32
LAPORAN UJIAN KASUS HERNIA SKROTALIS SINISTRA IRREPONIBLE DENGAN ASMA BRONKIAL DAN HHD ____________________________________ ______ Disusun oleh: Novika Sherly 07120110088 Penguji: dr. Edwin, SpB KEPANITERAAN KLINIK ILMU BEDAH

Hernia Skrotalis - Novika Sherly

Embed Size (px)

DESCRIPTION

bedah

Citation preview

Page 1: Hernia Skrotalis - Novika Sherly

LAPORAN UJIAN KASUS

HERNIA SKROTALIS SINISTRA IRREPONIBLE DENGAN

ASMA BRONKIAL DAN HHD

__________________________________________

Disusun oleh:

Novika Sherly

07120110088

Penguji:

dr. Edwin, SpB

KEPANITERAAN KLINIK ILMU BEDAH

RUMKITAL MARINIR CILANDAK

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS PELITA HARAPAN

PERIODE 14 MARET 2016 – 20 MEI 2016

Page 2: Hernia Skrotalis - Novika Sherly

Novika Sherly 07120110088

I. Identitas

a. PasienNama : Tn. H

Usia : 55 tahun

Tempat, Tgl lahir : Jakarta, 9/3/1961

Agama : Islam

Kebangsaan : Indonesia

Pendidikan terakhir : SMP

Alamat : Cilandak

Pekerjaan : Buruh

No. RM : 36.74.44

Tgl. Masuk RS : 30 Maret 2016

II. Anamnesis

Didapatkan keterangan dari pasien (autoanamnesis) pada tanggal 30 Maret

2016, Pukul 10.00

a. Keluhan utama

Pasien datang ke Rumah Sakit Marinir Cilandak benjolan di

buah zakar sebelah kiri yang membesar sejak 6 bulan terakhir.

b. Keluhan tambahan

Pasien mengeluhkan adanya rasa nyeri pada benjolan di buah

zakar sebelah kiri.

c. Riwayat Penyakit Sekarang

Pasien datang ke poli Bedah Rumah Sakit Marinir Cilandak pada

tanggal 30 Maret 2016 dengan keluhan ada benjolan di buah zakar kiri

sejak kurang lebih 6 bulan sebelum masuk rumah sakit. Benjolan

Hernia Skrotalis Sinistra Irreponible dengan Asma Bronkial dan HHD 2

Page 3: Hernia Skrotalis - Novika Sherly

Novika Sherly 07120110088

berbentuk bulat, dengan permukaan yang rata dan warna sama seperti

warna kulit sekitarnya. Ukuran benjolan kira-kira berdiameter ± 7 cm.

Permukaan benjolan rata dengan konsistensi lunak. Benjolan dapat

digerakkan, tetapi tidak dapat masuk kembali. Menurut pengakuan

pasien, ukuran benjolan dapat berubah-ubah, terutama ketika pasien

sedang batuk atau mengedan, maka benjolan akan keluar dan semakin

membesar dari ukuran sebelumnya dan apabila pasien sedang

berbaring, maka ukuran benjolan akan mengecil. Pasien tidak pernah

mengalami trauma pada daerah buah zakar, lipat paha maupun perut

sebelumnya. Pasien mengaku sebelumnya telah berobat di puskesmas,

tetapi benjolan tidak menghilang.

Disamping itu, pasien mengaku sulit buang air besar sejak 1

minggu sebelum masuk rumah sakit. Selain itu, pasien mengaku feses

terasa keras sehingga harus mengedan, tetapi keluhan sulit buang air

besar tidak berlangsung lama. Pasien mengaku sekarang sudah tidak

mengalami kesulitan buang air besar.

Pasien menyangkal adanya keluhan lainnya, seperti demam,

pusing, mual, muntah dan penurunan berat badan yang signifikan.

d. Riwayat Penyakit Dahulu

Pasien mengaku tidak pernah mengalami sakit seperti ini

sebelumnya. Pasien juga tidak pernah dirawat di rumah sakit karena

penyakit apapun ataupun menjalani operasi apapun.

