51
Indonesia Network Elections Survey Indonesia Network Elections Survey Indonesia Network Elections Survey Indonesia Network Elections Survey Ditemukan Dalam Survey Pada Tanggal 05-21 Oktober 2012 Oleh :

Hasil survey ines_pilrpes

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Hasil survey ines_pilrpes

Indonesia Network Elections Survey Indonesia Network Elections Survey Indonesia Network Elections Survey Indonesia Network Elections Survey

Ditemukan Dalam Survey Pada Tanggal 05-21 Oktober 2012Oleh :

Page 2: Hasil survey ines_pilrpes

Latar Belakang Latar Belakang Latar Belakang Latar Belakang � Penyelengaraan Pemilihan Umum Legislative dan Pemilihan Presiden 2014 masih sekitar 1 tahun 8 bulan

lagi dari sekarang. Hasil suara parpol peserta pemilu juga akan menentukan pencalonan bagi calon presidendan wakil Presiden. Menurut Pasal 9 UU Pilpres yang mensyaratkan pasangan capres-cawapres hanya bisadiusung oleh partai politik atau gabungan partai politik yang memiliki 20% kursi parlemen atau 25% suara sahsecara nasional.

� Dalam pemilihan Umum Legislativepun sangat menaik perhatian publik maka harus sudah mulaididiskusikan secara terbuka kemungkinan parpol parpol terbaik Indonesia yang akan lolos parlemen threshold3,5 persen

� Pertarungan dalam pemilihan jabatan Presiden sangat strategis menarik perhatian publik maka harus sudahmulai didiskusikan secara terbuka kemungkinan-kemungkinan putra-putri terbaik Indonesia untuk menjadiPresiden pada periode 2014-2019 dari sekarang.

� Namun demikian, banyak juga pandangan kritis dan bahkan skeptis terhadap partai politik. Yang paling seriusdi antaranya menyatakan bahwa partai politik itu sebenarnya tidak lebih daripada kendaraan politik bagisekelompok elite yang berkuasa atau berniat memuaskan ‘nafsu birahi’ kekuasaannya sendiri. Partai politikhanya lah berfungsi sebagai alat bagi segelintir orang yang kebetulan beruntung yang berhasil memenangkan

Indonesia Network elections Survey 2

hanya lah berfungsi sebagai alat bagi segelintir orang yang kebetulan beruntung yang berhasil memenangkansuara rakyat yang mudah dikelabui, untuk memaksakan berlakunya kebijakan-kebijakan publik tertentu

� Pengalaman rakyat yang merasakan kinerja Pemerintahan SBY–Budiono selama 3 tahun baik mengenaikehidupan ekonomi rakyat, rasa aman, ketertiban serta penegakan hukum tentu saja juga menjadi ukuran bagirakyat untuk menentukan pilihannya terhadap Presiden yang akan terpilih. Apalagi pertarungan putra putriterbaik Indonesia untuk merebut hati rakyat tidak terlepas dari tokoh tokoh yang pernah menjabat dalampemerintahan SBY atau beroposisi dalam Pemerintahan SBY, serta diwarnai juga oleh tokoh tokoh partaipemenang Pemilu 2009 serta munculnya tokoh tokoh yang belum pernah menjabat dalam PemerintahanSBY-Budiono

� Selain itu Masyarakat kita diyakini masih bersifat primordial dan menganggap adanya tabu-tabu politik yangtidak boleh dilanggar. Misalnya saja, Presiden yang harus beragama tertentu dan berasal dari suku tertentupula. Di era demokrasi langsung seperti yang dianut Indonesia saat ini, topik primordialisme akan selaluhangat diperbincangkan menjelang pemilihan Presiden. Mitos bahwa pemimpin Indonesia harus berasal darietnis Jawa masih cukup kuat disebagian besar kalangan masyarakat kita.

Page 3: Hasil survey ines_pilrpes

Lanjutan � Memang, pada tahun 1999 Indonesia pernah memiliki satu Presiden non-Jawa bernama BJ Habibie. Namun,

kemunculan BJ Habibie sebagai Presiden ketika itu tidak berlangsung secara alamiah melainkan karena

amanat konstitusi yang mengharuskan ia sebagai Wakil Presiden untuk tampil menggantikan Presiden

Soeharto yang memutuskan berhenti dari jabatan Presiden saat gerakan reformasi bergulir

� Di luar itu, kursi RI-1 selalu diduduki oleh tokoh berlatarbelakang suku Jawa. Hal ini tentu terasa sangat wajar

mengingat hasil sensus data Biro Pusat Statistik (BPS) tahun 2010 dan jumlah daftar Pemilih pada setiap

Pemilihan Umum maupun Presiden hampir 65 % didominasi oleh Pemilih dari suku Jawa. Ini menunjukkan

bahwa mayoritas penduduk Indonesia berasal dari etnis Jawa sehingga peluang atau kemungkinan untuk

terpilih lebih besar dibandingkan dengan tokoh-tokoh dari etnis lain.

