68
KELOMPOK 5 DEBY DHABRIGENI YUZA 0811012043 NIKE ANGGRAINI 0811012045 NINING TRIDILLA SWESTY 0811012046 LAILATURRAHMI 0811012047 DITA PERMATASARI 0811012050 PUTRI HASANAH RAHMIN 0811012051 SARI MARDATILLAH 0811012052 RIDWAN ALFIT 0811012053 WILLI PRATAMA 0811012054 PUTRI ANNISA HARUN 0811012055 IDIL FARHAN 0811012058 HEPATITIS

HEPATITIS penyakit ke arah sirosis, dan meminimalkan kerusakan hati pada pasien. Terapi nonfarmakologi: Konseling Vaksinasi dan imunisasi Hindari konsumsi alkohol Ajak pasien untuk

  • Upload
    builien

  • View
    229

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: HEPATITIS penyakit ke arah sirosis, dan meminimalkan kerusakan hati pada pasien. Terapi nonfarmakologi: Konseling Vaksinasi dan imunisasi Hindari konsumsi alkohol Ajak pasien untuk

KELOMPOK 5

DEBY DHABRIGENI YUZA 0811012043

NIKE ANGGRAINI 0811012045

NINING TRIDILLA SWESTY 0811012046

LAILATURRAHMI 0811012047

DITA PERMATASARI 0811012050

PUTRI HASANAH RAHMIN 0811012051

SARI MARDATILLAH 0811012052

RIDWAN ALFIT 0811012053

WILLI PRATAMA 0811012054

PUTRI ANNISA HARUN 0811012055

IDIL FARHAN 0811012058

HEPATITIS

Page 2: HEPATITIS penyakit ke arah sirosis, dan meminimalkan kerusakan hati pada pasien. Terapi nonfarmakologi: Konseling Vaksinasi dan imunisasi Hindari konsumsi alkohol Ajak pasien untuk

PENDAHULUAN

30/4/2011TUGAS FARMAKOTERAPI III KELOMPOK 52

Istilah "hepatitis" dipakai untuk semua jenis peradangan pada

hati.

Penyebabnya dapat berbagai macam, mulai dari virus sampai

dengan obat-obatan, termasuk obat tradisional.

Virus hepatitis terdiri dari beberapa jenis : hepatitis A, B, C,

D, E, F dan G. Hepatitis A, B dan C adalah yang paling banyak

ditemukan.

Hepatitis A bersifat akut, sedangkan hepatitis B dan C bersifat

kronis dan bahkan dapat berkembang menjadi kanker hati.

Page 3: HEPATITIS penyakit ke arah sirosis, dan meminimalkan kerusakan hati pada pasien. Terapi nonfarmakologi: Konseling Vaksinasi dan imunisasi Hindari konsumsi alkohol Ajak pasien untuk

HEPATITIS A

30/4/2011TUGAS FARMAKOTERAPI III KELOMPOK 53

Page 4: HEPATITIS penyakit ke arah sirosis, dan meminimalkan kerusakan hati pada pasien. Terapi nonfarmakologi: Konseling Vaksinasi dan imunisasi Hindari konsumsi alkohol Ajak pasien untuk

EPIDEMIOLOGI

30/4/2011TUGAS FARMAKOTERAPI III KELOMPOK 54

Hepatitis A dapat menyerang segala usia.

Pada anak-anak sering tidak terdeteksi secara klinis

(asimptomatik) dan periode penularannya lebih lama

daripada orang dewasa.

Infeksi hepatitis A terjadi melalui rute fekal-oral, kontak

dengan penderita, atau melalui makanan dan minuman yang

terkontaminasi, atau melalui darah (jarang)

Lebih sering terjadi pada masyarakat golongan sosioekonomi

rendah dengan tingkat kepadatan penduduk yang tinggi dan

sanitasi yang buruk.

Page 5: HEPATITIS penyakit ke arah sirosis, dan meminimalkan kerusakan hati pada pasien. Terapi nonfarmakologi: Konseling Vaksinasi dan imunisasi Hindari konsumsi alkohol Ajak pasien untuk

FAKTOR RISIKO

30/4/2011TUGAS FARMAKOTERAPI III KELOMPOK 55

Tempat penitipan anak

Pelancong (khususnya yang pergi ke daerah endemik)

Pengguna obat suntikan (Injection Drug Users = IDUs)

Hubungan seks oral-anal

Penderita penyakit hati kronis

Orang-orang yang bekerja dengan hewan primata

Page 6: HEPATITIS penyakit ke arah sirosis, dan meminimalkan kerusakan hati pada pasien. Terapi nonfarmakologi: Konseling Vaksinasi dan imunisasi Hindari konsumsi alkohol Ajak pasien untuk

ETIOLOGI

30/4/2011TUGAS FARMAKOTERAPI III KELOMPOK 56

Virus hepatitis A (Hepatitis A Virus=HAV) merupakan

Hepatovirus yang berhubungan dengan Enterovirus dalam famili

Picornaviridae.

Berbentuk kubus simetrik dengan panjang sisi 27-28 nm.

Virus ini tidak memiliki selubung dan tahan terhadap cairan

empedu

Memiliki 1 serotipe.

Genomnya merupakan RNA sense-positif beruntai tunggal

dan memiliki empat genotipe. Tipe I dan III paling umum

ditemukan pada manusia.

Page 7: HEPATITIS penyakit ke arah sirosis, dan meminimalkan kerusakan hati pada pasien. Terapi nonfarmakologi: Konseling Vaksinasi dan imunisasi Hindari konsumsi alkohol Ajak pasien untuk

30/4/2011TUGAS FARMAKOTERAPI III KELOMPOK 57

Stabil dalam lingkungan selama 1 bulan

Masa inkubasi 2-4 minggu

Dapat diinaktivasi dengan pemanasan dengan suhu minimal

85°C selama 1 menit atau dengan pengenceran natrium

hipoklorit dalam air dengan kadar 1:100.

