32
PENJAHITAN OLEH: HERMAN HAMBALI Drg., Sp.BM

Hecting Way

Embed Size (px)

DESCRIPTION

cara menjahit luka pada kulit merupakan suatu hal yang mudah namun memerlukan keahlian khusus untuk dapat melakukannya

Citation preview

Page 1: Hecting Way

PENJAHITAN

OLEH:

HERMAN HAMBALI Drg., Sp.BM

Page 2: Hecting Way

MATERIAL YANG DIPERLUKAN DALAM PENJAHITAN

1.1.Jarum Jarum 2.2.BenangBenang

Page 3: Hecting Way

Jarum

Utk manipulasi penjahitan dapat dilalakukan secara langsung.Ex: penjahitan interdental & saluranpencernaan.

jarum yang paling sering digunakan pada penjahitan dangan ruangan yang sempit.Terdiri atas :1/4 lingkaran 3/8 lingkaran 1/2 lingkaran 5/8 lingkaran

Page 4: Hecting Way

Cutting (Penampang Segitiga).Jarum ini mempunyai sudut-sudut penampang yang tajam, jarang digunakan jaringan lunak. Utk penjahitan kulit, sub kuutikular dan jaringan fibrous yang sulit ditembus.

Reverse Cutting (Penampang segitiga terbalik).Adalah juga penampang jarum yang paling banyak digunakan didalam mulut setelah penampang bulat.

Taperred(bulat).

Cutting

Reverse Cutting

Page 5: Hecting Way

Benang

I.Benang yang dapat diserap (Resorbable).

untuk jaringan yang letaknya didalam, ex:otot, Facia, dan pembuluh darah.

II.Benang yang tidak dapat diserap (Non Resorbable).

Page 6: Hecting Way

Plain CutTerbuat dari lapisan sub mukosa usus ternak. Terserap seluruhnya setelah 70 hari & kekuatan renggangnya akan hilang setelah,7-10 hari.

Chromic GutDirendam, dalam cairan garam asam kromet, memperpanjang lama resorbsinya.Terserap seluruhnya setelah 90 hari & kekuatan renggangnya hilanng setelah 10 - 14 hari.

I.Benang yang dapat diserap (Resorbable).

Page 7: Hecting Way

Plain Cut Chromic Gut

Kekurangan kedua benang diatas yaitu : akan rusak bila di keringkan sehingga harus dikemas dalam keadaan basah & karena bahannya kaku akan mengalami sedikit kesulitan dalam pembuatan simpulnya, serta menyebabkan reaksi terhadap jaringan.

Page 8: Hecting Way

Vicryl ( Polyglaktin 910 )merupakan bahan sintetis, yg akan terserap seluruhnya setelah 60 - 90 hari & kekuatan renggangnya akan bertahan sampai 2 / 3 minggu

Dexon ( Polyglycolic Acid )Diserap seluruhnya setelah hari ke 120 dan, kekuatan renggangnya sampai 28 hari.Reaksi pada jaringan sangat sedikit & merupakan benang teresorbsi yang paling kuat.

Benang yang dapat diserap (Resorbable).

Page 9: Hecting Way

BENANG TIDAK DAPAT DISERAP (NON RESORBABLE)

Silk ( Sutera )Utk didlm mulut digunakan ukuran 3-0 sampai 6-0,berwarna hitam dan putih. Digunakan untuk penutupan luka atau sayatan pada kulit, membrane mukosa, tendon dan fasia. Lebih kuat dan tahan lama

Benang,sintetis (Nylon, Polyester Dacron dan polypropilen)Kurang reaktif dibanding, sutera & dgn ukuran sama akan mempunyai kekuatan yang lebih baik.

Page 10: Hecting Way

NylonDikenal dengan nama Dermalon, berwarna kebiruan, sering digunakan untuk penutupan luka dikulit dengan ukuran 4-0 dan 5-0. Karena sifatnya kaku, jarang digunakan untuk penjahitan di dalam mulut.

Benang sintetis:Kurang reaktif dibanding, sutera dan dengan ukuran sama akan mempunyai kekuatan yang lebih baik.

Page 11: Hecting Way

Benang sintetis:

Marselene:

Sebagai nama dagang dari serat polymer. Berwarna putih & utk mukosa mulut digunakan ukuran 4-0 & 5-0. Dpt dilapisi terflon, diproses dgn silikon atau tanpa modifikasi. Dgn pelapisan teflon pada benang pintal akan mengurangi kecenderungan menyompan infeksi, walaupun tidak sebaik benang monofilamen.

Prolen:

Lebih baik dibanding nilon, krn sangat sedikit menimbulkan reaksi thd jaringan. Krn lebih mudah membuat simpulnya. Berwarna biru dan putih, digunakan utk menjahit jaringan kutikular & mukosa mulut.

Page 12: Hecting Way

Metal (kawat):

Dibuat dari stainless stell, tantalum & titanium bermutu tinggi. Digunakan utk pembedahan tulang & pada fiksasi akibat fraktur sbg arch bar. Juga digunakan pd kulit utk menghindarkan terjadinya keloid pd penutupan dinding perut.

Benang sintetisBenang sintetis

Page 13: Hecting Way

Macam-macam jahitan terdiri atas:

1.Jahitan terputus (interupted suture)

2.Jahitan bersambung(continous Suture)

3.Jahitan matras (matrass suture): Vertikal & horizontal

4.Jahitan modifikasi: tension suture, blunket suture (continous lock suture), button suture, subcuticular suture.

