19
Penerapan Konsep Healing Architecture pada bangunan rumah sakit Lavalette | 1 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayah- Nya, sehingga pembuatan jurnal berjudul ”Kajian Penerapan Healing Architecture pada Bangunan Rumah Sakit Rehabilitasi Medik” ini dapat terselesaikan dengan baik. Laporan ini diajukan sebagai Tugas Mata Kuliah Seminar Arsitektur di Jurusan Arsitektur Universitas Brawijaya. Penyelesaian proposal skripsi ini tentunya tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Karena itu, penyusun mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Tito Haripradianto selaku dosen pembimbing Mata Kuliah Seminar Arsitektur, atas ilmu serta bimbingan yang telah diberikan selama penyusunan tugas akhir ini; kedua orang tua, atas kasih sayang serta dukungan moril dan materiil; serta teman-teman Jurusan Arsitektur Angkatan 2010, atas dukungan dan bantuannya. Penyusun menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan dalam penulisan jurnal ini. Karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan. Semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi para pembaca sekalian. Malang, 20 November 2013 Penyusun

healing architecture

  • Upload
    grandnm

  • View
    109

  • Download
    2

Embed Size (px)

DESCRIPTION

kriteria desain dengan penerapan konsep healing architecture

Citation preview

Page 1: healing architecture

Penerapan Konsep Healing Architecture pada bangunan rumah sakit Lavalette | 1

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayah-

Nya, sehingga pembuatan jurnal berjudul ”Kajian Penerapan Healing

Architecture pada Bangunan Rumah Sakit Rehabilitasi Medik” ini dapat

terselesaikan dengan baik. Laporan ini diajukan sebagai Tugas Mata Kuliah

Seminar Arsitektur di Jurusan Arsitektur Universitas Brawijaya.

Penyelesaian proposal skripsi ini tentunya tidak lepas dari bantuan

berbagai pihak. Karena itu, penyusun mengucapkan terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada Bapak Tito Haripradianto selaku dosen

pembimbing Mata Kuliah Seminar Arsitektur, atas ilmu serta bimbingan yang

telah diberikan selama penyusunan tugas akhir ini; kedua orang tua, atas

kasih sayang serta dukungan moril dan materiil; serta teman-teman Jurusan

Arsitektur Angkatan 2010, atas dukungan dan bantuannya.

Penyusun menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan

dalam penulisan jurnal ini. Karena itu, kritik dan saran yang membangun

sangat diharapkan. Semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi para pembaca

sekalian.

Malang, 20 November 2013

Penyusun

Page 2: healing architecture

Penerapan Konsep Healing Architecture pada bangunan rumah sakit Lavalette | 2

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ...................................................................................................... 1

Daftar Isi ................................................................................................................ 2

Bab 1 Pendahuluan

1.1 Latar Belakang ................................................................................................. 3

1.2 Identifikasi Masalah ......................................................................................... 4

1.3 Rumusan Masalah ........................................................................................... 5

1.4 Tujuan .............................................................................................................. 5

1.5 Manfaat Penelitian ........................................................................................... 5

1.6 Kerangka Berpikir ............................................................................................ 6

Bab 2 Tinjauan Teori

2.1 Teori ................................................................................................................. 7

2.2 Tinjauan Objek Riset ........................................................................................ 13

Bab 3

3.1 Kerangka Berpikir ............................................................................................ 14

3.2 Pengolahan Data ............................................................................................. 15

3.3 Metode ............................................................................................................. 15

Page 3: healing architecture

Penerapan Konsep Healing Architecture pada bangunan rumah sakit Lavalette | 3

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kesehatan merupakan faktor penting dalam kesejahteraan umat

manusia. Kesehatan seseorang tidak sekedar di nilai secara fisik tapi juga

sehat keseluruhan meliputi fisik, mental, social,dan pemikiran. Selain itu

kesehatan seseorang adalah penunjang produktifitas seseorang dalam

melakukan sesuatu. Melihat hal itu,pentingnya fasilitas penunjang

kesehatan akan sangat di butuhkan. Hal ini seiring dengan

berkembangnya penyakit- penyakit baru yang semakin susah di temukan

obatnya, seperti AIDS, Jantung, Paru-paru, dan Kanker. Oleh karena itu di

butuhkan upgrading fasilitas pelayanan kesehatan bagi masyarakat, tidak

terkecuali pada pasien yang memiliki gangguan fungsional dengan

pelayanan Rehabilitasi Medik.

