Upload
widanjaya-made
View
79
Download
19
Embed Size (px)
DESCRIPTION
perawat
Citation preview
HASIL ANALISIS JURNAL MANAJEMEN KEUANGAN RUMAH SAKIT
1. Purba dan Sukadi (2009) dalam penelitiannya yang berjudul Analisis Investasi
Pengembangan Rumah Sakit : Studi Kasus di RS Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor
Penelitian ini bertujuan untuk menjawab permasalahan tentang hasil analisis investasi
pengembangan rumah sakit terhadap tingkat pengembalian, risiko dan sumber
pendanaan pada rumah sakit. Alat analisis yang digunakan adalah payback Method,
ROI, NPV, IRR dan PI. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) tingkat
pengembalian investasi dapat dikatakan bagus, (2) Selama periode tahun 2002-2005
prosentase kemampuan perusahaan dalam pengembalian investasi menurun akibat
banyak dilakukan penambahan peralatan dan gedung yang diperlukan dalam proses
pelayanan (3) Dana yang diinvestasikan mampu menghasilkan 126%, (4) tingkat
risiko pengembalian modal sangat kecil, dan (5) Investasi yang dilakukan dapat
dikatakan menguntungkan.
2. Agusalim, Indar dan Alimin, (2009) dalam penelitiannya yang berjudul Analisis Mekanisme Penganggaran Sebagai Alat Pengendalian Keuangan Studi Kasus Rumah Sakit Umum Anutapura Palu Tahun 2011,
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis mekanisme penganggaran sebagai alat
pengendalian Keuangan studi kasus Rumah Sakit Umum Anutapura. Untuk
menganalisis perencanaan anggaran, penyusunan anggaran, penetapan dan penentuan
anggaran berdasarkan prioritas kebutuhan setiap unit, pelaksanaan anggaran,
mekanisme perubahan anggaran dan pertanggung jawaban anggaran berdasarkan
Tupoksi dan wewenang struktur organisasi di Rumah Sakit Umum Anutapura Palu.
Jenis Penelitian ini menggunakan Pendekatan Survey Deskritif digunakan untuk
menjelaskan teori dengan menggali data-data yang bersumber dari dalam instansi
Rumah Sakit melalui wawancara yaitu menyangkut struktur organisasi, mekanisme
penyusunan anggaran, data akutansi (rencana anggaran dan perekaman hasil realisasi)
serta data-data lain yang menunjang penelitian ini.
Analisis dari penelitian ini dilakukan dengan metode yang diungkapkan oleh Miles
dan Hubermann (dalam Sugiyono, 2010) yaitu dengan metode reduksi, penyajian data
dan kesimpulan.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa :
a. Untuk merencanakan suatu Anggaran Rumah Sakit Umum Anutapura palu
harus menerima usulan dari bawah (Buttom Up) dan melibatkan stake holder
tentunya dalam perencanaan anggaran mempertimbangkan Pencapaian dan
Kinerja Rumah Sakit tahun sebelumnya.
b. Untuk menyusun suatu Anggaran harus dilakukan oleh Sumber daya Manusia
yang mempunyai kemampuan yang baik dengan disokong oleh Tim Penyusun
Anggaran sehingga akan lebih memudahkan koordinasi dan mudah terkontrol
oleh pimpinan/Direktur Rumah sakit.
c. Penetapan dan penentuan Anggaran Rumah Sakit memerlukan koordinasi dan
komitmen antara badan Legislatif ataupun eksekutif Rumah sakit Umum
Anutapura palu hal ini dilakukan untuk mendengarkan penjelasan anggaran
yang diberikan secara rasioanal dan untuk Rumah Sakit anggaran yang
ditetapkan tidak pernah mengalami kendala.
d. Pelaksanaan Anggaran Rumah Sakit Umum Anutapura Palu mengikuti
mekanisme yang diatur dan ditetapkan oleh pemerintah Kota Palu yaitu
pelaksanaan program dan kegiatan dapat berjalan setelah pengesahan
Dokumen Pelaksana Anggaran (DPA)
e. Perubahan anggaran atau yang biasa disebut Anggaran Belanja Tahunan
(ABT) adalah solusi bagi SKPD untuk memenuhi program dan kegiatan yang
menjadi Prioritas penganggaran yang di butuhkan.mekanisme ini telah
diadopsi oleh Pemerintah Kota Palu selanjutnya dilaksnakan oleh SKPD
termasuk Rumah Sakit Umum Anutapura Palu.
f. Pertanggung jawaban Anggaran Rumah Sakit Umum Anutapura Palu yang
dilakukan setiap bulan, Triwulan, dan tahunan karena pelaporan memberikan
umpan balik (feedback) pada unsur pengendali, sehingga dapat diketahui
setiap saat apa yang terjadi di lapangan. Apabila terjadi hambatan-hambatan
yang akan membawa akibat terhindarnya suatu kegiatan, unsur pengendali
dapat segera mengambil langkah-langkah pembinaan agar dapat segera diatasi.
3. Ermawati (2012) dalam penelitiannya yang berjudul Evaluasi Sistem Pengelolaan Pendapatan Rawat Inap Pada Rumah Sakit Umum Daerah Ulin Banjarmasin
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisa Sistem
Pengelolaan Pendapatan Rawat Inap yang dilakukan oleh Rumah Sakit Umum Daerah
Ulin Banjarmasin selama ini. Sekaligus menambah wawasan,pengetahuan dan
membandingkan antara teori yang dipelajari dengan observasi langsung.
