Upload
nalispranata2009
View
251
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
i
USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
JUDUL PROGRAM
PEMANFAATAN LIMBAH CUCIAN BERAS SUBSTRAT SELULOSA
DALAM PEMBUATAN PUPUK CAIR SEBAGAI SENYAWA YANG
MUDAH DIDEKOMPOSISI OLEH TANAMAN
BIDANG KEGIATAN:
PKM-PENELITIAN
Disusun Oleh:
Ketua : Hardiansah Baena / F1C1 11 043 (2011)
Anggota : Muh. Nalis / F1C1 09 027 (2009)
Dewi yuli astuti / A1C2 11 090 (2011)
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2013
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .................................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................................ii
DAFTAR ISI ............................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah…………………………..……...………….....….…....1
1.2 Perumusan Masalah..............................................................................................2
1.3 Tujuan ..................................................................................................................2
1.4 Urgensi (keutamaan) peneltian……….…………………………………………2
1.5 Luaran Yang Diharapkan…………….……....…………………..……….……..3
1.6 Manfaat..…………………………...…….….…..…..…………………..……....3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Limbah cucian air beras……………………………………………………...…3
2.2 Struktur limbah cucian air beras………………………………………..………4
2.3 Proses fermentasi limbah cucian air beras………………………...……………5
2.4 Pupuk organik dan Kompos………………………………………………..…..6
BAB III METODE PELAKSANAAN
3.1 Desaian Penelitian……………………………….………………………………7
3.2 Metode Penelitian…………………………….……………………………...…8
BAB IV BIAYA DANJADWAL KEGIATAN
4.1 Rancangan Biaya….……....….……………………….………….…….............9
4.2 Jadwal Kegiatan……………………….………….…………………………….9
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
iv
Ringkasan
Beras merupakan sumber pati yang tersusun dari berbagai polimer
karbohidrat yakni amilosa dan amilopektin, dan juga mempunyai keunggulan
spesifik dalam kandungan makromineral tertentu. Kalsium merupakan mineral yang
banyak terdapat pada beras, sekitar (99%) sehingga mempunyai peranan dalam
unsur hara makro pada tanah. Limbah cucian beras dapat dimanfaatkan dalam
pembuatan pupuk cair organik yang mudah didekomposisi oleh tanaman, air cucian
berpengaruh terhadap tanaman yang mengalami kondisi baret root (akar yang
terbuka) dalam pemindahan tanaman pada media yang baru secara langsung
melakukan aktifitas metabolisme untuk beradaptasi dengan lingkungan, serta dapat
meningkatkan jumlah daun dan tinggi tanaman. Salah satu kandungan selulosa yaitu
fosfor yang merupakan unsur hara makro yang sangat dibutuhkan oleh tanaman.
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan kondisi yang optimum dalam
memproduksi pupuk cair organik yang menggunakan limbah cucian beras (substrat
selulosa) dengan bantuan mikroba Azotobacter sp. Air cucian beras diketahui
memiliki kandungan protein dan vitamin B1 dari beras yang ikut terkikis. Oleh
kareana itu masih dapat dimanfaatkan menjadi produka yang mempunyai nilai
ekonomis, salah satunya mejadi pupuk cair. Pupuk cair dapat dibuat dengan proses
fermetasi air beras dengan menggukanakan mikroba. Hasil penelitian ini diharapkan
dapat memperoleh senyawa yang berpotensi sebagai bahan pembuatan pupuk cair
organik. Metodeologi yang dilakukan meliputi empat tahap yaitu: (1) pembuatan
komposisi medium mikroba Azotobacter sp. (2) proses fermentasi air beras. (3) uji
coba pupuk pada tanaman (rancangan acak kelompok). (4) Uji pupuk lahan pangan.
Keywords: Fermentasi, limbah cucian beras, pupuk cair.
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Keberadaan harga pupuk yang terus mengalami kenaikan dan sering tidak
tersedia telah memicu petani memupuk tanamannya tidak sesuai dengan kebutuhan.