Page 8: HEPATITIS penyakit ke arah sirosis, dan meminimalkan kerusakan hati pada pasien. Terapi nonfarmakologi: Konseling Vaksinasi dan imunisasi Hindari konsumsi alkohol Ajak pasien untuk

PATOFISIOLOGI

30/4/2011TUGAS FARMAKOTERAPI III KELOMPOK 58

Virus masuk melalui mulut dan tertelan

Absorpsi oleh saluran GI

Masuk ke sirkulasi darah dan hati

Replikasi di dalam hepatosit dan sel-sel epitel saluran cerna

Virus baru masuk ke dalam sirkulasi darah dan disekresikanmelalui cairan empedu

Reabsorpsi oleh saluran GI Keluar melalui feses

Page 9: HEPATITIS penyakit ke arah sirosis, dan meminimalkan kerusakan hati pada pasien. Terapi nonfarmakologi: Konseling Vaksinasi dan imunisasi Hindari konsumsi alkohol Ajak pasien untuk

MANIFESTASI KLINIS

30/4/2011TUGAS FARMAKOTERAPI III KELOMPOK 59

Tanda-tanda dan gejala:

Fase preikterus: gejala-gejala seperti influenza (hilang nafsu

makan, mual, lelah, dan rasa tidak enak badan)

Hilang nafsu makan, mual, muntah, lelah, rasa tidak enak badan,

demam, sakit kepala, dan nyeri abdomen bagian kanan atas.

Fase ikterus : sklera dan kulit berwarna kuning, urin

berwarna gelap, feses berwarna terang (acholic), kulit gatal-

gatal, dan gejala-gejala sistemis yang memburuk

Anak-anak yang berusia <6 tahun tidak menampakkan gejala,

kalaupun ada, mereka tidak mengalami jaundice (kuning).

Page 10: HEPATITIS penyakit ke arah sirosis, dan meminimalkan kerusakan hati pada pasien. Terapi nonfarmakologi: Konseling Vaksinasi dan imunisasi Hindari konsumsi alkohol Ajak pasien untuk

DIAGNOSIS

30/4/2011TUGAS FARMAKOTERAPI III KELOMPOK 510

Pemeriksaan fisik

Sklera, kulit, dan sekresi ikterik

Penurunan berat badan ringan (2-5 kg)

Hepatomegali

Tes laboratorium

IgM anti HAV positif

Peningkatan kadar bilirubin, γ-globulin, dan transaminase

hepatik (alanine transaminase dan aspartate transaminase) 2 kali

lipat dari normal pada penyakit anikterik akut.

Peningkatan kadar alkali fosfatase, γ-glutamil transferase, dan

bilirubin total pada pasien kolestatik.

Page 11: HEPATITIS penyakit ke arah sirosis, dan meminimalkan kerusakan hati pada pasien. Terapi nonfarmakologi: Konseling Vaksinasi dan imunisasi Hindari konsumsi alkohol Ajak pasien untuk

TERAPI

30/4/2011TUGAS FARMAKOTERAPI III KELOMPOK 511

Tujuan terapi: pemulihan kondisi pasien.

Terapi umumnya bersifat suportif.

Penggunaan steroid tidak disarankan.

Page 12: HEPATITIS penyakit ke arah sirosis, dan meminimalkan kerusakan hati pada pasien. Terapi nonfarmakologi: Konseling Vaksinasi dan imunisasi Hindari konsumsi alkohol Ajak pasien untuk

PENCEGAHAN

30/4/2011TUGAS FARMAKOTERAPI III KELOMPOK 512

Pencegahan hepatitis A dapat dilakukan dengan vaksinasi dan

imunisasi.

Semua anak yang berusia >1 tahun, kelompok

faktor risiko, pasien penyakit hati kronis, dan orang-

orang dengan gangguan faktor pembekuan darah

sebaiknya menerima vaksin hepatitis A.

Dua jenis vaksin hepatitis A yang berlisensi di AS adalah

Vaqta dan Havrix.

Vaqta tidak mengandung pengawet dan potensi vaksin ini

dihitung dengan unit antigen HAV.

Page 13: HEPATITIS penyakit ke arah sirosis, dan meminimalkan kerusakan hati pada pasien. Terapi nonfarmakologi: Konseling Vaksinasi dan imunisasi Hindari konsumsi alkohol Ajak pasien untuk

30/4/2011TUGAS FARMAKOTERAPI III KELOMPOK 513

Havrix menggunakan 2-fenoksifenol sebagai pengawet dan

potensi vaksin dihitung dengan unit ELISA (Enzyme-linked

Immunoabsorbent Assay)

Efek samping: rasa sakit dan panas di tempat injeksi, sakit

kepala, tidak enak badan, dan nyeri.

Efek samping serius seperti anafilaksis, sindrom Guillain-

Barre, brachial plexus neuropathy, transverse myelitis, sklerosis

multipel, ensefalopati, dan erythema multiforme juga pernah

dilaporkan.

Page 14: HEPATITIS penyakit ke arah sirosis, dan meminimalkan kerusakan hati pada pasien. Terapi nonfarmakologi: Konseling Vaksinasi dan imunisasi Hindari konsumsi alkohol Ajak pasien untuk

30/4/2011TUGAS FARMAKOTERAPI III KELOMPOK 514

Vaksin Umur (thn) Dosis Jumlah dosis Waktu

pemberian (bln)

Havrix 1-18 720 unit ELISA 2 0, 6-12

≥19 1440 unit ELISA 2 0,6-12

Vaqta 1-18 25 unit 2 0, 6-18

≥19 50 unit 2 0, 6-18

Tabel 1: Dosis Havrix danVaqta yang disarankan

Tabel ini disalin dan dialihbahasakan dari Pharmacotherapy: A Patophysiologic Approach edisi 7, hal

677, table 42-3

Page 15: HEPATITIS penyakit ke arah sirosis, dan meminimalkan kerusakan hati pada pasien. Terapi nonfarmakologi: Konseling Vaksinasi dan imunisasi Hindari konsumsi alkohol Ajak pasien untuk

30/4/2011TUGAS FARMAKOTERAPI III KELOMPOK 515

Twinrix adalah vaksin bivalen untuk hepatitis A dan B.

Vaksin ini diperbolehkan untuk orang-orang berusia ≥ 18

tahun dengan waktu pemberian 0, 1, dan 6 bulan.

Dosis pertama memberikan tingkat serokonversi HAV

>90%, tetapi diperlukan tiga dosis untuk serokonversi HBV

yang maksimal.

