96
MODUL ACARA PERKULIAHAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN SILABUS ANALISIS LAPORAN KEUANGAN A. IDENTITAS MATA KULIAH 1. Nama Mata Kuliah : ANALISIS LAPORAN KEUANGAN 2. Nama Pengajar : Hendry Adam,SE 3. Bobot : 100 Menit Per Minggu 4. Diberikan Pada Jurusan : Sistem Informasi 5. Evaluasi : Komponen Evaluasi Bobot a. Tugas-tugas b. Kuis-kuis c. Resume Materi d. Ujian Tengah Semester (UTS) e. Ujian Akhir Semester (UAS) B. TUJUAN MATA KULIAH Mahasiswa diharapkan : 1. Memahami dan mengerti tentang konsep dasar-dasar akuntansi dan cara menganalisis laporan keuangan. 2. Memahami laporan keuangan sebagai system pengolahan informasi yang apabila di analisis dapat menghasilkan keluaran berupa informasi yang sangat dibutuhkan. 3. Memahami proses kegiatan analisis laporan keuangan. C. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM Menanamkan pemahaman proses akuntansi, laporan keuangan dan proses analisis laporan keuangan, sehingga diharapkan mahasiswa setelah selesai mengikuti Mata Kuliah Analisis Laporan Keuangan ini akan menambah wawasan tentang laporan keuangan dan mampu

hendryadam.files.wordpress.com …  · Web viewPengungkapan pengaruh ... Setiap kegiatan usaha tentu harus dilakukan suatu proses pencatatan, ... demikian pula perubahan pada posisi

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: hendryadam.files.wordpress.com …  · Web viewPengungkapan pengaruh ... Setiap kegiatan usaha tentu harus dilakukan suatu proses pencatatan, ... demikian pula perubahan pada posisi

MODUL ACARA PERKULIAHAN

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

SILABUS ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

A. IDENTITAS MATA KULIAH1. Nama Mata Kuliah : ANALISIS LAPORAN KEUANGAN2. Nama Pengajar : Hendry Adam,SE3. Bobot : 100 Menit Per Minggu4. Diberikan Pada Jurusan : Sistem Informasi5. Evaluasi : Komponen Evaluasi Bobot

a. Tugas-tugasb. Kuis-kuisc. Resume Materid. Ujian Tengah Semester (UTS)e. Ujian Akhir Semester (UAS)

B. TUJUAN MATA KULIAHMahasiswa diharapkan :1. Memahami dan mengerti tentang konsep dasar-dasar akuntansi dan cara

menganalisis laporan keuangan.2. Memahami laporan keuangan sebagai system pengolahan informasi yang apabila

di analisis dapat menghasilkan keluaran berupa informasi yang sangat dibutuhkan.3. Memahami proses kegiatan analisis laporan keuangan.

C. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUMMenanamkan pemahaman proses akuntansi, laporan keuangan dan proses analisis laporan keuangan, sehingga diharapkan mahasiswa setelah selesai mengikuti Mata Kuliah Analisis Laporan Keuangan ini akan menambah wawasan tentang laporan keuangan dan mampu menganalisis laporan keuangan sehingga diharapkan menambah pemahaman tentang laporan keuangan dihubungkan dengan proses suatu pengambilan keputusan di perusahaan.

Page 2: hendryadam.files.wordpress.com …  · Web viewPengungkapan pengaruh ... Setiap kegiatan usaha tentu harus dilakukan suatu proses pencatatan, ... demikian pula perubahan pada posisi

POKOK BAHASAN DAN SUB POKOK BAHASAN

BAB 1 PENGANTAR - PELAPORAN KEUANGAN1. Pendahuluan

2. Standar Laporan Keuangana. Generally accepted accounting principles (GAAP)b. American Institute of Certified Public Accountants (AICPA)c. Financial Accounting Standards Board (FASB)

3. Operating Procedure for Statements of Financial Accounting Standards (SFAS)

4. TRADITIONAL ASSUMPTIONS OF THE ACCOUNTING MODELa. Business Entityb. Going Concern or Continuityc. Time Periodd. Monetary Unite. Historical Costf. Conservatismg. Realizationh. Matchingi. Consistencyj. Full Disclosurek. Materialityl. Industry Practicesm. Transaction Approachn. Cash Basiso. Accrual Basis

BAB 2 PENGANTAR – LAPORAN KEUANGAN DAN LAPORAN KEUANGAN LAINNYA1. Laporan Keuangan

a. Balance Sheet (Statement of Financial Position)b. Statement of Stockholders’ Equity (Reconciliation of Stockholders’ Equity Accounts)c. Income Statement (Statement of Earnings)d. Statement of Cash Flows (Statement of Inflows and Outflows of Cash)e. Footnotes (Notes)

2. Siklus Akuntansia. Recording Transactionsb. Recording Adjusting Entriesc. Preparing the Financial Statements

3. Auditor’s reporta. Unqualified opinionb. Qualified opinionc. Adverse opiniond. Disclaimer of opinione. Management’s Responsibility for Financial Statementsf. The SEC’s Integrated Disclosure Systemg. Proxy

4. SUMMARY ANNUAL REPORT

Page 3: hendryadam.files.wordpress.com …  · Web viewPengungkapan pengaruh ... Setiap kegiatan usaha tentu harus dilakukan suatu proses pencatatan, ... demikian pula perubahan pada posisi

5. THE EFFICIENT MARKET HYPOTHESIS

6. ETHICS

7. HARMONIZATION OF INTERNATIONAL ACCOUNTING STANDARDS

8. CONSOLIDATED STATEMENTS

9. ACCOUNTING FOR BUSINESS COMBINATIONS

BAB 3 BALANCE SHEET

1. BASIC ELEMENTS OF THE BALANCE SHEETa. Percaya bahwa laporan tAssetsb. Liabilitiesc. Stockholders’ Equityd. Quasi-Reorganizatione. Accumulated Other Comprehensive Incomef. Equity-Oriented Deferred Compensationg. Employee Stock Ownership Plans (ESOPs)h. Stockholders’ Equity in Unincorporated Firms

2. STATEMENT OFSTOCKHOLDERS’EQUITYa. PROBLEMS IN BALANCE SHEET PRESENTATION

BAB 4 INCOME STATEMENT

1. BASIC ELEMENTS OF THE INCOME STATEMENTa. Net Sales (Revenues)b. Cost of Goods Sold (Cost of Sales)c. Other Operating Revenued. Operating Expensese. Other Income or Expense

2. SPECIAL INCOME STATEMENT ITEMSa. Unusual or Infrequent Item Disclosed Separatelyb. Equity in Earnings of Nonconsolidated Subsidiariesc. Discontinued Operationsd. Extraordinary Itemse. Cumulative Effect of Change in Accounting Principlef. Minority Share of Earnings

3. EARNINGS PER SHARE

4. RETAINED EARNINGS

5. DIVIDENDS AND STOCK SPLITS

6. LEGALITY OF DISTRIBUTIONS TO STOCKHOLDERS

7. COMPREHENSIVE INCOME

BAB 5 BASICS OF ANALYSIS

Page 4: hendryadam.files.wordpress.com …  · Web viewPengungkapan pengaruh ... Setiap kegiatan usaha tentu harus dilakukan suatu proses pencatatan, ... demikian pula perubahan pada posisi

1. PENDAHULUAN2. PENGERTIAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN3. TUJUAN ANALISIS4. PROSEDUR ANALYSIS5. METODE DAN TEKNIK ANALYSIS6. PRINSIP DASAR ANALISIS7. RATIO ANALYSIS8. LAPORAN KEUANGAN KOMPARATIF9. ANALISIS TREND10. COMMON-SIZE ANALYSIS (VERTICAL AND HORIZONTAL)11. ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN DANA

BAB 6 LIQUIDITY OF SHORT-TERM ASSETS; RELATED DEBT-PAYING ABILITY

1. CURRENT ASSETS, CURRENT LIABILITIES, AND THE OPERATING CYCLEa. Cashb. Marketable Securitiesc. Receivables

1) Days’ Sales in Receivables2) Accounts Receivable Turnover3) Accounts Receivable Turnover in Days4) Credit Sales Versus Cash Sales

d. Inventories1) Inventory Cost2) First-In, First-Out Method (FIFO)3) Last-In, First-Out Method (LIFO)4) Average Cost5) Specific Identification6) Lower-of-Cost-or-Market Rule7) Liquidity of Inventory8) Days’ Sales in Inventory9) Inventory Turnover10) Ersebut Inventory Turnover in Days11) Operating Cycle

e. Prepaymentsf. Other Current Assetsg. Current Liabilities

2. CURRENT ASSETS COMPARED WITH CURRENT LIABILITIESa. Working Capitalb. Current Ratioc. Acid-Test Ratio (Quick Ratio)d. Cash Ratioe. OTHER LIQUIDITY CONSIDERATIONS

1) Sales to Working Capital (Working Capital Turnover)2) Liquidity Considerations Not on the Face of the Statements

f. SUMMARY

BAB 7 LONG-TERM DEBT-PAYING ABILITY

1. INCOME STATEMENT CONSIDERATION WHEN DETERMINING LONG-TERM DEBT-PAYING ABILITYa. Times Interest Earnedb. Fixed Charge Coverage

Page 5: hendryadam.files.wordpress.com …  · Web viewPengungkapan pengaruh ... Setiap kegiatan usaha tentu harus dilakukan suatu proses pencatatan, ... demikian pula perubahan pada posisi

2. BALANCE SHEET CONSIDERATION WHEN DETERMINING LONG-TERM DEBT-PAYING ABILITYa. Debt Ratiob. Reservesc. Deferred Taxes (Interperiod Tax Allocation)d. Minority Shareholders’ Intereste. Redeemable Preferred Stockf. Debt/Equity Ratiog. Debt to Tangible Net Worth Ratioh. Other Long-Term Debt-Paying Ability Ratios

3. SPECIAL ITEMS THAT INFLUENCE A FIRM’S LONG-TERM DEBT-PAYING ABILITYa. Long-Term Assets Versus Long-Term Debtb. Long-Term Leasingc. Pension Plansd. Postretirement Benefits Other than Pensionse. Joint Venturesf. Contingenciesg. Financial Instruments with Off-Balance-Sheet Risk and Financial Instruments with

Concentrations of Credit Riskh. Disclosures About Fair Value of Financial Instruments

BAB 8 PROFITABILITY

1. PROFITABILITY MEASURESa. Net Profit Marginb. Total Asset Turnoverc. Return on Assetsd. DuPont Return on Assetse. Interpretation Through DuPont Analysisf. Variation in Computation of DuPont Ratios Considering Only Operating Accountsg. Operating Income Marginh. Operating Asset Turnoveri. Return on Operating Assetsj. Sales to Fixed Assetsk. Return on Investment (ROI)l. Return on Total Equitym. Return on Common Equityn. The Relationship Between Profitability Ratioso. Gross Profit Margin

2. TRENDS IN PROFITABILITY

3. SEGMENT REPORTING

4. GAINS AND LOSSES FROM PRIOR PERIOD ADJUSTMENTS

5. COMPREHENSIVE INCOME

6. INTERIM REPORTS

BAB 9 FOR THE INVESTOR LEVERAGE AND ITS EFFECTS ON EARNINGS

1. Definition of Financial Leverage and Magnification Effects

Page 6: hendryadam.files.wordpress.com …  · Web viewPengungkapan pengaruh ... Setiap kegiatan usaha tentu harus dilakukan suatu proses pencatatan, ... demikian pula perubahan pada posisi

2. Computation of the Degree of Financial Leverage

3. EARNINGS PER COMMON SHARE

4. PRICE/EARNINGS RATIO

5. PERCENTAGE OF EARNINGS RETAINED

6. DIVIDEND PAYOUT

BAB 10 STATEMENT OF CASH FLOWS

1. BASIC ELEMENTS OF THE STATEMENT OF CASH FLOWS2. FINANCIALRATIOS ANDTHE STATEMENTOF CASHFLOWS3. Operating Cash Flow/Cash Dividends4. Alternative cash Flow5. Procedures For development Of The Statement of cash Flow

BAB 11 SUMMARY ANALYSIS – NIKE, INC (INCLUDES 1999 FINANCIAL STATEMENTS)1. Latar Belakang Informasi –NIKE2. Analisis NIKE3. Laporan keuangan NIKE tahun 1999

BAB 12 ANALISIS LEBIH LANJUT1. Financial Ratios as Perceived by commercial Loan Department2. Financial Ratios as Perceived by corporate ControllersDegree of Conservatism and Quality of

Earnings3. Financial Ratios as Perceived by Certified Public Accountant4. Financial Ratios as Perceived by Chartered Financial Analysis5. Financial Ratios Used in Annual Reports6. Forcasting Financial Failure7. Analitical Review Procedures8. Management’s use of analysis9. Use of LIFO Reserves10. Graphing Financial Information

BAB 13 SPECIAL INDUSTRIES: BANKS, UTILITIES, OIL AND GAS, TRANSFORMATION, INSURANCE, REAL ESTATE COMPANIES

1. Banks2. Electric Utilities3. Oil And Gas4. Transportation5. Real Estate Companies

BAB 14 PERSONAL FINANCIAL STATEMENTS AND ACCOUNTING FOR GOVERNMENTS AND NOT-FOR-PROFIT ORGANIZATIONS

1. Personal Financial Statement2. Accounting For Governments3. Accounting For Not-For-Profit Organizations Other Than Governments

Page 7: hendryadam.files.wordpress.com …  · Web viewPengungkapan pengaruh ... Setiap kegiatan usaha tentu harus dilakukan suatu proses pencatatan, ... demikian pula perubahan pada posisi

D. DAFTAR BUKU ACUAN YANG DIGUNAKAN:

1. Alexander,David, & Nobes, Christopher, Financial Accounting, 2nd Ed, Prentice Hall, 2004

2. Drs. Dwi Prastowo D.,MM.,Ak & Rifka Juliaty,SE. Analisis Laporan Keuangan, Edisi 2, UPP STIM YKPN, Yogyakarta, 2008

3. Gibson,Charles H,Financial Reporting And Analysis, 8th Ed,4. Evanston, Illinois: American Accounting Association, A statement of Basic

Accounting Theory;1966, p. 1.5. Ikatan Akuntan Indonesia. Prinsip Akuntansi Indonesia,6. Jeffry R. Haber.,Ph.D.,CPA, Accounting Demystified, 2004, Amacom (American

Management Association)7. Joel J. Lerner.,MS.,Ph.D, Bookkeeping and Accounting, 2004, Mc graw Hil Comp,

Inc.8. Larry M. Walther & Christopler J, Skousen, Basics of Accounting and Information

Processing, the Accounting Cycle, WWW.Book Boon.com9. Larry M. Walther & Christopler J, Skousen, The Accounting Cycle, WWW.Book

Boon.com. 2009.10.Smith, Keith, and Stephens, Accounting Principles, Mc Graw-Hill Book Company,

198311.Soemarso S.R., Akuntansi: Suatu Pengantar, Edisi 2, Lembaga Penerbit FEUI

Jakarta, 198612.Walter.B.Meigs and Robert F. Meigs, Accounting : The Basis For Business

Decisions, Edisi 7, Mc Graw-Hill Book Company, 198713.Weygandt, Kimmel, Kieso, Accounting Principles, 9 Ed

Bandung, Februari 2011Dosen,

Hendry Adam,SE

Page 8: hendryadam.files.wordpress.com …  · Web viewPengungkapan pengaruh ... Setiap kegiatan usaha tentu harus dilakukan suatu proses pencatatan, ... demikian pula perubahan pada posisi

MODUL ACARA PERKULIAHAN

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

BAB 1

PENGANTAR - PELAPORAN KEUANGAN

1. Pendahuluan

Para Pengguna Laporan Keuangan

Para pengguna Laporan Keuangan meliputi manajer perusahaan, pemegang saham, analisis saham, pemasok, perusahaan kredit, para pekerja, serikat buruh, instansi pemerintah dan masyarakat umum. Mereka menggunakan laporan keuangan dalam pengambilan keputusan. Sebagai contoh, investor potensial menggunakan laporan keuangan sebagai sebuah bantuan dalam pengambil keputusan apakah akan membeli atau tidaknya suatu saham. Para pemasok menggunakan laporan keuangan dalam memutuskan atau tidaknya dalam menjual barang dagangannya pada perusahaan secara kredit. Serikat pekerja menggunakan laporan keuangan untuk membantu memutuskan apa yang mereka inginkan apabila mereka bernegosiasi bagi kepentingan para pegawai. Pihak manajemen dapat menggunakan laporan keuangan dalam menetapkan besaran tingkat kemampuan mendapatkan keuntungan.

Laporan KeuanganPemerintahPublikPara PemasokKreditorInvestorManajemenPemegang SahamSPSI

Page 9: hendryadam.files.wordpress.com …  · Web viewPengungkapan pengaruh ... Setiap kegiatan usaha tentu harus dilakukan suatu proses pencatatan, ... demikian pula perubahan pada posisi

Manajemen perusahaan memiliki tanggung jawab utama dalam hal penyusunan dan penyajian laporan keuangan perusahaan beserta informasi tambahannya untuk memenuhi kebutuhannya sendiri. Dalam rangka menyusun dan menyajikan laporan keuangan, khususnya untuk kepentingan ektern, manajemen harus mengacu pada kerangka dasar penyusunan dan penyajian laporan keuangan, yang mencakup tujuan laporan keuangan (termasuk asumsi dasar), karakteristik kualitatif laporan keuangan, unsur-unsur yang membentuk laporan keuangan (definisi, pengakuan dan pengukuran) dan konsep modal dan pemeliharaan modal.

LAPORAN KEUANGAN

Tujuan Laporan Keuangan

NERACALAPORAN RUGI LABALAP PERUBAHAN POSISI KEUANGANLaporan Kinerja

Perubahan Posisi Keuangan

Posisi Keuangan

Informasi Para Pengguna

Evaluasi

Laporan Keuangan

Page 10: hendryadam.files.wordpress.com …  · Web viewPengungkapan pengaruh ... Setiap kegiatan usaha tentu harus dilakukan suatu proses pencatatan, ... demikian pula perubahan pada posisi

Posisi KeuanganSumber DayaStruktur KeuanganLikuiditasSolvabilitasDaya AdaptasiPrediksi KapasitasEfektivitasLaporan KinerjaProfitabilitasInf Perubahan Posisi KeuMenilai Aktivitas Invest. & Opr.Kemampuan Menghasilkan KasMenilai Kebutuhan Persh.

Page 11: hendryadam.files.wordpress.com …  · Web viewPengungkapan pengaruh ... Setiap kegiatan usaha tentu harus dilakukan suatu proses pencatatan, ... demikian pula perubahan pada posisi

2. Standar Laporan Keuangana. Generally Accepted Accounting Principles (GAAP)

Dalam penyusunan suatu laporan keuangan harus mengacu pada standar baku yang berlaku di suatu tempat, di Amerika Serikat mengacu pada Generally Accepted Accounting Principles (GAAP) yang diterbitkan oleh Financial Accounting Standards Board (FASB), sedangkan untuk di Indonesia sendiri selain mengacu pada standar yang berlaku internasional, juga memiliki standar keuangan yang di terbitkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) yaitu Prinsip Akuntansi Indonesia (PAI).

b. American Institute of Certified Public Accountants (AICPA)Merupakan organisasi Ikatan Akuntan Publik Amerika Serikat, sedangkan organisasi resmi di Indonesia di sebut Ikatan Akuntan Indonesia (IAI)

3. ASUMSI DASAR SUATU LAPORAN KEUANGAN

A HIERARCHY OF ACCOUNTING QUALITIES

Users of accountinginformation

Pervasiveconstraint

User-specificqualities

Primary decision specificqualities

Ingredients ofprimary qualities

Secondary andinteractive qualities

Threshold forRecognition

Source: “Qualitative Characteristics of Accounting Information.” Adapted from Figure 1 in FASB Statement of Financial Accounting

Concepts No. 2 (Stamford, CT: Financial Accounting Standards Board, 1980).

