31
HASIL DISKUSI SKENARIO 5 TUTORIAL BLOK TROPICAL AND INFECTION DISEASE SCENARIO KASUS Penyakit yang disebabkan virus saat ini mengalami banyak perkembangan. Penyakit virus yang telah lama di kenal seperti DHF, mumps, dan diare virus terkadang mengalami peningkatan jumlah kasus pada waktu tertentu, namun penyakit yang dinyatakan telah teratasi ternyata kembali meningkat jumlah nya seperti rabies dan polio. Dan kita kemudian dikejutkan dengan muncul nya penyakit baru seperti avian influenza yang dapat menimbulkan pandemic bagi manusia. Kini kita harus mewaspadai terhadap meluasnya jumlah kejadian penyakit tersebut. 1

Hasil Diskusi

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Hasil Diskusi

HASIL DISKUSI SKENARIO 5

TUTORIAL BLOK TROPICAL AND

INFECTION DISEASE

SCENARIO KASUS

Penyakit yang disebabkan virus saat ini mengalami banyak perkembangan.

Penyakit virus yang telah lama di kenal seperti DHF, mumps, dan diare virus

terkadang mengalami peningkatan jumlah kasus pada waktu tertentu, namun

penyakit yang dinyatakan telah teratasi ternyata kembali meningkat jumlah nya

seperti rabies dan polio. Dan kita kemudian dikejutkan dengan muncul nya

penyakit baru seperti avian influenza yang dapat menimbulkan pandemic bagi

manusia. Kini kita harus mewaspadai terhadap meluasnya jumlah kejadian

penyakit tersebut.

1

Page 2: Hasil Diskusi

STEP 1 - 7

A. STEP I

Klasifikasi Terminologi yang Tidak Diketahui

1. Mumps nama lain nya yaitu gondongan, penyakit yang disebabkan oleh virus

yang biasanya menyebar melalui air liur dan dapat menginfeksi banyak bagian

tubuh, terutama kelenjar ludah parotis.

2. DHF (Dengue Haemorhagic Fever) penyakit demam akut yang ditemukan di

daerah tropis, dengan penyebaran geografis yang mirip dengan malaria.

Penyakit ini disebabkan oleh salah satu dari empat serotipe virus dari genus

Flavivirus, famili Flaviviridae.

3. Polio penyakit paralisis atau lumpuh yang disebabkan oleh virus.

4. Pandemi wabah penyakit menyebar luas lintas benua dan dalam jumlah

besar.

2

Page 3: Hasil Diskusi

B. STEP II

Definisi Masalah

Setelah mempelajari skenario, peserta tutorial mendefinisikan masalah yang harus

dibahas adalah sebagai berikut:

1. Mengapa rabies dan polio yang dinyatakan telah teratasi ternyata kembali

meningkat ?

2. Jelaskan alasan mengapa muncul penyakit baru ?

3. Mengapa penyakit yang disebabkan oleh virus berkembang ?

4. Sebutkan dan jelaskan klasifikasi virus penyebab penyakit di daerah

tropis ?

5. Jelaskan epidemiologi, pathogenesis, prognosis, etiologi, gejala,

pemeriksaan, penatalaksanaan, komplikasi, dan pencegahan pada DHF,

mumps, diare virus, rabies, polio, dan avian influenza ?

3

Page 4: Hasil Diskusi

C. STEP III

Curah Pendapat

1. Mengapa rabies dan polio yang dinyatakan telah teratasi ternyata kembali

meningkat ?

Jawab : LO

2. Jelaskan alasan mengapa muncul penyakit baru ?

Jawab : LO

3. Mengapa penyakit yang disebabkan oleh virus berkembang ?

Jawab : LO

4. Sebutkan dan jelaskan klasifikasi virus penyebab penyakit di daerah

tropis ?

Jawab : LO

5. Jelaskan epidemiologi, pathogenesis, prognosis, etiologi, gejala,

pemeriksaan, penatalaksanaan, komplikasi, dan pencegahan pada DHF,

mumps, diare virus, rabies, polio, dan avian influenza ?

Jawab :

DENGUE HAEMORHAGIC FEVER

Epidemiologi

Wabah pertama terjadi di Asia, Afrika, dan Amerika Utara.

Patofisiologi

Patofisiologi primer DBD dan SSD (syndrome syok dengue) adalah

peningkatan akut permeabilitas vaskuler sehingga terjadi kebocoran

plasma ke dalam ruang ekstravaskuler yang menimbulkan

hemokonsentrasi dan penurunan tekanan darah.