� Bisa dipastikan walaupun belum tentu benar, bahwa penduduk yang tinggal di pulau Jawa, cenderung memilih

calon Presiden asal Jawa. Sementara data menunjukkan jumlah orang Jawa sangat besar dan sebagian

Indonesia Network Elections Survey 3

calon Presiden asal Jawa. Sementara data menunjukkan jumlah orang Jawa sangat besar dan sebagian

besar penduduk Indonesia berkonsentrasi di pulau Jawa.

� Pertanyaannya yang paling krusial adalah apakah faktor Primodialisme Calon Presiden Jawa - Non Jawa

masih akan mempengaruhi dalam pilihan publik pada Pilpres 2014

� Seberapa Besar peluang Calon Presiden Non Jawa dan berapa besar peluang Calon President berasal dari

suku Jawa.

.

Page 4: Hasil survey ines_pilrpes

10 Partai Politik Yang Ditampilkan

Indonesia Network Elections Survey 4

Page 5: Hasil survey ines_pilrpes

Adapun 12 Tokoh Etnis Non Jawa yang ditampilkandalam survey adalah sebagai berikut:

1. Puan Maharani Kiemas2. Akbar Tanjung3. Jusup Kalla4. Irmandi Gusman5. Yusril Izha Mahendra6. Aburizal Bakrie7. Basuki Tjahaya Purnama (Ahok)

Indonesia Network Elections Survey 5

7. Basuki Tjahaya Purnama (Ahok)8. Hatta Rajasa9. Jimly Asshiddiqie10. Surya Paloh11. Gamawan Fauzi12. Marzuki Alie

Page 6: Hasil survey ines_pilrpes

Adapun 21 Tokoh Etnis Jawa yang ditampilkan dalamsurvey sebagai berikut:

1. Anas Urbaningrum

2. Any Yudhoyono

3. Boediono

4. Dahlan Iskan

5. Djoko Suyanto

11.Prabowo Subianto

12.Sri Mulyani Indrawati

13.Suryadarma Ali

14.Wiranto

Indonesia Network Elections Survey 6

5. Djoko Suyanto

6. Endriartono Sutarto

7. Luthfi Hasan Ishaaq

8. Mahfud MD

9. Megawati Soekarnoputri

10.Pramono Edi Wibowo

15.Muhaimin Iskandar

16.Ginanjar Kartasasmita

17.Agus Harimurti Yudhoyono

18. Joko Widodo

19.Sutanto

20.Sutiyoso

21.Sri Sultan Hamengkubuwono

Page 7: Hasil survey ines_pilrpes

Pengukuran � Partai politik mempunyai posisi (status) dan peranan (role) yang sangat penting dalamsetiap sistem demokrasi. Partai memainkan peran penghubung yang sangat strategisantara proses-proses pemerintahan dengan warga negara. Bahkan banyak yangberpendapat bahwa partai politiklah yang sebetulnya menentukan demokrasi,

� Partai politik lah yang bertindak sebagai perantara dalam proses-proses pengambilankeputusan bernegara, yang menghubungkan antara warga negara dengan institusi-institusi kenegaraan

� Posisi Presiden dalam struktur pemerintahan sangatlah strategis mengingat Presidenmempunyai wewenang tertinggi di ranah eksekutif. Berbagai kewenangan yang dimilikiPresiden sangat menentukan jalannya Pemerintahan menuju tata kelola Pemerintahan

Indonesia Network Elections Survey 7

Presiden sangat menentukan jalannya Pemerintahan menuju tata kelola Pemerintahanyang baik. Dengan demikian, posisi Presiden harus diisi oleh pribadi yang memilikikapasitas dan kapabilitas sebagai pemimpin yang handal.

� Seorang calon Presiden harus memiliki kriteria sbb: integritas (bisa dipercaya),kompetensi (Cerdas atau berwawasan luas), empathy (Perhatian/Peduli pada oranglain), visioner, berani mengambil resiko, bertindak cepat dan tepat, responsif, decisive,(tegas, mampu memutuskan dalam situasi sulit apapun dan bertanggung jawab (artinyamemiliki kemampuan dan kemauan bertanggungjawab yang lebih tinggi dibandingorang-orang yang dipimpinnya)

• Tokoh-tokoh yang memenuhi kriteria kualitas personal.

Page 8: Hasil survey ines_pilrpes

• Dalam survey diukur Descriptive belief (Keyakinan yang mejadi latar belakang/pengalamanlangsung pemilih untuk memilih calon Presiden dengan kinerja Pemerinthan SBY Budiono selama3 tahun dan kinerja Dewan Perwakilan Rakyat dengan diajukan pertanyaan mengenaipengalaman dan apa yang telah dirasakan selama pemerintahan SBY Budiono terkait dengankeadaan ekonomi rumah tangga rakyat, kesejahteraan, keamanan dan ketertiban yang dirasakan,penegakan hukum terhadap pemberantsan korupsi .Juga diajukan pertanyaan mengenai kinerjaDPR terhadap persoalan persolan yang dihadapi rakyat ,apalagi saat ini banyak anggota DPR yangterkena kasus korupsi dan terkesan cuek terhadap berbagai pengaduan masyarakat

• Dalam survei sejumlah pertanyaan pokok diajukan juga terhadap putra putri terbaik Indonesia yangberasal dari etnis Jawa dan Non Jawa yaitu meliputi

• Awareness dan Sikap :

1. Mengenal dan tidak mengenal masing-masing partai politik dan tokoh yang ditampilkandalam survey dengan menunjukan Fotonya

2. Sikap Pemilih merupakan suatu kecenderungan berperilaku terhadap suatu objek tertentuyang menunjukkan rasa suka dan rasa tidak suka, setuju dan tidak setuju dengan masingmasing partai politik tokoh yang diketahuinya.

