HEART FAILURE

Embed Size (px)

DESCRIPTION

PKL FEBRUARI 2012 AT RSUD-TANGERANG

Citation preview

BAYYINAH

GAGAL JANTUNGPAVILIUN FLAMBOYAN

DEFINISI GAGAL JANTUNG- Sindrom klinis yang disebabkan oleh ketidakmampuan jantung dalam memompa darah pada jumlah yang cukup bagi kebutuhan metabolisme tubuh. (ISO farmakoterapi h.92) - Gagal jantung adalah sindrom klinik yang kompleks akibat kelainan struktural dan fungsional jantung yang mengganggu kemampuan ventrikel untuk diisi dengan darah atau untuk mengeluarka darah. Gagal jantung juga terjadi jika curah jantung tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuh akan O2. (Farmakologi dan terapi UI edisi 5 hal 299) - Fungsi sitolik jantung ditentukan oleh empat determinan utama, yaitu: kontraktilitas miokardium, preload ventrikel (volume akhir diastolik dan resultan panjang serabut ventrikel sebelum berkontraksi), afterload kearah ventrikel, dan frekuensi denyut jantung.

ETIOLOGI

Penyebab yang sering adalah menurunnya kontraktilitas miokard akibat Penyakit Jantung Koroner, Kardiomiopati, beban kerja jantung yang meningkat seperti pada penyakit stenosis aorta atau hipertensi, Kelainan katup seperti regurfitasi mitral. Selain itu ada pula faktor presipitasi (faktor pemicu) lain yang dapat memicu terjadinya gagal jantung, yaitu : Kelebihan Na dalam makanan Kelebihan intake cairan Tidak patuh minum obat Aritmia : flutter, aritmia ventrikel Obat-obatan: alkohol, antagonis kalsium, beta blokerhttp://www.bit.lipi.go.id/pangankesehatan/documents/artikel_jantung/penyakit_jantung.pdf

PATOFISIOLOGI & GEJALA KLINIKPenyebab disfungsi sistolik karena terganggunya kekuatan kontraksi ventrikel kiri sehingga ejeksi darah berkurang, menyebabkan curah jantung berkurang. Disfungsi sistolik terjadi akibat infark miokard yang menyebabkan kematian sebagian sel otot jantung. Penyebab disfungsi diastolik karena terganggunya relaksasi dinding ventrikel sehingga pengisian darah berkurang, menyebabkan curah jantung berkurang. Disfungsi diastolik terjadi akibat hipertensi yang menyebabkan kompensasi miokard berupa hipertrofi dan kekakuan dinding ventrikel. (farmakologi dan terapi UI edisi 5 hal.299)

-

Manifestasi utama pasien gagal jantung adalah: Sesak nafas dan rasa lelah, yang membatasi kemampuan melakukan kegiatan fisik Retensi cairan , yang menyebabkan kongesti paru dan edema perifer. (farmakologi dan terapi UI edisi 5 hal.299)

DIAGNOSA penurunan curah jantung CHF DIFFERENTIAL DIAGNOSA kelebihan volume cairan karena penyakit ginjal kronik ; kerusakan hati

STANDAR PENGOBATAN Pengobatan ditujukan untuk mengurangi kerja jantung, mencegah memburuknya fungsi jantung dengan kata lain memperlambat progresi remodelling miokard sehingga mengurangi mortalitas diberikan penghambat ACE dan beta bloker tujuan utama pengobatan gagal jantung kronik Mengurangi gejala-gejala gagal jantung sehingga memperbaiki kualitas hidup pasien (untuk pengurangan overload cairan dengan diuretik; penurunan resistensi perifer dengan vasodilator, dan peningkatan kontraktilitas miokard dengan obat inotropik) tujuan utama gagal ginjal akut. (FARMAKOLOGI DAN TERAPAN UI EDISI 5 th.2009 h.301)

Obat-Obat yang harus dihindari atau digunakan dengan hati-hati , yakni AINS dan coxib; antiaritmia kelas I, antagonis kalsium, antidepresi trisiklik, kortikosteroid dan lithium. Diuretik merupakan obat utama untuk mengatasi gagal jantung akut yang selalu disertai dengan kelebihan cairan yang bermanifestasi sebagai kongesti paru atau edema perifer. Penggunaan diuretik dengan cepat menghilangkan sesak nafas dan meningkatkan aktivitas fisik. Diuretik bekerja dengan mengurangi retensi air dan garam sehingga mengurangi mengurangi cairan ekstrasel, alir balik vena dan tekanan pengisian ventrikel (preload). (Farmakologi dan terapi UI edisi 5 hal 305) Diuretik loop (misalnya furosemid, bumetanid) paling umum digunakan. Dosis dan frekuensi penggunaan furosemid tergantung pada keparahan kongesti pulmoner atau asites, dan juga derajat kesukaran pernapasan. Untuk edema pulmoner akut, furosemid dapat digunakan dengan dosis 2-4 mg/kg secara IV atau IM. Diuretik menyebabkan ekskresi kalium bertambah sehingga penggunaan furosemid dikombinasi dengan spironolakton