Decision makers and theircharacteristics (for example,

understanding of prior knowledge)

Benefits > Costs

Feedbackvalue

ReliabilityRelevance

Timeliness Representational faithfulness

VerifiabilityPredictivevalue

Understandability

Comparability(Including consistency)

Materiality

Neutrality

Decision usefulness

Page 12: hendryadam.files.wordpress.com …  · Web viewPengungkapan pengaruh ... Setiap kegiatan usaha tentu harus dilakukan suatu proses pencatatan, ... demikian pula perubahan pada posisi

4. KARATERISTIK KUALITATIF LAPORAN KEUANGAN

Karateristik kualitatif laporan keuangan merupakan ciri khas yang membuat informasi dalam laporan keuangan tersebut berguna bagi para pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi. Karakteristik kualitatif laporan keuangan ini meliputi:

a. Business EntityKonsep Entity disini berarti bahwa kegiatan

usaha sebagai satu kesatuan unit ekonomi yang berdiri sendiri yang digambarkan dalam sebuah laporan keuangan guna menggambarkan kegiatan usahanya dalam periode tertentu. Suatu kegiatan usaha dapat merupakan kumpulan dari para pemegang saham yang dijalankan tetapi dalam permodalan terpisah dari harta pribadinya.

b. Going Concern or ContinuitySuatu kegiatan usaha dijalankan tentu agar menghasilkan suatu keuntungan/benefit bagi

usahanya dan diharapkan berdampak secara keseluruhan. Suatu usaha yang memiliki benefit pasti akan dijalankan secara terus menerus dan diharapakan akan terus berkembang. Maka dalam untuk menilai suatu kinerja perusahaan dibutuhkan suatu alat / tool yaitu suatu laporan keuangan, yang dalam penilaiannya dilakukan secara terus menerus.

c. Time PeriodGuna menilai suatu usaha maka suatu laporan keuangan memiliki batas-batas kapan

periode suatu usaha itu dijalankan. Misalnya 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan atau 1 tahun usaha.

d. Monetary UnitSebagai suatu kesatuan ekonomi maha suatu usaha dalam

menjalankan usaha harus memiliki standar-standar, salah satunya adalah standar keuangan dalam hal ini dikhususkan satu kesatuan uang misalnya nilai mata uang yang dipergunakan misalnya Rupiah atau Dollar US. Maka dilaporan keuanganpun menggunakan standar moneter yang berlaku diperusahaan misalnya mata uang Rupiah di tampilan laporan keuangannya.

e. Historical CostSetiap kegiatan usaha tentu harus dilakukan suatu proses pencatatan, sedangkan

pencatatan keuangan adalah berdasarkan data/informasi biaya yang telah dijalani oleh perusahaan, sehingga laporan keuanganpun menggunakan data masa lalu.

f. RealizationPelaporan suatu laporan keuangan harus menggunakan data yang bersumber pada

informasi yang benar dan sesuai kenyataan dilapangan.

g. MatchingSecara keseluruhan laporan keuangan harus menggambarkan fungsi pengeluaran dan

fungsi pendapatan suatu usaha dalam periode tertentu. Bila suatu usaha terdapat tidak matching digambarkan dalam suatu laporan Income statement.

h. ConsistencyLaporan keuangan menggunakan data dari sumber yang selalu tetap tetapi berbeda

waktu-waktunya. Setiap pembuatan laporan keuangan didasarkan pada kebijakan yang telah ditetapkan oleh perusahaan sebagai suatu standar operasional (SOP).

Page 13: hendryadam.files.wordpress.com …  · Web viewPengungkapan pengaruh ... Setiap kegiatan usaha tentu harus dilakukan suatu proses pencatatan, ... demikian pula perubahan pada posisi

i. Full DisclosureFormat laporan keuangan didasarkan pada semua aktivitas perusahaan tidak terkecuali

harta perusahaan turut diperhitungkan termasuk hutang piutang perusahaan, semua harus diungkapkan dengan tujuan agar diketahui kondisi perusahaan pada saat tertentu.

j. MaterialityIsi dari laporan keuangan terdiri dari data dalam bentuk nominal uang, baik pecahan

besar maupun kecil tetap memiliki nilai yang secara keseluruhan akan berpengaruh terhadap potensi perusahaan.

k. Industry PracticesSalah satu ciri laporan keuangan adalah menampilkan situasi perusahaan yang

direpresentasikan dalam nilai nominal uang. Kondisi aktivitas perusahaan yang termasuk didalamnya posisi proses aktivitas kegiatan yang dimulai proses awal hingga selesai.

l. Transaction ApproachCiri-ciri lain dari suatu laporan keuangan adalah menampilkan data keuangan yang

merupakan representasi aktivitas transaksi yang terjadi selama periode tertentu.

m. Cash BasisMetode pengakuan uang kas dalam sistem pencatatan di laporan keuangan, yang

mengakui suatu transaksi telah terjadi apabila terjadi pembayaran secara tunai.

n. Accrual BasisBerbeda dengan Cash basis, metode pengakuan tersaksi terjadi bila telah disetujui

tersebut, walaupun pembayaran menyusul.

Page 14: hendryadam.files.wordpress.com …  · Web viewPengungkapan pengaruh ... Setiap kegiatan usaha tentu harus dilakukan suatu proses pencatatan, ... demikian pula perubahan pada posisi

MODUL ACARA PERKULIAHANANALISIS LAPORAN KEUANGAN

BAB 2

LAPORAN KEUANGAN DAN LAPORAN LAINNYA – PENGANTAR

1. Laporan Keuangan

Laporan keuangan secara standar terdiri dari Balance Sheet, Income statement, laporan Cash flows dan Catatan Tambahan (Footnotes) adalah guna mengevaluasi kondisi keuangan, tingkat keuntungan/profitability, dan perputaran kas secara keseluruhan, sehingga pemakai memahami situasi kondisi perussahaan dengan melihat laporan keuangan dan laporan keuangan lainnya.

Dua jenis laporan keuangan (utama) yang umumnya dibuat oleh setiap perusahaan adalah

Neraca dan laporan laba Rugi , yang masing-masing dapat dijelaskan sebagai berikut: Neraca adalah laporan keuangan yang memberikan informasi mengenai posisi keuangan

(aktiva, pasiva dan modal) perusahaan pada saat tertentu. Laporan Laba-Rugi adalah laporan keuangan yang memberikan informasi mengenai

kemampuan (potensi) perusahaan dalam menghasilkan laba (kinerja) selama periode tertentu.

Meskipun neraca dan laporan Laba Rugi merupakan dua dokumen yang terpisah, akan tetapi keduanya mempunyai hubungan yang sangat erat dan saling terkait, serta merupakan suatu siklus. Antara neraca dan laporan laba rugi sering dihubungkan dengan satu laporan yang disebut laporan perubahan modal (laba ditahan), yang memberikan informasi mengenai perubahan modal (laba ditahan) selama periode tertentu.

Hubungan antara neraca dan laporan laba rugi secara jelas digambarkan dengan skema sebagai berikut:

1 Januari 2010 31 Desember 2010

NeracaLaporan

R/L

Page 15: hendryadam.files.wordpress.com …  · Web viewPengungkapan pengaruh ... Setiap kegiatan usaha tentu harus dilakukan suatu proses pencatatan, ... demikian pula perubahan pada posisi

a. Balance Sheet (Statement of Financial Position)

Sebuah Balance Sheet dapat menggambarkan kondisi keuangan secara keseluruhan pada saat tertentu. Balance sheet dibagi kedalam tiga bagian utama yaitu: Assets, sebagai sumber daya perusahaan; Liabilities, merupakan hutang/kewajiban perusahaan pada pihak lain; dan Equity, sebagai representasi hak dari pemilki perusahaan.

AKTIVAPASIVA

EKUITAS

Di bawah ini digambarkan hubungan antara Neraca, Laporan Cash Flow dan Income Statement , diperlihatkan dengan arah panah sbb:

ABC COMPANY—THE INTERRELATIONSHIP OFFINANCIAL STATEMENTS

Balance Sheet Statement of Cash Flows for the Balance SheetDecember 31, 2000 Year Ended December 31, 2001 December 31, 2001

Assets Cash flows from AssetsCash $25,000 operating activities: Cash $40,000Receivables 20,000 Net Income $20,000 Receivables 20,000Inventory 30,000 + Decrease in inventory 10,000 Inventory 20,000Land 10,000 – Decrease in accounts Land 20,000Other assets 10,000 payable (5,000) Other assets 10,000Total assets $95,000 Net cash flow from Total assets $110,000

operating activities (25,000)

Liabilities Cash flow from LiabilitiesAccounts payable $25,000 investing activities: Accounts payable $20,000Wages payable 5,000 – Increase in land (10,000) Wages payable 5,000Total liabilities $30,000 Net cash flow from Total liabilities $25,000

investing activities (10,000)Stockholders’ equity Stockholders’ equityCapital stock $40,000 Cash flow from Capital stock $50,000Retained earnings 25,000 financing activities: Retained earnings 35,000Total stockholders’ equity $65,000 + Capital stock 10,000 Total stockholders’ equity$85,000Total liabilities and – Dividends (10,000) Total liabilities andstockholders’ equity $95,000 financing activities -0- stockholders’ equity $110,000

EXHIBIT 2-1 Net increase in cash $15,000Cash at beginning of year 25,000Cash at end of year $40,000

Income Statement for the YearEnded December 31, 2001

Revenues $120,000– Expenses (100,000)Net Income $20,000

Statement of Retained Earnings forthe Year Ended December 31, 2001

Beginning balance $25,000

+ Net Income 20,000– Dividends (10,000)

Page 16: hendryadam.files.wordpress.com …  · Web viewPengungkapan pengaruh ... Setiap kegiatan usaha tentu harus dilakukan suatu proses pencatatan, ... demikian pula perubahan pada posisi

Ending balance $35,000

Di dalam neraca, masing-masing unsur disajikan dengan menganut ketentuan-ketentuan tertentu. Aktiva disajikan menurut urutan likuiditas, kewajiban menurut urutan jatuh tempo, sedangkan ekuitas disajikan menurut urutan kekekalan.

Neraca dapat disajikan dengan menggunakan dua bentuk (format), yaitu bentuk rekening (skontro) dan bentuk laporan (stafel), yang masing-masing dapat dijelaskan sebagai berikut:

1) Rekening (Skontro)Pada bentuk ini, unsur aktiva disajikan pada sisi kiri (debit), sedangkan unsur kewajiban dan ekuitas disajikan pada sisi kanan (kredit).

AKTIVA(debit)

PASIVA (kredit)

EKUITAS (kredit)

2) Laporan (Stafel)Pada bentuk ini baik aktiva, kewajiban maupun ekuitas disajikan secara urut dari atas ke bawah, yang dimulai dari aktiva, kewajiban dan terakhir ekuitas.

AKTIVA

PASIVA

EKUITAS

b. Income Statement (Statement of Earnings)

The income statement summarizes revenues and expenses and gains and losses,ending with net income. It summarizes the results of operations for a particular period of time. Net income is included in retained earnings in the stockholders’ equity section of the balance sheet. (This is necessary for the balance sheet to balance.)(Gibson, Charles H, Financial Reporting & Analysis, 8 ed, 40 p).

Bahwa income statement merupakan suatu laporan hasil operasional selama periode tertentu meliputi penerimaan dan pengeluaran dan keuntungan serta kerugian, diakhiri oleh keuntungan bersih. Keuntungan bersih yang berhubungan dengan laporan posisi Modal dan berdampak pada modal (Balance sheet).

Laporan laba rugi dapat disajikan dengan menggunakan dua bentuk, yaitu bentuk single-step dan bentuk multiple-step, yaitu dapat di jelaskan sebagai berikut:1) Single-Step

Page 17: hendryadam.files.wordpress.com …  · Web viewPengungkapan pengaruh ... Setiap kegiatan usaha tentu harus dilakukan suatu proses pencatatan, ... demikian pula perubahan pada posisi

Pada bentuk ini semua penghasilan yang diperoleh dari berbagai kegiatan/aktivitas dikelompokkan menjadi satu kelompok yang disebut kelompok penghasilan, sedangkan untuk semua beban dikelompokkan ke dalam satu kelompok yang disebut beban. Penghasilan bersih (laba) merupakan selisih antara kelompok penghasilan dan total kelompok beban.

2) Multiple-StepPada bentuk ini penghasilan bersih (laba) dihitung secara bertahap sesuai dengan aktivitas perusahaan. Dengan demikian, semua penghasilan dan beban disajikan sesuai dengan kegiatan/aktivitas, yaitu kegiatan usaha, di luar usaha dan luar biasa.

Khusus penyajian untuk pos luar biasa di dalam laporan rugi laba, terdapat dua perlakuan (konsep). Pada perlakuan (konsep) yang pertama, pos luar biasa dapat disajikan pada laporan laba rugi. Sedangkan pada perlakukan (konsep) kedua, pos luar biasa tidak boleh disajikan pada laporan laba rugi, melainkan disajikan pada laporan perubahan modal (laba ditahan). Konsep yang menyajikan pos luar biasa pada laporan laba rugi dikenal sebagai konsep All-inclusive dan yang tidak menyajikan disebut konsep Current Operating Performance.

Yang termasuk kelompok pos luar biasa yaitu1) Keuntungan (gains), yaitu pos lain yang memenuhi definisi penghasilan dan yang mungkin

timbul atau tidak timbul dalam pelaksanaan aktivitas perusahaan yang rutin, misalnya pos yang timbul dalam pengalihan aktiva lancar, revaluasi sekuritas, kenaikan jumlah aktiva jangka panjang.

2) Kerugian, Yang mencerminkan pos lain yang memenuhi definisi beban yang timbul atau tidak timbul dari aktivitas perusahaan yang jarang terjadi, seperti misalnya rugi karena bencana kebakaran, banjir atau pelepasan aktiva tidak lancar.

Bentuk SINGLE-STEPPT. ABC

Laporan Laba RugiUntuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2010

Penjualan/Pendapatan XXXX

Harga Pokok XXXBeban XXX (-)

Laba Sebelum Pajak XXXX (-)

Pajak XXX (-)

Penghasilan Bersih ( Penghasilan Setelah Pajak) XXXX

Bentuk MULTIPLE-STEP (All-inclusive)PT. ABC

Laporan Laba RugiUntuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2010

Penjualan/Pendapatan XXXX

Harga Pokok XXX (-)Laba Kotor XXXBeban Usaha XXX (-)Laba Usaha XXX

Pendapatan dan Beban di Luar Usaha:Pendapatan Sewa XXBiaya Bunga (XX)Pendapatan dan Beban di Luar Usaha: XXX (-) Laba Sebelum Pos Luar Biasa XXX

Page 18: hendryadam.files.wordpress.com …  · Web viewPengungkapan pengaruh ... Setiap kegiatan usaha tentu harus dilakukan suatu proses pencatatan, ... demikian pula perubahan pada posisi

Pos Luar Biasa Rugi Kebakaran gedung (XXX) (-)

Laba Sebelum Pajak XXXX (-)Pajak XXX (-)

Penghasilan Bersih ( Penghasilan Setelah Pajak) XXXX

PT. ABCLaporan Perubahan Laba Ditahan

Untuk tahun yang Berakhir 31 Desember 2010

Laba Ditahan per 1 Januari 2010 XXPenghasilan (Laba) Bersih Tahun 2010 XX (+) XXDividen Tahun 2010 XX (-)Laba Ditahan per 31 Desember 2010 XX

Bentuk MULTIPLE-STEP (Current Operating Performance)PT. ABC

Laporan Laba RugiUntuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2010

Penjualan/Pendapatan XXXX

Harga Pokok XXX (-)Laba Kotor XXXBeban Usaha XXX (-)Laba Usaha XXX

Pendapatan dan Beban di Luar Usaha:Pendapatan Sewa XXBiaya Bunga (XX)Pendapatan dan Beban di Luar Usaha: XXX (-) Laba Sebelum Pajak XXXX (-)Pajak XXX (-)

Penghasilan Bersih ( Penghasilan Setelah Pajak) XXXX

PT. ABCLaporan Perubahan Laba Ditahan

Untuk tahun yang Berakhir 31 Desember 2010

Laba Ditahan per 1 Januari 2010 XXPenghasilan (Laba) Bersih Tahun 2010 XX (+) XXDividen Tahun 2010 ( XX ) Pos Luar Biasa (net of tax):

Rugi Kebakaran gedung (XXX) (-)Laba Ditahan per 31 Desember 2010 XX

c. Statement of Stockholders’ Equity (Reconciliation of Stockholders’ Equity Accounts)

Menggambarkan posisi modal dari pemiliknya selama periode tertentu, dimulai dengan saldo modal awal bulan, keuntungan ataupun kerugian yang didapat selama periode tertentu dan saldo

Page 19: hendryadam.files.wordpress.com …  · Web viewPengungkapan pengaruh ... Setiap kegiatan usaha tentu harus dilakukan suatu proses pencatatan, ... demikian pula perubahan pada posisi

akhir posisi modal dari pemilik usaha. Dan hasil ahirnya dijadikan sebagai penambah atau pengurang posisi modal di neraca.

d. Statement of Cash Flows (Statement of Inflows and Outflows of Cash)The statement of cash flows details the inflows and outflows of cash during a specified

period of time—the same period that is used for the income statement. The statement of cash flows consists of three sections: cash flows from operating activities, cash flows from investing activities, and cash flows from financing activities. (Gibson, Charles H, Financial Reporting & Analysis, 8 ed, 40p)

Laporan yang menggambarkan posisi uang kas perusahaan pada periode tertentu, yang ditandai oleh adanya uang masuk ke kas perusahaan (cash in flow) dan adanya penggunaan uang kas oleh perusahaan (cash out flow), dengan tujuan sebagai alat control bagi perusahaan dalam mengendalikan penggunaan dan posisi uang kas dalam settiap periode.

e. Footnotes (Notes)The footnotes to the financial statements are used to present additional information about

items included in the financial statements and to present additional financial information. Footnotes are an integral part of financial statements. A detailed review of footnotes is essential to understanding the financial statements. (Gibson, Charles H, Financial Reporting & Analysis, 8 ed, 40p)

Laporan pelengkap dari laporan keuangan standar, misalnya laporan kondisi perusahaan ditambah informasi data perusahaan sejenis secara quantitatif dengan tujuan sebagai informasi pembanding bagi perusahaan.

2. Siklus Akuntansia. Recording Transactions

A transaction is an event that causes a change in a company’s assets, liabilities, or stockholders’ equity, thus changing the company’s financial position. (Gibson, Charles H, Financial Reporting & Analysis, 8 ed, 42p)

Transaksi adalah suatu kegiatan yang menyebabkan perubahan dalam aktiva, pasiva atau modal, demikian pula perubahan pada posisi keuangan perusahaan. Transaksi dapat terjadi diluar perusahaan maupun di dalam perusahaan. Transaksi di luar melibatkan pihak luar perusahaan, sementara transaksi intern terjadi di dalam perusahaan. Sebagai contoh, sales adalah sebuah transaksi luar, sementara itu menggunakan peralatan dari intern. Transaksi harus dicatat/dibukukan dalam sebuah buku jurnal

Seluruh transaksi dapat dicatat dalam jurnal umum. Bagaimanapun, perusahaan dapat menggunakan beberapa jurnal khusus untuk mencatat jurnal yang sering terjadi. Jurnal khusus didesain disesuaikan dengan fungsinya yaitu mencatat / membukukan lebih efisien yang tidak dapat diperoleh hanya dengan menggunakan jurnal umum. Jurnal umum digunakan untuk mencatat transaksi yang diluar jurnal khusus.

Kumpulan perkiraan / account menampung informasi keuangan dari pencatata transaksi-transaksi. Sebagai contoh perkiraan Cash, Land, dan Buildings. Sebuah sistem informasi akuntansi dapat berupa sistem komputerisasi dan dapat secara sistem manual. Sistem manual menggunakan T-accounts biasanya dipergunakan bagi penjelasan textbook karena sebuah T-account adalah format logika/logical format. T-accounts memiliki posisi sisi kiri (debit) dan sisi kanan (credit). Sebagai contoh T-account sebagai berikut:

Cash

Debit Credit

Page 20: hendryadam.files.wordpress.com …  · Web viewPengungkapan pengaruh ... Setiap kegiatan usaha tentu harus dilakukan suatu proses pencatatan, ... demikian pula perubahan pada posisi

Sistem double-entry didesain untuk menghandle pencatatan transaksi-transaksi. Dalam sistem double-entry, setiap transaksi di catat setiap transkasi dengan menggunakan mata uang telah tercatatkan, dengan hasil akhir harus terjadi keseimbangan / balance menggunakan prinsip keseimbangan perusahaan.

b. Recording Adjusting Entries

c. Preparing the Financial Statements

3. Auditor’s reportSebagai seorang Auditor (Akuntan Publik) yang diposisikan independen dalam menguji suatu

laporan informasi akuntansi dari sebuah perusahaan. Sebuah laporan Auditor adalah merupakan produk laporan standardari suatu pendapat opini Auditor tentang laporan keuangan setelah melakukan kegiatan pemeriksaan/audit. Opini Auditor dapat dikelompokkan sebagai berikut:

a. Unqualified opinion / Opini Wajar Tanpa SyaratDalam opini ini menetapkan bahwa laporan keuangan di laporkan secara wajar dan benar

dari keseluruhan komponen laporan keuangan, posisi laporan keuangan, hasil kegiatan operasional, dan cash flow secara keseluruhan, sesuai standar yang telah ditetapkan (PAI/GAAP dan NPA).

b. Qualified opinion / Opini WajarA qualified opinion states that, except for the effects of the matter(s) to which the

qualification relates, the financial statements present fairly, in all material respects, the financial position, results of operations, and cash flows of the entity, in conformity with generally accepted accounting principles. (Gibson, Charles H, Financial Reporting & Analysis, 8 ed, 44p)

c. Adverse opinion / Opini BerlawananThis opinion states that the financial statements do not present fairly the financial position,

results of operations, and cash flows of the entity, in conformity with generally accepted accounting principles. (Gibson, Charles H, Financial Reporting & Analysis, 8 ed, 44p)

d. Disclaimer of opinion / Opini PenolakanA disclaimer of opinion states that the auditor does not express an opinion on the financial

statements. A disclaimer of opinion is rendered when the auditor has not performed an audit sufficient in scope to form an opinion. (Gibson, Charles H, Financial Reporting & Analysis, 8 ed, 45p)

Auditor dalam melakukan pemeriksaan mendapatkan temuan-temuan yang tidak standar yang berlaku sehingga menolak memberikan opini.

Page 21: hendryadam.files.wordpress.com …  · Web viewPengungkapan pengaruh ... Setiap kegiatan usaha tentu harus dilakukan suatu proses pencatatan, ... demikian pula perubahan pada posisi

MODUL ACARA PERKULIAHANANALISIS LAPORAN KEUANGAN

BAB 3

BASICS OF ANALYSIS

1. PENDAHULUAN

Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi penting bagi para pemakai laporan keuangan dalam rangka pengembilan keputusan ekonomi. Pada sisi lain, ternyata bahwa karena karakteristiknya, laporan keuangan bukanlah segala-galanya, karena laporan keuangan memiliki keterbatasan.