Pasien mengaku bahwa pasien tidak mempunyai riwayat

diabetes mellitus. Pasien mengaku memiliki riwayat hipertensi tidak

terkontrol dan asma tidak terkontrol. Pasien mengaku tidak

mempunyai riwayat alergi apapun.

e. Riwayat Penyakit Keluarga

Hernia Skrotalis Sinistra Irreponible dengan Asma Bronkial dan HHD 3

Page 4: Hernia Skrotalis - Novika Sherly

Novika Sherly 07120110088

Keluarga pasien tidak ada yang mempunyai keluhan seperti

ini. Tidak ada riwayat hernia, hipertensi, diabetes mellitus. Pasien

tinggal bersama keluarga dan kedua anaknya.

f. Riwayat Kebiasaan

Pasien memiliki kebiasaan merorok setiap hari sekitar 1

bungkus perhari sejak pasien masih muda namun sudah berhenti sejak

5 tahun yang lalu. Selain itu pasien mengaku tidak mengkonsumsi

minum-minuman keras ataupun obat-obatan terlarang. Pasien

mengaku sering mengangkat beban berat, seperti galon dan karung

berisi beras hampir setiap hari

g. Riwayat Pribadi dan Sosial Ekonomi

Pasien adalah seorang buruh, akan tetapi pasien sudah tidak

bekerja sejak 6 bulan terakhir.

Hernia Skrotalis Sinistra Irreponible dengan Asma Bronkial dan HHD 4

Page 5: Hernia Skrotalis - Novika Sherly

Novika Sherly 07120110088

III. Pemeriksaan Fisik

Dilakukan pada tanggal 30 Maret 2016, Pukul 12.00 WIB, Poli Bedah

Keadaan umum : tampak sakit sedang

Kesadaran : kompos mentis

Tanda-tanda vital

Tekanan darah : 160/100 mmHg

Nadi : 80x / menit

Laju pernapasan : 19x / menit

Suhu tubuh : 37.3°C

Data Antopometri

Tinggi badan : 165 cm

Berat badan : 55 kg

BMI : 20.22 (Normal)

a. Status Generalisata

Kepala : normosefali, rambut hitam tidak mudah dicabut, wajah edema

(-), tidak terdapat benjolan ataupun luka.

Mata : konjungtiva pucat (-/-), sklera ikterik (-/-), pupil bulat isokor,

refleks cahaya langsung (+/+), refleks cahaya tidak langsung (+/+), gerak

bola mata terkonjugasi ke segala arah

Telinga : deformitas (-/-), nyeri tekan (-/-). serumen (-/-)

Hidung : simetris, septum di tengah, sekret (-/-), epistaksis (-/-),

tidak ada pernafasan cuping hidung

Hernia Skrotalis Sinistra Irreponible dengan Asma Bronkial dan HHD 5

Page 6: Hernia Skrotalis - Novika Sherly

Novika Sherly 07120110088

Mulut & Tenggorokan

o Bibir : kering, simetris, tidak pucat

o Gigi : utuh, tidak ada karies

o Lidah : normal, tidak kotor, tidak ada deviasi, pergerakan baik,

tidak ada tremor, mukosa mulut basah

o Palatum: normal, tidak ada celah langit-langit

o Tonsil : T1/T1, kripta tidak melebar, hiperemis (-/-)

o Faring : arkus simetris,uvula ditengah, hiperemis (-)

Leher : bentuk normal, simetris, tidak ada massa, tidak

teraba perbesaran KGB

Toraks

o Paru

Inspeksi : bentuk normal, tidak ada retraksi dinding dada,

pergerakan pernapasan normal, tidak ada bagian yang tertinggal,

simetris dalam keadaan statis dan dinamis.