Ketersediaan pupuk Urea, KCl, maupun NPK, dipasaran yang tidak menentu juga
menyulitkan bagi petani untuk memperoleh pupuk sesuai jumlah dan waktu yang
diinginkan (Karama et al. 1990). Bahan yang digunakan dalam pembuatan pupuk
cair organik berasal dari limbah organik yang digunakan sebagai sumber pupuk
dapat berasal dari limbah sayuran dan limbah organik dari kotoran hewan.
Pada proses pengolahan beras menjadi nasi, beras biasanya akan dicuci
hingga dianggap bersih. Air cucian tersebut biasanya langsung dibuang karena
dianggap tidak memiliki nilai apapun. Kenyataannya, air cucian beras yang dikenal
dengan istilah leri (leri) masih mengandung karbohidrat, protein dan vitamin B
(Moehyi, Sjahmien, 1992).
1
v
Untuk dapat memanfaatkan air beras maka air beras harus difermentasi
menjadi molekul kecil. Cara fermentasi pati untuk mengubah molekul kompleks
menjadi molekul yang lebih sederhana dan mudah dicerna, dengan bantuan jamur
yang mengurai selulosa yang dapat membantu proses dekomposisi. Selain itu
produk hasil fermentasi akan menjadi tahan lama dan dapat mengurangi senyawa
racun yang dikandung sehingga nilai ekonomi bahan dasarnya menjadi lebih baik
(Saono, 1976). Bahan organik yang diberikan ke dalam tanah akan terdekomposisi
secara sempurna dengan C/N yang menyediakan hara yang lebih mudah terserap
oleh tanaman (Adiningsih dan Soepartini, 1995).
Bioaktivator mengandung mikroorganisme Azotobacter sp. yang mampu
memfiksasi nitrogen dari udara bebas secara non-simbiosis. Bakteri ini
memanfaatkan gas nitrogen untuk melakukan sintesis protein bagi perkembangan
selnya. Bioaktivator berfungsi untuk mempercepat dalam proses fermentasi
mikroorganisme Azotobacter sp. dalam limbah organik sayuran dan limbah organik
hewan. Sedangkan mikroorganisme Azotobacter sp. dihasilkan dalam fermentasi
dari limbah sayuran dan hewan.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari penelitian ini yaitu:
a. Bagaimanakah pemanfaatan air cucian beras dan mikroba lokal sebagai proses
pembuatan pupuk cair?
b. Apa perbedaan unsur-unsur esensial pupuk cair yang terdapat pada
lingkungan pantai, sungai, dan pegunungan?
1.3 Tujuan
Tujuan khusus penelitian ini untuk tahun pertama adalah:
a. Untuk mengetahui pemanfaatan air cucian beras dan mikroba lokal sebagai
proses pembuatan pupuk cair.
b. Untuk mengetahui perbedaan unsur-unsur esensial pupuk cair yang terdapat
pada lingkungan pantai, sungai, dan pegunungan.
1.4 Urgensi (Keutamaan) penelitian
Keutamaan dari penelitian ini yaitu. Mengurangi ketergantungan terhadap
pupuk pabrik yang relative kurang ramah lingkungan dan harganya mahal.
2
vi
Memanfaatkan limbah yang awalnya hanya dibuang dapat menghasilkan material
dan sebagai teknik yang sederhana dalam mengolah limbah cucian beras sebagai
proses pembuatan pupuk cair, yang diarahkan dalam kemandirian riset pertanian.
1.5 Luaran yang diharapkan
Adapun luaran yang diharapkan dari penelitian ini yaitu :
a. Menghasilkan jurnal yang dipublikasikan secara ilmiah
b. Dapat menghasilkan produk pupuk organik cair.