Rumah sakit Rehabilitasi Medik di Indonesia cenderung terfokus

pada sisi kesembuhan fungsional pasien saja, penekanan kesembuhan

pasien dalam pasca-perawatan yang menjadi focus pelayanan rehabilitasi

medic kurang di perhatikan. Tidak ada fasilitas khusus dalam pemenuhan

pelayanan rehabilitasi medic di Indonesia.

Dalam hal ini, pendekatan yang di lakukan adalah tentang

penerapan konsep Healing Architecture pada bangunan rumah sakit

dengan pelayanan Rehabilitasi Medik, sebagai upaya dalam peningkatan

mutu kualitas hidup seorang pasien dari segi fungsional dan psikologis.

Konsep Healing Architecture pada bangunan rumah sakit

Rehabilitasi Medik ini di upayakan dalam peningkatan persentase

Page 4: healing architecture

Penerapan Konsep Healing Architecture pada bangunan rumah sakit Lavalette | 4

kesembuhan pasien saat menjalani pasca-perawatan. Konsep Healing

Architecture adalah perwujudan arsitektur yang bisa mengakomodasi

pengguna atau pasien dengan memperhatikan lingkungan yang mampu

menyembuhkan. Penekanan kajian yang di lakukan adalah elemen-

elemen fisik arsitektur pada lingkungan dalam maupun luar bangunan

Rumah Sakit.

Dalam studi kajian tentang penerapan konsep healing architecture

ini saya mengambil objek Rumah Sakit Lavalette, Malang. Karena rumah

sakit lavalette malang merupakan rumah sakit di kota malang yang mulai

mencanangkan “Eco Green Hospital”, dengan adanya penambahan

taman-taman luar sebagai fasilitas pendukung rehabilitasi medic. Serta,

dari segi lingkungan juga Rumah Sakit Lavalette sangat cocok di jadikan

objek kajian studi penerapan konsep Healing Architecture pada rumah

sakit.

1.2 Identifikasi Masalah

Permasalahan yang terjadi adalah banyak rumah sakit dengan

fasilitas rehabilitasi medic yang yang hanya menekankan kesembuhan

pasien dari segi fungsionalnya saja, perbaikan-perbaikan elemen

arsitektur dalam maupun luar rumah sakit sebagai pendukung

kesembuhan pasien dalam segi psikologis.

Oleh karena itu dengan perlu adanya perbaikan dalam

meningkatkan kualitas pelayanan rumah sakit dari segi rehabilitasi medic

menjadi lebih baik dan lebih berkualitas, tidak hanya menyentuh aspek

fungsional saja tetapi juga tahap psikologis.

Dalam hal ini, apabila penerapan konsep healing architecture ini

dapat di terapkan dengan baik akan dapat mempercepat kesembuhan

pasien baik secara fisik maupun psikologis sehingga dapat menurunkan

tingkat depresi pasien.

Page 5: healing architecture

Penerapan Konsep Healing Architecture pada bangunan rumah sakit Lavalette | 5

1.3 Rumusan Masalah

Menciptakan desain pada rumah sakit Lavalette dalam pelayanan

rehabilitasi medic dengan menerapkan konsep healing architecture yang

dapat mempercepat kesembuhan pasien baik secara fisik maupun

psikologis sehingga dapat menurunkan tingkat depresi pasien.

