Upload
miako-pasinggi
View
212
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
7/31/2019 HE Pedi Gangguan Berbahasa Pada Anak
1/12
1
GANGGUAN BERBAHASA PADA ANAK
Kata bahasa berasal dari bahasa latin lingua yang berarti lidah. Awalnya
pengertiannya hanya merujuk pada bicara, namun selanjutnya digunakan sebagai
bentuk sistem konvensional dari simbol-simbol yang dipakai dalam komunikasi.
Keterlambatan bicara adalah salah satu penyebab gangguan perkembangan yang
paling sering ditemukan pada anak. Gangguan ini semakin hari tampak semakin
meningkat pesat. Beberapa laporan menyebutkan angka kejadian gangguan bicara
dan bahasa berkisar 5 10% pada anak sekolah. Penyebab gangguan bicara dan
bahasa sangat luas dan banyak, terdapat beberapa resiko yang harus diwaspadai
untuk lebih mudah terjadi gangguan ini.1
Semakin dini kita mendeteksi kelainan atau gangguan tersebut maka
semakin baik pemulihan gangguan tersebut Semakin cepat diketahui penyebab
gangguan bicara dan bahasa pada maka semakin cepat stimulasi dan intervensi
dapat dilakukan pada anak tersebut. Deteksi dini gangguan bicara dan bahasa ini
harus dilakukan oleh semua individu yang terlibat dalam penanganan anak ini,
mulai dari orang tua, keluarga, dokter kandungan yang merawat sejak kehamilan
dan dokter anak yang merawat anak tersebut.1
Pada anak normal tanpa gangguan bicara dan bahasa juga perlu dilakukan
stimulasi kemampuan bicara dan bahasa sejak lahir bahkan bisa juga dilakukan
stimulasi sejak dalam kandungan. Dengan stimulasi lebih dini digarapkan
kemampuan bicara dan bahsa pada anak lebih optimal, sehingga dapat
meningkatkan kualitas komunikasinya.1
Perkembangan kompentensi berbahasa berlipat ganda dengan proses yang
kompleks, sangat interaktif yang dipengaruhi oleh neuromaturasi dan hubunganantar manusia. Anak yang belajar mengulangi apa yang mereka dengar sama
sekali bukan merupakan fungsi imitatif; hal ini merupakan proses kreatif yang
pada anak menguasai peraturan dasar, sistem simbolik yang akhirnya
memungkinkan mereka mengartikulasikan pemikiran unik. Pada sebagian besar
kasus, kemampuan berbahasa timbul dengan cara yang tampaknya kurang usaha.
Namun, penilaian dan penanganan keterlambatan perkembangan atau
perkembangan atipikal pada area ini, dapat memunculkan tantangan yang berat.2
7/31/2019 HE Pedi Gangguan Berbahasa Pada Anak
2/12
2
Definisi dan Epidemiologi
Penelitian perkembangan berbahasa memusatkan pada lima dimensi penting.
Kelima dimensi ini meliputi: (a) Fonologi (yaitu sistem suara), (b) semantik (yaitu
arti kata-kata), (c) morfologi (yaitu aturan pembentukan kata), (d) sintaks (yaitu
aturan pembentukan kalimat), dan (e) pragmatik (yaitu, penggunaan sosial bahasa
utuk komunikasi). Perkembangan berkomunikasi terdiri atas komponen reseptif
dan ekspresif. Kemampuan reseptif menunjukkan apa yang dimengerti anak;
komunikasi ekspresif menunjukan apa yang dapat dihasilkan anak tersebut.
Berbicara umum, keterampilan reseptif diduga berasal dari observasi tingkah laku.