Patogenesis

Infeksi dengue bisa disebabkan oleh beberapa jenis serotipe virus DEN,

setelah terinfeksi oleh salah satu serotipe virus, tubuh akan membentuk

kekebalan terhadap serotipe tersebut, namun tidak terhadap jenis serotipe

4

Page 5: Hasil Diskusi

lain, sehingga jika tubuh terinfeksi lagi oleh jenis serotipe lain (secondary

infection), bisa menimbulkan infeksi yang lebih berat.

Prognosis

Tergantung dari derajat keparahan.

Etiologi

Penyakit ini disebabkan oleh salah satu dari empat serotipe virus dari

genus Flavivirus, famili Flaviviridae. Demam berdarah disebarkan kepada

manusia oleh nyamuk Aedes aegypti.

Gejala

demam tinggi terus menerus tanda perdarahan sakit perut trombositopenia sakit pada sendi (artralgia) sakit pada otot (mialgia

Pemeriksaan

Diagnosis demam berdarah biasa dilakukan secara klinis.

Penatalaksanaan

Terapi suportif

Transfusi platelet dilakukan jika jumlah platelet menurun drastis.

Komplikasi

Syok

kematian

Pencegahan

mengurangi vektor nyamuk demam berdarah makan makanan bergizi, rutin olahraga, dan istirahat yang cukup

5

Page 6: Hasil Diskusi

Fogging atau pengasapan hanya akan mematikan nyamuk dewasa, sedangkan bubuk abate akan mematikan jentik pada air. Keduanya harus dilakukan untuk memutuskan rantai perkembangbiakan nyamuk;

MUMPS

Etiologi

disebabkan oleh infeksi virus Paramiksovirus RNA yang ditularkan

melalui percikan air ludah pembawa virus.

Epidemiologi

lingkungan yang padat

Sering kejadian pada anak anak sekolah

Gejala

demam, lemas, susah membuka mulut, pembengkakan pada kelenjar

parotis di pipi, pada laki laki dewasa juga bisa terjadi pembengkakan pada

buah zakar, peradangan pada pankreas.

Pemeriksaan

Pemeriksaan fisik :

Suhu

Pembengkakan parotis

Malaise

Nyeri tekan kelenjar parotis

Mukosa oral merah

Pemeriksaan penunjang :

Serologi

PCR

Urinr

Darah

Penatalaksanaan

Pengobatan pasien gondongan sebenarnya tidak begitu spesifik seperti halnya infeksi virus yang lain. Pengobatan hanya untuk menghilangkan

6

Page 7: Hasil Diskusi

gejala. Diharapkan penyakit ini akan sembuh sendiri selama 3 sampai 4 hari.

Pencegahan

Vaksin MMR Hindari kontak dengan penderita

Prognosis

Baik karena bisa sembuh sendiri

Komplikasi

Orkitis Hepatitis Meningitis

DIARE VIRUS

Etiologi

Penyakit ini dapat disebabkan oleh berbagai virus, misalnya Rotavirus dan Norovirus (sebelumnya dikenal sebagai Norwalklikevirus).

Epidemiologi

Bayi

Anak-anak

Gejala

Gejala utama gastroenteritis virus adalah muntah dan diare berair.

Pemeriksaan

Suhu

Mata cekung

Pemeriksaan tinja

Penatalaksanaan

Tidak ada perawatan spesifik untuk gastroenteritis virus kecuali istirahat dan minum banyak cairan. Banyak orang akan sembuh tanpa komplikasi. Pencegahan

7

Page 8: Hasil Diskusi

Setelah menggunakan kakus, menggantikan lampin dan sebelum makan atau menyiapkan makanan, cuci tangan Anda dengan baik dengan sabun dan air mengalir selama kurang lebih 10 detik dan keringkan dengan handuk bersih.

PrognosisBaik (dubia ad bonam)

RABIES

Etiologi

Rabies disebabkan oleh virus rabies yang masuk ke keluarga

Rhabdoviridae dan genus Lysavirus.

Gejala

Gejala sakit yang akan dialami seseorang yang terinfeksi rabies meliputi 4 stadium:

Stadium prodromal

Stadium sensoris

Stadium eksitasi

Stadium paralitik

Pemeriksaan

Satu-satunya uji yang menghasilkan keakuratan 100% terhadap adanya

virus rabies adalah dengan uji antibodi fluoresensi langsung (direct

fluorescent antibody test/ dFAT) pada jaringan otak hewan yang terinfeksi.

