconidae, dan Tachinidae lain.Jenis patogen yang menyerang ulat garayak yaituNomureasp.,Bacillusthuringiensisdan Sl-NPV.Dinamika populasi larva dalam satu musimtanam kedelai pada umumnya mempunyai dua puncak,namun biasanya hanya generasi pertama yang merusak,sedangkan generasi kedua relatif tidak merusak.Selama pertumbuhan tanaman atau selama satu musimtanam, infestasi hama mulai dijumpai pada 24 hst.Puncak populasi pertama terjadi pada umur36 hst, sedang puncak kedua terjadi pada 73 hst.Di Jawa Timur puncak penerbangan ngengat terjadi padaakhir bulan Juli, awal Oktober, dan awalNovember, sedang di Jawa Barat terjadi pada bulan Juli Agustus.c.Gejala serangan dan kerusakanBagian tanaman yang diserang oleh ulat grayakialah daun dan polong muda.Larva muda (instar 1 2) hidup bergerombol memakan efidermis daunbagian bawah sehingga daun menjadi transparan dandari jauh tampak berwarna keputih-putihan, sedang tulang-tulang daun dan efidermis bagian atas tidakdimakan. Setelah daun-daun pada tanaman tersebuthabis maka ulat-ulat berpencar ke tanamansebelahnya.Larva yang lebih tua memakan seluruh bagian helai daun muda, tetapi tidak memakan tulang daunyang tua. Larva juga dapatmemakan bunga dan polong muda.Serangan berat pada tanaman muda dapat menghambat pertumbuhan, dan dapat mematikantanaman. Serangan pada fasepembungaan dan awal pembentukan polong dapat mengurangi hasilpanen, dan apabila populasinya cukup tinggi dapat menggagalkan panen. Fasekritisnya ialah kerusakandaun pada fase pembentukan polongdan pengisian biji karenadapat menyebabkan penurunan hasilpanen sangatbesar.d.PengendalianPemantauan ulat grayak hendaknya memperhatikan pola sebaran populasi ulat yakni mengelompoksejak fase vegetatif sampai generatif. Pengamatan dilakukan setiapminggu sejak umur 14 hst. Untukefisiensi waktu dan tenaga maka pemantauan dilakukan terhadap

daun kedelai yang tampak keputih-putihan. Tanda tersebut merupakangejala serangan larva instar-1,atau tanda adanya kelompok telur yang baru menetas.Mortalitas ulat grayak pada musim hujan diketahui lebih tinggi daripada musim kemarau, sehingganilai ambang pengendalian pada musim kemarau relatif lebih rendah daripada musimhujan. Hasil-hasilpenelitian ambang pengendalianulat grayak yang ada dilakukanpada musim kemarau, sehingga ambangpengendalian pada musim hujan belum dapat dirumuskan.Beberapa informasi nilai ambang pengendalian yang didasarkan atasberbagai stadia hama, fasepertumbuhan tanaman, dan kerusakandaun diketahui sebagai berikut:Stadia larva ataukerusakanVegetatif- Klpk telur1,3 klp/m2(mekanis)- Instar-12 klp ins-1/30 rpn (300ekor/30 rpn)- Instar-2180 ekor/30 rpn- lnstar-310ekor/10 rpn- lnstar4-6Mekanis- kerusakandaun25%daunrusak (adapopulasi)Stadia larva ataukerusakanPengisian polong- Klpk telur1,3 klp/m2(mekanis)- Instar-12 klp ins-1/30 rpn (300ekor/30 rpn)- Instar-2180 ekor/30 rpn- lnstar-325ekor/10 rpn- lnstar4-6Mekanis- kerusakandaun12,5%daunrusak (adapopulasi)Bertanam serentak dan melakukanpergiliran tanaman merupakan prasyarat dalam usahapengendalian hama, termasuk pengendalian ulat grayak. Antisipasi selanjutnya yaitu terhadap tandapopulasi atau gejala serangan awal. Pengendalian populasi ulatgrayak harus dilakukan sedini mungkin yaitu sejak adanyakelompok telur atau ulat instar-1 dan 2 yang masih berkelompok,dilakukan secara mekanis dengan cara pemetikan daun.Ulat grayak sakit karena