1.4 Tujuan

Dapat menyediakan fasilitas rehabilitasi yang berkualitas dengan

tujuan pelayanan kesembuhan pasien secara fisik dan psikologis

1.5 Manfaat Penelitian

Hasil yang di harapkan dari kajian ini adalh dapat mengetahui

elemen-elemen arsitektur pada bangunan rumah sakit Lavalette pada

pelayanan kesehatan Rehabilitasi Medik yang dapat meningkatkan

persentase kesembuhan seorang pasien dari segi fungsional dan

psikologis. Serta pengembangannya dalam bentuk saran desain terhadap

Rumah Sakit Lavalette, serta hasil dari penelitian dapat di jadikan

referensi dalam desain bangunan Rumah Sakit Rehabilitasi Medik yang

mengusung konsep Healing Architecture.

Page 6: healing architecture

Penerapan Konsep Healing Architecture pada bangunan rumah sakit Lavalette | 6

Healing Architecture

Rumah Sakit Lavalette

pada pelayanan

Rehabilitasi Medik

Mengkaji elemen-

elemen pada rumah sakit

Lavalette

Elemen-elemen konsep Healing

Architecture

Penerapan konsep Healing

Architecture pada Elemen Rumah Sakit

Lavalette

Saran Desain

1.6 Kerangka Berpikir

Page 7: healing architecture

Penerapan Konsep Healing Architecture pada bangunan rumah sakit Lavalette | 7

Bab 2

TINJAUAN TEORI

2.1 Teori

Teori yang di gunakan dalam upaya menerapkan konsep healing

architecture pada rumah sakit Lavalette menggunakan pengembangan

dari Prof. Bryan Lawson yang membagi menjadi 5 elemen dalam

penerapan konsep healing architecture, yaitu :

- Spatial Legibility

Menyangkut pada sirkulasi dan pencapaian yang mudah di

mengerti serta peletakan zoning. Pencapaian yang mudah di

mengerti dapat mengurangi tingkat depresi seorang pasien

rehabilitasi medic

- Privacy, Dignity, and Company

Terdapat ruang-ruang yang memungkinkan pasien dapat berbagi

dan bersosialisasi, serta di sediakan juga ruang-ruang yang lebih

privat baik secara personal maupun kelompok kecil, untuk

memberikan kesempatan pasien mendapatkan privasinya.

- View and Nature

Hubungan antara ruang dalam dan ruang luar. View alam dan

kontak fisik dengan alam dapat mengurangi tingkat depresi pasien

serta dapat mempercepat kesembuhan bagi pasien itu sendiri

- Environment

Menyangkut dengan kenyamanan fisik seperti suhu, pencahayaan

alami, penghawaan alami, dan kebisingan

- Appearance

Page 8: healing architecture

Penerapan Konsep Healing Architecture pada bangunan rumah sakit Lavalette | 8

Karakter ruang yang membuat seorang pasien melakukan

pendekatan dengan alam.

Dalam teori yang di jabarkan, penelitian yang di lakukan dalam

mengkaji rumah sakit Lavalette berfokus pada spatial legibility dan

appearance. Sirkulasi dan karakter ruang sangat berpengaruh pada

kondisi psikologis pasien dalam mencapai kesembuhan yang seutuhnya.

Menurut Hatmoko (2010), terdapat tujuh pertimbangan mendasar

yang mempengaruhi desain pada distribusi sistem pergerakan atau

sirkulasi pada rumah sakit, yaitu:

1) Kuantitas dan frekuensi distribusi perpindahan dalam rumah

sakit.

2) Kebutuhan ruang layanan penerimaan.

3) Kebutuhan ruang penyimpanan dan penanganan.

4) Distribusi pengguna masing-masing instalasi.

5) Tempat pembuangan dan pemrosesan kembali pada sistem

penunjang rumah sakit.

6) Tipe-tipe barang yang akan dipindah-kan (termasuk yang perlu

pena-nganan khusus).

7) Pilihan di antara sistem mekanik dan manual.

Ada dua jenis sirkulasi, yaitu sirkulasi internal dan sirkulasi eksternal.