1.6 Manfaat
Adapun manfaat dari penelian ini yaitu :
a. Menambah pemanfaatan air cucian beras dan mikroba lokal dalam proses
pembuatan pupuk cair.
b. Memberikan perbedaan unsur-unsur esensial pupuk cair yang terdapat pada
lingkungan pantai, sungai, dan pegunungan.
1.6.1 Internal
Dapat menambah wawasan dan keterampilan peneliti dalam uji banding
rancangan acak kelompok (RAK).
1.6.2 Eksternal
Dapat dijadikan sebagai bahan referensi dalam pengembangan aplikasi
pembuatan pupuk cair organik.
BAB 2. TINJAUN PUSTAKA
2.1 Limbah Cucian Air Beras
Dalam pengolahannya menjadi nasi, beras mengalami proses pencucian
sebelum dimasak. Air cucian beras tersebut berwarna putih, hal itu menunjukan
pati yang banyak terdapat dalam beras yang ikut terkikis, secara tidak langsung
protein dan vitamin B1 juga terdapat di dalam air cucian beras (Barus, 2005).
Vitamin B1 merupakan kelompok vitamin B, yang mempunyai peranan di
dalam metabolisme tanaman dalam hal mengkonversikan karbohidrat menjadi
energi untuk menggerakkan aktifitas di dalam tanaman. Menurut Alip (2010), pada
tanaman yang mengalami kondisi bare root (akar yang terbuka) seperti pemindahan
tanaman ke media baru dengan pemberian vitamin B1 maka tanaman tersebut
3
vii
secara langsung dapat melakukan aktifitas metabolisme untuk beradaptasi dengan
lingkungan media yang baru.
Hal tersebut sejalan dengan hasil penelitian Andrianto (2007) menyatakan
bahwa air leri atau air bekas cucian beras dapat merangsang pertumbuhan akar
tanaman Adenium. Hal ini disebabkan karena air cucian beras mengandung vitamin
B1 yang berfungsi merangsang pertumbuhan serta metabolisme akar. Manfaat air
cucian beras (selulosa) juga telah diteliti oleh Leonardo (2009), air cucian beras
bilasan pertama berpengaruh terhadap peningkatan jumlah daun dan tinggi tanaman
tomat dan terong. Salah satu kandungan selulosa adalah fosfor yang merupakan
unsur hara makro yang sangat dibutuhkan oleh tanaman.
2.2 Struktur Limbah Cucian Air Beras
Air cucian beras (leri) cukup potensial dimanfaatkan sebagai subtrat
pembuatan selulusa karena mengandung karbohidrat, protein, vitamin B, lisin, dan
thiamin. Air cucian beras yang menghasilkan selulosa adalah hasil fermentasi
bakteri Acetobacter xylinum yang menghasilkan lembaran gel dipermukaan substrat
yang menghasilkan selulosa (Arviyanti dan Yuliamartani, 2009).
Gambar 1.1 Sruktur selulosa, (Dina dan Prajunintiyas, 2009).
Enzim yang dapat menghidrolisis ikatan (1-4) pada selulosa adalah
selulase. Hidrolisis yang sempurnah memerlukan memerlukan aksi sinergis dari tiga
tipe yakni:
1. Endo-1,4 -β-D-glucanase (endoselulase, carboxymethylcellulase atau CMCase),
yang mengurai polimer selulosa secara random pada ikatan internal α-1,4-
glikosida untuk menghasilkan oligodekstrin dengan panjang rantai yang
bervariasi.
2. Exo-1,4-β-D-glucanase (cellobiohydrolase), yang mengurai selulosa dari ujung
pereduksi dan non pereduksi untuk menghasilkan selobiosa dan glukosa.
4
viii
3. β–glucosidase (cellobiase), yang mengurai selobiosa untuk menghasilkan
glukosa (Ikram dkk, 2005).
Selulase dapat dihasilkan oleh fungi, bakteri, tumbuhan, dan ruminansia.
Fungi adalah mikroorganisme utama yang dapat memproduksi selulase, meskipun
beberapa bakteri dan actinomycetes telah diketahui memiliki aktivitas selulase.
