37
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Di Indonesia hernia menempati urutan ke delapan dengan jumlah 291.145 kasus. Untuk data di Jawa Tengah, mayoritas penderita selama bulan Januari - Desember 2007 diperkirakan 425 penderita. Peningkatan angka kejadian Penyakit Hernia Inguinalis Lateralis di Indoneisa khusunya Provinsi Jawa Tengah bisa disebabkan karena ilmu pengetahuan dan teknologi semakin berkembang dengan pesat, sejalan dengan hal tersebut, maka permasalahan manusiapun semakin kompleks, salah satunya yaitu kebutuhan ekonomi yang semakin mendesak. Hal tersebut menuntut manusia untuk berusaha memenuhi kebutuhannya dengan usaha yang ekstra, tentunya itu mempengaruhi pola hidup dan kesehatannya yang dapat menyebabkan kerja tubuh yang berat yang dapat menimbulkan kelelahan dan kelemahan dari berbagai organ tubuh. Penyebab penyakit hernia yaitu dengan bekerja berat untuk memenuhi kebutuhan seperti mengangkat benda berat, kebiasaan mengkonsumsi makanan kurang serat, yang dapat menyebabkan konstipasi sehingga mendorong mengejan saat defekasi. Selain itu, batuk, kehamilan, dapat juga 1

Hernia New New Bangeet

Embed Size (px)

DESCRIPTION

aaa

Citation preview

Page 1: Hernia New New Bangeet

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Di Indonesia hernia menempati urutan ke delapan dengan jumlah

291.145 kasus. Untuk data di Jawa Tengah, mayoritas penderita selama bulan

Januari - Desember 2007 diperkirakan 425 penderita. Peningkatan angka

kejadian Penyakit Hernia Inguinalis Lateralis di Indoneisa khusunya Provinsi

Jawa Tengah bisa disebabkan karena ilmu pengetahuan dan teknologi

semakin berkembang dengan pesat, sejalan dengan hal tersebut, maka

permasalahan manusiapun semakin kompleks, salah satunya yaitu kebutuhan

ekonomi yang semakin mendesak. Hal tersebut menuntut manusia untuk

berusaha memenuhi kebutuhannya dengan usaha yang ekstra, tentunya itu

mempengaruhi pola hidup dan kesehatannya yang dapat menyebabkan kerja

tubuh yang berat yang dapat menimbulkan kelelahan dan kelemahan dari

berbagai organ tubuh. Penyebab penyakit hernia yaitu dengan bekerja berat

untuk memenuhi kebutuhan seperti mengangkat benda berat, kebiasaan

mengkonsumsi makanan kurang serat, yang dapat menyebabkan konstipasi

sehingga mendorong mengejan saat defekasi. Selain itu, batuk, kehamilan,

dapat juga berpengaruh dalam meningkatkan tekanan intra abdominal

sehingga terjadi kelemahan otot “otot abdomen yang dapat menimbulkan

terjadinya hernia inguinalis, yang dapat menjadi hernia scrotalis bila kantong

hernia inguinalis mencapai scrotum. Bisa juga karena orang yang mempunyai

penyakit dengan tonjolan dilipat paha kemudian dibawa ke dukun sebelum

dibawa ke rumah sakit atau dokter. Ada pula sebagian masyarakat yang

merasa malu bila diketahui mempunyai penyakit demikian, sehingga hal-hal

inilah yang kadang kala memperlambat penanganan penyakit dan khususnya

hernia. Dapat juga karena sebab didapat atau anomali congenital. Berdasarkan

data yang diperoleh dari Rumah Sakit Umum Daerah Batang jumlah kasus

Hernia Inguinalis pada bulan Januari - Desember tahun 2009 - 2010 terdapat

187 kasus. Dari 187 kasus, 138 kasus sudah dilakukan operasi hernia

1

Page 2: Hernia New New Bangeet

ingunalis, sedangkan 49 kasus tanpa tindakan operasi. Dan dari 187 kasus 91

kasus terjadi pada tahun 2009 dan pada tahun 2010 ada 96 kasus. Berkaitan

dengan meningkatnya angka kejadian hernia inguinalis setiap tahunnya baik

karena faktor lanjut usia maupun faktor pekerjaan berat yang mempengaruhi

kelemahan otot dinding rongga perut serta kelelahan dari berbagai organ

tubuh

Penyakit hernia, atau yang lebih dikenal dengan turun berok, adalah

penyakit akibat turunnya buah zakar seiring melemahnya lapisan otot dinding

perut. Penderita hernia, memang kebanyakan laki-laki, terutama anak-anak.

Kebanyakan penderitanya akan merasakan nyeri, jika terjadi infeksi di

dalamnya, misalnya, jika anak-anak penderitanya terlalu aktif.

Berasal dari bahasa Latin, herniae, yaitu menonjolnya isi suatu rongga

melalui jaringan ikat tipis yang lemah pada dinding rongga. Dinding rongga

yang lemah itu membentuk suatu kantong dengan pintu berupa cincin.

Gangguan ini sering terjadi di daerah perut dengan isi yang keluar berupa

bagian dari usus.

