7
LED (LAJU ANDAP DARAH) METODE : Wintrobe PRINSIP : Darah anticoagulant dibiarkan di dlm pipet dg ukuran tertentu dg posisi tegak lurus, kecepatan eritrosit mengendap di ukur dlm jangka waktu tertentu. PROSEDUR : Pipet NaCl 0,85% – 0,9% (PZ) 0,25 ml ked lm tabung pencampur dipipet darah anticoagulant (EDTA 10%) 1 ml dicampur campuran dipipet dg pipet LED tepat sampai tanda 0 bagian luar pipet dibersihkan memasang pipet LED pada rak dg posisi tegak lurus ditunggu selama 1 jam mencatat penurunan darah (panjang plasma) NILAI NORMAL Laki – laki : 0 – 9 mm/jam Perempuan : 0 – 20 mm/jam MATERI : Istilah lain untuk LED ESR : Erythrosit Sedimentation Rate BBS : Blood Bzinking Snellyhyd LED adalah kecepatan mengendapnya sel – sel darah dari suatu sampel darah yg diperiksa dlm suatu alat dg satuan mm/jam. PZ : Darah = 1 : 4 PEMERIKSAAN HAEMOGLOBIN (Hb) 1. CARA SAHLI Prinsip : Darah + HCL 0,1N menjadi asam hematin yg berwarna kecoklatan. Warna ini diencerkan dlm tabung berskala sampai warnanya sama dg warna pembanding. Tinggi miniskus pada skala menunjukkan kadar Hb dlm satuan gr% (gr/dL). Prosedur : a. Meneteskan HCL 0,1N ked lm tabung hemoglobin sampai tanda 2,0. b. Menghomogenkan sampel (darah + antikoagulant) dihisap dg pipet hemoglobin sampai tanda 20 mm 3 (0,02 ml). c. Dimasukkan ked lm tabung hemoglobin yg sudah berisi HCL 0,1N (bagian luar pipet harus bersih). d. Tabung dikocok perlahan agar homogeny tanpa ada buih. e. Waran yg terbentuk disamakan dg standart dg menambahkan aquadest. f. Membaca miniskus dg latar belakang cahaya yg terang. 2. CYANMETHEMOGLOBIN Prinsip : Ferri cyanida dlm larutan Drabkins mengubah besi hemoglobin dari bentuk ferro menjadi cyanmethemoglobin yg berwarna stabil. Intensitas warna diukur pada fotometer panjang gelombang 540 nm, maka O.D (absorban) imbang dg konsentrasi hemoglobin. Prosedur : a. Mengisi 2 buah tabung reaksi (Untuk Balnko dan Test) dg larutan Drabkins @ 5 ml. b. Menghomenkkan sampel memipet sampel sebanyak 20 mm 3 dg pipet Hb ( 20 µl dg mikropipet). c. Tabung dikocok sampai homogen tanpa menimbulkan buih ditutup dg parafilm inkubasi pada suhu kamar selama 10 menit d. Memanaskan spektrofotometer, atur pada λ = 540 nm. e. Melakukan pembacaan pada spektrofotometer. Memindahkan Blanko pada kuvet baca pada spektofotometer untuk menentukan titik 0 nya. Membaca abs standart Hb yg sudah diketahui kadarnya. Test dipindahkan pada kuvet baca abs test pada spektrofotometer Perhitungan Kadar Hb = Abs Test x kadar Hb standart Abs Std Nilai Normal : Laki – laki : 14 – 17 gr/dL Perempuan : 12 – 15 gr/dL PENGENCERAN ERITROSIT PRINSIP : jml sel dlm 1 mm 3 darah dpt dihitung dg jalan mengencerkan dg larutan tertentu dan berdasarkan volume darah yg sudah diencerkan ini dihitung dlm KH. ALAT & BAHAN

HEMATOLOGI

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: HEMATOLOGI

LED (LAJU ANDAP DARAH)

METODE : WintrobePRINSIP : Darah anticoagulant dibiarkan di dlm pipet dg ukuran tertentu dg posisi tegak lurus, kecepatan eritrosit mengendap di ukur dlm jangka waktu tertentu.

