33
4. HASIL PRAKTEK KERJA LAPANG 4.1 Surat Persetujuan Berlayar (SPB) SPB adalah salah satu dokumen untuk kapal perikanan yang wajib dibawa pada saat akan berlayar. SPB yang biasa disebut dengan Surat Persetujuan Berlayar (SIB) Berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor : KM 01 Tahun 2010 tentang tata cara penerbitan surat berlayar, yang dimaksud surat persetujuan berlayar adalah dokumen negara yang dikeluarkan oleh Syahbandar kepada setiap kapal yang akan berlayar meninggalkan pelabuhan setelah kapal tersebut memenuhi persyaratan kelaiklautan kapal dan kewajiban lainnya. SPB diterapkan untuk semua nelayan/ nahkoda/ pemilik kapal yang akan melakukan operasioanal kapal, baik jauh maupun dekat jarak kapal ke tempat tujuan serta merupakan kapal penangkapan ikan atau hanya kapal pengangkut hasil tangkapan. Tujuan dari surat ini adalah sebagai kontrol pemerintah untuk menjamin masalah dalam rangka keselamatan operasional kapal perikanan, yaitu persyaratan dokumen kapal/ administratif persyaratan teknis dan nautis kapal.

hasil praktek kerja lapang di ppn brondong

Embed Size (px)

DESCRIPTION

menjelaskan penerbitan SIB, pelaksanaan PIPP dan Log Book yang ada di ppn brondong

Citation preview

Page 1: hasil praktek kerja lapang di ppn brondong

4. HASIL PRAKTEK KERJA LAPANG

4.1 Surat Persetujuan Berlayar (SPB)

SPB adalah salah satu dokumen untuk kapal perikanan yang wajib

dibawa pada saat akan berlayar. SPB yang biasa disebut dengan Surat

Persetujuan Berlayar (SIB) Berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan

Nomor : KM 01 Tahun 2010 tentang tata cara penerbitan surat berlayar, yang

dimaksud surat persetujuan berlayar adalah dokumen negara yang dikeluarkan

oleh Syahbandar kepada setiap kapal yang akan berlayar meninggalkan

pelabuhan setelah kapal tersebut memenuhi persyaratan kelaiklautan kapal dan

kewajiban lainnya. SPB diterapkan untuk semua nelayan/ nahkoda/ pemilik kapal

yang akan melakukan operasioanal kapal, baik jauh maupun dekat jarak kapal ke

tempat tujuan serta merupakan kapal penangkapan ikan atau hanya kapal

pengangkut hasil tangkapan.

Tujuan dari surat ini adalah sebagai kontrol pemerintah untuk menjamin

masalah dalam rangka keselamatan operasional kapal perikanan, yaitu

persyaratan dokumen kapal/ administratif persyaratan teknis dan nautis kapal.

- Persyaratan administratif adalah Persyaratan permohonan oleh setiap

kapal yang dibuktikan dengan sertifikat- sertifikat atau surat-surat

dokumen kapal sesuai dengan kategori dan klasifikasi serta kapal masih

dalam keadaan berlaku serta telah melaksanakan kewajiban pungutan

jasa kepelabuhan seperti jasa tambat labuh dan kebersihan kolam

pelabuhan.

- Persyaratan teknis adalah syarat yang dipenuhi kapal untuk kelayakan

teknis dalam kelaikan kapal setelah melalui pemeriksaan dan pengujian,

Page 2: hasil praktek kerja lapang di ppn brondong

22

antara lain memenuhi ketentuan konstruksi kapal, permesinan dan listrik

kapal serta sistem dan perlengkapan pencegahan pencemaran minyak

dari kapal.

- Persyaratan nautis adalah syarat yang dipenuhi kapal untuk keselamatan

pelayaran setelah melalui pemeriksaan dan pengujian, antara lain :

konstruksi dan susunan kapal, stabilitas dan garis muat, perlengkapan

kapal, sistem dan perlengkapan pemadam kebakaran, perangkat

telekomunikasi radio, jumlah dan susunan awak kapal.