Kemampuan ekspresif diamati secara langsung dan berkembang dari tangisan
kecil awal (yaitu huruf vokal), mengumam (yaitu konsonan), dan posisi tubuh
(yaitu menunjuk) pada bayi melalui verbalisasi (yaitu kata-kata yang dapat
dikenal) pada batita dan menyusun pembicaraan pada anak prasekolah. Perbedaan
diantara konsep berbicara, menunjukkan sistem simbol yang mndasar, dan
berbicara, yang menununjukkan tindak fisik berbicara, merupakan pembedaan
klinis yang penting. Sebagai contoh, masalah bahasa ekspresif, yang terutama
melibatkan kesulitan pembentukan simbol, dapat atau tidak disertai dengan
masalah berbicara, yang dapat bermanifestasi sebagai gangguan artikulasi atau
difluensi, masing-masing memerlukan pendekatan pengobatan yang berbeda.
Difluensi adalah keragu, interupsi, atau gangguan berbicara yang secara tipikal
tampak selama periode mengungkapkan dua kata hingga menghasilkan kalimat
yang lebih kompleks.2
Perkembangan kompentensi komunikatif ditandai dengan variabilitas
penting. Batas antara variasi normal dan maturasi yang teringgal sementara ini
sulit ditentukan, sehingga data akurat mengenai prevelensi lambat berbicaratidak tersedia. Diperkirakan bahwa diantara 5 san 10% anak mengalami gangguan
berbahasa yang signifikan dan 4% anak mengalami periode gagap yang
berlangsung selama 6 bulan atau lebih.2,3
Etologi dan Patogenesis
Keterlambatan berbicara atau berbahasa dapat diakibatkan dari disfungsi pada
beberapa tingkat, termasuk sensasi (yaitu keakuratan pendengaran dan
7/31/2019 HE Pedi Gangguan Berbahasa Pada Anak
3/12
3
penglihatan), komprehensif dan pemprosesan (yaitu fungsi kortikal yang lebih
tinggi), danproduksi (yaitu pembentukan konsep linguistic dan produksi mekanis
suara bicara yang dapat dimengerti). Keterlambatan berbahasa spesifik dapat
diakibatkan dari kegagalan fokal pada salah satu bidang atau cerminan masalah
pada kompleks sistem masukan-keluaran ini.
Etiologi dan patogenesis keterlambatan dan ketidakmampuan berbahasa
adalah multifaktorial dan sering tidak jelas. Akan tetapi, terdapat persetujuan luas
bahwa bicara terlambat tidak disebabkan oleh kemalasan atau lidah kaku, dan
tidak terdapat data tetap untuk mendukung peran cara kelahiran. Lebih jauh lagi,
walaupun anak-anak yang dibesarkan di lingkungan yang menggunakan dua
bahasa dapat membuat kesalahan sintatik awal seiiring mereka mulai mengatakan
kalimat pendek, keterlambatan berbicara mengindikasikan adanya masalah
berbahasa yang mendasar bukannya akibat pajanan terhadap dua bahasa atau
lebih.2,3,4
Manifestasi Klinis
Komunikasi melibatkan lebih dari produksi kata, sehingga penting untuk mencari
tanda-tanda kesulitan potensial yang dimulai pada awal masa bayi. Kurangnya
vokalisasi awal dan kemudian verbalisasi dapat mencerminkan masalah spesifik
berbahasa, gangguan kognitif yang lebih umum, atau variasi temperamental dalam
perkembangan anak yang cukup normal. Selama akhir masa batita dan awal masa
sekolah, keterlambatan berbahasa yang signifikan sering muncul sebagai masalah
tingkah laku. Dipicu secara luas dengan frustasi, anak seperti ini dapat
menunjukkan ketidaksabaran berlebihan, kemarahan, dan agresi. Anak dengan
bahasa represif normal, terutama anak kecil rentan terhadap frustasi ini. Disfluensiditandai dengan suara berulang yang intermiten, suku kata, kata, terutama pada
awal kalimat. Gagap bermanifestasi sebagai pengulangan seperti di atas dengan
frekuensi lebih tinggi dan durasi yang lebih lama, sering disertai kedipan mata dan
tanda keteganggan lain.2,5
7/31/2019 HE Pedi Gangguan Berbahasa Pada Anak
4/12
4
Penilaian dan Diagnosis
Penilaian pediatrik mengenai perkembangan bahasa pada anak kecil berdasarkan
pada riwayat dan observasi oportunistik dalam situasi klinis. Informasi dari orang
tua atau pengasuh lain paling baik didapat melalui pertanyaan terbuka. Setelah
respons awal orang tua terhadap pertanyaan terbuka direkam, seseorang dapat
memantau dengan alat pemeriksa yang menggunakan tanda penting yang
disajikan pada tabel Perkembangan Bahasa Reseptif dan Bahasa Ekspresif
sebagai penuntun.2-5
Tabel: PERKEMBANGAN BAHASA RESEPTIF
6 bulan
Nama sendiri
12 bulan
Nama anggota keluarga
Nama benda yang familiar
Frasa sederhana (misalnya semua pergi, da-da, ci-luk-ba.