Palpasi : tidak teraba massa, taktil fremitus tidak melemah

maupun mengeras, taktil fremitus kanan = kiri

Perkusi : sonor pada kedua lapangan paru

Auskultasi : suara napas vesikuler, rhonki (-/-), wheezing (-/-)

o Jantung

Inspeksi : iktus kordis tak tampak

Hernia Skrotalis Sinistra Irreponible dengan Asma Bronkial dan HHD 6

Page 7: Hernia Skrotalis - Novika Sherly

Novika Sherly 07120110088

Perkusi : tidak dilakukan

Auskultasi : S1,S2 reguler, murmur (-), gallop (-)

Abdomen

o Inspeksi : kontur datar, massa (-), diskolorasi (-)

o Auskultasi : bunyi bising usus (+) normal

o Palpasi : nyeri tekan epigastrium (-)

o Perkusi : timpani

Arogenital

o Genitalia : (dibahas pada status lokalis)

o Anus : lubang intak, tidak tampak massa yang keluar dari anus

Ekstrimitas : akral hangat, piting edema pada kedua tungkai bahwah,

tidak sianosis, capillary refill time < 2 detik.

b. Status Lokalis

Regio : skrotum sinistra

Inspeksi : terdapat massa dengan bentuk agak bulat dengan ukuran

± 7 cm x 5 cm x 3 cm di daerah skrotum sinistra, berwarna seperti

warna kulit di sekitarnya dan tidak terdapat tanda-tanda radang.

Palpasi : teraba massa di daerah skrotum sinistra dengan ukuran ± 7 cm x 5 cm x 3 cm, permukaan rata, terdapat nyeri tekan (+), massa

teraba lunak, fluktuasi (-), testis tidak teraba.

Auskultasi : BU (+)

IV. Pemeriksaan Penunjang

Hernia Skrotalis Sinistra Irreponible dengan Asma Bronkial dan HHD 7

Page 8: Hernia Skrotalis - Novika Sherly

Novika Sherly 07120110088

1. Laboratorium : 30 Maret 2016

HEMATOLOGI

Hemoglobin (Hb) 14 12 – 16 gr/dl

Hematokrit (Ht) 44 37 – 54%

Leukosit 9,5 5 rb – 10 rb/ul

Trombosit 176 rb 150 rb – 400 rb/ul

Masa pembekuan (CT) 4.5 2 – 6 menit

Masa pendarahan (BT) 3 1 – 3 menit

KIMIA DARAH

Glukosa Sewaktu 93 <200 mg/dl

2. EKG : Sinus rhytm (normal) ST segmen normal

Rate : 300/4 = 75 QRS wave normal

LVH (+) RVH (-) P wave normal

3. Foto Rontgen AP :

V. Resume

Hernia Skrotalis Sinistra Irreponible dengan Asma Bronkial dan HHD 8

Kesan : dalam batas normal

Page 9: Hernia Skrotalis - Novika Sherly

Novika Sherly 07120110088

Pasien pria, Tn.H, 55 tahun datang dengan keluhan ada benjolan di

buah zakar sebelah kiri sejak kurang lebih 6 bulan sebelum masuk

rumah sakit. Benjolan berbentuk bulat, dengan permukaan yang rata

dan warna sama seperti warna kulit sekitarnya. Ukuran benjolan kira-

kira berdiameter ± 7 cm. Permukaan benjolan rata dengan konsistensi

lunak. Benjolan dapat digerakkan, tetapi tidak dapat dimasukkan.

Menurut pengakuan pasien, ukuran benjolan berubah-ubah, terutama

jika pasien sedang batuk atau mengedan, maka benjolan akan keluar

dan semakin membesar dari ukuran sebelumnya dan bila pasien sedang

berbaring, maka ukuran benjolan mengecil. Pasien juga merasakan

nyeri di bagian benjolan tersebut. Sejak 1 minggu sebelum masuk

rumah sakit pasien mengeluhkan terkadang sulit buang air besar dan

terasa keras sehingga harus mengedan, tetapi keluhan sulit BAB

tersebut tidak berlangsung lama. Pasien memiliki riwayat darah

hiperetensi dan asma tidak terkontrol.

Pada pemeriksaan fisik, didapatkan massa dengan bentuk agak bulat

dengan ukuran ± 7 cm x 5 cm x 3 cm di daerah skrotum sinistra,

berwarna seperti warna kulit di sekitarnya dan tidak terdapat tanda-

tanda radang, permukaan rata, terdapat nyeri tekan (+), massa teraba

lunak, fluktuasi (-), testis tidak teraba. Pada pemeriksaan penunjang

EKG, didapatkan adanya LVH (+).