Sirkulasi Internal

Sistem sirkulasi internal adalah pengaturan hubungan antara fungsi

ruang dalam bangunan yang saling terkait, yang terdiri dari beberapa

fasilitas sirkulasi, yaitu:

antarruang.

penggunaan alat bantu sirkulasi vertikal berupa ram.

Sistem sirkulasi internal terbagi lagi menjadi tiga, yaitu:

a) Kualitas sirkulasi

Kualitas sirkulasi dibedakan di dalam pengelompokan, yaitu:

Page 9: healing architecture

Penerapan Konsep Healing Architecture pada bangunan rumah sakit Lavalette | 9

umum dengan berbagai keperluan di dalam rumah sakit. Dengan

karakter yang tidak jauh berbeda maka pergerakan kantor dan

administrasi dikelompokkan ke dalam sirkulasi umum pula.

rumah sakit dalam melaksanakan tugas-tugas pelayanan

kesehatan.

distribusi, mobilisasi barang atau logistik, dan fungsi-fungsi

pemeliharaannya.

Page 10: healing architecture

Penerapan Konsep Healing Architecture pada bangunan rumah sakit Lavalette | 10

Di dalam implementasi perencanaan, selanjutnya diupayakan agar

kualitas sirkulasi tersebut tidak saling meng-ganggu aktivitas masing-

masing kegi-atan dan arah tujuan mobilisasi menja-di jelas. Oleh karena

itu, perlu adanya pemisahan akses bagi petugas medis, karyawan,

pasien, dan pengunjung. Persyaratan ketat sirkulasi adalah:

overlaid)

antara sirkulasi medik dengan servis.

medik dengan kelompok sirkulasi lain.

tertinggi dibanding sirkulasi lain.

b) Sirkulasi dalam bangunan

Sistem sirkulasi di dalam bangunan adalah pengaturan hubungan

antar-fungsi ruang yang saling terkait, yang terdiri dari beberapa persya-

ratan sirkulasi, yaitu:

-bung antarlantai maupun

penggu-naan alat bantu sirkulasi vertikal berupa ramp pada

pengembangan bangunan berlantai banyak pada fungsi-fungsi

yang bersifat emergency, seperti trauma center, emergency, OK,

dan rawat inap intensif.

sarana pencegahan kecelakaan seperti alarm suara dan petunjuk

penggunaan yang mudah dipahami oleh pemakainya atau untuk lift

empat lantai harus dilengkapi ARD (Automatic Rexserve Devide)

yaitu alat yang dapat mencapai lantai terdekat apabila listrik mati.

dijangkau dengan

mudah apabila terjadi kebakaran atau kejadian darurat lainnya.

Page 11: healing architecture

Penerapan Konsep Healing Architecture pada bangunan rumah sakit Lavalette | 11

sedemikian rupa dan dilengkapi dengan petun-juk letak ruangan,

sehingga memu-dahkan hubungan dan komunikasi antarruangan

serta menghindari resiko terjadinya kecelakaan dan kontaminasi.

dan fasilitas selasar atau koridor servis dan utilitas.

c) Sirkulasi dalam koridor

Sirkulasi dalam sistem koridor atau ramp merupakan komponen

penting untuk perpindahan pasien dari satu area ke area lainnya. Kondisi

sirkulasi tersebut antara lain:

-

liki latar minimum 2,44 m.

akses tempat tidur, usungan,

atau transportasi peralatan memiliki lebar 1,83 m.

medis dan perawatan untuk bangunan bertingkat.

yang ketinggiannya tidak sama dengan bagian luar.

ksimal kemiringan ramp adalah 7˚.

Sirkulasi Eksternal

Sirkulasi eksternal merupakan perencanaan sirkulasi di luar

bangunan. Sirkulasi eksternal rumah sakit dibedakan dalam

pengelompokan, yaitu:

Sirkulasi gawat darurat, yaitu akses langsung menuju IGD.

Karakter sirku-lasi ini cepat dan bebas hambatan.

