38
LAPORAN KEGIATAN LAUNCHING BEDAH DESA DAN LOKAKARYA PEMBANGUNAN KAWASAN PERDESAAN TERPADU “Pembangunan Kawasan Perdesaan Terpadu Sebagai Instrumen Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal” Hotel Mercure-Ancol, 22-23 November 2010 I. Pengantar Launching Bedah Desa dan Lokakarya Pembangunan Kawasan Perdesaan Terpadu telah dilaksanakan dengan lancar dan menghasilkan rekomendasi tindak lanjut. Melalui kegiatan ini, Bapak Menteri telah memberikan arahan momentum dan substasi berkenaan dengan program Bedah Desa, yakni: Launching program Bedah Desa dan diharapkan dapat dilaksanakan secara efektif mulai tahun 2011; dan kedua, secara substansi Bapak Menteri meyakinkan semua pihak seperti partisipan dari berbagai Kementerian dan Lembaga (K/L), swasta, masyarakat sipil, undangan daerah-daerah kabupaten tertinggal, serta jaringan media massa dan televisi nasional, lokal dan kabel bahwa program Bedah Desa merupakan strategi yang dapat diandalkan untuk mengatasi masalah kemiskinan dan ketertinggalan. Sesuai dengan yang telah direncanakan, hampir seluruh pihak yang diundang hadir di dalam kegiatan ini. Hari Pertama diikuti sekitar 170 partisipan dan hari kedua diikuti sekitar 50 partisipan. Semua Nara Sumber, Moderator dan Fasilitator yang diundang dan dijadwalkan juga hadir. Laporan ini disusun selain sebagai pelaksanaan pertanggungjawaban juga diharapkan bermanfaat untuk merumuskan tindakan-tindakan kebijakan selanjutnya dalam kerangka pelaksanaan program Bedah Desa. Laporan ini berisikan secara lengkap materi dan proses diskusi dan dilengkapi materi pelengkap laporan sebagai lampiran laporan. Secara keseluruhan, evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan telah dilaksanakan dengan baik dan diharapkan laporan ini dapat memberi 1 Laporan Kegiatan

Web viewsistem informasi dan dokumentasi untuk program Bedah Desa.. Sebelum mengawali proses diskusi tersebut, review atas hasil hari pertama disampaikan oleh Fasilitator

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Web viewsistem informasi dan dokumentasi untuk program Bedah Desa.. Sebelum mengawali proses diskusi tersebut, review atas hasil hari pertama disampaikan oleh Fasilitator

LAPORAN KEGIATAN

LAUNCHING BEDAH DESA DAN LOKAKARYAPEMBANGUNAN KAWASAN PERDESAAN TERPADU

“Pembangunan Kawasan Perdesaan Terpadu Sebagai Instrumen Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal”Hotel Mercure-Ancol, 22-23 November 2010

I. Pengantar

Launching Bedah Desa dan Lokakarya Pembangunan Kawasan Perdesaan Terpadu telah dilaksanakan dengan lancar dan menghasilkan rekomendasi tindak lanjut. Melalui kegiatan ini, Bapak Menteri telah memberikan arahan momentum dan substasi berkenaan dengan program Bedah Desa, yakni: Launching program Bedah Desa dan diharapkan dapat dilaksanakan secara efektif mulai tahun 2011; dan kedua, secara substansi Bapak Menteri meyakinkan semua pihak seperti partisipan dari berbagai Kementerian dan Lembaga (K/L), swasta, masyarakat sipil, undangan daerah-daerah kabupaten tertinggal, serta jaringan media massa dan televisi nasional, lokal dan kabel bahwa program Bedah Desa merupakan strategi yang dapat diandalkan untuk mengatasi masalah kemiskinan dan ketertinggalan.

Sesuai dengan yang telah direncanakan, hampir seluruh pihak yang diundang hadir di dalam kegiatan ini. Hari Pertama diikuti sekitar 170 partisipan dan hari kedua diikuti sekitar 50 partisipan. Semua Nara Sumber, Moderator dan Fasilitator yang diundang dan dijadwalkan juga hadir.

Laporan ini disusun selain sebagai pelaksanaan pertanggungjawaban juga diharapkan bermanfaat untuk merumuskan tindakan-tindakan kebijakan selanjutnya dalam kerangka pelaksanaan program Bedah Desa. Laporan ini berisikan secara lengkap materi dan proses diskusi dan dilengkapi materi pelengkap laporan sebagai lampiran laporan.

Secara keseluruhan, evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan telah dilaksanakan dengan baik dan diharapkan laporan ini dapat memberi manfaat bagi semua pihak yang berkepentingan langsung dengan pelaksanaan program Bedah Desa.

II. Pelaksanaan Kegiatan

Pelaksanaan kegiatan pada hari pertama adalah:1. Sambutan Pengarahan dan Launching Bedah Desa oleh Bapak Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal2. Materi Utama tentang Metoda Bedah Desa oleh Bapak Deputi V KPDT, dengan Moderator Bambang S,

Staf Ahli KPDT.3. Panel Diskusi dengan 3 nara sumber : Hans Antlov (PNPM Support Facility), Nursyahbani Kantjasungkana

(Kartini Network, aktivis perempuan), dan Agus Pakpahan (Kementerian BUMN), serta Moderator Komara Djaya ( Staf Ahli Menko Perekonomian) .

Pada hari Kedua, dilaksanakan pendalaman melalui diksusi terfokus yang difasilitasi oleh bapak-bapak Asdep Urusan Perdesaan, Urusan Rawan Bencana, dan Urusan Perbatasan. Dan kemudian, pada sessi siang dilanjutkan dengan diskusi tentang pengembangan lembaga keuangan perdesaan melalui grameen bank dan pengembangan sistem informasi dan dokumentasi untuk program Bedah Desa.. Sebelum mengawali proses diskusi tersebut, review atas hasil hari pertama disampaikan oleh Fasilitator.II.1 Proses Pelaksanaan Kegiatan Hari Pertama, 22 November 2010

1 Laporan Kegiatan

Page 2: Web viewsistem informasi dan dokumentasi untuk program Bedah Desa.. Sebelum mengawali proses diskusi tersebut, review atas hasil hari pertama disampaikan oleh Fasilitator

MC Kami ucapkan slmt pagi dan slmt dtg menteri, bupati dan wakil bupati, para pejabat KPDT, pejabat kementerian/lembaga , Pemda dan para hadirin. Assalamualaikum wr wb. Salam sejahtera bagi kita semua. Mengawali acara ini, kita ucapkan syukur pada tuhan YME karena atas perkenanNya lah KPDT RI deputi V bidang pengembangan daerah khusus akan mengadakan acara launching bedah desa dan lokakarya pembangunan kawasan perdesaan terpadu yang insyaallah akan dibuka secara resmi oleh bapak menteri.

Keserasian acara pagi ini, akan diawali dengan laporan panitia kegiatan yang akan disampaikan oleh asdep. Untuk itu, kepada bapak hanibal hamidi kami persilakan.

Hanibal H Bismillahirrahmanirrahim. Yth Bapak menteri pembangunan daerah tertinggal, para bupati/wakil bupati yang sempat hadir pagi ini, sesmen kpdt, para deputi kpdt, para pejabat kementerian/lembaga, kepala bappeda, perwakilan dunia usaha, lsm dan jaringan tv local dan tv kabel, kepala desa, dan undangan lain yang telah menyempatkan hadir dalam undangan kami. Assalamualaikum wr wb. Salam sejahtera bagi kita semua. Terima kasih atas kehadiran bapak/ibu dalam kegiatan ini.

Kegiatan Launcing bedah desa dan lokakarya pembangunan kawasan perdesaan terpadu ini dilaksanakan berdasarkan latar belakang diperlukannya upaya untuk memperkuat peran KPDT dalam amanah RPJMN pada daerah tertinggal, dan pasca konflik.upaya tsb dicapai dengan mengembangkan pencapaian desa terpadu. Pencapaian kegiatan ini adalah mengembangkan model desa terpadu, dan secara secara khusus mengembangkan sistem informasi dan dokumentasi tentang model perdesan.

Kegiatan Ini merupakan persiapan launching bedah desa yang konteksnya lebih disiapkan kesiapannya, dan kegiatan ini dirangkai dengan lokakarya. Sekaligus kami menyampaikan permohonan maaf karena tidak sempat menyampaikan kepada para undangan dengan menunda dilakukannya MoU dengan kepala daerah, untuk diberikan ruang terlebih dahulu kepada daerah yang nantinya akan menjadi laboratorium desa terpadu.

Kegiatan ini diikuti oleh 200 peserta, dan akan dilaksanakan selama 2 hari, yaitu 22-23 November 2010 di hotel Mercure Ancol Jakarta.

Kami mengucapkan terima kasih kepada para narasumber yang berkenan mengisi acara ini. Terutama kepada bapak menteri yang telah menyempatkan hadir di tengah kita semua.

Yang terakhir, kami mohon kesediaan bapak menteri untuk membuka acara ini.

Demikian, assalamualaikum wr.wb.

MC :Hadirin yang kami hormati. Berikut sambutan dan arahan dari menteri KPDT sekaligus launching bedah desa dan lokakarya pembangunan kawasan perdesaan terpadu yang akan diakhiri dengan kata pembukaan dan diakhiri dengan pengetukan palu. Kepada Bapak Ir. A. Helmy Faishal Zaini kami persilakan.

Ir. A. Helmy Faishal Zaini: Assalamualaikum wr.wb. Bismillahirrahmanirrahim, Alhamdulillahirabbil alamin, Allahumma sholli ala sayyidina Muhammad, wa ala ali Muhammad, amma ba’du. Yang saya hormati, segenap bupati dan wakil dari daerah tertinggal, Pak Tatag selaku deputi pengembangan daerah khusus dan Pak Hanibal selaku asdep, staf ahli dan staf kkhusus KPDT, dan para peserta. Pertama-tama, puji syukur pada Allah atas limpahan berkah yang telah diberikan kepada kita. Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada nabi Muhamad SAW, mudah-mudahan kita dapat meneruskan risalahnya. Bapak/ibu sekalian, pagi ini saya menyampaikan kegembiraan dan apresiasi pada bapak/ibu sekalian seluruh pembangunan nasional kita ini sesuai dengan RPJMN dan harus meletakkan pada 2 pilar penting:

2 Laporan Kegiatan

Page 3: Web viewsistem informasi dan dokumentasi untuk program Bedah Desa.. Sebelum mengawali proses diskusi tersebut, review atas hasil hari pertama disampaikan oleh Fasilitator

1. keadilan 2. pemerataanDua pilar ini merupakan jawaban atas berbagai masalah yang dihadapi bangsa kita. Kesenjangan atau disparitas,, ketimpangan fiscal daeah maju dan tertinggal, pendidikan, masalah dikotomi masyarakat desa-kota, jawa-luar jawa, barat-timur dst. Tentu dengan 2 pendekatan tadi, RPJMN kita ini membangun seluruh arus dimensi dengan pembangunan berkeadilan dan pemerataan.

Pemerintah mengembangkan triple track strategy plus sebagai pengejawantahan dan turunan ide besar yaitu mengembangan masyarakat yang adil dan makmur.

Pada tahun 2008, krisis ekonomi global yang melanda dunia, di USA recovery dengan melakukan beragam upaya agar tidak terjadi kegoncangan dengan melakukan stimulus fiscal. Di Singapura,, 2009 lalu adalah potret pertumbuhan ekonomi terburuk dalam sejarah mereka yaitu -3 persen. Indonesia masih tumbuh 4,3 persen. Dan kita harapkan kita akan bergera 11 persen. Upaya pro poor, data yang dilansir bps, 2009 menunjukkan 14,2 persen penduduk miskin.