Fungi berfilamen seperti Tricoderma dan Aspergillus ajuga dapat menghasilkan
selulase (Ikram dkk, 2005).
2.3 Proses fermentasi limbah cucian beras
Fermentasi mempunyai arti yang berbeda bagi ahli biokimia dan
mikrobiologi industri. Arti fermentasi pada bidang biokimia dihubungkan dengan
pembangkitan energi oleh katabolisme senyawa organik. Pada bidang mikrobiologi
industri, fermentasi mempunyai arti yang lebih luas yang menggambarkan setiap
proses untuk menghasilkan produk dari pembiakan mikroorganisme.Penelitian di
bidang fermentasi,(Said,E.G., (1987).
Fermentasi berasal dari kata ferment yang berarti enzim. Definisi dari
fermentasi adalah suatu proses yang bekerja berdasarkan kerja enzim. Fermentasi
merupakan perubahan suatu senyawa maupun bahan organik melalui peristiwa
biologis yang dilakukan oleh mikroba atau enzim menjadi suatu produk baru
berstruktur fisik dan kimia yang memiliki nilai tinggi (Ginandjar, 1983). Fermentasi
adalah suatu proses perubahan kimia yang dihasilkan dalam suatu substrat organik
melalui kegiatan enzim dari mikroba. Adanya perubahan kimia oleh aktivitas enzim
yang dihasilkan oleh mikroba itu meliputi perubahan molekul-molekul kompleks
atau senyawa organik seperti protein, karbohidrat, maupun lemak menjadi molekul-
molekul yang lebih sederhana, mudah larut dan daya cerna yang tinggi (Shurtleff
dan Aoyagi, 1979).
Dalam proses fermentasi limbah cucian beras dengan bantuan
mikroorganisme azotobakter sp. terdapat kandungan unsur hara yang mendominasi
dalam larutan air cucian beras adalah fosfor, magnesium dan kalsium. Fosfor
merupakan penyusun asam amino, koenzim NAD, NADP dan ATP, aktif dalam
pembelahan sel dan merangsang pertumbuhan biji. Magnesium merupakan unsur
esensial penyusun klorofil serta berperan sebagai kofaktor dalam sebagian besar
5
ix
enzim yang menggiatkan proses fosforilasi, sebagai jembatan antara struktur
pirofosfat dari ATP dan ADP dan molekul enzim dan menstabilkan partikel dalam
konfigurasi untuk sintesis protein. Kalsium merupakan penyusun dinding sel,
berperan dalam pemeliharaan integritas sel dan permeabilitas membran (Utami,
2003).
2.4 Pupuk
Pupuk adalah sebagai kontribusi tanah yang mengandung hara makro dan
mikro esensial (N, P, K, S, Ca, Mg, B, Mo, Cu, Fe, Mn, dan bahan organik) sebagai
alternaf perbaikan sifat fisik, kimia, dan biologi tanah, serta membantu peningkatan
prodoksi tanaman. Pupuk terbagi dua yaitu pupuk cair organik dan pupuk kompos
(Juarsah, 1999).
2.4.1 Pupuk cair organik
Pupuk cair adalah pupuk yang berbentuk cairan, dibuat dengan cara
melarutkan kotoran ternak, daun jenis kacang-kacang dan limbah sayuran jenis
tertentu ke dalam air. Pupuk cair mengandung unsur-unsur hara yang dibutuhkan
untuk pertumbuhan, perkembangan, kesehatan tanaman. Unsur-unsur hara itu terdiri
dari: Unsur Nitrogen (N), untuk pertumbuhan tunas, batang dan daun. Unsur Fosfor
(P), untuk merangsang pertumbuhan akar buah, dan biji. Unsur Kalium (K), untuk
meningkatkan ketahanan tanaman terhadap serangan hama dan penyakit. Pupuk cair
ini memiliki keistimewaan yaitu pupuk ini dibanding dengan pupuk alam yang lain
(pupuk kandang, pupuk hijau dan kompos) lebih cepat diserap tanaman (FAO,
1987).