Page 16: HEPATITIS penyakit ke arah sirosis, dan meminimalkan kerusakan hati pada pasien. Terapi nonfarmakologi: Konseling Vaksinasi dan imunisasi Hindari konsumsi alkohol Ajak pasien untuk

30/4/2011TUGAS FARMAKOTERAPI III KELOMPOK 516

Imunoglobulin (Ig) digunakan sebagai terapi profilaksis

pra/pasca paparan terhadap HAV.

Paling efektif bila diberikan dalam masa inkubasi.

Ig jarang menyebabkan efek samping serius dan aman

diberikan kepada wanita hamil dan menyusui.

Dosis:

0,2 mL/kg IM untuk mereka yang telah terpapar HAV atau

belum (profilaksis <3 bulan)

0,6 mL/kg IM (profilaksis ≥5 bulan) untuk mereka yang

belum terpapar HAV

Page 17: HEPATITIS penyakit ke arah sirosis, dan meminimalkan kerusakan hati pada pasien. Terapi nonfarmakologi: Konseling Vaksinasi dan imunisasi Hindari konsumsi alkohol Ajak pasien untuk

HEPATITIS B

30/4/2011TUGAS FARMAKOTERAPI III KELOMPOK 517

Page 18: HEPATITIS penyakit ke arah sirosis, dan meminimalkan kerusakan hati pada pasien. Terapi nonfarmakologi: Konseling Vaksinasi dan imunisasi Hindari konsumsi alkohol Ajak pasien untuk

EPIDEMIOLOGI

30/4/2011TUGAS FARMAKOTERAPI III KELOMPOK 518

Area dengan prevalensi tinggi: Afrika sub-Sahara, Asia,

Amazon, Eropa Timur dan Tengah.

Ras dengan prevalensi tinggi: ras kulit hitam non-Hispanik

disusul oleh ras Asia-Pasifik dan ras kulit putih non-Hispanik.

Ras Hispanik memiliki prevalensi hepatitis B terendah.

Hepatitis B Virus (HBV) ditularkan secara seksual, parenteral,

dan perinatal.

Penularan juga dapat terjadi melalui kontak dengan cairan

tubuh penderita, terutama darah dan komponen darah.

Page 19: HEPATITIS penyakit ke arah sirosis, dan meminimalkan kerusakan hati pada pasien. Terapi nonfarmakologi: Konseling Vaksinasi dan imunisasi Hindari konsumsi alkohol Ajak pasien untuk

FAKTOR RISIKO

30/4/2011TUGAS FARMAKOTERAPI III KELOMPOK 519

Pelancong

Pengguna obat suntik (IDU)

Kontak seksual/tinggal serumah dengan penderita

Page 20: HEPATITIS penyakit ke arah sirosis, dan meminimalkan kerusakan hati pada pasien. Terapi nonfarmakologi: Konseling Vaksinasi dan imunisasi Hindari konsumsi alkohol Ajak pasien untuk

ETIOLOGI

30/4/2011TUGAS FARMAKOTERAPI III KELOMPOK 520

HBV merupakan virus DNA, termasuk dalam familiHepadnaviridae.

Memiliki envelope, berukuran kecil dan mengandung DNA beruntai ganda parsial dengan 3200 pasang basa nitrogen

DNA ini mengkode 3 protein permukaan: antigen permukaan (HBsAg), antigen inti (HBcAg), protein pra-inti(HBeAg); protein polimerase aktif yang besar; protein transaktivator.

Ada 7 genotipe (A-H) yang tersebar di wilayah geografistertentu.

Masa inkubasi virus ini 1-6 bulan.

Page 21: HEPATITIS penyakit ke arah sirosis, dan meminimalkan kerusakan hati pada pasien. Terapi nonfarmakologi: Konseling Vaksinasi dan imunisasi Hindari konsumsi alkohol Ajak pasien untuk

PATOFISIOLOGI

30/4/2011TUGAS FARMAKOTERAPI III KELOMPOK 521

Replikasi dengan perlekatan virion pada sel hepatosit

Partikel virus berpindah ke nukleus

Konversi DNA membentuk DNA sirkular tertutup sebagai template RNA pragenomik

Transkripsi RNA virus

RNA virus kembali ke sitoplasma

Cadangan template virus Berkembang di dalam membranintrasel bersama protein envelope

Menginfeksi sel lain

Page 22: HEPATITIS penyakit ke arah sirosis, dan meminimalkan kerusakan hati pada pasien. Terapi nonfarmakologi: Konseling Vaksinasi dan imunisasi Hindari konsumsi alkohol Ajak pasien untuk

30/4/2011TUGAS FARMAKOTERAPI III KELOMPOK 522

HBV tidak patogenik terhadap sel, tetapi respons imun

terhadap virus ini yang bersifat hepatotoksik.

Kerusakan hepatosit menyebabkan peningkatan kadar ALT.

Page 23: HEPATITIS penyakit ke arah sirosis, dan meminimalkan kerusakan hati pada pasien. Terapi nonfarmakologi: Konseling Vaksinasi dan imunisasi Hindari konsumsi alkohol Ajak pasien untuk

30/4/2011TUGAS FARMAKOTERAPI III KELOMPOK 523

• Su

Sumber: Pharmacotherapy: A Patophysiologic Approach 7th ed hal 679

Page 24: HEPATITIS penyakit ke arah sirosis, dan meminimalkan kerusakan hati pada pasien. Terapi nonfarmakologi: Konseling Vaksinasi dan imunisasi Hindari konsumsi alkohol Ajak pasien untuk

MANIFESTASI KLINIK

30/4/2011TUGAS FARMAKOTERAPI III KELOMPOK 524

Tanda-tanda dan gejala:

Mudah lelah, cemas, tidak nafsu makan, dan rasa tidak enak

badan.

Asites, jaundice (kuning), perdarahan variseal, dan ensefalopati

hepatik dapat timbul bersama dekompensasi hati.

Ensefalopati hepatik sering dikaitkan dengan hipereksitabilitas,

gangguan mental, obtundation, bingung, dan koma.