Laporan keuangan akan menjadi lebih bermanfaat untuk pengambilan keputusan ekonomi, apabila dengan informasi laporan keuangan tersebut dapat diprediksi apa yang akan terjadi di masa mendatang. Dengan mengolah lebih lanjut laporan keuangan melalui proses pembandingan, evaluasi dan analisis trend, akan diperoleh prediksi tentang apa yang mungkin akan terjadi dimasa mendatang. Disinilah arti pentingnya suatu analisis terhadap laporan keuangan.

Hasil analisis laporan keuangan akan mampu membantu menginterprestasikan berbagai hubungan kunci dan kecenderungan yang dapat memberikan dasar pertimbangan mengenai potensi keberhasilan perusahaan di masa yang akan datang.

2. PENGERTIAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

Analisis Laporan Keuangan merupakan suatu proses yang penuh pertimbangan dalam rangka membantu mengevaluasi posisi keuangan dan hasil operasi perusahaan pada masa sekarang dan masa lalu, dengan tujuan utama untuk menentukan estimasi dan prediksi yang paling mungkin mengenai kondisi dan kinerja perusahaan pada masa mendatang.

Page 22: hendryadam.files.wordpress.com …  · Web viewPengungkapan pengaruh ... Setiap kegiatan usaha tentu harus dilakukan suatu proses pencatatan, ... demikian pula perubahan pada posisi

3. TUJUAN ANALISIS

Analisis laporan keuangan mencakup pengaplikasian berbagai alat dan teknik analisis pada laporan dan data keuangan dalam rangka untuk memperoleh ukuran-ukuran dan hubungan-hubungan yang berarti dan berguna dalam proses pengambilan keputusan. Dengan demikian fungsi yang pertama dan yang terutama dari analisis laporan keuangan adalah untuk mengkonversi data menjadi informasi.

TUJUAN-TUJUAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

Posisi KeuanganHasil OperasiEvaluasiLaporan

Keuangan

ALK

Inf Yg Telah terjadi

Butuh Inf Yang Mungkin Terjadi

Para Pengguna Laporan Keuangan

Inf Data

Batasan

Manfaat

Page 23: hendryadam.files.wordpress.com …  · Web viewPengungkapan pengaruh ... Setiap kegiatan usaha tentu harus dilakukan suatu proses pencatatan, ... demikian pula perubahan pada posisi

4. PROSEDUR ANALISIS

Berbagai langkah yang harus ditempuh dalam menganalisis laporan keuangan. Adapun langkah-langkah yang harus ditempuh tersebut adalah sbb:

1alat screening awal dalam memilih alternatif investasi atau merger2alat forcasting mengenai kondisi dan kinerja keuangan di masa datang3 sebagai proses diagnostik terhadap masalah-masalah manajemen, operasi atau masalah lainnya4alat evaluasi terhadap manajemen5Mengurangi ketergantungan para pengambil keputusan pada dugaan murni, terkaan, dan intuisi6Mengurangi dan mempersempit lingkup ketidakpastian yang tidak bisa dielakkan pada setiap proses pengambilan keputusan.7memberikan dasar yang layak dan sistematis dalam menggunakan pertimbangan-pertimbangan

Page 24: hendryadam.files.wordpress.com …  · Web viewPengungkapan pengaruh ... Setiap kegiatan usaha tentu harus dilakukan suatu proses pencatatan, ... demikian pula perubahan pada posisi

5. METODE DAN TEKNIK ANALISISSecara umum, metode analisis laporan keuangan dapat diklasifikasikan menjadi dua klasifikasi, yaitua. Metode analisis horizontal (dinamis)

Merupakan metode analisis yang dilakukan dengan cara membandingkan laporan keuangan untuk beberapa tahun (periode), sehingga dapat diketahui perkembangan dan kecenderungannya.Yang termasuk metode ini adalah sbb:

1) Teknik analisis perbandingan, 2) Analisis trend (index), 3) Analisis sumber dan penggunaan dana, 4) Analisis perubahan laba kotor.

b. Metode analisis vertikal (statis)Merupakan metode analisis yang dilakukan dengan cara menganalisis laporan keuangan pada tahun (periode) tertentu, yaitu dengan membandingkan antara pos yang satu dan pos lainnya pada laporan keuangan yang sama untuk tahun (periode) yang sama.Yang termasuk metode ini adalah sbb:1) Teknik Analisis Persentase perkomponen (common-Size)2) Analisis Rasio3) Analisis Impas.

6. PRINSIP DASAR ANALISISDalam hal ini akan digambarkan mengenai berbagai teknik analisis laporan keuangan

yang berbeda dan membahas prinsip-prinsip dasar yang harus dipahami dalam rangka menganalisis laporan keuangan suatu perusahaan, yaitu prinsip komparasi.

Page 25: hendryadam.files.wordpress.com …  · Web viewPengungkapan pengaruh ... Setiap kegiatan usaha tentu harus dilakukan suatu proses pencatatan, ... demikian pula perubahan pada posisi

7. RATIO ANALYSISRasio keuangan biasanya dinyatakan dalam satuan persentase (%) atau “kali”. Beberapa

jenis ratio dikelompokkan sebagai berikut:a. Rasio Likuiditas yang mengukur kemampuan suatu perusahaan dalam memenuhi kewajiban

jangka pendeknya. Rasio ini dapat meliputi pula rasio-rasio yang mengukur efisiensi penggunaan aktiva lancar.

b. Rasio Solvabilitas (struktur modal) yang mengukur tingkat perlindungan para kreditor jangka panjang.

c. Rasio Return on Investment yang mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba, relatif dibandingkan dengan aktiva (investasi) yang digunakan.

d. Rasio Pemanfaatan Aktiva (Asset utilization) yang mengukur efisiensi dan efektivitas penggunaan aktiva dalam mendukung penjualan perusahaan.

e. Rasio Kinerja Operasi (Operating Performance) yang mengukur efisiensi operasi perusahaan.

f. Investor umumnya tertarik pada kelompok rasio profitabilitas tertentu.

Rasio dapat dihitung dari berbagai kombinasi atau pasangan angka. Dengan menggunakan pos-pos yang ada pada laporan keuangan, dapat disusun suatu daftar angka rasio yang panjang. Tidak ada suatu standar tentang jenis dan cara menghitung rasio-rasio tersebut.

8. LAPORAN KEUANGAN KOMPARATIFLangkah awal dalam melakukan analisis laporan keuangan adalah dengan menyajikan

laporan keuangan secara komparatif, misalnya untuk dua tau tiga tahun atau lebih. Dengan penyajian laporan keuangan seperti ini akan dapat diperoleh gambaran mengenai pergerakkan dan kecenderungan serta memberikan petunjuk yang berharga dalam rangka memprediksikan masa depan.

Pembandingan laporan keuangan untuk dua atau tiga tahun dapat dilakukan dengan menghitung perubahan dari tahun ke tahun, baik dalam jumlah absolut (rupiah) maupun dalam persentase. Pembandingan untuk jangka waktu yang lebih lama sebaiknya dilakukan dengan menggunakan trend.Contoh laporan keuangan yang disajikan dalam bentuk komparatif sbb:

PT. ABCNeraca Komparatif

Pe 31 Desember 2009 dan 2010(Dalam Ribuan Rupiah)

Neraca 31 Desember Perubahan2009 2010 Rupiah %

KasPiutang dagangPersediaanTanahGedungMesinAkumulasi Depre.

Rp. 1.3001.2002.2002.3004.0004.000

(1.000)

Rp. 1.2001.0002.6003.7004.0005.000

(1.500)

Rp. (100)(200)

4001.400

01.000

500

(7,69)(16,67)

18,1860,86

025,0050,00

Total Aktiva Rp. 14.000 Rp.16.000 Rp.2.000 14,29Utang LancarUtang Jk panjangModal

Rp. 2.5004.5007.000

Rp. 2.2006.0007.800

Rp. (300)1.500

800

(12,00)33,3311,42

Total Utang dan Modal Rp. 14.000 Rp. 16.000 Rp. 2.000 14,29

Perubahan dalam rupiah perlu selalu diketahui agar diperoleh perspektif yang tepat dan kesimpulan yang valid. Sedangkan perubahan dalam persentase dapat membantu, menentukan berarti tidaknya (signifikan) perubahan tersebut.

Dari tabel tersebut diketahui bahwa perubahan dalam rupiah membantu analisis untuk menfokuskan diri pada faktor-faktor kunci yang telah mepengaruhi posisi keuangan dan

Page 26: hendryadam.files.wordpress.com …  · Web viewPengungkapan pengaruh ... Setiap kegiatan usaha tentu harus dilakukan suatu proses pencatatan, ... demikian pula perubahan pada posisi

profitabilitas perusahaan. Misalnya, selama tahun 2010, tanah mengalami peningkatan sebesar Rp,1.400.000, yang diimbangi dengan peningkatan utang jangka panjang sebesar Rp.1.500.000.

9. ANALISIS TRENDAnalisis trend merupakan salah satu teknik analisis laporan keuangan dan termasuk

metode analisis horizontal. Analisis ini menggambarkan kecenderungan perubahan suatu pos laporan keuangan selama beberapa periode (dari tahun ke tahun), Pada teknik analisis ini, data laporan keuangan untuk beberapa periode dinyatakan dalam satuan persentase atas dasar tahun dasar.

Neraca dan laporan laba-rugi yang disusun dalam persentase trend dapat memberikan informasi mengenai tingkat pertumbuhan masing-masing pos laporan keuangan dari tahun ke tahun.Contoh:

Uraian Tahun (Rupiah)2006 2007 2008 2009 2010

PenghasilanHarga Pokok Penjualan

100.00080.000

115.00092.000

130.000104.000

145.000116.000

160.000128.000

Laba KotorBiaya-biaya

20.00010.000

23.00011.500

26.00013.000

29.00016.000

32.00018.000

Laba Bersih 10.000 11.500 12.500 13.000 13.200

Uraian Tahun (%)2006 2007 2008 2009 2010

PenghasilanHarga Pokok Penjualan

100%100%

115%115%

130%130%

145%145%

160%160%

Laba KotorBiaya-biaya

100%100%

115%115%

130%135%

145%160%

160%188%

Laba Bersih 115% 125% 130% 132%

Saldo masing-masing pos pada tahun dasar (untuk kasus ini tahun 2006) dinyatakan dalam persentase trend sebesar 100%, sedangkan saldo pos yang sama untuk tahun-tahun selanjutnya dinyatakan dalam persentase atas dasar tahun dasar.Jadi untuk pos penjualan tahun 2006 misalnya, bila dinyatakan dalam persentase menjadi:

= Saldo Pos Penjualan pada tahun 2008 Saldo Pos Penjualan pada tahun 2006 (tahun dasar)= Rp.130.000 Rp.100.000= 130 %

Dari analisis, tampak bahwa tingkat peertumbuhan penjualan selama lima tahun terakhir stabil, yaitu sebesar 15% per tahun. Pertumbuhan penjualan ini ternyata tidak proporsional dengan tingkat pertumbuhan laba bersih, yang justru cenderung menurun (khususnya sejak tahun 2006). Penurunan tingkat pertumbuhan laba bersih ini disebabkan oleh naiknya tingkat pertumbuhan pada pos biaya, khususnya tahun 2006.

Page 27: hendryadam.files.wordpress.com …  · Web viewPengungkapan pengaruh ... Setiap kegiatan usaha tentu harus dilakukan suatu proses pencatatan, ... demikian pula perubahan pada posisi

10. COMMON-SIZE ANALYSIS

Dalam menganalisis laporan keuangan,sebaiknya dihitung pula proporsi suatu kelompok atau sub-kelompok yang salah satu kelompoknya dibahas. Pada neraca misalnya, aktiva dianggap bernilai 100% dan tiap pokok atau pos pada kategori aktiva ini dinyatakan dalam persentase dari total aktiva.

Laporan keuangan dalam persentase per-komponen (common-size statement) menyatakan masing-masing posnya dalam satuan persen atas dasar total kelompoknya. Teknik analisis, dengan cara menysun laporan keuangan seperti ini disebut teknik analisis common-size dan termasuk metode analisis vertikal.

Suatu neraca yang disusun dalam persentase per-komponen dapat memberikan informasi sbb:1. Komposisi investasi (aktiva) suatu perusahaan dapat memberikan gambaran tentang posisi

relatif aktiva lancar terhadap aktiva tidak lancar.2. Struktur Modal (komposisi pasiva), yang dapat memberikan gambaran mengenai posisi relatif

utang perusahaan terhadap modal sendiri.Laporan laba-rugi yang disusun dalam persentase per-komponen (common-size

percentage) dapat menggambarkan distribusi/alokasi setiap Rp.1,00 penjualan kepada masing-masing elemen biaya dan laba. Sementara apabila disusun secara komparatif, dapat menggunakan perubahan distribusi tersebut.

PT. ABCNeraca Komparatif Dalam Persentase Per-komponen

Pe 31 Desember 2009 dan 2010(Dalam Ribuan Rupiah)

Neraca 31 Desember Common-Size (%)2009 2010 2009 2010

KasPiutang dagangPersediaanTanahGedungMesinAkumulasi Depre.

Rp. 1.3001.2002.2002.3004.0004.000

(1.000)

Rp. 1.2001.0002.6003.7004.0005.000

(1.500)

09,2908,5715,7116,4328,5728,57(7,14)

07,5006,2516,2523,1325,0031,25

(9,348)Total Aktiva Rp. 14.000 Rp.16.000 100% 100%Utang LancarUtang Jk panjangModal

Rp. 2.5004.5007.000

Rp. 2.2006.0007.800

17,8632,1450,00

13,7537,5048,75

Total Utang dan Modal Rp. 14.000 Rp. 16.000 100% 100%

Pos-pos di dalam neraca dikatagorikan menjadi dua, yaitu aktiva dan pasiva. Masing-masing katagori ini (total aktiva dan total pasiva) dinyatakan sebesar 100%, sedangkan masing-masing pos yang termasuk pada maasing-masing kategori dinatakan dalam persentase atas dasar total aktiva atau pasiva (kategori). Jadi pos Kas yang 31 Des 2009 yang bersaldo Rp.1.300,- bila dinyatakan dalam persentase komponen menjadi:

= Saldo Kas x 100% Total Aktiva

= Rp. 1.300 x 100% Rp.14.000= 9,29%

Dari neraca yang disusun dalam persentase per-komponen tersebut, tampak bahwa selama dua tahun, telah terjadi perubahan pada komposisi, baik aktiva (misalnya kas, persediaan) maupun pasiva (misalnya utang jangka panjang).

Page 28: hendryadam.files.wordpress.com …  · Web viewPengungkapan pengaruh ... Setiap kegiatan usaha tentu harus dilakukan suatu proses pencatatan, ... demikian pula perubahan pada posisi

11. ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN DANA

Pada umumnya, dana dapat diartikan sebagai kas (dan setara kas) atau modal kerja. Analisis sumber dan penggunaan dana, dimana dana diartikan sebagai kas, sangat berguna untuk melihat aliran kas (cashflow) yang terjadi pada perusahaan selama periode tertentu.

Dengan menggunakan teknik (alat) analisis sumber dan penggunaan dana ini (analisis aliran kas), pengelola perusahaan akan memperoleh informasi mengenai sebab-sebab trjadinya surplus (defisit) kas selama periode tertentu, sehingga dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan tentang kas.

Neraca 31 Desember Analisis2009 2010 Sumber Penggunaan

KasPiutang dagangPersediaanTanahGedungMesinAkumulasi Depre.

Rp. 1.3001.2002.2002.3004.0004.000

(1.000)

Rp. 1.2001.0002.6003.7004.0005.000

(1.500)

Rp. 100200

-

500

-1.500

800

Rp. –-

4001.000

-1.400

-

300--

Total Aktiva Rp. 14.000 Rp.16.000Utang LancarUtang Jk panjangModal

Rp. 2.5004.5007.000

Rp. 2.2006.0007.800

Total Utang dan Modal Rp. 14.000 Rp. 16.000 Rp.3.100 Rp. 3.100

Pedoman pembuatan analisis sumber dan penggunaan kas (analisis aliran kas) ini adalah sbb:1. Untuk pos-pos aktiva (kecuali pos kas), bila terjadi kenaikan aktiva (saldo per 31 Desember

2010 lebih besar dibanding saldo per 31 Desember 2009, berarti telah terjadi aliran kas keluar (cash out-flow), karena adanya penggunaan kas untuk pembelian aktiva tersebut. Sebaliknya bila terjadi penurunan, berarti telah terjadi aliran kas masuk (cash in-flow) yang berasal dari penjualan aktiva tersebut.

2. Untuk pos-pos utang dan modal berlaku aturan sebaliknya. Bila terjadi kenaikan utang atau modal (saldo per 31 Desember 2010 lebih besar dibanding saldo per 31 Desember 2009), berarti telah terjadi aliran kas masuk (cash in-flow), akrena adanya penerimaan kas dari penerbitan utang atau setoran modal. Sebaliknya bila terjadi penurunan, berarti telah terjadi aliran kas keluar (cash out-flow) yang digunakan untuk pelunasan utang atau penarikan kembali modal.

Dari tabel ini tampak bahwa selama tahun 2010, telah terjadi penurunan kas sebesar Rp.100.000. Hal ini disebabkan karena selama tahun tersebut, telah terjadi penggunaan kas sebesar Rp.3.100.000 sementara sumber kas hanya sebesar Rp.3.000.000. Penggunaan kas yang menonjol selama tahun 2010 adalah untuk pembelian tanah sebesar Rp.1.000.000 dan pembelian mesin sebesar Rp.1.400.000. Sedangkan sumber kas yang menonjol adalah penerbiatan utang jangka panjang Rp.1.500.000.

MODUL ACARA PERKULIAHAN

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

Page 29: hendryadam.files.wordpress.com …  · Web viewPengungkapan pengaruh ... Setiap kegiatan usaha tentu harus dilakukan suatu proses pencatatan, ... demikian pula perubahan pada posisi

BAB 4

ANALISIS RASIO

1. PENDAHULUANKeputusan perusahaan yang umum dan senantiasa harus diambil adalah

Hasil dari ketiga keputusan penting tersebut dicerminkan pada laporan keuangan utama yang dihasilkan oleh perusahaan, yaitu neraca dan laporan laba-rugi.a. Aktiva mencerminkan hasil keputusan investasi, yang meliputi jenis, kegunaan dan

besarnya (proporsi) investasi.b. Pasiva mencerminkan hasil keputusan pendanaan, yang meliputi pula jenis, kegunaan

dan besarnya masing-masing sumber dana.c. Sementara itu, perhitungan laba-rugi, dapat dilihat sebesar efektif penggunaan aktiva

untuk mendukung penjualan dan seberapa baiknya laba yang diperoleh dapat digunakan untuk memberikan imbalan kepada para pemilik dana dan sebagai sumber dana untuk investasi atau ekspansi.

2. TUJUAN DAN KLASIFIKASI RASIOSuatu rasio mengungkapkan hubungan matematik antara suatu jumlah dengan jumlah

lainnya atau perbandingan antara satu pos dengan pos lainnya. Akan menjadi bermanfaat bila rasio tersebut memang memperlihatkan suatu hubungan dan mempunyai makna, misalnya penjualan dan biaya pemasaran, lain halnya misalnya harga pokok penjualan dan surat berharga, rasio ini tidak bermanfaat, karena hubungan tersebut tidak bermakna karena masing-masing tidak ada hubungannya.

Rasio merupakan teknik analisis laporan keuangan yang paling banyak digunakan dan merupakan alat yang dapat memberikan jalan keluar dan menggambarkan simpton (dejala-

Keputusan Investasi / InvestingKeputusan Pendanaan / Pembiayaan (Financing)Keputusan Operasional / Operating

Page 30: hendryadam.files.wordpress.com …  · Web viewPengungkapan pengaruh ... Setiap kegiatan usaha tentu harus dilakukan suatu proses pencatatan, ... demikian pula perubahan pada posisi

gejala yang tampak) suatu keadaan. Jika diterjemahkan secara tepat, rasio juga dapat menunjukkan area-area yang memerlukan penelitian dan penanganan yang lebih mendalam.

Analisis rasio dapat menyingkap hubungan dan sekaligus menjadi dasar pembandingan yang menunjukkan kondisi atau kecenderungan yang tidak dapat dideteksi bila kita hanya melihat komponen-komponen itu sendiri.