PROSEDUR :Pipet NaCl 0,85% – 0,9% (PZ) 0,25 ml ked lm tabung pencampur dipipet darah anticoagulant (EDTA 10%) 1 ml dicampur campuran dipipet dg pipet LED tepat sampai tanda 0 bagian luar pipet dibersihkan memasang pipet LED pada rak dg posisi tegak lurus ditunggu selama 1 jam mencatat penurunan darah (panjang plasma)

NILAI NORMAL Laki – laki : 0 – 9 mm/jam Perempuan : 0 – 20 mm/jam

MATERI :Istilah lain untuk LED ESR : Erythrosit Sedimentation Rate BBS : Blood Bzinking SnellyhydLED adalah kecepatan mengendapnya sel – sel darah dari suatu sampel darah yg diperiksa dlm suatu alat dg satuan mm/jam.PZ : Darah = 1 : 4

PEMERIKSAAN HAEMOGLOBIN (Hb)

1. CARA SAHLIPrinsip : Darah + HCL 0,1N menjadi asam hematin yg berwarna kecoklatan. Warna ini diencerkan dlm tabung berskala sampai warnanya sama dg warna pembanding. Tinggi miniskus pada skala menunjukkan kadar Hb dlm satuan gr% (gr/dL).

Prosedur :a. Meneteskan HCL 0,1N ked lm tabung hemoglobin

sampai tanda 2,0.

b. Menghomogenkan sampel (darah + antikoagulant) dihisap dg pipet hemoglobin sampai tanda 20 mm3

(0,02 ml).c. Dimasukkan ked lm tabung hemoglobin yg sudah

berisi HCL 0,1N (bagian luar pipet harus bersih).d. Tabung dikocok perlahan agar homogeny tanpa ada

buih.e. Waran yg terbentuk disamakan dg standart dg

menambahkan aquadest.f. Membaca miniskus dg latar belakang cahaya yg

terang.

2. CYANMETHEMOGLOBINPrinsip : Ferri cyanida dlm larutan Drabkins mengubah besi hemoglobin dari bentuk ferro menjadi cyanmethemoglobin yg berwarna stabil. Intensitas warna diukur pada fotometer panjang gelombang 540 nm, maka O.D (absorban) imbang dg konsentrasi hemoglobin.

Prosedur :a. Mengisi 2 buah tabung reaksi (Untuk Balnko dan Test)

dg larutan Drabkins @ 5 ml.b. Menghomenkkan sampel memipet sampel

sebanyak 20 mm3 dg pipet Hb ( 20 µl dg mikropipet).c. Tabung dikocok sampai homogen tanpa

menimbulkan buih ditutup dg parafilm inkubasi pada suhu kamar selama 10 menit

d. Memanaskan spektrofotometer, atur pada λ = 540 nm.

e. Melakukan pembacaan pada spektrofotometer. Memindahkan Blanko pada kuvet baca pada

spektofotometer untuk menentukan titik 0 nya. Membaca abs standart Hb yg sudah diketahui

kadarnya. Test dipindahkan pada kuvet baca abs test pada

spektrofotometer

PerhitunganKadar Hb = Abs Test x kadar Hb standart

Abs Std

Nilai Normal : Laki – laki : 14 – 17 gr/dL Perempuan : 12 – 15 gr/dL

PENGENCERAN ERITROSIT

PRINSIP : jml sel dlm 1 mm3 darah dpt dihitung dg jalan mengencerkan dg larutan tertentu dan berdasarkan volume darah yg sudah diencerkan ini dihitung dlm KH.

ALAT & BAHAN Pipet Thoma eritrosit (skala 0 – 101) Larutan Hayem

PROSEDURa. Menghomogenkan specimen dipipet dg pipet thoma

eritrosit sampai tanda 0,5 (dilebihkan, bagian luar dibersihkan, ditepatkan tanda 0,5)

b. Pemipetan dilanjutkan dg larutan pengencer Hayem sampai tanda 101.

c. Dihomogenkan dg arah sejajar vertical selama 2 – 3 menit (gerakan ke atas – ke bawah)

d. Menyiapkan kamar hitung dan memasang cover glass pd kamar hitung.

e. Pipet thoma yg sudah berisi pengenceran dihomogenkan kembali larutan dibuang 3 – 4 tetes.

f. Bagian luar pipet dibersihkan larutan diteteskan di ruang kamar hitung (harus memenuhi ruangan dan tdk tumpah ke parit)

g. Melihat di bawah mikroskop dg perbesaran lensa obyektif 10x dan 40x

h. Menghitung jml eritrosit dlm 5 kotak eritrosit.

