7
DARI MASS PRODUCTION MENUJU MASS CUSTOMIZATION : SEBUAH TANTANGAN Harliwanti Prisilia Dosen Fakultas Teknik Prodi Teknik Industri Universitas 17 Agustus 1945 Banyuwangi [email protected] ABSTRAKSI Di awal sejarah industrialisasi ,mayoritas produk yang ditawarkan berbasis pada mass Production yang disesuaikan dengan kemampuan teknologi pada saat itu. Seiring dengan kemajuan teknologi dan persaingan bisnis, muncul Customer Oriented Mass Customization. Tentu saja untuk menjadi perusahaan yang berbasis Mass Customization bukan hal yang mudah karena ada tahapan-tahapan yang harus dilakukan serta harus didukung oleh adanya teknologi informasi. Tantangan beratnya adalah masalah teknologi informasi yang mampu menawarkan sistem cerdas yang bisa membantu konsumen untuk secara mudah mengapresiasikan desain sesuai dengan yang mereka inginkan. Di samping itu, juga teknologi manufaktur yang mampu merealisasikan desain konsumen tersebut secara cepat dan efisien. Kata kunci : Mass Production, Mass customization,teknologi informasi ABSTRACT At the beginning of the history of industrialization, the majority of products offered based on mass Production adapted to technological capabilities at the time. Along with the advancement of technology and business competition, appear Customer Oriented Mass Customization. Of course to be based company Mass Customization is not easy because there are steps that must be done and must be supported by the information technology. Toughest challenge is the problem of information technology that is able to offer intelligent systems that can help consumers to easily appreciate the design in accordance with what they want. In addition, the manufacturing technology is also able to realize the consumer designs quickly and efficiently. Keywords : Mass Production, Mass Cutomization, Information Technology 1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Mass Customization sering kita jumpai didunia industri akhir-akhir ini, baik itu di industri jasa maupun di industri manufaktur. Berbeda dengan Mass Production System yang memiliki kelemahan karena menawarkan opsi “take it all or leave it”, dimana konsumen dipaksa untuk memilih produk yang bisa jadi kurang sesuai dengan keinginan mereka dan sistem ini tidak bisa mengakomodasi kebutuhan spesifik konsumen, Mass Customization mengacu pada proses produksi baik itu berupa barang maupun jasa yang diproduksi secara massal tetapi bisa mengakomodasi kebutuhan konsumen secara spesifik. Mass Customization adalah alternatif bagi suatu perusahaan untuk bersaing secara kompetitif dalam meraih pangsa pasar. Konsep mass customization sendiri adalah bagaimana suatu perusahaan menjangkau pelanggan dengan cara produksi secara massal tapi memuaskan pelanggan secara individu melalui kecepatan proses produksi, flexibilitas dan

Harliwanti Prisilia

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Tugas

Citation preview

  • DARI MASS PRODUCTION MENUJU MASS CUSTOMIZATION :

    SEBUAH TANTANGAN

    Harliwanti Prisilia

    Dosen Fakultas Teknik Prodi Teknik Industri Universitas 17 Agustus 1945 Banyuwangi [email protected]

    ABSTRAKSI

    Di awal sejarah industrialisasi ,mayoritas produk yang ditawarkan berbasis pada mass Production yang disesuaikan dengan kemampuan teknologi pada saat itu. Seiring dengan kemajuan teknologi dan persaingan bisnis, muncul Customer Oriented Mass Customization. Tentu saja untuk menjadi perusahaan yang berbasis Mass Customization bukan hal yang mudah karena ada tahapan-tahapan yang harus dilakukan serta harus didukung oleh adanya teknologi informasi. Tantangan beratnya adalah masalah teknologi informasi yang mampu menawarkan sistem cerdas yang bisa membantu konsumen untuk secara mudah mengapresiasikan desain sesuai dengan yang mereka inginkan. Di samping itu, juga teknologi manufaktur yang mampu merealisasikan desain konsumen tersebut secara cepat dan efisien.

    Kata kunci : Mass Production, Mass customization,teknologi informasi

    ABSTRACT

    At the beginning of the history of industrialization, the majority of products offered based on mass Production adapted to technological capabilities at the time. Along with the advancement of technology and business competition, appear Customer Oriented Mass Customization. Of course to be based company Mass Customization is not easy because there are steps that must be done and must be supported by the information technology. Toughest challenge is the problem of information technology that is able to offer intelligent systems that can help consumers to easily appreciate the design in accordance with what they want. In addition, the manufacturing technology is also able to realize the consumer designs quickly and efficiently.