• Keputusan Investasi / Investing• Keputusan Pendanaan / Pembiayaan (Financing) Menilai efektivitas keputusan• Keputusan Operasional / Operating

• Kekuatan • Kelemahan

AREA ANALISIS

PT. ABCDNeraca Komparatif

Per 31 Desember 2009 dan 2010(dalam ribuan Rupiah)

LikuiditasMengukur kemampuan perusahaanmemenuhi kewajiban jk pendekSolvabilitasMengukur kemampuan perusahaanKewajiban jk PanjangReturn On InvestmentTingkat pengembalian investasiPemanfaatan AktivaMengukur efisiensi dan efektivitas pemanfaatan setiap aktiva perusahaanKinerja operasiEfisiensi operasi perusahaan

Page 31: hendryadam.files.wordpress.com …  · Web viewPengungkapan pengaruh ... Setiap kegiatan usaha tentu harus dilakukan suatu proses pencatatan, ... demikian pula perubahan pada posisi

Uraian 31 Desember2010 2009

AKTIVAAktiva Lancar

Kas dan BankDepositoPiutang DagangPiutang Lain-lainPersediaanPersekot Biaya

Rp. 43151.42929.535

4.02255.190

1.683

Rp. 37719.00017.462

3.57051.549

1.823Total Aktiva lancar Rp. 142.290 Rp. 93.781 Aktiva Tetap Bersih Rp. 511.480 Rp. 533.522Aktiva lain-lain

Pekerjaan dlm pelaksanaanBiaya DitangguhkanAktiva Lainnya

Rp. 16.15422.854

4.544

Rp. 32.20725.264

4.341Total Aktiva lain-lain Rp. 43.552 Rp. 61.812TOTAL AKTIVA Rp. 697.322 Rp. 689.115

UTANG DAN MODALUtang Lancar

Utang DagangUtang Jangka Panjang Jth TempoUtang Kapada Perusahaan AfiliasiUtang Lain-lain

Rp. 5.62425.000

2.1861.590

Rp. 1.92025.000

2.5511.430

Total Aktiva Lancar Rp. 39.216 Rp. 35.778Utang BankUtang Program pensiunUtang PPh Ditangguhkan

Rp. 87.50012.50844.759

Rp 112.50012.09732.564

Total Utang Rp. 183.983 Rp. 192.939Modal sendiri

Modal sahamModal saham Disetor lainnyaLaba Ditahan

Rp. 136.413277.760

99.166

Rp. 136.413277.760

82.003Total Modal Sendiri Rp. 513.339 Rp. 496.176Total Utang dan Modal Rp. 697.322 Rp. 689.115

Laporan Laba-Rugi KomparatifUntuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2009 dan 2010

(dalam ribuan Rupiah)

Uraian Tahun

Page 32: hendryadam.files.wordpress.com …  · Web viewPengungkapan pengaruh ... Setiap kegiatan usaha tentu harus dilakukan suatu proses pencatatan, ... demikian pula perubahan pada posisi

2010 2009PenjualanHarga Pokok Penjualan

Rp. 217.332153.231

Rp. 154.831130.456

Laba kotorBiaya Usaha

Rp. 64.1011.442

Rp. 24.3752.999

Laba usaha Rp. 62.659 Rp. 21.376Pendapatan (Biaya) lain-lainPendapatan BungaBiaya BungaKerugian KursBiaya lain-lain

Rp. 1.589(7.087)

(221)(2.741)

Rp. 803(7.066)

(105)(934)

Laba Diluar Usaha Rp. (8.460) Rp. (7.302)Laba Sebelum pajakPajak penghasilan

Rp. 54.199Rp. 12.195

Rp. 14.074 Rp. 3.167

Laba bersih Rp. 42.004 Rp. 10.907Laba Bersih per saham Rp. 0,17 Rp. 0,04

3. RASIO LIKUIDITASLikuiditas perusahaan menggambarkan kemampuan perusahaan tersebut dalam

memenuhi kewajiban jangka pendeknya kepada kreditor jangka pendek. Untuk mengukur kemampuan ini, biasanya digunakan angka rasio modal kerja, current ratio, acid-test/quick ratio, perputaran piutang (account receivable turnover), dan perputaran persediaan (inventory turnover).

a. Modal KerjaModal kerja merupakan selisih antara total aktiva lancar dan utang lancar.

Jumlah modal kerja menunjukkan jumlah aktiva yang dibelanjai dari sumber dana jangka panjang, yang tidak memerlukan pembayaran kembali dalam jangka pendek. Makin besar angka modal kerja ini, berarti makin besar tingkat proteksi kreditor jangka pendek, dan makin besar kepastian bahwa utang jangka pendeknya akan dilunasi tepat waktu.

2010 2009

Total Aktiva Lancar (A)Total Hutang Lancar (B)

Rp. 142.29039.216

Rp. 93.78135.778

Modal Kerja (A)-(B) Rp. 103.074 Rp. 58.003

b. Current RatioCurrent ratio sangat berguna untuk mengukur likuiditas perusahaan. Aktiva

lancar menggambarkan alat bayar dan diasumsikan semua aktiva lancar benar-benar bisa digunakan untuk membayar. Sedangkan utang lancar menggambarkan yang harus dibayar dan diasumsikan semua utang lancar benar-benar harus dibayar.

Current Ratio (CR) =Aktiva Lancar (AL)Utang Lancar (UL)

Tahun 2009 Tahun 2010Current ratio untuk PT. ABCD adalah 2,62:1= 93.781 3,63 : 1= 142.290

35.778 39.216

Dibandingkan dengan tahun 2009, current ratio tahun 2010 mengalami kenaikan, yang berarti likuiditas juga mengalami kenaikan.

Page 33: hendryadam.files.wordpress.com …  · Web viewPengungkapan pengaruh ... Setiap kegiatan usaha tentu harus dilakukan suatu proses pencatatan, ... demikian pula perubahan pada posisi

c. Acid-Test RatioAcid-Test Ratio atau quick ratio dirancang untuk mengukur seberapa baik

perusahaan dapat memenuhi kewajibannya, tanpa harus melikuidasi atau terlalu tergantung pada persediaannya. Persediaan tidak bisa sepenuhnya diandalkan, karena persediaan bukanlah sumber kas yang bisa segera diperoleh, dan bahkan mungkin tidak mudah dijual lpada kondisi ekonomi yang lesu.

Quick Ratio (QR) =Aktiva Lancar (AL) – Persediaan – Persekot Biaya

Utang Lancar (UL)

Acid-Test Ratio atau Quick Ratio PT.ABCD adalah

2010 2009Kas dan BankDepositoPiutang UsahaPiutang Lain-lain

Rp. 43151.42929.535

4.022

Rp. 37719.00017.4623.570

Total Quick Assets Rp. 85.417 Rp. 40.409

Total Utang lancar Rp. 39.216 Rp. 35.778

Acid-Test Ratio 2,18 : 1 1,13 : 1

Dibanding dengan tahun 2009, acid-test ratio PT.ABCD tahun 2010 mengalami kenaikan, yang berarti likuiditas juga mengalami kenaikan. Seperti halnya pada current ratio, angka acid-test ini juga perlu dicermati masing-masing komponennya, untuk memastikan bahwa semua komponen tersebut memang benar-benar likuid.

d. Perputaran Piutang (Account Receivable Turnover)Sebagai alat bayar, piutang dagang (biasanya jumlahnya cukup besar) juga harus

diuji (dievaluasi) likuiditasnya, yaitu dengan menghitung rasiio perputaran piutang dan jumlah hari piutang.

Rasio perputaran piutang ini biasanya digunakan dalam hubungannya dengan analisis terhadap modal kerja, karena memberikan ukuran kasar tentang sberapa cepat piutang perusahaan berputar menjadi kas. Angka jumlah hari piutang ini menggambarkan lamanya suatu piutang bisa ditagih (jangka waktu pelunasan/penagihan piutang). Rasio perputaran piutang dan jumlah hari piutang ini dihitung dengan cara sbb:

Perputaran Piutang =Penjualan (Kredit)

Rata-rata Piutang

Jumlah Hari Piutang =Jumlah Hari Per tahun

Perputaran Piutang

Hal lain yang harus dievaluasi adalah Kepada siapa piutang dagang ini diberikan ? Piutang dagang dapat juga dijual atau dijaminkan (Factoring dan Pledging)

PT.ABCD Tahun 2010

Page 34: hendryadam.files.wordpress.com …  · Web viewPengungkapan pengaruh ... Setiap kegiatan usaha tentu harus dilakukan suatu proses pencatatan, ... demikian pula perubahan pada posisi

Perputaran Piutang =Penjualan (Kredit)

(Saldo A/R Awal+ Saldo A/R Akhir)/2

9,25 kali =Rp.217.332

(Rp.17.462+Rp.29.535)/2

Jumlah Hari Piutang =Jumlah Hari Per tahun

Perputaran Piutang

39,46 Hari =365

9,25

Baik tidaknya angka jumlah hari piutang sebesar 40 hari ini sangat bergantung pada termin kredit yang ditawarkan perusahaan kepada para pelanggannya. Jika misalnya termin kredit yang diberikan adalah 30 hari, maka periode penagihan selama 40 hari ini dapat dikatakan cukup baik. Akan tetapi, jika termin kredit yang diberikan adalah 10 hari maka periode penagihan 40 hari ini memberikan petunjuk adanya masalah pada fungsi penagihan atau pada manajemen kredit perusahaan.

e. Perputaran PersediaanSebagai bagian dari aktiva, maka persediaanpun harus diuji apakah likuid ataukah

tidak. Analisis rasio perputaran persediaan digunakan untuk mengukur berapa kali persediaan perusahaan telah dijual selama periode tertentu, misalnya selama tahun tertentu. Rasio perputaran persediaan dan jumlah hari persediaan ini dihitung sbb:

Perputaran Persediaan =Harga Pokok Penjualan

Rata-rata Persediaan

Jumlah Hari Persediaan =Jumlah Hari Per tahun

Perputaran Persediaan

Perputaran Persediaan =Harga Pokok Penjualan

(Saldo Persd Awal + Akhir)/2

2,87 kali =Rp.153.231

(Rp.51.549 + Rp.55.190)/2

Jumlah Hari Persediaan =Jumlah Hari Per tahun

Perputaran Persediaan

127,18 Hari =365

2,87

Apabila suatu perusahaan mempunyai rasio perputaran persediaan yang lebih rendah dibanding rasio rata-rata industrinya, maka hal ini menunjukkan adanya persediaan yang sudah usang atau persediaan yang terlalu tinggi. Sebaliknya, rasio perputaran persediaan yang lebih rendah dibanding rata-rata, memberikan indikasi tingkat persediaan tidak cukup.

Perputaran Persediaan < --- persediaan yang sudah usang atau persediaan yang terlalu tinggi

Page 35: hendryadam.files.wordpress.com …  · Web viewPengungkapan pengaruh ... Setiap kegiatan usaha tentu harus dilakukan suatu proses pencatatan, ... demikian pula perubahan pada posisi

Perputaran Persediaan > --- tingkat persediaan tidak cukup

4. RASIO SOLVABILITASSolvabilitas perusahaan menggambarkan kemampuan suatu perusahaan dalam

memenuhi kewajiban jangka panjangnya. Rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan ini adalah debt-to-equity ratio dan time interest earned.

Kepentingan kreditor terhadap perusahaan adalah

a. Debt-to-Equity RatioDalam rangka mengukur resiko, kreditor tidak mengesampingkan keseimbangan

antara proporsi aktiva yang didanai oleh kreditor dan yang didanai oleh pemilik perusahaan, sehingga dapat dilihat tingkat resiko tak tertagihnya suatu utang. Keseimbangan ini diukur menggunakan rasio debt-to-equity sbb:

Debt-to-Equity =Total Utang

Total Modal

Untuk kasus PT. ABCD

Tahun 2010

0,36 : 1 =Rp.183.983

Rp.513.339Tahun 2009

0,39 : 1 =Rp.192.939

Rp.496.176

Menunjukkan bahwa jumlah aktiva yang didanai oleh kreditor untuk setiap Rp.1,00 aktiva yang didanai oleh pemilik perusahaan. Untuk tahun 2009, kreditor PT.ABCD memberikan sebesar Rp.0,39 untuk setiap Rp.1,00 aktiva yang didanai oleh pemilik. Untuk tahun 2010, kreditor memberikan jumlah yang lebih sedikit.

Kreditor jangka panjang pada umumnya lebih menyukai angka debt-to-equity ratio yang kecil. Makin kecil angka rasio ini, berarti makin besar jumlah aktiva yang didanai oleh pemilik perusahaan, dan makin besar penyangga resiko kreditor.

b. Time Interest EarnedUntuk mengukur kemampuan operasi perusahaan dalam memberikan

proteksi kepada kreditor jangka panjang, khususnya dalam membayar bunga.

Kredit Jangka PendekKemampuan membayar bungaKredit Jangka Panjang1. Kemampuan Membayar Bunga dan Pokok Pinjaman2.Kebijakan perlindungan kreditor jk panjang3. Prospek Laba dan perkiraan arus kas

Page 36: hendryadam.files.wordpress.com …  · Web viewPengungkapan pengaruh ... Setiap kegiatan usaha tentu harus dilakukan suatu proses pencatatan, ... demikian pula perubahan pada posisi

Time Interest Earned =Laba Sebelum Bunga & Pajak (EBIT)

Biaya Bunga

PT. ABCD tahun 2010

8,65 kali =Rp.61.286

Rp.7.087

Tidak ada pedoman pasti tentang besarnya angka rasio ini yang dikatakan baik. Pada umumnya, laba dipandang cukup untuk melindungi kreditor bila rasio ini besarnya 2 kali atau lebih. Sebelum mengambil kesimpulan final, sebaiknya dilihat terlebih dahulu kecenderungan laba perusahaan, dan kemudian menentukan seberapa mudahnya perusahaan dipengaruhi oleh perubahan musiman ekonomi.

5. RASIO RETURN ON INVESTMENTReturn on Investment mengukur tingkat kembalian investasi yang telah dilakukan oleh

perusahaan, baik dengan menggunakan total aktiva yang dimiliki oleh perusahaan tersebut maupun dengan menggunakan dana yang berasal dari pemilik (modal).

Secara terminologi adalah rasio untuk mengukur hubungan antara laba yang diperoleh dan investasi yang digunakan untuk menghasilkan laba tersebut.

a. Return on Total AssetsReturn on Total Assets mengukur kemampuan perusahaan dalam

memanfaatkan aktivanya untuk memperoleh laba. Rasio ini mengukur tingkat kembalian investasi yang telah dilakukan oleh perusahaan dengan menggunakan seluruh dana (aktiva) yang dimilikinya. Rasio ini dapat diperbandingkan dengan tingkat bunga bank yang berlaku.

Return on Total Assets =Laba Setelah Pajak tapi Sebelum Bunga

Aktiva Rata-rata

Laba yang dipakai adalah laba sebelum bunga, setelah pajak, untuk menggambarkan besarnya laba yang diperoleh perusahaan sebelum didistribusikan baik kepada kreditor maupun pemilik perusahaan.

Apabila tarif pajak rata-rata untuk tahun 2010 adalah

Tarif Pajak Rata-rata =Pajak Penghasilan

Laba Sebelum Pajak

22,5 % =Rp.12.195

Rp.54.199

Perhitungan Return on Total Assets PT.ABCD tahun 2010 adalah:

Laba BersihTambah: Biaya Bunga: 7.087.000 x (1 - 0,225)

Rp. 42.004.0005.492.425

Total (A) Rp. 47.496.425Total Aktiva awal tahun 2010 (B)Total Aktiva akhir tahun 2010 (C)

Rp. 689.115.000697.322.000

Page 37: hendryadam.files.wordpress.com …  · Web viewPengungkapan pengaruh ... Setiap kegiatan usaha tentu harus dilakukan suatu proses pencatatan, ... demikian pula perubahan pada posisi

Total (D) = (B) + (C) Rp. 1.386.437.000Rata-rata aktiva : (E) = (D) : 2 Rp. 693.218.500Return on Assets : (A) : (E) 6,85 %

Selama tahun 2010 PT.ABCD mampu memperoleh kembalian investasi sebesar 6,85 % dari rata-rata total aktiva yang digunakannya.

b. Return on Common Stockholders’EquityReturn on Common Stockholders’ Equity atau Return on Equity (ROE)

digunakan untuk mengukur tingkat investasi dengan menggunakan dana yang berasal dari pemilik perusahaan saja (pemegang saham).

Return on Equity =Laba Bersih setelah Pajak – Dividen Saham Istimewa

Rata-rata Modal Saham Biasa

ROE PT.ABCD tahun 2010Laba BersihKurang : Dividen saham istimewa

Rp. 42.004.0000

Laba Tersedia untuk saham biasa ( A ) Rp. 42.004.000 Rata-rata modal sendiri ( B )Rata-rata modal saham istimewa ( C )

Rp. 504.757.5000

Rata-rata modal saham biasa (D) = (B) - (C) Rp. 504.757.500Return on Equity : (A) : (D) 8,32 %

Rata-rata Modal Sendiri =Saldo Awal Modal Sendiri + Saldo Akhir Modal Sendiri

2

Rp.504.757.500 =Rp.496.176.000 + Rp.513.339.000

2

Dibandingkan dengan angka rasio ROA (6,85%), angka ROE ini lebih besar (8,32%). Hal ini dapat terjadi karena adanya prinsip “financial laverage” atau “trading on the equity”, hal ini juga memberikan indikasi bahwa sampai batas-batas tertentu, perusahaan yang berutang justru dapat menguntungkan pemegang saham.

6. RASIO PEMANFAATAN AKTIVARasio Pemanfaatan Aktiva ( Assets Utilization Ratio) digunakan untuk mengukur efisiensi

dan efektivitas pemanfaatan aktiva dalam rangka memperoleh penghasilan tersebut, karena pada prinsipnya setiap aktiva yang diliki perusahaan diharapkan dapat mendukung perolehan penghasilan yang menguntungkan.

a. Rasio Perputaran Total AktivaRasio Perputaran Total Aktiva (Total Asset Turnover) digunakan untuk mengukur

aktivitas dan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan penjualan melalui

Page 38: hendryadam.files.wordpress.com …  · Web viewPengungkapan pengaruh ... Setiap kegiatan usaha tentu harus dilakukan suatu proses pencatatan, ... demikian pula perubahan pada posisi

penggunaan aktiva tersebut dan juga mengukur seberapa efisien aktiva tersebut telah dimanfaatkan untuk memperoleh penghasilan.

Perputaran Aktiva =Penjualan

Aktiva Rata-rata

PT. ABCD

Perputaran Aktiva =

Penjualan

(Saldo Akhir dari Total Aktiva Thn x1 + Saldo Awal dari Total Aktiva Thn x0 )2

0,31 kali =Rp.217.322

(Rp.697.322+Rp.689.115) / 2

b. Rasio Perputaran Modal KerjaRasio Perputaran Modal Kerja (Working Capital Turnover) digunakan untuk

memberikan indikasi perputaran modal kerja selama periode tertentu yaitu dengan menghubungkan penjualan dengan modal kerja serta membandingkan dengan data periode lalu, pesaing dan rata-rata industri dalam rangka memastikan cukup tidaknya perputaran modal kerja tersebut.

Dalam rasio ini tidak diketahui angka yang pasti berapakah rasio perputaran modal kerja yang baik. Tetapi secara umum, rasio perputaran modal kerja yang rendah memberi indikasi tidak menguntungkannya penggunaan modal kerja. Dengan kata lain, penjualan tidak cukup baik dalam kaitannya dengan modal kerja yang tersedia (tidak efisien). Sebaliknya rasio yang tinggi menunjukkan telah terjadi kelebihan kapasitas.

Perputaran Modal Kerja =Penjualan

Modal Kerja Rata-rata

Modal Kerja Rata-rata =(Modal Kerja x1 + Modal Kerja x2)

2

PT.ABCD

Rp.80.539 =((93.781-35.778)+(142.290-39.216))

2

Page 39: hendryadam.files.wordpress.com …  · Web viewPengungkapan pengaruh ... Setiap kegiatan usaha tentu harus dilakukan suatu proses pencatatan, ... demikian pula perubahan pada posisi

2,69 kali =Rp.217.322

Rp.80.539

c. Rasio Perputaran Aktiva TetapRasio Perputaran Aktiva Tetap (Fixed Asset Turnover) dipergunakan untuk

mengukur kemampuan perusahaan untuk membuat aktiva tetap produktif dengan menghasilkan penjualan atau dengan kata lain untuk mengukur efisiensi penggunaan aktiva tetap.

Perputaran Aktiva Tetap =Penjualan

Aktiva Tetap Rata-rata

Rata-rata aktiva tetap PT.ABCD untuk tahun 2010 adalah Rp.522.501 (saldo total aktiva akhir Rp.511.480 ditambah saldo awal Rp.533.522 dibagi dua). Dengan demikian, rasio perputaran aktiva tetap tahun 2010 adalah 0,42 kali (Rp.217.322/Rp.522.501)

d. Rasio Perputaran Aktiva lain-lainRasio Perputaran Aktiva lain-lain (Other Asset Turnover) untuk mengukur efisiensi

penggunaan aktiva lain-lain dalam menghasilkan penjualan.

Perputaran Aktiva Lain-lain =Penjualan

Aktiva Lain-lain Rata-rata

Rata-rata aktiva lain-lain PT.ABCD untuk tahun 2010 adalah Rp.52.682 (saldo total aktiva akhir Rp.43.552 ditambah saldo awal Rp.61.812 dibagi dua). Dengan demikian, rasio perputaran total aktiva lain-lain tahun 2010 adalah 4,13 kali (Rp.217.322/Rp.52.682).

7. RASIO KINERJA OPERASIRasio Kinerja Operasi ( Operating Performance Ratio ) digunakan untuk mengukur kinerja

operasi perusahaan, karena sudah merupakan suatu tuntutan bagi pengelola perudahaan harus mampu bekerja efisiensi dan menjadi berkembang dan sehingga perlu suatu cara pengukuran.

a. Rasio Laba Kotor Terhadap PenjualanRasio Laba Kotor Terhadap Penjualan (Gross Profit Margin) ini mengukur efisiensi produksi dan penentuan harga jual.

