15
Menggambar Busana ”Penyelesaian Pembuatan Gambar I” Untuk SMK Program Keahlian Tata Busana Oleh : ANIEQ BARIROH PKK-FT-UNESA 1 NAMA SISWA : .......................................................... KELAS : ......................................................... SMK JAWAHIRUL ULUM BESUKI JABON SIDOARJO

Hand Out Menggambar Busana 1

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Hand Out Menggambar Busana 1

Menggambar Busana”Penyelesaian Pembuatan Gambar I”

Untuk SMK Program Keahlian Tata Busana

Oleh :

ANIEQ BARIROHPKK-FT-UNESA

1

NAMA SISWA : ..........................................................KELAS : .........................................................

SMK JAWAHIRUL ULUMBESUKI-JABON

SIDOARJO

Page 2: Hand Out Menggambar Busana 1

HAND OUT SISWA

MENGGAMBAR BUSANA

PENYELESAIAN PEMBUATAN GAMBAR DENGAN BAHAN LACE

Busana dalam pengertian luas adalah segala sesuatu yang dipakai mulai dari

kepala sampai ujung kaki yang memberi kenyamanan dan menampilkan

keindahan bagi sipemakai. Secara garis besar busana meliputi:

a. Busana mutlak yaitu busana yang tergolong busana pokok seperti

baju, rok, kebaya, blus, bebe dan lain-lain, termasuk pakaian dalam seperti

singlet, bra, celana dalam dan lain sebagainya.

b. Milineris yaitu pelengkap busana yang sifatnya melengkapi busana

mutlak, serta mempunyai nilai guna di samping juga untuk keindahan seperti

sepatu, tas, topi, kaus kaki, kaca mata, selendang, scraf, shawl, jam tangan dan

lain-lain.

c. Aksesoris yaitu pelengkap busana yang sifatnya hanya untuk

menambah keindahan sipemakai seperti cincin, kalung, leontin, bross dan lain

sebagainya.

Dalam pewarnaan sketsa busana ini ada 5 (lima) faktor yang harus Anda

perhatikan, yaitu:

a. Tekstur Kain

Yang dimaksud dengan tekstur kain adalah sifat permukaan kain seperti tebal,

tipis, kasar, halus dan licin. Untuk pewarnaan sketsa busana, Anda harus

memperhatikan jenis tekstur apa yang Anda gunakan karena pewarnaan

masing-masing bahan tekstur berbeda. Bahan halus berbeda pewarnaannya

dengan bahan yang kasar. Demikian juga bahan yang tebal akan bebeda

pewarnaan dengan bahan yang tipis.

b. Motif Kain

Motif kain adalah hiasan yang terdapat pada kain seperti: garis, kotak, bunga,

binatang dan sebagainya. Untuk membuat motif pada busana Anda harus

memperhatikan bentuk dan besar motif. Bentuk motif bergaris tidak selalu

digambar lurus tetapi, Anda harus memperhatikan lekukan tubuh dan lekukan

busana. Pada bagian-bagian yang patah motif juga dibuat patah, sehingga motif

2

Page 3: Hand Out Menggambar Busana 1

kelihatan tidak kaku. Untuk membuat motif pada rancangan, Anda juga harus

memperhatikan perbandingan antara besarnya motif di kain dengan motif yang

ada pada sketsa, sehingga besarnya motif yang ada pada rancangan sesuai

dengan besar motif aslinya.

c. Lekuk Tubuh

Kalau Anda perhatikan, tubuh Anda terdapat lekukan yang menonjol, datar

dan cekung. Pada bagian-bagian tubuh yang menonjol dalam pewarnaan

sketsa busana Anda buat warna lebih terang. Untuk bagian yang cekung Anda

buat warna lebih gelap. Sedangkan yang datar Anda buat warna yang

sebenarnya. Sehingga rancangan Anda kelihatan berdimensi.

d. Jatuhnya Busana

Menurut jatuhnya busana Anda bisa mengelompokkan m enjadi dua, yaitu

bahan yang melangsai dan yang kaku. Dalam pewarnaan sketsa busana, untuk

bahan yang melangsai Anda harus banyak membuat gradasi warna. Karena

bahan yang melangsai banyak terdapat gelombang bila dipakai, sehingga

apabila Anda membuat rancangan dengan menggunakan bahan yang belangsai

banyak terdapat lekukan-lekukan dan gelombang. Berbeda dengan Anda

menggunakan bahan kaku yang sedikit terdapat gelombang.

e. Cahaya

Setiap benda yang terkena cahaya pasti kelihatan terang, sedangkan yang tidak

terkena cahaya akan kelihatan gelap. Demikian juga dalam pewarnaan sketsa

busana. Bagian-bagian yang terkena cahaya Anda buat warna terang,

sedangkan yang tidak terkena cahaya Anda buat warna lebih gelap. Sistem

pencahayaan yang digunakan dalam pewarnaan sketsa busana tergantung

keinginan masing-masing.