Hernia yang terjadi pada anak-anak, lebih disebabkan karena kurang

sempurnanya procesus vaginalis untuk menutup seiring dengan turunnya

testis atau buah zakar. Sementara pada orang dewasa, karena adanya tekanan

yang tinggi dalam rongga perut dan karena faktor usia yang menyebabkan

lemahnya otot dinding perut. Penyakit hernia banyak diderita oleh orang yang

tinggal didaerah perkotaan yang notabene yang penuh dengan aktivitas

maupun kesibukan dimana aktivitas tersebut membutuhkan stamina yang

tinggi. Jika stamina kurang bagus dan terus dipaksakan maka, penyakit hernia

akan segera menghinggapinya.

Untuk itu perlu adanya pembahasan tentang penyakit hernia agar

pembaca khususnya penderita penyakit hernia dapat lebih jelas mengenai

penyakit hernia sehingga pertumbuhan penyakit hernia dapat berkurang

dengan adanya kesadaran pengetahuan tentang penyakit hernia.

2

Page 3: Hernia New New Bangeet

B. RUMUSAN MASALAH

Pengertian, etiologi, klasifikasi, pathway / patofisiologi, pemeriksaan

diagnostik, penatalaksanaan, dan asuhan keperawatan pada klien dengan

hernia.

C. TUJUAN

a. Tujuan Umum

Mahasiswa dapat mengetahui asuhan keperawatan Hernia secara

komprehensif.

b. Tujuan khusus

Mahasiswa dapat mengetahui :

1. Pengertian hernia

2. Klasifikasi hernia

3. Etiologi hernia

4. Tanda dan gejala hernia

5. Pathway/patofisiologi hernia

6. Pemeriksaan penunjang hernia

7. Penatalaksanaan hernia

8. Komplikasi hernia

9. Managemen keperawatan klien hernia

3

Page 4: Hernia New New Bangeet

BAB II

TINJAUAN TEORI

A. PENGERTIAN

Pengertian Hernia adalah menonjolnya suatu organ atau struktur organ

dan tempatnya yang normal malalui sebuah defek konsenital atau yang

didapat. (Long, 1996 : 246). Hernia adalah suatu keadaan menonjolnya isi

usus suatu rongga melalui lubang. (Oswari, 2000 : 216).

Hernia adalah penonjolan sebuah organ, jaringan atau struktur

melewati dinding rongga yang secara normal memang berisi bagian-bagian

tersebut (Nettina, 2001 : 253). Hernia inguinalis adalah hernia isi perut yang

tampak di daerah sela paha (regio inguinalis). (Oswari,2000 : 216).

Hernia adalah masuknya organ kedalam rongga yang disebabkan oleh

prosesus vaginalis berobliterasi (paten). (Mansjoer, Arief, 200 : 382)

B. KLASIFIKASI

Banyak sekali penjelasan mengenai klasifikasi hernia menurut

macam, sifat dan proses terjadinya. Berikut ini penjelasannya :

Macam-macam hernia :

a. Macam-macam hernia ini di dasarkan menurut letaknya, seperti :

1. Inguinal. Hernia inguinal ini dibagi lagi menjadi :

Indirek/lateralis: Hernia ini terjadi melalui cincin inguinalis dan

melewati korda spermatikus melalui kanalis inguinalis. Ini

umumnya terjadi pada pria daripada wanita. Insidennya tinggi

pada bayi dan anak kecil. Hernia ini dapat menjadi sangat besar

dan sering turun ke skrotum. Umumnya pasien mengatakan

turun berok, burut atau kelingsir atau mengatakan adanya

benjolan di selangkangan/kemaluan. Benjolan tersebut bisa

mengecil atau menghilang pada waktu tidur dan bila menangis,

mengejan atau mengangkat benda berat atau bila posisi pasien

berdiri dapat timbul kembali.

4

Page 5: Hernia New New Bangeet

Direk/medialis: Hernia ini melewati dinding abdomen di area

kelemahan otot, tidak melalui kanal seperti pada hernia

inguinalis dan femoralis indirek. Ini lebih umum pada lansia.

Hernia inguinalis direk secara bertahap terjadi pada area yang

lemah ini karena defisiensi kongenital. Hernia ini disebut direkta

karena langsung menuju anulus inguinalis eksterna sehingga

meskipun anulus inguinalis interna ditekan bila pasien berdiri

atau mengejan, tetap akan timbul benjolan. Bila hernia ini

sampai ke skrotum, maka hanya akan sampai ke bagian atas

skrotum, sedangkan testis dan funikulus spermatikus dapat

dipisahkan dari masa hernia. Pada pasien terlihat adanya massa

bundar pada anulusinguinalis eksterna yang mudah mengecil

bila pasien tidur. Karena besarnya defek pada dinding posterior

maka hernia ini jarang sekali menjadi ireponibilis.

2. Femoral : Hernia femoralis terjadi melalui cincin femoral dan lebih

umum pada wanita daripada pria. Ini mulai sebagai penyumbat

lemak di kanalis femoralis yang membesar dan secara bertahap

menarik peritoneum dan hampir tidak dapat dihindari kandung

kemih masuk ke dalam kantung. Ada insiden yang tinggi dari

inkarserata dan strangulasi dengan tipe hernia ini.