    Keywords : Mass Production, Mass Cutomization, Information Technology

    1. Pendahuluan

    1.1 Latar Belakang

    Mass Customization sering kita

    jumpai didunia industri akhir-akhir ini, baik

    itu di industri jasa maupun di industri

    manufaktur. Berbeda dengan Mass

    Production System yang memiliki

    kelemahan karena menawarkan opsi take

    it all or leave it, dimana konsumen

    dipaksa untuk memilih produk yang bisa

    jadi kurang sesuai dengan keinginan

    mereka dan sistem ini tidak bisa

    mengakomodasi kebutuhan spesifik

    konsumen, Mass Customization mengacu

    pada proses produksi baik itu berupa

    barang maupun jasa yang diproduksi

    secara massal tetapi bisa mengakomodasi

    kebutuhan konsumen secara spesifik.

    Mass Customization adalah alternatif bagi

    suatu perusahaan untuk bersaing secara

    kompetitif dalam meraih pangsa pasar.

    Konsep mass customization sendiri

    adalah bagaimana suatu perusahaan

    menjangkau pelanggan dengan cara

    produksi secara massal tapi memuaskan

    pelanggan secara individu melalui

    kecepatan proses produksi, flexibilitas dan

  • integrasi. Mass customization melibatkan

    semua aspek baik itu penjualan produk,

    pengembangan produk, produksi,

    pengiriman hingga produk tersebut

    sampai di tangan pelanggan.Tentu saja

    hal ini menjadi suatu tantangan bagi

    perusahaan-perusahaan yang masih

    berbasis Mass Production.

    1.2 Metode Metode ini menggunakan metode penulisan studi pustaka. Metode penulisan studi pustaka adalah metode penulisan karya ilmiah dengan mengumpulkan bahan-bahan, materi-materi, data-data, dan informasi-informasi yang diperoleh dari buku-buku atau jurnal yang sudah tersedia. 2. Pembahasan

    2.1 Perbedaan mass Production, continous improvement dan mass customization. Ada beberapa perbedaan mendasar pada perusahaan yang berbasis pada mass Production, continous improvement maupun mass customization. Perbedaan perbedaan itu adalah :

    Mass Production

    Identik dengan proses produksi yang bersifat birokratis dan hirarki.Dibawah pengawasan yang ketat,pekerjaan dilakukan secara berulang-ulang. Result : low-cost, standard goods and services (Pine, 1993)

    Continous Improvement

    Identik dengan pemberdayaan, tim fungsional yang melakukan perbaikan secara terus menerus.Manajer berfungsi sebagai pemimpin yang memandu komunikasi dan usaha-usaha guna melakukan perbaikan terus menerus. Result : low-cost,high quality, standard goods and services.(Pine, 1993)

    Mass customization

    Identik dengan sistem manufaktur yang mempunyai tingkat flexibilitas yang tinggi,

    dan respon yang cepat dalam menanggapi keinginan konsumen atau pelanggan.Dalam kondisi lingkungan yang senantiasa berubah, sumberdaya yang terdiri atas manusia, metode/proses, unit produksi dan teknologi disusun atas dasar untuk memenuhi keinginan konsumen . Seorang manajer disini harus mampu berkoordinasi secara mandiri, capable dan penggunaan sistem yang terhubung secara efisien adalah sesuatu hal yang amat krusial. Result : low-cost, high quality, customized goods and services (Pine, 1993)

    Berdasarkan tulisan diatas jelas terlihat bahwa mass customization mempunyai keunggulan dibandingkan dengan mass Production maupun continous improvement.Bagaimanapun untuk mencapai mass customization merupakan suatu tantangan yang membutuhkan peningkatan kemampuan operasional.Kaitan antara logistik, produksi dan penjualan semakin erat. Para manajer operasi harus menggunakan sumber daya organisasi yang imajinatif dan agresif untuk membentuk proses yang gesit yang memproduksi produk tertentu dengan cepat, murah ,terstandardisasi dan mampu memenuhi keinginan konsumen secara spesifik.The best example off effective mass customization is the production facility at Dell Computers (Selladurai, 2004). Dell Computer mempunyai sistem produksi dimana mereka mampu memproduksi computer sesuai dengan keinginan konsumen secara individu dan sampai di tangan konsumen dalam jangka waktu 3-5 hari.

    2.2 . Proses Menuju Mass customization

    To achieve successful mass customization,managers need first to turn their processes into modules.Second,they need to create an architecture for linking them that will permit them to integrate rapidly in the best combination or sequence required to taylor products or services (Pine, 1993).Kunci untuk mengkoordinasikan proses pembuatan modul adalah hubungan sistem dengan

  • empat atribut kunci, yang ditabelkan seperti di bawah ini

    Tabel 0-1 Atribut Kunci dalam Mass Customization

    Atribut Keterangan Contoh

    Instantaneous Proses untuk menerjemahkan keinginan konsumen mulai dari desain hingga produk jadi dilakukan dengan cepat,

    Dell Computer, AT&T,LSI Logic,Hewllett-Packard dengan perangkat lunak.