1. Pengertian Busana Pesta

Busana pesta adalah busana yang dipakai untuk menghadiri suatu

pesta. Dalam memilih busana pesta hendaklah dipertimbangkan kapan pesta

itu diadakan, apakah pestanya pagi, siang, sore ataupun malam, karena

perbedaan waktu juga mempengaruhi model, bahan dan warna yang akan

ditampilkan. Selain itu juga perlu diperhatikan jenis pestanya, apakah pesta

3

Page 4: Hand Out Menggambar Busana 1

perkawinan, pesta dansa, pesta perpisahan atau pesta lainnya. Hai ini juga

menuntut kita untuk memakai busana sesuai dengan jenis pesta tersebut.

Misalnya pesta adat, maka busana yang kita pakai adalah busana adat yang

telah ditentukan masyarakat setempat. Jika pestanya bukan pesta adat, kita

boleh bebas memilih busana yang dipakai. Walaupun demikian ada beberapa

hal yang harus diperhatikan antara lain:

a. Pilihlah desain yang menarik dan mewah supaya mencerminkan suasana

pesta.

b. Pilihlah bahan busana yang memberikan kesan mewah dan pantas untuk

dipakai kepesta, misalnya: sutra, taf, beludru, dan sejenisnya. Tetapi kita

harus menyesuaikan dengan jenis pestanya, apakah pesta ulang tahun,

pesta perkawinan dan sebagainya. Di samping itu juga disesuaikan

dengan tempat pesta dan waktu pestanya.

2. Karakteristik Busana Pesta

Busana pesta penampilannya lebih sempurna dan lebih rapi

dibandingkan dengan busana sehari-hari. Adapun karakteristik dan

kesempatan busana pesta menurut Riyanto dan Zulbahri (2009) adalah:

a. Pesta siang dapat dipilih model yang berpita, memakai frilled, renda, leher

tidak terbuka lebar. Untuk pemilihan warna, pilihlah warna yang cerah

tetapi tidak mencolok dan gemerlap, tekstur tidak mengkilap. Untuk

aksesoris, sepatu dan tas tidak yang gemerlapan (warna emas atau perak).

b. Pesta sore dapat dipilih model leher yang agak terbuka, model berpita,

frilled, renda, draperi. Warna bahan atau corak dapat dipilih yang terang

sampai mencolok atau gelap dengan hiasan yang agak menonjol, serta

bahan yang lebih baik dari untuk pesta siang, untuk milineris dan

aksesoris sama dengan untuk pesta siang.

c. Pesta malam lebih bebas dari pada pesta siang hari, hampir setiap jenis

model yang dapat dipilih seperti rok, blus, bebe, tunik dan celana longgar

ataupun busana muslimah, bebe atau rok dan blus dengan stola, bebe

dengan blazer, dan sebagainya. Model busana yang dapat dipilih

seperti leher terbuka, blus/bebe dengan kerah, hiasan pada dada, rok

dengan lipit, draperi dengan bahan yang berkualitas tinggi dan warna

4

Page 5: Hand Out Menggambar Busana 1

mencolok, emas atau perak. Untuk aksesoris dan milineris dapat dipilih

yang gemerlapan atau warna emas dan perak.

3. Macam-macam Teknik Mewarnai Gambar

Desain yang sudah dibuat dilakukan penyempurnaan yang disebut

dengan finishing. Mewarnai merupakan salah satu teknik penyempurnaan

desain, sehingga desain terlihat lebih menarik. Adapun macam-macam teknik

mewarnai gambar yaitu:

a. Penyelesaian dengan pensil biasa

Mewarnai dengan pensil biasa disebut dengan teknik mengarsir. Dalam

mengarsir kita perlu memperhatikan daerah gelap atau terang dari gambar

atau area yang banyak terkena cahaya dengan yang kurang terkena cahaya.