VI. Diagnosis Kerja & Dianosis Banding Hernia Skrotalis Sinistra Ireponibel + HHD + Asma Bronkial

Hidrocele + HHD + Asma Bronkial

VII. Penatalaksanaan

Rencana Diagnosis

- Spirometri

Hernia Skrotalis Sinistra Irreponible dengan Asma Bronkial dan HHD 9

Page 10: Hernia Skrotalis - Novika Sherly

Novika Sherly 07120110088

- Echocardiography

Rencana Terapi

o Non-Medikamentosa :

Persiapan operasi hernioplasty

Konsul anestesi, spesialis internis dan spesialis jantung

Puasa 6 jam pre-operasi

o Medikamentosa : tidak diberikan

VIII. Prognosis Ad vitam : ad bonam

Ad fungsionam : dubia ad bonam

Ad sanationam : ad bonam

IX. Follow Up

31 Maret 2016

S : Sesak (+) batuk (+)

O : TD : 180/100 mmHg

N : 88x / menit

RR : 28x / menit

T : 36.8

Thoraks : I = pernafasan simetris, statis dan dinamis

P = sonor pada kedua lapang paru

P = taktil vocal fremitus +/+

Hernia Skrotalis Sinistra Irreponible dengan Asma Bronkial dan HHD 10

Page 11: Hernia Skrotalis - Novika Sherly

Novika Sherly 07120110088

A = VBS +/+ Rh +/+ Wh +/+

S1 S2 reguler

A : Hernia Skrotalis Sinistra Irreponible + Asma Bronkial + Hipertensi

Grade II

P : Pro op Hernioraphy

2 April 2016, Pukul 13.00

Laporan Operasi:

1. Pasien tidur terlentang dengan spinal anesthesia

2. Dilakukan tindakan asepsis dan antisepsis

3. Insisi linear ± 1 jari diatas symphysis ± 10 cm

4. Fascia diinsisi, aponeurosis MOE dibuka

5. Funiculus diisolasi, kantong hernia dibuka, dibebaskan

6. Herniotomy

7. Hernioplasty dengan mesh

8. Pendarahan dirawat, disinfektan

9. Dinding ditutup lapis demi lapis

10. Luka dijahit, dibersihkan dan ditutup kasa steril

3 April 2016, Pukul 16.00

S : Nyeri pada bekas jahitan, flatus (+)

O : TD : 130/90 mmHg N : 88x / menit

RR : 18x / menit S : 36.0°C

o Status generalis :

Mata : Conjunctiva Anemis (-/-), Sclera Icteric (-/-)

Hernia Skrotalis Sinistra Irreponible dengan Asma Bronkial dan HHD 11

Page 12: Hernia Skrotalis - Novika Sherly

Novika Sherly 07120110088

THT / Leher : dbn

Dada : gerak simetris

Pulmo : vesikuler (+/+),rhonchi (-/-), wheezing (-/-)

Cor : S1, S2 reguler, gallop (-), murmur (-)

Abd : Bising usus (+), timpani, supel, nyeri tekan (-)

Ext : hangat, CRT <2 secs, edema (-)

o Status lokalis : luka bekas jahitan tertutup perban,

tidak tampak rembesan

A : Post Hernioraphy H1

P : - Pasien tidak boleh duduk sampai 24 jam post op

- Makan minum menunggu bising usus (+)

- Infus Ringer Lactate 20 tetes per menit

- Injeksi Ceftriaxone 2x1

- Injeksi Ketorolac 30 mg, 3x1

- Injeksi Ranitidin 2x1

Hernia Skrotalis Sinistra Irreponible dengan Asma Bronkial dan HHD 12

Page 13: Hernia Skrotalis - Novika Sherly

Novika Sherly 07120110088

PEMBAHASAN

Penalaran Diagnosis :

Pada kasus ini diperlukan anamnesis dan pemeriksaan fisik yang teliti agar

dapat ditegakkan diagnosis dengan tepat. Dimulai dengan dari anamnesis,

harus dipastikan benjolan yang pasien keluhkan merupakan massa seperti

tumor atau memang hernia. Untuk itu kita harus mengetahui dahulu definisi

hernia, hernia didefiniskan sebagai penonjolan abnormal organ intra

abdominal melalui suatu defek bawaan atau yang di dapat. Bila organ intra

abdominal yang masih terbungkus peritoneum parietal keluar dari rongga

abdomen dan tampak pada permukaan tubuh maka disebut hernia eksternal.