    Costless Untuk mengetahui kenginan konsumen,menggunakan suatu sistem dengan biaya seminimal mungkin.

    USSA dengan Image tecnology

    Seamless Kendali organisasi yang baik, tim yang solid,cepat dan responsible terhadap keinginan konsumen

    USSA,IBM Credit Corporation

    Frictionless Untuk menghindari gesekan,harus menciptakan batas yang jelas dalam tugas kolektif sehingga bisa bekerja sama dengan baik.

    Dell Computer,AT&T

    Selain atribut yang sudah dijelaskan diatas, penggunaan teknologi sangat diperlukan untukmengotomatisasi tugas-tugas dan menggantikan tenaga kerja manusia dengan mesin mekanis dan digital.Teknologi juga digunakan untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan pekerja.

    2.3 Metode yang Digunakan dalam Mass Customization

    Ada lima (5) metode / pendekatan yang digunakan untuk menuju Mass Customization (Selladurai, 2004).Gambar di bawah ini men mengilustrasikan metode operasional untuk mewujudkan konsep mass customization.

    Gambar 1 Metode menuju Mass Customization

  • Selain metode diatas,ada enam (6) factor yang merupakan yang menentukan keberhasilan sistem Mass customization (Silveira et al., 2001). Faktor faktor itu adalah:

    1.Customer demand for variety and customization must exist.

    Kemampuan suatu perusahaan untuk memproduksi dan mengirimkan produk dalam waktu dan dengan biaya yang sudah disepakati sebelumnya.

    2.Market Conditions must be appropriate. Kemampuan perusahaan menjadikan mass customization sebagai suatu keunggulan yang digunakan untuk berkompetisi meraih pangsa pasar.

    3.Value Chain should be ready keberhasilan mass customization tergantung pada kesiapan pemasok, distributor dan pengecer untuk mendukung perusahan dalam memasok bahan mentah hingga menjadi produk jadi.

    4.Technology must be available Implementasi teknologi manufaktur adalah faktor dasar yang menentukan keberhasilan dari mass customization system.

    5.Product should be customizable Mass customization memerlukan

    kemampuan untuk membangun produk dengan cepat dan inovasi dengan daur hidup produk yang lebih pendek.

    6.Knowledge must be shared Mass customization adalah suatu strategi yang dinamis dan tergantung pada kemampuan untuk men-translate kinginan pelanggan dalam bentuk produk baru. Untuk mewujudkan hal itu dibutuhkan pengetahuan yang baik.

    Ada empat (4) kategori dalam mass customization yakni fabricators,Involvers,modularizers dan assemblers,(MacCarthy et al., 2003),Selain kategori tersebut, ada delapan (8) level mass customization yakni : Design, Fabrication, assembly, additional custom work, additional

    services ,package and distribution,usage dan standardization (Silveira et al., 2001)

    2.4 Pengembangan Mass Customization

    Pengembangan Mass Cutomization berdasarkan pada tiga (3) hal utama:

    Pertama,proses manufaktur yang flexible dan teknologi informasi yang mendukung proses produksi dengan tingkat variasi yang tinggi tetapi dengan biaya yang rendah.

    Kedua,peningkatan permintaan produk dengan variasi produk yang tinggi dan disesuaikan dengan keinginan pelanggan dalam skala sementasi pasar yang cukup luas.

    Ketiga,memperpendek siklus hidup produk dan bersaing secara kompetitif di dunia industri dengan menerapkan strategi produksi yang fokus pada kebutuhan pelanggan secara individu.

    Strategi mass Production menjadi mass customization memerlukan proses transformasi.Proses transformasi ini tentu saja harus didukung oleh sistem teknologi informasi yang memadai mengenai kebutuhan konsumen dan teknologi proses manufaktur. Contoh kasus penerapan teknologi yang mendukung mass customization bisa dilihat dari penggunaan e-commerce and knowledge management (Helms et al., 2008), Internet based technology and object oriented programming(Frutos and Borenstein, 2004), Tecnology in The Apparel Industry (Lee and Chen, 2000) dan Original Equipment Manufacturer System for an automotive Supply Chain (Aigbedo, 2007).

    Diferensiasi dan pengendalian biaya merupakan dua poin kunci munculnya paradigma mass customization. Mass customization memiliki pengertian kemampuan untuk mensuplai produk maupun jasa sesuai dengan spesifikasi produk yang ditetapkan oleh customer. Pengertian ini selanjutnya meluas kepada pengertian bahwa mass customization merupakan suatu kemampuan perusahaan untuk menghasilkan produk

  • dalam variasi yang besar dan dengan lead time yang pendek. Prinsip ini kemudian memungkinkan perusahaan untuk dapat menangkap peluang pasar baru dan juga kebutuhan customer yang sifatnya personal yang sebelumnya tidak dapat dipenuhi oleh produk yang umumnya memiliki variasi yang telah terstandarisasi.