Pupuk organik cair mempunyai beberapa manfaat diantaranya adalah dapat
mendorong dan meningkatkan pembentukan klorofil daun dan pembentukan bintil
akar pada tanaman leguminosae sehingga meningkatkan kemampuan fotosintesis
tanaman dan penyerapan nitrogen dari udara, dapat meningkatkan vigor tanaman
sehingga tanaman menjadi kokoh dan kuat, meningkatkan daya tahan tanaman
terhadap kekeringan, cekaman cuaca dan serangan patogen penyebab penyakit,
merangsang pertumbuhan cabang produksi, meningkatkan pembentukan bunga dan
bakal buah, serta, mengurangi gugurnya daun, bunga dan bakal buah (Nur Fitri,
Erlina Ambarwati, dan Nasih Widya, 2007).
6
x
2.4.2 Pupuk kompos organik
Kompos adalah bahan organik seperti daun-daunan, jerami, alang-
alang,rumput, dedak padi, batang jagung, serta kotoran hewan yang mengalami
proses dekomposisi oleh mikroorganisme pengurai, sehingga dapat dimanfaatkan
untuk memperbaiki sifat-sifat tanah. Kompos mengadung hara mineral yang
esensial bagi tanaman (Ladd, 1985).
Kompos merupakan sumber hara makro dan mikromineral meskipun dalam
jumlah yang relatif kecil ( N, P, K, Ca, Mg, Zn, Cu, B) Dalam jangka panjang,
pemberian kompos dapat memperbaiki pH dan meningkatkan hasil pertanian
tanaman pada tanah-tanah masam. Pada tanah yang kandungan p-tersedia rendah,
bentuk fosfat oganik mempunyai peranan penting dalam penyediaan hara tanaman
karena hampir sebagian besar P diperlukan tanaman terdapat pada senyawa p-
organik (Rao, 1975).
BAB 3. METODE PENELITIAN
Bagan alir kegiatan penelitian dapat dilihat pada Gambar 3.1 yang secara
keseluruhan dirincikan sebagai berikut:
1. Penyiapan sampel limbah cucian beras
Pada proses pengolahan beras menjadi nasi, beras akan dicuci hingga bersih.
Kemudian hasil cucian ditampung. Selanjutnya disimpan pada suhu kamar 25oC
dan tidak terkena oleh sinar matahari langsung karena dapat mengakibatkan
kandungan limbah cucian beras (substrat selulosa) menjadi rusak.
2. Penyaiapan sumber mikroba
Pada proses penyiapan sumber mikroba terbagi dua yaitu:
a. Penyiapan dari sampah organik dari sayuran
Proses penyiapan sampah organik yang berasal dari sampah sayuran buangan
rumah tangga dikumpulkan dalam wadah, selanjutnya dihaluskan.
b. Penyiapan sampah organik dari hewan
Proses penyiapan sampel sampah organik yang berasal dari sampah hewan,
dari buangan rumah tangga dikumpulkan dalam wadah, selanjutnya dihaluskan.
3. Proses fermentasi limbah cucian beras dengan mikroba dari sampah organik
7
xi
Dalam proses fermentasi dilakukan perbandingan bahan cucian beras,sampah
sayuran busuk, dan sampah hewan dengan berbagai variasi perbandingan, selanjutnya
waktu fermentasi divariasikan. Kemudian hasil proses fermentasi disaring dengan
menggunakan kertas saring dan diuji kandungan N, P, K.
4. Pengujian pupuk cair pada tanaman
Proses pengujian pupuk organik cair pada tanaman dilakukan dengan
menggunakan uji banding rancangan acak kelompok (RAK) untuk mengetahui
kualitas pupuk dan uji perbandingan karakter lingkungan yang sesuai.