Penatalaksanaan

Bila terinfeksi rabies, segera cari pertolongan medis. Rabies dapat diobati,

namun harus dilakukan sedini mungkin sebelum menginfeksi otak dan

menimbulkan gejala.Bila gejala mulai terlihat, tidak ada pengobatan untuk

menyembuhkan penyakit ini. Kematian biasanya terjadi beberapa hari

setelah terjadinya gejala pertama.

Pencegahan

8

Page 9: Hasil Diskusi

Pencegahan rabies pada manusia harus dilakukan sesegera mungkin setelah terjadi gigitan oleh hewan yang berpotensi rabies, karena bila tidak dapat mematikan (letal).

Langkah-langkah untuk mencegah rabies bisa diambil sebelum terjangkit virus atau segera setelah terkena gigitan. Sebagai contoh, vaksinasi bisa diberikan kapada orang-orang yang berisiko tinggi terhadap terjangkitnya virus.

POLIO

Etiologi

Agen pembawa penyakit ini, sebuah virus yang dinamakan poliovirus

(PV), masuk ke tubuh melalui mulut, mengifeksi saluran usus.

Epidemiologi

Sering menyerang anak-anak

Pemeriksaan

Tes saraf motorik

Atrofi otot

Pencegahan

Vaksin polio

Prognosis

Dubia ad malam

Komplikasi

Retardasi mental

Imunitas menurun

AVIAN INFLUENZA

Etiologi

Penyebab flu burung adalah virus influensa tipe A yang menyebar antar unggas. Virus ini kemudian ditemukan mampu pula menyebar ke spesies lain seperti babi, kucing, anjing, harimau, dan manusia.

Gejala

demam tinggi

9

Page 10: Hasil Diskusi

keluhan pernafasan dan (mungkin) perut

Penatalaksanaan

Penanganan medis maupun pemberian obat dilakukan oleh petugas medis

yang berwenang. Obat-obatan yang biasa diberikan adalah penurun panas

dan anti virus.

D. STEP IV

Analisis Masalah

1. Mengapa rabies dan polio yang dinyatakan telah teratasi ternyata kembali

meningkat ?

Jawab : LO

2. Jelaskan alasan mengapa muncul penyakit baru ?

Jawab : LO

3. Mengapa penyakit yang disebabkan oleh virus berkembang ?

Jawab : LO

4. Sebutkan dan jelaskan klasifikasi virus penyebab penyakit di daerah

tropis ?

Jawab : LO

5. Jelaskan epidemiologi, pathogenesis, prognosis, etiologi, gejala,

pemeriksaan, penatalaksanaan, komplikasi, dan pencegahan pada DHF,

mumps, diare virus, rabies, polio, dan avian influenza ?

Jawab :

DENGUE HAEMORHAGIC FEVER

Epidemiologi

Wabah pertama terjadi pada tahun 1780-an secara bersamaan di Asia,

Afrika, dan Amerika Utara. Penyakit ini kemudian dikenali dan dinamai

pada 1779. Wabah besar global dimulai di Asia Tenggara pada 1950-an

dan hingga 1975 demam berdarah ini telah menjadi penyebab kematian

utama di antaranya yang terjadi pada anak-anak di daerah tersebut.

10

Page 11: Hasil Diskusi

Patofisiologi

Patofisiologi primer DBD dan SSD (syndrome syok dengue) adalah

peningkatan akut permeabilitas vaskuler sehingga terjadi kebocoran

plasma ke dalam ruang ekstravaskuler yang menimbulkan

hemokonsentrasi dan penurunan tekanan darah. Volume plasma menurun

lebih dari 20% pada kasus-kasus berat. Pada vaskuler tidak ditemukan lesi

destruktif yang menunjukkan bahwa peningkatan permeabilitas vaskuler

ini merupakan perubahan sementara fungsi vaskuler akibat adanya

mediator kerja singkat. Jika penderita sudah stabil dan mulai sembuh,

cairan ekstravasasi diabsorbsi dengan cepat kembali ke dalam vaskuler,

menimbulkan penurunan hematokrit.

Perubahan hemostasis pada DBD dan SSD melibatkan 3 faktor: perubahan

vaskuler, trombositopeni dan kelainan koagulasi. Hampir semua penderita

DBD mengalami peningkatan fragilitas vaskuler dan trombositopeni, dan

banyak diantaranya penderita menunjukkan koagulogram yang abnormal.