Sedangkan hernia internal adalah penonjolan organ intra abdominal melalui

fossa atau lobang yang ada di dalam rongga abdnomen. Maka dari itu, perlu

ditanyakan pasien apakah benjolan tersebut hilang timbul, membesar dan

mengecil yang mungkin menggambarkan hernia, atau apakah itu sebuah

benjolan dimana tidak pernah mengecil, namun ukuran terus seperti itu atau

hanya membesar seperti tumor.

Penegakan diagnosis hernia skrotalis irreponible sinistra didapatkan

berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik seperti inspeksi, palpasi, auskultasi

serta pemeriksaan penunjang terhadap pasien yang diperlukan maupun

tindakan operasi.

Berdasarkan autoanamnesis dari Tn. H datang dengan keluhan ada

benjolan di buah zakar sebelah kiri sejak kurang lebih 6 bulan sebelum masuk

rumah sakit. Benjolan berbentuk bulat, dengan permukaan yang rata dan

Hernia Skrotalis Sinistra Irreponible dengan Asma Bronkial dan HHD 13

Page 14: Hernia Skrotalis - Novika Sherly

Novika Sherly 07120110088

warna sama seperti warna kulit sekitarnya. Ukuran benjolan kira-kira

berdiameter ± 7 cm. Permukaan benjolan rata dengan konsistensi lunak.

Benjolan dapat digerakkan. Menurut pasien, ukuran benjolan berubah-ubah,

jika pasien sedang batuk atau mengedan, maka benjolan akan keluar dan

semakin membesar dari ukuran sebelumnya, dan bila pasien sedang berbaring,

maka ukuran benjolan mengecil. Pasien tidak pernah mengalami trauma pada

daerah buah zakar, lipat paha maupun perut sebelumnya.

Perlu ditanyakan juga gejala-gejala lain yang dapat mengarahkan ke

diagnosis. Menurut gejalanya, hernia dapat dibedakan antara reponibel,

ireponibel, inkarserata, strangulata. Hernia reponibel adalah suatu hernia

dengan isi hernia yang bisa keluar masuk dari rongga abdomen ke kantong

hernia dan sebaliknya, sedangkan pada hernia ireponible, isi hernia tidak bisa

masuk atau dimasukkan ke dalam rongga abdomen. Hernia inkarserata adalah

hernia ireponibel ditambah jepitan usus sehingga memberikan tanda-tanda

ileus obstruktivus. Dan hernia strangulate adalah hernia ireponibel ditambah

dengan tanda-tanda gangguan sirkulasi lokal daerah hernia karena ada iskemi

atau nekrosis dari isi hernia, disini benjolan akan terasa sakit, tegang, edema

atau bahkan tanda infeksi.

Jika pada pasien ditemukan gejala-gejala tersebut, diagnosis dapat hampir

dipastikan menuju ke arah hernia. Pada pasien ini, hernia ireponibel karena

benjolan dirasakan terdapat diluar rongga abdomen dan sejak 1 minggu

sebelum masuk rumah sakit pasien mengeluh benjolan sudah tidak dapat

masuk kembali. Ini menandakan bahwa hernia pasien bersifat irreponible

dimana tidak dapat dimasukkan kembali ke rongga peritoneum, namun belum

mancapai inkarserata karena tidak ditemukan nya tanda-tanda ileus obstruktif

seperti bising usus menurun ataupun gangguan buang air besar.