Permintaan sederhana (misalnya, berikan saya___
15 bulan
Nama anggota keluarga dan benda yang familiar
Anggota tubuh
Frasa sederhana (misalnya tidak lagi)
Instruksi sederhana tanpa isyarat tubuh (misalnya, ambil___kamu)
18 bulan
Nama orang, benda, dan gambar.
Anggota tubuh
Instruksi sederhana tanpa isyarat tubuh (misalnya, berikan ___kepada ibu24 bulan
Nama orang-orang, benda, dan gambar
Bagian tubuh (paling sedikit tujuh)
Instruksi sederhana tanpa isyarat tubuh (misalnya, taruh___diatas meja
3 tahun
Nama hampir semua benda umum
Hubungan fisik (misalnya, di atas, di dalam, di bawah)
7/31/2019 HE Pedi Gangguan Berbahasa Pada Anak
5/12
5
Konsep dua
Perbedaan jenis kelamin
Instruksi dua atau tiga langkah (misalnya, taruh__ di atas kursi dan taruh __
di bawah meja)
4 tahun
Pengenalan warna
Konsep sama dan berbeda
Instruksi tiga langkah.
Tabel : PERKEMBANGAN BAHASA EKSPRESIF
6 bulan
Vokalisasi (misalnya, menciut-ciut, menggumam)
Tangisan yang berbeda
12 bulan
Gerak isyarat (misalnya, menunjuk, menggoyangan kepala)
Kata-kata (misalnya, mama atau dada)
18 bulan
Gerak isyarat
Kata-kata (15-20)
Frasa (dua hingga tiga kata)
Dapat dimengerti oleh anggota keluarga
24 bulan
Gerak isyarat
Kata-kata (kosa kata yang cepat banyak)
Frasa (dua hingga tiga kata)
Kelancaran (misalnya, menggagap)Dapat dimengerti oleh orang asing (25%).
3 tahun
Kata-kata (kata jamak yang regular, kata ganti, kata depan)
Kalimat lengkap (tiga hingga empat kata)
Paragraf singkat
Kelancaran
Dapat dimengerti oleh orang asing (75%)
7/31/2019 HE Pedi Gangguan Berbahasa Pada Anak
6/12
6
4 tahun
Kata-kata
Kalimat lengkap (empat hingga lima kata)
Paragraph singkat
Kemampuan untuk menggambarkan pengalaman baru/menceritakan cerita
Kelancaran
Dapat dimengerti oleh orang asing (hampir 100%)
Semua anak yang mengalami keterlambatan bermakna dalam
perkembangan berbahasa harus menjalani penilaian pendengaran formal. Karena
sedikit anak dengan retardasi mental ringan menunjukkan keterlambatan motorik
secara dini, keterlambatan berbicara merupakan manifestasi awal yang paling
sering ditemukan pada gangguan intelektual umum, yang harus disingkirkan
dengan penilaian perkembangan secara komprehensif. Anak yang mengalami
disfungsi motorik akibat disatria atau dispraksia dapat memiliki riwayat kesulitan
makan, mengiler berlebihan, atau bukti lain adanya inkoordinasi motorik oral.