3. Umbilikal : Hernia umbilikalis pada orang dewasa lebih umum pada

wanita dan karena peningkatan tekanan abdominal. Ini biasanya

terjadi pada klien gemuk dan wanita multipara. Tipe hernia ini

terjadi pad sisi insisi bedah sebelumnya yang telah sembuh secara

tidak adekuat karena masalah pascaoperasi seperti infeksi, nutrisi

tidak adekuat, distensi ekstrem atau kegemukan.

4. Incisional : batang usus atau organ lain menonjol melalui jaringan

parut yang lemah.

b. Berdasarkan terjadinya, hernia dibagi atas :

1. Hernia bawaan atau kongenital

5

Page 6: Hernia New New Bangeet

Patogenesa pada jenis hernia inguinalis lateralis (indirek): Kanalis

inguinalis adalah kanal yang normal pada fetus. Pada bulan ke-8

kehamilan, terjadi desensus testis melalui kanal tersebut. Penurunan

testis tersebut akan menarik peritonium ke daerah skrotum sehingga

terjadi penonjolan peritoneum yang disebut dengan prosesus

vaginalis peritonei. Pada bayi yang sudah lahir, umumnya prosesus

ini telah mengalami obliterasi sehingga isi rongga perut tidak dapat

melalui kanalis tersebut. Namun dalam beberapa hal, kanalis ini

tidak menutup. Karena testis kiri turun terlebih dahulu, maka

kanalis inguinalis kanan lebih sering terbuka. Bila kanalis kiri

terbuka maka biasanya yang kanan juga terbuka. Dalam keadaan

normal, kanalis yang terbuka ini akan menutup pada usia 2 bulan.

Bila prosesus terbuka terus (karena tidak mengalami obliterasi) akan

timbul hernia inguinalis lateralis kongenital. Pada orang tua

kanalis tersebut telah menutup. Namun karena merupakan lokus

minoris resistensie, maka pada keadaan yang menyebabkan tekanan

intra-abdominal meningkat, kanal tersebut dapat terbuka kembali

dan timbul hernia inguinalis lateralis akuisita.

2. Hernia dapatan atau akuisita (acquisitus = didapat).

c. Menurut sifatnya, hernia dapat disebut :

1. Hernia reponibel/reducible, yaitu bila isi hernia dapat keluar masuk.

Usus keluar jika berdiri atau mengedan dan masuk lagi jika

berbaring atau di dorong masuk, tidak ada keluhan nyeri atau gejala

obstruksi usus.

2. Hernia ireponibel, yaitu bila isi kantong hernia tidak dapat

dikembalikan ke dalam rongga. Ini biasanya disebabkan oleh

perlekatan isi kantong pada peri tonium kantong hernia. Hernia ini

juga disebut hernia akreta (accretus = perlekatan karena fibrosis).

Tidak ada keluhan rasa nyeri ataupun tanda sumbatan usus.

3. Hernia strangulata atau inkarserata (incarceratio = terperangkap,

carcer = penjara), yaitu bila isi hernia terjepit oleh cincin hernia.

6

Page 7: Hernia New New Bangeet

Hernia inkarserata berarti isi kantong terperangkap, tidak dapat

kembali ke dalam rongga perut disertai akibatnya yang berupa

gangguan pasase atau vaskularisasi. Secara klinis “hernia

inkarserata” lebih dimaksudkan untuk hernia ireponibel dengan

gangguan pasase, sedangkan gangguan vaskularisasi disebut sebagai

“hernia strangulata”. Hernia strangulata mengakibatkan nekrosis

dari isi abdomen di dalamnya karena tidak mendapat darah akibat

pembuluh pemasoknya terjepit. Hernia jenis ini merupakan keadaan

gawat darurat karenanya perlu mendapat pertolongan segera.

( Long, 1996 )

C. ETIOLOGI

a. Hernia Inguinalis / Congenital

Hernia inguinalis dapat terjadi karena anomali kongenital atau

karena sebab yang didapat. Lebih banyak pada pria ketimbang pada

wanita. Faktor yang dipandang berperan kausal adalah adanya prosesus

vaginalis yang terbuka, peninggian tekanan di dalam rongga perut (karena

kehamilan, batuk kronis, pekerjaan mengangkat benda berat, mengejan

pada saat defekasi dan miksi misalnya akibat hipertropi prostat) dan

kelemahan otot dinding perut karena usia.

Adanya prosesus vaginalis yang paten bukan merupakan penyebab

tunggal terjadinya hernia tetapi diperlukan faktor lain seperti anulus

inguinalis yang cukup besar. Tekanan intraabdominal yang meninggi

secara kronik seperti batuk kronik, hipertropi prostat, konstipasi dan

ansietas sering disertai hernia inguinalis.