Gambar 3.1. Bagan alir penelitian
Penyiapan sampel
Limbah cucian air beras
Penyiapan sampel
Hasil kultural dan peternakan
Limbah organik
sayuran
Limbah organik
hewan
Interaksi I Interaksi II
Hasil fermentasi Hasil fermentasi
Uji banding (Rancangan acak kelompok)
Pupuk cair sesuai
Uji karakter lingkungan:
Pesisir pantai (laut), Sungai, Dataran tinggi
8
xii
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1.Anggaran Biaya
Adapun perkiraan biaya penelitian selama 4 (empat) bulan kerja adalah
sebagai berikut:
1.1.1 Tabel Bahan Habis Pakai
No. Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)
1. Peralatan penunjang 1.697.000,-
2. Bahan habis pakai 7.015.000,-
3. Perjalanan 3.000.000
4. Lain-lain 708.000,-
Jumlah 12.420.000,-
4.2 Jadwal Kegiatan
Waktu pelaksanaan penelitian ini adalah 4 (empat) bulan, dengan jadwal
berdasarkan tabel dibawah ini :
Tabel 4.2 Jadwal kegiatan
Kegiatan Bulan
1 2 3 4
1. Persiapan
2. Penyiapan alat/bahan
3. Pelaksanaan Eksperimen
4. Analisis
5. Pengolahan data
6. Interpretasi/referensi
7. Pembuatan laporan
DAFTAR PUSTAKA
Adiningsih, J. S. dan Soepartini M. 1995. Pengelolaan Pupuk Pada Sistem Usaha
Tani Lahan Sawah. Makalah pada Apresi-asi Metodologi Pengkayaan
Sistem Usaha Tani Berbasis Pada dengan Wawasan Ag-ribisnis. Balittan
Bogor.
Arvianti, Erlina dan Yuliamartani Nirma. 2009. Pengaruh Penambahan Air Limbah
Tapika Pada Proses Pembuatan Nata. Seminar Tugas Akhir S1. Teknik
Kimia.UNDIP. Semarang.
Andrianto, H. 2007. Pengaruh air cucian beras pada Adenium. Skripsi Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhamadiyah Surakarta.
Abdul Rahmi Dan Jumiati. 2007. Pemanfaatan pupuk kandang untuk memperbaiki
sifat fisik tanah di lahan kritis yang telah diteras. Konggres Nasional VII.
Abdul Rahmi Dan Jumiati. 2007. Pengaruh konsentrasi pupuk kandang terhadap
sifat fisik tanah. Kongres Nasional VII. HITI. Bandung.
9
xiii
Barur, L. 2005. Studi penentian karbohidrat, Protein dan Mineral dalam Air
Rebusan Beras sebagai Minuman pengganti Susu. Jurnal Sains Kimia. Vol
9, No. 3, 2005: 15-16.
Brady, N.C. (1990) The Nature and Properties of Soil. Mac Millan Publishing Co.,
New York.
Charles, F.Cross. 1992. Effec of multipurpose trees, age of cutting and drying
methode on pruning quality, In Dirven by Nature Plant Litter Quality and
Decomposition, ( Eds Cadisch, G. and Giller, K.E..), pp. 167-174.
Department of Biological Sciences. Wey College. University of London.
UK.
Choirul, F.N., Rina, H.H., Baskoro, B., Wastono, T., Moestijanto. 1997.
Pemanfaatan Limbah Cair Tahu (Whey) Sebagai Bahan Pembuatan Nata.
Buletin Penalaran Mahasiswa UGM. Vol. 3. No. 2. 1997: 39-44.
Damardjati, D.S. 1988. Struktur kandungan gizi beras. In: M. Ismunadji et al. (Eds.)
Padi Buku 1. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan.
Bogor.
Fardias, Srikandi. 1987. Mikrobiologi Pangan. Gramedia. Jakarta.
FAO. 1987. Princples of Composting. In Soil Management: Compost Produktion
and Use in Tropical and Sub-tropical Environments. FAO Soil Bulletin
56.