Sebagian besar anak dengan keterlambatan bahasa ekspresif memiliki kemampuan
reseptif normal, dan diagnosis banding umumnya jelas setelah diperoleh riwayat
lengkap, pemeriksaan fisik, evaluasi pendengaran, dan penilaian perkembangan
lengkap dilakukan. EEG sebaiknya dipertimbangkan pada anak dengan
kemampuan berbahasa reseptif yang signifikan, kadang-kadang berkaitan dengan
aktivitas serangan kejang subklinis pada lobus temporalis.3
Diagnosis banding keterlambatan berbicara pada anak yaitu gangguan
pendengaran, retardasi mental, gangguan berbahasa spesifik, gangguan
perkembangan pervasif/autism, disfungsi oral-motorik, dan keterlambatanmaturasi.
TABEL : TANDA BAHAYA GANGGUAN KOMUNIKASI6
46 BULAN
* Tidak menirukan suara yang dikeluarkan orang tuanya;
* Pada usia 6 bulan belum tertawa atau berceloteh
810 BULAN
* Usia 8 bulan tidak mengeluarkan suara yang menarik perhatian;
7/31/2019 HE Pedi Gangguan Berbahasa Pada Anak
7/12
7
* Usia 10 bulan, belum bereaksi ketika dipanggil namanya;
* 9-10 bln, tidak memperlihatkan emosi seperti tertawa atau menangis
1215 BULAN
* 12 bulan, belum menunjukkan mimik;
* 12 bulan, belum mampu mengeluarkan suara;
* 12 bulan, tidak menunjukkan usaha berkomunikasi bila membutuhkan sesuatu;
* 15 bulan, belum mampu memahami arti "tidak boleh" atau "daag";
* 15 bulan, tidak memperlihatkan 6 mimik yang berbeda;
* 15 bulan, belum dapat mengucapkan 1-3 kata;
1824 BULAN
* 18 bulan, belum dapat menucapkan 6-10 kata;
* 18-20 bulan, tidak menunjukkan ke sesuatu yang menarik perhatian;
* 21 bulan, belum dapat mengikuti perintah sederhana;
* 24 bulan, belum mampu merangkai 2 kata menjadi kalimat;
* 24 bulan, tidak memahami fungsi alat rumah tangga seperti sikat gigi dan telepon;
* 24 bulan, belum dapat meniru tingkah laku atau kata-kata orang lain;
* 24 bulan, tidak mampu meunjukkan anggota tubuhnya bila ditanya;
3036 BULAN
* 30 bulan, tidak dapat dipahami oleh anggota keluarga;
* 36 bulan, tidak menggunakan kalimat sederhana, pertanyaan dan tidak dapat dipahami
oleh orang lain selain anggota keluarga;
34 TAHUN
* 3 tahun, tidak mengucapkan kalimat, tidak mengerti perintah verbal dan tidak memiliki
minat bermain dengan sesamanya;
* 3,5 tahun, tidak dapat menyelesaikan kata seperti "ayah" diucapkan "aya";
* 4 tahun, masih gagap dan tidak dapat dimengerti secara lengkap
Penanganan
Anak yang berusia kurang dari 2 tahun dengan keterlambatan berbahasa
yang signifikan sebaiknya dirujuk pada program intervensi dini. Setelah usia 3
tahun, pelayanan khusus untuk kelainan berbicara dan berbahasa penting diantara
2 usia dan 3 tahun, indikator relatif untuk pelayanan perkembangan umum dan
intervensi terapeutik khusus harus dibedakan berdasarkan setiap individu.
7/31/2019 HE Pedi Gangguan Berbahasa Pada Anak
8/12
8
Difluensi normal menganggap ringan paling baik diobati dengan memberikan
ketenangan dan dukungan pada orang tua.1
Dalam usaha meningkatkan kemampuan anak, dibutuhkan tim yang solid
yang terdiri dari guru, speech language pathologist, audiologist, dan orang tua
tentunya. Namun sebelumnya dokter anak akan mengidentifikasi gangguan
komunikasi apa yang dialami anak tersebut, salah satunya dengan mencek fungsi
pendengaran anak bekerja sama dengan dokter Ahli Telinga Hidung
Tenggorokan.