Page 25: HEPATITIS penyakit ke arah sirosis, dan meminimalkan kerusakan hati pada pasien. Terapi nonfarmakologi: Konseling Vaksinasi dan imunisasi Hindari konsumsi alkohol Ajak pasien untuk

DIAGNOSIS

30/4/2011TUGAS FARMAKOTERAPI III KELOMPOK 525

Pemeriksaan fisik:

Sklera, kulit, dan sekresi ikterik.

Penurunan bunyi usus besar, peningkatan lingkar abdomen, danadanya pergerakan cairan.

Asterixis

Spider angiomata

Tes laboratorium:

Adanya Hepatitis B surface antigen (HBsAg) minimal selama 6 bulan.

Peningkatan transaminase hati (alanine transaminase dan aspartate transmaninase) dan DNA HBV >105 kopi/mL.

Biopsi hati

Page 26: HEPATITIS penyakit ke arah sirosis, dan meminimalkan kerusakan hati pada pasien. Terapi nonfarmakologi: Konseling Vaksinasi dan imunisasi Hindari konsumsi alkohol Ajak pasien untuk

PENCEGAHAN

30/4/2011TUGAS FARMAKOTERAPI III KELOMPOK 526

Dengan vaksinasi atau imunisasi (Hepatitis B imunoglobulin)

Beberapa contoh sediaan vaksin di AS: Twinrix (kombinasi

vaksin hepatitis A dan hepatitis B), Recombivax HB, dan

Engerix-B.

Page 27: HEPATITIS penyakit ke arah sirosis, dan meminimalkan kerusakan hati pada pasien. Terapi nonfarmakologi: Konseling Vaksinasi dan imunisasi Hindari konsumsi alkohol Ajak pasien untuk

TERAPI

30/4/2011TUGAS FARMAKOTERAPI III KELOMPOK 527

Tujuan terapi: meningkatkan seroklirens, mencegah

perkembangan penyakit ke arah sirosis, dan meminimalkan

kerusakan hati pada pasien.

Terapi nonfarmakologi:

Konseling

Vaksinasi dan imunisasi

Hindari konsumsi alkohol

Ajak pasien untuk berkonsultasi sebelum menggunakan obat

baru, termasuk obat herbal dan obat tanpa resep.

Page 28: HEPATITIS penyakit ke arah sirosis, dan meminimalkan kerusakan hati pada pasien. Terapi nonfarmakologi: Konseling Vaksinasi dan imunisasi Hindari konsumsi alkohol Ajak pasien untuk

30/4/2011TUGAS FARMAKOTERAPI III KELOMPOK 528

Terapi farmakologi:

Interferon (IFN)

Merupakan sitokin yang memiliki efek antivirus,

antiproliferatif, dan imunomodulator.

Pemberian IFN memerlukan frekuensi pemberian 3 kali

seminggu, sehingga digantikan oleh pegylated-IFN (PEG-IFN)

PEG-IFN memiliki waktu paruh yang lebih panjang daripada

IFN, dapat diberikan 1 kali/minggu.

Page 29: HEPATITIS penyakit ke arah sirosis, dan meminimalkan kerusakan hati pada pasien. Terapi nonfarmakologi: Konseling Vaksinasi dan imunisasi Hindari konsumsi alkohol Ajak pasien untuk

30/4/2011TUGAS FARMAKOTERAPI III KELOMPOK 529

Efek samping:

kelelahan, demam, sakit kepala, mual, tidak nafsu makan,

kekakuan, mialgia, artralgia, nyeri muskuloskeletal,

insomnia, depresi, cemas/emosi labil, alopesia, reaksi di

tempat injeksi.

Dosis:

Interferon α-2a :

SC/IM; 4,5 x 106 unit 3x seminggu, jika tidak

menimbulkan respon setelah 6 bulan, naikkan sampai dosis

maks 18x106 unit 3x seminggu.

Page 30: HEPATITIS penyakit ke arah sirosis, dan meminimalkan kerusakan hati pada pasien. Terapi nonfarmakologi: Konseling Vaksinasi dan imunisasi Hindari konsumsi alkohol Ajak pasien untuk

30/4/2011TUGAS FARMAKOTERAPI III KELOMPOK 530

Interferon α-2b

SC; 3x106 unit 3x seminggu, naikkan sampai 5-10x106

unit 3x seminggu bila tidak menimbulkan respons setelah 6

bulan

Pertahankan dosis minimum selama 4-6 bulan kecuali

dalam keadaan intoleran

Page 31: HEPATITIS penyakit ke arah sirosis, dan meminimalkan kerusakan hati pada pasien. Terapi nonfarmakologi: Konseling Vaksinasi dan imunisasi Hindari konsumsi alkohol Ajak pasien untuk

30/4/2011TUGAS FARMAKOTERAPI III KELOMPOK 531

Lamivudine

Merupakan analog nukleosida

Memiliki aktivitas antivirus pada HBV maupun HIV.

Indikasi : Hepatitis B kronik.

Dosis :

Dewasa, anak > 12 tahun : 100 mg 1 x sehari.

Anak usia 2 – 11 tahun : 3 mg/kg 1 x sehari (maksimum

100 mg/hari).

Efek samping : diare, nyeri perut, ruam, malaise, lelah,

demam, anemia, neutropenia, trombositopenia, neuropati,

jarang pankreatitis.

Page 32: HEPATITIS penyakit ke arah sirosis, dan meminimalkan kerusakan hati pada pasien. Terapi nonfarmakologi: Konseling Vaksinasi dan imunisasi Hindari konsumsi alkohol Ajak pasien untuk

30/4/2011TUGAS FARMAKOTERAPI III KELOMPOK 532

Perhatian : pankreatitis, kerusakan ginjal berat, penderita

sirosis berat, hamil dan laktasi.

Interaksi obat : Trimetroprim

Penatalaksanaan :

Tes untuk HBeAg dan anti HBe di akhir pengobatan selama

1tahun dan kemudian setiap 3 -6 bulan.