Strategy plus adalah bahwa perubahan iklim yang hari-hari ini menjadi salah satu fenomena alam, terjadi anomaly cuaca yang sulit sekali diprediksi, terjadinya bencana alam, tentu kita akan terus melakukan upaya agar ke depan dapat kita cicil sebagai pelestarian alam kita. Pemerintah mengambil kebijakan 1 milyar pohon untuk memberikan makna pelestarian lingkungan .

Bpk/ibu, hari ini kita melakukan launc bedah desa dan lokakarya pembangunan kawasan perdesaan terpadu sebagai panggilan beragam konstelasi yang dihadapi bangsa yang lahir beragam masalah yang diakibatkan kebijakan yang ke depan harus diarahkan pada satu goal, yaitu pengembangan masyarakat di pedesaan. Data yang bisa kita baca, misalnya BPS, menunjukkan urbanisasi trennya meningkat-urbanisasi yang tidak bisa dielakkan. Pada tahun 70-an, persebaran penduduk 20 persen di kota 80 di desa; pada tahun 80-an perbandingannya 30:70. Pada tahun 2009-masyarakat kota 42 persen selebihnya di desa. Data terakhir, saya Tanya kepaa BPS, setelah sensus didapatkan angka 52 persen penduduk di kota selebihnya di desa. Tidak heran Bu Nursyahbani dari kantor membutuhkan waktu 2 jam ke kantornya, apalagi Pak Tatag yang rumahnya di bogor, mgkn membutuhkan 3-4 jam nyampe kantor.

Untuk itu bpk/ibu sekalian, potret ini mendorong KPDT melakukan langkah yang disebut bedah desa. Beberapa Negara asia, seperti jepang dan thailan, yang menjadi inspirasi, model pembangunan di tiongkok, slum area yaitu daerah yang sangat tertiggal, kemudian pemerintah mengembangkan rural urbanization model, sekarang kita lihat sen cen menjadi penyanggah daerah lainnya.untuk itu kita mengembangkan model perdesaan terpadu dengan mendorong seluruh stakeholders untuk mendorong desa sebagai pusat pertumbuhan.

Selalu dalam kunjungan-kunjungan ke daerah saya tanya ke kades, berapa luas lahan tidur yang belum dimaksimalkan, jawabannya bervariasi. Bayangkan kalau kita punya 70rb desa masing-masing memiliki 100 hektar, maka ada sekitar 7000 Ha yang belum dimaksimalkan. Padahal Negara singapur impor pasir-sekarang mengambil dari Vietnam. Betapa lahan itu merupakan capital yang sangat mahal. Bertapa kelirunya kita kalau tidak bisa memanfaatkan setiap jengkal lahan yang diberikan tuhan pada kita untuk kesejahteraan masyarakat.

Saya terispirasi-saat ini saya dapat julukan menteri sengon. Karena saya datang ke beberapa daerah yang mengembangkan sengon. Dulu waktu Hasrul Harahap menjadi menteri kehutanan, dia yang mengembangkan lahan-lahan tidur, saya terispirasi,kalau kita bisa memanfaat kan setiap 1 hektar lahan kita tanam 3000 pohon, maka tahun ketiga kita penjarangan lagi, tahun kelima kita bisa panen. Tahun kedua dan ketiga kita bisa tumpang sari yang sangat mungkin diadaptasi dengan sengon. Bayangkan kalau kita punya 1 Ha seribu pohon, maka 1 Ha menghasilkan 1 milyar. Alangkah kayanya negeri kita. Bayangkan pohon-pohon ini juga akan menjadi penahan air sehingga akan memberikan makna bagi pelestarian lingkungan dan akan memberikan nilai ekonomi.

3 Laporan Kegiatan

Page 4: Web viewsistem informasi dan dokumentasi untuk program Bedah Desa.. Sebelum mengawali proses diskusi tersebut, review atas hasil hari pertama disampaikan oleh Fasilitator

Kemarin saya kunjungan ke salah satu kabupaten, ada pengusaha yang sukses, dia lulusan SMP. Penghasilannya saatini mencapai 3 milyar per bulan. Satu perusahaan menyerap lebih 3000 pekerja, padahal kalau dilihat dari tanaman pohon ini juga akan menyerap banyak tenaga kerja. Pikiran ini saya kira akan menyegarkan kita dan merubah mindset kita melihat sesuatu dengan upaya optimalisasi.

Oleh sebab itu, melalui model bedah desa dan model prukab, saya tantang para bupati untuk mengembangkan potensi ekonomi yang bisa dikebangkan dan kita akan mengawinkan dengan beragam resources dan akan kita dorong, kita akan gandengkan dengan CSR dan akan kita dorong menjadi produk unggulan kabupaten. Misalnya untuk sulbar-kakao, dsb berdasarkan karakteristik daerah. Ke depan, jargon setiap daerah tidak melulu berdasarkan nilai-nilai. Misalnya Lombok Utara beriman dsb, tetapi kita harapkan daerah ini akan memiliki kekhasan basis komunitas yang bisa dikembangkan, missal Lombok Utara kota jagung dsb. Oleh sebab itu prukab dan model desa terpadu akan menjadi model ke depan agar ke depan terjadi kompetisi antara daerah dan akan kita dorong agar yang terjadi adalah kompetisi win win solution.

Bpk/ibu, inilah yang dapat saya sampaikan. Terakhir saya sampaikan KPDT mengembangkan 5M, yaitu: mendorong model pengarusutamaan: mendorong kebijakan affirmative skema pembiayaan fiscal daerah tertinggal. Ini yang selama setahun ini saya berjibaku dengan menkeu agar memiliki visi yang sama tentang dana perimbangan. Alhamdulillah. Scooring lebijakan yang diarahkan pada daerah tertinggal, akan mendapatkan prioritas dibanding daerah yang lain. Kita mengenal DAK, tetapi selama ini penghitungannya selama ini belum mencerminkan perhatian pada daerah tertinggal.

Ada bupati menyampaikan DAK 450 milyar, tapi digunakan belanja pegawan 410 milyar, PAD 20 milyar untuk pemilukada. Bayangkan dengan keterbatasan dana dia harus mengembangkan infrastruktur dan sebagainya. Tentu ini sangat jauh dari cukup. Saya sudah presentasi di DPR, saya katakan kalau DAK 25 dengan 183 daerah tertinggal, maka hanya membutuhkan 100 milyar. Yang saya sampaikan ini bukan omoong kosong tetapi sudah menjadi kebijakan yg terus kita kawal

Kedua, mendorong tata kelola SDA, ketiga, mendorong tata kelola SDM, sinergi kebijakan pusat-daerah, kelima mendorong seluruh stakeholders agar memiliki keberpihakan bagi pengembangan daerah tertingggal. Alhamdulillah, sudah kita gagas CSR daerah tertinggal.

Demikain pidato tanpa teks saya, berbagai macam pelajaran di lapangan akan menjadi guru terbaik kita, dan temuan di lapangan akan menjadi inspirasi kita bahwa potensi yang kita miliki merupakan peluang kesempatan untuk mengembangkan daerah tertinggal. Demikianlah, dengan ini Launching Bedah Desa secara resmi saya nyatakan dibuka dan semoga lokakarya pembangunan kawasan perdesaan terpadu dapat berjalan dengan baik dan lancar. Terima kasih. Assalamualaikum wr wb.

Mc : Hadirin yang kami hormati, berikut ini disampaikan pandangan dari bapak Max Pohan dari Bappenas..

Max Pohan Assalamualaikum wr wb, Salam sejahtera. Merupakan kehormatan bagi kami, yang di luar agenda diberikan kesempatan bicara semacam sharing mengenai hal yang dikembangkan oleh KPDT. Pak menteri, staf ahli, bupati/wakil, dan hadirin. Apa yang kita bicarakan bukanlah terisolasi tersendiri. Bedah desa merupakan instrument. Saya coba memahami bahwa kementerian yang bersifat teknis bisa mengelaborasi kebijakan yang disusun oeh presiden.

Ada prioritas yang ditetapkan dalam 5 tahun mendatang, mempercepat pembangunan daerah tertinggal dan terpencil-upaya pemerataan pembangunan. Sekali lagi yang kami ingin share, bahwa pembangunan pedesaan itu adalah bagian dari pembangunan daerah secara keseluruhan dalam koridor mengurangi disparitas pembangunan antar wilayah. Di sisi lain kita harus mengejar laju

4 Laporan Kegiatan

Page 5: Web viewsistem informasi dan dokumentasi untuk program Bedah Desa.. Sebelum mengawali proses diskusi tersebut, review atas hasil hari pertama disampaikan oleh Fasilitator

pertumbuhan. Di sini kita dituntut untuk bijak dan cerdas mengejar dua-duanya sekaligus. Di satu sisi kita harus menyediakan lapangan kerja sedangkan di sisi lain kita harus bisa mendorong pembangunan antar wilayah dsb. Pembangunan perdesaan dalam pembangunan nasional adalah kait mengait dengan pembangunan perkotaan. Meskipun kita sampai pada keadaan tidak bisa mendikotomikan keduanya.

Ekonom sepakat sampai hari ini antara hasil daerah urban dengan hasil perdesaan nilainya selalu kalah dan kalah bersaing. Ini kesempatan bagi kita untuk mematahkan stigma itu. Pertama, kita akan mematahkan apa yang disebut dikotomi tetapi sekaligus membuat connectivity. Indonesia terdiri dari gugus ekonomi yang tersebar. Seluruhnya harus kita buat connectivity produk perdesaan dan perkotaan. Hal vital di sana adalah akses infrastruktur untuk menghubungkan kota dan desa. Kebijakan untuk ini di RPJMN kita sudah ada. Oleh sebab itu kami sangat memperhatikan ini. Menteri perekonomian - pengembangan koridor - ekonomi. Ini salah satu linkages tadi.

Kami mengajak perencana daerah terutama yang dipimpin oleh pemkab, kami ingin menggarisbawahi yang disampaikan menteri bahwa kita perlu melihat terobosan apa yang disebut dengan peluang dan produk unggulan. Dan kita akan berusaha memfasilitasi untuk menemukan linkages itu tadi. Kita akan fasilitas linkages produk unggulan itu bertemu. Harapan kami hanya itu. Oleh sebab itu bupati, kami akan sangat mengharapkan terobosan tadi dan tantangan serta tantangan yang entrepereuran. Saya tidak akan menyita waktu banyak dan akan bekerja sama dengan eselon 1 dan 2 serta kementerian terkait yang berhubungan dengan pembanguanan daerah tertinggal. Terima kasih, wassalamualaikum wr wb.

MC Hadirin yang kami hormati, sebagai ungkapan rasa syukur kita, marilah kita sejenak menundukkan kepala untuk berdoa, yang akan dipimpin oleh bapak fawaid

Fawaid :Assalamualaikum wr wb. Dalam kesempatan yang baik ini marilah kita panjatkan doa sesuai agama dan kepercayaan masing. Ya Allah ya Rahman ya Rahim, kami mohon rahmatMu agar sukses dalam melaksanakan kegiatan launching dan lokakarya ini. Ya Allah yang maha Mengetahui, ajarkan kami pada kesabaran. Karena kesabaran menunjukkan pada kesuburan, ajarkan kami kesederhanaan. Karena kesederhanakan mengantarkan pada penghematan. Ya Allah yang Maha Bijaksana, ajarkan kami kearifan. Karena kearifan mewarisi cita-cita luhur mewujudkan Negara yang gemaripah loh jinawi. Keadilan social bagi rakyat indonesia. Ya Jabbar, berikan kekuatan pada kami dan pemimpin untuk menjalankan amanat reformasi. Ya Allah yang maha pengampn, ampunilah dosa kami, dosa orang tua kami, dan para pahlawan kami. Robbana taqabbal minna, innaka antasamiun alim. Rabbanan atina fiddunya hasanah, wafilakhirati hasanah waqina adzaba nar. Subhana rabbika rabbil izzati amma yasifun. Wasalamun alarmursalin walhamdulillahirabbil alamin.