• Inferential Belief Pemilih terhadap Intensi Memilih:

1. Partai Politik mana yang kan dipilih dan Siapa yang akan dipilih bila pemilihan Presidendiadakan sekarang ini? [Bentuk pertanyaan terbuka]. Ini terutama untuk melihat seberapakuat seorang tokoh Non Jawa dan Jawa yang diinginkan rakyat untuk menjadi Presiden.

2. Siapa yang akan dipilih dari nama-nama berikut bila Pemilu Legislative dan PemilihanPresiden diadakan sekarang? [Pertanyaan semi-terbuka dengan daftar 10 Partai politik, 12nama tokoh non etnis Jawa dan dan 21 tokoh etnis Jawa dan diberi kesempatan jugamenyebut nama lain di luar tokoh itu]

Indonesia Network elections Survey 8

Page 9: Hasil survey ines_pilrpes

Metodologi• Populasi survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia yang punya hak pilih dalam

pemilihan umum, yakni mereka yang sudah berumur 17 tahun atau lebih, atau sudahmenikah ketika survei dilakukan.

• Sampel: Sampel asli 6000. Jumlah sampel yang dapat dianalisis 5996. Berdasar jumlahsampel ini, diperkirakan margin of error sebesar +/-2,5% pada tingkat kepercayaan98%.

• Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara yang telahdilatih. Satu pewawancara bertugas untuk satu desa/kelurahan yang terdiri hanya dari10 responden

Indonesia Network Elections Survey 9

• Quality control terhadap hasil wawancara dilakukan secara random sebesar 30% daritotal sampel oleh supervisor dengan kembali mendatangi responden terpilih (spotcheck). Juga quality control secara random sebesar 60% responden lewat telpon.Responden yang baru selesai wawancara dilaporkan ke supervisor untuk dikonfirmasi.

• Dalam quality control tidak ditemukan kesalahan berarti.

• Waktu wawancara lapangan dan pengisian quisioner 05 - 21 Oktober 2012.

Page 10: Hasil survey ines_pilrpes

� Stratifikasi 1 : populasi dikelompokkan menurutprovinsi, dan masing-masing provinsi diberi kuotasesuai dengan total pemilih di masing-masingprovinsi.

� Stratifikasi 2 : populasi dikelompokan menurut jeniskelamin: 50% laki-laki, dan 50% perempuan.

Indonesia Network elections Survey 10

kelamin: 50% laki-laki, dan 50% perempuan.

� Stratifikasi 3 : populasi dikelompokan ke dalamkategori yang tinggal di pedesaan (desa, 51%) danperkotaan (kelurahan, 49%).

Page 11: Hasil survey ines_pilrpes

Prosedur Multistage Random Sampling dalampemilihan sampel.

� Cluster 1: Di setiap provinsi masing masing ditentukanjumlah pemilih sesuai dengan populasi pemilih masing-masing provinsi. Atas dasar ini, dipilih desa dan kelurahansecara random sebagai primary sampling unit. Berapa desaatau kelurahan? Tergantung jumlah pemilih di masing-masing provinsi. Ditetapkan untuk setiap desa dipilih 10pemilih (5 laki-laki, dan 5 perempuan) secara random. Biladi Jawa Tengah prosentase pemilih 13,9%, dibulatkan

Indonesia Network elections Survey 11

di Jawa Tengah prosentase pemilih 13,9%, dibulatkanmenjadi 14 % dan di DKI Jakarta 4,0 %, maka kalau diJawa Tengah akan dipilih 14 desa/kelurahan maka di DKIJakarta dipilih hanya 4 desa/kelurahan, dst.

� Cluster 2: Di setiap desa terpilih masing masing , kemudiandidaftar populasi RT atau yang setingkat. Kemudian dipilihsecara random 5 RT dengan ketentuan di masing-masingRT akan dipilih secara random dua Keluarga.

Page 12: Hasil survey ines_pilrpes

Prosedur Multistage Random Sampling dalampemilihan sampel

� Cluster 3: Di masing-masing RT terpilih, populasi keluargadidaftar, kemudian dipilih secara random 2 keluarga.

� Di masing-masing keluarga terpilih, kemudian didaftar seluruhanggota keluarga yang punya hak pilih laki-laki atau perempuan,dan kemudian dipilih secara random siapa yang akan menjadiresponden di antara mereka.