Durasi pengobatan optimal untuk hepatitis B belum

diketahui, tetapi pengobatan dapat dihentikan setelah 1

tahun jika ditemukan adanya serokonversi HBeAg

Page 33: HEPATITIS penyakit ke arah sirosis, dan meminimalkan kerusakan hati pada pasien. Terapi nonfarmakologi: Konseling Vaksinasi dan imunisasi Hindari konsumsi alkohol Ajak pasien untuk

30/4/2011TUGAS FARMAKOTERAPI III KELOMPOK 533

Pengobatan lebih lanjut 3 – 6 bulan setelah ada

serokonversi HBeAg untuk mengurangi kemungkinan

kambuh.

Monitoring fungsi hati selama paling sedikit 4 bulan setelah

penghentian terapi dengan Lamivudine.

Page 34: HEPATITIS penyakit ke arah sirosis, dan meminimalkan kerusakan hati pada pasien. Terapi nonfarmakologi: Konseling Vaksinasi dan imunisasi Hindari konsumsi alkohol Ajak pasien untuk

30/4/2011TUGAS FARMAKOTERAPI III KELOMPOK 534

Adefovir Merupakan analog nukleosida asiklik dari AMP (adenosine

monophosphate). Mekanisme kerja: menghambat polimerase DNA HBV. Dosis: 10 mg/hari selama 1 tahun.

Entecavir Merupakan analog nukleosida dari guanosin. Mekanisme kerja: menghambat polimerase HBV. Lebih poten daripada lamivudine dan efektif pada HBV

resisten lamivudine. Dosis: 0,5 mg/hari atau 1 mg/hari pada pasien dengan HBV

resisten lamivudine

Page 35: HEPATITIS penyakit ke arah sirosis, dan meminimalkan kerusakan hati pada pasien. Terapi nonfarmakologi: Konseling Vaksinasi dan imunisasi Hindari konsumsi alkohol Ajak pasien untuk

30/4/2011TUGAS FARMAKOTERAPI III KELOMPOK 535

Telbivudine

Merupakan analog nukleosida spesifik HBV.

Mekanisme kerja: inhibitor kompetitif DNA polimerase.

Lebih poten daripada lamivudine.

Efek samping: ISPA

Tenofovir

Emtricitabine

Page 36: HEPATITIS penyakit ke arah sirosis, dan meminimalkan kerusakan hati pada pasien. Terapi nonfarmakologi: Konseling Vaksinasi dan imunisasi Hindari konsumsi alkohol Ajak pasien untuk

HEPATITIS C

30/4/2011TUGAS FARMAKOTERAPI III KELOMPOK 536

Page 37: HEPATITIS penyakit ke arah sirosis, dan meminimalkan kerusakan hati pada pasien. Terapi nonfarmakologi: Konseling Vaksinasi dan imunisasi Hindari konsumsi alkohol Ajak pasien untuk

EPIDEMIOLOGI

30/4/2011TUGAS FARMAKOTERAPI III KELOMPOK 537

Faktor risiko: transfusi darah, hemodialisis, penggunaan obatsuntik (IDU), kontak seksual atau perinatal.

Skrining HCV perlu dilakukan pada: Pengguna obat suntik Penderita HIV Menerima transfusi darah/transplantasi organ sebelum tahun 1992 Menerima faktor pembekuan darah sebelum tahun 1987 Pernah/sedang menjalani hemodialisis Pasien dengan peningkatan kadar ALT/penyakit hati Tenaga kesehatan setelah paparan di lingkungan kerja Anak yang lahir dari ibu positif virus hepatitis C Imigran dari negara dengan prevalensi hepatitis C tinggi

Page 38: HEPATITIS penyakit ke arah sirosis, dan meminimalkan kerusakan hati pada pasien. Terapi nonfarmakologi: Konseling Vaksinasi dan imunisasi Hindari konsumsi alkohol Ajak pasien untuk

ETIOLOGI

30/4/2011TUGAS FARMAKOTERAPI III KELOMPOK 538

Virus hepatitis C (Hepatitis C Virus = HCV) merupakan virus

RNA berantai tunggal dari famili Flaviviridae.

Virus ini bereplikasi di dalam hepatosit dan tidak merusak sel

secara langsung.

Waktu paruh dalam serum: 2-3 jam

HCV dikelompokkan ke dalam 6 genotip (1-6) yang

terdistribusi di seluruh belahan dunia.

Masa inkubasi: 2 minggu- 6 bulan

Page 39: HEPATITIS penyakit ke arah sirosis, dan meminimalkan kerusakan hati pada pasien. Terapi nonfarmakologi: Konseling Vaksinasi dan imunisasi Hindari konsumsi alkohol Ajak pasien untuk

30/4/2011TUGAS FARMAKOTERAPI III KELOMPOK 539

Genotip Wilayah

1 Seluruh dunia, khususnya Amerika Serikat, Eropa Utara

2 Seluruh dunia, khususnya Eropa Utara, Jepang

3 India

4 TimurTengah, Afrika

5 Afrika Selatan

6 Hongkong, Asia Tenggara

Tabel 2: Distribusi Genotip HCVdi seluruh dunia

Tabel ini disalin dan dialihbahasakan dari Pharmacotherapy: A Patophysiologic Approach edisi 7, hal

685, table 42-11

Page 40: HEPATITIS penyakit ke arah sirosis, dan meminimalkan kerusakan hati pada pasien. Terapi nonfarmakologi: Konseling Vaksinasi dan imunisasi Hindari konsumsi alkohol Ajak pasien untuk

PATOFISIOLOGI

30/4/2011TUGAS FARMAKOTERAPI III KELOMPOK 540

Kadar RNA HCV dalam darah meningkat

Natural killer cells aktif

CD4 spesifik HCV dan limfositT CD8, diikuti ekspresi interferon(IFN) menurunkan replikasi virus

HCV dirusak oleh limfositT sitotoksik dengan cara

Hepatosit terinfeksi IFN menekanmemicu apoptosis replikasi virus

Page 41: HEPATITIS penyakit ke arah sirosis, dan meminimalkan kerusakan hati pada pasien. Terapi nonfarmakologi: Konseling Vaksinasi dan imunisasi Hindari konsumsi alkohol Ajak pasien untuk

30/4/2011TUGAS FARMAKOTERAPI III KELOMPOK 541

Kadar apoptosis rendah menandakan virus masih bertahan,

sedangkan kadar apoptosis yang tinggi menandakan tingkat

kerusakan hepatosit.