4.1.1 Penerbitan Surat Persetujuan Berlayar

Pelaksanaan penerbitan surat persetujuan berlayar (SPB) di Pelabuhan

Perikanan Nusantara (PPN) Brondong sepenuhnya dilaksanakan oleh

Syahbandar dari Kementrian dan Kelautan Perikanan. Berikut adalah alur

proses pelayanan dan penerbitan Surat Persetujuan Berlayar yang dikeluarkan

oleh kantor Syahbandar di Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Brondong :

Page 3: hasil praktek kerja lapang di ppn brondong

Pemilik / Nahkoda kapal mengajukan permohonan penerbitan

SPB / SIB (5 menit)

PETUGAS SYAHBANDAR

Pemeriksaan kelengkapan dan keabsahan dokumen / surat-surat

kapal (5 menit)

Pemeriksaan seluruh persyaratan teknis dan nautis kapal dari segi

pelayaran(5 menit)

(30 menit)

Pemeriksaan ulang alat penangkap ikan dan alat bantu penangkapan ikan yang berada / digunakan di

atas kapal(10 menit)

Pemeriksaan sijil awak kapal yang akan berangkat berlayar

(10 menit)

Pencetakan lembar SPB / SIB(15 menit)

Penerbitan SPB / SIB oleh kepala syahbandar

TidakMemenuhiPersyaratan

1

A

B

C

D

23

Gambar 3. Prosedural Penerbitan Surat Persetujuan Berlayar.(Sumber : Laporan Tahunan Kesyahbandaran PPN Brondong, 2013).

Page 4: hasil praktek kerja lapang di ppn brondong

24

Berikut merupakan keterangan dari (Gambar.3) diatas :

NB : Perhitungan pengurusan 1 dokumen pengajuan SPB/SIB yaitu berkisar

+/- 50 menit.

1 : Persyaratan administrasi termasuk SLO dari pengawas perikanan

A : Jika kapal tidak memenuhi persyaratan kelengkapan/ keabsahan

dokumen kapal

B : Jika kapal tidak memenuhi persyaratan teknis dan nautis kapan dari

segi pelayaran

C : Jika kapal tidak memenuhi persyaratan alat penangkapan ikan dan alat

bantu penangkapan ikan

D : Jika kapal tidak memenuhi persyaratan Sijil awak kapal.

Pengurusan surat Persetujuan Berlayar memerlukan waktu kurang lebih

50 menit, namun jika pemohon SPB sudah memenuhi semua persyaratannya

bisa kurang dari waktu tersebut. Adapun prosedur diatas secara lebih rincinya

sebagai berikut :

Pemilik atau Nakhoda, atau pengurus kapal perikanan, mengajukan

permohonan penerbitan SPB kapal perikanan kepada Syahbandar di

Pelabuhan Perikanan dengan menggunakan (Form 1) yang tersaji dalam

lampiran 2.

Permohonan dilampiri dengan:

Surat Pernyataan dari Nakhoda kapal perikanan tentang pemberangkatan

kapal perikanan (Form 2) yang tersaji dalam lampiran 3.

a. Tanda bukti pemenuhan kewajiban kapal perikanan, antara lain:

• bukti pembayaran jasa kepelabuhanan;

Page 5: hasil praktek kerja lapang di ppn brondong

25

• bukti pembayaran retribusi lelang ikan

• bukti pembayaran jasa kebersihan kapal

• persetujuan bea dan cukai

• persetujuan imigrasi

• persetujuan karantina kesehatan;

• persetujuan karantina ikan

b. Surat Laik Operasional (SLO) kapal perikanan

c. Surat Tanda Bukti Lapor Kedatangan Kapal (STBLKK)

d. Daftar Awak Kapal diisi seperti dalam form 3 yang tersaji dalam

lampiran 4.

Pemeriksaan Administrasi

a. Syahbandar di Pelabuhan perikanan atau petugas

kesyahbandaran di pelabuhan perikanan wajib melakukan

pemeriksaan administratif secara cermat atas dokumen yang

dilampirkan dengan menggunakan (Form 4) yang tersaji dalam

lampiran 5.

b. Syahbandar di Pelabuhan Perikanan menyampaikan secara

tertulis hasil pemeriksaan administratif kepada pemilik atau

Nakhoda kapal perikanan apabila persyaratan administratif belum

lengkap.

Pemeriksaan Fisik

• Syahbandar di Pelabuhan Perikanan atau Petugas

Kesyahbandaran di Pelabuhan Perikanan melakukan pemeriksaan

fisik dengan menggunakan (Form 5) yang tersaji dalam lampiran

6.