MC :Hadirin yg kami hormati, demikianlah rangkaian acara pembukaan launching bedah desa dan lokakarya pembangunan kawasan perdesaan terpadu. Untuk itu, kami mohon dengan hormat kepada bapak menteri dan jajarannya berkenan meninggalkan tempat menuju ruang istirahat.

Baiklah para hadirin, kita akan melanjutkan acara launching bedah desa dan lokakarya pembangunan kawasan perdesaan terpadu ini dengan sesi pemaparan dengan narasumber DR. Ir. Tatag Wiranto, MURP dengan moderator Staf Ahli bidang teknologi, Bapak Bambang Sarwono. Untuk panduan acara ini, akan selesai pada pukul 12.30..

Bambang Sarwono: Terima kasih mc. Ibu bapak yang kami hormati, assalamualaikum wr wb. Kita masuk pada sesi 2 yaitu pemaparan yang akan disampaikan oleh Dr Ir Tatag Wiranto. Pertama-tama, saya ingin menyapa dengan hormat, bapak bupati/wakil bupati, ibu/bapak undangan yang kami hormati. Pengembangan model desa terpadu yang akan disampaikan oleh deputi V bidang pengembangan kawasan khusus KPDT. Kita tahu apa yang akan dipaparkan beliau adalah metode bedah desa dimana instrumennya adalah perdesaan terpadu, yang tadi sudah disampaikan oleh ketua panitia.

5 Laporan Kegiatan

Page 6: Web viewsistem informasi dan dokumentasi untuk program Bedah Desa.. Sebelum mengawali proses diskusi tersebut, review atas hasil hari pertama disampaikan oleh Fasilitator

Nanti beliau akan menjelaskan rambu-rambu operasionalnya. Untuk kami persilakan Pak Tatag menyampaikan. Waktu bapak 20 menit.

Tatag Wiranto :Terima kasih. Assalamualaikum wr wb. Saya hanya melanjutkan apa yang sdh disampaikan pak menteri. Bapak ibu sekalian, jadi pada waktu pak menteri baru beberapa hari jadi menteri, saya ditanya, yang paling penting apa. Beliau bilang, kalau saya, yang saya bangun desa dulu. Memang tidak cukup hanya membangun desa. Tapi untuk memecahkan ketertinggalan daerah membutuhkan waktu yang lama. Lalu bagaimana? Saya waktu itu menentang dengan mengatakan tidak cukup hanya dengan membangun desa. Tapi beliau mengatakan akan membangun desa. Saya katakan, baik saya akan membuat policy papernya. Lalu apa metodenya. Kalau bapak mau membangun desa di daerah tertinggal, itu rumit. Lalu bagaimana? Kalau saya, bedahlah desa itu. Lalu di situlah keluar kata bedah desa, dan itu langsung dari pak menteri. Kembangannya boleh di deputi. Karena bedah desa itu asdepnya itu pak hanibal. Dia dokter, biasa membedah mayat. Ini hanya analogi. Jadi bicara ini yang kita inginkan menganalisis kondisi tingkat perkembangan perdesaan untuk kita bangun di daerah tertinggal.

Hampir 83% kabupaten di Indonesia kehidupan perekonomiannya tergantung pada pertanian. Pada umumnya daerah tertinggal, sector pertaniannya stagnan. Terdapat relasi yang kuat antara ketertinggalan suatu daerah dengan perkembangan pertanian yang subsisten.

Karakter keluarga miskin: (lihat materi presentasi pak tatag)

Karakteristik wilayah daratan secara nasional. Total lahan daratan 188 juta Ha Total lahan hutan 133 juta HaHutan lindung 45 juta HaHutan produksi 88 juta HaLahan budidaya 55 juta Ha

Pemukiman 11 juta HaPertanian 34 juta HaTerlantar 10 juta Ha25 juta KK petani

Total desa: 63765 Non miskin 35708 (56%)Miskin 28057 (44%)

Total di kab tertinggal: 27.005 (42,4%)Penggunaan lahan 27.005 desaTotal lahan 110 juta HaStatis lahan hutan 98 juta HaPertanian 14 juta HaLahan pertanian 5,2 juta Ha

Pertumbuhan ekonmi dan akumulasi capital. Ini yang penting, kita harus lihat mekanismenya. Ini yang harus dikontrol oleh daerah, sekwilda bidang ekonomi.

Saya hanya mau mengatakan bahwa kita mengatur satu transformasi yang seimbang antara ekonomi, sosial, dan lingkungan. Jadi transformasi ini harus dikontrol dan diatur dengan menggunakan sumber daya. Tentu mekanisme ini yang menggerakkan mekanisme yang ada di daerah.

6 Laporan Kegiatan

Page 7: Web viewsistem informasi dan dokumentasi untuk program Bedah Desa.. Sebelum mengawali proses diskusi tersebut, review atas hasil hari pertama disampaikan oleh Fasilitator

Bapak ibu sekalian, pertama mengenai pemerataan. Sebetulnya yang paling penting adalah pertumbuhan ekonomi di daerah. Kedua pengembangan kawasan, integrasi,government untuk pemanfaatan sumber daya daerah. Ini menjadi satu tema bagaimana bedah desa melihat potensi wilayah di pedesaan.

Isu pokok: Productivity perdesaan rendah karena Pengangguran dan kemiskinan tinggiPembangunan di perdesaan harus terarah. Masyarakatnya harus menjadi kota. Urbanize-kualitas masyarakat desa menjadi kota. Karakternya tetap desa –petani tapi pertanian yang modern.

Bapak ibu sekalian, pembangunan desa-kota menjadi satu kesatuan bahwa itu menjadi pengembangan wilayah strategis: pemanfaatan sumber daya alam wilayah, pengembangan infrastruktur, peningkatan investasi, penguatan institusi social ekonomi dan pemerintahan

Paradigma pembangunan perdesaanPenerapan model Rural urbanization,dengan memperlakukan:1. Memperlakukan pemb desa dan perkotaan sebagai kesatuan ekonomi dan kawasan 2. Modernasi perekonomian perdesaan melalui mekanisme dan industrialisasi modern

Urbanization is the landscape of distributed power and choice. Ini merupakan satu ide untuk efektifitas. KTM: kawasan kota terpadu mandiri. Mandiri harus produktif. Scenario alokasi investasi terarah pada kelompok masyarakat. 20 persen masyarakat berpenghasilan tinggi atau sekitar 60 juta kk. 30 persen berpenghasilan sedang 18 juta KK. 50 persen masyarakat berpenghasilan rendah, 30 juta KK. Kegiatan pertanian 20 juta KK.

Pilar strategi pembangunan perdesaan:Bedah desa untuk apa? Nah inilah kita perlu kesepakatan apakah bedah desa akan dipakai sebagai instrument pengembangunan desa terpadu. Bedah desa harus bisa menggalang satu solusi mengenai investasi untuk usaha ekonomi desa ada pemda, bank, kelompok usaha masyarakat, kelompok pendamping.

Kemarin menteri menerima dari jerman untuk menanam bioenergi di NTT minta 60 ribu Ha. 2 kabupaten investasi 2 billion(20 triliun)=50 tahun.

System usaha ekonomi desa: input-proses produksi-pemasaran output produksi-sistem resi gudang-output-pendapatan terjamin.

Metode bedah desa: sebagai tools management. Tools ini penting supaya kita betul-betul mengetahui problem dan solusi dalam membangun desa. Selama ini sepertinya diberikan bantuan tetapi sama sekali tidak memecahkan masalah. Analisis anatomi desa:- Struktur demografi masyarakat- Karakt eristic social budaya- Karakteristik lingkungan fisik/geografis- Pola kegiatan usaha dan pendapatan petani- Pola keterkaitan ekonomi desa-kota- Struktur lembaga social ekonomi pemerontahan desa-kota- Meningkatnya kualitas kehidupan dan pendapatan- Input, proses dan outnya dianalisis

Saya kira di KTM juga sama. Saya hanya mengasumsikan seperti real estate. Real estate itu bisa terjadi seperti itu karena semuanya match.

Input regulasi. Saya ingin bapak mengetahui persis tentang ini. 1. Pembangunan masyarakat desa

7 Laporan Kegiatan

Page 8: Web viewsistem informasi dan dokumentasi untuk program Bedah Desa.. Sebelum mengawali proses diskusi tersebut, review atas hasil hari pertama disampaikan oleh Fasilitator

2. Pemanfaatan potensi desa3. Penyediaan akses4. Pengaturan harga produk

Input kegiatan investasi:1. Pengerahan dana investasi2. Penyiapan paket nvestasi3. Pembuatan studi kelayakan inv4. Penyediaan tenaga pendamping

Input pelayanan umum1. Penyediaan pelayanan pendidikan2. Kesehatan3. Pembinaan usaha ekonomi produktif

Proses kegiatan1. Penetapan kebijakan dan pembuatan skema 2. Input-proses-output

Demikian yang dapat saya sampaikan. Wassalamualaikum wr b.

Bambang S Baik terima kasih Pak Tatag. Ada beberapa hal yang saya ingin coba simpulkan: Apa yang dipaparkan tadi menurut hemat saya, merupakan inovative social approve, yaitu metodologi yang dikembangkan berdasarkan pengalaman dan kompetensi beliau. Sekarang bagaimana mengimplementasikannya. Pertama pengembangan sector pertanian. Ternyata memang daerah tertinggal masih sangat minim pengembangan pertaniannya. Ini yang oleh beliau dilihat sebagai peluang. Masalahnya pertanian ini ada di kabupaten maju dan ada yang di kabupaten tertinggal. Pak Tatag juga sudah membahas ini yang kaitannya dengan kapitalisasi.

Pembangunan perdesaan perlu karena mayoritas masyarakat Indonesia adalah pedesaan. Tapi bagaimana mekanismenya. –rural urbanization- untuk itu perlu scenario pembiayaannya. Karena itu dibutuhkan investasi. System yang ditekankan di sini adalah sistem pendapatan terjamin.

Terakhir, metode bedah desa sebagai tools management. Bukan hanya soal produsksi tetapi mulai dari input-proses-sampai pada pasar.

Bedah desa Ini adalah satu policy yang akan dilaksanakan oleh staf beliau. Bagaimana aspek perencanaan, pelaksanaannya, pengendaliannya, dan penilaiannya. Nah, bagaimana peran dari pemda?

Selanjutnya, saya persilakan Bapak Ibu untuk mengajukan pertanyaan.

Ambar Rahayu BKKBN: bedah desa ini merupakan konsep yang sangat menarik, yaitu bagaimana menjadikan masyarakat tertinggal menjadi lebih maju. Tadi sudah disinggung bahwa pendekatannya innovative spacial approach. Salah satu penyebab ini adalah produktivitasnya rendah. Dan bapak punya scenario 50 persen akan ditujukan pada masyarakat berpenghasilan rendah. Nah saya usul pendekatannya adalah innovative comprehensive approach. Percuma memberikan investasi pada masyarakat berpenghasilan rendah kalau kualitas masyarakat berpenghasilan rendah ini pun rendah.

Saya kira ini sinkron dengan program BKKBN. Kami punya data – kemarin kami memberikan alat kontrasepsi gratis dan memberikan layanan KB. Mungkin saat ini bapak lebih memiirkan bagaimana menggalang investasi. Nah, perlu juga menggalang sector dengan badan seperti BKKBN ini supaya masyarakatnya juga diperhatikan. Saat ini indonesia laju pertumbuhan penduduknya melebihi target, yaitu 1,49 persen.