Pada pasien CHF kronis (tekanan respirasi ringan karena edema pulmoner minimal dan batuk kronis karena kardiomegali jantung kiri) tidak diperlukan pemberian furosemid secara IV, penanganan dapat diawali dengan furosemid secara oral. Meningkatkan kontraktilitas. Obat-obat inotropik positif meningkatkan kontraktilitas miokardium. Digitalis glikosid (digoksin, digitoksin) adalah agen inotropik positif yang umum, dan digoksin penggunaannya paling umum. Digoksin (0,005mg/kg PO setiap 12 jam) digunakan pada pasien yang mengalami fibrilasi atrium, gagal miokardium, atau CHF kronis.

NON-FARMAKOLOGI1) Diet : Pasien gagal jantung dengan diabetes, dislipidemia, atau obesitas harus diberi diet yang sesuai untuk menurunkan gula darah, lipid darah atau berat badannya. Asupan NaCl harus dibatasi menjadi 2-3 g na/hari, atau 20 tahun sampai sekarang Alkohol : Tidak Narkoba : Tidak RIWAYAT PENGGUNAAN OBAT Bodrex 1xminum 2 tablet

KAJIAN STATUS KLINIKTANGGAL S O A P 26 Januari Os. keadaan umum Gangguan Lanjut 2012 Mengatakan Tampak Sakit Berat; pola nafas, kepala Jalan nafas clear ; penurunan pusing, nyeri Pernafasan spontan curah dada RR 21x/menit Sat O2 jantung, berkurang 95%; Sirkulasi Bp intoleransi (blood pressure) aktifitas 163/86 , HR 87x/menit , Suhu 360C ; kesadaran compos mentis ; IV line (syringe IV) isorbid 1mg/jam

TANGGAL S28 Januari Keluhan (-) 2012

O

A

P(terapi harian) th/ correctional dose jam sebelum makan (dosis pemberian insulin) Masalah : - ALO perbaikan - Efusi pleura perbaikan - Hipertensi - DM type 2 TD 129/64 HR 105 Vesikular di 1/3 lapang paru Th/ Cedocard 1mg/jam Stop ; Captopril 3x37,5mg ditingkatkan jadi 3x50mg ; Amlodipine 1x5mg (m) ; R/Stop Aldactone 1x25mg ; KSR Stop ; Lasix 2x1 ampul

Stqa (tidak 1. Efusi pleura ada bilateral perubahan) perbaikan 2. Acute Heart failure 3. DM tipe 2 (gula darah belum terkontrol) 4. Hipokalemia 5. Hipertensi tingkat II

TANGGAL S29 2012 Januari (-)

Okeadaan umum Tampak Sakit Berat; Jalan nafas clear ; Pernafasan spontan O2 (+); Sirkulasi Bp 122/60 , HR 75 , Suhu 360C ; kesadaran compos mentis

A

P

penurunan curah lanjut jantung ; penurunan perfusi jaringan perifer ; intoleransi ADL (activity daily living) tidak sanggup melakukan kegiatan sehari-hari karena sesak nafas (contoh: Mandi) 1. 2. 3. 4. Edema paru perbaikan Efusi pleura bilateral Hipertensi terkontrol DM type II, NW, GD terkontrol Rdx / Rtx / Diet DM lunak ; KGDH (kurva Gula darah harian) ; Terapi sesuai kardiologi dan paru

30 2012

januari Sesak berkurang , cm ; keadaan umum tampak mual (-) , muntah (-) sakit ringan ; TD 130/60mmHg ; , nafsu makan baik FN 80x/menit ; RR 32x/menit ; Mata konjungtiva puncak (kp) /-; Leher tekanan juglaris vena (JVP) 5 minus 2 cmH2O ; Jantung Bunyi Jantung (BJ) I II normal, murmur (-), gallop (-) ; Pulmo vesikuler , rongki (kelainan paru contoh: Edem paru ada bunyi rongkinya) -/- , wheezing (berhubungan dengan airway) -/- ; Abdomen datar , Bising usus (+) normal ; Ext edem -/-

TANGGAL S31 2012

O

A1. 2. 3. 4. Edema paru perbaikan Efusi pleura bilateral Hipertensi terkontrol DM type II, NW (normal weight), GD terkontrol