Page 6: hasil praktek kerja lapang di ppn brondong

26

• Syahbandar di Pelabuhan Perikanan menyampaikan secara

tertulis kepada Pemilik atau Nakhoda kapal untuk dilengkapi

apabila persyaratan fisik kapal perikanan belum terpenuhi.

Apabila semua persyaratan telah dipenuhi, SPB kapal perikanan yang

telah ditandatangani oleh Syahbandar di Pelabuhan Perikanan wajib

diserahkan kepada pemohon

SPB kapal perikanan berlaku selama 24 jam sejak diterbitkan

Nakhoda Kapal perikanan wajib menggerakkan kapal perikanan untuk

berlayar setelah menerima SPB kapal perikanan sesuai dengan waktu

tolak yang ditetapkan dalam SPB kapal perikanan

Dalam hal Syahbandar di Pelabuhan Perikanan berhalangan,

Syahbandar di Pelabuhan Perikanan dapat mendelegasikan penerbitan

SPB kapal perikanan kepada Petugas Kesyahbandaran yang memiliki

kompetensi dan kualifikasi di bidang kesyahbandaran.

Apabila Syahbandar di Pelabuhan Perikanan dan Petugas

Kesyahbandaran di pelabuhan perikanan berhalangan, Kepala Pelabuhan

Perikanan karena jabatannya dapat mengeluarkan SPB kapal perikanan.

Penerbitan Pembebasan SPB dapat diberikan kepada kapal perikanan

yang akan berlayar menuju galangan untuk perbaikan/docking kapal

perikanan dan/atau tempat pengisian BBM untuk mengisi BBM di luar

Wilayah Kerja dan Pengoperasian Pelabuhan Perikanan (WKOPP)

setelah mendapat Surat Keterangan dari Pengawas Perikanan.

Dalam penerbitan surat persetujuan berlayar (port clearance) pihak

syahbandar sebagai pelaksana mempunyai peranan yang penting dan

merupakan unsur penunjang dalam kelancaran pelayaran sesuai dengan

Undang-undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang pelayaran, yang berbunyi

Page 7: hasil praktek kerja lapang di ppn brondong

27

“Setiap kaal yang akan berlayar wajib memiliki Surat Persetujuan Berlayar

yang dikeluarkan oleh syahbandar”. Penerbitan surat persetujuan berlayar

tesebut akan diterbitkan sesuai dengan permintaan perusahaan pelayaran/

Agent/ nelayan dengan memenuhi persyaratan yang telah ditentukan. Disini

pihak syahbandar dalam menerbitkan Surat Persetujuan Berlayar (SPB) tersebut

harus benar-benar memeperhatikan telah terpenuhinya persyaratan kelaiklautan

dan memeriksa kondisi apal secara riil. Dan untuk kapal perikanan, sebelum

memohon penerbitan surat persetujuan berlayar maka harus mendapatkan Surat

Laik Operasional (SLO) yang dikeluarkan oleh Pengawasan sumberdaya

kelautan dan Perikanan (PSDKP) terlebih dahulu.

Salah satu hal yang menjadi penghambat kelancaran dalam penerbitan

SPB adalah minimnya petugas yang melayani penerbitan surat tersebut, di PPN

Brondong hanya terdapat 1-2 orang petugas kantor Syahbandar yang

menanganinya sehingga terkadang mengalami pengantrian yang cukup lama,

hal tersebut menjadikan kebanyakan nelayan pada umumnya enggan mengurus

SPB dan juga menyebabkan lalainya pemeriksaan fisik kapal yang dapat

membahayakan nelayan. Selain itu sarana mesin ketik yang digunakan penulisan

SPB jumlahnya kurang memadai seiring dengan bertambahnya armada saat ini.

4.1.2 Persyaratan Dokumen Penerbitan Surat Persetujuan Berlayar

Di dalam pengajuan Penerbitan SPB memiliki beberapa persyaratan yang

harus dilengkapi oleh pemohon, yang akan dijabarkan sebagai berikut :

Surat Ijin Penangkapan Ikan (SIPI) tersaji dalam lampiran 7, secara

umum memuat informasi identitas perusahaan, identitas kapal, jenis

kapal/ alat penangkapan ikan, spesifkasi kapal, daerah penangkapan dan

pelabuhan penangkapan serta masa berlaku surat ijin tersebut.