Page 12: healing architecture

Penerapan Konsep Healing Architecture pada bangunan rumah sakit Lavalette | 12

menuju ke poliklinik, pusat diagnostik atau kunjungan ke rawat

inap.

taf, yaitu akses karyawan medik maupun non-medik

menuju zona aktivitas.

drop-off bahan di instalasi

gizi, operasi pemeliharaan IPAL dan insenerator, sirkulasi

kendaraan pemadam kebakaran.

Terdapat tiga sirkuasi eksternal pada rumah sakit, yaitu:

a) Sirkulasi ambulans

Akses untuk ambulan harus tidak ber-tentangan dengan lalu

lintas kenda-raan atau pejalan kaki lainnya. Akses ke sebuah

rumah sakit di ambulans harus terletak jauh dari pintu masuk publik

dan harus cukup disaring dari pandangan publik. Jika akses secara

langsung terhubung dari ambulans ke instalasi rumah sakit seperti

unit gawat darurat, akan memberikan airlock antara bagian dalam

dan luar. Akses ambulans ke unit darurat tidak akan melalui koridor

rumah sakit terbuka untuk akses publik.

Semua ambulans harus ditandai dengan jelas dan

diterbitkan oleh tanda. Sistem signage eksterior akan langsung

membawa ambulans dan kendaraan darurat. Daerah-daerah

tersebut harus terlihat dengan jelas dari pintu masuk ke rumah

sakit. Tanda ditujukkan pada ambulans untuk unit darurat atau unit

kelahiran harus permanen menyala di malam hari. Untuk

menghindari kebingungan, sistem signaling harus dirancang

sehingga pasien yang menggunakan ambulans, termasuk akses

mobile ke unit darurat tidak harus diarahkan ke pintu ambulans.

b) Sirkulasi publik

Page 13: healing architecture

Penerapan Konsep Healing Architecture pada bangunan rumah sakit Lavalette | 13

Taman di Rumah Sakit Lavalette

Pintu masuk utama dan lobi harus menarik. Rute

pengunjung harus dipantau secara hati-hati. Pengunjung tidak bisa

berjalan tanpa pengawasan melalui daerah pasien. Pengunjung

diarahkan melewati keterangan terbaik atau kantor pusat. Ketika

sistem pass digunakan, pengunjung melewati warna-kode yang

dapat diberikan kepada individu atau lantai bangsal.

c) Sirkulasi servis

Pintu masuk servis harus berdekatan dengan area dapur dan

penyimpanan yang menerima pasokan massal, dan sedapat

mungkin dekat dengan lift servis. Sebuah platform dan tangga

disediakan di daerah ini. Sampah dan limbah padat lainnya

dikeluarkan dari titik ini, begitu juga mayat di rumah sakit. Akses ke

kamar mayat harus dilindungi dari pasien maupun pengunjung. Di

beberapa rumah sakit, output ini dikombinasikan dengan masuknya

darurat untuk kontrol yang lebih baik.

2.2 Tinjauan Objek Riset

Objek yang di pakai adalah rumah sakit Lavalette yang memang

sedang gencar-gencarnya mencanangkan “Eco Green Hospital” yang

merupakan salah satu factor utama terbesar dari healing architecture. hal

ini dapat mendukung dalam upaya penerapan konsep healing arsitektur

pada rumah sakit Lavalette dengan penekanan pada pelayanan

rehabilitasi medik.

Page 14: healing architecture

Penerapan Konsep Healing Architecture pada bangunan rumah sakit Lavalette | 14

Bab 3

METODOLOGI

3.1 Kerangka Berpikir

PENGUMPULAN

DATA

ANALISA

DATA

KOMPARASI

TINJAUAN TEORI

KRITERIA DESAIN

KONSEP DESAIN

HASIL DESAIN Proses Berpikir dalam perancangan di mulai dengan pengumpulan data secara umum yang kemudian di analisa dengan tinjauan teori dan komparasi, kemudian mendapatkan kriteria desain. Dari kriteria desain di kembangkan lagi kepada konsep desain yang menghasilkan sebuah desain rancangan.