Secara patofisiologi hernia inguinalis adalah prolaps sebagian usus

ke dalam anulus inguinalis di atas kantong skrotum, disebabkan oleh

kelemahan atau kegagalan menutup yang bersifat kongenital. Hernia

inkarserata terjadi bila usus yang prolaps itu menyebabkan konstriksi

suplai darah ke kantong skrotum, kemudian akan mengalami nyeri dan

gelala-gejala obstruksi usus (perut kembung, nyeri kolik abdomen, tidak

7

Page 8: Hernia New New Bangeet

ada flatus, tidak ada feces, muntah). Kelemahan otot dinding perut antara

lain terjadi akibat kerusakan n.ilioinguinalis dan n.iliofemoralis setelah

apendiktomi.

b. Hernia Femoralis

Umumnya dijumpai pada wanita tua, kejadian pada perempuan

kira-kira 4 kali laki-laki. Pintu masuk hernia femoralis adalah anulus

femoralis. Secara patofisiologis peninggian tekanan intra abdominal akan

mendorong lemak pre peritoneal ke dalam kanalis femoralis yang akan

menjadi pembuka jalan terjadinya hernia. Faktor penyebab lainnya adalah

kehamilan multipara, obesitas dan degenerasi jaringan ikat karena usia

lanjut. Etiologi hernia yang lain :

Ada factor predisposisi

Kelemahan struktur aponeurosis dan fascia tranversa

Pada orang tua karena degenerasi/atropi Tekanan intra abdomen

meningkat Pekerjaan mengangkat benda-benda berat Batuk kronik

Gangguan BAB, missal struktur ani, feses keras

Gangguan BAK, mis: BPH, veskolitiasis

Sering melahirkan: hernia femoralis (Oswari, 2000)

D. TANDA GEJALA

a. Nyeri abdomen generalisata

b. Adanya benjolan di selakangan atau kemaluan ( lipat paha ) pada hernia

femoralis.

c. Mual muntah

d. Hernia femoralis juga mungkin berisi kandung kencing, sehingga

menimbulkan gejala sakit kencing atau disuria.

e. Bila pasien mengejan atau batuk, benjolan hernia akan membesar.

(Mansjoer, 2005)

8

Page 9: Hernia New New Bangeet

E. PATOFISIOLOGI

Hernia berkembang ketika intra abdominal mengalami pertumbuhan

tekanan seperti tekanan pada saat mengangkat sesuatu yang berat, pada saat

buang air besar atau batukyang kuat atau bersin dan perpindahan bagian usus

ke daerah otot abdominal, tekanan yang berlebihan pada daerah abdominal

itu tentu saja akan menyebabkan suatu kelemahan mungkin disebabkan

dinding abdominal yang tipis atau tidak cukup kuatnya pada daerah tersebut

dimana kondisi itu ada sejak atau terjadi dari proses perkembangan yang

cukup lama, pembedahan abdominal dan kegemukan. Pertama-tama terjadi

kerusakan yang sangat kecil pada dinding abdominal, kemudian terjadi

hernia. Karena organ-organ selalu selalu saja melakukan pekerjaan yang berat

dan berlangsung dalam waktu yang cukup lama, sehingga terjadilah

penonjolan dan mengakibatkan kerusakan yang sangat parah, sehingga

akhirnya menyebabkan kantung yang terdapat dalam perut menjadi atau

mengalami kelemahan jika suplai darah terganggu maka berbahaya dan dapat

menyebabkan ganggren. (Oswari, 2000).

Pembedahan sering dilakukan terhadap hernia yang besar atau terdapat

resiko tinggi akan terjadi komplikasi. Akibat dari keadaan post operatif

seperti peradangan, edema, dan pendarahan, sering terjadi pembengakakan

skrotum setelah perbaikan hernia. Komplikasi ini sangat menimbulkan rasa

nyeri dan pergerakan apapun akan membuat pasien tidak nyaman.

Peradangan tersebut menyebabkan vasokontriksi vaskuler sehingga aliran

darah menjadi berlebihan dan menekan sistem syaraf. ( Long, 1996 )

Hernia inguinalis dapat terjadi karena kongenital atau karena sebab yang

didapat. Insiden hernia meningkat dengan bertambahnya umur karena

meningkatnya penyakit yang meninggikan tekanan intra abdomen dan

jaringan penunjang berkurang kekuatannya. Dalam keadaan relaksasi otot

dinding perut, bagian yang membatasi anulus internus turut kendur. Pada

keadaan ini tekanan intra abdomen tidak tinggi dan kanalis inguinalis berjalan

lebih vertikal. Bila otot dinding perut berkontraksi kanalis inguinalis berjalan

lebih transversal dan anulus inguinalis tertutup sehingga dapat mencegah

9

Page 10: Hernia New New Bangeet

masuknya usus ke dalam kanalis inguinalis. Pada orang dewasa kanalis

tersebut sudah tertutup, tetapi karena kelemahan daerah tersebut maka akan

sering menimbulkan hernia yang disebabkan keadaan peningkatan tekanan

intra abdomen (Nettina, 2001).

F. PATHWAY

Kehamilan Aktivitas berat Batuk Kronis Bawaan lahir

(kongenital)

Peningkatan Tekanan intraabdominal

Kelemahan dinding abdomen

Penurunan organ abdomen ke kantung peritonium

Hernia

Non operatif

Hindari

angkat berat

Penggunaan

Alat penyangga

Pemberian

obat

Sumber : (Oswari, 2000), ( Long, 1996 )

Operatif

Herniotomi, herniorafi, hernioplasti

Efek

Ansietas

Kelemahan

Fisik

Intoleransi

aktivitas

Luka Insisi

Terbukanya

jaringan

Resti

Infeksi

Ganggua

n

Istirahat/

Tidur

10

Peningkatan rangsang peristaltik usus

Mual, muntah

Nutrisi kurang dari keb.tubuh

Nyeri

Ansietas

Page 11: Hernia New New Bangeet

G. PEMERIKSAAN PENUNJANG

Radiologi, foto abdomen dengan kontras barium, flouroskopi : Sinar X

abdomen menunjukkan abnormalnya kadar gas dalam usus/obstruksi

usus.