Page 8: hasil praktek kerja lapang di ppn brondong

28

Surat Ijin Usaha Perikanan (SIUP) tersaji dalam lampiran 8, secara umum

memuat informasi identitas perusahaan, jenis kegiatan, kapal dan daerah

usaha (jenis, ukuran, dan jumlah, daerah penangkapan, pelabuhan

pangkalan, pelabuhan muat/singgah) dan terakhir masa berlaku surat ijin

tersebut.

Surat iIjin Laik Operasi (SLO) tersaji dalam lampiran 9, secara umum

memuat informasi identitas perusahaan, kapal (nama, jenis, ukuran),

nomor dan masa berlaku SIPI.

Surat Tanda Bukti Lapor Kedatangan Kapal (STBLKK) tersaji dalam

lampiran 10, secara umum memuat informasi identitas perusahaan,

identitas kapal, alat penangkapan ikan, tanggal keberangkatan kapal,

jumlah awak kapal, nahkoda kapal.

Log Book penangkapan ikan yang sudah diisi oleh nahkoda tersaji dalam

lampiran 11, secara umum memuat informasi identitas perusahaan kapal,

identitas kapal, alat tangkap, jenis dan jumlah ikan yang ditangkap,

banyaknya setting dan jam melakukan setting.

Dari persyaratan tersebut kebanyakan nelayan pada umumnya banyak

yang tidak pernah mengurus permohnan SPB saat akan beroperasi dikarenakan

belum memiliki SIPI ataupun SIUP, dari salah satu nelayan disana mengatakan

mengurus surat tersebut ribet dan tergolong mahal bagi nelayan. Sehingga

dibanding mengeluarkan banyak uang untuk mengurus tersebut nelayan lebih

memilih untuk meneruskan beroperasi tanpa adanya SPB untuk mendapatkan

uang dengan menanggung resiko jika ada bahaya di tengah laut seperti

kebakaran, tenggelam dan lain-lain.

4.1.3 Data Permohonan Surat Persetujuan Berlayar

Page 9: hasil praktek kerja lapang di ppn brondong

29

Berdasakan laporan tahunan Syahbandar Pelabuhan Perikanan

Nusantara Brondong tahun 2012, Data Jumlah Surat Persetujuan Berlayar /

Surat Ijin Berlayar yang diterbitkan pada tahun tahun 2012 yaitu sebanyak 1.077

dokumen (Data tersaji pada lampiran 12). Adapun kunjungan kapal yang masuk

di PPN Brondong tahun 2012 sebanyak 11.973 kapal (Data tersaji pada lampiran

13). Penerbitan SPB pada tahun 2012 berjumlah 1.077 dokumen, dimana

terdapat peningkatan sebesar 146 dokumen atau terjadi peningkatan sebesar 15

% dibandingkan penerbitan SPB pada tahun 2011 yang berjumlah 931 dokumen.

Jika dibandingkan antara jumlah kunjungan kapal dengan surat ijin berlayar yang

diterbitkan dari tahun ke tahun terdapat perbedaan yang sangat mencolok, hal ini

menunjukkan bahwa kesadaran nelayan untuk melengkapi dokumen kapalnya

untuk melaut masih sangat rendah, sehingga perlu diambil langkah-langkah

pembinaan yang lebih intensif, serta perlunya di lalukan penindakan hukum

sesuai dengan Undang-Undang Nomor 45 Tahun 2009 tentang Perikanan.

(Gambar.4) Berikut ini adalah grafik jumlah kapal pemohon SPB di Pelabuhan

Perikanan Brondong (PPN) pada tahun 2012 :

Dogol Payang Purse Seine

Pancing Rawai

gillnet Collecting0

100

200

300

400

500

600

700

800

Jumlah Kapal pemohon SPB 2012

ALAT TANGKAP

JUM

LAH

KAPA

L (UN

IT)

Page 10: hasil praktek kerja lapang di ppn brondong

30

Gambar 4. Grafik Jumlah Kapal Pemohon Surat Persetujuan Berlayar Di PPN Brondong (Sumber : Laporan Tahunan Kesyahbandaran PPN Brondong, 2012).

4.1.4 Masalah dan Kendala yang dihadapai Dalam Pernerbitan SPB

Terdapat beberapa masalah dan kendala dalam penerbitan Surat

Persetujuan Berlayar (SPB) sebagai berikut :

- Kurangnya kesadaran masyarakat nelayan akan menjaga keselamatan di

laut dengan melengkapi dokumen- dokumen kapal

- Faktor ekonomi nelayan yang tidak memungkinkan untuk mengurus

dokumen- dokumen tersebut

- Rumitnya mengurus Dokumen- dokumen persyaratan SPB seperti

SIUP,SIPI dan lain-lain.