8 Laporan Kegiatan

Page 9: Web viewsistem informasi dan dokumentasi untuk program Bedah Desa.. Sebelum mengawali proses diskusi tersebut, review atas hasil hari pertama disampaikan oleh Fasilitator

Usman TA KPDT: Assalamualaikum wr wb. Konsep ini sangat baik. Dan kalau ini bisa dilakukan saya pikir orang desa akan sangat senang. Namun demikian konsep yang baik ini tentu tidak semudah itu bisa dilaksanakan di daerah. Karena itu saya sarankan, pembangunan desa itu sangat ditentukan dari awal yaitu perencanaan. Kebanyakan program di desa gagal karena proses perencanaannya kurang baik, hanya top down dan tidak memperhatikan keterlibatan masyarakat. Akhir-akhir ini ada model yang sudah diakui, yaitu PNPM mandiri perdesaan. Dan saya pikir kalau itu kita adopsi saya pikir idak ada salahnya. Disana juga mengedepankan partisipasi perempuan. Kedua, pengalaman kita di pedesaan, modal bukan satu-satunya masalah. Bahkan jika modal siap belum tentu program juga bisa dilaksanakan. Factor manusia juga menjadi factor utama yang harus diperhatikan. Oleh karena itu, pendampingan sangat diperlukan-dari praktisi yang bisa mendampingi masyarakat secara berkesinambungan.

Tadi ada investasi menarik 15 milyar. tapi pengalaman kita selama ini BRI pun enggan memberikan investasi kepada masyarakat. Alasannya klasik, tidak ada guna. Kalau bisa kegiatan ini dilengkapi dengan sertifikasi lahan masyarakat. Kita punya pengalaman kerjasama dengan BNI dalam hal sertifikasi lahan. Petani tidak mengeluarkan uang, sertifikat disimpan di bank, dan petani mencicil. Kalau cicilannya sudah lunas, maka masyarakat bisa mengambil sertifikat itu.

Wiwik Kemenko Perekonomian: Kami sangat bersyukur diundang di sini. Memang betul bahwa komposisi tenaga kerja yang miskin ada di petani 41, 2 persen. Kenapa kami menyampaikan kompisisi ini, kami ingin meyakinkan bahwa sector pertanian banyak sekali menyerap tenaga kerja tetai tingkat kemiskinan juga terbesar di sektor pertanian. Sebenarnya pemerintah sudah mengalokasikan 10 triliun untuk AKPE. Kredit ini meliputi tanaman PJKT, ternak, holtikultura, buah, dan itu disubsidi pemerintah. Kami merencanakan ini dengan departemen pertanian dan keuangan. Kita tidak bisa menyalahkan bank semata tetapi harus ada keterlibatan dinas. Mudah-mudahan dengan adanya symposium bedah desa ini bisa menginspirasi menyerap ini. Sebenarnya kementerian pertanian sudah menyediakan di setiap desa 100 juta untuk PUAP 100 juja per gapoktan. Kedua, bansos. Itu fase pertama. Kedua, kita dikenalkan dengan kredit program. Pemerintah menyediakan biaya bunganya 7 persen, sedangkan petani hanya membayar 6 persen. Kredit KUPS bunganya 5% bisa diakses oleh pengusaha kecil maupun pengusaha besar. Selama ini kami sudah melakukan koordinasi dengan baik dengan perbankan dan kementerian lain.

Wakil Bupati Lombok Utara: Assalamualaikum wr wb. Pertama, saya tertarik dengan RED regional economy development . kabupaten akan maju kalau seluruh desa di kabupaten itu juga menampakkan kemajuan. Ada beberapa, kepincangan yang terjadi adalah karena kebijakan dari pusat tidak dikawal sampai ke pedesaan. Missal KUPS, itu programnya bagus, tetapi karena tidak sampai ke pedesaan maka banyak yang tidak mengetahui. Missal PNPM, kita tidak mendorong keterpaduan antara desa dengan kabupaten. Sehingga kadang-kadang tidak terjadi sinergi antara PNPM dengan kabupaten. PNPM sebagai program yang langsung diluncurkan dari pusat, misalnya untuk pembangunan jalan tetapi untuk pengawasan selanjutnya dilakukan oleh PU. Kemudian KUR. Ini gaungnya luar biasa, tetapi di pedesaan masyarakat tidak tau. Bahkan pihak perbankan perlu didorong untuk memiliki semangat yang sama dengan pemerintah. Kami sering didatangi bank tetapi banyak negosiasinya.mereka akan mengucurkan dana kalau pemerintah menempatkan dana ke mereka . ini menjadi perhatian bahwa pihak perbankan menambah mekanisme dalam penyaluran dana KUR ke masyarakat. Di daerah KUR itu tidak bergaung.

Kemudian program-program yang mungkin kelihatan secara kasat mata bermanfaat bagi masyarakat tetapi di dalamnya terjadi pemiskinan pada masyarakat. Misalnya BLT mengajarkan masyarakat mendapatkan uang tanpa harus mereka mengeluarkan keringat. Ada beberapa desa yang menerima BLT itu adalah orang kaya. Beda dengan padat karya. Di sini yang menerima uang adalah mereka yang benar-benar membutuhkan.

Berikunya, pembangunan di daerah tentu tidak lepas dari komposisi APBD. Di beberapa daerah sisa APBD itu 5 milyar dansebagainya, Ini sangat menyedihkan. Bahwa kita beberapa kali

9 Laporan Kegiatan

Page 10: Web viewsistem informasi dan dokumentasi untuk program Bedah Desa.. Sebelum mengawali proses diskusi tersebut, review atas hasil hari pertama disampaikan oleh Fasilitator

menerima surat dari pusat untuk membentuk badan di daerah. Badan ketahan pangan dsb. Padahal pembentukan badan akan menyebabkan perubaan APBD yaitu belanja pegawai dan pembangunan. Kami hanya ada 7 dinas dan sekarang berkembang menjadi 8 dinas. Ini kami tekan betul dengan penghematan badan-badan ini. Sepanjang urusan itu sudah ada yang mengaturnya,….mungkin pusat tidak harus mendesak badan itu harus ada. Dari komposisi APBD, mohon pusat juga memahami bahwa kami ingi belanja pembangunan itu lebih banyak daripada belanja pegawai.

Bambang sarwono: Saya kira sudah cukup. Sekarang giliran pak tatag, silakan.

TatagWiranto : Bu Ambar, saya rasa spasial itu hanya untuk menarik perhatian. Yang ingin kita bangun adalah masyarakatnya. Mereka harus produktif. Saya setuju dengan ibu, tidak ada ,masalah. Mengenai struktur bentuk dan jumlah penduduk. Bukan saya tidak memikirkan jumlah penduduk. Cina dengan 1 m penduduk bisa. Kita baru 235 juta. Bukan saya tidak ingin punya anak, anak saya 2. Jadi, nanti people centre development itu perlu karena itu adalah hak rakyat.

Mas usman, saya sangat setuju dan ini adalah pendalaman dari pnpm. Jadi prosesnya, ini lebih detail dari pengambilan investasi bukan hanya dari pemerintah.

Mbak Wiwik, saya mohon nanti ibu mendampingi tim bedah desa. Karena ini adalah problem pokok. Jika collectivism itu dilakukan makan itu adalah satu metode. Saya mengambil contoh saudara kita di papua dimasukkan dalam satu sistem produksi. Sekolahnya hanya SD, dan dia bisa lebih trampil daripada orang lain. Problemnya adalah system yang orang lain bisa mengikuti. Seperti saudara kita di Kediri-pabrik rokok- jam 5 bangun jam 7 masuk perusahaan dan 5 pulang.

Terakhir, saya setuju dengan bapak. Kita harus melakukan satu policy. Melihat problem dalam masyarakat itu harus disistemkan. Bapak bayangkan, kalau kita bagi butuhnya 20 juta KK membutuhkan 20 triliun, perbankan mencantumkan 400 t baru terserap 10 t. tapi kebutuhan dalam 10 tahun untuk pertanian adl 2000 t. inilah yg menjadi satu pemahaman kita bahwa modal itu sangat perlu. Tapi kalau tidak ada capital, maka orang desa akan dinomorduakan. Masyarakat desa perlu capital, system produksi, managemen, dan sdm yang sesuai dibimbing oleh pemda. Terima kasih. Wassalamualaikum wr wb

Bambang Suwarno: Terima kasih. Ibu bapak sekalian. Cuma ada satu hal yang saya simpulkan, dari Bu Ambar, ketika pembahasannya itu akan disampaikan oleh bu nursyahbani katjasungkana tentang banyak anak banyak rejeki.pak usman soal collateral, tapi masyarakat perlu difasilitasi untuk menjangkau bank. Dengan pak wabup, banyak sekali usulan bahwa prinsip daerah itu perlu diperhatkan. Ketika daerah itu melakukan policynya, maka pusat. Pada sesi berikutnya akan disampaikan penajaman operasionalisasi. Besok panitia masih menyediakan waktu untk melakukan workshop. Apa yang menjadi hambatan di daerah tentu bisa didiskusikan besok. Demikian bapak ibu sekalian, mohon maaf apabila dalam penyajian kami ada yang kurang berkenan.

Ishoma 45 menit

Sesi II, dimulai pukul 14.40

Komara Djaja: Saya perkenalkan pembicara pertama, Pak Hans Antlov, konsultan PNPM-support facility. Sejak 1998 tinggal di Jakarta. Yang kedua, ibu Nursyahbani Katjasungkana akan menyampaikan mengenai peran perempuan. Jangan lupa surga ada di bawah telapak kaki ibu. Kalau selama ini kita underestimate atau tidak memberikan penghargaan kepada perempuan, biasanya segalanya kurang optimum. Ketiga, bapak Agus Pakpahan. Topiknya pertanian-kelompok desa. Potensi BUMN untuk pembangunan daerah tertinggal. Jadi sebetulnya frameovernya adalah warga desanya. Saya persilakan pak hans

10 Laporan Kegiatan

Page 11: Web viewsistem informasi dan dokumentasi untuk program Bedah Desa.. Sebelum mengawali proses diskusi tersebut, review atas hasil hari pertama disampaikan oleh Fasilitator

Hans Antlov: Tterima kasih. Selamat siang. Saya diminta untuk melontarkan beberapa ide atau pikiran bagaimana kita bicara demokrasi di tingkat desa, bagaimana pemerintah desa. saya sudah lama menjadi observer dari pemerintah desa, jadi ada satu dua hal yang bisa saya kontribusikan dalam diskusi ini, dan bagaimana metode desa ini nanti bisa dirancang.

Latar belakannya, jangan lupa desa itu full dengan kejahatan social dari segi ekosob. Kelembagaan desa selama 32 tahun itu cukup efektif didestroykan oleh Negara. Sudah diakui dalam uu 22/1999 dalam preambule. Efek dari itu adalah dua: pemdes terlalu kuat atau pemdes terlalu lemah. Terlalu lemah bahwa pemdes tetap itu adalah tingkat administrasi Negara dan sangat tergantung oleh dana dari luar. Jadi PADesa, kalau kab/kota pusing dengan PAD, apalagi desa. Seperti itu juga lembaga-lembaga lokal sangat efektif didestruksikan. Pada segi yang lain, pemdes terlalu kuat. Kalau kita liat dari dalam, kepala desa itu tetap buka sebagai kuasa tunggal sebagaimana uu nomor 5 tahun 1979.

Main trends. Sebenarnya ada uu nomor 5 tahun 1979, uu nomor 22 tahun 1999, dan uu nomor 32 tahun2004. Sekarang ada uu desa yang sudah 3 tahun dirancang pmd, tapI masih dalam bentuk draft. Nah, 4 itu uu kita lihat ada trendnya. Desa sekarang adalah kesatuan hukum jadi bukan wilayah. Tapi ada satu argument akhir-akhir ini sering muncul, desa itu kembali murni kembali ke asalnya, sistem pemerintahan kabupaten tidak perlu diurus lagi oleh Negara. Jadi desa diberi otonomi full.

Bahwa salah satu sumber pendanaan di desa adalah sekurang-kurangnya 5 persen dari APBN. Kalau dibagi rata itu sekitar 900 juta per desa. Dibagi 65 ribu desa. Itu lumayan menarik ide itu. Sudah mula ada pembagian kekuasaan, tapi dengan revisi uu 22 / 1999menjadi uu 32 /2004 sebenarnya ini satu langkah ke belakang. Mungkin ini nanti mbak nur bisa menjelaskan kenapa ini terjadi. Beberapa tahun lalu, itu juga bagian dari revisi uu menjadi 32. Semua sekdes diangkat menjadi PNS. Jadi sekarang di Indonesia di setiap desa minimal ada 1 pns. Sekarang sudah ada perencanaan yang lebih maju yaitu RPJMDes 5 tahunan. Jadi memang sudah mulai maju.