terserang virus (Sl-NPV) dapat digunakan sebagaipengendali biologi, yaitudengan cara menggerus ulat sakit kemudian dicampurair dan disemprotkan ke tanaman pada sore hari.Kebutuhan utuk tiap hektar ialah sebanyak 25 ekor larva instar 4-6yang sakit dengan volumecampuran500 lt air.Apabila tindakan pengendalian populasi terlambatmaka dilakukan pengumpulan ulat (instar4-6)pada pagi dan sore hari. Apabila populasinya cukup tinggi dan gerombolan ulat telah berpencar ke rumpunsekelilingnya maka dapat dilakukan pengendalian dengan insektisidasecara penyemprotan setempat (spot treatment).Pengendalian dengan insektisida dibatasi sampaidengan instar-3, karena afektivitas insektisida pada ulat instar 4-6 sangat rendah.Oleh karena itupengendalian ulat yang sudah mulai besar hanya efektif dengan cara pengumpulan ulat.Stadia larva ataukerusakanBerbunga-berpolong- Klpk telur1,3 klp/m2(mekanis)- lnstar-12 klp ins-1/30 rpn (300ekor/30 rpn)- lnstar-2180 ekor/30 rpn- lnstar-315ekor/10 rpn- lnstar4-6Mekanis- kerusakandaun12,5%daunrusak (adapopulasi)

PERAMALAN MUSIM1. PeramalanLalat KacangKedelaia. Peramalan luas serangan pada musim kemarau (MK) Log Y= 0,2021 + 0,2579 Log(X1) + 0,5388 Log(X2) 0,08b.Peramalan luas serangan pada musim hujan (MH) Log Y= 0,0448 + 0,6694 Log(X1) + 0,1098 Log(X2) 0,09Keterangan Model MKdan MH:Y= Ramalan luas serangan yang akan terjadi pada musim yang akandatang.X1= Luas serangan yang terjadi pada 1 musim yang lalu.X2= Luas serangan yang terjadi pada 2 musim yang lalu.Contoh: Ramalan lalat kacang pada MK.Dilaporkan KLTS MH 2006/2007 seluas 10 ha dan KLTS MK 2007 seluas 100 ha. Berapa angka ramalan KLTS lalat kacang pada MK2007?Log Y = 0,2021 + 0,2579 Log (X1) + 0,5388 Log (X2) 0,08Log Y = 0,2021 + 0,2579 Log (10) + 0,5388 Log(100)Log Y = 0,2021 + 0,2579 (1) + 0,5388 (2)Log Y = 0,2021 + 0,2579 + 1,0776 = 1,5376JadiRamalanKLTS MK2007= 101,5376= 34,5 ha,Minimum = 10(1,5376-0,08)= 101,4576= 28,7 ha, danMaksimum = 10(1,5376+0,08)= 101,6176 = 41,5 ha.Contoh: Ramalan lalat kacang pada MH.Dilaporkan KLTS MK 2006 seluas 100 ha dan KLTS MH 2006/2007 seluas 10 ha.Berapa angka ramalan KLTS lalat kacang pd MH 06/07?Log Y = 0,0448 + 0,6694 Log (X1) + 0,1098 Log (X2) 0,09Log Y = 0,0448 + 0,6694 Log (100) + 0,1098 Log (10)Log Y = 0,0448 + 0,6694 (2) + 0,1098 (1)Log Y = 0,0448 + 1,3388 + 0,1098 = 1,4934JadiRamalanKLTS MH06/07 = 101,4934= 31,2 ha, Minimum = 10(1,4934-0,09)= 101,4034= 25,3 ha, danMaksimum = 10(1,4934+0,09)= 101,5834 = 38,3 ha.2. Peramalan Ulat Grayak Kedelaia.Peramalan luas serangan pada musim kemarau (MK)Log Y= 0,2988 + 0,5174 Log(X1) + 0,2609 Log(X2) 0,11b.Peramalan luas serangan pada musim hujan (MH)Log Y= 0,2022 + 0,2533 Log(X1) +0,4745 Log(X2) 0,12Keterangan Model MKdan MHY= Ramalan luas serangan yang akan terjadi pada musim yang akandatang.X1 = Luas serangan yang terjadi pada 1 musim yang lalu.X2= Luas serangan yang terjadi pada 2 musim yang lalu.Contoh: Ramalan Ulat Grayak pada MKDilaporkan KLTS MH 2006/2007 seluas 10 ha dan KLTS MK 2006 seluas 100 ha.Berapa angka Ramalan KLTS ulat grayak pd MK 2007 ?Log Y = 0,2988 + 0,5174 Log (X1) + 0,2609 Log (X2) 0,11Log Y = 0,2988 + 0,5174 Log (10) + 0,2609 Log(100)Log Y = 0,2988 + 0,5174 (1) + 0,2609 (2)Log Y = 0,2988 + 0,5174 + 0,5218 = 1,338