- Masih bayak terdapat nelayan pemohon SPB yang peralatan kapalnya

tidak lengkap khususnya peralatan untuk keselmatan seperti life jacket dll

- Nelayan Tidak segera melapor saat kapal tiba di pelabuhan, sehingga

dalam mengurus SPB perlu di cek ulang tanggal keberangkatan kapal

sebelumnya.

- Terdapat Pembayaran sukarela dalam pemohonan SPB, padahal disana

sudah jelas tercantum dengan jelas bahwa dalam penerbitan SPB tidak

dipungut biaya atau gratis.

Solusi dan kebijakan yang diambil oleh petugas Kepala Seksi

Operasioanl dan Syahbandar di Pelabuhan Perikanan (PPN) Brondong untuk

saat ini hanyalah dengan memberikan penyuluhan-penyuluhan kepada nelayan

pemilik kapal mengenai SPB.

4.2 Log Book Penangkapan Ikan di PPN Brondong

Berdasarkan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor.

PER.18/MEN/2010 Tentang Log Book Perikanan pasal 2 menyatakan bahwa

“Setiap kapal perikanan yang memiliki SIPI wajib mengisi Log Book

Page 11: hasil praktek kerja lapang di ppn brondong

31

penangkapan ikan”. Pengisian Log Book penangkapan ikan dilakukan pada

setiap kapal yang beroperasi, pengisian tersebut merupakan tanggung jawab

Nakhoda. Atas dasar tersebut maka Syahbandar di Pelabuhan Perikanan

Nusantara Brondong akan memeriksa setiap Log Book yang diisi Nakhoda kapal

dan merupakan salah satu syarat yang harus dilengkapi bagi kapal yang akan

mengambil Surat Persetujuan Berlayar (SPB) selanjutnya.

4.2.1 Penerbitan Log Book Penangkapan ikan di PPN Brondong

Di Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Brondong penerbitan Log Book

dilakukan pada saat nelayan akan melakukan operasi penangkapan yang

mengurus permohonan SPB. Adapun langkah- langkahnya sebagai berikut :

Nelayan yang akan melakukan operasi penangkapan mengurus

Permohonan Surat Persetujauan Berlayar di kantor Syahbandar

Setelah Permohonan Surat Persetujuan Berlayar selesai, Perugas

Syahbandar akan memeberikan selembaran Log Book yang nantinya

harus diisi oleh nahkoda.

Petugas Syahbandar memberi petunjuk cara pengisian Log Book yang

diberikan tersebut dengan baik dan benar.

Petugas memberi tahu untuk segera memberikan Selembaran Log Book

tersebut ke kantor Syahbandar untuk syarat permohonan SPB

selanjutnya.

Berikut (Gambar.5) merupakan grafik jumlah penerbitan Log Book

berdasarkan ukuran kapal di Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Brondong

pada tahun 2012 :

Page 12: hasil praktek kerja lapang di ppn brondong

32

jan feb mar apr mei jun jul agt sep okt nov des05

10152025303540

Jumlah logbook berdasarkan ukuran kapal tahun 2012

<1010 s/d 2021 s/d 30>30

BULAN

JUM

LAH

KAPA

L (UN

IT)

Gambar 5. Grafik jumlah Log Book berdasarkan ukuran kapal oleh Syahbandar di PPN Brondong (Sumber : Laporan Tahunan Kesyahbandarah PPN Brondong, 2012).

Dari (gambar.5) diatas menunjukan bahwa jumlah Log Book terbayak

pada kapal ukuran 21 GT sampai 30 GT, sedangkan ukuran kapal lainnya jauh

lebih sedikit. (data jumlah Log Book tersaji dalam lampiran 14).

4.2.2 Masalah dan Kendala yang dihadapai Dalam Pernerbitan Log Book

Terdapat beberapa masalah dan kendala dalam penerbitan Surat Log

Book sebagai berikut :

- Kurangnya kesadaran masyarakat nelayan akan pentingnya pengisian

Log Book penangkapan ikan

- Nelayan yang cenderung malas untuk mengisi dan menjaga akan

keberadaan selembaran Log Book, Sehingga banyak nelayan yang

menghilangkan selembaran Log Book tersebut

- Banyaknya isian yang harus diisi dalam selembaran Log Book oleh

nahkoda.

