Helm Anti Maling Sebagai Bentuk Inovasi Perancangan

Embed Size (px)

Citation preview

TUGAS PERANCANGAN BERBASIS KOMPUTERSEMESTER GENAP 2013/2014, NON REGULERDOSEN: ERWIN,ST.,MT

HELM ANTI MALING

Disusun oleh :MUHAMAD DARNUJINPM: 3331102404

FAKULTAS TEKNIK-JURUSAN TEKNIK MESINUNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASACILEGON-BANTEN2014HELM ANTI MALING SEBAGAI BENTUK INOVASI PERANCANGAN

1. IDE PRODUK, DEFINISI DAN BATASANBagi para pengendara motor khususnya helm merupakan salah satu hal terpenting dalam mengendarai kendaraan bermotor roda dua tersebut karena alasan yang bermacam-macam seperti : keselamatan, bergaya, takut di tilang dll. Tapi hal yang paling terpenting memakai helm dalam melakukan berkendara rodadua tersebut adalah keselamatan karena keselamatan adalah hal paling utama dalam melakukan perjalanan dengan sepedah motor, Sehingga helm sangat dibutuhkan oleh pengendara bermotor. Disaat helm dibutuhkan disitulah banyak tangan-tangan nakal yang mencuri helm tersebut ketika kita sedang asyik bermain, sekolah, kerja ataupun berbelanja. maka dari itu disinilah saya ingin mencegah agar helm tidak bisa dicuri supaya kita dalam melakukan kegiatan bisa tenang tanpa adanya kehawatiran helm tersebut hilang.Selanjunya ide tersebut dengan pendekatan analisa kebutuhan pelanggan didefinisikan dengan suatu uraian:Helm anti maling yang pemakaian nyaman dan aman.

Sedangkan batasan rancangan sebagai persyaratan pengguna ditetapkan sbb: Helm dapat digunakan dengan aman dan nyaman. Ringan atau minimal sama dengan helm yang ada dipasaran. Dimensi proporsional. Pemakaian yaman karna sama dengan helm yang ada dipasaran. Pengait helm ke jok motor lebih aman dan kuat tanpa kwatir bisa dicuri. Harga bersaing dengan produk sebelumnya.

2. Fungsi ProdukTahap selanjutnya konsep produk dikembangkan menjadi perancangan produk pedekatan black box dikembangkan suatu tranfsformasi keamanan untuk merealisasikan produk yang telah didefinisikan diatas. Selanjutnya dari diagram blok fungsi dibuat matriks morfologi sebagai susunan alternatif fungsi yang merealisasikan perubahan transformasi keamanan tersebut.Blok FungsiFungsi dapat dideskripsikan sebagai aliran pengait keamanan, aliran material dan informasi yang digambarkan sebagai blok fungsi. Jenis pengait dapat berupa serat baja, pengait baja atau pun gembok yang memungkinkan helm tersebut tidak dapat dicuri. Sub-fungsi biasanya disebut sebagai tingkat atau level kedua, sub-sub-fungsi tingkat ketiga dan seterusnya.Pada helm anti maling yang akan dirancang, pengait keamanan dapat berupa serat baja, pengait baja ringan, atau gembok. Sistem pengait untuk mencegahnya dicuri.

keamananHelm Anti MalingPengait helm

MaterialMaterial

Gambar A.1 Blok Fungsi

Diagram Blok Perancangan AlatPada tahap ini akan dibuat secara umum kinerja dari tiap komponen melalui diagram blok seperti dibawah ini.Pasang Helm dibawah jokKaitkan Pada tempatnyaBuka Jok MotorAktifkanBuka pengait dari helmTempatkan PemasanganDengan TanganSentuh

Gaya tekan (energi)

Energi

Tutup Jok

Gambar A.2 Diagram Blok Fungsi Perencanaan Alat

Dari diagram blok fungsi diatas dapat dilihat dimana fungsi terlebih dahulu didefinisikan sebagai fungsi keseluruhan, kemudian dikembangkan menjadi sub-fungsi yang akan dikembangkan pada prooduk nantinya. Fungsi utama dari produk ini adalah untuk mencegah dan mempersulit helm dari kemalingan ataupun pencurian.Langkah kedua yang akan dilakukan adalah mengurangi fungsi menjadi sub-fungsi dan selanjutnya menguraikan sub-fungsi menjadi sub-sub-fungsi dan begitu seterusnya.Matriks MorfologiTabel A.1 Matriks morfologi untuk dongkrakmatikPasang. 1