RUMUS :∑ Eritosit = 1/Vol KH x 1/CB x jml eri dlm KH (390 - 490)

= 10.000 x jml eri dlm KHVol Kamar Hitung : 1/50 mm3

Consentrasi Bahan : 1/200

NILAI NORMAL :Laki – laki : 4,2 – 5,4 juta/mm3 darahPerempuan : 3,6 – 5,0 juta/ mm3 darah

Page 2: HEMATOLOGI

PENGENCERAN LEUKOSIT

PRINSIP : Jml sel dlm 1 mm3 darah dpt dihitung dg jln mengencerkan dg larutan tertentu dan berdasarkan volume darah yg sudah diencerkan ini dihitung dlm kamar hitung.

ALAT & BAHAN Pipet Thoma Leukosit (skala 0 – 11,0) Larutan pengencer Turk

PROSEDUR :a. Menghomogenkan specimen dipipet dg pipet thoma

leukosit sampai tanda 0,5 (dilebihkan, bagian luar dibersihkan, ditepatkan tanda 0,5)

b. Pemipetan dilanjutkan dg larutan pengencer Turk sampai tanda 11.

c. Dihomogenkan dg arah sejajar vertical selama 2 – 3 menit (gerakan ke atas – ke bawah)

d. Menyiapkan kamar hitung dan memasang cover glass pd kamar hitung.

e. Pipet thoma yg sudah berisi pengenceran dihomogenkan kembali larutan dibuang 3 – 4 tetes.

f. Bagian luar pipet dibersihkan larutan diteteskan di ruang kamar hitung (harus memenuhi ruangan dan tdk tumpah ke parit)

g. Melihat di bawah mikroskop dg perbesaran lensa obyektif 10x dan 40x

h. Menghitung jml leukosit dlm 4 kotak leukosit.

RUMUS :∑ Leukosit = 1/Vol KH x 1/CB x jml leko dlm KH (80 - 200)

= 50 x jml leko dlm KH

Vol Kamar Hitung : 1/40 mm3

Consentrasi Bahan : 1/20

NILAI NORMAL :∑ leukosit = 4000 – 10.000/mm3 darah

HITUNG TROMBOSIT

1. CARA LANGSUNGMetode : Ress & EckerPrinsip : darah diencerkan dg larutan yg mengandung Brilliant Creasyl Blue (BCB) sehingga trombosit berwarna biru cerah. Perhitungan didasarkan pd pengenceran dan volume cairan dlm KH.

Alat & Bahan : Pipet pengencer eritrosit (skala 0 – 101) Larutan pengencer Ress & Ecker

Prosedur :a. Menghomogenkan specimen ± 2 menit (agar trombo

tdk menggerombol) specimen dihisap sampai tanda 0,5 (dilebihkan, bagian luar dibersihkan, ditepatkan tanda 0,5).

b. Pemipetan dilanjutkan dg larutan pengencer sampai tanda 101

c. Pipet dikocok selama 2 – 3 menit agar larutan di dlmnya homogen.

d. Menyiapkan kamar hitung dan memasang cover glass pd kamar hitung dan ruang lembab untuk KH.

e. Pipet thoma yg sudah berisi pengenceran dihomogenkan kembali larutan dibuang 4 – 5 tetes.

f. Bagian luar pipet dibersihkan larutan diteteskan di ruang kamar hitung (harus memenuhi ruangan dan tdk tumpah ke parit)

g. Menempatkan kamar hitung tsb dlm ruang lembab yg sudah disiapkan inkubasi 15 menit (agar trombosit mapan)

h. Melihat di bawah mikroskop dg perbesaran lensa obyektif 40x dan 100x

i. Menghitung jml trombo dlm 4 kotak leukosit (300 - 700)

Rumus :∑ Trombosit = 1/Vol KH x 1/CB x jml trombo dlm KH

= 500 x jml trombo dlm KHVol Kamar Hitung : 4/10 mm3

Consentrasi Bahan : 1/200

NILAI NORMAL:∑ leukosit = 150.000 – 350.000/mm3 darah

2. CARA TIDAK LANGSUNGMetode : hapusan darahProsedur :Darah dibuat hapusan diwarnai dg Giemsa dihitung trombositnya sampai jml eri 1000.