Page 13: hasil praktek kerja lapang di ppn brondong

33

Solusi dan kebijakan yang diambil oleh petugas Kepala Seksi

Operasioanl dan Syahbandar di Pelabuhan Perikanan (PPN) Brondong untuk

saat ini hanyalah dengan memberikan penyuluhan-penyuluhan kepada nahkoda

untuk mau mengisi Log Book, dan jika tedapat selembaran Log Book yang hilang

dengan terpaksa pihak petugas kantor Syahbandar mengisi sendiri Log Book

dengan menanyakan langsung kepada nahkoda kapal tentang data-data ikan,

berapa kali trip dan lain-lain.

4.3 Pusat Informasi Pelabuhan Perikanan (PIPP)

Data Entri PIPP merupakan aplikasi desktop yang digunakan oleh setiap

lokal pelabuhan/pangkalan perikanan untuk melakukan pemasukan data periodik

(harian, bulanan) atau data yang bersifat situasional. Aplikasi ini menerima

sejumlah data dari enumerator yang telah bertugas melakukan survey langsung

ke TPI, dermaga, kapal-kapal ataupun tempat-tempat lain yang berkaitan dengan

aktivitas perikanan. Data pengisian enumerator (tersaji dalam lampiran 15), yang

terdiri dari nama kapal dan nama pemilik kapal, jenis ikan yang tertangkap,

jumlah ikan (kg), harga ikan /kg, dan nilai produksi.

Selama Praktek Kerja Lapang, hanya melakuan pengentrian data harian.

Pencatatan data inspeksi pembongkaran ikan di Pelabuhan Perikanan Nusantara

(PPN) Brondong dilakukan dua kali sehari, pencatatan data tahap pertama yaitu

mulai pukul 06.00 sampai pukul 08.00 WIB untuk kapal yang melakukan

penangkapan antara 7-14 hari. Sedangkan pencatatan data tahap kedua

dilakukan mulai pukul 12.30 sampai pukul 14.30 WIB untuk kapal harian.

Pencatatan data dilakukan oleh petugas ketika kapal datang dan dilakukan

pembongkaran. Data yang di dapat pada pencatatan di lapang tersebut masih

berupa data mentah, setelah data di dapat kemudian data tersebut di ketik

kembali dalam aplikasi Microsoft excel, yang kemudian akan dimasukkan ke

dalam basis data lokal dan kemudian secara berkala akan dikirimkan ke basis

Page 14: hasil praktek kerja lapang di ppn brondong

34

data pusat melalui aplikasi ini, data tersebut disimpan untuk membuat laporan

bulanan, laporan triwulan, dan laporan tahunan pelabuhan. sehingga aktivitas

perikanan suatu pelabuhan dapat dipantau oleh publik. Aplikasi data entri PIPP

hanya dapat diakses oleh operator pelabuhan beserta pejabat pelabuhan yang

telah ditunjuk.

4.3.1 Diagram Konteks PIPP

Konteks Pusat Informasi Pelabuhan Perikanan di Pelabuhan Perikanan

(PNN) Brondong terdapat beberapa data yang kemudian nantinya akan

dikirimkan langung ke pusat. Konteks detailnya dapat diihat seperti pada

(Gambar.6) dibawah ini :

Gambar 6. Program Data Entri PIPP. (Sumber : Laporan Tahunan Pelabuhan Perikanan Brondong, 2012).

4.3.2 Langkah- Langkah Menjalankan Program Data Entri PIPP

Informasi pelabuhan perikanan

Data usaha & pemasaran

Data pelabuhan

Data ikan Pendaratan Ikan

Pelaksana Pelabuhan

Data kapal

Perusahaan & Lembaga lainnya

Kementerian Kelautan Dan Perikanan

Investor, Peneliti, Dan sebagainya

Pusat Informasi

Pelabuhan

Perikanan Informasi pelabuhan perikanan

Page 15: hasil praktek kerja lapang di ppn brondong

35

Urutan yang terjadi ketika pengguna atau operator menjalankan program

Data Entri PIPP adalah sebagai berikut :

1. Pengguna meng-klik shortcut aplikasi yang berada di Dekstop ataupun

program menu komputer

2. Selanjutnya muncul sebuah splash screen yang menampilkan identitas

aplikasi. Dapat dilihat (Gambar.7) di bawah ini :

Gambar 7. Splash Screen Identitas Aplikasi. (Sumber : Software PIPP PPN Brondong, 2013).