Hitung darah lengkap dan serum elektrolit dapat menunjukkan

hemokonsentrasi (peningkatan hemotokrit), peningkatan sel darah putih

(Leukosit : >10.000– 18.000/mm3) dan ketidak seimbangan elektrolit.

(ppni-klaten.com)

H. PENATALAKSANAAN MEDIS

a. Terapi konservatif/non bedah meliputi :

Pengguanaan alat penyangga bersifat sementara seperti pemakaian

sabuk/korset pada hernia ventralis.

Dilakukan reposisi postural pada pasien dengan Hernia inkaseata yang

tidak menunjukkan gejala sistemik.

Pengobatan dengan pemberian obat penawar nyeri, misalnya

Asetaminofen, antibiotic untuk membasmi infeksi, dan obat pelunak

tinja untuk mencegah sembelit.

Diet cairan sampai saluran gastrointestinal berfungsi lagi, kemudian

makan dengan gizi seimbang dan tinggi protein untuk mempercepat

sembelit dan mengadan selama BAB, hindari kopi, teh, coklat, cola,

minuman beralkohol yang dapat memperburuk gejala-gejala.

Hindari aktivitas-aktivitas yang berat.

b. Terapi umum adalah terapi operatif.

Tindakan bedah pada hernia ini disebut herniotomi (memotong

hernia dan herniorafi (menjahit kantong hernia). Pada bedah efektif

manalis dibuka, isi hernia dimasukkan,kantong diikat dan dilakukan

“bassin plasty” untuk memperkuat dinding belakang kanalis inguinalis.

Pada bedah darurat, maka prinsipnya seperti bedah efektif. Cincin

hernia langsung dicari dan dipotong. Usus dilihat apakah vital/tidak. Bila

11

Page 12: Hernia New New Bangeet

tidak dikembalikan ke rongga perut dan bila tidak dilakukan reseksi usus

dan anastomois “end to end”.

Pra Operasi

Cegah menangis

Beri posisi semi-fowler (H. Diafragmatik), terlentang (H.

Femoralis)

Lakukan perawatan rutin jalur IV. Pengisapan NG. Puaskan

Hindari tindakan sendiri (mis. Siagen, koin)

Jaga agar kontong atau visera tetap lembab

Gunakan tindakan kenyamanan

Pasca Operasi

Lakukan perawatan dan observasi secara rutin

Berikan tindakan kenyamanan

Dukungan orang tua

c. Jika suatu operasi daya putih isi Hernia diragukan, diberikan kompres

hangat dan setelah 5 mennit di evaluasi kembali.

d. Jika ternyata pada operasi dinding perut kurang kuat sebaiknya

digunakan marleks untuk menguatkan dinding perut setempat.

e. Teknik hernia plastik, endoskopik merupakan pendekatan dengan pasien

berbaring dalam posisi trendelernberg 40 OC.

I. KOMPLIKASI

a. Hernia berulang

b. Kerusakan pada pasokan darah, testis atau saraf jika pasien laki-laki

c. Pendarahan yang berlebihan / infeksi luka bedah

d. Luka pada usus (jika tidak hati-hati)

e. Setelah herniografi dapat terjadi hematoma

f. Fostes urin dan feses

g. Komplikasi lama merupakan atropi testis karena lesi.

J. MANAGEMEN KEPERAWATAN

12

Page 13: Hernia New New Bangeet

a. Pengkajian

1. Pengkajian pasien pra operatif

Biodata / Identitas

Pengkajian gastro intestinal

a. Status hidrasi

b. Turgor kulit

c. Membran mukosa

d. Intake dan output

Abdomen

a. Nyeri

b. Bising usus

c. Kembung

d. Sistensi abdomen

e. Muntah frekhdensi dan karakteristik

f. Kram dan tenesinus

Psikososial

a. Ketabahan

b. Rewel

c. Status emosional

2. Pengkajian pasien Post operatif (Doenges, 2000) adalah meliputi :

Sirkulasi

Gejala : riwayat masalah jantung, GJK, edema pulmonal,

penyakit vascular perifer, atau stasis vascular (peningkatan risiko

pembentukan trombus).

Integritas ego

Gejala : perasaan cemas, takut, marah, apatis ; factor-faktor stress

multiple, misalnya financial, hubungan, gaya hidup.

Tanda : tidak dapat istirahat, peningkatan ketegangan/peka

rangsang ; stimulasi simpatis.

Makanan / cairan

13

Page 14: Hernia New New Bangeet

Gejala : insufisiensi pancreas/DM, (predisposisi untuk

hipoglikemia/ketoasidosis); malnutrisi (termasuk obesitas);

membrane mukosa yang kering (pembatasan pemasukkan /

periode puasa pra operasi).

Pernapasan

Gejala : infeksi, kondisi yang kronis/batuk, merokok.