Laba Kotor Terhadap Penjualan =Laba Kotor

Penjualan

PT.ABCD tahun 2010

29,49 % =Rp.64.101

Rp.217.332

Page 40: hendryadam.files.wordpress.com …  · Web viewPengungkapan pengaruh ... Setiap kegiatan usaha tentu harus dilakukan suatu proses pencatatan, ... demikian pula perubahan pada posisi

Rasio ini sebaiknya dianalisis dengan cara dibandingkan dengan angka rata-rata industri atau dengan melihat trend-nya.Bagi perusahaan dagang dan manufaktur, angka rasio gross profit margin yang rendah menandakan bahwa perusahaan tersebut rawan terhadap perubahan harga, bagi harga jual maupun harga pokok. Berarti bahwa apabila terjadi perubahan pada harga jual atau harga pokok. Berarti apabila terjadi perubahan pada harga jual atau harga pokok, perubahan ini akan sangat berpengaruh terhadap laba perusahaan.

b. Rasio Laba Bersih Terhadap PenjualanRasio Net Profit margin untuk mengukur Rupiah nilai laba yang dihasilkan oleh

setiap satu rupiah penjualan.Dan Juga mengukur efisiensi produksi dan penentuan harga, maka rasio net profit margin ini juga mengukur seluruh efisiensi, baik produksi, administrasi, pemasaran, pendanaan, penentuan harga maupun manajemen pajak.

Rasio Laba Bersih/Penjualan =Laba Bersih

Penjualan

PT.ABCD

19,33 % =Rp.42.004

Rp.217.322

Meskipun rasio ini diharapkan tinggi, akan tetapi karena adanya kekuatan persaingan industri, kondisi ekonomi, pendanaan utang, dan karakteristik operasi, maka rasio ini biasanya berbeda diantara perusahaan.

Kombinasi rasio gross profit margin dan net profit margin akan dapat memberikan informasi yang berharga mengenai struktur biaya dan laba perusahaan, serta memungkinkan para analis untuk melihat sumber efisiensi dan ketidak efisienan perusahaan.

c. Rasio laba Usaha Terhadap PenjualanRasio laba Usaha Terhadap Penjualan atau Operating Income Margin ini

memberi gambaran tentang efisiensi perusahaan pada kegiatan utama perusahaan. Angka laba yang digunakan dalam perhitungan adalah berasal dari kegiatan pokok perusahaan.

Laba Usaha Terhadap Penjualan =Laba Usaha

Penjualan

PT.ABCD

28,83 % =Rp.62.659

Rp.217.332

d. Rasio Harga Pokok Penjualan Terhadap Penjualan dan Biaya Usaha Terhadap Penjualan

8. RASIO INVESTORa. Earning Per Common Share

Page 41: hendryadam.files.wordpress.com …  · Web viewPengungkapan pengaruh ... Setiap kegiatan usaha tentu harus dilakukan suatu proses pencatatan, ... demikian pula perubahan pada posisi

b. Pos Luar Biasac. Struktur Modal yang Kompleksd. Price/Earning Ratioe. Percentage of Earning Retainedf. Dividend payout dan Dividend Yield Ratiog. Book Value Per Share

MODUL ACARA PERKULIAHAN

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

Page 42: hendryadam.files.wordpress.com …  · Web viewPengungkapan pengaruh ... Setiap kegiatan usaha tentu harus dilakukan suatu proses pencatatan, ... demikian pula perubahan pada posisi

BAB 5

ANALISIS LABA KOTOR

1. PENDAHULUAN

Fokus Bahasan

Pembahasan mencakup baik untuk perusahaan yang hanya menjual satu jenis produk (single product) maupun yang menjual lebih dari satu jenis produk (multiple product).

2. PENGERTIANLaba Kotor (Gross Profit/Gross Margin) adalah selisih antara Penjualan dengan Harga

Pokok Penjualan.

Analisis Laba Kotor (Gross Profit Analysis)Sebagai media untuk analisis sebab-sebab terjadinya penyimpangan yang tidak menguntungkanANALISIS LABA KOTORPengertianAnalisis laba Kotor atas Dasar Standar / AnggaranAnalisis Laba Kotor Data Periode SebelumnyaManfaat Analisis Laba Kotor

Page 43: hendryadam.files.wordpress.com …  · Web viewPengungkapan pengaruh ... Setiap kegiatan usaha tentu harus dilakukan suatu proses pencatatan, ... demikian pula perubahan pada posisi

Dalam menganalisis perubahan laba kotor, pembandingan dapat dilakukan antara anggaran dan realisasi untuk periode berjalan; atau antara realisasi periode berjalan dan periode sebelumnya. Apabila anggaran dapat disusun dengan cermat, umumnya lebih disukai untuk membandingkan antara realisasi dan anggaran.Hal ini disebabkan karena dapat digunakan untuk mengukur kinerja dengan cara membandingkan antara apa yang terjadi sesungguhnya dengan yang semestinya terjadi.

3. ANALISIS LABA KOTOR ATAS DASAR ANGGARAN DAN BIAYA STANDARDalam menganalisis perubahan laba kotor, pembandingan dapat dilakukan antara laba

kotor yang dianggarkan dan realisasi laba kotor untuk periode berjalan. Analisis atas dasar anggaran ini dapat dilakukan baik untuk perusahaan yang menjual satu jenis produk (single product) maupun yang menjual lebih dari satu jenis produk (multiple product).

a. Analisis Laba Kotor untuk Satu Jenis Produk (Single-Product)Untuk analisis laba kotor ini digunakan contoh kasus PT.ABCD yang menjual satu jenis produk. Berikut ini disajikan data perubahan (selisih) laba kotor dan data biaya perunit PT.ABCD untuk tahun 2010, baik yang dianggarkan maupun yang direalisir.

Data Laba KotorAnggaran Realisasi Selisih %

PenjualanHPP

Rp. 750.000600.000

Rp. 768.000616.800

Rp. 18.000(16.800)

2,42,8

ANGGARANREALISASIREALISASI PERIODE BERJALANREALISASI PERIODE SEBELUMNYA

Page 44: hendryadam.files.wordpress.com …  · Web viewPengungkapan pengaruh ... Setiap kegiatan usaha tentu harus dilakukan suatu proses pencatatan, ... demikian pula perubahan pada posisi

Laba Kotor Rp. 150.000 Rp. 151.200 Rp.1.200 0,8Cost of sales ratioGross profit ratioTotal

80 %20 %

100 %

80,30 %19,70 %

100 %

Data Biaya Per unitAnggaran Realisasi Selisih

Volume (unit) 50.000 48.000 2.000Harga JualHarga PokokLaba Kotor

Rp. 15,0012,003,00

Rp. 16,0012.853.15

Rp. 1,000.850.15

Dari data ini dapat dilihat bahwa dibanding anggaran, penjualan realisasi 2,4 % lebih tinggi (naik). Sedangkan harga pokok penjualannya 2,8 % lebih tinggi dibanding anggarannya (naik). Kenaikan harga pokok penjualan lebih besar dibanding kenaikan penjualannya. Oleh karena itu gross profit ratio mengalami penurunan dari 20 % menjadi 19,70 %. Penurunan laba kotor sebesar Rp.1.200,00 ini menunjukkan penurunan 0,8% dari yang dianggarkan.

,

Dari contoh di atas tampak hal buruk yang berpotensi berkembang di perusahaan tersebut, yang dapat terlihat pada terjadinya penurunan gross profit ratio di satu sisi (dari 20% menjadi 19,70%) dan kenaikan cost of sales ratio pada penjualan sisi lain (dari 80% menjadi 80,30%).

Setiap perubahan pada cost of sales ratio dan gross profit ratio tersebut harus dianalisis lebih jauh ke dalam kemungkinan selisih-selisih berikutnya:

1) Selisih Volume (volume variance)Apabila volume penjualan mengalami perubahan, maka total penjualan dan total harga pokok penjualan juga berubah, ssehingga laba kotor berubah.

2) Selisih harga jual (sales price variance)Apabila harga jual perunit mengalami perubahan, maka total penjualan juga berubah, sehingga laba kotor berubah.

3) Selisih harga pokok (cost price variance)Bila harga pokok penjualan per unit mengalami perubahan, maka total harga pokok penjualan juga berubah, sehingga laba kotor berubah.

Selisih volume (volume variance), selisih harga jual (sales price variance) dan selisih harga pokok (cost variance) tersebut dihitung dengan cara sbb:

Perhitungan Selisih Volume

Gross Profit RatioHPP : PenjualanCost of Sales RatioLaba Kotor : Penjualan

Page 45: hendryadam.files.wordpress.com …  · Web viewPengungkapan pengaruh ... Setiap kegiatan usaha tentu harus dilakukan suatu proses pencatatan, ... demikian pula perubahan pada posisi

Volume penjualan dianggarkan: (A)Volume penjualan direalisir : (B)

50.000 unit48.000 unit

Selisih volume dalam unit: (D)=(A) – (BLaba Kotor per unit dianggarkan : (E)

2.000 unitRp. 3,00

Selisih Volume penjualan (D) x (E) Rp. 6.000,00(Tidak Menguntungkan)

Selisih volume Rp.6.000,00 tidak menguntungkan ini (karena volume yang sesungguhnya dijual 2.000 unit lebih rendah dari yang dianggarkan) menunjukkan kegagalan manajer departemen produksi untuk menghasilkan tingkat aktivitas produktif yang semestinya dihasilkan, atau kegagalan manajer pemasaran untuk menghasilkan tingkat aktivitas penjualan yang semestinya dihasilkan.

Perhitungan Selisih Harga JualHarga jual per unit dianggarkan: (A)Harga jual per unit direalisir : (B)

Rp. 15,0016,00

Selisih harga jual per unit: (D)=(A) – (BVolume penjualan realisasi : (E)

Rp. 1,0048.000 unit

Selisih harga jual (D) x (E) Rp. 48.000,00(Menguntungkan)

Selisih harga jual sebesar Rp.48.000,- menguntungkan ini menunjukkan keberhasilan manajer pemasaran dalam meningkatkan total penjualan dengan cara menaikkan harga jual per unit. Ini juga meyakinkan bahwa selisih volume penjualan Rp.6.000,00 tidak menguntungkan (karena volume yang sesungguhnya dijual 2.000 unit lebih rendah dari yang dianggarkan) disebabkan adanya kenaikan harga jual per unit.

Selisih harga jual Rp. 48.000,00 menguntungkan ini cukup besar untuk dapat mengkompensasi selisih volume penjualan Rp.6.000,00 tidak menguntungkan. Dengan demikian, untuk saat ini strategi yang digunakan oleh manajer pemasaran dengan menaikkan harga jual per unit cukup berhasil, khususnya dalam usahanya meningkatkan total penjualan.

Perhitungan Selisih Harga PokokHarga pokok per unit dianggarkan: (A)Harga pokok per unit direalisir : (B)

Rp. 12,0012,85

Selisih harga pokok per unit: (D)=(A) – (BVolume penjualan realisasi : (E)

Rp. 0.8548.000 unit

Selisih harga pokok (D) x (E) Rp. 40.800,00( Tidak Menguntungkan)

Selisih harga pokok sebesar Rp.40.800,00 tidak menguntungkan ini menunjukkan kegagalan manajer departemen produksi dalam menjaga pengendalian yang ketat atau biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik.

Dengan demikian, total perubahan (selish) laba kotor sebesar Rp.1.200,00 menguntungkan, perhitungan ringkatnya adalah sbb:

Selisih volumeSelisih harga jualSelisih harga pokok

Rp. 6.000,0048.000,0040.800,00

Tidak menguntungkanMenguntungkanTidak menguntungkan

Selisih Laba Kotor Rp. 1.200,00 Menguntungkan

Page 46: hendryadam.files.wordpress.com …  · Web viewPengungkapan pengaruh ... Setiap kegiatan usaha tentu harus dilakukan suatu proses pencatatan, ... demikian pula perubahan pada posisi

b. Analisis Laba Kotor untuk Banyak Produk (Multiple-Product)Perbedaan

Selisih Vol Final

1) Pada selisih volume final, efek perubahan volume fisik masing-masing produk yang dijual (saling independen) dihitung.

2) Selisih komposisi, efek perubahan volume fisik untuk produk yang lebih menguntungkan dan atau kurang menguntungkan dihitung.

3) Selish volume final dan selisih komposisi tidak akan mempunyai arti bila produk-produk tersebut bukan substitusi (tidak saling bersubstitusi (tidak saling bersubstitusi), meskipun secara matematis selisih-selisih tersebut dapat dihitung.

Untuk lebih menggambarkan keterangan diatas dibuat contoh sbb:Analisis perubahan laba kotor PT.DEF yang memproduksi dan menjual dua macam produk, yaitu produk G dan H.

Anggaran laba kotor PT. DEF didasarkan pada anggaran total pasar industri sebesar Rp.63.000.000. Pada kondisi ini pangsa pasar yang dianggarkan adalah sebesar 20 % (Rp.12.600.000 / Rp.63.000.000). sedangkan realisasi total pasar industri adalah Rp.85.000.000. Pangsa pasar realisasi pada periode tersebut adalah 15% (Rp.12.750.000 / Rp.85.000.000).

Apabila perusahaan mampu mencapai pangsa pasar seperti yang dianggarkan, maka dengan total pasar industri realisasi (Rp.85.000.000) yang lebih besar dibanding pasar industri yang dianggarkan (Rp.63.000.000), semestinya laba kotor realisasi lebih besar dibanding laba kotor yang dianggarkan. Kenyataannya, laba kotor yang diarealisir sama dengan laba kotor yang dianggarkan, seperti tampak pada tabel berikut:

Jenis Produk Laba Kotor SelisihLaba Kotor L/RAnggaran Realisasi

GH

Rp. 2.300.0003.600.000

Rp. 5.900.000

Rp. 2.700.0003.200.000

Rp. 5.900.000

Rp. 400.000 L400.000 R

0

LR-

Anggaran Laba Kotor

Jenis Produk

Unit TerjualDianggarkan

Penjualan Dianggarkan Harga Pokok Dianggarkan Laba Kotor Dianggarkan

Harga /unit Total Harga

/unit Total Per unit Total %

GH

10.000 unit15.000 unit

Rp.480520

Rp.4.800.0007.800.000

Rp.250280

Rp.2.500.0004.200.000

Rp.230240

Rp.2.300.0003.600.000

48%46%

Total 25.000 unit Rp.504 Rp.12.600.000 Rp.228 Rp.6.700.000 Rp.236 Rp.5.900.000 47%

Realisasi Laba Kotor

Jenis Produk

Unit TerjualDianggarkan

Penjualan Dianggarkan Harga Pokok Dianggarkan Laba Kotor Dianggarkan

Harga /unit Total Harga

/unit Total Per unit Total %

Multi ProductSelisih Volume

Single Product

Selisih Volume Final(Pure Vol variance)

Selisih Komposisi (Mix variance)

Page 47: hendryadam.files.wordpress.com …  · Web viewPengungkapan pengaruh ... Setiap kegiatan usaha tentu harus dilakukan suatu proses pencatatan, ... demikian pula perubahan pada posisi

GH

15.000 unit10.000 unit

Rp.480600

Rp.6.750.0006.000.000

Rp.270280

Rp.4.050.0002.800.000

Rp.180320

Rp.2.700.0003.200.000

40%53%

Total 25.000 unit Rp.510 Rp.12.750.000 Rp.274 Rp.6.850.000 Rp.236 Rp.5.900.000 46%

Meskipun laba kotor yang direalisir sama dengan laba kotor yang dianggarkan, akant etapi analisis tetap harus dilakukan (mengingat pangsa pasar perusahaan ternyata tidak mampu mencapai yang dianggarkan). Analisis terhadap laba kotor yang dianggarkan dan yang direalisir secara rinci dilakukan untuk selisih-selisih sbb:√ Selisih harga jual (sales price variance)√ Selisih volume penjualan (sales volume variance) ditambah selisih volume harga pokok

(cost volume variance) yang dipecah ke dalam selisih : Selisih volume penjualan final (final sales volume variance) dan Selisih komposisi penjualan (sales mix variance)

√ Selisih harga-harga pokok (cost price variance)

Selisih Harga JualProduk Harga / Unit

AnggaranHarga / Unit

RealisasiVolume

RealisasiSelisih

Harga Jual L/R

G Rp.480 Rp.450 15.000 Rp.450.000 RH 520 600 10.000 800.000 L

Total Rp.350.000 L

Selisih hargajual ini dihitung dengan cara mengalikan volume realisasi dengan perbedaan harga jual per unit masing-masing produk (perbedaan harga jual per unit adalah selsih antara harga jual per unit anggaran dan realisasi). Dari perhitungan ini tampak bahwa selsih harga jual untuk produk H menguntungkan (laba), sementara untuk produk G tidak menguntungkan (rugi). Secara keseluruhan, selisih harga jual bersifat menguntungkan.

Selisih Harga Pokok

ProdukHarga pokok

per Unit Anggaran

Harga Pokok per Unit Realisasi

Volume Realisasi

SelisihHarga Pokok L/R

G Rp.250 Rp.270 15.000 Rp.300.000 RH 280 280 10.000 0 -

Total Rp.300.000 R

Selisih harga pokok ini dihitung dengan cara mengalikan volume realisasi dengan perbedaan harga pokok per unit masing-masing produk (perbedaan harga pokok per unit adalah selsih antara harga pokok per unit anggaran dan realisasi). Dari perhitungan ini tampak bahwa selisih harga pokok untuk produk G tidak menguntungkan (rugi), sementara untuk produk H tidak terjadi selsih (realisasi mampu mencapai anggaran). Secara keseluruhan, selisih harga pokok bersifat tidak menguntungkan.

Selisih VolumeProduk Volume

AnggaranVolume

RealisasiLaba Kotor Anggaran Selisih Volume L/R

G 10.000 15.000 Rp.230,00 Rp.1.150.000 LH 15.000 10.000 240,00 1.200.000 R

Total Rp.50.000 L

Selisih volume ini, dimana produk bersifat non-substitusi, terjadi karena volume realisasi tidak sama dengan volume yang dianggarkan. Dengan demikian, selsih volume dihitung dengan cara mengalikan perbedaan volume tersebut dengan laba kotor per unit anggaran masing-masing produk. Dari perhitungan ini tampak bahwa selisih volume untuk produk G menguntungkan (laba), sementara untuk produk H selsihnya tidak menguntungkan. Secara keseluruhan, selsih volume bersifat tidak menguntungkan.

Page 48: hendryadam.files.wordpress.com …  · Web viewPengungkapan pengaruh ... Setiap kegiatan usaha tentu harus dilakukan suatu proses pencatatan, ... demikian pula perubahan pada posisi

Apabila produk G dan H tersebut merupakan produk substitusi, maka selisih volume final dapat dihitung dengan cara mengalikan antara laba kotor rata-rata anggaran dan perbedaan antara volume dianggarkan dan volume yang direalisir. Laba kotor rata-rata anggaran dihitung dengan cara sbb:

Laba Kotor Rata-rata = Total Laba Kotor DianggarkanTotal Unit Dianggarkan

Rp.236,00 per unit = Rp.5.900.000,0025.000

Sedangkan selisih volume final (“pure” final volume variance) dihitung sbb:

Selisih Volume Final(Produk Substitusi)

Produk Volume Anggaran

VolumeRealisasi

Laba Kotor Anggaran Selisih Volume L/R

G 10.000 15.000 Rp.236,00 Rp.1.180.000 LH 15.000 10.000 236,00 1.180.000 R

Total Rp. 0 -xxxx

Produk Volume Anggaran

VolumeRealisasi

SelisihLaba Kotor Anggaran*

Selisih Volume L/R

G 10.000 15.000 Rp.6,00 Rp.30.000 RH 15.000 10.000 -4,00 20.000 R

Total Rp.50.000 R*) Produk G = Rp.236,00 – Rp.230,00 = Rp.6,00 Produk Q = Rp.236,00 – Rp.240,00 = -Rp.4,00

Xxxxxx

Selisih Produk G Produk H TotalHarga JualHarga PokokVolume FinalKomposisi

Rp. 450.000 R300.000 R

1.180.000 L300.000 R

Rp. 800.000 L-0-

1.180.000 R20.000 R

Rp. 350.000 L300.000 R

-0-50.000 R

Rp. 400.000 L Rp. 400.000 R -0-R = Tidak Menguntungkan (rugi)L = Menguntungkan (laba)

XxxxxSelisih Pasar Industri

Total Penjualan Industri – AnggaranTotal Penjualan Industri – Realisasi

Rp.63.000.00085.000.000

Selisih Penjualan Industri(Bagian Pasar x % Laba Lotor)- Anggaran: 20% x 46,83%

Rp.22.000.0000,09365

Selisih Pasar Industri Rp. 2.060.318(laba)

Selisih Bagian PasarLaba Kotor pada Penjualan Realisasi,Bila bagian pasar, % laba kotor seperti anggaran:= Rp.85.000.000 x 20% x 46,83%

Rp. 7.960.318

Page 49: hendryadam.files.wordpress.com …  · Web viewPengungkapan pengaruh ... Setiap kegiatan usaha tentu harus dilakukan suatu proses pencatatan, ... demikian pula perubahan pada posisi

Laba kotor pada penjualan dan bagian pasarRealisasi (komposisi dan % laba kotor seperti anggaran

Rp. 5.900.000Selisih bagian pasar Rp. 2.060.318

(Rugi)

4. ANALISIS LABA KOTOR ATAS DASAR DATA PERIODE YANG LALUSelain didasarkan pada anggaran atau biaya standar, analisis laba kotor dapat dilakukan

atas data periode lalu. Dengan dasar ini, perubahan laba kotor ditentukan dengan cara membandingkan antara laba kotor periode berjalan dan laba kotor periode sebelumnya. Seperti halnya pada analisis atas dasar anggaran, analisis laba kotor atas data periode yang lalu juga dapat dilakukan untuk perusahaan yang menjual satu jenis produk (single product) dan lebih dari satu jenis produk (multiple product).

a. Analisis Laba Kotor untuk Satu Jenis Produk (Single-Product)Apabila perusahaan hanya memproduksi dan menjual satu jenis produk (sigle

product), maka perubahan laba kotor disebabkan karena adanya perubahan pada harga jual perunit, harga pokok perunit dan volume penjualan (dan volume harga pokok).