Walaupun DD dan DBD disebabkan oleh virus yang sama, tapi

mekanisme patofisiologisnya berbeda sehingga menyebabkan perbedaan

klinis. Perbedaan yang utama adalah pada DBD terjadi peningkatan

permeabilitas vaskuler yang mengakibatkan kebocoran plasma yang

apabila berat dapat menyebabkan renjatan (SSD). Kebocoran plasma ini

diduga karena proses imunologi, sedangkan pada DD hal ini tidak terjadi.

Patogenesis

Infeksi dengue bisa disebabkan oleh beberapa jenis serotipe virus DEN,

setelah terinfeksi oleh salah satu serotipe virus, tubuh akan membentuk

kekebalan terhadap serotipe tersebut, namun tidak terhadap jenis serotipe

lain, sehingga jika tubuh terinfeksi lagi oleh jenis serotipe lain (secondary

infection), bisa menimbulkan infeksi yang lebih berat. Hal ini disebabkan

adanya antibody dependent enhancement, dimana tubuh akan

menghancurkan serotipe pertama disamping membentuk antibodi non

netralisasi yang justru akan mempermudah sel terinfeksi oleh virus,

11

Page 12: Hasil Diskusi

sehingga melepaskan sitokin yang bersifat vasoaktif atau prokoagulasi,

seperti IL-1 IL-6, TNF α dan Platelet Activating Factor (PAF). Bahan-

bahan mediator tersebut akan mempengaruhi sel-sel endotel dinding

pembuluh darah dan sistem hemostatik yang akan mengakibatkan

kebocoran plasma dan perdarahan. Namun demikian, hanya 2-4%

penderita secondary infection akan mengalami infeksi yang berat, belum

diketahui kenapa hal ini bisa terjadi.

Setelah virus masuk kedalam tubuh, virus akan berkembang biak dalam

sel makrofag, monosit dan sel B, virus juga bisa menginfeksi sel mast, sel

dendritik dan sel endotel. Manifestasi klinis DD timbul akibat reaksi tubuh

terhadap masuknya virus. Viremia terjadi selama 2 hari sebelum timbul

gejala dan berakhir setelah lima hari gejala demam mulai. Makrofag akan

segera bereaksi dengan menangkap virus dan memprosesnya sehingga

makrofag menjadi Antigen Presenting Cell (APC) .

Prognosis

Tergantung dari derajat keparahan.

Etiologi

Penyakit ini disebabkan oleh salah satu dari empat serotipe virus dari

genus Flavivirus, famili Flaviviridae. Demam berdarah disebarkan kepada

manusia oleh nyamuk Aedes aegypti.

Virus dengue merupakan rantai tunggal RNA yang termasuk dalam famili

flaviviridae. Berdasarkan kriteria biologi dan imunologi terdapat 4 serotipe

yaitu DEN 1, DEN 2, DEN3, dan DEN 4. Virus dengue terdiri dari 3

struktur protein yaitu Core (C),Membrane(M) dan Envelope (E) dan

protein Non-Structural ( NS1, NS2a, NS2b, NS3, NS4a, NS4b dan NS5).

Protein envelope berperan penting dalam fungsi biologis virus ini. Protein

tersebut akan berikatan dengan reseptor pada sel, sehingga virus bisa

masuk kedalam sel, menimbulkan hemaglutinasi eritrosit serta merangsang

neutralizing antibody dan respons imun protektif.

12

Page 13: Hasil Diskusi

Gejala

Penyakit ini ditunjukkan melalui munculnya demam tinggi terus menerus, disertai adanya tanda perdarahan, contohnya ruam. Ruam demam berdarah mempunyai ciri-ciri merah terang. Selain itu tanda dan gejala lainnya adalah sakit perut, rasa mual, trombositopenia, hemokonsentrasi, sakit kepala berat, sakit pada sendi (artralgia), sakit pada otot (mialgia). Sejumlah kecil kasus bisa menyebabkan sindrom shock dengue yang mempunyai tingkat kematian tinggi. Kondisi waspada ini perlu disikapi dengan pengetahuan yang luas oleh penderita maupun keluarga yang harus segera konsultasi ke dokter apabila pasien/penderita mengalami demam tinggi 3 hari berturut-turut. Banyak penderita atau keluarga penderita mengalami kondisi fatal karena menganggap ringan gejala-gejala tersebut.

