12
HEAT STROKE Fanni Dewi Astuti 22020114120069 Sinta Sawaki 22020114120070 Eka Diana Permatasari 22020114130075 Maida Yuniar Benita 22020114130078 Uvi Zahra Rachmadian 22020114130083 Komariyah Fitriya I 22020114130097 Alfiah Tri Hastutik 22020114130098 Putri Cahya Ningrum 22020114130100 Anggita Junayah 22020114130105 ANGGOTA :

Heat Stroke

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Semester 2 Keperawatan Undip

Citation preview

HEAT STROKE

Fanni Dewi Astuti 22020114120069Sinta Sawaki 22020114120070Eka Diana Permatasari 22020114130075Maida Yuniar Benita 22020114130078Uvi Zahra Rachmadian22020114130083Komariyah Fitriya I 22020114130097Alfiah Tri Hastutik 22020114130098Putri Cahya Ningrum 22020114130100Anggita Junayah 22020114130105

ANGGOTA :

Definisi

Heat stroke adalah penyakit demam yang mengancam jiwa karena kerusakan sistem kontrol panas tubuh, imunologi akut, dan reaksi metabolisme suhu tubuh yang meningkat. Heat Stroke ialah bentuk hipertermia yang lebih berat dengan suhu tubuh yang lebih tinggi

Klasifikasi Heat stroke

1.Exertional Heat Stroke ( EHS)terjadi pada individu-individu muda yang terlibat dalam aktivitas berat dalam jangkawaktu yang lama pada lingkungan yang panas, misalnya atlet, pemadam kebakaran, dan anggota militer

2. Classic/Non exertional Heat Stroke (NEHS)Classic Non exertional heat stroke (NEHS) menyerang orang yang tidak bisa mengontrol lingkungannya dengan intake cairan. Terjadi karena perubahan suhu yang mendadak banyak individu yang mengalami kegagalan adaptasisuhu didaerah tersebut dan terjadilah heat stroke.

Gejala Heat StrokeExertional heatstroke ( EHS)

EHS ditandai oleh keadaan hipertermia, diaforesis, dan perubahan sensorium suhu yang bisa secara mendadak muncul selama kegiatan fisik yang berlebihan.Gejala: muskular dan perut(cramping ), mual, muntah, diare, sakit kepala, pusing, dispneu, dan kelelahan.

Non exertional heatstroke (NEHS)Classic NEHS ditandai oleh keadaan hipertermia, anhidrosis, dan perubahan sensorium suhu yang berkembang setelah periodekenaikan suhu yang lama ( prolonged elevations) dalam lingkunganyang panas.Gejala gangguan CNS juga muncul, misalnya halusinasi, delusi,sikap yang irasional, bahkan sampai koma.Gejala anhidrosis terjadi pada tingkat lanjut dan mungkin saja tidak terlihat saat pemeriksaan.

Patofisiologi

suhu tubuh meningkat diatas normal

terjadi pembuangan elektrolit dan cairan yang

berlebihan

perintah kepada jantung untuk meningkatkancardiac output dan meningkatkan

alirandarah ke perifer

hipotalamus terangsang

heat loss terjadi terlalupembebanan kerja pada

organ jantung

Gagal Jantung

Intervensi heatstroke :

• Pantau dan catat suhu tubuh secara kontinu selama pross pendinginan untuk menghindari hipotermia

• Hipertermia juga dapat terjadi secara spontan dalam 3-4 jam

• Semprotkan air hangat pada kulit klien sambil terus dikipasi dengan kipas angin elektrik untuk mengurangi panas

• Berikan kompres es di leher , pangkal paha, aksila dan kulit kepala (cara pemindahan maksimal)

• Rendam kain atau handuk dalam air es dan letakkan diatas badan klien , gunakan kipas untuk mempercepat laju evaporasi

• Masukan klien ke dalam bak air dingin (controversial karena dapat menurunkan kehilangan panas tubuh)

• Jika suhu tubuh tidak dapat turun, lakukan pendinginan inti : lavage saline pada lambung , dialysis peritoneal dengan air dingin. Hentikan pendinginan aktif jika suhu tubuh telah mencapai 39 deraajat celcius

Thank You