Berikut ini disajikan data laba kotor yang diperoleh dari laporan laba-rugi komparatif PT. GOOD untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2009 dan 2010:

2009 2010Unit Total Unit Total

PenjualanHarga Pokok Penjualan

2.0002.000

Rp.6.000.0005.000.000

2.2002.200

Rp. 6.380.0006.050.000

Laba Kotor Rp.1.000.000 Rp. 330.000

Selisih harga jual, harga pokok dan volume penjualan dihitung sbb:

Selisih Harga Jual Dan Volume PenjualanPenjualan tahun 2010 (sebagai realisasi)Penjualan tahun 2010 pada harga jual tahun 2009:2.200 x Rp.3.000,00

Rp. 6.380.000

Rp. 6.600.000Selisih Harga Jual Rp. 220.000

(Rugi)

Penjualan 2010 pada harga 2009Penjualan tahun 2009 (sebagai standar)

Rp. 6.600.0006.000.000

Selisih Volume Penjualan Rp. 600.000(Laba)

Selisih harga jual terjadi, karena harga jual per unit tahun 2010 (sebagai harga realisasi) tidak sama dengan harga jual per unit tahun 2009 (sebagai harga standar). Oleh karena harga realisasi (Rp. 2.900,00) lebih kecil dari harga standar (Rp.3.000,00), maka selsih harga jualnya tidak menguntungkan (rugi)Selisih volume penjualan terjadi karena volume penjualan tahun 2010 (realisasi) tidak sama dengan volume tahun 2009 (standar). Oleh karena volume realisasi (2.200 unit) lebih besar dibanding volume standar (2.000 unit), maka selsih volumenya menguntungkan (laba).

Selisih Harga Pokok Dan Volume Harga PokokHarga Pokok Penjualan tahun 2010Harga Pokok Penjualan tahun 2010 pada harga pokok tahun 2009:

Rp. 6.050.000

Rp. 5.500.000

Page 50: hendryadam.files.wordpress.com …  · Web viewPengungkapan pengaruh ... Setiap kegiatan usaha tentu harus dilakukan suatu proses pencatatan, ... demikian pula perubahan pada posisi

2.200 x Rp.2.500,00Selisih Harga Pokok Rp. 550.000

(Rugi)

Harga Pokok Penjualan 2010 pada harga 2009Harga Pokok Penjualan 2009 (sebagai standar)

Rp. 5.500.0005.000.000

Selisih Volume Harga Pokok Rp. 500.000(Rugi)

Seperti halnya pada selisih harga jual, selisih harga pokok terjadi karena harga pokok per unit realisasi (tahun 2010) tidak sama dengan harga pokok per unit standar (tahun 2009). Sedangkan selisih volume harga pokok merupakan perbedaan antara volume harga pokok tahun 2010 (2.200 unit) dan volume harga pokok tahun 2009 (2.000 unit). Selisih harga pokok tidak menguntungkan (harga pokok realisasi Rp.2.750 lebih besar dari harga pokok standar Rp.2.500), dan selisih volume harga pokok tidak menguntungkan (volume harga pokok realisasi 2.200 unit lebih besar dari volume harga pokok standar 2.000 unit). Total selish laba kotor sebesar Rp.670.000 tidak menguntungkan (laba kotor tahun 2008 Rp. 330.000 dibanding laba kotor tahun 2009 Rp.1.000.000), dapat diringkas sbb:

Harga JualVolume PenjualanHarga PokokVolume Harga Pokok

Rp.220.000600.000550.000500.000

Tidak MenguntungkanMenguntungkanTidak MenguntungkanTidak Menguntungkan

Selisih Laba Kotor Rp. 670.000 Tidak Menguntungkan

b. Analisis Laba Kotor untuk Banyak Produk (Multiple-Product)Berikut ini disajikan sebagian data laba kotor yang diperoleh dari laporan laba-rugi

komparatif PT.IJK untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2009 dan 2010:

2009 2010 PerubahanPenjualan (Bersih)Harga Pokok Penjualan

Rp. 1.420.0001.157.500

Rp. 1.418.0001.217.500

Rp. 2.00060.000

Laba Kotor Rp. 262.500 Rp. 200.500 Rp. 62.000

Dibanding tahun 2009, penjualan tahun 2010 mengalami penurunan sebesar Rp. 2.000,00 dan harga pokok penjualan meningkat dengan Rp. 60.000,00, sehingga laba kotor mengalami penurunan sebesar Rp.62.000,00.

Data tambahan tentang harga jual perunit, harga pokok perunit dan volume penjualan sbb:

Produk Volume (unit)

Penjualan 2009 HPP 2009Per unit Total Per unit Total

XYZ

6.0003.5001.000

Rp. 150,00120,00100,00

Rp.900.000420.000100.000

Rp.120,00100,0087,50

Rp.700.000350.000

87.500Rp.1.420.00

0Rp.1.157.500

Produk Volume (unit)

Penjualan 2010 HPP 2010Per unit Total Per unit Total

XY

5.0004.200

Rp. 160,00120,00

Rp.800.000504.000

Rp.140,0097,50

Rp.700.000409.500

Page 51: hendryadam.files.wordpress.com …  · Web viewPengungkapan pengaruh ... Setiap kegiatan usaha tentu harus dilakukan suatu proses pencatatan, ... demikian pula perubahan pada posisi

Z 1.200 95,00 114.000 90,00 108.000Rp.1.418.00

0Rp.1.217.500

Didalam menganalisis perubahan laba kotor, penjualan dan harga pokok penjualan tahun 2009 dipakai sebagai dasar atau standar pembandingan.

Langkah-langkah Analisis selisih

Selisih Harga Jual Dan Volume PenjualanPenjualan tahun 2010 (sebagai realisasi)Penjualan tahun 2010 pada harga jual 2009:X : 5.000 x Rp.150,00 = Rp.750.000Y : 4.200 x Rp.120,00 = Rp.504.000Z : 1.200 x Rp.100,00 = Rp.120.000

Rp.1.418.000

Rp.1.374.000Selisih Harga Jual Rp. 44.000

(Laba)

Penjualan tahun 2010 pada harga 2009Penjualan tahun 2009 (sebagai standar)

Rp.1.374.0001.420.000

Selisih Volume Penjualan Rp. 46.000(Rugi)

Selisih Harga Pokok Dan Volume Harga Pokok

Harga Pokok Penjualan tahun 2010 (sebagai realisasi) Rp.1.217.500

Menghitung Selisih Harga Jual & Vol PenjualanMenghitung Selisih Harga Pokok & Vol Harga PokokSelisih Vol Penjualan & Vol HP dianalisis ( Selisih Komposisi & Selisih Vol Final)

Page 52: hendryadam.files.wordpress.com …  · Web viewPengungkapan pengaruh ... Setiap kegiatan usaha tentu harus dilakukan suatu proses pencatatan, ... demikian pula perubahan pada posisi

Harga Pokok Penjualan tahun 2010 pada harga jual 2009:X : 5.000 x Rp.120,00 = Rp.600.000Y : 4.200 x Rp.100,00 = Rp.420.000Z : 1.200 x Rp. 87,50 = Rp.105.000 Rp.1.125.000Selisih Harga Pokok Rp. 92.500

(Rugi)

Harga Pokok Penjualan tahun 2010 pada harga 2009Harga Pokok Penjualan tahun 2009 (sebagai standar)

Rp.1.125.0001.157.500

Selisih Volume Harga Pokok Rp. 32.500(Laba)

Hasil analisis ini telah dapat menjelaskan alasan atau sebab-sebab penurunan laba kotor sebesar Rp.62.000 sbb:

Selisih Harga Jual (Laba) Rp. 44.000Selisih Volume Bersih Terdiri atas

- Volume Harga Pokok (Laba)- Volume Penjualan (Rugi)

Rp. 32.50046.000

Selisih volume bersih (rugi) Rp. 13.500Rp. 30.500

Kurang: selisih Harga Pokok (Rugi) 92.500Penurunan Bersih Laba Kotor Rp. 62.000

Selisih volume bersih Rp.13.500,00 tidak menguntungkan (rugi) merupakan kombinasi dari selisih volume penjualan Rp. 46.000,00 (tidak menguntungkan) dan selsih volume harga pokok Rp.32.500,00 menguntungkan (laba). Selisih bersih ini harus dianalisis lebih jauh untuk menentukan selisih komposisi dan selisih volume final. Untuk dapat melakukan analisis ini, harus dihitung lebih dahulu laba kotor rata-rata standar (tahun 2009), sbb:

Laba Kotor Standar =Total Laba Kotor Tahun 2009 (standar)

Total Unit Yang Dijual Tahun 2009

Rp. 25,00 per unit =Rp. 262.500,00

10.500

Laba kotor rata-rata perunit produk yang dijual tahun 2009 Rp.25,00 ini bila dikalikan dengan jumlah unit yang dijual tahun 2010 (10.400 unit), akan menghasilkan laba kotor sebesar Rp.260.000,00, yang merupakan laba kotor yang akan dicapai bila semua unit tersebut dijual pada laba kotor rata-rata per unit tahun 2009.Selisih komposisi dan selisih volume final dapat dihitung dengan cara sbb:

Selisih Komposisi

Penjualan tahun 2010 pada harga jual 2009 Rp.1.374.000

Page 53: hendryadam.files.wordpress.com …  · Web viewPengungkapan pengaruh ... Setiap kegiatan usaha tentu harus dilakukan suatu proses pencatatan, ... demikian pula perubahan pada posisi

Penjualan tahun 2010 pada harga pokok 2009 Rp.1.125.000Selisih Penjualan 2010 pada laba kotor rata-rata 2009

Rp. 249.000260.000

Selisih Komposisi Rp. 11.000(Rugi)

Selisih Volume Final

Penjualan 2010 pada laba kotor rata-rata 2009 Rp. 260.000Penjualan 2009 (standar)Harga Pokok Penjualan 2009

Rp. 1.420.0001.157.500

Selisih Rp. 262.500Selisih volume bersih (rugi) Rp. 2.500

(rugi)

Catatan:Selisih komposisi Rp.11.000,00 (Rugi)Selisih volume final Rp. 2.500,00 (Rugi)Selisih volume bersih Rp.13.500,00 (Rugi)

Selisih kompisisi dan selsih volume final tersebut juga dapat dihitung dengan cara sbb:

Selisih Komposisi

ProdukPenjualan 2010 Pada Komposisi

Tahun Laba Kotor Per Unit 2009

Selisih Komposisi2010 2009

XYZ

5000 unit4200 unit1200 unit

5943 unit3467 unit

990 unit

Rp. 30,0020,0012,50

Rp. 28.285 R14.660 L

2.625 LTotal 10.400 unit 10.400 unit Rp. 11.000 R

Selisih Volume Final

Total Penjualan tahun 2010 (dalam unit)Total Penjualan tahun 2009 (dalam unit)

10.400 unit10.500 unit

Selisih Penjualan (dalam unit)Laba kotor rata-rata 2009

100 unitRp. 25,00

Selisih Volume Final Rp 2.500,00(Rugi)

5. MANFAAT BAGI MANAJEMEN

Page 54: hendryadam.files.wordpress.com …  · Web viewPengungkapan pengaruh ... Setiap kegiatan usaha tentu harus dilakukan suatu proses pencatatan, ... demikian pula perubahan pada posisi

Ringkasan-ringkasan dan analisis sebelumnya telah memberikan cukup motivasi bagi manajemen untuk memulai suatu pemeriksaan, yang akan membawa kepada berbagai kemungkinan tindakan koreksi, khususnya analisis yang menunjukkan perbedaan tidak menguntungkan (rugi) antara anggaran dan realisasi.

Analisis laba kotor yang didasarkan pada anggaran atau biaya standar dapat memberikan gambaran titik kelemahan dari kenerja periode tersebut. Dengan demikian, manajemen akan mampu untuk menguraikan tindakan-tindakan perbaikan yang diperlukan untuk mengoreksi situasi.

Laba kotor menjadi tanggung jawab bersama dari fungsi pemasaran dan fungsi produksi. Analisis laba kotor membawa bersama kedua fungsi tersebut dan meyakinkan perlunya dilakukan studi lebih jauh oleh keduanya. Fungsi pemasaran harus dapat menjelaskan perubahan-perubahan yang terjadi pada harga jual perunit, pergeseran komposisi penjualan dan penurunan total unit yang dijual, sementara fungsi produksi harus mempertanggung jawabkan terjadinya kenaikan harga pokok.

Agar lebih bernilai, selisih harga pokok harus dianalisis lebih jauh untuk dapat menentukan selisih-selisih yang terjadi pada biaya bahan baku, biaya tenaga kerja dan biaya overhead pabrik.

MODUL ACARA PERKULIAHAN

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

Page 55: hendryadam.files.wordpress.com …  · Web viewPengungkapan pengaruh ... Setiap kegiatan usaha tentu harus dilakukan suatu proses pencatatan, ... demikian pula perubahan pada posisi

BAB 6

LAPORAN ARUS KAS

1. PENDAHULUAN

Beberapa hal pertanyaan seputar laporan keuangan yang sering muncul, misalnya

● Bagaimana perusahaan mendanai investasi yang dilakukan● Mengapa perusahaan mampu membeli aktiva tetap dalam

jumlah besar pada saat perusahaan dalam keadaan rugi● Berapa besar program ekspansi perusahaan didanai arus

kas operasi● Berapa besar melalui pinjaman● Berapa besar melalui penerbitan saham sering ditanyakan

oleh para investor, kreditor dan personil intern yang mempunyai perhatian khusus pada operasi keuangan perusahaan.

Laporan keuangan seperti Neraca, Laporan Laba-Rugi, dan saldo Laba seringkali gagal menjawab berbagai pertanyaan tersebut. Untuk dapat menjawab berbagai pertanyaan tersebut, perusahaan masih memerlukan suatu laporan keuangan yang disebut Laporan Arus Kas, yang merupakan bagian integral [tak terpisahkan] dari laporan keuangan yang lengkap.

The statement of cash flows details the inflows and outflows of cash during a specified period of time—the same period that is used for the income statement. The statement of cash flows consists of three sections: cash flows from operating activities, cash flows from investing activities, and cash flows from financing activities. (Gibson, Charles H, Financial Reporting & Analysis, 8 ed, 40p)

Laporan yang menggambarkan posisi uang kas perusahaan pada periode tertentu, yang ditandai oleh adanya uang masuk ke kas perusahaan (cash in flow) dan adanya penggunaan uang kas oleh perusahaan (cash out flow), dengan tujuan sebagai alat control bagi perusahaan dalam mengendalikan penggunaan dan posisi uang kas dalam setiap periode.

FUNGSI

Laporan R/L Biaya -

Penghasilan

Profitabilitas

Page 56: hendryadam.files.wordpress.com …  · Web viewPengungkapan pengaruh ... Setiap kegiatan usaha tentu harus dilakukan suatu proses pencatatan, ... demikian pula perubahan pada posisi

INFORMASI ARUS KAS OPERASI

2. TUJUAN DAN KEGUNAAN LAPORAN ARUS KAS

Laba dan Arus Kas merupakan dua konsep yang berbeda.

INFORMASI ARUS KAS OPERASIKebutuhan Kas dari Setiap AktivitasInvestasi pada piutang pelanggan dan persediaanAspek LikuiditasTidak Mengukur ProfitabilitasPendanaanCASH FLOWLABATiming Arus KasTiming Akibat Operasi

PerusahaanTerhadap

Likuiditas dan Solvabilitas

Page 57: hendryadam.files.wordpress.com …  · Web viewPengungkapan pengaruh ... Setiap kegiatan usaha tentu harus dilakukan suatu proses pencatatan, ... demikian pula perubahan pada posisi

Tujuan Dan Kegunaan Laporan Arus Kas

Kegunaan Arus Kas Dihubungkan Dengan Laporan Keuangan [Neraca, Laporan Laba Rugi, Laporan Saldo Laba] maka akan memiliki manfaat sbb;1. Mengetahui perubahan aktiva bersih, struktur keuangan dan kemampuan mempengaruhi arus

kas.2. Menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas.3. Dapat menggunakan informasi arus kas historis sebagai indicator jumlah waktu, dan

kepastian arus kas masa depan.4. Meneliti kecermatan taksiran arus kas masa depan dan menentukan hubungan antara

profitabilitas dan arus kas bersih serta dampak perubahan harga.

ARUS KASKemampuan PerusahaanDalam menghasilkan Kas / Setara KasMenilai Kebutuhan PerusahaanDalam menggunakan Arus kasDalam membayar kewajibannyaInformasi HistorisPerubahan Kas/setaraEfektivitas Investasi dan Pendanaan

Page 58: hendryadam.files.wordpress.com …  · Web viewPengungkapan pengaruh ... Setiap kegiatan usaha tentu harus dilakukan suatu proses pencatatan, ... demikian pula perubahan pada posisi

TUJUAN LAPORAN ARUS KAS

3. KLASIFIKASI ARUS KAS

Kas diantara asset di laporan neraca merupakan asset yang paling likuid sehingga informasi Kas digunakan dalam pengambilan keputusan oleh para investor, kreditor dan pihak lainnya yang terfokus pada penilaian arus kas di masa yang akan datang. Perusahaan akan memanfaatkan kas yang menganggur dengan menanamkannya pada investasi kangka pendek yang sangat likuid.

Kas terdiri dari saldo kas / cash on hand dan kas yang berada di bank / cash in bank. Sedangkan arus kas / cash in flow adalah arus masuk / inflow dan arus keluar / outflow kas dan setara kas.

Laporan arus kas harus melaporkan arus kas selama periode tertentu dan harus mengklasifikasikan arus kas tersebut menurut aktivitas operasi [Operating Activities], investasi [Investing Activities] dan pendanaan[Financing Activities]. Penyajian harus kas menurut ketiga klasifikasi tersebut dilakukan dengan cara yang paling sesuai dengan arakteristik bisnis suatu perusahaan.

KLASIFIKASI ARUS KAS

Penerimaan KasPengeluaran KasPerubahan Bersih Kas

Page 59: hendryadam.files.wordpress.com …  · Web viewPengungkapan pengaruh ... Setiap kegiatan usaha tentu harus dilakukan suatu proses pencatatan, ... demikian pula perubahan pada posisi

Arus kas baik kas masuk [cash inflow] maupun kas keluar [cash outflow] untuk masing-masing klasifikasi tersebut disajikan sbb:

AKTIVITAS OPERASIKas Masuk (Cash-inflow)

Penjualan barang daganganPenjualan royalty, komisi, fee dan imbalan lainPendapatan bunga dan dividen

Kas Keluar (Cash-outflow)Pembayaran kepada pemasok barang dan jasaPembayaran gaji karyawanPembayaran pajakPembayaran bunga dan biaya-biaya lainnya

Pos-pos Laba Rugi

INVESTASIKas Masuk (Cash-inflow)

Penjualan aktiva tetapPenjualan investasi jangka panjang

Kas Keluar (Cash-outflow)Pembelian aktiva tetapPembelian investasi jangka panjang

Pos-pos Aktiva Tidak Lancar

Pos-pos Utang

Aktivitas Operasi [Operating Activities]Aktivitas penghasilan utama pendapatan perusahaan [Principlal Revenue Producting Activities]Aktivitas lain yang bukan merupakan aktivitas investasi dan pendanaanPenerimaan kas dari penjualan barang dagangan, pengeluaran kas untuk pembelian pada supplier, pembayaran gajiAktivitas Investasi [Investing Activities]Aktivitas Perolehan atau pelepasan aktiva jangka panjang [aktiva tidak lancar] Investasi yang tidak termasuk dalam pengertian setara kasPenerimaan kas dari penjualan aktiva tetap, pembelian mesin produksiAktivitas Pendanaan[Financing Activities]Aktivitas yang mengakibatkan perubahan jumlah dan komposisi kewajiban/hutang jangka panjang dan modal perusahaanPenerimaan kas dari penerbitan saham baru, pembayaran hutang jangka panjang

Page 60: hendryadam.files.wordpress.com …  · Web viewPengungkapan pengaruh ... Setiap kegiatan usaha tentu harus dilakukan suatu proses pencatatan, ... demikian pula perubahan pada posisi

PENDANAANKas Masuk (Cash-inflow)

Penerbitan saham baruPenerbitan investasi jangka panjang [mis; obligasi]

Kas Keluar (Cash-outflow)Pembayaran dividenPenarikan kembali saham [treasury stock]Pembayaran utang jangka panjang

Jangka Panjang dan Modal

4. PELAPORAN ARUS KAS AKTIVITAS OPERASIPerusahaan harus menyusun laporan arus kas sebagai bagian dari laporan keuangan tahunannya. Untuk menentukan dan menyajikan arus kas yang berasal dari aktivitas operasi dapat digunakan salah satu dari dua metode, yaitu metode langsung [direct method] dan metode langsung [indirect method].

a. METODE LANGSUNGAdalah metode yang hanya terdiri dari arus kas operasi yang dikelompokkan menjadi 2 katagori yaitu penerimaan kas dan pengeluaran kas. Dan pada dasarnya metode langsung merupakan laporan laba-rugi, berbasis tunai atau kas.