LP Ke ∑ Trombo ∑ Eri1234

JML misal : 53 1000 atau lbh sdkt

Trombo = ∑ Trombosit x ∑ Eritrosit dlm KH ∑ Eri (1000)

HITUNG EOSINOFIL

PRINSIP : Eosinofil dihitung tersendiri dg larutan pengencer yg dpt mewarnai eosinofil tetapi sel – sel leukosit yg lain serta eritrosit lisis. Perhitungan didasarkan atas penipisan dan volume cairan dlm KH.

ALAT & BAHAN Pipet pengencer leukosit (skala 0 – 11) Larutan pengencer Dungern

PROSEDUR :a. Menghomogenkan specimen specimen dihisap

sampai tanda 1 (dilebihkan, bagian luar dibersihkan, ditepatkan tanda 1).

b. Pemipetan dilanjutkan dg larutan pengencer sampai tanda 11.

c. Pipet dikocok selama 2 – 3 menit agar larutan di dlmnya homogen.

d. Menyiapkan kamar hitung dan memasang cover glass pd kamar hitung dan ruang lembab untuk KH.

Page 3: HEMATOLOGI

e. Pipet thoma yg sudah berisi pengenceran dihomogenkan kembali larutan dibuang 4 – 5 tetes.

f. Bagian luar pipet dibersihkan larutan diteteskan di ruang kamar hitung (harus memenuhi ruangan dan tdk tumpah ke parit)

g. Menempatkan kamar hitung tsb dlm ruang lembab yg sudah disiapkan inkubasi 15 menit

h. Melihat di bawah mikroskop dg perbesaran lensa obyektif 10x

i. Menghitung jml eosinofil pada 9 petak KH (seluruh KH).(±15)

RUMUS :∑ Eosinofil = 1/Vol KH x 1/CB x jml Eosinofil dlm KH

= 100/9 x jml Eosinofil dlm KH

NILAI NORMAL :∑ Eosinofil = 150 – 300/mm3 darah

HITUNG RETIKULOSIT

PRINSIP : Prosentase retikulosit terhadap seluruh eritrosit yg beredar dlm sirkulasi darah dihitung dg melihat tanda2 khusus berupa benang2 filamen sisa2 RNA yg dpt terlihat melalui pewarnaan supravital (pewarnaan terhadap eritrosit dlm keadaan utuh dan segar)

ALAT & BAHAN : Pewarna : larutan BCB (Briliant Cresyl Blue)

PROSEDUR :a. Membuat campuran antara larutan BCB dan specimen

(1 : 1) dalam tabung kecil dihomogenkan.b. Inkubasi pada suhu kamar selama 15 menit (pewarnaan

supravital berlangsung).c. Campuran dihomogenkan kembali dibuat hapusan hapusan dikeringkan.

d. Diperiksa di bawah mikroskop perbesaran lensa obyektif 100x diamati hingga eritosit mencapai 1000

NILAI NORMAL :∑ Retikulosit = 8 – 15 % (0,8 – 15 ‰)

LP RETI ERI JML1 1 200 2012 2 200 40334

JML ∑ = 5 ∑ = 1000 ∑ =

HITUNG JENIS LEUKOSIT

METODE : Hapusan darahPROSEDUR :a. Membuat hapusan darah yg baik (panjang 3/4 dari

obyek glass, mempunyai daerah tebal dan tipis) hapusan dikeringkan.

b. Diwarnai dg pewarna Giemsa siap pakai.- Sediaan difiksir (digenangi) dg alcohol 96% selama 1 –

2 menit genangan dibuang.- Digenangi dg Giemsa siap pakai (capuran Giemsa

induk & Buffer phospat 3 tetes atau 0,15 ml : 1 ml) selama 20 – 40 menit genangan dibuang dibilas dg air mengalir

- Sediaan dikeringkan.c. Sediaan dilihat di bwh mikroskop perbesaran lensa

obyektif 100x.d. Menghitung setiap leukosit yg dijumpai dan

mengidentifikasi jenisnya.

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 JMLEosBasoStabSegLimMono

10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 100

NILAI NORMAL : Eosinofil : 1 – 3 % Basofil : 0 – 1 % Stab : 2 – 4 % Segment : 50 – 65 % Limfosit : 26 – 40 % Monosit : 4 – 10 %

JENIS2 LEUKOSIT1. EOSINOFIL

- Granula padat, kasar, dan berwarna merah, hanya ada pada sitoplasma.