Selain gejala, faktor-faktor resiko harus ditanyakan karena hal ini dapat

membantu meyakinkan penegakkan diagnosis. Faktor-faktor resiko pada

hernia adalah mengejan dengan berlebihan saat sedang melakukan buang air

besar, selalu mengangkat beban yang berat, adanya cairan yang ada di dalam

perut, obesitas atau kelebihan berat badan, batuk dan juga bersin yang terlalu

Hernia Skrotalis Sinistra Irreponible dengan Asma Bronkial dan HHD 14

Page 15: Hernia Skrotalis - Novika Sherly

Novika Sherly 07120110088

keras. Pada pasien ini ditemukan faktor-faktor resiko seperti kebiasaan

mengedan, mengangkat beban berat, riwayat batuk terus menerus.

Tn. H mengaku memiliki kebiasaan mengangkat beban berat, seperti galon

dan karung berisi beras hampir setiap hari.

Setelah anamnesis, pemeriksaan fisik dapat dilakukan untuk membantu

menegakkan diagnosis yang sudah didapat dari anamnesis. Pemeriksaan fisik

generalis dari kepala hingga kaki tetap harus dilakukan untuk memastikan

kondisi pasien juga jika harus dilakukan operasi. Selain itu, pemeriksaan

bising usus harus dilakukan untuk membantu melihat pasase usus sehingga

dapat meyakinkan jenis hernia. Selain itu, dari pemeriksaan fisik dapat dilihat

lokasi hernia.

Pada pemeriksaan fisik status lokalis juga ditemukan bahwa massa dengan

bentuk agak bulat dengan ukuran ± 7 cm x 5 cm x 3 cm di daerah skrotum

sinistra, berwarna seperti warna kulit di sekitarnya dan tidak terdapat tanda-

tanda radang, permukaan rata, terdapat nyeri tekan (+), massa teraba lunak,

fluktuasi (-), testis tidak teraba.

Maka dari itu, dari anamnesis sampai pemeriksaan fisik dapat disimpulkan

bahwa hernia merupakan hernia skrotalis sinistra irreponible.

Namun, pada pasien ini ditemukan beberapa gejala seperti sesak nafas,

terdengar bunyi mengi dan batuk yang tidak dapat dijelaskan melalui penyakit

hernia sehingga menimbulkan pertanyaan adanya penyakit kedua pada pasien

ini. Dari anamnesis riwayat penyakit dahulu, yaitu pasien memiliki riwayat

Hernia Skrotalis Sinistra Irreponible dengan Asma Bronkial dan HHD 15

Page 16: Hernia Skrotalis - Novika Sherly

Novika Sherly 07120110088

asma tidak terkontrol sejak beberapa tahun yang lalu dan keluhan sesak nafas

yang dikeluhkan oleh pasien, serta pemeriksaan fisik yang ditemukan yaitu

adanya wheezing pada kedua lapang paru. Maka dari itu, dapat disimpulkan

pasien sedang terserang asma bronkial.

Selain itu, pada anamnesis, pasien mengaku memiliki riwayat hipertensi

tidak terkontrol sejak kurang lebih 2 tahun yang lalu dan saat dilakukan

pemeriksaan penunjang yaitu EKG untuk pemeriksaan standard pre-op

ditemukan adanya left ventricle hypertrophy (LVH). Penemuan ini

mendukung diagnosis HHD (Hypertensive Heart Disease) pada pasien ini.

Hernia Skrotalis Sinistra Irreponible dengan Asma Bronkial dan HHD 16

Page 17: Hernia Skrotalis - Novika Sherly

Novika Sherly 07120110088

Penalaran Pemilihan Pemeriksaan penunjang :

Pada pemeriksaan penunjang dapat dilakukan beberapa test lagi yang

dapat membantu meyakinkan diagnosis.

Tes spirometri dapat dilakukan untuk melihat apakah diagnosis asma bronkial

dapat ditegakkan dan melakukan echocardiography untuk menegakkan

diagnosa HHD, sehingga dapat diberikan terapi yang tepat terhadap pasien.