Metode pengumpulan data yang digunakan penulis yaitu dengan penelitian lapangan
yang dilakukan pada instalasi Rawat Inap mengenai sistem pengelolaan pendapatan
yang selama ini terjadi dan penerapan sistem informasi akuntansi instalasi rawat inap
di Rumah Sakit Umum Daerah Ulin Banjarmasin. Penelitian dilakukan selama 4
(empat) minggu pada Instalasi Rawat Inap dengan mengumpulkan data dari literatur
yang terkait materi pembahasan.
Hasil penelitian pada rumah sakit, penulis mengetahui bahwa selama ini dokumen
yang digunakan cukup efektif ,dan ada fungsi terkait beberapa didalamnya,pemisahan
fungsi, yaitu pencatatan dan sistem otorisasi yang baik tetapi pada dokumen masih
belum maksimal dalam entri billing sistem pada tagihan biaya rawat inap akibat dari
kelalaian dan kurang teliti karyawannya dan beberapa hal yang masih perlu diperbaiki
agar manajemen rumah sakit menjadi lebih baik khususnya dalam pengelolaan
pendapatan rawat inap pada Rumah Sakit Umum Daerah Ulin Banjarmasin.
4. Olivia dan Ayuningtyas (2010) Analisis Politik dan Kebijakan Pembiayaan Rumah Sakit Pemerintah
Penelitian ini telah dilaksanakan untuk memahami politik dan kebijakan pembiayaan
pengelolaan rumah sakit pemerintah DKI Jakarta. Dua rumah sakit milik Pemerintah
DKI Jakarta, yaitu Rumah Sakit Pasar Rebo dan Rumah Sakit Duren Sawit dipilih
sebagai sampel. Studi ini merupakan penelitian kualitatif dimana pengambilan data
primer dilakukan dengan cara wawancara mendalam. Pada kedua rumah sakit ini
dikumpulkan data mengenai peraturan dan regulasi serta keuangan rumah sakit
selama tahun 2004-2008.
Hasil analisis aktor, konten, konteks, dan proses menunjukkan bahwa kebijakan
pembiayaan rumah sakit terdiri dari penentuan tarif, subsidi anggaran pendapatan dan
belanja daerah (APBD), keluarga miskin (gakin), dan surat keterangan tidak mampu
(SKTM) serta pola pembiayaan yang terkait dengan status kelembagaan. Dalam
penetapan kebijakan ini, anggota dewan perwakilan rakyat daerah (DPRD)
merupakan aktor utama. Proses pengambilan keputusan untuk menetapkan agenda
dan rumusan keuangan masih belum sempurna sehingga menghambat
pelaksanaannya. Selain itu, proses evaluasi dan adaptasi kebijakan pembiayaan belum
dilaksanakan dengan baik. Dibutuhkan diskusi dan kerja sama antara berbagai aktor
kebijakan untuk menghasilkan kebijakan. Administrator rumah sakit berfungsi
strategis untuk melakukan upaya peningkatan secara internal menuju kemandirian
rumah sakit dan kemandirian eksternal dengan cara advokasi pihak legislatif untuk
perbaikan kebijakan selanjutnya.
5. Riawati dan Pribadi (2012) dalam penelitian yang berjudul Analisis Implementasi Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah Di Rumah Sakit Panembahan Senopati Bantul
Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis terhadap implementasi pola
pengelolaan keuangan BLU yang bertujuan untuk meningkatkan profesionalisme,
enterpreneurship, transparansi dan akuntabilitas.
Penelitian menggunakan studi kualitatif. Data diperoleh melalui instrumen yang
terdiri dari survei, observasi, focus group discussion dan in-depth interview. Data juga
diperoleh melalui dokumen RSUD Panembahan Senopati.
Awal proses implementasi banyak dijumpai hambatan yang bersumber dari
ketidakfahaman SDM baik dari manajemen maupun keuangan. Tidak adanya piranti
pendukung berupa SK Bupati atau Peraturan Bupati serta kurangnya kompetensi
SDM keuangan. Tahun 2011-2012 disusun 15 petunjuk pelaksana berbentuk SK dan
Peraturan Bupati, tahun 2012 SDM keuangan diganti dengan personil berbasis
akuntansi. Dengan BLUD SDM didorong untuk bekerja dengan efektif dan efisien,
karena BLUD merupakan badan nirlaba yang tidak mencari keuntungan. RSUD dapat
berkembang bila pendapatan dikelola secara efisien dengan penganggaran yang
berorientasi pada standar mutu SPM.
Setelah 5 tahun mengimplentasi PPK-BLUD, saat ini regulasi telah berjalan dengan
baik. Banyak rekomendasi eksternal untuk mempelajari PPK-BLUD di RSUD
Panembahan Senopati. Ini mer
DAFTAR PUSTAKA
Purba dan Sukadi, 2009, Analisis Investasi Pengembangan Rumah Sakit : Studi Kasus di RS Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor, Jurnal Ilmiah Kesatuan Nomor 1 Volume 11, Januari 2009
Agusalim, Indar dan Alimin, 2013, Analisis Mekanisme Penganggaran Sebagai Alat Pengendalian Keuangan Studi Kasus Rumah Sakit Umum Anutapura Palu Tahun 2011, Jurnal AKK, Vol 2 No 1, Januari 2013, hal 8-17
Ermawati (2012) Evaluasi Sistem Pengelolaan Pendapatan Rawat Inap Pada Rumah Sakit Umum Daerah Ulin Banjarmasin
Olivia dan Ayuningtyas (2010) Analisis Politik dan Kebijakan Pembiayaan Rumah Sakit Pemerintah, Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional Vol. 5, No. 3, Desember 2010.
Riawati dan Pribadi (2012) Analisis Implementasi Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah Di Rumah Sakit Panembahan Senopati Bantul