Kenapa demokrasi itu penting? Kita bisa kembali ke founding father. Kita harus mulai membangun demokrasi dari bawah. Otonomi desa juga banyak perhatian kepada desa, bgm desa dibentuk ss pemerintahan sendiri. Tapi dalam kasus itu kadangkala unsure demokratis hilang. Jandi yg lebih penting adalah kearifan local, adat istiadat. Dan elit local mereka ada yg mengg ini untuk meribukan kembali kekuasaan.

Rural development, dalam orba cukup banyak program ini. Mulai 2005-2006 banyak program yang melihat kepadadesa dan keberadaan kami hari ini juga merupakan bukti bahwa desa diberikan perhatian yg cukup besar.

Tapi ada resiko juga. Desa menjadi politic komoditi. Begitu semua bicara tentang desa, nanti akan banyak menimbulkan kekecewaan dari masyarakat desa. Jangan sampai desa menjadi objek pembangunan lagi. Jangan terlalu romantic terhadap desa.

Kalau semua diserahkan kepada desa-kearifan lokalnya dengan kesenjangan social yang ada, maka kana menimbukan masalah yang baru.

Jadi yang dibutuhkan adalah transparansi. Kalau kita lihat sebuah roadmap, ada namannya RPJMDes, wajib dirancang mulai 2010. One village one plan. Juga dibutuhkan transparansi dalam penggunaan uang. Dan sampai sekarang banyak orang kuatir tentang hal ini. Selama ini dana untuk desa paling 90-100 m, Dan itu seringkali digunakan dengan cara yang tidak terbuka. Apalagi kalau nanti dana untuk desa tu mncapai 900 m maka peluang untuk korupsi dan terjadinya masalah yang lain akan sangat besar. Jadi dibutuhkan system manajegerial di desa.

Dari segi pemdes, masih perlu sedikit BPD, sekarang rata-rata kalau kita ke desa dan Tanya orang. Saya 6 bulan terakhir ini sering turun ke desa saya Tanya bagaimana BPD, ya BPDnya ada, tetapi

11 Laporan Kegiatan

Page 12: Web viewsistem informasi dan dokumentasi untuk program Bedah Desa.. Sebelum mengawali proses diskusi tersebut, review atas hasil hari pertama disampaikan oleh Fasilitator

fungsinya kurang ada. Mereka seperti LKMD. BPD bukan seburuk LMD. Mereka ada system perwakilan. Apalagi kalau mereka diberikan kewenangan, misalnya kades harus memberikan pertanggungjawaban kepada BPD, jadi itu sebenarnya kembali kepada UU 22. Kalau kita kembali ke UU 22 itu akan jauh lebih bagus dan akan ada check and balances kalau kita mau membangun desa.

Apakah juga perlu affirmative action? Tadi kami dengar bahwa sebagian atau desa yang paling miskin itu rata-rata ada di kabupaten yang paling miskin. Nah bagaimana dengan pendataan desa-desa yang paling expose? Saya tidak mengatakan bahwa ada quality differens, dan itu perlu lebih banyak capacity building, butuh lebih banyak perhatian dari segi akses.

Next generation questions. Tahun 2010 empat-lima tahun ke depan, bagaimana desa bisa menjadi miniature apbd. Banyak sumber dana ADD atau yg langsung dari pusat atau yg dari proyek-proyek. Dan supaya desa pada akhirnya bisa dibangun. Sangat dibutuhkan improved accountability.

Participatory 5 year RPJMDes. PNPM pedesaan memiliki musyawarah khusus perempuan dan hasilnya harus diterima. Ini salah satu cara apakah kita bicara kuota atau bisa jadi ada masyarakat adat minoritas, kita harus memperhatikan. Jangan anggap bahwa desa akan bisa mengatur itu sendiri.

Jadi apa yang kita perlu? Enabling legal framework; capacity building of village government to provide better public services, planning and budgeting. Desa sekarang paling 1-2 kali setahun dapat training dan training itu sangat tidak efektif. Harus lebih banyak perhatian thd kapasitas pemerintah desa; transfer of authority-kewenangan kabupaten ke desa (permendagri 30/2008). Masih ada mindset bahwa masy desa itu bodoh.

Lesson from PNPM, Hasil dari PNPM menunjukkan bhw org desa bisa melakukan jauh lebih banyak daripada apa yang bisa dilakukan oleh kita. Sampai bisa bikin pustu dan jembatan. Dengan fasilitasi dan dana bantuan, itu bisa dilakukan olh orang desa. Salah satu hasil pnpm adalah tidak boleh lagi ada anggapan bahwa orang desa itu bodoh. Dengan dukungan teknis dan standar serta fasilitasi, mereka bisa melakukan itu. PNPM sdh membuktikan bahwa dalma kondisi yang seperti itu orang desa bisa. Kita bisa mengambil slogan obama, Yes We Can, orang desa juga bisa.

Komara Djaja: terima kasih pak hans. Disinggung beberapa hal tentang desa kuat-lemah. Taufik mengatakan not to be romantic. PNPM jadi acuan, ternyata masyarakat desa bisa. Apakah desa di jawa akan sama prilakunya dengan desa di luar jawa. Ini menjadi menarik. Ini bapak kades rupanya iri juga dengan sekdesnya yang menjadi PNS. Ini positif negatifnya juga banyak. Nanti silakan didiskusikan. Selanjutnya ibu nursyahbani katjasungkana yang akan membahas peran perempuan dalam pembangunan desa. Saya yakin bapak ibu sekalian tahu siapa ibu Nursyahbani Katjasungkana. Beliau sekarang ini terlibat dalam koordinasi kartini asia. Beliau adalah anggota mpr 1999-2004-2009. Expert di bidang hokum. Silakan bu nursyahbani.

Nursyahbani :Assalamualaikum wr wb. Selamat siang salam sejahtera. Pertama-tama saya menyampaikan terima kasih pada KPDT yang memberikan kesempatan untuk share, bahkan saya tadi belajar banyak sejak pagi tentang konsep desa semoga itu bisa diaplikasikan dengan budget yang memadai dan manajemen operasional yang memasai juga. Pak hans antlov sangat pakar mengenai itu dan tadi kita sudah dengarkan. Hamper tidak ada isu yang tidak disinggung dari sisi regulasi, kelembagaan, capacity building bahkan tentang perempuan.

Saya mungkin singkat saja, sudah lama soal kemiskinan berwajah perempuan. Ini feminisasi kemiskinan, bahwa ternyata kemiskian di desa itu yang terbesar. Bps 2008 dari 32.53 penduduk miskin 63.38 persen di desa dan 64.65 di sector pertanian. Lebih dari 50 persen penduduk miskin adalah perempuan. Pokok MDGs menunjukkan bahwa asumsinya kemiskinan berwajah

12 Laporan Kegiatan

Page 13: Web viewsistem informasi dan dokumentasi untuk program Bedah Desa.. Sebelum mengawali proses diskusi tersebut, review atas hasil hari pertama disampaikan oleh Fasilitator

perempuan. Mengingat yang ingin dicapainya adalah kesetaraan pendidikan, kematian ibu dan balita juga isu-isu yang lain.

Ternyata ada proses pemiskinan desa. Jadi desa miskin jelas tidak natural tetapi ada proses yang memiskinkan mereka. Dan masalah pembangunan yang bias kota tadi sudah disinggung. Oleh sebab itu arus urbanisasi menjadi sangat deras. Jakarta ini juga sebenarnya sudah tidak bisa menampung lagi, tapi toh sumber daya masih dicurahkan ke Jakarta.

Dampak revolusi hijau dan globalisasi. Mendorong perempuan pergi ke kota, dan karena pendidikan mereka rendah maka pekerjaan yang tersedia juga terbatas dan mereka hanya merambah dirty, dangerous, . meskipun kita membantu BNP2TKI dalam membuat MoU, salah satunya yg cukup baik adalah Yordania yang sudah meratifikasi konvensi perlindungan pekerja migrant. In juga ironi yang ada. Akhirnya penduduk miskin di kota tidak saja karena faktor cultural. Kultur patriarkal di semua komunitas bukan hanya di desa tetapi juga di kota, itu jauh lebih kuat daripada di kota. Meskipun dalam perkembangannya kemudian perda yang menempatkan seksualitas perempuan itu sebagai diskriminasi thd perempuan yang menjadi maslaha besar yang pada gilirannya memarginalkan perempuan dalam hal ekonomi. Misalnya melarang perempuan keluar malam atau fatwa mui yang menaytakan bahwa TKW yang tidak didampingi muhrimnya itu hukumnya haram. Atau uu perkawinan menetapkan bhw perempuan adl pengurus rumah tangga. Toh 60 persen perempuan pergi meninggalkan desanya untuk menjadi kehidupan yang lebih baik. Kasus yang dialami sumiyati dsb tidak menyurutkan minat TKW untuk bekerja di luar negeri.

Pemiskinan structural absolute dimana standar kebutuhan hidup itu tidak dipenuhi. Meskipun MDGs menetapkan kemskinan kemiskinan diukur dari penghasilan 1 dolar. Nah ini juga banyak maslaha yg manjadi perdebatan. Bappenas dilihat dari approachnya cukup baik, dimana yang disebut miski itu kebutuhan dasar tidak terpenuhi. Tetapi juga penguasaan asset, ahan pertanian dan perkebunan merupakan masalah besar kalau dihubungkan dengan warisan terhadap perempuan. Dimana aset2 produktif biasanya diwariskan kepada laki-laki. Apalagi tadi diususlkan untu sertifikasi tanah, ini juga mslh besar. Ribuan keluarga terutama di daerah transmigrasi ada belasan ribu transmigran yg blm mendapatkan sertifikat. Dan pada umumnya sertifikat itu atas nama kepala keluarga.

Kemiskinan itu ada marginalisasi ekonomi. Akses terhadap bank BNI, atau BRI sudah menyediakan kredit lunak tanpa agunan. Subordinasi perempuan masih sangat kuat sekali. Saya juga mendampingo poker pembuat gerabah di Lombok-proyeknya New Zealand. Sama juga di Tasikmalaya yang membuat anyaman itu perempuan tetapi yang menjual adalah laki-laki dan yang memegang control keuangan adl laki2. Faktanya, kebanyakan perkawinan mereka tidak tercatat.

Gender stereotyping masih ada dalam lembaga perkawinan. Satu rumusan yg sangat bertentangan dg realitas sosialnya. Karena hamper tidak ada perempuan di desa yang tidak beraktivitas di ranah ekonomi. Nah, saya kira kta semua tahu bahwa World Bank menyatakan penyebab dasar kemiskinan adl kegagalan pemilikan tanah. Saya kira harus ada affirmative action thd perempuan terhadap keterbatasan sarana dan prasarana, termasuk di dalamnya good governance. Misalnya di SD kita belajar B Siapi-api adalah penghasil ikan adalah pabrik2 pengalengan ikan di sana. Ini tidak terpikir ke sana hamper semua kea rah project dan tidak terpadu. Kata terpasu harus dirumuskan lebih jelas, karena Depnakertrans mengjampanyekan 50 daeah transmigrasi terpadu. Bgm kota terpadu dengan pilar besar dibangun, apakah itu kebutuhannya.

Nah, apa kondisi dan kendala perempuan utnuk bisa berpatisipasi dalam pembangunan di desa, jika status pendidikan dan kesehatan rendah; partisipasi politiknya rendah; perkawinan dibawah umur; harta bersama dan warisan diskriminasi; kekerasan terhadap perempuan,; dan penguasaan ekonominya rendah.