Mutasi gen HCV terdeteksi 1 tahun setelah infeksi.

Page 42: HEPATITIS penyakit ke arah sirosis, dan meminimalkan kerusakan hati pada pasien. Terapi nonfarmakologi: Konseling Vaksinasi dan imunisasi Hindari konsumsi alkohol Ajak pasien untuk

MANIFESTASI KLINIS

30/4/2011TUGAS FARMAKOTERAPI III KELOMPOK 542

1. Tahap akut

Kebanyakan pasien tidak menampakkan gejala dan tidak

terdiagnosis setelah infeksi HCV akut.

RNA HCV terdeteksi dalam 1-2 minggu setelah infeksi dan

meningkat dengan cepat.

Kadar RNA HCV stabil pada 105 – 107 IU/mL menyebabkan

peningkatan kadar ALT dan timbulnya gejala-gekala hepatitis.

Gejala timbul pada 7 minggu setelah infeksi dan berlangsung

selama 3-12 minggu.

Page 43: HEPATITIS penyakit ke arah sirosis, dan meminimalkan kerusakan hati pada pasien. Terapi nonfarmakologi: Konseling Vaksinasi dan imunisasi Hindari konsumsi alkohol Ajak pasien untuk

30/4/2011TUGAS FARMAKOTERAPI III KELOMPOK 543

Gejala-gejala yang dapat timbul:

Kelelahan

Hilang nafsu makan

Lemah

Jaundice /kuning

Nyeri perut

Urin berwarna gelap

Infeksi akut akan berkembang menjadi kronis pada 85% pasien,

dapat dilihat dari RNA HCV yang menetap selama 6 bulan.

Page 44: HEPATITIS penyakit ke arah sirosis, dan meminimalkan kerusakan hati pada pasien. Terapi nonfarmakologi: Konseling Vaksinasi dan imunisasi Hindari konsumsi alkohol Ajak pasien untuk

30/4/2011TUGAS FARMAKOTERAPI III KELOMPOK 544

2. Tahap kronis

Pada tahap kronis, kadar RNA HCV dan ALT serum dapat

berfluktuasi, bahkan tidak terdeteksi/kembali normal.

Gejala yang dapat timbul pada infeksi kronis:

Kelelahan

Nyeri perut bagian kanan atas

Mual

Nafsu makan hilang/menurun

Hepatomegali dapat terlihat dari pemeriksaan fisik.

Page 45: HEPATITIS penyakit ke arah sirosis, dan meminimalkan kerusakan hati pada pasien. Terapi nonfarmakologi: Konseling Vaksinasi dan imunisasi Hindari konsumsi alkohol Ajak pasien untuk

30/4/2011TUGAS FARMAKOTERAPI III KELOMPOK 545

3. Tahap lanjut

Gejala yang dapat timbul:

Spider nevi

Splenomegali

Eritema pada telapak tangan

Atropi testis

Caput medusae

Page 46: HEPATITIS penyakit ke arah sirosis, dan meminimalkan kerusakan hati pada pasien. Terapi nonfarmakologi: Konseling Vaksinasi dan imunisasi Hindari konsumsi alkohol Ajak pasien untuk

30/4/2011TUGAS FARMAKOTERAPI III KELOMPOK 546

Inflamasi hati kronis dapat menyebabkan fibrosis pada hati.

HCV kronis kadang dikaitkan dengan manifestasi

ekstrahepatik, misalnya cryoglobulinemia.

Cryoglobulinemia adalah pengendapan kompleks imun yang

dapat menyebabkan vaskulitis.

Gejala-gejalanya adalah: kelelahan, ruam kulit, purpura,

artralgia, gangguan ginjal, dan neuropati.

Gejala yang lebih jarang: limfoma non-Hodgkin sel B,

sindrom Sjögren, glomerulonefritis, artritis, tukak kornea,

penyakit tiroid, neuropati, dan porphyria cutanea tarda.

Page 47: HEPATITIS penyakit ke arah sirosis, dan meminimalkan kerusakan hati pada pasien. Terapi nonfarmakologi: Konseling Vaksinasi dan imunisasi Hindari konsumsi alkohol Ajak pasien untuk

DIAGNOSIS

30/4/2011TUGAS FARMAKOTERAPI III KELOMPOK 547

Kadar transaminase abnormal yang bertahan selama beberapa

waktu.

Reactive enzyme immunoassay for anti-HCV

Page 48: HEPATITIS penyakit ke arah sirosis, dan meminimalkan kerusakan hati pada pasien. Terapi nonfarmakologi: Konseling Vaksinasi dan imunisasi Hindari konsumsi alkohol Ajak pasien untuk

TERAPI

30/4/2011TUGAS FARMAKOTERAPI III KELOMPOK 548

Tujuan terapi: menyembuhkan infeksi HCV dan memulihkan

kondisi jaringan tubuh.

Terapi nonfarmakologi

Vaksin anti hepatitis A dan B

Diet gizi seimbang

Hindari alkohol

Berhenti merokok

Olahraga teratur

Page 49: HEPATITIS penyakit ke arah sirosis, dan meminimalkan kerusakan hati pada pasien. Terapi nonfarmakologi: Konseling Vaksinasi dan imunisasi Hindari konsumsi alkohol Ajak pasien untuk

30/4/2011TUGAS FARMAKOTERAPI III KELOMPOK 549

Terapi farmakologi

Standar terapi: injeksi PEG-IFN 1x seminggu dan Ribavirin oral

1x sehari

Ribavirin merupakan analog guanosin sintetis, mekanisme kerja

belum diketahui.

Indikasi Ribavirin:

Hepatitis C kronik pada pasien penyakit hati >18 tahun yang

mengalami kegagalan de ngan monoterapi Interferon α-2a

atau α-2b

Page 50: HEPATITIS penyakit ke arah sirosis, dan meminimalkan kerusakan hati pada pasien. Terapi nonfarmakologi: Konseling Vaksinasi dan imunisasi Hindari konsumsi alkohol Ajak pasien untuk

30/4/2011TUGAS FARMAKOTERAPI III KELOMPOK 550

Indikasi Ribavirin dengan Peginterferon α-2a atau α-2b :

Hepatitis C kronik pada pasien > 18 tahun yang mengalami

relaps setelah mendapat terapi dengan Interferon α.