ARUS KAS OPERASI – METODE LANGSUNG

For year ended 31 Desember 2011(-)Penerimaan kas penjualan barang dagangan Kas dibayarkan untuk biaya-biaya: Harga pokok penjualan Royalti, fee, dan imbalan lain Biaya operasi lainnya

Arus kas bersih dari aktivitas operasi

Rp.50.000.000Rp.30.000.000Rp.10.000.000

Rp.100.000.000

Rp.90.000.000Rp.10.000.000

Arus kas dari aktivitas operasi ini dihitung dari jumlah pendapatan (penghasilan) dan beban (biaya), disesuaikan dengan perubahan rekening aktiva atau hutang lancar yang berkaitan.

Contoh, penerimaan kas dari pelanggan dihitung dengan perubahan piutang dagang (usaha). Perhitungan konversi dilakukan dengan menggunakan formula :

Rekening Pendapatan(+) Penurunan aktiva lancar atau kenaikan hutang lancar(-) Kenaikan aktiva lancar atau penurunan utang lancar

Rp.xxxxxRp.xxxxx(Rp.xxxxx)

Arus Kas Masuk (Cash-inflow) Rp.xxxxxRekening Biaya(+)Kenaikan aktiva lancar atau penurunan utang lancar (-)Penurunan aktiva lancar atau kenaikan hutang lancar

Rp.xxxxxRp.xxxxx(Rp.xxxxx)

Arus Kas Keluar (Cash-outflow) Rp.xxxxx

b. METODE TIDAK LANGSUNGDengan metode ini, untuk menentukan dan menyajikan jumlah arus kas bersih yang sama dari aktivitas operasi dapat dilakukan dengan menyesuaikan laba bersih berbasis akrual dengan perubahan aktiva atau utang lancar yang berkaitan.

Page 61: hendryadam.files.wordpress.com …  · Web viewPengungkapan pengaruh ... Setiap kegiatan usaha tentu harus dilakukan suatu proses pencatatan, ... demikian pula perubahan pada posisi

Metode ini tidak menentukan katagori utama dari arus kas operasi seperti halnya pada metode langsung. Penyesuaian yang dilakukan pada metode ini dimaksudkan untuk mengeluarkan:1) Pengaruh transaksi bukan kas, seperti amortisasi, depresiasi, pajak yang

ditangguhkan, keuntungan atau kerugian valas yang belum direalisir.2) Pengaruh diferel arus kas masa lalu (misalnya perubahan saldo persediaan) dan

akrual dan arus kas yang diharapkan di masa datang (misalnya perubahan piutang atau utang)

3) Pengaruh semua unsure pendapatan dan biaya yang berkaitan dengan arus kas investasi dan pendanaan, seperti laba atau rugi penjualan aktiva tetap.

Penyesuaian untuk perubahan-perubahan rekening aktiva lancar atau utang lancar berlaku ketentuan sbb:

Laba (Rugi) Bersih (Acrual Basis)Pos-pos tidak tunai:(+) Biaya-biaya (misalnya depresiasi, amortisasi)(-) Penghasilan-penghasilan

Rp.xxxxx

Rp.xxxxx(Rp.xxxxx)

Rp.xxxxxPerubahan Rekening Lancar (Neraca)(+)Penurunan aktiva lancar atau kenaikan hutang lancar (-)Kenaikan aktiva lancar atau penurunan utang lancar

Rp.xxxxx(Rp.xxxxx)

Rp.xxxxxLaba (Rugi) dari aktivitas investasi dan pendanaan(+) Rugi (Loss)(-) Laba (Gain)

Rp.xxxxx(Rp.xxxxx)

Arus Kas Bersih dari Aktivitas Operasi Rp.xxxxx

Perusahaan dianjurkan untuk melaporkan arus kas dari aktivitas operasi dengan menggunakan metode langsung dengan pertimbangan metode langsung dapat menghasilkan informasi yang berguna dalam mengestimasi arus kas di masa depan yang tidak dapatt dihasilkan dengan metode tidak langsung. Informasi mengenai kelompok utama penerimaan dan pengeluaran kas bruto dapat diperoleh 1) dari catatan akuntansi 2) dan dengan menyesuaikan pendapatan, harga pokok penjualan dan pos-pos lain

dalam laporan laba-rugi dengan perubahan rekening lancar , pos bukan kas dan pos lain yang berkaitan dengan arus kas aktivitas investasi dan pendanaan.

5. FORMAT DAN LANGKAH PENYUSUNAN LAPORANa. Format Laporan

Arus kas diklasifikasikan menjadi 3 aktivitas yang merupakan format umum laporan arus kas, Arus kas aktivitas operasi, aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan dan terakhir disajikan kenaikan atau penurunan bersih kas dan setara kas selama periode tertentu.Arus kas masuk dan arus kas keluar baik dari aktivitas investasi maupun pendanaan masing-masing disajikan terpisah. Misalnya arus kas keluar untuk pembelian aktiva tetap dilaporkan terpisah dari arus kas masuk dari penjualan aktiva tetap.Kenaikan atau penurunan bersih dari kas yang dilaporkan selama suatu periode harus merekonsiliasikan antara saldo awal dan saldo akhir seperti yang dilaporkan pada neraca.

Page 62: hendryadam.files.wordpress.com …  · Web viewPengungkapan pengaruh ... Setiap kegiatan usaha tentu harus dilakukan suatu proses pencatatan, ... demikian pula perubahan pada posisi

b. Langkah Penyusunan LaporanLAPORAN ARUS KASNERACA KOMPARATIFLAPORAN LABA-RUGIINFORMASI PENDUKUNG

Page 63: hendryadam.files.wordpress.com …  · Web viewPengungkapan pengaruh ... Setiap kegiatan usaha tentu harus dilakukan suatu proses pencatatan, ... demikian pula perubahan pada posisi

Berikut ini contoh cara penyusunan laporan arus kas PT.ABCD.

PT.ABCDNERACA KOMPARATIF

Keterangan 31 Desember2010 2011

KasSurat BerhargaPiutang DagangPersediaanPersekot PPHInvestasi Jangka PanjangTanahBangunanMebel dan Peralatan KantorAkum DepresiasiPaten

Rp.236.000100.000813.000

1.400.000154.000

2.310.0001.800.0008.340.000

6.222.0000(3.267.000)

1.680.000

Rp.170.000100.000849.000

1.200.000225.000

2.700.0002.220.0006.480.0005.382.000

(2.808.000)1.500.000

Total AKTIVA Rp.19.788.000 Rp.18.018.000Utang DagangUtang WeselUtang Biaya SewaUtang ObligasiDiskonto Utang ObligasiModal Saham BiasaAgio Saham BiasaLaba Ditahan

Rp.680.000500.000

53.0009.000.000(225.000)3.700.000

500.0005.580.000

Rp.635.000550.000

63.0009.000.000(198.000)2.700.000

300.0004.968.000

TOTAL KEWAJIBAN DAN MODAL Rp.19.788.000 Rp.18.018.000

Informasi tambahan :

1) Tidak ada penjualan investasi jangka panjang selama tahun 20112) Tidak terjadi penjualan tanah selama tahun 2011. Pembelian tanah dilakukan secara tunai.3) Tidak terjadi pembelian bangunan, mebel dan peralatan sema tahun 2011.4) Selama tahun 2011, terjadi penarikan kembali saham yang beredar dengan harga sama

dengan harga perdananya.5) Selama tahun 2011 perusahaan membayarkan dividen tunai kepada pemegang saham

sebesar Rp.1.732.0006) Perubahan rekening Paten dan Diskonto Utang Obligasi disebabkan oleh beban amortisasi

tahun 2011.

Page 64: hendryadam.files.wordpress.com …  · Web viewPengungkapan pengaruh ... Setiap kegiatan usaha tentu harus dilakukan suatu proses pencatatan, ... demikian pula perubahan pada posisi

PT.ABCDLAPORAN LABA RUGI

PenjualanHarga Pokok PenjualanLaba KotorBiaya Usaha: Biaya Pemasaran Biaya Administrasi Umum Depresiasi Aktiva Tetap Amortisasi PatenTotal Biaya UsahaLaba UsahaPendapatan dan Biaya di Luar Usaha: Biaya Bunga (termasuk amortisasi diskonto) Rugi Penjualan Bangunan Rugi Penjualan Mebel dan Peralatan Rugi di Luar UsahaLaba Sebelum PajakPajak PenghasilanLaba BersihLaba Ditahan, 1 Januari 2011

Pembayaran DividenLaba Ditahan, 31 Desember 2011

Rp. 5.300.0004.710.000

420.000Rp. 180.000

(Rp.1.150.000)(60.000)

(Rp. 90.000)

Rp.29.500.00016.200.000

Rp.13.300.000

Rp.10.610.000Rp. 2.690.000

Rp.(1.300.000)Rp. 1.390.000Rp. (270.000)Rp. 1.120.000Rp. 5.580.000Rp. 6.700.000

(Rp. 1.732.000)Rp. 4.968.000

LANGKAH-LANGKAH PENYUSUNAN LAPORAN ARUS KASLangkah 1Menghitung perubahan rekening kas dan setara kas.Saldo awal kas dan setara kas Rp.336.000 Atau Rp.236.000+Rp.100.000Saldo akhir Rp.270.000 Atau Rp.170.000+Rp.100.000Selama tahun 2011 kas dan setara kas mengalami penurunan sebesar Rp. 66.000

Langkah 2Menghitung perubahan bersih masing-masing rekening neraca selain kas dan setara kas beserta katagori perubahan.

AKTIVAa. Surat berharga tidak ada kenaikan [operasi]b. Piutang dagang naik Rp.36.000 [operasi]c. Persediaan turun Rp.200.000 [operasi]d. Persekot Pajak Penghasilan naik Rp.71.000 [operasi]e. Investasi Jangka Panjang naik Rp.390.000 [Investasi]f. Tanah naik Rp.420.000 [Investasi]g. Bangunan turun Rp.1.860.000 [Investasi]h. Mebel & peralatan kantor turun Rp.840.000 [Investasi]i. Akum Depre Mebel & peralatan kantor turun Rp.459.000 [operasi]j. Paten turun Rp.180.000 [Investasi]

PASIVAa. Utang wesel naik Rp.50.000 [operasi]b. Utang dagang turun Rp.45.000 [operasi]c. Utang biaya sewa naik Rp.10.000 [operasi]d. Utang obligasi tetap [Pendanaan]e. Diskonto utang obligasi turun Rp.27.000 [operasi]

Page 65: hendryadam.files.wordpress.com …  · Web viewPengungkapan pengaruh ... Setiap kegiatan usaha tentu harus dilakukan suatu proses pencatatan, ... demikian pula perubahan pada posisi

MODALa. Modal saham turun Rp.1.000.000 [Pendanaan]b. Agio saham biasa turun Rp. 10.000 [operasi]c. Laba di tahan turun Rp. 612.000 [Kombinasi]

Langkah 3Menentukan arus kas, aktivitas investasi dan pendanaan bukan kas, dan pengaruh perubahan valuta asing.Arus kas dipisahkan menurut aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan. Arus kas dari aktivitas operasi dihitung dan disajikan dengan menggunakan metode langsung atau tidak langsung. Aktivitas investasi dan pendanaan bukan kas harus disajikan terpisah pada skedul tambahan atau catatan kas laporan keuangan.Pada metode langsung, rekening-rekening pendapatan dan biaya pada laporan keuangan disajikan dengan basis kas / tunai / cash basis.Arus kas operasi dihitung sbb;Metode Langsung:Total kas yang diterima dari pelanggan:Penjualan BersihTambah : Piutang Dagang awal

Kurang : Piutang Dagang akhirKas yang diterima dari pelanggan (cash in-flow)

Rp.29.500.000Rp. 813.000Rp.30.313.000Rp. 849.000Rp.29.464.000

Total Kas yang dibayarkan untuk pembelian barang [pemasok];Harga Pokok PenjualanTambah : Persediaan Akhir

Kurang : Persediaan awalPembelian bersihTambah : utang wesel dan utang dang awal

Kurang : utang wesel dan utang dagang akhirKas dibayarkan untuk pembelian barang [pemasok] cash out-flow

Rp.16.200.000Rp. 1.200.000Rp.17.400.000Rp. 1.400.000Rp.16.000.000Rp. 1.180.000Rp.17.180.000Rp. 1.185.000Rp.15.995.000

Total Kas yang dibayarkar untuk Biaya-biaya [pemasok jasa];Biaya-biaya [selain depresiasi dan amortisasi]Biaya pemasaranBiaya administrasi dan umumTambah; Utang Biaya Sewa awal

Kurang; Utang Biaya Sewa akhirKas yang dibayarkan untuk biaya-biaya [pemasok jasa]

Rp. 5.300.000Rp. 4.710.000Rp. 53.000Rp.10.063.000Rp. 63.000Rp.10.000.000

Arus Kas Operasi dari Aktiva Operasi:Penerimaan Kas Dari PelangganPengeluaran untuk pembayaran barang [pemasok]Pengeluaran kas untuk pembayaran biayaArus kas bersih dari operasiPembayaran kas untuk biaya bunga Biaya Bunga Rp. 1.150.000 Dikurangi; amortisasi Diskonto Rp. 27.000 Pembayaran kas untuk biaya bungaPembayaran kas untuk pajak penghasilan [270.000+225.000-154.000]

Rp.29.464.000Rp.15.995.000Rp.10.000.000Rp. 3.469.000

Rp. 1.123.000Rp. 341.000

Page 66: hendryadam.files.wordpress.com …  · Web viewPengungkapan pengaruh ... Setiap kegiatan usaha tentu harus dilakukan suatu proses pencatatan, ... demikian pula perubahan pada posisi

Arus Kas Bersih dari Aktiva Operasi

Arus kas bersih dari aktiva investasi;Penjualan Bangunan, Mebel dan Peralatan kantor 1)Pembelian investasi jangka panjangPembelian tanahArus Kas Bersih dari Aktiva Investasi

Rp. 2.005.000

Rp. 1.671.000(Rp. 390.000)(Rp. 420.000)Rp. 861.000

Arus Kas Bersih dari AKtivitas PendanaanPenarikan SahamPembayaran DividenKas Dibayarkan untuk pendanaan

Rp. 1.200.000Rp. 1.732.000Rp. 2.932.000

Arus Kas Bersih dari aktivitas OperasiArus Kas Bersih dari aktivitas InvestasiArus Kas Bersih [untuk] aktivitas PendanaanKenaikan [Penurunan] Kas

Rp. 2.005.000Rp. 861.000(Rp.2.932.000)Rp. 66.000)

1) Rp.2.700.000 [Cost Aktiva dijual] – Rp.879.000 [Akumulasi Depresiasi]-Rp.150.000 [Rugi perjualan]

Apabila arus kas yang berasal dari aktivitas operasi ditentukan dengan menggunakan metode tak langsung, maka angka laba bersih ditambah kembali [addback] atau dikurangi dengan penyesuaian-penyesuaian yang diperlukan untuk mengubah laba berbasis akrual menjadi laba berbasis kas, sertelah mengeleminasi laba atau rugi yang berhubungan dengan aktivitas investasi dan pendanaan.Perubahan rekening-rekening neraca lainnya dan informasi tambahan lainnya digunakan utuk menentukan arus kas yang berasal dari aktivitas investasi [rekening aktiva tak lancer] dan aktivitas pendanaan [rekening utang jangka panjang dan modal],sbb:

Page 67: hendryadam.files.wordpress.com …  · Web viewPengungkapan pengaruh ... Setiap kegiatan usaha tentu harus dilakukan suatu proses pencatatan, ... demikian pula perubahan pada posisi

Seringkali pelaksanaan langkah-3 tersebut dilakukan dengan menggunakan kertas kerja sebagai alat bantu, yaitu kertas kerja tiga kolom dan rekening.

Kertas Kerja Untuk Membantu Penyusunan LaporanContoh Kertas Kerja 3 kolomMenggunakan Kertas Kerja Metode Langsung

Keterangan Saldo Awal Analisis Saldo AkhirDebit KreditDebit:Kas dan setara KasPiutang Dagang (bersih)PersediaanPersekot PPhInvestasi Jangka PanjangTanahBangunanMebel dan Peralatan KantorPatenDiskonto Utang Obligasi

336.000813.000

1.400.000154.000

2.310.0001.800.0008.340.0006.222.0001.680.000

225.000

B

GHI

36.000

71.000390.000420.000

C

JJKL

66.000

200.000

1.860.000840.000180.000

27.000

270.000849.000

1.200.000225.000

2.700.0002.220.0006.480.0005.382.0001.500.000

198.000Total Debit 23.280.000 21.024.000

Kredit:Akum DepresiasiUtang WeselUtang DagangUtang Biaya SewaUtang ObligasiModal SahamAgio SahamLaba Di Tahan

3.267.000500.000680.000

53.0009.000.0003.700.000

500.0005.580.000

J

E

NNO

879.000

45.000

1.000.000200.000

1.732.000

MD

F

A

420.00050.000

10.000

1.120.000

2.808.000550.000635.000

63.0009.000.0002.700.000

300.0004.968.000

Total Kredit: 23.280.000 4.773.000 4.773.000 21.024.000Cash Inflow Cash Outflow

Aktivitas Operasi:PenjualanKenaikan Piutang DagangHPP Penurunan Persediaan Kenaikan Utang Wesel Penurunan Utang DagangBiaya Usaha Kenaikan Utang Biaya Sewa Depresiasi Aktiva Tetap Amortisasi PatenBiaya Bunga Amortisasi Diskonto ObligasiRugi Penjualan BangunanPajak Penghasilan Kenaikan Persekot PPh

Aktivitas Investasi:Pembelian Investasi Jk PanjangPembelian TanahPenj. Bang. Mebel dan Peralatan

Aktivitas Pendanaan:Penarikan Kembali SahamPembayaran Dividen

A

CD

FMK

LJJ

J

29.500.000

200.00050.000

10.000420.000180.000

27.00060.00090.000

1.671.000

BA

EA

A

AAAG

HI

NO

36.00016.200.000

45.00010.610.000

1.150.000

60.00090.000

270.00071.000

390.000420.000

1.200.0001.732.000

32.208.000 32.274.000NAIK (TURUN) (66.000)

32.274.000 32.274.000

Page 68: hendryadam.files.wordpress.com …  · Web viewPengungkapan pengaruh ... Setiap kegiatan usaha tentu harus dilakukan suatu proses pencatatan, ... demikian pula perubahan pada posisi

Menggunakan Kertas Kerja Metode Tak Langsung

Keterangan Saldo Awal Analisis Saldo AkhirDebit KreditDebit:Kas dan setara KasPiutang Dagang (bersih)PersediaanPersekot PPhInvestasi Jangka PanjangTanahBangunanMebel dan Peralatan KantorPatenDiskonto Utang Obligasi

336.000813.000

1.400.000154.000

2.310.0001.800.0008.340.0006.222.0001.680.000

225.000

B

GHI

36.000

71.000390.000420.000

C

JJKL

66.000

200.000

1.860.000840.000180.000

27.000

270.000849.000

1.200.000225.000

2.700.0002.220.0006.480.0005.382.0001.500.000

198.000Total Debit 23.280.000 21.024.000

Kredit:Akum DepresiasiUtang WeselUtang DagangUtang Biaya SewaUtang ObligasiModal SahamAgio SahamLaba Di Tahan

3.267.000500.000680.000

53.0009.000.0003.700.000

500.0005.580.000

J

E

NNO

879.000

45.000

1.000.000200.000

1.732.000

MD

F

A

420.00050.000

10.000

1.120.000

2.808.000550.000635.000

63.0009.000.0002.700.000

300.0004.968.000

Total Kredit: 23.280.000 4.773.000 4.773.000 21.024.000Cash Inflow Cash Outflow

Aktivitas Operasi:Laba Sebelum Bunga dan Pajak [EBIT] Kenaikan Piutang Dagang Penurunan Persediaan Kenaikan Utang Wesel Penurunan Utang Dagang Kenaikan Utang Biaya Sewa Depresiasi Aktiva Tetap Amortisasi PatenRugi Penjualan BangunanRugi Penjualan Mebel dan Peralatan KtrBiaya BungaAmortisasi Diskonto ObligasiPajak Penghasilan Kenaikan Persekot PPh

Aktivitas Investasi:Pembelian Investasi Jk PanjangPembelian TanahPenj. Bang. Mebel dan Peralatan

Aktivitas Pendanaan:Penarikan Kembali SahamPembayaran Dividen

A

CD

FMKJJ

L

J

2.540.000

200.00050.000

10.000420.000180.000

60.00090.000

27.000

1.671.000

B

E

A

AG

HI

NO

36.000

45.000

1.150.000

270.00071.000

390.000420.000

1.200.0001.732.000

5.248.000 5.314.000NAIK (TURUN) (66.000)

5.314.000 5.314.000

Page 69: hendryadam.files.wordpress.com …  · Web viewPengungkapan pengaruh ... Setiap kegiatan usaha tentu harus dilakukan suatu proses pencatatan, ... demikian pula perubahan pada posisi

Langkah 4Menyusun laporan arus kas, atas dasar hasil yang diperoleh pada langkah-langkah

sebelumnya dapat disusun laporan arus kas, baik dengan menggunakan metode langsung maupun metode tak langsung sbb:

PT.ABCDLAPORAN ARUS KAS

Untuk Tahun yang berakhir per 31 Desember 2011[Metode Langsung]

Arus Kas dari Aktivitas Operasi: Penerimaan kas dari pelanggan Pembayaran kas untuk pemasok Pembayaran kas untuk biaya-biaya

Rp. 29.464.000( 15.995.000)( 10.000.000)

Kas yang dihasilkan dari operasiPembayaran kas dari biaya bungaPembayaran kas untuk pajak penghasilan

Rp. 3.469.000( 1.123.000)( 341.000)

Arus kas sebelum pos luar biasaPos luar biasa;

Rp. 2.005.000

Arus Kas Bersih dari Aktivtas Operasi Rp. 2.005.000

Arus Kas dari aktivitas Investasi : Penjualan Bangunan, Mebel, dan Peralatan Kantor Pembelian Investasi Jangka Panjang Pembelian Tanah

Rp. 1.671.000( 390.000)( 420.000)

Arus Kas Bersih Dari Aktivitas investasi Rp. 861.000

Arus Kas dari aktivitas Pendanaan: Penarikan kembali saham Pembayaran dividen

Rp. (1.200.000)( 1.732.000)

Arus Kas bersih untuk aktivitas pendanaan Rp. (2.932.000)

Kenaikan [penurunan] kas dan setara kas Kas dan setara kas pada awal periode

Rp. ( 66.000)Rp. 336.000

Kas dan setara kas pada akhir periode Rp. 270.000Skedul tambahan untuk aktivitas investasi dan pendanaan non-kas………………………………………………………..