    Berdasasarkan uraian diatas, mass customization memungkinkan customer dapat memilih desainnya sendiri terhadap produk tertentu. Karena hal inilah variasi permintaan akan suatu produk sangatlah bervariasi. Karena variasi produk yang sangat besar ini maka dalam penerapan mass customization, dalam pemenuhan harus membutuhkan operating network yang flexible atau dinamis yang dapat disesuaikan dengan spesifikasi dari produk yang akan dibuat dan juga untuk dapat melayani dan menangkap criteria yang ditetapkan oleh customer dengan cepat.

    BTO (Build to Order)

    Konsep Build to Order atau BTO ini sangat erat kaitannya dengan Mass customization. Build to Order tentunya

    merupakan solusi dalam menerapkan strategi mass customization bilamana permintaan tidak diketahui sampai order dari cutomer datang. Di masa lalu dengan konsep built to forecast atau build to stock, produksi dilakukan berdasarkan peramalan permintaan. Bila dilihat, prediksi permintaan berdasarkan peramalan tidaklah begitu baik karena terlalu tergantungnya dengan masa lalu dan terlalu banyak asumsi yang digunakan sehingga output dari produksi tidak sesuai dengan variasi demand dari mass customization. Gap yang terjadi antara hasil peramalan dan permintaan yang sebenarnya akan mengkaibatkan peningkatan cost yakni tingginya biaya persediaan baik berupa komponen maupun produk akhir, tingginya waste berupa material waste dan suMber-sumber lainnya, penurunan cash flow. Dalam pendekatan mass customization, produk baru akan dibuat setelah perusahaan mendapatkan order dengan

    kuantitas dan kualitas tertentu seperti prinsip dari BTO

    Keuntungan dari mass customization

    Berikut ini merupakan beberapa keuntungan dari penerapan mass customization

    1. Memaksimalkan market share

    dengan maksimalkan kepuasan customer dan jumlah customer

    2. Menekan biaya persediaan dan material waste. Penekanan biaya

    ini diakibatkan karena material dan input lainnya di dorong untuk melakukan produksi secara just in time sehingga inventory dari finish product pun rendah karena produksi berdasarkan order tidak untuk menyetok.

    3. Meningkatkan cash flow.

    4. Waktu respon yang lebih pendek. Akumulasi waktu dari diterimanya order hingga dilakukan pengiriman sangat pendek. Selain itu sistem produksi yang flexibel dapat mengadaptasi permintaan yang berbeda dengan cepat.

    3. Kesimpulan

    Mass customization untuk saat ini merupakan strategi manufaktur untuk bersaing secara kompetitif dalam pasar global.Tentu saja hal ini bukan merupakan hal yang mudah, karena untuk mewujudkan perusahaan yang berbasis pada mass customization merupakan tantangan tersendiri terutama dalam hal penggunaan teknologi informasi yang bisa dengan cepat dan resposibel terhadap keinginan konsumen.

    DAFTAR PUSTAKA

    Aigbedo, H. 2007. An Assessment Of The Effect Of Mass Customization On

    Suppliers Inventory Levels In A JIT Supply Chain. European Journal of Operational Research, 181, 704-715.

  • Frutos, J. D. & Borenstein, D. 2004. A

    Framework To Support Customer Company Interaction In Mass Customization Environments. Computers in Industry, 54, 115-135.

    Helms, M. M., Ahmadi, M., Jang, W., JIH,

    K. & Ettkin, L. P. 2008. Technologies in support of mass customization strategy : Exploring the linkages between e-commerce and knowledge management. Computers in Industry, 59, 351-363.

    Lee, B. M. S.-E. & Chen, J. C. 2000.

    Mass-customization Methodology for an Apparel Industry with a Future Mass-customization Methodology for an Apparel Industry with a Future. Journal Of Industrial Technology, 16, 1-8.

    Maccarthy, B., Brabazon, P. G. &

    Bramham, J. 2003. Fundamental

    modes of operation for mass customization. International journal of production economics, 85, 289-304.

    Pine, I. 1993. Making mass customization

    work. Harvard Business Review, 71, 108-117.

    Selladurai, R. 2004. Mass customization in

    operations management: oxymoron or reality? Omega, 32, 295-300.

    Silveira, G. D., Borenstein, D. & Fogliatto,

    H. S. 2001. Mass customization : Literature review and research directions. Production, 72.

    http://dazzdays.wordpress.com/2009/11/01

    /strategy-mass-customization-

    postponement-modular-product

    diakses tanggal 26 April 2014.