Daerah yang banyak terkena cahaya terlihat lebih terang dan arsirannya

lebih lembut, sedangkan yang kurang terkena cahaya akan diarsir lebih

tebal. Agar diperoleh gambar dengan arsiran yang bagus, perlu juga

diperhatikan jenis pensil yang digunakan. Pensil untuk mengarsir berbeda

dengan pensil yang digunakan untuk membuat sketsa. Untuk mengarsir

gunakan pensil yang lebih lunak atau khusus untuk arsiran seperti 2B, 3B,

dll.

b. Penyelesaian dengan pensil warna

Teknik mewarnai dengan pensil warna tidak jauh berbeda dengan

mewarnai dengan pensil biasa. Teknik mewarnai ini biasanya disebut

dengan teknik pewarnaan kering, yang dimaksud pewarnaan kering adalah

suatu teknik pewarnaan sketsa busana tanpa menggunakan air, tetapi

menggunakan pensil biasa, pensil warna, pastel, krayon, konte, spidol,

marker, dan sebagainya tergantung keinginan. Dalam mewarnai dengan

pensil warna, kita perlu memahami warna-warna dan kombinasi warna

yang akan digunakan. Apabila desain pakaian dibuat dengan corak bahan

tertentu, kita juga perlu menyesuaikan motif dan warnanya dengan letak

jatuh pakaian di badan. Hal ini perlu dilatih secara berulang-ulang agar

diperoleh sebuah desain dengan teknik mewarnai yang baik dan benar.

5

Page 6: Hand Out Menggambar Busana 1

c. Penyelesaian dengan cat air dan cat minyak

Mewarnai dengan cat minyak atau cat air butuh keterampillan khusus.

Warnawarna yang digunakan terlebih dahulu dicampur atau diaduk untuk

mendapat warna yang diinginkan. Dalam mewarnai desain kita juga perlu

memperhatikan gelap terang dari desain busana yang diwarnai. Kertas

gambar yang sudah diwarnai dengan cat minyak atau cat air terlebih

dahulu dikeringkan agar warna tidak rusak. (Ernawati, dkk 2008)

4. Alat dan Bahan Menggambar Busana

Untuk menghasilkan suatu rancangan yang baik perlu ditunjang

dengan pengadaan alat dan bahan yang menunjang. Peralatan gambar adalah

bagian penting yang harus disediakan untuk kelancaran kerja.

Alat dan bahan yang digunakan untuk mendesain, yaitu:

a. Pensil

Pensil untuk menggambar sketsa busana sebaiknya menggunakan pensil

yang lunak agar saat mengarsir atau memberikan bayangan pada desain

hasilnya.

Gambar: Pensilb. Rautan

Rautan untuk meruncingkan pensil atau pensil warna.

Gambar: Rautan

6

Page 7: Hand Out Menggambar Busana 1

c. Penghapus (eraser)

Penghapus perlu disediakan sewaktu mendesain karena goresan awal

belum tentu langsung bagus dan memuaskan, terutama bagi pemula.

Gambar: Penghapus

d. Penggaris

Rol berguna untuk memberi bingkai dari kertas gambar atau membuat

bidang-bidang bergaris lurus.

Gambar: Macam-macam penggaris

e. Pensil warna (colored pencil)

Pensil warna digunakan untuk menyempurnakan desain agar terlihat lebih

menarik. Pensil ini juga dapat diruncingkan sehingga bisa

menyempurnakan bagian-bagian yang rumit dan kecil seperti kantong,

kerah motif tekstil, dan lain-lain.

Gambar: Pensil warna

7

Page 8: Hand Out Menggambar Busana 1

f. Kertas

Kertas tersedia dalam bermacam-macam bentuk dan ukuran. Pakailah

kertas yang sesuai dengan kebutuhan.

5. Langkah-langkah Menggambar Busana dari Bahan Lace

Langkah awal dalam menggambar suatu mode busana yaitu

membuat suatu bentuk anatomi tubuh manusia yang digunakan sebagai alat

atau gambar perwujudan bentuk dan model pakaian yang mempunyai arti dari

penciptanya.