Indonesia Network elections Survey 12

� Bila pada keluarga pertama yang dipilih adalah respondenperempuan, maka pada keluarga berikutnya harus laki-laki.

Page 13: Hasil survey ines_pilrpes

Populasi desa/kelurahantingkat Nasional

Desa/kelurahan di tingkat Provinsi dipilih secara random dengan jumlah proporsional

Ds 1 … Ds nDs 1 … Ds nDs 1 … Ds nDs 1 … Ds n

Provinsi 1Provinsi 1Provinsi 1Provinsi 1

Ds 1 … Ds mDs 1 … Ds mDs 1 … Ds mDs 1 … Ds m

Provinsi Provinsi Provinsi Provinsi KuotaKuotaKuotaKuota

…………

Alur Penarikan Sampel

…………

13

Di masing-masing RT/Lingkungan dipilih secara random dua KK

Di KK terpilih dipilih secara randomSatu orang yang punya hak pilih laki-laki/perempuan

Ds 1 … Ds nDs 1 … Ds nDs 1 … Ds nDs 1 … Ds nDs 1 … Ds mDs 1 … Ds mDs 1 … Ds mDs 1 … Ds m

RT1 RT2 RT3 …. RT5RT1 RT2 RT3 …. RT5RT1 RT2 RT3 …. RT5RT1 RT2 RT3 …. RT5

KK1 KK2KK1 KK2KK1 KK2KK1 KK2

LakiLakiLakiLaki----lakilakilakilakiPerempuanPerempuanPerempuanPerempuan

Di setiap desa/kelurahan dipilih sebanyak 5 RT dengan cara random

13

Page 14: Hasil survey ines_pilrpes

GAMBARAN DEMOGRAFI RESPONDEN

KATEGORI SAMPEL BPS KATEGORI SAMPEL BPS

Laki-laki 51,0 50,3 Islam 87,8 87,2Perempuan 49,0 49,7 Katolik/Protestan 9,4 9,9

Lainnya 2,8 2,9Pedesaan 52,1 50,2Perkotaan 47,9 49,8 Jawa 48,3 41,6

Sunda 17,8 15,4Lulus SD Atau DiBawahnya

51.9% 65.8% Melayu 2,5 3,4

ETNIS*

AGAMAGENDER

DESA-KOTA

PENDIDIKAN (%)

Indonesia Network Elections Survey 14

Bawahnya Melayu 2,5 3,4Lulus SLTP 17.7% 15.6% Madura 3,3 3,4Lulus SLTA 20.8% 15.3% Bugis 3,0 2,5Pernah Kuliah AtauDi Atasnya

9.6% 3.3% Betawi 2,1 2,5Minang 1,9 2,7Lainnya 21,1 28,5

* Sumber: BPS, Sensus Penduduk tahun 2010, diolah.

14

Page 15: Hasil survey ines_pilrpes

Descriptive Belief Pemilih TerhadapKinerja Pemerinthan SBY-BUDIONO

Indonesia Network Elections Survey 15

Page 16: Hasil survey ines_pilrpes

Keadaan Ekonomi Rumah Tangga Dan KesejahteraanRakyat Selama 3 tahun Pemerintahan SBY-Budiono (%).

Indonesia Network Elections Survey 16

Page 17: Hasil survey ines_pilrpes

Kondisi Keamanan dan Ketertiban Nasional SelamaPemerintahan SBY – Budiono (%).

Indonesia Network Elections Survey 17

Page 18: Hasil survey ines_pilrpes

Kepuasan Rakyat Terhadap Penegakan Hukum danPemberantasan Korupsi Selama Pemerintahan SBY –Budiono (%)

Indonesia Network elections Survey 18

Page 19: Hasil survey ines_pilrpes

Temuan Survey Tentang Ekonomi Rumah Tangga danKesejahteraan Rakyat� Keadaan ekonomi rumah tangga dan kesejahteraan dari hasil temuan survei 33,6 % keadaan

ekonomi Rumah Tangga dan kesejahteran stabil dan 10,3 % keadaan ekonomi RT dankesjahteraan rakyat meningkat serta 13,6 5 ekonomi RT dan kesejahteraan rakyat sangatmeningkat dan 42,5% ekonomi RT dan kesejahteraan rakyat menurun. Penurunan ini bisa jadidisebabkan oleh dampak krisis ekonomi Eropa dan Amerika Serikat serta akibat dampakmelemahnya nilai tukar rupiah yang menyebabkan harga barang dan jasa yang dalam prosesproduksinya mengunakan bahan baku atau alat produksi yang bergantung pada import menjadinaik harganya.