PT.ABCDLAPORAN ARUS KAS

Untuk Tahun yang berakhir per 31 Desember 2011[Metode Tak Langsung]

Arus Kas dari Aktivitas Operasi:Laba sebelum Bunga dan PajakPenyesuaian untuk:Depresiasi Aktiva TetapAmortisasi PatenRugi Penjualan BangunanRugi Penjualan Mebel dan Peralatan Kantor

Rp. 2.540.000

Rp. 420.000180.00060.00090.000

Laba Operasi Sebelum Perubahan Modal Kerja: Rp. 3.290.000Kenaikan Piutang DagangPenurunan PersediaanKenaikan Utang WeselPenurunan Utang DagangKenaikan Utang Biaya Sewa

Rp. (36.000)200.00050.000

(45.000)1.000

Kas yang dihasilkan dari operasiPembayaran kas dari biaya bungaPembayaran kas untuk pajak penghasilan

Rp. 3.469.000( 1.123.000)( 341.000)

Arus kas sebelum pos luar biasaPos luar biasa;

Rp. 2.005.000

Arus Kas Bersih dari Aktivtas Operasi Rp. 2.005.000

Page 70: hendryadam.files.wordpress.com …  · Web viewPengungkapan pengaruh ... Setiap kegiatan usaha tentu harus dilakukan suatu proses pencatatan, ... demikian pula perubahan pada posisi

Arus Kas dari aktivitas Investasi : Penjualan Bangunan, Mebel, dan Peralatan Kantor Pembelian Investasi Jangka Panjang Pembelian Tanah

Rp. 1.671.000( 390.000)( 420.000)

Arus Kas Bersih Dari Aktivitas investasi Rp. 861.000

Arus Kas dari aktivitas Pendanaan: Penarikan kembali saham Pembayaran dividen

Rp. (1.200.000)( 1.732.000)

Arus Kas bersih untuk aktivitas pendanaan Rp. (2.932.000)

Kenaikan [penurunan] kas dan setara kas Kas dan setara kas pada awal periode Kas dan setara kas pada akhir periode

Rp. ( 66.000)Rp. 336.000Rp. 270.000

Skedul tambahan untuk aktivitas investasi dan pendanaan non-kas………………………………………………………..

6. ANALISIS KOMPARATIF UNTUK LAPORAN ARUS KAS

Terdapat 2 (dua) jenis analisis komparatif yang dibahas, yaitu analisis horizontal dan analisis vertical dengan tujuan agar terlihat korelasi dan trend yang signifikan.

7. ANALISIS HORIZONTALAnalisis Horizontal menitikberatkan pada a. Perubahan-perubahan informasi yang terjadi dari period ke periodeb. Menjelaskan apakah penjualan, laba kotor, biaya-biaya dan laba bersih perusahaan

mengalami kenaikan atau penurunan dalam waktu tertentu.c. Menunjukkan apakah kas dan juga pos laporan keuangan lainnya mengalami kenaikan

atau penurunan selama waktu yang sama.Perubahan dalam rupiah saja belum cukup menjelaskan sebuah perubahan. Perubahan dalam prosentase akan menaikan pemahaman para analisis tentang signifikansi dan sifat perubahan tersebut.

Analisis Data Arus KasPerkiraan Masa DepanKemampuan Perusahaan Dlm Membyr Kewajiban Jk PendekAnalisis Thd Operasional UsahaEfektif dan EfisienLaporan KeuanganUmumnya, Informasi Kuantitatif dan FinansialDiharapkan, Informasi Kualitatif dan Non Finansial

Page 71: hendryadam.files.wordpress.com …  · Web viewPengungkapan pengaruh ... Setiap kegiatan usaha tentu harus dilakukan suatu proses pencatatan, ... demikian pula perubahan pada posisi

Laporan keuangan komparatif yang menyajikan laporan keuangan perusahaan untuk dua periode atau lebih berikut ini digunakan dalam analisis horizontal. Perusahaan menyusun laporan arus kas dengan metode langsung dan menyiapkan rekonsiliasi laba bersih dan arus kas bersih dari aktivitas operasi.

Uraian Tahun yang berakhir per 31 Desember2011 2010 2009

AKTIVITAS OPERASIKas diterima dari pelangganKas dibayarkan kepada pemasok dan karyawanKas dibayarkan untuk pajak penghasilanPendapatan bunga dan dividen diterimaKas dibayarkan untuk biaya bungaKas diterima dari tax refund, termasuk bungaLain-lain

TOTAL ARUS KAS BERSIH AKTIVITAS OPERASIAKTIVITAS INVESTASI

Penjualan investasiPengeluaran modalInvestasi pada perusahaan non-afiliasiAkuasisi-net of cashLain-lain

TOTAL ARUS KAS BERSIH AKTIVITAS INVESTASIAKTIVITAS PENDANAAN

Short-term borrowing (repayment)Long-term borrowingPembayaran longterm liabilitiesPembayaran dividenPenarikan kembali saham

TOTAL ARUS KAS BERSIH AKTIVITAS PENDANAAN

1.549.848(1.361.971)

(62.576)12.071(5.245)

-3.036

135.163

8.512(95.814)(2.402)

-1.541

(88.163)

(3.837)3.690

(20.000)(55.265)(19.235)(95.265)

1.480.776(1.265.058)

(55.116)9.960

(7.129)20.418

8.266192.117

-(82.398)

(751)(392)3.589

(79.952)

2.58718.400

(18.660)(53.322)(10.327)(61.322)

1.395.667(1.206.060)

(87.713)10.181(6.058)

-8.302

114.319

105.843(77.407)(6.690)(8.134)

1.91215.524

3.24034

-(52.257)(86.980)

(135.963)Pengaruh perubahan kurs (1.289) (796) 579Kenaikan / penurunan kas dan setara kas (49.554) 50.047 (5.541)

Kas dan setara kas awal 126.147 76.100 81.641Kas dan setara kas akhir 76.593 126.147 76.100

ANALISIS HORIZONTALPERUBAHAN INFORMASIPERIODE KE PERIODEPENJUALAN, LABA KOTOR, BIAYA-BIAYA, LABA BERSIHKENAIKAN / PENURUNANPOS KAS / LAINNYAKENAIKAN / PENURUNAN

Page 72: hendryadam.files.wordpress.com …  · Web viewPengungkapan pengaruh ... Setiap kegiatan usaha tentu harus dilakukan suatu proses pencatatan, ... demikian pula perubahan pada posisi

Uraian Tahun yang berakhir per 31 Desember2011 2010 2009

LABA BERSIH 124.646 123.659 190.046Depresiasi dan amortisasi 62.013 59.473 59.529Deffered Income taxes (37) (2.716) 3.749

Distribusi laba dari perusahaan non-konsolidasi 2.792 (3.743) (4.178)Penghentian aktiva tetap - - 14.734Laba penjualan investasi (6.484) - (101.921)Perubahan aktiva dan kewajiban lancarPiutangPersediaanUtang dagang dan utang biayaAktiva lancer lainnya

Kenaikan non-current liabilities

(2.400)(30.807)(13.693)

(316)714

4.470(14.187)

1.78015.304

1.554

(57.034)(32.244)

39.715(2.146)

4.126Pos-pos lainnya-net (1.265) 6.523 (58)

Arus kas bersih dari aktivitas operasi 135.163 192.117 114.319

a. PENDEKATAN BASE-YEAR-TO-DATE

Pendekatan ini menggunakan tahun 2010 sebagai tahun dasar, dimana jumlah masing-masing pos disajikan sebesar 100%. Jumlah masing-masing pos pada tahun 2011 disajikan dalam bentuk persentase atas dasar tahun 2010. Pendekatan ini cocok diterapkan untuk analisis horizontal untuk data tiga tahun atau lebih.

Uraian Tahun yang berakhir per 31 Desember2011 % 2010 %

AKTIVITAS OPERASIKas diterima dari pelangganKas dibayarkan kepada pemasok dan karyawanKas dibayarkan untuk pajak penghasilanPendapatan bunga dan dividen diterimaKas dibayarkan untuk biaya bungaKas diterima dari tax refund, termasuk bungaLain-lain

TOTAL ARUS KAS BERSIH AKTIVITAS OPERASIAKTIVITAS INVESTASI

Penjualan investasiPengeluaran modalInvestasi pada perusahaan non-afiliasiAkuasisi-net of cashLain-lain

TOTAL ARUS KAS BERSIH AKTIVITAS INVESTASIAKTIVITAS PENDANAAN

Short-term borrowing (repayment)Long-term borrowingPembayaran longterm liabilitiesPembayaran dividenPenarikan kembali saham

TOTAL ARUS KAS BERSIH AKTIVITAS PENDANAAN

1.549.848(1.361.971)

(62.576)12.071(5.245)

-3.036

135.163

8.512(95.814)

(2.402)-

1.541(88.163)

(3.837)3.690

(20.000)(55.265)(19.235)(95.265)

104,7107,7113,5121,2

73,60

36,770,4

*116,3319,8

0,042,9

110,3

*20,1

107,2104,8186,3155,4

1.480.776(1.265.058)

(55.116)9.960

(7.129)20.4188.266

192.117

-(82.398)

(751)(392)3.589

(79.952)

2.58718.400

(18.660)(53.322)(10.327)(61.322)

100100100100100100100100

-100100100100100

100100100100100100

Pengaruh perubahan kurs (1.289) 161,9 (796) 100Kenaikan / penurunan kas dan setara kas (49.554) * 50.047 100

Kas dan setara kas awal 126.147 165,8 76.100 100Kas dan setara kas akhir 76.593 60,7 126.147 100

b. PENDEKATAN YEAR-TO-YEAR

Pada pendekatan ini akan menghasilkan informasi yang sama dalam format yang berbeda, yaitu hanya menyajikan kenaikan atau penurunan dari tahun 2010 ke 2011 dalam persentase. Pendekatan ini digunakan untuk menganalisis laporan keuangan dua periode saja. Apabila periode yang dianalisis hanya dua tahun, maka kedua pendekatan tersebut memberikan hasil yang sama. Sebagai contoh tahun 2011 naik 4,7% disbanding tahun 2010, demikian juga dengan pos-pos lainnya.

Page 73: hendryadam.files.wordpress.com …  · Web viewPengungkapan pengaruh ... Setiap kegiatan usaha tentu harus dilakukan suatu proses pencatatan, ... demikian pula perubahan pada posisi

Uraian Tahun yang berakhir per 31 Desember2011 2010 Naik (Turun) %

AKTIVITAS OPERASIKas diterima dari pelangganKas dibayarkan kepada pemasok dan karyawanKas dibayarkan untuk pajak penghasilanPendapatan bunga dan dividen diterimaKas dibayarkan untuk biaya bungaKas diterima dari tax refund, termasuk bungaLain-lain

TOTAL ARUS KAS BERSIH AKTIVITAS OPERASIAKTIVITAS INVESTASI

Penjualan investasiPengeluaran modalInvestasi pada perusahaan non-afiliasiAkuasisi-net of cashLain-lain

TOTAL ARUS KAS BERSIH AKTIVITAS INVESTASIAKTIVITAS PENDANAAN

Short-term borrowing (repayment)Long-term borrowingPembayaran longterm liabilitiesPembayaran dividenPenarikan kembali saham

TOTAL ARUS KAS BERSIH AKTIVITAS PENDANAAN

1.549.848(1.361.971)

(62.576)12.071(5.245)

-3.036

135.163

8.512(95.814)(2.402)

-1.541

(88.163)

(3.837)3.690

(20.000)(55.265)(19.235)(95.265)

1.480.776(1.265.058)

(55.116)9.960

(7.129)20.418

8.266192.117

-(82.398)

(751)(392)3.589

(79.952)

2.58718.400

(18.660)(53.322)(10.327)(61.322)

69.07296.913

7.4602.111

(1.884)(20.418)

(5.230)(56.954)

8.51213.416

1.651(392)

(2.048)8.211

(6.424)(14.710)

1.3402.5618.908

33.943

4,77,7

13,521,2

(26,4)(100)(63,3)

29,6

*16,3

219,8(100)(57,1)

10,3

*(79,9)

7,24,8

86,355,4

Pengaruh perubahan kurs (1.289) (796) 493 61,9Kenaikan / penurunan kas dan setara kas (49.554) 50.047 (99.601) *

Kas dan setara kas awal 126.147 76.100 50.047 65,8Kas dan setara kas akhir 76.593 126.147 (49.554) (30,9)

Bila dibandingkan dengan pendekatan ini, pendekatan base-year-to-date memang lebih unggul, karena memungkinkan analisis memcermati perubahan relative yang terjadi dalam kurun waktu tertentu. Laporan ini memberikan penjelasan alas an penurunan dalam kas dan setara kas tahun 2011 sebesar Rp.49.554, yaitu bahwa kebutuhan modal kerja, pengeluaran modal, pembayaran Dividen, dan pembelian kembali saham dibiayai dari tiga sumber pendanaan, yaitu dana yang dihasilkan intern, kas dan setara kas pada awal tahun, dan pinjaman jangka pendek untuk memenuhi kebutuhan musiman.

8. ANALISIS TRENDANALISIS TRENDLAPORAN KOMPARATIF≥ 2 PeriodeMENGGUNAKAN TAHUN DASARDIJADIKAN SEBAGAI PEMBANDINGMENGUNGKAPKAN PERUBAHANINFORMASI ARAH PERUSAHAAN

Page 74: hendryadam.files.wordpress.com …  · Web viewPengungkapan pengaruh ... Setiap kegiatan usaha tentu harus dilakukan suatu proses pencatatan, ... demikian pula perubahan pada posisi

Membandingkan hanya satu tahun dengan tahun lainnya memang dapat memperlihatkan perbedaan yang tidak lazim, namun perbedaan tersebut mungkin bagian dari sebuah pola yang signifikan. Sementara itu, perubahan kecil yang tampaknya tidak signifikan bisa jadi merupakan bagian dari sebuah pola signifikan tersebut, ketika beberapa rangkaian tahun dikaji. Pengguna laporan keuangan umumnya tertarik pada informasi trend perubahan pos-pos penjualan, laba bersih, aktiva, atau arus kas.

Uraian Tahun yang berakhir per 31 Desember2011 2010 2009

AKTIVITAS OPERASIKas diterima dari pelangganKas dibayarkan kepada pemasok dan karyawanKas dibayarkan untuk pajak penghasilanPendapatan bunga dan dividen diterimaKas dibayarkan untuk biaya bungaKas diterima dari tax refund, termasuk bungaLain-lain

TOTAL ARUS KAS BERSIH AKTIVITAS OPERASI

11111371

11987-

37118

1061056398118

*100168

100100100100100

-100100

Kas di terima pelanggan mengalami kenaikan secara stabil, kisaran antara 5 – 6% termasuk kas yang dibayarkan ke pemasok dan karyawan. Pendekatan ini tidak dapat menjelaskan apakah kenaikan tersebut berkaitan dengan kenaikan penjualan dan biaya atau dengan perubahan kebijakan penagihan dan pembayaran.

9. ANALISIS VERTIKAL

Total kas masuk kas dan setara kas tahun 2011 berasal dari kas masuk bersih aktivitas operasi sebesar Rp.135.163,-; penjualan investasi Rp.8.512,- [aktivitas investasi], lain-lain sebesar Rp.1.541,- [aktivitas investasi]; long-term borrowing sebesar Rp.3.690,- [aktivitas pendanaan], sehingga totalnya sebesar Rp.148.906,- [100%]. Analisis vertical ini untuk laporan arus kas disajikan sbb;

ANALISIS VERTIKALHUB FINANCIALANTAR POS LAP KEU SBG PEDOMAN UMUMU/ LAPORAN KEUANGANANALISIS LAP R/L% MENGGAMBARKAN MASING2 PERAN POS DLM PENENTUAN LABA NETANALISIS NERACASAJIAN SETIAP POS SECARA % ATAS AKTIVA, PASIVA, MODALLAP ARUS KAS% ATAS DASAR TOTAL ARUS MASUK KAS DARI SEMUA SUMBER

Page 75: hendryadam.files.wordpress.com …  · Web viewPengungkapan pengaruh ... Setiap kegiatan usaha tentu harus dilakukan suatu proses pencatatan, ... demikian pula perubahan pada posisi

Uraian Tahun yang berakhir 31 Desember2011 % 2010 %

AKTIVITAS OPERASILaba bersihDepresiasi dan amortisasiDeferred income taxesDistribusi laba perusahaan non-konsolidasiLaba penjualan investasiPerubahan aktiva dan kewajiban lancar :Piutang dagangPersediaanUtang dagang dan utang biayaAktiva lancer lainnyaKenaikan non-current liabilitiesLain-lain net

124.646623.013

(37)2.792

(6.484)

(2.400)(30.807)(13.693)

(316)714

(1.265)

83,741,6(0,0)

1,9(4,4)

(1,6)(20,7)

(9,2)(0,2)

0,5(0,8)

123.65959.473(2.716)(3.743)

-

4.470(14.187)

1.78015.304

1.5546.523

57,127,4(1,3)(1,7)

-

40,7(9,5)

0,87,10,73,0

Total arus kas bersih aktivitas operasi 135.163 90,8 192.117 88,7

Uraian Tahun yang berakhir per 31 Desember2011 % 2010 %

AKTIVITAS INVESTASIPenjualan investasiPengeluaran modalInvestasi pada perusahaan non-afiliasiAkuasisi-net of cashLain-lain

TOTAL ARUS KAS BERSIH AKTIVITAS INVESTASIAKTIVITAS PENDANAAN

Short-term borrowing (repayment)Long-term borrowingPembayaran longterm liabilitiesPembayaran dividenPenarikan kembali saham

TOTAL ARUS KAS BERSIH AKTIVITAS PENDANAAN

8.512(95.814)(2.402)

-1.541

(88.163)

(3.837)3.690

(20.000)(55.265)(19.235)(95.265)

5,7(64,4)

(1,6)-

1,0(59,2)

(2,6)2,5

(13,5)(37,5)(12,9)(64,0)

-(82.398)

(751)(392)3.589

(79.952)

2.58718.400

(18.660)(53.322)(10.327)(61.322)

-(38,0)

(0,3)(0,2)

1,6(36,9)

1,28,5

(8,6)(24,6)

(4,8)(28,3)

Pengaruh perubahan kurs (1.289) (796) (0,4)Kenaikan / penurunan kas dan setara kas (49.554) 50.047 23,1

Kas dan setara kas awal 126.147 76.100Kas dan setara kas akhir 76.593 126.147

a. Arus kas bersih yang dihasilkan dari aktivitas operasi meningkat dari 88,7% dari total kas masuk di tahun 2010 menjadi 90,8% di tahun 2011, yang menunjukkan pertanda baik. Demikian pula dengan arus kas investasi mencatat hamper 60% [59,2%] dari total kas masuk, yang sebagian besar didominasi oleh pengeluaran modal.

b. Arus kas aktivitas pendanaan digunakan untuk pembelian kembali saham, pembayaran dibviden, dan pembayaran kewajiban, yang dibandingkan tahun 2010, persentase tahun 2011 mengalami kenaikan signifikan. Semua ini mengakibatkan terjadinya penurunan kas dan setara kas. Tidak seperti yang terjadi tahun 2010, arus kas bersih dari aktivitas operasi tahun 2011 tidak mampu mendukung aktivitas investasi dan pendanaan.

Analisis lebih lanjut dapat dilakukan dengan melakukan pembandingan dengan laporan arus kas periode sebelumnya atau dengan perusahaan lain dalam industry yang sama, sehingga dapat ditemukan area mana yang memerlukan investigasi lebih lanjut.Analisis horizontal menekankan lpada perubahan dari setiap pos laporan keuangan dalam kurun waktu tertentu, sedangkan analisis vertical mengungkapkan hubungan antara suatu pos tertentu dengan pos yang dijadikan basis.