Hernia Skrotalis Sinistra Irreponible dengan Asma Bronkial dan HHD 17

Page 18: Hernia Skrotalis - Novika Sherly

Novika Sherly 07120110088

Penalaran Pemilihan Tatalaksana :

Pada pasien ini ada beberapa tatalaksana yang dapat dilakukan, yaitu

tatalaksana non medikamentosa ataupun medikamentosa. Selain itu juga ada

terapi konservatif dan juga terapi agresif seperti operasi. Operasi biasanya

merupakan tindakan yang diambil karena ditakutkan jika dibiarkan akan

timbul komplikasi-komplikasi hernia seperti inkarserata dan strangulasi.

Jenis operasi pada hernia pun ada beragam. Berbagai perbedaan

pandangan tiap operasi ini membuat 3 kelompok teknik operasi:

2. Kelompok 1: Open Anterior Repair

Kelompok 1 operasi hernia (teknik Bassini, McVay dan Shouldice)

melibatkan pembukaan aponeurosis otot obliquus abdomins ekternus

dan membebaskan funikulus spermatikus. fascia transversalis

kemudian dibuka, dilakukan inspeksi kanalis spinalis, celah direct dan

indirect. Kantung hernia biasanya diligasi dan dasar kanalis spinalis di

rekonstruksi.

Teknik Bassini

Komponen utama dari teknik bassini adalah

Membelah aponeurosis otot obliquus abdominis eksternus

dikanalis ingunalis hingga ke cincin ekternal

Hernia Skrotalis Sinistra Irreponible dengan Asma Bronkial dan HHD 18

Page 19: Hernia Skrotalis - Novika Sherly

Novika Sherly 07120110088

Memisahkan otot kremaster dengan cara reseksi untuk mencari

hernia indirect sekaligus menginspeksi dasar dari kanalis inguinal

untuk mencari hernia direct.

Memisahkan bagian dasar atau dinding posterior kanalis inguinalis

(fascia transversalis)

Melakukan ligasi kantung hernia seproksimal mungkin

Rekonstuksi di dinding posterior dengan menjahit fascia

tranfersalis, otot transversalis abdominis dan otot abdominis

internus ke ligamentum inguinalis lateral.

Teknik McVay

Teknik kelompok ini berbeda dalam pendekatan mereka dalam

rekontruksi, tetapi semuanya menggunakan jahitan permanen untuk

mengikat fascia disekitarnya dan memperbaiki dasar dari kanalis

inguinalis, kelemahannya yaitu tegangan yang tejadi akibat jahitan

tersebut, selain dapat menimbulkan nyeri juga dapat terjadi neckosis

otot yang akan menyebakan jahitan terlepas dan mengakibatkan

kekambuhan

Hernia Skrotalis Sinistra Irreponible dengan Asma Bronkial dan HHD 19

Page 20: Hernia Skrotalis - Novika Sherly

Novika Sherly 07120110088

3. Kelompok 2: Open Posterior Repair

Posterior repair (iliopubic tract repair dan teknik Nyhus) dilakukan

dengan membelah lapisan dinding abdomen superior hingga ke cincin

luar dan masuk ke properitoneal space. Diseksi kemudian diperdalam

kesemua bagian kanalis inguinalis. Perbedaan utama antara teknik ini

dan teknik open anterior adakah rekonrtuksi dilakukan dari bagian

dalam. Posterior repair sering digunakan pada hernia dengan

kekambuhan karena menghindari jaringan parut dari operasi

sebelumnya. Operasi ini biasanya dilakukan dengan anastesi regional

atau anastesi umum.

4. Kelompok 3: Tension-Free Repair With Mesh

Kelompok 3 operasi hernia (teknik Lichtenstein dan Rutkow)

menggunakan pendekatan awal yang sama degan teknik open anterior.

Akan tetapi tidak menjahit lapisan fascia untuk memperbaiki defek ,

tetapi menempatkan sebuah prostesis, mesh yang tidak diserap. Mesh

ini dapat memperbaiki defek hernia tanpa menimbulkan tegangan dan

ditempatkan disekitar fascia gambar 6. Hasil yang baik diperoleh

dengan teknik ini dan angka kekambuhan dilaporkan kurang dari 1

persen.