Langkah awal dalam menggambar busana terlebih dahulu

menggambar bentuk badan sebagai tuntunan perbandingan busananya, dan

nantinya gambar figur tersebut memang akan dihapus setelah selesai

digambar busananya. Untuk mempercepat sketsa kita dapat mencontoh

(menjiplak) sebuah figur mode yang bagus perbandingannya.

a. Desain

- Desain dengan bahan lace disesuaikan dengan karakter bahan lace

yang melekat ditubuh dan membentuk siluet yang indah jika dipakai

- Bahan lace memiliki ciri-ciri yang transparan, bahan dasarnya

menyerupai jala-jala dan terdapat motif diatasnya, baik motif serak

maupun motif pinggiran

- Bahan lace berkesan feminine dan mewah sesuai untuk busana

pesta dan kebaya

- Desain dengan bahan lace selalu ada bahan lain sebagai

underlining, karena sifatnya yang transparan

8

Page 9: Hand Out Menggambar Busana 1

b. Langkah-langkah kerja sebagai berikut:

1) Buatlah desain yang sesuai dengan contoh bahan lace

Contoh Desain

2) Copy desain tersebut diatas kertas HVS 80 gram

9

Page 10: Hand Out Menggambar Busana 1

3) Warnai rambut dengan goresan pensil warna yang dingin (tidak terlalu

menekan), kemudian berikan helaian rambut dengan pensil warna

yang lebih runcing dengan warna sdikit lebih tua atau gunakan warna

tetap tetapi beri tekanan yang tajam agar helaian rambut terlihat

4) Warnai kulit wajah, bagian tubuh, tangan, dan kaki sesuai kebutuhan

dengan pensil warna, bedakan antara kulit yang tertutupi bahan lace

dengan yang tidak tertutupi (yang tertutupi bahan lace lebih terang).

Beri penggelapan pada kulit cekung atau tidak terkena cahaya atau

anda buat warna lebih gelap, sedangkan yang menonjol atau yang

terkena cahaya anda buat warna terang.

10

Page 11: Hand Out Menggambar Busana 1

5) Warnai busana yang paling bawah (polos) dengan pensil warna sesuai

warna bahan dan berikan high light dengan pensil warna. Pada bagian-

bagian yang cekung, lipatan dan yang tidak terkena cahaya Anda buat

warna lebih gelap dengan warna lebih tua atau jika menggunakan

pensil warna yang tetap berikan tekanan lebih tajam. Pada bagian-

bagian yang menonjol atau terkena cahaya Anda biarkan tidak

berwarna (putih).

11

Page 12: Hand Out Menggambar Busana 1

6) Lanjutkan dengan mewarnai motif lace terlebih dahulu dengan pensil

warna yang runcing, kemudian warnai bagian dasar bahan lace dengan

warna yang sama seperti bahan polos, tetapi dengan goresan yang

tipis. Beda

12

Page 13: Hand Out Menggambar Busana 1

7) Gambarlah tekstur bahan lace berupa jala-jala (dengan goresan pensil

warna arah serong) dengan pensil warna yang sewarna dari dasar

bahan dengan pensil warna lebih runcing.

13

Page 14: Hand Out Menggambar Busana 1

8) Penyempurnaan desain, berikan isi wajah misalnya: alis, mata, kelopat

mata, bulu mata, hidung yang digambar dengan bolpoint ukuran kecil

(pilot, hitech) dengan tekanan dingin, berikan eyeshadow pada

kelopak mata dan warnai bibir dengan gelap terang dengan pensil

warna. Warnai asessoris misalnya anting-anting, kalung, gelang (jika

ada), sepatu model serta berikan penyempurnaan value. Dan hapus

bagian-bagian sisi yang kotor. Pertegas bagian yang kurang jelas

dengan pena.

14

Page 15: Hand Out Menggambar Busana 1

Sumber Pustaka:

Ernawati, dkk. 2008. Tata Busana Jilid 1 Untuk Menengah Kejuruan. Jakarta:

Direktorat Pembinaan Sekolah, Menengah Kejuruan, Direktorat Jenderal

Manajemen Pendidikan, Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan

Nasional.

Ernawati, dkk. 2008. Tata Busana Jilid 2 Untuk Menengah Kejuruan. Jakarta:

Direktorat Pembinaan Sekolah, Menengah Kejuruan, Direktorat Jenderal

Manajemen Pendidikan, Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan

Nasional.

Riyanto, Arifah A. & Zulbahri, Liunir. 2009. Modul Dasar Busana. Program

Studi Pendidikan Tata Busana Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga

Fakultas Pendidikan Teknologi Dan Kejuruan Universitas Pendidikan

Indonesia.

Soekarno & Basuki, Lanawati. 2004. Panduan Membuat Desain Ilustrasi Busana.

Jakarta; PT. Kawan Pustaka

Tim Fakultas Teknik UNESA. 2001. Menggambar Sketsa Busana Secara Kering.

(Online). (http://118.98.163.253/.../view_php?..BUSANA/menggambar-

sketsa-busana-secara-kering. diakses 17 Mei 2010)

15