� Sedangkan kesejahteraan rakyat dan ekonomi RT rakyat meningkat karena terjadi Penurunanangka kemiskinan yang signifikan tersebut karena pemerintah telah menyusun dan merumuskanprogram-program penanggulangan kemiskinan yang bersifat keberpihakan (affirmative) kepada

Indonesia Network elections Survey 19

program-program penanggulangan kemiskinan yang bersifat keberpihakan (affirmative) kepadamasyarakat miskin. Sebagai program-program strategis dalam penanggulangan kemiskinan.Serta realisasi investasi baik PMAmaupun PMDN cenderung meningkat dari tahun ke tahun

� Dimana secara nasional penduduk miskin yang masih dibawah garis kemiskinan pada bulanMaret 2011 adalah 30,02 juta jiwa (12,49%), jika dibandingkan dengan bulan Maret 2010 yaitu31.02 juta jiwa (13,33%) maka telah terjadi penurunan jumlah penduduk miskin secara sangatsignifikan yaitu sekitar 1 juta jiwa atau telah terjadi penurunan angka kemiskinan sekitar 0,84%.Pada periode 2005-2009 angka kemiskinan menurun antara 1.16 sampai 1,27 persen per tahundan mampu mengentaskan hampir 7 juta jiwa dari kemiskinan selama periode tersebut.

Page 20: Hasil survey ines_pilrpes

Temuan Survey Kondisi Keamanan danKetertiban Nasional� Dari temuan survey didapati bahwa rakyat 84,5% merasakankondisi keamanan dan ketertiban kondusif dan stabil dan temuansurvei ini sesuai dengan Kondisi keamanan nasional sampaidengan pertengahan 2012 relatif aman dan dinamis. Ancamankeamanan nasional yang mengarah pada terganggunya pertahanannegara tidak sampai membahayakan kewibawaan dan kedaulatanNKRI. Pembangunan pertahanan dan keamanan telahmenghasilkan kekuatan pertahanan negara pada tingkatpenangkalan yang mampu menindak dan menanggulangi ancamanyang datang baik dari dalam maupun dari luar negeri;

Indonesia Network elections Survey 20

penangkalan yang mampu menindak dan menanggulangi ancamanyang datang baik dari dalam maupun dari luar negeri;profesionalitas aparat keamanan meningkat sehingga pencitraandan pelayanan terhadap masyarakat semakin dirasakan, sertaberbagai ancaman dapat diredam berkat kesiapsiagaan dukunganinformasi dan intelijen yang semakin membaik. Berbagaikeberhasilan dalam menangani aksi-aksi terorisme, aksi-aksiperampokan, aksi-aksi premanisme, dan aksi-aksi kriminal lainnyasemakin memberikan rasa aman di masyarakat, terutama duniainvestasi. Hal ini dibuktikan realisasi investasi baik PMA maupunPMDN cenderung meningkat dari tahun ke tahun.

Page 21: Hasil survey ines_pilrpes

Temuan Survey Terhadap Penegakan Hukum danPemberantasan Korupsi Selama Pemerintahan SBY – Budiono

� Temuan survey menunjukan bahwa 94,8 % rakyat tidak puas terhadapkinerja penegakan hukum dan pemberantsan korupsi yang dilakukan olehaparat penegak hukum seperti KPK, Kejaksaan, Polisi dan Kehakiman. Halini disebabkan karena lemahnya efek jera dalam penegakan hukum kasuskorupsi salah satu faktor terbesarnya disebabkan oleh buruknya integritaspenegak hukum. Keterlibatan aparat penegak hukum dalam berbagaipraktek korupsi seperti pembekingan aktivitas ilegal, pemerasan, pungli,setoran, suap-menyuap, jual beli kasus, jual beli besar kecilnya tuntutan dan

Indonesia Network Elections Survey 21

setoran, suap-menyuap, jual beli kasus, jual beli besar kecilnya tuntutan danpengunaan pasal tuntutan di KPK dan Kejaksaan terhadap para Koruptordan lain sebagainya menjadikan fungsi penindakan menjadi tidak berjalan.Bahkan karena korupnya penegak hukum, berbagai kasus korupsi yangditangani mereka sering berujung SP3, dipetieskan atau bahkan berakhir'damai'.

Page 22: Hasil survey ines_pilrpes

Awareness dan Sikap TerhadapPartai Politik

Indonesia Network elections Survey 22

Page 23: Hasil survey ines_pilrpes

Mengenal Nama Nama Partai Politik PesertaPemilu 2014

Indonesia Network elections Survey 23

Page 24: Hasil survey ines_pilrpes

Tertarik Dengan Nama Nama Partai Politik PesertaPemilu 2014

Indonesia Network elections Survey 24

Page 25: Hasil survey ines_pilrpes

Apa Yang Dikenal Dan Disukai Dari PartaiPolitik

Indonesia Network Elections Survey 25

Page 26: Hasil survey ines_pilrpes

Tokoh Partai Politik Yang Disukai

Indonesia Network elections Survey 26

Page 27: Hasil survey ines_pilrpes

Jika Pemilu Legislative Diadakan Saat Ini Partai Politik Mana YangDipilih

Indonesia Network Elections Survey 27

Page 28: Hasil survey ines_pilrpes

Temuan Survey � Dari 10 Partai Politik 5 besar parpol yang dikenal oleh pemilih diatas 90% adalah Partai GOLKAR, Demokrat,

Gerindra ,PAN dan PDIP

� Dari temuan survey Pemilih sangat tertarik kepada Partai Golkar hampir 93 persen artinya popularitas Partai Golkarsangat tinggi dipikiran pemilih.