Sesudah masa tunas / inkubasi selama 3 - 15 hari orang yang tertular dapat mengalami / menderita penyakit ini dalam salah satu dari 4 bentuk berikut ini :

Bentuk abortif, penderita tidak merasakan suatu gejala apapun.

Dengue klasik, penderita mengalami demam tinggi selama 4 - 7 hari, nyeri-nyeri pada tulang, diikuti dengan munculnya bintik-bintik atau bercak-bercak perdarahan di bawah kulit.

Dengue Haemorrhagic Fever (Demam berdarah dengue/DBD) gejalanya sama dengan dengue klasik ditambah dengan perdarahan dari hidung (epistaksis/mimisan), mulut, dubur, dsb.

Dengue Syok Sindrom, gejalanya sama dengan DBD ditambah dengan syok / presyok. Bentuk ini sering berujung pada kematian.

Karena seringnya terjadi perdarahan dan syok maka pada penyakit ini angka kematiannya cukup tinggi, oleh karena itu setiap Penderita yang diduga menderita Demam Berdarah dalam tingkat yang manapun harus segera dibawa ke dokter atau Rumah Sakit, mengingat sewaktu-waktu dapat mengalami syok / kematian.

Demam berdarah umumnya lamanya sekitar enam atau tujuh hari dengan puncak demam yang lebih kecil terjadi pada akhir masa demam. Secara klinis, jumlah platelet akan jatuh hingga pasien dianggap afebril.

Pemeriksaan

13

Page 14: Hasil Diskusi

Diagnosis demam berdarah biasa dilakukan secara klinis. Biasanya yang terjadi adalah demam tanpa adanya sumber infeksi, ruam petekial dengan trombositopenia dan leukopenia relatif.

Serologi dan reaksi berantai polimerase tersedia untuk memastikan diagnosa demam berdarah jika terindikasi secara klinis.

Mendiagnosis demam berdarah secara dini dapat mengurangi risiko kematian daripada menunggu akut.

Penatalaksanaan

Bagian terpenting dari pengobatannya adalah terapi suportif. Sang pasien

disarankan untuk menjaga penyerapan makanan, terutama dalam bentuk

cairan. Jika hal itu tidak dapat dilakukan, penambahan dengan cairan

intravena mungkin diperlukan untuk mencegah dehidrasi dan

hemokonsentrasi yang berlebihan. Transfusi platelet dilakukan jika jumlah

platelet menurun drastis. Pengobatan alternatif yang umum dikenal adalah

dengan meminum ekstrak daun jambu biji. Merujuk hasil kerja sama

penelitian Fakultas Kedokteran Unair dan BPOM, ekstrak daun jambu biji

bisa menghambat pertumbuhan virus dengue. Bahan itu juga

meningkatkan trombosit tanpa efek samping. Masyarakat mesti

memperhatikan informasi penting ini. Berdasarkan hasil kerja sama dalam

uji pre klinis Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, Surabaya, Jawa

Timur dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) yang dilansir di

Jakarta, Rabu (10/3) siang, ekstrak daun jambu biji dipastikan bisa

menghambat pertumbuhan virus dengue penyebab demam berdarah

dengue (DBD). Bahan itu juga mampu meningkatkan jumlah trombosit

hingga 100 ribu milimeter per kubik tanpa efek samping. Peningkatan

tersebut diperkirakan dapat tercapai dalam tempo delapan hingga 48 jam

setelah ekstrak daun jambu biji dikonsumsi.

Komplikasi

Syok

kematian

14

Page 15: Hasil Diskusi

Pencegahan

Tidak ada vaksin yang tersedia secara komersial untuk penyakit demam berdarah.

Pencegahan utama demam berdarah terletak pada menghapuskan atau mengurangi vektor nyamuk demam berdarah. Insiatif untuk menghapus kolam-kolam air yang tidak berguna (misalnya di pot bunga) telah terbukti berguna untuk mengontrol penyakit yang disebabkan nyamuk, menguras bak mandi setiap seminggu sekali, dan membuang hal - hal yang dapat mengakibatkan sarang nyamuk demam berdarah Aedes Aegypti.