Hernia Skrotalis Sinistra Irreponible dengan Asma Bronkial dan HHD 20

Page 21: Hernia Skrotalis - Novika Sherly

Novika Sherly 07120110088

Beberapa ahli bedah meragukan keamanan jangka panjang

penggunaan implant prosthesis, khususnya kemungkinan infeksi atau

penolakan. Akan tetapi pengalaman yang luas dengan mesh hernia

telah mulai menghilangkan anggapan ini, dan teknik ini terus

populer.Teknik ini dapat dilakukan dengan anastesi local, regional atau

general.

5. Kelompok 4: Laparoscopic

Operasi hernia Laparoscopic makin populer dalam beberapa tahun

terakhir, tetapi juga menimbulkan kontroversi. Pada awal

pengembangan teknik ini, hernia diperbaiki dengan

menempatkanpotongan mesh yang besar di region inguinal diatas

peritoneum. Teknik ini ditinggalkan karena potensi obstruksi usus

halus dan pembentuka fistel karena paparan usus terhadap mesh.

Saat ini kebanyakan teknik laparoscopic herniorrhaphies dilakukan

menggunakan salah satu pendekatan transabdominal preperitoneal

(TAPP) atau total extraperitoneal (TEP) . pendekatan TAPP dilakukan

dengan meletakkan trokar laparoscopic dalam cavum abdomendan

memperbaiki region inguinal dari dalam. Ini memungkinkan mesh

Hernia Skrotalis Sinistra Irreponible dengan Asma Bronkial dan HHD 21

Page 22: Hernia Skrotalis - Novika Sherly

Novika Sherly 07120110088

diletakkan dan kemudian ditutupi dengan peritoneum.sedangkan

pendekatan TAPP adalah prosedur laparoskopic langsung yang

mengharuskan masuk ke cavum peritoneal untuk diseksi.

Konsekuensinya, usus atau pembuluh darah bisa cidera selama operasi.

Penalaran Pemilihan Prognosis :

Prognosis pada pasien ini adalah:

Ad vitam : ad bonam.

Penyakit hernia sendiri sebenarnya tidaklah menyebabkan kematian,

namun jika sudah menyebabkan komplikasi seperti hernia inkarserata atau

strangulate, tingkat mortalitas meningkat, sedangkan dengan operasi

emergensi, angka kematian pada laki-laki 5.4% dan pada wanita 17%, dan

menurun lebih lagi pada operasi elektif menjadi 0.67% pada laki-laki dan

0.85% pada wanita. Namun harus disadari, pada pasien ini hernia juga

disertai penyakit lain yaitu asma bronkial dan HHD dimana hal ini

mempengaruhi prognosis akhir. Namun jika hanya berbicara tentang

hernia, prognosis Ad vitam pasien masuk kategori bonam.

Ad functionam : dubia ad bonam

Tidak bisa dipungkiri, penyakit hernia jika dibiarkan dapat memberi

perkembangan ke jenis strangulate dan inguinalis dimana pada jenis ini

pasien akan mengeluh sangat sakit sehingga akan menganggu kegiatan

pasien sehari-hari sehingga pasien ga bisa berbuat maksimal. Namun

dengan tindakan pun tidak dapat dipungkiri sangat besar adanya keluhan

nyeri bekas operasi pada pasien. Dimana jika ada keluhan nyeri sudah

dipastikan pasti menganggu aktivitas pasien sehari-hari.

Ad sanationam : ad bonam

Kemungkinan pasien ini sembuh tanpa operasi sangat kecil karena jenis

hernia adalah ireponibel dimana hernia sudah keluar dari tempatnya dan

Hernia Skrotalis Sinistra Irreponible dengan Asma Bronkial dan HHD 22

Page 23: Hernia Skrotalis - Novika Sherly

Novika Sherly 07120110088

tidak bisa keluar masuk lagi. Hal ini menyebabkan butuhnya tindakan dan

kemungkinan akan sembuh setelah operasi sangat tinggi. Yang harus

ditakuti adalah kemungkinan rekuren penyakit ini yaitu hingga 10-15%

pada orang dewasa dan 1% pada anak-anak.

Hernia Skrotalis Sinistra Irreponible dengan Asma Bronkial dan HHD 23