� Ketertarikan dan kenal akan partai politik oleh pemilik ternyata adalah masalah uang yang dibagi bagikan pada saatkampanye dan pada saat memilih yaitu 50,3 persen artinya politik uang masih akan mendominasi pemilu legislative.

� PDIP diprediksi pada pemilu 2014 akan mengalami kenaikan dikarenakan kekonsistennya sebagai partai yang oposisi,sedangkan Partai Gerindra diprediksi mengalami kenaikan hampir 200 persen yaitu 14,3 % dibandingkanperolehannya di pemilu 2009 yang hanya 4,46% yang disebabkan oleh figur kepemimpinan Prabowo Subianto yangtegas

� Elektabilitas Partai pendukung Pemerintah yang mengalami kenaikan sangat signifikan yaitu Partai GOLKAR 22,1Persen dan PAN 9,7 %

� Dari temuan survey PAN dibawah figur kepemimpinan Hatta Rajasa berhasil melakukan konsolidasi dan sosialisasipartainya sehingga bisa meningkatkan perolehan suara yang tsebelumnya pada pemilu 1999 ,2004 hingga 2009 trend

Indonesia Network elections Survey 28

partainya sehingga bisa meningkatkan perolehan suara yang tsebelumnya pada pemilu 1999 ,2004 hingga 2009 trendPAN terus menurun

� Partai Golkar mempunyai elektabilitas tertinggi yaitu 22,1 persen dan partai baru seperti Nasdem cukup diminati olehpemilih dengan perolehan 5,2%.

� Dan hanya Partai GOLKAR yang tanpa koalisi dapat langsung mencalonkan Aburizal Bakrie sebagai Calon President2014

� Yang menarik adalah Partai Demokrat turun draktis hingga hanya mendapatkan 8,4 % padahal kinerja pemerintahSBY tidak terlalu jelek, ini terjadi karena banyak kader Partai Demokrat yang terlibat skandal mega korupsi.tentu daritemuan survey ini jika PD tidak ingin terus melorot elektabilitasnya maka kasus kasus korupsi yang melanda kaderpartai Demokrat harus segera diselesaikan,sebab ketidak jelasan KPK dalam menentukan satus Anas Urabningrumdan Andi Malarageng dalam kasus dugaan korupsi di Proyek Hambalang meyebabkan Partai Demokrat sulit untukmelakukan konsolidasi ,

Page 29: Hasil survey ines_pilrpes

Sikap Pemilih Dengan Primordialisme TerhadapKeterpilihan Seseorang PresidenKeterpilihan Seseorang Presiden

Indonesia Network Elections Survey 29

Page 30: Hasil survey ines_pilrpes

Presiden Yang Diinginkan Yang Berhubungan DenganPrimordialisme Kesukuan Terhadap Keterpilihan SeseorangPresiden.

Indonesia Network Elections Survey 30

Page 31: Hasil survey ines_pilrpes

Pendapat Responden Presiden Yang Diinginkan YangBerhubungan Dengan Primordialisme Terhadap Pasangan CalonPresiden dan wakil Presiden

Indonesia Network Elections Survey 31

Page 32: Hasil survey ines_pilrpes

Temuan Survey � Dari survey ditemukan bahwa isu primodialisme dalamketerpilihan seorang calon Presiden masihlah kuat dankeinginan pemilih untuk memilih Presiden harus dari etnisJawa masih jadi pilihan utama yaitu 59,3 persen.

� Begitu juga untuk pasangan Capres dan Cawapres, pemilihlebih banyak menginginkan pasangan Jawa - Non Jawa yaitu

Indonesia Network elections Survey 32

lebih banyak menginginkan pasangan Jawa - Non Jawa yaitu56,2 persen

Page 33: Hasil survey ines_pilrpes

Awareness Awareness Awareness Awareness dandandandan SikapSikapSikapSikapTerhadapTerhadapTerhadapTerhadap CalonCalonCalonCalon PresidenPresidenPresidenPresiden

Indonesia Network Elections Survey 33

Page 34: Hasil survey ines_pilrpes

Mengenal Nama Nama Capres yang Berasaldari Etnis Non Jawa

Indonesia Network elections Survey 34

Page 35: Hasil survey ines_pilrpes

Tertarik Nama Nama Capres Yang Berasal ariEtnis Non Jawa

Indonesia Network elections Survey 35

Page 36: Hasil survey ines_pilrpes

Temuan Survey� Dari 12 nama tokoh etnik Non Jawa rata rata sudah dikenal luas bahwa 12tokoh tersebut adalah tokoh diluar etnis Jawa dengan rata rata jawabanpemilih diatas 70 % dan hanya 5 tokoh etnis Non Jawa yang diatas 90 %yang dikenal luas yaitu Jusup Kalla, Hatta Rajasa, Akbar Tanjung, SuryaPaloh dan Aburizal Bakrie dan dari 5 Tokoh tersebut yang paling dikenal luasadalah Jusup Kalla.