Page 15: healing architecture

Penerapan Konsep Healing Architecture pada bangunan rumah sakit Lavalette | 15

3.2 Pengolahan data

Pengolahan data berdasarkan tinjauan teori yang di pakai. Berikut data,

analisa dan hasil yang di harapkan dalam proses pengolahan data.

DATA ANALISIS HASIL

Jurnal perencanaan rumah sakit rehabilitasi medic di kota batu

Mengidentifikasi konsep perencanaan rumah sakit rehabilitasi medic

Mendapatkan parameter dalam perencanaan rumah sakit dengan penerapan konsep healing architecture

Data bangunan rumah sakit Lavalette sebagai objek kajian

Mengidentifikasi bangunan rumah sakit Lavalette

mendapatkan karakter desain eksisting rumah sakit Lavalete sebagai data awal dalam proses penerapan konsep healing architecture.

data penerapan sirkulasi yang baik bagi rumah sakit

mengidentifikasi kondisi sirkulasi rumah sakit lavalette sebagai objek kajian penerapan konsep healing architecture

mendapatkan hasil analisa yang berguna untuk membuat solusi desain yang dibutuhkan dalam perancangan rumah sakit Lavalette dengan penerapan konsep healing architecture

3.3 Metode

Dalam pemilihan metode penelitian yang digunakan, baik dalam

mencari data maupun analisa data, semua mengacu terhadap tujuan

kajian penelitian yang di lakukan. Tujuan kajian ini adalah dapat

mendeskripsikan parameter-parameter dalam mendesain rumah sakit

Page 16: healing architecture

Penerapan Konsep Healing Architecture pada bangunan rumah sakit Lavalette | 16

dengan menggunakan konsep healing architecture sebagai upaya

meningkatkan fasilitas pelayan kesehatan di rumah sakit.

A. Studi Pustaka Dan Objek Kajian

Dengan di lakukan metode ini, dapat memberikan gambaran awal

terhadap tema yang di angkat. Serta dapat menggali teori-teori yang di

ungkapkan pada jurnal atau artikel ilmiah yang mempunyai keterkaitan

dengan tema.

Studi objek kajian juga di perlukan sebagai gambaran awal tentang

kondisi objek apakah sesuai dengan parameter yang akan di jadikan

syarat kajian.

B. Menentukan Parameter Pengamatan

Dalam menentukan parameter ini di dasari oleh teori-teori pada jurnal

dan artikel ilmiah yang di kaji ulang, sehingga dalam pengamatan dan

pengumpulan data dapat secara terarah sesuai dengan parameter yang

sudah di tentukan

C. Pengamatan Langsung

Metode ini sebagai upaya dalam mencoba menggali informasi sesuai

dengan parameter yang sudah di tentukan, dengan terjun langsung ke

beberapa rumah sakit sebagai komparasi dalam menemukan

permasalahan dari segi arsitektural dalam pelayanan kesehatan. Dengan

menggunakan metode pengamatan langsung dapat memberikan dasar

yang jelas serta solusi yang nantinya di hasilkan dapat di sesuaikan

dengan kondisi aslinya.

D. Pengolahan Data

Page 17: healing architecture

Penerapan Konsep Healing Architecture pada bangunan rumah sakit Lavalette | 17

Metode ini di lakukan dengan menganalisa data-data yang sudah di

peroleh sebelumnya, dengan mengacu pada parameter yang sudah di

temukan yang kemudian di analisa berdasarkan data lapangan

E. Hasil Kajian

Setelah melakukan pengolahan data berdasarkan kondisi lapangan

dan parameter yang di tentukan, di dapat hasil kajian yang menyimpulkan

tentang kelayakan rumah sakit dalam penerapan konsep Healing

Architecture.

Page 18: healing architecture

Penerapan Konsep Healing Architecture pada bangunan rumah sakit Lavalette | 18

Page 19: healing architecture