Jadi Ramalan KLTS MK 2007 =101,338= 21,8 ha,Minimum = 10(1,338-0,11)= 101,228= 16,9 ha, danMaksimum = 10(1,338+0,11)= 101,448= 28,0 ha.Contoh: Ramalan Ulat Grayak pada MHDilaporkan KLTS MK 2006 seluas 100 ha dan KLTS MH 2005/2005 seluas 10 ha. Berapa angka Ramalan KLTS ulat grayak pd MH 06/07?Log Y = 0,2022 + 0,2533 Log (X1) + 0,4745 Log (X2) 0,12Log Y = 0,2022 + 0,2533 Log (100) + 0,4745 Log (10)Log Y = 0,2022 + 0,2533 (2) + 0,4745 (1)Log Y = 0,2022 + 0,5066 + 0,4745 = 1,1833JadiRamalanKLTS MH06/07 = 101,1833= 15,3 ha,Minimum = 10(1,1833-0,12)= 101,0633= 11,6 ha, danMaksimum = 10(1,1833+0,12)= 101,3033= 20,1 ha.3. Ulat buahHelicoverpa (Heliothis) armigera, danHeliothisspp.(Lepidoptera: Noctuidae)a.Daerah sebarHama ulat buah dapat di temukan di seluruh daerah sentra produksi kedelai, terutama di Lampung,Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, NTB, Sulawesi dan Papua. Statusulat buah menjadi hamakedelai di Indonesia tercatat sejak tahun 1987.b.BioekologiMorfologiNgegat ulat buah panjangnya 2 cm, berwarna sawo matang. Telur berbentuk bulat, tetapi agak datarpada bagian yang menempel di daun, danberalur arah vertikal; berdiameter 1 mm; berwarna kuning mudadan menjadi kuning tua menjelang menetas. Pada teluryang akan menetas terlihat ada bintik hitam yangjelas. Bintik itu adalah bakal kepala yang membayang.Larva instar-1 panjangnya 2,8 mm,instar-2 9,9 mm, dan instarakhir panjangnya dapat mencapai 40mm. Instar-1 transparan, kepalanya berwarna hitam,instar-2 berwarna kuning, sedang warna instar-3sampai instar-6 bervariasi tergantungjenis makanannya. Variasi warnatersebut yaitu hijau polos,hijauberwarna garis coklat muda, bergaris putih; Kuningpolos; Kuning bergaris coklat dan hitam agak coklat.Pupa bentuknya lonjong, panjangnya rata-rata 1,8 cm, berwarna coklat.

Biologi dan perilakuNgegatnya aktif pada malam hari. Ngegat betinamenyukai meletakkan telur pada daun-daun yangmuda. Telur diletakkan satu persatu di permukaan helai daun, pada pucuk tanaman atau pada bunga.Larva mengalami lima atauenam instar. Larva muda makanjaringan daun dan setelah memasukiinstar-3 akan pindah kebagian polong untuk memakan bijinya. Larva merusak polong dengan caramenggigit atau memakan kulit polong kemudian makan biji. Bentuk lubang bekas makannya tidakberaturan. Setelah mencapaiinstar akhir,larva akan masuk kedalam tanah atau di sela-sela bongkahantanah untuk membentuk pupa.Siklus hidup ulat buah rata-rata 42hari. Stadia telur antara 3 - 5 hari. Larva mengalami enam instar,berturut-turut lama berkembang instar 1;2; 3; 4; 5 dan 6 ialah 3,0; 4,0;2,5; 3,4; 3,6 dan 7,8 hari, sehinggastadia larva rata-rata adalah 24 hari.Stadia pupa antara 10-15hari (rata-rata 12 hari). Masa pra-bertelur2,3 hari. Lama hidup imago rata-rata selama 9 hari.Nisbah kelamin (jantan:betina) ialah 1:1. Kemampuan bertelur seekor betina rata-rata sebanyak1.062 butir, dengan kisaran268-1.820 butir. Sebagian besar telur diletakkanpada hari pertama bertelursampai hari keempat.EkologiTanaman inang ulat buah diketahuicukup banyak sehingga dikatakan bersifat polifag; selain kedelai,ulat ini merusak tanamanjagung, kapas, sorgum, tembakau, kacanghijau, kacang buncis, jarak, jeruk,bunga matahari, tomat, linum, kentang.Musuh alami ulat buah berupa predator, parasitoid dan patogen. Beberapa predator larvaH.armigerayangpernah ditemukan tergolong dalamfamili Mantidae, Asilidae,dan Vespidae dan ordoAdonsida. Beberapa jenis parasitoid larva ialahApantelessp.,Microplitissp.,Trichogrammasp., danyang tergolong