Fitriah, L 2007. Pemanfaatan Air Cucian Beras Sebagai Bahan Pembuat Nata.
(Seminar kimia ). Fakultas MIPA Ilmu Keguruan Dan Ilmu Pendidikan
Mataram.
Huda, N.E. 2009. Pengaruh Penambahan Variasi Masa Pati (Soluble Startc) Pada
Pembauatan Nata De Coco Dalam Medium Fermentasi Bakteri
Acetobacter xylinum. (Skripsi) Fakultas MIPA Unuversitas Sumatra Utara:
Medan.
Juarsah, I. 1999. Manfaat dan alternatif penggunaan pupuk organik. Konggres
Nasional VII. HITI. Bandung.
Kurnia, U.D., Setirini, T. Prihatini, S. Rochayati, Sutono dan H. Suganda. 2001.
Perkembangan dan Penggunaan Pupuk Organik diindonesia. Rapat
Koordinasi Penerapan Penggunaan Pupuk Berimbang dan Peningkatan
Penggunaan Pupuk Organik. Direktorat Pupuk dan Pestisida, Direktorat
Jendral Bina Sarana Pertanian, Jakarta, November 2001.
Ladd, J.N. 1985. Soil Enzymes. P. 175-221. In D. Vaughan and R.E. Malcolm
(Eds.). Soil Organik Matter and Biological Activiti. The Hague, The
Netherlands, Nichoff and Junk Publ.
Leonardo, M. 2009. Pengaruh Konsentrasi Air Cucian Beras terhadap
pertumbuhan Tanaman Tomat dan Terong.
<http://cikaciko.blogspot.com/2009/01/pengaruh-konsentrasi-air-cucian-
beras.html>. Diakses tanggal 4 Maret 2011.
10
xiv
LAMPIRAN 1
Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota
Ketua Peneliti
A. Identitas Diri
1. Nama Lengkap Hardiansah Baena
2. Jenis Kelamin L
3. Jurusan Kimia
4. NIM F1C1 11 043
5. Tempat Tanggal Lahir Eewa, 14, maret 1993
6. E-mail [email protected]
7. Nomor Telepon/HP +6285395284347
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SDN Eewa SMPN 1 Palangga SMAN 1 Palangga
Jurusan - - IPA
Tahun Masuk 1999-2005 2005-2008 2008-2011
C. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir
No. Jenis Penghargaan Institusi Pemberi
Penghargaan
Tahun
1. Piagam (Juara Cerdas Cermat MPR-RI Tk Propinsi) MPR-RI 2009
2. Penghargaan seni bela diri tapak wali indonesia Asis.BSE 2008
3. Sertifikat Program kreativitas mahasiswa (PKM) HMJ MIPA Kimia 2011
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM-P
xv
Anggota Peneliti 1
A. Identitas Diri
1. Nama Lengkap Muh.Nalis
2. Jenis Kelamin L
3. Jurusan Kimia
4. NIM F1C109027
5. Tempat Tanggal Lahir Onembute, 11 Desember 1991
6. E-mail [email protected] 7. Nomor Telepon/HP +6285342692339
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SD Hasrati Kendari SMP Hasrati
Kendari
SMA Hasrati Kendari
Jurusan - - IPA
Tahun Masuk 2000-2005 2005-2007 2007-2009
C. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir
No. Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Penghargaan Tahun
1. Piagam (Peserta Pimnas 26 di Unram) Dirjen Dikti Kemendikbud RI 2012
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM-P
xvi
Anggota Peneliti 2
A. Identitas Diri
1. Nama Lengkap Dewi Yuli Astuti
2. Jenis Kelamin P
3. Jurusan Pend. Biologi
4. NIM A1C211090
5. Tempat Tanggal Lahir Tampabulu, 24 Juli 1992