� Empat nama Capres Etnik Non Jawa yang tidak pernah bersaing dalamPilpres dan sudah dikenal luas (di atas 90 %) adalah Aburizal, Surya Paloh,Akbar Tanjung dan Hatta Rajasa.

� Satu tokoh wanita muda etnis Non Jawa yang cukup dikenal adalah PuanMaharani Kiemas dan pada masa mendatang bisa punya kans besar

Indonesia Network elections Survey 36

Maharani Kiemas dan pada masa mendatang bisa punya kans besarsebagai calon presiden etnis Non Jawa.

� Meskipun belum menjadi daya tarik yang kuat bagi pemilih, potensi merekasetidaknya dapat dilihat dari tingkat penerimaan pemilih pada mereka. Dalamhal ini indikasinya dapat dilihat dari tingkat kesukaan pemilih pada merekaseperti terlihat di bawah.

� Bila tingkat ketertarikan dari yang sudah dikenal di atas tingkat popularitasmaka kualitas popularitasnya bagus. Sebaliknya bila ketertarikan di bawahtingkat popularitas maka kualitas popularitasnya buruk. Semakin rendahtingkat ketertarikan pada yang populer maka kualitas popularitasnyasemakin buruk.

Page 37: Hasil survey ines_pilrpes

Temuan Survey� Dari 5 nama Tokoh Non Jawa yang sudah dikenal luas,dan kemungkinan akan maju sebagai calon presidensecara lebih sungguh-sungguh, Hatta Rajasa, AburizalBakrie dan Jusup Kalla adalah nama nama yang palingbaik tingkat penerimaannya di masyarakat.

� Aburizal dan Hatta Rajasa sebagai calon presiden darietnis Non Jawa yang paling serius bahkan lebih rendahtingkat diterimanya dibanding Jusuf Kalla yang sempat

Indonesia Network elections Survey 37

tingkat diterimanya dibanding Jusuf Kalla yang sempatdiperbincangkan sebagai calon alternatif dari Golkar.

� Apakah tingkat popularitas dan penerimaan masyarakat(ketertarikan ) terhadap tokoh tokoh non etnis Jawayang akan maju sebagai Capres 2014 tersebuttercermin dalam pilihan dalam pemilihan Presiden bilapemilihan diadakan sekarang?

Page 38: Hasil survey ines_pilrpes

Mengenal Nama Nama Capres yang Berasal dari EtnisJawa

Indonesia Network elections Survey 38

Page 39: Hasil survey ines_pilrpes

Tertarik Nama Nama Capres yang Berasal dariEtnis Jawa

Indonesia Network elections Survey 39

Page 40: Hasil survey ines_pilrpes

Temuan Survey • Dari 21 nama tokoh etnik Jawa rata rata sudah dikenal luas bahwa 21

tokoh tersebut adalah tokoh etnis Jawa dengan rata rata jawaban pemilihdiatas 80 % dan hanya 8 tokoh etnis Jawa yang diatas 90 % yang dikenalluas yaitu Megawati Soekarnoputri, Any Yudhoyono, Budiono, Sri Sultan,Prabowo Subianto, Joko Widodo, Wiranto dan Anas Urbaningrum dan dari8 Tokoh tersebut yang paling dikenal luas adalah Megawati Soekarnoputri99,2 %.

• Empat nama Capres Etnik Jawa yang tidak pernah bersaing dalamPilpres dan sudah dikenal luas (di atas 90 %) adalah Joko Widodo, AnasUrbaningrum, Sri Sultan dan Ani Yudhoyono

• Satu tokoh baru etnis Jawa yang cukup dikenal adalah Joko Widodo dan

Indonesia Network Elections Survey 40

• Satu tokoh baru etnis Jawa yang cukup dikenal adalah Joko Widodo danpada masa mendatang bisa punya kans besar sebagai calon presidenetnis Jawa

• Meskipun belum menjadi daya tarik yang kuat bagi pemilih, potensi merekasetidaknya dapat dilihat dari tingkat penerimaan pemilih pada mereka.Dalam hal ini indikasinya dapat dilihat dari tingkat kesukaan pemilih padamereka seperti terlihat di bawah.

• Bila tingkat ketertarikan dari yang sudah dikenal di atas tingkat popularitasmaka kualitas popularitasnya bagus. Sebaliknya bila ketertarikan di bawahtingkat popularitas maka kualitas popularitasnya buruk. Semakin rendahtingkat ketertarikan pada yang populer maka kualitas popularitasnyasemakin buruk.

Page 41: Hasil survey ines_pilrpes

Perilaku Dalam Memilih Presiden EtnisNon Jawa dan Presiden Dari Jawa

Indonesia Network Elections Survey 41

Page 42: Hasil survey ines_pilrpes

Pilihan Responden Terhadap Capres Etnik NonJawa Jika diadakan Pemilihan Presiden

Indonesia Network Elections Survey 42

Page 43: Hasil survey ines_pilrpes

Temuan Survey

� Hatta Rajasa menjadi tokoh etnis Non Jawa yang kuat secaraelektoral dengan 28,6% dari sejumlah nama tokoh etnis NonJawa disebut.

