Harapan Persi Terhadap Bprs

8/18/2019 Harapan Persi Terhadap Bprs

1/20

HARAPAN PERSI TERHADAP BPRS

DALAM PENINGKATAN MUTU DAN

AKSES LAYANAN RS

Dr. Wasista Budiwaluyo, MHASekjen PERSI

Pertemuan Nasional Advokasi Pembentukan BPRS Provinsi tgl 21 -22 Sept 2015


2/20

UU NO 36 TAHUN 2009

TTG KESEHATAN

Pasal 4 :

• Setiap orang berhak atas kesehatan

Pasal 5 :

1. Setiap orang mempunyai hak yang sama dalammemperoleh akses atas sumber daya di bidangkesehatan - (Ketersediaan layanan yg memadai)

2. Setiap orang mempunyai hak dalam memperolehpelayanan kesehatan yang aman, bermutu dan

terjangkau - (KMKB BPJS)3. Setiap orang berhak secara mandiri dan bertangung

jawab menentukan sendiri pelayanan kesehatan yangdibutuhkan bagi dirinya - (Konflik dgn regulasi BPJS)


3/20

RUMAH SAKIT

Merupakan sumber daya

kesehatan yang sangat

dibutuhkan dalam

mendukungpenyelenggaraan layanan

kesehatan

Mempunyai karakteristik

sebagai organisasi yang

kompleks dimana berbagai

profesi kesehatan saling

berinteraksi dalam

pemelayanan

Banyakmasalah

dan

Konflik


4/20

UU NO 44 TAHUN 2009

TTG RUMAH SAKIT

Pasal 29 : Hak RS ada 8 butir

Pasal 30 : Kewajiban RS ada 20 butir

Pasal 31 : Kewajiban Pasien ada 2 butirPasal 32 : Hak Pasien ada 18 butir

• Q: Menggugat dan/atau menuntut RS apabila RS diduga

memberikan pelayanan yang tidak sesuai dengan standarbaik secara perdata maupun pidana.

• R: Mengeluhkan pelayanan RS yang tidak sesuai denganstandar pelayanan melalui media cetak dan elektroniksesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan


5/20

BPRS

(BADAN PENGAWAS RUMAH SAKIT)

BPRS adalah unit non-struktural pada

kementerian yang menyelenggarakan urusan

pemerintahan di bidang kesehatan yang

melakukan pembinaan dan pengawasan RS

secara eksternal yang bersifat non teknis

perumahsakitan yang melibatkan unsur

masyarakat


6/20

UU NO 49 TAHUN 2013

TTG: BPRS


7/20

WEWENANG BPRS


8/20

WEWENANG BPRS (lanjutan)


9/20

PERMASALAHAN

KELUHAN MASYARAKAT TERHADAP LAYANAN RS:• Era Hak Pasien (UU No 44/2009 ttg RS) 18 butir

• Era BPJS Lonjakan Peserta Baru (PBI)Mutu LayananRS

MASALAH RUMAH SAKIT :

• Ketersediaan Provider BPJS tidak memadai, tidak merata

• Kendali Mutu, Keselamatan Pasien, PPI

• Kendali Biaya : Lean Management, Menurunkan Waste,Fraud

• Konflik RS dengan BPJS (Regulasi yang berbeda-beda ditingkat Provinsi)

• Non – BPJS : Keluhan Layanan RS


10/20

PEMECAHAN MASALAH

• PEMERATAAN dan PENINGKATAN AKSES RS

• PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN

PASIEN

• KENDALI BIAYA LAYANAN RS

• PENGAWASAN


11/20

RS Rujukan Nasional - 14 RS

RS Rujukan Provinsi – 20 RS

RS RujukanNasional Provinsi

RS Kelas A 12 2

RS Kelas B 2 14

RS Kelas C -- 4

Jumlah 14 20

RS RUJUKAN REGIONAL

(= 110 RS)

RS KELAS A 3 RS

RS KELAS B 48 RS

RS KELAS C 52 RS

RS KELAS D 7 RS

RS Rujukan Regional

**Kepmenkes

HK.02.02/MENKES/390/2014 dan

HK.02.02/MENKES/391/2014

Sumber : Paparan plt Dirjen BUK pd Semiloka KARS 1Sept 2015

PEMERATAAN DAN

PENINGKATAN AKSES

RS


12/20

PENINGKATAN MUTU DAN

KESELAMATAN PASIEN

Rs Rujukan Nasional (14 RS) :