Pasang dengan tangan 1.1Pegang 1.1.1Satu Tangan A.1

Dua Tangan A.2

TempatkanPemasangan 1.2Dekati 1.2.1Jok motor B.1

Belakang motor(basi) B.2

Orientasikan 1.2.2Buka tutup seling pada helm C.1

Tuntun 1.2.3Helm D.1

Seling D.2

Cantolan seling D.3

Berhenti 1.2.4

Aktifkan. 2

Beri energy 2.1Sambungkan 2.1.1Masukan seling kedalam lubang helm E.1

Aktifkan 2.1.2Penyesuaian seling E.2

Gaya tekan 2.2penempatan 2.2.1Buka jok motor G.1

Dibelakang jok G.2

Pemasangan 2.2.2Cantolkan seling ditempat bawah jok H.1

Lilitkan seling kebasi belakang motor H.2

Motor 2.2.3Seling tersambung dengan motor I.1

Dari table diatas maka dapat disusun alternative konsep produk (varian) sebagian berikut :1. Konsep 1=A1+B2+C1+D2+E1+G1+H1+I12. Konsep 2=A2+B2+C1+D2+E1+G2+H23. Konsep 3=A2+B1+C1+D3+E2+G1+H1+I14. Konsep 4=A2+B1+C1+D1+E2+G2+H25. Konsep 5=A1+B1+C1+D3+E1+G1+H1+I1Dari kelima konsep tersebut akan dibuat model skets yang dibuat pada fase perancangan konsep produk.3. Konsep ProdukKonsep-konsep produk yang telah diperoleh dari morfologi diatas, yaitu konsep produk yang mungkin dibuat, akan dikembangkan dalam bentuk sketsa. Diharapkan mampu membuat sketsa dari konsep-konsep produk tersebut maka akan dapat dianalisa konsep produk yang paling baik untuk dikembangkan baik dari segi teknologi maupun dari segi biaya pembuatannya.

Pengembangan konsep produk pertamaSketsa dari konsep helm anti maling yang pertama dapat dilihat digambar berikut :

Gambar A.3 skets konsep produk pertama helm anti maling

Keterangan :Konsep ini menggunakan seling yang dimasukan kedalam lubang helm yang berada disamping helm yang telah disediakan di helm tersebut yang kemudian seling tersebut bisa disangkutkan/dililitkan kan di basi belakang motor, disetang motor, dibawah jok motor ataupun ditempat-tempat yang bisa dimasukan seling tersebut sehingga seling dapat kemudian dikunci.Konsep ini memiliki keamanan yang baik karena seling terbuat dari serat baja yang memungkinkan seling tidak dapat dipotong oleh benda tajam biasa.Pengembangan konsep produk keduaSketsa dari konsep helm anti maling yang kedua dapat dilihat digambar berikut :

Gambar A.4 skets konsep produk pertama helm anti maling

Keterangan :Konsep ini tidak jauh berbeda dengan konsep yang pertama menggunakan seling tetapi seling ini kecil dan ditempatkan dibagian belakang helm didalamnya, yang didalamnya telah dibaut dan tertutup jadi ketika ingin digunakan saja seling ini dapat dikeluarkan.Konsep ini juga memiliki keamanan yang baik karena seling terbuat dari serat baja yang memungkinkan seling tidak dapat dipotong oleh benda tajam biasa.Pengembangan konsep produk ketigaSketsa dari konsep helm anti maling yang ketiga dapat dilihat digambar berikut :

Gambar A.5 skets konsep produk pertama helm anti maling

Keterangan :Konsep ini menggunakan seperti sabuk pengikat leher helm biasa tetapi yang beda disini sabuk tersebut didalamnya memakai serat baja yang kemudian dilapisi busa supaya tidak terlalu sakit ketika dipakai dan diteruskan kecantolan besi yang bisa di cantolkan didalam jok motor yang dudukan cantolannya telah ada dimotor tersebut.Pengembangan konsep produk keempatSketsa dari konsep helm anti maling yang keempat dapat dilihat digambar berikut :

Gambar A.6 skets konsep produk pertama helm anti maling

Keterangan :Konsep ini menggunakan seperti tali yang berada dibelakang helm tetapi yang beda disini tali tersebut didalamnya memakai serat baja yang kemudian bisa dibuka dan ditutup sesuai kebutuhan.

Pengembangan konsep produk kelimaSketsa dari konsep helm anti maling yang ketiga dapat dilihat digambar berikut :

Gambar A.7 skets konsep produk kelima helm anti maling

Keterangan :Konsep ini menggunakan seperti tali yang diselipkan dsamping dan bisa ditutup dan dibuka.