Kontraindikasi:

Wanita hamil dan suaminya, pasangan yang berencana

memiliki anak kandung, mempunyai reaksi alergi terhadap

Ribavirin, kit jantung berat 6 bulan yang lalu,

haemoglobinopathy, hepatitis autoimun, sirosis hati yang tidak

terkompensasi, penyakit tiroid, adanya penyakit atau riwayat

kondisi psikiatrik berat, terutama depresi, keinginan atau ada

upaya bunuh diri.

Page 51: HEPATITIS penyakit ke arah sirosis, dan meminimalkan kerusakan hati pada pasien. Terapi nonfarmakologi: Konseling Vaksinasi dan imunisasi Hindari konsumsi alkohol Ajak pasien untuk

30/4/2011TUGAS FARMAKOTERAPI III KELOMPOK 551

Perhatian :

Wanita subur dan pria harus menggunakan kontrasepsi aktif

selama terapi dan 6 bulan sesudahnya, tes kehamilan harus

dilakukan setiap 6 bulan selama terapi.

Lakukan tes darah lengkap sejak awal terapi

Riwayat penyakit paru atau diabetes mellitus yang cenderung

ketoasidosis, gangguan pembuluh darah/mielosupresi berat.

Tes daya visual dianjurkan pada pasien DM atau hipertensi.

Monitor fungsi jantung pada pasien dengan riwayat gagal

jantung kongestif, infark miokard dan aritmia.

Dapat menimbulkan kekambuhan penyakit psoriasis.

Page 52: HEPATITIS penyakit ke arah sirosis, dan meminimalkan kerusakan hati pada pasien. Terapi nonfarmakologi: Konseling Vaksinasi dan imunisasi Hindari konsumsi alkohol Ajak pasien untuk

30/4/2011TUGAS FARMAKOTERAPI III KELOMPOK 552

Efek samping:

Hemolisis, anemia, neutropenia, mulut kering,

hiperhidrosis, asthenia, lemah, demam, sakit kepala,

gejala menyerupai flu, kekakuan, berat badan menurun,

gangguan GI, artralgia, mialgia, insomnia, somnolen, batuk,

dispnea, faringitis, alopesia, depresi.

Interaksi Obat : Zidovudine, Stavudine.

Page 53: HEPATITIS penyakit ke arah sirosis, dan meminimalkan kerusakan hati pada pasien. Terapi nonfarmakologi: Konseling Vaksinasi dan imunisasi Hindari konsumsi alkohol Ajak pasien untuk

30/4/2011TUGAS FARMAKOTERAPI III KELOMPOK 553

Dosis:

Ribavirin dengan Interferon α-2b

Interferon α-2b : 3 x 106 unit SC 3x seminggu dan

Ribavirin per hari berdasarkan berat badan:

< 75 kg, Ribavirin 400 mg pagi

> 75 kg, Ribavirin 600 mg pagi dan sore hari

Page 54: HEPATITIS penyakit ke arah sirosis, dan meminimalkan kerusakan hati pada pasien. Terapi nonfarmakologi: Konseling Vaksinasi dan imunisasi Hindari konsumsi alkohol Ajak pasien untuk

30/4/2011TUGAS FARMAKOTERAPI III KELOMPOK 554

Ribavirin dengan Peginterferon α-2a

Peginterferon α-2a 180 mcg SC 1x seminggu dengan

Ribavirin per hari berdasarkan berat badan dan genotip

HCV

Genotip 1,

< 75 kg, 400 mg pagi dan 600 mg malam hari.

>75 kg, 600 mg pagi dan malam hari

Genotip 2 dan 3, 400 mg pagi dan malam hari

Page 55: HEPATITIS penyakit ke arah sirosis, dan meminimalkan kerusakan hati pada pasien. Terapi nonfarmakologi: Konseling Vaksinasi dan imunisasi Hindari konsumsi alkohol Ajak pasien untuk

30/4/2011TUGAS FARMAKOTERAPI III KELOMPOK 555

Ribavirin dengan Peginterferon α-2b

Peginterferon α-2b : 1,5 μg/kg SC 1 x seminggu dan

Ribavirin berdasarkan berat badan :

• < 65 kg, SC Peginterferon α-2b 100 μg 1 x seminggu,

oral Ribavirin 400 mg pagi dan malam hari.

• 65-80 kg, SC Peginterferon α-2b 120 μg 1 x seminggu

oral Ribavirin 400 mg pagi dan 600 mg malam hari

• >80-85 kg, SC Peginterferon α-2b 150 μg 1 x seminggu,

oral Ribavirin 400 mg pagi dan 600 mg malam hari.

• > 85 kg, SC Peginterferon α-2b 150 μg 1 x seminggu,

oral Ribavirin 600 mg pagi dan 600 mg malam hari.

Page 56: HEPATITIS penyakit ke arah sirosis, dan meminimalkan kerusakan hati pada pasien. Terapi nonfarmakologi: Konseling Vaksinasi dan imunisasi Hindari konsumsi alkohol Ajak pasien untuk

30/4/2011TUGAS FARMAKOTERAPI III KELOMPOK 556

Penatalaksanaan :

• Ribavirin tidak efektif jika digunakan tunggal.

• Ribavirin dengan Peginterferon α untuk infeksi

genotip 1.

• Ribavirin dengan Peginterferon α atau Ribavirin

dengan Interferon α untuk infeksi genotip 2 dan 3.

• Peginterferon α tunggal bila kontraindikasi terhadap

Ribavirin

• Terapi untuk infeksi 1 dan 4 selama 48 minggu.

• Terapi untuk infeksi 2 dan 3 selama 24 minggu.

Page 57: HEPATITIS penyakit ke arah sirosis, dan meminimalkan kerusakan hati pada pasien. Terapi nonfarmakologi: Konseling Vaksinasi dan imunisasi Hindari konsumsi alkohol Ajak pasien untuk

PENCEGAHAN

30/4/2011TUGAS FARMAKOTERAPI III KELOMPOK 557

Tidak ada vaksin untuk HCV.