Hal-hal yang harus dilakukan untuk menjaga kesehatan agar terhindar dari penyakit demam berdarah, sebagai berikut:

1. Melakukan kebiasaan baik, seperti makan makanan bergizi, rutin olahraga, dan istirahat yang cukup;

2. Memasuki masa pancaroba, perhatikan kebersihan lingkungan tempat tinggal dan melakukan 3M, yaitu menguras bak mandi, menutup wadah yang dapat menampung air, dan mengubur barang-barang bekas yang dapat menjadi sarang perkembangan jentik-jentik nyamuk, meski pun dalam hal mengubur barang-barang bekas tidak baik, karena dapat menyebabkan polusi tanah. Akan lebih baik bila barang-barang bekas tersebut didaur-ulang;

3. Fogging atau pengasapan hanya akan mematikan nyamuk dewasa, sedangkan bubuk abate akan mematikan jentik pada air. Keduanya harus dilakukan untuk memutuskan rantai perkembangbiakan nyamuk;

4. Segera berikan obat penurun panas untuk demam apabila penderita mengalami demam atau panas tinggi

MUMPS

Etiologi

disebabkan oleh infeksi virus Paramiksovirus RNA yang ditularkan

melalui percikan air ludah pembawa virus.

Epidemiologi

Karena cara infeksi yang demikian mudah, maka penyakit Gondongan

akan sangat mudah menyebar terutama di lingkungan yang padat. Sering

kejadian pada anak anak sekolah, Gondongan diderita kompak satu kelas.

Masa inkubasi atau masa sejak masuknya kuman ke dalam tubuh sampai

15

Page 16: Hasil Diskusi

timbulnya gejala adalah 18 hari. Namun hal itu pun tidak merupakan

angka pasti, karena bila daya tubuh korban bagus malah tidak akan timbul

gejala sama sekali.

DIARE VIRUS

Gejala

Gejala utama gastroenteritis virus adalah muntah dan diare berair. Gejala lain mungkin termasuk mual, demam, sakit perut, sakit kepala dan sakit otot. Dehidrasi mungkin terjadi kemudian. Gejala dapat memakan waktu satu sampai tiga hari untuk timbul dan biasanya berlanjut selama satu atau dua hari, dan adakalanya lebih lama. Tinja encer, bau asam, tidak berlendir dan tidak berdarah.

Penatalaksanaan

Tidak ada perawatan spesifik untuk gastroenteritis virus kecuali istirahat dan minum banyak cairan. Banyak orang akan sembuh tanpa komplikasi. Namun,gastroenteritis virus mungkin serius bagi orang yang menghadapi kesulitan menggantikan cairan dan garam yang hilang melalui muntah dan diare.

Orang yang muntah atau menderita diare harus:• beristirahat di rumah dan tidak menghadiri tempat kerja atau sekolah atau penitipan anak ketika sedang sakit• tidak menyiapkan makanan untuk orang lain atau merawat pasien, anak-anak atau orang lanjut usia. Langkah-langkah ini harus berkelanjutan sampai 48 jam setelah berhenti diare atau muntah. Ini termasuk orang yang menyiapkan makanan di rumah atau bekerja dalam industry makanan.• mencuci tangan dengan baik dengan sabun dan air mengalir selama 10 detik setelah menggunakan kakus• minum banyak cairan jernih, misalnya sari buah atau minuman ringan yang dicairkan 1 bagian dengan 4 bagian air, untuk mencegah dehidrasi.Hindari sari buah dan minuman ringan yang tidak dicairkan karena mungkin menambah dehidrasi dan diare. Minuman rehidrasi yang mengganti cairan dan garam dapat diperoleh dari apotek. Cairan intravena mungkin diperlukan dalam kasus dehidrasi parah.

RABIES

Etiologi

Rabies disebabkan oleh virus rabies yang masuk ke keluarga

Rhabdoviridae dan genus Lysavirus. Karakteristik utama virus keluarga

16

Page 17: Hasil Diskusi

Rhabdoviridae adalah hanya memiliki satu utas negatif RNA yang tidak

bersegmen. Virus ini hidup pada beberapa jenis hewan yang berperan

sebagai perantara penularan.

Gejala

Gejala rabies biasanya mulai timbul dalam waktu 30-50 hari setelah terinfeksi. Masa inkubasi virus hingga munculnya penyakit adalah 10-14 hari pada anjing tetapi bisa mencapai 9 bulan pada manusia. Bila disebabkan oleh gigitan anjing, luka yang memiliki risiko tinggi meliputi infeksi pada mukosa, luka di atas daerah bahu (kepala, muka, leher), luka pada jari tangan atau kaki, luka pada kelamin, luka yang lebar atau dalam, dan luka yang banyak. Sedangkan luka dengan risiko rendah meliputi jilatan pada kulit yang luka, garukan atau lecet, serta luka kecil di sekitar tangan, badan, dan kaki.