13 Laporan Kegiatan

Page 14: Web viewsistem informasi dan dokumentasi untuk program Bedah Desa.. Sebelum mengawali proses diskusi tersebut, review atas hasil hari pertama disampaikan oleh Fasilitator

Kalau begitu, apa kuncinya? Jawabanya adalah pemberdayaaan perempuan. Perempuan sebagai agen yang bisa menentukan pilihan. Strateginya adalah pengarusutamaan gender. Ini yang sejak tadi pagi tidak disebut. Padahal ini menyangkut 51persen penduduk di Indonesia, di pedesaan yang minkin, sehingga lagi2 permpuan tertinggal. Dalam konteks pencapaian MDGs, bagaimana mengubah kemiskinan yg berwajah perempuan itu dengan melakukan perbaikan pendidikan, kesehatan menurunkan AKI dan balita serta keamanan dari berbagai bentuk kekerasan.

Salah satu hal yang disebut tadi adalah aspek keadilan. Yang menyangkut perlindungan terhadap buruh kontrak, pengamanan asset-aset budaya yang tadinya adalah milik permepuan di NTT atau NTB, ini bgm perlindngannya. Karena kalu tidak, maka tann kita nanti HAKI nya akan beralih pada bangsa lain. Ini juga saya kira harus diperhatikan.

Dengan demikian, kalau kita mau meningkatkan kapasitas perempuan desa, maka kelembagaan desa adalah satu keniscayaan. Penghapusan kekerasan thd perempuan, akses thd keadilan, dan kesesuaian kebijakan. Beruntung bahwa mendagri 134/2005 bahwa alokasi pemberdayaan per itu 5 persen. Tapi bgm monitoringnya. Dan jangan lupa partisipasi masy, ormas. Itu juga harus mendapatkan akses untuk bisa mendampingi masyarakat. Terima kasih assalamualaikum wr wb

Komara Djaja: terima kasih ibu Nursyahbani Katjasungkana. Saya 2 kali mendengar 5 persen. Tadi pak hans mengatakan 5 apbn untuk desa, sedangkan bu nur mengatakan 5 persen untuk pemberdayaan perempuan. Tapi ini sepertinya masih mengatakan bahwa desa masih subordinat. Silakan pak agus pakpahan.

Agus pakpahan: terima kasih pak komara. Assalamualaikum wr wb. Terima kasih kepada panitia yang mengizinkan kami sharing. Waktu kami di kementerian BUMN selaku deputi, singkat cerita bagaimana kita merubah nasib dari miskin menjadi kaya. Itu sampai rosul mengatakan kita tidak mungkin menggantungkan nasib pada orang lain. Tidak ada orang yang kaya di dunia ini tapa melalui korporasi. Bill gates menjadi orang terkaya karena korporasi. Oleh karena itu, kalau instrument politik kita menjadikan kesejahteraan di Negara kita ini, maka implementasinya seperti apa. Di Indonesia, dari 100 orang terkaya, itu 50 persen adalah korporasi. Kalau kita lihat dari kacamata ini, Indonesia lengkap dengan desanya maka kalau diukur maka orang kaya akan mengatakan ini milik saya dst. Kalau kita belajar dari situ, kekayaan itu asset yang kita miliki, maka kita memerlukan suatu kostrusi adan usaha yg bisa memberikan akumulasi asset semua pihak yang blm emiliki sesuatu. Oleh karena itu kalau kita survey ke lapangan maka status kepemilikan kita masih bersifat individual. Dan itu kalau dijual di Negara lain tidak diapresiate. Oleh sebab itu kami dari BUMN mengiventarisir, ada 10 BUMN yang bergerak di desa menciptakan ide bgm kita kembangkan korporasi yang berjiwa koperasi ttepapi manuvernya seperti perseroan. Karena uu koperasi dan uu perseroan memberikan hak berbeda terhadap capital yang dicreate oleh bank. Bank itu adalah asset milik public yang diserahkan pengelolaannya kepada direksi. Kalau koperasi tidak memungkinkan hal itu.

Kita tahu membuat perusahaan itu sulit. Oleh sebab itu kita di BUMN memprioritaskan dengan membuat perusahaan pangan padi nusantara (PADI). Tugasnya memfasilitasi petani membuat usaha untuk dirinya. Kita menjual jasa bgm petani mendapatkan kesempatan wadah menjadi entrepreuneur. Intinya PT Pen menjadi messenger BUMN yang 10 tadi untuk bermitra dengan petani.

Dalam BUMP ini bisa bersinergi yang legal menjadi stakeholeders. Dalam BUMP itu ada 4 kelompok diantaranya manager, workers. Bagaimana BUMP ini nanti menjadi linkages sentral di desa. Misalnya petani seringkali mengeluh tidak ada pupuk. Maka kita fasilitasi bagaimana perusahaan mengadakan pupuk buat petani. Ini akan memudahkan hubungan kontrak yg bisa dilaksanakan oleh kontrak itu sendiri untuk melakukan transaksi-transaksi.

14 Laporan Kegiatan

Page 15: Web viewsistem informasi dan dokumentasi untuk program Bedah Desa.. Sebelum mengawali proses diskusi tersebut, review atas hasil hari pertama disampaikan oleh Fasilitator

Saya berikan ilustrasi betapa kayanya kita ini kalau kita bisa membawa capital di desa. Sebagai ilustrasi missal padi. Yang kita mamanfaatkan dari padi hanya beras, yang lainnya terbuang. Padahal sekam dari padi dengan kadar 14 persen bisa menghasilkan listrik. Kemudian dihasilkan bekatul. Bisa dihasilkan nutrisi. Dalma abu sekam terdapat 30 persen silica. Dst. Singkat cerita kalau kita modernkan industry padi di desa dibutuhkan investasi 400 milyar untuk 100ribu HA. Dengan itu kita bisa hasilkan 1,2 triliun dalam setahun. Itulah gambaran yang mengatakan bahwa tidak seharusnya kita menjadi miskin.

Bpk ibu sekalian yg saya hormati, mungkin bisa kita lihat dari gambar ini. Packaging beras di karawang. Dari sapi bisa kita hasilkan biogas. Oleh sebab itu sebagai kesimpulan, kami mengharapkan bantuan bapak ibu sekalian, sekaligus promosi, pakailan PT PEN untuk mengembangkan ekonomi di daerah bapak-bapak ibu sekalian. Tiga tahun saya membentuk PT PEN. Kategori tipe VOC, dia dating dia ambil dia pergi. Kedua, dia datang, ikut aturan, bayar pajak, mengapa harus menyejeterahkan rakyat? Itu tugas pemerintah. Ketiga, dia datang, ikut aturan, bayar pajak, kalau ada masalah diselesaikan. Selama ini korporasi dianggap buruk tapi kita tidak bisa menghindar. Dan kita ambil tipe ketiga. Terima kasih. Assalamualaikum wr wb.

Komara Djaja: ini menarik. Tadi gapoktan 100 juta per desa. Kemudian terjadi networking. Oleh sebab itu itu nanti di PT PEN Jl. TB Simatupang Kav 38 Tower IA Lantai 5 Jakarta Selatan Phone 021-7802409 fax.021-7802459 . terima kasih pak agus. Silakan PT PEN 5 menit, kalau bisa success story. Mohon yakinkan kami kalau ini memang perlu kita dukung. Silakan pak.

Dirut PT PEN: saya sampaikan ada 4 kuncii keberhasilan:1. Petani atau BUMP ini akan bisa jalan jika terjadi kesinambungan ketersediaan pupuk, benih

dan tenaga kerja. Nah ini difasilitasi oleh PT PEN. PT PEN akan menjadi distributor.2. Harus ketersediaan dana. Missal di merauke, begitu saya presentasi, komitmen dana untuk

petani mereka sediakan 3 milyar dan disimpan di bank. Petani silakan meminjam. Itu pemda komitmen menyediakan dana. Dana CSR itu 2persen disisihkan. Nah kita mintakan itu. Nah petani diberikan pinjaman.

3. Harus ada unit processing. Begitu petani panen kalau tidak ada pengering atau penggilingan beras maka tidak akan jadi. Nah, mungkin di daerah tertinggal seperti NTT atau NTB mengalami kesulitan mendapatkan pengering dsb, maka pemda bisa bekerja sama.

4. Harus ada SDM yang handal dan mempunyai visi business plan

Komara Djaja: baik, pak agus sudah menginfokan tentang kerjasama PT PEN dengan mitranya. Jadi PT PEN sebagai holdingnya. Baik, saya persilakan rekan-rekan.

Taufik Rahzen: terima kasih pak moderator. Pertama saya ingin mengucapkan selamat kepada PT PEN. Saya ingin menambahkan sedikit perspektif. Yabadio: kawasan nusantara dikenal sebagai pulau padi; sabadio: pulau emas. Emas dilihat sebagai ukuran bukan hanya sebagai komoditi. Karena itu, yabadio dimasukkan dalam bahasa arab menjadi istilah abadi (sesuatu yg sementara dan yg mutlak). Karena itu saya ucapkan selamat kepada PT PEN, karena fungsi PT PEN tidak hanya melihat ini sebagai komoditas tetapi sebagai system. Karena itu saya mengusulkan kalau nanti ada ibukota baru namanya yabadio.

Kedua, kita perlu membangun utopia. Desa kemudian membangun satu utopia baru. Hamper semua kerangka kota baru adalah utopia. Tadi dituliskan pak tatag, bagaimana mengurbankan desa. Keinginan melakukan percepatan seolah percepatan itu penting. Bahwa ideology percepatan itu dipertanyakan kembali. Makin kita mendorong investasi dan percepatan, sebenarnya makin tertinggal. Oleh sebab itu saya usulkan bapak ibu sekarang menggunakan istilah merdesa.

Istilah ini artinya layak beradab tertib sejahtera. Jadi tidak ada urusannya dg kekayaan kemajuan oembangunan atau investasi. Kalau kita membuka mdgs itu adalah ukuran itu tadi apa yang disebut kelayakan persepsi siapa kelayakan itu. Mgkn Karen apandangannya patriarki maka

15 Laporan Kegiatan

Page 16: Web viewsistem informasi dan dokumentasi untuk program Bedah Desa.. Sebelum mengawali proses diskusi tersebut, review atas hasil hari pertama disampaikan oleh Fasilitator

ukurannya adalah pendidikan, kekayaan dan akumulasi dari power. Karena itu saya melihat 3 pembicara ini ini bahwa perspektif yang lebih merdesa ttg pembangunan dan bgm empowering system di desa, dan konektiviy dari lembaga market yang lebih luas. Terima kasih. Assalamualaikum wr wb.

Komara Djaja: terima kasih mas taufik dengan konsep merdesanya.

Endah PIU P2DTK: program di kpdt ini begitu dekat dengan kegiatan di masyarakat. Missal pendekatan bagaimana masyarakat di desa atau perempuan dapat berpartisipasi dalam pembangunan. Tapi kalau kita belajar pak hans bahwa pnpm, itu prosesnya sudah 10 tahun, paling tidak harapannya desa-desa ini bisa lebih maju, tetapi tidak juga. Nah, tadi ketiga pembicara bicara lebih pada konteks ekonominya, kemudian kedua yg kita pikirkan konteks ekonominya, hukumnya, regulasinya, kemudian ukurannya. Persoalannya, bgm rasanya sebagai orang desa bisa masuk dalam ketig-tiganya. Nah, sekarang unsure manusia desanya harus ikut yang mana, harus seperti apa. Memang kita menumbuhkan orangnya, sistemnya, bahkan kita berikan uangnya. Karena kalau dibagi rata, misalnya 5 persen APBN, di Papua misalnya satu desa mgkn rumahnya Cuma 20, lalu untuk apa. Ini pertanyaan yang mgkn muncul dalam forum2. Jujur kalau program dilaksanakan, kalau orang sudah pinter dia tidak akan berlama2 di situ.