� Dengan simulasi semi-terbuka pun, ada 2 nama tokoh etnis NonJawa yang dipilih oleh lebih dari 20%. yaitu Hatta Rajasa danJusup Kalla

Indonesia Network Elections Survey 43

Jusup Kalla

� Semua ini mengindikasikan bahwa Hatta Rajasa cukup punyakans yang kuat secara elektoral untuk menjadi presiden.Walaupun tidak ada tokoh non Jawa yang dipilih oleh suaramayoritas.

Page 44: Hasil survey ines_pilrpes

Pilihan Responden terhadap Capres Etnik Jawa Jika DiadakanPemilihan Presiden

Indonesia Network elections Survey 44

Page 45: Hasil survey ines_pilrpes

Temuan Survey

� Prabowo Subianto menjadi tokoh etnis Jawa yang kuat secaraelektoral dengan perolehan 33,4% dari 21 nama tokoh etnisJawa yang ditampilan.

� Dengan simulasi semi-terbuka pun, ada 2 nama tokoh etnisJawa yang dipilih oleh lebih dari 20% yaitu Prabowo Subianto

Indonesia Network elections Survey 45

Jawa yang dipilih oleh lebih dari 20% yaitu Prabowo Subiantodan Megawati Sukarnoputri

� Semua ini mengindikasikan bahwa Prabowo Subianto cukuppunya kans yang kuat secara elektoral untuk menjadi presiden.Walaupun tidak ada tokoh etnis Jawa yang yang ditampilkanyang dipilih oleh suara mayoritas.

Page 46: Hasil survey ines_pilrpes

5 Besar Capres Etnis Non Jawa

Indonesia Network elections Survey 46

Page 47: Hasil survey ines_pilrpes

5 Besar Capres Etnis Jawa

Indonesia Network elections Survey 47

Page 48: Hasil survey ines_pilrpes

Elektabilitas Calon Presiden Non Etnis Jawa dan Etnis JawaBerbanding Dengan Keterpilihan Berdasarkan Primordialisme

� Jika Elektabilitas calon Presiden Etnis Non Jawa dan Etnis Jawa berbanding denganPresiden yang diinginkan yang berhubungan dengan Primordialisme kesukuanterhadap keterpilihan seseorang Presiden dimana dalam temuan survei didapatibahwa 59,3 % menginginkan Presiden berasal dari etnis Jawa dan 39,6 %menginginkan Presiden etnis Non Jawa dan tidak menjawab 1,1 % maka hasil yangdidapat dengan mengunakan rumus dibawah :

Rumus N : X cpnj % xY primodialisme non jawa %100% Responden

Indonesia Network Elections Survey 48

N : Elektabilitas President

Xcpnj : Capres Non Etnis Jawa

Xcpj : Capres Etnis Jawa

Y : Pilihan berdasarkan primodialisme

100% RespondenRumus N : Xcpj % xYprimodialisme jawa %

100% Responden

Page 49: Hasil survey ines_pilrpes

Elektabilitas Calon Presiden Etnis Non Jawa dan Etnis Jawa berbandingDengan Temuan Survey Mengenai Keterkaitan Primodialisme TerhadapCalon Presiden.

Indonesia Network Elections Survey 49

Page 50: Hasil survey ines_pilrpes

Temuan Survey

� Belum adanya tokoh Etnis Jawa dan Etnis Non Jawa yang kuat secaraelektoral tersebut juga terlihat ketika sejumlah nama disebut.

� Dengan simulasi semi-terbuka pun, hanya nama Prabowo yang mendekati20%.

� Dan hanya Hatta Rajasa akan menjadi Capres yang cukup diperhitungkandengan 11,3 %, sebab Hatta dari 4 besar nama tokoh yaitu PrabowoSubianto, JK, Megawati dan Hatta Rajasa. Hanya Hatta Rajasa yang belum

Indonesia Network Elections Survey 50

dengan 11,3 %, sebab Hatta dari 4 besar nama tokoh yaitu PrabowoSubianto, JK, Megawati dan Hatta Rajasa. Hanya Hatta Rajasa yang belumpernah mengikuti kontes pemilihan Presiden dan hal lain adalahpengalamannya yang cukup lama dibirokrasi pemerintahan dengan menjabatsebagai menteri kabinet disemua pemerintahan setelah orde baru.

� Bahkan dengan simulasi 3 namapun tidak ada tokoh yang dipilih oleh suaramayoritas.

� Semua ini mengindikasikan bahwa kita belum punya tokoh yang kuat secaraelektoral untuk menjadi presiden.

Page 51: Hasil survey ines_pilrpes

Catatan ::::� Survei Ini Dibuat dan Dibiayai oleh Indonesia

Network Election Survei dengan Bekerja Samadengan Serikat Pekerja BUMN Bersatu.

Direktur Data dan Survey

Indonesia Network elections Survey 51

Direktur Data dan Survey

Dr.Sudrajat Sacasawitra