Gejala sakit yang akan dialami seseorang yang terinfeksi rabies meliputi 4 stadium:

Stadium prodromal

Dalam stadium prodomal sakit yang timbul pada penderita tidak khas, menyerupai infeksi virus pada umumnya yang meliputi demam, sulit makan yang menuju taraf anoreksia, pusing dan pening (nausea), dan lain sebagainya.

Stadium sensoris

Dalam stadium sensori penderita umumnya akan mengalami rasa nyeri pada daerah luka gigitan, panas, gugup, kebingungan, keluar banyak air liur (hipersalivasi), dilatasi pupil, hiperhidrosis, hiperlakrimasi.

Stadium eksitasi

Pada stadium eksitasi penderita menjadi gelisah, mudah kaget, kejang-kejang setiap ada rangsangan dari luar sehingga terjadi ketakutan pada udara (aerofobia), ketakutan pada cahaya (fotofobia), dan ketakutan air (hidrofobia).Kejang-kejang terjadi akibat adanya gangguan daerah otak yang mengatur proses menelan dan pernapasan. Hidrofobia yang terjadi pada penderita rabies terutama karena adanya rasa sakit yang luar biasa di kala berusaha menelan air.

17

Page 18: Hasil Diskusi

Stadium paralitik

Pada stadium paralitik setelah melalui ketiga stadium sebelumnya, penderita memasuki stadium paralitik ini menunjukkan tanda kelumpuhan dari bagian atas tubuh ke bawah yang progresif.

Karena durasi penyebaran penyakit yang cukup cepat maka umumnya keempat stadium di atas tidak dapat dibedakan dengan jelas. Gejala-gejala yang tampak jelas pada penderita di antaranya adanya nyeri pada luka bekas gigitan dan ketakutan pada air, udara, dan cahaya, serta suara yang keras. Sedangkan pada hewan yang terinfeksi, gelaja yang tampak adalah dari jinak menjadi ganas, hewan-hewan peliharaan menjadi liar dan lupa jalan pulang, serta ekor dilengkungkan di bawah perut.

Pemeriksaan

Jika seseorang digigit hewan, maka hewan yang menggigit harus diawasi.

Satu-satunya uji yang menghasilkan keakuratan 100% terhadap adanya

virus rabies adalah dengan uji antibodi fluoresensi langsung (direct

fluorescent antibody test/ dFAT) pada jaringan otak hewan yang terinfeksi.

Uji ini telah digunakan lebih dari 40 tahun dan dijadikan standar dalam

diagnosis rabies. Prinsipnya adalah ikatan antara antigen rabies dan

antibodi spesifik yang telah dilabel dengan senyawa fluoresens yang akan

berpendar sehingga memudahkan deteksi. Namun, kelemahannya adalah

subjek uji harus disuntik mati terlebih dahulu (eutanasia) sehingga tidak

dapat digunakan terhadap manusia. Akan tetapi, uji serupa tetap dapat

dilakukan menggunakan serum, cairan sumsum tulang belakang, atau air

liur penderita walaupun tidak memberikan keakuratan 100%. [12] Selain itu,

diagnosis dapat juga dilakukan dengan biopsi kulit leher atau sel epitel

kornea mata walaupun hasilnya tidak terlalu tepat sehingga nantinya akan

dilakukan kembali post mortem diagnosis setelah hewan atau manusia

yang terinfeksi meninggal.

Penatalaksanaan

Bila terinfeksi rabies, segera cari pertolongan medis. Rabies dapat diobati,

namun harus dilakukan sedini mungkin sebelum menginfeksi otak dan

menimbulkan gejala.Bila gejala mulai terlihat, tidak ada pengobatan untuk

menyembuhkan penyakit ini. Kematian biasanya terjadi beberapa hari

18

Page 19: Hasil Diskusi

setelah terjadinya gejala pertama.

Jika terjadi kasus gigitan oleh hewan yang diduga terinfeksi rabies atau

berpotensi rabies (anjing, sigung, rakun, rubah, kelelawar) segera cuci luka

dengan sabun atau pelarut lemak lain di bawah air mengalir selama 10-15

menit lalu beri antiseptik alkohol 70% atau betadin. Orang-orang yang

belum diimunisasi selama 10 tahun terakhir akan diberikan suntikan

tetanus. Orang-orang yang belum pernah mendapat vaksin rabies akan

diberikan suntikan globulin imun rabies yang dikombinasikan dengan

vaksin. Separuh dari dosisnya disuntikkan di tempat gigitan dan

separuhnya disuntikan ke otot, biasanya di daerah pinggang. Dalam

periode 28 hari diberikan 5 kali suntikan. Suntikan pertama untuk

menentukan risiko adanya virus rabies akibat bekas gigitan. Sisa suntikan

diberikan pada hari ke 3, 7, 14, dan 28. Kadang-kadang terjadi rasa sakit,

kemerahan, bengkak, atau gatal pada tempat penyuntikan vaksin.