Pencegahan dapat dilakukan dengan cara mencegah kontak

dengan darah atau mukus pasien HCV

Penderita HCV perlu diberikan konseling agar mereka tidak

mengajukan diri sebagai donor darah atau organ.

Page 58: HEPATITIS penyakit ke arah sirosis, dan meminimalkan kerusakan hati pada pasien. Terapi nonfarmakologi: Konseling Vaksinasi dan imunisasi Hindari konsumsi alkohol Ajak pasien untuk

HEPATITIS D

30/4/2011TUGAS FARMAKOTERAPI III KELOMPOK 558

Page 59: HEPATITIS penyakit ke arah sirosis, dan meminimalkan kerusakan hati pada pasien. Terapi nonfarmakologi: Konseling Vaksinasi dan imunisasi Hindari konsumsi alkohol Ajak pasien untuk

30/4/2011TUGAS FARMAKOTERAPI III KELOMPOK 559

Virus Hepatitis D (HDV ) atau virus delta adalah virus yang unik, yakni virus RNA yang tidak lengkap, memerlukankeberadaan virus hepatitis B untuk ekspresi danpatogenisitasnya, tetapi tidak untuk replikasinya.

Penularan melalui hubungan seksual, jarum suntik dantransfusi darah.

Gejala penyakit hepatitis D bervariasi, dapat muncul sebagaigejala yang ringan (ko-infeksi) atau sangat progresif.

Diagnosis dapat dilakukan dengan metode NAAT atau deteksiantibodi IgM dengan ELISA.

Masa inkubasi irus hepatitis D: 3 minggu-3 bulan

Page 60: HEPATITIS penyakit ke arah sirosis, dan meminimalkan kerusakan hati pada pasien. Terapi nonfarmakologi: Konseling Vaksinasi dan imunisasi Hindari konsumsi alkohol Ajak pasien untuk

HEPATITIS E

30/4/2011TUGAS FARMAKOTERAPI III KELOMPOK 560

Page 61: HEPATITIS penyakit ke arah sirosis, dan meminimalkan kerusakan hati pada pasien. Terapi nonfarmakologi: Konseling Vaksinasi dan imunisasi Hindari konsumsi alkohol Ajak pasien untuk

30/4/2011TUGAS FARMAKOTERAPI III KELOMPOK 561

Gejala mirip hepatitis A, demam, pegal linu, lelah, hilang

nafsu makan dan sakit perut.

Penyakit ini akan sembuh sendiri (self-limited), kecuali bila

terjadi pada kehamilan, khususnya trimester ketiga, dapat

mematikan.

Penularan hepatitis E melalui air yang terkontaminasi feces.

Diagnosis: mendeteksi IgM spesifik atau NAAT (Nucleic Acid

Amplification Testing) real-time.

Dapat dicegah dengan langkah-langkah higiene.

Masa inkubasi: 3-6 minggu

Page 62: HEPATITIS penyakit ke arah sirosis, dan meminimalkan kerusakan hati pada pasien. Terapi nonfarmakologi: Konseling Vaksinasi dan imunisasi Hindari konsumsi alkohol Ajak pasien untuk

HEPATITIS F

30/4/2011TUGAS FARMAKOTERAPI III KELOMPOK 562

Page 63: HEPATITIS penyakit ke arah sirosis, dan meminimalkan kerusakan hati pada pasien. Terapi nonfarmakologi: Konseling Vaksinasi dan imunisasi Hindari konsumsi alkohol Ajak pasien untuk

30/4/2011TUGAS FARMAKOTERAPI III KELOMPOK 563

Baru sedikit kasus yang dilaporkan, saat ini, para ahli belum

sepakat penyakit ini merupakan tipe hepatitis yang terpisah.

Page 64: HEPATITIS penyakit ke arah sirosis, dan meminimalkan kerusakan hati pada pasien. Terapi nonfarmakologi: Konseling Vaksinasi dan imunisasi Hindari konsumsi alkohol Ajak pasien untuk

HEPATITIS G

30/4/2011TUGAS FARMAKOTERAPI III KELOMPOK 564

Page 65: HEPATITIS penyakit ke arah sirosis, dan meminimalkan kerusakan hati pada pasien. Terapi nonfarmakologi: Konseling Vaksinasi dan imunisasi Hindari konsumsi alkohol Ajak pasien untuk

30/4/2011TUGAS FARMAKOTERAPI III KELOMPOK 565

Gejala serupa hepatitis C, seringkali infeksi bersamaan

dengan hepatitis B dan/atau C.

Tidak menyebabkan hepatitis kronis

Penularan melalui transfusi darah dan jarum suntik

Page 66: HEPATITIS penyakit ke arah sirosis, dan meminimalkan kerusakan hati pada pasien. Terapi nonfarmakologi: Konseling Vaksinasi dan imunisasi Hindari konsumsi alkohol Ajak pasien untuk

RANGKUMAN

30/4/2011TUGAS FARMAKOTERAPI III KELOMPOK 566

Disalin dari Buku Saku Pharmaceutical Care Untuk Penyakit Hati (Depkes RI, 2007) hlm. 4,

tabel 1, Perbandingan Virus Hepatitis

Page 67: HEPATITIS penyakit ke arah sirosis, dan meminimalkan kerusakan hati pada pasien. Terapi nonfarmakologi: Konseling Vaksinasi dan imunisasi Hindari konsumsi alkohol Ajak pasien untuk

DAFTAR PUSTAKA DAN REFERENSI

Depkes RI, 2007, Pharmaceutical Care untuk Penyakit Hati, Jakarta,

Depkes RI

DiPiro JT, et al, 2008, Pharmacotherapy. A Pathophysiologic Approach

(seventh edition), New York: The McGraw Hill Companies

Gillespie, Stephen, Kathleen Bamford, 2009, At a Glance Mikrobiologi

Medis dan Infeksi (Edisi Ketiga) terj. Stella Tinia H., Jakarta:

Penerbit Erlangga

30/4/2011TUGAS FARMAKOTERAPI III KELOMPOK 567

Page 68: HEPATITIS penyakit ke arah sirosis, dan meminimalkan kerusakan hati pada pasien. Terapi nonfarmakologi: Konseling Vaksinasi dan imunisasi Hindari konsumsi alkohol Ajak pasien untuk

TERIMA KASIH