4. PEMILIHAN KONSEP PRODUKMetode pengambilan keputusan yang juga dikenal dengan metode pugh, terbukti dapat digunakan dengan mudah dan efektif. Konsep produk dibandingkan berdasarkan keinginan-keinginan pengguna.Pada tahap evaluasi ini konsep produk dibandingkan satu sama lain, satu persatu secara berpasangan dalam hal kemampuan memenuhi keinginan pengguna dan kemudian memberi skor pada hasil perbandingan untuk setiap keinginan pengguna dan, kemudian menjumlahkan skor yang diperoleh untuk setiap konsep produk. Konsep dengan skor yang tertinggi adalah yang terbaik. Matriks pengambilan keputusan digambarkan sebagai berikut :

Konsep-konsep produk yang dipertimbangkan (langkah 2)

Kriteria untuk perbandingan (langkah 1)BobotPemberian skor (langkah 3)

Menjumlahkan skor (langkah 4)

Gambar A.8 Diagram langkah metode pengambilan keputusanLangkah 1 : Menyusun kriteria untuk membandingkan konsep produk satu sama lainnya.Kriteria perbandingan ini disusun berdasarkan data keinginan-keinginan pengguna, dimana keinginan pengguna ini dibagi dua yakni keinginan yang harus dipenuhi dan keininan lain yang disusun berdasarkan prioritasnya untuk konsep produk yang dikembangkan atau dirancang.Untuk helm anti maling maka kriteia perbandingan disusun sebagai berikut:1. Kuat dan tahan lama : diaharapkan produk dapat tahan lama dalam waktu yang lama sehingga akan lama juga helm digunakan dan tidak dicuri.2. Komponen tidak banyak : diinginkan helm anti maling ini tidak banyak komponen yang begitu banyak dan ribet, sehingga akan memudahkan perakitan, pemeliharaan, serta dapat juga menurunkan biaya pembuatan.3. Kemampuan pengait : pengait helm anti maling yang akan dibuat diharapkan mampu menahan guntingan atau benda tajam lain yang bisa menyebabkan helm tidak bisa dicuri4. Material pengait elastis : diharapkan material pengait elastis dan kuat karena terbuat dari serat baja yang bisa di simpan diselipkan di helm yang ruangnya sempit.5. Biaya material murah : biaya pembelian material seling serat baja untuk helm diharapkan seminimal mungkin.6. Biaya pembuatan : diharapkan biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi helm anti maling ini harus seminimal mungkin.7. Yaman : diharapkan helm anti maling ini seling serat bajanya tidak berpengaruh untuk kenyamanan penggunanya.8. Ringan : diharapkan helm dengan ditambahkannya seling serat baja ini tidak mempngaruhi berat dari pada helm pendahulunya.9. Penggunaan pengait mudah : diharapkan penggunaan pengaitnya semudah mungkin oleh pengguna.10. Dapat digunakan pada semua jenis motor : pengait helm ini diharapkan bisa digunakan disetiap jenis motor karena dikaitkan dibawah jok motor atau basi belakang mtr yang sudah pasti ada tempat mengaitkan untuk semua helm.11. Kemungkinan dimasalkan : helm anti maling yang dirancang diharapkan akan mampu diproduksi masal untuk dipasarkan.Langkah 2 : pemeliharaan konsep-konsep produk yang dibandingkanDari matriks morfologitelah didapat lima buah konsep produk yang mungkin dibuat lima buah konsep inilah nantinya akan saling dibandingkan.Langkah 3 : pemberian skorSebelum memberi skor maka terlebih dahulu harus ditetapkan produk referensidan konsep produk. Kemudian dibandingkan, jika dapat memenuhi keinginan pengguna lebih baik maka diberi skor +, jika kemampuannya sama dinilai S, dan jika lebih buruk diberi skor -.Langkah 4 : menjumlahkan skorSetelah setiap kriteria diberi skor untuk tiap-tiap konsep produk maka skor skor produk tersebut dijumlahkan. Terdapat empat macam skor yaitu: Jumlah skor + Jumlah skor S Jumlah skor Jumlah skor total yang diberi bobot angkaBerikut ini ditampilkan matriks pengambilan keputusan berdasarkan metode yang diterangkan diatas untuk helm anti maling.

Table A.2 Matriks pengambilan keputusan untuk helm anti malingNoKriteria seleksiKonsep

Bobot12345

1Kuat dan tahan lam10+SS+

2Komponen tidak banyak6++REFERENSI-S

3Kemampuan pengait11++SS

4Material pengait elastis8SSS-

5Biaya material murah9-S--

6Biaya pembuatan10S---

7Yaman11++SS

8Ringan5S-+-

9Penggunaan pengait mudah7SSS-

10Dapat digunakan pada semua jenis motor10++++

11Kemungkinan dimasalkan5S-SSS

Total +54022

Total S53054

Total -13035

Total Keseluruhan dengan bobot410-1-3

Dari matriks pengambilan keputusan maka konsep produk yang memiliki skor tertinggi adalah konsep produk 1. Sehingga konsep produk inilah yang akan dikembangkan selanjutnya menjadi produk helm anti maling.Pada bab selanjutnya akan dilakukan pemberian bentuk atau pemodelan solid dari produk berdasarkan konsep produk 1.