Pencegahan

Pencegahan rabies pada manusia harus dilakukan sesegera mungkin setelah terjadi gigitan oleh hewan yang berpotensi rabies, karena bila tidak dapat mematikan (letal).

Langkah-langkah untuk mencegah rabies bisa diambil sebelum terjangkit virus atau segera setelah terkena gigitan. Sebagai contoh, vaksinasi bisa diberikan kapada orang-orang yang berisiko tinggi terhadap terjangkitnya virus, yaitu:

Dokter hewan. Petugas laboratorium yang menangani hewan-hewan yang terinfeksi. Orang-orang yang menetap atau tinggal lebih dari 30 hari di daerah yang

rabies pada anjing banyak ditemukan Para penjelajah gua kelelawar.

Vaksinasi idealnya dapat memberikan perlindungan seumur hidup. Tetapi seiring berjalannya waktu kadar antibodi akan menurun, sehingga orang yang berisiko tinggi terhadap rabies harus mendapatkan dosis booster vaksinasi setiap 3 tahun. Pentingnya vaksinasi rabies terhadap hewan peliharaan seperti anjing juga merupakan salah satu cara pencegahan yang harus diperhatikan.

POLIO

19

Page 20: Hasil Diskusi

Etiologi

Agen pembawa penyakit ini, sebuah virus yang dinamakan poliovirus

(PV), masuk ke tubuh melalui mulut, mengifeksi saluran usus. Virus ini

dapat memasuki aliran darah dan mengalir ke sistem saraf pusat

menyebabkan melemahnya otot dan kadang kelumpuhan (paralisis).

AVIAN INFLUENZA

Etiologi

Penyebab flu burung adalah virus influensa tipe A yang menyebar antar unggas. Virus ini kemudian ditemukan mampu pula menyebar ke spesies lain seperti babi, kucing, anjing, harimau, dan manusia.

Virus influensa tipe A memiliki beberapa subtipe yang ditandai adanya Hemagglutinin (H) dan Neuramidase (N). Ada 9 varian H dan 14 varian N. Virus flu burung yang sedang berjangkit saat ini adalah subtipe H5N1 yang memiliki waktu inkubasi selama 3-5 hari.

Gejala

Gejala umum yang dapat terjadi adalah demam tinggi, keluhan pernafasan

dan (mungkin) perut. Replikasi virus dalam tubuh dapat berjalan cepat

sehingga pasien perlu segera mendapatkan perhatian medis.

Penatalaksanaan

Penanganan medis maupun pemberian obat dilakukan oleh petugas medis

yang berwenang. Obat-obatan yang biasa diberikan adalah penurun panas

dan anti virus. Di antara antivirus yang dapat digunakan adalah jenis yang

menghambat replikasi dari neuramidase (neuramidase inhibitor), antara

lain Oseltamivir (Tamiflu) dan Zanamivir. Masing-masing dari antivirus

tersebut memiliki efek samping dan perlu diberikan dalam waktu tertentu

sehingga diperlukan opini dokter.

20

Page 21: Hasil Diskusi

E. STEP V

Tujuan Pembelajaran (Menentukan LO)

1. Mengapa rabies dan polio yang dinyatakan telah teratasi ternyata kembali

meningkat ?

2. Jelaskan alasan mengapa muncul penyakit baru ?

3. Mengapa penyakit yang disebabkan oleh virus berkembang ?

4. Sebutkan dan jelaskan klasifikasi virus penyebab penyakit di daerah

tropis ?

5. Jelaskan epidemiologi, pathogenesis, prognosis, etiologi, gejala,

pemeriksaan, penatalaksanaan, komplikasi, dan pencegahan pada

cytomegalovirus, mumps, diare virus, rabies, polio, dan avian influenza ?

F. STEP VI

Belajar Mandiri

G. STEP VII

Laporan Hasil Belajar Mandiri

KESIMPULAN

21

Page 22: Hasil Diskusi

DAFTAR PUSTAKA

22