Speech-language pathologist akan membantu anak dengan gangguan
komunikasi dengan cara memberikan terapi yang sesuai dengan kebutuhan
spesifik anak tersebut. Dia juga akan mengkonsultasikan kondisi anak dengan
guru disekolah sehingga diharapkan pihak sekolah dapat mengakomodasi situasi
belajar yang paling maksimal yang dapat mendukung kemampuan komunikasi
anak; juga bekerja sama dengan pihak sekolah untuk mendiskusikan teknik-teknik
terapi yang paling efektif dan paling cocok diterapkan untuk masalah spesifik
anak tersebut. Penggunaan alat bantu dengar sangat bermakna bagi anak dengan
gangguan dengar sedang sampai berat. Anak yang tuli membutuhkan stimulasi
dini yang konsisten dan juga alat bantu komunikasi lain seperti sign language,
finger spelling, bahasa isarat dan juga tentunya alat bantu dengar tersebut.
Teknologi yang canggih juga banyak membantu anak anak yang
mengalami gangguan bicara/bahasa akibat keterbatasan fisik. Penggunaan media
komunikasi elektronik dapat membantu individu berkomunikasi tanpa bicara
langsung sehingga mereka tetap dapat mengkomunikasikan isi pikirannya.2,6
PrognosisSebagian besar anak gagap sembuh pada akhir masa kanak-kanak, pada
1% populasi dengan masalah jangka panjang ke dalam tahun-tahun dewasa. Anak
muda yang memiliki masalah reseptif serta bahasa ekspresif berada pada risiko
yang lebih besar. Anak yang tinggal di lingkungan berisiko tinggi memiliki
prognosis kurang baik. Walaupun tidak terdapat data kuat untuk menilai dampak
usia pada hasil intervensi jangka lama, keuntungan relatif pengobatan lebih awal
bagi anak dengan gangguan yang lebih bermakna telah dinyatakan secara luas.
7/31/2019 HE Pedi Gangguan Berbahasa Pada Anak
9/12
9
Hal ini secara khusus penting bagi anak yang memiliki masalah tingkah laku
bermakna akibat kesulitan komunikasi dan yang memiliki masalah perkembangan
sosial jangka panjang merupakan perhatian utama.2,6
7/31/2019 HE Pedi Gangguan Berbahasa Pada Anak
10/12
10
DAFTAR PUSTAKA
1. Meadow R, Newell S. Anak dengan Masalah Belajar. Dalam: LectureNotes Pediatrika Edisi Ketujuh. Jakarta: Penerbit Erlangga, 2003; hal 99-
111.
2. Shonkoff J.P. Keterlambatan bahasa: Lambat bicara hingga gangguanbelajar. Dalam: Rudolph A, Hoffman J, Rudolph C, penyunting. Buku
Ajar Pediatri Rudolph Volume 2. Jakarta: Penerbit Buku Kedeokteran
EGC, 2007; h. 140-44.
3. Leung, A. Evaluation and Management of the Child with speech delay.Canada: American Family Physician, 1999 Jun 1;59(11):3121-3128.
4. Law J, et al. Speech and language therapy interventions for children withprimary speech and language delay or disorder. Am Fam
Physician. 2004 Jun 15;69(12):2823-2824.
5. Nelson HD, Nygren P, Walker M, Panoscha R. Screening for speech andlanguage delay in preschool children. Am Fam
Physician. 2006 Oct 15;74(8):1373-1374.
6. Judarwanto W. Keterlambatan Bicara Berbahaya atau Tidak Berbahaya.Jakarta: RS Bunda Jakartta. 2006, available from
http://www.keterlambatan-bicara.blogspot.com/.
http://www.keterlambatan-bicara.blogspot.com/http://www.keterlambatan-bicara.blogspot.com/7/31/2019 HE Pedi Gangguan Berbahasa Pada Anak
11/12
11
7/31/2019 HE Pedi Gangguan Berbahasa Pada Anak
12/12
12