3. Setelah 5 detik berlalu, muncul sebuah form login yang harus diisi oleh

pengguna. User ID dan Pasword harus terisi dengan benar, Lihat pada

(Gambar.8) di bawah ini :

Page 16: hasil praktek kerja lapang di ppn brondong

36

Gambar 8. Layar Log in. (Sumber : Software PIPP PPN Brondong, 2012).

4. Jika login berhasil, maka pada layar akan muncul tampilan utama Data Entri

PIPP, sebagai berikut :

Page 17: hasil praktek kerja lapang di ppn brondong

37

Gambar 9. Layar Utama Aplikasi. (Sumber : Software PIPP PPN Brondong, 2012).

Pada Tampilan utama data entri PIPP terbagi atas 5 bagian, yaitu :

1. Menu Bar

Menu Bar berisikan menu-menu standar sebuah aplikasi, yaitu File, Tools,

Help). File merupakan menu untuk membuka.

2. Menu Navigator

Menu Navigator berfungsi untuk menampilkan menu utama aplikasi Data Entri

PIPP, yaitu : Data Harian, Data Bulanan, Data Situasional, Report dan Migrasi

Data.

3. Menu Detail

Ketika salah satu menu pada Menu Navigator di-klik, maka menu detail akan

menampilkan daftar menu detail dalam format Flat (datar) ataupun Tree

(pohon).

4. Form Content

Form Content berfungsi untuk menampilkan form isian yang bersesuaian

dengan menu yang dipilih.

5. Status Bar

Status Bar menampilkan status kemajuan sebuah aksi atau proses yang

sedang dijalankan. Di bagian kanan Status Bar terdapat informasi tentang

nama pelabuhan lokal dan waktu (tanggal dan jam) yang sedang berjalan.

4.3.3 Entri Data

Setelah itu memaski pengentryan data PIPP yang dapat disimak dalam

fitur untuk entri data sebagai berikut :

Page 18: hasil praktek kerja lapang di ppn brondong

38

1. Setelah muncul layar utama diatas kemudian klik H1 Operasional kapal

masuk pelabuhan pada kolom data harian pada menu detail. Lalu masukkan

data yang telah diolah. Data yang dimasukkan pada form H1 meliputi nama

kapal, pemilik kapal, nama nahkoda ukuran kapal, isi kotor, nomor solar,

merk mesin, PK, alat tangkap utama, alat bantu penangkapan dan jumlah

ABK. Tiap form entri terdiri dari dua bagian, yaitu bagian Entri dan Record

Basis Data. seperti pada gambar dibawah ini :

Gambar 10. Bagian dari Layar Entri. (Sumber : Software PIPP PPN Brondong, 2012).

Bagian Entri memiliki dua fitur yaitu untuk menyimpan (Save) atau

membersihkan seluruh layar (Reset).

Bagian Entri

Bagian record basis data

Page 19: hasil praktek kerja lapang di ppn brondong

39

a. Bagian Record Basis Data memiliki empat fitur, yaitu untuk mengubah data

yang sudah tercatat di basis data (Edit), menghapus data (Delete), mencetak

semua data yang sudah tersimpan di basis data (Print), dan ekspor data

menjadi bentuk file Excel untuk digunakan mendukung operasional

pelabuhan (Export).

b. Terdapat tiga karakter pengisian dari field – field yang ada, dibedakan dengan

warna field (lihat pada Gambar.10) , yaitu :

a. Field berwarna putih. Field ini tidak harus diisi/boleh dikosongkan.

Sedangkan pengisian dilakukan baik secara ketik manual atau memilih dari

pilihan yang ada pada box field tersebut.

b. Field berwarna putih. Field ini harus diisi.

c. Field berwarna biru. Field ini tidak dapat diubah (baik diubah datanya

ataupun diisi), merupakan data referensi.

Page 20: hasil praktek kerja lapang di ppn brondong

40

Gambar 11. pengisian field H1 Operasional kapal masuk pelabuhan. (Sumber : Software PIPP PPN Brondong, 2012).