Komara Djaja: berkaitan dengan memotong kemiskinan, keterbelakangan dan lain2

Syihabuddin PKBM Banten: terima kasih. Saya bercerita konteks yg saya lihat kepemimpinan di desa dan perubahan kehidupan petani. Sat kasus, kepala desa yang didanai oleh istrinya yang jadi TKW. Satu bulan kemudian dia menikah dan istri pertamanya ini dicerai. Ini banyak terjadi.

Saya agak pesimis dengan kepemimpinan kades. Tapi beberapa kasus saya melhat forum itu tdk efektif kalau forumnya membahas bgm dia akan membangun desanya ke depan. Forum ini lebih banyak adalah kupul kepada desa dan pergi ke karawang, entah apa yg dilakukannya di sana. Saya belum melihat forum-forum di desa itu bicara tentang perkembangan masyarakat desanya. Saya senang dapat informasi 5 % apbn untuk desa. Persoalannya apakah 5 persen ini dapat dijamin penggunaannya untuk mengatasi problem2 di desa.

Ke ibu nur, saya tau persis bgm ibu saya mendampingi ayah saya dari pagi smp sore. Missal ke sawah smp mengawasi proses smp panen itu sbnrnya yg paling banyak bekerja itu ibu.tapi yg tjd setelah panen yg menguasai itu bapak. Penggunaan keuangannya ibu tidak pernah diajak berbicara. Banyak orang sukses di desa itu hasil dari didikan perempuan. Menariknya, seorang ibu mampu memelihara anak2nya menjadi sarjana hanya dengan memiliki seekor kambing saja.

Untuk pak agus, yang menjadi problem, kebutuhan pupuk dan bibit mereka mengalami kesulitan kemana akan mengadu. Mudah-mudahan kehadiran bapak bisa menjadi jawaban atas persoalan ini dan saya akan menginformasikan kepaa para petani tentang apa yang sudah bapak laksanakan.

KomaraDjaja: menarik, dari lapangan. Silakan.

Gamar (konsultan): dari 3 pembicara saya menangkap kemungkinan di sebuah lemabga desa akan mengalami perubahan orientasi jadi kepdes seperti manager koperasi. Dia mendapatkan kesempatan mou koperasi, nah itu perlu kita tinjau kembali. Sementara di lain pihak pa khans juga mengatakan itu juga ketentuan yg lain tp perlu bpk lihat di lapangan.bahwa bbrp desa sudah ehiangan fngsi perangkatnya. Di bbrp desa di jawa timur fungsinya sudah berubha menjadi pengantar surat. Nah, ini perlu mendapat revitalisasi perangkat desa agar tidak terjadi perubahan yang membuat perangkat desa itu bingung.

16 Laporan Kegiatan

Page 17: Web viewsistem informasi dan dokumentasi untuk program Bedah Desa.. Sebelum mengawali proses diskusi tersebut, review atas hasil hari pertama disampaikan oleh Fasilitator

Masyarakat pun akhirnya ada frustrasi karena kalau rapat dengan desa itu lebih banyak menghabiskan waktu sehingga mereka lebih memilih ke sawah saja atau perlu keluar negeri menjadi TKI. Ini sebuah hal yang perlu diperhatikan dan dikaji lebih bak. Sehingga fungsi social dan antrpologi bisa berfungsi kembali dan menjadi lembaga yangbisa mengamankan masy desa bisa bernaung di desa.

Kalau tadi dari banten, kesulitan produksi masy lebih banyak di bidan pemasaran. Tidak ada standar yg bisa kami acu denga harga tertentu. Kalau untuk membangun rumah itu lebih banyak dari TKI/TKW. Dan kalau di kampong juga lebih banyak untuk kebutuhan ketika suaus aat membutuhkan uang banyak. Dan hanya program 2KR, KUPS tidak bisa kami akses sebagai petani kecil karena karus menggunakan agunan. Sapi yg seharusnya menurut perkiraan kami harganya 15 juuta dari modal 10 juta, ternyata hanya ditawar 8 juta. Tetapi karena kebutuhan karena sekarang musim penganten maka kita lepas. Nah itu gambaran di desa. Artinya lembaga lembaga desa yg mampu memberikan naungan social psikologis dan social bagi masyarakat itu perlu kita tegakkan. Demikian saya sampaikan. Ass

Komara Djaja: terima kasih. Itu yang kita ketahui ttg apa yg terjadi di pedesaan. Tetapi kita coba membalik bisa tidak situasi itu supaya tidak berkelanjutan. Baik, saya persilakan pak Hans.

Hans antlov: terima kasih atas commentnya. Saya Cuma membalas sedikit-sedikit. Kalau kita percaya merdesa. Di HP saya ada kamus, desa itu good beautiful design. Di pojokan negaria itu juga ada desa merdesa. Pada intinya saya sangat senang desa di Indonesia pada akhirnya dapat perhatian. Selama 12 tahun saya tinggal d sini desa itu sangat jarang mendapat perhatian. Selama 15 tahun terakhir ini desa nyaris tidak dibahas. Ini perbedaan yang sangat signifikan dengan pada 70an 80an dimana desa mendapat perhatian. Jadi saya senang sekali 2-3 tahun ini desa mendapat perhatian.

Kalau kita bicara desa, saya tidak setuju dengan pendekatan keseragaman semua harus pakai LKMD, LMD, PKK uu nomor 5 tahun 1979. Yang bisa mengatasnamakan kearifan local. Wlpn bentuknya bermacam2 tetapi ada beberapa prinsip yang diakui UUD, keadilan, demokrasi dsb. Ada nagari di sumatera barat, ada gampong di aceh dsb itu tidak ada masalah.

Point keterlibatan menjadi point penting yang mendasar. Bgm kita bisa memperluas melalui proses musrenbang atau RPJMDes, bgm memperluas orang2-orang yang natinya bisa memberikan masukan untuk pembangunan di desa. Itu harus partisipatif. Terima kasih.

Nursyahbani Katjasungkana: ada hal yg ptg td dikeukakan oleh mbak endah sama mas shihab. Sejak tahun 60-an di pare legi pasuruan,. Ketika tahun 79 saya baca di kompas tim 9 memasukkan perempuan dengan peran ganda, saya terheran2. Sepanjang saya hidup di desa, perempuan itu sudah multiperan. Masalahnya adalah bahwa kultur patriarchal itu sgt kuat. Kalau tadi dicontohkan ibu lebih berperan dlm produksi peranian, juga TKW yang menjadikan suaminya lurah lalu suaminya kawin lagi. Itu TKW saya anjurkan untuk membuat surat kuasa, agar kalau suaminya kawin lagi itu yang diberi kuasa langsung menuntut. Tapi Karen anilai patriarchal, maka perolehan dia seperti ada guilty feeling diantara mereka ketika pergi meninggalkan suaminya, dan membiarkan jerih payahnya itu dibawah control suaminya. Misalnya tidak ada rekening bersama tetapi semua rekening atas nama suaminya. Di sini perlu ada pendampingan terhadap mereka supaya memiliki control atas dirinya. Apalagi di bali yg kulturnya patriarkah dengan hokum warisan yg patrilineal, komplit sudah penderitaan perempan. Hal2 seperti ini kalau tidak diretas, perempuan akan tertinggal terus. Nah, kalau kaitannya dengan pertanyaannya mbak endah, pendidikan yg tidak sensitive akan kebutuhan local setempat. Banyak anaak2 desa yg merasa berpendidiakn SMA itu enggan menginjakkan kakinya di lumpur. Dan banyak para sarjana yang menjadi TKI/TKW Karen adi sini tidak mendapatkan kerja. Dan kita tertinggal dengan Negara lain dlm pemanfaatkan teknologi. Nah, itu semua kita kurang antisipasi kemajuan teknologi untuk meningkatkan workers yang skillfull, sehingga yang dikirim kemudian PRT2 lagi.

17 Laporan Kegiatan

Page 18: Web viewsistem informasi dan dokumentasi untuk program Bedah Desa.. Sebelum mengawali proses diskusi tersebut, review atas hasil hari pertama disampaikan oleh Fasilitator

Komara Djaja: jangan lupa mungkin untuk level menengah ke atas kalau kawan2 pehatikan, itu porsi perempuan justru melebihi. Peran ibu sangat besar. Tapi begitu yg menikmati hasilnya itu bapak. Silakan mas agus.

Agus pakpahan: saat survey ekonomi ke desa. Di tanya bapak, siapa yg mengerjakan ladang, istrikulah. Siapa yang mengurus anak? Istrikulah. Kalau begitu bapak tidak berja? Bekerjalah aku? Apa pekerjaan bapak? komandan.

Baik, bapak ibu sekalian, sebagian darah saya adl darah sunda. Waktu kakek saya cerita pada saya, dulu 1 kuintal padi bisa beli 10 gram, emas. Sekarang 1 kw beras 1 gr emas. Jadi dari jual beras, saya bisa menyekolahkan tantemu, ibumu. Jadi, yang survive hanya komoditi. Masalah ada di sector makro. Bicara desa tidak bisa lepas dari kota. Jumlah petani di Negara maju hanya 2 persen, income petani di jepang kurang lebih 20 persen yg lainnya dar subsidi dan transfer. Itu;ah yang perlu kita sikapi. Pemerintah harus kuat di financial. Kalau tidak bisa, mari kita perkuat ekonomi di perdesaan. Supaya ada movement. Berapapun harganya, petani tebu mendapatkan 6350 per kg. itu suatu desaign yang kita buat supaya bisa memberikan bargain kepada pihak2 lain. Bgm memperkuat persaudaraan tentu dengan korporasi yang saya katakana tadi. Tidak aka nada badan usaha akalau kita tidak membuat badan usaha sendiri. Kaya-miskin-bermartabat-tidak bermartabat. Untuk mencari itu, hanya ¼ probabilitynya. Yang lainnya ¾. Ini memerlukan desaign yang cukup cermat dari kita semua.

Untuk pak taufik, istilah merdesa mgkn bisa menjadi suatu ruh gerakan bgm menyatukan semua ini supaya memiliki sense community. Nah, kmdn pada bu enda. Saya sering berpikir bgm mengatasi kemiskinan. Akhirnya saya putus. Kalau saya miskin saya terima sebagai nasib.tetapi anak cucu saya tidak boleh miskin. Kakek nenek saya mgkn masih buta huruf. Tapi Karen ady cerdas dengan keyakinannya, maka generasi ketiganya well educated. Oleh sebab itu di sini kita buat bersama2 untuk melakukan sesuatu yang positif. Ss sdh memberikan kredibel, bahwa dengan harga sekian dengan harga lelang pasti lebih baik hasilnya kecuali kalau dia malas. Hal serupa perlu kita kembangkan untuk jenis petani yg lain.

Terakhir, Koran ibu. Tahun 86 di amerika ada artikel yg khsus meneliti mengapa orang asia di amerika lebih cerdas dalam bidan sains dan matematika. Ternayta salah satunya adalah peran ibu jawabannnya.asia ini korporatif. Kultur barat kompetitif. Kalau orang barat selesai makan malam pergi ke kamar asing2 belajar sendri. Orang asia selesai makan malam, belajar ditungguin ibunya. Kmdn yg ngajari juga ibunya, kakaknya. Kenapa di asia tidak maju? Rupanya kultur ini cocok dengan di barat karena demokrasi. Kultur korporasi dengan demokrasi ini compatible.

Komara Djaja: dari pembahasan tadi jelas, merdesa dengan konsep yang ditelurkan, di situ peran pemerintah mau tidak mau harus ada. Di Negara maju,$ 1 billion subsidi untuk pertanian. Jadi memang tidak ada jalan lain selain menyantolkan dirinya pada pemerintah. Saya yakin teman2 di PDT sebetulnya itu kemnterian yang laku dijual untuk meminta program bekerja sama dengan kementerian lainnya. Jadi, teman2 pdt dg program 2ini kita dukung terus. Saya tidak akan menyimpulkan. Baik ibu bapak sekalian, mari kita berikan applaus. Dengan demikian saya akhiri sesi ini, dan saya kembalikan kepada panitia.