Keamanan

Gejala : alergi/sensitive terhadap obat, makanan, plester, dan

larutan; Defisiensi immune (peningkaan risiko infeksi sitemik

dan penundaan penyembuhan); Munculnya kanker / terapi kanker

terbaru; Riwayat keluarga tentang hipertermia malignant/reaksi

anestesi; Riwayat penyakit hepatic (efek dari detoksifikasi obat-

darah / reaksi transfuse

Tanda : menculnya proses infeksi yang melelahkan ;demam.

Penyuluhan / Pembelajaran

Gejala : pengguanaa antikoagulasi, steroid, antibiotic,

antihipertensi, kardiotonik glokosid, antidisritmia, bronchodilator,

diuretic, dekongestan, analgesic, antiinflamasi, antikonvulsan atau

tranquilizer dan juga obat yang dijual bebas, atau obat obatan

rekreasional. Penggunaan alcohol (risiko akan kerusakan ginjal,

yang mempengaruhi koagulasi dan pilihan anastesia, dan juga

potensial bagi penarikan diri pasca operasi).

3. Pemeriksaan Fisik

Inspeksi daerah inguinal dan femoral. Meskipun hernia dapat

didefinisikan sebagai setiap penonjolan viskus, atau sebagian

daripadanya, melalui lubang normal atau abnormal, 90% dari semua

hernia ditemukan di daerah inguinal. Biasanya, impuls hernia lebih

jelas dilihat dari pada diraba. Suruhlah pasien memutar kepalanya ke

samping dan batuk atau mengejan. Lakukanlah inspeksi daerah

inguinal dan femoral untuk melihat timbulnya benjolan mendadak

selama batuk, yang dapat menunjukkan hernia. Jika terlihat benjolan

14

Page 15: Hernia New New Bangeet

mendadak, mintalah pasien untuk batuk lagi dan bandingkan impuls

ini dengan impuls pada sisi lainnya. Jika pasien mengeluh nyeri

selama batuk, tentukanlah lokasi nyeri dan periksalah kembali daerah

itu.

Palpasi hernia inguinal dilakukan dengan meletakkan jari

telunjuk kanan pemeriksa didalam skrotum diatas testis kiri dan

menekan kulit skrotum kedalam. Harus ada kulit skrotum yang cukup

banyak untuk mencapai cincin inguinal eksterna. Jari harus diletakkan

dengan kuku menghadap keluar dan bantalan jari kedalam. Tangan

kiri pemeriksa dapat diletakkan pada pinggul kanan pasien untuk

sokongan yang lebih baik. Telunjuk kanan pemeriksa harus mengikuti

korda spermatika dilateral masuk kedalam kanal inguinal sejajar

dengan ligamentum inguinal dan digerakkan ke atas ke arah cincin

inguinal eksterna, yang terletak superior dan lateral dari tuberkulum

pubikum. Cincin eksterna dapat diperlebar dan dimasuki oleh jari

tangan.

Dengan jari telunjuk ditempatkan pada cincin eksterna atau di

dalam kanal inguinal, mintalah pasien untuk memutar kepalanya ke

samping dan batuk atau mengejan. Seandainya ada hernia, akan terasa

impuls tiba-tiba yang menyentuh ujung atau bantalan jari pemeriksa.

Jika ada hernia, suruh pasien berbaring terlentang dan perhatikanlah

apakah hernia itu dapat direduksi dengan tekanan yang lembut dan

terus menerus pada masa itu. Jika pemeriksaan hernia dilakukan

dengan kulit skrotum yang cukup banyak dan dilakukan dengan

perlahan-lahan, tindakan ini tidak menimbulkan nyeri.

Setelah memeriksa sisi kiri, prosedur ini diulangi dengan

memakai jari telunjuk kanan untuk memeriksa sisi kanan. Sebagian

pemeriksa lebih suka memakai jari telunjuk kanan untuk memeriksa

sisi kanan pasien, dan jari telunjuk kiri untuk memeriksa sisi kiri

pasien. Cobalah kedua teknik ini dan lihatlah cara mana yang anda

rasa lebih nyaman.

15

Page 16: Hernia New New Bangeet

Jika ada massa skrotum berukuran besar yang tidak tembus

cahaya, suatu hernia inguinal indirek mungkin ada didalam skrotum.

Auskultasi massa itu dapat dipakai untuk menentukan apakah ada

bunyi usus didalam skrotum, suatu tanda yang berguna untuk

menegakkan dignosis hernia inguinal indirek. ( Sabiston, 1994 )

b. Diagnosa Keperawatan yang sering muncul

Periode pre-operatif :

Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan mual,

muntah.

Periode post-operatif (Doenges, 2000).

Gangguan rasa nyaman (nyeri) berhubungan dengan diskontuinitas

jaringan akibat tindakan operasi.

Resiko terjadi infeksi berhubungan dengan luka insisi bedah/operasi.

Gangguan pola tidur berhubungan dengan nyeri post operasi.

Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan umum.

Kecemasan (ansietas ) berhubungan dengan prosedur pembedahan.

c. Diagnosa perawatan Pre Operatif

Periode pre-operatif :

a. Resiko nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan

mual, muntah.