2. Setelah selesai mengisikan data pada form H1 operasional kapal masuk

pelabuhan kemudian klik save untuk menyimpan data yang telah

dimasukkan. Lalu mengisikan data berikutnya pada form H2 Produksi ikan

per kapal, data yang dimasukkan meliputi nama kapal, pemilik kapal, asal

kapal, nomor selar, dan sumber data. Setelah itu mengisikan jenis ikan,

jumlah ikan, harga ikan/ kg, alat tangkap seperti pada gambar berikut :

Page 21: hasil praktek kerja lapang di ppn brondong

41

Gambar 12. pengisian field H2 Produksi ikan per kapal. (Sumber : Software PIPP PPN Brondong, 2012).

3. Setelah memasukkan data pada form H2 produksi ikan per kapal klik save

untuk menyimpan data yang telah dimasukkan.

4. Selanjutnya klik H3 distribusi ikan dari luar pelabuhan pada kolom data

harian setelah itu mengisikan jenis ikan, kondisi, volume ikan (kg), harga

ikan (kg) dan kota asal seperti pada gambar berikut :

Page 22: hasil praktek kerja lapang di ppn brondong

42

Gambar 13. pengisian field H3 Distribusi ikan dari luar pelabuhan. (Sumber: Software PIPP PPN Brondong, 2012).

5. Setelah data selesai dimasukkan klik save untuk menyimpan data yang telah

dimasukkan ke dalam form. Setelah itu klik H4 harga ikan di tingkat

pedagang pada kolom data harian, setelah muncul form H4 kemudian isi

kolom jenis ikan dan harga ikan (kg) seperti pada gambar di bawah ini :

Page 23: hasil praktek kerja lapang di ppn brondong

43

Gambar 14. pengisian field H4 Harga ikan di tingkat pedagang. (Sumber : Software PIPP PPN Brondong, 2012).

6. Setelah form jenis ikan dan harga ikan diisi kemudian klik save untuk

menyimpan. Setelah data tersimpan kemudian klik H5 operasional kapal

keluar pelabuhan, setelah mumcul form H5 kemudian mengisi data pada

form yang H5 seperti pada gambar berikut :

Page 24: hasil praktek kerja lapang di ppn brondong

44

Gambar 15. pengisian field H5 operasioanal keluar pelabuhan. (Sumber : Software PIPP PPN Brondong, 2012).

7. Setelah selesai klik save untuk menyimpan data yang telah dimasukkan.

4.3.4 Migrasi data

Setelah data terisi, maka data tersebut dikirim dengan langkah sebagai

berikut :

8. Setelah semua form selesai di isi kemudian klik migrasi kemudian klik kirim

data maka akan muncul form yang menampilkan seluruh data yang telah

dimasukkan seperti pada gambar dibawah ini :

Page 25: hasil praktek kerja lapang di ppn brondong

45

Gambar 16. Daftar data yang dientri. (Sumber : Software PIPP PPN Brondong, 2012).

9. Setelah itu klik kirim dan ok, data tersebut telah dikirim ke pusat melalui

website PIPP dan dapat dilihat secara online di www.pipp.kkp.go.id. Saat

pengiriman data akan muncul seperti gambar sebagai berikut :

Gambar 17. Tampilan pengiriman data. (Sumber : Software PIPP PPN Brondong, 2012).

Klik disini

Page 26: hasil praktek kerja lapang di ppn brondong

46

4.4 Masalah dan Kendala yang dihadapai Dalam PIPP

- Pengambilan data enumerasi yang sifatnya kondisional, artinya

pengambilan data tergantung kapal yang melakukan pembongkaran ikan

dan terdapat juragan/ pemilik kapalnya. Jika tidak ada juragannya maka

petugas sulit untuk mendpatkan data ikan.

- Kurangnya Komunikasi antara petugas dengan nelayan sehingga nelayan

merasa enggan memberi informasi tentang hasil ikannya.

- Kurangnya kedisiplinan pada petugas dalam mengambil data ikan

ataupun pengentrian data sehingga banyak data harian yang seharusnya

tiap hari di entri tai belum dientri.

- Nelayan merasa terganggu dengan adanya petugas yang melakukan

pendataan.

Solusi dan kebijakan yang diambil oleh Kepala Seksi Operasioanl di

Pelabuhan Perikanan (PPN) Brondong untuk saat ini hanyalah dengan

memberikan peringatan secara lisan kepada petugas PIPP agar dengan segera

mengentri data.