Kelas A dan Pendidikan

Paripurna / Internasional

RS Rujukan Provinsi (20 RS)

Kelas A dan Pendidikan

Paripurna

RS Rujukan Regional (110 RS)

Kelas B dan Pendidikan

Min: Utama

RSUD Kabupaten/Kota

Kelas C dan D

Min: Madya/Dasar/Perdana

RS WAJIB

AKREDITASI

UU NO 44/2009TTG RS - ps 40 (1)

RS PEMERINTAH RS SWASTA

Kelas B dan Pendidikan

Reguler

Kelas C dan D

Reguler/Perdana

64 RSUD MDG’S

122 RS DAERAH

TERTINGGAL


13/20

STANDAR MUTU RS

AKREDITASI KARS (Wajib / 3 tahun) :

I. STANDAR PELY BERFOKUS PADA PASIEN :

• APK, HPK, AP, PP, PAB, MPO, PPK

II. STANDAR MANAJEMEN RS :• PMKP, PPI, TKP, MFK, KPS, MKI

III. SASARAN KESELAMATAN PASIEN :

• 6 Sasaran Keselamatan Pasien

IV. SASARAN MDG’s :

• Kesehatan ibu, Penurunan kematian bayi, HIV-AIDS, TB


14/20

STANDAR PMKP

• Program Peningatan Mutu dan Keselamatan

Pasien

• Indikator Meliputi :

Area Klinis,

Area Manajemen

Sasaran Keselamatan Pasien


15/20

KENDALI BIAYA

FRAUD NO WAY

LEAN MANAGEMENT:

• A systematic approach to identifying and

eliminating waste (non value added activities)through continuous improvement by flowingthe product/ service at the pull of thecustomer (patient) in pursuit of perfection.” –C. Wolcott, Healthcare Kaizen Tour 2014

• “A management approach that focus on totalelimination of waste and respect to people.” –M. Graban, Lean Hospital

Presentasi Dr Fathema di RAPIM RS PERDHAKI, 6-9 Agustus 2015


16/20

KENDALI BIAYA

Presentasi Dr Fathema di RAPIM RS PERDHAKI, 6-9 Agustus 2015


17/20

UPAYA PERSI

• KMKB terlaksana dengan baik (Fasilitasi seminar,workshop KMKB)

• Membuat Panduan PNKP (Bantuan WHO)

• Membuat Panduan Hospital Based Costing(Bantuan WHO)

• Mendorong RS utk menjadi provider BPJS denganprinsip saling menguntungkan

• Mediasi sengketa antara BPJS dan RS (kerja samadengan KARS bagi RS yang sdh terakreditasi).


18/20

HARAPAN PERSI TERHADAP BPRS

TERWUJUD:

KEPATUHAN RUMAH SAKITTERHADAP

• MUTU

• KESELAMATAN PASIEN

• AKSES

TERWUJUD Kerjasama yang baik

antara PERSI dan BPRS di tingkat

Pusat/Prov dalam implementasi:

• Pedoman Pengaduan Masyarakat

di BPRS Provinsi

• Pedoman Penanganan Sengketadi BPRS Provinsi

• Mengutamakan Mediasi diatas

Sanksi Administratif

Tingkat Pusat:PERSI terpapar dengan:

• Analisis hasil pemantauan

• Laporan/ Rekomendasi ke

Kemkes


19/20

KESIMPULAN

• BPRS merupakan organ yang bermanfaat dalammeningkatkan kepatuhan RS terhadap regulasi,dan standar mutu dan keselamatan pasien

• Dengan meningkatnya kepatuhan RS sengketadengan pasien dapat dicegah

• Pendekatan mediasi lebih diutamakan daripadapemberian sanksi (Lebih baik mencegah daripada

memperbaiki)• Kerjasama yang baik antara PERSI dan BPRS perlu

dipelihara


20/20

TERIMA KASIH

Dr. Wasista Budiwaluyo, MHA

Sekjen PERSI

Documents

Harapan Persi Terhadap Bprs