6. E-mail [email protected] 7. Nomor Telepon/HP +6285255928780
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SDN Tampabulu SMPN 3 Tampabulu SMAN 1 Poleang
Timur
Jurusan - - IPA
Tahun Masuk 1999-2005 2005-2008 2008-2011
C. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir
No. Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Penghargaan Tahun
1. Piagam PMR Indonesia Ketua PMR SULTRA 2009
2. Sertifikat pelatihan teknik laboratorium HMPS P.Kimia 2011
3. Sertifikat HUT RI KE-63 Tingkat Kabupaten 2008
4. Sertifikat Talk show muslimah Universitas Halu Oleo 2012
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM-P
xvii
LAMPIRAN 2. JUSTIFIKASI ANGGARAN PENELITIAN
1. Peralatan penunjang
Material Justifikasi pemakaian Kuantitas Harga satuan
(Rp)
Keterangan
Glove Sarung tangan 3 paket 300.000,-
Pengaduk
aluminium
pengaduk 2 buah 142.000,-
Masker Penutup hidung 3 buah 15.000,-
Ember plastik wadah,(tempat proses
fermentasi)
1 buah 50.000,-
Blender Pengalus sampel
padat
1 buah 500.000,-
Pemeliharaan alat 520.000,-
Timbangan Untuk menimbang 1 buah 300.000,-
Liter Menakar beras 1 buah 50.000,-
SUB TOTAL (Rp) 1.697.000,-
2. Bahan habis pakai
Material Justifikasi
pemakaian
Kuantitas Harga satuan
(Rp)
Keterangan
Beras 25 kg Bahan 200.000,-
Cucian air beras 20 liter Bahan 140.000,-
Tomat busuk 10 kg Bahan 95.000,-
Usus ayam 10 kg Bahan 430.000,-
Aquades 20 liter Bahan 800.000,-
Uji banding (RAK) 200.000,-
Uji karakter lingkungan 3 tempat 4.000.000,-
HCl 25%
100 ml pelarut 400.000,-
Kertas saring
Penyaring
larutan
fermentasi
50 lembar 750.000,-
SUB TOTAL (Rp) 7.015.000,-
3. Perjalanan
Material Justifikasi
perjalanan
Kuantitas Harga satuan
(Rp)
Keterangan
Transfor
lokal 1 minggu
Pengambilan
sampel pada tiga
tempat
3.000.000,-
SUB TOTAL (Rp) 3.000.000,-
4. Lain- lain
Material Justifikasi kegiatan Harga satuan
(Rp)
Keterang
an
Pembuatan
proposal
Pembuatan proposal, laporan,
penggandaan, dan penjilitan
350.000,-
xviii
Administrasi Biaya administrasi uji di
laboratorium
200.000,-
Biaya penelusuran
pustaka dan surat
menyurat
Biaya penelusuran pustaka dan
surat menyurat
158.000,-
SUB TOTAL (Rp) 708.000,-
Total Biaya (Keseluruhan) 12.420.000,-
xix
LAMPIRAN 3. SUSUNAN ORGANISASI TIM PENELITI DAN PEMBAGIAN
TUGAS
No Nama/NIM Jurusan
Alokasi
Waktu
(jam/minggu)
Uraian Tugas
1 Hardiansah Baena /
F1C1 11 043
Kimia 4 jam/minggu Sebagai ketua peneliti,
menyusun usulan
penelitian, kordinator
penelitian, melakukan
penelitian, menganalisis
data dan membuat
laporan penelitian
2 Muh. Nalis / F1C1 09
027
Kimia 4 jam/minggu Sebagai anggota
peneliti, membantu
menyusun usulan
penelitian, melakukan
penelitian, dan
membantu menganalisis
data dan membuat
laporan penelitian 3 Dewi Yuli Astuti / A1C2
11 090
Pendi.biologi 4 jam/minggu Sebagai anggota
peneliti, membantu
menyusun usulan
penelitian, melakukan
penelitian, dan
membantu menganalisis
data dan membuat
laporan penelitian