Mc: demikianlah, rangkaian acara launching dan lokakarya hari pertama ini telah selesai.

II.2 Proses Pelaksanaan Kegiatan Hari Kedua, 23 November 2010

Mc: Ass, Wr, Wb: Acara lokakarya hari kedua ini dimulai.

18 Laporan Kegiatan

Page 19: Web viewsistem informasi dan dokumentasi untuk program Bedah Desa.. Sebelum mengawali proses diskusi tersebut, review atas hasil hari pertama disampaikan oleh Fasilitator

Catatan: Mengingat proses diskusi di hari kedua ini bersifat interaktif dan terfokus maka dalam laporan hari kedua ini akan disampaikan bersifat pointers.

Andik Mengawali proses diskusi hari kedua ini, akan kami sampaikan review dari kegiatan hari pertama. Pesan-pesan penting dari hari pertama adalah:

Program Bedah Desa merupakan komitmen politik dari KPDT, khususnya bapak Menteri yang diharapkan dapat dijalankan segera dan dengan baik, efektif melibatkan koordinasi yang kuat dan dukungan berbagai pihak secara kuat pula;

Model Bedah Desa dalam kerangka pembangunan kawasan perdesaan terpadu menuntut kita dalam hal: (i) perubahan cara pandang secara mendasar (paradigmatic) terhadap pertanian dan perdesaan; (ii) penguatan kapasitas lokal, khususnya desa dan daerah dalam pelaksanaan program Bedah Desa; (iii) mewujudkan komitme n politik dan kebijakan, terutama dalam: pengembangan kapasitas partisipasi, perbaikan atau pembaruan akses (pelayanan dasar) serta manajemen tata ruang dan tata guna lahan, dan terakhir memperkuat pelaksanaan akuntabilitas (respon kelembagaan, anti korupsi dan tata kelola pemerintahan yang baik);

Pembangunan kawasan perdesaan terpadu menghendaki pelaksanaan secara konsisten tentang ketersediaan data yang akurat, pengorganisasian input K/L, keterkaitan kebijakan (policy lingkages) dan kebersambungan (antara input dan proses dan antara proses dengan outcomes).

Diskusi selanjutnya difasilitasi oleh bapak-bapak Asdep urusan perdesaan; urusan rawan bencana dan urusan perbatasan. Pointers penting dalam proses diskusi ini adalah sebagai berikut:

Asdep urusan Rawan Bencana, menjelaskan bahwa desa-desa yang sekiranya ada dilokasi daerah pelaksanaan program Bedah Desa, dalam kondisi faktualnya harus diperhitungkan sebagai dari yang sedang dan potensial rawan bencana. Bencana alam yang ada saat ini telah mempengaruhi seluruh tipologi perdesaan, dan bencana itu bisa saja terjadi di kawasan perdesaan yang ada didaratan, bukit, pedalaman, di pesisir dan di lingkungan gunung. Patut dipertimbangkan faktor ini tidak sekadar dilihat sebagai faktor kerentanan tapi juga dimasukkan sebagai bagian dari manajemen program, khususnya di dalam konteks manajemen rawan bencana dalam program Bedah Desa.

Bappeda yang merepesentasikan dari perbatasan, yakni kabupaten Sanggau dan Bengkayang menyampaikan bahwa desa-desa daerah perbatasan memiliki keunikan selain berdasar entitas pengetahuan dan kearifan lokal, juga karena geografi politik yang berhadapan langsung dengan perbatasan. Mereka juga mengungkapkan kekecewaan, karena selama ini masalah perbatasan tidak ditangani dengan baik oleh pemerintah pusat, maka melalui program Bedah Desa ini diharapkan masalah tersebut tidak terulang. Namun kedua Bappeda dari perbatasan di wilayah Kalimantan tersebut menyatakan siap untuk pelaksanaan program Bedah Desa. Sementara itu, bappeda dan partisipan lain dari NTT dan perbatasan di wilayah NTT menyatakan, selain siap dengan program Bedah Desa, juga mengharapkan perhatian yang utama pada pengorganisasian manajemen sumber daya alam dan potensi lokal lainnya dalam program Bedah Desa;

Asdep urusan Perdesaan, menjelaskan tentang apa dan bagaimana program Bedah Desa. Pelaksanaan program Bedah Desa hendaknya dipahami dalam kerangka RPJMN dan RPJP Nasional, khususnya dalam pencapaian prioritas nasional, serta sebagai strategi utama PDT.

19 Laporan Kegiatan

Page 20: Web viewsistem informasi dan dokumentasi untuk program Bedah Desa.. Sebelum mengawali proses diskusi tersebut, review atas hasil hari pertama disampaikan oleh Fasilitator

Rujukan tersebut memberi rekomendasi bahwa pelaksanaan program Bedah Desa dilaksanakan dalam kerangka pentahapan dan fase yang jelas.

Tahap I merupakan tahap penguatan, yang didalamnya terdapat 3 fase untuk pencapaiannya tujuannya, yakni: fase identifikasi potensi dan kebutuhan PDT berbasis perdesaan, dan pengorganisasian input K/L; fase pengembangan kapasitas; dan fase pengembangan perdesaan terpadu.

Tahap II merupakan tahap konsolidasi, yakni bermuatan fase pembentukan pasar berkenaan dengan hasil-hasil produksi komoditi prioritas dari pengembangan kawasan perdesaan terpadu. Di sini pengembangan kelembagaan ekonomi, dukungan kebijakan pusat dan regional, serta keterkaiatan kebijakan pusat-lokal menjadi penting.

Tahap III merupakan tahap pencapaian dampak, dimana desa-desa lokasi program mencapai hasil kesejahteraan, kedaulatan dan demokratisasi yang baik dan bekelanjutan serta mampu berkontribusi maksimal untuk mendukung daerah kabupaen untuk bebas dari kemiskinan dan lepas dari ketertinggalan.

Selanjutnya juga dijelaskan teknis operasional pengembangan model bedah desa sesuai dengan dokumen policy paper.

Bappeda yang merupakan representasi dari kawasan pesisir, yakni pesisir selatan, situbondo, juga menuntut perhatian yang mendalam terhadap karakter khas kawasan pesisir. Pengembangan perdesaan terpadu di kawasan pesisir membutuhkan intervensi kegiatan yang tidak bisa disamakan dengan intervensi di daerah perdesaan pedalaman atau daratan pada umumnya. Perhatian ini hendaknya bisa diformulasikan secara lebih kuat dalam program Bedah Desa.

Sedangkan partisipan dari Kementerian dan Lembaga (K/L) memberi pandangan bahwa pengorganisasian input K/L, seperti yang selama ini dapat dilihat dalam berbagai program (desa siaga, desa sejahtera, desa mandiri energy dll) merupakan hal strategis untuk mendukung program Bedah Desa.

Diskusi kemudian diselesaikan untuk sementara waktu, untuk Ishoma dan dilanjutkan siang pukul 13.30. Diskusi kemudian dilanjutkan untuk mendengar masukan dari pengalaman grameen bank, konsep desa merdesa, dan pengembangan sistem informasi dan dokumentasi, pemutaran film documenter, dan perumusan / pembacaan rekomendasi:

Pelembagaan ekonomi keuangan untuk program bedah desa merupakan unsur penting dalam keberhasilan program. Pengalaman grameen bank, seperti yang telah efektif dilaksanakan di Tangerang, dapat menjadi salah satu rujukan. Pengalaman tersebut menunjukkan bahwa pengalaman mobilisasi financial dari lembaga keuangan yang diselenggarakan didasarkan pada prinsip pemihakan dan pemberdayaan, dan bukan selama ini yang dipraktekan yakni justru hanya menyerap dana. Kredit yang dikembangkan dalam skema pemihakan dan pemberdayaan yang mengakui potensi dan peran aktif lokal. Pelembagaannya juga sesuai dengan budaya setempat.

Sedangkan, dalam penjelasan tentang konsep desa merdesa, dipaparkan bahwa sebagai istilah hal ini digali dari budaya lokal yang sudah berakar di nusantara dan hingga kini dapat diyakinkan sebagai kepentingan seluruh warga bahwa hendaklah pembangunan desa memperhitungkan orang-orang lokal / desa, nilai-nilai dan budaya lokal yang ada, dan

20 Laporan Kegiatan

Page 21: Web viewsistem informasi dan dokumentasi untuk program Bedah Desa.. Sebelum mengawali proses diskusi tersebut, review atas hasil hari pertama disampaikan oleh Fasilitator

kelembagaan lokal yang dibanggakan orang-orang desa. Desa Merdesa adalah dalam paham upaya mencapai desa yang beradab, santun, dan sejahtera merupakan cita-cita yang yang sudah ada dan hendaknya dicapai dalam upaya pembangunan, termasuk dalam konteks pengembangan program bedah desa.

Terakhir, tentang pengembangan sistem informasi dan dokumentasi untuk mendukung program Bedah Desa akan dikembangkan dalam bentuk clearing house, ketersediaan datanya didayagunakan sebagai bagian penting dalam mengambil tindakan program, sebagai sarana kerja monitoring dan evaluasi, serta diintegrasikan dengan pengembangan Pusat Laboratorium Perdesaan Terpadu. Saat ini yang sedang dilakukan adalah pengembangan sajian data spasial.

Pemutaran film documenter disajikan tentang pengalaman desa dalam mengembangkan kemandirian energi untuk kasus perdesaan di Sukabumi.

III. Rekomendasi

Mengakhiri seluruh proses diskusi (pukul 17.00), maka dilakukan perumusan dan pembacaan rekomendasi. Rekomendasi kegiatan Launching Bedah Desa dan Lokakarya Pembangunan Kawasan Perdesaan Terpadu ini adalah sebagai berikut:

1. Program Bedah Desa akan dijalankan dalam bentuk pengembangan kawasan perdesaan terpadu dan secara efektif dimulai tahun 2011. Persiapan-persiapan perlu dilakukan dalam sisa waktu tahun 2010, khususnya berkenaan dengan: (a) pengorganisasian pelaksanaan di tingkat KPDT; (b) koordinasi kementerian / lembaga dan sosialisasi di daerah; (c) finalisasi bahan-bahan pendukung teknis operasional; (d) pengembangan alternative pembiayaan; (d) MoU Pusat Laboratorium Perdesaan Terpadu.

2. Program Bedah Desa sangat potensial dalam mendukung pemberdayaan desa dan sebagai strategi utama PDT. Keberhasilannya menghendaki dilaksanakannya atau dipenuhinya prasyarat / kondisi sebagai berikut:(a) Komitmen politik yang kuat untuk secara konsisten mendukung program Bedah Desa, termasuk dalam hal program Bedah Desa dalam sistem perencanaan dan penganggaran di pusat dan di daerah;(b) Dilaksanakan dalam kerangka kerja pendekatan yang dikuatkan oleh cara pandang baru tentang perdesaan dan pertanian; berbasis hak; dan pilar strategis berkenaan dengan partisipasi, akses dan manajemen lahan, serta akuntabilitas;(c) Program Bedah Desa akan lebih kuat dalam prosesnya dan akan menghasilkan dampak maksimal apabila didukung oleh kerja koordinasi yang baik, ada dukungan forum multistakeholders / forum bedah desa baik di pusat maupun di daerah, terintegrasi dengan sistem perencanaan dan penganggaran, ada skema keuangan yang kuat dan alternative, dan lekat dengan potensi lokal.

3. Program Bedah Desa sebagai pengembangan perdesaan terpadu tetap memerlukan dukungan yang baik dari berbagai pihak, maka keterlibatan yang efektif dari semua pihak partisipan dalam kegiatan lokakarya ini adalah sangat penting bagi pelaksanaan program Bedah Desa ini pada masa mendatang.

Demikian laporan ini dibuat semoga bermanfaat.

Jakarta, 25 November 2010.

21 Laporan Kegiatan