Tujuan : Resiko nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh tidak terjadi

Kriteria Hasil :

- Nafsu makan bertambah

- Berta badan ideal

- Nilai bising usus normal ( 6-12x per menit )

INTERVENSI

Kaji pola nutrisi klien

Rasional : membantu pemberian intake makanan

Anjurkan klien makan sedikit tapi sering

Rasional : meminimalisir kekurangan nutrisi

16

Page 17: Hernia New New Bangeet

Catat laporan mengenai mual, muntah, atau distensi

abdomen

Rasional : membantu dalam penegakan diagnosis

Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian obat antiemetik

seperti ranitidine.

Rasional : mengurangi reflek mual yang menyebabkan

muntah.

Periode Post Operasi (Doengoes 2000)

a. Gangguan rasa nyaman (nyeri) berhubungan dengan

diskontuinitas jaringan akibat tindakan operasi.

Tujuan : Nyeri hilang atau berkurang

Kriteria Hasil :

- klien mengungkapkan rasa nyeri berkurang

- tanda-tanda vital normal

- pasien tampak tenang dan rileks

INTERVENSI

pantau tanda-tanda vital, intensitas/skala nyeri

Rasional : Mengenal dan memudahkan dalam melakukan

tindakan keperawatan.

Anjurkan klien istirahat ditempat tidur

Rasional : istirahat untuk mengurangi intesitas nyeri

Atur posisi pasien senyaman mungkin

Rasional : posisi yang tepat mengurangi penekanan dan

mencegah ketegangan otot serta mengurangi nyeri.

Ajarkan teknik relaksasi dan napas dalam

Rasional : relaksasi mengurangi ketegangan dan membuat

perasaan lebih nyaman

Kolaborasi untuk pemberian analgetik.

Rasiona : analgetik berguna untuk mengurangi nyeri

sehingga pasien menjadi lebih nyaman.

17

Page 18: Hernia New New Bangeet

b. Resiko terjadinya infeksi berhubungan dengan luka insisi

bedah/operasi.

Tujuan : tidak ada infeksi

Kriteria hasil :

- tidak ada tanda-tanda infeksi seperti pus.

- luka bersih tidak lembab dan kotor.

- Tanda-tanda vital normal

INTERVENSI

Pantau tanda-tanda vital.

Rasional : Jika ada peningkatan tanda-tanda vital besar

kemungkinan adanya gejala infeksi karena tubuh berusaha

intuk melawan mikroorganisme asing yang masuk maka

terjadi peningkatan tanda vital.

Lakukan perawatan luka dengan teknik aseptik.

Rasional : perawatan luka dengan teknik aseptik mencegah

risiko infeksi.

Lakukan perawatan terhadap prosedur inpasif seperti infus,

kateter, drainase luka, dll.

Rasional : untuk mengurangi risiko infeksi nosokomial.

Jika ditemukan tanda infeksi kolaborasi untuk pemeriksaan

darah, seperti Hb dan leukosit.

Rasional : penurunan Hb dan peningkatan jumlah leukosit

dari normal membuktikan adanya tanda-tanda infeksi.

Kolaborasi untuk pemberian antibiotik.

Rasional : antibiotik mencegah perkembangan

mikroorganisme patogen.

18

Page 19: Hernia New New Bangeet

c. Gangguan pola tidur berhubungan dengan nyeri post operasi.

Tujuan : pasien dapat tidur dengan nyaman

Kriteria hasil :

- pasien mengungkapkan kemampuan untuk tidur.

- pasien tidak merasa lelah ketika bangun tidur

- kualitas dan kuantitas tidur normal

INTERVENSI

Mandiri :

Berikan kesempatan untuk beristirahat/tidur sejenak,

anjurkan latihan pada siang hari, turunkan aktivitas mental /

fisik pada sore hari.

Rasional : Karena aktivitas fisik dan mental yang lama

mengakibatkan kelelahan yang dapat mengakibatkan

kebingungan, aktivitas yang terprogram tanpa stimulasi

berlebihan yang meningkatkan waktu tidur.

Hindari penggunaan ”Pengikatan” secara terus menerus

Rasional : Risiko gangguan sensori, meningkatkan agitasi

dan menghambat waktu istirahat.

Evaluasi tingkat stres/orientasi sesuai perkembangan hari

demi hari.

Rasional : Peningkatan kebingungan, disorientasi dan tingkah

laku yang tidak kooperatif (sindrom sundowner) dapat

melanggar pola tidur yang mencapai tidur pulas.

Lengkapi jadwal tidur dan ritoal secara teratur. Katakan pada

pasien bahwa saat ini adalah waktu untuk tidur.

Rasional : Pengatan bahwa saatnya tidur dan

mempertahankan kestabilan lingkungan. Catatan : Penundaan

waktu tidur mungkin diindikasikan untuk memungkin pasien

membuang kelebihan energi dan memfasilitas tidur.

19

Page 20: Hernia New New Bangeet

Berikan makanan kecil sore hari, susu hangat, mandi dan

masase punggung.

Rasional : Meningkatkan relaksasi dengan perasan

mengantuk

Turunkan jumlah minum pada sore hari. Lakukan berkemih

sebelum tidur.

Rasional : Menurunkan kebutuhan akan bangun untuk pergi

kekamar mandi/berkemih selama malam hari.

Putarkan musik yang lembut atau ”suara yang jernih

Rasional : Menurunkan stimulasi sensori dengan

menghambat suara-suara lain dari lingkungan sekitar yang

akan menghambat tidur nyeyak.