- Inti di tengah, biasanya terdiri dari 2 lobus.- Bersifat basa menyerap zat asam

2. BASOFIL- Granula lebih kasar (ukuran tdk teratur), berwarna

biru, terletak pada sitoplasma dan inti (bahkan bisa menutupi inti).

- Inti umumnya tidak bersegmen- Bersifat asam menyerap zat basa

3. STAB- Granula berwarna ungu dan halus- Intinya merupakan satu bagian yg sama (lekukan

tidak lebih dari 1/3)

Page 4: HEMATOLOGI

4. SEGMEN- Granula kecil, halus dan berwarna ungu- Inti umumnya terdiri dari 3 – 8 lobus (kadang

terpecah)

5. LIMFOSIT- Tidak bergranula (agranulosit)- Inti hampir memenuhi sel, berbentuk bulat dan padat

6. MONOSIT- Tidak bergranula (agranulosit)- Inti berbentuk seperti otak atau lipatan handuk, dan

tidak padat- Merupakan sel yg paling besar diantara yg lainnya.

EVALUASI HAPUSAN DARAH (EHD)

1. ERITROSITWarna : Hipokrom (Hb ↓), NormokromUkuran : Mikrositer, Makrositer, NormositerBentuk : Teardrop, Sickle cell, Burr cell, Acanthosyt

(sprit bntang), Cigar cell

Nama sel ini dapat digunakan untuk menunjukkan jenis anemia. Kelainan bentuk : Poikilosytosis Kelainan ukuran : Anisocytosis Kelainan jml chromatosin : Polychromatosin

Target cell

Sikcle cell

Krenasi Acantocyt

Tear Drob cell Agllutinasi

Poikilocytosis

Anisocytosis

Hipokrom Burr cell

Retikulosit

Page 5: HEMATOLOGI

2. LEUKOSITKesan jumlah : meningkat, menurun, normalSel muda : ada atau tidak

Sel muda harus ditantukan dg benar jenisnya untuk mengetahui jenis leukimianya

Leukimia :a. Akut

AML Akut Meyloblast LeukemiALL Akut Limfoblast Leukemi

b. KronisCML Cronic Meyloblast LeukemiCLL Cronic Limfoblast Leukemi

Cara membedakan Akut didomonasi oleh sel muda

Cara membedakan sel muda dilihat dari sel matang yg ada disekitar sel muda. - jika banyak limfosit maka ALL- jika banyak segmen atau stab maka AMLSemakin muda sel ukuran semakin besar dan inti tdk jelas, kromatin tdk padat.Adanya sel muda tdk dapat dilakukan diff count tetapi EHD.

Kronis didominasi sel matangJml leukosit normal 0 – 4 /LP

Jika Leukemia pasti LekositosisJika Lekositosis belum pasti LeukimiaBeda : jika ada sel muda = leukemia, jika tdk ada = lekositosis

Lekopenia kekurangan leukositLekositosis meningkatnya jml leukositLeukimia leukosit yg tdk terhingga

LE cell

3. TROMBOSITKesan jumlah : meningkat, menurun, normal(8–15/LP)Bentuk : Giant ukuran besar, hampir sama dg eri/limfo

kecil. Lunch ada serabut

Trombosit

Giant

CATATAN : LE (Lupus Eritomatosis)

Yaitu leukosit yg dimakan leukosit lain.Kelainan cairan plasma di tubuh seseorang karena suatu factor.

Talasemia ada target cell, eritosit pucat Eosinofil menanggulangi infeksi parasit, alergi dan

menetralkan racun. Basofil mengandung heparin sehingga berperan

dalam pembekuan darah. Neutrofil infeksi bakteri Lymfosit infeksi virus, pembentukan antibody Monosit memakan sisa-sisa jaringan (fagositosis),

bersembunyi dalam system pertahanan tubuh.

Fdaktor Yang Mempengaruhi Hasil LED:

Eritrosit : Semakin besar, meluncur cepat LED tinggiJumlah tinggi LED rendah

Massa jenis ↑ LED tinggiAnemia Berdasarkan Ciri Ukuran dan Warna: Defisiensi asam folat dan Vit. B12 Makrositik dan

Hipokrom Defisiensi Besi mikrositik dan hipokrom

HEMATOPOISIS