5.Jahitan angka delapan

MACAM-MACAM JAHITAN

Page 14: Hecting Way

Jahitan Terputus (Interupted Suture).

digunakan: 1.utk menutup luka pada daerah muka, 2.luka yang dalam 3.penjahitan setelah pembedahan di rongga mulut spt

penutupan flap setelah pencabutan gigi yang impaksi, eksisi frenulum labial dll

Keuntungannya :1.kuat & tiap jahitan bebas sehingga bila salah satu

jahitan terlepas tidak akan mempengaruhi jahitan lainnya.

2.dapat membuat bermacam-macam jarak antara tiap,jahitan dengan luka.

Page 15: Hecting Way

Jahitan Terputus (Interupted Suture)

Page 16: Hecting Way

Jahitan Bersambung (Continuous Suture).

untuk menutup luka pada jaringan sub cutan & kadang-kadang untuk menutup luka yang panjang pada kulit & pada margin gingival, ex: alveolektomi.

Keuntungan:1.Tehnik jahitan ini menghasilkan iahitan yanglebih rapi2.waktu lebih singkat 3.distribusi tegangan terhadap seluruh garis jahitan adalah tetap.

Page 17: Hecting Way

Jahitan Bersambung (Continuous Suture).

Page 18: Hecting Way

1.utk mendapatkan kontak yg lebih luas diantara kedua tepi luka.

2.digunakan pd luka yg terdapat ketegangan, sehingga keteganggan tsb dpt dikurangi.

JAHITAN MATRAS (MATRASS SUTURE)

Page 19: Hecting Way

JAHITAN MATRAS

JAHITAN MATRAS VERTIKAL

JAHITAN MATRAS HORIZONTAL

Page 20: Hecting Way

JAHITAN MATRAS VERTIKAL

untuk penutupan luka yg lebih lebar pada kulit, yg membutuhkan tarikan sedikit lebih besar.

Td 2 lapisan jahitan, satu jahitan membantu memberikan pendukung yg cukup pd permukaan luka, sedang jahitan yg lainnya adalah untuk membantu merapatkan tepi luka hingga sejajar.

Page 21: Hecting Way

JAHITAN MATRAS HORIZONTAL

dilakukan dengan jahitan terputus atau bersambung. Digunakan pada penutupan rongga kista, pada penjahitan luka bekas pencabutan gigi serta membran mukosa pada penutupan fistula, pengangkatan fibroma, juga pada kasuh bedah palatoplasty.

Matras horizontal terputus

Matras horizontal continous

Page 22: Hecting Way

JAHITAN MODIFIKASI

Tension suture

•modifikasi jahitan terputus & jahitan bersambung.

•untuk menutup luka yg terbuka lebar.

•dapat membebaskan tegangan yg ditimbulkan oleh jahitan lainnya.

Page 23: Hecting Way

JAHITAN MODIFIKASI

Blanket suture (Continuous Lock Suture)Blanket suture (Continuous Lock Suture)•dihasilkan adaptasi yg baik pd penutupan margin gingiva setelah alveolektomi & juga pd pembedahan dgn insisi panjang.

•Keistimewaan: merupakan jahitan bersambung yg mengunci, sehingga selain memberi adaptasi yg rapat pd jaringan, juga jahitan ini akan lebih kuat.

Page 24: Hecting Way

JAHITAN MODIFIKASI

BUTTON SUTURE

•modifikasi jahitan terputus & jahitan matrass.

•Simpul pd jahitan ini berada pd tiap sisi luka

•digunakan pd perbaikan celah bibir serta pd penjahitan mukosa dasar mulut untuk pendalaman vestibulum

Page 25: Hecting Way

JAHITAN MODIFIKASI

JAHITAN SUB CUTICULAR

Jahitan terputus yg letak simpulnya terbalik & terpendam di dalam jaringan

Jahitan bersambung yg dapat dilakukan tanpa membuat simpul, tapi hanya dengan cara mengeluarkan sedikit ujung benang dari dalam luka yg ditempatkan secara bebas pd permukaan kulit & kemudian diplester utk mencegah jangan sampai lepas

Jahitan ini digunakan untuk menutup luka pd lapisan sub kutan

Page 26: Hecting Way

JAHITAN MODIFIKASI

SUBCUTICULAR

BERSAMBUNG

SUBCUTICULAR TERPUTUS

Page 27: Hecting Way

JAHITAN ANGKA DELAPAN

Digunakan pada penjahitan luka bekas pencabutan gigi untuk memberikan perlindungan pada daerah operasi.

Page 28: Hecting Way
Page 29: Hecting Way

MACAM MEMEGANG NEEDLES HOLDER

Page 30: Hecting Way

KOMPLIKASI

Komplikasi pada penjahitan kebanyakan adalah dikarenakan kesalahan operator, yang dapat berupa:

•Penggunaan jarum yg terlalu besar pada jaringan lunak & tipis

•Ukuran dan jenis benang yg tidak sesuai indikasi

•Melakukan tegangan yang berlebihan pada suatu jaringan sehingga mengakibatkan ruptur atau robeknya jaringan

•Jarak tiap-tiap jahitan terlalu jauh, sehingga penutupan luka tidak sempurna

•Pembuatan simpul yang longgar, sehingga jahitan dapat terlepas sebelum waktunya

•Terlambatnya pembukaan jahitan, sehingga dapat menimbulkan infeksi.

Page 31: Hecting Way

KESIMPULAN

Penyembuhan luka yang sempurna sebagai tujuan dilakukannya penjahitan akan tercapai dengan penggunaan bahan dan tehnik jahitan yang disesuaikan dengan indikasinya. Penjahitan dimaksudkan untuk merapatkan kedua tepi luka, tetapi jika dilakukan dengan tegangan yang berlebih, tepi-tepi luka tumpang tindih dan akan mengalami iskemi.

Page 32: Hecting Way