familiTachinidae,IchneumonidaedanBraconidae. Parasitoid telurH. armigeraialahTrichogrammasp. Patogen yang menyerang larva ialahB .thuringiensis,Ha-NPV, dan Nematoda.Dinamika populasi di lapangan dipengaruhi oleh keadaan iklim dan cuaca, tanaman inang danmusuh alami. Fluktuasi dalam satu musim tergantung dari waktukedatangan imago ke pertanaman. Telur maupun larvabiasanya ditemukan sejaktanaman berumur 35 hst,puncak populasi telur terjadi pada umur 39 hst,sedang puncak populasi larva terjadipada umur 42 hst. Periode peletakan telur berakhir pada umur 54hst, sedang populasi larva dijumpai terakhir pada tanaman umur 72 hst.c.Gejala serangan dan kerusakanTanda seranganH. armigeralarva instar-1 dan 2 pada daun mirip tanda serangan larva muda ulatjengkal karena pada stadia tersebut larva makan jaringan daun.Mulai instar-3 ulat menyerang polong dan makan bijinya. Tanda serangan pada polong berupalubang tidak beraturan, pada kulit polong dan bijinyahabis dimakan. Ukuran lubang gerek itu jauh lebihbesar daripada lubang gerek larva penggerek polongEtiellaspp.Kerugian hasil karena serangan ulat buah tergantung pada kepadatan populasi larva, fasepertumbuhan tanaman dan populasi musuh alami. Secara umum, kerusakan daun hampir kurangberpengaruh terhadap hasil, oleh karena itu ulat buahpada kedelai digolongkan sebagai hama pemakanbuah atau polong. Pada pertanamanyang tidak serentak dan waktutanam yang tidak tepat makakerusakan total dapat terjadi.

d.PengendalianPemantauan dini perlu dilakukan terhadap kedatangan ngengat, selanjutnya terhadap adanya telur.Apabila pemantauan itu sukar dilakukan maka pemantauandilakukan terhadap larva instarawal yangmasih makan daun pada bagian pucuk. Pengamatan terhadap telur dan larva dilakukan secara diagonal,dengan jumlah contoh sebanyak 10 rumpun dalam petak alami.Ambang pengendalian ditetapkan berdasarkan gejala serangandengan memperhitungkankeberadaan larva aktif, sejak adanya larva instarawal atau sejak periodepembentukan bunga. Ambangpengendalian yang didasarkan pada intensitasserangan pada polong yaitu sebesar2%, dan ambangpengendalian berdasarkan populasi larvayaitu pada Tabel berikut ini:Stadia ataukerusakanVegetatif Berbunga-berpolongPengisianpolong- Larvainstar-150ekor/10 rpn--- Larvainstrs-2-15ekor/10 rpn10 ekor/10rpn- Larvainstar-3-10ekor/10 rpn10 ekor/rpn- Larvainstar-4-MekanisMekanis- Larvainstar-5-2%polongrusak (adapopulasi)2%polongrusak(adapopulasi) Pertananaman yang terlambat atau waktutanam yang tidaktepat dapat menyebabkankerusakan berat karena pertanaman yang awalmenjadi sumber serangan bagitanaman berikutnya.Populasi awal yang berasaldari tanaman inang lainserta keadaan iklim cuaca yang mendukung akanmemacu perkembangan populasi apabila makanantersedia. Oleh karena itu cara pengendalian yangdianjurkan ialah bertanam serentak pada waktu yangtepat sesuai dengan keadaan setempat.Penggunaan tanaman jagungsebagai tanaman perangkap peletakan telurH. armigeramerupakancara pengendalian yang sangat positif. Caranya yaitu tanam tiga varietas jagung yang berbeda umurnyapada 3 minggu sebelum tanam kedelai agarselama periode kritis kedelai, ngegatHeliothissp. bertelurpada bunga jagung. Pengendalian dengan insektisida efektif dilakukan apabilatelah mencapai ambang pengendalian,tetapi dibatasi sampai denganinstar-3, sedang pengendalian ulat instar 4 dan 6 hanya efektif dengan caramekanis atau pengumpulan ulat.