Kolaborasi :

Berikan obat sesuai indikasi : Antidepresi, seperti amitriptilin

(Elavil); deksepin (Senequan) dan trasolon (Desyrel).

Rasional : Mungkin efektif dalam menangani

pseudodimensia atau depresi, meningkatkan kemampuan

untuk tidur, tetapi anti kolinergik dapat mencetuskan dan

memperburuk kognitif dalam efek samping tertentu (seperti

hipotensi ortostatik) yang membatasi manfaat yang

maksimal.

Koral hidrat; oksazepam (Serax); triazolam (Halcion).

Rasional : Gunakan dengan hemat, hipnotik dosis rendah

mungkin efektif dalam mengatasi insomia atau sindrom

sundowner.

Hindari penggunaan difenhidramin (Benadry1).

Rasional : Bila digunakan untuk tidur, obat ini sekarang

dikontraindikasikan karena obat ini mempengaruhi produksi

asetilkon yang sudah dihambat dalam otak pasien dengan

DAT ini.

20

Page 21: Hernia New New Bangeet

d. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan umum.

Tujuan : klien dapat melakukan aktivitas ringan atau total.

Kriteria hasil :

- perilaku menampakan kemampuan untuk memenuhi

kebutuhan diri.

- pasien mengungkapkan mampu untuk melakukan beberapa

aktivitas tanpa dibantu.

- Koordinasi otot, tulang dan anggota gerak lainya baik.

INTERVENSI

Rencanakan periode istirahat yang cukup.

Rasional : mengurangi aktivitas yang tidak diperlukan, dan

energi terkumpul dapat digunakan untuk aktivitas seperlunya

secara optimal.

Berikan latihan aktivitas secara bertahap.

Rasional : tahapan-tahapan yang diberikan membantu proses

aktivitas secara perlahan dengan menghemat tenaga namun

tujuan yang tepat, mobilisasi dini.

Bantu pasien dalam memenuhi kebutuhan sesuai

kebutuhan.

Rasional : mengurangi pemakaian energi sampai kekuatan

pasien pulih kembali.

Setelah latihan dan aktivitas kaji respons pasien.

Rasional : menjaga kemungkinan adanya respons abnormal

dari tubuh sebagai akibat dari latihan.

e. Kecemasan ( ansietas ) berhubungan dengan tindakan pembedahan

Tujuan : setelah di lakukan tindakan keperawatan, kecemasan

teratasi.

Kriteria : Klien tampak rileks

21

Page 22: Hernia New New Bangeet

INTERVENSI :

Berikan informasi tentang proses penyakit dan antisipasi

tindakan.

Rasional : mengetahui apa yang di harapkan, dapat

mengurangi kecemasan.

Evaluasi tingkat kecemasan, catat respon verbal dan non

verbal.

Rasional : kecemasan dapat terjadi karena nyeri hebat.

Berikan medikasi kolaborasi dengan tim medis : diazepam.

Rasional : zat anti ansietas berguna untuk periode singkat

menurunkan kecemasan.

22

Page 23: Hernia New New Bangeet

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Di Indonesia hernia menempati urutan ke delapan dengan jumlah

291.145 kasus. Untuk data di Jawa Tengah, mayoritas penderita selama bulan

Januari - Desember 2007 diperkirakan 425 penderita.

Berdasarkan data yang diperoleh dari Rumah Sakit Umum Daerah

Batang jumlah kasus Hernia Inguinalis pada bulan Januari - Desember tahun

2009 - 2010 terdapat 187 kasus. Dari 187 kasus, 138 kasus sudah dilakukan

operasi hernia ingunalis, sedangkan 49 kasus tanpa tindakan operasi. Dan dari

187 kasus 91 kasus terjadi pada tahun 2009 dan pada tahun 2010 ada 96

kasus.

Dari beberapa kasus, penyakit hernia yang sering muncul adalah Hernia

Inguinalis. 75% dari semua kasus hernia di dinding abdomen muncul di

daerah sekitar lipat paha dengan perbandingan laki-laki dan wanita 7:1.

B. SARAN

Saran yang dapat diberikan kepada pembaca khususnya penderita

hernia adalah dengan mengurangi aktivitas yang terlalu berat untuk

mengurangi resiko Hernia yang semakin parah atau ketika terjadi indikasi

penyakit hernia, segera untuk diperiksa oleh tim medis yang berkompeten di

bidang tersebut.

23

Page 24: Hernia New New Bangeet

DAFTAR PUSTAKA

Arief Mansjoer . 2005. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta : Media Aesculapius

Long, Barbara C. 1996. Perawatan Medilak Bedah. Bandung : YIAPK

Marilynn E. Doenges. 2000. Rencana Asuhan Keperawatan Pedoman Untuk

Perencanaan Dan Pendokumentasian Pasien, ed.3. Jakarta. : EGC

Nettina.2002. Pedoman Praktik Keperawatan. Jakarta : EGC

Oswari. 2000. Bedah dan Perawatannya. Jakarta : Penerbit FKUI

Sabiston. 1994. Buku Ajar Bedah. Jakarta : EGC

http://ppni_klaten.com/index.php?option=com_content&view=article&id=79:

hernia-inguinalis&catid=38:ppni-ak-category&Itemid=66

http://id.wikipedia.org/wiki/Hernia

24