PRdx / Rtx / Diet DM lunak ; Terapi sesuai kardiologi dan paru tx/ Captopril 3x50mg Bisoprolol 1x2,5mg (p) Aspilet 1x80mg (p) Plavix 1x75mg (p) Simvastatin 1x10mg (m) Aldactone 1x25mg (m) Lasix 1x1 ampul

Januari sesak nafas berkurang, mual (-), muntah (-), nafsu makan baik

cm , tampak sakit sedang (tss); TD 128/60 ; P 28x/menit ; N 80x/menit ; S : afebris (tidak demam) ; Mata Conjungtiva atas (C/A) -/-; Leher Kelenjar Getah Bening tidak teraba (KGB ttb), tekanan juglaris 5-2 cmH2O ; Jantung S1 S2 Normal , M normal , G normal ; Pulmo Vesikuler +/+ (berkurang) , rongki -/, wheezing -/; Abdomen flat , NTG (nyeri tekan tidak ada) (-) , Hati limfa (H/L) tidak teraba, Bising usus (+) normal ; Ext Hangat , CRT (pengisian kapiler) kurang dari 2 detik , edem -/-

Echo cardiograph

TANGGAL S1 februari batuk (+), sesak 2012 berkurang, BAB/BAK (normal), nafsu makan baik, mual (-), muntah(-)

Okeadaan umum cm, tampak sakit sedang; TD 125/65mmHg ; N 80x/menit ; P 20x/menit ; S afebris ; mata C/A -/- ; leher KGB ttb, JVP 5-2 cmH2O ; Jantung S1 S2 normal, M normal, G normal; pulmo rh -/- , wh -/- ; abdomen flat, NTG (-) , H/L ttb, Bu (+) normal ; Ext Hangat , CRT (pengisian kapiler) L2S (less 2 second) , edem -/-

A1. Edema paru perbaikan 2. Hipertensi terkontrol 3. DM type II dan komplikasi makroangiop ati (kardiovasku lar) 4. Dislipidemia

PRdx /

Th / - KGDH - Diet DM 1700 kkal - Metformin 2x500mg - Simvastatin 1x10mg - Ascardia 1x85mg

Grafik Suhu dan nadiTanggal HASIL

31/01/2012

-

Nadi pukul 06.00 88x/menit ; pukul 12.00 88x/menit ; pukul 18.00 100x/menitSuhu pukul 06.00 36,80C ; pukul 12.00 36,00C ; pukul 18.00 37,20C Tekanan darah 110/80mmHg ; 130/80mmHg pukul pukul 06.00 18.00

-

-

Hasil GDSNo1.

Tanggal26 Januari 2012

HasilJam 03.00 : 300 Jam 05.00 : 124 Jam 15.00 : 175 Jam 24.00 : 173 Jam 06.00 : 214 Jam 12.00 : 236 Jam 17.00 : 154 Jam 18.00 : 180 Jam 06.00 : 235

2.

27 Januari 2012

3.

28 Januari 2012

4.

29 Januari 2012

Jam 11.00 : 142 Jam 17.00 : 119 Jam 06.00 : 117

Data EKGTANGGAL 27 Januari 2012 Pukul 05.10 HASIL 1inversi V2-V4, aUL ST depresi V4-V6

28 Januari 2012

Kesimpulan LVA CHF Fc III ST elevasi anterolateral P 98ms PR 164ms QRS 92 QT 370ms QTc 451ms *QTr 116Frontal vector P 0,19mV 33 QT 0,92mV -7 T 0,17mV 112 Normal axis Abnormal ECG

29 Januari 2012 Pukul 06.00

Gel P = 0,04 PR interval = 0,12 det QRS interval = 0,08 det ST segmen = depresi di lead I AUL, elevasi (-) Gel + = inverted di lead V2, V3, V4, V5, V6

No1. 2. 3.

Jenis pemeriksaanAsam Urat Protein total Albumin

Nilai normalPr < 5,7 mg/dl 6,6-8,7 mg/dl 3,5-5,2 mg/dl

Tanggal

KETERANGANKurangnya asupan protein atau penurunan sintesis protein dalam hepar yang mengalami kongesti Indikasi kerusakan hati ditandai dengan penurunan produksi albumin, akan tetapi dilihat juga nilai SGPT dan SGOT Normal Normal Pada pasien dengan diabetes mellitus, nilai kolesterol total naik sedikit dari nilai normal Kemungkinan bisa menyebabkan anemia yang dapat memperburuk gagal jantung yang ada

26/1/20126,0 mg/dl 5,9 mg/dl 3,4mg/dl

4. 5. 6. 7. 8. 9.

SGPT SGOT Kolesterol total Hemoglobin Hematokrit Jumlah leukosit

< 41 U/l < 38 U/l